Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik...

68
Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS PARTAI POLITIK (Kajian pada Pengelolaan Keuangan, Kelembagaan,dan Sistem Pengkaderan Partai Politik PDIP, Golkar, Demokrat, Gerindra di Propinsi Bali) Ketua Peneliti Bandiyah, S.Fil.,M.A (NIDN 0003098104) Anggota 1. Dra. Nazrina Zuryani, M.A.,PhD (NIDN 0023026503) 2. Dr. Piers Andreas Noak,S.H.,M.A (NIDN 0017026304) 3. Tedi Erviantono,S.IP.,M.Si (NIDN 0002057608) Penelitian ini di biayai oleh Dana PNBP UNUD Melalui Dana Fakultas IlmuSosial dan Ilmu Politik sesuai dengan Kontrak Perjanjian no : 825/UN14.47/PNL.01.03.00/2015, Tanggal 25 Mei 2015 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA NOVEMBER 2015

Transcript of Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik...

Page 1: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

Bidang Unggulan : Partai PolitikKode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI

PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS PARTAI POLITIK

(Kajian pada Pengelolaan Keuangan, Kelembagaan,dan Sistem PengkaderanPartai Politik PDIP, Golkar, Demokrat, Gerindra di Propinsi Bali)

Ketua Peneliti

Bandiyah, S.Fil.,M.A (NIDN 0003098104)

Anggota

1. Dra. Nazrina Zuryani, M.A.,PhD (NIDN 0023026503)

2. Dr. Piers Andreas Noak,S.H.,M.A (NIDN 0017026304)

3. Tedi Erviantono,S.IP.,M.Si (NIDN 0002057608)

Penelitian ini di biayai oleh Dana PNBP UNUD Melalui Dana FakultasIlmuSosial dan Ilmu Politik sesuai dengan Kontrak Perjanjian no :825/UN14.47/PNL.01.03.00/2015, Tanggal 25 Mei 2015

PROGRAM STUDI ILMU POLITIKFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANANOVEMBER 2015

Page 2: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 3: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................ iii

BAB 1. PENDAHULUAN ………………….………………………….......…….. 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………......... 4

BAB III. METODE PENELITIAN....................……….……………….................. 10

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA……………….………………………………....................... 39

LAMPIRAN

Page 4: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

BAB 1. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Partai politik dikenal sebagai organisasi publik yang memiliki peranan penting

dalam suatu negara, tuntutan akan good governance dalam partai politik tidak dapat

dihindarkan. Good governance mengandung arti yang sinergis dan konstruktif di

antara negara, sektor swasta dan masyarakat (society). Dalam hal ini adalah

kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip

profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, partisipasi, pelayanan prima, demokrasi

dan sebagainya yang dapat diterima oleh seluruh elemen masyarakat.

Studi literatur dari Dahnil Anzar (2011) yang menyatakan bahwa parpol masih

miskin akuntabilitas, terutama dalam transparansi laporan keuangan kepada publik,

termasuk transparansi laporan public terkait sumber-sumber keuangan yang diperoleh

dalam membiayai kegiatan partai politik. Senada dengan hasil research di atas,

banyak partai politik juga yang kurang transparan. Hal ini dibuktikan dengan hasil

survey yang dilakukan oleh Lembaga Transparancy Internasional Indonesia (LTII)

tahun (2012-2013) bahwa dana partai politik secara keseluruhan berada dalam

kategori tidak transparan. Ketiadaan akuntabilitas atau tidaknya suatu partai politik

juga perlu dilihat dari berfungsi tidaknya mekanisme kontrol public dari masyarakat

dan pemerintah terhadap partai politik dan juga pengawasan di internal partai itu

sendiri.

Selain akuntabilitas, yang perlu dicermati dalam rangka mewujudkan good

governance dalam tubuh partai politik adalah ada tidaknya ruang partisipasi untuk

masyarakat. Partisipasi yang dimaksud di sini adalah partai membuka ruang aktivitas

masyarakat mengambil bagian di dalamnya (Word bank:1996). Belum semua partai

politik terbuka dan mengambil peran mengakomodasi kepentingan masyarakat, sebab

sebagian partai masih dianggap ekslusif dan hanya orang-orang tertentu yang bisa

menjadi kader, pengurus partai atupun anggota dewan dari partainya.

Pertanggungjawaban yang sangat minim dalam akuntabilitas pengelolaan

keuangan dan rendahnya ruang masyarakat untuk serta berpartisisipasi dalam

penataan kelembagaan maupun rekruitmen keanggotaan dan pengkaderan,

mengharuskan organisasi publik ini turut mempertanggungjawabkan terhadap seluruh

Page 5: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

tindakannya kepada masyarakat. Melalui transparansi, akuntabilitas sumber dan

pengelolaan keuangan partai politik, maka public akan mudah mengawasi dan menilai

kebijakan serta gerakan politik yang dilakukan oleh partai, sebaliknya bila partai

politik tidak akuntabel maka niscaya korupsi kolusi dan nepotisme pun tidak

terhindari.

Studi ini hadir untuk mengembangkan kurikulum berbasis KKNI yang

menyetarakan, dan mengintegrasikan bidang pendidikan, latihan, juga

mengembangkan kompetensi dosen di bidang keilmuan politik khususnya mata kuliah

partai politik. Studi ini diharapkan akan melahirkan luaran baru dari kajian ini yang

bisa berbentuk muatan studi konsentarasi atau mata kuliah pilihan di program studi

ilmu politik. Maka hal ini menjadi kewajiban sekaligus tantangan bagi dosen Program

Studi Ilmu Politik untuk mengasah, mengembangkan kemampuan analisis, rekayasa

sosial politik, guna menciptakan SDM handal profesional dan berkompeten dalam

keilmuan politik.

b. Tujuan Khusus

Sasaran penelitian ini adalah mengembangkan unggulan keilmuan Program

Studi Ilmu Politik, khususnya dalam mata kuliah Kepartaian. Mata kuliah

“kepartaian” yang telah diberikan di kelas dirasa masih terkesan konseptual, dan

teoritis, belum banyak mengambil sisi parktis yang secara langsung menjajaki

keberadaan akuntabilitas keuangan dan partisipasi partai politik yang sesunguhnya.

Oleh karenanya, kajian ini disajikan untuk mendobrak paradigma politik kepartaian

yang idealistik, konseptual, teoritis menjadi aplikatif, realitis dan factual yang

selanjutnya dapat dijadikan model pembelajaran dalam perkuliahan yang berbeda

sebelumnya. Untuk dapat mempermudah pengambilan data, kajian ini juga akan

melibatkan kurang lebih 15 mahasiswa yang terpilih (dalam I kelas) yang diperlukan

untuk membantu terlaksananya penelitian ini. Usulan penelitian ini disajikan

berbarengan dengan kegiatan perkuliahan di semester genap yang salah satu mata

kuliah kepartaian akan diajarkan di kelas mahasiswa semester empat Program Studi

Ilmu Politik. Di samping sebagai ajang kegiatan laboratorium mahasiswa Program

Studi Ilmu Politik dalam praktik mata kuliah kepartaian. Studi ini pada akhirnya akan

menjadi nilai tambah sebagai data pendukung untuk dummy buku ajar Akuntabilitas

Partai Poitik yang sedang dipersiapkan oleh Tim dosen Ilmu Politik FISIP Universitas

Udayana.

Page 6: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

c. Kontribusi pada Ilmu Pengetahuan

Titik temu kepentingan (urgensi) penelitian ini adalah pertama, kebaharuan

hasil temuan-temuan yang akan dieksplorasi secara lebih dalam dan dianalisis

komparatif antara teoritis idealis menjadi praktis realitis. Kedua, mengetahui seberapa

jauh pemenuhan akuntabilitas dan partisipasi di dalam organisasi publik (partai

politik). Ketiga menganalisis, mengkritisi lebih dalam atas peninjauan ulang kembali

eksistensi partai politik baik dalam penekanan aspek regulasi pengelolaan keuangan

yang tegas yang diikat dengan kerangka dasar pemikiran yang matang. Akuntabilitas

dan partisipasi pada partai politik lebih diperuntukkan kemanfaatannya bagi

masyarakat umum misalnya dapat disampaikan melalui media dan website partai

politik itu sendiri. Sehingga akan memberikan nilai tambah kepercayaan publik

terhadap partai. Jika secara keseluruhan publik telah percaya terhadap partai politik,

maka akan berdampak pada pengelolaan organisasi publik yang kredibel, akuntabel,

bermartabat sehingga bersih dari penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme.

Tentu saja berbeda dengan ilmu sains dan teknologi, keuntungan berlipat

didapat dari peneliti ilmu pasti misalnya penemu senyawa ester kalanon untuk obat

anti kanker usus dan leukemia yang dibutuhkan di dunia kedokteran dan farmasi

mendapat hak paten kekayaan intelektual dan sekaligus royalti produknya di

masyarakat. Sedangkan peneliti ilmu sosial dan ilmu politik perlu berjuang keras

untuk mempatenkan hasil penelitiannya. Ilmu sosial politik bersifat sangat lentur

dalam perkembangannya melalui pakar-pakar dari negara-negara yang berhasil

menemukan teori sosial politik tersebut misalnya (Prancis, Jerman, Inggris, Amerika

dst) yang menurut Ramlan Surbakti hal ini di Indonesia pertanggung jawaban

keilmuan dan “ranah politik di dalam konstitusi kita belum demokratis” (2000:185),

bahkan konsep trias politika dilanggar karena legislatif lebih mendominasi (legislative

heavy) dalam penyelenggaraan pemerintahandi banding eksekutif dan yudikatif.

Sebenarnya, kebaharuan ilmu sosial dan ilmu politik sulit diukur karena

kepopulerannya melalui fakta sosial politik yang dijadikan wacana pengetahuan

komparatif. Duverger (2010) menjelaskan komposisi penduduk (sesuai umur, jenis

kelamin, tingkat sosio kultural, kelompok etnis hingga sebaran geografis) sangat

berperan dalam kehidupan politik suatu bangsa. Euphoria masyarakat sipil dalam

mengenal demokratisasi bergulir sejak reformasi politik Indonesia di tahun 1998.

Page 7: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

Partai politik misalnya menjadi keras gaungnya pada saat mendekati pemilihan

umum. Rush dan Althoff (2011:126) menyebutnya partisipasi politik “ bentuk yang

aktif atau yang pasif” tersusun dari yang mulai menduduki jabatan, memberikan

dukungan keuangan” yang di Indonesia dikenal dengan nuansa ‘money politics’ dan

caleg/legislator hasil KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Oleh karena itu dalam

rangka membasmi KKN tersebut harus dimulai dengan menciptakan proses politik

yang sehat dan bersih dari politik uang. Proses politik yang sehat dan bersih ini harus

dilakukan dengan pembiayaan politik yang transparan dan akuntabel serta partisipatif

dalam kelembagaan,perekrutan, pengkaderan dan lain sebagainya.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini akan dirancang untuk memenuhi kualifikasi mata kuliah bernilai mutu

dan skill di Program Studi Ilmu Politik khususnya dan juga Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yang menaungi.

a. Mata Kuliah Pilihan (State Of Art)

Pengusul penelitian ini memiliki presepsi yang sama dalam pemilihan mata

kuliah yang akan diajukan dalam kurikulum yang baru di Program Studi Ilmu Politik

tahun 2015 ini. Pertama mata kuliah tersebut memiliki nilai praksis yang tinggi.

Kedua, tingkat kebutuhan akan mata kuliah pilihan merupakan keniscayaan dan juga

anjuran dari BAN-PT dalam menunjang nilai akreditasi, dan juga Asosiasi Program

Studi Ilmu Politik seperti AIPI yang memperkuat paradigma keilmuan,

pengembangan dinamika politik yang lebih kontekstual teraplikasi dan memperluas

peluang kebermanfaatannya di masyarakat.

Sejak empat tahun berdirinya Program Studi Ilmu Politik tahun 2011,

kurikulum di Fakultas FISIP masih menggunakan sistem paket, sehingga semua

program studi tidak menyediakan mata kuliah pilihan. Bukan hal yang baru untuk

mengadakan mata kuliah pilihan, sebab di perguruan tinggi negeri (PTN)lain sudah

lama up to date kurikulum baru dan penyedian mata kuliah pilihan.Untuk mengejar

ketertinggalan tersebut, Fakultas FISIP dan segenap program studi lainnya segera

memperbaharui sistem kurikulum pendidikan untuk mengejar kompetensi

lulusanyang unggul, berbudaya dan berdaya saing tinggi di luar. Rencana perubahan

kurikulum di FISIP akan diaplikasikan pada semester ganjil sekitar Agustus 2016

mendatang.Untuk itu setiap program studi khususnya Program Studi Ilmu Politik

Page 8: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

dituntut untuk segera menyiapkan mata kuliah pilihan baru yang bermutu dan

memiliki skill dan sedang dibutuhkan masyarakat saat ini.

Pada dasarnya mata kuliah kepartaian di Program Studi Ilmu Politik bukan hal

yang baru meskipun penamaannya berbeda (Mata Kuliah Electoral Engineering dan

Sistem Kepartaian). Namunmata kuliah tersebut dirasa belum aplikatif dan sangat luas

jangkauannya serta kurang memberikan skill khusus kepada mahasiswa politik. Oleh

karena itu akan dibuat tersendiri mata kuliah pilihan yang khusus mendesain partai

politik yang lebih actual, dinamis sesuai dengan system dan kultur Bangsa Indonesia.

Dan juga dikorelasikan berdasarkan hasil temuan riset tentang partai

sebelumnya.Inilah harapan akan kemanfaatan terkini dari penelitian ini.

Mata kuliah yang mempunyai relevansi dengan dunia politik khususnya

persoalan partai, yang mau tidak mau kehadiran partai menjadi pilar demokrasi.

Apabila partai tersebut berkondisi sehat dan bersih, namun sebaliknya bila partai

politik akibat pola penyelenggaraan organisasinyayang tidak sehat, maka akan

tumbuh sarang penyakit seperti korupsi kolusi dan nepotisme yang semakin menjadi.

Sejak masa reformasi Indonesia, partai-partai kecil berkoalisi untuk merebut kursi

legislator, dengan mengupayakan apapun cara untuk mendapatkan jabatan

kekuasaan.Ini membuktikan tingkat kebutuhan masyarakat dalam memahami

akuntabiltas partai politik semakin besar.Aplikasi yang diharapkan adalah

transparansi dan partisipatif dalam perekrutan kader, calon legislatif, kinerja

kelembagaan dan juga pertanggungjawaban partai politik atas demokrasi di Indonesia.

Oleh karena itu, mata kuliah pilihan akuntabilitas kepartaian ini akan melibatkan

seluruh dosen pengampu di Program Studi Ilmu Politik dan ahli yang berkompetensi

dalam bidang pooling dan survey partai politik serta institusi organisasi politik yang

berkompeten dalam keilmuannya.

b.Penelitian Terdahulu

Dahnil Anzar (2009) pernah meneliti permasalahan akuntabilitas keuangan

partai politik yang dilakukan di Propinsi Banten. Dengan metode kualitatif deskriptif

dan melalui pengamatan secara langsung pada masa kampanye sampai pemilihan

umum sekitar Januari sampai April 2009 dengan pendekatan studi ekonomi akuntansi

menghasilkan kajian sebagai berikut: bahwa laporan keuangan hasil pemilu dari enam

partai yaitu Demokrat, Golkar, PKS, PAN, PBB, dan Patriot hanya dua partai yang

memiliki laporan keuangan baik dalam standar ilmu akuntansi yaitu Partai Golkar dan

Page 9: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

PKS. Lebih lanjut studi ini juga mengeksplorasi sumber-sumber keuangan dari

sumbangan para donator seperti teman, rekan kerja, saudara dan lain-lain yang hampir

sebagian partai yang disebutkan di atas tersebut tidak dimasukan dalam laporan

keuangan, dengan alasan sebagai uang sukarela.Sehingga laporan keuangan yang

dibuat terkesan fiktif tidak dijelaskan kenyataan yang sesungguhnya. Hasil kajian ini

juga menjelaskan bahwahampir sebagian besar partai politik tidak tertib dari awal

proses pengelolaan keuangan dan tidak mematuhi aturan dan kelayakan laporan

penerimaan dan pengeluaran dana kampanye (LPPDK). Dan penyusunan laporan

keuangan partai politik di Banten hanya dilakukan oleh calon legislative seorang dari

partai tersebut, disusun secara tidak benar dan tidak layak berdasarkan prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku berbasis moral hazard dan ini menunjukkan adanya

akuntabilitas keuangan masih sangat rendah.

Masiyah Kholmi (2009) dalam penelitiannya yang berjudul ‘Presepsi

Pengurus Partai terhadap Akuntabilitas Keuangan Partai Politik di Kota

Malang’.Dengan menggunakan metode kuantitatif dengan mengambil populasi

pengurus partai DPD Kabupaten Jombang dan sample dari tujuh besar partai politik

ynag terpilih sebagaipeserta pemilu 2009 yaitu Demokrat,PDIP, Golkar,PKS,PAN,

PKB dan PPP. Dari hasil kajiannya disimpulkan bahwa pengurus partai politik

sependapat untuk menerapkan tiga kategori akuntabilitas dalam mengelola organisasi

partai, yaitu akuntabilitas keuangan tahunan, akuntabilitas keuangan dana kampanye

dan akuntabilitas politik keuangan dana bantuan APBD. Sebagian besar responden

menjawab sangat setuju (47,26 %) dan setuju (43,24%) adanya akuntabilitas

keuangan partai politik. Namun demikian, masih terdapat pengurus partai sangat tidak

setuju (2,31%) atas akuntabilitas keuangan partai politik, dan sangat tidak setuju jika

partai melakukan penyusunan program dan rencana keuangan. Partai membuat

rekening atas nama partai masing-masing prosentase jawaban respondent (17,65%).

Penelitian yang sejenis tetapi berbeda dalam penggunaan framework nya

dengan kajian penulis yakni diteliti oleh Emmy Hafidz bersama Internasional

Transparancy Indonesia tahun (2008) dengan judul “Laporan hasil Pengukuran

Tingkat Transparansi Pendanaan Partai Politik di Tingkat Dewan Pimpinan Pusat”.

Dengan metode kuantitatif melalui pendekatan survey dan penggunaan questioner

dari 9 partai di parlemen pusat, 5 partai sangat kooperatif terhadap survey yakni

Gerindra, PAN, PDIP, PKB, dan Hanura. 1 partai kooperatif yaitu PPP, 2 partai

kurang kooperatif, PKS dan Demokrat dan 1 partai tidak kooperatif yaitu Golkar. Dari

Page 10: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

5 partai yang disurvey, terdapat 3 diantaranya sudah transparan dengan score di atas,

3,00 (Partai Gerindra, PAN, dan PDIP), 2 partai yang lain (PKB dan Hanura) belum

transparan. Dalam hal informasi yang wajib tersedia, rata-rata partai politik belum

transparan. Dalam hal informasi yang wajib dipublikasikan, hanya 2 partai (Gerindra

dan Pan yang sudah transparan). Dalam hal informasi yang wajib dilaporkan kepada

pemerintah, semua partai memiliki tingkat transparansi yang baik.

Sedangkan penelitian mengenai ruang partisipasi untuk masyarakat dalam

partai politik saat ini masih relatif sedikit. Baharuddin (2009) dalam penelitiannya:”

Optimalisasi Peran Partai Politik dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat

pada Pemilu Legislatif Berdasarkan UU no 2 tahun 2008 tentang partai Politk; Studi

di Kalimantan Barat”.Dengan metode penelitian hukum normatif dihasilkan bahwa

partai politik di Kalimantan Barat belum optimal dalam meningkatkan partisipasi

politik masyarakat dalam setiap pemilu legislatif. Hal ini disebabkan beberapa alasan

yakni masih adanya egosentrisme dan arogansi di partai politik, pendidikan politik

belum memadai,rekruitmen politik tidak tepat,adanya kepentingan sesaat pada partai

politik,kebanyakan masyarakat selalu dijadikan obyek bukan subyek. Selama ini

partai politik di Kalimantan Barat lebih banyak disibukkan dengan kegiatan partai

sendiri, baik itu konsolidasi dan penyelesaian konflik intern dalam tubuh partai serta

penentuan caleg menjelang pemlu legislatif, kedua, pembekalan-pembekalan terhadap

kader-kadernya ditujukan untuk kepentingan sendiri dan partai untuk mendulang

sebanyak-banyaknya suara dan perolehan kursi di lembaga perwakilan dimaa

masyarakat hanya dijadikan obyek semata-mata. Dan di Kalimantan Barat nampaknya

tidak ada gerakan-gerakan secara signifikant yang menyentuh secara langsung

kesadaran emosional dan kesadaran politik agar pemilu legislative menjadi bagian

yang terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Partai politik tidak

memiliki visi dan strategi yang jelas dalam upaya meningkatkan partisipasi politik

masyarakat.

Perbedaan jelas telah terlihat bahwa penelitian terdahulu atau sebelumnya

memakai tinjauan akuntabilitas untuk memotret penyusunan laporan keuangan dana

kampanye pemilu legislative dan presiden. Sedangkan kajian penulis akan meneliti

akuntabilitassebagai pisau yang dipakai untuk membedah pengelolaan keuangan

partai politik baik untik penyusunan laporan keuangan partai untuk dana kampanye,

laporan keseharian, laporan dana yang bersuumber dari dana APBD dan lain

sebagainya yang berstandar akuntansi. Selain akuntabilitas, juga akan diteliti

Page 11: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

mengenai ada tidaknya ruang partisipasi untuk masyarakat yang sudah dilakukan oleh

partai politik baik pada saat rekruitmen kader, pengurus,dan juga rekruitmen calon

anggota dewan. Karakteristik daerah tertentu seperti Bali yang mempunyai kekhasan

budaya dalam gerakan adatnyatentu bisa menghasilkan hasil riset yang berbeda dalam

akutabilitas partaipolitik, meskipun ragam partai politik di Indonesia adalah sama

baik dalam regulasi, aturan, tetapi mekanisme dan budaya kerja serta SDM tentu saja

berbeda sehingga menghasilkan karya yang bisa berbeda pula.

c. Kontribusi Penelitian ini

Keberadaan partai politik memainkan peran yang unik dan penting dalam

sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia.Partai politik menjadi perantara antara

masyarakat dan pemerintah. Sebagai organisasi yang hidup di tengah masyarakat,

partai politik menyerap, merumuskan, dan mengagregasi kepentingan masyarakat,

sedangkan sebagai organisasi yang menempatkan kader-kadernya di lembaga

legislatif maupun eksekutif, partai politik menyampaikan dan mendesakkan

kepentingan masyarakat. Oleh karena dalam era demokrasi ini masyarakat

memberikan ekspektasi yang besar pada partai politik untuk memperjuangkan haknya

selama kuraang lebih 32 tahun terkukung dalam rezim “Orde Baru” yang represif.

Namun demikian, ibarat dua mata koin selain manfaat partai politik juga

memberikan sesuatu yang merugikan bagi masyarakat apalagi jika melihat bahwa hal

di atas bersifat normatif sementara realita bicara lain. Peneliti CSIS JosefKristiadi

(anonim, 2011 dalam kompas.com) mengatakan perilaku elite yang berorientasi

kepada kekuasaan subyektif mengakibatkan transformasi politik masyarakat belum

banyak mencapai kemajuan. Manuver politik didominasi oleh “nafsu berkuasa”

sehingga jagat politik Indonesia sarat dengan intrik, kompromi politik yang pragmatis

dan oportunis, politik uang, tebar pesona, janji-janji sebagai alat merayu dukungan

dan lain sebagainya. inilah beberapa hal yang menjadi alasan publik tidak

mempercayai partai politik. Untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap

partai politik, akuntabilitas, partisipasi dan transparansi mutlak diimplementasikan

terhadap seluruh partai politik.

Untuk itu, studi ini disajikan dalam rangka mengukur pemenuhan akuntabilitas

partai politik, serta membukaruang partisipasi masyarakat di dalam organisasi partai

politikdan sebaliknya partai melakukan aksi partisipasi kepada masyarakat. Bila partai

akuntabel dan partisipatif, maka pengembaliancitra kepercayaan masyarakat akan

Page 12: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

terwujud, dan partai politik menjadi tumpuan kehidupan bernegara dan

berpemerintahan.

Setidaknya terdapat beberapa hal yang menunjukkan urgensi studi

akuntabilitas dan partisipasi dalam partai politik. Pertama, Partisipasi publik dalam

partai politik akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi terwujudnya good

governance. Penyelenggara organisasi partai pun akan dapat memetik berbagai

keuntungan administratifdan politis bila ide ini diadopsi dalam proses pembuatan

kebijakan di partai politik. Hal ini dipertegas oleh riset Polgov UGM (Ketut Erawan

dkk,2007:11)Partisipasi publik dalam penyelenggaraan kegiatan di partai berhasil

menciptakan pola komunikasi politik yang baik antara penyelenggara organisasi

parpol dan konstituennya. Parpol bisa menggunakan berbagai sarana intermedia yang

disepakati bersama untuk menyaring berbagai opini dan isu publik.Sedangkan pada

saat yang bersamaan sarana intermediasi ini bisa didayagunakan untuk

mensosialisasikan dan mengkomunikasikan berbagai kepentingan bagi dewan di

legislatif sebagai refresentasi wakilrakyat kepada masyarakat secara efektif. Bila

komunikasi antara partai politik dan warga atau konstituen terus menerus berlangsung

secara efektif maka akan menjadi “common language” artinya partai selalu membawa

kepentingan public (umum) terkait dengan proses kebijakan dan pembangunan.

Masyarakat yang terlibat dalam proses partisipasi akan merasa turut sumbang

suara dalam keputusan-keputusan yang sudah diambil dalam program kegiatan

partaiyang sudah disepakati. Sehingga akan muncul berbagai ide segar dari warga

karena mereka selalu merasa menjadi warga bagian dari program kebijakan partai

politiknya. Bilakondisi ini berlangsung, maka kritik warga terhadap program

kebijakan yang ada akan terminimalisasi. Mereka akan punya kecenderungan untuk

menjaga harmoni agar kemitraan dan kolaborasi yang ada tetap berjalan. Dengan

menyediakan partisipasi publik, maka partai dan para perwakilan legislatifnya

mampu merumuskan desain kebijakan yang sensitif dengan konteks sosial yang

berkembang. Betapa keterlibatan publikdalam kegiatan dan program di organisasi

partai bisa memberikan implikasi positif dari penyelenggaraan kelembagaan publik

ini. Keuntungan tersebut tidak hanya menghasilkan hubungan yang semakin dekat

antara arah partai politik dengan komunitas-komunitas yang ada di masyarakat secara

luas tetapi juga menjadikan proses kebijakan yang ada berjalan lebih efektif dan

efisien.

Page 13: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

Kedua, kontribusi atas kajian akuntabilitas pada partai politik tidak hanya

mempersoalkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan saja yang harus transparan

dan akuntabel, namun juga diperlukan akuntabilitas social sebagai kontrak sosial yang

setidaknya memberi ruang bagi masyarakat untuk bersuara.Kajian akuntabilitas dapat

meningkatkan derajat responsifitas dari pemerintah daerah, dan juga

masyarakat,misalnya dalam akuntabiltas social partisipasi dan aspirasi masyarakat

dapat diserap secara maksimal. Dengan akntabilitas partai dapat meningkatkan

kontrol terhadap penggunaan anggaran, dengan ini dapat membantu proses

peningkatan sumber daya manusia di organisasi partai politik yang akan dipersiapkan

untuk menjadi wakil rakyat di parlemen. Sehingga pada akhirnya dapat

mengembalikan citra masyarakat terhadap kinerja organisasi partai politik.Hal ini

menjadi peluang untuk memperbaiki iklim investasi partai politik yang kredibel,

profesional serta berdaya saing dengan partai-partai di belahan dunia.

BAB III. METODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan

survey dan wawancara mendalam. Pemilihan metode ini untuk mendapatkan data

yang lebih komprehenshif, valid, reliable dan obyektif. .Penelitian ini memfokuskan

pada bagaimana partai politik mengelola keuangannya, kelembagaannya seperti

melakukan cara rekruitmen, system pengkaderan, pengawasan, program kegiatan dan

sebagainya yang ditinjau dengan prinsip akuntabilitas dan partisipasi sebagai nilai

penting dari Good Governance

b. Teknik Pengumpulan Data

Pendekatan yang digunakan untuk menjalankan studi ini adalah dengan

survey. Menurut Rich dan Manheim (1981:105) survey merupakan satu metode untuk

mengumpulkan data yang mana informasi didapat secara langsung dari individu

perseorangan, perlembaga yang dipilih guna memberikan dasar untuk membuat

inferensi populasi yang besar. Dengan survey mampu mengumpulkan lima jenis

informasi tentang responden yaitu fakta, presepsi, opini, sikap, dan laporan perilaku.

Khusus untuk mengetahui bagaimana akuntabilitas partai politik dalam pengelolaan

keuangan dan partisipasi partai politik kepada masyarakat yang dibutuhkan adalah,

fakta, presepsi, sikap dan laporan perilaku.

Page 14: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif menggunakan acuan kuesioner

yang didukung wawancara mendalam dengan informan kunci dari partai politik di

tingkat partai DPP di Propinsi Bali. Interview dilakukan untuk mengecek validitas

data hasil kuesioner tersebut. Peneliti melihat data sekunder berupa AD/ART parpol,

program kerja parpol dan lain-lain yang dibutuhkan sesuai pertanyaan penelitian

tersedia atau tidak, dengan kata lain mengobservasi data sekunder tersebut. Jika

dimungkinkan data tersebut dicopy sebagai bahan analisis dan rekomendasi.

Informan utama dalam studi ini pertama adalah bendahara umum DPP partai

politik di wilayah Propinsi Bali atau yang mewakilinya dengan catatan menguasai

seluk beluk pendanaan partai dan dapat dimintai pertanggungjawabannya terhadap

data yang diberikan. Informan kedua adalah pengurus inti dari partai DPP Propinsi

Bali yang mengetahui kondisi internal dan eksternal partai politiknya.Ketiga adalah

anggota dewan yang berasal dari partai tersebut. KPU sebagai lembaga yang memiliki

kewenangan untuk mengatur pemilu dan Kesbangpol sebagai lembaga yang

berkewajiban membina parpol. Masyarakat sebagai konstituen partai konstituen dan

nggota dewan akan dilakukan interview mendalam terkait dengan partsipasi partai

kepada masyarakat dan sebaliknya. Proses pengambilan data dilakukan beberapa kali

sesuai dengan kebutuhan. Partai politik yang menjadi responden penelitian berjumlah

4 (lima) partai yaitu: DPP partai Demokrat, DPP partai Golkar, DPP PDIP, DPP

Gerindra..

c. Kuesioner penelitian dan pembobotannya:

Penelitian di lapangan akan menggunakan kuesioner sebagai acuan pengumpulan data

dengan rentang nilai 1 sampai 4:

Score 1 jika informasi tidak tersedia sama sekali

Score 2 jika informasi tersedia namun tidak dilengkap kurang dari 50%

Score 3 jika informasi tersedia namun tidak lengkap dari 50%

Score 4 jika informasi yang dibutuhkan lengkap

Pertanyaan penelitian dalam kuesioner terdiri dikelompokkan menjadi 3 bagian

dengan total 27 pertanyaan

1. Informasi yang wajib tersedia (15 pertanyaan)

2. Informasi yang wajib dipublikasikan (8 pertanyaan)

3. Informasi yang wajib dilaporkan kepada pemerintah (4 pertanyaan)

Pertanyaan penelitian dalam kuesioner menggunakan acuan regulasi yang sudah ada

seperti UU no 2 tahun 2011 tentang partai politik, permendagri 24 tahun 2009,

Page 15: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

permendagri 59 tahun 2007 dan UU no 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi

publik. Adapun pertanyaan ppenelitian akuntabilitas dan partisipasi telah dipersiapkan

tersendiri.

d. Perhitungan Score dan Analisis Data

Score masing-masing kelompok pertanyaan akan diberi bobot menggunakan

prosentase sebagai berikut:

45 % untuk informasi yang wajib tersedia (15 pertanyaan)

25% untuk pertanyaan informasi yang wajib dipublikasikan (8 pertanyaan)

30 % untuk informasi yang wajib dilaporkan kepada pemerintah (4 pertanyaan)

Data yang terkumpul dianalisis sesuai criteria pembobotan yang telah ditentukan dan

disajikan dalam bentuk indek 1-4 pada setiap point pertanyaan

e. Tahapan Pengumpulan data

1. Survey dengan 5 responden Partai Politik (PDIP, Golkar, Demokrat, Gerindra)

2. Cek and Ricek hasil survey dnegan wawancara kepada narasumebr terpilih

3. Mengolah data dan hasil

Page 16: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

f. Peta Jalan Penelitian

Kegiatan yang telah

dilakukan sebelumnya:

a. 1. Cek andcorrection dari matakuliah yang sudahada sebelumnya

b. Studi kepustakaanyang berkaitandengan kajianakuntabilitas danpartisipasi partaipolitik.

c. Mencari data dansurvey informasi ttgpartai, sumber lainterkait denganakuntabilitas partaipolitik

Luaran

Sketsa dan Rancangandesain Mata Kuliahkepartaian

Kegiatan yang dilakukan :

1. Riset Survei denganmenyebarkan kuesioner dgn5 responden partai DPPwilayah Propinsi Bali(PDIP,Golkar, Demokrat,Gerindra dan PKS) dan jugaindeepth interview dgnpengurus inti partai,anggota dewan, KPU danKesbang Pol Bali.

2. Memetakan hasil

3. Mendesain mata kuliahpilihan kepartaian.

Luaran

a. Model pembelajaranperkuliahan terbaruberbasis hasil research

b. Menghasilkan desain barumata kuliah pilihankepartaian

c. Rekomendasi partaiakuntabel ke KPUDPropinsi Bali

d. Menjadi pelengkapdokumen, data untuk bukuajar Akuntabilitas PartaiPolitik yang sedangdipersiapkan oleh timdosen di Prodi IlmuPolitik tahun 2015.

Page 17: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Akuntabilitas dalam Kelembagaan Partai Politik Di Bali

Partai politik adalah organisasi publik, yang antara lain aktivitasnya sebagai

referesentasi publik, pendanaannya berasal dari anggaran APBN/APBD dan

memiliki fungsi sebagai kendaraan politik dan pembentuk kader politik berkualitas

yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin bangsa dan negara. Oleh karena itu

organisasi ini memilik umpan balik yakni akuntabilitas social yang bertumpu pada

pelibatan masyarakat sepenuhnya. Salah satu pelibatan masyarakat adalah bentuk

partisipasi dalam memperkuat kelembagaan mengontrol pengawasan keuangan,

menjadi bagian dari kader partai yang transparan dan jenjang karier yang jelas.

Pada segmen akuntabilitas kelembagaan, partai politik telah memiliki rule of

games dan uji analisis tersendiri dari pengalaman keorganisasian bahwa partai politik

di Indonesia memiliki tradisi politik demokratis bahwa ‘aturan lain tidak boleh

dilabrak dan institusionalisasi menjadi anjuran ideal’. keduanya mesti dikelola

dengan baik sehingga lambat laun kelembagaan partai akan kuat dan dinamis. Di

bagian awal pembahasan ini akan menjawab bagaimana parpol mengelola dan

merawat kelembagaan politik yang dapat dilihat dari kepemilikan infra struktur,

sarana prasarana, strategi penguatan kelembagaan dan lain sebagainya.

Landasan utama dalam mengidentifikasi akuntabilitas kelembagaan adalah

visi misi yang wajib dimiliki oleh partai politik, sebab partai adalah sebuah

organisasi yang terus bergerak dinamis dan roda pergerakan organisasi tersebut

adalah visi misi partai. Keberadaan parpol di Indonesia pada umumnya telah

memiliki visi dan misi, namun pemaknaannya menjadi bias ketika mempresepsikan

sama dengan ideology, sedangkan visi misi berbeda dengan ideologi. Ideology ibarat

sebuah prinsip, pegangan dan konsep pemikiran organisasi parpol yang dapat

diaktualisasikan dalam setiap sendi kehidupan terutama dalam impelementasi

program keorganisasian partai. Ideology partai sebenarnya dapat teraktualisasi dalam

visi misi dan program kegiatan partai politik dan sebaliknya visi misi adalah bagian

akualisasi ideology partai tersebut. Namun sayangnya partai politik di Indonesia

terutama partai politik di Bali masih bias dengan konsep penafsiran ideologi karena

Page 18: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

masih mengikuti partai pusat, tetapi sudah memiliki visi dan misi tersebut.

Disamping bukan partai local daerah seperti yang banyak tumbuh di wilayah Aceh.

Seiring perkembangan informasi dan digitalisasi yang menuntut untuk serba

cepat dalam pelayanan dan salah satunya adalah penyediaan website. Organisasi

partai politik dalam studi ini kebanyakan tidak memiliki website sendiri, alias masih

menumpang pada website partai pusat, website itu pun terkadang tidak di update dan

dikelola dengan baik. Ini terbukti dari partai politik yang dikaji seperti Demokrat,

Gerindra dan Golkar dalam konten websitenya kosong tidak terisi apapun hanya

background gambar logo semata. Padahal era digitalisasi ini memiiki banyak

kemanfaatan misalnya untuk perekrutan anggota secara online, penerimaan kotak

saran masukan, pengaduan masyarakat, dan lain sebagainya sehingga partisipasi

publik kepada parpol dapat diakomodasi dengan cepat, mudah dan murah.

Identifiksi akuntabilitas kelembagaan yang lain adalah fasilitas sarana

prasarana seperti gedung. Sebagian partai politik di Bali belum memiliki bangunan

permanen atau gedung sendiri sebagai sekretariat pelaksanaan kegiatan keseharian

organisasi partai. Rata-rata gedung partai masih kontrak tanah dan bangunan dalam

sekian tahun (ex: 10-20 tahun) dan terkadang berpindah-pindah sehingga pada saat

pencarian data kajian ini, sempat kesulitan untuk mencari kantor beberapa partai

politik, karena telah berpindah dan tidak diinformasikan di media massa, di tambah,

fasilitas sarana dan prasarana pun masih kurang memadai. pada Sekretariat

Demokrat, Gerindra, PDIP dan Golkar terutama data kearsipan seperti keuangan,

kegiatan parpol tidak terdokumentasi dengan baik (misalnya pada saat diwawancarai

di minta menunjukkan data semua parpol keberatan menyediakan data tersebut).

Fasilitas ruangan juga minim tidak berdasarkan sub bagian kerjanya masing-masing,

ditambah lagi Sumber daya manusia professional dalam handal dalam mengelola

manajerial organisasi ini belum sepenuhnya tersedia. Seperti bendahara yang masih

dipegang olehan lulusan di luar fak keilmuannya seperti akuntansi dan masih banyak

hal terkaitan kelembagaan yang belum dipenuhi oleh partai politik.

Dalam konsep akuntabilitas sosial (Malena 2004), startegi penguatan

kelembagaan pada level horizontal maupun vertical dan teknis kelembagaan terdapat

beberapa point yng perlu diperhatian yaitu 1). Adanya mobilizing around an entry

point, 2). Building an information, 3). Going public.4). Rallying support and

Page 19: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

building coalition and 5). Advocating and negotiation. kelima point tersebut dapat

menjadi penilai kuat tidaknya kelembagaan sekaligus dapat menjadi indicator pada

akuntabilitas kelembagaan organisasi partai politik. bagan di bawah ini merupakan

hasil penilaian dan review dari kajian akuntabilitas kelembagaan partai politik di

Propinsi Bali.

Tabel 1. Penilaian Akuntabilitas Kelembagaan Partai Politik di Bali

No Nama Partai Nilai-nilai Kelembagaan Keterengan

1. Partai PDIP Visi misi Tersedia

Sekretariat/kantor dan fasilitas Tersedia tetapi tanahmasih kontrak, fasilitastidak tidak lengkap

Data dan informasi (Website) Tidak tersedia secaralengkap

Perencanaan program partai Program tersediabersifat manual, tidakterstruktur

Prosedur monitoring yang jelas Tidak tersediaAdvokasi dan negoisasi untukperubahan

Tidak sepenuhnyadijalankan

2. Partai Golkar Visi misi TersediaSekterariat/kantor dan fasilitas Tersedia dan kontrak

bangunan dan tanah (20tahun), fasilitas tidaklengkap

Data dan informasi (Website) Tidak tersediaPerencanaan program partai Tidak terstukturProsedur monitoring yang jelas Tidak tersediaAdvokasi dan negosiasi untukperubahan

Masih sebatasditingkatan elit, responperubahan masyarakattidak tersedia

3. Partai Demokrat Visi misi TersediaSekretariat/kantor dan fasilitas Tersedia; tanah dan

bangunan masihkontrak (10 tahun)

Data dan informasi (website) Tidak tersediaPerencanaan program partai Tidak terencana; dan

incidentalProsedur monitoring yang jelas Tidak tersediaAdvokasi dan negosiasi untukperubahan

Tidak tersedia

4. Partai Gerindra Visi misi Tersedia

Page 20: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

Sekretariat/kantor dan fasilitas Kontrak tanah danbangunan dalam waktuyang tidak ditentukan

Data dan informasi (website) Tersedia lengkap tetapibelum di update

Perencanaan program partai Tersedia tetapi tidakterstruktur

Prosedur monitoring yang jelas Tidak tersediaAdokasi dan negosiasi untukperubahan

Tidak tersedia namunbelum dilaksnakansebab masih revitalisasipasca kekalahan pilpres2014

Semua partai politik dalam kajian ini belum menunjukkan daya dan upaya ke

arah pencapaian akuntabilitas. Partai politik di daerah terkesan hanya partai cabang

sehingga aturan tupoksi dan lainnya harus menunggu intruksi dari pusat. Dengan

demikian partai di tingkat lokal belum otonom, berdaya, mandiri dan juga akuntabel.

b. Akuntabilitas dalam Rekruitmen dan Pengkaderan

Dalam mengidentifikasi nilai akuntabilitas dalam pengkaderan partai politik,

pada kajian ini akan ditelusuri mulai dari bagaimana cara partai membangun

rekruitmen, partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam partai, penyediaan jenjang

karier menuju sumber daya manusia berkualitas dalam pengetahuan politik serta,

system pengkaderan dan pengawasan baik pemberian reward dan funishmen yang

disediakan oleh partai politik yang ditinjau dengan kacamata akuntabilitas.

1. Pola Rekrutmen Sistem Pengkaderan Partai Demokrat

Partai Demokrat adalah partai politik pemenang pemilu tahun 2004 dan 2009

yang menjalankan roda organisasi yang berpedoman pada anggaran rumah tangga

(AD/A`RT) partai. Dalam AD/ART secara rinci diatur tentang persyaratan menjadi

anggota, kewajiban anggota, hak anggota, pemberhentian anggota, dan tata cara

pemberhentian anggota. Pengaturan keanggotaan partai merupakan tahapan

pendidikan politik menuju seleksi kader. Sebagai partai yang masih berusia remaja,

Partai Demokrat membutuhkan massa dan pendukung dalam jumlah banyak untuk

memenangkan pemilihan umum, maka penyeleksian anggota tidak dilakukan secara

ketat, karena masih dianggap sebagai partai baru. Siapapun boleh secara langsung

mendaftarkan diri menjadi anggota.

Page 21: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

Untuk menggalang keanggotaan sebanyak-banyaknya sejak tahun 2007, Partai

Demokrat telah mencanangkan program “sejuta KTA”(kartu tanda anggota). Partai

Demokrat bergerak di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sampai ke tingkat RT/RW

untuk menjaring anggota. Targetnya lebih dari 1 juta orang menjadi anggota Partai

Demokrat (seluruh wilayah Indonesia). Pencanangan program tersebut dilakukan

sebagai tahapan dalam pembentukan sistem pengkaderan partai. Keangotaan Partai

Demokrat bersifat terbuka yang persyaratannya diatur dalam AD/ART. Setiap orang

yang ingin menjadi anggota Partai Demokrat hanya perlu mengisi formulir

keanggotaan lalu mengajukannya pada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) melalui

Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) atau Dewan Pimpinan Ranting (DPRt), atau

secara langsung ke DPC jika di wilayahnya belum ada kepengurusan setingkat DPAC

atau DPRt. Jika pengajuannya disetujui, orang tersebut akan mendapatkan Kartu

Tanda Anggota (KTA) yang berlaku untuk masa lima tahun keanggotaan. Menurut

ketua OKK (organisasi keanggotaan dan kaderisasi) DPD Bali I Ketut Ridet (2015)

menyatakan bahwa setiap kader partai Demokrat baik yang duduk di Eksekutif,

Legislatif maupun kader di struktur partai harus taat pada AD/ART, sebab segala

sesuatunya baik itu hak, kewajiban kader sudah diatur di dalam AD/ART partai.

Sehingga pelaksanaan apapun seperti musda, muscab atau yang lainnya bila tidak

sesuai dengan AD/ART partai maka dianggap tidak syah, bahkan suksesi

kepemimpinan pun selalu berpatokan pada AD/ART yang dituangkan pada pedoman

organisasi (PO) tersebut dari tingkat daerah sampai ke dusun. Dan juga telah

diterbitkan (PO) nomor: PO-03/DPD.PD/IV/2013 tentang jangka waktu kepengurusan

dan pelaksana tugas Plt partai demokrat.

Peran, hak serta kewajiban setiap anggota adalah sama, dan semua diatur

dalam AD/ART partai. Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban selama

memenuhi persyaratan keanggotaan, dan tidak dibedakan antara satu dengan yang lain

dalam keterlibatannya di partai. Proses rekrutmen calon legislatif dan eksekutif

dilakukan dengan sistem polling yakni polling dari aspirasi masyarakat. Polling ini

adalah survey yang harus dilakukan oleh anggota Partai Demokrat yang ingin maju

sebagai kandidat calon legislatif dan eksekutif. Para kandidat calon juga harus

membuat mapping pemilu. Partai Demokrat mensyaratkan untuk tingkat

Kabupaten/Kota mereka harus memiliki data anggota yang menjadi kader Partai

Demokrat minimal sebanyak 15.000 data orang. Setelah itu laporan data itu dicek

akurasi dan validasinya secara acak. Dengan cara polling dan mapping tersebut,

Page 22: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

diharapkan kandidat yang maju atau diajukan adalah calon yang benar-benar

memahami wilayah yang akan dipimpinnya. Polling dan mapping sebenarnya dapat

menunjukkan bahwa seberapa jauh pigur calon tersebut dikenal oleh masyarakat,

yang kedepannya dapat dengan mudah untuk dicalonkan partai.

Partai demokrat sejujurnya tidak mengedepankan pola kaderisasi yang

dikembangkan di partai. Menurut sebagian pengurus DPD Partai Demokrat, figur dan

modal capital menjadi syarat utama untuk pencalonan, seseorang dengan figuritas

lebih mudah mendulang suara sebanyak-banyaknya, meskipun terdapat kader

Demokrat yang pintar dan berkapital tetapi figuritas di masyarakat tidak tumbuh maka

mereka tidak layak diusulkan partai.

Kriteria khusus untuk menjadi calon legislatif didasarkan pada

profesionalisme, kemampuan, berkomitmen dan bisa memikirkan bangsa dan rakyat.

Kriteria calon legislatif berdasarkan standarisasi, kompetensi dan tingkat kontribusi

terhadap partai. Kriteria di atas memang terlihat normatif, akan tetapi kebulatan tekad

Partai Demokrat sejak kasus skandal korupsi para anggota legislatif di DPR mencuat,

maka pada pemilu 2014 lalu pencalonan anggota legislatif dari Partai Demokrat harus

melalui fit and proper test terkait integritas calon. Usaha ini dilakukan untuk

mengembalikan elektabilitas masyarakat terhadap Partai Demokrat dan sebagai penata

ulang pembentukan kader partai yang berintegritas dan berkualitas.

Untuk mekanisme rekruitmen dan seleksi kepengurusan maupun perwakilan di

legislatif dan eksekutif, Partai Demokrat menerapkan asas keterbukaan dalam

demokrasi. Persyaratan dan pemilihan dilakukan melalui forum musyawarah,

misalnya melalui Muscab (musyawarah cabang) dan Musancab (musyawarah anak

cabang). Dalam proses seleksi, Partai Demokrat tidak terlalu mempermasalahkan

apakah pengurus dan perwakilannya di eksekutif maupun legislatif merupakan kader

lama atau bukan. Ini dikarenakan dalam Partai Demokrat tidak dikenal sistem

keanggotaan berjenjang, sehingga status, hak dan kewajiban setiap anggota pada

setiap saat adalah sama. Misalnya, anggota yang baru beberapa hari saja memiliki

KTA akan diperlakukan sama dengan anggota lama yang telah terlibat dalam kegiatan

partai sejak awal berdirinya Partai Demokrat. Hak dan kewajiban mereka adalah sama

termasuk dalam proses rekruitmen dan seleksi untuk perwakilan partai di tingkat

eksekutif maupun legislatif.

Untuk pengkaderan, pendidikan serta pelatihan para anggota partai di

akomodasi oleh ketua divisi (Kadiv) yang tugasnya menyelenggarakan kaderisasi

Page 23: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

kepemimpinan. Kegiatan ini meliputi seleksi calon peserta yang memenuhi kriteria

prestasi, masa kerja, talenta, loyalitas kepada partai, rekam jejak, disiplin serta

integritas pribadi lainnya. Sebagai bentuk pengkaderan dan penanaman pendidikan

politik, sering para kader Demokrat diikutsertakan dalam seminar, workshop seputar

politik, pemilu, pilkada dan lainnya yang dapat menambah wawasan pengetahuan

para kader partai. Secara berjenjang kader Partai Demokrat Bali terbagi menjadi 4

bagian yaitu: 1). Calon kader seperti partisipan yang belum mengikuti pengkaderan,

2). Kader muda, 3) Kader madya setingkat DPD dan 4).Kader utama kader yang

banyak mengikuti pelatihan di tingkat DPP partai ( Materi pemagangan mahasiswa

Ilmu Politik FISIP UNUD di DPD Partai Demokrat Bali tanggal 22-23/05/2015).

Partai Demokrat juga mengadakan buku prestasi yang wajib diisi, terutama

bagi anggota atau kader partai yang ingin maju sebagai pengurus atau perwakilan di

tingkat eksekutif maupun legislatif. Dalam buku prestasi ini dituliskan kegiatan apa

saja yang telah dilaksanakan seorang kader. Setiap kegiatan memiliki kriteria atau

nilai yang akan menentukan apakah kader tersebut layak atau tidak menjadi pengurus

atau perwakilan partai. Dalam hal pemberian rewards dan punishment, menurut ketua

OKK Partai Demokrat DPD Bali( I ketut Ridet:2015) Partai Demokrat memberikan

rewards berupa penempatan pos-pos strategis bagi kader yang berprestasi, serta

reposisi dan pemberhentian keanggotaan bagi anggota yang bermasalah. Meskipun

tidak ada masalah apakah seorang pengurus itu adalah kader lama atau anggota baru

yang bergabung dengan partai, namun jika mereka tidak aktif maka mereka akan

direposisi dalam kepengurusan Partai Demokrat. Pemberhentian anggota dilakukan

sebagai salah satu sanksi berat bagi anggota yang terbukti melanggar aturan partai.

Sebagai contohnya adalah jika anggota melakukan komitmen dengan partai lain.

Selama menjadi anggota dewan pimpinan partai, memang tidak dimungkinkan pindah

ke partai lain. Namun, bisa saja ternyata ia melakukan komitmen dengan pimpinan

partai lain meskipun tidak menjadi anggota partai lain tersebut. Untuk itu, ada

mekanisme melalui Badan Pemeriksa Partai melakukan pemeriksaan awal dan

pengecekan terhadap pimpinan partai lain untuk menemukan atau mengklarifikasi alat

bukti. Jika telah terbukti anggota Partai Demokrat melakukan pelanggaran komitmen

tersebut, maka jelas akan diberi sanksi. Sanksi juga akan diberikan kepada anggota

yang terkena kasus, dan telah terbukti melakukan tindak pidana. Selain itu, sanksi

dijatuhkan bagi anggota yang terbukti melakukan tindakan asusila, di antaranya

melakukan perselingkuhan atau melakukan pelecehan seksual. Dengan demikian,

Page 24: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

partai tidak hanya menjatuhkan sanksi kepada pengurus dan anggota yang terbukti

melakukan pelanggaran undang-undang, tetapi juga kepada mereka yang melakukan

pelanggaran administratif maupun etika sebagaimana diatur dalam AD/ART partai.

Proses rekruitmen dan pengkaderan yang dilakukan Partai Demokrat dinilai

belum mengedepankan nilai-akuntabilitas keanggotaan dan pengkaderan, sebab

proses rekrutmen yang lebih dipentingkan adalah pragmatisme politik dalam

perolehan massa sebanyak-banyaknya. Untuk aspek kaderisasi anggota, Partai

Demokrat tidak secara gamblang menjelaskan bagaimana rangkaian kaderisasi

anggota itu diperoleh secara prasyarat dan terbuka. Ini membuktikan bahwa Partai

Demokrat dari sisi rekruitmen dan pengkadaran dianggap belum akuntabel. Akan

tetapi kehebatan Partai Demokrat telah memiliki buku putih dan hitam dari penilaian

kader yang dapat digunakan untuk pemberian reward dan punishment kader.

2. Pola Rekrutmen, Sistem Pengkaderan Partai Golkar

Golkar merupakan partai terbuka bagi segenap golongan dan lapisan

masyarakat tanpa membedakan latar belakang agama, suku, bahasa dan status sosial

ekonomi. Keterbukaan Golkar diwujudkan dalam penerimaan anggota maupun dalam

rekrutmen kader untuk kepengurusan dan penempatan pada posisi politik tertentu.

Dalam hal ini Partai Golkar mencoba memberikan perhatian terhadap pola rekrutmen

kader dan kepengurusan termasuk penempatan pada posisi politik. Partai Golkar juga

menetapkan kebijakan pengkaderan sebagai pedoman dalam melaksanakan

pengembangan SDM partai dan masyarakat sebagai bagian dari strategi pencapaian

program Partai Golkar. Adapun pengkaderan Partai Golkar ini pada dasarnya

berlandaskan landasan idiil (Pancasila), landasan konstitusional (UUD 1945 dan

perubahannya) dan landasaan organisatoris (AD/ART seperti dalam program Umum,

dan Platform Perjuangan Partai Golkar). Dalam kebijakan ini dimaksudkan bahwa

pengertian kader dalam Partai Golkar sebagai tenaga inti, penggerak, pemikir,

pembawa gagasan, dan pelaksana tugas organisasi yang dipersiapkan menjadi

pimpinan di seluruh jenjang pimpinan partai dan kemasyarakatan. Dalam Anggaran

Dasar Partai Golkar (Bab IV pasal 9 ayat 3) dengan jelas disebutkan bahwa Partai

Golkar berfungsi untuk menyerap, menampung, menyalurkan dan memperjuangkan

aspirasi rakyat serta meningkatkan kesadaran politik rakyat dan menyiapkan kader-

kader dengan memperhatikan kesetaraan gender dalam segala aspek kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dari hal ini dapat kita tarik kesimpulan

Page 25: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

bahwa Partai Golkar memasukkan pendidikan politik sebagai salah satu fungsi

berdirinya Partai Golkar.

Di dalam AD/ART dinyatakan bahwa yang disebut sebagai kader partai adalah

anggota yang telah mengikuti pendidikan dan latihan kader dan disaring atas dasar

kriteria yang telah ditentukan seperti mental-ideologi, visi misi dan flatform partai

(ART bab IV pasal 5 ayat 1). Pada bagian ini Partai Golkar menunjukkan

komitmennya yang kuat untuk melakukan seleksi terhadap calon anggota dan

kadernya sebagai langkah awal dalam proses kaderisasi. Dalam target

pengkaderannya, Partai Golkar membagi dua macam target pengkaderannya yakni

tersedianya kelompok kader partai yang handal, baik dalam jenis maupun jumlah

tertentu. Untuk memenuhi target ini organisasi kelembagaan membutuhkan dukungan

dari organisasi kemasyarakatan dan organisasi kenegaraan dalam rangka percepatan

pelaksanaan dan pencapaian visi, misi dan platform perjuangan Partai Golkar yang

secara kuantitatif ditetapkan sebanyak dua juta lima ratus ribu kader yang meliputi;

kader umum (struktural dan fungsional) dan kader khusus. Target kedua adalah

kelompok profesi masyarakat sebanyak satu juta orang, yang meliputi bentuk

pelatihan antara lain; pelatihan pertanian, pelatihan perikanan atau rumput laut,

pelatihan perkebunan, pelatihan peternakan, pelatihan kerajinan, pelatihan keteknikan,

dan pelatihan tenaga kerja. Adapun proses pengkaderan Partai Golkar dibagi menjadi

2 macam yakni sumber kader dan jenis kader. Sumber kader adalah anggota Partai

Golkar yang berada pada berbagai institusi atau organisasi kemasyarakatan, profesi,

serta dalam berbagai lapangan pekerjaan yang ada dalam masyarakat. Sedangkan

jenis kader Partai Golkar adalah menyelenggarakan kader organisasi yaitu

pengkaderan umum, yaitu jenis pengkaderan yang bersifat struktural maupun

fungsional yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan teknis, profesi, atau

keterampilan bagi kader yang akan atau sedang melaksanakan tugas-tugas khusus

yang ditetapkan oleh partai.

Sementara itu pengkaderan teritorial desa atau kelurahan adalah pengkaderan

yang bersifat singkat bagi anggota dan calon anggota untuk memperluas dan

memperkuat basis massa. Sedangkan pelatihan kelompok profesi masyarakat dalam

Partai Golkar, selain melaksanakan pengkaderan organisasi, Partai Golkar juga

melaksanakan program khusus bagi masyarakat melalui pelatihan kelompok profesi

masyarakat, berupa kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh partai untuk

meningkatkan ketrampilan tertentu yang ditujukkan pada kelompok masyarakat yang

Page 26: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

bergerak dalam profesi tertentu. Adapun tempat atau pusat pendataan kader dilakukan

secara bertingkat, yaitu, tingkat Kabupaten/Kota adalah pendataan bagi semua kader

yang berada dalam wilayah Kabupaten/Kota, tingkat Provinsi adalah pendataan bagi

semua kader yang berada dalam Provinsi wilayah bersangkutan, dan tingkat nasional

adalah pendataan bagi semua kader yang mengikuti pengkaderan secara nasional.

Seseorang yang telah berpredikat sebagai kader partai sesuai dengan tingkat

pengkaderan yang ditempuh, harus selalu dimonitor oleh partai, baik dalam rangka

pengembangan lebih lanjut, baik di bidang pemerintahan, legislatif, yudikatif, maupun

swasta, sehingga dapat dengan mudah diidentifkasi secara baik dan cepat. Di samping

itu, dengan adanya monitoring kader, partai dapat membina kadernya dengan baik

berdasarkan evaluasi kinerja masing-masing kader yang telah terjun di tengah-tengah

masyarakat. Kegiatan monitoring kader dilakukan secara berkala dan dilaporkan

kepada pimpinan organisasi. Hasil monitoring kader, merupakan salah satu faktor

bagi penugasan kader. Adapun dimensi kegiatan monitoring terhadap kader,

mencakup prestasi kader, disiplin kader, dedikasi dan loyalitas.

Dalam upaya mencetak kader muda, Partai Golkar melakukan pembentukkan

organisasi sayap partai. Organisasi sayap yang dibentuk oleh Golkar, berdasarkan

AD/ART diantarannya: Kesatuan Perempuan Partai Golongan Karya (KPPG),

Angkatan Muda Partai Golongan Karya (AMPG) dan organisasi sayap lain yang

dibentuk berdasarkan kebutuhan dan kepentingan partai. Pembentukkan organisasi

sayap ini dijadikan sebagai sarana rekrutmen kader Partai Golkar yang siap pakai.

Rekrutmen kader dilakukan oleh Partai Golkar dengan menjalin kerjasama dengan

organisasi kemasyarakatan yang mempunyai ikatan sejarah sebagai organisasi pendiri

partai ini, juga lembaga-lembaga yang menyalurkan aspirasinya kepada Partai

Golkar.

Dalam AD/ART tidak ada kriteria khusus untuk seleksi para calon legislatif

dan eksekutif. Calon anggota legislatif dari Partai Golkar merupakan kader partai

yang sudah melewati dan mengikuti proses pengkaderan, baik di tingkat daerah

maupun pusat. Di Partai Golkar mekanisme pencalonan legislatif diprioritaskan untuk

kader yang memiliki pemikiran cerdas dan mempunyai wawasan kebangsaan sangat

luas serta mempunyai jiwa nasionalis dan menjunjung tinggi azas dari partai yaitu

Pancasila, tanpa adanya diskriminasi agama, suku dan ras. Yang cukup menjadi

pertimbangan adalah bahwa anggota atau kader Partai Golkar harus dikenal di tingkat

daerah maupun di tingkat pusat, anggota atau kader Partai Golkar harus mengakar

Page 27: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

pada konstituennya. Artinya bahwa kader Partai Golkar harus bisa diterima oleh

konstituennya di daerah pemilihan masing-masing dan berjuang bersama-sama

dengan konstituennya untuk memajukkan daerah pemilihannya.

Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Golkar sebagai partai yang memiliki

pengalaman cukup lama dalam dunia kepartaian bahkan sebelum menjadi partai,

Golkar telah mempunyai manajemen rekruitmen keanggotaan sendiri meskipun

disebut dengan istilah “ajakan” atau “paksaan”. Namun sejak dideklarasikan menjadi

partai Golkar tahun 1983 yang diketuai oleh Sudharmono, Partai Golkar telah

merubah sistem partainya dengan sebutan partai kader (Red: keterangan ulang dari

point: 4.1) yang lebih mengedepankan kaderisasi yang terencana dan berjenjang

dalam organisasinya. Dalam penguatan kelembagaan Partai Golkar telah memiliki

sendiri lembaga pengelolaan kaderisasi (PO, Juklak, dan Keputusan Partai Golkar

2009-2015) yang bertugas untuk:1). Menyusun sistem kaderisasi partai, 2).

Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan kaderisasi partai,3).

Menyusun database kader partai,4). Menyusun promosi kader partai dan 5).

Melaporkan pelaksanaan tugas lembaga kepada Dewan Pimpinan Partai Golongan

Karya.

Perekrutan keanggotaan dilakukan secara ketat agar seseorang harus

berpartisipasi terlebih dahulu pada organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan

Partai Golkar seperti Barisan Muda Golkar, dan lain sebagainya yang menghantarkan

si anggota bisa menjadi kader bahkan pengurus Partai Golkar nantinya, misalnya di

tingkat Propinsi apabila telah memiliki loyalitas, pengalaman keorganisasian partai.

(wawancara dengan mantan Sekjend DPD Golkar Bali: Dewa Ayu Sri Wigunawati).

Di samping itu, Partai Golkar juga lebih tertarik merekrut anggota yang memiliki

kualifikasi pendidikan yang tinggi, pengalaman dan juga skill yang memadai. Aspek-

aspek seperti ini akan lebih mudah untuk proses pematangan kaderisasi anggota

dalam menyiapkan legislator-legislator handal dari partainya. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa Partai Golkar telah memperhatikan sisi nilai akuntabilitas dalam soal

perekrutan maupun sistem kaderisasinya.

Pada saat studi ini dilakukan, partai yang berlambang pohon beringin tersebut

sedang mengalami konflik internal terkait legalisasi kepengurusan partai antara kubu

Munas Bali pimpinan Aburizal Bakri dan kubu Munas Jakarta pmpinan Agung

Laksono yang oleh Kementerian Hukum dan HAM telah melegalkan kubu Munas

Jakarta sebagai Partai Golkar yang syah. Dalam analisis lebih jauh, jika konflik

Page 28: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

internal partai tersebut berlarut-larut tanpa bisa diselesaikan, maka kelembagaan dan

kaderisasi Partai Golkar akan mengalami kehancuran atau bubarnya partai. Jalan

“islah” atau konsolidasi partai adalah cara paling tepat untuk menyelesaikan konflik

internal tersebut, tinggal bagaimana masing-masing kubu partai memanfaatkan

kesempatan tersebut dengan baik. Dengan konsolidasi internal partai diharapkan dapat

membangun komunikasi serta menata ulang mekanisme kepartaian yang sangat carut

marut akibat konflik berkepanjangan.

Perdebatan persoalan siapa kubu munas Golkar yang sepantasnya menang,

haruslah mengacu pada regulasi di dalam partai itu sendiri (AD/ RT) yang merupakan

kitab suci atau panduan pelaksanaan roda organisasi partai. Musyawarah Nasional

(munas) yang benar dalam regulasi AD/RT adalah dilaksanakan dan diikuti oleh

pengurus inti partai, jadi apabila melihat mana munas yang benar, maka dalam hal ini

menurut penulis adalah Munas Bali, sebab dilaksanakan sesuai dengan konsep dan

aturan AD/RT. Sedangkan munas Jakarta adalah kader-kader Partai Golkar yang yang

menyatakan diri sebagai koalisi penyelamat partai yang sebagian besar bukan

pengurus inti DPP partai sehingga secara logika munas Jakarta dianggap menyalahi

aturan partai.

Keyataan siapa kubu yang menang juga telah didukung oleh putusan (PTUN)

Pengadilan Tata Usaha Negara, Bali Pos (18/5/2015) lalu yang mengabulkan sebagian

gugatan Golkar kubu Abu Rizal bakri (Ical) terhadap SK Menkum HAM tentang

pengesahan kepengurusan Golkar Kubu Agung Laksono yang dinilai sebagai

keputusan yang benar secara regulatif. Untuk meredam konflik berkelanjutan di

Golkar sepatutnya salah satu kubu munas harus legowo, utamanya dengan menerima

putusan PTUN tersebut, agar kehidupan partai Golkar berjalan dengan damai sentosa

dan khususnya dalam rangka menyiapkan pertarungan politik pilkada serentak

Desember 2015 yang akan datang. Namun rupanya hingga tulisan ini disajikan,islah

Golkar belum menemukan titik terang. Persamaan pandangan ideologi antara kedua

kubu tersebut dalam membangun partai dirasa belum kuat dan sehat, yang

dikedepankan masih pada kepentingan politik masing-masing kedua kubu yang

berseteru tersebut. Namun demikian di Bulan Agustus 2015 kubu Abu Rizal bakri

yang akhirnya memenangkan konflik internal partai pohon beringin tersebut.

Page 29: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

3. Proses Rekrutmen, Sistem Pengkaderan Partai PDIP

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki model rekruitmen

dan kaderisasi berbeda dengan Partai Golkar ataupun Demokrat. Dari hasil penelitian

Gylang Virgo Panantang (2009) di Wilayah jawa Timur, menjelaskan bahwa model

rekrutmen yang diterapkan oleh PDIP terdiri dari dua cara pertama, membuka

keinginan individu untuk bergabung menjadi anggota partai, dan kedua, PDIP proaktif

turun ke masyarakat mencari orang yang mempunyai potensi tinggi di bidang

akademis maupun tokoh masyarakat yang berpengaruh besar di wilayahnya. Para

calon anggota yang sudah terpilih dari dua strategi di atas, akan masuk proses

rekrutmen selanjutnya yaitu pendaftaran dan harus memenuhi kriteria untuk bisa

menjadi anggota partai. Sedangkan model kaderisasi yang dikembangkan PDIP

dilakukan dengan dua model yaitu model kaderisasi kelas dan model kaderisasi

gerakan. Model kaderisasi kelas merupakan model kaderisasi berjenjang berupa

pemberian materi dalam bentuk pelatihan pendidikan politik kepada anggota PDIP di

setiap kabupaten dan kota mulai dari tingkat DPC yang disebut dengan kaderisasi

tingkat pratama, dan di tingkat propinsi DPD dilakukan dengan kaderisasi tingkat

madya sedangkan pada tingkat paling atas dilakukan kaderisasi tingkat utama yang

dilakukan oleh DPP pada tingkat nasional. Sedangkan kaderisasi dengan sistem

gerakan yaitu kaderisasi yang lebih berfokus pada kinerja kader di lapangan dalam

menjalankan program partai.

Model kaderisasi gerakan dibedakan menjadi tiga, pertama kemampuan kader

dalam memperjuangkan dan mementingkan aspirasi rakyat, pembentukan organisasi

sayap dan pembentukan jaringan. Dalam istilah lain pola kaderisasi yang

dikembangkan oleh PDIP adalah model sistem stelsel aktif yaitu suatu sistem yang

menerapkan bahwa setiap orang yang ingin menjadi kader partai harus aktif. Namun

demikian PDIP memiliiki kendala dalam rekruitmen anggota baru yang terletak pada

kemampuan komunikasi para kader dalam proses mempengaruhi para calon anggota

baru yang menjadi incaran partai. PDIP mendahulukan tindakan nyata dalam proses

pendekatan kepada masyarakat dengan membuat kegiatan kemasyarakatan untuk

menarik minat masyarakat ikut serta dalam sebuah kegiatan partai. (www.karya

ilmiah.um.ac.id/index.php/PPKN/articel/view/32477). Hal ini terindikasi dari

dominansi kader senioritas yang lebih diutamakan oleh PDIP. (red: survey kemitraan

2009).

Page 30: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

Sebagai upaya meningkatkan kualitas kaderisasi anggota partai, dalam waktu

yang akan datang, PDIP telah menyiapkan rancangan sistem kaderisasi dengan pola

pengadaan sekolah bagi calon kepala daerah yang akan maju dalam pemilihan kepala

daerah (pelaksanaan Mei 2015). Sekolah ini menjadi pintu dan kendaraan politik

dalam menyiapkan kader-kader PDIP berkualitas yang mampu bekerja sesuai dengan

ideologi partai, memberikan pemahaman kader terhadap apa yang dibutuhkan rakyat

yang didasarkan pada pengutamaan kepentingan daerahnya masing-masing. Sekolah

ini diwajibkan kepada semua calon kepala daerah yang akan maju lewat PDIP dengan

masa pendidikan sekitar dua bulan dengan susunan materi yang diambil dari ideologi

partai, kepemimpinan, manajemen pemerintahan dan komunikasi politik (Kompas,

11-3-2015).

PDIP sebagai partai yang merepresentasikan diri sebagai partai ‘wong cilik’

memang sudah banyak dibuktikan dengan memperioritaskan perekrutan dari golongan

kelas bawah, namun tidak memperhitungkan backround anggota sebagai basic

kaderisasi partai di awal perekrutan, sehingga masih dianggap memiliki kelemahan

dalam proses kaderisasinya. Partai hanya terkesan peduli pada rakyat kecil tanpa

dibarengi dengan taburan kaderisasi sebagai nilai-nilai akuntabilitas dalam proses

rekruitmen ataupun pengkaderannya.

Hal ini dapat dilihat dari contoh di bawah ini. Dalam mempersiapkan pilkada

serentak di Bali Desember 2015 yang akan datang, PDIP sudah jauh hari membuka

penjaringan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sebanyak banyaknya yang

berasal bukan dari kader partai (non kader) (Balipos 22 Mei 2015). Meskipun

penjaringan calon kepala daerah tersebut diikuti dengan Fit and Proper Test, ini

menunjukkan bahwa PDIP tidak memiliki konsistensi mengawal kader partai yang

berkualitas untuk dipromosikan menjadi calon kepala daerah yang pintar cerdas

integritas dan kredibel.

4. Pola Rekruitmen, Sistem Pengkaderan Partai Gerindra

Partai Gerindra dianggap sebagai partai besar setelah memperoleh suara

terbanyak ketiga setelah PDIP dan Golkar pada pemilu 2014 lalu. Strategi Partai

Gerindra untuk menjadi partai cacth all telah berhasil dengan pengambilan suara dari

semua golongan baik mayoritas maupun minoritas di Indonesia. Dalam perekrutan

keanggotan dan pembentukan kader, Partai Gerindra membuka kesempatan seluasnya

Page 31: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

kepada semua kalangan untuk ikut serta berpartisipasi baik sebagai anggota Partai

Gerindra maupun langsung dicalonkan sebagai legislator. Sebagai partai yang beranjak

naik popularitasnya, Gerindra belum memiliki program pembangunan partai yang

terencana dan terstruktur yang melibatkan partisipasi masyarakat untuk mensukseskan

program pemerintah pusat. Hal ini belum dipersiapkan secara seksama karena beberapa

faktor antara lain Gerindra masih terpuruk dan belum bangkit dari kekalahan pilpres

2014, sehingga dibutuhkan kematangan dalam menjalankan roda organisasi partai dan

membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Di samping itu partai Gerindra masih

difokuskan pada pembayaran utang piutang pada pesta demokrasi pileg dan pilpres

tahun 2014 yang lalu.

Sebagai partai yang mengusung gerakan, Gerindra menunjukkan keaktifannya

untuk berkontribusi memberikan bantuan sosial baik pada peristiwa bencana alam

maupun bencana lain yang memerlukan uluran tangan semua pihak, dengan sayap

bernama Kesira (Kesehatan Indonesia Raya). Organisasi tersebut bergerak di bidang

sosial khususnya kesehatan. Salah satu program Kesira adalah membagikan ambulance

secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Program ambulance telah

terditribusi hampir di seluruh DPC atau PAC seluruh Indonesia.

Dalam membuka keterlibatan masyarakat untuk ikut serta membangun partai

agaknya partai Gerindra lebih selektif sebab tidak semua masyarakat dapat menjadi

bagian anggota bahkan kader partai, sebelum berkontribusi terlebih dahulu di partai.

Menurut pengurus Partai Gerindra sekaligus anggota legislatif Propinsi Bali (I Gusti

Alit Suryawan), sebab persoalan partai hanya dapat dipahami apabila sudah menjadi

anggota aktif dan partisipatif. Sehingga presepsi masyarakat di luar hanya mengetahui

kulitnya partai, dan belum berhak terlibat bahkan memasuki lebih jauh persoalan

internal partai Gerindra. Namun demikian Partai Gerindra tetap membuka diri

masyarakat mengajukan kritik saran atau masukan yang terkait kinerja partai ataupun

legislator dari Partai Gerindra yang menyelewengkan tugas pokoknya. Pengajuan

tersebut akan diproses dan ditindaklanjuti dalam internal partai dan hasilnya akan

diumumkan kepada media massa. Cara ini sudah menjadi kewajiban dan prinsip

Gerindra sebaga partai yang pro rakyat. Dalam keputusan yang berdampak kepada

publik, Partai Gerindra memberikan ruang bahkan mengundang masyarakat secara

terbuka untuk hadir dan memberikan aspirasi masukan kepada partai dan biasanya

Page 32: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

partai Gerindra memberikan kewenangan kepada legislator atau kepala daerah (wakil

dari Gerindra) di masing-masing kabupaten kota dan propinsi di seluruh wilayah

Indonesia.

Dalam penanganan persoalan konflik Partai Gerindra belum secara aktif membuka

ruang publik untuk berdialog serta diskusi langsung dengan masyaraka, tetapi hanya

sebatas penyediaan media social kepada masyarakat yang ingin berinteraksi dengan

pejabat publik dari Partai Gerindra tidak termasuk penangan konflik partai. Sebab konflik

partai akan diselesaikan secara internal, bila partai tidak mampu maka akan dilimpahkan

kepada pemerintah daerah/pusat. Untuk mengakomodasi aspirasi publik Partai Gerindra

telah menyediakan askes website dan social media di setiap kantor DPP, sehingga apabila

masyarakat ingin menyalurkan aspirasi, bisa langsung mendatangi kantor partai atau

melalui web social media yang telah disediakan.

Sebagai partai yang memiliki kewajiban mengartikulasikan aspirasi dan

kepentingan masyarakat, Gerindra memiliki tahapan tersendiri yakni aspirasi tersebut

akan diakomodasi melalui anggota dewan yang biasanya dilakukan melalui monitoring

kegiatan kunjungan dan pengabdian ke daerah pilihannya (dapil). Kegiatan ini dilakukan

secara rutin dan sistematis perminggu atau perbulan dengan harapan aspirasi masyarakat

benar-benar menjadi pertimbangan untuk pembuatan kebijakan baik di parlemen daerah

atau pusat, kemudian dilanjutkan menjadi SOP tersendiri bagi kader Gerindra yang duduk

sebagai pejabat publik. Sehingga Gerindra sebagai partai yang pro rakyat dapat

tereksekusi dengan baik.

Secara kelembagaan, Gerindra tidak berafiliasi dengan LSM ataupun yang

lainnya, namun secara personal para kader Partai Gerindra berasal dari berbagai instansi

baik dari LSM maupun organisasi kemasyarakatan yang secara sadar ingin beragabung

sebagai kader Gerindra. Oleh karenanya diharapkan Partai Gerindra dekat dengan

siapapun dan profesi apapun namun bukan secara kelembagaan, melainkan secara

personal. Dalam proses kerja di legislatif, Partai Gerindra menerapkan sistem

musyawarah, dimana setiap aspirasi atau masalah akan dimusyawarahkan di partai

terdahulu sebelum di rumuskan dalam rapat di dewan sehingga platform partai sangat

lekat dan setiap kebijakan tidak boleh menyimpang dari prinsip partai. Prinsip Partai

Gerindra adalah pro dengan rakyat kecil. Contohnya pada perumusan kebijakan di

legislatif seperti perumusan aset negara yang baru baru ini ramai di bicarakan di dewan,

Page 33: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

publik dapat mengaksesnya melalui website partai yang selalu update, juga melalui akun

jejaring sosial. Hal ini merupakan wujud social responsisbility Gerindra sebagai

organisasi publik yang memperjuangkan aspirasi rakyat sebagai sarana mengagregasi

kepentingan masyarakat Indonesia. Hal ini pula sebagai jalan untuk menanggapi berbagai

kritik saran dari masayarakat. Kebanyakan masyarakat yang bergabung dengan Partai

Gerindra adalah orang yang simpati dengan public figure Letnan Jendral Purnawirawan

Prabowo Subianto sebagai sosok yang tegas dan lugas dalam menyampaikan pendapat.

Pencitraan inilah yang mampu mengangkat suara Geindra lebih tinggi dengan partai yang

seusianya seperti Demokrat.

Dalam proses rekruitmen di Partai Gerindra, masyarakat harus mendaftar dahulu

lewat DPC dan PAC setempat serta mengikuti sesi wawancara. Persyaratan menjadi

anggota antara lain; KTP, mengisi form pendaftaran, mengisi surat pernyataan kesediaan

menjadi anggota. Setelah pemenuhan administrasi selesai, kemudian akan diikutsertakan

pelatihan bertahap dan berjenjang dari PAC, DPC, MADYA, DPD. Setelah itu mendapat

gelar kader Gerindra yang sah. Untuk masyarakat yang ingin menjadi kader tidak melihat

kriteria tertentu, siapapun dapat berpartisipasi dan membesarkan nama Partai Gerindra

maka secara langsung menjadi kader. Namun hanya sebatas anggota belum pengurus,

selanjutnya anggota tersebut akan memperoleh KTA dari partai. Setiap kader memiliki

peran pokok yang sama dnegan anggota lain yakni membesarkan partai dan mendukung

setiap program dari partai yakni dalam hal ini terdapat 6 program aksi pro rakyat (lihat di

AD/ART partai).

Dalam menunjang identitas dan pokok peraturan partai, kader diperbolehkan

memakai identitas seperti pakaian warna putih dan mascot partai yakni burung Garuda

sebagai refresentasi anggota dan kader Partai Gerindra. Partai Gerindra sangat

menjunjung senioritas karena menurutnya jasa senior lebih berpengalaman loyalitasnya

kepada partai. Bentuk penghargaan ini adalah dengan diberikannya jabatan penting baik

di kepengurusan partai ataupun diajukan menjadi legislator atau kepala daerah lainnya,

selain itu kader junior yang berkualitas dan berprestasi akan dipromosikan untuk menaiki

jabatan penting yang bahkan bisa mengalahkan para kader senior.

Pengkaderan dan sistemnya bagi Partai Gerindra merupakan hal penting yang

perlu diperhatikan demi membesarkan nama partai. Sebab semakin bagus kaderisasi partai

maka semakin besar partai tersebut demikian sebaliknya. Partai Gerindra telah melakukan

Page 34: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

kaderiasasi secara berjenjang dan bertingkat mulai dari tahap keanggotaan, kader hingga

menjadi anggota dewan dan menjadi pengurus harian. Pengkaderan ini tidak hanya modal

materi semata tetapi juga sebagai modal pengetahuan politik dan pengembagan karier.

Para kader Gerindra yang menjadi legislatif diberikan pelatihan bela negara bersama TNI

sehingga jiwa karsa dan mentalnya terlatih dan bisa kuat serta solid dalam membangun

dan mengembangkan organisasi partai. Sedangkan untuk pengasawan kader di legislatif

Gerindra lebih mengandalkan sisi kemanusiawian, kebersamaan dan kepeduliaan antara

senioritas terhadap junioritas supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan

kata lain pengawasan tidak menjadi bagian penting bagi Partai Gerindra. Namun apabila

kader Gerindra terjerat kasus hukum maka tidak langsung dipecat tetapi akan dievaluasi

kasusnya apakah merugikan sekali terhadap negara dan partai atau masih bisa ditoleransi.

Sehingga bantuan hukum dan pengawalan dari partai akan segera diberikan.

Sedangkan untuk reward, Partai Gerindra akan memberikan penghargaan kepada

kader berprestasi berupa piagam penghargaan serta promosi jabatan atau struktur

kepengurusan. Pada dasarnya setiap anggota legislatif telah mendapatkan dana reses yang

digunakan untuk menampung aspirasi konstituen di masing-masing wilayah

pemilihannnya. Selanjutnya akan dibawa menjadi bahasan rumusan kebijakan anggota

dewan dalam proses legislasi di parlemen. Masa reses tersebut terprogram setahun tiga

kali. Sehingga banyak hal yang dilakukan oleh anggota dewan. Di tambah lagi untuk

Partai Gerindra telah memiliki rumah aspirasi untuk menampung keluhan dan masukan

dari masyarakat.

Tabel 2. Penilaian Akuntabilitas Pengkaderan Partai Politik

No NamaPartai

Nilai- nilaiAkuntabilitasPengkaderan

Keterangan

1. PDIP Model rekrutmenanggota

Terbuka, tidak selektif, popularitasterdepan mengesampingkan kualitas

Peningkatanprofesionalisme

Tersedia dgn nama ‘sekolah politisi’diselenggarakan oleh DPP juli 2015.

pelatihan I pelatihan i ni untuk calon kada serentakDesember 2015

Manajemen SDM danKarier

Tersedia aturan main di pengkaderantetapi terkadang tidak terealisasi

Sistem kaderisasi Berjenjang dgn system stelsel

Page 35: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

Rewad dan funishment Sangsi kader dikeluarkan bagi anggotayangMenc mencoreng nama baik partai,tidak disedia

kan pembelaan hokum. Reward tidaktersedia

2. Golkar Model rekrutmenanggota

Terbuka, kompetitif, popular

Peningkatanprofesionalisme

Tersedia ex:Kader diberikan pelatihanpendidikan politik sejak awal menjadianggota an pelatihan lain

Manajemen SDM dankarir

Ditetapkan dengan kebijakanpengkaderan dibagi dalam dua jalurstukrual dan partisipan

Sistem kaderisasi Terlaksana melalui pembinaan dari awaldan berjenjang

Reward dan funishmen Kader harus tau diri bila ‘bersalah’ keluardengan sendirinya tanpa ditegur, tidakada pembelaan.sedangkan rewarddiberikan dnegan naik jabatan

3. Demokrat Model rekrutmenanggota

Terbuka luas, tidak selektif, menjaringmassa sebanayaknya, metode pollinguntuk caleg

Peningkatanprofesionalisme

Tidak tersedia pelatihan peningkatankapasitas kader

Manajemen SDM dankarier

Tidak disediakan;hanya kader mengikutiseminar, workshop

Sistem kaderisasi Tidak diperioritaskan, lebih pada figureyang popular

Reward dan funishmen Tidak diperioritaskan

4. PartaiGerindra

Model Rekruitmenanggota

Terbuka, selektif, partisipatif dahuluuntuk menjadi kader

PeningkatanProfesionalisme

Tidak disediakan

Manajeman SDM dankarier

Tidak tersedia, lebih banyak pemulihanpasca kekalahan pilpres 2014

Sistem kaderisasi Berjenjang dan bertahap

Reward danfunishmaent

Promosi jabatan untuk kader prestasi dandikeluarkan dari partai bila melanggarjanji

Page 36: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

c. Potret Akuntabilitas Keuangan Partai Politik di Bali

Persoalan dana partai seperti pedang bermata dua, di satu sisi parpol merasa

memiliki kepentingan untuk menggenjot kembali keuangan partainya dengan

berharap menaikan bantuan 1000 kali lipatnya (1 T setiap partai). Padahal negara

mengalokasikan bantuan 108 pertahun atau 0.01 dolar Amerika Serikat untuk setiap

satu suara yang didaparkan dari pemilu. Bantuan negara tersebut memiliki

konsekuensi bahwa keuangan harus siap diaudit, dengan demikian sumber-sumber

keuangan parpol, termasuk yang selama ini dianggap tidak jelas asal usulnya dapat

segera dibongkar. Saat ini bantuan keuangan dari APBN untuk setiap parpol dihitung

berdasarkan jumlah suara yang diperoleh setelah pemilu dikalih 108. Dengan

hitungan tersebut, misalnya PDIP sebagai pemenang pemilu 2014, dapat bantuan

2.557.598.868 yang berasal dari 109 kursi atau 23,78 juta suara di DPR. Total bantuan

keuangan untuk 10 parpol yang lolos ke DPR berdasarkan hasil pemilu mencapai 13,2

miliar. Selain itu ada bantuan untuk parpol di daerah yang nilai keseluruhannya

Rp.385,4 miliar (Kompas 6 Agustus 2015).

Untuk mendukung akuntabilitas keuangan partai, pihak dari Kementerian

Dalam Negeri melalui permendagri no 24/2009 dan 26 tahun 2013 mempunyai tugas

dan kewajiban dalam membina dan mengawasi pengelolaan keuangan partai politik

yang bersumber dari dana APBN yang pintu masuknya dipegang oleh Dinas

Kesbangpol propinsi. Keuangan parpol tergantung dari pemerintah daerah kabupaten

kota dan propinsi. Untuk Propinsi Bali terdapat dana 3 (tiga) milyar untuk

pengelolaan partai yang autputnya akan diaudit oleh BPK (Badan Pemeriksa

Keuangan). Mekanisme pemberian bantuan keuangan partai terlebih dahulu diawali

dengan pembuatan proposal oleh masing-masing partai kemudian diajukan kepada

pemerintah daerah (kesbangpol). Jumlah besar kecilnya keuangan berdasarkan jumlah

suara yang didapat pada saat pemilu. Sebelum diberikan bantuan keuangan, partai

politik harus diaudit terlebih dahulu oleh BPK, kemudian ditindaklanjuti oleh

gubernur dengan dintruksikan kepada Dinas kesbangpol divisi II kemudian

dilanjutkan dengan kajian ulang. Proposal yang diajukan parpol harus diverfikasi dan

difasilitasi oleh Kesbangpol diteruskan pada bagian keuangan pemerintah daerah

Page 37: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

kemudian dikirim melalui rekening parpol. Demikian pula rekening parpol harus

dibuat khusus tidak boleh dicampur dengan yang urusan lain.

Pemberian keuangan dari dana APBN pada dasarnya memiliki motivasi

(60% ) dana parpol dipergunakan untuk pendidikan politik, sedangkan (40%) untuk

administrasi kantor. Setelah partai diberikan bantuan keuangan, partai politik wajib

membuat laporan dan perhitungan bantuan keuangan pada setiap tahunnya, namun

menurut ketua divisi II Kesbangpol Propinsi Bali (Bpk. Kuta Sumerta), Partai

terkadang ngawur membuat LPJKP (laporan pertanggung jawaban keuangan dan

pembukuan) karena banyak orang partai yang tidak mengetahui bagaimana membuat

laporannya dan juga tenaga keuangan partai tidak banyak berasal dari lulusan

ekonomi atau akuntansi. Namun demikian dari beberapa partai yang sudah mendekati

laporan(LPJKP) yang baik dan mengarah akuntabel adalah partai Golkar, di urutan ke

II PDIP, Demokrat dan yang lainnya.

d. Akuntabilitas dalam Audit Dana kampanye Partai Pemilu 2014 PropinsiBali

Dalam Undang-undang no 8 tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan

DPRD serta PKPU No 17 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye

Peserta Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, bahwa partai peserta pemilu dan

perorangan untuk pemilu anggota DPD diwajibkan melaporkan secara tertulis

sejumlah biaya berupa uang, barang dan jasa yang digunakan peserta pemilu untuk

membiayai kegiatan kampanye pemilu. Besaran jumlah sumbangan dana kampanye

telah dibatasi oleh aturan tersebut di atas, bahwa sumbangan untuk parpol

perseorangan Max. Rp 1.000.000.000 sedangkan kelompok, perusahaan dan badan

usaha non pemerintah Max. Rp 7.500.000.000. untuk sumbangan calon DPD

perseorangan Max. Rp 250.000.000, sedangkan kelompok, perusahaan dan badan

usaha non pemerintah Max. Rp 500.000.000.

Selain batasan maksimum sumbangan dalam aturan tersebut juga dijelaskan

mengenai sangsi bahwa partai politik peserta pemilu dan calon anggota DPD yang

menerima sumbangan melebihi ketentuan pada No.4 dilarang menggunakan kelebihan

dana dan wajib menyerahkan dana tersebut pada kas negara paling lambat 14 hari

setelah masa kampanye berakhir (19 April 2013). Apabila melebihi ketentuan di atas

maka akan dikenakan sangsi dengan pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda

Page 38: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

paling banyak Rp.5.000.000.000-. Sedangkan untuk anggota DPD dikenakan denda

500.000.000 dan kurungan penjara Max. 2 tahun. Aturan ini terlihat keras tetapi masih

nomatif, sehingga dapat dimungkinkan partai menyelewengkan aturan tersebut.

Namun tidak bagi KPU Bali yang mempunyai aturan kelembagaan tersendiri bahwa

perolehan suara akan diberikan kepada parpol apabila parpol atau calon anggota DPD

tersebut telah melaporkan audit dana kampanye masing masing. Aturan ini rupanya

cukup jitu, sebab data audit dana kampanye parpol yang dijumpai di KPU cukup

lengkap, tercatat dengan rapih dan terkumpul secara keseluruhan (artinya tidak ada

yang melanggar aturan satupun).

Setelah ditetapkan sebagai peserta pemilu, maka akan tercatat dalam periode I

tanggal 8 Januari 2013, tiga hari setelahnya parpol wajib membuka rekening khusus

dana kampanye yang terpisah dari rekening parpol. Setelah itu parpol harus

menyerahkan LPRKDK (laporan pembukaan rekening khusus dana kampanye) pada

KPU yang intinya menyelusuri ada tidaknya money politik yang dilakukan dalam

pencatatan keuangan dari awal sampai akhir masa kampanye. Sedangkan Periode II

dicatat 3 Maret – 6 April 2014 merupakan tutup buku laporan keuangan sebagai

peserta pemilu. Pada tanggal 27 April 2014 penerimaan laporan audit dari KAP

(Kantor Akuntan Publik) dan 13 Mei 2014 adalah akhir dari pelaporan atau

penyetoran laporan dana kampanye ke KPU Propinsi Bali.

Pada dasarnya untuk mencegah kebocoran dan menjaga akuntabilitas dana

kampanye pemerintah pusat telah menyediakan jasa auditor dari Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang terpilih berdasarkan pelelangan dan pemenangan tender dan telah

mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat untuk mengaudit

laporan dana kampanye partai politik di tiap daerah. Satu KAP akan mengaudit satu

parpol peserta pemilu, namun demikian hasil audit dari KAP itu hanya bersifat audit

kepatuhan (patuh atau tidak patuh) dan KAP hanya mencatat opini penting tentang

laporan dana kampanye partai di surat pengantar bagian awal dari LDK yang

kemudian di serahkan kembali ke KPU.

Laporan hasil audit tersebut oleh KPU hanya dicatat secara administratif tanpa

tindaklanjut hasil dari audit tersebut. Sementara itu, KPU tidak mempunyai

kewenangan dalam hasil audit. Padahal dalam rangka menunjung nilai akuntabilitas

sangat diperlukan evaluasi hasil dari audit keuangan parpol, dengan harapan parpol

Page 39: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

akan jera bila dikenai sangsi atau punishmen lainnya untuk parpol yang

menyelewengkan hak dan kewajibannya sebagai organisasi public. Bila dicermati

secara seksama sampai saat ini belum ada lembaga pemerintah atau lembaga

independen yang tercatat dalam undang - undang atau regulasi lainnya tentang siapa

yang berhak memberi sangsi organisasi partai dalam penyelewengan dana bantuan

partai. Kondisi ini merupakan kelemahan dari produk hukum Indonesia, dimana

aturan tidak pernah jelas dan bias, Indonesia memang kaya dengan aturan hukum

yang sudah dihasilkan, akan tetapi upaya penegakan dan sangsi hukum sering kali

diabaikan. Ditambah lagi aturan audit keuangan parpol oleh KAP hanya diberlakukan

pada dana pemilihan legislatif dan DPD saja, sedangkan untuk pilpres, pilkada selama

ini luput dari pengauditan.

Tabel 3. Hasil survey respon informasi dan transparansi keuangan partai politik Bali

Kategori Keterangan Nama partai

Kooperatif Membuka diri untukproses assessment danaudiensi

Partai Demokrat,Gerindra

Kurang Kooperatif Membuka diri untukaudiensi

PDIP,

Tidak Kooperatif Sama sekali tidakmembuka diri untukaudiensi danassessment. Denganpaksaan Audiensidilakukan di luar kantor

Golkar

Grafik 1. Index Transparansi Keuangan Partai Politik

0

5

10

15

20

25

30

Info wajibtersedia

info wajibpublikasi

info wajiblapor

DemokratPDIPGolkarGerindra

Page 40: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

Tabel 3. Penilaian Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Partai Politik di Bali

No NamaPartai

Nilai Akuntabilitas Keuangan Keterangan

1 PDIP Pelaporan Dana kampanye Tersedia dandilaporkan

Pelaporan keuangan standar akuntansi(posisi keuangan, aktivitas, arus kas,neraca)

Tidak semuanyamengikuti standarakuntansi dan tidaklengkap

Catatan atas laporan keuangan dan arsip Tersedia, tidak rapihdan berarsip

Teknologi pencatatan keuangan KomputerisasiTenaga keuangan professional Tersedia dari akuntansi

2 Golkar Pelaporan Dana Kampanye Tersedia dandilaporkan

Pelaporan keuangan standar akuntansi(posisi keuangan, aktivitas,arus kas,neraca)

Tidak kooperatif dantidak lengkap

Catatan atas laporan keuangan dan arsip Tersedia, tidak rapihTeknologi pencatatan keuangan KomputerisasiTenaga keuangan professional Dari ekonomi bukan

akuntansi3 Demokrat Pelaporan Dana Kampanye Tersedia

dan dilaporkanPelaporan keuangan standar akuntansi(posisi keuangan, aktivitas, arus kas,neraca)

Belum berstandarakuntansi, tidaklengkap

Catatan atas laporan keuangan dan arsip Tersedia tidak rapihdan terarsip

Teknologi pencatatan keuangan KomputerisasiTenaga keuangan professional Tidak tersedia dari

akuntansi4 Gerindra Pelaporan dana kampanye Tersedia dan

dilaporkanPelaporan keuangan standar akuntansi(posisi keuangan, aktivitas,arus kas,neraca)

Belum berstandarakuntansi dan tidaklengkap

Catatan atas laporan keuangan dan arsip Tersedia tidak rapihdan terarsip

Teknologi pencatatan keuangan KomputerisasiTenaga keuangan professional Tersedia dari

akuntansi

Page 41: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

e. Kesimpulan

Di awal banyak orang beranggapan keberadaan partai politik adalah entitasyang tidak terpisahkan dari sebuah negara. Sebab partai menjadi sandaran dankendaraan berpolitik menuju kekuasaan. Partai politik juga diasumsikan akanmemenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai organisasi publik dalampengelolaan kelembagaan, pengkaderan dan keuangan berdasarkan prinsipakuntabilitas good governance. Namun tidak demikian yang terjadi, partai politik jauhdari harapan publik. Kebutuhan sebagai lembaga publik tidak terpenuhi seluruhnyacontohnya partai politik di Propinsi Bali kurang antusias dalam mengembangkan sertamemperkuat kelembagaan. Partai masih disibukkan urusan pragmatisme politikseperti loby and negosiasi pencalonan kepala daerah. Partai menjadi kebingungandalam penyediaan kader pencalonan pilkada. Sebenarnya permaslahan tersebut karenaketidakseriusan pengelolaan kaderisasi di internal partai sendiri.

Dari hasil survey dan interview penggalian data, partai politik yang dikajidalam studi ini (PDIP, Golkar, Demokrat, dan Gerindra) dari segi akuntabilitaskelembagaan sebagian besar telah memenuhi komponen penilaian, namun tidaklengkap dan tidak terpenuhi sehingga nilai akuntabilitas menjadi berkurang. Dalampenilaian akuntabilitas rekrutmen dan pengkaderan partai politik di wilayah Balikriteria penilaian banyak yang tidak terpenuhi sehingga pengkaderan belumakuntabel. Sedangkan penilaian akuntabilitas keuangan partai politik memiliki variantransparansi yang berbeda dalam memberikan respon informasi, namun demikian pulatidak menunjukkan akuntabilitas keuangan secara keseluruhan. Misalnya Banyakpartai politik yang tidak memenuhi pencatatan, pelaporan keuangan secarakomputerisasi dalam standar akuntansi, tidak adanya buku kas tentang posisikeuangan, laporan aktivitas, neraca dan yang paling krusial adalah pengelolaankeuangan tidak diserahkan kepada ahli keilmuannya atau bendahara dari lulusanakuntansi. Dengan kata lain baik kelembagaan, pengkaderan dan keuangan partaipolitik dianggap tidak akuntabel.

.

Page 42: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

DAFTAR PUSTAKA

Anzar, Dahnil (2011).Akuntabilitas Keuangan Partai Politik di Banten, ProceedingSimposium nasional Otonomi Daerah: Lab ANE FISIP Untirta. Diaksesdalam portal garuda.org tanggal 4 februari 2015

Duverger, M (2010).The Study of Politics (naskah asli 1972: Dhakidae terj.SosiologiPolitik)

Jakarta: Yayasan Ilmu-ilmu social

Manheim, J.B and Rich, R.C (1981).Empirical Political Analysis: Research Methodin Political Science. Englewood Cliffs: Prentice-Hall,Inc.

Putra Erawan, Ketut, dkk, (2007). Merajut Good Governance dalamPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Bahan Kuliah di PLOD UGM,Yogyakarta

Rush, M &Althoff,P (2011). An Introduction to Political Sociology (naskah Asli1971: Terj. Kartono K. Pengantar Sosiologi Politik). Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada.

Surbakti, R (20000. Kita Belum Punya Masyarakat Politik , dalam TonoS (ed.)’ KitaLebih Bodoh dari Generasi Soekarno- Hatta”. Jakarta: PT Visi gagasKomunikasi

World Bank, 1996, The word Bank Participation Source Book, ESD word Bank

Sumber lain

Kristiadi, Josef (2011) dalam www. Kompas.com

Kompas, Pembiayaan Partai Politik;dana Parpol dan Keterbukaan Partai. 6 Agustus

2015 hal 5.

Page 43: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

Loog Books ; Kegiatan dan Aktivitas Penelitian Unggulan Program Studi

No Tanggal Kegiatan, Lokasi, Hasil Keterangan/Penanggungjawab

1. Januari-Februari2015

Pembuatan draf proposal penelitian; screningtopik penelitian dan testing indicator, lokasi:Denpasar

Bandiyah

Wawancara dengan staf ahli DPRD, KPU danAnggota Dewan untuk cek and ricek terhadapjudul penelitian, dan menentukan substansipermaslahan masalah. Lokasi; Denpasar dansekitarnya

Bandiyah danNazrina Zuryani

2. 17 Februari 2015 Final proposal dan pengumpulan proposal,Lokasi: Bukit Jimbaran

Bandiyah

3. 16 Mei 2015 Presentasi proposal ; Seleksi tahap II. Lokasi:Gedung rektorat UNUD

Bandiyah

4. 20 Mei 2015 Rapat Penyusunan survey dan InterviewGuide.Lokasi: kampus Fisip Sudirman

Tim Peneliti(Bandiyah,Nazrina,Andreasdan Tedi)

5. 25 Mei Rapat pengarahan mahasiswa ke lapangan.Lokasi: ruang prodi Ilmu Politik

Bandiyah,Nazrina, Andreas,Tedi dan surveyor

6. 1-30 Juni Pengambilan data ke lapangan.Lokasi:Denpasar dan sekitarnya

Bandiyah,nazrina, Andreasdan Tedi sertamahasiswasurveyor 15 orangdengan masing-masingkoordinator partaipolitik masing-masing

7. 15 Juni 2015 Wawancara ke KPU Propinsi. Lokasi:RenonDenpasar

Bandiyah,Nazrina, Tedi

8. 17 Juni Wawancara ke bawaslu. Lokasi: RenonDenpasar

Bandiyah danNazrina

Rapat entry data penelitian. Lokasi: FISIPSudirman

Bandiyah,Nazrina, Andreas, Tedi

9. 27 Juli Wawancara ke Kesbangpol.Lokasi: RenonDenpasar

Bandiyah

Wawancara ke KAP Budiarta. Lokasi: Jl.Gunung Agung Denpasar

Bandiyah , Tedi

10. 9-27 Juli 2015 Olah data survey dan wawancara. Lokasi: FisipUNUD

Bandiyah danmahasiwa

11. 21 Agustus 2015 Rapat evaluasi dan scoring kekurangan data Bandiyah danmahasiswasurveyor

Page 44: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS

12 28 Agustus 2015 Rapat membuat desain baru mata kuliahsebagai output penelitian HUPS. Lokasi: FISIPSudirman

Bandiyah,Nazrina, Tedi danAndreas

13. 22 agustus-September 2015

Pengambilan data lanjutan. Lokasi: Denpasardan sekitarnya

Bandiyah dansurveyor(mahasiwa)

14. 3-10 September Pengolahan dan analisa data dr informandengan teknik analisa data qualitative. LokasiFisip UNUD

Bandiyah,Nazrina, Tedi,Andreas

15. 8 September Mengumpulkan laporan dan presentasikemajuan penelitian HUPS . Lokasi: LPPMUNUD Bukit Jimbaran

Bandiyah

16. September -30Oktober

Proses penyempurnaan laporan penelitian Bandiyah

17 22 Oktober 2015 Rapat Finalisasi Hasil Penelitian Tim peneliti danSurveyormahasiswa

18 28-29 Oktober2015

Mengkuti SENASTEK hasil penelitian danpresentasi poster di Hotel Patra jasa TubanBadung

Bandiyah

Page 45: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 46: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 47: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 48: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 49: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 50: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 51: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 52: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 53: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 54: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 55: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 56: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 57: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 58: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 59: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 60: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 61: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 62: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 63: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 64: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 65: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 66: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 67: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS
Page 68: Bidang Unggulan : Partai Politik Kode/Bidang Ilmu : 590 ... · Kode/Bidang Ilmu : 590/ Ilmu Politik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS