laporan perusahaan Junrevol

55
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN KERJA PRAKTIK DI UNIT KERJA TELKOMSEL PUSAT JAKARTA PT. TELKOMSEL MONITORING PERFORMANSI SGSN DAN GGSN PADA JARINGAN PACKET SWITCHING DI NOC-CORE PT. TELKOMSEL Laporan Praktik Kerja Lapangan disusun guna memenuhi syarat Kewajiban Praktik Kerja Lapangan Oleh Junrevol Wicaksana Putra NIM D310030 PROGRAM STUDI D-III TEKNIK TELEKOMUNIKASI AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2012

description

laporan jun

Transcript of laporan perusahaan Junrevol

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KERJA PRAKTIK DI UNIT KERJA TELKOMSEL PUSAT

JAKARTA

PT. TELKOMSEL

MONITORING PERFORMANSI SGSN DAN GGSN PADA

JARINGAN PACKET SWITCHING DI NOC-CORE PT.

TELKOMSEL

Laporan Praktik Kerja Lapangan disusun guna memenuhi syarat Kewajiban

Praktik Kerja Lapangan

Oleh

Junrevol Wicaksana Putra

NIM D310030

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK TELEKOMUNIKASI

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

PURWOKERTO

2012

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KERJA PRAKTIK DI UNIT KERJA TELKOMSEL PUSAT

JAKARTA

PT. TELKOMSEL

MONITORING PERFORMANSI SGSN DAN GGSN PADA

JARINGAN PACKET SWITCHING DI NOC-CORE PT.

TELKOMSEL

Oleh

Junrevol Wicaksana Putra

NIM D310030

Telah disahkan pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2012

Pembimbing Lapangan

Fajar Surya Bhawana

NIK: 81289

Head of Service Helpdesk and ICT

Incident Management Departement

Thomas Heriyanto

NIK: 69024

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya berkat rahmat dan

karunia-Nya praktek kerja lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 2 juli 2012

sampai dengan 31 juli 2012 ini dapat terlaksana dengan baik.

Adapun penyusunan laporan Pratek kerja lapangan yang dilaksanakan di PT.

TELKOMSEL PUSAT JAKARTA ini merupakan bentuk pertanggungjawaban

penulis atas apa yang telah penulis laksanakan selama kurang lebih 1

bulan.kegiatan ini merupakan wujud pengaplikasian atas apa yang telah penulis

pelajari selama berada dibangku kuliah serta sebagai media pembelajaran dan juga

menjadi pengalaman berharga bagi penulis.

Dalam penyusunan laporan praktek kerja industri ini, penulis menyadari

adanya keterbarasan serta kekurangan dalam penulisan laporan ini sehingga wajar

jika penulis menemui banyak hambatan dan kesulitan. Akan tetapi berkat

bimbingan dan dorongan dari semua pihak yang telah membantu baik secara

langsung maupun tidak langsung, kekurangan tersebut dapat diatasi oleh penulis.

Dan dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kedua Orang Tua penulis.

3. Bapak Alfin Hikmaturrokhman S.T. selaku dosen pembimbing penulis

pada Praktek Kerja Lapangan.

4. Bapak Fajar Surya Bhawana selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan

di NOC PUSAT JAKARTA JAKARTA.

5. Teman – teman satu tim dalam pelaksanaan praktikum yang ikut

membantu penulis selama menjalani Praktek Kerja Lapangan kurang lebih

1 bulan. Serta segenap pihak yang telah membantu penulis yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini penuli

menyadari masih banyak kekurangan dalam penyajian tulisan ini, oleh karena itu

iv

penulis selalu terbuka untuk kritik dan saran demi membangun kesempurnaan

laporan pada masa mendatang.

Akhir kata penulis berharap kiranya apa yang telah tersusun dalam laporan ini

dapat bermanfaat bagi setiap pembaca secara umum dan bagi mahasiswa/(i) pada

khususnya.

Jakarta, Juli 2012

Penulis

v

DAFTAR PUSTAKA

COVER ...............................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ii

KATA PENGATAR ...........................................................................................iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

A. LATAR BELAKANG......................................................................1

B. TUJUAN ..........................................................................................2

C. MANFAAT ......................................................................................2

D. SISTEMATIKA PENULISAN ........................................................3

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN ...........................................................5

A. SEJARAH SINGKAT PT. TELKOMSEL ......................................5

B. PROFIL PT. TELKOMSEL .............................................................5

C. STRUKTUR ORGANISASI............................................................13

D. JADWAL DAN LOKASI MAGANG .............................................14

E. RUANG LINGKUP MAGANG ......................................................15

BAB III TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................16

A. GSM .................................................................................................16

B. GPRS ................................................................................................19

C. SWITCHING NETWORK ..............................................................21

BAB IV MONITORING PERFORMANSI SGSN DAN GGSN PADA

JARINGAN PACKET SWITCHING DI NOC-CORE PT. TELKOMSEL .......24

A. DESKRIPSI MONITORING PERFORMANSI ..............................24

vi

B. KONFIGURASI PACKET SWICHING JARINGAN NOC-

CORE ...............................................................................................24

C. PEMBAHASAN KEGIATAN MONITORING ..............................25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................46

A. KESIMPULAN .....................................................................................46

B. SARAN .................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................48

LAMPIRAN ........................................................................................................50

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi teknologi telekomunikasi saat ini sangat

berkembang pesat, munculnya teknologi teknologi baru dalam dunia

telekomunikasi saat ini semakin mempermudah dalam melakukan

komunikasi antar individu serta mempermudah pula dalam mendapatkan

informasi. Jaringan komunikasi global yang udah tidak asing lagi yaitu

internet menjadi gerbang komunikasi universal yang menyediakan berbagai

macam informasi dari seluruh dunia. Internet juga sudah dapat diakses di

perangkat telepon genggam yang banyak beredar saat ini sehinga

meningkatkan tingkat mobilitas penggunanya. Dengan jaringan yang

mendukung seperti jaringan 2G dan 3G, penggunaan internet menjadi

semakin digemari karena aksesnya yang cepat. Namun dengan banyaknya

pengguna yang mengakses internet setiap hari, bukan tidak mungkin terjadi

gangguan dalam jaringan tersebut. Dan untuk memperkecil kemungkinan

terjadinya gangguan tersebut maka dibutuhkan pengecekan jaringan secara

rutin dan sehingga kondisi jaringan dapat terpantau dengan baik serta dapat

memberikan tindakan yang cepat ketika terjadi masalah.

Pada PT. TELKOMSEL metode pengecekan jaringan ini biasa disebut

dengan kegiatan monitoring. Dengan menggunakan teknik monitoring ini,

perusahaan dapat memantau keadaan jaringan serta dapat mengambil

keputusan yang tepat saat terjadi penurunan performa pada jaringan. Pada

laporan ini akan dibahas tentang monitoring jaringan khususnya pada

jaringan Packet Switching.

2

B. TUJUAN

Adapun beberapa tujuan dari dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan

ini adalah :

1. Untuk memberikan pengalaman praktek dalam bekerja secara

langsung dan mengetahui berbagai permasalahan yang timbul di

lapangan.

2. Untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

3. Untuk membangun sikap perilaku positif dalam dunia kerja.

4. Untuk membentuk rasa kebersamaan dalam tim saat bekerja.

5. Sebagai pengaplikasian ilmu yang didapat pada bangku kuliah.

C. MANFAAT

Dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini ada banyak manfaat yang

didapat diantaranya yaitu :

1. Manfaat bagi Penulis

a. Sebagai pengalaman beharga di dunia kerja

b. Penulis dapat memahami keadaan sesungguhnya dalam proses kerja.

c. Penulis dapat mengaplikasikankan ilmu yang didapat ketika berada di

bangku kuliah.

d. Dengan melakukan Praktek Kerja Lapangan ini penulis dapat

membentuk sikap kebersamaan saat bekerja secara tim.

2. Manfaat bagi Pembaca

a. Sebagai media untuk menambah pengetahuan pembaca.

b. Pembaca dapat mengetahui pengalaman yang didapatkan oleh penulis.

c. Pembaca dapat mengetahui kegiatan yang dilakukan penulis saat

Praktek Kerja Lapangan.

3

3. Manfaat bagi Perusahaan

a. Perusahaan dapat mengetahui apa yang dilakukan oleh penulis selama

melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan

b. Perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan yang didapat

oleh penulis.

c. Sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis setelah melakukan

Praktek Kerja Lapangan.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mmpermudah pemahaman dalam membaca laporan ini, penulis

membagi laporan ini menjadi beberapa bagian yaitu :

a. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan latar belakang penulisan

laporan, kemudian tujuan dari dilakukannya Praktek Kerja Lapangan

serta menjelaskan manfaat dan sistematika penulisan laporan.

b. BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Pada bab kedua ini penulis menjelaskan sejarah singkat, profil serta

struktur organisasi dari perusahaan tempat penulis melakukan Praktek

Kerja Lapangan. Pada bab ini penulis juga menyertakan jadwal serta

ruang lingkup tempat lokasi PKL.

c. BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab tiga ini penulis memberitahukan literatur - literatur yang

dipelajari yang berkaitan dengan tempat dilakukannya Praktek Kerja

Lapangan.

d. BAB IV MONITORING PERFORMANSI SGSN dan GGSN PADA

JARINGAN PACKET SWITCHING DI NOC-CORE PT.

TELKOMSEL

4

Pada bab ini penulis menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh

penulis ketika melakukan Praktek Kerja Lapangan selama satu bulan.

e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan laporan serta saran.

5

BAB II

DATA UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

TELKOMSEL didirikan pada tahun 1995 sebagai bentuk dari terbosan untuk

mengembangkan teknologi telekounikasi indonesia. TELKOMSEL sendiri

adalah sebuah operator telekomunikasi seluler GSM yang pertama kali

meluncurkan layanan pascabayar di indonesia yaitu layanan kartuHALO yang

diluncurkan pada tanggal 26 Mei 1995. Pada tanggal 1 November 1997,

TELKOMSEL menjadi operator seluler yang pertama meluncurkan layanan

GSM prabayar di ASIA. Saham TELKOMSEL dimiliki oleh PT Telkom

sebesar 65% dan SingTel Mobile sebesar 35%. Pada tahun 2011

TELKOMSEL telah memiliki pelanggan sebanyak 100 juta pelanggan di

indonesia serta memiliki BTS sekitar 37.000 BTS serta 7.600 BTS Node B di

seluruh indonesia. TELKOMSEL juga memiliki 3 buah produsk GSM, yaitu

SimPATI (Prabayar), Kartu AS (Prabayar), dan KartuHALO (Pascabayar),

ada juga layanan internet milik TELKOMSEL bernama Telkomsel Flash.

TELKOMSEL juga menjadi operator selular ketujuh didunia yang memiliki

pelanggan lebih dari 100 juta pelanggan.

B. PROFIL PERUSAHAAN

TELKOMSEL merupakan perusahaan besar yang bergerak di bidang

telekomunikasi. Setiap perusahaan besar memiliki Profil Perusahaan yang

bertujuan untuk memberitahukan hal hal yang berkaitan dengan perusahaan

tersebut. Berikut profil dari PT. TELKOMSEL.

a. Visi PT. TELKOMSEL

Visi adalah sebuah pedoman bagi perusahaan sebagai wujud

keinginan terhadap keadaan di masa yang akan datang. TELKOMSEL

memiliki visi yang dijadikan sebagai acuan untuk perkembangan

perusahaan ke depan yaitu :

6

“ The Indonesia Wireless Telecomunication Solution Company “

Dari kalimat diatas, jelas TELKOMSEL selalu berkeinginan untuk

menjadi perusahaan yang selalu menyediakan solusi teknologi selular

terbaik di Indonesia dengan standar kelas dunia serta selalu

mengedepankan kepuasan pelanggan.

b. Misi PT.TELKOMSEL

Misi adalah sebuah penjabaran secara tertulis mengenai makna dari isi

yang mengandung falsafah atau nilai nilai yang harus ada pada seluruh

tubuh perusahaan. TELKOMSEL sendiri memiliki MISI perusahaan

sebagai berikut :

“ first choice wireless telecomunication solutions provider in Indonesia

working in partnership with shareholders and otheralliances to create

value for investor, employes and nation “

“ Menjadi pilihan utama sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel

di Indonesia yang bekerja denga para pemegang saham dan mitra usaha

lainnya untuk menghasilkan nilai tambah bagi Investor(penanam modal),

karyawan dan negara.”

Sesuai dengan kalimat diatas, TELKOMSEL berusaha menjalin

kerjasama dengan para pemegang saham dan mitra usaha agar bersama

sama menjadi penyedia solusi telekomunikasi terbaik di indonesia.

c. Budaya PT.TELKOMSEL

Budaya disini adalah budaya untuk selalu menjadi yang terbaik,

seperti halnya PT.TELKOMSEL yang memiliki budaya perusahaan top

management, midlle management dan lower mangement. Budaya ini

diharapkan menjadi sebuah komitmen serta tujuan bagi perusahaan

sehingga dapat memberikan kinerja pelayanan yang terbaik bagi

pelanggannya. Adapun beberapa budaya yang bertujuan meningkatkan

kualitas layanan terhadap pelanggan yaitu sebagai berikut.

7

1. Integritas

Integritas adalah konsistensi antara nurani dan tindakan dengan

aturan standar kebenaran yang berlaku. Karyawan perusahaan harus

selalu bersikap konsisten dalam pemikiran dan perbuatan berdasarkan

aturan dan norma perusahaan.

2. Profesionalisme

Profesionalisme adalah upaya secara konsisten untuk memiliki

rasa tanggung jawab dan mampu menyelesaikan tugas dengan solusi

terbaik. Ini dimaksudkan agar karyawan perusahaan memiliki rasa

tanggungjawab dan memiliki kompetensi yang optimal agar dapat

memberikan pemecahan masalah yang lengkap dan terintegrasi.

3. Team Work

Berupaya secara konsisten membangun hubungan kerja yang

sinergi dan saling menghargai dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Dengan begitu karyawan perusahaan mampu mencapai sinergi,

transparansi serta selalu efektif, baik dengan pihak inernal maupun

ekternal utnuk dapat menyampaikan solusi terbaik.

4. Costumer Intimacy

Secara konsisten bersikap peduli, menghargai serta erupaya untuk

memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara optimal.

Dengan begitu karyawan perusahaan harus memahami, peduli serta

menghargai kebutuhan dan kepentingan pelanggan atau pemegang

saham dengan memberikan pemecahan masalah yang tepat.

d. Logo Identitas dan Slogan PT. TELKOMSEL

1. Logo PT. TELKOMSEL

Logo bagi sebuah perusahaan adalah sebuah bentuk yang

mewakili identitas diri dari perusahaan itu sendiri. PT. TELKOMSEL

sendiri tidak semata mata merepresentasikan identitas hanya dengan

bentuk logo yang biasa, namun setiap bentuk dari logo tersemu

8

memiliki maksud tertentu yang menunjukan identitas dari perusahaan

PT. TELKOMSEL itu sendiri.

Gambar 2.1. Logo Identitas PT. TELKOMSEL

Berikut filosofi dari Logo yang dimiliki oleh PT. TELKOMSEL :

a) Lingkaran Elips Horisontal

Lingkaran yang membelah heksagon tersebut melambangkan

penyelenggara jasa telekomunikasi domestik (PT. TELKOM).

b) Lingakaran Elips Vertikal

Lingkaran ini melambangkan penyelenggara jasa telekomunikasi

internasional di indonesia (PT. INDOSAT) sebagai salah satu

“The Founding Father”.

c) Heksagon Merah

Bentuk heksagon ini melambangkan seluler, dan warna merah

pada heksagon tersebut melambangkan bahwa TELKOMSEL

berani dan siap menyongsong masa depan dengan segala

kemungkinannya.

d) Heksagon Abu-abu Kehitaman

Heksagon ini memiliki arti bahwa TELKOMSEL selalu siap

mengayomi dan terus memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Sedangkan warna abu abu adalah warna logam yang berarti juga

kesejukan yang luwes dan fleksibel.

e) Pertemuan Dua Lingakaran Elips Berwarna Putih

Kedua lingkaran elips tersebut berpotongan di atas heksagon

merah dan membentuk huruf “t” yang merupakan huruf awal dari

TELKOMSEL. Warna putih mengandung makna kebersihan,

keterbukaan serta transparansi.

9

2. Slogan PT. TELKOMSEL

Slogan PT. TELKOMSEL yaitu “Begitu Dekat Begitu Nyata”.

Dengan slogan tersebut diharapkan TELKOMSEL menjadi

perusahaan jasa telekomunkasi yang memiliki pelanggan terbanyak

serta TELKOMSEL selalu mengutamakan kualitas dan ketersediaan

kapasitas jaringan terluas serta menyediakan jasa pelayanan yang

terbaik kepada pelanggannya.

e. Produk dan Jasa yang dimiliki TELKOMSEL

TELKOMSEL sebagai perusahaan yang bermain di bidang

telekomunikasi memiliki beberapa produk unggulan yang disediakan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Berkut beberapa

produk serta jasa yang ditawarkan oleh TELKOMSEL.

1. Produk-Produk TELKOMSEL

a) kartuHALO

Gambar 2.2. Starter Pack kartuHALO

Produk utama TELKOSMEL adalah kartuHALO, nama yang

digunakan untu ksetiap kartu SIM (Subscriber Identity Module).

kartuHALO merupakan seluler sim card pertama di indonesia

yang menggunakan bahasa indonesia dengan desain beragam

budaya yang di miliki indonesia, ini mempresentasikan luasnya

jangkauan layanan TELKOMSEL dari Sabang sampai Merauke.

kartuHALO menjamin penggunanya memperoleh semua

keunggulan GSM, seperti bebas penyadapan serta penggandaan,

10

aksebilitas, serta harga terjangkau dengan kualitas yang prima

serta jangkauan yang luas.

b) simPATI

Gambar 2.3. Starter Pack simPATI

Kartu simPATI merupakan kartu prabayar GSM isi ulang

pertama di Indonesia bahkan di Asia yang diluncurkan pada bulan

November tahun 1997. Hal ini menjadikan TELKOMSEL

sebagai operator yang mempelopori layanan kartu prabayar pada

saat yang tepat di mana saat krisis ekonomi sedang melanda

Indonesia di tahun 1997, dan simPATI memberikan solusi bagi

para pengguna jasa seluler mulai melakukan pengontrolan

anggaran komunikasinya. Dan sampai saat ini simPATI

merupakan kartu prabayar yang paling diminati pasar dan telah

digunakan lebih dari 29 juta pelanggan dari pengguna kartu

prabayar di Indonesia, dan pelanggan yang tergabung dalam

komunitas simPATI dinamakan simPATIzone.

Keunggulan yang ditawarkan simPATI adalah keamanan

(bebas dari penyadapan dan penggandaan), aksebilitas, harga yang

terjangkau (untuk perdana dan voucher isi ulang), mutu prima,

tarif pembicaraan murah, bebas roaming dari sesama

TELKOMSEL dan jangkauan yang luas.

11

c) KARTU As

Gambar 2.4. logo KARTU As.

KartuAS merupakan kartu prabayar yang sangat fenomenal

yang pernah diluncurkan oleh TELKOMSEL, dimana hanya 3

tahun sejak diluncurkan 24 Mei 2004 telah digunakan sekitar 17

Juta pelanggan. KartuAS merupakan inovasi yang ditujukan untuk

memperluas pasar seluler di Indonesia dan mendorong penetrasi

pasar sehingga masyarakat secara lebih luas dapat menikmati

layanan seluler berkualitas dengan harga yang semakin terjangkau.

KartuAS dapat diisi ulang seperti halnya dengan kartu prabayar

yang ada di Indonesia. KartuAS dapat digunakan di seluruh

Indonesia, tarif percakapan sangat kompetitif karena mempunyai

dua tarif khusus, yaitu :

1) Tarif Murah (tarif flat dari pelanggan kartu AS ke pelanggan

kartu HALO dan simPATI) .

2) Tarif Super Murah (tarif flat antar sesama pengguna kartu AS).

2. Jasa Pelayanan TELKOMSEL

a) TELKOMSEL 3G

Video Conference adalah layanan 3G yang disediakan untuk

menghubungkan tiga orang atau lebih dalam sebuah percakapan

menggunakan video call. Layanan ini memberikan kemudahan

bagi pelanggan untuk mengadakan "mobile meeting"

12

menggunakan video call. User harus memesan nomor ID dan PIN

untuk masuk ke dalam conference call. Pemesanan dilakukan

melalui SMS.

Layanan ini berbasis video call 3G. Layanan dapat digunakan

jika user sudah terdaftar pada layanan 3G, menggunakan handset

berkemampuan 3G video call, dan berada pada area 3G

TELKOMSEL.

b) TELKOMSEL FLASH

Saat ini TELKOMSEL juga mengeluarkan produk baru yaitu

TELKOMSEL FLASH, Hadirnya Layanan ini juga menandai

untuk pertama di Indonesia hadir layanan seluler high speed

wireless broadband dengan skema tarif yang didasarkan atas

durasi waktu pemakaian serta bisa dinikmati oleh pelanggan kartu

paskabayar dan prabayar.

Hadirnya TELKOMSEL Flash merupakan milestone

bersejarah dimana untuk pertama di Indonesia hadir layanan

seluler HSWB (high speed wireless broadband) dengan skema

tarif yang didasarkan atas durasi waktu pemakaian serta bisa

dinikmati oleh pelanggan kartu paskabayar (kartuHALO) dan

prabayar (simPATI dan kartuAS). Untuk menikmati layanan ini,

pelanggan cukup SMS dengan mengetik “flash” dan kirim ke

3636 (simple provisioning), tidak perlu direpotkan dengan sistem

registrasi yang rumit dan penuh persyaratan sebagaimana yang

berlaku umum saat ini.

Desain layanan ini sangat user friendly sebagai upaya

menghadirkan solusi kemudahan menikmati dan mengkontrol

pemakaian HSWB (High Speed Wireless Broadband), serta value

for money di mana dengan kecepatan tinggi yang bisa mencapai

3,2 Mbps atau 10-40 kali lebih cepat dari sistem dial up internet

biasa maka secara umum layanan menjadi lebih murah karena

13

fasilitas ini didukung jaringan 3G (WCDMA/ UMTS dan

HSDPA).

Kenyamanan layanan ini akan dirasakan oleh pelanggan

mulai awal hingga akhir penggunaan, di mana saat setiap kali

mulai menggunakan pelanggan akan mendapati tampilan menu

web informatif yang menampilkan: pilihan paket tarif, jaringan

yang tersedia, serta sisa kredit yang dimiliki layaknya layanan di

warung internet plus.

c) SLI (Saluran Langsung Internasional)

Adalah fitur yang memungkinkan pelanggan TELKOMSEL

untuk bisa menggunakan ponselnya melakukan panggilan

langsung ke luar negeri tentunya dengan memakai produk dari

TELKOMSEL.

C. STRUKTUR ORGANISASI TELKOMSEL

PT. TELKOMSEL sebagai perusahaan telekomunikasi ternama,

merupakan sebuah organisasi besar yang memiliki bentuk struktur

kepemimpinan yang sangat besar. Dalam hal ini penulis menyertakan

struktur organisasi dari PT. TELKOMSEL pusat sesuai dengan tempat

penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan. Adapun bagan tentang

struktur organisasi dari Group Head yang dimiliki oleh PT. TELKOMSEL

Pusat.

14

Gambar 2.5. Struktur Organisasi Network Service Assurance Management

Group Head PT. TELKOMSEL Pusat.

D. JADWAL DAN LOKASI PKL

Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di PT. TELKOMSEL ini

berlangsung selama 1 bulan, yaitu mulai tanggal 2 Juli 2012 hingga 31

Juli 2012. Penulis ditempatkan di bagian NOC Core untuk monitoring

trafik Packet Switching. Waktu dimulainya PKL adalah pukul 08.00 WIB

hingga pukul 17.00 WIB dari hari senin hingga jum’at.

Network Service Assurance

Management Group

Hanang Setiohargo

Trafic & Service Delivery Management

Division

Rahman Ramadya

Core, VAS & Transport Network Quality

Division

Rahmat Novalianto

Service Assurance Management

-

Retail Costumer Service Quality Mgt. Div

Achmad Hasan Basri

Corporate & Premium Service Quality Mgt

Dept

Gunawan K. Adhy

KPI Reporting & ICT Problem Mgt. Dept

Sar Ginsan

Service Helpdesk & ICT Incident Mgt.

Dept

Thomas Heriyanto

Core

Fajar S. Bhawana

RAN

M. Nurohman N.

Service HelpDesk

Eko B.W.S. Nugroho

Transmisi

Ronald Renaldi

Radio Access Network Quality Management

Division

Suharno

OSS & Tools Management Divison

Ahmad Wahyudi

15

E. RUANG LINGKUP PKL

Ruang lingkup dari PKL ini adalah memonitoring performansi serta

alarm pada Packet Switching di SGSN serta GGSN.

16

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. GSM

GSM atau Global System for Mobile Comunication adalah sebuah

teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi ini banyak

digunakan pada komunikasi bergerak seperti telepon genggam. Teknologi ini

memanfaatkan gelombang mikro serta pengiriman sinyal yang dikelompokan

berdasarkan waktunya, hingga informasi terkirim sampai tujuan. GSM

merupakan standar Eropa untuk Comunication Cellular yang dikembangkan

oleh ETSI (European Telecomunication Standards Institute). Seluruh Eropa

dan dunia termasuk Amerika Utara telah menggunakan teknologi ini. Bahkan

lebih dari 100 negara telah menggunakan teknologi GSM.

Pada awalnya banyak teknologi telekomunikasi yang berembang sebelum

GSM, diantaranya seperti C-NET milik Siemens, RC-2000 milik Perancis,

NMT milik Ericsson, serta TACS yang beroperasi di inggris. Namun semua

teknologi itu masih berifat analog sehingga sebata digunakan pada cakupan

regional saja yang mengakibatkan mobilitas pelanggan terbatas. Kemudian

pada tahun 1982 Eropa membentuk organisasi yang memiliki tujuan unt

menentukan standar standar komunikasi selular yang dapat digunakan seluruh

negara di Eropa. Organisasi ini bernama Group Special Mobile (GSM).

Organisasi inilah yang mempelopori lahirnya teknologi komunikasi digital.

Dan pada tahun 1991 teknologi GSM muncul yang akhirnya teknologi ini

menjadi standar teknologi komunikasi universal.

Teknologi GSM memiliki band frekuensi di range 1800 Mhz dengan

frekuensi uplink sebesar 1710-1785 Mhz dan frekuensi downlink sebesar

1805-1880 Mhz sehingga GSM dengan range ini dikenal sebagai GSM 1800.

GSM memiliki lebar bandwidth sebesar 75 Mhz dengan lebar kanal 200 Khz,

pada saat GSM berada di frekuensi 900 Mhz, maka GSM 1800 akan

menyediakan kanal sebanyak 375 kanal. Secara umum jaringan GSM

memiliki Network Element yang dapat dikelompokan menjadi 4 bagian yaitu :

17

1. Mobile Station (MS)

MS merupakan perangkat yang digunakanoleh pelanggan unuk

melakukan pembicaraan. MS terdiri atas ME dan SIM. Mobile

Equipment (ME) atau handset yang berfungsi sebagai terminal

transceiver, sedangkan SIM (Subscriber Identity Module) atau SIM Card

yaitu kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa

informasi layanan. ME tanpa SIM tidak dapat digunakan kecuali dalam

keadaan darurat. Dalam sebuah SIM card, data yang disimpan berupa

IMSI (international Mobile Subscriber Identity) yang berisi penomoran

pelanggan serta MSISDN (Mobile Subscriber ISDN) yang berisi nomor

panggil pelanggan.

2. Base Station System (BSS)

BSS terbagi menjadi dua yaitu :

a. BTS

BTS ( Base Transceiver Station) merupakan perangkat GSM yang

berhubungan langsung dengan MS yang berfungsi sebagai pengirim

dan penerima.

b. BSC

BSC (Base Station Controller) merupakan perangkat yang mengontrol

kerja BTS yang berada dibawahnya, BSC juga berfungsi sebagai

penghubung BTS dengan MSC.

3. Network Sub System (NSS)

NSS terdiri dari :

a. MSC (Mobile switching Center) merupakan network element central

pada jaringan GSM. MSC merupakan sebuah inti (Core) dari jaringan

seluler, dimana MSC berfungsi sebagai interkoneksi hubungan

pembicaraan, antara selular maupun dengan jaringan kabel PSTN

serta jaringan data.

18

b. HLR (Home Location Register) berfungsi sebagai database untuk

menyimpan semua data serta informasi yang berhubungan dengan

pelanggan agar tersimpan secara permanen.

c. VLR (Visitor Location Register) beperan sebagai penyimpan data

informasi milik pelanggan.

d. AuC (Authentication Center) adalah alat yang digunakan untuk

menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahan

pelanggan, sehingga pembicaraan antar pelanggan yang tidak sah

dapat dihindarkan.

e. EIR (equipment Identity Registration) bertugas untuk memuat data

data milik pelanggan.

4. Operation and Suport System (OSS)

OSS adalah sebuah sub sistem jaringan pada GSM yang berperan

sebagai pusat pengendalian, antara lain sebagai fault management,

configuration management, performance management dan inventory

management.

GSM sebagai sebuah standarisasi sistem telekomunikasi selular digital ini

lebih unggul dari teknologi sebelumnya yaitu sistem analog karena GSM

sendiri memiliki kapasitas sistem yang lebih besar, serta sifatnya yang

universal memungkinkan roaming ke mancanegara . GSM juga

menggunakan teknologi digital yang memungkinkan pertukaran data tidak

hanya berupa suara melainkan teks, gambar bahkan video. Keamanan sistem

pada GSM jauh lebih baik dari sistem analog, kualitas suaranya juga lebih

jernih serta memiliki mobilitas yang tinggi. Inilah yang menjadi alasan

mengapa GSM menjadi sistem telekomunikasi selular yang memiliki

pengguna terbanyak di dunia.

19

B. GPRS

General Packet Radio Service atau biasa disebut GPRS adalah sebuah

teknologi yang memungkinkan pengiriman serta penerimaan data lebih cepat

dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD.

Pada GPRS, layanan seluler yang digabung dengan layanan GPRS ini

menghasilkan sebuah generasi baru yang biasa disebut dengan teknologi

2.5G. sistem GPRS sendiri digunakan untuk transfer data yang berbentuk

paket data dan berhubungan dengan e-mail, data gambar (MMS), wireless

Aplication Protocol (WAP) serta World Wide Web (WWW).

1. Sejarah GPRS

Sebelum kemunculan teknologi GPRS, telah muncul penemuan

telepon genggam generasi 1G serta 2G yang padea akhirnya mencetuskan

ide sebagai awal penemuan GPRS. GPRS sendiri terus dikembangkan

hingga bermunculan teknologi teknologi generasi baru yaitu generasi 3G,

3.5G serta yang muncul baru baru ini yaitu teknologi generasi 4G.

Perkembangan teknologi ini terjadi disebabkan adanya keinginan manusia

untuk selalu memperbaiki kinerja, kemampuan serta efisiensi dati

teknologi sebelumnya.

2. Tentang GPRS

GPRS merupakan sebuah sistem transmisi yang berbasiskan paket

untuk GSM yang menggunakan prinsip Tunneling. Prinsip ini

menawarkan kecapatan laju data yang lebih tinggi dengan rata kecepatan

hingga 160 kbps. GPRS ini sangat efisien karena kanal – kanal radio

ganda dapat dialokasikan untuk seorang pengguna serta pada kanal yang

sama dapat juga digunakan pengguna lain. Dari segi biaya, GPRS

mengacu pada penggunaan volume, dimana penggunanya akan ditarik

biaya sesuai banyaknya byte yang dikirim serta diterima tanpa

memperdulikan panggilan. GPRS merupakan teknologi yang

memungkinkan operator operator jaringan seluler untu menawarkan servis

20

layanan data dengan kecepatan laju bit yang lebih tinggi serta memiliki

tarif yang rendah sehingga menjadi sebuah layanan menarik bagi

konsumen. Kini GPRS menjadi kunci perkembangan komunikasi yang

dapat menyaingi komunikasi jaringan kabel yaitu internet, kemampuan

GPRS dalam mengakses internet secara mobile memungkinkan pengguna

mengakses internet dimanapun dan kapanpun sehingga layanan akses data

menjadi sangat populer saat ini.

3. Komponen Jaringan GPRS

Komponen komponen utama dari jaringan GPRS adalah :

a. GGSN (gateway GPRS Suport Node) adalah gerbang penghubung

jaringan GPRS ke jaringan internet. Komponen ini berfungsi sebagai

interface ke PDN.

b. SGSN (Serving GPRS Suport Node) adalah gerbang penghubung

jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk

mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi

pelanggan baru.

c. PCU (Packet Control Unit) adalah komponen yang berada di level

BSS yang memiliki fungsi sebagai penghubung terminal ke jaringan

GPRS.

4. Cara Kerja GPRS

GPRS mengadaptasi sistem komunikasi berbasis Packet Switch yang

digunakan sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Paket paket data

akan dikirimkan oleh SGSN ke Mobile Station (MS), SGSN juga

mengirimkan sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profil data

pelanggan GPRS. SGSN juga akan dihubungkan ke BSS pada GSM

dengan koneksi frame relay melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam

BSC. Berlanjut ke GGSN, GGSN bertugaas sebagai interface ke jaringan

IP external seperti Public Internet atau Mobile Service Provider serta

21

memutakhirkan informasi routing dari PDU (Protokol Data Units) ke

SGSN.

5. Pengembangan GPRS

Pada perkembangannyaGPRS kini menjadi semakin lengkap karena

terus di perbaiki kinerjanya, kini GPRS sudah berkembang menjadi

teknologi baru seperti teknologi generasi 2.75G, 3G, 3.5G, 4G. Di

indonesia sendiri teknologi yang banyak di gunakan adalah jaringan

generasi 3G. Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA , teknologi

ini dikenal dengan julukan mobile broadband karena keunggulannya

sebagai modem internet yang dapat dibawa kemana mana. Teknologi ini

berkembang secara komersial dimali pada bulan Oktober 2001 ketika

NTTDoCoMo yang berasal dari Jepang yang memiliki teknologi W-

CDMA menjual produknya pertama kali secara terbatas, kemudian

dilanjutkan dengan SK Telecom dari Korea Selatan yang meluncurkan

teknologi 1xEV-DO pada tahun 2002 dan diikuti oleh KTF yang berasal

dari negeri yang sama mengeluarkan teknlogi EV-DO. Pada bulan

Desember 2007 jaringan 3G telah banyak tersebar di 40 Negara dan 154

jarignan HSDPA telah beroperasi di 71 Negara, dan 200 juta pelanga

telah terhubung melalui jaringan 3G.

C. SWITCHING NETWORK

Dalam jaringan komunikasi, node pertukaran informasi diklasifikasikan

menjadi 2 bagian, yaitu Switched Comunication Network dan Broadcast

Comunication Network.

22

Gambar 3.1. Comunication Network.

Penjelasan ini akan terfokus pada siwtching Network. Switched

Comunication Network dalam Comunication Network adalah switching node

yang saling terhubung dan membentuk sebuah jaringan switching. Setiap

node yang berada dalam jaringan switching selalu bekerja tanpa

memperhatikan data yang ditransmisikan. Transmisi data tersebut dimulai

dan berakhir di perangkat yang dinamakan Station, station ini dapat berupa

komputer, terminal, telepon maupun ponsel. Data tersebut ditransmisikan

melalui rute yang telah ditentukan oleh proses switching di setiap node yang

dilalui. Koneksi sebuah node ke node lainnya biasanya dilakukan secara

multiplex. Teknologi switching sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu Circuit

Switching dan Packet Switching, namun pada laporan ini penulis hanya akan

menjelaskan tentang Packet Switching sesuai dengan ruang lingkup PKL.

1. Packet Switching

Packet switching adalah suatu metode untuk mengirimkan data atau pesan

dengan cara memisahkan pesan yang panjang ke dalam unit unit kecil

(paket) yang berukuran tetap. Tiap paket berisi data dari user dan info

control. Info control berisi info agar paket bisa melalui jaringan dan

23

mencapai alamat tujuan. Pesan yang lengkap disusun ulang ketika semua

paket telah sampai.

a. Kelebihan Packet Switching

1) Jalur efisiensi yang lebih besar

Jalur dari simpul ke simpul dibagi secara dinamik beberapa

paket sepanjang waktu.

Paket diantrikan dan ditransmisi secepat mungkin.

Waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan terlebih

dahulu menggunakan time-division multiplexing.

2) Konversi Rate Data.

Setiap stasiun terhubung ke simpul lokal pada rate data yang

sesuai.

Simpul pengangga data di butuhkan untuk penyangga rate.

Dua buah station yang berbeda data-ratenya dapat saling

menukar paket.

3) Paket dapat diterima meskipun sedang sibuk. Pengiriman dapat

saja terlambat.

4) Skala Prioritas Dapat Digunakan.

Paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan prioritas

yang lebih tinggi.

Paket mempunyai delay yang lebih kecil daripada lower-

priority packets.

24

BAB IV

MONITORING PERFORMANSI SGSN dan GGSN PADA JARINGAN

PACKET SWITCHING DI NOC-CORE PT. TELKOMSEL

A. DESKRIPSI MONITORING PERFORMANSI

Monitoring Performansi pada NOC-Core ini merupakan kegiatan

pengumpulan data, pemantauan perubahan dan pengukuran kemajuan pada

trafik yang berhubungan dengan performansi pada jaringan Packet Switching

, dimana monitoring ini melibatkan pengamatan atas kualitas layanan yang

diberikan. Dengan begitu kualitas layanan selalu dalam keadaan optimal.

B. KONFIGURASI PACKET SWICHING JARINGAN NOC-CORE

NOC-Core (Network Operation Center) adalah fasilitas untuk melakukan

monitoring agar jaringan Core selalu dalam keadaanoptimal. Pada NOC-Core

ini, penulis ditugaskan untuk menangani monitoring performa dan traffic

management serta pengaturan laporan. Untuk lebih mengerti jaringan Packet

Switching, penulis menyertakan gambar konfigurasi jaringan GPRS Core

Network.

Gambar 4.1. Konfigurasi GPRS CoreNetwork.

25

Pada gambar diatas, dapat dijelaskan proses terhubungnya MS ke PDN

(internet). Saat MS mencoba mengakses internet, MS akan terhubung pada

BTS/Node B terdekat, kemudian akan diteruskan ke RNC (Radio Network

Controller). Dari RNC ini data akan menuju ke SGSN. SGSN (Service GPRS

Suport Node) bertanggung jawab pada pengiriman paket data dari dan menuju

MS. SGSN juga bertugas merutekan paket dan mentransfernya. SGSN

terhubung ke EIR dan VLR. EIR (Equipment Identity Regsitration) bertugas

memuat data data pelanggan, untuk VLR (Visitor Location Register) bertugas

mengidentifikasikan data identitas telepon genggam, sedangkan VLR

bertugas menyimpan data-data informasi pelanggan secara temporer atau

sementara. SGSN juga terhubung ke HLR dan AuC. HLR (Home Location

Regsiter) akan menyimpan informasi pelanggan yang terdaftar di lokasi

MSC, sedangkan AuC (Authentication Center) akan menyimpan secret key

yang terdapat pada SIM pelanggan. Paket data yang telah di rutekan oleh

SGSN akan diteruskan menuju GGSN. GGSN (Gateway GPRS Suport Node)

akan memberikan IP dan berperan sebagai default router yang

memhubungkan MS dengan PDN. Di GGSN paket GPRS dari SGSN akan

dikonversikan ke Packet Data Protocol (PDP) dengan format yang sesuai lalu

diteruskan ke Packet Data Network (PDN) dan terhubung ke internet.

Sebaliknya PDP address dari incoming data packet yang diunduh dikonversi

ke GSM address menjadi Readdress packets lalu dikirimkan ke SGSN dan

diteruskan ke MS pelanggan.

C. PEMBAHASAN KEGIATAN MONITORING

Pada Praktek Kerja Lapangan selama 1 bulan di PT. TELKOMSEL

penulis ditugaskan untuk memonitoring SGSN dan GGSN.

1. MONITORING SGSN

Pada monitoring SGSN, tools yang digunakan adalah TRAFFICA.

TRAFFICA merupakan tool untuk memontoring performace seluruh

SGSN khususnya di perangkat NSN (Nokia Siemens Network) di kawasan

26

pulau Jawa dan Bali. Pada TRAFFICA, ada 16 SGSN yang perlu

dimonitoring diantaranya :

SGSN_TBS2

SGSN_TBS3

SGSN_TBS4

SGSN_BUARAN3

SGSN_BUARAN4

SGSN_BUARAN5

SGSN_BANDUNG3

SGSN_BANDUNG4

SGSN_SOLO2

SGSN_SEMARANG2

SGSN_SURABAYA2

SGSN_SURABAYA3

SGSN_SURABAYA4

SGSN_DENPASAR2

SGSN_UJUNGPANDANG3

SGSN_UJUNGPANDANG4

Ketika membuka TRAFFICA, akan terlihat seperti gambar berikut,

sebagai contoh yaitu SGSN_TBS2.

Gambar 4.2. tampilan TRAFFICA SGSN_TBS2

Pada monitoring TRAFFICA ini, ada 4 trafik yang harus dimonitoring

yaitu :

27

a. TRAF SGSN SG Default Graphs (24hrs)

TRAF SGSN PDP Context Activitations Load in APNs (24h)

b. TRAF SGSN SG 3G Default Graphs (24hrs)

TRAF SGSN PDP Context Activitations Load in APNs (24h)

c. Tsel Costum Graph (24h)

2G Attach Succsess Rate 24h

3G Attach Succsess Rate 24h

2G PDP Activation 24h

3G PDP Activation 24h

d. OMC Graph

PDP Success Rate

Untuk melihat 4 trafik utama, caranya dengan mengklik kolom pilihan

pada bagian kanan atas seperti pada gambar 4.3.a , sedangkan untuk

melihat sub trafik dengan cara mengklik kolom pilihan pada bagian kiri

atas seperti pada gambar 4.3.b.

Gambar 4.3. a) pilihan trafik. b) pilihan sub trafik.

a. TRAF SGSN SG Default Graphs (24hrs)

a b

28

Pada trafik 2G ini, sub trafik yang di monitoring adalah TRAF

SGSN PDP Context Activitations Load in APNs (24h). Berikut contoh

tampilan trafik PDP context activation Load in APNs.

Gambar 4.4. tampilan TRAF SGSN PDP Context Activitations

Load in APNs (24h).

Trafik ini menunjukan PDP Context yang di load pada jaringan

2G selama 24 jam, dengan perbatang menunjukan grafik selama 1

jam. PDP context adalah data terstruktur yang terdapat di SGSN dan

GGSN yang berisi subscriber session information. PDP context

sendiri akan aktif ketika MS mencoba mengakses internet yang

ditunjukan pada trafik PDP Context Activation. Banyaknya pelanggan

APN mencoba mengakses internet (Load) ini ditunjukan di grafik

APN Load. Sedangkan tingkat kesuksesan mengakses internet sendiri

ditujukan pada grafik Error Cause APN. Pada APN Load sendiri ada

banyak grafik, yang sering diamati oleh penulis ada tiga APN yaitu

blackberry.net.mnc010.mcc510.gprs, telkomsel.mnc010.mcc510.gprs

29

serta internet.mnc010.mcc510.gprs. Masing masing menunjukan

tingkat banyaknya akses internet.

Gambar 4.5. APN Blackberry pada grafik APN Load.

Dan ketika salah satu dari ketiga APN tersebut diklik, maka akan

menampilkan jumlah Error Cause di grafik Error Cause pada APN

yang di klik pada trafik Error Cause terdapat 2 grafik yang perlu

diamati yaitu grafik 173h serta 0h. 173h adalah tingkat kesuksesan

mengakses internet, sedangkan 0h adalah tingkat error kesuksesan

mengakses internet. Sehingga 173h sangat berpengaruh pada grafik

0h, karena ketika grafik 173h menurun, maka akan menaikan jumlah

grafik error pada 0h. sebagai contoh pada APN Blackberry 0h terjadi

pelonjakan grafik, maka APN Blackberry telah mengalami penurunan

(down), ini bisa akibat dari berbagai sebab diantaranya akibat

perpindahan profil HLR (Home Location Register), salah setting

APN,dan juga bisa disebabkan oleh masa pelanggan Blackberry yang

habis. Untuk pilihan akibat ketiga, grafik mengalami degraded

dikarenakan pelanggan mencoba melakukan browsing internet tetapi

paket atau pulsa yang dimiliki pelanggan tersebut telah habis, hal ini

dapat menyebabkan penurunan grafik pada APN Blackberry. Namun

untuk trafik jaringan 2G ini jarang mengalami degraded. Karena kini

30

lebih banyak pelanggan tersambung pada jaringan 3G dari pada

jaringan 2G.

Gambar 4.6. grafik 173h dan 0h pada trafik Error Cause dalam

keadaan normal.

b. TRAF SGSN SG 3G Default Graphs (24hrs)

Pada trafik ini, hampir sama dengan TRAF SGSN SG 3G Default

Graphs (24hrs), yang membedakannya adalah TRAF SGSN SG

Default Graphs (24hrs) memperlihatkan grafik pada jaringan 2G,

sedangkan TRAF SGSN SG 3G Default Graphs (24hrs)menampilkan

grafik pada jaringan 3G. untuk jaringan 3G, jaringan ini paling sering

terjadi degraded. Intensitas penurunan grafik terjadi pada malam dan

pagi dini hari. Penurunan ini dapat berakibat impact ke pelanggan.

Berikut contoh degraded pada APN Blacberry.

31

Gambar 4.7. penurunan grafik 173h yang menyebabkan degraded

pada 0h di APN Blackberry.

Untuk penanggulangan masalah degraded tersebut, yaitu dengan

cara menghubungi staff Regional yang bersangkutan, kemudian

mengirimkan screenshoot dari permasalahan yang terjadi melalui

email NOC-Core.

c. Tsel Costum Graph (24h)

Pada trafik Tsel Costum Graph ini, terdapat 4 grafik yang di

monitoring oleh penulis, yaitu 2G Attach Success Rate 24h, 3G Attach

Success Rate 24h, 2G PDP Activation 24h dan 3G PDP Activation.

Pada 2G Attach Success Rate 24h dan 3G Attach Success Rate 24h

32

ini, grafik menunjukan persentase keberhasilan saat pelanggan

mencoba mengakses internet pada jaringan 2G dan 3G. Sehingga

semakin tinggi grafik maka persentase tingkat keberhasilan saat

mencoba mengakses internet semakin tinggi. Sedangkan untuk grafik

2G PDP Activation 24h dan 3G PDP Activation, grafik ini

menunjukan angka kesuksesan akses internet serta browsing. Berikut

gambar tampilan grafik tersebut.

a. b.

c. d.

Gambar 4.8. a) 2G Attach Success Rate 24h, b) 3G Attach Success

Rate 24h, c) 2G PDP Activation 24h, d) 3G PDP Activation.

Pada saat monitoring, yang diperhatikan adalah batang grafik

paling kanan, karena batang grafik tersebut yang menunjukan waktu

terbaru monitoring. Apabila batang grafik mengalami penurunan

grafik, maka terjadi down, ini bisa disebabkan dari impact putusnya

link di daerah tertentu. Pada grafik attach success, apabila grafik

mengalami penurunan, hal ini disebabkan pelanggan yang mencoba

mengakses internetsecara terus menerus, tetapi gagal karena pulsa

33

atau paket yang dimilikinya telah habis. Untuk penurunan pada PDP

activation bisa akibat dari adanya activity, sehingga pelanggan yang

masih memiliki cukup pulsa atau paket tidak bisa melakukan

browsing. Berikut contoh degraded dari PDP Activation.

Gambar 4.9. Penurunan grafik pada 3G PDP Activation Succ % di

SGSN BRN5.

Jika terjadi keadaan diatas, untuk mendapat keterangan lebih

lengkap dapat dilihat dari grafik yang lain, yaitu dengan melihat grafik

yang berada di sekeliling grafik PDP Activation.

Gambar 4.10. a) grafik PDP active, b) grafik APN yang terkena

impact, c) grafik daerah yang terkena degraded, d) eror cause dari

APN yang down.

b

a

d c

34

Grafik diatas menunjukan 3 grafik yang dilihat ketika terjadi

penurunan di PDP Activation. Gambar yang ditanda dengan huruf “ a

“ adalah grafik PDP Active dimana grafik ini menunjukan jumlah

pengguna yang melakukan aktivasi browsing internet.Padagambar

tersebut ketika PDP Activation terjadi penurunan, pada grafik PDP

Active juga mengalami penurunan, ini disebabkan karena ketika PDP

Activation mengalami penurunan, user yang melakukan aktivitas

browsing berkurang sehngga mengurangi tingkat pengguna yang

active, hal ini menyebabkan grafik PDP active naik. Kemudian pada

grafik yang ditandai dengan huruf “ b “ menunjukan penurunan pada

APN yang terkena impact penurunan dari grafik PDP Active Success.

Untuk grafik yang ditandai dengan huruf “ c ”, grafik tersebut

menunjukan daerah mana yang mengalami degraded, sehingga

memudahkan dalam melakukan maintenance, untuk mengetahuinya

dapat dilakukan dengan cara menanyakan daerah yang grafiknya naik

kepada bagian RAN. Sedangkan untuk grafik yang ditandai dengan

huruf “d”, grafik ini menunjukan error cause dari APN di grafik yang

ditandai huruf “ b “.

d. OMC Graph

Pada tampilan trafik OMC graph ini, terdapat 2 grafik, yaitu

grafik 2G PDP SR 4 Hours dan 3G PDP SR 4 Hours. Grafik grafik ini

menunjukan angka rata kesuksesan koneksi internet selama 4 jam

pada jaringan 2G dan 3G. Angka “1.00” pada grafik menunjukan

bahwa rata-rata tingkat kesuksesan akses internet adalah 100 persen.

35

Gambar 4.11. Tampilan grafik pada OMC Graph.

Pada saat monitoring yang diperhatikan adalah batang grafik

paling kanan, karena grafik paling kanan adalah grafik yang paling

baru. Ketika grafik mencapai angka “0.89” atau 89% maka PDP

Success Rate dianggap down. Berikut tampilan trafik dari OMC Graph

di SGSN UPD4 ketika terjadi penurunan.

Gambar 4.12. Penurunan grafik OMC Graph di SGSN UPD4.

36

Penurunan grafik pada OMC Graph disebakan karena terjadi

penurunan performa pada keempat trafik utama yang dimonitoring,

namun terkadang dapat diakibatkan oleh impact dari activity. Untuk

penurunan diatas, bila terjadi penurunan dibawah 89% maka langsung

dilakukan broadcasting melalui email kepada staf yang bersangkutan

dengan menyertakan screenshoot grafik.

2. MONITORING GGSN

Pada monitoring GGSN ini, tools yang digunakan adalah perangkat

browser. Browser ini digunakan untuk membuka link GGSN regional,

karena monitoring GGSN ini berbasis link yang tersambung ke link

masing masingregional. Untuk melihat grafik monitoring cara dengan

membuka link 10.2.134.217. Pada GGSN terdapat 12 link regional GGSN

yang dimonitoring, diantara sebagai berikut.

a. GGSN BUARAN1 (APN TELKOMSEL)

b. GGSN BUARAN2 (APN TELKOMSEL)

c. GGSN BUARAN3 (APN TELKOMSEL)

d. GGSN TBS1 (APN TELKOMSEL)

e. GGSN TBS3 (APN TELKOMSEL)

f. GGSN TBS4 (APN TELKOMSEL)

g. GGSN TBS2 (APN TELKOMSEL.r)

h. GGSN TBS2 (APN BLACKBERRY.r)

i. GGSN FISN BUARAN1 (APN BLACKBERRY)

j. GGSN FISN TBS2 (APN BLACKBERRY)

k. GGSN FISN BUARAN3 (APN BLACKBERRY)

l. GGSN FISN TBS4 (APN BLACKBERRY)

Untuk GGSN BUARAN1-3, TBS1, TBS3 DM TBS 4 ini

menampilkan grafik untuk APN TELKOMSEL di Nusantara. Sedangkan

untuk GGSN TBS 2 digunakan untuk memonitoring APN TELKOMSEL

37

dan APN BLACKBERY pelanggan yang berada di luar negeri, dan untuk

GGSN FISN di TBS 2, BUARAN3 dan TBS4digunakan untuk

memonitoring GGSN APN BLACKBERY di Nusantara. Pada setiap

GGSN terdapat10 grafik dalam 1buah alamat Link. Semua grafik tersebut

menampilkan status dari GGSN tersebut. berikut tampilan monitoring

GGSN di BUARAN 1.

Gambar 4.13. tampilan monitoring.

Dari kesepuluh grafik tersebut, yang perlu diperhatikan adalah trafik

dari APN Active PDP Context Count, APN DownLink (bytes/sec), APN

Uplink (bytes/sec), dan Avaliable IP Pool.

a. Trafik APN Active PDP Context Count

Trafik ini menjelaskan banyaknya jumlah pelanggan yang

melakukan browsing melalui GGSN daerah tertentu. Pada PDP

38

Contexttrafik terpadat adalah ketika memasuki waktu istirahat

makan siang dan saat malam hari, ketika menjelas dini hari trafik

seiring menurun karena pada jam tersebut pelanggan menghentikan

segala aktifitasnya. Kemudian setelah pukul 06.00 pagi trafik mulai

naik karena pelanggan sudah mulai melakukan aktifitas kembali.

Nilai terkini dari banyaknya pengguna yang berhasil mengakses

internet juga dapat dilihat yaitu dari nilai current yang tertera pada

keterangan di bawah grafik.

Gambar 4.14. grafik APN Active PDP Context Count di

GGBRN1.

Terkadang pada grafik APN Active PDP Context Count ini

terjadi pelonjakan dan penurunan kecil, perubahan yang kecil ini

disebut fliker. Ketika trafik mengalami penurunan secara drastis, ini

menunjukan GGSN pada daerah tersebut mengalami down trafik(

degraded). Untuk eskalasi degraded di GGSN, maka tindakan yang

dilakukan adalah menghubungi regional terkait melalui telepon dan

menanyakannya secara langsung. Berikut contoh degraded di grafik

APN Active PDP Context Count.

39

Gambar 4.15. Degraded di GGSN TBS3.

Untuk penyebab down trafik tersebut dapat terjadi karena

adanya activity, perpindahan trafik, atau dapat juga dipengaruhi oleh

downnya SGSN. Ketika trafik di PDP context Count di sebuah

GGSN mengalami degraded, trafik akan dipindah ke GGSN

terdekat, sehingga menyebabkan lonjakan pada GGSN terdekat

tersebut. berikut contoh perpindahan trafik ketika terjadi degraded

pada PDP Context Count.

Gambar 4.16. Perpindahan trafik dari BRN3 ke TBS1 pada jam

sama.

Ketika mengalami penurunan yang menyebabkan perpindahan

trafik, trafik dari BRN3 berpindah ke TBS1 karena BRN3 dan TBS1

masih dalam satu regional yaitu regional jakarta.

40

b. APN DownLink (bytes/sec)

Grafik APN Downlink (bytes/sec) adalah grafik yang

menunjukan banyaknya download yang dilakukan user. Sama

seperti grafik PDP Context Count, grafik Downlink menunjukan

aktifitas download sesuai aktifitas para pengguna. Pada jam

sibuk grafik akan meningkat, dan pada jam malam/dini hari

grafik akan menurun. Ketika PDP Context Count mengalami

penurunan, maka akan mempengaruhi grafik Downlink ini

karena jumlah user yang berhasil terkoneksi ke internet

berkurang.

Gambar 4.17. GGSN APN Downlink di TBS 1.

c. APN UpLink (bytes/sec)

Grafik APN Uplink (bytes/sec) adalah grafik yang

menunjukan angka upload di sebuah GGSN. Grafik ini sama

seperti grafik Downlink, ketika PDP Context mengalami

penurunan, maka grafik Uplink akan ikut terpengaruh.

Gambar 4.18. GGSN APN Uplink di TBS 1.

41

d. Available IP Pool.

Seperti pada fungsi GGSN, GGSN bertugas memberikan IP

Address pada setiap MS terkoneksi dengan internet. Grafik

Available IP Pool adalah grafik yang menunjukan ketersediaan

IP pada GGSN tertentu. Sehingga dapat diketahui banyaknya IP

Pool yang tersedia pada saat saat tertentu.

Gambar 4.18. Available IP Pool di BRN2.

Pada gambar diatas, gambar grafik dari IP Pool pada jam

padat grafik berada pada 300k, sedangkan ketika dini hari grafik

mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena saat jam sibuk

user lebih sering mengakses internet, sehingga banyak user yang

menggunakan IP untuk masuk ke jaringan internet. Sedangkan

saat dini hari para user/pelanggan lebih cenderung beristirahat

dari pada mengakses internet, ini menyebabkan ketersediaan IP

bertambah. Namun ketersediaan IP ini dapat mengalami

penurunan atau kenaikan yang tidak sesuai dengan logika

penggunaannya, hal ini disebabkan terjadinya degraded pada

PDP Context Count. PDP Context Count yang mengalami

degraded akan secara otomatis mengurangi jumlah pelanggan

yang tersambung ke internet, sehingga ketersediaan IP

meningkat. Ketika ada perpindahan trafik pada PDP Context

Count juga dapat menyebabkan ketersediaan IP berubah, ketika

trafik dari GGSN tertentu dipindah ke trafik GGSN terdekatnya,

akan menyebabkan GGSN tersebut mengalami pelonjakan trafik.

42

akibatnya grafik Available IP Pool mengalami penurunan.

Berikut contoh perubahan IP Pool akibat perpindahan trafik.

Gambar 4.19. Penurunan grafik Available IP Pool TBS3 akibat

perpindahan trafik.

3. MONITORING ALARM

Pada monitoring SGSN dan GGSN ini, selain TRAFFICA dan Link

GGSN. Terdapat monitoring menggunakan alarm. Monitoring ini adalah

monitoring berdasarkan hardware yang digunakan. Ada dua merek

hardware yang digunakan untuk GGSN dan SGSN, yaitu NSN (Nokia

Siemens Network) dan EID (Ericsson Indonesia). Untuk NSN lebih

menangani daerah jawa sedangkan EID menangani SGSN dan GGSN di

daerah luar jawa.

a. Alarm NSN

Untuk NSN lebih menangani daerah jawa . Ada berbagai macam

alarm di NSN, dari level minor, mayor hingga critical. Namun pada

monitoring GGSN dan SGSN ini, alarm yang menjadi fokus utama

ketika monitoring adalah alarm LINK SET UNAVAILABE, WO-EX

UNIT FAULTY dan INCORRECT WORKING STATE.

43

Gambar 4.20. Tampilan monitoring alarm NSN.

Alarm LINK SET UNAVAILABLE adalah alarm yang

menandakan semua sinyal link dalam keadaan tidak tersedia. Bila

alarmini aktif, maka menandakan tidak ada link sinyal di daerah yang

berhubungan dengan daerah yang terkena alarm. Hilangnya sinyal

bisa disebabkan berbagai hal, diantara diakrenakan adanya

pemasangan RNC baru, adanya activity, proses rehoming, atau

perpindahan trafik. Untuk penanggulangan alarm ini, yaitu dengan

cara menghubungi daerah terkait yang terkena alarm via telepon.

Gambar 4.21. Tampilan Alarm Link Set di SGSNUPD4.

Untuk alarm WO-EX UNIT FAULTY adalah alarm yang

menandakan adanya kesalahan pada modul-modul yang terdapat di

SGSN. Untuk eskalasi dari masalah ini adalah dengan menghubungi

regional dan PS CNO terkait melalui email dan telepon.

44

Gambar 4.22. Alarm WO-EX UNIT FAULTY di SGSNTBS3.

Sedangkan alarm INCORRECT WORKING STATE adalah

alarm yang menandakan adanya modul modul yang tidak bekerja

dengan baik, untuk eskalasi dari masalah ini adalah dengan

menghubungi regional dan PS CNO terkait melalui email dan telepon.

Gambar 4.23. Alarm INCORRECT WORKING STATE di

SGSN BRN3.

b. Monitoring Alarm EID (Ericsson Indonesia)

MonitoringAlarm EID adalah monitoring SGSN dan GGSN

yang dikhususkan untuk daerah luar jawa. Di EID ini, ada

beberapa macam alarm seperti halnya di NSN, yaitu dari level

mayor hingga Critical. namun untuk monitoring EID ini di

fokuskan pada monitoring alarm Ran RNC Unreachable.

Gambar 4.24. Tampilan monitoring alarm EID.

45

Gambar diatas menunjukan Alarm Ran RNC Unreachable.

Alarm Ran RNC Unreachable adalah alarm yang menandakan

matinya RNC di daerah tertentu. Setelah dilakukan pengecekan

dan telah diketahui arah RNC yang mati, maka dilakukan eskalasi

dengan dengan menghubungi regional dan PS CNO terkait

melalui email dan telepon.

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Monitoring adalah sebuah proses pengumpulan data dengan cara

melakukan pemantauan pada perubahan objektif. Dalam hal ini monitoring

dilakukan dengan memantau perubahan grafik pada NOC-Core

TELKOMSEL. NOC-Core adalah sebuah fasilitas yang disediakan untuk

melakukan pemantauan pada jaringan Core agar performansi dari jaringan

Core dapat berjalan optimal. Pada NOC-Core ini monitoring difokuskan pada

jaringan Packet Switch untuk mengawasi SGSN dan GGSN. Terdapat 16

SGSN dan 12 GGSN mendapat pemantauan. Monitoring SGSN dilakukan

dengan cara mengamati grafik yang terdapat pada TRAFFICA, sedangkan

pada GGSN monitoring dilakukan menggunakan browser sebagai media

pengamatan. Untuk GGSN browser digunakan untuk membuka LINK GGSN

tiap daerah yang tersambung pada server GGSN.

Pada monitroing SGSN dan GGSN lebih banyak berhubungan mengenai

keberhasilan melakukan koneksi internet dan keberhasilan terhubung ke

internet. Setiap grafik dapat mempengaruhi grafik lainnya, karena dalam hal

ini tiap grafik saling terhubung sesuai proses kerja GPRS. Banyak hal yang

dapat menyebabkan terjadinya degraded (penurunan grafik), diantaranya

adanya activity pada SGSN dan GGSN, adanya human error yang

diakibatkan oleh pelanggan, adanya perpindahan trafik serta dapat

dikarenakan memang murni terjadi error pada perangkat SGSN dan GGSN.

Selain monitoring menggunakan TRAFFIKA dan LINK, terdapat media

monitoring lainnya yaitu alarm. Alarm ini lebih mengelompokan pada vendor

perlatan yang digunakan yaitu NSN (Nokia Siemens Network) dan EID

(Ericsson Indonesia). Untuk NSN sendiri memiliki alarm SGSN yang

mencakup daerah Pulau Jawa, sedangkan untuk EID lebih berfokus di daerah

luar Pulau Jawa.

47

B. SARAN

1. Lakukan montoring sesuai dengan buku panduan monitoring.

2. Segera infromasikan apabila terjadi penurunan grafik/degraded yang

dianggap vital.

3. Perbaharui media monitoring agar kinerja ketika monitoring meningkat.

4. Penambahan jumlah personil dapat meningkatkan kualitas layanan

monitoring.

48

DAFTAR PUSTAKA

GPRS. (2012, April 24). Dipetik Juli 24, 2012, dari id.wikipedia.org:

http://id.wikipedia.org/wiki/GPRS

Arsitektur WCDMA. (t.thn.). Dipetik Juli 25, 2012, dari sinauonline.50webs.com:

http://sinauonline.50webs.com/GSM/wcdma%20arsitekutur.html

Brokenz1. (2010, Agustus 17). GPRS Core Network. Dipetik Juli 24, 2012, dari

brokenz1.wordpress.com: http://brokenz1.wordpress.com/2010/08/17/gprs-

core-network/

Datang, S. (2008, Maret 15). Jaringan Core GPRS. Dipetik Juli 24, 2012, dari muhamad-

suleman.blogspot.com: http://muhamad-

suleman.blogspot.com/2008/03/jaringan-core-gprs.html

EIR. (t.thn.). Dipetik Juli 26, 2012, dari www.globalkomputer.com:

http://www.globalkomputer.com/Bahasan/Teknologi/Topik/GSM/Subtopik/EIR.

html

Ermawan, N. F. (2010, Juli 20). Telkomsel. Dipetik Juli 14, 2012, dari elib.unikom.ac.id:

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-

nurfrizaer-20651&q=telkomsel

Frengki. (2010, Juli). General packet Radio Service GPRS. Dipetik Juli 24, 2012, dari

pemogramanbascom.blogspot.com:

ttp://pemogramanbascom.blogspot.com/2010/07/general-packet-radio-service-

gprs.html

GPRS Tutorial. (t.thn.). Dipetik Juli 12, 2012, dari cserg0.site.uottawa.ca:

http://cserg0.site.uottawa.ca/ftp/pub/Lotos/Papers/GPRS_Tutorial.pdf

Network Operation Center. (t.thn.). Dipetik Juli 25, 2012, dari

searchnetworking.techtarget.com:

http://searchnetworking.techtarget.com/definition/network-operations-center

Network Operation Center. (t.thn.). Dipetik Juli 25, 2012, dari en.wikipedia.org:

http://en.wikipedia.org/wiki/Network_operations_center

Rubiyanti, I. (2010, Oktober). NOC Network Operation Network. Dipetik Juli 25, 2012,

dari irarubiyanti.blogspot.com: http://irarubiyanti.blogspot.com/2010/10/noc-

network-operations-center.html

t33k4dzdy. (2010, Desember 10). Packet Switching. Dipetik Juli 18, 2012, dari

blog.ub.ac.id: http://blog.ub.ac.id/t33k4/2010/12/10/packet-switching/

49

TELKOMSEL. (t.thn.). Dipetik Juli 13, 2012, dari id.wikipedia.org:

http://id.wikipedia.org/wiki/Telkomsel

Wireless and Mobile Computing. (t.thn.). Dipetik Juli 26, 2012, dari

ryancom.wordpress.com: http://ryancom.wordpress.com/wireless-and-mobile-

computing/