Laporan Praktikum Genetika

92
Laporan Praktikum Genetika PENGAMATAN KARIOTIPE, BARR BODY, DAN DRUMSTICK Reny Guspratiwi*, A. R. Junaid, D.C. Wahluyo, D. Oktavia, F.A. Murobby, N. Nikita, A. Bayu, Annisa, R. Arita Universitas Indonesia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Biologi Maret 2011 Abstrak Kariotipe adalah gambaran kromosom dalam suatu sel dengan berbagai struktur dari masing-masing kromosom tersebut. Kariotipe bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kelainan kromosom. Pada penyusunan ditemukan kariotipe klinefelter dan kariotipe perempuan normal. Barr body dan drumstick merupakan sex chromatin yang terbentuk akibat inaktivasi kromosom X. Dilakukan pengamatan menggunakan preparat awetan dan ditemukan barr body dan drumstickpada nukleus. 1. Pendahuluan Berbagai mutasi yang terjadi pada kromosom menyebabkan banyaknya fenotipe yang terlihat. Seringkali muncul kasus yang berhubungan dengan mutasi kromosom tersebut dan menjadi masalah yang tidak dimengerti oleh masyarakat. Pengamatan ini dilakukan untuk mempelajari berbagai kariotipe yang ada pada kromosom. Dalam setiap inti sel, molekul DNA dikemas dalam struktur sepeti benang yang disebut kromosom. Setiap kromosom memiliki titik penyempitan yang disebut sentromer. Sentromer membagi kromosom

description

Laporan

Transcript of Laporan Praktikum Genetika

Laporan Praktikum GenetikaPENGAMATAN KARIOTIPE,BARR BODY, DANDRUMSTICKReny Guspratiwi*,A. R. Junaid, D.C. Wahluyo, D. Oktavia, F.A. Murobby, N. Nikita, A. Bayu, Annisa, R. AritaUniversitas IndonesiaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamDepartemen BiologiMaret 2011

Abstrak

Kariotipe adalah gambaran kromosom dalam suatu sel dengan berbagai struktur dari masing-masing kromosom tersebut. Kariotipe bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kelainan kromosom. Pada penyusunan ditemukan kariotipe klinefelter dan kariotipe perempuan normal.Barr bodydandrumstickmerupakansex chromatinyang terbentuk akibat inaktivasi kromosom X. Dilakukan pengamatan menggunakan preparat awetan dan ditemukanbarr bodydandrumstickpada nukleus.

1.Pendahuluan

Berbagai mutasi yang terjadi pada kromosom menyebabkan banyaknya fenotipe yang terlihat. Seringkali muncul kasus yang berhubungan dengan mutasi kromosom tersebut dan menjadi masalah yang tidak dimengerti oleh masyarakat. Pengamatan ini dilakukan untuk mempelajari berbagai kariotipe yang ada pada kromosom.Dalam setiap inti sel, molekul DNA dikemas dalam struktur sepeti benang yang disebut kromosom. Setiap kromosom memiliki titik penyempitan yang disebut sentromer. Sentromer membagi kromosom menjadi dua bagian atau disebut lengan. Lengan pendek disebut lengan P dan lengan panjang disebut lengan Q.Lokasi sentromer memberikan karakteristik pada masing-masing kromosom dan dapat digunakan untuk menggambarkan lokasi gen tersebut (Maydkk2011:1). Macam-macam kromosom berdasarkan letak sentromernya, pertama,metasentris, yaitu kromosom yang memiliki sentromer di tengah, sehingga kromosom dibagi atas dua lengan yang sama panjang. Kedua, submetasentris, yaitu kromosom yang memiliki sentromer tidak di tengah, sehingga kedua lengan kromosom tidak sama panjang. Ketiga, akrosentris, yaitu kromosom yang memiliki sentromer dekat dengan salah satu ujungnya, sehingga kedua lengan tidak sama panjangnya. Keempat, telosentris, yaitu kromosom yang memiliki sentromer di salah satu ujungnya sehingga kromosom tetap lurus dan tidak terbagi atas dua lengan (suryo 1995: 60).Kariotipe memperlihatkan berapa banyak kromosom yang terdapat pada sel dengan beberapa rincian struktur kromosom tersebut. Para ilmuan hanya dapat melihat rincian tersebut menggunakan pewarnaan khusus. Cara kerja untuk memeriksa kromosom yaitu, pertama, memperoleh sampel sel. Hampir semua sel yang membelah bisa digunakan, termasuk sel darah, sel kulit dan sel-sel dari akar tanaman. Kedua, sel tersebut dibudidayakan, diberi nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan agar bisa aktif membelah. Ketiga, beberapa sel dikeluarkan dari budidaya dan dilakukan pemberhentian mitosis pada tahap metafase. Selanjutnya kromosom diberi pewarnaan dan dilakukan analisis mengenai jumlah dan kelainan yang terjadi (Robinson 2005: 241).Kariotipe manusia tidak normal jika jumlah nya bukan 46 atau terdapat penambahan, pengurangan atau terjadi penyusunan kromosom yang tidak sesuai. Tipe-tipe abnormalitas kromosom antara lain, polyploidy merupakan kelainan yang memiliki set kromosom berlebih. Aneuploidy, kelainan yang kehilangan atau kelebihan set kromosom. Aneuploidy terbagi dua, monosomi dan trisomi. Monosomi merupakan kelainan yang kehilangan satu kromosom, sedangkan trisomi, kelainan yang kelebihan satu kromosom. Selain dua tipe tersebut, masih ada lagi delesi (hilangnya bagian kromosom), duplikasi (bagian kromosom yang menjadi dua), inversi ( bagian kromosom yang letaknya terbalik), dan translokasi (dua kromosom yang bertukar bagiannya).Abnormalitas yang terjadi pada kromosom menyebabkan munculnya beberapa sindrom pada manusia yaitu,pertama, sindrom down, trisomi pada kromosom nomor 21. Orang dengan sindrom down, memiliki rambut yang lurus dan jarang, lidah yang selalu menonjol, bibir tebal, anggota gerak yang abnormal, sendi longgar, refleks tidak baik, dan perkembanganmilestonenya sangat lambat. Sindrome down juga memiliki masalah dengan jantung, pendengaran, penglihatan dan mental. Kedua, sindrom edward, trisomi pada kromosom nomor 18. Penderita sindrom edwardmemiliki tengkorak yang sempti, telinga yang rendah, muka dan mulut kecil, tidak memiliki sidik jari, memiliki jari-jari kaki yang pendek dan lebar dengan jari kedua dan ketiga melebur. Ketiga, sindrom patau, trisomi pada kromosom nomor 13. Abnormalitas yang terjadi pada patau berakibat pada jantung, otak, ginjal dan wajah. Keempat, sindrome turner (45, X), mereka memiliki gangguan pada indra pendengaran, tidak bisa mendengar pada frekuensi suara tertentu, memiliki lipatan kulit di bagisn belakang leher. Saat memasuki masa pubertas, rambut tubuh jarang tumbuh, tidak mengalami menstruasi, payudara kecil, dan rahimnya kecil. Keempat, sindrom klinefelter yang disebabkan oleh kelebihan kromosom X. Laki-laki yang mengalami sindrom klinefelter mengalami keterbelakangan seksual, testis belum sempurna, payudaranya berkembang, dan memiliki kaki dan tangan yang panjangnya melebihi panjang normal.(Lewis 2009 :248-254)Ketika memeriksa sebuah kariotipe, seorang ahli genetika memeriksa setiap kromosom pada individu. Kromosom-kromosom tersebut memiliki ukuran dan bentuk tertentu, lokasi sentromer dan panjang lengan merupakan bagian yang mendefenisikan bentuk fisik setiap kromosom (Robinson 2005: 241).Tata cara penamaan kormosom manusia atau disebut nomenklatur kromosom memiliki urutan penulisan sebagai berikut: pertama, jumlah kromosom pada sel somatis sebagai simbol pertama lalu diikuti tanda koma.Contoh 46, untuk kromosom manusia normal. Kedua digunakan simbol kromosom seks.Kromosom seks untuk wanita XX untuk pria XY atau misalnya terjadi penyimpangan XXY. Ketiga, Suatu peristiwa yang merupakan kelainan yang terjadi pada kromosom sebagai simbol ketiga.Peristiwa-peristiwa tersebut dapat meliputi peristiwa delesi, translokasi, duplikasi, monosomi atau trisomi.Kromosom dengan perubahan ditandai angka yang merupakan nomor urutan kromosom dan perubahan lengan ditandai denganpuntuk lengan pendek danquntuk lengan panjang. Keempat, simbol + menandakan trisomi dan simbol- menandakan mosomi pada kormosom tersebut. Kelima, simbol +, di belakang hurufpatauqpada simbol ketiga, mengindikasikan adanya penambahan materi kromosom pada kromosom tersebut dan simbol - mengindikasikan adanya delesi pada lengan kromosom tersebut.Misalnya 5p- menandakan adanya delesi pada lengan pendek kromosom nomor-5, 9q+ menandakan adanya penambahan materi kromosom pada lengan panjang kromosom nomor-9. Terakhir, simboltmenandakan terjadinya translokasi antara dua kromosom.Sebagai contoht(14p;21q) menandakan adanya translokasi antara lengan panjang kromosom nomor 14 dan 21 (Fairbanks &Andersen 1999: 535).Barr bodydandrum sticktermasuk dalam jenis sex chromatin.Sex chromatinmerupakan sebuh kromosom-X yang inaktif.Inaktivasi kromosom X terjadi pada awal embriogenesis.Kromosom-X yang teraktivasi tersebut dapat berasal dari ayah maupun ibu.Inaktivasi kromosom-X bersifat tetap atau stabil, yaitu kromosom-X inaktif diwariskan dari parental tetap dalam bentuk inaktif (Klug & Cummings 1994: 171).Lyon seorang ilmuan di bidang genetika membuat sebuah hipotesis tentang sex chromatin maka untuk menghormatinya hipotesis tersebut disebut hipotesis Lyon.Hipotesis Lyon menyatakan bahwajumlahsex chromatin= jumlah total kromosom X 1.Jadi apabilasex chromatin-nya berjumlah 1 maka individu tersebut adalah wanita normal, bila jumlah sex chromatin-nya tidak ada maka individu tersebut pria karena pria hanya memiliki satu kromosom-X (Suryo 2003:194).Tujuan pengamatan kariotipe,barr body, dandrumstickini yaitu, pertama, memahami tentang berbagai jenis kariotipe manusia. Kedua, mempelajari cara kariotiping. Ketiga, untuk mengetahui bentuk dan letakbarr bodydandrumstickpada tubuh manusia.

2.Metodologi

Alat yang diperlukan pada praktikum ini adalah, pensil, gunting, penggaris, dan mikroskop cahaya. Bahan yang digunakan adalah lem, gambar kromosom, lembar kerja, dan preparat awetan.Cara kerja kariotiping yaitu, pertama, gambar kromosom yang sudah ada digunting berdasarkan pola pita, letak sentromer dan ukuran. Kedua, gambar kromosom tersebut ditempel pada lembar kerja yang sudah disediakan. Ketiga, kariotipe diamati dan ditulis nomenklatur serta kelainan yang terjadi. Keempat, dilakukan analisis terhadap kelainan yang ditemukan.Cara kerja pengamatanbarr bodydandrumstickyaitu, pertama, preparat awetan diamati di bawah mikroskop cahaya. Kedua, dibandingkan antara gambarbarr bodydandrumstick. Ketiga, hasil pengamatan digambar pada tempat yang disediakan. Keempat dilakukan analisis terhadapbarr bodydandrumstickyang dilihat pada pengamatan.

3.Hasil Pengamatan

A.Kariotipe manusia

Pada penyusunan kariotipe sampel C, didapatkan kariotipe manusia dengan kromosom berjumlah 47. Terjadinya kromosom berjumlah 47 tersebut disebabkan adanya kromosom X yang berlebih. Berdasarkan literatur, sindrom klinefelter merupakan sindrom yang disebabkan oleh kelebihan kromosom X (Lewis 2009 :248). Jadi, sindrom yang ditemukan pada penyusunan kariotipe tersebut adalah sindrom klinefelter.Kariotipe pada sample A menunjukkan ciri-ciri kromosom normal yang didapatkan jumlah kromosomnya sebanyak 46. Berdasarkan literatur, kromosom normal berjumlah 46 dan disebut diploid (Rittner & McCabe 2004: 84). Kariotipe yang disusun tersebut memperlihatkan dua kromosom X pada kromosom gamet. Jadi, susunan kariotipe pada sample A merupakan kariotipe perempuan normal.

B.Barr bodydandrumstick

Gambar 1.Barr body

Gambar 2.DrumstickPengamatan yang dilakukan pada preparat awetan menunjukkan hasil yang sesuai dengan literatur.Barr bodymerupakan struktur gelap pada nukleus yang terlihat pada saat interfase (Lewis 2009: 130). Pada pengamatan terlihat struktur gelap tersebut berada di tepi nukleus.Drumstickterlihat seperti penjuluran pada nukleus yang terdapat pada sel leukosit wanita (Ahluwalia 2009:101). Pada pengamatan, terlihat drumstick seperti tonjolan kkecil dari nukleus. Hal tersebut sesuai dengan yang telah dijelaskan oleh literatur.

4.Kesimpulan

Berbagai jenis kariotipe telah diamati dan dipelajari, ternyata terdapat banyak variasi dari kromosom manusia sehingga seringkali variasi tersebut memunculkan kelainan yang disebut dengan sindrom. Untuk mengenali cara identifikasi kariotipe kromosom manusia, maka dilakukanlah proses yang disebut kariotiping. Pengamatan kariotipe ini dilakukan dengan cara kariotiping. Barr body dan drumstick merupakan bagian yang hanya terdapat pada wanita, karena munculnya dua hal tersebut disebabkan oleh inaktivasi kromosom X.

Daftar Pustaka

Ahluwalia, K. B. 2009.Genetics. New Age Interrnational (P) Limited, Publishers. New Delhi: 468)Fairbanks, D. J. & Andersen. 1999.Genetics : The continuity of life. Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Grove: xii + 617 hlm.Klug, W. S. & M. R. Cummings. 1994.Concepts of genetics.4th ed. Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs: xvi+779 hlm.

Lewis, R. 2009.Human genetics concept and applications. McGraw Hill. New York: 512 hlm.Rittner, D. & McCabe, T. L. 2004.Encyclopedia of biology. Facts on File, Inc. New York: 417.Robinson, T. R. 2005.Genetics For Dummies. Wiley Publishing, Inc. Indiana: 385 hlm.Suryo, 1995.Sitogenetika. Gajah Mada University Press. Yogyakarta: xii + 531 hlmSuryo. 2003.Genetika manusia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta: xvi + 540 hlm.

Kamis, 14 November 2013LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA - Sindrom dan Karyotipe Kromosom Pada Manusia

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKASindrom dan Karyotipe Kromosom Pada Manusia

OLEH :Susi AnggrainiF05111033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK2013

ABSTRAKKariotipe adalah gambaran kromosom dalam suatu sel dengan berbagai struktur dari masing-masing kromosom tersebut. Kariotipe bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kelainan kromosom. Pada kali ini dilakukan praktikum mengenai imitasi karyotipe dan kelaianan kromosom pada manusia yang bertujuan untuk mmpelajari karyotipe kromosom manusia dan menentukan sindrom berdasarkan karyotipe tersebut.Pembuatan karyotipeyaitu dengan mencocokkan gambar yang telah di acak dengan gambar karyotipe sebenarnya. Berdasarkan hasil praktikum diperoleh karyotip yaitu 47XX+13,artinya seorang perempuan memiliki 44 autosom (22 pasang autosom) dan 2 kromosom seks X dan penambahan 1 kromosom pada kromosom ke-13.Hal ini menunjukkan adanya kelainan kromosom karenapada keadaan normal jumlah kromosom suatu individu adalah konstan yaitu 46 kromosom.Terjadi kelainan pada jumlah kromosom manusia disebabkan adanya mutasi kromosom. Penambahan kromosom ke-13 disebut sindrom patau.Sindrom ini disebabkan karena tidak terjadinya persilangan antara kromosom saat proses meiosis dan dapat juga disebabkan oleh translokasi Robertsonian.Kata Kunci:Karyotipe, Kromosom, Sindrom, Patau,Sindrom Patau, Mutasi.

PENDAHULUAN

Istilah kromosom mula-mula dikemukakan oleh Weldeyer (1888) yang berasal dari kata latin kroma=warna dan soma = badan. Disebut demikian karena badan ini mudah menyerap zat warna bila preparat diberi warna. Sebenarnya kromosom merupakan rangka bagi inti sel. Dalm keadaan interfase kromosom berujudkromatinyang berasal dari kata kromadan tin yang berarti benang.. Pada saat memulai aktivitas pembelahan, kromatin memendek dan menebal disebutkromosom. Tahap selanjutnya ketika kromosom mengganda disebut dengankromatid(Sugiharto, 2010).

Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Sastrosumarjo (2006) dalam Jai (2011) menjelaskan bahwa kromosom merupakan alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum Mendel, sedangkan Masitah (2008) dalam Jai 2011 menjelaskan bahwa kromosom adalah susunan beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang (area) yang membesar yang disebut knot (tombol) atau kromomer. Selain itu, adanya perpanjangan arus pada terminal dan material kromatin yang disebut satelit, dan sebagainya (Suprihati et.al., 2007 dalam Jai, 2011).Kromosom tumbuh tumbuhan berukuran lebih besar dari pada kromosom hewan. Pengaturan kromosom secara standar berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom dari sel somatic suatu individu dinamakan karyotipe(Suryo,1984).

Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Kromosom khas bagi mahluk hidup. Tiap sel somatik pada organisme tingkat tinggi mempunyai jumlah kromosom dasar, yaitu satu set diwariskan dari induk dan satu sel dari ayah. Masing-masing kromosom mempunyai pasangan yang identik yaitu kromosom homolog. Dua set kromosom ini disebut diploid (2n)(Crowder, 1998).

Kromosom yang sedang membelah dikenal dengan kromatid; mereka terlekat satu sama lain pada semacam pinggang (sentromer) dan ini terletak dekat tengah beberapa kromosom, yang kemudian disebut metasentrik, dan dekat ujung lainnya (aksosentrik). Oleh karena itu banyak kromosom memiliki lengan panjang dan pendek(Clarke, 1996).

Keragaman jumlah set kromosom atau ploidi sering dijumpai di alam. Perubahan jumlah kromosom dibedakan menjadi euploid dan aneuploid. Perubahan jumlah kromosom sangat berpengaruh, karena dapat menimbulkan beberapa kelainan. Struktur kromosom juga dapat terjadi yang disebut aberasi kromosom dan dibedakan dalam beberapa peristiwa yaitu defisiensi, invers, translokasi, dan duplikasi(Pai, 1982).Kita mewarisi sebuah kromosom dari setiap pasangan kromosom dari masing-masing orang tua. Dengan demikian ke-46 kromosom dalam sel somatik sebenarnya adalah dua set yang masing-masing terdiri dari 23 kromosom (Campbell, 1999).Kariotipe adalah gambaran kromosom dalam suatu sel dengan berbagai struktur dari masing-masing kromosom tersebut. Kariotipe bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kelainan kromosom. Pada penyusunan ditemukan kariotipe klinefelter dan kariotipe perempuan normal.Barr bodydandrumstickmerupakansex chromatinyang terbentuk akibat inaktivasi kromosom X. Dilakukan pengamatan menggunakan preparat awetan dan ditemukanbarr bodydandrumstickpada nukleus (Sadrina, 2011).Analisis kariotipe merupakan gambaran suatu individu atau grup individu yang berkerabat yang ditunjukan oleh bentuk morfologi dan jumlah kromosom Sastrosumarjo (2006). Okumus dan Hassan (2005) menjelaskan bahwa analisis kariotipe sangat penting dalam identifikasi dan desain kromosom hewan dan tumbuhan.

Pengaturan ukuran set pada fotograf dari pita-pita kromosom dapat digunakan untuk melihat penyusunan kromosom. Analisis secara fisik dapat juga dilihat gambaran mikroskopis kromosom kelamin dan kromosom tubuh pada metafase dari proses mitosis (Supriharti 2007). Analisis citra kromosom juga dapat digunakan dalam analisis kariotipe(Shevencho, 2012).

Karyotipe merupakan tampilan visual kromosom setiap individu. Kromosom akan berpasang-pasangan membentuk pasangan kromosom homolog yang ditandai dengan panjang dan posisi sentromer yang sama. Contoh penulisan karyotipe sebagai berikut: manusia memiliki 46 kromosom; untuk wanita22AA (autosom) + XX (genosom) untuk laki-laki22AA (autosom) + XY (genosom) (Pai, 1982).

Kariotipe manusia tidak normal jika jumlah nya bukan 46 atau terdapat penambahan, pengurangan atau terjadi penyusunan kromosom yang tidak sesuai. Tipe-tipe abnormalitas kromosom antara lain, polyploidy merupakan kelainan yang memiliki set kromosom berlebih. Aneuploidy, kelainan yang kehilangan atau kelebihan set kromosom. Aneuploidy terbagi dua, monosomi dan trisomi. Monosomi merupakan kelainan yang kehilangan satu kromosom, sedangkan trisomi, kelainan yang kelebihan satu kromosom. Selain dua tipe tersebut, masih ada lagi delesi (hilangnya bagian kromosom), duplikasi (bagian kromosom yang menjadi dua), inversi ( bagian kromosom yang letaknya terbalik), dan translokasi (dua kromosom yang bertukar bagiannya) (Lewis 2009 :248-254).

Kariogram adalah susunan sistematis kromosom sel tunggal individu selama tahap metaphase dan tersusun menurut urutannya (karyotipe). Sedangkan ideogram adalah penyajian diagram dari susunan kromosom (karyotipe) dari organisme. Salah satu manfaat karyotipe adalah tes untuk mendeteksi beberapa kelainan yang berhubungan dengan struktur dan jumlah kromosom. Karyotipe dibuat apabila ada dugaan kelainan kromosom pada suatu individu. Hal ini berdasarkan pertimbangan karena tingginya biaya dan pembuatannya memerlukan keahlian tertentu(Clarke, 1996).Setiap kromosom pada genom (dengan mengecualikan kromosom-kromosom seks) di nomori secara berurutan sesuai dengan panjangnya, dimulai dengan kromosom yang paling panjang(Stansfield, 2006).Terdapat dua macam kromosom pada manusia yaitu autosom dan gonosom. Autosom adalah kromosom biasa atau sel tubuh (somatis), tidak berperan dalam menentukan pertumbuhan seks. Gonosom adalah kromosom seks, berperan menentukan pertumbuhan seks. Jumlah kromosom manusia adalah 46, 44 diantaranya adalah autosom, 2 gonosom. Gonosom ada dua macam yaitu X dan Y. Susunan gonosom pada wanita adalah XX dan pada pria XY(Clarke, 1996).Jumlah kromosom manusia 46 berarti kromosom sexnya 2 dan autosomnya 44 dalam tiap nucleus sel tubuh.1.Jika manusia tersebut laki laki , maka penulisan symbol kromosomnya = 22 AA + xy atau 44 A + xy atau 46 xy, artinya seorang laki laki memiliki 22 pasang autosom dan sebuah kromosom seks X dengan sebuah kromosom seks y atau 44 buah autosom dan sebuah kromosom x dan y.2.Spermatozoonnya ada dua macam: 22A + x atau 22 A + y, artinya spermatozoon manusia mempunyai 22 autosom + 1 kromosom x atau 22 autosom +1 kromosom y.3.Untuk wanita dituliskan: 46 xx atau 22 AA + xx atau 44 A + xx, artinya: seorang wanita mempunyai 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom x, atau 44 buah autosom dan 2 buah kromosom seks x.4.Ovum (sel telur) manusia hanya 1 macam: 22 A + x , artinya: 22 autosom + 1 kromosom x(Yatim, 2003).

Patau Sindrom atau Sindrom Trisomi-13 adalah kelainan pada kromosom 13, dengan defek saraf pusat yang dihubungkan dengan retardasi, mental, terjadi bersama-sama dengan sumbing bibir, dan palatum, polodaktili, dan anomaly pola dermis serta abnormalis jantung, severa dan genitalia.Sindrom ini terjadi jika pasien memiliki lebih satu kromosom pada pasangan kromosom ke-13 karena tidak terjadinya persilangan antara kromosom saat proses meiosis. Beberapa pula disebabkan oleh translokasi Robertsonian. Cacat hebat yang disebabkanSindrom Patauini mendatangkan kematian pada usia yang sangat mudah,yaitu dalam 3 bulan pertama setelah lahir,tetapi beberapa anak dapat hidup sampai umur 5 tahun (Hidayat, 2013).

METODOLOGIPraktikum ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 8 November 2013 pukul 09.30 sampai 11.00 WIB yang dilaksanakan di laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Untan Pontianak. Dalam melakukan praktikum ini dibutuhkan gambar (fotokopy) kromosom manusia pada stadium metafasenya, lembar isian, gunting, dan double tipe atau lem kertas. Praktikum ini lakukan pertama-tama setiap individu mendapatkan fotokopyan kromosom manusia imitasi dengan keadaan kromosom manusia pada stadium metaphase. Kemudian di gunting keliling tiap-tiap kromosom dan nomor lembar fotokopyan kromosom yang tadi di dapat. Dibuat karyotipe nya dengan cara gambar kromosom ditempel pada kertas kerja. Setelah itu ditempelkan juga nomor fotokopyan yang didapatkan. Kemudiankaryotipe yang diperoleh dianalisis.

HASIL PERCOBAAN

Tabel Hasil Pengamatan KaryotipeKaryotipeHasilSindromDiderita oleh

47XX+13PatauWanita (perempuan)

Gambar Hasil Percobaan Karyotipe

PEMBAHASANPada praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari karyotipe kromosom manusia dan menentukan sindrom berdasarkan karyotipe.Pembuatan karyotipeyaitu dengan mencocokkan gambar yang telah di acak dengan gambar karyotipe sebenarnya. Karyotipe adalah penyusun kromosom yang sama berdasarkan panjang dan bentuknya. Karyotipe ini berperan dalam menemukan kelainan pada karyotipe. Berdasarkan hasil praktikum diperoleh karyotipe berupa 47XX+13. Sedangkan menurut Lewis (2009) Kariotipe manusia tidak normal jika jumlah nya bukan 46 atau terdapat penambahan, pengurangan atau terjadi penyusunan kromosom yang tidak sesuai. Tipe-tipe abnormalitas kromosom antara lain, polyploidy merupakan kelainan yang memiliki set kromosom berlebih. Aneuploidy, kelainan yang kehilangan atau kelebihan set kromosom. Aneuploidy terbagi dua, monosomi dan trisomi. Monosomi merupakan kelainan yang kehilangan satu kromosom, sedangkan trisomi, kelainan yang kelebihan satu kromosom. Selain dua tipe tersebut, masih ada lagi delesi (hilangnya bagian kromosom), duplikasi (bagian kromosom yang menjadi dua), inversi (bagian kromosom yang letaknya terbalik), dan translokasi (dua kromosom yang bertukar bagiannya).Karyotipe 47XX+13 menunjukkan bahwa seorang perempuan memiliki 47 kromosom termasuk 2 kromosom x serta terdapat penambahan kromosom ke-13 atau dapat juga diartikan bahwaseorang perempuan memiliki 44 autosom (22 pasang autosom) dan 2 kromosom seks X dan penambahan 1 kromosom pada kromosomke-13.Sehingga dapat diketahui bahwa karyotipe tersebut merupakan suatu kelainan. Setelah dianalisis karyotipe berupa 47XX+13 merupakan suatu kelainan yang disebut sindrom Patau.Terjadi kelainan pada jumlah kromosom manusia disebabkan adanya mutasi kromosom.Menurut Siti (2010)Sindrom Patau, atau dikenali sebagai Trisomy 13 adalah salah satu penyakit yang melibatkan kromosom, yaitu stuktur yang membawa maklumat genetik seseorang dalam bentuk gene. Sindrom ini berlaku apabila penderita mempunyai lebih satu kromosom pada pasangan kromosom ke-13 disebabkan oleh tidak berlakunya persilangan antara kromosom selama proses meiosis. Selain itu dapat juga disebabkan oleh translokasi Robertsonian. Lebih satu kromosom pada kromosom yang ke-13 mengganggu pertumbuhan normal bayi serta menyebabkan munculnya tanda-tanda Sindrom Patau. Seperti sindrom-sindrom lain akibat tidak berlakunya persilangan kromosom, contohnya Sindrom Down dan Sindrom Edward, risiko untuk mendapat bayi yang mempunyai Sindrom Patau adalah tinggi pada ibu yang mengandung pada usia yang sudah meningkat. Menurut Hidayat (2013)Ciri-ciri bayi yang lahir denganSindrom Patau : Jari atau kaki extra besar (polydactyly) Kaki cacat, yang dikenal sebagairocker-bottom feet Masalah neurologis seperti kepala kecil (mikrosefali), kegagalan otak untuk membagi menjadi dua bagian selama kehamilan (holoprosencephaly) Cacat wajah seperti mata kecil (microphthalmia), hidung tidak ada atau cacat hidung, bibir sumbing dan / atau langit-langit sumbing. Cacat jantung (80% dari individu) Cacat ginjal

Gambar Sindrom Patau

Sindrom Patau

KESIMPULAN

Pada praktikum ini diperoleh karyotip yaitu 47XX+13,artinya seorang perempuan memiliki 44 autosom (22 pasang autosom) dan 2 kromosom seks X dan penambahan 1 kromosom pada kromosom ke-13.Hal ini menunjukkan adanya kelainan kromosom karenapada keadaan normal jumlah kromosom suatu individu adalah konstan yaitu 46 kromosom.Terjadi kelainan pada jumlah kromosom manusia disebabkan adanya mutasi kromosom. Penambahan kromosom ke-13 disebut sindrom patau.Sindrom ini disebabkan karena tidak terjadinya persilangan antara kromosom saat proses meiosis dan dapat juga disebabkan oleh translokasi Robertsonian. Adapun ciri dari sindrom patau yaituJari atau kaki extra besar (polidaktili), kaki cacat, masalah neurologis seperti kepala kecil (mikrosefali), kegagalan otak untuk membagi menjadi dua bagian selama kehamilan (holoprosencephaly), cacat wajah seperti mata kecil (microphthalmia), hidung tidak ada atau cacat hidung, bibir sumbing atau langit-langit sumbing, cacat jantung (80% dari individu) dan cacat ginjal.

REFERENSICampbell, Neil. (1999).Biologi Campbell Jilid I. Jakarta : Erlangga.Clarke, Cyril A. 1996.Genetika Manusia dan Kedokteran. Jakarta: WidyaMedika.Crowder, L. V. 1998.Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University.Hidayat, Nur. 2013.Penyebab Sindron Patau.(online).http://dnadanrnainfo.Blog spot. com/2013/05/penyabab-sindrom-patau-atau-sindrom.html. diakses tanggal 11 November 2013.Jai. 2011.Analisis Mitosis Pada Ujung Akar Bawang Merah, Bawang Bombay dan Aglaonema.(online).http://jai.staff.ipb.ac.id/2011/02/04/analisis-mitosis-pada-ujung-akar-bawang-merah-bawang-bombay-dan-aglaonema/. Diakses pada tanggal 12 November 2013.Lewis, R. 2009.Human genetics concept and applications. Mc Graw Hill. New York : 512 hlm.Pai, C Ana. 1982.Dasar-dasar Genetika. Jakarta: Erlangga.

Shevencho, Daroen. 2012.Laporan Genetika.(online).http://daroend.blog spot.com/. Diakses tanggal 11 November 2013.Siti.2010.Sindrom Patau.(online).http://sitimardianayaakob. blogspot.com /2010 /01 /sindrom-patau.html. diakses tanggal 11 November 2013.Stansfield, W.D, Jaime S.C, Raul J.C. 2006.Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta: Erlangga.Sugiharto, Bowo. 2010.Kromosom Manusia.(online).http://biosejati. wordpress.com/2 012/01/24/kromosom/.diakses tanggal 12 November 2013Suryo, 1984.Genetika Manusia.Yogyakarta: UGMYatim, Wildan. 2003.Genetika, Bandung; Tarsito

aporan praktikum genetika kariotipeDiposkan oleh annisa nurul ilmi amirullah

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar belakang Banyak peneliti, bahkan sebelum abad ini untuk menetapkan jumlah kromosom manusia, tetapi penyelidikan-penyelidikan tersebut terhambat karena teknik yang belum memadai. Tjio dan Levan pada tahun 1956 memperkenalkan metode yang memungkinkan mereka menunjukkan dengan sangat jelas bahwa kromosom diploid manusia adalah 46. Metode yang mereka pakai sekarang dipergunakan secara luas di semua laboratorium genetika (Agus dan Sjafaraenan, 2013). Berbagai mutasi yang terjadi pada kromosom menyebabkan banyaknya fenotipe yang terlihat. Seringkali muncul kasus yang berhubungan dengan mutasi kromosom tersebut dan menjadi masalah yang tidak dimengerti oleh masyarakat. Pengamatan ini dilakukan untuk mempelajari berbagai kariotipe yang ada pada kromosom Kariotipe adalah gambaran kromosom dalam suatu sel dengan berbagai struktur dari masing-masing kromosom tersebut. Kariotipe bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kelainan kromosom. Pada penyusunan ditemukan kariotipe klinefelter dan kariotipe perempuan normalkromosom ialah benda benda halus berbentuk lurus seperti batang atau bengkokyang terdiri dari zat yang mudah mengikat warna di dalam Nukleus kromosom yang terdapat didalam sel tidak pernah sama ukurannya. Panjang kromosom antara 0,2 hingga 50 (mikron), dan diameternya antara 0,2 hingga 20 mikron. Pada manusia panjang kromosom dapat sampai 6 mikron.Kromosom tumbuh tumbuhan berukuran lebih besar dari pada kromosom hewan. Pengaturan kromosom secara standar berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom dari sel somatis suatu individu dinamakan kariotipe (Suryo, 1984).Untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai bentuk-bentuk kromosom dan mengetahui cara penyusunan kariotipe, maka dilakukanlah praktikum mengenai kariotipe ini.I.2 Tujuan percobaan Adapun tujuan dari percobaan mengenai kariotipe yakni sebagai berikut.1. Mengenal kromosom manusia.2. Belajar mengatur kromosom manusia dalam bentuk kariotipe dan mengenal kelainan-kelainan yang dijumpai pada kariotipe tersebut.I.3 Waktu dan tempat percobaanPraktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 April 2013 pukul 14.30 17.30 WITA bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Kariotipe memperlihatkan berapa banyak kromosom yang terdapat pada sel dengan beberapa rincian struktur kromosom tersebut. Para ilmuan hanya dapat melihat rincian tersebut menggunakan pewarnaan khusus. Cara kerja untuk memeriksa kromosom yaitu, pertama, memperoleh sampel sel. Hampir semua sel yang membelah bisa digunakan, termasuk sel darah, sel kulit dan sel-sel dari akar tanaman. Kedua, sel tersebut dibudidayakan, diberi nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan agar bisa aktif membelah. Ketiga, beberapa sel dikeluarkan dari budidaya dan dilakukan pemberhentian mitosis pada tahap metafase. Selanjutnya kromosom diberi pewarnaan dan dilakukan analisis mengenai jumlah dan kelainan yang terjadiKariotipe manusia tidak normal jika jumlahnya bukan 46 atau terdapat penambahan, pengurangan atau terjadi penyusunan kromosom yang tidak sesuai. Tipe-tipe abnormalitas kromosom antara lain, polyploidy merupakan kelainan yang memiliki set kromosom berlebih. Aneuploidy, kelainan yang kehilangan atau kelebihan set kromosom. Aneuploidy terbagi dua, monosomi dan trisomi. Monosomi merupakan kelainan yang kehilangan satu kromosom, sedangkan trisomi, kelainan yang kelebihan satu kromosom. Selain dua tipe tersebut, masih ada lagi delesi (hilangnya bagian kromosom), duplikasi (bagian kromosom yang menjadi dua), inversi ( bagian kromosom yang letaknya terbalik), dan translokasi (dua kromosom yang bertukar bagiannya)Macam-macam kromosom berdasarkan letak sentromernya, pertama, metasentris, yaitu kromosom yang memiliki sentromer di tengah, sehingga kromosom dibagi atas dua lengan yang sama panjang. Kedua, submetasentris, yaitu kromosom yang memiliki sentromer tidak di tengah, sehingga kedua lengan kromosom tidak sama panjang. Ketiga, akrosentris, yaitu kromosom yang memiliki sentromer dekat dengan salah satu ujungnya, sehingga kedua lengan tidak sama panjangnya. Keempat, telosentris, yaitu kromosom yang memiliki sentromer di salah satu ujungnya sehingga kromosom tetap lurus dan tidak terbagi atas dua lenganSebuah kromosom memiliki dua bagian, yaitu sentromer dan lengan. kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong (spindle fiber). Elemen-elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari mitosis. Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat kromosom. Sentromer membagi kromosom menjadi dua lengan dan tidak mengandung genLengan adalah badan kromosom yang dibungkus oleh selaput tipis dan berisi kromonema, yaitu benang-benang kromosom. Kromonema dikelilingi oleh cairan matriks. Bagian kromonema yang mengalami penebalan disebut kromomer, yaitu struktur seperti manik-manik yang tersusun rapat. Struktur ini merupakan akumulasi materi kromatin yang terdiri dari protein histon dan DNA. Di dalam kromomer terdapat lokus, yaitu tempat terdapatnya gen. Diduga, DNA dalam kromomer inilah yang memiliki fungsi genetika dalam kromosomAbnormalitas yang terjadi pada kromosom menyebabkan munculnya beberapa sindrom pada manusia yaitu,pertama, sindrom down, trisomi pada kromosom nomor 21. Orang dengan sindrom down, memiliki rambut yang lurus dan jarang, lidah yang selalu menonjol, bibir tebal, anggota gerak yang abnormal, sendi longgar, refleks tidak baik, dan perkembangan milestonenya sangat lambat. Sindrome down juga memiliki masalah dengan jantung, pendengaran, penglihatan dan mental. Kedua, sindrom edward, trisomi pada kromosom nomor 18. Penderita sindrom edward memiliki tengkorak yang sempti, telinga yang rendah, muka dan mulut kecil, tidak memiliki sidik jari, memiliki jari-jari kaki yang pendek dan lebar dengan jari kedua dan ketiga melebur. Ketiga, sindrom patau, trisomi pada kromosom nomor 13. Abnormalitas yang terjadi pada patau berakibat pada jantung, otak, ginjal dan wajah. Keempat, sindrome turner (45, X), mereka memiliki gangguan pada indra pendengaran, tidak bisa mendengar pada frekuensi suara tertentu, memiliki lipatan kulit di bagisn belakang leher. Saat memasuki masa pubertas, rambut tubuh jarang tumbuh, tidak mengalami menstruasi, payudara kecil, dan rahimnya kecil. Keempat, sindrom klinefelter yang disebabkan oleh kelebihan kromosom X. Laki-laki yang mengalami sindrom klinefelter mengalami keterbelakangan seksual, testis belum sempurna, payudaranya berkembang, dan memiliki kaki dan tangan yang panjangnya melebihi panjang normalKetika memeriksa sebuah kariotipe, seorang ahli genetika memeriksa setiap kromosom pada individu. Kromosom-kromosom tersebut memiliki ukuran dan bentuk tertentu, lokasi sentromer dan panjang lengan merupakan bagian yang mendefenisikan bentuk fisik setiap kromosomTata cara penamaan kormosom manusia atau disebut nomenklatur kromosom memiliki urutan penulisan sebagai berikut: pertama, jumlah kromosom pada sel somatis sebagai simbol pertama lalu diikuti tanda koma. Contoh 46, untuk kromosom manusia normal. Kedua digunakan simbol kromosom seks. Kromosom seks untuk wanita XX untuk pria XY atau misalnya terjadi penyimpangan XXY. Ketiga, Suatu peristiwa yang merupakan kelainan yang terjadi pada kromosom sebagai simbol ketigaPeristiwa-peristiwa tersebut dapat meliputi peristiwa delesi, translokasi, duplikasi, monosomi atau trisomi. Kromosom dengan perubahan ditandai angka yang merupakan nomor urutan kromosom dan perubahan lengan ditandai dengan p untuk lengan pendek dan q untuk lengan panjang. Keempat, simbol + menandakan trisomi dan simbol - menandakan mosomi pada kormosom tersebut. Kelima, simbol +, di belakang huruf p atau q pada simbol ketiga, mengindikasikan adanya penambahan materi kromosom pada kromosom tersebut dan simbol - mengindikasikan adanya delesi pada lengan kromosom tersebut. Misalnya 5p- menandakan adanya delesi pada lengan pendek kromosom nomor-5, 9q+ menandakan adanya penambahan materi kromosom pada lengan panjang kromosom nomor-9. Terakhir, simbol t menandakan terjadinya translokasi antara dua kromosom. Sebagai contoh t(14p;21q) menandakan adanya translokasi antara lengan panjang kromosom nomor 14 dan 21Kelainan kromosom dapat dibedakan menjadi 2, yaitu perubahan struktur kromosom dan perubahan jumlah kromosom. Perubahan struktur kromosom secara umum dapat disebabkan oleh 4 hal, yaitu delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi. Delesi atau defisiensi merupakan peristiwa hilangnya sebagian kromosom karena kromosom tersebut patah. Potongan kromosom yang tidak memiliki sentromer akan tertinggal dalam anafase dan hancur dalam plasma. Kromosom dapat patah di satu tempat dekat ujung kromosom sehingga bagian ujung kromosom terbuang (delesi terminal) atau dapat terjadi kepatahan di dua tempat , dan mengakibatkan hilangnya suatu segmen di bagian tengah kromosom (delesi interkalar). Jika delesi terjadi terlalu banyak, kehilangan gen biasanya mengakibatkan kematian dalam kandungan (maupun segera, setelah lahir), namun dalam beberapa kasus, bayi masih dapat hidup cukup lama, tetapi dengan kelainan-kelainan fenotip. Delesi kromosom dapat disebabkan oleh pemanasan, radiasi, virus atau bahan kimia. Kelainan-kelainan yang disebabkan oleh delesi pada kromosom adalah :1. Cri du cat syndromeSindroma Cri Du Chat (Sindroma Tangisan Kucing, Sindroma 5p) disebabkan oleh penghapusan bagian dari lengan pendek kromosom 5. Penyebab terjadinya penghapusan ini tidak diketahui, tetapi pada sebagian besar kasus, diperkirakan penyebabnya adalah hilangnya 1 keping kromosom 5 pada saat pembentukan sel telur atau sperma. Kasus lainnya terjadi karena salah satu orang tua membawa kromosom 5 yang telah mengalami translokasi (penyusunan ulang Individu).2. Wolf-Hirschhorn syndromeKelainan ini disebabkan oleh penghapusan parsial dari lengan pendek kromosom 4. Individu yang mengalami kelainan Wolf-Hirschhorn syndrome memiliki ciri-ciri terhambatnya pertumbuhan, keterbelakangan mental yang mendalam, dan fitur wajah yang khas dengan luas hidung datar dan dahi yang tinggi.3. Jacobsen syndromeSindrom Jacobsen, juga dikenal sebagai gangguan penghapusan terminal kromosom 11q. Hal ini dapat menyebabkan cacat intelektual, penampilan wajah yang khas, dan berbagai masalah fisik termasuk cacat jantung. Sindrom ini pertama kali diidentifikasi oleh dokter Denmark Petra Jacobsen, dan diyakini terjadi pada sekitar 1 dari setiap 100.000 kelahiran. Sindrom ini merupakan gangguan yang sangat langka.Duplikasi ialah peristiwa bahwa suatu bagian kromosom mempunyai gen berulang, akibat pertambahan panjang suatu lengan kromosom. Adisi ditulis dengan tanda + (18q+). Adisi dapat terjadi karena pertambahan materi yang sudah ada (berupa pengulangan). Peristiwa duplikasi dapat ditemukan pada lalat buah Drosophila melanogaster . Lalat normal bermata bulat, lalat mutan bermata sempit ('Bar') hasil dari duplikasi pada kromosom-XPada inversi, kromosom mempunyai urutan gen yang terbalik karena terjadinya perputaran kromosom 180 r yang membentuk loop, keludian loop tersebut putus dan bertaut kembali. Biasanya kelainan ini tifak menyebabkan perubahan fenotip. Inversi dapat dikategorikan menjadi Inversi Parasentrik bila sentromer diluar loop ketika inversi terbatas pada satulengan kromosom saja dan Inversi perisentrik bila sentromer di dalam loop. Ada 2 macam, yaitu inversi parasentri dimana sentromer terletak di samping bidang yang mengalami inverse. Inversi perisentris dimanasentromer terletak pada bidang yang mengalami inversiTranslokasi terjadi ketika sebagian segmen kromosom berpindah ke kromosom lain. Beberapamacam translokasi seperti translokasi G/G yaitu translokasi antara kromosom 22/21, atau translokasi D/G yaitu translokasi antara kromosom 14 atau 15 dengan kromosom 21. Dua per tigakasus translokasi diakibatkan fusi sentrik kromosom akrosentrik. Kariotipe kedua orangtua normal.Translokasi ini disebut translokasi Robertsonian. Bisa pula terjadi translokasi yang menimbulkanpertukatan 2 segmen kromosom timbal balik yang disebut translokasi resiprok

BAB IIIMETODE PERCOBAAN

III.1 Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gunting dan alat tulis serta penggaris.III.2 Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah lem kertas dan lembaran fotocopy gambar-gambar kromosom manusia.III.3 Prosedur Kerja Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu sebagai berikut.1. Memfotocopy gambar-gambar kromosom manusia.2. Menggunting gambar-gambar kromosom normal dan abnormal dan buat kariotipenya.3. Menyusun kariotipe pada kromosom normal dari kiri ke kanan dengan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil.4. Menentukan jenis kelamin pada kromosom abnormal penderita.5. Menentukan pada kromosom berapa terjadi perubahan genetik.6. Menentukan nama kelainan genetik yang di derita dari individu yang memiliki fotocopy kromosom abnormal tersebut.

laporan biologi tentang mitosis

ACARA 3MITOSIS

A.Pelaksanaan Praktikum1.Tujuan praktikum: Mengamati dan mengetahui fase pembelahan mitosisyang terjadi pada organ tanaman.2.Hari, tanggal praktikum : Selasa, 06 November 20123.Tempat praktikum: Laboratorium Botani FKIP Universitas Mataram.

B.Landasan TeoriProses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel kedua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel disebut mitosis. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anakan yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokinesis merupakan fase mitosis (fase M) pada siklus sel, dimana sel awal terbagi menjadi dua sel awal (Syamsuri, 2005:17).Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam lima fase yaitu profase, metafase, interfase, anafase dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur diekuator pada membran sel pada saat telofase, sehingga kedua sel anak menjadi terpisah (Pratiwi, 2003:11).Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh). Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat, dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel germatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk mengantikan sel-sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu beberapa jam saya dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dengan bakteri, protozoa, bersel tunggal mampu melakukan pembelaan hanyadalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium dan euglena (Budiarti,2007:19-20).Dalam arti sempit, mitosis tidak berhubungan dengan replikasi DNA dan kromosom, karena kejadian yang terakhir itu berlangsung salama periode S intrfase. Akan tetapi, mitosis adalah penunjangpokok untuk duplikasi kromosom, berhubung mitosis itu memastikan bahwa masing-masing sel anak mendapat satu saudara dari masing-masing sel anakpokok untuk duplikasi kromosom, berhubung mitosis itu memastikan bahwa masing-masing sel anak mendapat satu saudara dari masing-masing sel anak mendapat satu saudara dari masing-masing pasangan kromatid dan begitu pula dengan seperangkat kromosom lengkap (Goodeneugh, 1988:39).C.Alat dan Bahan1.Alat :Torso mitosis2.Bahan :_D.Cara Kerjaa.Mengamati tahapan-tahapan pembelahan mitosis pada torsi,b.Mengambar hasil pengamatan dan memberikan keterangan.E.Hasil PengamatanGambar aslia.Interfase

Keterangan:1.Dinding sel2.Sitoplasma3.Membran inti4.Kromosom5.Sentriolb.Profase

Keterangan :1.Benang-benang spidel2.Sentriol3.Membran inti4.Kromosom5.Dinding selc.Metafase awal

Keterangan :1.Dinding sel2.Sitoplasma3.Benang-benang spindel4.Kromosomd.Metafase akhir

Keterangan :1.Dinding sel2.Sitoplasma3.Benang-benang spidel4.Kromosom5.Ekuatore.Anafase awal

Keterangan :1.Dinding sel2.Sitoplasma3.Benang-benang spidel4.Kromosomf.Anafase akhir

Keterangan :1.Dinding sel2.Sitoplasma3.Membran inti4.Benang-benang spidel5.Kromosomg.Telofase awal

Keterangan :1.Nukleolus2.Dinding sel3.Sitoplasma4.Kromosom5.Membran intih.Telofase akhir

Keterangan :1.Dinding sel2.Sitoplasma3.Membran inti4.Kromosom

Gambar pembanding

Sumber : Anomin,2012:1

F.PembahasanSel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing-memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pada mahluk hidup bersel banyak mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel/pertumbuhan, sedangkan pada organisme bersel satu mitosis merupakan cara reproduksi. Mitosis merupakan periode pembelahan selyang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuktanaman. Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase.Interfase terjadi replikasi DNA. Fase ini inti sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Akhirnya pembelahan sel secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang masing-masing sel anakan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (karokinesis) dan pembagian plasma atau sitoplasma.Profase ini, sel indukyang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom. Masing-masinga sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen. Butiran kromatid memanjang menjadi benang kromatid yang kemudian memendekkan menebal menjadi kromosom. Diakhir profase selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spidel de kinetokor.Metafase adalah orioentasi kromosom pada bidang ekuator sel. Pada awal metafase, membran inti sudah menghilang dan kromosom mula-mula seperti tampak tidak teratur, setelah itu, benang-benang spidel masuk ke dalam daerah pusat sel, sedangkan mikrotubulus merentang diantara kedua kutub sel. Kromosom melekat dengan kinetokornya pada bidang ekuator sel. Benang-benang spidel yang berhubungan dengan kromosom dinamai benang-benang spidel kromosom, sedangkan benang-benang spidel yang lain meentang secara kontinu dari kutub ke kutub. Seluruh benang spidel membentuk gambaran seperti sangkar burung pada daerah nukleus.Anafase bermua ketika dua sel lengkap kromosom mulai bergerak menuju ujung simpul berlawanan arah. Anafase juga diawali dengan pisahnya tiap sentomer dari setiap kromosom sehingga kromatid lepas dan dianggap sebagai kromosom lengkap. Masimng-masing kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub berlawanan. Kinetokor yang masih melekat pada benang spidel berfungsi menunjukkan jalan, sedangkan lengan kromosom mengikuti dibelangkannya. Ciri penting dari anafse adalah adanya satu kromatid (berisi satu set kromosom) yang sedang bergerak menuju kutub masing-masing. Sebagaimana diuraikan sebelumnya, yang menyebabkan kromosom itu bergerak adalah beneng-beneng spidel. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang lain. Jadi. Jika sel induk memiliki 2n kromosom, setiap sel anak akan memperoleh 2n kromosom juga.Telofase adalah tahap terakhir mitosis. Ia terjadi ketika sitoplasma terpisah dalam dua bagian sel, sementara selaput plasma sel tertusuk dari kedua sisi, menciptakan kedua sel berbeda. Kromosom-kromosom anakan itu mengumpal dekat kutub masing-masing. Setelah terbentuk membran inti, kromosom akan memanjang sehingga akan tampak seperti benang benang kromatigd yang tidak teratur. Pada saat yang hampir bersamaan, akan terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan pembentukkan membran sel (dinding sel) pada bekas bidang ekuatoriol. Benang-benangspidel menghilang, kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi tekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua sel baru (sel anak).

G.Kesimpulan dan Saran1.KesimpulanBerdasarkanh hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:a.Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem),b.Mitosis menghasilkan dua sel anakan yang jumlah kromosonnya sama dengan sel induk, yang memiliki fungsi agar faktor gen tetap. Waktu yang diperlukan selama siklus mitosis bergantung pada jenis organisme dan kondisi temperatur.c.Pembelahan mitosis bertujuan untuk perumbuhan, diferensiasi, dan mengganti sel-sel yang rusak.d.Pembelahan mitosis terjadi dua proses pembelahan yaitu kariokinesis dan sitokinesis. Kariokinesis adalah proses pembelahan inti.e.Pembelahan mitosis terbagi menjadi lima tahapan yaitu interfase merupakan masih persiapan materi untuk melakukan tahap proses mitosis, profase, metafase, anafase dan telofase.2.Saran_

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2012.Pembelahan sel.Di akses darihttp://id.wikipedia.org/wiki.padatanggal 08 November pukul 20.15 wita.Budiarti, H. 2003.Biologi SMA untuk kelas xll.Surakarta: Gema ilmu.Goodenough, U. 1988.Genetika.Bogor : Erlangga.Pratiwi. 2003.Biologi SMA untuk kelas xll.Jakarta : Erlangga.Syamsuri, I. 2005.Biologi SMA untuk kelas xll.Jakarta : PT. Pabelan

. JUDUL PERCOBAAN : Pengamatan Kromosom dan Mitosis pada Akar Bawang (Allium cepa)II. TUJUAN PERCOBAAN :1. Mengetahui fase-fase pembelahan mitosis pada sel tumbuhan dan fungsinya.2. Mengetahui kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.3. Mengetahui fase-fase yang paling banyak dijumpai pada akar bawang (Allium cepa).4. Mengidenfikasi bagian mana pada akar bawang merah (Allium cepa) yang aktif melakukan pembelahan mitosis.5. Mengetahui pengaruh waktu terhadap proses pembelahan mitosis.III. TINJAUAN TEOTORIS :Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa kromosom merupakan alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum Mendel, sedangkan Masitah (2008) menjelaskan bahwa kromosom adalah susunan beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang (area) yang membesar yang disebut knot (tombol) atau kromomer. Selain itu, adanya perpanjangan arus pada terminal dan material kromatin yang disebut satelit, dan sebagainya (Suprihati et.al., 2007).Jai. 2011. http://jai.staff.ipb.ac.id/2011/02/04/analisis-mitosis-pada-ujung-akar-bawang-merah-bawang-bombay-dan-aglaonema/. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011.

Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu makhluk hidup, karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen gen yang akan dipindahkan dari suatu sel induk ke sel anakannya, dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya. Pengamatan terhadap perilaku kromosom sama pentingnya dengan mempelajari struktur kromosom. Perilaku atau aktivitas kromosom dapat terlihat dalam siklus sel, termasuk didalamnya adalah pembelahan sel (mitosis atau meiosis). Analisis kromosom, baik mitosis maupun meiosis merupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan untuk mempelajari kromosomTumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis (setjo,2004). Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan telofase. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal, mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus.Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan telofase. 1. 1. InterfaseInti sel Nampak keruh dan tampak benang- benang kromatin yang halus.2. ProfaseBenang-benang kromatin memendek dan menebal. Terbentuklah kromosam. Tiap kromosom membelah dan memanjang membentuk kromatid, membrane inti mulai menghilang3. MetaphaseKromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutub pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.4. AnafaseSentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.5. TelofaseDi tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.Ali, Ikbal. 2011. http://biologi.unnes.ac.id/web_bio/?tf=news&aksi=lihat&id=35. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2011.Kromosom BawangKromosom antar tanaman berbeda antara yang satu dan yang lainnya. Baik dari bentuk, jumlah, dan panjangnya. Allium cepa memiliki jumlah kromosom 2n = 16 (Sastrosumarjo, 2006). Hal ini sangat membantu dalam mempelajari analisis mitosis pada tanaman, karena jumlahnya yang tidak terlalu banyak, memiliki ukuran kromosom yang besar dan cukup mudah untuk dibuat preparatnya. Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu anggota dari familia Liliaceae. Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas. Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif . Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional. Bawang merah juga merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan di Jawa Tengah yang mempunyai prospek cukup baik dalam pengembangan agribisnis. Hal ini dapat dilihat pada status usaha taninya, oleh petani khususnya di daerah sentra produksi seperti di Kabupaten Brebes bawang merah telah lama diusahakan sebagai usaha tani yang bersifat komersial.Gusti, Alif. 2011. http://shaylife.blogspot.com/2011/03/pengamatan-kromosom-pada-mitosis-akar.html. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2011

IV. ALAT DAN BAHAN ALATNoNAMA ALATJUMLAH1.Mikroskop perbesaran 1000 x1 buah2.Gelas objek1 buah3.Gelas penutup1 buah4.Jarum preparat1 buah5.Cawan Petridis1 buah6.Pembakar Bunsen1 buah7.Gelas Piala 500 ml1 buah8.Tissue-9. Pisau Silet1 buah

BAHANNoNAMA BAHANJUMLAH1.Akar Bawang Merah (Allium ascalonicum L) professional1 buah2.Larutan Indigocarminsecukupnya3.Larutan Asam Klorida (HCL)secukupnya4.Larutan Fenil Lakto Fenolsecukupnya

V. PROSEDUR KERJANoPROSEDUR KERJA1.Praktikan terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.2.Praktikan merendam bawang pada air yang ditutupi kapas selama 2 3 hari.Setelah 2-3 hari perendaman, praktikan memotong akar bawang tadi sampai sepanjang 1 cm merendam pada asetokarmin dan HCL dengan perbandingan 9 : 13.Praktikan memanaskan preparat tersebut diatas api Bunsen atau lampu spirtus sampai menguap tetapi jangan sampai mendidih4.Praktikan memindahkan potongan akar bawang yang sudah dipanaskan ke gelas objek dan beri satu tetes asetokarmin biarkan kurang lebih 30 menit5.Praktikan menghisap kelebihan indigokarmine dengan kertas hisap (tissu)6.Praktikan menetesi preparat tersebut dengan polienil alcohol disampingnya. Jangan kena preparat7.Praktikan menutup dengan gelas penutup kemudian ditekan dengan menggunakan pensil sampai preparat pipih.8.Praktikan mengamati dibawah mikroskop perbesaran 1000x dan membuat hasil praktikum sementara.

VI. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN PENGAMATAN SEL BAWANG MERAH

Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 45 maka diperoleh gambar seperti di atas.Praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis yang terjadi pada ujung akar bawang merah. Pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24.00 WIB. (Margono, 1973), berdasarkan keterangan tersebut maka proses pemotongan akar bawang merah (Allium cepa) dilakukan pada pukul 00.00.Dengan dipotongnya akar bawang pada jam-jam tersebut sehingga diharapkan akan potongan akar yang mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Namun praktikum ini tidak mungkin melakukan pengamatan pada tengah malam. Sebelum mengamati sel-sel akar tersebut dibawah mikroskop, potongan-potongan akar tersebut harus memalui beberapa perlakuan, yaitu harus direndam di dalam alcohol 70%, perendaman ini bertujuan untuk menyegarkan kembali sel-sel akar. Perlakuan berikutnya adalah perendaman dengan HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Perlakuan berikutnya lagi adalah pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna, sehingga jelas fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk diamati.Pada sel akar bawang, pembelahan mitosis terdapat 4 tahap fase pembelahan, yaitu profase, anafase, metafase, dan telofase.o Fase profaseMerupakan tahapan pembelahan sel yang paling lama dan membutuhkan energi yang cukup besar, setrta merupakan permulaan dari mitosis yang ditandai dengan beberapa perubahan. Nukleolus mulai menghilang sedangkan kromosomnya mulai timbul. Untaian kromosom yang semula meluas menjadi pilinan (heliks). Dengan demikian untaian itu lebih pendek dan menebal sehingga tampak lebih nyata. Pada tahapan ini, membrane nukleus mulai menghilang(Crowder, 1993). Pembelahan kromosom membentuk kromatid. Selain itu sentriol juga ikut membelah. Hampir semua sel yang Nampak pada preparat menunjukan tahapan profase.Pada profase, ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal. Profase dimana tahapan pembelahan pertama, permulaan profase profase kromosom menjadi lebih pendek dan tebal.Pada akhir profase mulai terbentuk benang benang spindel/ gelendong inti pada masing masing kutub sel, yang letaknya berlawanan. Pada tahap ini yag terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan mulai menduplikasi menjadi kromatid.Ciri-cirinya: Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom. Terlihat dua sister chromatid dan kromosom tampak rangkap dua. Kromatid-kromatid dihubungkan oleh sentromer. Nukleolus menjadi kabur dan hilang oleh sentromer. Selaput inti mulai menghilang. Benang gelendong mulai terbentuk Kromosom mulai bergerak ke tengah atau equator dari sel.

o Fase metafase Tahapan metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit.Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan (Welsh dan Mogen 1991).Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial (Fried, 2006). Pada tahapan ini sedikit terlihat adanya gambaran benang benang spindelnya.Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-ciri fase ini adalah: Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratus seperti kumparan. Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang equator. Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer. Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.

o Fase anafase Tahapan anafase membutuhkan waktu sekitar 3-15 menit.Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom. Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal anafase sentromer sentromer masing masing kromosom berpisah, sehingga masing masing kromatid kini berupa kromosom yang terpisah. Dengan dipandung oloeh serat gelendong yang melekat padanya. Satu kromatid dari setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid yang satunya digerakkan ke kutub yang berlawanan. Pembelahan sentromer menurut Suryo (1997) dapat pula berlangsung pada permulaan anafase. Benang benang gelendong ini memendek sehingga belahan sentromer masing masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan membawa kromatid.

Ciri-cirinya: Dua sister chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong. Selain itu mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu. Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel. Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis. Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.o Fase telofasePada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). Telofase pada fase ini pembelahan telah selesai, terbentuk lagi dinding inti, dan hal ini terlihat dalam praktikum. Sel telah terbagi menjadi dua sel anakan, masing masing memiliki inti yang mengandung 4 kromosom dengan bahan genetik yang sama dengan induknya.Tahapan telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit. Di tiap kutub terbentuk stel kromosom yang identik. Serabut gelondong inti menghilang dan membran inti terbentuk kembali. Setelah terbentuk dua inti pada kutub yang berlawanan aster menghilang dan terjadi penebalan sitoplasma yang diikuti pembagian sitoplasma (sitokinesis). Sitokinesis ini di tandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel (pada tumbuhan) dan pada hewan ditandai dengan melekuknya sel ke dalam.

Ciri-cirinya adalah: Benang-benang gelendong hilang Selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anakan. Terjadi sitokinesis, semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak.Ayu. 2010. http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011

PEMBAHASANMitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase (Satrosumarjo, 2006). Kromosom pada metafase mitotik mengalami kondensasi dan penebalan yang maksimal, sehingga kromosom pada tahap ini dapat diamati dengan lebih jelas panjangnya dan letak sentromernya. Setelah panjang total dan letak sentromernya diketahui, maka dapat dilanjutkan dengan analisis kariotipe.Pengamatan terhadap jumlah kromosom saat mitosis, sering timbul kesulitan karena kromosom tumpang tindih antara yang satu dan yang lainnya dan kadang masih terlihat samar akibat kondensasi yang belum sempurna. Kromosom dibedakan atas autosom (kromosom pada sel somatik) dan kromosom pada sel kelamin. Pembelahan sel yang terjadi pada sel somatik disebut mitosis dan pembelahan yang terjadi pada sel kelamin disebut meiosis menjelaskan bahwa mitosis merupakan pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metakinesis, metafase, anafase, dan telofase. Menurut Suryo (2008) fase pada mitosis terdiri dari interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase.Selama metafase, sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel pada bidang equator. Pada tempat-tempat ini, sentromer-sentromer diikat oleh benang-benang spindel yang terpisah, dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-kutub spindel yang berbeda. Kadang-kadang benang-benang spindel tidak berasosiasi dengan kromosom dan merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub yang lain. Pada saat metafase, sentromer-sentromer diduplikasi dan setiap kromatid menjadi kromosom yang berdiri sendiri atau independen. Penggunaan metode tanpa pra perlakuan (metode sederhana) mengakibatkan kromosom pada metafase tidak dapat menyebar dengan baik, sehingga jumlah kromosom tidak dapat dihitung dengan tepat. SitokinesisDi tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.

VII. KESIMPULAN Tahap-tahap mitoisis pada sel tumbuhan:o InterfaseInterfase atau stadium istirahat dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama karena pada tahap ini berlangsung fungsi metabolisme dan pembentukan dan sintesis DNA. Maka sebenarnya kurang tepat juga jika dikatan bahwa interfase merupakan fase istirahat, karena sebenarnya pada fase ini sel bekerja dengan sangat berat.o ProfaseBenang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell.2008: 248)o MetaphaseMetaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit (Campbell.2008: 249). Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel.o AnafaseAnaphase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa menit (Campbell.2008: 249). Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.o TelofaseDi tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel. Kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.o Profase : sel masih nampak seperti inti sel masih utuh dan terletak dibagian tengah selo Metafase : biasanya letak kromosom berada di tengah bidang ekuatoro Anafase : di mana terdapat celah sempit pada bagian tengah sel dimana kromosom terletak di bagian kutub selo Telofase : dimana pada telofase sudah nampak jelas pembagian sel menjadi dua dan terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis). .Fase yang paling banyak dijumpai adalah fase profase. Ujung akar yang terdiri dari sel-sel yang bersifat meristematik merupakan sel-selnya sangat aktif membelah. Jadi bagian ujung akar yang paling aktif melakukan pembelahan adalah bagian meristem. Praktikum kali ini, tidak semua preparat menunjukan tahapan-tahapan pembelahan mitosis secara lengkap. Hal ini dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan pada rentang waktu pembelahan mitosis. Rentang waktu pembelahan mitosis berdasarkan pada suatu hasil penelitian ditunjukan bahwa rentang waktu pembelahan mitosis akar bawang merah berlangsung antara pukul 08.00-09.00 WIB dimana tahapan prometafase (tahapan antara profase dengan metaphase) banyak ditemukan pukul 08.15 WIB.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Ikbal. 2011. http://biologi.unnes.ac.id/web_bio/?tf=news&aksi=lihat&id=35. Diakses padatanggal 30 Oktober 2011. Pukul 8.00 WIBAyu. 2010. http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html.Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011. Pukul 13.00 WIBAnonim.(2004) :// http :The Cell Cycle & Mitosis Tutorial. (Online). http://www.biology. arizona.edu/cell_bio/tutorials/cell_cycle/cells3.html, Diakses tanggal 29 Oktober 2011. Pukul 13.00.WIBCampbell, Neil A. 1987. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.Crowder L.V. 1993. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada UniversityJai. 2011. http://jai.staff.ipb.ac.id/2011/02/04/analisis-mitosis-pada-ujung-akar-bawang-merah-bawang-bombay-dan-aglaonema/. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011.Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar Bawang Merah (Alium cepa). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: IKIPSuryo, H. (2007) . Sitogenetika . Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

I. JUDULMitosis Akar Bawang

II. TUJUANSetelah selesai melakukan pengamatan, mahasiswa diharapkan dapat :1. Dapat mengetahui proes squash pada ujung akar bawang bombay dengan acetocarmine untuk memperlihatkan proses mitosis.2. Menjelaskan setiap fase yang terjadi pada proses mitosis.

III. DASAR TEORISebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya pertukaran atau pemerolehan informasi hereditas baru. Sebagian besar sel yang membentuk tubuh organisme eukarriota multiseluler juga bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yang dikenal sebagai mitosis. Selama pembelahan mitosis, sel akan tumbuh, menduplikasi genomnya, memisahkan kromosom yang telah berduplikasi ke kutub-kutub sel yang berlawanan, dan membagi sitoplasma sehingga terbentuklah sel anakan (William D. Stanfield dkk,2003) .Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya, mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan terpisah menjadi dua (Kimball, 1999).Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan telofase, seperti tampak pada gambar berikut :

Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara individual karena belum terkondensas (Campbell, 2010:248).

Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell,2010: 248).

Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit (Campbell,2008: 249).

Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa menit (Campbell.2008: 249).

Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel (Campbell.2010: 249).

Telofase adalah fase finisiong, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).Sel tumbuhan di definisikan sebagai unit dasar yang universaldari suatu struktur organik. Struktur yang membedakan sel tumbuhan denfan sel yang lain adalah keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan dengan membran sel (Hartanto Nugroho, 2010).Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis (Susetyoadi,2004).

Senin, 28 Februari 2011Laporan pembelahan mitosis

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangBerkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada zaman era globalisasi ini, maka ilmu pengetahuan saat ini sudah sangat mudah untuk dipelajari dan dikaji, khususnya ilmu Biologi yang merupakan ilmu tentang materi dan energi yang berhubungan dengan makhluk hidup dan sekitarnya, serta proses-proses kehidupan yang terjadi di dalamnya. Dimana pada Ilmu Biologi itu terdapat suatu materi yang mengkaji tentang genetika. Dimana pada genetika itumengkaji tentang pewarisan sifat atau penurunan sifat dari suatu organisme ke organisme yang lain. Pada praktikum kali ini, yang akan dilakukan adalah mengenai pembelahan mitosis yang terdapat pada akar bawang merah (Allim cepa).Semua organisme eukariotik yang berkembang biak secara seksual tergantung dari reproduksi sel. Hal ini karena zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang dibuahi oleh sel sperma. Zigot yang bersel tunggal harus mengalami pembelahan atau reproduksi untuk mencapai ukuran tertentu. Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitupembelahan sel secara langsungdansecara tak langsung.Pembelahan sel secara langsung jika proses pembelahan tidak didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Pembelahan sel secara langsung disebutamitosis, sedangkan pembelahan secara tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.Siklus seladalah rangkaian peristiwa perkembangan sel dengan urutan tertentu yang akan kembali pada tahap semula.Adapun yang melatarbelakangi sehingga praktikum ini dilakukan adalah untuk mengetahui dan melihat secara langsung bagaimana proses pembelahan mitosis itu terjadi pada akar bawang merah dimana kita ketahui bahwa pembelahan mitosis itu terdiri dari empat tahap yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Untuk membuktikan teori yang sudah ada, maka praktikum ini perlu dilakukan.B.Tujuan PraktikumUntuk mengetahui tingkah laku kromosom pada tiap tahap pembelahan mitosis.C.Manfaat Praktikum1.Mahasiswa dapat menambah wawasannya mengenai pembelahan mitosis itu sendiri.2.Mahasiswa dapat melihat secara langsung bagaimana proses atau bagaimana bentuk dari 4 tahapan proses pembelahan mitosis itu.3.Menambah keterampilan bagi mahasiswa dalam melakukan prinsip kerja dari proses pembelahan mitosis.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAPembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua pembelahan yaitu pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis. Mitosis terjadi pada sel-sel somatic, menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Tahap profase terjadi kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Nucleolus mulai tidak tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang, anakan kromosom ini disebut kromatid. Tahap metaphase, kromosom menempatkan diri di bidang equatorial (tengah) sel. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benag gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali (Hartati, 2010).Satuan kehidupan terkecil yang tidak dapat diperkecil lagi adalah sel. Sel untuk pertama kali ditemukan lebih dari 300 tahun yang lalu, tidak lama setelah mikroskop pertama dibuat. Umumnya sel itu sangat kecil dengan diameter jauh lebih kecil 1 mm, sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang. Pada sel yang paling sederhana, yaitu bakteri sebuah dinding sel mengelilingi suatu membrane (plasma) sangat tipis dan mengandung asam lemak, yang mengelilingi permukaan daerah dalam yang tidak berstruktur. Sifat terpenting sel adalah kemampuannya untuk tumbuh dan membelah diri untuk menghasilkan molekul-molekul seluler baru dan memperbanyak dirinya. Untuk menjalankan fungsi-fungsi ini, sel itu secara kimia pasti bersifat secara canggih, memang sel yang paling sederhana sekalipun mengandung hamper 1000 molekul yang berbeda. Jadi, pada hakikatnya sel merupakan pabrik kecil yang tumbuh dengan memasukkan unsure-unsur pembangun, berupa molekul-molekul sederhana seperti glukosa, dan karbondioksida dan dengan car tertentu mengubahnya menjadi berbagai molekul yang mengandung karbon, yang dibutuhkan untuk berfungsinya sel-sel (Watson, 1988).Kromosom dapat mengalami perubahan susunan atau jumlah bahan genetic, yang mengakibatkan adanya perubahan fenotip, perubahan gen-gen yang berangkai, dan perubahan nisbah yang diharapkan dalam keturunan. Peristiwa perubahan struktur kromosom ini dinamakan aberrasi kromosom. Pada umumnya kromosom dapat putus atau patah akibat radiasi, tekanan fisik, atau bahan kimia. Kromosom putus dapat terjadi baik pada tingkat kromatid maupun pada tingkat kromosom. Jika kromosom putus sebelum replikasi DNA, selama fase S siklus sel potongan kromosom akan mereplikasi sendiri. Pada ejadian ini yaitu putus tingkat kromosom akan meliputi kedua sister kromatid pada titik yang sama (Henuhili, 2003).Pembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua oembelahan yaitu pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis. Mitosis terjadi pada sel-sel somatic, yang akan menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat tahap stadium, secara berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Benanag-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali. Plasma sel terbagi menjadi dua bagian. Terbentuk dinding pemisah di tengah-tengah sel (Suratsih,2000).Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase.Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut.Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan akar bawang merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan mitosis (Ali, 2010).Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel nakan yang masing-masing memiliki safat-sifat genetic sama. Mitosis berlangsung pada semua sel, kecuali pada sel-sel yang akan menajdi sel kelamin. Mitosis dibedakan atas 5 fase, ialah interfase, profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Agar supaya kita mudah mengikuti jalannya pembelahan inti, sebaiknya kita menggunakan sebuah sel yang intinya mengandung 4 kromosom saja, yang semuanya berbentuk batang lurus. Dua kromosom yaitu satu panjang dan satu pendek berasal dari ibu, sehingga membawa bahan genetic dari ibu. Dua kromosom lainnya yang diarsir yaitu satu panjang dan satu pendek yaitu berasal dari ayah, sehingga membawa bahan genetic dari ayah. Dua kromosom yang panjang adalah serupa satu sama lain, demikian pula yang pendek. Satu pasang kromosom yang serupa dinamakan kromosom homolog. Jadi sel yang menagndung 4 kromosom itu memiliki dua pasang kromosom homolog (Suryo, 1990).Pembelahan mitosis pada akar bawang Membran sel Nukleus Nukleolus Sentriol. Butir-butir kromatin Interfase Mitosis Kromatin menebal membentuk benang-benang kromosom Profase. Benang kromosom menggandakan diri menjadi sepasang kromatid yang terikat pada sentromer sentromer Profase. Nukleolus hilang Profase, membrane inti pecah dan hilang profase (Anonima, 2010).Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga denganmitosis. Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasmadanbahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan telofase.Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal. mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatuprosesyang berputar dan terus menerus (Anonimb,2010).Seluruh sel somatic pada organism multiseluler adalah keturunan dari satu sel awal, yakni telur yang terfertilisasi atau zigot, melalui proses pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis yang pertama adalah membarn salinan yang persis sama dari setiap kromosom, lalu membagikan set identik kromosom kepada masing-masing dari kedua sel keturunan, atau sel nakan melalui pembelahan sel awal (sel induk). Interfase adalah periode diantara dua mitosis yang berurutan dan terdiri atas tiga fase yaitu G1, S dan G2. Selama fase S (sintesis), molekul-molekul DNA dari masing-masing kromosom mengalami replikasi hingga menghasilkan sepasang molekul DNA identik yang disebut kromatid (terkadang disebut kromatid saudari). Masing-masing kromosom yang telah direplikasi itu lalu memasuki mitosis dengan dua molekul DNA yang identik (Elrod, 2007).Mitosis terdiri dari empat fase berurutan, profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Selama profase, tiap kromosom akan memendek dan menebal melalui supercoiling secara berulang-ulang. Membrane nucleus menghilang dan terbentuk gelendong mikrotubulus dari satu kutub sel ke kutub lainnya. Selama metaphase, kromosom akan berjajar di bagian tengah gelendong miktotubulus. Saat anaphase, dau kromatid dari masing-masing kromosom yang telah direplikasi akan ditarik e kutub-kutub sel yang berbeda akibat adanya depolimerisasi mikrotubulus pada apparatus gelendong yang menempel di sentromer. Kromatid-kromatid saudara ini, akan menjadi kromosom-kromosom baru (William, 2006).BAB IIIMETODE PRAKTIKUMA.Waktu dan TempatHari / Tanggal: Jumat 3 Desember 2010Waktu: Pukul 09.10 s.d. 10.50 WITATempat: Laboratorium Biologi Lantai II Barat FIMPA UNMB.Alat dan Bahan1.Alata.Mikroskopb.Kaca preparat dan deck glassc.Gelas arlojid.Pipet tetes2.Bahana.Akar bawang merah(Allium cepa)b.HCl 1 Nc.AcetocarminC.Prosedur Kerja1.Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.2.Setelah itu memotong akar bawang merah kira-kira 3 cm.3.Kemudian dicuci dengan HCl 1N.4.Setelah itu diambil dan dipotong akar bawang (Allium cepa) tadikira-kira 1 cm di atas kaca preparat .5.Kemudian ditekan dengan menggunakan deck glass sampai akar bawang tadi hancur.6.Setelah itu diberi acetocarmin sebagai pewarnaan.7.Di amati di bawah mikroskop.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA.Hasil PengamatanKeterangan:1.Inti sel2.Dinding sel

Gambar Pembanding Kromosom pada tiap tahap pembelahan Mitosis

B.PembahasanPada praktikum kali ini, kami tidak berhasil, karena tidak mendapatkan hasil pengamatan yang sesuai dengan tujuan praktikum ini. Kami tidak mendapatkan proses pembelahan mitosis yaitu dengan 4 tahap-tahap proses pembelahannya. Factor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam praktikum ini mungkin pada saat pemotongan akar bawang itu tidak teliti, cara pewarnaan pada kaca preparat yang salah atau terlalu banyak memberi zat pewarna. Adapaun bahan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah HCl dan acetocarmin. Perendaman dengan HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Sedangkan pemberian acetocarmin adalah sebagai zat pewarna bagi preparat yang sudah dibuat agar sel-sel bawang tadi tampak jelas jika diamati di bawah mikroskop.Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh).Sel sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel sel kulit yang rusak atau mati(Anonima,2010).Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase.Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara m