LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...
Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
“STRATEGI PEMASARAN PADA UMKM ( HOME INDUSTRI )
KERIPIK KEMBAR SAAT PANDEMI COVID 19”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
AKHMAD AFRILAL MAKHBUBY
NIM. 12405173121
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Sutopo, M.Pd.
NIP. 197805092008011012
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui
dan disahkan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 02 November 2020
Di : Blitar
Judul Laporan : “Strategi Pemasaran Pada UMKM ( Home Industri )
Keripik Kembar Saat Pandemi Covid 19”
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Sutopo, M.Pd.
NIP. 197805092008011012
MENGESAHKAN
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, M.M.
NIDN. 201506840
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, sehingga program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan
penyusunan laporan ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, dan pada
akhirnya dapat menyusun laporan PPL yang berjudul “Strategi Pemasaran Pada
UMKM ( Home Industri ) Keripik Kembar Saat Pandemi Covid 19”.
Dalam pelaksanaan PPL sampai dengan penyusunan laporan PPL banyak
pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan sehingga tak lupa
penyusun menyampaikan terimaksih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
3. Bapak Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
4. Bapak Nur Aziz Muslim, M.HI., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Bisnis Syariah,
5. Bapak Dr. Sutopo, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan yang
telah memberikan arahan serta bimbingan dalam melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
6. Bapak Sutiono selaku pemilik usaha Keripik Kembar yang telah
menyediakan tempat untuk pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL).
7. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendoakan dan mendukung
kami.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
berbagai pihak yang berkepentingan atas masalah ini. Tidak ada kesempurnaan
iii
kecuali milik Allah SWT. Penulis menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis harapkan saran dan kritik yang membangun agar kita
bisa bersama-sama menjadi manusia yang berilmu dan dapat menciptakan karya-
karya yang jauh lebih baik.
Segenap mahasiswa PPL meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak apabila dalam melaksanakan program maupun penyusunan laporan
banyak terdapat kesalah. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT.
Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Blitar , 06 November 2020
Penulis
Akhmad Afrilal Makhbuby
NIM. 12405173121
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Dasar Pemikiran ................................................................................ 1
B. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................................... 3
BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK ............................................................. 4
A. Profil Lembaga.................................................................................. 4
B. Pelaksanaan Praktik .......................................................................... 6
C. Permasalahan Keripik Kembar ......................................................... 6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Praktik ........................................... 6
BAB III : PEMBAHASAN ................................................................................. 7
A. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ............................................... 7
BAB IV : PENUTUP ........................................................................................... 17
A. Kesimpulan ....................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 20
Berita Acara Harian Individual ............................................................................. 20
Form Bukti Konsultasi dengan DPL ..................................................................... 22
Foto Kegiatan PPL ................................................................................................ 23
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) dari waktu ke waktu
mengalami perkembangan bagus. Para pelaku bisnisnya pun menghasilkan
jenis produk yang beragam. Usaha Mikro kecil Menengah menjadi salah
satu terobosan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah
Pandemi Covid 19. Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) menjadi
penopang perekonomian Indonesia, karena membantu pertumbuhan
perekonomian masyarakat. Kemandirian masyarakat seperti para pelaku
bisnis UMKM ini diharapakn akan mampu mengurangi angka
pengangguran jika melihat fakta lapangan pekerjaan yang semakin terbatas
dengan jumlah tenaga kerja yang belum terserap terus bertambah dan juga
ditambah dengan adanya Pandemi Covid 19 ini. Banyak PHK dimana
mana, sehingga angka pengangguran semakin meningkat.
Keberadaan para pelaku bisnis UMKM memberikan andil yang
cukup signifikan bagi pembangunan perekonomian khususnya pada masa
Pandemi. Seperti halnya dapat mengurangi tingkat pengangguran yang
sedang terjadi pada masa pandemi. Masyarakat bisa lebih kreatif untuk
mengembangkan skillnya untuk membuat produk produk yang dinginkan
dan memiliki nilai jual. Untuk itu Diharapkan perkembangan bisnis UMKM
dari waktu ke waktu mengalami peningkatan yang stabil. Namun, pada
musim Pandemi Covid 19 ini banyak rintangan yang dirasakan oleh banyak
pelaku bisnis UMKM ini. Mulai dari proses pembuatan produk hingga
pemasaran produk.
Diambil contoh pada UMKM Keripik Kembar Bapak Sutiono yang
bertempat di daerah Bululawang, Kecamatan Bakung, Blitar dimana dimasa
Pandemi ini sangat terkena dampaknya, khususnya di sektor proses
pembuatan dan pemasarannya. Di sektor pemasarannya sangat menurun
2
drastis dibanding dengan masa normal. Untuk mengimbangi pemasukan
langkah yang dilakukan adalah bekerja sama dengan pemerintah. Entah
untuk menerima bantuan maupun informasi informasi. Oleh karena itu
penulis mengambil judul “STRATEGI PEMASARAN PADA UMKM (
HOME INDUSTRI ) KERIPIK KEMBAR SAAT PANDEMI COVID
19”. Penulis diharapkan mampu memberikan arahan untuk proses
pemasaran kedepannya, sehingga pada masa Pandemi Covid 19 UMKM
Keripik Kembar bisa bertahan lebih lama, dan bisa memanfaatkan peluang
yang ada.
B. TUJUAN DAN KEGUNAAN
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui seberapa jauh teori yang dipahami mahasiswa
selama perkuliahan.
b. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat langsung
yang terjadi dilapangan, sehingga mengetahui apakah praktik
dilapangan sesuai dengan teori atau tidak.
c. Menumbuhkan kepekaan dalam menangkap permasalahan kerja,
dan menyelesaikan dengan ilmu yang dimiliki.
d. Untuk mempersiapkan mahasiswa khusunya jurusan Manajemen
Bisnis Syariah dari IAIN Tulungagung siap untuk terjun
berwirausaha, dan diharapkan mampu menjadi pengusaha yag
profosional dibidangnya.
2. Kegunaan
a. Bagi Mahasiswa
Guna untuk mengasah lebih dalam ilmu ilmu yang di dapatkan. Dan
bisa langsung disalurkan kepada masyarakat luas lebih tepatnya
b. Bagi Instansi
Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, berguna sebagai salah satu
media penyerapan informasi yang bermanfaat untuk penyelarasan
kurikulum dengan perkembangan kebutuhan di lapangan, dan
3
sebagai media sosialisasi karena Perguruan tinggi memiliki akses
yang memadai untuk penyebarluasan informasi kepada masyarakat
c. Bagi UMKM Keripik Kembar
Guna menambah informasi yang belum diketahui oleh pemilik
UMKM khususnya di bidang strategi pemasaran. Selain itu juga
sebagai sarana promosi, khususnya yang berhubungan dengan
produk produknya.
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang III Mahasiswa
Manajemen Bisnis Syariah IAIN Tulungagung sangatlah berbeda dengan
waktu dan kondisi Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang Pertama,
melainkan sama persis dengan Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang
II dikarenakan Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang II dan III
dibarengi dengan adanya Pandemi besar besaran yang menyebar luas di
seluruh Dunia, sehingga Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang II dan
III secara terpaksa melakukan Praktik Pengalaman Lapangan dengan cara
daring dan dilakukan serentak di daerahnya masing masing.
Untuk Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang III dilakukan pada
01 Oktober 2020 sampai dengan hari Sabtu, 31 Oktober 2020 dengan
Praktik Pengalaman Lapangan dengan cara observasi dan wawancara selain
itu mahasiswadi beberapa pertemuan juga ikut terjun langsung kedalam
pengolahan keripik di UMKM Keripik Kembar dan dilaksanakan di rumah
Bapak Sutiono. Di Desa Bulu lawang, Dsn Kedunggajul, RT/RW 01/02
Kec Bakung, Blitar 66163
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Usaha “Keripik Kembar” adalah usaha kecil yang bergerak di bidang
produksi makanan ringan yaitu keripik Singkong dan pisang. Usaha ini
berdiri sejak tahun 2015 yang didirikan oleh Bapak Sutiono bersama dengan
istri. Bermula dari Bapak Sutiono yang bekerja di suatu proyek perusahaan
ternama dan berhenti dikarenakan perusahaan mengalami masalah internal.
Sehingga banyak pekerjaan yang diberhentikan secara mendadak dengan
waktu yang tidak ditentukan. Mulai saat itu Bapak Sutiono memanfaatkan
apa yang ada di sekitar rumah yaitu singkong dan pisang. Tahun pertama
adalah percobaan dan tahun tahun berikutnya adalah sumber pendapatan.
Mengacu pada permintaan makanan ringan enak dan sehat yang
sangat besar jumlahnya, membuat usaha keripik singkong dan pisang ini
menjadi pilihan utama untuk memulai berkembang dan memulai bisnisnya.
Dalam konsep bisnis “Keripik Kembar” tentunya yang akan paling
ditekankan adalah kualitas. keripik pisang yang enak dan lezat keripik
singkong yang sehat bebas kolestrol serta bahan pengawet dan tentunya
keripik singkong yang bersih dan higienis. Dengan mengedepankan
kebersihan pada saat proses produksi hingga proses pengemasan, yang pada
akhirnya akan memberikan rasa aman kepada konsumen.
Selain itu bahan baku yang baik juga sangat menentukan dalam
mewujudkan kualitas keripik singkong dan pisang ini. Adapun yang akan
digunakan sebagai bahan baku pembuatan keripik singkong dan pisang ini
adalah bahan baku singkong dan pisang yang paling baik kualitasnya. Cara
mewujudkannya yaitu dengan bekerjasama dengan petani Singkong dan
pisang. Selain dari petani Bapak Sutiono memanfaatkan tanahnya yang
kosong untuk ditanami singkong.
Seperti pada pepatah “penampilan menentukan kesuksesan”. Usaha
“Keripik Kembar” juga memperhatikan hal itu. kemasan keripik singkong
dan pisang akan dibuat semenarik mungkin.
5
Untuk lokasi bisnis “Keripik Kembar” ini berada di salah satu desa
yang ada di Kabupaten Blitar. Di Desa Bululawang, Dusun Kedunggajul,
RT/RW 01/02, Kecamatan Bakung, Blitar. Untuk lebih jelas tentang letak
usaha Keripik Kembar, dapat dijelaskan berdasarkan peta lokasi desa,
sebagai berikut:
Utara : Desa Bakung
Barat : : Desa Tumpak Oyot
Selatan : Pantai Selatan
Timur : Desa Sidomulyo
Sedangkan jarak dari pusat pemerintahan dengan usaha Home
Indutri Ayo Njajan Lur adalah sebagai berikut :
a. Jarak dari Kecamatan : ± 3,0 km
b. Jarak dari Kantor Desa : 50 m
Usaha ini masih dijalankan sendiri oleh Bapak Sutiono dan Istrinya,
oleh karena tidak perlu adanya bagan struktur organisasi menegnai home
indutri ini.
B. Pelaksanaan Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang III dilakukan pada
tanggal 01 oktober sampai 31 oktober. Pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan Gelombang III sama dengan Praktik Pengalaman Lapangan
Gelombang II dan berbeda dengan Praktik Pengalaman Lapangan
Gelombang I. PPL Gelombang I dilakukan secara normal dan Praktik
Pengalaman Lapangan Gelombang II dan III dilakukan secara peraturan
yang harus dipatuhi yaitu harus dilakukan di daerahnya masing masing
mahasiswa dengan protokol kesahatan Covid 19.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang III hanya
dengan observasi dan wawancara terhadap pemilik instansi terkait. Tetapi
yang saya lakukan sedikit berbeda dari yang seharusnya. Saya
menambahkan kegiatan dengan beberapa kali mengikuti proses produksi
hingga pemasaran dan disetuji oleh pihak terkait.
6
Dibagian produksi dilakukan mulai jam 07.00 pagi sampai selesai.
Produksi ini dilakukan tidak setiap hari. Melainkan setiap ada stock bahan
produksi (singkong dan pisang). Selain itu produksi dilakukan sesuai
kebutuhan konsumen. Pemilik UMKM melakukan seperti ini karena dimasa
pandemi ini yang perlu dilakukan adalah bertahan agar tidak gulung tikar.
Membuat produk secukupnya tetapi tetap jalan, -kata bapak Sutiono.
Dibagian pemasaran dilakukan dengan membantu menempatkan
hasil produksi Keripik Kembar di tempat penjualan. Dengan mengirim hasil
produksi di bebera toko di sekitar daerah tempat produksi. Selain itu juga
membantu pemasaran melalui Sosial Media
C. Permasalahan Dilapangan
Permasalahan yang ditemukan selama kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) berlangsung yaitu seharusnya tingkat penjualan pada
UMKM Keripik Kembar ini stabil meningkat, kerena jika tidak ada pandemi
ini adalah musim orang menikah sehingga banyak pesanan masuk dari situ.
Selain itu dari sekolah sekolah juga sangat ambil andil dari penjualan
produk Keripik Kembar ini. Jadi permasalahan utama pada masa pandemi
adalah pemasaran produk dari Keripik Kembar.
D. Tanggapan dari pihak UMKM Keripik Kembar Bapak Sutiono
Tanggapan dari tempat Praktik Pengalaman Lapangan sangat lah
ramah dan terbuka dengan saya yang ingin belajar bisnis ini. Meskipun pada
saat pandemi seperti Bapak Sutiono sangat menerima saya untuk
menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan di tempatnya. Selain itu banyak
pelajaran yang diberikan bapaknya. Mulai dari cara pengolahan keripik
singkong dan keripik pisang sampai packingnya. Selain itu bapak Sutiono
dan juga Isteri juga sangat mempermudah saya untuk menggali informasi
yang saya perlukan untuk bahan pembuatan laporan ini.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang
sering dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut
Kotler & Armstrong (1997) bauran pemasaran (marketing mix) adalah
kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan
untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.
Kotler&Armstrong (1997) mengemukakan bahwa pendekatan pemasaran
4P yaitu product, price, place dan promotion sering berhasil untuk barang,
tetapi berbagai elemen tambahan memerlukan perhatian dan sistem
distribusi. Boom & Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997) menyarankan
untuk menambah 3P yang terlibat dalam pemasaran jasa, yaitu: people
(orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses). Sebagaimana
telah dikemukakan oleh Kotler, Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong
(1997) di atas, Yazid (1999), menegaskan bahwa marketing mix untuk jasa
terdiri dari 7P, yakni: product (produk), price (harga), place (tempat),
promotion (promosi), people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan
process (proses).
1. Produk (Product)
Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong (1997)
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman
subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi
serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai
persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
8
produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian. Tjiptono (2008) mengungkapkan
bahwa produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu
sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Tingkatan Produk menurut Kotler & Armstrong (1997) dalam
merencanakan produk atau apa yang hendak ditawarkan ke pasar, para
pemasar perlu berpikir melalui lima tingkatan produk dalam merencanakan
penawaran pasar. Lima tingkatan produk tersebut terdiri dari:
a. Manfaat Inti (core benefit) Yaitu jasa atau manfaat fundamental
yang benar benar di beli oleh pelanggan. Misal: kasus hotel,
dimana tamu hotel membeli “istirahat dan tidur”.
b. Produk dasar (basic product). Para pemasar harus mengubah
manfaat inti menjadi produk generik (generic product), yaitu
versi dasar dari produk tersebut. Dengan demikian sebuah hotel
akan terdiri dari gedung dengan kamar-kamar yang disewakan.
c. Produk yang diharapkan (expected product). Sekumpulan
atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui oleh
pembeli ketika mereka membeli produk tersebut. Misal: tamu
hotel mengharapkan ranjang yang bersih, sabun dan handuk,
lemari pakaian, dan suasana yang tenang.
d. Produk yang ditingkatkan (augmented product). Layanan dan
manfaat tambahan yang membedakan penawaran perusahaan
dari penawaran pesaing. Misal: sebuah hotel dapat melengkapi
produknya dengan menambahkan seperangkat televisi, shampo,
pemesan kamar yang cepat, makan malam yang lezat.
e. Produk yang potensial (potensial product). Mencakup semua
peningkatan dan transformasi yang akhirnya akan dialami
produk tersebut dimasa depan. Klasifikasi produk bisa
dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan
9
daya tahan atau berwujud tidaknya, produk diklasifikasikan ke
dalam tiga kelompok Tjiptono (2008) yaitu:
1. Barang tidak tahan lama (No durable Goods). Barang tidak
tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis di
konsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
2. Barang tahan lama (Durable Goods) Barang tahan lama
merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan
lama dengan banyak perusahaan.
3. Jasa (Service)
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual. Dari definisi diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa produk adalah segala sesuatu
yang ditawarkan oleh seseorang atau organisasi yang
mempunyai manfaat, baik berupa benda nyata maupun
benda abstrak atau tidak berwujud yang tujuannya untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk
yang ditawarkan oleh perusahaan hendaknya adalah sebuah
produk yang menarik, mempunyai penampilan bentuk fisik
yang bagus dan yang lebih dikenal mudah diucapkan,
dikenali dan diingat dan sebagainya.
2. Harga (Price)
Tjiptono (2008) menyatakan bahwa harga dapat diungkapkan
dengan beberapa istilah, misalnya tarif, sewa, bunga, premium, komisi,
upah, gaji dan sebagainya. Dari sudut pandang pemasaran, harga
merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa)
yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu
barang atau jasa. Harga merupakan satu satunya unsur bauran pemasaran
yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan
ketiga unsur lainnya adalah (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan
timbulnya biaya (pengeluaran). Disamping itu harga merupakan unsur
bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat Kotler,
10
(1997). Menurut Alma, (2003) produsen harus pandai menetapkan
kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan harus
berpedoman pada :
a. Keadaan/kualitas barang,
b. Konsumen yang dituju, berpenghasilan tinggi, sedang, atau
rendah, konsumen perkotaan atau pedesaan,
c. Suasana pasar, apakah produknya baru dikenalkan ke pasar atau
produk menguasai pasar, produk sudah melekat dihati konsumen
atau banyak saingan.
3. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran. Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa promosi
adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau
mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi
informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah
tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong
orang-orang supaya bertindak. Bauran Promosi pemasaran menurut
Tjiptono (2008) terdiri dari lima macam yaitu:
1. Personal Selling
Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kapada calon
pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap
produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.
2. Mass Selling
Merupakan pendekatan yang menggunakan media
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak
ramai. Mass Selling terdiri dari:
a. Periklanan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang
didasari pada informasi tentang keunggulan atau
keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa
11
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan
mengubah pikiran orang untuk membeli.
b. Publisitas
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran
ide barang dan jasa secara non personal.
c. Sales Promotion
Sales promotion adalah bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur
untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
d. Publik Relation
Publik relation merupakan upaya komunikasi
menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi
persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok
terhadap organisasi tersebut.
e. Direct Marketing
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang
bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa
media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur
atau transaksi di sembarang lokasi.
Kotler&Amstrong (1997) menyatakan bahwa perusahaan harus
membagi anggaran promosi total untuk alat-alat promosi utama yaitu
perikanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan hubungan
masyarakat. Perusahaan harus secara hati-hati menetapkan besarnya
masing-masing alat promosi menjadi bauran promosi yang terkoordinasi.
Menurut Kotler&Amstrong (1997) faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan bauran promosi yaitu:
a. Tipe Produk atau Pasar
12
Perbedaan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen
dan pasar industri. Perusahaan barang konsumen biasanya
mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusul
promosi penjualan, penjualan perorangan, dan hubungan dengan
masyarakat. Sebaliknya perusahaan barang industry menyediakan
dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan
promosi penjualan, iklan, dan hubungan dengan masyarakat.
b. Strategi Dorong dan Tarik
Strategi dorong merupakan strategi promosi yang
menggunakan tenaga penjual dan promosi perdagangan untuk
mendorong produk lewat saluran distribusi. Sedangkan strategi
tarik adalah strategi promosi yang menggunakan banyak biaya
untuk periklanan dan promosi konsumen demi memupuk
permintaan konsumen.
c. Tahap Kesiapan Pembeli
Pengaruh dari alat promosi bervariasi untuk tahap kesiapan
pembeli yang berbeda. Iklan, bersama dengan hubungan
masyarakat, lebih memegang peran utama dalam tahap kesadaran
dan pengetahuan, ketimbang peran ”kunjungan mendadak” dari
tenaga penjual.
d. Tahap Daur Hidup produk
Pengaruh dari alat promosi yang berbeda juga bervariasi
sesuai dengan tahap daur hidup produk. Tahap pengenalan, iklan
dan hubungan masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran
tinggi, promosi penjualan bermanfaat untuk mempromosikan
penjualan awal Tahap pertumbuhan, iklan dan hubungan
masyarakat terus memberikan pengaruh kuat, sedangkan promosi
penjualan dapat dikurangi. Tahap dewasa, promosi penjualan
menjadi relatif penting dibandingkan dengan iklan.
13
4. Tempat (Place)
Place (Tempat) menurut Alma, (2003) berarti kemana tempat/lokasi
yang dituju, bagaimana saluran distribusinya, berapa banyak saluran, dan
kondisi para penyalur yang diperlukan. Kotler&Amstrong (1997)
mengungkapkan bahwa saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi
yang saling tergantung dalam menyediakan satu produk atau jasa untuk
digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Kotler
(1997) mendefinisikan saluran distribusi adalah serangkaian organisasi
yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu
produk atau jasa siap digunakan untuk konsumsi.
Menurut Kotler (1997) saluran pemasaran melaksanakan tugas
memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi
kesenjangan waktu, tempat dan pemilihan yang memisahkan barang dan
jasa dari orang-orang yang membutuhkan atau menginginkannya. Kotler
(1997) mengungkapkan bahwa anggota saluran pemasaran melaksanakan
sejumlah fungsi utama:
1. Informasi, yaitu pengumpulan dan penyebaran informasi pemasaran
mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain yang
ada saat ini maupun yang potensial dalam lingkup pemasaran.
2. Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif
yang di rancang utnuk menarik pelanggan pada penawaran tersebut.
3. Negosiasi, yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai
harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.
4. Pemesanan, yaitu komunikasi dari para anggota saluran pemasaran
ke produsen mengenai minat untuk membeli.
5. Pembiayaan, yaitu perolehan dan pengalokasian dana yang
dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat
saluran pemasaran.
6. Pengambilan resiko, yaitu penanggungan resiko yang berhubungan
dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut.
7. Pemilihan fisik, yaitu kesinambungan penyimpanan dan penggerak
produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.
14
8. Pembayaran, yaitu pembeli membayar tagihan ke penjual lewat bank
dan institusi keuangan lainnya.
9. Hak milik, yaitu transfer kepemilikan sebenarnya dari satu
organisasi atau orang ke organisasi atau orang yang lain
5. Orang (People)
Alma (2003) mengungkapkan bahwa people berarti orang yang
melayani ataupun yang merencanakan pelayanan terhadap para konsumen.
Karena sebagian besar jasa dilayani oleh orang maka orang tersebut perlu
diseleksi, dilatih, dimotivasi sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap
pelanggan. Setiap karyawan harus berlomba-lomba berbuat kebaikan
terhadap konsumen dengan sikap, perhatian, responsive, inisiatif, kreatif,
pandai memecahkan masalah, sabar, dan ikhlas.
Kusmana dalam Alma (2003) menyatakan bahwa aspek-aspek
kepemimpinan yang dimiliki para administrator yang berupa kompetensi,
wawasan dan kreativitas secara positif dan nyata mempengaruhi keadaan
stabilitas dan tingkat akademik yang dipimpin administrator yang
bersangkutan. Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan
peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi
pembeli. Elemen-elemen dari people adalah pegawai perusahaan,
konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan
tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan
karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau
keberhasilan penyampaian jasa (service encounter). Elemen dari people ini
memiliki 2 aspek yaitu:
1. Service People
Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang
jabatan ganda, yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut.
Melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti dan akurat
dapat menciptakan kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap
perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik
perusahaan.
15
2. Customer
Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada
diantara para pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi
kepada nasabah lain, tentang kualitas jasa yang pernah
didapatnya dari perusahaan. Keberhasilan dari perusahaan jasa
berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan
manajemen dari sumber daya manusia.
6. Sarana fisik (Physical Evidence)
Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997) mengungkapkan
bahwa physical evidence merupakan sarana fisik, lingkungan terjadinya
penyampaian jasa, antara produsen dan konsumen berinteraksi dan setiap
komponen lainnya yang memfasilitasi penampilan jasa yang ditawarkan.
Pada sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan tentunya yang merupakan
physical evidence ialah gedung/bangunan, dan segala sarana dan fasilitas
yang terdapat didalamnya. Tjiptono (2008) mengemukakan bahwa
perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara dalam
mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut:
1. An Attention-Creating Medium
Perusahaan jasa melakukan differensiansi dengan pesaing
dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring
pelanggan dari target pasar.
2. As a Message-Creating Medium
Menggunakan simbol atau isyarat untuk
mengkomunikasikan secara insentif kepada audiens mengenai
kekhususan kualitas dari produk jasa.
3. An Effect-Creating Medium
Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain
untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang
ditawarkan.
16
7. Proses (Proces)
Alma (2003) menyatakan bahwa proses terjadi di luar pandangan
konsumen. Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi,
yang penting jasa yang dia terima harus memuaskan. Proses terjadi berkat
dukungan karyawan dan tim manajemen yang mengatur semua proses agar
berjalan dengan lancar. Proses penyampaian jasa sangat signifikan dalam
menunjang keberhasilan pemasaran jasa pendidikan dan juga memberikan
kepuasan kepada peserta pelatihan.
17
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Strategi Pemasaran adalah serangkaian dari kegiatan usaha yang
bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
menyalurkan barang atau jasa sehingga konsumen merasa puas dengan
produk apa yang mereka dibutuhkan. Dalam laporam ini berfokus pada
bauran pemasaran yang terdiri dari 7 komponen pemasaran (7P) yaitu
product (produk), price (harga), place (distribusi), promotion (promosi,
people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses). .
Semua strategi tersebut saling berkaitan, sehingga semuanya penting
sebagai satu kesatuan strategi, yaitu strategi Acuan atau Bauran, dan
merupakan bagian dari strategi pemasaran.
Produk pada home industri ini mempunyai 2 jenis yaitu keripik
singkong dan keripik pisang . Dalam proses produksi sangat dijagas
mengenai kualitas agar konsumen merasa puas dengan produk yang
dihasilkan. Juga memberika indentitas atau merk agar masyarakat
mengetaui tentang produk ini. Selain merk pak Sutiono selaku owner juga
membrikan beberapa varian rasa, diantaranya adalah, balado, gurih dan
original untuk keripik singkong. Sedangkan untuk keripik pisang ada varian
rasa original dan manis.
Harga sangat terjangkau, mulai dari seribuan sampai puluhan ribu,
tergantung dengan permintaan kosumen. Sehingga bisa menjangkau semua
elemen masyarakat dan anak sekolah . Lokasi tempat produksi juga dekat
dengan jalan raya dan tempat bahan baku. Al hasil berdampak memudahkan
untuk semua kegiatan produksi dan penjualan.
18
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a. Mengenai pembekalan PPL karena dilakukan secara daring
sebaiknya dilakukan beberapa kali supaya informasi dapat diterima
dengan baik.
b. Pihak kampus dapat menjaga hubungan baik dengan lembaga agar
kedepannya bisa melakukan kerjasama.
2. Untuk Lembaga (Home Industri Ayo Njajan Lur)
a. Melakukan promosi dengan gencar supaya produk bisa lebih dikenal
luas oleh masyarakat.
b. Meakukan promosi melalui sosial media.
c. Pemberian stiker atau logo lebih didesain kekinian agar menarik
minat konsumen.
3. Untuk Mahasiswa
a. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL sebaiknya lebih banyak
bersosialisasi atau berkoordinasi dengan teman dan lembaga tempat
PPL agar memudahkan dalam setiap pelaksanaan kegiataan PPL.
b. Mahasiswa lebih mempersiapkan diri untuk melakukan praktik
pengalaman lapangan.
19
Daftar Pustaka
Buchari, A. 2003. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi 2.
Bandung: Alfabeta.
Kotler, P. 2004. Marketing Manajemen. Edisi Kesebelas. Prentice Hall.
kotler, P & Gary, A. 2004. Dasar – Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan,
Jilid 1. Kusnadi.
Susanto, B. 2000. Dasar – Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:
CAPS.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta: ANDI.
Yazid. 1999. Pemasaran Jasa, Konsep dan Implementasi. Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi UII.
20
LAMPIRAN LAMPIRAN
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUANGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2020
Pada tanggal 1 (satu) sampai tanggal 31 ( tiga puluh satu) bulan Oktober
Tahun 2020, bertempat di Home Industri Keripik Kembar, telah dilaksanakan PPL
Jurusan Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai
berikut:
Nama : Akhmad Afrilal M
NIM : 12405173121
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
No Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Kamis, 1 Oktober
2020
Membuat janji temu untuk meminta izin
melakukan PPL di tempat Bapak Sutiono
Selaku owner UMKM Keripik Kembar
2 Kamis, 1 Oktober
2020
Mengituki metting zoom guna pembukaan
PPL FEBI Gelombang III dan juga
mendengarkan pedoman dan tata cara PPL
Gelombang III
3 Senin, 5
Oktober2020
Datang ke lokasi (rumah) Bapak Sutiono
guna melihat tempat produksi Keripik
Kembar dan sekaligus meminta izin
4 Sabtu, 09 Oktober
2020
Datang kelokasi guna memberikan surat izin
resmi dari kampus bahwa mulai besok
dilakukannya PPL sudah dimulai
21
5 Senin, 12 Oktober
2020
Datang kelokasi untuk membantu dan melihat
produksi langsung dari UMKM Keripik
Kembar
6 Selasa, 20 Oktober
2020
Meresum hasil dari pembakalan pendalaman
ppl gelombang 2 IAIN Tulungagung yaitu
Pemberdayaan desa dan umkm
7 Rabu, 21 Oktober
2020
Mencari reverensi di google book, web untuk
persiapan bahan laporan ppl, dan masih
menyesuiakan judul laporan yang sesuai.
8 Kamis, 22 Oktober
2020
Melihat reverensi vidio Praktik Pengalaman
Lapangan
9 Senin, 26 Oktober
2020
Membuat vidio wawancara sekaligus vidio
dokumentasi tempat PPL di UMKM Keripik
Kembar
10 Selasa, 28 Oktober
2020
Membuat laporan hasil observasi dam
wawancara Praktik Pengalaman Lapangan
11 Sabtu, 31 Oktober
2020
Berpamitan kepada Bapak Sutiono Bahwa
PPl sudah selesai
Tulungagung, 06 November 2020
MENGETAHUI
Pembimbing/Dosen Pamong
Dr. Sutopo, S.Pd.
NIP. 197805092008011012
22
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Akhmad Afrilal M
NIM : 12405173121
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
DPL : Dr. Sutopo, S.Pd.
Tempat PPL : Keripik Kembar
Judul Laporan : “Strategi Pemasaran Pada UMKM (Home Industri) Keripik
Kembar Saat Pandemi Covid 19”.
No Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi Judul “: Strategi
Pemasaran Pada UMKM (Home
Industri) Keripik Kembar Saat
Pandemi Covid 19”
refisi
2. Konsultasi mengenai laporan
PPL
acc
Tulungagung, 06 November 2020
Dr. Sutopo, S.Pd.
NIP. 197805092008011012
Foto Kegiatan Praktik Pengalaman Lapang
23