Laporan Praktikum Ilmu Kimia Dasar - Copy

download Laporan Praktikum Ilmu Kimia Dasar - Copy

of 7

description

praktikum kimia dasar metode acidimetri

Transcript of Laporan Praktikum Ilmu Kimia Dasar - Copy

Laporan Hasil Praktikum Ilmu Kimia Dasar

Laporan Hasil Praktikum Ilmu Kimia Dasar

Analisis Kuantitatif

Dengan Metode Acidimetri

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Anggota :

Muhammad ghufron R

(33)

Nadiyah Rachmah E

(34)

Nur Komaria

(35)

Nur Ria Wahyuningsih

(36)

Putri Mareta I

(37)

Qori Winata

(38)

Laboratorium Ilmu Kimia Dasar

Akademi Gizi surabaya

2013

JUDUL PRAKTIKUM

"ACIDIMETRI"

B. TUJUAN PRAKTIKUM

Membuat larutan standar HCL

Membuat larutan primer Na2B4O7.10H2OStandarisasi HCLC. MATERI PRAKTIKUM

Analisa volumetri merupakan bagian dari kimia analisa kuantitatif, dimana penentuan zat dilakukan dengan jalan pengukuran volume larutan atau berat zat yang diketahui konsentrasinya, yang dibutuhkan untuk bereaksi secara kuntitatif dengan larutan zat yang ditentukan

Dalam volumetri, penentuan dilakukan dengan jalan titrasi yaitu suatu proses dimana larutan baku (dalam bentuk larutan yang telah diketahui konsentrasinya) ditambah sedikit demi sedikit dari sebuah buret pada larutan yang telah ditentukan atau yang dititrasi sampai keduanya bereaksi secara sempurna dan mencapai jumlah ekuivalen secara kimia. Pada keadaan ini mol ekuivalen larutan baku sama dengan mol ekuivalen larutan yang dititrasi dan titik titrasi ini dinamakan titik ekuivalen atau titik teoritis.Untuk mengetahui kesempurnaan berlangsungnya reaksi antara larutan baku dan larutan yang dititrasi digunakan suatu zat kimia yang dikenal sebagai indikator, yang dapat membantu dalam menentukan kapan penambahan titran harus dihentikan. Bila reaksi antara larutan yang dititrasi dengan larutan baku telah berlangsung sempurna, maka indikator harus memberikan perubahan visual yang jelas pada larutan ( misal dengan adanya perubahan warna atau pembentukan endapan). Titik pada saat indikator memberikan perubahan disebut titik akhir titrasi, dan pada saat ini titrasi harus dihentikan.

Dalam volumetri dikenal ada 2 macam larutan baku, yaitu baku primer dan baku sekunder :

Baku Primer.

Yaitu larutan dimana kadarnya dapat diketahui secara langsung karena didapatkan dari hasil penimbangan. Pada umummnya kadarnya dinyatakan dalam N (mol ekivalen/1) atau (mol/1). Contoh larutan baku primer NaCl, asam oksalat, Na oksalat.

Baku Sekunder

Larutan dimana konsentrasinya ditentukan dengan jalan pembakuan, dengan larutan baku primer atau dengan metode gravimetri yang tepat, contoh: NaOH (dibakukan dengan baku primer asam oksalat).

Titrasi analisa volumetri dapat dikelompokan menjadi :

Titrasi netralisasi/asam basa

Titrasi pembentukan senyawa kompleks

Titrasi pengendapan

Titrasi oksidasi reduksi

Titrasi asam basa disebut juga titrasi netralisasi. Larutan basa dan garam dari asam lemah yang dititrasi dengan larutan baku asam, disebut asidimetri (bila yang diketahui konsentrasi asamnya). Sedangkan asam dan garam dari basa lemah yang dititrasi dengan larutan baku basa disebut alkalimetri (bila yang diketahui konsentrasi basanya).

Ada 5 macam asam basa, yaitu :

titrasi antara asam kuat dengan basa kuat.

titrasi antara asam kuat dengan basa lemah.

titrasi antara asam lemah dengan basa kuat.

titrasi antara asam lemah dengan basa lemah.

titrasi antara asam berbasa lebih dari satu.

Untuk menentukan titik akhir titrasi asam basa digunakan indikator asam basa. Beberapa contoh indikator asam basa dapat dilihat pada tabel indikator.

l 1. Distribusi Tabel IndikatorIndikatorHarga pHPerubahan Warna

AsamBasa

Metil kuning

Bromo fenol biru

Metil orange

Bromo kresol hijau

Metil merah

Bromo tymol biru

Fenol merah

Fenolftalein

Timolftalein1,2 - 2,8

3,0 - 4,0

3,1 - 4,4

3,8 - 5,4

4,2 - 6,2

6,0 - 7,6

6,8 - 8,4

8,3 - 10,0

9,3 - 10,6Merah

Kuning

Merah

Kuning

Merah

Kuning

Kuning

Tak berwarna

Tak berwarnaKuning

Biru

Kuning

Biru

Kuning

Biru

Merah

Ungu-merah

biru

Tabe

D. SAMPEL YANG DIGUNAKAN

Larutan standar asam (HCL)

Larutan standar Na Borax (Na2B4O7.10H2O)

E. PROSEDUR KERJA

Larutan standar asam (HCL)

Alat dan Bahan yang digunakan

Alat :

Bahan :

Labu 250 ml

1. HCL pekat 37% 4,56 N

Pipet ukur

2. Aquades

Pipet tetes

Corong

Skema Prosedur :

N1. V1 = N2 . V2

4,14 . V1 = 0,1.100

V1= 2,16 ml

Pipet 2,16 ml HCL pekat 37% 4,56 N

Labu 250 ml

+ Aquades titik batas

Kocok

Larutan Standar Na Borax (Na2B4O7.10H2O)

Alat dan Bahan yang digunakan

Alat :

Bahan :

Labu 100 ml

1. Zat Na2B4O7.10H2OPipet ukur

2. Aquades

Pipet tetes

Timbangan analitik

Beaker glass

Corong

Skema Prosedur :

Gr C = N x BE x V

= 0,1 x 382 x 0,1 l

2

= 1,91 grTimbang 1,91 gr Na2B4O7.10H2O

Labu 100 ml

+ Aquades titik batas

Kocok

N Na2B4O7.10H2O sebenarnya =

=

= 0,01 N

StandarisasiAlat dan Bahan yang digunakan

Alat :

Bahan :

Buret 50 ml

1. Larutan standar Na2B4O7.10H2O 0,1 NPipet ukur

2. Larutan standar HCL 0,1 N

Pipet tetes

3. Larutan PP

Pipet volume

Erlenmeyer

Corong

Skema prosedur :

20 ml Na2B4O7.10H2O pipet ukur

Masuk erlenmeyer

5 tetes PP amati

Dititrasi dengan HCL

Perubahan warna

Catat Volume

F. HASIL ANALISIS

Metode penetapan kadar : Acidimetri

Tabel hasil Titrasi HCL

NoNa2B4O7.10H2OHCLKeterangan

120........Merah muda menjadi putih

220.......Merah muda menjadi putih

x = .........Volume rata - rata

Rumus penetapan kadar

Mek HCL = Mek Na2B4O7.10H2O

N1. V1 = N2 . V2

c. Hasil penetapan kadar

Mek HCL = Mek Na2B4O7.10H2O

N1. V1 = N2 . V2

N1 . ........ = 0,01 . 20 ml

N HCL = ...........

G. PEMBAHASAN

Metode penetapan kadar dengan metode acidimeri. Metode ini dipilih karena praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar HCL pada larutan standar HCL 0,1 N. Pembuatan larutan standar HCL dilakukan untuk membuat larutan standar HCL 0.1 N dari larutan HCL pekat 37% 4,56 N, pembuatan larutan standar Na2B4O7.10H2Odilakukan untuk membuat larutan standar Na2B4O7.10H2O 0,1 N dari padatan Na2B4O7.10H2O dan untuk mengetahui kadar Na2B4O7.10H2O sebenarnya, Standarisasi dengan titran larutan standar HCL 0,1 N dan titrat larutan standar Na2B4O7.10H2O 0,1 N dilakukan untuk menentukan volume larutan standar HCL 0,1 N yang diperlukan. Sebelum dititrasi larutan standar Na2B4O7.10H2O 0,1 N di berikan indikator PP sebanyak 3 tetes dan warna berubah menjadi merah muda, titrasi dilakukan hingga warna merah muda berubah menjadi putih, kemudian menghitung volume larutan standar HCL 0,1 N yang diperlukan untuk perubahan warna tersebut. Volume titrasi larutan standar HCL 0,1 N akan dimasukkan dalam perhitungan rumus sehingga dapat ditentukan nilai kadar HCL pada larutan standar HCL 0,1 N.

Titrasi dilakukan sebanyak 2 kali, pada titrasi pertama 20 ml larutan standar Na2B4O7.10H2O 0,1 N untuk merubah warna dari merah muda menjadi putih diperlukan ......... larutan standar HCL 0,1 N. Pada titrasi kedua 20 ml larutan standar Na2B4O7.10H2O 0,1 N untuk merubah warna dari merah muda menjadi putih diperlukan ......... larutan standar HCL 0,1 N. Sehingga volume rata-rata larutan standar HCL 0,1 N yang diperlukan adalah ....... .

H. KESIMPULAN

Sampel larutan standar HCL 0,1 N mengandung senyawa HCL dengan kadar ...... N .

I. DAFTAR PUSTAKA1.

2.

3.

5

6

_1234567891.unknown

_1234567892.unknown

_1234567890.unknown