Laporan Praktikum Fisika Dasar
-
Upload
asri-arum-sari -
Category
Documents
-
view
217 -
download
3
description
Transcript of Laporan Praktikum Fisika Dasar
Laporan Praktikum Fisika Dasar 2
Pembiasan Cahaya Pada Lensa Gabungan
Dosen Pengasuh : Jumingin, S.Si
Disusun Oleh :
Asri Arum Sari
12222014
Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang
2013
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................... 1
Latar Belakang.......................................................................................... 2
Tujuan Praktikum.................................................................................... 2
Tinjauan Pustaka...................................................................................... 3
Alat............................................................................................................. 6
Prosedur Praktikum................................................................................. 7
Hasil dan Pembahasan............................................................................. 7
Kesimpulan................................................................................................ 11
Lampiran
Daftar pustaka
2
1. Latar Belakang
Cahaya mempunyai sifat seperti gelombang air air, yaitu cahaya akan
berubah arah ketika melintas dari satu medium ke medium lain yang berbeda
jenisnya. Pembiasan ( perubahan arah rambat ) cahaya terjadi akibat
perbedaan kecepatan cahaya dalam berbagai medium. Fenomena pembiassan
cahaya ini banyak dijumpai dalam peristiwa sehari-hari misalnya kaki orang
yang terendam air akan tampak lebih pendek, dasar ember yang terisi penuh
dengan air tampak lebih dangkal, dan bagian tongkat yang terendam dalam air
tampak patah.
Bayangan benda yang dihasilkan oleh lensa tipis dalam hal ini lensa
cembung bersifat nyata bila benda berada di ruang 2 dan 3, dan bersifat maya
bila benda berada di ruang 1. Jarak fokus sebuah lensa cembung dapat
ditentukan melalui percobaan. Sebuah benda yang diletakkan di ruang 2 dan 3
depan lensa cembung bayangannya dapat ditangkap oleh layar yang terletak di
belakang lensa.
Percobaan sebelumnya menentukan jarak fokus sebuah lensa. Olehnya itu
dalam percobaan ini akan ditentukan jarak fokus lensa yang digabung
diimpitkan menjadi satu (tidak ada jarak antar kedua lensa cembung). Hal- hal
tersebut dapat diketahui dengan melakukan percobaan mengenai pembiasan
cahaya pada lensa, lensa yang digunakan ialah lensa cembung.
2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang akan dicapai setelah melakukan praktikum adalah:
1. Menentukan sifat-sifat bayangan yang akan dihasilkan oleh lensa.
2. Menetukan jarak fokus lensa gabungan
3
3. Tinjauan Pustaka
Pembiasan cahaya adalah perubahan arah sinar cahaya ketika melintas dari
satu zat transparan ke zat transparan lainnya. Sebagai contoh ketika cahaya
melintas dari uara ke dalam sebuah lensa, arahnya berubah kecuali arah
semula terletak pada sudut siku terhadap permukaan lensa.Contoh lainnya
dapat dilihat ketika dasar kolam renang tampak dari atas permukaan air ,
kolam tampak lebih dangkal dangkal daripada yang sebenarnya. Ini karena
cahaya dari satu titik di dasar kolam yang melintas melalui permukaan secara
tidak normal dibiaskan menjauh dari normal di permukaan. Akibatnya ,
bayangannya benda di bawah air tampak lebih dekat ke permukaan daripada
benda sebenarnya ( Jim Breithaupt, 2009 )
Cahaya dibiaskan
Menuju normal ketika merambat dari udara ke dalam zat transparan
Menjauh dari normal ketika merambat dari zat transparan ke udara
( Jim Breithaupt, 2009 ).
Hukum Snellius untuk Pembiasan Cahaya
n1 sin θ1=n2sin θ2
θ1 adalah sudut datang dan θ2sudut bias (keduanya diukur terhadap
garis yang tegk lurus permukaan antara kedua media, n1dan n2adalah
indek-indeks bias materi tersebut.
Dari hukum Snell dapat disimpulkan bahwa jika n2>n1maka θ2<θ1,
artinya jika cahaya memasuki medium di mna n lebih besar dan
lajunya lebih kecil maka berkas cahaya dibelokkan menuju normal.
Dan jika jika n2<n1maka θ2>θ1, sehingga berkas dibelokkan menjauhi
normal ( Giancoli.D.C.2001 )
Lensa Tipis
Lensa dibedakan enjadi lensa positf atau lensa cembung dan lensa negative
atau lensa cekung.
1. Lensa Cembung
4
Lensa positif disebut juga lensa konvergen karena lensa psitf
mengumpulkan berkas sinar sedangkan lensa negative disebut lensa
divergen karena menyebarkan berkas sinar.
a. Berkas sinar istimewa
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui focus
utama
2. Sinar datang melalui focus utama dibiaskan sejajar sumbu
utama
3. Sinar datang melalui pusat optic akan diteruskan tanpa
dibiaskan ( Asep Sarmaji, 2008 ).
2. Lensa Cekung
Lensa cekung merupakan lensa yang bagian tengah memiliki ketebalan
paling tipis, lensa ini memiliki nilai focus lensa negative, sehingga
bayangan yang dihasilkan bersifat maya. Jika sinar-sinar sejajar jatuh
padda lensa cekung, maka akan dibiaaskan sseolah-olah berasal dari
titik focus lensa
a. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
1. Sinar datnag sejajar sumbu uama akan dibiaskan seolah-olah
sinar bias itu berasal dari focus utama f1.
2. Sinar datang menuju focus uama f2 akan dibiaskan sejajar
sumbu utama
3. Sinar datang melalui pusat optic akan diteruskan tanpa
dibiaskan ( Asep Sarmaji, 2008 ) .
Dalil Esbach
Pada pembiasan cahaya juga digunakan dalil esbach untuk
menentukan posisi dan sifat-sifat bayangan yang dibentuk lensa positif.
Pada lensa nomor ruang untuk benda dan nomor-ruang untuk bayangan
dibedakan. nomor ruang untuk benda menggunakan angka Romawi (I, II,
III, dan IV), sedangkan untuk ruang bayangan menggunakan angka Arab
(1, 2, 3 dan 4) seperti pada gambar berikut ini:
5
Dari gambar terseebut daapat disimpulkan bahwa
1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan
sama dengan 5
2. Untuk setiap benda nyata dan tegak, semua bayangan yang
terletak belakang lensa bersifat nyata dan terbalik,
sedangkan semua bayangan yang terletak di depan lensa
bersifat maya dan tegak.
3. Bila nomor bayangan lebih besar dari nomor ruang benda,
maka ukuran bayangan lebih besar dari bendanya dan
sebaliknya.
Lensa Gabungan
Suatu lensa gabungan merupakan gabungan dari dua lensa atau lebih yang
disusun berdekatan sekali ( d = 0 ) dengan sumbu utamanya berimpit satu
sama lain. Tinjau dua buah lensa dengan jarak focus f 1 dan f 2 yang
diletakkan sekali d ≈ 0. Sebuah benda diletakkan dengqn jarak s1dari lensa
pertama, dengan rumus lensa tipis, kita dapat hitung jarak bayangan s'1
( Yohanes Surya, 2010 )
1f 1
= 1s1
+ 1
s '1
1
s '1
= 1f 1
− 1s1
Jika d = 0 maka
d=s2+s '1
s2=−s '1
6
1f 2
= 1s2
+ 1
s '2
= 1−s '1
+ 1
s'2
¿−( 1f 1
+1s1
)+ 1
s '2
1f 2
+ 1f 1
= 1s1
+ 1s ' 2
=1s+ 1
s '= 1
f gab
Dengan demikian kita mendapatkan jarak focus gabungan untuk dua buah lensa
yang diletakkan berdekatan
1f gab
= 1f 1
+ 1f 2
4. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Lampu 18 watt 1 buah
Lampu berfungsi untuk memberikan penerangan atau cahaya pada arah
yang kita inginkan.
2. Rel presisi 2 buah
Rel presisi berfungsi untuk meletakkan benda, diafragma, dan lensa serta
untuk menentukan jarak benda dan jarak bayangan dengan lensa.
3. Penyambung rel presisi 3 buah
Penyambung rel presisi berfungsi untuk menghubungkan antar rel presisi
satu dengan rel presisi lainnya.
4. Pemegangan kotak cahaya
Pemegangan kotak cahaya berfungsi untuk memasang kotak cahaya pada
rel presisi.
5. Catu daya 1 buah
Catu daya berfungsi untuk mengontrol kestabilan tegangan output dengan
mengubah-ubah lebar untuk menyaklarkan transitor penyaklar dan sebagai
sumber arus/PLN.
6. Kabel penghubung warna merah 1 buah dan warna hitam 1 buah
7
Kabel penghubung warna merah dan warna hitam berfungsi sebagai
penghubung ke rangkaian.
7. Lensa cembung 2 buah
Lensa cembung berfungsi untuk membiaskan cahaya yang bersifat
mengumpulkan cahaya.
8. Tumpakan penjepit 3 buah
Untuk memasang dan mendudukan posisi lensa pada rel presisi.
9. Diafragma anak panah 1 buah
Diafragma anak panah berfungsi sebagai pembentuk bayangan berbentuk anak panah.
10. Layar 1 buah
Layar berfungsi untuk melihat bayangan yang ditimbulkan oleh cahaya
lensa dan sebagai titik ukur jarak antara lensa ke layar
5. Prosedur Praktikum
1. Persiapkan semua peralatan yang dibutuhkan (konsultasikan dengan dosen
pengasuh atau asisten)
2. Susun rangkaian aeperti pada skema gambar dibawah ini :
3. Hidupkan catu daya, berikan tegangan masukkan 12 volt,
4. Tentukan jarak antara benda ke lensa L1 (S1)
5. Geser-geser L2dan layar untuk mendapatkan byangan pda layar
6. Ukur jarak dari lensa L1 ke L2 (S)
7. Ukur jarak dari lensa L2 ke layar (S2’)
6. Hasil dan Pembahasan
6.1 Hasil
8
Diketahui jarak fokus lensa
f 1=50 mm=5 cm
f 2=100 mm=10 cm
Maka
1f gab
= 1f 1
+ 1f 2
1f gab
= 15cm
+ 110 cm
¿ 210
+ 110
¿ 310
f gab=103
¿3,33 cm
Setelah diketahui f gabmaka dapat diketahui ruangnya R1, R2, dan R3,
yaitu :
1. R1 = 0 – f
Sehingga R1 = 0 – 3,33 cm
2. R2 = f −M
Sehingga R2 = 3,33 cm– 6,66 cm
3. R3 = 6,66 cm~
Tabel Jarak Fokus Lensa
No
. Jarak Fokus Lensa s1 s/d S2
1f1 = 50 mm
f2 = 100 mm
4 0 11
2 6 0 8
3 8 0 7
9
4 10 0 5
5 12 0 5
No. s1+s2 s1 . s2 f gab f gab2
1 15 44 2,93 8,60
2 14 48 3,43 11,76
3 15 56 3,73 13.94
4 15 50 3,33 11.11
5 17 60 3,53 12.46
∑ f gab=¿¿16.96 ∑ f gab2=¿¿57.87
f gabdi dapatkan dari :
f gab 1=S1× S2
'
S1+S2'
¿ 4415
¿2,93 cm
f gab 2=S1× S2
'
S1+S2'
¿ 4814
cm
¿3,43cm
f gab 3=S1× S2
'
S1+S2'
¿ 5615
cm
¿3,73cm
f gab 4=S1 × S2
'
S1+S2'
10
¿ 5015
¿3,3 cm
f gab 5=S1× S2
'
S1+S2'
¿ 6017
cm
¿3,53cm
Selanjutnya mencari f gab
Telah diketahui
∑ f gab=16,96 cm
n=5
Maka :
f gab=∑ f gab
n
¿ 16,965
¿3,39 cm
Kemudian menentukan jarak fokus lensa gabungan :
∆ F=√∑ f gab2−n ∙ f gab
2
n(n−1)
¿√ 57,87 – 5∙ (3,39)2
5(5−1)
¿√ 57,87−57,4620
¿√ 0,4120
¿√0.020
¿0.14 cm
6.2 Pembahasan
11
Dari hasil praktikum diatas maka dapat diketahui pada saat s1=4maka
s '2=11maka benda tersebut terletak di ruang 2 dan bayangannya terletak di
ruang 3, dalam hal ini menurut teori apabila benda diletakkan pada ruang II
maka bayangan akan jatuh pada ruang III berarti percobaan pertama sesuai
dengan teori, dan memiliki sifat bayangan yakni nyata, terbalik, diperbesar.
pada saat s1=6maka s '2=8maka benda tersebut terletak di ruang 2 dan
bayangannya terletak di ruang 3 , percobaan ke 2 juga sesuai dengan teori , dan
memperoleh sifat bayangan yakni, nyata, terbalik dan diperbesar. Pada saat
s1=8maka s '2=7maka benda tersebut terletak di ruang 2 dan bayangannya
terletak di ruang 3 percobaan ke 3 juga sesuai dengan teori dan memperoleh
sifat bayangan yakni nyata,terbalik diperbesar. Pada saat s1=10maka s '2=5
maka benda tersebut terletak di ruang 3 dan bayangannya terletak di ruang 3
dalam hal ini berarti percobaan ke 4 tidak sesuai teori dimna diperoleh sifat
bayangan yakni nyata, terbalik, diperbesar. Pada saat s1=12maka s '2=5maka
benda tersebut terletak di ruang 3 dan bayangannya terletak di ruang 2 ,dan
percobaan ke 5 sesuai dengan teori dimna diperoleh sift baynagn yakni, nyata,
terbalik, diperkecil. Berdasarkan teori ruang benda dan ruang bayangan benda
dibandingkan dengan ruang benda dan ruang bayangan benda pada praktikum,
maka pada percobaan 1, 2, 3, dan 5 sesuai dengan teori. Sedangkan pada
percobaan 4 antara hasil praktikum dengan teori tidak sama. Hal itu
dikarenakan penempatan layar yang kurang tepat saat mencari bentuk
bayangan yang paling tepat .
7. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa, Lensa gabungan
merupakan gabungan dari dua lensa atau lebih lensa dengan sumbu utamanya
berhimpitan dan disusun berdekatan sehingga d = 0. Sifat bayangan yang
terbentuk dari lensa cembung gabungan adalah nyata, terbalik, dan
diperbesar, namun jika jarak antara lensa dengan diafragma semakin jauh
maka sifat bayangannya adalah Sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata,
terbalik, dan diperkecil. Jarak focus lensa adalah jarak dari pusat optic ke
12
titik focus jadi bila s =∼makaf =s ' . Pada percobaan pembiasan cahaya pada
lensa gabungan dapat terjadi kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan
praktikan dalam menentukan bayangan yang tepat.
lampiran
Gambar Alat Praktikum
13
lampiran
Evaluasi
1. Tiga lensa tipis, masing-masing dengan panjang fokus sebesar 4 cm
dijajarkan pada sebuah sumbu bersama, lensa-lensa yang berdekatan terpisah
sejauh 52 cm. Carilah posisi dari bayangan sebuah benda kecil pada sumbu
itu yang diletakkan pada jarak 80 cm di sebelah kiri dari lensa pertama dan
lukiskan bayangan akhirnya?
Penyelesaian:Diketahui :
f 1 , f 2 , f 3=4 cm
d=52cmS1=80 cm
Ditanyakan : S'2.....?
Jawab:1
f gab
= 1f 1
+ 1f 2
+ 1f 3
¿ 14+ 1
4+ 1
4
¿ 34
f gab=43¿1,33 cm
1f gab
= 1S1
+ 1
S'1
11,33
= 180
+ 1
S ' 1
1
S '1= 1
1,33− 1
80
¿ 80−1,33106,4
14
¿ 78,67106,4
S' 1=106,478,67¿1,35 cm
d=S '1+S'2
S'2=d−S '1
¿52−1,35¿50,65 cm
2. Buktikan persamaan pembuat lensa berikut :
1f= (n−1 )[ 1
R1
− 1R2 ]
Penyelesaian:
Jika jarak fokus, f dan jarak benda s=∞, dengan menggunakan rumus lensa tipis, di peroleh rumus jarak fokus lensa atau persamaan pembuat lensa
1s+ 1
s '= (n−1 )[ 1
R1
− 1R2 ]
1∞
+ 1f=(n−1 )[ 1
R1
− 1R2 ]
0+ 1f=(n−1 )[ 1
R1
− 1R2 ]
1f= (n−1 )[ 1
R1
− 1R2 ]
15
Daftar Pustaka
Breithaupt, Jim.2009. Swaddik Fisika. Pakar Raya,Bandung
Giancoli.D.C.2001.Fisika Jilid 2 Edisi Kelima.Erlangga.Jakarta
Sarmaji,Asep.2008.Fisika. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta
Surya,Yohanes.2010.Listrik Dan Magnet. PT.Kandel.Tanggerang.
16