laporan praktikum pembuatan propilena

9
I. TUJUAN PERCOBAAN Adapun tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat membuat gugus fungsinal alkena dengan reaksi eliminasi sehingga menghasilkan Propilena. II. TINJAUAN PUSTAKA Propilena adalah suatu alkena berwujud gas yang tak berwarna dengan titik lebur -185,2 0 C dan titik didih – 47 0 C yang dapat dibuat dengan skala besar dan fraksi – fraksi yang lebih berat melalui perengkahan hidrokarbon-hidrokarbon minyak bumi dengan katalis atau dehidrasi isopropil alkohol dengan H 2 SO 4 pekat atau pemanasan n-propil yodida dengan larutan KOH beralkohol (M. Natsir Aryadi. Kamus Kimia) Propilena merupakan titik pangkal dalam pembuatan bahan kimia halus obat-obatan dan polimer (Kimia Organik I, ITB, 1988) Meskipun seringkali dipilih asam sulfat untuk katalis dehidrasi, namun asam kuat apa saja yang dapat menyebabkan dehidrasi suatu alcohol tersier mengalami eliminasi cukup dengan menghangatkannya bersama H 2 SO 4 pekat akan dihasilkan alkena. Eliminasi merupakan suatu reaksi samping yang relevan (lebih kuat) dalam reaksi subtitusi antara alcohol tersier dan HX (Fessenden- Fessenden. Kimia Organik. 1986)

description

laporan kimia organik

Transcript of laporan praktikum pembuatan propilena

I

I. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat membuat gugus fungsinal alkena dengan reaksi eliminasi sehingga menghasilkan Propilena.II. TINJAUAN PUSTAKA

Propilena adalah suatu alkena berwujud gas yang tak berwarna dengan titik lebur -185,2 0C dan titik didih 470C yang dapat dibuat dengan skala besar dan fraksi fraksi yang lebih berat melalui perengkahan hidrokarbon-hidrokarbon minyak bumi dengan katalis atau dehidrasi isopropil alkohol dengan H2SO4 pekat atau pemanasan n-propil yodida dengan larutan KOH beralkohol (M. Natsir Aryadi. Kamus Kimia)

Propilena merupakan titik pangkal dalam pembuatan bahan kimia halus obat-obatan dan polimer (Kimia Organik I, ITB, 1988)

Meskipun seringkali dipilih asam sulfat untuk katalis dehidrasi, namun asam kuat apa saja yang dapat menyebabkan dehidrasi suatu alcohol tersier mengalami eliminasi cukup dengan menghangatkannya bersama H2SO4 pekat akan dihasilkan alkena. Eliminasi merupakan suatu reaksi samping yang relevan (lebih kuat) dalam reaksi subtitusi antara alcohol tersier dan HX (Fessenden- Fessenden. Kimia Organik. 1986)

Kebanyakan alkohol dipanaskan dengan adanya asam kuat akan melepaskan molekul air (dehidrasi) menghasilkan suatu alkena.

Reaksi ini dikenal dengan reaksi eliminasi dan memerlukan panas yang tinggi. Asam yang biasanya digunakan di laboratorium adalah asam Bronsted sebagai donor proton seperti asam sulfat, asam posfat, dan asam Lewis seperti Alumina (Al2O3) yang sering digunakan dalam industri, sebagai fasa gas dehidrasi (Penuntun Praktikum Kimia Organik I).III. ALAT DAN BAHAN

A. Alat yang dipakai

Labu destilasi Claisen ukuran 250 mL

Gelas piala 100 mL

Termometer 200 0C

Erlenmeyer 200 mL

Tabung reaksi

B. Bahan yang dipakai

30 mL (23,6 g) isopropil alcohol

30 mL Aquades

30 mL (54 g) asam sulfat pekat

0,5% KMnO4 dalam suasana asam

C. Gambar alat utama

IV. CARA KERJA

V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Propilena dibuat dengan reaksi eliminasi dan memerlukan panas yang tinggi. Karena itu dipakai asam sulfat H2SO4 30mL yang dimasukkan kedalam air 30ml. Hal ini dilakukan dengan hati-hati dan dimasukkan harus tetes demi tetes karena asam sulfat memiliki sifat hidroskopis. Kemudian didinginkan pada suhu 200-300C.

Suatu alkohol bila direaksikan dengan H2SO4 berlangsung sederetan reaksi reversible dalam artian alkena dapat diubah menjadi sulfat, sulfat menjadi eter dll, Produk yang melimpah bergantung pada struktur alcohol, kosentrasi reaktif pereaksi dan temperatur. Alkohol tersier dan sebagian besar alkohol sekunder menghasilkan produk alkena. Sedangkan alkohol primer pada suhu rendah menghasilkan ester sulfat dan suhu sedang menghasilkan eter dan pada suhu tinggi menghasilkan alkena (Fessenden-Fessenden, Kimia Organik I, 1983)

Setelah itu dimasukkan dalam labu destilasi dan tambahkan 30mL isopropil alkohol (2 propanol) dengan rumus kimia C3H8O. Setelah itu lakukan destilasi sampai suhu yang ditunjukan oleh termometer 900C.

Hasil destilasi yang keluar harus dicek apakah gas atau larutan, jika dalam bentuk gas maka Erlenmeyer sebagai tempat penampungan hasil destilasi harus ditutupi oleh alumunium foil agar tidak menguap.

Destilasi yang dilakukan dengan maksud menguapkan propilena dari campuran, sehingga diperoleh propilena dalam fasa gas yang akan diubah menjadi fasa cair dengan mengalirkan air dingin untuk mengubah gas tersebut. Hasilnya dapat dihitung dengan menghitung jumlah fase cair.

Hasil destilasi harus ditest dengan KMnO4 untuk membuktikan adanya ikatan rangkap dua. Jika larutan yang ditetesi KMnO4 jernih maka menunjukan bahwa uji positif.

Reaksi identifikasi adanya propilena (ikatan rangkap dua) dengan menggunakan reagen KMnO4 adalah sebagai berikut :

Mekanisme reaksi lengkap dari pembuatan propilena, yaitu dari alkohol (2-propanol/ C3H8O) yang dipanaskan dengan adanya asam kuat sehingga akan terlepasnya molekul air (atau sering disebut dehidrasi). Hasil dehidrasi itu membentuk ikatan rangkap dua (Alkena) sebagai berikut:

Hasil percobaan pembuatan Propilena

Bentuk

: larutan

Warna

: bening

Berat

: 22,77

Berat didapat dari :

Berat Erlenmeyer + sample= 84,20

Berat Erlenmeyer kosong= 61,43 -

24,32

karena telah diambil 1,55 mL untuk melakukan test identifikasi maka

24, 32 1,55 = 22, 77

VI. KESIMPULAN

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa Propilena dihasilkan dari penambahan asam yang bereaksi dengan 2 propanol (alkohol) yang terjadinya dehidrasi (reaksi pelepasan air) sehingga langsung membentuk ikatan rangkap dua (Alkena). Propilena adalah suatu alkena berwujud gas tak berwarna.

Destilasi adalah pemisahan komponen-komponen yang mudah menguap dari suatu campuran dengan cara menguapkannya, diikuti dengan kondensasi uap yang terbentuk dan menampung kondensat yang dihasilkan.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Bernasconi, B. dkk. 1995. Teknologi Kimia bagian 2. PT Pradnya paramita. Jakarta.

Guether, Ernest. 1987. Minyak Atsiri jilid I. UI Jakarta

Fessenden-Fessenden. 1984. Kimia Organik edisi kedua. Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta Pusat.

.. 2004. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. UNPATTI. Ambon

Natsir Arsyad, M. 2001. Kamus Kimia. PT Gramedia Pustaka Utama. Karta.

Ambon, 9 November 2004

Mengetahui,

Praktikan

Dosen/Asisten Pembimbing

I. Wayan Sutapa, S.Si

Mario Sohilait30 mL Aquades

Gelas piala

30mL H2SO4 pekat

(masukkan tetes demi tetes)

Didinginkan

Labu destilasi

Tambahkan 30mL

Isopropil alkohol

Destilasi dgn suhu 80 0C

Hasil destilasi

Ditest dengan

KMnO4 + H2SO4

Ditest dengan

H2SO4

Ditest dengan

KMNO4

EMBED ISISServer