Laporan Praktikum Biokimia Gizi Kolestrol_3003
-
Upload
kharisma-rizka-safitri -
Category
Documents
-
view
79 -
download
9
description
Transcript of Laporan Praktikum Biokimia Gizi Kolestrol_3003
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA GIZI
KOLESTROL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia Gizi yang Dibimbing Oleh Ibu Ayu
Puspitasari, ST, M.Si
Oleh:
Kharisma Rizka Safitri P27835113003
Kelompok 5
1. Kharisma Rizka S P27835113003
2. Mika Irianti P27835113006
3. Laelatul Rizkiyah P27835113037
4. Mochammad Rizal P27835113039
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN GIZI
2014
Nama percobaan : 1. Uji Kolestrol Darah
Tujuan : Untuk menetukan kadar kolestrol dalam darah
Prinsip percobaan : Kolesterol merupakan senyawa yang memiliki inti empat cincin
siklopentano – fenantren. Termasuk lemak dengan daya larut yang
sangat kecil dalam air. Kadarnya dalam plasma darah 150-
200mg/ml, sekitar 2x kadar glukosa darah. Dalam plasma darah 30%
berikatan dengan lipoprotein yang mampu menambah daya larutnya
dalam darah. Sebanyak 70% lagi kolesterol darah berada berupa
kolesterol ester.
Bahan Uji : Darah
Alat : Alat cek Kolestrol (GCU)
Hasil pengamatan :
Nama : Diyah Agustina A.
Kadar kolesterol : 200 mg /dl (normal )
Riwayat : Hipertensi
Pola makan : minggu ini sering mengkonsumsi ikan Pari dan Cumi, serta
masakan padang, dan jarang konsumsi sayuran dan buah.
Gaya hidup : kurang olahraga
Pembahasan :
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL,
total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen
lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan
oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya
kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama
untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh (Cory, 2008).
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati
dalam jumlah yang diperlukan. Darah mengandung 80 % kolesterol yang di produksi
oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Tetapi kolesterol yang berlebih atau
kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) akan menimbulkan masalah terutama pada
pembuluh darah jantung dan otak.
Pada pasien pertama, kadar kolestol dalam darah tinggi (200 mg/dl) namun masih
ada di dalam batas normal berdasarkan standart pada metode pengukuran yang dipakai
(149 – 223 ) mg /dl. Pasien mempunyai riwayat penyakit turunan hipertensi. Tekanan
darah tinggi juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol didalam darah. Tekanan darah
tinggi yang terjadi pada tubuh akan memompa jantung untuk bekerja lebih keras, aliran
darah akan menjadi lebih cepat dari tingkat yang normal. Akibatnya saluran darah
semakin kuat menekan pembuluh darah. Tekanan yang kuat dapat merusak jaringan
pembuluh darah itu sendiri. Pembuluh darah yang rusak sangat mudah menjadi tempat
melekatnya kolesterol, sehingga kolesterol dalam pembuluh darahpun melekat dengan
kuat dan mudah menumpuk.
Berdasarkan hasil recall yang dilakukan, beberapa hari ini, pasien sering
mengkonsumsi ikan pari, cumi-cumi dan masakan padang, pasien juga jarang
mengkonsumsi sayuran dan buah. Kolestrol dalam darah pasien tinggi, terjadi karena
pasien memakan makanan yang banyak mengandung kolesterol tinggi. Makanan
merupakan penyebab penting resiko terbentuknya kadar kolesterol yang tinggi pada
darah. Kolesterol yang tinggi di dapat dari makanan yang mengandung lemak jenuh dan
lemak trans.
Lemak jenuh adalah lemak yang banyak mengandung kolesterol dan jenis
kolesterol ini mudah membuat plak sehingga dapat mengakibatkan gangguan peredaran
darah. Makanan yang mengandung lemak jenuh biasanya terdapat pada produk susu,
daging hewan, makanan gorengan, cake dan kue-kue kering. Sedangkan lemak trans
adalah lemak yang dapat meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol
HDL.
Cumi-cumi dan masakan padang merupakan sumber masakan yang tinggi kolestrol.
Cumi-cumi mengandung sekitar 200mg kolestrol/100 gram. Sedangkan makanan
padang, mengandung banyak santan, santan memiliki 18,5 mg kandungan kolestrol.
Cumi dan makanan bersantan merupakan pantangan makanan yang harus dihindari oleh
orang yang mempunyai kolestrol tinggi. Selain itu pasien juga jarang mengkonsumsi
makanan tinggi serat seperti sayur dan buah. Oleh karena itu, membatasi mengkonsumsi
lemak jenuh dan lemak trans sangat di perlukan dan perlu juga untuk mengkonsumsi
banyak serat agar mengurangi kolesterol yang ada di dalam darah.
Dilihat dari gaya hidup, pasien jarang berolahraga. olahraga juga merupakan faktor
penting dalam menurunkan kadar kolesterol didalam darah. Kesibukan pasien sebagai
mahasiswa yang padat dengan kegiatan dan tugas membuat pasien tidak sempat
berolahraga. Kurangnya tubuh bergerak dan olahraga mengakibatkan makanan yang
masuk ke dalam tubuh tidak bermanfaat dengan baik, yang akhirnya membuat timbunan
lemak pada tubuh semakin tebal.
Dengan berolahraga tubuh akan menggerakkan otot-otot, hal ini akan membantu
tubuh untuk membakar kalori sehingga menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk
bekerja di dalam tubuh. Gerakan dari otot-otot tubuh yang membakar kalori akan
membantu mengurangi timbunan lemak di dalam tubuh. Latihan olahraga secara teratur
akan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL) di
dalam darah.
Kesimpulan:
Dengan demikian, untuk menjaga tubuh terbebas dari kolestrol, kita harus menjaga
pola makan dan pola hidup kita. Hindari makan makanan yang tinggi koletrol dan lemak
jenuh, selain itu konsumsi makanan yang tinggi serat seperti sayur dan buah karena
dapat mengurangi kadar kolestrol dalam darah. Pola hidup yang baik juga akan
mempengaruhi, gaya hidup yang jarang berolahraga juga akan beresiko besar terhadap
penyakit kolestrol. Karena dengan berolahraga tubuh akan membakar simpanan lemak
di dalam tubuh dan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan
kolesterol jahat (LDL) di dalam darah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. UJi Gula Darah, Kolestrol dan Asam Urat.
http://bloomadailmu.blogspot.com/2014/04/uji-gula-darah-kolesterol-dan-asam-
urat.html (Diakses pada 06 Desember 2014, 12.01)
Cori, 2008. Struktur Glukosa. Dikutip dari tulisan Ananda. Hormon Pengatur Glukosa. 1999.
Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Harefa, Karnirius dkk. 2009. Hubungan kadar kolesterol dengan tekanan darah pada pasien
hipertensi di ruang penyakit dalam Rsud swadana tarutung Tahun 2009. http://sari-
mutiara.ac.id (didowload pada 06 Desember 2014, 11.34)