Laporan Tata Kelola Perusahaan

127

Transcript of Laporan Tata Kelola Perusahaan

Page 1: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 2: Laporan Tata Kelola Perusahaan

While you must have read the inspiring book on fish tales, we too have a fish tale to tell, about the journey

of a corporate FISH called Fishindo.

The script was written on June 27th 1992. For the first 10 years, it swam in the Bali Strait. Then one fine

day, proceeded straight to the Capital. Having arrived, took stock of the situation, decided to trade places

and braved the big exchange. Sardine from a small fishing village had sighted a whale of an opportunity,

the difference between a fish market and a commodity market. Yet, the move from shallow waters to high

seas was no ordinary adventure. Stakes were high and it was a gamble where failure was not an option.

Nevertheless, little sardine was a brave heart from birth, being born swimming against the tide.

The rest as they say is history, the transformation of Fishindo, a pioneer in the production of fish meal

and fish oil to F K S Multi Agro, a power house in trading feed ingredients.

Kata PengantarForeword

Anda pasti pernah membaca cerita yang inspiratif mengenai kisah kehidupan ikan, namun kami juga

memiliki cerita mengenai ikan yang mengisahkan tentang perjalanan sebuah perusahaan dengan kode

FISH bernama Fishindo.

Cerita ini diawali pada tanggal 27 Juni 1992. Selama sepuluh tahun pertama, seekor ikan sardine tinggal

di Selat Bali. Kemudian pada suatu hari, sang ikan memutuskan untuk berangkat ke Ibukota. Setelah

tiba dan mengamati situasi yang ada, sang ikan memutuskan untuk menetap dan menantang perubahan

besar. Sang ikan sardine yang berasal dari sebuah desa nelayan kecil melihat adanya kesempatan yang

luar biasa besar, yaitu perbedaan antara dunia perikanan dengan dunia komoditas. Seperti perpindahan

dari air yang dangkal menuju lautan yang luas dan dalam, sudah merupakan sebuah petualangan yang

luar biasa. Sebuah pertaruhan yang sangat besar dimana kegagalan bukanlah merupakan sebuah pilihan.

Akan tetapi, sang ikan sardine kecil sudah memiliki keberanian yang luar biasa semenjak dilahirkan,

karena dia dilahirkan dengan menentang derasnya arus.

Selanjutnya seperti yang dikisahkan dalam sejarah, adalah transformasi Fishindo, pelopor dalam produksi

tepung ikan dan minyak ikan menjadi FKS Multi Agro, sebuah rumah dagang bahan baku pakan ternak

yang patut diperhitungkan.

Page 3: Laporan Tata Kelola Perusahaan

60

Ingredients for Growth

02

Daftar Isi01

03

05

09

21

34

43

56

57

Kata Pengantar

Foreword

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

Laporan Dewan Komisaris

Board of Commissioners Report

Laporan Direksi

Board of Directors Report

Profil Perusahaan

Company Profile

Diskusi dan Analisa Manajemen

Management Discussion and Analysis

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance Report

Laporan Komite Audit

Audit Committee Report

Pernyataan Tanggung Jawab Manajemen

Management Responsibility Statement

Laporan Keuangan

Financial Statements

Page 4: Laporan Tata Kelola Perusahaan

03

Laporan Laba Rugi(dalam Rp. milyar) per 31 Desember

Income Statement(in billion Rp.) per 31 Desember

Penjualan Bersih

Laba Kotor

Laba Usaha

Laba Bersih

Saham Beredar (dalam juta)

Laba Bersih per Saham(Rp/Saham)

Net Sales

Gross Profit

Operating Profit

Net Profit

Outstanding Shares (in million)

Earning per Share(Rp/Shares)

2007 2008 2009 2010

1.695,62

70,06

35,72

24,89

480

51,9

2.332,49

147,55

93,81

25,09

480

52,2

2.081,31

38,80

(12,19)

32,58

480

67,9

4.170,43

150,60

57,74

55,59

480

115,8

464,55

67,16

0,34

532,05

431,58

2,67

434,25

97,80

532,05

32,97

343,67

68,49

1,21

413,36

289,57

3,35

292,92

120,44

413,36

54,09

492,04

63,72

1,63

557,39

402,74

4,03

406,77

150,62

557,39

89,30

1.041,07

59,18

0,89

1.101,82

895,70

2,55

898,73

203,09

1.101,82

145,37

2011

7.628,83

238,92

63,79

35,50

480

73,90

1.957,35

61,60

1,15

2.020,10

1.781,98

4,34

1.786,32

233,78

2.020,10

175,37

Neraca

Aset

Aset Lancar

Aset Tetap

Aset Lain-lain

Jumlah Aset

Liabilitas & Ekuitas

Liabilitas Lancar

Liabilitas Tidak Lancar

Jumlah Liabilitas

Ekuitas

Jumlah Liabilitas & Ekuitas

Modal Kerja Bersih

Balance Sheet

Assets

Current Assets

Fixed Assets

Other Assets

Total Assets

Liabilities & Equity

Current Liabilities

Non Current Liabilities

Total Liabilities

Equity

Total Liabilities & Equity

Net Working Capital

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Page 5: Laporan Tata Kelola Perusahaan

04

Rasio Lancar Key Financial Ratios2007 2008 2009 2010

Current Ratio

Asset Turnover Ratio

Liabilities / Asset

Liabilities / Equity

Gross Margin

Operating Margin

Net Profit Margin

Return On Asset

Return On Equity

Asset Growth

Sales Growth

Net Income Growth

2011

1,10

3,78

0,88

7,64

3,13%

0,84%

0,46%

1,76%

15,18%

83,42%

82,93%

(36,14%)

1,16

3,79

0,82

4,42

3,61%

1,38%

1,33%

5,05%

27,37%

97,59%

100,38%

70,61%

1,22

3,73

0,73

2,70

1,86%

(0,59)%

1,57%

5,85%

21,63%

34,84%

(10,77)%

30,11%

1,19

5,64

0,71

2,43

6,33%

4,02%

1,07%

6,06%

20,79%

(22,31)%

37,56%

0,60%

1,08

3,19

0,82

4,44

4,13%

2,11%

1,47%

4,68%

25,45%

176,52%

65,81%

221,79%

Aset Lancar TerhadapLiabilitas Lancar

Penjualan Bersih TerhadapJumlah Aset

Jumlah Liabilitas TerhadapJumlah Aset

Jumlah Liabilitas TerhadapEkuitas

Laba Kotor TerhadapPenjualan Bersih

Laba Usaha TerhadapPenjualan Bersih

Laba Bersih TerhadapPenjualan Bersih

Laba Bersih TerhadapAset

Laba Bersih TerhadapEkuitas

Rasio Pertumbuhan Aset

Rasio PertumbuhanPenjualan Bersih

Rasio Pertumbuhan LabaBersih

Page 6: Laporan Tata Kelola Perusahaan

Kiri ke Kanan / Left to right: Siswanta Atmadja, Yundi Lowana, Yus’an

05

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

Laporan tahunan 2011 ini sekaligus menandakan tahun ke-10 perusahaan telah menjadi perusahaan publik. Menjadikan sebuah

perusahaan terbuka yang menetapkan suatu tingkatan untuk pertumbuhan selama satu dekade. Perusahaan terus melanjutkan

evolusinya untuk memainkan peranan penting dalam industri pakan ternak Indonesia. Pada tahun 2001, Fishindo begitulah namanya

dikenal, merupakan perusahaan yang awalnya bergerak di bidang tepung ikan dan minyak ikan di Indonesia. Berlanjut hingga hari

ini, FKS sebagai nama yang dikenal sekarang, telah menunjukkan dirinya sebagai penghubung yang unik, spesifik dan vital dalam

pengadaan bahan baku pakan ternak untuk industri di dalam negeri.

Dear Shareholders,

The 2011 Annual Report commemorates the company's ten years as a public entity. Becoming a public company set the stage

for a decade of growth. The company continued its evolution to play an important role in Indonesia's animal feed industry. In 2001,

Fishindo as it was then called was known primarily as a pioneer in the production of steam dried fish meal and fish oil in Indonesia.

Fast forward to today, FKS as it is now known, has demonstrated to be a unique, specific and vital link in procuring feed ingredients

for the domestic industry.

Page 7: Laporan Tata Kelola Perusahaan

06

We celebrate the special partnership with Indonesia's feed millers

and breeding farms that received a big boost over the years.

Together, we have endeavored to create a successful and dynamic

network of supply chain to facilitate the ingredients for growth.

This report amongst other things is a showcase to highlight an

exceptional collaborative effort of our employees. This is the FISH

story that we wish to express fully and passionately, straight to you,

the PUBLIC.

Over the past decade, assets under management have increased

from Rp 67 billion at the end of 2001 to over Rp 2 trillion today.

The company's sales volume grew from 28 thousand tons at the

end 2001 to 1.86 million tons today, whereas the company's turnover

during this period leaped from Rp 82.44 billion to Rp 7.63 trillion.

Fishindo, which was once a niche manufacturing entity has now

evolved to become FKS Multi Agro, a power house for trading food

and feed ingredients in Indonesia.

Our business model now provides greater, stable and stronger

growth prospects going forward. As we move ahead, the trends

underpinning our strategy and the opportunity for growth will remain

firmly in place - guiding our customers to and through procurement

solutions, providing benefits at a competitive cost, and capitalizing

on domestic growth due to expanding middle class.

At FKS Multi Agro, we believe that corporate life cycle, like life's

journey is all about progressing from one milestone to another.

Progress, we believe, is the true purpose of life and success, a

never ending journey. What is achieved today was because of what

was dreamt yesterday and tomorrow's achievement will depend

on what is dreamt today. The desire to succeed is an attitude that

encourages us to set new goals to keep us moving forward. We

believe that the back bone of an achievement or the realization of

a dream begins with a belief called Faith. Which is what has led

us to our new philosophy - Faith is the Key to Success. As we

unveil our new philosophy, we reaffirm our commitment to continue

to partner you, our stakeholders in your progress from one milestone

to another.

Board of Directors appraisal report

The Board of Directors worked satisfactorily for the year to develop a

clear vision for the company. They satisfactorily organized the development

of strategic plan, including measurable goals and objectives that were

consistent with the company's mission. They organized the strategic

planning process as a collaborative effort and maintained an up-to-date

business plan.

Kami senang menjalin kerjasama yang khusus dengan pabrik pakan ternak

domestik dan para peternak yang mengalami peningkatan pesat dalam

beberapa tahun terakhir. Bersama, kami berusaha menciptakan jaringan

pengadaan yang sukses dan dinamis dalam memfasilitasi perkembangan

bahan baku pakan.

Laporan ini merupakan salah satu bukti yang dapat menunjukkan usaha

kolaborasi karyawan kami yang luar biasa. Ini adalah cerita FISH yang

ingin kami sampaikan secara lengkap dan penuh semangat langsung ke

hadapan anda, yaitu PUBLIK.

Selama dekade ini, aset yang dikelola telah meningkat dari Rp 67 Milyar

pada akhir tahun 2001 menjadi lebih dari Rp 2 triliun hari ini. Volume

penjualan meningkat dari 28 ribu ton pada akhir 2001 telah menjadi 1,86

juta ton hari ini, dimana perputaran usaha perusahaan selama periode

tersebut melonjak dari Rp 82,44 milyar menjadi Rp 7,63 trilliun. Fishindo,

yang semula dikenal sebagai perusahaan pabrikan telah berubah menjadi

FKS Multi Agro, sebuah rumah dagang untuk perdagangan bahan baku

pangan dan bahan baku pakan ternak di Indonesia.

Model bisnis kami sekarang memberikan prospek pertumbuhan yang lebih

besar, stabil dan lebih kuat. Sejalan dengan itu, perkembangan tersebut

menguatkan strategi kami dan kesempatan untuk bertumbuh akan tetap

pada tempatnya, mengarahkan pelanggan kami kepada solusi pengadaan,

memberikan manfaat melalui biaya yang bersaing, dan membentuk

pertumbuhan domestik berkembang ke kelas menengah.

Untuk FKS Multi Agro, kami percaya, siklus perusahaan, seperti perjalanan

hidup adalah berjalan dari satu tujuan ke tujuan yang lainnya. Bertumbuh,

kami percaya, adalah tujuan sebenarnya dari kehidupan dan kesuksesan,

suatu perjalanan tanpa akhir. Apa yang kami capai hari ini adalah karena

apa yang kami impikan kemarin dan pencapaian masa yang akan datang

bergantung dari apa yang kami impikan hari ini. Keinginan untuk berhasil

adalah sikap yang mendorong kami untuk membuat tujuan-tujuan baru

untuk tetap membuat kami tetap maju. Kami percaya bahwa dasar dari

pencapaian atau realisasi dari sebuah mimpi dimulai dengan suatu

kepercayaan yang disebut sebagai suatu keyakinan. Yang membawa kami

kepada suatu filosofi baru - Faith (keyakinan) adalah Key (Kunci) menuju

Sukses. Sejalan dengan pernyataan filosofi baru kami, kami menyatakan

kembali komitmen kami untuk terus bekerjasama dengan anda, sebagai

pemegang saham kami dalam perkembangan anda dari satu tujuan ke

tujuan yang lainnya.

Laporan Penilaian Terhadap Kinerja Direksi

Direksi telah menunjukkan kerja yang memuaskan selama setahun ini

dalam menentukan visi perusahaan secara jelas. Mereka telah secara

memuaskan menata perkembangan dari rencana strategis, termasuk

tujuan yang terukur dan arahan yang sesuai dengan misi perusahaan.

Mereka telah mengorganisasikan proses perencanaan yang strategis

sebagai bentuk usaha kolaborasi, dan melakukan pembaruan rencana

bisnis.

Page 8: Laporan Tata Kelola Perusahaan

07

Direksi telah menunjukkan pengetahuan yang substantif mengenai

jenis usaha perusahaan. Program pembelian disesuaikan dengan

rancangan penjualan dan distribusi. Mereka merekomendasikan kacang

kedelai sebagai komoditi baru ke dalam divisi perdagangan untuk tujuan

mempercepat kemajuan/perkembangan perusahaan. Dengan

penambahan kacang kedelai ke dalam portofolio produk telah menambah

aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan kedelai, bersamaan

dengan bungkil kacang kedelai yang sudah dijalankan sebelumnya.

Direksi telah melakukan penyeleksian staf senior yang berkualifikasi,

menunjukkan tingkah laku dan keahlian yang efektif serta menjadi

contoh, juga menjaga moral di antara para karyawannya. Seminar

motivasi dan bimbingan dari pembicara yang berpengalaman dan

berkualitas juga dilakukan untuk mencapai tujuan di atas. Serangkaian

tugas dan tanggung jawab yang diberikan juga dilaksanakan secara

efektif. Standarisasi prestasi yang jelas dan obyektif juga dilakukan

terhadap para karyawan. Hal ini diadakan melalui review

performance/prestasi tahunan. Sebuah rencana pengembangan profesi

untuk mendukung para karyawan perusahaan juga sudah tersedia.

Pelatihan yang sesuai disediakan untuk mendorong kompetensi para

karyawan dan juga untuk pengembangan ketrampilan baru.

Prospek Usaha

Kami sepakat dan sependapat dengan Direksi mengenai prospek bisnis

perusahaan. Kebutuhan akan pangan yang bernutrisi terus berkembang

sejalan dengan ekonomi secara umum. Dalam konteks diatas, dan

berhubungan dengan jenis usaha yang dijalankan perusahaan, Dewan

Komisaris telah mereview strategi bisnis dan kebijaksanaan yang di

formulasikan dan diimplementasikan oleh Direksi selama 2011. Dewan

Komisaris puas bahwa strategi dan kebijaksanaan yang dicanangkan

memberikan prospek yang sangat baik kepada pencapaian target dan

tujuan Perusahaan.

Komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris:

1. Komite Audit

2. Komite Nominasi

3. Komite Remunerasi

4. Komite Strategi Logistik

Tahun lalu, Dewan Komisaris membentuk tiga komite tambahan

antara lain Komite Nominasi, Komite Remunerasi, dan Komite

Strategi Logistik. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan

efisiensi dan kualitas kerja Dewan Komisaris. Komite yang dibentuk

berkontribusi dalam menyediakan pertimbangan dimana menjadi

landasan bagi keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Komisaris.

Tujuan dari komite-komite tadi khususnya untuk melakukan

persiapan terhadap hal-hal yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris.

The Board of Directors demonstrated substantive knowledge

regarding the company's line of business. Procurement program

operated in accordance with sales and distribution plans. They

recommended the introduction of soybeans as a new commodity

for trading division to boost corporate growth. The addition of

soybeans to the product portfolio has enlarged the soy complex

activity together with soybean meal.

The Board of Directors of the company have endeavored to select

and cultivate qualified senior staff, showcased effective behavioral

and skill models and maintained the morale among employees.

Motivation seminars and lectures of eminent speakers were also

organized to that effect. The delegation of task and responsibility

was effectively carried out. Clear and attainable performance

standards were set for the employees. These were appraised by

conducting the annual performance review. A professional

development plan to support the company employees is in place.

Appropriate training is provided under this plan to encourage

competency as well as to develop new skills.

Business Outlook

We are in agreement and in concurrence with the Board of Directors

regarding the business prospects for the company. The demand

for nutritious food is growing in line with the general economy. In

the context described above and in relation to the business which

the Company operates, the Board of Commissioners had reviewed

the business strategies and policies formulated and implemented

by the Board of Directors in 2011. The Board of Commissioners is

satisfied that these strategies and policies offer excellent prospects

for the achievement of the Company's goals and targets.

Committees under the Board of Commissioners:

1. The Audit Committee

2. The Nomination Committee

3. The Remuneration Committee

4. The Logistics Strategy Committee

Last year, the Board of Commissioners established three additional

committees namely the Nomination Committee, the Remuneration

Committee and the Logistics Strategy Committee. They were

established with a purpose of increasing the efficiency and

heightening the quality of the Board's work. The committees

contribute to drafting the materials on which decisions made by

the Board of Commissioners are based. The purpose of these

committees is solely preparatory in nature, which means that they

are required to forward any material information needed by all

members of the Board.

Page 9: Laporan Tata Kelola Perusahaan

Dewan Komisaris memegang tanggung jawab penuh terhadap

semua keputusan, dan pekerjaan dalam komite tidak akan

menyebabkan pengurangan atau pembatasan usaha yang akan

dijalankan oleh Dewan.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan

pada tanggal 24 Juni 2011 telah menyetujui pengangkatan anggota

Dewan Komisaris untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun efektif sejak

tanggal 28 Juni 2011 sampai dengan tanggal 27 Juni 2014 adalah

sebagai berikut :

1. Siswanta Atmadja / Komisaris Utama

2. Yundi Lowana / Komisaris

3. Yus'an / Komisaris Independen

Di tahun 2011, Dewan Komisaris telah bekerja secara aktif dengan

Direksi untuk memenuhi peran Komisaris untuk memastikan bahwa

formulasi dan implementasi kebijakan yang dijalankan oleh Direksi

sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dewan Komisaris

mengadakan rapat setiap triwulan dengan Direksi untuk memberikan

arahan dan masukan mengenai kebijaksanaan perusahaan dan

mendiskusikan performance keuangan dan hal-hal lainnya.

Sebagai penutup, Dewan Komisaris dengan ini menyampaikan

apresiasi kepada Direksi atas pencapaiannya dalam setahun terakhir.

Kami juga ingin menyampaikan apresiasi kami kepada para

pemegang saham dan stakeholder atas loyalitas dan dukungannya.

Kami juga menghaturkan terima kasih kepada karyawan-karyawan

kami atas usaha dan kerja kerasnya selama ini. Kami percaya

bahwa dengan dukungan semua stakeholder, Perusahaan akan

mencapai target dan tujuannya dengan sukses di tahun 2012 ini,

dan tahun-tahun berikutnya.

The Board retains full responsibility for all decisions, and the work

in the Committees may not result in the omission or curtailment of

business intended to be transacted by the Board.

Changes in the composition of Board of Commissioners

Based on the resolutions passed in the extraordinary shareholder's

meeting held on June 24, 2011, it was thereby agreed to appoint

the following members to the Board of Commissioners for a period

of 3 (three) years with effect from June 28 2011 until June 27 2014:

1. Siswanta Atmadja / President Commissioner

2. Yundi Lowana / Commissioner

3. Yus'an / Independent Commissioner

In 2011, the Board of Commissioners worked actively with the

Board of Directors to fulfill the Commissioners' role in ensuring

that the formulation and implementation of policies by the Board

of Directors is conducted in the best interests of shareholders. The

Board of Commissioners held quarterly meetings with the Board

of Directors to provide guidance and advice on the management

policies of the company and to discuss its financial performance

and other matters of importance.

In closing, the Board of Commissioners would like to extend its

appreciation to the Board of Directors for their achievements over

the year. We would also like to express our appreciation to the

company's shareholders and all other stakeholders for their loyalty

and support. Finally, we sincerely thank our employees for their

hard work and effort. We believe that with the support of all these

stakeholders, the company will continue to successfully achieve

its stated goals and targets into 2012 and beyond.

08

Yundi LowanaKomisaris

Commissioner

Siswanta AtmadjaKomisaris Utama

President Commissioner

Yus'anKomisaris Independen

Independent Commissioner

Page 10: Laporan Tata Kelola Perusahaan

09

Kiri ke Kanan / Left to right: Bong Kong Fui, Anand Kishore Bapat, Hiu Baron Setiawan Sumadi, Liauw Sioe Lian, Kusnarto

Dear Shareholders,

We are pleased to present the Annual Report for the year ended Dec 31 2011, which commemorates the 10th anniversary of the

company since going public.

Laporan DireksiBoard of Directors Report

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

Dengan ini kami mempersembahkan Laporan Tahunan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, sekaligus

memperingati 10 tahun perusahaan menjadi perusahaan terbuka.

Page 11: Laporan Tata Kelola Perusahaan

10

Tinjauan Kinerja

Hasil tahun lalu agak bervariasi. Kami mengembangkan portofolio

produk dengan memasukan kacang kedelai ke dalam usaha

perdagangan kami. Kacang kedelai adalah pendorong utama

pertumbuhan, memberikan lebih dari 55% dari pertumbuhan secara

keseluruhan. Pengenalan kacang kedelai ke dalam portofolio

produk kami telah membantu mencapai keseimbangan baru dalam

komposisi produk perusahaan. Rata-rata harga komoditas tahun

ini telah meningkat 19% dari harga 2010. Walaupun penjualan

secara keseluruhan dilaporkan meningkat, laba bersih turun 36%

menjadi Rp 35,5 milyar di tahun 2011. Secara umum, keadaan

global menyebabkan perusahaan-perusahaan perdagangan

komoditas seperti FKS menghadapi penurunan keuntungan. Faktor-

faktor yang menyebabkan penurunan tersebut antara lain:

1. Turunnya harga komoditas pada akhir kuartal ketiga

2. Pembalikan arah harga kurs dari yang mengalami

kecenderungan apresiasi menjadi kearah pelemahan mata

uang yang mengakibatkan pembelian USD karena

memburuknya ekonomi Uni Eropa, dan juga

3. Masalah-masalah logistik

Tahun 2011 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan untuk

perdagangan. Kebijakan yang konvensional terus menerus

dipersoalkan karena harga abnormal antar komoditas. Pasar

dikendalikan oleh tajuk utama harian yang tidak menyisakan ruang

untuk melihat ke depan. Ketidakpastian politik seperti kebuntuan

dalam penyelesaian krisis hutang Amerika dan Eropa lebih menjadi

topik utama dibandingkan dengan hal-hal mendasar seperti halnya

penawaran dan permintaan. Volatilitas meningkat, yang selalu

berubah antara pendekatan yang berisiko dan yang tidak berisiko

selama ketidakpastian prospek pertumbuhan.

Performance Review

Last year's result are somewhat mixed. We expanded our product

portfolio to include soybeans to our trading operations. This enabled

the company to register about 54% growth in sales volume. Soybean

was the main driver of that growth, contributing over 55% of the

overall growth. Introduction of soybeans to the product portfolio

has helped achieve a better balance in the composition of company's

products. Average ingredient prices for the year increased by 19%

over 2010 prices. While we are pleased to report an overall 83%

jump in revenues to reach Rp 7.63 trillion, the net profit for the year

dropped by 36% to Rp 35.5 billion in 2011. In general, the global

environment was such that most of the commodities trading firms

in FKS's line of business faced similar disappointment towards

profitability. Notable factors adversely affecting the company's

profitability were:

1. The down turn in commodity price towards the end of third

quarter,

2. A sudden and steep reversal in domestic exchange rate from

a steadily appreciating trend towards weakening of the currency

which resulted due to a flight towards USD because of

deteriorating EU economy as well as

3. Logistical constraints

The year 2011 was amongst the most challenging environments

to trade. Conventional wisdom was being continuously challenged

because of the abnormal price relationships between commodities.

Markets were driven by daily headlines, leaving no room for forward

visibility. Political uncertainties such as the gridlock in US and the

European debt crisis were the dominant themes rather than the

underlying supply and demand fundamentals. Volatility was on the

rise, oscillating between risk-on, risk-off mode amidst uncertain

growth prospects.

Page 12: Laporan Tata Kelola Perusahaan

11

Business Prospects

The landscape of agriculture has changed dramatically over the

decade in which food for fuel has had a profound impact on global

supply and demand. In this environment, the demand for food

among emerging economies and developing countries is putting

added pressure on livestock production systems. As protein is at

the foundation of any formulation's building block, the Indonesian

feed industry invariably looks for sustainable sources. While

searching for alternative protein ingredients from local, regional

and global sources, the industry faces a challenge to prevent their

feed production costs from escalating. This challenge comes from

several factors driving the global animal feed industry such as

population growth, rising grain prices, environmental concerns and

food safety issues.

Prospek Usaha

Lahan pertanian telah berubah dengan cepat selama dekade ini

dimana produksi pangan untuk bahan bakar telah mempengaruhi

penawaran dan permintaan global. Dalam hal ini, permintaan

pangan antara negara yang ekonominya sedang bertumbuh dan

negara berkembang menambah beban bagi sistem produksi hewan

ternak. Karena protein menjadi formula dasar untuk pakan, industri

pakan ternak Indonesia selalu mencari sumber-sumber yang dapat

diandalkan. Sementara mencari sumber protein alternatif dari

lokal, regional dan global, industri pakan menghadapi tantangan

untuk mencegah kenaikan biaya produksi pakan mereka. Tantangan

yang dihadapi industri pakan ini datang dari beberapa faktor seperti

pertumbuhan populasi, meningkatnya harga biji-bijian,

permasalahan lingkungan dan isu-isu mengenai makanan yang

aman bagi kesehatan.

Increasing demand for meat and eggshas been driving domestic feedproduction. This has encouragedexpansion and entry of new players tofeed industry.

Jenis pakan ternak terbesar di

Indonesia adalah pakan unggas

In Indonesia, poultry accounts for

largest type of animal feed

production.

Produksi Pakan Ternak di Indonesia

Feed production in Indonesia

Kebutuhan pakan ternak lokal

meningkat seiring dengan konsumsi

telur dan daging. Hal ini mendorong

ekspansi dan masuknya pemain baru.

10,3 juta ton 2010

10.3 mmt 2010

11,0 juta ton 2011

11.0 mmt 2011

Pertumbuhan tahun berjalan: 6%

6% yoy growth

Laporan DireksiBoard of Directors Report

83%

11%

6%Jenis PakanTypes of feed

UnggasPoultry

AquakulturAquaculture

Lain-lainOthers

Page 13: Laporan Tata Kelola Perusahaan

12

Tujuan keseluruhannya adalah untuk mengurangi biaya produksi

ternak di Indonesia dan menyediakan makanan yang bergizi dan

terjangkau. Harga daging lokal relatif mahal karena sumber protein

masih diimpor dan juga akibat tidak efisiennya produksi ternak.

Dengan demikian, pengurangan biaya untuk protein dan energi

untuk pabrik pakan ini, memastikan penggunaan formula pakan

yang paling efektif yang berdasarkan profil asam amino, dan

memastikan pengiriman pakan ke industri ternak dalam keadaan

yang baik merupakan langkah penting untuk mengurangi harga

makanan yang diproduksi mereka. Faktor-faktor ini tidaklah

berlebihan diungkapkan karena hal ini telah terus menerus ditelaah

oleh pabrikan pakan kelas dunia yang besar, yang telah lama berdiri,

dan terintegrasi.

Industri pakan lokal harus terus mencari alternatif dan

mengembangkan sumber protein untuk ternak. Bicara mengenai

pilihan, jenis-jenis sumber protein yang tersedia untuk produksi

pakan adalah bermacam-macam namun tidak banyak. Pilihan

utamanya adalah bungkil kedelai, tepung ikan dan tepung dari

produk sampingan hewan lainnya. Ini adalah bagian elemen paling

penting dari formula pakan dalam hal konsentrasi protein dan

kebutuhan akan protein curah. Lalu ada pilihan kedua, seperti

protein dari biji-bijian lain seperti biji sawi atau produk sampingan

dan penggilingan jagung seperti tepung gluten. Sekarang terlebih

lagi, terdapat kebutuhan elemen protein untuk mencari diluar pilihan-

pilihan tadi.

Beberapa alternatif sumber protein untuk pakan termasuk udang

kecil, bio-protein, dried distiller's grain (yang berasal dari produksi

etanol berbahan dasar jagung) dan sereal yang secara genetika

dimodifikasi dan biji-bijian. Udang kecil, sebagai sumber alternatif

dari protein berkualitas tinggi selama ini telah terabaikan.Namun

demikian udang kecil (plankton) sangat banyak di samudera bagian

selatan menjadikannya layak sebagai bahan pakan pengganti,

terutama untuk pakan perikanan. Bio-protein adalah alternatif lain

yang belum dieksploitasi. Produksi bio protein untuk pakan ternak

diperoleh melalui proses kendali fermentasi adalah pengembangan

teknologi menggunakan gas alam. Selain udang plankton dan bio

protein, biji-bijian yang didestiliasi memiliki prospek yang bagus

untuk digunakan sebagai campuran protein. Biji-bijian yang didestilasi

adalah produk sampingan dari proses penggilingan kering jagung

untuk menghasilkan etanol. Diperlukan proses lanjutan untuk

mengubahnya menjadi protein yang baik dan dapat dicerna. Pilihan

lain dapat di fokuskan dan dikembangkan pada modifikasi genetika

untuk menyediakan komposisi protein yang dapat memaksimalkan

efisiensi produk dari sistem pakan ternak.

The overall objective is to reduce the cost of livestock production

in Indonesia and thus provide an affordable and nutritious meal

for the country's population. The domestic price of meat is relatively

high as protein sources are imported and also due to the

inefficiencies in feed production. As such, reducing protein and

energy costs to these feed manufacturers, ensuring the most

effective use through better feed formulation based on amino acid

profiles, and ensuring the delivery of manufactured feed to livestock

industry in good condition are important steps to assist in the

reduction of their food prices. These factors are not exhaustive

but have been continually reviewed by mature, large and integrated

feed manufacturers of the world.

It is clear that the domestic feed industry must continue to look for

alternatives and enhanced sources of protein for animal ration.

Talking about choices, the variety of protein sources available for

feed production is diverse but unfortunately not as equally abundant.

The primary choice is soybean meal, fishmeal and animal by-

product meals. These are the most important ingredients in terms

of their protein concentration and provide the bulk of protein

requirement in feed formulation. Then there are secondary choices,

such as protein from other oilseeds such as rapeseed or by-product

of corn wet milling such as corn gluten meal. Now more than ever,

there is a need to look beyond these conventional choices of

protein ingredients.

Some of the alternative sources for feed protein include krill, bio-

proteins, dried distiller's grain (from the production of corn-based

ethanol) and genetically-modified cereals and oilseeds. Krill, as

an alternative source of high-quality protein has been largely

overlooked. Nonetheless, krill's plentiful supply in the southern

oceans makes it a viable substitute, especially for inclusion in

aquatic feeds. Bio-protein is another alternative that has not been

exploited. Production of Bio-proteins through a controlled

fermentation process is a developed technology using natural gas

as its feedstock. Along with krill and bio-proteins, distiller's grain

has good prospects to be utilized as a protein ingredient. Distiller's

grain is a by-product of dry corn milling process to produce ethanol.

It needs further processing to convert it into a good, uniform

digestible protein. Other options could focus and capitalize on

genetic modification to provide protein compositions that allow for

maximizing production efficiencies of the feeding systems.

Page 14: Laporan Tata Kelola Perusahaan

Volume

Perdagangan

Trade Vol

13

Laporan DireksiBoard of Directors Report

Alternatif-alternatif ini, tentu saja memiliki kendala tertentu karena

kelemahan pada masing-masing produk, dapat diatasi dengan

riset dan pengembangan lanjutan. Seperti untuk menghilangkan

substansi yang tidak diinginkan dan inhibitor dari material ini.

Diperlukan pula dukungan dan peran serta pemerintah. Hal ini

perlu ditangani secara cepat. Keterlambatan dalam pengembangan

dan perluasan bahan protein akan menjadi risiko buat kita. Populasi

penduduk dunia akan meningkat 50% menjadi sembilan juta orang

pada tahun 2050 dan pada saat itu permintaan akan produk

sumber protein hewani meningkat. Karena makanan adalah

kebutuhan pokok, penduduk di dunia biasanya berharap bahwa

permintaan ini dapat diatasi dengan harga yang terjangkau tanpa

harus mengorbankan keamanan makanan itu sendiri.

These alternatives, which have a certain degree of constraint

because of their individual drawbacks, can be surmounted by

further research and development work. The areas that require

attention are the removal of undesirable substances and inhibitors

from these materials. It also requires government support and

involvement. This work needs to be undertaken with greater

urgency as time is of the essence. Any delay in the development

of a sustainable and an expandable protein base would be at our

peril. The world's population will increase 50% to nine billion people

by 2050 and by then the demand for animal protein products would

have trebled. Since food is a basic necessity, people around the

world naturally expect this demand to be met at affordable prices

but without compromising safety.

Statistik Bungkil Biji-bijianOilseed Meal Statistics: All & SBM

255

10

Produksi

Production

77

Konsumsi

Consumption

Saldo Akhir

Ending Stocks

Volume

Perdagangan

Trade Vol

256 Juta TonMMT

Secara Keseluruhan: 2010/11

All Oilseeds: 2010/11

Bungkil Kacang Kedelai: 2010/11

Soybean Meal: 2010/11

173

8

Produksi

Production

58

Konsumsi

Consumption

Saldo Akhir

Ending Stocks

175

Juta TonMMT

Page 15: Laporan Tata Kelola Perusahaan

14

To overcome the challenges to sustainable, abundant and affordable

food supply will require attention to specific areas. Global increase

in productivity requires substantial increase in crop yields in many

parts of the world including Indonesia. This can be brought about

by substantial increase in national commitments to agricultural

research and development. Utilization of feed ingredients for feed

formulation needs to be made more efficient. The less efficient

feed mills can benchmark against global standards to improve.

Furthermore any regulations that create barriers to efficient trade

of food and feed ingredients need to be reviewed to eliminate

those impediments. Import duties and taxes may have to be

reviewed to reduce or eliminate for the benefit of the consumer

without adversely affecting the farmer's interest, especially in an

agrarian economy like Indonesia.

In 2011, the company started trading soybeans looking for greater

ingredient synergy within the soya complex. Introduction of soybean

in FKS product portfolio adds a new chapter to ingredient growth

story.

Untuk mengatasi tantangan pasokan makanan yang cukup dan

terjangkau akan membutuhkan perhatian khusus di area tertentu.

Peningkatan global dalam produktivitas membutuhkan kenaikan

yang substansial dari hasil panen di berbagai bagian dunia termasuk

Indonesia. Hal ini dapat membawa peningkatan komitmen nasional

secara substansial untuk penelitian dan pengembangan pertanian.

Penggunaan elemen-elemen pakan untuk formula pakan perlu

dikembangkan untuk lebih efisien. Kurang efisiennya pabrikan

pakan dapat menjadi standar yang berlawanan dengan standar

global untuk tujuan perbaikan. Selanjutnya peraturan yang

menghalangi efisiensi perdagangan makanan dan elemen pakan

perlu untuk dianalisa dan mengurangi hambatan tersebut. Bea

masuk dan pajak harus ditelaah ulang untuk dikurangi atau

dihilangkan untuk keuntungan konsumen tanpa berdampak negatif

terhadap kepentingan petani, khususnya di Negara agraris seperti

Indonesia.

Pada tahun 2011, perusahaan memulai usaha perdagangan kacang

kedelai untuk mendapatkan sinergi yang lebih besar dari kacang

kedelai dan turunannya. Pengenalan kacang kedelai di portofolio

produk FKS menambah bab baru dalam kisah pertumbuhan

perdagangan bahan baku perusahaan.

Produksi Impor Konsumsi

2,350

1,620

700

NY09/10 NY10/11 NY11/12 (E)

2,390

1,730

720

2,340

1,655

720

Pertumbuhan produksi tahu & tempe di perkirakan sekitar2-3% / thn

Annual growth for tahu & tempeh is expected to be 2-3%

Disisi lain permintaan susu kedelai dan kecap diperkirakantumbuh 8% / thn

On the other hand, demand for soymilk & sauce is expectedto grow 8% p.a

Production Imports Consumption

Permintaan untuk kacang kedelai, sebagai bahan baku pokok untuk tempe, tahu, susu kedelai dan kecap.

Demand for Soybeans, the primary ingredient for making tahu,tempeh, soymilk & soy sauce

MT’000

Source: USDA Giant report

Page 16: Laporan Tata Kelola Perusahaan

15

Laporan DireksiBoard of Directors Report

Indonesia sebagai sebuah Negara importir pangan utama sangat

riskan terhadap perubahan harga komoditas berjangka. Walaupun

Indonesia adalah Negara terbesar di dunia dalam memproduksi

dan mengekspor minyak sawit, namun sangat bergantung dalam

impor bahan baku pangan utama seperti beras, gandum, jagung,

kacang kedelai, gula dan lain-lain. Gabungan keseluruhan impor

tersebut mencapai 18 juta ton di tahun 2011. Walaupun swa

sembada pangan telah dicanangkan sebagai prioritas utama,

namun penerjemahan di lapangan adalah pekerjaan yang sulit.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pasokan

dengan cara pengembangan pertanian modern, riset tanaman

dan pemprosesan makanan. Terdapat masalah yang perlu ditangani

seperti evaluasi terhadap teknologi tepat guna untuk pertanian.

Pertanian tidak lagi hanya mengandalkan intensifikasi produksi

karena juga harus menghadapi perubahan iklim dan perebutan

lahan, air dan energi dengan industri lain. Suatu pendekatan baru

dalam intensifikasi hasil produksi kelihatannya diperlukan yang

menghasilkan hasil produksi yang lebih banyak dari areal yang

sama. Agar para petani dapat menggunakan metode pertanian

yang paling modern, mereka perlu untuk dididik secara tehnik dan

juga bantuan keuangan, baik dari pemerintah maupun organisasi

lain di dalam negeri maupun internasional. Harus juga terdapat

keputusan untuk kebijakan yang memperbolehkan penanaman

tanaman hasil modifikasi genetika. Negara-negara lain yang

menggunakan tehnik tersebut telah menjadi saksi peningkatan

hasil panen yang cukup besar selama beberapa tahun terakhir.

Kekhawatiran terhadap panen hasil modifikasi genetika telah

menghambat penggunaan teknologi yang tersedia yang mana

dapat mendorong peningkatan hasil panen.

Indonesia as a major food importer is vulnerable to future price

shocks. Although Indonesia is the world's largest producer and

exporter of palm oil, it nevertheless depends on imports for essential

food items such as rice, wheat, corn, soybeans, sugar, etc. The

combined volume of such imports was close to 18 million tons in

2011. Although self sufficiency has already been announced as a

priority, translating it to tangible results is an uphill task. More needs

to be done to boost supplies through the spread of modern farming,

plant research and food processing. There are issues that need to

be addressed such as evaluating the most appropriate farming

technology. Agriculture can no longer rely only on intensive crop

production as it has to deal with climate changes and face growing

competition for land, water and energy with other industries. A new

approach based on sustainable intensification of crop output seems

necessary to allow farmers produce more from the same area of

land by raising yields. In order for domestic farmers to adopt the

most modern methods of farming, they would need educational,

technical as well as financial support, be it from government or any

other domestic or international organization. There also has to be

a policy decision on allowing genetically modified crop. Those

countries using GMOs have witnessed substantial increase in crop

yields over the past few years. The fear of genetically modified crop

has been holding back the use of available technology which can

boost yields.

Jagung Kacang Kedelai Bungkil Kacang Kedelai Corn Soybean Soybean meal

Harga pangan makin mahalFood is getting costlier

2002-2004=100

250

210

170

130

90

5090 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11

The real price index is the nominal price index deflated by the World Bank Manufacturies

FAO Food Price Index Avg. US Farm price: $ / MT

500

450

400

350

300

250

200

150

100

50

-2009-10 2010-11 2011-12(E)

Page 17: Laporan Tata Kelola Perusahaan

16

255

68

Produksi

Production

Konsumsi

Consumption

Saldo Akhir

Ending Stocks

264

92

Namun demikian, kekhawatiran tersebut harus di atasi karena ahli

agronomi percaya bahwa bioteknologi menjadi sangat penting

dalam mencapai intensifikasi ekologi yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan manusia akan pangan dalam skala global.

Untungnya, masih terdapat banyak kesempatan untuk perbaikan

dengan cara-cara konvensional di dunia ini. Observasi yang hampir

sama telah dilakukan termasuk proyek percontohan yang dilakukan

di Indonesia. Sebagai contoh, rata-rata hasil panen di Indonesia

yang mencapai 1,5 ton per hektar, setelah diuji cobakan dapat

mencapai 3 ton per hektar dengan cara bertani yang benar di

beberapa pertanian ukuran kecil dan menengah.

However, such fears or apprehensions have to be overcome

because agronomists believe that biotechnology is critical for

achieving the ecological intensification required to meet human

food demand on a global scale. Fortunately, there is still a lot of

room for improvement by more conventional means in the world.

Similar observations were noted even in pilot projects conducted

in Indonesia. For e.g the average soybean yield in Indonesia which

is about 1.5 tons per hectare has been demonstrated to increase

to 3 tons per hectare by precision agriculture carried out in small

and medium size farm.

Juta TonMMT

Kacang Kedelai Dunia: 2010/11

World Soybean: 2010/11

Kacang Kedelai Dalam Negeri:

Domestic Soybeans:

MT’000

Statistik Kacang Kedelai: Dunia & Dalam NegeriSoybean Statistics: World & Domestic

844

129

Produksi

Production

Konsumsi

Consumption

Saldo Akhir

Ending Stocks

829 Juta TonMMT

Jagung Dunia: Okt 2010/11

World Corn: Oct 2010/11

Jagung Dalam Negeri:

Domestic Corn:

Statistik Jagung: Dunia & Dalam NegeriCorn Statistics: World & Domestic

90

Juta TonMMT

Produksi

Production

Konsumsi

Consumption

Untuk Pakan

As Feed

Untuk Pangan

As Food

Impor

Imports

Saldo Akhir

Ending Stocks

2,395

720

55

2,340

1,655

50

Produksi

Production

Konsumsi

Consumption

Untuk Pakan

As Feed

Untuk Pangan

As Food

Impor

Imports

Saldo Akhir

Ending Stocks

9.2

4.4

2.5

0.1

6.8

4.8

Volume

Perdagangan

Trade Vol

Volume

Perdagangan

Trade Vol

Source: WASDE Nov ‘11

Source: WASDE Nov ‘11

Page 18: Laporan Tata Kelola Perusahaan

Perubahan demografi di dunia telah menambah tekanan terhadap

sumber daya di planet ini. Dengan keadaan demikian, pertanian

diharapkan dapat mencapai tujuan yang berlawanan dan tumpang

tindih. Tujuan-tujuan ini tidak statis dan seharusnya cukup dinamis

untuk mengakomodasi dan menyesuaikan dengan perubahan-

perubahan sejalan dengan perubahan waktu dan tempat.

Melihat dekade berikutnya, arah kami akan memberikan

pengetahuan yang kami peroleh dari perkembangan global terbaru

ke solusi lokal. Penerapan ini sangat penting untuk merealisasikan

potensi terhadap kesempatan dan pengembangan atas ketersediaan

bahan-bahan yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan industri

pakan.

The demographic changes taking place in the world has put more

stress on the planets resources. Given the circumstances, agriculture

is expected to achieve a series of competing and overlapping

goals. These goals cannot be static and should be dynamic enough

to accommodate and adapt to changes over time and place.

Looking forward to the next decade, our aim would be to translate

the knowledge that we are gaining from new global developments

into practical domestic solutions. These applications will be critical

for realizing the potential of opportunities and improving the

availability of affordable ingredients to feed the industry's appetite.

2011

17

Laporan DireksiBoard of Directors Report

MY 09/10

MY10/11

MY11/12 (E)

3000

2500

2000

1500

1000

500

0

Impor IndonesiaIndonesian Imports

MT

Kacang KedelaiSoybean

JagungCorn

Bungkil Kacang KedelaiSoybean meal

FKS di posisi sebagai pemasok utamaFKS, positioned as a leading supplier

Pangsa Pasar FKSFKS Market Share

JagungCorn

Bungkil Kacang KedelaiSoybean meal

23% 21%

36%

Kacang KedelaiSoybean

%

Page 19: Laporan Tata Kelola Perusahaan

18

Tata Kelola Perusahaan

Direksi mendukung standar tata kelola perusahaan yang tinggi.

Laporan berikut menunjukkan bagaimana, pada tahun yang berakhir

31 Desember 2011, Dewan menerapkan berbagai prinsip tata

kelola perusahaan.

Direksi secara bersama-sama bertanggung jawab terhadap kinerja

perusahaan. Tugas mereka adalah untuk menyediakan

kepemimpinan yang mandiri, untuk menetapkan dan menerapkan

strategi dalam kerangka pengendalian internal yang efektif, dan

untuk memastikan kinerja terbaik perusahaan untuk para pemegang

sahamnya.

Direksi telah menjadwalkan rapat bulanan. Direksi telah setuju

untuk menjadwal terhadap hal-hal yang telah diputuskan yang

kemudian didelegasikan kepada eksekutif manajemen dan

memantaunya secara berkala. Kewenangan ini diterjemahkan

dalam bentuk otoritas dan prosedur kerja. Keputusan tersebut

antara lain: persetujuan mengenai anggaran keuangan tahunan,

persetujuan untuk pengajuan investasi utama, pembiayaan dari

bank, penawaran kontrak-kontrak besar dan keputusan mengenai

pensiun.

Corporate Governance

The Board of Directors are committed to support the highest

standards of corporate governance. The following report shows

how, in the year ending 31 Dec 2011, the Board applied the various

principles of good governance.

The Board of Directors are collectively responsible for the

performance of the company. Their role is to provide entrepreneurial

leadership, to set and implement strategy within a framework of

effective internal controls, and to ensure the best performance of

the company resources for shareholders.

The Board had scheduled meetings every month. The Board has

agreed to a written schedule of matters reserved for its decision

as opposed to what is delegated to executive management, and

keeps this under regular review. These reserved powers are built

into management authorities and procedures. Amongst the reserved

decisions are: agreeing the annual financial budget; approval of

major investment proposals; bank financing; large contract bids;

and major decisions regarding pensions.

Dari Kiri ke Kanan / From left to right:Bong Kong Fui, Anand Kishore Bapat, Hiu Baron Setiawan Sumadi, Liauw Sioe Lian, Kusnarto

Page 20: Laporan Tata Kelola Perusahaan

19

Laporan DireksiBoard of Directors Report

Dewan menerima hasil penelahaan kinerja operasional dan

keuangan bulanan dan penelahaan terhadap aspek-aspek

kunci dari aktivitas perusahaan. Dewan menerima presentasi

dari senior manajer dan penasihat perusahaan. Melalui

Sekretaris Perusahaan, Direksi menerima bahan atas agenda

pokok dalam waktu yang cukup sebelum rapat dan Direktur

Utama meyakinkan bahwa seluruh Direksi telah diberikan

penjelasan singkat atas permasalahan yang timbul. Seluruh

Direksi diharapkan memberikan masukan yang independen

terhadap isu-isu yang berhubungan dengan strategi, kinerja,

sumber-sumber, pengaturan penting dan standar-standar

kerja.

Seluruh Direksi memiliki hak untuk memberikan masukan

kepada Sekretaris Perusahaan, yang bertanggung jawab

untuk memastikan agar prosedur Dewan dilaksanakan dan

agar Dewan juga melaksanakan aturan yang berlaku.

Penunjukan dan penggantian Sekretaris Perusahaan hal yang

penting bagi Dewan secara keseluruhan.

Direksi berhak mendapatkan nasihat profesional yang dibiayai

Perusahaan dalam hal pelaksanaan tanggung jawab sebagai

Direksi.

Evaluasi Dewan

Pelaksanaan norma perusahaan melengkapi pentingnya bagi

Dewan untuk melaksanakan evaluasi perorangan dan

bersama.

Untuk evaluasi kinerja perorangan, Direksi dinilai oleh komite

remunerasi terhadap target kinerja kuantitatif tahunan.

Komisaris Utama berkomunikasi dengan masing-masing

Direktur sedikitnya secara tahunan untuk menilai kinerja

mereka dan Direktur Independen memimpin suatu evaluasi

kinerja Komisaris Utama dalam diskusi dengan non eksekutif

lain dan memperhatikan pandangan dari para eksekutif.

Perubahan Komposisi Direksi

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan

pada tanggal 24 Juni 2011 telah menyetujui pengangkatan

anggota Direksi untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun efektif

sejak tanggal 28 Juni 2011 sampai dengan tanggal 27 Juni

2014 adalah sebagai berikut :

The Board receives a monthly review of operating, financial

and cash performance and regular reviews on key aspects of

the company's activities. It has regular presentations from

senior managers and advisers. Through the Company

Secretary, Directors receive papers on all substantive agenda

items in sufficient time for meetings to be meaningful and the

President Director ensures that all Directors are properly

briefed on issues arising at the Board. All Directors are

encouraged to bring an independent judgement to bear on

issues of strategy, performance, resources, key appointments

and standards of conduct.

All Directors have access to the advice and services of the

Company Secretary, who is responsible for ensuring that

Board procedures are complied with and that the Board

compl ies with appl icable rules and regulat ions. The

appointment and removal of the Company Secretary is a

matter for the Board as a whole.

Directors have the right to obtain independent professional

advice at the Company's expense in connection with

discharging their responsibilities as Directors.

Board Evaluation

The governance norm of the company attaches importance

to Boards having processes for individual and collective

performance evaluation.

For the individual performance evaluation, Directors are

assessed by the Remuneration Committee against annual

quantified performance targets. The President Commissioner

talks to each Director at least annually to appraise their

performance and the Independent Director leads an evaluation

of the performance of the President Commissioner in

discussion with the other Non-Executives and taking account

of the views of the Executives.

Changes in the composition of Board of Directors

Based on the resolutions passed in the extraordinary

shareholder's meeting held on June 24, 2011, it was thereby

agreed to appoint the following members to the Board of

Directors for a period of 3 (three) years with effect from June

28, 2011 until June 27, 2014:

Page 21: Laporan Tata Kelola Perusahaan

20

Bong Kong FuiDirektur tidak Terafiliasi

Non-Affiliated Director

Hiu Baron Setiawan SumadiDirektur Utama

President Director

Anand Kishore BapatDirektur

Director

KusnartoDirektur

Director

Liauw Sioe LianDirektur

Director

Direktur Utama : Hiu Baron Setiawan Sumadi

Direktur tidak Terafiliasi : Bong Kong Fui

Direktur : Anand Kishore Bapat

Direktur : Kusnarto

Direktur : Liauw Sioe Lian

President Director : Hiu Baron Setiawan Sumadi

Non-Affiliated Director : Bong Kong Fui

Director : Anand Kishore Bapat

Director : Kusnarto

Director : Liauw Sioe Lian

Page 22: Laporan Tata Kelola Perusahaan

PT FKS Multi Agro Tbk. was established as PT Fishindo Kusuma

Sejahtera based on notarial deed No. 34, dated June 27, 1992 by

Notary Raden Santoso in Jakarta. This was approved by the Minister

of Law of the Republic of Indonesia in its decree No. C2-

8706.HT.01.01.TH.92 dated October 21, 1992 and published in

state gazette No. 100 dated December 15, 1992, supplement No.

6459 of the Republic of Indonesia.

On January 18 2002, the company's shares were listed on the

Indonesia Stock Exchange, previously known as Jakarta Stock

Exchange. The company listed 480 million shares, of which 80

million shares were offered to public at an issue price of Rp.

125/share.

In 2006 the company changed its name to PT FKS Multi Agro Tbk.

based on notarial deed No. 20 dated June 28, 2006 by Notary

Andalia Farida S.H, M.H, in Jakarta. This was approved by the

Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in

its decree No. C-19266 HT.01.04.TH.2006 dated July 3, 2006 and

published in state gazette No. 66 dated August 18, 2006, supplement

No. 8825 of the Republic of Indonesia.

PT FKS Multi Agro Tbk. didirikan dengan nama PT Fishindo

Kusuma Sejahtera berdasarkan akta notaris No.34 tanggal 27 Juni

1992 yang dibuat dihadapan Raden Santoso, Notaris di Jakarta

dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik

Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-8706.HT.01.01

TH.92 tanggal 21 Oktober 1992 dan telah diumumkan dalam

lembaran Berita Negara Republik Indonesia No.100 tanggal 15

Desember 1992, Tambahan No.6459.

Pada tanggal 18 Januari 2002, saham Perusahaan tercatat pada

PT Bursa Efek Jakarta, yang kini menjadi PT Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan mencatatkan sebanyak 480 juta saham yang mana

80 juta saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga

penawaran sebesar Rp.125/saham.

Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi

PT FKS Multi Agro Tbk. Berdasarkan akta notaris No.20 tanggal

28 Juni 2006 yang dibuat dihadapan Andalia Farida SH,MH, Notaris

di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum

Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat

Keputusan No.C-19266 HT.01.04.TH.2006 tanggal 3 Juli 2006 dan

telah diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia

No.66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan No.8825.

Profil PerusahaanCompany Profile

21

Page 23: Laporan Tata Kelola Perusahaan

PRODUCTS

Our product range comprises of food and feed ingredients for the

animal feed industry. These products are classified as follow:

OILSEED MEALS:

• Soybean Meal (SBM)

• Rapeseed Meal (RSM)

• Groundnut Meal (GNM)

CORN & BY-PRODUCTS:

• Feed Grade Yellow Corn

By-products of Corn Milling:

• Corn Gluten Meal (CGM)

• Corn Gluten Feed (CGF)

• Dried Distiller’s Grains (DDGS)

ANIMAL PROTEIN MEAL:

• Meat & Bone Meal (MBM)

• Poultry Meat Meal (PMP)

• Feather Meal (FM)

INDUSTRIAL FISHERIES:

• Fish Meal (FM)

• Fish Oil (FO)

• Frozen Fish (CS)

GRAIN

Beginning this year, we have

expanded our range to cover food ingredients as well

namely “SOYBEANS”

Of the above, we only produce the industrial fishery products.

The rest are traded.

PRODUK

Produk kami terdiri dari bahan baku pangan dan pakan untuk

industri pakan ternak. Produk-produk ini diklasifikasikan sebagai

berikut :

BUNGKIL BIJI-BIJIAN:

• Bungkil Kacang Kedelai

• Bungkil Biji Sawi

• Bungkil Kacang Tanah

JAGUNG & TURUNANNYA:

• Jagung Kuning

Hasil dari Penggilingan Jagung:

• Tepung Gluten

• Pakan Gluten

• Bungkil Jagung

PROTEIN HEWANI:

• Tepung Tulang dan Daging

• Tepung Daging Unggas

• Tepung Bulu

INDUSTRI PERIKANAN:

• Tepung Ikan

• Minyak Ikan

• Ikan Beku

BIJI-BIJIAN:

Mulai tahun ini, kami juga telah melakukan

ekspansi terhadap jenis produk pangan

yaitu “KACANG KEDELAI”

Dari produk diatas, kami hanya memproduksi produk industri

perikanan. Sisanya produk perdagangan.

22

JAGUNGCORN

TEPUNG GLUTENCORN GLUTEN MEAL

MINYAK IKANFISH OIL

BUNGKIL KACANG KEDELAISOYBEAN MEALS

TEPUNG TULANG& DAGING

MEAT & BONE MEAL

KACANG KEDELAISOYBEANS

Page 24: Laporan Tata Kelola Perusahaan

23

Profil PerusahaanCompany Profile

5%

10%

25%

50%

10% JagungCorn

Bungkil Biji-bijianOilseed Meal

DedakRice Bran

Tepung gluten / Bungkil JagungCorn Gluten Meal / Dried Distiller’s Grains

Lain-lainOthers

Penggunaan bahanbaku pakan

Ingredient use

Komposisi bahan baku pakan dalamformulasi pakan ternak dan ketersediaannya

The composition of feed ingredientsin feed formulation and their availability

LOKALLOCAL

Jagung

Tepung Sumber Protein

Bungkil Kacang Kedelai, Bungkil Biji Sawi,

Tepung Gluten, Bungkil Jagung, Tepung Tulang

dan Daging, Tepung Bulu

Dedak

Bungkil Kelapa

Bungkil Biji Palem, Minyak Sawit Mentah

IMPORIMPORT

Corn

Protein Meals

Soybean Meal, Rapeseed Meal, Corn gluten meal,

Dried Distiller’s grains, Meat & Bone Meal,

Feather Meal

Rice Bran

Copra Meal

Palm Kernel Meal, Crude palm Oil

“Industri Pakan Ternak Dalam Negeri SangatTergantung pada Impor”

“ Domestic feed industry is highlydependent on imports ”

Page 25: Laporan Tata Kelola Perusahaan

24

AkuntansiAccountants

STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Shareholder’s Meeting

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Komite AuditAudit Committee

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Audit InternalInternal Audit

Manager Pembelian / ImporPurchase / Imports Manager

Sales / Marketing ManagerBranch Manager

Manager Keuangan & AkuntansiFinance & Accounting Manager

Manager PabrikPlant Manger

MarketingTraders

Koordinator CabangBranch Coordinators

Kepala AkuntansiChief Accounting

Pembelian IkanRaw Material Purchase

Dokumentasi & Pembuatan KontrakDocumentation & Contract

Koordinator GudangWarehouse Coordinator

KasirCashier

Pengawas ProduksiProduction Supervisor

Strategi HargaPricing

Pencatatan PersediaanStock Recording

PerpajakanTaxation

Pengawas Fasilitas PabrikUtilities Supervisor

Pembelian LokalLocal Procurement

Unit Pembuatan InvoiceInvoicing

Satuan PengamanSecurity

LogistikLogistic

PenagihanCollection

Unit Control PiutangMonitoring Account Receivables

Silo / GudangStorage Tanks / Warehouse

Perijinan & Bea CukaiLicense / Customs Clearance

LogistikLogistic

Unit Control HutangMonitoring Account Payables

Kualitas Kontrol / LaboratoriumQuality Control / Laboratory

Analisa PasarMarket Analyst

Transportasi / PengirimanTransport / Delivery

Unit Administrasi PersediaanInventory Control

Kepala Pengawas Ruang PendinginHead of Cold Storage

Unit Administrasi & UmumGeneral Affairs

Kepala Unit Pemprosesan IkanHead of Fish Processing

Kepala unit Penyulingan MinyakHead Oil Refining

PersonaliaPersonnel

Divisi HukumLegal Division

Page 26: Laporan Tata Kelola Perusahaan

25

Profil PerusahaanCompany Profile

VISI

Industri pakan dan pangan didirikan atas dasar relasi, pelayanan

dan produk berkualitas dengan pengiriman tepat waktu. Di

dalam industri, kami ingin memiliki peran sebagai rekanan

usaha dagang dengan perpaduan kekuatan Perusahaan didalam

bidang penjualan, logistik, pelayanan pelanggan dengan

kemampuan sisi penawaran yang dapat diandalkan untuk

membuat manajemen rantai pasokan yang efisien (SCM) bagi

pelanggan kami.

Kepada seluruh pelanggan kami, visi kami adalah

menjadi :

“Rekanan lokal anda dalam pengadaan

bahan-bahan yang terbaik di dunia”

VISION

The feed & food industry is built on relationships, service and

quality products delivered at the right time. In this global industry,

we want to stand out as a reliable trading partner combining

our strength in marketing, logistics, customer service with reliable

supply side capabilities to create an efficient supply chain

management (SCM) for our customers.

To our valued customers, our vision is to be :

“Your local partner for sourcing good

ingredients world-wide”

MISI

Menyediakan :

• Kualitas bahan baku yang terbaik dengan harga wajar

• Perwakilan yang berwawasan dan dapat diandalkan

• Dukungan pelayanan logistik

MISSION

To provide :

• Finest quality ingredients available at a fair price

• Knowledgeable and dependable representation

• Supporting logistical services

Page 27: Laporan Tata Kelola Perusahaan

26

NILAI-NILAI PERUSAHAAN

Nilai-nilai yang menjadi penggerak usaha kami adalah SIMPLE:

• Menyediakan solusi

• Menyajikan prinsip moral

• Melalui pengelolaan kebutuhan pelanggan

• Dengan semangat untuk pencapaian prestasi

• Membawa pandangan jangka panjang

• Bekerja keras untuk menjadi yang terbaik

SIMPLE VALUES

The values that drive us are “SIMPLE”:

• Providing S olution

• Showing I ntegrity

• By M anaging customer needs

• With a P assion to perform

• Taking a L ong-term view

• Striving for E xcellence

PHILOSOPHY

PT FKS Multi Agro Tbk. is committed to :

• The values of quality, honesty and teamwork.

• Achieving a spirit of employee teamwork which will

result in a highly motivated, healthy and skilled work

force.

• Earning a fair return for the shareholders based on

commitment to total quality relationship with our

employees, customers and suppliers.

• Providing the highest value to all our customers by

responding as a team to their needs for quality and

service.

• Maintaining long-term relationship with suppliers

based on quality products and equitable financial

arrangements.

FILSAFAT

PT FKS Multi Agro Tbk. memegang teguh :

• Nilai dari kualitas, kejujuran dan kerjasama tim.

• Pencapaian semangat kerjasama karyawan untuk

menghasilkan tenaga kerja dengan motivasi tinggi,

sehat dan terampil.

• Perolehan keuntungan yang baik bagi para pemegang

saham sebagai hasil dari komitmen Perusahaan dalam

menjalin hubungan yang baik dengan para karyawan,

pelanggan dan pemasok.

• Pemberian penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada semua pelanggan dengan memberikan

pelayanan secara menyeluruh demi tercapainya

kepuasan pelanggan.

• Memelihara hubungan jangka panjang dengan para

pemasok dengan produk berkualitas dan pengaturan

keuangan yang mudah.

Page 28: Laporan Tata Kelola Perusahaan

27

Profil PerusahaanCompany Profile

SISWANTA ATMADJAKomisaris Utama / President Commissioner

Umur 41 tahun, bergabung dengan PT FKS Multi Agro Tbk. pada

tahun 2006 sebagai Direktur Utama dan Direktur Tidak Terafiliasi.

Mendapat diploma dibidang Business Administration pada tahun

1991, dan memiliki pengalaman kerja selama 20 tahun terutama

dengan perusahaan pakan dan pangan yang berkedudukan di

dalam dan luar negeri. Menjalani kursus singkat dan pelatihan di

dalam pasar berjangka komoditi, OTC opsi dan pengelolaan risiko.

Diangkat sebagai Komisaris Utama Perusahaan efektif, 28 Juni

2011.

YUNDI LOWANAKomisaris / Commissioner

Umur 55 tahun, bergabung dengan perusahaan pada tahun 1998

dan diangkat sebagai Direktur pada tahun 2000, sebuah jabatan

yang dipegang sampai keputusan rapat pemegang saham tanggal

24 Juni 2011. Setelah rapat pemegang saham, beliau diangkat

sebagai Komisaris. Sebelumnya berkarir di PT Eka Trimulya, tahun

1981 sampai 1984 dan PT Golden Conimex, 1979 -1981. Meraih

Accounting Diploma dari Universitas Tarumanegara pada tahun

1985.

YUS’ANKomisaris Independen / Independent Commissioner

Umur 63 tahun, bergabung dengan perusahaan sebagai Komisaris

Independen efektif tanggal 28 Juni 2011 setelah pensiun dari

aktifitasnya sebagai Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM) Indonesia. Telah bertugas di BKPM sejak tahun

1986 setelah pindah dari Sekretariat Negara, di mana beliau

merupakan anggota tim khusus antara 1980 dan 1986. Selama

1976 - 1980, berkarir di perusahaan Industri Logam. Memulai karir

sebagai kepala divisi di PT Inggom Shipyard. Meraih gelar dibidang

Teknis Perkapalan dari Universitas Hasanuddin pada tahun 1975.

Aged 41, joined the company in 2006 as the President Director

and Non-Affiliated Director. Was awarded diploma in Business

Administration in 1991, and has 20 years work experience

predominantly with local and overseas based feed and food grain's

company. Has received short course training in commodity futures,

over the counter options and risk management. Appointed as the

President Commissioner of the company w.e.f June 28, 2011.

Aged 55, joined the company in 1998 and was appointed as a

Director in 2000, a post that was held until the resolution was

passed in shareholder's meeting of June 24, 2011. Following the

meeting, was appointed as a Commissioner with immediate effect.

Formerly associated with PT Eka Trimulya, from 1981 to 1984 and

with PT Golden Conimex, from 1979 to 1981. Holds an Accounting

Diploma from Tarumanegara University awarded in 1985.

Aged 63, joined the company as an Independent Commissioner

w.e.f June 27, 2011 after retiring from active service as the Vice

Chairman of Investment and Coordinating Board of Indonesia

(BKPM). Had served in BKPM since 1986 upon moving from the

State Secretariat, where he was a member of a special team

between 1980 and 1986. During 1976- 1980, was associated with

the Metal Industry. Started career as the divisional head at PT

Inggom Shipyard. Holds a Technical Degree in Ship building

awarded by University of Hasanuddin in 1975.

DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS

RIWAYAT SINGKAT RESUME

Page 29: Laporan Tata Kelola Perusahaan

28

HIU BARON SETIAWAN SUMADIDirektur Utama / President Director

Umur 43 tahun, bergabung dengan perusahaan sebagai Direktur

Utama setelah keputusan rapat umum pemegang saham pada

tanggal 24 Juni 2011. Pengalaman sebelumnya sebagai Direktur

Utama PT Redwood Indonesia dari Oktober 2009, Direktur PT

Gerbang Cahaya Utama dari Januari 2002 sampai bulan September

2009 serta Direktur Utama PT Sentral Grain Terminal dari tahun

1999 hingga tahun 2001. Terlibat aktif dalam impor dan ekspor

komoditas agro dari tahun 1992 hingga tahun 1998. Lulus sebagai

Bachelor of Management dari California State University of Fullerton,

CA, USA pada tahun 1992.

ANAND KISHORE BAPATDirektur / Director

Umur 45 tahun, bergabung dengan Perusahaan sebagai Technical

Advisor sejak tahun 2002. Diangkat sebagai Direktur sejak Juni

2006. Sebelumnya bekerja di beberapa perusahaan yang bergerak

dibidang perdagangan komoditas hasil pertanian, pakan ternak,

investment banking dan produksi benang viskos. Pengalaman kerja

selama 20 tahun meliputi berbagai jenis bidang. Mengikuti pelatihan

derivatives & future program, penghematan energi, inspeksi dan

kualiti kontrol, perencanaan dan pengendalian produksi. Lulus

sebagai Mechanical Engineer dan melanjutkan pasca sarjana di

Business Administration.

BONG KONG FUIDirektur tidak terafiliasi / Non-Affiliated Director

Umur 40 tahun, bergabung dengan perusahaan pada tahun 2010.

Diangkat sebagai Direktur tidak terafiliasi efektif tanggal 28 Juni

2011. Sebelumnya berkarir di PT Matahari Putra Prima Tbk. selama

sepuluh tahun dari 2001-2010. Pernah bekerja sebagai auditor

pada akuntan publik terdaftar Prasetio Utomo & Co, Arthur Andersen.

Lulus sebagai Accountant pada tahun 1995 dari Universitas

Tarumanegara.

Aged 43, joined the company as President Director following the

resolution was passed in general shareholder's meeting on June

24, 2011. Previous experience as the President Director of PT

Redwood Indonesia from October 2009, Director of PT Gerbang

Cahaya Utama from January 2002 to September 2009 as well as

President Director of PT Sentral Grain Terminal from 1999 to 2001.

Was actively involved in import and export of agro commodities

from 1992 to 1998. Graduated as Bachelor in Management from

California State University of Fullerton, CA, USA in 1992.

Aged 45, joined the company as Technical Advisor in 2002.

Nominated to the Board of Directors in June 2006. Prior to joining

the company, was associated with companies engaged in agricultural

commodity trade, animal feed, investment banking and viscose

staple fibre production. Has 20 year's of work experience comprising

a wide spectrum of areas. Received training in derivatives & futures

program, energy conservation, inspection & quality control,

production planning & control. Graduated as Mechanical Engineer

with post graduation in Business Administration.

Aged 40, joined the company in 2010. Nominated to the Board of

Non-Affiliated Directors w.e.f June 28, 2011. Previously worked

with PT Matahari Putra Prima Tbk for ten years from 2001-2010.

Had worked as an auditor with registered public accountants

Prasetio Utomo & Co, Arthur Andersen. Graduated as an Accountant

in 1995 from Tarumanegara University.

DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

RIWAYAT SINGKAT RESUME

Page 30: Laporan Tata Kelola Perusahaan

DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

29

Profil PerusahaanCompany Profile

KUSNARTODirektur / Director

Umur 51 tahun, bergabung dengan perusahaan sebagai manajer

pabrik untuk pendirian dan pembangunan pabrik pengolahan tepung

ikan dan minyak ikan yang berlokasi di Muncar pada tahun 1994.

Sebelumnya berkarir sebagai wakil kepala cabang di perusahaan

swasta yang berkaitan dengan ekspor dan impor komoditas agro

yang berlokasi di Lampung. Meninggalkan PT FKS Multi Agro Tbk.

yang dulunya dikenal sebagai PT Fishindo Kusuma Sejahtera pada

tahun 1996 dan kembali ke kampung halamannya dimana beliau

kembali bergabung dengan perusahaan sebelumnya sebagai

Manajer Cabang, sebuah posisi yang dipegangnya sampai tahun

2000. Dari tahun 2001 sampai akhirnya bergabung dengan PT

FKS Multi Agro Tbk., beliau menjabat sebagai Manajer Cabang PT

Gerbang Cahaya Utama.

LIAUW SIOE LIANDirektur / Director

Umur 41 tahun , bergabung dengan perusahaan pada tahun 2002

sebagai Manajer Accounting. Setelah menjabat di posisi tersebut

selama 7 tahun, lalu menjabat sebagai Manager Impor Execution

pada tahun 2009. Diangkat sebagai Direktur pada tanggal 28 Juni

2011. Sebelum bergabung dengan perusahaan, berpengalaman

sebagai Chief of Finance PT Alam Makmur Sembada selama satu

tahun dan sebagai Chief of Accounting PT Cipta Dimensi Baja

Nusantara. Menjalani kuliah pada saat bekerja di PT Cipta Dimensi

Baja Nusantara, dimana berkarir pada perusahaan tersebut sejak

tahun 1989 sampai tahun 2001. Lulus sebagai Sarjana Akuntansi

dari Universitas Persada Indonesia pada tahun 1994.

YUS’ANKetua / Chairman

Umur 63 tahun, bergabung dengan perusahaan sebagai Komisaris

Independen efektif tanggal 28 Juni 2011 setelah pensiun dari

aktifitasnya sebagai Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM) Indonesia. Telah bertugas di BKPM sejak tahun

1986 setelah pindah dari Sekretariat Negara, di mana beliau

merupakan anggota tim khusus antara 1980 dan 1986. Selama

1976 - 1980, berkarir di perusahaan Industri Logam. Memulai karir

sebagai kepala divisi di PT Inggom Shipyard. Meraih gelar dibidang

Teknis Perkapalan dari Universitas Hasanuddin pada tahun 1975.

Aged 51, had joined the company as Plant Manager for the erection

and commissioning of the fish meal and fish oil processing factory

located at Muncar in 1994. Previously worked as the Deputy Branch

Manager for a Lampung based private company engaged in import

and export of agro commodities. Had left PT FKS Multi Agro Tbk.,

then known as PT Fishindo Kusuma Sejahtera on his own accord

in 1996 to move back to his home town, where he rejoined his

earlier company as Branch Manager, a position that was held until

2000. From 2001 and until joining PT FKS Multi Agro Tbk., worked

as the Branch Manager of PT Gerbang Cahaya Utama.

Aged 41, joined the company in 2002 as Manager Accounting.

Having served in that position for 7 years, was given the charge

as Manager for Import Executions in 2009. Nominated to the Board

of Directors on June 28, 2011. Prior to joining the company, had

served as the Chief of Finance in PT Alam Makmur Sembada for

a year and as the Chief of Accounting in PT Cipta Dimensi Baja

Nusantara. Undertook graduation studies while working for PT

Cipta Dimensi Baja Nusantara, having joined that company in 1989

and served there until 2001. Graduated in 1994 from University

Persada Indonesia.

Aged 63, joined the company as an Independent Commissioner

w.e.f June 27, 2011 after retiring from active service as the Vice

Chairman of Investment and Coordinating Board of Indonesia

(BKPM). Had served in BKPM since 1986 upon moving from the

State Secretariat, where he was a member of a special team

between 1980 and 1986. During 1976- 1980, was associated with

the Metal Industry. Started career as the divisional head at PT

Inggom Shipyard. Holds a Technical Degree in Ship building

awarded by University of Hasanuddin in 1975.

RIWAYAT SINGKAT RESUME

KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE

Page 31: Laporan Tata Kelola Perusahaan

FENNY NOVELITA HALIMAnggota / Member

Berusia 35, anggota Komite Audit dari tanggal 1 Agustus 2011.

Saat ini bekerja sebagai Manajer Akuntansi pada PT Mol Auto

Carrier Indonesia sejak 2004. Sebelumnya menjabat sebagai

auditor di KPMG Siddharta Siddharta & Widjaja, 1999 - 2004. Lulus

sebagai seorang akuntan dari Universitas Tarumanegara tahun

1999.

INDRA SAKTI KALIPURNARIESAnggota / Member

Berumur 33, anggota Komite Audit dari tanggal 1 Agustus 2011.

Saat ini bekerja sendiri sebagai konsultan Akuntansi dan Keuangan.

Sebelumnya bekerja dalam kapasitas yang sama selama 3 tahun

pada sebuah perusahaan swasta, Intrust Business Consultan

2004-2007. Selama 2001-2003, bekerja sebagai supervisor

akuntansi di PT Visakti Sinergy Indonesia. Lulus sebagai Akuntan

dari Universitas Indonesia pada tahun 2003.

Aged 35, member of Audit Committee from June 27, 2011. Currently

working as Accounting Manager with PT Mol Auto Carrier Indonesia

since 2004. Formerly was an auditor with KPMG Siddharta Siddharta

& Widjaja, 1999 – 2004. Graduated as an accountant from the

University of Tarumanegara in 1999.

Aged 33, member of Audit Committee from June 27, 2011. Currently

a self employed freelance consultant for Accounts and Finance.

Previously worked in similar capacity for 3 years with a private firm,

Intrust Business Consultancy from 2004 – 2007. During 2011-2003,

worked as an accounts supervisor at PT Visakti Synergy Indonesia.

Graduated as an Accountant from University of Indonesia in 2003.

INEKE PURNAMASARI

Berumur 44, bergabung dengan perusahaan sebagai Manajer

Perpajakan Januari 2011. Ditunjuk sebagai Auditor Internal

perusahaan pada bulan Juli 2011. Dahulu dengan PT Stella Mobili

sebagai General Manager Keuangan dan Akuntansi sejak tahun

2003. Sebelum bergabung dengan PT Stella Mobili telah bekerja

dengan perusahaan lain dan telah mendapatkan berbagai

pengalaman yang luas dalam bidang akuntansi, keuangan,

perpajakan dan penganggaran. Lulus dari Universitas Trisakti pada

tahun 1991 dengan gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Akuntansi.

Aged 44, joined the company as Manager Taxation in Jan 2011.

Was appointed as the Internal Auditor of the company in July 2011.

Formerly with PT Stella Mobili as General Manager Finance and

Accounting since 2003. Prior to joining PT Stella Mobili had worked

with various other companies and had gained extensive experience

in the area of accounts, finance, taxation and budgeting. Graduated

from University of Trisakti in 1991 with a degree in Economics,

majoring in Accounting.

AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDITOR

SOFIA RIDMARINI

Umur 40 tahun, bergabung dengan PT FKS Multi Agro Tbk. dan

menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2001.

Sebelumnya berkarir di PT Bakrie Finance Corporation Tbk., 1995

- 2001. Lulus dari fakultas Hukum, Universitas Trisakti tahun 1995.

Aged 40, joined PT FKS Multi Agro Tbk. as Corporate Secretary

in 2001. Formerly with PT Bakrie Finance Corporation Tbk. 1995

- 2001. Graduate from Faculty of Law, Trisakti University in 1995.

SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY

KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE

30

RIWAYAT SINGKAT RESUME

Page 32: Laporan Tata Kelola Perusahaan

SUMBER DAYA MANUSIA

Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang penting

untuk mengatur operasional dan menunjang perkembangan

Perusahaan.

Perusahaan menghargai karyawan dengan memberikan

penghasilan dan mengambil langkah-langkah untuk mendukung

mereka agar lebih berkembang. Usulan dari para karyawan untuk

kemajuan dilingkungan pekerjaan mereka dipacu dan dilaksanakan

dengan baik. Direksi akan mencatat penghargaan mereka atas

dedikasi dan dukungan sepenuh hati dan komitmen seluruh

karyawan dari seluruh jajaran dalam Perusahaan ini.

Pada tanggal 31 Desember 2011 Perusahaan memiliki 123

karyawan.

HUMAN RESOURCES

The quality of human resources is an important factor to manage

the Company's operations and sustain growth.

The Company accords due importance to valuable human resources,

the employees and takes continued and varied steps for their

development. Suggestions from employees for improvement in

their work areas are encouraged and the same are duly

implemented. The Board of Directors would like to place on record

their appreciation for the dedication and whole hearted support

and commitment of all the employees across the Company.

As of December 31, 2011, the Company had 123 employees.

31

Sarjana (S1, S2, S3)Post Graduate

Sarjana Muda (D3)Diploma

SMUSenior High School

SD/SMPElementary/Junior HIgh School

KOMPOSISI KARYAWAN PERUSAHAANMENURUT JENJANG PENDIDIKAN

COMPOSITION OFEMPLOYEES BY EDUCATION

KOMPOSISI KARYAWAN PERUSAHAANMENURUT JENJANG USIA

COMPOSITION OFEMPLOYEES BY AGE

< 25 25 - 29

30 - 35 36 - 39

40 - 45 46 - 49

50 - 55

27%

8% 14%4%

10%

19%

18%

32%

48%9%

11%

Page 33: Laporan Tata Kelola Perusahaan

Nilai Nominal (Rp.)Nominal Value (Rp.)

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki Saham

Perusahaan.

PERDAGANGAN SAHAM

Tabel berikut mengilustrasikan aktivitas perdagangan saham

pada Bursa Efek Indonesia untuk setiap masa triwulan dalam

dua tahun terakhir :

Non of the Member of the Board of Commissioners and Directors

own any shares of the Company.

SHARE TRADING ACTIVITY

The following tables illustrates the share trading activity on the

Indonesia Stock Exchange for each of the quarter for the past

two years :

32

KuartalQuarter

Harga TertinggiHighest Price

(Rp)

Harga TerendahLowest Price

(Rp)

Harga PenutupanClosing Price

(Rp)

Volume Perdagangan Saham (Pasar Reguler)Trade Volume (Reguler Market)

(Unit)

I

II

III

IV

2.250

2.150

2.425

2.100

900

1.330

1.800

1.650

1.750

2.125

1.810

2.000

5.021.000

1.375.500

2.201.000

127.000

Tahun / Year 2011

STRUKTUR PERMODALAN DANPEMEGANG SAHAM

Rincian modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh,

jumlah saham yang beredar dan susunan pemegang saham

pada tanggal 31 Desember 2011:

SHAREHOLDER ANDCAPITAL STRUCTURE

Details of authorized shares, issued and fully paid up shares,

total shares outstanding and composition of shareholders as

of December 31, 2011 :

KeteranganDescription

Modal DasarAuthorized Shares

Modal Ditempatkan dan Disetor penuhIssued and Fully Paid Up Shares

Jumlah Saham Yang BeredarNumber of Shares Outstanding

Nilai Nominal Rp. 100 per sahamNominal Value Rp. 100 per share

Jumlah SahamNumber of Shares

%

1.000.000.000

480.000.000

480.000.000

100.000.000.000

48.000.000.000

48.000.000.000

100,00

48,00

48,00

350.000.000

50.000.000

80.000.000

35.000.000.000

5.000.000.000

8.000.000.000

72,92

10,42

16,67

PT Era Investama Cemerlang

PT Caturkartika Perdana

Masyarakat / Public < 5%

Pemegang Saham / Shareholders :

Simbol Perdagangan / Trading Symbol    : FISHKapitalisasi pasar 31 Desember 2011 / Market capitalization December 31, 2011  : Rp. 960.000.000.000 

KuartalQuarter

Harga TertinggiHighest Price

(Rp)

Harga TerendahLowest Price

(Rp)

Harga PenutupanClosing Price

(Rp)

I

II

III

IV

830

720

850

950

530

500

570

750

530

570

820

910

18.493.000

10.499.285

483.500

1.039.500

Tahun / Year 2010

Volume Perdagangan Saham (Pasar Reguler)Trade Volume (Reguler Market)

(Unit)

Page 34: Laporan Tata Kelola Perusahaan

33

Akuntan Publik

Public Accountant

Richard Risambessy & Rekan

Plaza Barat Lantai IX No. 10 A

ITC Cempaka Mas

Jl. Letjen Suprapto

Jakarta 10640

Address Telephone Fax

+ 62 (21) 428 88628

+ 62 (21) 458 44327

+ 62 (21) 458 44328

+ 62 (21) 428 88627

+ 62 (21) 458 44824

Notaris

Public Notary

Andalia Farida, S.H., M.H

Jl. Dr. Samratulangi No. 39 Pav

Jakarta Pusat

+ 62 (21) 392 3904 + 62 (21) 392 3904

Biro Administrasi Efek

Share Registrar

PT BSR Indonesia

Komp. Perkantoran ITC Roxy Mas

Blok E1 No. 10-11

Jl. KH Hasyim Ashari

Jakarta 101050

+ 62 (21) 631 7828 + 62 (21) 631 7827

NAMA & ALAMAT PROFESI PENUNJANG PASAR MODALNAME & ADDRESS OF PROFESSIONAL SERVICES INSTITUTIONS APPROVED BY CAPITAL MARKET

LocationRegistered Office Jl. Suryopranoto No. 11 G

Jakarta 10160

Address Telephone Fax

+ 62 (21) 34831888 + 62 (21) 34835170

Factory Jl. Kalimati No. 36

Desa Kedung Rejo, Muncar

Banyuwangi 68472

+ 62 (333) 593515 + 62 (333) 593317

Head Office Sampoerna Strategic Square

North Tower, 3 rd Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46

Jakarta 12930

+ 62 (21) 57950889 + 62 (21) 57950890

Branch Offices

Jl. Papandayan No. 9

Surabaya 60251

+ 62 (31) 5314972 + 62 (31) 5344944Surabaya

Kawasan Industri Medan Mabar

Jl. Pulau Sumbawa No. 3

Medan 20242

+ 62 (61) 6853888 + 62 (61) 6852678Medan

ALAMAT PERUSAHAANCORPORATE ADDRESSES:

Page 35: Laporan Tata Kelola Perusahaan

34

Umum

Penjualan Perusahaan meningkat 82,93% dari Rp 4,17 triliun di

tahun 2010 menjadi 7,63 triliun di tahun 2011. Peningkatan

pendapatan ini tercapai berkat peningkatan volume sebesar

53,58% dan peningkatan harga rata-rata tertimbang sebesar 19%.

Di tahun 2011, perusahaan memulai usaha perdagangan kacang

kedelai. Penambahan ini melebarkan segmen produk dengan

memasukkan komposisi makanan sebagai tambahan dari

komposisi pakan ternak yang sudah ada. Lebih lanjut, hal tersebut

menghasilkan komposisi yang lebih baik atas produk yang diimpor

dan didistribusikan oleh Perusahaan. Usaha perdagangan

perusahaan memberikan kontribusi 99,85% dari pendapatan

perusahaan di tahun 2011. Namun demikian, dalam tahun yang

keras dan penuh tantangan ini, laba bersih perusahaan turun 36%

menjadi Rp 35,5 milyar dibandingkan dengan Rp 55,6 milyar yang

tercatat di tahun 2010.

Tinjauan Penjualan

Di tahun 2011, perusahaan menjual 1,86 juta ton bahan baku,

yang mencerminkan peningkatan 53,58% dibandingkan tahun

lalu sebesar 1,21 juta ton. Masuknya perdagangan kacang kedelai

menambah percepatan pencapaian pertumbuhan yang kuat ini.

General

Company’s revenues grew by 82.93% from Rp 4.17 trillion in 2010

to Rp 7.63 trillion in 2011. This revenue growth was achieved

against the backdrop of 53.58 % volume growth and weighted

average price growth of 19%. In 2011, the company commenced

soybean trading business. Addition of beans enlarged the product

segment to include food ingredients in addition to existing feed

ingredients. Moreover, it has also resulted in a better balance in

the composition of products that are imported and distributed by

the company. The company’s trading business contributed 99.85%

of the revenues in 2011. However, in a tough and challenging year

for trading, the net profit of the company dropped by 36% to Rp

35.5 billion as compared to Rp 55.6 billion recorded in 2010.

Sales Review

In 2011, the company sold 1.86 million tons of ingredients, which

is a 53.58% increase over previous year sales of 1.21 million tons.

Introduction of soybean trading added a boost to achieve this

robust growth.

Komposisi Penjualan ProdukComposition of product sales

Diskusi dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

JagungCorn & by-products

Bungkil Biji-bijianOilseed Meal

Kacang KedelaiSoybeans

Lain-lainOthers

50%29%

20%

1%

66%

32%

0%2%

JagungCorn & by-products

Bungkil Biji-bijianOilseed Meal

Kacang KedelaiSoybeans

Lain-lainOthers

2010 2011

Page 36: Laporan Tata Kelola Perusahaan

35

Penambahan produk kacang kedelai pada awal tahun 2011 telah

membantu tercapainya komposisi yang lebih baik antara bahan

baku untuk pangan dan pakan ternak. Hal ini juga membantu

pencapaian sinergi pengadaan produk-produk kedelai, juga

menawarkan kesempatan untuk menurunkan biaya pengapalan

dengan memberikan jumlah kargo yang besar untuk mengisi kapal

yang lebih besar untuk menurunkan tarif sewa per metrik ton. Kini,

selain dari satu kategori produk bungkil biji-bijian, masuknya usaha

perdagangan kacang kedelai menawarkan kesempatan yang lebih

baik untuk penggabungan antara bungkil biji-bijian, jagung dan

kacang kedelai. Walaupun perusahaan memulai operasinya sebagai

pabrikan di tahun 1993, usaha perdagangan yang dimulai pada

awal abad ini telah tumbuh besar saat ini di tahun 2011, pendapatan

yang pada dasarnya dihasilkan melalui usaha perdagangan.

Penjualan bersih telah tumbuh hingga Rp 3,46 triliun atau 82,93%

dari tahun 2010 yang mencapai 7,63 triliun di tahun 2011. Komposisi

penjualan bersih berdasarkan kategori produk adalah bungkil biji-

bijian sebesar 49,97%, jagung dan turunannya sebesar 22,88%,

kacang kedelai sebesar 26,00% dan selebihnya sebesar 1,14%

dihasilkan dari produk lain termasuk produk pakan dari protein

hewani dan industri perikanan.

Komposisi penjualan bersih di tahun 2010 sesuai dengan kategori

produk adalah 72,92% untuk bungkil biji-bijian, 24,10% untuk jagung

dan turunannya dan selebihnya 2,98% untuk industri perikanan

dan produk pakan dari protein hewani.

Addition of soybeans beginning in 2011 has helped achieve a

better mix of ingredients between food and feed ingredients. It also

helps achieve procurement synergies for the soya complex as well

as opportunities to lower freight costs by adequate captive base

cargoes to fill a larger vessel to realize lower charter rates per

metric ton of cargo. Now, instead of dominance of a single product

category in oilseed meals, the move to include soybean trading

business offers a chance to achieve a more equitable mix between

meals, corn and beans. Although the company started operations

as a manufacturing unit in 1993, the trading business introduced

at the turn of the century has grown to such proportions that today

in 2011, revenues are essentially generated through trading

operations.

Net sales grew by Rp 3.46 trillion or 82.93% over 2010 to reach

Rp 7.63 trillion in 2011. The composition of net sales by product

categories was 49.97% for oilseed meals; 22.88% for corn & by

products; 26.00% for soybeans and balance 1.14% for other

products that included animal protein meals and industrial fisheries.

The composition of net sales in 2010 by product categories was

72.92% for oilseed meals; 24.10% for corn & by-products and

balance 2.98% for industrial fisheries and animal protein meals.

Lain-lainOthers

Kacang KedelaiSoybeans

Jagung & Produk TurunannyaCorn & by-product

Bungkil Biji-bijianOil seed meal

Penjualan Bersih Berdasarkan Nilai / Net Sales by value

Rp. milyar / Rp.billion

2010 2011

Diskusi dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

124

1,005

3,041

124

1,983

1,746

3,812

Page 37: Laporan Tata Kelola Perusahaan

36

Pertumbuhan penjualan berdasarkan volume dan nilai uang sesuai

dengan kategori produk yang baru yaitu kacang kedelai memberikan

kontribusi 57-58% dari pertumbuhan secara nilai dan volume.

Bungkil biji-bijian memberikan kontribusi 20-22% pertumbuhan

secara volume dan nilai, sedangkan jagung dan turunannya

memberikan kontribusi sebesar 21-22% pertumbuhan secara nilai

dan volume.

Produk yang dijual saat ini didominasi oleh impor dan distribusi

barang untuk pasar domestik dan tidak ada ekspor. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan melakukan usaha khusus untuk

memenuhi kebutuhan dasar dari komoditas inti yang tidak diproduksi

lokal ataupun yang diproduksi lokal namun sangat kurang dalam

memenuhinya untuk kebutuhan pertumbuhan permintaan domestik.

Perusahaan berusaha untuk memenuhi dan mengamankan

pasokan komoditas tersebut dan bertujuan untuk memastikan

keamanan pemenuhan pasokan pangan yang tidak dapat dicapai

oleh produksi lokal.

Pelanggan perusahaan terdiri dari pabrikan pakan ternak, peternak,

dan juga pengusaha tahu dan tempe. Sepuluh pelanggan teratas

didominasi oleh pabrikan pakan ternak yang mengkontribusi 52%

dari volume pembelian dan 48% dari nilai pembelian. Secara

keseluruhan seluruh pabrikan pakan mengkontribusi 72% volume

pembelian mereka atau 67% dari nilai pembelian.

Sales growth by volume and by value was driven by new product

category namely soybeans and contributed 57-58% of that growth

in value and volume terms. Oilseed meals contributed 20-22% of

that growth in volume and value terms whereas corn & by-products

contributed towards 21-22% growth by value and volume

respectively.

The products sold were characterized by the dominance of import

and distribution of goods for domestic markets and absence of any

exports. This goes to show that the company is solely engaged to

meet the basic needs of essential commodities that are either not

manufactured locally or whose production and supply falls short

of growing domestic demand. The company is committed to procure

and secure the supply of such commodities and aims to ensure

food security that cannot be achieved through self sufficiency.

Company’s customers are the compound feed manufactures,

commercial breeding farms and producers of tofu and tempeh. The

top 10 customers of the company comprised of the feed millers

accounting for 52% of the purchase by volume and 48% by value.

Overall sales to all feed millers accounted for 71% by volume and

67% by value.

Pembagian Pertumbuhan Antara Produk Yang Sudah TerjualShare in growth amongst the products sold

Kacang KedelaiSoybeans

Berdasarkan VolumeBy Volume

20%

22%

58% 22%

21%

57%

Bungkil Biji-bijianOilseed Meals

Jagung & TurunannyaCorn & by-products

Berdasarkan NilaiBy Value

Page 38: Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Neraca

Aset lancar perusahaan meningkat 87,91% atau Rp 915,7 milyar

sehingga mencapai Rp 1,96 triliun di tahun 2011 dari Rp 1,04 triliun

di tahun sebelumnya. Saldo kas meningkat hingga 100%, persediaan

117,09%, pajak dibayar dimuka sebesar 68,17%, uang muka

pembelian sebesar 45,73%, piutang usaha sebesar 5,34%. Aset

tidak lancar meningkat 4,29% yang terutama karena peningkatan

aset tetap.

Balance Sheet Review

Current assets of the company increased by 87.91 or Rp 915.7

billion to reach Rp 1.96 trillion in 2011 from Rp 1.04 trillion a year

earlier. Cash in hand increased by almost 100%, Inventories by

117.09%, prepaid taxes by 68.17%, purchase advances by 45.73%,

account receivables by 5.34%. Non-current assets increased by

4.29% mainly as a result of increase in fixed assets.

Di tahun 2011, penerimaan piutang usaha lebih cepat satu minggu

dengan perputaran piutang turun ke 11 dari yang sebelumnya 18

hari di tahun 2010. Di sisi lain, perputaran persediaan lebih lambat

11 hari dimana barang dagangan tetap berada di gudang selama

rata-rata 73 hari dibandingkan dengan 62 hari di tahun 2010.

In 2011, the collection of trade receivables was faster by a week,

as outstanding days receivables fell to 11 days from 18 days in

2010. On the other hand, inventory turnover was slower by 11

days wherein the goods remained in storage for an average 73

days in 2011 as compared to 62 days in 2010.

37

Diskusi dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Aset / Assets

Rp. milyar / Rp. Billion

2,500

2,000

1,500

1,000

500

-

2010 2011

Aset Tidak LancarNon Current Assets

Aset Lancar LainnyaOther Current Assets

Pajak dibayar di mukaPrepaid Taxes

Uang muka PembelianPurchase Advance

PersediaanInventories

Piutang Dagang dan lainnyaTrade & other Receivables

KasCash

Page 39: Laporan Tata Kelola Perusahaan

38

Liabilitas lancar perusahaan meningkat hampir dua kali sehingga

mencapai Rp 1,78 triliun di tahun 2011 dari tahun sebelumnya

sebesar Rp 895,69 milyar. Peningkatan tersebut sejalan dengan

meningkatnya pendapatan yang membutuhkan pendanaan yang

lebih besar untuk kebutuhan modal kerja. Ini mencerminkan

peningkatan hutang bank jangka pendek yang merupakan 49%

dari peningkatan liabilitas lancar. Demikian pula halnya hutang

dagang yang peningkatannya mengambil bagian sebesar 39%

dan peningkatan uang muka penjualan mengambil bagian 12%

dari peningkatan tersebut. Hutang dagang lebih cepat dibayar di

tahun 2011, yaitu rata-rata 53 hari dibandingkan 67 hari di tahun

2010. Hal ini dikarenakan meningkatnya hutang bank jangka

pendek dan meningkatnya penerimaan uang muka dari pelanggan.

Penurunan beban masih harus dibayar diimbangi dengan

peningkatan liabilitas lancar lainnya. Liabilitas tidak lancar meningkat

42,88% menjadi Rp 4,34 milyar dimana peningkatan ini terutama

dikarenakan penambahan cadangan imbalan paska kerja karyawan.

Di sisi lain, peningkatan ekuitas agak lebih rendah yaitu meningkat

15,12% karena menurunnya di pertumbuhan laba di tahun 2011.

Current liabilities of the company almost doubled to reach Rp 1.78

trillion in 2011 from Rp 895.69 billion a year earlier. The increase

was in line with higher revenues which required larger funding for

working capital needs. This is reflected in the increase in short term

bank loans which accounted for 49% of the marginal increase in

current liabilities. Similarly trade payables also increased, accounting

for 39%, while increase in advances received from customers

accounted for 12% of that increase. Trade account payables were

cleared faster in 2011, on an average in 53 days compared to 67

days in 2010. This was due to increase in short term bank loans

as well as increase in advances received from customers. Decrease

in accrued expenses was partly offset by increase in other current

liabilities. Non-current liabilities increased by 42.88% to Rp. 4.34

billion. and this increase is attributed to greater provision for

employee benefits. On the other hand, the increase in stockholder's

equity was lower at 15.12% due to significant drop in earnings

growth for 2011.

EkuitasEquity

Liabilitas Tidak LancarNon Current Liabilities

Liabilitas Lancar LainnyaOther Current Liabilities

Uang Muka PenjualanCustomer Advance

Beban yang Masih Harus Di bayarAccrued Expenses

Hutang PajakTaxes Payable

Hutang DagangTrade Payables

Pinjaman Jangka PendekShort Term Loan

Liabilitas dan Ekuitas / Liabilities and Equity

Rp. milyar / Rp. billion

2500

2000

1500

1000

500

0

2010 2011

Page 40: Laporan Tata Kelola Perusahaan

39

Diskusi dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Secara keseluruhan, modal yang digunakan untuk operasi

perusahaan meningkat 83,48% yaitu sebesar Rp 2,02 triliun,

dibanding dengan hanya Rp 1,1 triliun di tahun 2010. Modal kerja

bersih, meningkat sebesar Rp 29,41 milyar atau 20,15% menjadi

Rp 175,36 milyar. Meskipun peningkatan liabilitas lancar lebih besar

dari aset lancar, likuiditas perusahaan masih mencukupi untuk

memenuhi kewajiban-kewajibannya dimana rasio lancarnya adalah

1,1 kali. Perputaran aset di tahun 2011 cukup stabil dibandingkan

periode tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,78 kali. Menyusul

lompatan besar di pendapatan, daya ungkit perusahaan meningkat

karena pertumbuhan didanai dengan peningkatan pinjaman tanpa

perlu memasukkan dana segar ke ekuitas. Hutang apabila dihitung

berdasarkan total modal yang digunakan meningkat dari 81,57%

di tahun 2010 menjadi 88,43% di tahun 2011. Atau bila dilihat dari

sisi lain, modal ekuitas mencermin 11,57% dari total modal yang

digunakan di tahun 2011 dibandingkan 18,43 % di tahun 2010. Bila

diterjemahkan ke rasio pinjaman : ekuitas adalah 7,64:1 untuk tahun

2011 dibanding dengan 4,42:1 di tahun 2010. Kenaikan tingkat

hutang ini tidaklah dilihat sebagai suatu masalah oleh manajemen

perusahaan.

Overall total capital employed for company's operation increased

by 83.34% to reach Rp 2.02 trillion, compared to Rp 1.1 trillion

in 2010. The net working capital, on the other hand increased by

Rp 29.41 billion or 20.15% to be Rp 175.36 billion. Although the

increase in current liabilities was greater than current assets, there

was adequate liquidity to meet all the obligations based on a

current ratio of 1.1 x. Asset turnover for 2011 remained stable in

comparison to previous year at 3.78 x. Following a big jump in

revenues, company's leverage increased as growth was funded

by increased borrowings without raising any fresh equity. Debt as

a percentage of total capital employed increased from 81.57% in

2010 to 88.43% in 2011. Alternatively stated, equity capital

represents 11.57 % of the total capital employed in 2011 against

18.43% in 2010. This translates to a debt: equity ratio of 7.64:1

for 2011 as compared to 4.42:1 in 2010. The increased level of

debt is not perceived to be a matter of concern by the company's

management.

2011 2010 Change

Sekilas Perbandingan Laporan Laba RugiComparative Income Statement at a glance

Net SalesCost Of Goods Sold

Gross margin

Operating expenseSelling expense

General & Administrative Expense

Other operating incomeOther operating expenseTotal operating expensesIncome from Operations

Other Income (charge)Finance IncomeFinance Charge

Total

Income before taxTax provision

Net Income

Basic earnings per shareOperating income

Net income

Penjualan BersihBeban Pokok PenjualanLaba Kotor

Beban UsahaBeban PenjualanBeban Umum dan Administrasi

Pendapatan Operasional Lain-lainBeban Usaha Lain-lainTotal Beban UsahaLaba Usaha

Penghasilan (Beban) Lain-lainPendapatan PembiayaanBeban BungaTotal

Laba Sebelum PajakBeban PajakLaba Bersih

Laba Per Saham DasarLaba UsahaLaba Bersih

7,628.83 4,170.43 3,458.41 82.93%

7,390.14 4,019.82 3,370.31 83.84%

238.92 150.60 88.09 58.49%

3.13% 3.61%

(67.62) (54.31) (13.31) 24.52 %

(72.62) (38.55) (34.07) 88.38 %

2.59 19.54 (16.95)

(37.48) (0.17) (37.30)

(175.13) (73.48) (101.64) 138.32 %

63.79 77.11 (13.32) 17.28 %

0.84% 1.85 %

1.69 0.27 1.42

(17.59) (2.85) (14.74)

(15.9) (2.58) (13.32) 515.48 %

47.89 74.53 (26.64) (35.74)%

(12.39) (18.94) 5.41 (29.87) %

35.50 55.59 20.09 (36.14)%

0.46 % 1.33 %

132.90 160.66 (28) (17.28)%

73.95 115.81 (42) (36.14)%

Page 41: Laporan Tata Kelola Perusahaan

40

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laba

Dalam hal laba, pertumbuhan pendapatan sebesar 82,93% yang

dicapai di tahun 2011 didukung dengan 58,64% laba bersih dan

64,86% pertumbuhan di laba usaha. Namun demikian, marjin laba

bersih turun 36,14%. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang

tercermin pada lebih rendahnya marjin laba kotor yaitu 3,13% dan

lebih rendahnya marjin laba usaha yaitu sebesar 0,85% dibandingkan

masing-masing sebesar 3,61% dan 1,85% di tahun 2010. Faktor

buruk yang mempengaruhi laba kotor adalah lebih lamanya waktu

perjalanan dan pembongkaran karena antrian dan ramainya di

pelabuhan muat dan juga keterbatasan kapasitas pada pelabuhan

bongkar domestik.

Di sisi lain, terdapat permintaan domestik yang kuat untuk kebutuhan

bahan tersebut namun sensitif terhadap harga bahan pangan dan

pakan akibat dari pertumbuhan yang kuat dari ekonomi Indonesia.

Juga di sisi lainnya, pembangunan pada fasilitas infrastruktur pendukung

belum cukup cepat untuk mengikuti kecepatan pertumbuhan ekonomi

tersebut. Efisiensi yang diharapkan dari pihak ketiga yang merupakan

faktor dalam perhitungan kami untuk menghitung estimasi biaya

pembongkaran dan pengangkutan ke pelanggan kami tidak dapat

tercapai dan dengan demikian mempengaruhi marjin laba kotor.

Terlebih lagi, faktor susut pada pelabuhan muat mengakibatkan

meningkatnya biaya pembelian karena pembayaran biasanya

didasarkan dari dokumen bill of lading dan tidak berdasarkan volume

yang diterima di pelabuhan bongkar. Susut merupakan faktor lain

yang berpengaruh besar pada marjin laba kotor.

Sementara itu, terdapat beberapa halangan pasokan di Argentina,

dimana berpengaruh buruk pada jadwal kedatangan kapal ke

pelabuhan domestik. Ini berarti perusahaan harus menjaga tingkat

persediaan minimum yang lebih tinggi untuk memenuhi komitment

yang telah dibuat ke pelanggan. Karena jadwal pengiriman ke

pelanggan harus dijaga pada kapasitas produksi pabrikan pakan,

kedatangan kapal yang tidak teratur memerlukan penambahan area

gudang untuk jangka waktu yang lebih lama. Hal ini juga mengakibatkan

terjadinya penambahan penanganan bongkar muat karena barang

yang datang harus disimpan di gudang transit bukannya pengiriman

langsung dari pelabuhan. Hal ini mengakibatkan meningkatnya biaya

tambahan untuk kargo tersebut yang tidak dapat ditagih ke pelanggan

dan karenanya mengakibatkan tingginya biaya operasional dari yang

diperkirakan. Meskipun demikian, perusahaan telah membuat catatan

untuk batasan ukuran biaya operasional dan membuat perbaikan

yang diperlukan untuk periode berikutnya.

Beban usaha meningkat Rp 101,64 milyar atau 138,32% menjadi

175,13 milyar di tahun 2011. Peningkatan di biaya lain-lain memberikan

kontribusi 53,38% dari peningkatan tersebut dimana beban umum

dan administrasi dan beban penjualan memberikan kontribusi masing-

masing 33,52% dan 13,10%.

Analysis of the factors affecting profitability

In terms of profitability, the 82.93% revenue growth achieved in

2011 was supported by corresponding increase of 58.64% in gross

profit and 64.86% growth in operating profit. However, the net profit

margin fell by 36.14%. This was due to a variety of reasons which

resulted in lower gross margins of 3.13% and lower operating

margin of 0.85% as compared to 3.61% and 1.85% respectively

for 2010. Factors adversely affecting gross margins were longer

voyage times due to port congestions at load port as well as capacity

constraints at domestic discharge ports.

On one hand, there is strong domestic demand for the essential

but price sensitive food and feed ingredients due to robust growth

of the Indonesian economy. Yet on the other hand, the development

in supporting infrastructure facilities has not been able to keep

pace. The expected third party efficiencies that were factored into

our calculations to derive an estimated discharging and handling

costs to our customers could not be favourably met and thus

adversely affecting gross margins.

Moreover, the shrinkage factor at load port was on a higher side,

thereby increasing the procurement cost as payments are

conventionally based on bill of lading and not based on weight

received at discharge ports. Shrinkage was another crucial factor

affecting gross margin.

Meanwhile, there were supply side disruptions in Argentina, which

adversely affected the vessel arrival schedule to domestic ports.

This meant that the company had to maintain a higher level of

buffer stock to meet commitments to customers. Since the cargo

dispatch schedule to customers had to be maintained as per the

production capacities of the feed millers, irregular vessel arrivals

necessitated the need to find extra storage space for longer periods.

It also involved double handling of the cargo as it had to go through

transit storage instead of direct delivery from port. This caused an

increase in the budgeted carrying cost of cargo for the company

which could not be passed on to the customers and thus resulting

in higher operating expenses than envisaged. Nevertheless, the

company has taken note of the operational parameters and

necessary corrective measures will be taken henceforth.

Operating expenses increased by Rp 101.64 billion or 138.32% to

Rp 175.13 billion in 2011. Increase in other expenses accounted

for 53.38% of the increment in operating expenses while General

& Administration and Selling Expenses accounted for 33.52% and

13.10% respectively.

Page 42: Laporan Tata Kelola Perusahaan

41

Diskusi dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Pada pendapatan/beban lainnya memperlihatkan hal yang berbeda

arah untuk tahun 2011 dimana tercatat biaya sebesar Rp 34,89 milyar

dibandingkan Rp 19,37 milyar pendapatan di tahun 2010 karena rugi

kurs di tahun 2011, sedangkan di tahun 2010 mencatat laba kurs.

Beban umum dan administrasi meningkat Rp 34,07 milyar atau 88,38%

terutama karena sewa gudang yang lebih tinggi dan peningkatan gaji

dan upah dimana keduanya berkontribusi sebesar 88,73% dari total

peningkatan beban umum dan administrasi di tahun 2011. Sewa

gudang meningkat Rp 25,36 milyar yang mencakup 74,43% sedangkan

peningkatan gaji dan upah berpengaruh 14,3% atas peningkatan

tersebut. Walaupun beban penjualan meningkat Rp 13,31 milyar atau

24,52% menjadi Rp 67,63 milyar di tahun 2011 dibanding tahun 2010,

biaya langsung ini lebih rendah dalam persentase penjualan bersih.

Beban penjualan dicatat 0,89% di tahun 2011 dibandingkan 1,30% di

tahun 2010. Peningkatan beban usaha mengakibatkan penurunan

17,28% laba (rugi) usaha atau turun Rp 13,32 milyar dari Rp 77,11

milyar di tahun 2010 menjadi Rp 63,79 milyar di tahun 2011.

Beban keuangan juga meningkat di tahun 2011 dibanding tahun 2010

karena peningkatan hutang bank jangka pendek. Sebagian besar

pembiayaan di tahun 2011 disediakan oleh bank selain dari pemasok

sehingga mengakibatkan beban keuangan bersih sebesar Rp 15,9

milyar dibanding Rp 2,58 milyar di tahun 2010.

Biasanya laba atau rugi kurs timbul baik sebagai bagian dari laba

usaha ataupun bagian dari beban usaha akan berkorelasi sebagai

penyeimbang di beban pokok penjualan. Ini terjadi karena sebagian

besar penjualan bahan baku pakan adalah dalam dolar Amerika Serikat,

dan pelemahan rupiah terhadap dolar akan mengakibatkan

meningkatnya pendapatan dalam rupiah. Namun demikian, komoditas

seperti jagung dan kacang kedelai yang secara lokal diproduksi dijual

dalam rupiah berdasarkan harga pasar domestik. Seperti yang

disebutkan sebelumnya, perusahaan melebarkan portofolio produknya

dengan mengikut sertakan kacang kedelai di tahun 2011. Penjualan

kacang kedelai telah meningkat sejak triwulan ketiga dan penjualan

jagung untuk periode tersebut juga cukup besar. Walaupun perusahaan

telah memilki kebijakan lindung nilai yang baik, sentimen dan persepsi

pasar terhadap kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah yang

mendorong penguatan rupiah karena besarnya arus masuk investasi

asing langsung dan juga kuatnya arus masuk ke obligasi dan pasar

modal. Dengan demikian, penjualan harus dilakukan dalam rupiah

selain dolar Amerika Serikat untuk bertumbuh dengan menangkap

beberapa peluang bisnis.

Namun demikan, krisis ekonomi di zona eropa memberikan risiko pada

situasi tersebut walaupun rupiah secara relatif masih kuat, rupiah

terdepresiasi karena penarikan investasi di obligasi dan pasar modal.

Walaupun laba perusahaan cukup baik pada semester pertama 2011,

kondisi global merupakan hal yang utama yang menyebabkan rugi

selisih kurs yang tidak dapat diganti.

The other income / expenses account saw a reversal in 2011

registering a Rp 34.89 billion expense as opposed to Rp 19.37

billion income in 2010 due to foreign exchange loss in 2011,

instead of forex income in 2010.

General and Administration Expenses increased by Rp 34.07

billion or 88.38% on account of higher warehouse rent and increase

in salaries, which together accounted for 88.73% of the total

increase in G&A expenses for 2011. Warehouse rent increased

by Rp 25.36 billion and accounted for 74.43% while Salary

increments accounted for 14.3% of that increase. Although selling

expenses increased by Rp 13.31 billion or 24.52% to reach Rp

67.63 billion in 2011 compared to 2010, these direct expenses

were lower as a percentage of net sales. Selling expenses

accounted for 0.89% in 2011 compared to Rp 1.30% in 2010.

Increase in operating expenses resulted in a 17.28% drop in

operating income or a decrease of Rp 13.32 from Rp 77.11 billion

in 2010 to Rp 63.79 billion in 2011.

Financing expenses were also higher in 2011 compared to 2010

due to increase in short term bank loans. A substantial portion of

trade financing in 2011 was provided by banks instead of suppliers

and as such resulted in a net finance charge of Rp 15.9 billion

compared to Rp 2.58 billion in 2010.

Ordinarily any gain or loss of forex appearing either as an

operating income or as an operating expense would have a

corresponding balancing effect in the cost of goods sold. This is

because as most of company's feed ingredient sales are

denominated in USD, any depreciation in rupiah versus the dollar

would result in increased rupiah revenues. However at times,

commodities such as corn and soybeans that are locally grown

are sold on rupiah basis, based on domestic market prices. As

mentioned earlier, the company had expanded the product

portfolio to include soybeans in 2011. Soybean sales picked up

in the third quarter and corn sales during this period was also

substantial. Although, the company has a proper hedging policy,

the sentiment and market perception towards USD to rupiah

exchange rate was geared towards a stronger rupiah on the back

of large FDI inflows into the country as well as strong capital

inflows into the bond and equity market. As such, sales was done

in rupiah terms instead of in USD to ensure growth by capturing

more business.

However, euro zone crisis jeopardized the situation and although

rupiah was relatively resilient, it nevertheless depreciated due

to pull back of investments in bond and equity markets. Although

the company's profitability was well on track in the first half of

2011, global conditions played a key role to cause foreign

exchange loss that could not be compensated for.

Page 43: Laporan Tata Kelola Perusahaan

42

Higher interest expense is not a matter of concern as we believe

that short term bank loans provide the company a better opportunity

to price the commodity with the suppliers to offset the interest

expense. However, due to lower than expected gross and operating

margins, the other expense component comprising of forex and

finance charges for 2011 appears more pronounced than what it

would have been in any other year. Consequently, return on equity

dropped to 15.18 % in 2011 compared to 27.37% in 2010. Meanwhile

return on assets dropped to 1.76% in 2011 from 5.05% in 2010.

The company had commenced it's 10th year of listing on a strong

footing recording pretax earnings of Rp 42.92 billion in the 1st

quarter of 2011, followed by Rp 34.72 billion in the 2nd quarter.

However, the 3rd quarter recorded a pre-tax loss of Rp 42.3 billion

for the above mentioned reasons to derail the profitability which

was going well on track for the first six months of 2011. Although,

there was recovery in the 4th quarter earnings, it was only a modest

gain and not sufficient to completely offset the 3rd quarter losses.

Going forward, the company endeavors to take the necessary

steps in order to overcome the impediments as well as mitigate

risks so as to ensure a healthy and sustainable growth in the top

line as well as bottom line.

Dividend Payment

The Annual General Shareholder's Meeting ( AGM ) held on June

24, 2011 passed a resolution agreeing to distribute a cash dividend

of Rp 10 per share totaling Rp. 4,800,000,000 for the financial year

of 2010, which was paid on August 16, 2011 during that year.

The Annual General Shareholder's Meeting ( AGM ) held on June

21 2010 passed a resolution agreeing to distribute a cash dividend

of Rp. 6,5 per share totaling Rp. 3,120,000,000 for the financial

year of 2009, which was paid on October 28, 2010 during that year.

Information and Material Facts

All relevant information and material facts have been reported in

the public accountant's report. There is no additional information

or any material fact that needs to be reported from the date audited

financial report was prepared to the time this annual report was

published.

Tingginya beban bunga, bukanlah sesuatu hal yang menjadi suatu

masalah karena kami percaya bahwa pinjaman bank jangka pendek

tersebut memberikan perusahaan kesempatan untuk mendapatkan

harga komoditas dari pemasok yang lebih baik yang akan mengurangi

beban bunga tersebut. Namun demikian, karena rendahnya marjin laba

kotor dan laba usaha, beban operasional lainnya termasuk laba/rugi

selisih kurs untuk tahun 2011 terlihat lebih mencolok dibandingkan dengan

apa yang seharusnya di tahun-tahun sebelumnya. Akibatnya, perhitungan

imbal balik modal turun menjadi 15,18% di tahun 2011 dibandingkan

dengan 27,37% ditahun 2010. Sementara itu imbal balik terhadap aset

menurun dari 5,05% di tahun 2010 menjadi 1,76% di tahun 2011.

Perusahaan telah memulai ulang tahun ke-10nya sebagai perusahaan

publik dengan mencatat laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 42,92

milyar di triwulan 1 tahun 2011, diikuti dengan Rp 34,72 milyar di triwulan

ke 2. Namun demikian, di triwulan ke-3 perusahaan mencatat rugi sebelum

pajak sebesar Rp 42,3 milyar karena hal-hal tersebut di atas yang

mengurangi profitabilitas yang telah berjalan baik pada jalurnya pada

enam bulan pertama tahun 2011. Walaupun terdapat perbaikan dalam

pendapatan pada triwulan ke-4, hal tersebut hanya laba yang terbatas

namun tidaklah cukup untuk mengurangi kerugian di triwulan ke 3.

Untuk ke depannya, perusahaan mencoba untuk mengambil langkah-

langkah yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan tersebut seperti

mengurangi risiko untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan dapat

dipertahankan baik di level penjualan maupun level laba bersih.

Pembagian Dividen

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) yang

dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2011 telah menyetujui pembagian

dividen tunai kepada para pemegang saham untuk tahun buku

2010 sebesar Rp 10 setiap saham seluruhnya sebesar Rp

4.800.000.000,-. Dividen tunai dibayarkan pada tanggal 16 Agustus

2011.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) yang

dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2010 telah menyetujui

pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham untuk

tahun buku 2009 sebesar Rp 6,5 setiap saham seluruhnya sebesar

Rp 3.120.000.000,-. Dividen tunai dibayarkan pada tanggal 28

Oktober 2010.

Informasi dan Fakta Material

Seluruh informasi dan fakta material telah disampaikan dalam

laporan akuntan. Tidak ada informasi dan fakta material lainnya

yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan sampai dengan

diterbitkannya laporan tahunan ini.

Page 44: Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

43

PERAN DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris telah menelaah Laporan Tahunan PT FKS Multi

Agro Tbk. untuk laporan keuangan tahun 2011 yang telah

disampaikan oleh Direksi. Akuntan Publik Drs. Richard Risambessy

& Rekan telah mengaudit laporan keuangan perusahaan dan

laporan Auditor yang disertakan dalam laporan tahunan.

THE ROLE OF BOARD OF COMMISSIONERS (BOC)

The Board of Commissioners have reviewed the Annual Report of

PT FKS Multiagro Tbk. for the financial year 2011 as submitted by

the Board of Directors. Registered Public Accountants Richard

Risambessy & Rekan have duly examined the company’s financial

statements and the Auditor’s report is included in the Annual Report.

Berdiri / Standing: Siswanta Atmadja, Yus’anDuduk / Seated: Yundi Lowana

Page 45: Laporan Tata Kelola Perusahaan

44

General

The Board of Commissioners supervises and advises the Board

of Directors in performing its management tasks and setting FKS’s

strategy.

The BOC, acting in the interests of FKS, its business and

shareholders, supervises and advices the BOD. Major management

decisions, such as FKS’s strategy, major investments and budget,

require the approval the BOC. The BOC also supervises the

structure and management of systems, including the internal control

and risk management systems, and the financial reporting process.

The BOC selects and appoints new members to the board of

directors, prepares the remuneration policy for the board of directors

and decides on the remuneration for the individual members of the

board of directors. In addition, the BOC is the body that nominates

new BOC candidates for appointment to the Annual General Meeting

of Shareholders (AGM) and submits proposals for the remuneration

of the BOC members.

The BOC closely follows the developments in the area of corporate

governance of the relevant corporate governance rules within the

company. In 2011, the BOC has reviewed the amendment, which

came into force with effect from February 1, 2011, to determine

the implications for the BOC, its committees, FKS’s Board of

Directors and PT FKS Multi Agro Tbk. as a company.

Meetings and activities of BOC

The BOC held five meetings in 2011 in addition to the three meetings

that were held to specifically discuss the quarterly results. All

members of the BOC who were in office during that time attended

the meeting. During the various meetings, the BOC discussed

FKS’s strategy, financial situation, business risks, budget and

corporate targets, among other matters. In addition to the scheduled

meetings, members of BOC interacted intensively with the board

of directors as well as with its individual members through

consultations, telephone calls and regular reports. Moreover, several

informal meetings and telephone calls took place among the BOC

members to consult each other with respect to various topics.

In 2011, the BOC also followed the USGC crop tours to Brazil &

Argentina, to increase their understanding of the developments in

grain elevation systems and port handling technology that has a

bearing on the overall supply chain management.

Umum

Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasehat

kepada Direksi dalam melaksanakan tugas manajemen dan

penyusunan strategi FKS.

Dewan Komisaris, bertindak dalam kepentingan FKS, bisnis dan

pemegang saham, mengawasi dan memberikan nasehat kepada

Direksi. Keputusan manajemen utama, seperti strategi FKS,

investasi besar dan anggaran, memerlukan persetujuan Dewan

Komisaris. Dewan Komisaris juga mengawasi struktur dan sistem

manajemen, termasuk sistem pengendalian internal dan manajemen

risiko, dan proses pelaporan keuangan. Dewan Komisaris memilih

dan mengangkat anggota baru untuk Direksi, menyiapkan kebijakan

remunerasi bagi Direksi dan memutuskan remunerasi untuk anggota

individu dari Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris adalah badan

yang mencalonkan calon anggota Dewan Komisaris baru untuk

diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

dan menyerahkan proposal remunerasi anggota Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris mengikuti secara ketat pengembangan bidang

tata kelola perusahaan dari aturan tata kelola perusahaan yang

relevan dalam perusahaan. Pada tahun 2011, Dewan Komisaris

telah mengkaji perbaikan yang berlaku efektif dari tanggal 1 Februari

2011, untuk menentukan implikasi bagi Dewan Komisaris, komite-

komite di bawahnya, Direksi FKS dan PT FKS Multi Agro Tbk.

sebagai sebuah perusahaan.

Rapat dan kegiatan Dewan Komisaris

Dewan Komisaris pada tahun 2011 telah lima kali melakukan rapat

di samping tiga rapat yang diadakan untuk secara khusus

membahas hasil kuartalan. Semua anggota Dewan Komisaris yang

berada di kantor selama waktu itu menghadiri rapat tersebut.

Selama berbagai rapat, Dewan Komisaris antara lain mendiskusikan

strategi FKS, situasi keuangan, risiko bisnis, anggaran dan sasaran

perusahaan. Selain rapat dijadwalkan, anggota Dewan Komisaris

berinteraksi secara intensif dengan Direksi serta dengan masing-

masing anggota melalui konsultasi, panggilan telepon dan laporan

rutin. Selain itu, beberapa rapat informal dan panggilan telepon

berlangsung antara anggota Dewan Komisaris untuk berkonsultasi

satu sama lain sehubungan dengan berbagai topik.

Pada tahun 2011, Dewan Komisaris juga mengikuti tur yang

diadakan oleh United State Grain Council (USGC) ke Brasil &

Argentina, untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang

perkembangan dalam sistem elevasi gandum dan teknologi

penanganan di pelabuhan yang merupakan salah satu bagian

dalam manajemen rantai pasokan secara keseluruhan.

Page 46: Laporan Tata Kelola Perusahaan

45

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Pada tahun 2011, Dewan Komisaris menghabiskan banyak waktu

membahas strategi perusahaan FKS ini. Ada beberapa diskusi

yang berputar di sekitar krisis keuangan dan ekonomi dan

konsekuensinya bagi FKS.

Para anggota direksi menghadiri semua rapat Dewan Komisaris

secara penuh. Namun, para anggota Direksi tidak hadir ketika

Dewan Komisaris secara umum pada akhir setiap rapat membahas

topik yang terkait dengan antara lain fungsi dari Direksi dan Dewan

Komisaris, anggota individu, komposisi dari kedua dewan dan

hubungan mereka. Juga, berbagai komite dari Dewan Komisaris

secara teratur bertemu tanpa anggota Direksi.

Seperti praktek umum setiap tahun, saran yang dihasilkan dari

evaluasi tahun sebelumnya (2010) dilaksanakan pada tahun 2011,

seperti komposisi Dewan Komisaris dan komite-komitenya, frekuensi

dan kedalaman topik-topik tertentu untuk dibahas selama tahun

berjalan (misalnya risiko manajemen, strategi) dan proses evaluasi

itu sendiri.

Survei evaluasi tahun 2011 juga menghasilkan peningkatan berbagai

bidang misalnya diskusi yang lebih dalam dan lebih luas mengenai

topik-topik penting bagi FKS dan sebagai hasilnya berpengaruh

pada perpanjangan waktu rapat Dewan Komisaris. Juga

memungkinkannya Dewan Komisaris melakukan rapat yang

membahas hal-hal yang tidak dibahas dalam rapat Direksi. Umpan

balik telah diberikan kepada Direksi sehubungan dengan rapat

tersebut.

Remunerasi Dewan Komisaris

Rapat Umum Pemegang Saham menentukan remunerasi bagi

anggota Dewan Komisaris. Remunerasi Dewan Komisaris tidak

tergantung pada hasil keuangan perusahaan. Tidak ada anggota

Dewan Komisaris secara pribadi melakukan hubungan bisnis

dengan perusahaan selain sebagai anggota Dewan Komisaris.

Komite juga mengkaji proposal untuk Pangsa Pasar Indeks

Kepemimpinan (Marshal), menjadi salah satu target kinerja untuk

direksi untuk menyediakan komite remunerasi dengan saran

tentang topik ini. Komite juga menyediakan pendapatnya kepada

komite remunerasi sehubungan dengan tingkat pencapaian marshal.

Tidak satu pun dari anggota Dewan Komisaris memiliki saham

perusahaan. Perusahaan tidak memberikan pinjaman apapun

ataupun memberikan jaminan dalam hubungannya sebagai

anggota Dewan Komisaris.

Total kompensasi yang diterima oleh Dewan Komisaris untuk tahun

2011 adalah sebesar Rp 1,370 milyar.

In 2011, the BOC spent considerable time discussing FKS’s

corporate strategy. There were several discussions that revolved

around the financial and economic crisis and the possible

consequences thereof for FKS.

The members of the Board of Directors attended all meetings of

the full BOC. However, the members of the BOD were not present

when the BOC in general at the end of each meeting discussed

topics related to amongst others the functioning of the BOD and

the BOC, its individual members, the composition of both the boards

and their relationship. Also, the various BOC committees regularly

meet without the members of the board of directors.

As is the common practice each year, suggestions resulting from

the previous year’s (2010) evaluation were implemented in 2011,

such as the composition of the BOC and its committees, the

frequency and depth of certain topics to be discussed during the

year (e.g. risk management, strategy) and the evaluation process

itself.

The 2011 evaluation survey also resulted in various improvement

areas for example the more in-depth and more extensive discussions

on important topics for FKS and as a result thereof, extended BOC

meetings. Also the possible need for more meetings of the BOC

without the BOD was discussed. Appropriate feedback has been

given to the BOD concerning this evaluation meeting.

Remuneration of the Board of Commissioners

The General Meeting of Shareholders determines the remuneration

of the members of the BOC. The BOC remuneration is not dependent

on the financial results of the company. No member of the BOC

personally maintains a business relationship with the company

other than as a member of the BOC.

The committee also reviews the proposals for the Market Share

Leadership Index (MARSHAL), being one of the performance

targets for the Board of Directors to provide the remuneration

committee with advice on this topic. The committee also provides

its opinion to the remuneration committee with respect to the level

of achievement of the MARSHAL.

None of the members of the BOC own any shares of the company.

The company has not granted any loans to nor has it granted any

guarantees in favor of any of the members of the BOC.

The total compensation received by the BOC for the FY 2011 was

Rp 1.370 billion.

Page 47: Laporan Tata Kelola Perusahaan

PERAN DIREKSI

Direksi Perusahaan berkomitmen untuk menjunjung standar tertinggi

tata kelola perusahaan yang memungkinkan mereka untuk

melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif.

Mereka memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

l Berpartisipasi dalam pengembangan rencana strategis dan

pelaksanaan rencana operasi.

l Menetapkan tujuan akhir keuangan.

l Mengenali faktor risiko dan menyetujui sistim untuk menangani

risiko-risiko tersebut.

l Menyetujui laporan keuangan.

l Meninjau dan menyetujui pengeluaran modal.

l Melakukan komunikasi dengan para pemegang saham.

l Mengembangkan dan memperbaharui pola kerja Perusahaan

untuk pencapaian tata kelola perusahaan yang baik.

l Menganalisa integritas dari sistem internal Perusahaan.

l Memantau sistem informasi manajemen.

l Kebijakan dividen dan masalah lingkungan.

46

THE ROLE OF BOARD OF DIRECTORS

The Board of Directors of the Company are committed to the

highest standards of corporate governance practices to enable

them to carry out their responsibilities in an effective manner.

They have the following responsibilities:

l Participating in the development of strategic and operating

plans.

l Setting financial goals.

l Indentifying key risks and approving systems to manage

these risks.

l Approving financial statements.

l Reviewing and approving capital spending.

l Overseeing communication with shareholders.

l Developing and updating the company’s approach to corporate

governance.

l Reviewing the integrity of the company’s internal controls.

l Overseeing the management information systems.

l Dividend policy and environmental matters.

Kiri ke Kanan / Left to right: Liauw Sioe Lian, Kusnarto, Bong Kong Fui,Anand Kishore Bapat, Hiu Baron Setiawan Sumadi

Page 48: Laporan Tata Kelola Perusahaan

Direksi Perusahaan rutin mengadakan rapat setiap satu bulan

sekali dengan dihadiri minimal 3 Direktur dan dilakukan sesuai

dengan ketentuan anggaran dasar Perusahaan.

Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi para anggota direksi,

Perusahaan memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-

pelatihan dan seminar yang diselenggarakan oleh pihak luar.

Rapat Umum Pemegang Saham menentukan remunerasi bagi

anggota Direksi. Total kompensasi yang diterima oleh Direksi untuk

tahun 2011 adalah sebesar Rp 2,407 milyar.

PERANAN KOMITE AUDIT

Komite audit memberikan masukan dalam pembentukan dan

pemeliharaan kerangka kontrol keuangan internal dan standar

yang sesuai untuk manajemen keuangan Perusahaan.

Fungsi utama komite audit adalah menyediakan informasi keuangan

yang dapat diandalkan dan terjamin keakuratannya untuk dapat

digunakan oleh dewan pengurus dalam menentukan arah /

kebijaksanaan Perusahaan, dan juga untuk digunakan dalam

laporan keuangan.

Tanggung jawab komite audit meliputi:

Meninjau laporan keuangan internal dan eksternal dan

mengawasi untuk memastikan apabila ditemukan adanya

kesalahan yang serius/teridentifikasi adanya kesalahan prosedur

sehingga dapat dilakukan perbaikan yang cepat dan tepat oleh

pihak manajemen.

Berhubungan dengan eksternal auditor dan memastikan

bahwa pemeriksaan tahunan dilakukan secara efektif.

Memonitor kesesuaian dengan aturan hukum yang berhubungan

dengan laporan keuangan dan manajemen.

Meningkatkan kualitas fungsi akuntansi.

Komite audit melakukan penilaian terhadap prestasi eksternal

auditor setiap tahunnya dan bertemu dengan mereka untuk:

Mendiskusikan rencana audit eksternal.

Mendiskusikan kemungkinan masalah-masalah yang akan

timbul.

Mendiskusikan dampak dari usulan perubahan dalam ketentuan

akuntansi atau peraturan dalam pembuatan laporan keuangan.

Meninjau pengajuan biaya untuk pekerjaan audit yang akan

dilakukan.

Memeriksa laporan keuangan tiga bulanan sebelum diajukan

ke Bursa Efek Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal.

Menyetujui laporan keuangan dan laporan lainnya sebelum

diajukan atau diumumkan.

47

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

The Company’s Board of Directors routinely hold meeting once a

month, presented by minimum 3 Directors, as per the provisions

of the articles of association of the Company.

The Company provides the opportunity to attend training and

seminars held by external parties to improve the skills and

competency of the members of the Board of Directors.

The General Meeting of Shareholders determines the remuneration

of the members of the BOD. The total compensation received by

the BOD for the FY 2011 was Rp 2..407 billion.

THE ROLE OF AUDIT COMMITTEE

The audit committee advises on the establishment and maintenance

of a framework of internal financial controls and appropriate

standards for the financial management of the Company.

A primary function of the committee is to provide the board with

assurance as to the quality and reliability of financial information

prepared for use by the board in determining policies or for including

in financial statements.

The responsibilities of the audit committee include:

Reviewing internal and external financial reporting and controls

to ensure that wherever major deficiencies or breakdowns in

controls or procedures are identified, appropriate and prompt

remedial action is taken by management.

Liaising with the external auditors and ensuring that the annual

statutory audits are conducted in an effective manner.

Monitoring compliance with legal requirements as they affect

financial reporting and management.

Improving the quality of the accounting function.

The audit committee reviews the performance of the external

auditors on an annual basis and meets with them during the year

as follows:

To discuss the external audit plan.

To discuss any signif icant problems that may be

foreseen.

To discuss the impact of any proposed changes in the accounting

policies or regulations on the financial statements.

To review the fees proposed for the audit work to be

performed.

To review each quarter’s financial statements and reports prior

to lodgment with IDX and Bapepam.

To approve the financial statements and reports prior to

announcement or lodgment as the case may be.

Page 49: Laporan Tata Kelola Perusahaan

48

In 2011, the Audit Committee held several conference calls and

met four times, in which specifically the quarterly results of the

year-end audit were discussed.

The current members of FKS audit committee are Mr. Yus’an

(Chairman), Indra Sakti Kalipurnaries and Fenny Novelita Halim.

The members of the Audit Committee are all independent, non-

executive members of the BOC.

The Audit Committee focuses strongly on the review of FKS’s

quarterly (and annual) results and announcements. It also

continuously monitors the activities of the internal audit department

with respect to FKS’s internal controls and risk management

systems, including the internal controls over financial reporting.

Other activities of the audit committee were: discussion and approval

of the internal and external audit plan and related external audit

fees; review of:

The audit and non-audit fees paid to the company’s external

auditor.

The audit activities of the company’s internal and external auditor.

The internal and external auditor’s management letter;

Discussions on tax strategy, as well as the tax systems and tax

planning.

Review of the way FKS manages its IT landscape, and review

of regular updates on the activities of the company’s disclosure

committee.

Significant attention was also given to FKS’s financial position

and financing policy, in view of the global financial market crisis

and severe economic downturn experienced especially in the

second half of 2011.

ESTABLISHMENT OF THE INTERNAL AUDIT UNIT

In order to meet the provisions as stipulated in the decree of the

chairman of the capital market supervisory agency and financial

institution dated November 28, 2008 No. Kep-496/BL/2008 regulation

No. IX.I.7 on the establishment and guidance unit of the internal

audit charter, the company in compliance with issued directive,

established the Internal Audit Unit on November 17, 2009.

Pada tahun 2011, Komite Audit mengadakan panggilan konferensi

dan bertemu empat kali, di mana khususnya hasil kuartalan dari

audit akhir tahun dibahas.

Para anggota komite audit FKS adalah Yus’an (Ketua), Indra Sakti

Kalipurnaries dan Fenny Novelita Halim. Para anggota Komite

Audit semua independen, non-eksekutif anggota Dewan Komisaris.

Komite Audit berfokus kuat pada review hasil dan pengumuman

kuartalan FKS (dan tahunan). Hal ini juga terus memantau kegiatan

departemen internal audit terhadap pengendalian internal FKS dan

sistem manajemen risiko, termasuk pengendalian internal atas

pelaporan keuangan. Kegiatan lain komite audit adalah: diskusi

dan persetujuan rencana audit internal dan eksternal dan terkait

biaya audit eksternal; meninjau:

Biaya audit dan non-audit yang dibayarkan kepada auditor

eksternal perusahaan;

Kegiatan audit oleh auditor perusahaan internal dan eksternal;

Pengelolaan surat auditor internal dan eksternal;

Diskusi tentang strategi pajak, serta sistem pajak dan

perencanaan pajak;

Review cara FKS mengelola lanskap IT-nya, dan peninjauan

update reguler pada kegiatan komite pengungkapan

perusahaan.

Perhatian yang signifikan juga diberikan untuk posisi keuangan

dan kebijakan pembiayaan FKS, mengingat krisis pasar

keuangan global dan penurunan ekonomi yang parah dialami

terutama pada paruh kedua tahun 2011.

PENDIRIAN UNIT AUDIT INTERNAL

Guna memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam Surat

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga

Keuangan No.Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008

Peraturan No.IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman

Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perusahaan telah

membentuk Unit Audit Internal untuk memenuhi ketentuan tersebut

pada tanggal 17 Nopember 2009.

Page 50: Laporan Tata Kelola Perusahaan

49

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

The Company has appointed Ms. Ineke Purnamasari as the Internal

Auditor for the company.

The following duties and responsibilities are assigned to the internal

auditor:

To arrange and perform the annual internal audit plan.

To examine and evaluate the performance of internal control

and risk management system.

To examine and evaluate the efficiency and effectiveness across

various organizational functions.

To provide objective information regarding investigation activities

for every level of management.

To prepare the audit report and submit it to the President

Director.

To monitor, analyze and report the realization of improvement

activities.

To co-operate with audit committee.

To arrange an evaluation program about the quality of internal

audit activities.

To conduct special examination if required.

INTERNAL CONTROL FRAME WORK

The board’s internal control framework has three components:

Financial reporting: There is a comprehensive budgeting system

with the annual budget approved by the directors. Monthly actual

result is reported against Budget. The Company reports to it’s

shareholders on a quarterly basis.

Quality and integrity of personnel: The Company seeks to

employ people of the highest quality and integrity. Formal

appraisals are conducted annually for all employees.

Operating unit controls: Financial controls and procedures

including information system are in place and reporting occurs

on a monthly basis.

COMMITTEES UNDER BOC

While retaining overall responsibility, the BOC assigns certain of

its tasks to its four committees: the Audit Committee, the

Remuneration Committee, the Nomination Committee and the

Strategy Committee. Members of these committees are appointed

by the BOC.

Perusahaan telah mengangkat saudari Ineke Purnamasari sebagai

auditor internal Perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab auditor internal adalah:

Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan.

Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen

dan sistem manajemen risiko.

Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan

efektivitas di berbagai bidang fungsi perusahaan.

Menyediakan informasi yang obyektif tentang aktivitas audit

pada semua tingkat manajemen.

Mempersiapkan laporan hasil audit dan menyampaikan laporan

tersebut kepada Direktur Utama.

Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak

lanjut perbaikan yang telah disarankan.

Bekerja sama dengan komite audit.

Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit

internal yang dilakukannya.

Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

KERANGKA PENGENDALIAN INTEREN

Kerangka pengendalian interen dewan mempunyai tiga komponen:

Laporan keuangan : Adanya sistem anggaran belanja yang

menyeluruh dengan anggaran tahunan yang disetujui oleh

Direksi. Laporan realisasi bulanan dilaporkan sesuai dengan

biaya yang telah dianggarkan. Perusahaan memberikan laporan

keuangan kepada para pemegang saham setiap periode tiga

bulan.

Kualitas dan integritas karyawan : Perusahaan beritikat

mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki kualitas dan integritas

tertinggi. Penilaian prestasi kerja diadakan setiap tahun terhadap

semua karyawan.

Pengawasan unit kerja : Dijalankannya pengendalian keuangan

dan berbagai prosedur termasuk system informasi dan pelaporan

dilakukan setiap bulannya.

KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS

Sementara tetap mempertahankan tanggung jawab keseluruhan,

Dewan Komisaris menetapkan tugas tertentu untuk empat komite:

Komite Audit, Komite Remunerasi, Komite Nominasi dan Komite

Strategi. Anggota komite ini diangkat dari antara Dewan Komisaris.

Page 51: Laporan Tata Kelola Perusahaan

50

Decisions and recommendations of the four committee meetings

are reviewed in plenary meetings of the BOC. The advantage of

the committees preparing certain decisions and topics for discussion

in the BOC is the fact that those committees can discuss relevant

topics in more detail than would be possible in the full BOC meetings,

enabling better recommendations for the Board of Directors and

it provides for better decisions to be taken by the full BOC.

In general each committee evaluates its composition and functioning

annually. The annual evaluations ensure continuous focus on the

quality of the activities of the committees their composition and

their functioning.

Nomination Committee

The Nomination Committee held three scheduled meetings and

several informal meetings. The current members of the FKS

Nomination Committee are Yus’an and Irwan Wanandi.

Amongst the main topics for discussion in 2011, were the composition

of the Board of Commissioners and the Board of Directors. The

composition of the boards was extensively discussed for amendment

and enlargement. As a result of these discussions, the Nomination

Committee recommended to the Board of Commissioners to appoint

Mr. Siswanta Atmadja as the successor to Mrs. Lenny Kartadinata

as the President Commissioner, to appoint Mr. Yus’an in place of

Mr. Mokmin Susilo as the Independent Commissioner and to extend

the board to comprise of three members by appointing Mrs Yundi

Lowana as a Commissioner.

Furthermore, this also resulted in the nomination of Mr. Hiu Baron

Setiawan Sumadi as the President Director to succeed Mr. Siswanta

Atmadja, the nomination of Mr. Bong Kong Fui to take charge from

Mrs. Yundi Lowana, Mrs. Liauw Sioe Lian to take charge from Mr.

Tjong Heriyanto. It was also decided to enlarge the Board of

Directors to five members which resulted in the appointment of Mr.

Kusnarto as the Director of FKS. Mr. Anand Kishore Bapat continues

to be the Director by way of re-appointment to the board.

In view of the continuously increasing importance and therefore

also increasing workload of corporate governance, it has been

decided that as per this year, the responsibilities of the Nomination

Committee will be expanded to include the monitoring of the corporate

governance developments and inherent thereto also advising the

Board of Commissioners and the company of this topic.

Keputusan dan rekomendasi dari pertemuan empat komite terakhir

dalam pertemuan pleno Dewan Komisaris. Keuntungan dari komite

mempersiapkan keputusan-keputusan tertentu dan topik untuk

diskusi di Dewan Komisaris adalah kenyataan bahwa mereka

komite bisa mendiskusikan topik yang relevan secara lebih rinci

daripada yang mungkin dalam pertemuan Dewan Komisaris penuh,

memungkinkan rekomendasi yang lebih baik bagi direksi dan

menyediakan lebih baik keputusan yang akan diambil oleh Dewan

Komisaris penuh.

Secara umum setiap komite mengevaluasi komposisi dan fungsi

setiap tahunnya. Evaluasi tahunan memastikan fokus terus menerus

pada kualitas kegiatan komite komposisi dan fungsi mereka.

Komite Nominasi

Komite Nominasi mengadakan tiga pertemuan terjadwal dan

beberapa pertemuan informal. Para anggota Komite Nominasi FKS

saat ini adalah Yus’an dan Irwan Wanandi

Di antara topik utama untuk diskusi pada tahun 2011, adalah

komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. Komposisi Dewan secara

ekstensif didiskusikan untuk perubahan dan pembesaran. Sebagai

hasil dari diskusi ini, Komite Nominasi merekomendasikan kepada

Dewan Komisaris untuk pencalonan Siswanta Atmadja sebagai

penerus Lenny Kartadinata sebagai Komisaris Utama, untuk

pencalonan Yus’an menggantikan Mokmin Susilo sebagai Komisaris

Independen dan untuk melengkapi anggota menjadi tiga dengan

pencalonan Yundi Lowana sebagai Komisaris.

Selanjutnya, ini juga mengakibatkan pencalonan Hiu Baron Setiawan

Sumadi sebagai Direktur Utama untuk menggantikan Siswanta

Atmadja, pencalonan Bong Kong Fui untuk menggantikan Yundi

Lowana, Liauw Sioe Lian untuk menggantikan Heriyanto. Hal itu

juga memutuskan untuk memperbesar jajaran Direksi menjadi lima

anggota yang mengakibatkan pencalonan Kusnarto sebagai Direktur

FKS. Anand Kishore Bapat tetap menjadi Direktur dengan cara

ditunjuk kembali.

Karena dilihat penting dan akibat meningkatnya beban kerja tata

kelola perusahaan, diputuskan bahwa mulai tahun ini tanggung

jawab Komite Nominasi akan diperluas untuk mencakup pemantauan

pengembangan tata kelola perusahaan dan juga memberikan saran

kepada Dewan Komisaris dan perusahaan dari topik ini.

Page 52: Laporan Tata Kelola Perusahaan

51

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Remuneration Committee

In 2011, the Remuneration committee formally met six times. The

members of FKS’s Remuneration Committee are Cendra Ong and

Irda Farinduany.

During 2011, the main subject was to standardize the remuneration

policy by benchmarking against set standards. Independent experts

in the field of remuneration for members of the Board of Directors

in Indonesian Stock exchange listed companies assisted the

Remuneration Committee. These experts do not provide

remuneration advice to the Board of Directors.

Logistics Strategy Committee

The logistics and Strategy Committee formerly met four times in

2011 in addition to several informal meetings. The current members

of FKS Logistics Strategy committee are Farhan Gunawan, Sentot

Teguh Waluyo and Rico Motto Chandra. In addition, the Logistics

Strategy Committee also took into consideration the suggestions

put forth by the external advisors.

The Logistics Strategy Committee reviews the specific FKS logistic

matters important at that time. The outcome of the discussion is

reported in the meetings of the full Board of Commissioners.

Because important technical matters are being discussed extensively

in this committee and because the reporting is done in a

comprehensive way, this practice increases the Board of

Commissioners understanding of FKS logistic matters and enables

it to better supervise the strategic choices facing FKS.

The main subjects of the meetings of the Logistics Strategy

Committee in 2011 were the company’s logistic road map including

port infrastructure facilities.

The company also reviews the proposals to boost discharging

efficiencies, as it is one of the critical factors within the supply chain

management.

THE ROLE OF CORPORATE SECRETARY

The board believes that the avenues available for shareholders and others

interested in the company should be responsive and effective to have

their inquiries about the company properly answered.

Shareholder inquiries are treated on a priority basis with prompt responses

from the company’s corporate secretary. In addition, significant portion

of the company’s communication is reviewed by the board prior to its

distribution to the shareholders, including its annual report, annual financial

statements, management discussion and analysis, quarterly result and

comments from management there on.

Komite Remunerasi

Pada tahun 2011, Komite Remunerasi secara resmi bertemu enam

kali. Para anggota Komite Remunerasi FKS adalah Cendra Ong

dan Irda Farinduany.

Selama 2011, subyek utama adalah untuk standarisasi kebijakan

remunerasi dengan mengacu pada standar yang ditetapkan.

Independen ahli di bidang remunerasi untuk anggota Direksi di

perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

dibantu Komite Remunerasi. Para ahli ini tidak memberikan saran

remunerasi kepada Direksi.

Komite Strategi Logistik

Logistik dan Komite Strategi resmi bertemu empat kali pada tahun

2011 di samping beberapa pertemuan informal. Para anggota

komite saat Strategi Logistik FKS adalah Farhan Gunawan, Sentot

Teguh Waluyo dan Rico Motto Chandra. Selain itu, Komite Strategi

Logistik juga mempertimbangkan saran-saran yang diajukan oleh

penasehat eksternal.

Komite Strategi Logistik mengulas hal-hal logistik spesifik FKS

yang penting pada waktu itu. Hasil dari diskusi ini dilaporkan dalam

pertemuan Dewan Komisaris penuh. Karena hal-hal teknis yang

penting yang sedang dibahas secara luas dalam komite ini dan

karena pelaporan dilakukan secara komprehensif, praktek ini

meningkatkan Dewan Komisaris pemahaman tentang hal-hal logistik

FKS dan memungkinkan untuk lebih mengawasi pilihan strategis

yang dihadapi FKS.

Subyek utama dari pertemuan Komite Strategi Logistik pada tahun

2011 adalah peta jalannya logistik perusahaan termasuk fasilitas

infrastruktur pelabuhan.

Perusahaan ini juga mengkaji proposal untuk meningkatkan efisiensi

pemakaian, karena merupakan salah satu faktor penting dalam

manajemen rantai pasokan.

PERANAN SEKRETARIS PERUSAHAAN

Dewan berpendapat bahwa harus disediakan tempat yang secara

responsif dan efektif dapat melayani pertanyaan para pemegang saham

dan pihak-pihak lainnya.

Pertanyaan-pertanyaan pemegang saham diperlakukan sebagai prioritas

dan ditanggapi sesegera mungkin oleh sekretaris perusahaan. Sebagai

tambahan, sebagian besar komunikasi Perusahaan ditelaah oleh dewan

sebelum disampaikan kepada para pemegang saham, termasuk

diantaranya laporan tahunan, laporan keuangan tahunan, diskusi dan

analisis manajemen, hasil laporan keuangan triwulan dan tanggapan

dari manajemen.

Page 53: Laporan Tata Kelola Perusahaan

52

Tasks performed by the Corporate Secretary are as follows:

To follow the capital market developments, particularly the regulations

which prevail in the capital market.

Provide necessary information to the public regarding the corporate

condition and outlook.

Provide inputs to directors for fulfillment of regulations, particularly

capital market regulations, company act including the relative

implementation guidelines.

To act as a contact person between the company, public, bapepam

and the stock exchange.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY STATEMENT

Companies influence employment through the quality of jobs they provide,

through production, employee relations and investments. A particularly

important aspect of corporate social responsibility is the relationship

between companies and the local community in which they are based.

Companies are often brought into contact with new societies and social

structures and are thus faced with very different expectations, for example,

in the areas of health and safety, employment practices and environmental

protection. Companies have an interest in operating in environments free

from armed conflict or disease, where an educated and healthy workforce

is available, where investments are not endangered by unstable and

corrupt environment. Companies are ultimately dependant on the

sustainable development of the region in which they operate. While it is

not companies’ sole or primary responsibility to achieve this, we at FKS

understand how corporate activity contributes to sustainable development.

The company’s corporate social responsibility strategies are based on an

integrated and balanced approach, incorporating a comprehensive set

of policies, practices and programs with regards to economic and social

factors.

Local Communities

We usually recruit work force from the local community. We believe that

involvement in community projects can help strengthen ties between a

company and the local population and this, together with the company’s

reputation as a local employer, may positively influence its competitiveness

and help a smooth integration into the local community.

In addition, we believe that a company should have its own standards

and philosophy without causing any alienation and isolation and without

being viewed as an attack on the society’s cultural values and beliefs.

Tugas yang dijalankan Sekretaris Perusahaan mencakup:

Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-

peraturan yang berlaku dibidang pasar modal.

Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi

yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi dan masa

depan Perusahaan.

Memberikan masukan kepada direksi untuk memenuhi ketentuan

undang-undang, khususnya undang-undang tentang pasar

modal, undang-undang perusahaan terbatas dan peraturan-

peraturan pelaksanaannya.

Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan masyarakat,

bapepam dan bursa efek.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Perusahaan memberikan pelayanannya melalui kualitas kerja yang

diberikan melalui produksi, hubungan antar karyawan dan investasi.

Sebuah aspek penting dari tanggung jawab sosial adalah hubungan

antara perusahaan dengan masyarakat setempat. Perusahaan sering

berhubungan dengan lingkungan sosial masyarakat yang baru yang

kemudian mengakibatkan harus menghadapi keinginan yang berbeda

sebagai contoh kesehatan dan keamanan, praktek kerja dan perlindungan

terhadap lingkungan. Perusahaan memiliki kepentingan agar dapat

beroperasi di lingkungan yang bebas dari konflik atau masalah kesehatan,

terdapatnya tenaga kerja yang berpendidikan dan sehat, tempat dimana

investasi tidak terancam oleh lingkungan yang tidak stabil dan korup.

Perusahaan pada akhirnya bergantung pada dukungan pembangunan

di wilayah dimana mereka beroperasi. Meskipun itu bukan tanggung

jawab perusahaan 'tunggal atau utama untuk mencapai hal ini, FKS

memahami bagaimana aktivitas perusahaan memberikan kontribusi

untuk pembangunan berkelanjutan. Strategi tanggung jawab sosial

perusahaan didasarkan pada pendekatan terpadu dan seimbang,

menggabungkan seperangkat kebijakan, praktek dan program berkaitan

dengan faktor ekonomi dan sosial.

Masyarakat Setempat

Kami biasanya merekrut tenaga kerja dari masyarakat setempat. Kami

percaya bahwa keterlibatan dalam proyek-proyek masyarakat dapat

membantu memperkuat hubungan antara perusahaan dan penduduk

setempat, dan ini sebagai perusahaan lokal secara positif dapat

mempengaruhi daya saing dan membantu integrasi yang mulus dengan

masyarakat setempat.

Selain itu, kami percaya bahwa perusahaan harus memiliki standar sendiri

dan filosofi yang tidak menyebabkan keterasingan dan isolasi dan tidak

dipandang sebagai ancaman terhadap nilai-nilai budaya dan kepercayaan

masyarakat.

Page 54: Laporan Tata Kelola Perusahaan

53

Karyawan dan Sumber Daya Manusia

FKS menekankan pada peningkatan jaringan informasi internal,

mengembangkan program pelatihan khusus (lokal atau sebaliknya),

memberikan kesempatan untuk magang. Kebijakan perekrutan yang

non-diskriminatif diambil untuk menawarkan kesempatan kerja penghasilan

yang sama baik pria dan wanita.

FKS mencakup filosofi yang menganggap perusahaan sebagai investor

pada manusia dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan

melalui pelatihan dan pengembangan karyawannya untuk mencapai

tujuan bisnis.

Memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan kinerja bisnis dan daya

saing, melalui pendekatan direncanakan untuk menetapkan dan

mengkomunikasikan tujuan bisnis dan mengembangkan karyawan untuk

memenuhi tujuan tersebut. Kami menganggap pencapaian standar ini

sebagai prestasi tanggung jawab sosial perusahaan di bidang

kesejahteraan karyawan.

Kesehatan dan Keselamatan

Isu tentang kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, walaupun saat

ini ditangani oleh hukum perusahaan, dapat diatasi dengan skema

sukarela dalam rangka untuk meningkatkan standar di tempat kerja. Di

bawah undang-undang perseroan terbatas saat ini, kebijakan kesehatan

dan keselamatan adalah wajib bagi perusahaan. Kami menekankan

pada Revitalisasi Kesehatan dan Keselamatan, yang dirancang untuk

mempromosikan pemahaman yang lebih besar atas masalah kesehatan

dan keselamatan dalam organisasi.

Restrukturisasi Perusahaan

Reorganisasi perusahaan memiliki efek yang serius baik pada tenaga

kerja dan pemangku kepentingan pihak lainnya. Namun, proses

restrukturisasi dapat gagal untuk mencapai tujuan dalam mengurangi

biaya, meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kualitas dan layanan

pelanggan karena kerusakan yang berakibat pada semangat kerja

karyawan. Oleh karena itu, tampaknya diperlukan restrukturisasi yang

memperhitungkan seluruh kepentingan dan hal-hal yang terkait atas

dampak yang diakibatkan oleh proses restrukturisasi tersebut. Ini termasuk

perlindungan terhadap hak-hak karyawan, pelatihan kerja mereka dan

memastikan adanya pembentukan prosedur untuk berbagi informasi,

dialog, kerjasama dan kemitraan.

Mempertahankan Standar Etika

Perusahaan telah menetapkan pedoman mengenai standar dimana

semua karyawan diharapkan untuk melaksanakan dan menunjang

standar yang telah ditetapkan. Pedoman ini antara lain berhubungan

dengan tingkah laku pribadi, kebijaksanaan dan prosedur kepegawaian,

kesehatan dan keselamatan.

Employees and Human Resources

FKS emphasizes on improving internal information networks, developing

specific training programs (local or otherwise), providing opportunities for

apprenticeship. Responsible non-discriminatory recruitment practices are

adopted offering enhanced equal employment opportunities and

remuneration packages for both men and women.

FKS embraces a philosophy which considers companies as investors in

people and aims at improving the company’s performance through the

training and development of its people to achieve business goals.

This provides a framework for improving business performance and

competitiveness, through a planned approach to setting and communicating

business objectives and developing employees to meet these objectives.

We consider the attainment of this standard as a corporate social

responsibility achievement in the area of employee welfare.

Health and Safety

Issues regarding health and safety at work, although currently addressed

by company law, can be tackled by complementary voluntary schemes

in order to raise such standards in the workplace. Under current companies

regulation act, a health and safety policy is mandatory for companies. We

are emphasizing on Revitalizing Health and Safety, which is designed to

promote greater understanding of health and safety issues within the

organization.

Company Restructuring

Company reorganization has serious effects both on the workforce and

other stakeholders. However, it seems that restructuring operations can

fail to achieve their objectives of reducing costs, increasing productivity

and improving quality and customer service because of the damage

caused to employee morale. Therefore, it appears necessary for responsible

restructuring task s to take into account the interests and concerns of all

of those affected by the restructuring process. This includes safeguarding

employees’ rights, their vocational retraining and ensuring the establishment

of procedures for information-sharing, dialogue, co-operation and

partnership.

Maintaining Ethical Standards

The Company has established guidelines that deals with the standards

which the employees are expected to maintain and standards they are

expected to live up to. These guidelines deal with, among other things,

personal conduct, personnel policies and procedures, health and safety.

Page 55: Laporan Tata Kelola Perusahaan

54

All directors, executives, managers and employees are expected to act

with utmost integrity and objectivity, striving at all times to enhance the

reputation and performance of the company.

Caring for the Environment

The company aims to ensure that proper standards of environmental

care are achieved. The board is conscious of the need to ensure that the

company adheres to high environmental standards and that the company

is aware of, and is in compliance with, all relevant environmental legislation.

For the year 2011, the company participated in various Corporate Social

Responsibility activities such as contributing for annual religious events,

contributing for orphanage and also contributing for people's welfare

activities via the tempe Indonesia forum. The total amount spent for

Corporate Social Responsibility activities amounted to Rp 121,400,000

(Rupiah one hundred and twenty one million and four hundred thousand)

RISK AND MITIGATION

Availability of Raw Materials

Variability of abundance is caused by environmental factors. The

oceanographic conditions are very much influenced by monsoons. Rough

sea conditions prevent fishermen from going fishing. All these variations

affect yearly production volumes. In response, the Company engages

in procuring fish from various catchment areas as well as buying tuna

waste. The supply continuity of raw material is secured by paying a fair

and competitive price on cash basis, to lure fishermen to supply maximum

quantity possible.

Price Fluctuation and Rupiah Exchange Rate

Since the company is engaged in import of feed ingredients, exchange

rate fluctuations influence the company’s income. Price fluctuation in the

international market also influence price of import raw material. These

price variations in turn affect demand, thereby affecting company’s sales

and profitability. In response, the company adequately balances its

exposure through proper risk management.

Product Quality

If we procure raw materials and products without proper selection and

process then the quality may not fulfill the standard as required by the

customers.

Semua direksi, eksekutif, manajer dan karyawan diharapkan untuk

bertindak dengan integritas dan objektifitas tinggi, berusaha setiap saat

untuk meningkatkan reputasi dan prestasi perusahaan.

Peduli Lingkungan

Perusahaan menargetkan untuk memastikan standar yang layak untuk

pemeliharaan lingkungan dapat terpenuhi. Dewan sadar akan perlunya

memastikan bahwa perusahaan mentaati standar lingkungan yang tinggi

dan perusahaan menyadari dan memenuhi semua peraturan perundang-

undangan yang berlaku terkait dengan lingkungan.

Pada tahun 2011 aktifitas tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan

dalam bentuk partisipasi dalam kegiatan keagamaan seperti pengadaan

hewan kurban, Maulid Nabi, santunan anak Yatim-Piatu, dan mendukung

kemitraan dengan masyarakat melalui forum Tempe Indonesia serta

acara masyarakat lainnya dengan total nilai sebesar Rp. 121.400.000,-

(seratus dua puluh satu juta empat ratus ribu rupiah).

RISIKO DAN MITIGASI

Ketersediaan Pasokan Bahan Baku

Faktor penentu limpahan ketersediaan pasokan bahan baku adalah alam

dan cuaca. Kondisi kelautan sangat dipengaruhi oleh curah hujan dan

angin. Cuaca buruk disertai gelombang besar mengurangi hasil tangkapan

pelaut. Semua faktor tersebut mempengaruhi volume produksi tahunan.

Perusahaan menyikapi situasi ini dengan pengadaan ikan laut dari

berbagai area penangkapan dan juga melakukan pembelian produk

sampingan ikan tuna. Kesinambungan ketersediaan bahan baku

diamankan dengan mekanisme harga yang mengikuti harga pasar yang

kompetitif demi menjaga mata rantai penyaluran bahan baku oleh nelayan

secara maksimal.

Risiko Fluktuasi Harga dan Nilai Tukar Rupiah

Karena perusahaan melakukan kegiatan impor bahan baku pakan ternak

maka fluktuasi nilai rupiah dapat berpengaruh pada pendapatan

perusahaan. Fluktuasi harga pasar internasional juga berpengaruh pada

harga impor bahan baku yang kemudian dapat mempengaruhi permintaan,

sehingga pada akhirnya mempengaruhi pendapatan perusahaan. Sebagai

antisipiasi, perusahaan secara seimbang membatasi risiko usaha dengan

penerapan manajemen risiko yang memadai.

Risiko Kualitas Produk

Pengadaan bahan baku ikan tanpa uji mutu dan pengolahan ketat maka

hasil produksinya tidak akan memenuhi standar baku mutu pihak

konsumen.

Page 56: Laporan Tata Kelola Perusahaan

Hal tersebut akan mengakibatkan harga jual produk menjadi tidak

kompetitif. Sebagai antisipasi, Perusahaan melakukan pengujian kontrol

kualitas dan fumigasi bilamana diperlukan untuk menjaga standar kualitas.

Risiko Kondisi Makro Ekonomi

Kondisi ekonomi makro yang buruk, seperti resesi ekonomi dunia dapat

mempengaruhi daya beli konsumen sehingga dapat menimbulkan

pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap permintaan

produkproduk Perusahaan sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi

tingkat pendapatan Perusahaan. Sebagai langkah antisipasi, kami

mencoba mensejajarkan kebutuhan kepada para pelanggan sesuai

kebutuhan mereka. Kami menjaga cadangan persediaan yang cukup

untuk menjaga keluwesan untuk bertindak dengan cepat bilamana terjadi

lonjakan permintaan.

Risiko Persaingan Pasar dan Produk Substitusi

Adanya persaingan antar produk yang dipasarkan Perusahaan dengan

produk sejenis maupun produk-produk substitusi lainnya dapat

mempengaruhi pangsa pasar Perusahaan dan tingkat penjualan

Perusahaan. Sebagai langkah antisipasi, kami menawarkan produk

beragam dan juga mempertahankan kemampuan mengikuti tren dalam

formulasi pakan.

Risiko Penyakit Yang Menyerang Hewan

Dengan terjangkitnya wabah penyakit yang menyerang hewan dapat

menimbulkan kerugian terhadap permintaan dan persediaan. Sebagai

antisipasi, kami waspada terhadap segala insiden wabah dan

mempertahankan basis konsumen yang tersebar diberbagai daerah.

PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI

Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak ada perkara yang sedang

dihadapi Perusahaan, anggota Direksi maupun anggota Dewan

Komisaris:

It can lead to lower selling price. In response, the company does proper

testing, quality control and fumigation as and when required to maintain

standard quality.

Macro Economic Conditions

Economic down turn such as an economic recession could influence

consumer purchasing power. It could have a negative impact for the

demand of the Company’s products, and ultimately affect the Company’s

income. In response, we try to align the supply to our customers as per

their needs. We maintain adequate buffer stock so as to maintain the

ability to respond swiftly whenever the demand picks up.

Competition and Market Risk Product Substitution

The competition between the company’s product with similar products

or substitution products might influence the market share and sales of

the Company. In response, we offer a wide range of feed ingredients and

also maintain the ability to follow the trend in feed formulation.

The risk of Animal Disease

Any outbreak of animal disease can have an adverse impact on demand

& supply. In response, we are alert and watchful about such incidences

and maintain a geographically diverse customer base.

ENCOUNTERED LEGAL MATTERS

As of 31 December 2011, there are no pending legal matters faced by

the Company, nor by the Board of Directors nor by the Board of

Commissioners.

55

Untuk informasi perusahaandapat menghubungiSekretaris Perusahaan:

For company info,please contactCorporate Secretary:

Sampoerna Strategic Square

North Tower, 3 rd Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46

Jakarta 12930

www.fksmultiagro.com

+ 62 (21) 57950889 + 62 (21) 57950890

Address Telephone Fax

Page 57: Laporan Tata Kelola Perusahaan

56

Laporan Komite AuditAudit Committee Report

The audit committee has been established in such a way, that it is

able to fulfill its function independently, to assist the supervisory

function of the Board of Commissioners.

The role of audit committee is to provide independent professional

opinion to the Board of Commissioners with regards to Quarterly

and Yearly Financial Statements; monitoring the Company’s

compliance towards internal procedures, applicable laws and rules,

as well as risk management including principles of good corporate

governance, recommending external auditor to the Board of

Commissioners and reviewing the external / internal audit planning

and result.

In 2011, the audit committee has fulfilled its tasks and responsibilities

with the following activities: .

Held routine meetings with the Company’s management to

review the Company’s Quarterly Financial Statements and

participated in drawing up the Company’s Annual Budget.

Held routine meetings with the Internal Auditor of the Company

to review effectiveness and to enhance internal control.

Reviewing compliance towards prevailing laws and regulations.

Held meetings with External Auditors to review the

comprehensiveness of audit scope and to discuss

the Company’s financial statements for the year ended

December 31, 2011.

Discussions on the Company’s performance in general and

adequacy of the financial report’s disclosure.

To the best of our knowledge, there has been no violation of the

prevailing laws and regulations by the Company and Company’s

Financial Statements have been presented in accordance with the

prevailing legal provisions.

Pursuant to the examination and review as referred to above, the

audit committee recommends to the Board of Commissioners, that

the audited Financial Statements for the year ending December

31, 2011, be accepted and reported in the Company’s Annual

Report.

Komite audit dibentuk sedemikian rupa dan menjalankan fungsinya

secara mandiri untuk membantu fungsi pengawasan Dewan

Komisaris.

Peran komite audit diantaranya adalah memberikan pendapat

profesional yang independen kepada Dewan Komisaris atas laporan

keuangan tahunan dan triwulanan; mengawasi kepatuhan terhadap

prosedur internal, hukum dan peraturan yang berlaku serta

pengendalian risiko perusahaan serta prinsip tata kelola perusahaan

yang baik; dan merekomendasikan auditor eksternal kepada Dewan

Komisaris dan menelaah rencana dan hasil audit eksternal / internal.

Pada tahun 2011, komite audit telah melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dengan kegiatan sebagai berikut :

Mengadakan pertemuan rutin dengan Manajemen untuk

membahas Laporan Keuangan triwulanan dan penyusunan

Anggaran Tahunan Perusahaan.

Mengadakan pertemuan rutin dengan Auditor Internal untuk

menelaah efektifitas dan peningkatan pengendalian internal.

Menelaah kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang

berlaku.

Mengadakan pertemuan dengan Auditor Eksternal untuk

membahas kecukupan ruang lingkup Audit dan membahas

Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 31

Desember 2011.

Membahas kinerja perusahaan secara umum dan kecukupan

keterbukaan laporan keuangan.

Sejauh pengetahuan kami tidak terdapat pelanggaran terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku oleh perusahaan

dan penyajian laporan keuangan perusahaan telah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan penelaahan dan pembahasan tersebut di atas, dengan

ini komite audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

agar laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun buku yang

berakhir 31 Desember 2011 dapat diterima dan dilaporkan dalam

Laporan Tahunan Perusahaan.

Yus'anKetua

Chairman

Fenny Novelita HalimAnggota

Member

Indra Sakti KalipurnariesAnggota

Member

Page 58: Laporan Tata Kelola Perusahaan

Manajemen PT FKS Multi Agro Tbk. yang diwakili oleh Dewan

Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh untuk semua

informasi dan representasi yang dimuat dalam laporan tahunan

2011.

Management of PT FKS Multi Agro Tbk. represented by of the

Board of Commissioners and of the Board of Directors are fully

responsible for all information and representation contained in the

Annual Report 2011.

57

Pernyataan Tanggung Jawab ManajemenManagement Responsibility Statement

Hiu Baron Setiawan SumadiDirektur Utama / President Director

Bong Kong FuiDirektur tidak terafiliasi / Non-Affiliated Director

Anand Kishore BapatDirektur / Director

KusnartoDirektur / Director

Yundi LowanaKomisaris / Commissioner

Siswanta AtmadjaKomisaris Utama / President Commissioner

Yus'anKomisaris Independen / Independent Commissioner

Liauw Sioe LianDirektur / Director

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

DIREKSIBoard of Directors

Page 59: Laporan Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN KEUANGANFINANCIAL STATEMENTS

Page 60: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 61: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 62: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 63: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 64: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 65: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 66: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 67: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 68: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 69: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 70: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 71: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 72: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 73: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 74: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 75: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 76: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 77: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 78: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 79: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 80: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 81: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 82: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 83: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 84: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 85: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 86: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 87: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 88: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 89: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 90: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 91: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 92: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 93: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 94: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 95: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 96: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 97: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 98: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 99: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 100: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 101: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 102: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 103: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 104: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 105: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 106: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 107: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 108: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 109: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 110: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 111: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 112: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 113: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 114: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 115: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 116: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 117: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 118: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 119: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 120: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 121: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 122: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 123: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 124: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 125: Laporan Tata Kelola Perusahaan
Page 126: Laporan Tata Kelola Perusahaan

www.bombcreative.com

Page 127: Laporan Tata Kelola Perusahaan