LAPORAN PENELITIAN SKEMA HIBAH UNGGULAN PROGRAM …
Transcript of LAPORAN PENELITIAN SKEMA HIBAH UNGGULAN PROGRAM …
i
LAPORAN PENELITIAN
SKEMA HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI (HUPS)
Judul Penelitian
PROFIL BAKTERI PADA PENDERITA PNEUMONIA KOMUNITAS YANG TERPAJAN
ASAP ROKOK
Tim Peneliti
Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K)
Dr. I Made Bagiada, SpPD-KP
Dr. Ida Ayu Jasminarti dwi K, SpP
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
April 2016
ii
HALAMAN PENGESAHAN SKEMA HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI
Judul Penelitian : Profil Bakteri pada Penderita Pneumonia Komunitas yang Terpajan Asap Rokok Kode/Nama Rumpun Ilmu : Ilmu Penyakit Paru Ketua Peneliti : a. Nama Lengkap : Prof.Dr.dr. IB Ngurah Rai, SpP(K) b. NIDN : 0020114305 c. Jabatan Fungsional :Guru Besar d. Program Studi : Ilmu Penyakit Paru e. Nomor HP : 08123804579 f. Email : [email protected] Anggota Peneliti (1) :
a. Nama Lengkap : Dr. I Made Bagiada, SpPD-KP b. NIDN : 0005075213 c. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana Anggota Peneliti (2) :
a. Nama Lengkap : Dr. Ida Ayu Jasminarti Dwi K, SpP b. NIDN : c. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana Biaya penelitian keseluruhan: Rp 20.000.000,- Biaya tahun berjalan : - diusulkan ke FK
- dana internal PS - dana institusi lain - inkind
Denpasar, 27 April 2016 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Paru Peneliti Utama, Prof. Dr. Dr. IB Ngurah Rai, SpP(K) Prof. Dr. Dr. IB Ngurah Rai, SpP(K) NIP. 19531120 198012 1 001 NIP. 19531120 198012 1 001
Disetujui, Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes. NIP. 19530131 198003 1 004
iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ................................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ........................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................ iii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................ 1
Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian .................................................................................................................. 3
Manfaat Penelitian ................................................................................................................ 3
Bab II Tinjauan Pustaka ......................................................................................................... 5
2.1 Pneumonia Komunitas .................................................................................................... 5
2.2 Gejala dan Tanda Pneumonia ......................................................................................... 6
2.3 Diagnosis dan Tatalaksana Pneumonia Komunitas ........................................................ 7
2.4 Pajanan Asap Rokok ........................................................................................................ 7
2.5 Bakteri Patogen Penyebab Pneumonia pada Orang dengan Kebiasaan Merokok ......... 8
Bab III KERANGKA KONSEP .................................................................................................... 10
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................................................ 11
4.1 Desain Penelitian ............................................................................................................. 11
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................................................... 11
4.3. Definisi Operasional Variabel ......................................................................................... 11
4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian ..................................................................................... 11
4.5 Analisis Data .................................................................................................................... 12
BAB V HASIL DAN RENCANA PENELITIAN SELANJUTNYA ..................................................... 13
5.1 Hasil ................................................................................................................................. 13
5.2 Rencana Penelitian Selanjutnya ...................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14
Lampiran 1 Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian ...................................................... 16
Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Peneliti ........................................................................ 17
Lampiran 3 Biodata Ketua dan Anggota Peneliti .................................................................. 18
iv
Lampiran 4 Surat Pernyataan ................................................................................................ 26
Lampiran 5 Laporan Keuangan Penelitian ............................................................................ 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pneumonia komunitas merupakan penyakit yang sering terjadi dan erat kaitannya
dengan angka kesakitan dan kematian, khususnya pada pasien usia lanjut dan dengan
komorbid. Infeksi saluran napas bawah termasuk pneumonia komunitas menduduki urutan ke-
3 dari 30 penyebab kematian di dunia. Di Amerika, rerata insidens tahunan adalah 6 per 1000
pada kelompok umur 18 – 39 tahun dan meningkat menjadi 34 per 1000 pada kelompok umur
di atas 75 tahun. Sekitar 20 – 40 % pasien pneumonia komunitas memerlukan perawatan
rumah sakit dan sekitar 5 – 10 % memerlukan perawatan intensif. Di Indonesia pneumonia
termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap di rumah sakit dengan proporsi kasus 53,95%
laki-laki dan 46,05% perempuan, dengan crude fatality rate (CFR) 7,6%, paling tinggi bila
dibandingkan penyakit lainnya.1,2
Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Penelitian di
beberapa negara melaporkan bahwa bakteri Gram positif merupakan penyebab utama
pneumonia komunitas. Penyebab pneumonia komunitas menurut ATS/IDSA tahun 2007 antara
lain Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Haemophilus influenzae,
Chlamidophila pneumoniae, virus respirasi, Legionella spp, Staphylococcus aureus, basil Gram
negatif. 3
Data dari beberapa rumah sakit di Indonesia tahun 2012 menunjukkan bahwa penyebab
terbanyak pneumonia komunitas di ruang rawat inap dari bahan sputum adalah kuman gram
negatif seperti Klebsiella pneumoniae, Acinetobacter baumanii, Pseudomonas aeruginosa,
sedangkan Gram positif seperti Streptococcus pneumoniae, Streptococcus viridans,
Staphylococcus aureus ditemukan dalam jumlah sedikit.1
Data Survelans Sentinel SARI (Severe Acute Respiratory Infection) 2010 yang dilakukan
oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI mendapatkan hasil biakan dahak yaitu
Klebsiella pneumoniae (29 %), Acinetobacter baumanii (27 %), Staphylococcus aureus (16 %),
Streptococcus pneumonia (12 %), Acinetobacter calcoaticus (8 %), Pseudomonas aeruginosa (6
%) dan Eschericia coli (2 %).4
2
Berbagai faktor risiko dan penyakit komorbid turut menentukan jenis kuman pada
biakan dahak penderita pneumonia komunitas. Faktor risiko yang berkaitan dengan infeksi
pseudomonas menurut ATS/IDSA 2007 adalah pemakaian steroid > 10 mg per hari, riwayat
penggunaan antibiotika spektrum luas dalam 7 hari terakhir, dan malnutrisi. Faktor risiko yang
berhubungan dengan infeksi Gram negatif lainnya adalah keganasan, penyakit kardiovaskuler,
dan merokok.2
Risiko terjadinya infeksi pada paru sangat bergantung pada kemampuan
mikroorganisme untuk mencapai dan merusak permukaan epitel saluran napas. Ada beberapa
cara mikroorganisme untuk mencapai permukaan saluran napas, antara lain inokulasi langsung,
penyebaran melalui pembuluh darah, inhalasi bahan aerosol, kolonisasi pada permukaan
mukosa.1
Daya pertahanan paru sangatlah penting untuk mencegah agar kuman tidak masuk ke
dalam paru. Mekanisme tersebut antara lain reepitelisasi saluran napas, aliran lendir, bakteri
alamiah, faktor humoral lokal, kompetisi mikroba setempat, sistem transport mukosilier, refleks
batuk dan bersin, makrofag alveoler, cairan dalam alveoli seperti surfaktan dan mediator
inflamasi lainnya.1
Merokok yaitu proses menghisap substansi aerosol heterogen yang diperoleh dari
pembakaran tidak sempurna daun tembakau. Pembakaran merupakan bagian penting dalam
proses ini karena dapat menyebabkan terjadinya produksi reactive oxidative subtances (ROS)
yang tidak terdapat pada daun tembakau utuh atau abu daun tersebut.5
Pajanan asap rokok yang masuk ke saluran napas mengakibatkan berbagai macam
kerusakan. Pada epitel saluran napas, pajanan tersebut menyebabkan perubahan histologis,
antara lain hiperplasia epitel saluran napas, hiperplasia epitel nasal, hiperplasia sel mukus
saluran napas, hipertrofi kelenjar submukosal saluran napas, inflamasi intraluminal, mukosal,
dan parenkimal, hiperplasia sel neuroendokrin pulmonal, reduksi sel limfoid pulmonal,
metaplasia skuamous epitel nasal dan saluran napas, lesi preneoplastik dan neoplastik. Pajanan
asap rokok juga mengganggu fungsi barier epitel saluran napas sehingga dapat menghambat
sekresi Cl- dan K+ pada sel epitel saluran napas yang mengakibatkan perubahan transport air
dan elektrolit. Pajanan asap rokok juga berefek buruk pada epitel mukosiliari, surfaktan serta
3
sel-sel yang berperan dalam pertahanan sistem imun seperti makrofag alveolar dan sel
dendritik.5-9
Merokok merupakan faktor risiko pneumonia yang disebabkan oleh pneumokokus. Pada
studi survelans yang dilakukan di Texas menyebutkan bahwa merokok berkaitan erat dengan
penyakit pneumokokus invasif pada penderita usia 30 – 64 tahun. Pada studi yang dilakukan
Nuorti dkk menyebutkan bahwa merokok merupakan faktor risiko independen terkuat
terjadinya penyakit pnemokokus invasif pada individu imunokompeten.10,11
Straus dkk dalam penelitiannya melaporkan bahwa merokok meningkatkan faktor risiko
menderita penyakit legionnaire sebesar 121 % setiap 1 pak rokok yang dikonsumsi sehari
dengan OR 3,48 (95 % CI, 2,09 – 5,79). 12
Pneumonia merupakan penyakit yang erat kaitannya dengan kematian, sehingga
membutuhkan penanganan yang cepat, tepat serta adekuat. Pemberian antibiotik secara
empiris terbukti dapat menurunkan angka kematian tersebut. Pemilihan antibiotik yang ideal
adalah berdasarkan kuman penyebab. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan penelitian
mengenai bakteri penyebab pneumonia pada pasien yang terpajan asap rokok, sehingga dapat
dipilih antibiotika empiris yang sesuai.
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan umum
Mengetahui pola kuman pada pasien yang menderita pneumonia komunitas yang terpajan asap
rokok.
1.2.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui angka kejadian pneumonia komunitas.
2. Mengetahui angka kejadian pneumonia komunitas pada pasien yang terpajan asap
rokok.
4
1.3 Manfaat Penelitian
1.3.1 Manfaat terhadap ilmu pengetahuan
Memberikan informasi mengenai pola kuman penderita pneumonia komunitas yang terpajan
asap rokok, sehingga dapat menentukan terapi empiris yang tepat.
1.3.2 Manfaat terhadap masyarakat dan pelayanan kesehatan
1. Memberikan edukasi mengenai pola kuman penderita pneumonia komunitas yang
terpajan asap rokok, sehingga dapat melakukan upaya berhenti merokok.
2. Memberikan informasi mengenai pola kuman penderita pneumonia komunitas yang
terpajan asap rokok, sehingga ketersediaan antibiotik empiris yang tepat dapat
diupayakan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pneumonia Komunitas
Pneumonia komunitas merupakan salah satu subtipe dari pneumonia dengan bentuk
epidemiologis yaitu sebagai infeksi pada parenkim paru yang didapatkan di luar rumah sakit
atau fasilitas kesehatan penyedia rawat inap.
Pengertian lain dari pneumonia komunitas adalah suatu infeksi pada paru yang dimulai
dari luar rumah sakit atau didiagnosis dalam 48 jam setelah masuk rumah sakit pada pasien
yang tidak menempati fasilitas perawatan kesehatan jangka panjang selama 14 hari atau lebih
sebelum gejala muncul, serta biasanya disertai dengan adanya gambaran infiltrat pada
pemeriksaan radiologis dada.3
Pneumonia komunitas merupakan kondisi medis yang akut dan tersebar di seluruh
belahan dunia. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka rawat inap di
rumah sakit dan mortalitas di negara berkembang. Faktor - faktor resiko terjadinya pneumonia
komunitas, yaitu usia lanjut lebih dari 65 tahun, merokok, riwayat penyakit saluran pernapasan,
memiliki penyakit komorbiditas, gangguan neurologis, imunitas yang memburuk, alkoholisme,
penggunaan antibiotik dan obat suntik intravena, riwayat pembedahan atau trauma.3
Bermacam - macam mikroorganisme patogen dapat menyebabkan pneumonia, antara
lain : bakteri, virus, jamur, dan parasit. Pada pasien dewasa, penyebab pneumonia komunitas
yang sering ditemukan adalah bakteri golongan gram positif, yaitu Streptococcus pneumonia,
bersama dengan Staphylococcus aureus dan Haemophilus influenza merupakan bakteri patogen
golongan tipikal. Legionella, Chlamydophila, M.pneumoniae merupakan bakteri patogen
golongan atipikal.3
Menurut pedoman diagnosis dan penatalaksanaan pneumonia komunitas di Indonesia,
setelah dilakukan pemeriksaan mikrobiologi dengan pengambilan bahan dan metode yang
berbeda – beda di beberapa pusat pelayanan kesehatan paru, seperti di Medan, Jakarta,
Surabaya, Malang, dan Makassar, ditemukan bahwa bakteri golongan gram positif terbanyak
yang menjadi penyebab pneumonia komunitas adalah Streptococcus pneumonia (14,04%) dan
dari golongan gram negatif yaitu Klebsiella pneumonia (45,18%).1
6
Risiko terjadinya infeksi pada paru sangat bergantung pada kemampuan
mikroorganisme untuk mencapai dan merusak permukaan epitel saluran napas. Ada beberapa
cara mikroorganisme untuk mencapai permukaan saluran napas, antara lain inokulasi langsung,
penyebaran melalui pembuluh darah, inhalasi bahan aerosol, kolonisasi pada permukaan
mukosa.1
Daya pertahanan paru sangatlah penting untuk mencegah agar kuman tidak masuk ke
dalam paru. Mekanisme tersebut antara lain reepitelisasi saluran napas, aliran lendir, bakteri
alamiah, faktor humoral lokal, kompetisi mikroba setempat, sistem transport mukosilier, refleks
batuk dan bersin, makrofag alveoler, cairan dalam alveoli seperti surfaktan dan mediator
inflamasi lainnya.1
2.2 Gejala dan Tanda Pneumonia Komunitas
Gejala pneumonia antara lain batuk, demam atau menggigil. sesak napas sputum
purulen, nyeri dada, bising paru. Pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah
leukosit, biasanya lebih dari 10.000/mm3, kadang – kadang mencapai 30.000/mm3, dan pada
hitung jenis terdapat pergeseran ke kiri, disertai peningkatan Laju Endap Darah. Ureum darah
dapat meningkat, dengan kreatinin masih dalam batas normal. Asidosis respiratorik dapat
terjadi pada stadium lanjut akibat hipoksemia dan hipokarbia yang ditunjukkan melalui
pemeriksaan analisis gas darah.1,2,3
Pnumonia komunitas dapat didiagnosis berdasarkan manifestasi klinis yang muncul,
misal batuk, demam, produksi sputum dan nyeri dada pleuritis, disertai pemeriksaan imejing
paru, biasanya dengan radiografi dada. Temuan pada pemeriksaan radiografi dada dapat
berkisar dari suatu bercak infiltrat kecil di area udara sebagai konsolidasi lobar dengan
bronkogram udara hingga infiltrat alveolar difus atau infiltrat interstisial. Efusi pleura dan
kavitasi juga dapat ditemukan. Hasil radiografi dada juga dapat digunakan untuk menentukan
derajat keparahan penyakit, dan terkadang juga dapat menentukan dugaan etiologi, misal
pneumatoceles pada infeksi akibat S.aureus.2,3
Kultur sputum bertujuan untuk dapat mengidentifikasi etiologi lebih pasti, mengetahui
jenis patogen yang sering menjadi penyebab infeksi di suatu daerah, mengetahui tingkat
resistensi suatu patogen, serta dapat memperkirakan jenis terapi empirik apa yang perlu
7
diberikan. Pengecatan gram pada sputum dapat membantu untuk pemberian obat pada terapi
empirik. Panduan IDSA/ATS juga merekomendasikan agar spesimen sputum dapat diperoleh
sebelum pemberian antibiotik. sebelum pemberian antibiotik untuk pertama kalinya. Kultur
darah sebaiknya dilakukan pada pasien pneumonia komunitas derajat berat, dikarenakan
kemungkinan terjadinya multiinfeksi lebih tinggi dibandingkan infeksi pneumonia komunitas
pada umumnya. Cairan pleura atau cairan pada serebrospinal sebaiknya juga dijadikan sampel
apabila terdapat dugaan terjadi infeksi di rongga yang diisi cairan tersebut.3
2.3 Diagnosis dan Tatalaksana Pneumonia Komunitas
Penegakan diagnosis pneumonia komunitas dapat dilakukan dengan melihat hasil dari
anamnesis, gejala dan tanda klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi, laboratorium, dan
mikrobiologi. Menurut Pedoman Diagnosis dan Penatalaksaan Pneumonia Komunitas, diagnosis
pneumonia komunitas dapat ditegakkan apabila pada foto thoraks ditemukan infiltrat baru atau
progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini :
1) Batuk – batuk bertambah
2) Perubahan karakteristik dahak / purulen
3) Demam >38oC
4) Adanya tanda konsolidasi paru, suara napas bronkial dan ronki
5) Jumlah leukosit >10.000/ul atau <4000/ul.2
Antibiotik merupakan pilihan utama untuk terapi farmakologis pneumonia komunitas.
Hal ini dikarenakan data epidemiologis pada penelitian - penelitian sebelumnya menyatakan
bahwa bakteri merupakan patogen yang sering ditemukan, dan menjadi penyebab utama
pneumonia komunitas. Terapi antibiotik pada pneumonia komunitas dapat diberikan secara
empiris maupun menyesuaikan berdasarkan patogen penyebabnya.1,2,3
2.4 Pajanan Asap Rokok
Merokok yaitu proses menghisap substansi aerosol heterogen yang diperoleh dari
pembakaran tidak sempurna daun tembakau. Pembakaran merupakan bagian penting dalam
8
proses ini karena dapat menyebabkan terjadinya produksi reactive oxidative subtances (ROS)
yang tidak terdapat pada daun tembakau utuh atau abu daun tersebut.5
Asap dari hasil pembakaran rokok mengandung lebih dari 4.500 bahan kimia, yang
mengandung beragam efek toksik, mutagenik, dan karsinogenik. Terdapat variasi yang luas
akan isi dan konsentrasi bahan kimia pada sebatang rokok di tiap merknya. Komponen utama
pada asap rokok yang mengakibatkan efek merusak tersebut antara lain adalah nikotin, tar,
amonia, karbon monoksida, karbon dioksida, formaldehid, akrolein, aseton, benzopirens,
hidroksiquinon, nitrogen oksida, dan kadmium.5
Pajanan asap rokok yang masuk ke saluran napas mengakibatkan berbagai macam
kerusakan. Pada epitel saluran napas, pajanan tersebut menyebabkan perubahan histologis,
antara lain hiperplasia epitel saluran napas, hiperplasia epitel nasal, hiperplasia sel mukus
saluran napas, hipertrofi kelenjar submukosal saluran napas, inflamasi intraluminal, mukosal,
dan parenkimal, hiperplasia sel neuroendokrin pulmonal, reduksi sel limfoid pulmonal,
metaplasia skuamous epitel nasal dan saluran napas, lesi preneoplastik dan neoplastik. Pajanan
asap rokok juga mengganggu fungsi barier epitel saluran napas sehingga dapat menghambat
sekresi Cl- dan K+ pada sel epitel saluran napas yang mengakibatkan perubahan transport air
dan elektrolit. Pajanan asap rokok juga berefek buruk pada epitel mukosiliari, surfaktan serta
sel-sel yang berperan dalam pertahanan sistem imun seperti makrofag alveolar dan sel
dendritik.5-9
2.5 Bakteri Patogen Penyebab Pneumonia pada Orang dengan Kebiasaan Merokok
Perokok dewasa mengalami peningkatan risiko tehadap infeksi saluran napas oleh
beberapa bakteri, yaitu Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus
influenzae dan Legionella pneumophila. Mikroflora pada nasofaring perokok mengandung lebih
sedikit bakteri normal (seperti -hemolytic dan nonhemolytic streptococci, dan Prevotella dan
spesies Peptostreptococcus) yang dapat menyebabkan kolonisasi bakteri patogen.14
Merokok merupakan faktor risiko pneumonia yang disebabkan oleh pneumokokus. Pada
studi survelans yang dilakukan di Texas menyebutkan bahwa merokok berkaitan erat dengan
penyakit pneumokokus invasif pada penderita usia 30 – 64 tahun. Pada studi yang dilakukan
9
Nuorti dkk menyebutkan bahwa merokok merupakan faktor risiko independen terkuat
terjadinya penyakit pnemokokus invasif pada individu imunokompeten.10,11
Pajanan asap rokok dapat mengganggu bersihan paru terhadap Streptococcus
pneumoniae dan defek tersebut dikaitkan dengan berkurangnya fagositosis organisme ini oleh
makrofag alveoler.15
Straus dkk dalam penelitiannya melaporkan bahwa merokok meningkatkan faktor risiko menderita
penyakit legionnaire sebesar 121 % setiap 1 pak rokok yang dikonsumsi sehari dengan OR 3,48 (95 % CI,
2,09 – 5,79).12
10
BAB III
KERANGKA KONSEP
Kerangka Konsep
Pajanan asap rokok
Perubahan histologi saluran napas Gangguan bersihan paru Defek makrofag alveolar Merusak surfaktan
Terganggunya flora
normal di nasofaring
Kolonisasi
bakteri patogen
Pneumonia
11
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian
4.2.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua pasien dengan diagnosis pneumonia komunitas di RSUP
Sanglah.
4.2.2 Sampel
Sampel penelitian adalah pasien dengan diagnosis pneumonia komunitas yang memiliki riwayat
merokok pada bulan Juni – Desember 2016.
4.2.3 Besar Sampel
Pada penelitian ini akan dilakukan total sampling.
4.3. Definisi Operasional Variabel
1. Pneumonia Komunitas didiagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, foto thorax
dan laboratorium. Diagnosis pasti ditegakkan jika foto thorax terdapat infiltrat atau air
bronchogram dengan gejala seperti batuk, perubahan karakteristik dahak, demam, nyeri dada,
sesak, tanda konsolidasi, lekosit >10.000 atau <4.500.
2. Kebiasaan merokok adalah aktivitas yang dilakukan subjek penelitian dalam menghisap asap
rokok dengan menggunakan pipa atau rokok. Kebiasaan merokok dinyatakan dengan Indeks
Brinkman yaitu jumlah batang rokok sehari dikalikan lamanya merokok dalam tahun.
4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian
1. Kuesioner khusus untuk mengetahui identitas, karakteristik pasien, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang.
2. Pot kultur dahak
12
4.5 Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel atau grafik
distribusi frekuensi.
13
BAB V
HASIL DAN RENCANA PENELITIAN SELANJUTNYA
5.1. Hasil
Jumlah sampel penelitian hingga bulan Januari 2017 adalah 23 sampel. Laki-laki
berjumlah 14 orang, perempuan 9 orang. Perokok berjumlah 15 orang, tidak merokok 8 orang.
Penyakit penyerta antara lain keganasan paru 3 orang, penyakit jantung 3 orang, Diabetes
Mellitus 7 orang, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) 4 orang. Pada perokok jenis bakteri
yang teridentifikasi antara lain Klebsiella pneumoniae (2 sampel), Acinetobacter baumanii (1
sampel), Pseudomonas aeruginosa (1 sampel), Staphylococcus coagulase negatif (1 sampel),
Streptococcus sanguinis (1 sampel), 9 sampel didapatkan tidak ada pertumbuhan kuman. Pada
bukan perokok teridentifikasi Streptococcus sanguinis (1 sampel), Klebsiella pneumonia (1
sampel), Staphylococcus coagulase negatif (1 sampel), Eschericia coli (1 sampel), sedangkan 4
sampel lainnya tidak didapatkan pertumbuhan kuman.
5.2. Rencana Penelitian Selanjutnya
Waktu penelitian akan diperpanjang hingga satu tahun dan berakhir pada bulan
September 2017.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia komunitas pedoman diagnosis dan
penatalaksanaan di Indonesia 2014.
2. Hoare Z, Lim WS. Pneumonia: update on diagnosis and management. BMJ 2006; 332
(7549): 1077-1079.
3. Mandell LA, Wunderink RG, Anzueto A, Bartlett JG, Campbell DG, Dean NC, Dowell SF,
File TM, Musher DM, Niederman MS, Torres A, Whitney CG. Management of
community-acquired pneumonia in adults. Clinical Infectious Diseases 2007; 44: S27–72.
4. Badan Penelitian dan Pengembangan kesehatan, Departemen Kesehatan RI. Data
sentinel Severe Acute Respiratory Infection (SARI) 2010.
5. Lee J, Taneja V, Vasallo R. Cigarette Smoking and Inflammation: Cellular and Molecular
Mechanisms. J Dent Res 2012; 91(2) :142-149.
6. Domagala-Kulawik J. Effects of cigarette smoke on the lung and systemic immunity.
Journal of Physiology and Pharmacology 2008; 59: 19–34.
7. Stämpfli MR, Anderson GP. How cigarette smoke skews immune responses to promote
infection, lung disease and cancer. Nature Reviews immunology 2009; 9: 377-384.
8. Boyton RJ & Openshaw PJ. Pulmonary defence to acute respiratory infection. British
Medical Bulletin 2002; 61: 1-12.
9. Dye JA, Adler KB. Effets of Cigarete Smoke on Epithelial Cells of the Respiratory Tract.
Thorax 1994; 49: 825-834.
10. Pastor P, Medley F, Murphy TV. Invasive pneumococcal disease in Dallas County, Texas:
results from population-based surveillance in 1995. Clin Infect Dis 1998; 26: 590-595.
11. Nuorti JP, Buttler JC, Farley MM. Active bacterial core surveillance team, cigarette
smoking and invasive pneumococcal disease. N Engl J Med 2000; 34: 375 – 379.
12. Straus WL, Plouffe JF, File TM Jr, Lipman HB, Hackman BH, Salstrom SJ, Benson RF,
Breiman RF. Risk factors for domestic acquisition of legionnaires diseases. Arch Intern
Med 1996; 156 (15): 1685 – 1692.
13. Bagaitkar J, Demuth DR, Scott DA. Tobacco use increases susceptibility to bacterial
infection. Tobacco Induced Diseases 2008; 4 (12): 1-10.
15
14. Phipps JC, Aronoff DM, Curtis JL, Goel D, O’Brien E, Mancuso P. Cigarette smoke
exposure impairs pulmonary bacterial clearance and alveolar macrophage complement-
mediated phagocytosis of Streptococcus pneumoniae. Infection and Immunity 2010; 78
(3): 1214-1220.
16
LAMPIRAN 1. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN
1. Kuesioner Penelitian
Kuesioner penelitian ini terdiri dari tiga bagian utama. Bagian pertama tentang data umum dan
demografi pasien, bagian kedua tentang serangan eksaserbasi asma menggunakan kuesioner
ACQ, serta bagian ketiga tentang pajanan ETS secara kualitatif dan kuantitatif.
2. Peralatan Utama
Alat yang dibutuhkan pada penelitian ini meliputi alat peakflow meter, mouthpiece peakflow
meter, alcohol swab, noseclip untuk peakflow meter, dan handschoen steril.
17
LAMPIRAN 2
Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No. Nama Jabatan dalam Tim Tugas Perorangan
NIP/NIM Alokasi Waktu
(Jam/minggu)
1 Prof.Dr.dr. IB Ngurah Rai, SpP(K) Ketua Peneliti Manajerial penelitian,
penyusunan anggaran
biaya, kontrol NIP. 19531120 198012 1 001 36 jam per minggu
2 Dr. I Made Bagiada, SpPD-KP Anggota Peneliti Sampling, pengumpulan
data, analisis data NIP. 19560125 198601 1 001 30 jam per minggu
3 Dr. Ida Ayu Jasminarti Dwi k, SpP Anggota Peneliti Sampling, pengumpulan
data, analisis data - 30 jam per minggu
18
LAMPIRAN 3
Biodata ketua dan anggota tim peneliti serta mahasiswa yang terlibat
Ketua Tim Peneliti
Identitas Diri
1 Nama Lengkap Prof.Dr.dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K)
2 Jabatan Fungsional Guru Besar
3 Jabatan Struktural Ketua Program Studi Paru dan Kedokteran Respirasi FK
UNUD
4 NIP 19531120 198012 1 001
5 NIDN 0020114305
6 Tempat, Tanggal Lahir Klungkung, 20 November 1953
7 Alamat Rumah Jl. Bikini Utama
8 No. Telepon / HP 08123804579
9 Alamat Kantor Jl. P. Bali, Denpasar
10 No. Telepon -
11 Alamat Email [email protected]
12 Mata Kuliah yang Diampu Paru dan Respirasi
B. Riwayat Pendidikan
Program S-1 S-2 / Sp S-3
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk
Tahun Lulus
Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
19
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Dana Jumlah Dana
1 2013-
2015
Open-label, Randomized, Multicenter Study
to Compare Clinical Efficacy and Safety of
Levofloxacin ( 750 mg IV-Oral Once Daily ) to
Moxifloxacin ( 400 mg IV-Oral Once Daily ) in
Hospitalized Patients with Moderate to
Severe Community-Acquired Pneumonia in
Indonesia
sponsor-
multicentre
clinical trial
2 2011-
2015
A Safety and Efficacy Study of Inhaled
Fluticasone Propionate/Salmeterol
Combination versus Inhaled Fluticasone
Propionate in the Treatment of Adolescent
and Adult Subjects with Asthma
sponsor-
multicentre
clinical trial
3 2010-
2015
A Clinical Outcomes Study to compare the
effect of Fluticasone Furoate/ Vilanterol
Inhalation Powder 100/25mcg with placebo
on Survival in Subjects with moderate
Chronic Obstructive Pulmonary Disease
(COPD) and a history of or at increased risk
for cardiovascular disease
sponsor-
multicentre
clinical trial
D. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun
Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan (PKB) XX
Ilmu Penyakit Dalam
Emergency in internal medicine from
basic to daily practice
Denpasar 2012
2 Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan (PKB) XXI
Ilmu Penyakit Dalam
Budesonide/formoterol maintenance
and reliever therapy (smart) :
pendekatan baru dalam tata laksana
asma
Denpasar 2013
3 Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan (PKB) XXI
Peranan kombinasi ICS/LABA dalam
mencegah eksaserbasi dan profil
Denpasar 2013
20
Ilmu Penyakit Dalam keamanannya pada pasien PPOK
4 Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan (PKB) XXI
Ilmu Penyakit Dalam
Peranan meropenem dalam tata
laksana penumonia nosokomial
Denpasar 2013
5 Pertemuan Ilmiah
Respirasi (PIR) PDPI
Banten 2013
Emergency Respiratory : Let's win the
battle
Banten, 2013
6 KONKERNAS PDPI XIV
Lampung 2013
Healthy lungs : Sound body and Soul Lampung, 2013
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal
1 Inflamasi kronik jalan nafas dan eksaserbasi pada
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Vol. 3 Supl. Juli
2012 hal. 71-77.
ISSN : 0216-
5899.
Majalah Kedokteran
Respirasi
2 Omalizumab : satu-satunya anti Ig-E yang
direkomendasi untuk terapi asma alergik persisten
berat
Vol. 3 Supl. Juli
2012 hal. 83-82.
ISSN : 0216-
5899.
Majalah Kedokteran
Respirasi
Denpasar, 27 April 2016
Prof.Dr.dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K) NIP. 19531120 198012 1 001
21
Anggota Peneliti (1)
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. I Made Bagiada, SpPD-KP
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural Staf Program Studi Ilmu Penyakit Paru FK UNUD
4 NIP 19560125 198601 1 001
5 NIDN 0005075213
6 Tempat, Tanggal Lahir Karangasem, 05 Juli 1952
7 Alamat Rumah Jl. Pulau Lombok No 5 Denpasar
8 No. Telepon / HP 08123607874
9 Alamat Kantor Jl. P. Bali, Denpasar
10 No. Telepon -
11 Alamat Email [email protected]
12 Mata Kuliah yang Diampu Paru dan Respirasi
B. Riwayat Pendidikan
Program S-1 S-2 / Sp S-3
Nama Perguruan Tinggi FK UNUD FK UNAIR
Bidang Ilmu
Tahun Masuk
Tahun Lulus
Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
22
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Dana Jumlah Dana
1
2
3
D. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun
Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan (PKB) XX Ilmu
Penyakit Dalam
Penatalaksanaan Sorthness Of
Breath (SOB) Di Ruang Emergensi
30 November-1
Desember 2012
2 Pertemuan Ilmiah Respirasi Farmakologi dan Efek Klinis
Megestrol Acetat
10-11 Mei 2013
23
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal
"Penyakit Paru Kongenital-Fibrosis
Kistik"
Buku Ajar JILID II
Hal. 345-356 ISBN
978-602-9756-83-8
Kompendium Tatalaksana
Penyakit Respirasi & Kritis
Paru
Penyakit Paru Kongenital-Kelainan
Paru Kongenital
Buku Ajar JILID II
Hal. 357-370 ISBN
978-602-9756-83-8
Kompendium Tatalaksana
Penyakit Respirasi & Kritis
Paru
Kateter Vena Sentral (CVC) Buku Ajar JILID II
Hal. 779-786 ISBN
978-602-9756-83-8
Kompendium Tatalaksana
Penyakit Respirasi & Kritis
Paru
Denpasar, 27 April 2016
Dr. I Made Bagiada, SpPD-KP NIP. 19560125 198601 1 001
24
Anggota Peneliti (2)
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Ida Ayu Jasminarti Dwi Kusumawardani, SpP
2 Jabatan Fungsional
3 Jabatan Struktural
4 NIP
5 NIDN
6 Tempat, Tanggal Lahir Mataram, 2 Januari 1985
7 Alamat Rumah Jl. Bikini Utama No 4 Padang Sambian Kelod
8 No. Telepon / HP 0818361662
9 Alamat Kantor RSUP Sanglah
10 No. Telepon
11 Alamat Email [email protected]
12 Mata Kuliah yang Diampu
B. Riwayat Pendidikan
Program S-1 S-2 / Sp
Nama Perguruan Tinggi Universitas Udayana Universitas Airlangga
Bidang Ilmu Kedokteran Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi
Tahun Masuk 2002 2011
Tahun Lulus 2008 2016
Judul Skripsi/Tesis Daya Hepatoprotektor Ekstrak
Wortel pada Hepar Mencit
yang Diinduksi
Karbontetraklorida
Hubungan Pajanan Kumulatif
Debu Batu dengan Kadar
Interleukin 13 Serum dan Faal
Paru Pekerja Pemecah Batu di
Kecamatan Gerokgak,
Kabupaten Buleleng, Bali
Nama Pembimbing Dr.dr.DesakMade Wihandani,
M.Kes
Dr.Winariani K, Sp.P (K),
MARS, FCCP
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Dana Jumlah Dana
1
2
3
25
D. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5
Tahun Terakhir
No
1
2
3
4
5
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal
1
2
Denpasar, 09 Agustus 2016
Dr. Ida Ayu Jasminarti Dwi Kusumawardani, SpP
26
LAMPIRAN 4
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Prof.Dr.dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K)
NIP/NIDN : 19531120 198012 1 001
Pangkat/Golongan : Pembina / IVa
Jabatan Fungsional : Guru Besar
Alamat : Jl. Bikini Utama
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul Profil Bakteri pada
Penderita Pneumonia Komunitas yang Terpajan Asap Rokok yang dimuat dalam skema hibah
unggulan program studi untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga/sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Denpasar, 27 April 2016
Prof.Dr.dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K) NIP. 19531120 198012 1 001
27
LAMPIRAN 5. LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN
REKAPAN SPJ SPK
JUDUL SPK
NO. SPK : 2114/UN.14.2/LITBANG/2016
KODE MAK :
NO PENERIMA URAIAN BUKTI JUMLAH PAJAK
TANGGAL NO (Rp.) PPN PPH
1 2 3 4 5 Rp 6 7 8
1
Honorarium Tim Peneliti Dalam Rangka Kegiatan Hibah Penelitian profil bakteri pada penderita pneumonia komunitas yang terpajan asap rokok Di RSUP Sanglah Denpasar. An. Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K) .dkk (3 orang). Sesuai SK Rektor Unud NOMOR : 13.11/UN14.2/PP/2016 tanggal 07 November 2016. Untuk keperluan Penelitian dan Pengembangan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Daftar Terlampir.
Rp 5.400.000 450000
2
Pembelian :
20 rim Kertas HVS A4 epeper @ 49.000,-
Rp 4.561.000
Rp 414.636
62.195
4 kotak Tinta Printer color laserjet @ 625.000,-
10 buah CD-RW @ 12.000,-
3 buah Flashdisk 32 Gb @ 255.000,-
5 buah Map plastic business file inter X fc @ 39.200,-
Dalam Rangka Kegiatan Hibah Penelitian profil bakteri pada penderita pneumonia komunitas yang terpajan asap rokok Di RSUP Sanglah Denpasar. An. Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K) .dkk (3 orang). Sesuai SK Rektor Unud NOMOR : 13.11/UN14.2/PP/2016 tanggal 07 November 2016. Untuk keperluan Penelitian dan
28
Pengembangan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Daftar Terlampir.
3
Pembelian :
Biaya 9.195 lbr foto copy @ Rp. 200,- =
Rp 3.099.000
281.727
42.259
Biaya 42 bh jilid buku @ Rp. 30.000,- =
Dalam Rangka Kegiatan Hibah Penelitian profil bakteri pada penderita pneumonia komunitas yang terpajan asap rokok Di RSUP Sanglah Denpasar. An. Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K) .dkk (3 orang). Sesuai SK Rektor Unud NOMOR : 13.11/UN14.2/PP/2016 tanggal 07 November 2016. Untuk keperluan Penelitian dan Pengembangan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Daftar Terlampir.
4
Biaya konsumsi : Rp 2.440.000
36.600
40 kotak nasi @ Rp. 45.000,- = Rp. 1.800.000
40 kotak snack @ Rp. 16.000,- = Rp. 640.000
Dalam Rangka Kegiatan Hibah Penelitian profil bakteri pada penderita pneumonia komunitas yang terpajan asap rokok Di RSUP Sanglah Denpasar. An. Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K) .dkk (3 orang). Sesuai SK Rektor Unud NOMOR : 13.11/UN14.2/PP/2016 tanggal 07 November 2016. Untuk keperluan Penelitian dan Pengembangan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Daftar Terlampir.
29
5
Pembelian : Rp 3.250.000
295.455
44.318
2 Box Mouthpiece steril peakflow meter @ 1.500.000,-
2 Box Alcohol swab @ 30.000,-
5 Handschoen steril Gamex @ 80.000,-
Dalam Rangka Kegiatan Hibah Penelitian profil bakteri pada penderita pneumonia komunitas yang terpajan asap rokok Di RSUP Sanglah Denpasar. An. Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K) .dkk (3 orang). Sesuai SK Rektor Unud NOMOR : 13.11/UN14.2/PP/2016 tanggal 07 November 2016. Untuk keperluan Penelitian dan Pengembangan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Daftar Terlampir.
6 Biaya Publikasi Majalah @ 1.000.000,-
Rp 1.000.000
Dalam Rangka Kegiatan Hibah Penelitian profil bakteri pada penderita pneumonia komunitas yang terpajan asap rokok Di RSUP Sanglah Denpasar. An. Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K) .dkk (3 orang). Sesuai SK Rektor Unud NOMOR : 13.11/UN14.2/PP/2016 tanggal 07 November 2016. Untuk keperluan Penelitian dan Pengembangan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Daftar Terlampir.
7 Ethical Clearance @ 250.000,- Rp 250.000
Dalam Rangka Kegiatan Hibah Penelitian profil bakteri pada penderita pneumonia komunitas yang terpajan asap rokok Di RSUP Sanglah Denpasar. An. Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K) .dkk (3 orang). Sesuai SK Rektor Unud NOMOR : 13.11/UN14.2/PP/2016 tanggal 07 November 2016. Untuk
30
keperluan Penelitian dan Pengembangan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Daftar Terlampir.
Jumlah Rp 20.000.000
Rp 991.818
Rp 635.372
peneliti
Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, SpP(K)
Nip. 195311201980121001