Laporan p.fisiologi - Spirometri (E1)

8
I. Tujuan Untuk mengukur volume dan kapasitas paru OP dengan spirometer II. Alat dan bahan - Spirometer - Spirometer digital - Tissue - Penjepit hidung - Pipa mulut disposable - Pengukur berat badan - Pengukur tinggi badan III. Langkah kerja 1. Isi bejana biru dengan air sampai tanda garis pengisian. Gunakan pegangan tangan di samping bejana untuk membawa bejana 2. Tekan sungkup putih perlahan-lahan kebawah untuk meyakinkan penempatannya di dasar bejana biru 3. Masukkan pipa mulut yang disposable ke ujung pipa plastik yang fleksibel. Selalu gunakan pipa mulut disposable yang baru setiap penggantian OP 4. Tempatkan garis penunjuk pada garis 0 yang terdekat dengan ujung lengan skala, dengan mengatur cakram penunjuk yang harus berada di sebelah kanan garis penunjuk 5. Bila mengukur volume inspirasi letakkan cakram penunjuk di sebelah kiri garis penunjuk di garis 0 yang terdekat dengan pangkal lengan skala

Transcript of Laporan p.fisiologi - Spirometri (E1)

Page 1: Laporan p.fisiologi - Spirometri (E1)

I. Tujuan

Untuk mengukur volume dan kapasitas paru OP dengan spirometer

II. Alat dan bahan

- Spirometer

- Spirometer digital

- Tissue

- Penjepit hidung

- Pipa mulut disposable

- Pengukur berat badan

- Pengukur tinggi badan

III. Langkah kerja

1. Isi bejana biru dengan air sampai tanda garis pengisian. Gunakan pegangan

tangan di samping bejana untuk membawa bejana

2. Tekan sungkup putih perlahan-lahan kebawah untuk meyakinkan penempatannya

di dasar bejana biru

3. Masukkan pipa mulut yang disposable ke ujung pipa plastik yang fleksibel. Selalu

gunakan pipa mulut disposable yang baru setiap penggantian OP

4. Tempatkan garis penunjuk pada garis 0 yang terdekat dengan ujung lengan skala,

dengan mengatur cakram penunjuk yang harus berada di sebelah kanan garis

penunjuk

5. Bila mengukur volume inspirasi letakkan cakram penunjuk di sebelah kiri garis

penunjuk di garis 0 yang terdekat dengan pangkal lengan skala

IV. Cara pengukuran

1. Pakai penjepit hidung

2. Pengukuran TV (Volume Tidal), OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian

ekspirasi biasa di spirometer.

3. Nafas seperti biasa

4. Pengukuran TV+ERV, OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi

maksimum di spirometer

5. Nafas seperti biasa

6. Pengukuran VC, OP melakukan inspirasi maksimum di luar, kemudian ekspirasi

maksimum di spirometer

Page 2: Laporan p.fisiologi - Spirometri (E1)

V. Hasil percobaan

Nama OP : Sharon Lorisa Simamora

Tinggi badan : 158,5 cm

Berat badan : 50 kg

Tabel 1.1 Hasil pemeriksaan vital paru dengan spirometri digital

Jenis Volume Besar Volume

TV 0,69 L

TV + ERV = EC 0,86 L

VC 2,99 L

IRV 2,13 L

IC 2,02 L

ERV 0,17 L

Tabel 1.2 Hasil pemeriksaan vital paru dengan spirometri manual

Jenis Volume Besar Volume

TV 350 ml

TV + ERV = EC 1800 ml

VC 2650 ml

IRV 850 ml

IC 1200 ml

ERV 1450 ml

Page 3: Laporan p.fisiologi - Spirometri (E1)

Pembahasan

Spirometri merupakan suatu teknik pemeriksaan untuk mengetahui fungsi paru-paru,

dimana OP diminta sekuat-kuatnya menghembuskan napasnya melalui suatu alat yang

dihubungkan dengan mesin spirometer yang akan menghitung kekuatan, kecepatan dan

volume udara yang dikeluarkan, sedangkan alatnya bernama spirometer dan hasil

perekamannya bernama spirogram. Dengan menggunakan spirometer ini, maka kita dapat

mengukur volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, kapasitas

vital, kapasitas total paru dan volume residu dan kapasitas vital paksa. Spirometer sebagai

alat pengukuran yang telah kami gunakan, terdiri dari drum/tong yang berisi udara yang

mengapung dalam sebuah ruang berisi air. Saat OP menghirup dan menghembuskan

napasnya melalui sebuah selang yang menghubungkan mulut dengan wadah udara, tabung

akan naik dan turun di dalam wadah. Naik dan turunnya drum ini akan dicatat dengan

pergerakan katrol yang ikut memutar pena perekam volume. Inspirasi direkam sebagai

defleksi keatas dan ekspirasi direkam sebagai defleksi kebawah. Sedangkan, saat praktikum

kami juga menggunakan spirometer digital yang dengan mudah dapat merekam semua

bentuk volume-volume yang ada di paru, dan hasilnya dengan segera dapat dilihat.

Sistem respirasi bersama dengan system sirkulasi merupakan alat pertukaran gas

utama antara tubuh dengan lingkunganya serta transport dari dan menuju sel-sel. Mekanisme

bernafas dibagi menjadi dua yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inpirasi terjadi bila diafragma dan

otot interkostal berkontraksi yang meningkatkan ukuran volume dada. Saat inspirasi,

kontraksi otot diafragma akan menyebabkan diafragma yang semula melengkung menjadi

mendatar, sehingga volume ruang di dalam rongga torak manusia akan membesar.

Pengembangan dari iga-iga akibat kontraksi otot intercostal eksternus juga akan semakin

membuat volum rongga torak membesar, bersamaan dengan pertambahan volume rongga

torak, tekanan di dalamnya akan mengecil sehingga udara luar dapat masuk ke dalam paru-

paru. Ketika tekanan intra pulmonary turun,udara masuk ke paru-paru sampai tekanan

intrapulmonary dan tekanan atmosfer sama. Ekspirasi lebih bersifat pasif, terjadi begitu otot-

otot inspirasi relaksasi dan paru-paru kembali ke ukurannya yang semula. Bila tekanan

intrapulmonary melebihi tekanan amosfir, udara keluar dari paru-paru.

Volume tidal (VT) = jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali

bernafas pada saat istirahat. Volume tidal normal berkisar antara 350-400 ml.

Nilai rata-rata pada kondisi istirahat ialah 500 ml.

Page 4: Laporan p.fisiologi - Spirometri (E1)

Volume residual (RV) = jumlah gas yang tersisa di paru-paru setelah

menghembuskan nafas secara maksimal atau ekspirasi paksa. Volume residual

juga dapat didefinisikan sebagai volume udara minimal yang tertinggal di dalam

parubahkan setelah ekspirasi yang maksimal. Volume ini tidak dapat diukur

secara langsung dengan menggunakan spirometer, karena volume ini tidak keluar

dan masuk paru. Namun, volume ini dapat ditentukan secara tak langsung melalui

teknik pengenceran gas yang melibatkan inspirasi sejumlah tertentu gas penjejak

tak berbahaya, misalnya helium. Nilai normalnya adalah 1200 ml.

Kapasitas vital (VC) = jumlah gas yang dapat diekpirasi setelah inspirasi secara

maksimal. Subyek pertama-tama melakukan inspirasi maksimal lalu ekspirasi

maksimal(VC = VT + IRV + ERV) (seharusnya 80% TLC). VC mencerminkan

perubahan volume maksimal yang dapat terjadi pada paru. Hal ini jarang

digunakan, karena kontraksi otot maksimal yang terlibat melelahkan, tetapi

berguna untuk memastikan kapasitas fungsional paru. Besarnya adalah 4800 ml.

Kapasitas total paru-paru (TLC) = yaitu jumlah total udara yang dapat

dimasukkan ke dalam paru-paru setelah inspirasi maksimal. TLC= VT + IRV +

ERV + RV. Besarnya adalah 6000 ml.

Kapasitas residual fungsional (FRC) = jumlah gas yang tertinggal di paru-paru

setelah ekspirasi pasiformal. FRC = ERV + RV. Besarnya berkisar 2400 ml.

Kapasitas inspirasi (IC) = volume udara maksimal yang dapat diinspirasi setelah

ekspirasi tenang normal. IC = VT + IRT. Nilai normalnya sekitar 3600 ml.

Volume cadangan inspirasi (IRV) = volume udara tambahan yang dapat secara

maksimal dihirup di atas volume alun napas istirahat. IRV dicapai oleh kontraksi

maksimal diafragma, otot intercostal eksternal, dan otot inspirasi tambahan. Nilai

rata-rata = 3000 ml.

Volume cadangan ekspirasi (ERV) = jumlah udara yang dapat diekspirasi secara

paksa sesudah ekspirasi volume tidak normal. Volume ini dapat pula didefinisikan

sebagai volume udara tambahan yang dapat secara aktif dikeluarkan dengan

mengontraksikan secara maksimal otot-otot ekspirasi melebihi udara yang secara

Page 5: Laporan p.fisiologi - Spirometri (E1)

normal dihembuskan secara pasif pada akhir volume alun napas istirahat. Nilai

rata-rata = 1000 ml.

VI. Kesimpulan

Spirometer adalah alat untuk menghitung kekuatan, kecepatan dan volume udara yang

dikeluarkan. Menggunakan spirometer ini, maka kita dapat mengukur volume tidal, volume

cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, kapasitas vital, kapasitas total paru dan

volume residu dan kapasitas vital paksa.Pemeriksaan dengan menggunakan spirometer

penting, mengingat fungsinya yang dapat mendeteksi apakah ada gangguan pernasapan pada

orang yang bersangkutan, apakah orang itu normal atau tidak sistem pernafasannya.

Referensi Buku

1. Sherwood L. Human physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Belmont: Yolanda

Cossio; 2010.

Page 6: Laporan p.fisiologi - Spirometri (E1)

Daftar Presensi Kehadiran Anggota Kelompok

KETUA :

DEBBY MARIANE LUMBAN TOBING (102011050) ……………

ANGGOTA :

ANDREINO ADYTHIA PAUSE (102010020) ……………

MEGA JULIA THIO (102010028) ……………

RENOIR VICTOR (102011111) ……………

SHARON LORISA SIMAMORA (102011115) ……………

MARIA GRISELDA AMADEA (102011214) ……………

NURFITRI SETIONINGSIH (102011328) ……………

ALVIN WIJAYA (102011307) ……………

KIRANA (102011415) ……………