Laporan Praktikum BIOKIM 3

14
Laporan Praktikum Hari : Selasa Biokimia Tanggal : 15 September 2009 Waktu : 11.00- 12.40 PJP : Dimas Andrianto Asisten : Dedi Suseno Wiwaswan N PROTEIN I Kelompok 2 Nama NIM Ady Suryo Negoro J3L208121 Natalia Debora P J3L108022 Selly Ariesya J3L108069 1

Transcript of Laporan Praktikum BIOKIM 3

Page 1: Laporan Praktikum BIOKIM 3

Laporan Praktikum Hari : SelasaBiokimia Tanggal : 15 September 2009

Waktu : 11.00-12.40PJP : Dimas AndriantoAsisten : Dedi Suseno

Wiwaswan N

PROTEIN I

Kelompok 2Nama NIMAdy Suryo Negoro J3L208121Natalia Debora P J3L108022Selly Ariesya J3L108069

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIADIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2009

1

Page 2: Laporan Praktikum BIOKIM 3

PENDAHULUAN

Manusia memerlukan energi untuk melakukan kegiatan dan aktivitas sehari-

hari, energi tersebut dapat diperoleh dari berbagai bahan makanan. Secara umum,

bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Protein

merupakan biopolymer polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam amino

yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein merupakan biopolymer yang

multifungsi, yaitu sebagai struktural pada sel maupun jaringan dan organ,

sebagai enzim suatu biokatalis, sebagai pengemban atau pembawa senyawa atau zat

ketika melalui biomembran sel, dan sebagai zat pengatur. (Hawab, HM : 2004)

Protein juga merupakan makromolekul yang paling berlimpah di dalam

sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semua organisme.

Protein merupakan instrumen yang mengekspresikan informasi genetik. Protein

mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain menyediakan bahan-bahan yang

penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, mengatur

kelangsungan proses di dalam tubuh, dan memberi tenaga jika keperluannya tidak

dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Protein ada yang reaktif karena asam

amino penyusunnya mengandung gugus fungsi yang reaktif, seperti SH, -OH, NH2,

dan –COOH. Contoh protein aktif adalah enzim, hormon, antibodi, dan protein

transport. (Fessenden : 1986)

Reaksi protein aktif bersifat selektif dan spesifik, gugus sampingnya yang

selektif dan susunan khas makromolekulnya. Ada berbagai cara dalam pengujian

terhadap protein yaitu dengan reaksi uji asam amino dan reaksi uji protein. Reaksi uji

asam amino sendiriterdiri dari 6 macam uji yaitu: uji millon, uji hopkins cole, uji

belerang, uji xantroproteat, dan uji biuret. Pada uji Xantoprotein reaksi yang terjadi

ialah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Reaksi ini positif

untuk protein yang mengandung tirosin, fenilalanin dan triptofan. Pada uji Hopkins-

Cole, larutan protein yang mengandung triptofan dapat direaksikan dengan pereaksi

Hopkins-Cole yang mengandung asam glioksilat. Pada uji Millon, reaksi ini positif

untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil

yang berwarna. Pada uji belerang, Natriumnitroprusida dalam larutan amoniak akan

2

Page 3: Laporan Praktikum BIOKIM 3

menghasilkan warna merah dengan protein yang mempunyai gugus –SH bebas. Jadi

protein yang mengandung sistein dapat memberikan hasil positif. (P, Anna : 2006)

TUJUAN

Praktikum bertujuan untuk mempelajari beberapa reaksi uji terhadap asam

amino dan protein yaitu uji hopkins-cole, xantoproteat, belerang dan biuret.

ALAT DAN BAHAN

Alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah penangas air, tabung

reaksi, pipet tetes, dan pipet mohr.

Bahan – bahan yang digunakan adalah albumin 2% dan 0,02%, gelatin 2%

dan 0,02%, kasein 2% dan 0,02%, pepton 2% dan 0,02%, fenol 2% dan 0,02%,

peraksi ninhidrin, asam sulfat pekat, Pb-asetat 5%, HNO3 pekat, CuSO4 0,1%, NaOH

10% dan pekat, dan akuades.

PROSEDUR PERCOBAAN

Dalam uji Ninhidrin 0,5 mL larutan ninhidrin 0,1% ditambahkan ke dalam 2

mL larutan protein dan dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 10 menit.

Kemudian diperhatikan perubahan warna larutan yang terjadi. Uji ini dilakukan

terhadap larutan albumin 0,02%, gelatin 0,02%, kasein 0,02%, dan pepton 0,02%.

Dalam uji Belerang 5 mL NaOH 10% ditambahkan ke dalam 2 mL larutan

protein dan dididihkan beberapa menit. Kemudian larutan ditambahkan 2 tetes larutan

Pb-asetat 5% dan dilanjutkan pemanasan beberapa menit lalu diamati perubahan

warna yang terjadi. Uji ini dilakukan terhadap larutan albumin 0,02%, gelatin 0,02%,

kasein 0,02%, dan pepton 0,02%.

Dalam uji Xantoproteat 1 mL HNO3 pekat ditambahkan ke dalam 2 mL

larutan protein dan dipanaskan hati – hati. Lalu diperhatikan timbulnya warna kuning

tua kemudian tabung didinginkan dan ditambahkan setetes demi setetes larutan

NaOH pekat sampai larutan menjadi basa dan diamati perubahan warna yang terjadi.

3

Page 4: Laporan Praktikum BIOKIM 3

Uji ini dilakukan terhadap larutan albumin 2%, kasein 2%, gelatin 2%, pepton 2%,

dan fenol 2%.

Dalam uji Biuret 1 mL NaOH 10% ditambahkan ke dalam 3 mL larutan

protein dan dikocok. Kemudian larutan ditambah 1 tetes larutan CuSO4 0,1% dan

dikocok. Jika tidak timbul warna maka larutan ditambah 1 atau 2 tetes CuSO4.

HASIL PENGAMATAN

Tabel 1 Hasil Uji Ninhidrin

Sampel 0,02% Warna 2% Warna

Albumin (+) Ungu (+) Biru

Kasein (-) Keruh (+) Biru Ungu

Gelatin (+) Biru Tua (+) Biru Tua

Pepton (+) Biru Ungu (+) Biru Ungu

Fenol (-) Tidak berwarna (-) Tidak berwarna

Keterangan : (+) = sampel mengandung asam amino bebas

(-) = sampel tidak mengandung asam amino bebas

1 2 3 4 5

Gambar 1 Uji Ninhidrin (1) Gelatin (2) Albumin (3) Pepton (4) Kasein (5) Fenol.

4

Page 5: Laporan Praktikum BIOKIM 3

Tabel 2 Hasil Uji Belerang

Sampel 0,02% Warna 2% Warna

Albumin (+) sedikit hitam (+) Coklat kehitaman

Kasein (-) Tidak Berwarna (-) Tidak Berwarna

Gelatin (-) Tidak Berwarna (-) Tidak Berwarna

Pepton (-) Tidak Berwarna (+) Endapan sedikit

Fenol (-) Tidak berwarna (-) Tidak berwarna

Keterangan : (+) = terdapat sistein dalam sampel

(-) = tidak terdapat sistein dalam sampel

1 2 3 4 5

Gambar 2 Uji Belerang (1) Kasein (2) Albumin (3) Gelatin (4) Pepton (5) Fenol.

Tabel 3 Hasil Uji Xantoproteat

Sampel 0,02% Warna 2% Warna

Albumin (+) Kuning Orange (+) Kuning

Kasein (+) Kuning Orange (+) Kuning

Gelatin (-) Tidak Berwarna (-) Tidak Berwarna

Pepton (+) Kuning Orange (+) Kuning

Fenol (+) Kuning Orange (+) Kuning Orange

Keterangan : (+) = Sampel mengandung inti benzena

(-) = Sampel tidak mengandung inti benzena

5

Page 6: Laporan Praktikum BIOKIM 3

1 2 3 4 5

Gambar 3 Uji Xantoproteat (1) Kasein (2) Gelatin (3) Albumin (4) Pepton (5) Fenol.

Tabel 4 Hasil Uji Biuret

Sampel 0,02% Warna 2% Warna

Albumin (+) Ungu (+) Ungu

Kasein (+) Ungu (+) Ungu

Gelatin (+) Ungu (+) Ungu

Pepton (+) Ungu (+) Ungu

Fenol (-) Biru Muda (-) Tidak Berwarna

Keterangan : (+) = Dalam sampel terdapat ikatan peptida

(-) = Dalam sampel tidak terdapat ikatan peptida

1 2 3 4 5

Gambar 4 Uji Biuret (1) Albumin (2) Kasein (3) Gelatin (4) Pepton (5) Fenol.

6

Page 7: Laporan Praktikum BIOKIM 3

PEMBAHASAN

Percobaan uji protein secara kualitatif dilakukan terhadap beberapa macam

protein, semuanya mengacu pada reaksi yang terjadi antara pereaksi dan komponen

protein, yaitu asam amino tentunya. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang

spesifik pada gugus R-nya, sehingga dari reaksi tersebut dapat diketahui komponen

asam amino suatu protein. Percobaan uji protein dengan menggunakan pereaksi

ninhidrin termasuk kedalam salah satu uji yang umum sifatnya karena semua protein

yang sedikitnya mengandung satu gugus karboksil dan gugus asam amino bebas

(asam α-amino) bereaksi dengan ninhidrin ( triketohidrindenahidrat )menghasilkan

CO2, NH3, dan aldehid beratom C kurang satu dari jumlah semula.

Reaksi : RCH (NH) COOH → R CHO + NH3 +CO2

Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru ungu. ( khusus

untuk prolin dan hidroksiprolin berwarna kuning ), pada sampel albumin 0,02 % dan

2% memberikan hasil uji yang positif selain itu pada gelatin dan pepton juga

memberikan hasil positif karen terbentuk warna biru keunguan. Akan tetapi, pada

sampel kasein dengan konsentrasi 2% memberikan hasil uji positif. Pada uji ini,

hanya kasein 0,02% yang menunjukkan uji negatif terhadap ninhidrin. Hal ini

disebabkan karena pada kasein tidak mengandung sedikitnya satu gugus karboksil

dan amino yang terbuka. Selain kasein 0,02% yang memberikan hasil uji negative

pada sampel fenol juga uji ninhidrin negative. Protein yang mengandng sedikitnya

satu gugus karboksil dan gugus asam amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin

membentuk persenyawaan berwarna. Uji ini bersifat umum untuk semua asam amino,

dan menjadi dasar penentuan kuantitatif asam amino.

Pada uji belerang pereaksi ini apabila dalam larutan basa, yang berasal dari

sistein akan bereaksi dengan Pb-asetat membentuk garam PbS yang berwarna hitam.

Oleh sebab itu, pada uji protein dengan pereaksi belerang akan memberikan hasil uji

positif jika larutan sampel yang diuji berubah warna menjadi warna hitam. Pada

percobaan sampel albumin 0,02 % dan 2% memberikan hasil uji yang positif karena

memberikan warna hitam untuk albumin 0,02% dan warna coklat kehitaman pada

albumin 2%.Pada sampel gelatin kasein 0,02%, pepton 0,02% dan fenol memberikan

7

Page 8: Laporan Praktikum BIOKIM 3

hasil uji yang negarif Karena setelah sampel dipanaskan tidak memberikan perubahan

warna.

Pada uji xantropoteat larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati

ke dalam larutan protein yang akan diuji. Setelah tercampur terjadi endapan putih

yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi ialah

nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Reaksi ini positif untuk

protein yang mengandung tirosin, fenilalanin dan triptofan. Warna yang terbentuk

dalam uji ini disebabkan oleh nitrasi inti benzene oleh asam nitrat pekat. Reksi ini

memberikan turunan nitro benzene berwarna kuning tua.pada percobaan karena

ditambahkan dengan larutan yang bersifat basa yaitu NaOH 10 % warna larutan

berubah menjadi warna orange. Uji ini menjadi khas untuk asam-asam amino yang

mengandung inti benzene. Pada percobaan sampel yang memberikan hasil uji yang

positif pada uji xantropoteat adalah albumin, kasein pepton dan fenol. Sedangkan

sampel yang memberikan hasil uji yang negative hanya pada sampel gelatin Karena

memberikan hasil uji dengan warna larutan tidak berwarna.Hal ini disebabkan karena

pada gelatin tidak mengandung tirosin.

Pada uji protein dengan menggunakan pereaksi biuret ditandai dengan

perubahan warna larutan ungu violet dalam larutan basa. Senyawa biuret dihasilkan

dengan cara memanaskan urea di atas penagas air. Reaksi uji biuret ini memberikan

hasil yang positif akibat pembentukan senya kompleks Cu 2+ gugus CO dan NH dari

suatu rantai peptide dalam suasana basa.Dipeptida dari asam-asam amino histidin,

serin, dan treonin tidak memberikan reaksi untuk uji biuret. Pada percoban larutan

sampel yang memberikan hasil uji positif adalah albumin, kasein, gelatin, dan pepton

kecuali pada larutan sampel fenol. Fenol tidak bereaksi atau memberikan hasil uji

yang negatif pada uji biuret karena fenol tidak mempunyai gugus -CO dan -NH pada

molekulnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa pada uji ninhidrin reaksi

positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru ungu pada sampel albumin,

8

Page 9: Laporan Praktikum BIOKIM 3

gelatin dan pepton serta kasein. Uji ini menunjukkan hasil negatif pada sampel fenol.

Pada uji belerang memberikan hasil positif pada albumin dan hasil negatif pada

gelatin, kasein, pepton dan fenol. Pada uji xantropoteat memberikan hasil uji yang

positif pada albumin, kasein pepton dan fenol. Sedangkan sampel yang memberikan

hasil uji yang negatif hanya pada sampel gelatin. Pada uji biuret memberikan hasil

yang positif pada albumin, kasein, gelatin, dan pepton kecuali pada larutan sampel

fenol.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Girindra, A. 1986. Biokimia I. Gramedia, Jakarta.

Hawab, HM. 2004. Pengantar Biokimia. Jakarta : Bayu Media Publishing.

Poedjiyadi, Anna dkk. 2006. Dasar-DasarBiokimia. Jakarta : UI-Press.

9