LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya...

81
LAPORAN PENELITIAN PENGARUH PENJUALAN AIR BERSIH DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA TAHUN 2014 - 2016 DISUSUN OLEH : NINIK MAS’ADAH, SE., M.Ak SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KH. AHMAD DAHLAN LAMONGAN 2018

Transcript of LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya...

Page 1: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH PENJUALAN AIR BERSIH DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP LABA

PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA

SURABAYA TAHUN 2014 - 2016

DISUSUN OLEH :

NINIK MAS’ADAH, SE., M.Ak

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

KH. AHMAD DAHLAN LAMONGAN

2018

Page 2: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota
Page 3: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan ini air merupakan sumber daya alam yang mutlak

diperlukan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam semua aktivitas

kehidupan ini manusia membutuhkan air baik untuk rumah tangga maupun

dalam dunia usaha. Jika ketersediaan air bersih tidak memadai dengan baik,

maka dapat menyebabkan munculnya berbagai permasalahan di masyarakat

seperti kegiatan rumah tangga terganggu, perusahaan yang membutuhkan

supply air tidak dapat melaksanakan kegiatan usahanya dan pelayanan bagi

masyarakat lainnya menjadi terganggu. Maka dari itu air memiliki peranan

penting bagi berbagai sektor kehidupan sehingga air merupakan bagian dari

manusia yang tidak dapat dipisahkan dalam kesehariannya.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun

2004 tentang Sumber Daya Air, diamanatkan bahwa pengembangan sistem

penyediaan air minum merupakan tanggung jawab Pemerintah dan

Pemerintah Daerah yang diselenggarakan dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan masyarakat dengan menjamin standar kebutuhan pokok air

minum bagi masyarakat yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan

kontinuitas. Demikian pula dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, pelayanan air minum kepada masyarakat

merupakan urusan wajib yang menjadi tanggung jawab Pemerintah

Kabupaten / Kota dan kebijakan pelaksanaannya dilaksanakan oleh

Page 4: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

2

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sehingga Pemerintah Kabupaten /

Kota adalah regulator dalam penyediaan kebutuhan air minum kepada

masyarakat sedang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah selaku

operator. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) selaku operator dengan

misi utama menyediakan pelayanan air minum kepada masyarakat yang

memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas sesuai dengan standar

kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI, yaitu Kep No.

492/MENKES/PER/IV/2010,Tanggal 19 April 2010 Tentang persyaratan

kualitas air minum yang harus dikelola dengan baik sesuai prinsip-prinsip

ekonomi perusahaan dan good corporate governance agar dapat

menghasilkan tingkat keuntungan yang mencukupi guna menjaga

kesinambungan dan secara terus - menerus meningkatkan kuantitas, kualitas

dan kontinuitas pelayanan kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan

fungsi sosial. Keberadaan air bersih yang memenuhi syarat kualitas maupun

kuantitasnya sangat dibutuhkan untuk menunjang peningkatan derajat

kesehatan masyarakat serta mendorong terhadap pertumbuhan ekonomi

disuatu wilayah. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 tahun 1976 tanggal 30

Maret 1976, Pemerintah Daerah telah menetapkan bahwa perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Surya Sembada merupakan lembaga yang bertanggung

jawab untuk mengelola air bersih guna memenuhi kebutuhan masyarakat

dengan mengemban 2 (dua) fungsi utama, yaitu : 1. Fungsi Sosial, yaitu

memberikan pelayanan air minum yang memenuhi standar kualitas, kuantitas

dan kontinuitas kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau. 2. Fungsi

Page 5: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

3

Ekonomi, yaitu merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)

dan sarana pengembangan dalam rangka pembangunan daerah (muftiadi,

2012). Dari uraian tersebut terlihat bahwa perusahaan memiliki tugas pokok

untuk dapat menyediakan kebutuhan air untuk masyarakat yang mencakup

aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum lainnya.

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kebutuhan

masyarakat akan air bersih yang semakin meningkat dari tahun ke tahun,

maka perusahaan idealnya akan mampu meningkatkan penjualan air bersih

dan pada gilirannya nanti perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang

besar dari penjualan air tersebut. Perolehan pendapatan yang bertambah maka

laba yang akan dihasilkan perusahaan juga seharusnya mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa laba

merupakan topik yang sangat sering diperbincangkan karena laba merupakan

ukuran dari pencapaian tujuan perusahaan.

Untuk itu perusahaan harus dapat meningkatkan perolehan laba

supaya kelangsungan perusahaan dapat tetap dilaksanakan, karena walaupun

kenyataannya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan

perusahaan milik pemerintah daerah yang bertujuan untuk melayani

kepentingan publik tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk

mencapai tujuan lainnya yaitu untuk mendapatkan laba yang lebih optimal,

sebab dengan perolehan laba yang optimal tersebut selain menjadi pemasukan

daerah juga dapat memacu pertumbuhan usahanya.

Page 6: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

4

Penjualan dan biaya sangatlah berpengaruh terhadap laba. Penjualan

merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan

dalam mencapai sebuah tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba untuk

menjaga kelangsungan hidup perusahaan (Suzanti, 2009). Penjualan yang

meningkat mestinya berpengaruh terhadap peningkatan laba yang diperoleh

oleh perusahaan dan demikian pula sebaliknya. Seperti pendapat Budi

Rahardjon (2007) bahwa adanya hubungan yang erat mengenai penjualan

terhadap peningkatan laba perusahaan, dalam hal ini dapat dilihat dari laporan

laba – rugi perusahaan, karena dalam hal ini laba akan timbul jika penjualan

produk lebih besar dibandingkan dengan biaya – biaya yang dikeluarkan, jika

sebaliknya penjualan lebih kecil dibandingkan dengan biaya – biaya yang

akan dikeluarkan maka akan timbul kerugian. Faktor utama yang

mempngaruhi besar kecilnya laba adalah pendapatan, pendapatan dapat

diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan serta biaya.

Faktor yang mempengaruhi laba berikutnya adalah biaya, dengan

mengefesiensikan biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan

dengan asumsi pendapatan operasional tetap atau bahkan meningkat maka

laba yang optimal akan dapat diperoleh perusahaan, besar kecilnya biaya

yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatannya sangat

berpengaruh terhadap laba. Semakin biaya itu bisa ditekan mestinya akan

sangat berpengaruh terhadap peningkatan laba perusahaan dan semakin biaya

itu dikeluarkan tidak sesuai dengan target penjualan maka perusahaan akan

mengalami kerugian. Seperti pendapat Jopie Yusuf (2006) bahwa, bila

Page 7: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

5

perusahaan dapat menekan biaya operasional, maka perusahaan akan dapat

meningkatkan laba, demikian juga sebaliknya bila terjadi pemborosan biaya

akan mengakibatkan menurunnya laba atau mengakibatkan rugi. Salah

satunya yang dapat digunakan untuk memperoleh laba adalah dengan

memperhatikan penjualan serta menekan biaya – biaya operasional yang akan

dikeluarkan perusahaan. Biaya operasional merupakan biaya usaha pokok

perusahaan selain harga pokok penjualan atau semua biaya yang berhubungan

langsung dengan kegiatan usaha. Biaya usaha sendiri tediri dari biaya

penjualan, biaya administrasi dan umum (margaretha 2007 : 24) yang tidak

dibahas dalam penelitian ini.

Faktor – faktor tersebut saling berkaitan untuk menghasilkan laba pada

perusahaan karena biaya yang dikeluarkan akan mempengaruhi tarif dasar air

yang akan ditetapkan, kemudian tarif dasar air tersebut juga akan

mempengaruhi besarnya volume dari penjualan air pada perusahaan. Namun

pada kenyataannya dalam menentukan tarif dasar air tidak dapat ditentukan

oleh perusahaan karena perusahaan merupakan perusahaan milik daerah,.

Selain itu, penentuan tarif dasar air juga harus melihat faktor kondisi

masyarakat sendiri karena tidak semua kalangan masyarakat yang memakai

jasa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berekonomi menengah ke atas,

artinya jika perusahaan akan menaikan tarif dasar air memerlukan

pertimbangan – pertimbangan tertentu mulai dari faktor internal maupun

eksternal. karena jika salah satu dalam mempertimbangkan kondisi internal

maupun eksternal belum tentu dengan menaikan tarif dasar air pemakaian air

Page 8: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

6

oleh pelanggan akan bertambah. Hal tersebut tentu berhubungan dengan

volume air yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dari ketentuan dalam

menetapkan tarif dasar air tersebut maka diketahui volume air yang

dikeluarkan perusahaan kepada masyarakat akan menjadi konstan atau dapat

juga mengalami peningkatan disetiap tahunnya.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik mengambil

judul “Pengaruh Penjualan Air Bersih Dan Biaya Operasional Terhadap

Laba Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada

Kota Surabaya Tahun 2014 - 2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini

merumuskan permasalahan sebagai berikut, antara lain:

1. Apakah ada pengaruh penjualan air bersih terhadap laba pada Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya Tahun 2014 –

2016 ?

2. Apakah ada pengaruh biaya operasional terhadap laba pada Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya Tahun 2014 –

2016 ?

3. Apakaha ada pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap

laba pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota

Surabaya Tahun 2014 – 2016 ?

Page 9: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh penjualan air bersih terhadap laba pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh biaya operasional terhadap laba pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional

terhadap laba pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya

Sembada Kota Surabaya Tahun 2014 – 2016.

4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota

Surabaya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa

rekomendasi dan masukan konstruktif serta positif yang berguna dalam

memperbaiki dan mengembangkan Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, khususnya untuk memperbaiki

dalam pengelolaan penjualan dan biaya operasional di masa yang akan

datang agar penggunaan dan pengolahannya menjadi lebih efisien dan

Page 10: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

8

tepat sasaran dalam memperoleh pendapatan sehingga perolehan laba pada

perusahaan menjadi optimal yaitu sesuai dengan yang telah ditetapkan dan

diharapkan.

2. Bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi lebih

lanjut dalam memberikan informasi guna menciptakan peningkatan

kemampuan mengenai penjualan dan biaya operasional terhadap laba serta

dapat menjadi referensi dan sumber sarana dalam penelitian sejenis di

waktu yang akan datang, terutama dibidang akuntansi.

3. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

dan wawasan tentang penjualan, biaya operasional dan laba sebagai bahan

referensi dalam penelitian sejenis di waktu yang akan datang terutama

untuk mahasiswa akuntansi serta perpustakaan sebagai pusat sumber

belajar dan informasi yang dapat memberikan pelayanan prima.

Page 11: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Variabel Bebas

1. Penjualan

Perusahaan yang bergerak di bidang penjualan akan berorientasi

pada pasar, dimana perusahaan tersebut dapat benar – benar berusaha untuk

mempelajari pangsa pasar, keinginan konsumen, strategi pemasaran supaya

kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi sesuai target tanpa menurunkan

kualitasnya. Jika suatu perusahaan mampu terus meningkatkan penjualan,

maka perusahaan akan dapat mendatangkan keuntungan atau laba dari

produk atau barang yang dihasilkan dengan pengelolaan yang baik.

a. Pengertian Penjualan

Menurut Basu Swastha (2004 : 403) penjualan adalah interaksi

antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,

memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran

sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Penjualan dapat diartikan juga

sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi

mereka yang memerlukan, dengan imbalan uang sesuai harga yang telah

ditentukan atas persetujuan bersama.

Menurut Niswonger (2005 : 662) penjualan adalah jumlah yang

harus di bayar oleh konsumen atas barang yang dijual, secara tunai atau

kredit. Menurut Susiliana (2007 : 25) penjualan adalah usaha yang

dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang telah

Page 12: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

10

dihasilkan mereka (konsumen) yang memerukan atas persetujuan

bersama.

Menurut Sary (2007 : 65) penjualan adalah transaksi yang

melibatkan pengiriman atau penyerahan suatu komoditi untuk

penerimaan kas.

Menurut Tjiptono (2007 : 585) penjualan adalah sebagai program

yang berdiri atas berbagai kegiatan pemasaran yang berusaha

memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari

produsen kepada konsumen,

Menurut Mulyadi (2008 : 202) penjualan adalah kegiatan yang

dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan

akan memperoleh laba dari adanya transaksi – transaksi tersebut dan

penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak

kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.

Menurut (Suzanti, 2009) penjualan merupakan salah satu fungsi

pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan dalam mencapai sebuah

tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan

hidup perusahaan.

Berdasarkan definisi para ahli diatas, maka kegiatan penjualan akan

menciptakan suatu proses transaksi atau pertukaran dari barang ataupun

jasa antara penjual dan pembeli setelah melalui sebuah kesepakatan.

Dalam proses penjualan, penjual dituntut untuk memiliki kemampuan

serta keahlian untuk mempengaruhi orang lain supaya orang tersebut

Page 13: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

11

dapat terpengaruh untuk melakukan transaksi dengan penjual, mengingat

bahwa mempengaruhi kemauan calon pembeli merupakan hal yang tidak

mudah untuk sebagian orang.

b. Tujuan Penjualan

Pada umumnya perusahaan mempunyai tujuan mendapatkan laba

tertentu (mungkin maksimal), dan mempertahankan atau bahkan

berusaha meningkatkannya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut

dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang

direncakan. Dengan demikian tidak berarti bahwa barang atau jasa yang

terjual selalu akan menghasilkan laba. Kemampuan usaha dalam menjual

produknya menentukan keberhasilan dalam mencari keutungan, apabila

usaha tersebut tidak mampu menjual maka usaha tersebut akan

mengalami kerugian.

Menurut Basu Swastha (2004 : 404) tujuan penjualan dalam

perusahaan yaitu :

1) Mencapai volume penjualan

2) Mendapatkan laba tertentu

3) Menunjang pertumbuhan perusahaan

Penjualan merupakan sumber pendapatan sebuah perusahaan yang

sangat dibutuhkan untuk menutupi biya – biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan. Kemanapun perusahaan dalam menjual produknya

menentukan keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan

tidak mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian.

Page 14: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

12

Pemikiran penjualan dari jumlah penjualan di masa – masa yang

akan datang dapat merupakan suatu hal yang perlu untuk dilakukan,

karena hal ini merupakan suatu langkah pertama untuk dapat mencapai

tujuan dari perusahaan tersebut, dimana aktivitas yang akan dilakukan

tersebut nantinya. Pada prakteknya, penjualan perusahaan dari waktu ke

waktu umumnya tidaklah selalu tetap, tetapi justru akan selalu

berfluktuasi yang mana nantinya akan sangat dipengaruhi oleh

permintaan pasar terhadap produk yang akan ditawarkan. Oleh karena

itu, perusahaan perlu mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi

suatu produk.

c. Jenis Penjualan

Terdapat beberapa jenis penjualan yang biasa dikenal masyarakat,

menurut Basu Swastha (2009 : 11), yaitu :

1) Trade Selling

Penjualan yang terjadi bilamana produsen dan pedagang besar

mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi

produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan

promosi, peragaan, persediaan dan produk baru. Jadi titik beratnya

adalahpara penjualan melalui penyalur bukan pada penjualan kepada

pembeli akhir.

2) Missionary Selling

Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli

untuk membeli barang dari penyalur perusahaan.

Page 15: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

13

3) Technical Selling

Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan

nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.

4) New Bussinies Selling

Berusaha dengan membuka transaksi baru dengan membuat

calon pembeli menjadi pembeli seperti halnya yang dilakukan oleh

perusahaan asuransi.

5) Responsive Selling

Setiap tenaga penjual diharapkan dapat memberikan reaksi

terhadap permintaan pembeli melalui route driving and retaining.

Jenis penjualan ini tidak akan menciptakan penjualan yang besar,

namun terjalin hubungan pelanggan yang baik untuk menjurus pada

pembelian.

d. Faktor – faktor yang mempengaruhi penjualan

Menurut Basu Swastha (2009 : 129) faktor – faktor yang

mempengaruhi penjualan, yaitu :

1) Kondisi dan kemampuan penjual

Transaksi Jual – beli atau pemindahan hak milik secara komersial

atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu

penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua.

Penjual harus dapat meyakinkan kepada pembeli agar dapat berhasil

mencapai sasaran penjualan yang diharapkan oleh konsumen.

Page 16: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

14

Penjual harus memahami beberapa masalah penting yang

sangat berkaitan yakni :

a) Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan

b) Harga produk

c) Syarat penjualan, seperti : pembayaran, pengahntaran barang,

pelayanan purna jual, garansi dan sebagainya.

2) Kondisi pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran

dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.

Adapun faktor – faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:

a) Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar

penjual, pasar pemerintahan atau pasar internasional.

b) Kelompok pembeli atau pasarnya.

c) Daya belinya.

d) Frekuensi pembeliannya.

e) Keinginan kebutuhan.

3) Modal

Apabila barang yang dijual belum diketahui oleh pembeli maka

penjual harus memperkenalkan dulu atau membawa barangnya ke

tempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan

adanya sarana serta usaha, seperti : alat transport, tempat peragaan

baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan, usaha promosi

Page 17: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

15

dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual

memiliki sejumlah modal untuk itu.

4) Kondisi organisasi perusahaan

Pada perusahaan besar, bagian penjualan ditangani oleh orang

yang telah ahli dibidang penjualan. Lain hal nya dengan usaha kecil

dimana bagian penjualannya ditangani oleh orang yang juga

melakukan fungsi – fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah

tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana,

masalah yang dihadapi serta sarana yang dimilikinya juga ditangani

sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikankepada orang lain.

5) Faktor lain yang mempengaruhi penjualan seperti periklanan,

peragaan, kampanye dan pemberian hadiah

Untuk melaksanakan promosi diperlukan dana yang tidak

sedikit dan hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang bermodal

kuat, kegiatan ini dilakukan secara rutin namun sebagian perusahaan

lebih berpegang pada prinsip “paling penting membuat barang

berkualitas yang baik”. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan,

maka diharapkan pembeli akan membeli barang yang sama.

Menurut Susiliana (2007 : 26) faktor – faktor yang mempengaruhi

penjualan, yaitu :

1) Kapasitas produksi dan pengadaan dana modal kerja sedikit untuk

jangka pendek dan kapasitas.

Page 18: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

16

2) Produksi yang dimiliki oleh setiap perusahaan akan membatasi

kemampuan mereka dalam memproduksi barang atau jasa sampai

jumlah tertentu.

3) Kesan pembeli terhadap hasil produksi, kesan pembeli terhadap

barang dan jasa serta layanan pengirimannya, sangat besar

pengaruhnya terhadap penjualan hasil produksi dimasa yang akan

datang.

4) Kebijakan harga jual, harga jual dapat menentukan kedudukan

perusahaan untuk bersaing mempengaruhi penjualan.

Jadi, dalam melakukan kegiatan pasar terdapat lima faktor yang

mempengaruhi terpenuhinya keinginan konsumen akan suatu barang

yang diproduksi maupun dijual oleh produsen.

e. Tahap – tahap penjualan

Menurut Basu Swastha (2009 : 12) tahap – tahap penjualan yaitu :

1) Persiapan sebelum penjualan

Tahap pertama dalam penjualan tatap muka adalah mengadakan

persiapan – persiapan sebelum melakukan penjualan. Kegiatan yang

dilakukan adalah memberikan pengertian tentang barang yang

dijualnya, pasar yang dituju dan teknik – teknik penjualan yang harus

dilakukan.

2) Penentuan lokasi pembeli potensial

Dengan menggunakan data pembeli yang lalu maupun sekarang,

penjual dapat menentukan karakteristik calan pembeli atau pembeli

Page 19: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

17

potensial. Penentuan calon pembeli beserta karakteristiknya dapat

dilakukan dengan segmentasi pasar. Oleh karena itu, pada tahap ini

ditentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari

lokasi ini dapatlah dibuat sebuah daftar tentang orang – orang atau

perusahaan yang secara logis merupakan pembeli potensial dari

produk yang ditawarkan.

3) Pendekatan pendahuluan

Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari

semua masalah tentang individu atau perusahaan yang dapat

diharapkan sebagai pembelinya.

4) Melakukan penjualan

Penjualan yang dilakukan bermula dari suatu usaha untuk

memikat perhatian calon konsumen, kemudian diusahakan untuk

mengetahui daya tarik minat mereka. Jika minat mereka dapat diikuuti

dengan munculnya keinginan untuk pembeli, maka penjual tinggal

merealisir penjual produknya pada saat penjualan dilakukan.

5) Pelayanan penjualan

Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat

pesanan dari pembeli telah terpenuhi, tetapi masih perlu dilanjutkan

dengan memberikan pelayanan pada mereka.

f. Cara penjualan

Menurut Basu Swastha (2009 : 14) cara penjualan yaitu :

Page 20: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

18

1) Penjualan langsung

Penjualan langsung merupakan cara penjualan dimana penjualan

langsung berhubungan / berhadapan / bertemu muka dengan calon

pembeli atau langganannya. Penjualan langsung ini dapat dilakukan

dengan dua acara, yaitu :

a) Penjualan melalui toko.

b) Penjualan diluar toko.

2) Penjualan tidak langsung

Dalam prakteknya terdapat variasi menjual yang dilakukan

oleh para penjual, yaitu tidak menggunakan individu atau tenaga –

tenaga penjualan. Penjualan tidak langsung antara lain :

a) Penjualan lewat surat / pos.

b) Penjualan melalui telepon.

c) Penjualan dengan mesin otomatis.

2. Biaya Operasional

a. Biaya

Pengertian biaya menurut Mulyadi (2009 : 8) “Biaya adalah

pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah

terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan

perusahaan. Suatu perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan

harus dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dibandingkan

dengan jumlah biaya yang dikorbankannya. Oleh karena itu untuk bisa

Page 21: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

19

bersaing, suatu perusahaan harus memahami konsep dasar biaya dan unit

– unti perusahaan sehingga biaya tersebut tetap dapat dikendalikan.

Untuk menjalankan suatu usaha diperlukan sumber daya yang

harus dikorbankan sebagai nilai pengganti untuk memperoleh

keuntungan. Sumber daya ini pada umumnya di nilai dengan satuan

uang, dimana sumber daya yang digunakan seringkali disebut dengan

biaya.

Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan

demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka

menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama dalam perusahaan.

b. Pengertian biaya operasional

Menurut Jopie Jusuf (2009 : 38) Biaya operasional atau biaya

usaha (Operating Expenses) adalah biaya – biaya yang tidak

berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan

dengan aktifitas operasional perusahaan sehari - hari”. Secara umum,

biaya operasional diartikan sebagai biaya yang terjadi dalam kaitannya

dengan operasi yang dilakukan perusahaan dan diukur dalam satuan

uang, dimana biaya operasi sering disebut juga sebagai biaya usaha.

Menurut Margaretha (2011 : 24) Biaya operasional (Operating

Expenses) adalah keseluruhan biaya sehubungan dengan operasional

diluar kegiatan proses produksi termasuk didalamnya adalah (1) biaya

penjualan dan (2) biaya administrasi umum”. Dalam menjalankan

aktifitasnya, suatu perusahaan akan mengeluarkan berbagai jenis biaya

Page 22: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

20

diantaranya adalah biaya bahan, upah langsung dan biaya overhead

dimana ketiga biaya ini disebut biaya produksi. Biaya lainnya untuk

kelancaran penjualan atau pemasaran dan adminstrasi biaya operasional.

Biaya dapat diartikan sebagai biaya perolehan, harga pokok atau

juga dapat diartikan sebagai semua pengorbanan mulai dari bahan baku

kemudian barang dalam proses sampai barang tersebut bisa dijual.

Pengertian biaya ini akan kabur bila dibandingkan dengan ongkos.

Istilah operasional sering digunakan dalam suatu organisasi yang

menghasilkan keluaran output, baik yang berupa barang dan jasa. Secara

umum operasional dapat diartikan sebagai suatu usaha, kegiatan atau

proses mentransformasikan masukan input menjadi hasil keluaran output.

Dalam pengertian yang bersifat umum ini penggunaan cukup luas,

sehingga mencakup output yang berupa barang dan jasa. Jadi dalam

pengertian produksi dan operasional tercakup setiap proses yang

mengubah input dan menggunakan sumber – sumber daya untuk

menghasilkan output yang berupa barang atau jasa.

Menurut Werner Mrhadi (2013 : 37) Biaya operasi (Operating

Expense) merupakan biaya yang terkait dengan operasional perusahaan

yang meliputi biaya penjualan dan administrasi (selling and

administrative expense), biaya iklan (advertising expense), biaya

penyusutan (depreciation and amortization expense), serta perbaikan dan

pemeliharaan (repairs and maintenance expense)”. Berdasarkan definisi

para ahli diatas, maka biaya operasional merupakan biaya – biaya yang

Page 23: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

21

berkaitan dengan aktivitas perusahaan sehari – hari diluar kegiatan proses

produksi.

c. Penggolongan biaya operasional

Dalam hal ini, biaya pada suatu perusahaan terbagi menjadi 2

kelompok, yaitu :

1) Biaya Produksi

Kuswadi (2005:22) menjelaskan bahwa, biaya produksi yaitu

biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau

beban pokok penjualan. Biaya produksi atau penjualan terdiri atas

biaya bahan baku dan bahan penolong, biaya tenaga kerja dan biaya

overhead pabrik.

Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan

fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan bahan

baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual.

Biaya produksi digolongkan kedalam 3 kelompok, yaitu :

a) Biaya bahan baku

Menurut M. Alan Jayaatmaja (2010:9) pengertian bahan

baku adalah Bahan yang dipergunakan dalam proses produksi pada

periode yang bersangkutan.

Biaya bahan baku merupakan harga perolehan berbagai

macam bahan baku yang diapakai dalam kegiatan pengolahan

produk.

Page 24: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

22

b) Biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung

Menurut RA. Supriyono (2011 :20) biaya tenaga kerja

langsung adalah Balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik

yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada

produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.

Biaya tenaga kerja langsung merupakan balas jasa yang

diberikan oleh perusahaan, kepada tenaga kerja langsung dan

manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada produk tertentu.

Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung menurut RA.

Supriyono (2011:20) adalah Balas jasa yang diberikan kepada

karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya tidak dapat

diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang

dihasilkan perusahaan.

c) Biaya overhead pabrik

Biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik

adalah seluruh biaya yang digunakan untuk mengkonversi bahan

baku menjadi produk jadi, selain bahan baku dan biaya tenaga

kerja langsung.

Pengertian biaya overhead pabrik menurut Mursyidi (2008:55)

adalah biaya pabrik tidak langsung yang terdiri dari biaya selain

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Menurut RA. Supriyono (2011:21) Elemen – elemen biaya

overhead pabrik digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu :

Page 25: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

23

(1) Biaya bahan penolong.

(2) Biaya tenaga kerja langsung.

(3) Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap.

(4) Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

(5) Biaya listrik dan air.

(6) Biaya asuransi pabrik.

(7) Biaya overhead pabrik lain – lain.

2) Biaya non produksi

Dengan semakin tajamnya persaingan dan perkembangan

teknologi yang semakin pesat mengakibatkan biaya non produksi

menjadi semakin penting pula. Sehingga manajemen berkepentingan

untuk mengendalikan informasi mengenai kegiatan dan biaya non

produksi tersebut.

Pengelompokkan biaya non produksi menurut Kartadinata

(2011:28), yaitu :

a) Biaya pemasaran

Biaya Pemasaran meliputi semua rangkaian biaya dalam

pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang atau jasa

perusahaan kepada pembeli sampai dengan pengumpulan piutang

menjadi kas.

Merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya

promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan kegudang

Page 26: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

24

pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan

pemasaran.

b) Biaya administrasi dan umum

Biaya administrasi umum meliputi semua biaya dalam

melakukan fungsi administasi yaitu biaya perencanaan dan penentu

strategi dan kebijakan, pengarahan dan pengendalian kegiatan agar

berdaya guna dan berhasil guna.

Merupakan biaya – biaya untuk mengkoordinasi kegiatan

produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah Gaji dan

upah, Kesejahteraan pegawai, Biaya reparasi dan pemeliharaan,

Biaya pemeliharaan aktiva tetap, Biaya administrasi umum lainnya

seperti Biaya cetak, alat tulis, perlengkapan kantor, biaya air, biaya

listrik dan biaya lainnya.

d. Jenis - jenis biaya operasional

Sudarsono dan Edillius (2001 : 201), mengemukakan bahwa

biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasional

usaha sebuah perusahaan. Biaya operasi ini dikelompokkan menjadi :

(1) Biaya tetap (fixed), yaitu biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran

volume kegiatan tertentu. Seperti biaya gaji karyawan yang

jumlahnya senantiasa tetap berapapun berubahnya volume kegiatan.

(2) Biaya semi tetap (semi fixed), adalah biaya yang tetap untuk tingkat

volume kegiatan tertentu dan perubahan dengan jumlah yang konstan

pada volume produksi tertentu.

Page 27: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

25

(3) Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume dan frekuensi kegiatan. Contoh konkrit

dari biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung.

(4) Biaya semi variabel, yaitu biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel

mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Biaya

lembur sering merupakan contoh yang paling sederhana, karena biaya

bonus bagi karyawan diberikan bagi yang mencapai prestasi tertentu.

B. Kajian variabel terikat

1. Laba

Laba biasanya dinyatakan dalam satuan uang. Keberhasilan

perusahaan dapat dilihat pada tingkat laba yang diperoleh perusahaan itu

sendiri karena tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah untuk

memperoleh keuntungan yang sebesar – besarnya.

a. Pegertian Laba

Menurut M. Nafarin (2007:788), Laba (income) adalah perbedaan

antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran

untuk periode tertentu.

Menurut Abdul Halim dan Bambang Supomo (2005:139), Laba

adalah pusat pertanggungjawaban yang masukan dan keluarannya

diukur dengan menghitung selisih antara pendapatan dan biaya.

Menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008:177), Laba adalah prestasi

seluruh karyawan dalam suatu perusahaan yang dinyatakan dalam

Page 28: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

26

bentuk angka keuangan yaitu selisih positif antara pendapatan dikurangi

beban.

Menurut Mahmud M. Hanafi (2010:32), Laba adalah ukuran

keseluruhan prestasi perusahaan .

Menurut Juan dan Wahyuni (2012:11), Pengasilan neto (laba)

sering kali digunakan sebagai ukuran kinerja. Definisi penghasilan

(income) meliputi pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gains).

Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa

dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan,

penghasilan jasa, bunga, deviden, royalti, dan sewa. Keuntungan

mencerminkan pos lainnya, misalnya keuntungan atas penjualan aset

tetap.

Menurut Paton dan Littleton dalam suwardjono (2011:464), Laba

adalah kenaikan aset dalam suatu periode akibat kegiatan produktif

yang dapat dibagi atau didistribusi kepada kreditor, pemerintah,

pemegang saham (dalam bentuk bunga, pajak, deviden) tanpa

mempengaruhi keutuhan ekuitas pemegang saham semula. Selain

income dikenal pula earnings yang juga disebut laba. Earnings lebih

bermakna sebagai laba yang diakumulasi selama beberapa periode

walaupun earnings juga digunakan untuk menunjuk laba periode seperti

earnings per share. Dalam statemen laba-rugi, income lebih umum

digunakan karena tidak lebih luas cakupannya (lebih komprehensif).

Page 29: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

27

Dan lebih formal dari pada earnings. Earnings hanyalah jumlah antara

sebelum diperoleh laba bersih/komprehensif.

Menurut Mahmud M. Hanafi (2010:32), Laba merupakan

ukuran keseluruhan prestasi perusahaan, yang didefinisikan sebagai

berikut : Laba = penjualan – biaya.

b. Jenis - jenis Laba

Menurut Supriyono (2002:177) menjelaskan jenis-jenis laba yaitu:

1) Laba kotor adalah perbedaan antara pendapatan bersih dan penjualan

dengan harga pokok penjualan.

2) Laba dari operasi adalah selisih antara laba kotor dengan total beban

operasi.

3) Laba bersih adalah angka terakhir dari perhitungan laba rugi dimana

untuk mencarinya laba operasi ditambah pendapatan dan dikurangi

dengan beban lain-lain.

Berikut penggolongan laba dalam penetapan pengukuran laba

menurut Supriyono (2002:178) yaitu:

1) Laba kotor atas penjualan adalah selisih dari penjualann bersih dan

harga pokok penjualan. Laba ini dinamakan laba kotor hasil

penjualan bersih sebelum dikurangi beban operasi lainnya untuk

periode tertentu.

2) Laba bersih operasi perusahaan adalah laba kotor dikurangi dengan

sejumlah biaya penjualan, biaya administrasi dan umum.

Page 30: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

28

3) Laba bersih sebelum potongan pajak perseorangan yaitu perolehan

pabila laba dikurangi atau ditambah dengan selisih pendapatan dan

biaya lain-lain.

4) Laba kotor sesudah potongan pajak adalah laba bersih setelah

ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan biaya non operasi

dan dikurangi dengan pajak perseroan.

Sedangkan menurut Hendriksen (2001:307) mengemukakan

bahwa jenis-jenis laba dalam hubungannya dengan perhitungan laba

yaitu:

1) Tambahan nilai (value Added) yaitu harga jual produksi barang dan

jasa perusahaan dikurangi harga pokok barang dan jasa yang dijual.

2) Laba bersih perusahaan yaitu kelebihan hasil (revenue) dari biaya

seluruh pendapatan dan rugi, biaya tidak termasuk bunga, pajak dan

bagi hasil.

3) Laba bersih bagi investor yaitu sama seperti laba bersih perusahaan

tetapi setelah dikurangi pajak penghasilan.

4) Laba bersih bagi pemegang saham residual yaitu laba bersih kepada

pemegang saham dikurangi deviden saham preferen.

c. Manfaat analisis Laba

Menurut kasmir (2008:309) menyatakan bahwa secara umum

manfaat yang dapat diperoleh dari analisis laba adalah:

1) Untuk mengetahui penyebab turunnya harga jual dengan

diketahuinya penyebab naik turunnya harga, pihak manajemen dapat

Page 31: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

29

memprediksi berbagai hal, terutama berkaitan dengan penentuan

harga jual ke depan dan target harga jual yang lebih realistis.

Kesalahan akibat penentuan harga jual ini pasti dikarenakan faktor

perubahan harga jual yang sangat rentan terhadap perubahan di luar

lingkungan perusahaan. Misalnya apabila terdapat pesaing baru

dengan kualitas barang yang sama dengan produk kita, tetapi

memberikan harga jual yang lebih murah, hal tersebut juga akan

mempengaruhi nilai penjualan perusahaan tentunya. Demikian pula

jika produk yang sejenis diluar berkurang, perusahaan dapat

menaikkan harga jual yang diinginkan.

2) Untuk mengetahui penyebab naiknya harga jual, kenaikan harga jual

perlu dicermati penyebabnya, sebab naiknya harga jual ini sangat

mempengaruhi perolehan laba perusahaan. Faktor penyebab naiknya

harga jual dapat berasal dari dalam perusahaan, misalnya kenaikan

biaya- biaya. Namun, harga jual juga dapat naik karena dipengaruhi

dari luar perusahan, misalnya pesaing sejenis menaikkan harga

jualnya dan manjemen ikut pula menaikkan harga jual. Penentuan

kenaikan harga jual yang melebihi harga pesaing sangat berbahaya

dalam usaha pencapaian jumlah penjualan. Manajemen dalam hal ini

dituntut untuk meningkatkan upaya-upaya pemasaran yang lebih

intensif disamping meningkatkan mutu produk yang ditawarkan.

3) Untuk mengetahui penyebab turunnya harga pokok penjualan.

Disamping kenaikan harga jual, laba kotor juga dipengaruhi oleh

Page 32: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

30

penurunan harga pokok penjualan. Penyebab menurunnya harga jual

tidak jauh berbeda dengan kenaikan harga pokok penjualan. Hanya

saja penurunan harga pokok penjualan akan membuat perusahaan

berusaha keras untuk bekerja lebih efisien dibandingkan dengan

pesaing.

4) Untuk mengetahui penyebab naiknya harga pokok penjualan,

penyebab naiknya harga pokok penjualan juga sangat penting untuk

diketahui oleh perusahaan karena dengan diketahuinya penyebab

naikanya harga pokok penjualan, perusahaan pada akhirnya mampu

menyesuaikan dengan harga jual dan biaya- biaya lainnya. Penyebab

utama naiknya harga pokok penjualan sebagian besar adalah karena

dari luar perusahaan sehingga mau tidak mau perusahaan harus

mampu menyesuaikan diri.

5) Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian penjualan akibat naik

turunya harga jual. Analisis laba juga memberikan manfaat sebagai

bentuk pertanggungjawaban bagian penjualan akibat naik harga jual.

Artinya ada pihak-pihak yang memang seharusnya

bertanggungjawab apabila terjadi kenaikan atau penurunan harga

jual.

6) Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian penjualan akibat naik

turunnya harga pokok, analisis laba juga memberikan manfaat

sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian produksi akibat turunnya

Page 33: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

31

harga pokok penjualan. Artinya untuk urusan harga pokok penjualan,

pihak bagian produksilah yang bertanggungjawab.

7) Sebagai salah satu alat ukur untuk menilai kinerja manajemen dalam

suatu periode, sudah pasti analisis laba ini pada akhirnya akan

memberikan manfaat untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu

periode. Artinya hasil yang diperoleh dari analisis laba akan

menentukan kinerja manajemen kedepan.

8) Sebagai bahan untuk menentukan kebijakan manajemen ke depan,

analisis laba digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan

manajemen ke depan dengan mencermati kegagalan atau kesuksesan

pencapaian laba sebelumnya. Jika berhasil, manajemen mungkin

sekarang akan dipertahankan atau bahkan ada yang dipromosikan ke

jabatan yang lebih tinggi, akan tetapi, jika gagal sebaliknya akan

diganti dengan manajemen yang baru. Disamping itu keberhasilan

atau kegagalan manajemen dalam mencapai target laba juga akan

menentukan besar kecilnya insentif yang bakal mereka terima.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Laba

Menurut Mulyadi dalam Siswandi Sululing dan Doddy

Asharudin (2013:1) menyatakan bahwa didalam memperoleh laba

diharapkan perusahaan perlu melakukan suatu pertimbangan khusus

dalam memperthitungkan laba yang akan diharapkan dengan

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi laba tersebut,

diantarannya :

Page 34: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

32

1) Biaya

Menurut Mulyadi (2001:8) Biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang

terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk

atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.

2) Harga jual

Menurut Mulyadi (2005) harga jual adalah besarnya harga yang

akan dibebankan kepada konsumen yang diperoleh atau dihitung dari

biaya produksi ditambah non produksi dan laba yang diharapkan.

Harga jual produk dan jasa akan mempengaruhi besarnya

volume penjualan produk atau jasa yang bersangkutan.

3) Volume penjualan dan produksi

menurut Daryono (2011:187) volume penjualan merupakan

ukuran yang menunjukan banyaknya atau besarnya jumlah barang

atau jasa yang terjual.

Menurut Gitosudarmo (2009 :163) volume produksi adalah

jumlah atau hasil produksi yang seharusnya diproduksikan oleh

suatu perusahaan dalam satu periode.

Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume

produksi produk dan jasa tersebut. Selanjutnya volume produksi

akan mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi.

Page 35: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

33

e. Kegunaan Laba

Menurut Sofyan Safri Harahap (2011:300), Laba merupakan

informasi penting dalam suatu laporan keuangan. Manfaat dan

kegunaan laba di dalam laporan keuangan adalah:

1) Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang

akan diterima negara.

2) Menghitung deviden yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang

akan ditahan dalam perusahaan.

3) Menjadi pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan

pengambilan keputusan.

4) Menjadi dasar alam peramalan laba maupun kejadian ekonomi

perusahaan lainnya dimasa yang akan datang.

5) Menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.

6) Menilai prestasi atau kinerja perusahaan.

Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk

periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci

bagaimana laba didapat. Laba dilihat dari laporan keuangan perusahaan

pertahun. Para investor tidak hanya melihat perolehan laba dalam satu

periode saja, melainkan para investor akan terus menerus memantau

perolehan laba dari tahun ke tahun.

C. Hubungan penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap Laba

Menurut (Suzanti, 2009) Penjualan merupakan salah satu fungsi

pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan dalam mencapai sebuah tujuan

Page 36: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

34

perusahaan yaitu memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup

perusahaan.

Seperti pendapat Budi Rahardjon (2007) bahwa adanya hubungan yang

erat mengenai penjualan terhadap peningkatan laba / rugi perusahaan, dalam

hal ini dapat dilihat dari laporan laba – rugi perusahaan, karena dalam hal ini

laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan dengan biaya

– biaya yang dikeluarkan. Jika sebaliknya, penjualan lebih kecil dibandingkan

dengan biaya – biaya yang dikeluarkan maka akan timbul kerugian.

Seperti pendapat jopie jusuf (2006) bahwa, bila perusahaan dapat menekan

biaya operasional, maka perusahaan akan dapat meningkatkan laba, demikian

juga sebaliknya, apabila terjadi pemborosan biaya akan mengakibatkan

menurunnya laba atau mengakibatkan rugi.

Menurut (Margaretha : 2004) Biaya usaha terdiri dari biaya penjualan,

biaya administrasi dan umum .

Penjualan dan biaya sangatlah berpengaruh terhadap laba / rugi. Penjualan

yang meningkat mestinya berpengaruh terhadap peningkatan laba yang

diperoleh perusahaan dan demikian pula sebaliknya. Faktor utama yang

mempengaruhi besar kecilnya laba adalah pendapatan, pedapatan diperoleh

dari hasil penjualan serta biaya.

Faktor yang mempengaruhi laba berikutnya adalah biaya, besar kecilnya

biaya yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatannya sangat

berpengaruh terhadap laba / rugi. Semakin biaya itu bisa ditekan, mestinya

akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan laba perusahan dan semakin

Page 37: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

35

biaya itu dikeluarkan tidak sesuai dengan target penjualan maka perusahaan

akan mengalami kerugian. Salah satunya yang dapat digunakan untuk

memperoleh laba adalah dengan memperhatikan penjualan serta menekan

biaya – biaya operasional yang akan dikeluarkan perusahaan. Biaya

operasional merupakan biaya usaha pokok perusahaan selain harga pokok

penjualan atau semua biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan

usaha.

D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep yang diajukan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan

pada rumusan masalah dan landasan teori yang telah diuraikan diatas mengenai

variabel penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba yang

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Dari kerangka konsep diatas dapat dijelaskan bahwa besar kecilnya laba

yang dicapai oleh suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya

penjualan yang didapatkan dan biaya operasional yang digunakan. Analisis

Variabel Bebas:

Penjualan Air Bersih

(X1) Variabel Terikat:

Laba (Y)

Variabel Bebas:

Biaya Operasional

(X2)

Page 38: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

36

penjualan, biaya dan laba merupakan suatu contoh yang menunjukan adanya

keterkaitan antara penjualan, biaya dan laba . Oleh karena itu perusahaan

haruslah dapat bekerja secara efisien sehingga perusahaan dapat memberikan

produk dengan mengorbankan sumber ekonomi yang minimum.

E. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Diduga ada pengaruh penjualan air bersih terhadap laba pada Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya Tahun 2014

– 2016.

H2 : Diduga ada pengaruh biaya operasional terhadap laba pada Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya Tahun 2014

– 2016.

H3 : Diduga ada pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap

laba pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota

Surabaya Tahun 2014 – 2016.

Page 39: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pengertian dan Jenis Penelitian

1. Pengertian Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:1) metode penelitian merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:1), metode penelitian adalah

cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya. Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian

deskriptif kuantitatif.

2. Jenis Penelitian

Arikunto (2002) merinci ragam atau jenis penelitian menurut

berbagai kategorinya sebagai berikut :

a. Penelitian Ditinjau dari Tujuan

Penelitian ditinjau dari tujuan meliputi penelitian eksplanatif,

penelitian pengembangan dan penelitian verifikasi.

b. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan

Penelitian ditinjau dari pendekatan meliputi pendekatan

longitudinal (pendekatan bujur) dan pendekatan cross section

(pendekatan silang). Penelitian dengan pendekatan longitudinal

(pendekatan bujur) adalah penelitian yang meneliti perkembangan

sesuatu aspek atau ssuatu hal dalam seluruh periode waktu, atau

tahapan perkembangan yang cukup panjang. Penelitian dengan

Page 40: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

38

pendekatan cross section adalah penelitian dalam satu tahapan atau satu

periode waktu, hanya meneliti perkembangan dalam tahapan - tahapan

tertentu saja.

c. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu

Penelitian ditinjau dari bidang ilmu disesuaikan dengan jenis

spesialisasi dan interest. Ragam penelitian ini antara lain penelitian di

bidang pendidikan, kedokteran, perbankan, keolahragaan, ruang

angkasa, pertanian, dan sebagainya.

d. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya

Penelitian ditinjau dari tempatnya meliputi penelitian di

laboraturium, penelitian di perpustakaan dan penelitian di lapangan.

e. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel

Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel meliputi penelitian

variabel masa lalu, sekarang dan penelitian variabel masa yang akan

datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan variabel masa

lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif. Penelitian

yang dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah

penelitian eksperimen.

f. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Menurut Sukmadinata (2009) maksimalisasi obektivitas desain

penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan angka-angka,

pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Metode

penelitian yang tergolong ke dalam penelitian kuantitatif bersifat

Page 41: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

39

noneksperimental adalah deskriptif, survei, komparatif dan korelasional.

Penelitian kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif

dan dikaji secara kuantitatif.

Penelitian kualitatif menekankan bahwa kenyataan itu berdimensi

jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang

diinterpretasikan oleh individu-individu. Penelitian kualitatif ditujukan

untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif

partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara,

diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran,

persepsinya. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan

berbagai macam strategi yang bersifat interaktif. Penelitian kualitatif

memiliki dua tujuan utama yaitu untuk menggambarkan dan

mengungkapkan (to describe and explore) dan tujuan yang kedua yaitu

menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain).

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis

Deskriptif Kuantitatif yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan

dianalisis untuk diambil kesimpulan, artinya penelitian yang dilakukan

adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data - data dan

angka. Dengan menggunakan metode penelitian ini akan dapat

diketahui hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan terikat

sehingga menghasilkan kesimpulan. Kasus yang diteliti dalam

penelitian ini yaitu tentang masalah penjualan air bersih dan biaya

operasional terhadap Laba.

Page 42: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

40

B. Kerangka Kerja (Frame Work)

1. Definisi Kerangka Kerja

Menurut Aziz Alimul (2003:34), Kerangka kerja adalah bagian

kerja terhadap rancangan yang akan dilakukan, meliputi siapa yang akan

diteliti (subyek penelitian), variabel yang akan diteliti dan variabel

yang mempengaruhi dalam penelitian.

Menurut Nursalam (2003:212), Kerangka kerja adalah pertahapan

dalam suatu penelitian. Pada kerangka kerja disajikan alur penelitian,

terutama variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Jadi kerangka

kerja akan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan

dengan ilmu pengetahuan

Kerangka kerja dalam penelitian ini yaitu mengambil populasi yang

digunakan meliputi data laporan keuangan Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya Tahun 2014 – 2016.

Page 43: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

41

2. Susunan Kerangka Kerja (Frame Work)

Kerangka kerja yang diajukan adalah sesuai dengan alur gambar berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Kerja (Frame work)

C. Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173), populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117), populasi

Populasi

Laporan Laba Rugi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Tahun

2014 – 2016

Teknik Sampling : Total Sampling

Sampel :

Laporan Laba Rugi PDAM Surya Sembada

Kota Surabaya Tahun 2014 – 2016

Variabel Bebas :

Penjualan air bersih (X1)

biaya operasional (X2)

Variabel Terikat

Laba (Y)

Alat Ukur:

Dokumentasi

Teknik Analisis Data:

Regresi linier berganda

Penyajian Hasil

Penarikan Kesimpulan

Page 44: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

42

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti

untuk kemudian dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Arikunto (2006) populasi adalah keseluruhan subjek dalam

penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah data Laporan Laba Rugi

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2016 sebagai objek penelitian secara keseluruhan.

2. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2001) teknik sampling adalah merupakan

teknik pengambilan sampel. Penelitian ini menggunakan teknik

pengambilan sampel nonprobability sampling dengan sample jenuh

(sensus).

Menurut Sugiyono (2012:85) mengatakan bahwa “Sampling jenuh

(sensus) atau total sampling adalah teknik menentukan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Oleh karena itu, sampel yang

diambil dalam penelitian adalah 36 sampel yaitu laporan laba rugi

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif, dengan menggunakan variabel bebas yaitu penjualan air bersih

dan biaya operasional serta variabel terikat yaitu laba.

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2013:215) Sampel adalah sebagian populasi

itu. Sampel dalam penelitian ini adalah data laporan laba rugi Perusahaan

Page 45: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

43

Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya Tahun 2014 –

2016.

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel

Menurut Sugiyono (2013:38) Variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Kemudian

ditarik kesimpulan.

Penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional

terhadap laba pada perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya

Sembada Kota Surabaya terdiri dari:

a. Menurut Sugiyono (2012:39) Variabel bebas (independent variable)

adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan. Sebagai variable X dalam penelitian ini adalah pengaruh

penjualan air bersih dan biaya operasional.

b. Menurut Sugiyono (2012:39) Variabel terikat (dependent variable)

adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Sebagai

variabel Y dalam penelitian ini adalah Laba.

2. Definisi Operasional Variabel

Menurut Azwar (2010) operasional variabel adalah suatu definisi

mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-

karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Teori ini dipergunakan

sebagai landasan atau alasan mengapa suatu yang bersangkutan memang

bisa mempengaruhi variabel tak bebas atau merupakan salah satu

Page 46: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

44

penyebab. Berikut ini adalah tabel operasional variabel pada penelitian

ini, yaitu :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional

Indikator Alat Ukur Skala

Penjualan Air

Bersih (X1)

Biaya

Operasional

(X2)

Laba (Y)

Menurut Mulyadi

(2008 : 202) penjualan

adalah kegiatan yang

dilakukan oleh penjual

dalam menjual barang

atau jasa dengan

harapan akan diperoleh

laba dari adanya

transaksi tersebut dan

penjualan dapat

diartikan sebagai

pengalihan atau

pemindahan hak

kepemilikan atas

barang atau jasa dari

pihak penjual ke

pembeli.

menurut Mulyadi

(2009 : 8) adalah

sebagai berikut : Biaya

adalah pengorbanan

sumber ekonomi yang

diukur dalam satuan

uang, yang telah terjadi

atau yang

kemungkinan akan

terjadi untuk tujuan

tertentu.

Menurut Ismawanto

(2012), kualitas laporan

keuangan (financial

statement) adalah hasil

akhir dari proses

kegiatan akuntansi atau

suatu ringkasan dari

transaksi keuangan.

Terdiri dari

penjualan air

bersih setiap

bulannya

terdiri dari biaya

sumber air,

biaya

pengolahan air,

biaya transmisi

dan distribusi,

biaya

administrasi dan

umum.

Besarnya laba

yang diperoleh

dari

pengurangan

pendapatan dari

penjualan

dengan biaya

operasional.

Dokumentasi

Dokumentasi

Dokumentasi

Rasio

Rasio

Rasio

Page 47: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

45

E. Metode Pengumpulan Data

1. Pengumpulan Data

a. Birokrasi dan Teknik Perijinan

Penelitian ini dilakukan setelah memperoleh izin dari

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota

Surabaya.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu

dengan cara:

1) Penelitian Lapangan (Field Research)

Menurut Moh. Nazir (2005:65), penelitian lapangan yaitu

penelitian yang dilakukan dengan mendatangi langsung tempat yang

menjadi objek penelitian. Untuk memperoleh data, penulis

mengadakan penelitian langsung ke perusahaan, yaitu Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya untuk

memperoleh data - data yang diperlukan melalui kepala perusahaan.

2) Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Menurut Moh Nazir (2005:65), penelitian kepustakaan

adalah teknik pengumpulan data mempelajari, mengkaji, dan

memahami terlebih dahulu dari sumber data yang ada pada

perusahaan.

b. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

metode dokumentasi.

Menurut Sugiyono (2013:240) Dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu, dalam penelitian ini metode

Page 48: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

46

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang

penjualan dan biaya - biaya yang ada kaitannya dengan penentuan

laba.

2. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data

a. Pengertian Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:265) instrumen

merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

b. Jenis instrumen yang digunakan.

Menurut Sugiyono (2008:193) data sekunder merupakan

sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan oleh

peneliti adalah dokumentasi yaitu cara pengumpulan data yang

digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari laporan

keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada

Kota Surabaya Tahun 2014 – 2016.

F. Metode Analisa Data

Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2013:244), Analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah

dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Page 49: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

47

Menurut Sugiyono (2005:21) Analisis deskriptif adalah suatu metode

yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil

penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Untuk mengetahui pengaruh variabel yang satu dengan variabel yang

lain maka digunakan beberapa metode analisis statistik yang diantaranya :

1. Uji Statistik

a. Analisa Regresi Linier Berganda

Pengertian analisis regresi linier berganda menurut Sugiyono

(2010:277) adalah Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen

(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor

prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.

. Analisa regresi dapat digunakan untuk mengetahui bagaiman

pengaruh variabel bebas yaitu penjualan air bersih (X1) dan biaya

operasional (X2) terhadap laba (Y) pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Giri Tirta Kabupaten Gresih tahun 2015 - 2017.

Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda dalam

pengembangan analisis dan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Laba

a = Konstanta

b₁b₂ = Koefisien regresi

Y = a+b₁X₁+b₂X₂+e

Page 50: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

48

X₁ = Penjualan Air Bersih

X₂ = Biaya Operasional

e = Error

b. Uji Hipotesis

Untuk memperkuat pelaksanaan perhitungan regresi linier

berganda tersebut diatas maka perlu dilakukan beberapa uji hipotesis

sebagai berikut:

1) Uji F

Uji pengaruh (F test) digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen secara bersama-sama atau simultan

mempengaruhi variabel dependen. Apabila hipotesis penelitian

tersebut dinyatakan ke dalam hipotesis adalah:

a) Menentukan Hipotesis

Ho : β1 , β2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh

penjualan air bersih dan biaya

operasional terhadap laba.

Ha : β1 , β2 ≠ 0 : Terdapat pengaruh penjualan air

bersih dan biaya operasional terhadap

laba.

Dengan rumus berikut :

F = R2/(K-1)

(1-R2) (N-K)

Dimana :

R2 = Nilai koefisien parsial

N = Jumlah sampel

K = Jumlah variabel bebas

Page 51: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

49

2) Uji T

Uji parsial (t test) digunakan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Apabila hipotesis penelitian tersebut dinyatakan ke dalam hipotesis

adalah:

a) Hipotesis penjualan air bersih

Ho : β1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara

penjualan air bersih terhadap laba .

Ha : β1 ≥ 0 : Terdapat pengaruh signifikan antara

penjualan air bersih terhadap laba.

b) Hipotesis biaya operasional

Ho : β2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara

biaya operasional terhadap laba.

Ha : β2 ≥ 0 : Terdapat pengaruh signifikan antara biaya

operasional terhadap laba.

Dimana dengan rumus:

t = 𝑟√𝑛 − 2

√1 − 𝑟2

Keterangan :

t = Uji T

r = nilai koefisien korelasi

r2 = koefisien determinasi

n = jumlah sampel yang di observasi

c. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji Menurut Imam Ghozali (2013:110) tujuan dari uji

normalitas adalah sebagai berikut: “Uji normalitas bertujuan untuk

Page 52: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

50

mengetahui apakah masing – masing variabel berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan

pengujian - pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar

maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak

dapat digunakan.”

Dasar pengambilan untuk uji normalitas data adalah :

a) Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

2) Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskedastsiitas digunakan untuk mengetahui apakah

terjadi penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda

antara observasi satu ke observasi lain. Pengujian

heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot

pada output SPSS, ketentuannya adalah sebagai berikut:

1. Jika titik - titiknya membentuk pola tertentu yang teratur maka

diindikasikan terhadap masalh heteroskedastisitas.

Page 53: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

51

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan

tidak terdapat masalah heteroskedastisitas

2. Pembacaan Hasil Uji Statistik

Tingkat signifikan (α) dari suatu hasil statistik yang digunakan

adalah signifikan level 0,05. Dengan menentukan signifikan ini akan dapat

ditentukan apakah hipotesis akan diterima, apabila α < 0,05 maka hipotesis

diterima, artinya terdapat pengaruh penjualan air bersih dan biaya

operasional terhdap laba.

3. Piranti Alat Yang Digunakan Untuk Menganalisis

Piranti alat yang digunakan untuk menganalisis (manual atau

digital) dalam penelitian ini adalah analisis secara digital yang

menggunakan program SPSS versi 22.0.

Tujuan penggunaan alat piranti SPSS adalah :

a. Untuk mengumpulkan sumber data yang bisa diklarifikasi kedalam

kategori.

b. Untuk menyajikan data tentang ikhtisar dalam bentuk tabel dan grafik.

c. Agar data yang ditarik untuk analisis tidak meliputi pengamatan yang

berbeda.

d. Untuk menghasilkan suatu rencana yang merupakan permasalahan

pengukuran dan perhitungan.

Page 54: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

52

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. PENYAJIAN DATA

Objek pada penelitian ini adalah laporan keuangan PDAM Surya

Sembada Kota Surabaya. Adapun laporan keuangan yang digunakan adalah

laporan keuangan dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Berikut adalah profil

singkat perusahaan yang dijadikan objek penelitian :

1. Penyajian Data Umum

a. Sejarah PDAM Surya Sembada Kota Surabaya

Berdirinya PDAM Surya Sembada Kota Surabaya merupakan

peninggalan jaman Belanda, dimana pembentukan sebagai BUMD

berdasarkan :

(1) Peraturan Daerah No. 7 tahun 1976 tanggal 30 Maret 1976.

(2) Disahkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Jawa Timur, tanggal 06 Nopember 1976 No. II/155/76.

(3) Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kotamadya Daerah

Tingkat II Surabaya tahun 1976 seri C pada tanggal 23 Nopember

1976 No. 4/C.

Sejarah Perkembangan PDAM Kota Surabaya :

1890 : Penyediaan pertama air minum untuk Kota Surabaya

pertama yang diperoleh dari sumber mata air desa Purut

Kabupaten Pasuruan, diangkut menggunakan Kereta Api.

Page 55: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

53

1901 : Pembangunan sistem penyediaan air minum mata air

Pandaan oleh Carel Willem Weijs. Penyelesaian pekerjaan

membutuhkan waktu 2,5 tahun. Pekerjaan terdiri dari:

(1) Pembangunan sumber mata air Toyo Arang (107

SHVP) dengan kapasitas 62-73 liter/detik

(2) Pembangunan sumber mata air Plintahan (264 SHVP)

dengan kapasitas 102-125 liter/detik

(3) Pembangunan reservoir/tandon tamanan (103 SHVP)

(4) Pemasangan pipa transmisi, diameter 450mm dengan

panjang: 38,318 Km

(5) Pemasangan 133 Km jaringan pipa distribusi (22 Km

pipa dengan diameter 20-50mm, 111 Km pipa sirkulasi

dengan diameter 60-150 mm)

(6) Selain itu jyga pemasangan 16 km pipa ke daerah

militer / laut

(7) 1.000 Hidran dan 150 air mancur jalan

1903 : (1) 8 Oktober 1903 peresmian pekerjaan sistem penyediaan

air minum sumber mata air Pandaan.

(2) Perusahaan air minum didirikan dibawah pemerintahan

kolonial Belanda.

1906 : Jumlah Pelanggan ± 1.500 sambungan.

Page 56: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

54

1922 : IPAM Ngagel I di bangun dengan kapasitas 60 liter/detik.

1932 : Pembangunan sistem penyediaan air Umbulan untuk

memenuhi kebutuhan air minum Kota Surabaya. Pekerjaan

meliputi pembangunan rumah pompa baru beserta

aksesorisnya.

1942 : Peningkatan kapasitas IPAM Ngagel I menjadi 180 liter/dtk

1950 : Perusahaan Air Minum diserahkan pada Pemerintah

Republik Indonesia (Kota Praja Surabaya).

1954 : Peningkatan kapasitas IPAM Ngagel I menjadi 350

liter/detik.

1959 : Pembangunan IPAM Ngagel II kapasitas 1.000 liter/detik,

didesain & dilaksanakan oleh F.A. Degremont (Perancis).

1976 : Perusahaan Air Minum disahkan sebagai Perusahaan

Daerah dengan Perda No. 7 tanggal 30 Maret 1976.

1977 : Peningkatan kapasitas IPAM Ngagel I menjadi 500 lt/dt.

1978 : Pengalihan status menjadi Perusahaan Daerah Air Minum

dari Dinas Air Minum berdasarkan SK Walikotamadya

Dati II Surabaya No. 657/WK/77 tanggal 30 Desember

1977.

1980 : Peningkatan kapasitas IPAM Ngagel I menjadi 1.000 lt/dt.

Page 57: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

55

1982 : Pembangunan IPAM Ngagal III kapasitas 1.000 lt/dt dgn

lisensi dari Neptune Microfloc (Amerika Serikat).

1990 : Pembangunan IPAM Karangpilang I dengan kapasitas

1.000 lt/dt dengan dana Loan IBRD No. 2632 IND.

1991 : Pembangunan gedung kantor PDAM yang terletak di

Mayjen. Prof. Dr. Moestopo No.2 Surabaya yg dibiayai

dana PDAM murni.

1994 : Peningkatan kapasitas IPAM Ngagel I menjadi 1.500 lt/dt.

1996 : (1) Peningkatan kapasitas IPAM Ngagel I menjadi 1.800

lt/dt.

(2) Peningkatan kapasitas IPAM Karangpilang I menjadi

1.200 lt/dt.

(3) Dimulainya pembangunan IPAM Karangpilang II

dengan kapasitas 2.000 lt/dt. Yang didanai Loan IBRD

No. 3726 IND.

1997 : (1) Peningkatan kapasitas IPAM Ngagel III menjadi 1.500

lt/dt.

(2) Produksi awal 500 l/dt IPAM Karangpilang II

didistribusikan ke pelanggan.

1999 : Pembangunan IPAM Karangpilang II dengan kapasitas

Page 58: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

56

2.000 lt/dt telah selesai

2001 : Pekerjaan peningkatan kapasitas IPAM Karangpilang II

menjadi 2.500 lt/dt dimulai

2005 : Peningkatan kapasitas IPAM Ngagel III menjadi 1.750 lt/dt

2006 : (1) Peningkatan kapasitas IPAM Karangpilang I menjadi

1.450 lt/dt

(2) Peningkatan kapasitas IPAM Karangpilang II menjadi

2.750 lt/dt

2009 : Pembangunan IPAM Karangpilang III dengan kapasitas

2.000 lt/dt

b. Visi Misi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

Visi :

Tersedianya air minum yang cukup bagi pelanggan melalui

perusahaan air minum yang mandiri, berwawasan global, dan terbaik

di Indonesia.

Misi :

1) Memproduksi dan mendistribusikan air minum bagi pelanggan.

2) Memberi pelayanan prima bagi pelanggan dan berkelanjutan bagi

pemangku kepentingan.

3) Melakukan usaha lain bagi kemajuan perusahaan dan

berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Page 59: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

57

c. Struktur Organisasi

Sturktur organisasi adalah kerangka yang mengambarkan

hubungan antara bagaian yang satu dengan bagaian yang lain,

sehingga jelas kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab masing -

masing bagaian. Struktur organisasi ini dapat dibuat sesederhana

mungkin. Hal ini tergantung dari besar kecilnya perusahaan, adapun

struktur organisasi yang digunakan oleh PDAM Surya Sembada Kota

Surabaya adalah struktur organisasi garis. Di dalam organisasi garis

ini, segala wewenang perusahaan ditentukan oleh pimpinan yaitu

wewenang dari atas ke bawah dan bertanggung jawab bergerak dari

bawah ke atas melalui suatu garis lurus.

Alasan dari PDAM Surya Sembada Kota Surabaya

menggunakan struktur organisasi garis

yaitu :

1. Kesatuan komando terjamin, karena pimpinan berada diatas satu

tangan.

2. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena

jumlah orang yang diajak berkonsultasi sedikit.

3. Rasa solidaritas antar pekerja umumnya sangat tinggi karena

saling mengenal. Agar lebih jelasnya struktur organisasi dapat

dilihat pada bagan yang nampak pada gambar.

Page 60: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

58

Ketua Dewan Pengawas

Ir. Hermin Roosita, MM

Direktur Utama

Ir. Mujiaman

Direktur Pelayanan

Ir. Anizar Firmadi

Direktur Operasi

Ir. Dody Soedarjono

Direktur Keuangan

Ir. Mujiaman

Pegawai

Sekretaris

H. Eddy Rusianto, SH, MH

Anggota

Achmad Prihadi, SE, M.Si, AK, CA

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PDAM Surya Sembada

Pembagian tugas (job description) sebagai berikut:

1. Ketua Dewan Pengawas

a. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan

terhadap pengurusan dan pengelolaan PDAM.

b. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Kepala Daerah

diminta atau tidak diminta guna perbaikan dan pengembangan

PDAM antara lain penangkatan Direksi, program kerja yang

diajukan oleh Direksi, rencana perubahan status kekayaan

PDAM, rencana pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain,

serta menerima, memeriksa dan atau menandatangani Laporan

Triwulan dan Laporan Tahunan, dan

Page 61: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

59

c. Memeriksa dan menyampaikan Rencana Strategi Bisnis (business

plan/corporate plan), dan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahunan

PDAM yang dibuat Direksi kepada Kepala Daerah untuk

mendapatkan pengesahan.

2. Sekretaris

a. Melakukan koordinasi dengan bidang lain yang berhubungan

dengan tugasnya.

b. Merencanakan dan mengendalikan program kerja Bidang

Sekretariat.

c. Menerima semua surat-surat masuk ke Sekretariat dan

meneruskannya kepada unit kerja terkait atau yang bersangkutan.

d. Melaksanakan pengaturan, pengetikan surat-surat dinas terutama

surat yang langsung dari Direksi.

e. Memeriksa surat-surat yang telah ditindak lanjuti oleh unit kerja

terkait untuk diarsipkan.

f. Melaksanakan pengiriman surat dinas perusahaan.

g. Mengatur dan mengendalikan standard penomoran surat-

menyurat yang dibutuhkan perusahaan.

h. Melaksanakan pembayaran rekening listrik, telepon, telex,

faximile, handphone, pajak bumi dan bangunan, izin komunikasi

radio dan pembayaran lain - lain diluar instansi dan cabang.

Page 62: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

60

i. Mempersiapkan tempat pertemuan atau rapat untuk kepentingan

perusahaan termasuk penyediaan kebutuhan lainnya yang

berkaitan dengan penyelenggaraan pertemuan atau rapat.

j. Melaksanakan tugas yang berkaitan dengan museum.

k. Membantu Divisi Umum untuk menyediakan data dan informasi

yang diperlukan oleh pihak internal maupun eksternal.

l. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan

bidang dilengkapi dengan evaluasinya.

m. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh Divisi Umum.

3. Anggota

a. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan

terhadap pengurusan dan pengelolaan PDAM.

b. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Kepala Daerah

diminta atau tidak diminta guna perbaikan dan pengembangan

PDAM antara lain penangkatan Direksi, program kerja yang

diajukan oleh Direksi, rencana perubahan status kekayaan

PDAM, rencana pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain,

serta menerima, memeriksa dan atau menandatangani Laporan

Triwulan dan Laporan Tahunan, dan

4. Direktur Utama

a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan atau jalannya

perusahaan.

Page 63: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

61

b. Menetapkan kebijaksanaan atau strategi perusahaan.

b. Memajukan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja

perusahaan.

c. Melaporkan perkembangan perusahaan kepada Gubernur melalui

Dewan

d. Pengawas.

e. Mengadakan dan memimpin rapat.

f. Menjalin hubungan kerja eksternal.

g. Mengawasi pelaksanaan tugas perusahaan.

h. Mewakili perusahaaan baik didalam dan di luar pengadilan.

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Gubernur.

j. Bertanggung jawab kepada gubernur melalui Dewan Pengawas.

5. Direktur Pelayanan

a. Melaksanakan kegiatan pemasaran dan penyuluhan kepada

masyarakat dan pelanggan berkaitan dengan program penyediaan

air bersih.

b. Menerima permohonan pelanggan baru, penggantian meter, balik

nama serta jenis pelayanan lainnya.

c. Menerima dan mencatat pengaduan dari pelanggan.

d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi tugas-tugas pelayanan.

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Langganan sesuai dengan bidang tugas.

Page 64: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

62

6. Direktur Operasi

a. Pendayagunaan dan pengembangan teknologi informasi.

b. Pendayagunaan dan pemeliharaan database.

c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan operasional

layanan pembiayaan.

7. Direktur Keuangan

a. Melaksanakan koordinasi dengan Direksi lainnya

b. Menyusun kebijaksanaan atau strategi perusahaan dalam Bidang

Administrasi dan Keuangan.

c. Membantu direktur utama dalam membuat keputusan,

kebijaksanaan atau strategi dalam pengembangan perusahaan.

d. Mengadakan dan memimpin rapat dalam lingkup tugasnya.

e. Mengawasi dan melakukan pembinaan pelaksanaan tugas unit

kerja bawahan.

f. Dapat bekerja sama dengan Direktur Utama maupun antar

Direktur.

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan direktur utama

sesuai dengan bidangnya.

8. Pegawai

a. Melaksanakan setiap pekerjaan yang ada pada perusahaan setiap

hari

Page 65: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

63

2. Penyajian Data Khusus

Data sekunder yang dikumpulkan peneliti adalah hasil dari data

keuangan Perusahaan Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya

Tahun, 2014-2016. Pengumpulan data primer dilaksanakan mulai tahun

2014-2016.

Dari 36 bulan yang menjadi populasi penelitian telah berhasil

dihimpun data hasil data sebagai berikut :

a. Data Variabel Bebas

1) Penjualan Air Bersih (X1)

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penjualan Air Bersih

BLN 2014 2015 2016

1 53.021.377,728 54.709.719,236 56.863.672,828

2 50.555.267,136 52.165.081,132 54.218.850,836

3 50.247.003,312 51.847.001,369 53.888.248,087

4 50.863.530,960 52.483.160,895 54.549.453,585

5 51.788.322,432 53.437.400,184 55.541.261,832

6 53.637.905,376 55.345.878,762 57.524.878,326

7 54.870.960,672 56.618.197,814 58.847.289,322

8 55.487.488,320 57.254.357,340 59.508.494,820

9 52.404.850,080 54.073.559,710 56.202.467,330

10 54.254.433,024 55.982.038,288 58.186.083,824

11 52.528.155,610 54.200.791,615 56.334.708,430

12 36.868.353,350 38.042.339,655 39.540.088,780

TOTAL 616.527.648,000 636.159.526,000 661.205.498,000

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diinterpretasikan bahwa selama

tahun 2014 Penjualan sebesar 616.527.648.000, tahun 2015

Penjualan sebesar 636.159.526,000 dan tahun 2016 penjualan

Page 66: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

64

sebesar 661.205.498,000. Dimana jumlah penjualan setiap bulannya

sudah dijelaskan dalam tabel diatas.

2) Biaya Operasional (X2)

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Biaya Operasional

BLN 2014 2015 2016

1 31.424.778,792 31.613.134,396 49.938.739,488

2 32.200.699,256 30.142.756,052 51.171.794,784

3 31.424.778,792 29.958.958,759 49.938.739,488

4 31.424.778,792 30.326.553,345 49.938.739,488

5 31.424.778,792 30.877.945,224 49.938.739,488

6 31.424.778,792 31.980.728,982 49.938.739,488

7 31.424.778,792 32.715.918,154 49.938.739,488

8 34.916.420,880 33.083.512,740 55.487.488,320

9 31.424.778,792 31.245.539,810 49.938.739,488

10 31.424.778,792 32.348.323,568 49.938.739,488

11 31.424.778,792 31.319.058,727 49.938.739,488

12 38.020.102,736 21.982.156,243 60.419.709,504

TOTAL 387.960.232,000 367.594.586,000 616.527.648,000

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diinterpretasikan bahwa dari 3

tahun, 2014 di peroleh Biaya Operasional sebesar 387.960.232,000

tahun 2015 sebesar 367.594.586,000 dan tahun 2016 sebesar

616.527.648,000. Dimana jumlah biaya operasional yang digunakan

setiap bulannya sudah dijelaskan dalam tabel diatas.

Page 67: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

65

b. Data Variabel Terikat

1) Laba

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Laba

BLN 2014 2015 2016

1 17.168.574,348 16.809.143,166 17.287.820,442

2 17.592.489,764 17.224.183,738 17.714.680,206

3 17.168.574,348 16.809.143,166 17.287.820,442

4 17.168.574,348 16.809.143,166 17.287.820,442

5 17.168.574,348 16.809.143,166 17.287.820,442

6 17.168.574,348 16.809.143,166 17.287.820,442

7 17.168.574,348 16.809.143,166 17.287.820,442

8 19.076.193,720 18.676.825,740 19.208.689,380

9 17.168.574,348 16.809.143,166 17.287.820,442

10 17.168.574,348 16.809.143,166 17.287.820,442

11 17.168.574,348 16.809.143,166 17.287.820,442

12 20.771.855,384 20.336.988,028 20.916.128,436

TOTAL 211.957.708,000 207.520.286,000 213.429.882,000

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diinterpretasikan bahwa pada

tahun 2014 laba memiliki nilai sebesar 211.957.708,000 tahun

2015 sebesar 207.520.286,000 dan tahun 2016 sebesar

213.429.882,000. Dimana laba setiap bulannya muncul setelah

perhitungan hasil penjulan dikurangi biaya, pajak, beban dan lain

sebagainya.

B. ANALISIS DATA

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Page 68: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

66

Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Hasil pengujian normalitas disajikan pada Gambar

4.2 sebagai berikut :

Gambar 4.2 Grafik Probability Plot

Dari gambar normal Probability Plot dapat dilihat bahwa sebaran

data yang berbentuk lingkaran mengikuti garis normal searah vertikal,

maka dengan demikian hasil data terdistribusi normal dan telah

memenuhi asumsi klasik sehingga layak untuk di gunakan.

b. Uji Heteroskedastisitas

Untuk uji Heteroskedastisitas, dapat dilihat pada gambar output

scatterplot berikut :

Page 69: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

67

Gambar 4.3 Scatterplot

Dari Gambar 4.3 Scatterplot dapat dilihat bahwa data masih

menyebar acak, tidak memperlihatkan sebuah pola tertentu dan dapat

disimpulkan bahwa data bebas dari masalah heteroskedastisitas.

2. Uji F (Simultan)

Pengujian terhadap variabel independen secara simultan (uji F)

dilakukan guna mengetahui apakah variabel independen (Penjualan Air

Bersih dan Biaya Operasional) secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Laba) serta untuk mengetahui

apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen atau tidak.

Dari kriteria pengujian statistik diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 70: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

68

df (n1) = k – 1 jadi 3 – 1 = 2

df (n2) = n – k jadi 36 – 3 = 33

Taraf signifikan = 5% atau 0,05

Maka diperoleh F tabel sebesar 3,28

Hasil analisis uji hipotesis antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap Y

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Residual Ftabel Taraf Signifikan Fhitung Signifikan

21975600907284,258 3,28 0,05 15,634 0,000

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai Fhitung sebesar 15,634 dan

Ftabel adalah 3.28. Dari data tersebut di dapat nilai Fhitung > Ftabel (15,634 >

3.28). sedangkan nilai signifikansi menunjukkan 0.000, maka nilai

signifikasi 0,000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama -

sama variabel (Penjualan Air Bersih dan Biaya Operasional) berpengaruh

signifikan terhadap Laba.

3. Uji t (Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel

bebas dengan variabel terikat baik secara parsial.

Diketahui df (n-k-1) adalah 36 dan signifikansi adalah 5%, maka

dapat diketahui t-table adalah 2.032. Hasil analisis uji hipotesis antara

variabel bebas X1 dan X2 terhadap Y diperoleh hasil sebagai berikut :

Page 71: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

69

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Model Ttabel Taraf Signifikan Thitung Signifikan

Penjualan Air Bersih 2.032 0,05 5,310 0,000

Biaya Operasional 2.032 0,005 1,266 0,000

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS dapat

diketahui bahwa :

a. Pengaruh Penjualan Air Bersih terhadap Laba

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai Thitung sebesar 5,310

dan Ttabel adalah 2,032. Dari data tersebut di dapat nilai Fhitung > Ftabel

(5,310 > 2,032). sedangkan nilai signifikansi menunjukkan 0.000,

maka nilai signifikasi 0,000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa

secara parsial variabel Penjualan Air Bersih berpengaruh signifikan

terhadap Laba.

b. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Laba

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai Thitung sebesar 1,266

dan Ttabel adalah 2,032. Dari data tersebut di dapat nilai Fhitung < Ftabel

(1,266 < 2,032). sedangkan nilai signifikansi menunjukkan 0.000,

maka nilai signifikasi 0,000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa

secara parsial variabel Biaya Operasional tidak berpengaruh

signifikan terhadap Laba.

Page 72: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

70

C. Pembahasan

Dari uji yang dilakukan Uji F menunjukkan nilai Fhitung sebesar

15,634 dan Ftabel adalah 3.28. Dari data tersebut di dapat nilai Fhitung > Ftabel

(15,634 > 3.28). sedangkan nilai signifikansi menunjukkan 0.000, maka

nilai signifikasi 0,000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara

bersama - sama variabel (Penjualan Air Bersih dan Biaya Operasional)

berpengaruh signifikan terhadap Laba.

Uji T menunjukkan nilai Penjuaan Air Bersih Thitung sebesar 5,310

dan Ttabel adalah 2,032. Dari data tersebut di dapat nilai Fhitung > Ftabel

(5,310 > 2,032). sedangkan nilai signifikansi menunjukkan 0.000, maka

nilai signifikasi 0,000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara

parsial variabel Penjualan Air Bersih berpengaruh signifikan terhadap

Laba.

Uji T menunjukkan nilai Biaya Operasional Thitung sebesar 1,266

dan Ttabel adalah 2,032. Dari data tersebut di dapat nilai Fhitung < Ftabel

(1,266 < 2,032). sedangkan nilai signifikansi menunjukkan 0.000, maka

nilai signifikasi 0,000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara

parsial variabel Biaya Operasional tidak berpengaruh signifikan terhadap

Laba.

Page 73: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian tentang Pengaruh Penjualan Air Bersih dan Biaya

Operasional terhadap laba pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Surya Sembada Tahun 2014 - 2016, penelitian ini memiliki tujuan sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh penjualan air bersih terhadap laba pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh biaya operasional terhadap laba pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional

terhadap laba pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya

Sembada Kota Surabaya Tahun 2014 – 2016.

Dari uji yang dilakukan Uji F menunjukkan nilai Fhitung sebesar 15,634

dan Ftabel adalah 3.28. Dari data tersebut di dapat nilai Fhitung > Ftabel (15,634 >

3.28). sedangkan nilai signifikansi menunjukkan 0.000, maka nilai signifikasi

0,000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama - sama variabel

(Penjualan Air Bersih dan Biaya Operasional) berpengaruh signifikan

terhadap Laba.

Page 74: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

72

Uji T menunjukkan nilai Penjuaan Air Bersih Thitung sebesar 5,310

dan Ttabel adalah 2,032. Dari data tersebut di dapat nilai Fhitung > Ftabel

(5,310 > 2,032). sedangkan nilai signifikansi menunjukkan 0.000, maka

nilai signifikasi 0,000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara

parsial variabel Penjualan Air Bersih berpengaruh signifikan terhadap

Laba.

Uji T menunjukkan nilai Biaya Operasional Thitung sebesar 1,266

dan Ttabel adalah 2,032. Dari data tersebut di dapat nilai Fhitung < Ftabel

(1,266 < 2,032). sedangkan nilai signifikansi menunjukkan 0.000, maka

nilai signifikasi 0,000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara

parsial variabel Biaya Operasional tidak berpengaruh signifikan terhadap

Laba.

B. Saran

1. Harus ada keseimbangan antara target pendapatan dengan manajemen

biaya pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Artinya, biaya yang

telah dikeluarkan untuk produksi dan distribusi air ke pelanggan tidak

melebihi target pendapatan dan pendapatan yang diperoleh sesuai

dengan biaya yang digunakan untuk produksi dan distribusi ke

pelanggan sehingga keuntungan dapat meningkat. Untuk itu

perusahaan harus dapat meningkatkan perolehan laba supaya

kelangsungan perusahaan dapat tetap dilaksanakan, karena walaupun

kenyataannya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan

perusahaan milik pemerintah daerah yang bertujuan untuk melayani

Page 75: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

73

kepentingan publik tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan

untuk mencapai tujuan lainnya yaitu untuk mendapatkan laba yang

lebih optimal, sebab dengan perolehan laba yang optimal tersebut

selain menjadi pemasukan daerah juga dapat memacu pertumbuhan

usahanya.

2. Untuk penulis selanjutnya adalah dengan menambah variabel. Penjualan

merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan

dalam mencapai sebuah tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba untuk

menjaga kelangsungan hidup perusahaan. penjualan terhadap peningkatan

laba perusahaan, dalam hal ini dapat dilihat dari laporan laba – rugi

perusahaan, karena dalam hal ini laba akan timbul jika penjualan produk

lebih besar dibandingkan dengan biaya – biaya yang dikeluarkan, jika

sebaliknya penjualan lebih kecil dibandingkan dengan biaya – biaya yang

akan dikeluarkan maka akan timbul kerugian. yang mempengaruhi laba

berikutnya adalah biaya, dengan mengefesiensikan biaya operasional yang

dikeluarkan oleh perusahaan dengan asumsi pendapatan operasional tetap

atau bahkan meningkat maka laba yang optimal akan dapat diperoleh

perusahaan, besar kecilnya biaya yang digunakan oleh perusahaan dalam

menjalankan kegiatannya sangat berpengaruh terhadap laba. Semakin biaya

itu bisa ditekan mestinya akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan laba

perusahaan dan semakin biaya itu dikeluarkan tidak sesuai dengan target

penjualan maka perusahaan akan mengalami kerugian.

Page 76: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

i

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS LAGIAT ........................................... v

ABSTRAK ................................................................................................. vi

MOTTO ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ..ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. .xii

DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah.................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian...................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian.................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 9

A. Kajian Variabel Bebas .............................................................. 9

1. Penjualan ........................................................................... 9

a. Pengertian Penjualan ................................................... 9

b. Tujuan Penjualan ......................................................... 11

c. Jenis Penjualan ............................................................ 12

d. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penjualan .......... 13

e. Tahap – tahap Penjualan ............................................. 16

Page 77: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

ii

f. Cara Penjualan ............................................................ 17

2. Biaya Operasional ............................................................. 18

a. Biaya ........................................................................... 18

b. Pengertian Biaya Operasional ..................................... 19

c. Penggolongan Biaya Operasional ............................... 21

d. Jenis – jenis Biaya Operasional................................... 24

B. Kajian Variabel Terikat ............................................................ 25

a. Pengertian Laba ........................................................... 25

b. Jenis – jenis Laba ........................................................ 27

c. Manfaat Analisis Laba ................................................ 28

d. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Laba.................. 31

e. Kegunaan Laba............................................................ 33

C. Hubungan Penjualan Air Bersih dan Biaya Operasional

Terhadap Laba ........................................................................ 33

D. Kerangka Konsep .................................................................... 35

E. Hipotesis ................................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 37

A. Pengertian dan Jenis Penelitian ................................................ 37

1. Pengertian Metode Penelitian ........................................... 37

2. Jenis Penelitian .................................................................. 37

B. Kerangka Kerja (Frame Work) ................................................ 40

1. Definisi Kerangka Kerja..................................................... 40

2. Susunan Kerangka Kerja .................................................... 41

C. Penentuan Populasi dan Sampel ............................................... 41

1. Populasi .............................................................................. 41

2. Teknik Sampling ................................................................ 42

3. Sampel ................................................................................ 42

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ............................ 43

1. Variabel ............................................................................. 43

2. Definisi Operasional Variabel ........................................... 43

E. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 45

Page 78: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

iii

1. Pengumpulan Data ............................................................. 45

2. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data ...................... 46

F. Metode Analisis Data ............................................................... 46

1. Uji Statistik ......................................................................... 47

a. Analisa Regresi Linier Berganda ................................. 47

b. Uji Hipotesis ................................................................. 48

c. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 49

2. Pembacaan Hasil Uji Statistik ............................................ 51

3. Piranti Alat yang digunakan ............................................... 51

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA...................................... 52

A. Penyajian Data.......................................................................... 52

1. Penyajian Data Umum ....................................................... 52

a. Sejarah PDAM Surya Sembada Kota Surabaya ........... 52

b. Visi & Misi PDAM Surya Sembada ............................ 56

c. Struktur Organisasi ....................................................... 57

2. Penyajian Data Khusus....................................................... 63

a. Data Variabel Bebas ..................................................... 63

1) Penjualan Air Bersih (X1) ...................................... 63

2) Biaya Operasional (X2) .......................................... 64

b. Data Variabel Terikat ................................................... 65

1) Laba ........................................................................ 65

B. Analisis Data ............................................................................ 65

1. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 65

a. Uji Normalitas .............................................................. 65

b. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 66

2. Uji F (Simultan) ................................................................. 67

3. Uji T (Parsial) ..................................................................... 68

C. Pembahasan .............................................................................. 70

BAB IV PENUTUP .................................................................................... 71

A. Kesimpulan ............................................................................. 71

B. Saran ....................................................................................... 71

Page 79: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

iv

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Tabel Definisi Operasional Variabel ................................................. 44

4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan Penjualan Air Bersih ..................... 63

4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan Biaya Operasional ......................... 64

4.3 Distribusi frekuensi berdasarkan Laba .............................................. 65

4.5 Hasil Uji Hipotesis secara Simultan .................................................. 68

4.6 Hasil Uji Hipotesis secara Parsial ...................................................... 69

Page 80: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Konsep………………………………………………… 35

3.1 Kerja Kerja (Frame Work)................................................................. 41

4.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 58

4.2 Grafik Probabbaility Plot .................................................................. 66

4.3 Scatter Plot ........................................................................................ 67

Page 81: LAPORAN PENELITIAN - stiekhad.ac.id · laporan penelitian pengaruh penjualan air bersih dan biaya operasional terhadap laba pada perusahaan daerah air minum (pdam) surya sembada kota

DAFTAR PUSTAKA

Basu, Swastha. 2004. Manajemen penjualan. Edisi tiga penerbit Liberty.

Yogyakarta.

Basu, Swastha. 2009. Manajemen Penjualan. BPFE. Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Rajawali

Pers. Jakarta.

Margaretha, Farah. 2007. Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa. Grasindo.

Jakarta.

Mulyadi,2006, Akuntansi Biaya ,Edisi ke- 6, STIE YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Salemba Empat, Yogyakarta.

Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi

Saham. Salemba Empat. Jakarta.

Niswonger, C. Rollin, Cal S Warren, Reeve, M. J. And Phillip E. Fess. 2005.

Pengantar Akuntansi, edisi kedua puluh satu, terjemahan Aria

Farahmita, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan dan Akuntansi untuk Manajer Non Keuangan.

Graha Imu. Yogyakarta.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.

Tjiptono, Fandy. 2007. Pemasaran Strategik. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Agung Gunawan S. 2013. “ Pengaruh Biaya Operasional terhadap Laba (studi

kasus pada Perusahaan Darah Air Minum (PDAM) Kabupaten

Purwakarta Periode Tahun 2006-2010).

Erlis Yunita, Indah Lia Puspit dan Eka Sariningsih 2015. “Pengaruh Penjualan Air

Bersih dan Biaya Operasional terhadap Rugi Bersih pada Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jasa Kabupaten Lampung Selatan

Tahun 2009 – 2013”.

Burhanuddin, Afid,2013, Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian,

http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/pengumpulan-

data-dan-instrumen-penelitian, diakses tanggal 2 januari 2018

pukul 15.40.

Rayendar,2013, Metode Penelitian Menurut Sugiyono.

http://rayendar.blogspot.co.id/2015/06/metode-penelitian-menurut-

sugiyono-2013.html?m=1,diakses tanggal 3 januari 2018 pukul

09.30.

Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010