Laporan Pendahuluan Trauma Dada

6
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I TRAUMA THORAX DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD WONOSARI OLEH: MARLINA AGUSTINA 3210019 [1]

Transcript of Laporan Pendahuluan Trauma Dada

Page 1: Laporan Pendahuluan Trauma Dada

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I

TRAUMA THORAX

DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD WONOSARI

OLEH:

MARLINA AGUSTINA

3210019

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

[1]

Page 2: Laporan Pendahuluan Trauma Dada

2013

A. PENGERTIAN

Pada trauma dada biasanya disebabkan oleh benda tajam, kecelakaan laulintas

atau luka tembak. Bila tidak mengenai jantung, biasanya dapat menembus rongga

paru-paru. Mekanisme penyebabnya bisa satu tusukan kuat ataupun satu gerakan

mendadak yang hebat. Akibatnya, selain terjadi peradarahan dari rongga paru-paru,

udara juga akan masuk ke dalam rongga paru-paru. Oleh karena itu, paru-paru pada

sisi yang luka akan mengempis. Penderita nampak kesakitan ketika bernapas dan

mendadak merasa sesak dan gerakan iga disisi yang luka menjadi berkurang.

Trauma dada adalah semua ruda paksa pada thorax dan dinding thorax, baik

trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul.

Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh benturan

pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru, diafragma

ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat

menyebabkan gangguan system pernafasan.

Hematotorax adalah terdapatnya darah dalam rongga pleura, sehingga paru

terdesak dan terjadinya perdarahan.

Pneumotorax adalah terdapatnya udara dalam rongga pleura, sehingga paru-

paru menjadi kolaps.

B. KLASIFIKASI

Trauma dada dapat dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu trauma tembus dantumpul.

Trauma tembus atau tajam

Terjadi diskontinuitas dinding toraks (laserasi) langsung akibatpenyebab trauma

Terutama akibat tusukan benda tajam (pisau, kaca, dsb) atau peluru

Sekitar 10-30% memerlukan operasi torakotomi

Trauma tumpul

Tidak terjadi diskontinuitas dinding toraks.

Terutama akibat kecelakaan lalu-lintas, terjatuh, olahraga, crush

ataublast injuries.

Kelainan tersering akibat trauma tumpul toraks adalah kontusio paru.

Sekitar <10% yang memerlukan operasi torakotomi

[2]

Page 3: Laporan Pendahuluan Trauma Dada

Trauma TumpulTrauma tumpul lebih sering didapatkan berbanding trauma tembus,kira-kira

lebihdari 90% trauma thoraks. Dua mekanisme yang terjadi pada trauma tumpul : (1) transfer energi

secara direk pada dinding dada dan organ thoraks dan (2) deselerasideferensial, yang dialami oleh

organ thoraks ketika terjadinya impak. Benturan yangsecara direk yang mengenai dinding torak dapat

menyebabkan luka robek dankerusakan dari jaringan lunak dan tulang seperti tulang iga. Cedera

thoraks dengantekanan yang kuat dapat menyebabkan peningkatan tekanan intratorakal

sehinggamenyebabkan ruptur dari organ - organ yang berisi cairan atau gas.

C. ETIOLOGI

Penyebab utama cidera pada dada adalah kecelakaan kendaraan bermotor, Pukulan

benda- benda tumpul pada dada atau akibat terjatuh juga dapat menyebabkan cidera dada

nonpenetrasi. Luka penetrasi umumnya diakibatkan oleh tusukan senjata tajam atau luka akibat

tembakan. Trauma dada dapat disebabkan oleh :

a) Tension pneumothorak-trauma dada pada selang dada, penggunaan

therapy ventilasi mekanik yang berlebihan, penggunaan balutan tekan

pada luka dada tanpa pelonggaran balutan.

b) Pneumothorak tertutup-tusukan pada paru oleh patahan tulang iga,

ruptur oleh vesikel flaksid yang seterjadi sebagai sequele dari PPOM.

c) Tusukan paru dengan prosedur invasif.

d) Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat kecelakaan kendaraan atau

tertimpa benda berat.

e) Pneumothorak terbuka akibat kekerasan (tikaman atau luka tembak).

f) Fraktu tulang iga.

g) Tindakan medis (operasi).

h) Pukulan daerah torak.

D. PATOFISOLOGI

Rongga dada terdiri dari sternum, 12 verebra torakal, 10 pasang iga yang

berakhir di anterior dalam segmen tulang rawan dan 2 pasang iga yang melayang. Di

dalam rongga dada terdapat paru-paru yang berfungsi dalam sistem pernafasan.

[3]

Page 4: Laporan Pendahuluan Trauma Dada

Apabila rongga dada mengalami kelainan, maka akan terjadi masalah paru-paru dan

akan berpengaruh juga bagi sistem pernafasan. Akibat trauma dada disebabkan karena:

Tension pneumothorak cedera pada paru memungkinkan masuknya udara (tetapi tidak

keluar) ke dalam rongga pleura, tekanan meningkat, menyebabkan pergeseran

mediastinum dan kompresi paru kontralateral demikian juga penurunan aliran baik

venosa mengakibatkan kolapnya paru. Pneumothorak tertutup dikarenakan adanya

tusukan pada paru seperti patahan tulang iga dan tusukan paru akibat prosedur infasif

penyebabkan terjadinya perdarahan pada rongga pleural meningkat mengakibatkan

paru-paru akan menjadi kolaps. Kontusio pasru mengakibatkan tekanan pada rongga

dada akibatnya paru-paru tidak dapat mengembang dengan sempurna dan ventilasi

menjadi terhambat akibat terjadinya sesak nafas, sianosis dan tidak menutup

kemungkinan akan terjadi syok.

E. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita trauma dada:

Nyeri pada tempat trauma,

bertambah pada saat

inspirasi.

Pembengkakan lokal dan

krepitasi yang sangat

palpasi.

Pasien menahan dadanya

dan bernafas pendek.

Dyspnea, takipnea

Takikardi

Tekanan darah menurun.

Gelisah dan agitasi

Kemungkinan cyanosis.

Batuk mengeluarkan

sputum bercak darah.

Hypertympani pada perkusi

di atas daerah yang sakit.

[4]