Laporan Praktikum Pk

7
SISTEM NEUROPSIKIATRI LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK Disusun Oleh : Kelompok 3 Cempaka Putih 1. AMF Faidzin Akbar (2011730121) 2. Fikri Idul Haq (2011730132) 3. Fina Ina Hamidah (2011730133) 4. Ghisqy Arsy Mulki (2011730136) 5. M. Thanthawi Jauhari (2011730151) 6. Mahasti Andrarini (2011730154) 7. RR Yunisa Putri (2011730161) 8. Setiani Imaningtias (2011730162) 9. Yudha Daud Pratama (2011730168) Dosen Pembimbing: Dr. Arief Indra Sanjaya, SpPK

description

hgik

Transcript of Laporan Praktikum Pk

SISTEM NEUROPSIKIATRILAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

Disusun Oleh :Kelompok 3 Cempaka Putih1. AMF Faidzin Akbar(2011730121)2. Fikri Idul Haq(2011730132)3. Fina Ina Hamidah(2011730133)4. Ghisqy Arsy Mulki(2011730136)5. M. Thanthawi Jauhari(2011730151)6. Mahasti Andrarini(2011730154)7. RR Yunisa Putri(2011730161)8. Setiani Imaningtias(2011730162)9. Yudha Daud Pratama(2011730168)

Dosen Pembimbing:Dr. Arief Indra Sanjaya, SpPK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADYAH JAKARTA2014

1. Tujuan Praktikum A. Mengetahui adanya kandungan protein dan globulin dalam cairanotak B. Mengidentifikasi adanya cairan eksudat dan transudat yang terdapat dalam cairan otak C. Mengetahui jumlah protein yang terdapat dalam cairan otak

2. Tinjauan Teori A. Proses a. Pembentukan : di buat oleh Plexus Choroideus yang terdapat pada ventrikel tertius, ventrikel quartus dan ventrikel lateralis melalui Proses Ultrafiltrasi plasma darah. b. Sirkulasi a. Ventrikel lateral & tertius, ventrikel quartus canalis spinalis foramen magendi & luska ruang sub arachnoid (medulla spinalis) & permukaan otak c. Penyerapan: villi arachnoid sinus -sinus duralis

B. Nilai Normal Pada Cairan Otak a. Tekanan : 70 150 mm b. Volume : 90 150 ml c. Berat Jenis : 1,006 1,008 d. Sel : 0 5 sel/mm3 e. Protein : 20 50 mg/dl f. Klorida : 118 132 mEq/L g. Glukosa : 50 80 mg/dl

C. Fungsi Cairan Otak a. Sebagai alat pelindung b. Sebagai bahan lubrikasi c. Pelepasana hasil metabolisme

D. Punksi Lumbal a. Indikasi Diagnostik - Mendiagnosis meningitis - Mengetahui adanya perdarahan subarachnoid - Mengetahui adanya tumor atau keganasan - Memasukkan bahan kontras b. Indikasi terapi - Mengeluarkan darah dari ruang subarachnoid. - Pemberianobat atau anestesi spinal. c. Kontra Indikasi - Infeksi epidural - Infeksi kulit sekitar tempat punksi - Kelainan anatomi tempat punksi misalnya skoliosis

E. Alat dan Bahan a. Tabung reaksi b. Pipet mikro c. Fotometer 5010 d. Larutan Fenol jenuh (tes pandy) e. Larutan ammonium sulfat jenuh (tes nonne apelt) f. Cairan otak g. Kamar Hitung Improved Neubauer h. Sarung tangan i. Pipet Pasteur j. Mikroskop k. Larutan Turk l. Tabung Reaksi m. Alat Sentrifus

3. Percobaan A. Tes Makroskopi a. Warna : agak kecoklatan b. Kekeruhan : tidak ada kekeruhan c. Kejernihan : keruh d. Bekuan : tidak ada bekuan

B. Tes Biokimia

a. Tes protein (Pandy) - Prinsip : Albumin dan Globulin dispresipitasi larutan fenol jenuh - Cara kerja : a) Masukkan 1 ml larutan fenol jenuh ke dalam tabung reaksi b) Tambahkan 1 tetes cairan otak c) Amati timbulnya kekeruhan - Hasil : Setelah melakukan percobaan sesuai dengan prosedur, kami mengamati percobaan tes pandy di dalam tabung reaksi tersebut cairan berubah menjadi keruh (+) dan menunjukkan adanya peningkatan protein dalam cairan otak + larutan fenol jenuh.

b. Tes Nonne Apelt (Ross Jones)

- Prinsip : globulin dispresipitasi oleh ammonium sulfat jenuh - Cairan : a) Masukkan 1 ml larutan ammonium sulfat jenuh ke dalam tabung reaksi b) Tambahkan 1 tetes cairan otak perlahan c) Amati ada tidaknya prespitasi berbentuk cincin putih pada batas kedua lapisan - Hasil : Setelah melakukan percobaan sesuai dengan prosedur, kami mengamati percobaan tes none apelt, di dalam tabung reaksi tersebut cairan menunjukkan adanya bentuk cincin putih pada batas kedua lapisan yang menunjukkan adanya peningkatan globulin dalam cairan otak + ammonium sulfat.

c. Tes Glukosa (Metode Heksokinase) - Prinsip : Tambahkan reagen terhadap sampel yang mengandung glukosa, maka :Glukosa + ATP Glukosa - 6P + ADP Heksokinase mengkatalisis fosforilase glukosa menjadi glukosa-6-fosfat oleh ATP Glukosa 6P + NADP Glukona 6P +NADPH + H Konsentrasi glukosa sebanding dengan NADPH yang terbentuk.

- Cara Kerja : a) Larutan Tabung 1 : blanko b) Larutan Tabung 2 : blanko + standar c) Larutan Tabung 3 : blanko + sampel d) Masukkan ke dalam intubasi selama 5 menit dengan suhu e) Setelah itu, masukkan ke dalam fotometer untuk di ukur Hasil = = 113 mg/dl- Hasil : tidak berada pada batas nilai rujukan (40-75 mg/dl)

C. Tes Mikroskopi a. Tes Hitung Jumlah Sel - Prinsip : menghitung jumlah sel leukosit cairan otak menggunakan kamar hitung

- Cara Kerja : a) Masukkan cairan turk ke dalam pipet lekosit sampai 0,5 b) Masukkan cairan otak ke dalam pipet lekosit sampai 11 c) Aduk rata, lalu teteskan pada kamar hitung yang sudah ditutupi kaca penutup d) Lihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 45x - Hasil :

Jumlah lekosit pada cairan otak pasien ini, melewati batas nilai rujukan (0-5 sel/mm3). b. Tes Mikrobiologi - Pewarnaan Giemsa - Prinsip : untuk menghitung sel MN atau PMN - Cara Kerja : a) Cairan otak di sentrifus, lalu buat apusan di kaca objek b) Keringkan. Setelah itu, tuang larutan giemsa selama 15 menit c) Cuci dengan air sampau larutan tidak bersisa d) Lihat di bawah mikroskop - Hasil : pada percobaan ini kelompok kami tidak menemukan sel MN ataupun PMN