LAPORAN PRAKTIKUM 4
Click here to load reader
-
Upload
indah-ayuningtyas-wardani -
Category
Documents
-
view
341 -
download
18
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM 4
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA
PENENTUAN KEHILANGAN HEAD ALIRAN DALAM PIPA LURUS (hf)
Oleh :Indah Ayuningtyas Wardani
NIM A1H010096
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2011
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk
memindahkan fluida, baik cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Head kecepatan menyatakan energi kinetik per satuan
berat yang terdapat di suatu titik tertentu. Jika kecepatan di suatu irisan
penampang merata, maka head kecepatan yang di hiung bersama kecepatan rata-
rata atau merata ini akan menjadi energi kinetic per satuan berat fluida yang
sesungguhnya. Kerugian head adalah kerugian yang terjadi pada saat cairan
mulai mengalir. Kerugian head merupakan perubahan energi oleh efek gesekan
yaitu dari energi mekanik ke energi termal, maka kerugian head untuk aliran fully
developed pada saluran dengan luas penampang yang konstan hanya tergantung
pada detail dari aliran yang melalui saluran.
Pelaksanaan praktikum mengenai bilangan Reynold ternyata tidak hanya
sampai disitu saja. Ilmu pengetahuan merupakan suatu jalan untuk menganalisis
berbagai kejadian. Perkembangan ilmu pengetahuan dimaksudkan mengefisienkan
segala bentuk kegiatan disegala bidang. Pengamatan yang dilakukan mengenai
bilangan Reynold bisa dilanjutkan untuk menentukan head kerugian.
B. Tujuan
Menghitung kehilangan head aliran pada pipa.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kerugian energi atau istilah umumnya dalam mekanika fluida kerugian
head ( head losses ) tergantung pada :
– Bentuk, ukuran dan kekasaran saluran.
– Kecepatan fluida.
– Kekentalan atau viskositet.
– Tapi sama sekali tak dipengaruhi oleh tekanan absolut ( pab ) dari fluida.
Faktor viskositet sendiri merupakan penyebab-utama dari semua kerugian
head, sehingga hampir selalu diikut-sertakan dalam perhitungan-perhitungan
kerugian energi. Kehilangan-kehilangan yang terjadi pada sistem pipa yang
dikarenakan oleh bends (tekukan-tekukan), elbows (siku-siku), joints
(sambungan-sambungan), valves (klep-klep), dan lain-lain disebut kehilangan-
kehilangan minor (Orianto: 1989).
Head losses umumnya digolongkan sebagai :
– Local losses atau ( form losses atau minor losses ).
– Friction losses atau ( major losses ).
Local losses disebabkan oleh alat-alat pelengkap-lokal atau yang diberi istilah
tahanan hidrolis seperti misalnya, perubahan-bentuk saluran atau perubahan-
ukurannya. Apabila fluida mengalir melalui saluran dengan alat-alat tersebut,
kecepatannya akan berubah sehingga bisa terbentuk pusaran ( Eddies ). Jenis
kerugian yang kedua ( friction dan major losses ) adalah kerugian energi yang
terjadi pada pipa-lurus dengan luas penampang yang tetap sehingga aliran
dianggap uniform. Harganya bertambah sesuai dengan panjang salurannya.
Kerugian seperti ini disebabkan oleh gesekan-dalam daripada fluida, oleh sebab
itu bisa timbul baik pada pipakasar maupun pipa-halus.
Kerugian head pada saluran tertutup ( pipa ) dimana tidak ada permukaan
bebas sebenarnya disebabkan karena energi-potensial-spesifik atau ( z + p /g )
yang harganya semakin menurun sepanjang aliran. Apabila energi-kinetik-
spesifiknya atau ( v2 / 2g ) juga berubah untuk suatu debit tertentu, maka kasus
seperti ini tidak disebabkan oleh kerugian energi, tetapi oleh berubahnya luas
penampang saluran karena energi kinetik hanya merupakan fungsi dari kecepatan
aliran; atau hanya dipengaruhi oleh debit dan luas-penampang saluran.
1. Head kerugian gesek dalam pipa
Persamaan dasar untuk menghitung head turun untuk aliran fluida dalam
pipa-pipa dan saluran dengan menggunakan Rumus Darcy-Weishbach yaitu:
Dimana:
Hf = penurunan head (m)
f = faktor gesekan
L = panjang (m)
V = kecepatan rata-rata (m/det)
G = percepatan gravitasi (m/det2)
V2/2g = head kecepatan (m)
D = diameter dalam pipa (m)
Sebagai patokan suatu aliran laminer atau aliran turbulen, dengan memakai
bilangan Reynolds:
Dimana:
Re = bilangan Reynolds (tak berdimensi)
y = viskositas kinematik zat cair (m2/s).
V = kecepatan rata-rata (m/s)
D = Diameter dalam pipa (m)
Untuk aliran tertutup, koefisien kerugian gesek dalam pipa dengan rumus
empiris menurut cara Darcy
Dimana:
D = Diameter dalam pipa (m)
2. Kerugian head dalam fittings
Kerugian head dalam jalur pipa, seperti dalam sambungan-sambungan
pipa dinyatakan secara umum dengan persamaan:
Dimana:
Hf = kerugian head (m)
K = koefisien kerugian
V = kecepatan rata-rata (m/det2)
Harga koefisien kerugian K dari Appendix pada sambungan-sambungan
pipa untuk :
Belokan 45° K = 0,35 - 0,45
Belokan 90° K = 0,50 - 0,75
Katup terbuka K = 0,25
Katup tertutup K = 3,0
Sambungan T K = 1,5 - 2,0
3. Pembesaran penampang pipa secara mendadak
Pembesaran mendadak pada bagian saluran, terdapat perubahan
penampang dari kecil ke besar dengan demikian terjadi perubahan kecepatan
aliran. Untuk kerugian head dapat dinyatakan dengan persamaan:
Dimana:
Hf = kerugian head (m)
V1 = kec.rata-rata penampang kecil (mdet)
V2 = kec.rata-rata penampang besar (m/det)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/det2)
4. Pengecilan Penampang Pipa Secara Mendadak
Pengecilan mendadak pada bagian pipa saluran, terdapat perubahan
penampang dari besar ke kecil dengan demikian terjadi perubahan kecepatan
aliran. Untuk kerugian head pengecilan mendadak dapat dinyatakan dengan
persamaan:
Head total pompa menurut instalasi sistem pipa tertutup adalah :
H = hf1 + hf2 + hm
Dimana:
H =head total pompa (mH2O)
hf =kerugian gesek dalam pipa lurus (mH2O)
hf =kerugian gesek komponen dari sistem pipa (mH2O)
hm =tahanan dari perlengkapan (mH2O)
Kerugian head akan menjadi semakin tinggi akibat adanya separasi dan
turbulensi yang aktif, akan tetapi untuk aliran kurvalinier tanpa separasi seperti
pada peralihan batas saluran yang tidak mendadak atau pada lairan disebuah
bendungan atau air terjun, maka rugi head kecil dapat diabaikkan. Oleh Manning
telah dibuat rumus untuk menentukan kerugian head yaitu:
Hf = 10,29 n2 Q2 / d5,333
Penentuan harga n Manning yang teliti tergolong sangat sulit karena harga
itu bergantung pada kekasaran permukaan, tumbukan di dasar saluran,
ketidakteraturan saluran, kelurusan saluran pengendapan dan pengikisan,
obstruksi, ukuran dan bentuk saluran, tinggi permukaan air dan debitnya,
perubahan-perubahan musiman serta bahan endapan yang dibawa oleh arus.
Berdasarkan kondisi diatas, nilai f ditetapkan dengan rumus yang sesuai dengan
jenis aliran seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Rumus penetapan nilai f berdasarkan jenis aliran fluida.
Jenis aliran Rumus penetapan f Kisaran Re
1. Laminar 64 / Re Re <2100
2. a. Hydroulically smooth
b. Turbulent smooth
F = 0,361 / Re0,25
1 / f = 1,14 – 2 log10 (Re f) –
0,8
Re >4000
3. Transisi 1/f = 1,14 – 2 log10 (e/d
+9,35/(Re f)
Re >4000
Hydroulically tough atau
wholly rough
1/f = 1,14 + 2 log10 (D/e) Re >4000
Head kerugian adalah untuk mengatasi kerugian-kerugian yang terdiri atas
head kerugian gesak didalam pipa-pipa, dan head kerugian didalam belokan-
belokan, reduser dan katup-katup. Dalam keadaan turbulen, peralihan atau
laminar untuk aliran dalam pipa (saluran tetutup), telah dikembangkan rumus
Darcy Weisbach yaitu:
Hf = f x (l x v2) / (D x 2g)
Dimana:
hf = kehilangan energi akibat gesekan
f = faktor gesekan
l = panjang pipa (m)
V = percepatan gravitasi (m/s2)
D = diameter pipa (m)
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Selang
2. Penggaris
3. Stop watch
4. Alat penguji
5. Tempat penampung air
6. Air
7. Tinta
B. Cara Kerja
1. Faktor gesek pada masing-masing aliran dihitung
2. Hasil dari perhitungan pada praktikum kedua kerugian head aliran
dihitung pada pipa lurus (hf).
IV. HASIL dan PEMBAHASAN
1. Data Pengamatan
a. T1 = 10 detik
b. T2 = 15 detik
c. V1 = 1415 ml = 1.415 L = 1.415 x 10-3 m3
d. V2 = 2700 ml = 2.7 L = 2.7 x 10-3 m3
2. Perhitungan
a. A = ¼ π D2
= ¼ π (0.025)2
= 4.91 × 10-4 m2
b. V1 =
=
= 288.18 × 10-3 m/detik
c. V2 =
=
= 366.6 m/detik
d. Vrata-rata =
=
= 327.39 × 10-3 m/s
e. Re = =
= 5.39 (Aliran laminer)
f. f =
=
= 11.87
g. Hf = f
= 11.87
= 2.59 m
B. Pembahasan
Head kerugian adalah untuk mengatasi kerugian- kerugian yang terdiri atas
head kerugian gesak didalam pipa-pipa, dan head kerugian didalam belokan-
belokan, reduser dan katup- katup. Kerugian head bisa disebabkan oleh kekasaran
permukaan, tumbuhan didasar saluran, ketidakteraturan saluran, kelurusan saluran
pengendapan dan pengikisan, obstruksi, ukuran dan bentuk saluran, tinggi
permukaan air dan debitnya, perubahan- perubahan musiman serta bahan endapan
yang dibawa oleh arus. Pengujian yang kami lakukan pada praktikum
sebelumnya, nilai Re didapat sebesar 0,228, dan nilai Re ini sangat dibutuhkan
untuk mencari nilai f. Nilai f yang didapat dari pengujian adalah f = 222,222.
Dengan menggunakan persamaan head turun, maka nilai hf diperoleh sebesar
9,459 m. Head kerugian dapat dikarenakan oleh faktor gesekan pada pipa
oleh karena itu head kerugian ini dipengaruhi oleh faktor gesekan, panjang pipa,
kecepatan aliran, percepatan gravitasi dan diameter pipa.
Nilai f yang didapat sangatlah kecil. Standar untuk nilai f pada masing-
masing aliran dapat dilihat sebagai berikut:
1. Jika Re < 2100, aliran tersebut dinamakan aliran laminar dan nilai f
ditetapkan dengan persamaan Hagen – Poiseulle f = 64 / Re
2. kalau e/ d kecil (dinding pipa licin) tetapi Re > 2100, alirannya disebut
“hydraulically smooth” atau “turbulent smooth”.
3. kalau Re > 4000 atau e/d besar, alirannya disebut aliran turbulent rought
4. Jika aliran berada antara kondisi 2 dan 3 maka aliran tersebut disebut
aliran transisi.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perhitungan head kerugian
(hf) adalah menentukan jenis aliran fluida yang terjadi dengan menggunakan
bilangan Reynold, menentukan nilai koefisien f dari jenis aliran yang terjadi, dan
nilai hf dihitung dengan persamaan berikut:
hf= f dimana f =
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kehilangan nilai head dikarenakan oleh faktor gesekan pada pipa dan pada
praktikum ini didapat nilai hf sebesar 9,459 m.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Head kerugian adalah untuk mengatasi kerugian–kerugian yang terdiri atas
head kerugian gesak didalam pipa–pipa, dan head kerugian didalam belokan–
belokan, reduser dan katup–katup.
2. Berdasarkan persamaan
hf= f
Besar nilai hf yaitu hf = 3,59.
3. Head kerugian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor gesekan,
panjang pipa, kecepatan aliran, percepatan gravitasi dan diameter pipa.
B. Saran
Sebaiknya dalam praktikum ini efisiensi waktu diperhatikan dan keaktifan
mahasiswa juga lebih diperhatikan, sehingga mahasiswa benar-benar mendapat
manfaat yang positf setelah melaksanakan praktikum ini. Kemudian dalam
praktikum ini sebaiknya menggunakan alat-alat yang lebih dapat mendukung
terjalannya praktikum karena terdapat sedikit hambatan yang ditemui dalam
melaksanakan praktikum ini yang diakibatkan oleh alat yang kurang mendukung.
-
DAFTAR PUSTAKA
Kartasapoetra, A.G. dan Sutedjo Mulyani. 1986. Teknologi Pengairan Pertania Penerbit Bina Aksara, Jakarta.
Ranald, V, GH. 1996. Mekanika Fluida dan Hidraulika edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.
Suharto. 1991. Dinamika dan Mekanika. PT. Rineka cipta, Jakarta.
Sutrisno, 1996. Seri Fisika Dasar. Mekanika. ITB, Bandung.