LAPORAN PENDAHULUAN THYPOID

download LAPORAN PENDAHULUAN THYPOID

of 47

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN THYPOID

LAPORAN PENDAHULUAN THYPOID

TINJAUAN TEORITISA.Konsep Dasar1.PengertianSuriadi & Yuliani (2001: 281) menyebutkan bahwa tifus abdominalis (demam tifoid, enteric fever) ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu dan terdapat gangguan kesadaran.Ngastiyah (2005: 236) menyebutkan bahwa tifus abdominalis ialah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran.Aziz Alimul (2006: 126) Tifus Abdominalis merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada usus halus yang disebabkan oleh salmonella typii.Demam tifoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakterimia, perubahan pada sistem retikuloendotelial yang bersifat difus, pembentukan mikroabses dan ulserasi Nodus peyer di distal ileum. (Soegeng Soegijanto, 2002)Dari beberapa pengertian tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa demam typhoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan salmonella tyhpi yang terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu dan dapat terjadi gangguan penurunan kesadaran.1.EtiologiPenyebab typoid menurut Mansjoer (2000 : 342) menjelaskan penyebab penyakit ini adalah salmonella typhii, basil gram negatif yang bergerak dengan bulu getar, dan tidak berspora. Sekurangnya 4 macam antigen yaitu antigen O, antigen H dan antigen V, dan proten membran hialin.2.PatofisiologiPatofisiologi Thypoid menurut Suriadi & Yuliani,(2001: 282)Salmonella typhiSaluran pencernaanDiserap oleh usus

Bakteri memasuki alirandarah sitematik

Kelenjar limfoid usus halus Hati Limfe Endotoksin Tukak Hepatomegali Splenomegali Demam Perdarahan dan perforasi Nyeri perabaan Nyeri peningkatan suhu tubuhKekurangan volume cairan nyeriKeterangan :-Kuman masuk melalui mulut. Sebagian kuman akan dimusnahkan dalam lambung oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus, ke jaringan limfoid dan berkembang biak menyerang vili usus halus kemudian kuman masuk keperedaran darah (bakterimia primer), dan mencapai sel-sel retikulo endoteleal, hati, limpa dan organ-organ lainnya.-Proses ini terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat sel-sel retikulo endoteleal melepaskan kuman ke dalam peredaran darah dan menimbulkan bakterimia untuk kedua kalinya. Selanjutnya kuman masuk kebeberapa jaringan organ tubuh, terutama limpa, usus dan kandung empedu.-Pada minggu pertama sakit, terjadi hiperplasia plaks player. Ini terjadi pada kelenjar limfoid usus halus. Minggu ke dua terjadi nekrosis dan pada minggu ke tiga terjadi ulserasi plaks player. Pada minggu ke empat terjadi penyembuhan ulkus yang dapat menyebabkan pendarahan, bahkan sampai perforasi usus. Selain itu hepar, kelenjar-kelenjar mesentrial dan limpa membesar.-Gejala demam disebabkan oleh endotoksin, sedangkan gejala pada saluran pencernaan disebabkan oleh kelainan pada usus halus3.Manifestasi klinisManifestasi klinis Thypoid menurut Suryadi dan Rita Yuliani (2005 : 255 - 256)dalam minggu pertama penyakit, keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu :-Nyeri kepala, lemah, lesu-Demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung selama 3 minggu, minggu pertama peningkatan suhu tubuh berfluktuasi.Biasanya suhu tubuh meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi hari. Pada minggu ke 2 suhu tubuh terus meningkat dan pada minggu ke 3 suhuberangsurangsur turun dan kembali normal.-Gangguan pada saluran cerna halitosis, bibir kering dan pecah pecah, lidah ditutupi selaput putih kotor, meteorismus, mual, tidak nafsu makan, hepatomegali, splenomegali yang disertai nyeri pada perabaan.-Gangguan kesadaran : penurunan kesadaran (apatis, samnolen).-Bintik bintik kemerahan pada kulit akibat emboli basil dalam kapiler kulit.-Epistaksis.Sedangkan manifestasi klinis Thypoid menurut Mansjoer (2000: 432)- Masa tunas 7 - 14 hari (rata-rata 3 - 30) hari.Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodomonal berupa rasa tidak enak badan. Pada kasus khas terdapat demam remiten pada minggu pertama, biasanya demam menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam, yang turun secara berangsur-angsur pada minggu ke tiga.- Lidah kotor yaitu menutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi kemerahan, jarang disertai tremor. hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan. Biasanya terdapat konstipasi, tetapi mungkin normal bahkan dapat diare.4.KomplikasiKomplikasi menurut Mansjoer, A.,(2001: 424) dapat dibagi dalama.Komplikasi intestinal1)Perdarahan usus2)Perforasi usus3)Ileus paralitikb.Komplikasi ekstrointestinal1)Komplikasikardiovaskuler: kegagalan sirkulasi perifer, miokarditis dan tromboflebitis2)Komplikasi darah: anemia hemolitik, trombositopenia3)Komplikasi paru: pneumonia, empisema dan pleuritis4)Komplikasi hepar dan kandung kemih: hepatitis dan kolelitiasis5)Komplikasi ginjal: glomerulonefritis, pleuronefritis, perinefritis6)Komplikasi tulang: asteomielitis, periostitiss, spondilitis, arthritis7)Komplikasi neuropsikiatrik delirium meningitis5.Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan laboratorium menurut Suryadi dan Rita Yuliani (2001: 256)- Pemerikasaan darah tepi : leukopenia, limfositosis, aneosinofilia, anemia, trombositopenia- Pemeriksaan sumsum tulang : menunjukkan gambaran hiperaktif sumsum tulang- Biakan empedu : terdapat basil salmonella typhosa pada urine dan tinja. Jika pada pemeriksaan selama dua kali berturut-turut tidak didapatkan basil salmonella typhosa pada urine dan tinja, maka pasien dinyatakan betul-betul sembuh.- Pemeriksaan widal : didapatkan titer terhadap antigen 0 adalah 1\200 atau lebih, sedangkan titer terhadap antigen H walaupun tinggi akan tetapi tidak bermakna untuk menegakkan diagnosis karena titer H dapat tetap tinggi setelah dilakukan imunisasi atau penderita telah lama sembuh.6.PenatalaksanaanPenatalaksanaan atau pengobatan pada typhoid menurut Ngastiyah (2005: 435) terdiri dari tiga bagian yaitu:a.PerawatanPasien typhoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi, observasi dan pengobatan. Pasien harus tirah baring absolut selama 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari. Maksud tirah baring adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus. Mobilisasi pasien dilakukan secara bertahap sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien.b.Pemberian antibiotikPemberian antibiotik bertujuan untuk menghentikan dan memusnahkan penyebaran kuman. Antibiotik yang dapat digunakan antara lain: kloramfenikol, tiamfenikol, kotrimoksazol, ampisilin, amokisilin, sefaloporin generasi ketiga dan fluorokinolon.c.DietPertama pasien diberi diet bubur saring kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan pasien, pemberian bubur saring tersebut dimaksudkan untuk menghindari komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus karena ada pendapat bahwa usus perlu diistirahatkan. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian makanan padat dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran dengan serat kasar dapat diberikan dengan aman).B.Konsep Tumbuh KembangIstilah tumbuh kembang menurut Aziz Alimul H (2006: 21-25). Sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda:Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang biasa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalium dan nitrogen tubuh).Perkembangan (development) adalah pertambahan kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Di sini menyangkut adanya proses deferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.Tahap pencapaian tumbuh kembang anak pada masa pra sekolah pada anak pertumbuhan fisik khususnya berat badan mengalami kenaikan rata-rata pertahunnya adalah 2 kg, kelihatan kurus akan tetapi aktivitas motorik tinggi, di mana sistem tubuh sudah mencapai kematangan seperti berjalan, melompat, dan lain-lain. Pada pertumbuhan khususnya ukuran tinggi badan anak akan bertambah rata-rata 6,75 - 7,5 cm setiap tahunnya.Pada masa ini anak mengalami proses perubahan dalam pola makan di mana anak pada umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Proses eliminasi pada anak sudah menunjukkan proses kemandirian dan masa ini adalah masa di mana perkembangan kognitif sudah mulai menunjukkan perkambangan dan anak sudah mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah dan tampak sekali kemampuan anak belum mampu menilai sesuatu berdasarkan apa yang mereka lihat dan anak membutuhkan pengalaman belajar dengan lingkungan dan orang tuanya. Sedangkan perkembangan psikososial pada anak sudah menunjukkan adanya rasa inisiatif, konsep diri yang positif serta mampu mengidentifikasi identitas dirinya.C.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan1.Data dasarPengkajian dasar pasien menurut Aziz Alimul H (2006: 128)a.UsiaDiderita oleh usia anak-anak dan usia dewasa, pada usia anak kebanyakan diderita dengan usia 3-10 tahun, pada usia dewasa diderita pada umur 18-30 tahun.b.Jenis kelaminPerempuan mayoritas yang sering terkena penyakit ini, karena kekebalan tubuh perempuan lebih rendah dibanding laki-laki.c.Riwayat penyakit sekarangP (propokatif) : Peningkatan suhu tubuh bisa disebabkan adanya proses implementasi pada saluran pencernaan.Q (Quality) : Peningkatan suhu tubuh mempengaruhi aktivitas sehari-hari tubuh menjadi lemas.R (Region) : Panas dirasakan di daerah frontal.S (Scale) : Suhu tubuh dalam derajat 36-410CT (Time) : Peningkatan suhu tubuh yang muncul pada sore dan malam harid.Riwayat keluargaPenyakit ini bukan penyakit keturunan melainkan penyakit yang menular karena penyebabnya adalah bakteri.e.Aktifitas/istirahat Kelemahan, kelelahan, malaise, insomnia, gelisah.f.Sirkulasi Denyut jantung menjadi cepat, denyut nadi menjadi cepat juga, kemerahan, TD hipotensi.g.Integritas ego Cemas, takut, rewel, emosi, kesal.h.Sistem pencernaan Membran mukosa kering, saliva encer, lidah tampak kotor, perut kembung, mual/muntah,penurunan BB, turgor buruk.i.Sistem saraf pusat Kesadaran menurun sampai apatis, samnolen dan kadang-kadang sampai stupor, koma.2.Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada penyakit thypoid menurut Suriadi, (2001:258) yaitu :a.Hipertermi berhubungan dengan adanya proses infeksiTujuan : Mempertahankan suhu tubuhTabel 2.1 Intervensi dan rasional diagnosa hipertermi berhubungan dengan adanya proses infeksiIntervensiRasional

Kaji atau pantau suhu tubuh

Beri kompres hangatAnjurkan untuk banyak minumAnjurkan untuk memakai baju yang tipisKolaborasi obat anti piretik sesuai indikasiSuhu tubuh 38,90C - 41,10C menunjukan proses penyakit infeksius akutUntuk mengurangi demamUntuk mengurangi demamSupaya dapat menyerap keringat

Untuk mengurangi demam klien

b.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuatTujuan : - Menunjukan berat badan stabil atau peningkatan berat badan-Tidak ada malnutrisi dengan nilai laboratorium normal Tabel 2.2 Intervensi dan rasional diagnosa perubahan nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuatIntervensiRasional

Timbang berat badan setiap hari

Berikan perawatan mulut sebelum makan

Batasi makanan yang dapat menyebabkan abdomen

Awasi pemasukan makanan, berikan makanan sedikit tapi seringLibatkan keluarga dalam perencanaan makanan sesuai indikasiAnjurkan istirahat sebelum makanBerguna untuk menentukan kebutuhan kalori dan mengevaluasi keadekuatan rencanna nutrisiRasa tak enak bau dan penampilan adalah pencegah utama terhadap nafsu makanDapat menghasilkan distensi abdomen yang mengganggu nafas abdomen dan gerakan diagfragmaAgar kebutuhan nutrisi klien terpenuhi sedikit demisedikitUntuk menambah nafsu makan klien

Membantu menurunkan kelemahan selama waktu makan dan memberikan kesempatan menigkatkan masukan kalori total

c.Gangguan pola tidur berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang ramaiTujuan : untuk menciptakan pola tidur yang adekuatTabel 2.3 Intervensi dan rasional diagnosagangguan pola tidur berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang ramaiIntervensiRasional

Memberi posisi yang nyaman

Menciptakan lingkungan yang tenang

Batasi jumlah pengunjungUntuk meningkatkanrelaksasi dan kenyamanan tidurUntuk meningkatkan kenyamanan klienAgar klien dapat tidur dengan tenang

d.Takut/cemas berhubungan dengan hospitalisasiTujuan : Mengurangi rasa takut atau cemasTabel 2.4 Intervensi dan rasional diagnosatakut/cemas berhubungan dengan hospitalisasiIntervensiRasional

Jelaskan prosedur sesuai dengan tahap perkembanganCiptakan suasana dirumah (menghadirkan orang tua atau saudara)Beri objek kedekatan (mainan yang disenangi)Untuk mengurangi kecemasan

Untuk mengurangi rasa cemas dan takut pada klienUntuk mengalihkan kecemasan ke objek yang lain

e.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasiTujuan : - Meningkatkan koping - Mengurangi tingkat kecemasanTabel 2.5 Intervensi dan rasional diagnosakurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasiIntervensiRasional

Kaji kebutuhan orang tua untuk informasi

Jelaskan tentang terapi kebutuhan anakBeri informasi sesuai dengan kebutuhanBeri penkes kepada keluargaUntuk mengetahui kebutuhan orang tua dalam mendapatkan informasiUintuk menambah pengetahuan keluargaUntuk memenuhi kebutuhan keluarga dan informasiUntuk menambah pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita klien

f.Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan dan peningkatan suhu tubuhTujuan : - Intake dan aoutput cairan seimbang - Terpenuhinya kebutuhan cairanTabel 2.5 Intervensi dan rasional diagnosaresiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan dan peningkatan suhu tubuhIntervensiRasional

Mengopservasi dan mencatan intake dan output cairanMemonitor tanda-tanda penigkatan volume cairanMengobservasi tanda-tanda vital (suhu)Memonitor pemberian cairan melalui intra vena tiap jamUntuk mengetahui kebutuhan cairan klienPeningkatan volume cairan akan ditandai dengan adnya edemaUntuk mengetahui keadaan umum klienPemberian intra vena yang berlebihan dapat meningkatkan volume cairan dalam tubuh

A.PENGKAJIAN1.Data Dasara.Identitas Pasien dan keluarga1)Nama Pasien : An. DTanggal lahir/umur : 5 Agustus 2005/5 tahunJenis kelamin : Laki lakiPendidikan : PaudAlamat : X2)Nama Ayah : Tn. EUmur : 37 tahunAgama : IslamPekerjaan : TaniPendidikan : SMA3)Nama Ibu : Ny. NUmur : 37 tahunAgama : IslamPekerjaan : TaniPendidikan : SMA2.Riwayat Kesehatana.Riwayat Kesehatan saat ini1)Alasan masuk Rumah SakitIbu klien mengatakan klien dibawa ke RSUD X pada tanggal 23 Juli 2010 pukul 13.50 WIB. Melalui UGD dengan keluhan nyeri perut dan panas sejak 2 hari yang lalu, serta timbul bercak- bercak merah di kedua kakinya. Akibat keluhan tersebut klien menangis terus karena menahan sakit pada perut dan kemudian keluarganya membawa klien ke bidan dan Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan, namun tidak ada perubahan.2)Keluhan utama (saat pengkajian)Pada saat pengkajian tanggal 26 Juli 2010 klien mengatakan nyeri pada perut sebelah kiri bawah hilang timbul seperti di tusuk-tusuk nyeri menyebar sampai kepinggang, durasi 10 menit, nyeri yang dirasakan pada skala 6, frekuensi 2 x sehari dengan waktu tidak tentu.Nyeri yang dirasakan saat klien beraktivitas dan nyeri klien berkurang saat klien tidur.Keluhan penyerta: klien juga mengatakan sakit kepala atau pusing sebelah kiri.b.Riwayat Kesehatan Masa LaluIbu klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah dirawat di RS, klien sebelumnya tidak pernah mempunyai riwayat penyakit seperti yang diderita klien saat ini. Ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengalami kecelakaan maupun operasi.Klien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan, minuman, maupun obat obatan. c.Riwayat Kesehatan KeluargaSkema 3.1 Riwayat kesehatan keluarga

Keterangan : : Klien : Wanita : Pria : Menikah : Saudara kandung

Ibu klien mengatakan klien tinggal bersama ke 2 orang tuanya, ibu klien mengatakan klien anak ke 2 dari 3 bersaudara, dalam keluarga klien tidak ada riwayat penyakit keturunan ataupun menular. dan tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti yang diderita klien. Ayah mengatakan kakeknya meninggal karena terserang penyakit stroke.d.Riwayat Kehamilan dan Kelahiran1)Selama kehamilanIbu klien mengatakan selama kehamilan, ibu rajin memeriksakan kandungannya ke bidan maupun ke posyandu, ibu selalu mengikuti imunisasi dan ibu selama kehamilan mendapatkan imunisasi TT 2x. Ibu mengatakan makanan yang dikonsumsi selama hamil adalah nasi biasa, lauk - pauk, buah buahan, dan susu. Ibu juga mengkonsumsi vitamin tambahan (penambah darah) yang diberikan oleh bidan.2)Saat kelahiranIbu klien mengatakan saat melahirkan ditolong oleh bidan dengan usia kehamilan 37 minggu, dengan persalinan normal.Kondisi saat lahir sehat, klien langsung menangis dengan BB : 3,2 kg, PB: 40 cm.3)Setelah kelahiranIbu klien mengatakan setelah kelahiran keadaan anaknya baik, klien dapat menangis spontan. Setelah kelahiran anaknya ibu klien merawat anaknya sendiri seperti perawatan tali pusat, memandikan dan menyusui.e.Riwayat ImunisasiTabel 3.1 Riwayat imunisasiNoJenisUsia

132456789101112BCGDPT-1DPT-2DPT-3Polio 1Polio 2Polio 3polio 4Hepatitis -1Hepatitis -2Hepatitis -3Campak1 bulan2 bulan3 bulan4 bulan0 bulan2 bulan3 bulan4 bulan0 bulan1 bulan6 bulan9 bulan

f.Riwayat Pertumbuhan / Perkembangan1)FisikIbu klien mengatakan perkembangan fisik klien baik, klien bisa miring pada usia 2 bulan, tengkurap pada usia 3 bulan, mulai bisa merangkak usia 6 bulan dan mulai berdiri 8 pada usia bulan, mulai bisa berbicara pada usia 11 bulan, dan mulai berjalan pada usia 12 bulan.2)Riwayat PsikososialIbu klien mengatakan klien mampu berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya, orang tua dan orang orang disekitarnya.Bahasa yang digunakan klien sehari hari adalah bahasa lampung. Klien jarang rekreasi, dan klien tinggal di lingkungan yang bersih serta jauh dari polusi udara dan klien beragama islam.3.Pola Kebiasaan Pemenuhan Kebutuhan Sehari haria.Pola nutrisiSebelum sakitIbu klien mengatakan sebelum sakit nafsu makan anaknya baik, klien makan 3x dalam sehari dengan menggunakan lauk pauk. Klien mampu menghabiskan 1 porsi dari yang disediakan oleh ibunya.Klien mengatakan selalu makan buah-buahan. BB klien sebelum sakit 17 kg.Saat sakitIbu klien mengatakan nafsu makan anaknya baik, klien makan 3x dalam sehari, klien mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan oleh RS. Klien makan dengan bubur. Klien tidak memiliki alergi terhadap makanan, BB 15 kg.b.Pola cairan dan elektrolitSebelum sakitIbu klien mengatakan klien biasa minum air putih 4 gelas/hari. Selain minum air putih klien biasa minum susu 2 gelas/hari, volume 1200 ml/hari.

Saat sakitIbu klien mengatakan selama dirawat d RS klien hanya minum air putih.Ibu mengatakan dalam sehari klien hanya minum 1 gelas/hari 300 cc/hari. Klien mendapat infus RL 20 tetes/menit (makro)IWL : (10-15) x BB : 10 x 15 : 150 ccParenteral :Jumlah tetesan :F. tetes x 24 x 60 20 :15 x 1440 : 1920 cc: Input (Output + IWL): (minum + parenteral) (BAK + IWL): (300 + 1920) (1600 + 150): 2220 cc 1750 cc: + 470 ccc.Pola eliminasiSebelum sakitBAK : Ibu klien mengatakan anaknya biasa BAK 8 x/hari dengan setiap kali BAK 200 cc, dan tidak ada keluhan saat BAK.BAB : Ibu klien mengatakan sebelum sakit klien biasa BAB 2x/hari, dengan waktu yang tidak tertentu, dengan konsistensi lunak, tidak ada keluhan saat BABSaat sakitBAK : Ibu klien mengatakan klien biasa BAK 8 x/hari setiap kali BAK 200 cc, ada keluhan saat BAK, klien BAK dengan konsistensi kuning jernih dan berbau amoniak.BAB : Ibu klien mengatakan selama dirawat di RS klien BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak berwarna kuning dan berbau khas feses, tidak ada keluhan saat BAB.d.Pola tidurSebelum sakitIbu klien mengatakan selama dirumah klien dapat tidur dengan nyenyak, klien biasa tidur siang 2 jam dan tidur malam 8 jamSaat sakitIbu klien mengatakan selama dirawat di RS klien mengalami gangguan saat tidur, klien sering terbangun pada malam hari karena nyeri pada abdomen. Klien hanya tidur siang 1 jam dan tidur malam 8 jam.e.Pola hygiene tubuhSebelum sakitIbu klien mengatakan sebelum sakit nafsu makan anaknya baik, klien makan 3x dalam sehari dengan menggunakan lauk pauk. Klien mampu menghabiskan 1 porsi dari yang disediakan oleh ibunya. Klien mengatakan selalu makan buah buahan. BB klien sebelum sakit 17 kg.Saat sakitIbu klien mengatakan nafsu makan anaknya baik, klien makan 3x dalam sehari, klien mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan oleh RS. Klien makan dengan bubur. Klien tidak memiliki alergi terhadap makanan. BB 15 kgf.Pola Aktifitas dan LatihanSebelum sakitIbu klien mengatakan sebelum sakit klien biasa bermain dengan teman temannya serta kakak adiknya. Klien setiap pagi pergi ke sekolah PAUD (kelas1), setelah pulang sekolah klien biasa tidur siang dan bermain dengan teman temannya, dan pada malam hari klien belajarSaat sakitIbu klien mengatakan selama dirawat di RS klien banyak berada ditempat tidur, karena klien merasakan sakit perut dan sakit kepala. Selama di RS klien tidak dapat beraktivitas seperti biasanya, klien hanya beristirahat di kamarnya.4.Kondisi Psikososial (saat sakit)a.Ibu klien mengatakan anaknya ingin cepat sembuh, agar dapat beraktivitas seperti biasa. Ibu klien mengatakan selama sakit anaknya rewel dan sering menangis.b.Pola pertahanan, keluarga Orang tua klien berharap agar anaknya cepat sembuh, orang tua klien tampak cemas dengan kondisi anaknya saat ini.c.Pengetahuan keluarga, Keluarga klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit dan tentang kondisi anaknya saat ini.5.Pemeriksaan Fisik Umuma.Pengukuran Pertumbuhan1)Tinggi badan : 159 cm 2)BB sebelum sakit : 17 kg BB saat sakit : 15 kg Status gizi : Cukup 15 % NchS3)Lingkar kepala : 52 cm4)Lingkar dada : 54 cm5)Lingkar perut : 56 kg6)LLA : 15 cmb.Pengukuran Perkembangan (DDST) < dari 6 tahun1)Motorik halus Klien sudah mampu memilih garis yang lebih panjang, mencontoh di tunjukan, mencontoh, menggambar orang dan bag.2)Motorik kasar Klien sudah bisa berdiri 1 kaki 5 detik, berjalan tumit ke jari kaki.3)Bahasa dan kognitif Mengartikan 7 kata, menghitung 5 kubus, berlawanan 2.4)Kemandirian bergaulc.Reflek primitif (pada bayi 12 bulan)Reflek primitive hanya ditemukan pada bayi berusia < 12 bulan, sedangkan klien berusia 2 tahund.Keadaan UmumTingkat kesadaran klien composmetisS : 36,2 C RR : 25 x/mN : 96 x/m6.Pemeriksaan Fisik Khususa.Sistem penglihatanFungsi penglihatan klien baik, posisi mata simetris, kelopak mata klien dapat membuka dan menutup dengan spontan, kedua mata klien tampak cekung. Pergerakan bola mata baik, dapat bergerak ke kanan, kiri, atas, bawah. Keadaan konjungtiva tidak anemis, reaksi pupil miosis saat didekatkan dengan cahaya dengan diameter 1mm, isokor antara kanan dan kiri. Sklera anikterik, tidak terdapat tanda-tanda peradangan. Klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Terdapat pembengkakan pada mata dan kepala klien.b.PendengaranFungsi pendengaran klien baik, posisi telinga klien simetris keadaan telinga klien baik, tidak terdapat lesi, keadaan telinga bersih tidak terdapat serumen maupun cairan yang keluar dari dalam telinga.Tidak terdapat tanda-tanda peradangan, klien tidak memakai alat bantu pendengaran. c.Sistem pernapasanBentuk dada simetris, tidak terdapat sumbatan pada jalan nafas, irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak terdapat retraksi dinding dada, klien tidak mengalami batuk, klien tidak menggunakan pernapasan cuping hidung, RR: 25 x/menit.d.Sistem kardiovaskuler1)Sirkulasi perifer Nadi : kekuatan irama nadi kuat 96 x/m, irama nadi teratur. Temperatur kulit hangat, tidak terdapat edema, pengisian kapiler < 3 detik.2)Sirkulasi jantungKecepatan denyut apical 99x/m dengan irama teratur, tidak ada keluhan nyeri dada, tidak terdapat suara jantung tambahan, suara jantung, S1, S2, lup dub, tidak terdapat peningkatan vena jugularis.

e.Sistem saraf pusat (sirkulasi serebral)E : 4, V : 5, M : 6Tidak terdapat peningkatan tekanan intra kranial, klien tidak mengalami kejang, reaksi pupil mengecil saat didekatkan cahaya dan membesar saat dijauhkan dari cahaya. Reflek bisep (+), trisep (+) babinsky (-).f.Sistem pencernaanKeadaan mulut klien nampak bersih, klien mampu menelan dengan baik, klien tidak mengalami mual dan muntah, nyeri tekan perut (+) dengan frekuensi 10 x/menit, dan karakteristik nyeri hilang timbul.Bising usus 6x/menit. tidak terjadi asites, perkusi hipertimpani. Tidak terjadi pembesaran hati dan limfe.Keadaan anus klien baik, tidak terdapat lesi, BAB klien 1x dalam sehari dengan kondisi lunak.g.Sistem endokrinTidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak terjadi tremor, napas klien tidak berbau keton, tidak terdapat gangren.h.Sistem urology Keadaan genital klien baik, tidak ada kelainan, tidak terjadi perubahan pola kemih, tidak ada keluhan pada saat klien BAK, tidak terjadi distensi vesika urinaria, klien tidak menggunakan kateter. Kulit di sekitar anus klien berwarna kemerahan. Tidak terdapat iritasi ataupun lesi.

i.Sistem integumenKeadaan rambut klien baik, rambut klien lebat, kepala klien kotor, kuku klien bersih, turgor kulit elastis, CRT < 2 detik , kulit klien berwarna coklat, tidak terdapat luka. Kulit klien tampak bersih.j.Sistem muskoloskeletalKlien tidak mengalami kesulitan dalam pergerakan, tidak terdapat fraktur, kontraktur, tidak ada kelainan bentuk tulang, sendi, maupun otot, tonus otot baik, tidak terdapat kontraktur, kekuatan otot 5555 5555 5555 5555k.Sistem imunologiTidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.7.Test Diagnostika.Hasil Laboratorium Tanggal pemeriksaan 25 Juli 2010Tabel 3.2 Hasil pemeriksaan HematologiNoPemeriksaanHasilNilai Normal

12LeukositTrombosit18.6 / ul708 rb/jam5.000 10.000 / ul150 450 rb / jam

Pemeriksaan Kimia Darah 27 Juli 2010Tabel 3.3 Hasil pemeriksaan Kimia Darah (Faal Ginjal)NoPemeriksaanHasilNilai Normal

12Faal ginjalUreatinin darahUreum darah1,04 mg/dl19 mg/dl0,9 1,30 mg/dl18 mg/dl

Tabel 3.4 Hasil pemeriksaan Hematologi tanggal 27 Juli 2010NoPemeriksaanHasilNilai Normal

12345678910LeukositEritrositHemoglobinHematokritMCVMCHMCHCRDWTrombositMPV18,5 /ul4,16 jt/ul10,7 g/dl33,2 %80 fL25,7 pg32,1 g/dl15,4 %573 rb/ul6,0 fL(5000-10.000/uL)(P: 3,8-5,05 jt/uL)(P: 11,5-16,5 g/uL)(P: 36,81-48 %)(80-92 fL)(27-31 pg)(32-36 g/L)(L: 12,38-14,4 %)(150-450 ribu/uL)(P: 8,18-9,6 fL)

Tabel 3.5 Hasil pemeriksaan Kimia Darah (Faal Hati) tanggal 27 Juli 2010NoPemeriksaanHasilNilai Normal

12345Faal hatiProtein totalAlbuminGlobulinSGOTSGPT6,6 g/dl5,07 g/dl1,53 g/dl14 u/l125,7 8,0 g/dl3,5 5,2 g/dl2,0 3,5 g/dl< 35 u/l< 45 u/l

Tabel 3.6 Hasil pemeriksaan Urinalisis tanggal 27 Juli 2010NoPemeriksaanHasilNilai Normal

12pHBj8,01010(5,5 8,5)(1016 1022)

b.Pemeriksaan diagnosikTabel 3.7 Pemeriksaan Diagnostik tanggal 27 Juli 2010NoJenis PemeriksaanHasil

1RontgenBronco Pneumonia

8.Pengobatan / TerapiTabel 3.8 Pengobatan / terapiNoJenis terapiDosis dan Cara PemberianTanggal Pemberian

Hari ke 1Hari ke 1IHari ke 1II

1Cefotaxime2 x 350 mg10 2210 2210 22

2Ranitidine3 x 25 mg10 18 0210 18 0210 18 02

3Ampicilin3 x 500 mg10 18 0210 18 0210 18 02

4IVFD RL (makro)20 tetes/menit

Resume PasienKlien di bawa ke RSUD ............................... pada tanggal 23 Juli 2010 pukul 13.50 WIB. Dengan keluhan sakit perut dan panas sejak 2 hari yang lalu, disertai terdapat bercak-bercak merah di kedua kakinya. Setelah dibawa ke RS saat di IGD klien mendapatkan tindakan pemasangan infus RL 20 tetes/menit, dan mendapatkan therapy Cefotaxime 2 x 500 mg, Ranitidin 2 x 25 mg , Paracetamol 3 x 250 mg, setelah mendapatkan tindakan klien dibawa ke ruangan perawatan anak dan diberi therapy cefotaxim 2 x 350 mg, Ranitidin 3 x 25 mg, ampicilin 3 x 500 mg.Dan klien di berikan kompres hangat pada perawatan untuk mengurangi rasa sakit.

9.Data FokusDS : - Ibu klien mengatakan anaknya rewel dan sering menangis.-Ibu klien mengatakan anaknya sering mengeluh sakit perut dibagian kiri bawah.-Klien mengatakan kepalanya sakit di bagian kiri.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan sering timbul dengan tiba tiba, durasi 10 menit-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan menyebar hingga ke bagian pinggang dengan frekuensi 1x 2x dalam sehari menyebar hingga ke bagian pinggang.-Ibu klien mengatakan anaknya susah tidur.-Ibu klien mengatakan anaknya sering terbangun saat tidur karena sakit perut.-Keluarga mengatakan bingung dengan kondisi anaknya saat ini.-Keluarga mengatakan takut terjadi sesuatu terhadap klien.-Keluarga mengatakan sangat mengharapkan kesembuhan anaknya.-Ibu klien mengatakan nyeri hilang bila klien istirahat.-Ibu klien mengatakan lingkungan rumah sakit terlalu ramai. -Ibu klien mengatakan panas.-Ibu klien mengatakan mata klien dan pelipis klien bengkak.-Klien mengatakan nyeri karena benjolan di kepalanya.-Nyeri yang dirasakan menyebar hingga kebagian pinggang.

DO : - Klien tampak sering menangis.-Klien tampak meringis menahan sakit.-Klien tampak lemah.-klien tampak tidur dengan posisi tengkurap.-Nyeri tekan perut (+) dibagian kiri bawah.-Perkusi hipertimpani-Skala nyeri 6.-Durasi nyeri 10 menit, frekuensi 1 2 x /hari.-Klien sulit tidur.-Klien tampak sering menguap / mata klien tampak cekung.-Klien sering terbangun saat tidur.-Leukosit 18,6 gr/ul-Trombosit 708 rb/jam-Keluarga tampak bingung.-Keluarga bertanya Tanya tentang kondisi klien.-Orang tua klien lulusan SMA.-Keluarga tampak cemas.-Keluarga banyak bertanya Tanya tentang kondisi klien.-Keluarga bertanya Tanya kapan klien sembuh dan di bawa pulang.-Terdapat bintik bintik merah di kedua kaki kiri klien.-Rontgen thorak dengan hasilnya Bronchopneumonia.-Lidah kotor

10.Analisa DataTabel 3.9 Analisa DataNoDataMasalahEtiologi

1DS : - Ibu klien mengatakan anaknya rewel dan sering menangis-Ibu klien mengatakan anaknya sering mengeluh sakit perut-klien mengatakan kepalanya sakit di bagian kiri.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan sering timbul dengan tiba-Ibu klien mengatakan durasi nyeri yang klien rasakan 10 menit dengan frekuensi 1 2x / hr-Klien mengatakan nyeri menyebar hingga ke bagian pinggang-Ibu klien mengatakan nyeri hilang bila klien istrahat.DO: - Klien tampak sering menangis- Klien tampak meringis menahan sakit-Klien tampak lemah-klien tampak tidur dengan posisi tengkurap-Nyeri tekan perut (+) dibagian kiri bawah-Nyeri hilang saat klien beristirahat-Skala nyeri 6-Leukosit 18,6 gr/ul-Durasi 10 menit-Frekuensi 1 - 2x /hari.Nyeri akutInfeksi di usus halus

NoDataMasalahEtiologi

2DS : - Ibu klien mengatakan anaknya sukar tidur.-Ibu klien mengatakan anaknya sering terbangun saat tidur karena sakit perut-Ibu klien mengatakan lingkungan RS terlalu ramai.-Ibu klien mengatakan anaknya rewel dan sering menangis-Ibu klien mengatakan anaknya sering mengeluh sakit perut-Klien mengatakan kepalanya sakit di bagian kiri.DS : - Ibu klien mengatakan anaknya sukar tidur.-Ibu klien mengatakan anaknya sering terbangun saat tidur karena sakit perut-Ibu klien mengatakan lingkungan RS terlalu ramai.-Ibu klien mengatakan anaknya rewel dan sering menangis-Ibu klien mengatakan anaknya sering mengeluh sakit perut-Klien mengatakan kepalanya sakit di bagian kiri.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan sering timbul dengan tiba-Ibu klien mengatakan durasi nyeri yang klien rasakan 10 menit dengan frekuensi 1 2x /hr-Klien mengatakan nyeri menyebar hingga ke bagian pinggang-Ibu klien mengatakan nyeri hilang bila klien istrahat.Gangguan pola tidurNyeri

NoDataMasalahEtiologi

DO : - Klien tampak lemah-Klien tampak sering menguap-Klien sering terbangun saat tidur-Mata klien tampak cekung-Klien tidur 8 jam / hari-Klien tampak sering menangis-Klien tampak meringis menahan sakit-Klien tampak lemah-Klien tampak tidur dengan posisi tengkurap-Nyeri tekan perut (+) dibagian kiri bawah-Nyeri hilang saat klien beristirahat-Skala nyeri 6-Leukosit 18,5 gr/ul-Durasi 10 menit-Frekuensi 1 - 2x /hari.

3DS : - Klien mengatakan nyeri yang dirasakan timbul dengan tiba tiba-Keluarga mengatakan terdapat pembengkakan terdapat pada mata dan terdapat pembengkakan di pelipis.-Keluarga mengatakan nyeri karena pembengkakan di pelipis.DO : - Leukosit 18.5 gr/ul-Nyeri yang dirasakan klien timbul dengan tiba tiba-Demam sebelumnya 38,3 C-Bercak bercak merah di kedua kaki klien-Terdapat Pembengkakan pada kepala dan mata klien-Klien tampak meringis saat di pegang benjolan pada kepalanya.InfeksiProses Inflamasi

NoDataMasalahEtiologi

4DS : - Keluarga mengatakan bingung dengan konsisi yang terjadi pada klien-Keluarga mengatakan takut terjadi sesuatu terhadap anaknyaDO : - Keluarga tampak bingung-Keluarga bertanya Tanya tentang kondisi klien- Orang tua klien lulusan SMAKurang pengetahuan keluargaKurang terpajan terhadap sumber informasi

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN1.Nyeri akut b.d infeksi usus halusDS : - Ibu klien mengatakan anaknya rewel dan sering menangis .-Ibu klien mengatakan anaknya sering mengeluh sakit perut.-Klien mengatakan kepalanya sakit di bagian kiri.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan sering timbul dengan tiba.-Ibu klien mengatakan durasi nyeri yang klien rasakan 10 menit dengan frekuensi 1 2x / hari.-Klien mengatakan nyeri menyebar hingga ke bagian pinggang-Ibu klien mengatakan nyeri hilang bila klien istrahat.-Ibu klien mengatakan nyeri tekan perut (+) dibagian kiri bawah.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul dengan tiba- tiba.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul.-Ibu klien mengatakan nyeri menyebar hingga kebagian pinggang.DO : - Klien tampak sering menangis.-Klien tampak meringis menahan sakit.-Klien tampak lemah.-Lidah kotor-Klien tampak tidur dengan posisi tengkurap.-Nyeri hilang saat klien beristirahat.-Skala nyeri 6.-Durasi 10 menit.-Frekuensi 1 - 2x /hari.2.Gangguan pola tidur b.d nyeriDS : - Ibu klien mengatakan anaknya sukar tidur.-Ibu klien mengatakan anaknya sering terbangun saat tidur karena sakit perut.-Ibu klien mengatakan lingkungan RS terlalu ramai.-Ibu klien mengatakan anaknya rewel dan sering menangis.-Ibu klien mengatakan anaknya sering mengeluh sakit perut.-klien mengatakan kepalanya sakit di bagian kiri.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan sering timbul dengan tiba.-Ibu klien mengatakan durasi nyeri yang klien rasakan 10 menit dengan frekuensi 1 2x / hari.-Klien mengatakan nyeri menyebar hingga ke bagian pinggang.-Ibu klien mengatakan nyeri hilang bila klien istrahat.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul dengan tiba- tiba.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul.-Ibu klien mengatakan nyeri menyebar hingga kebagian pinggang.DO : - Klien tampak lemah.-Klien tampak sering menguap.-Klien sering terbangun saat tidur.-Mata klien tampak cekung.-Klien tidur 8 jam / hari.-Klien tampak sering menangis.-Klien tampak meringis menahan sakit.-Klien tampak lemah.-Klien tampak tidur dengan posisi tengkurap.-Nyeri tekan perut (+) dibagian kiri bawah.-Nyeri hilang saat klien beristirahat.-Skala nyeri 6.-Durasi 10 menit.-Frekuensi 1 - 2x /hari.

3.Infeksi b.d proses inflamasiDS : - Klien mengatakan nyeri yang dirasakan timbul dengan tiba tiba- Keluarga mengatakan terdapat benjolan terdapat pada mata dan terdapat benjolan di kepalanya.-Keluarga mengatakan nyeri karena benjolan di kepalanya.-Terdapat benjolan pada kepala dan mata klien-Klien tampak meringis saat di pegang benjolan pada kepalanya.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan klien timbul dengan tiba- tiba.DO : - Leukosit 18.6 gr/ul- Lidah kotor-Demam sebelumnya 38,3 C-Bercak-bercak merah di kedua kaki klien-Bengkak di sekitar mata dan pelipis4.Kurang pengetahuan keuarga b.d kurang terpelajar terhadap sumber informasiDS : - Keluarga mengatakan bingung dengan konsisi yang terjadi pada klien-Keluarga mengatakan takut terjadi sesuatu terhadap anaknyaDO : - Keluarga tampak bingung-Keluarga bertanya Tanya tentang kondisi klien-Orang tua klien lulusan SMA

C.RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANNama Klien :An. DDx. Medik :TyphoidRuang :Ruang Anak Nomor MR :131771Tabel 3.10 Rencana tindakan keperawatanNoTglDiagnosa KeperawatanTujuanIntervensiRasional

126 07 - 2010Nyeri akut b.d Infeksi usus halusDS :- Ibu klien mengatakan anaknya rewel dan sering menangis-Ibu klien mengatakan anaknya sering mengeluh sakit perut-klien mengatakan kepalanya sakit di bagian kiri.-Ibu klien mengatakan nyeri yang dirasakan sering timbul dengan tiba-Ibu klien mengatakan durasi nyeri yang klien rasakan 10 menit dengan frekuensi 1 2x / hr-Klien mengatakan nyeri menyebar hingga ke bagian pinggangSetelah dilakukan tindakan keperawatanselama 3 x 24 jam, nyeridapat terkontrol dengan kriteria-Nyeri terkontrol-Skala nyeri berkurang 3-Klien tidak rewel/cengeng lagi-Ekspresi wajah rileks-Leukosit 10.000 gr/ul

-Selidiki keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas (skala 0 10) dan faktor pemberat dan penghilang.-Perhatikan petunjuk non verbal. Nafas dangkal respon emosi. Selidiki dan laporkan perubahan nyeri.

-Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat mulai.

-Anjurkan kompres hangat-Berguna dalam pengawasan keefektifan obat, kemajuan penyembuhan.

-Memberikan pasien rentan ketidaknyamanan sendiri. Membantu mengidentifikasi intervensi yang tepat dan mengevaluasi keefektifan analgesik-Intervensi dini pada kontrol nyeri memudahkan pemulihan otot/jaringan dengan menurunkan tegangan otot dan memperbaiki sirkulasi.-Untuk mengurangi rasa nyeri

NoTglDiagnosa KeperawatanTujuanIntervensiRasional

-Ibu klien mengatakan nyeri hilang bila klienistrahat.DO :- Klien tampak sering menangis-Klien tampak meringis menahan sakit-Klien tampak lemah-klien tampak tidur dengan posisi tengkurap-Nyeri tekan perut (+) dibagian kiri bawah-Nyeri yang dirasakan hilang timbul dengan tiba tiba-Nyeri yang dirasakan hilang timbul-Nyeri hilang saat klien beristirahat-Skala nyeri 6-Leukosit 18,6 gr/ul-Durasi 10 menit-Frekuensi 1 - 2x /hari.-Nyeri menyebar hingga kebagian pinggang-Pantau tanda tanda vital.

-Berikan analgesik, sesuai indikasi.

-Respon anatomic meliputi perubahan TD, nadi, RR, yang berhubungan dengan keluhan, penghilangan nyeri abnormalitas tanda vital terus menerus memerlukan evaluasi lanjut.-Mengontrol / mengurangi nyeri, meningkatkan istirahat dan meningkatkan kerjasama dan aturan teraupetik

NoTglDiagnosa KeperawatanTujuanIntervensiRasional

226 07 - 2010Gangguan Pola tidur b.d nyeriDS :- Ibu klien mengatakan anaknya sukar tidur.-Ibu klien mengatakan anaknya sering terbangun saat tidur karena sakit perut-Ibu klien mengatakan lingkungan RS terlalu ramai.DO :- klien tampak lemah-Klien tampak sering menguap-Klien sering terbangun saat tidur-Mata klien tampak cekung-Klien tidur 8 jam / hariSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam gangguan pola tidur dapat teratasi dengan kriteria :-Keluarga nelaporkan klien dapat beristirahat dengan cukup, 10 jam/hr-Mampu menciptakan pola tidur yang adekuat-Klien tidak sering menguap.-Nyeri berkurang atau terkontrol-Skala nyeri 3-Klien tampak rileks-Klien tidak rewel/menangis-Berikan kesempatan untuk beristirahat/tidur sejenak, anjurkan latihan saat siang hari, turunkan aktivitas mental/fisik pada sore hari

-Evaluasi tingkat stres/orientasi perkembangan hari demi hari.

-Putarkan musik yang lembut / suara yang jernih. Seperti lagu-lagu anak-anak.

-Kolaborasi pemberian obat anti depresi

-Karena aktivitas fisik dan mental yang lama mengakibatkan kelelahan yang dapat meningkatkan kebingungan aktivitas berlebih yang meningkatkan waktu tidur.-Peningkatan kebingungan, orientasi, dan tingkah laku yang tidak kooperatif dapat melanggar pola tidur yang mencapai tidur pulas.-Menurunkan stimulasi sensorik dan menghambat suara suara lain dan lingkungan yang akan menghambat tidur nyenyak.-Mungkin efektif dalam menangani depresi dan meningkatkan kemampuan untuk tidur.

NoTglDiagnosa KeperawatanTujuanIntervensiRasional

326 07 - 2010Infeksi b.d proses inflamasiDS :- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan timbul dengan tiba tibaDO :-Leukosit 18.6 gr/ul-nyeri yang dirasakan klien timbul dengan tiba tiba-demam sebelumnya 38,3 C-Bercak bercak merah di kedua kaki klien-Lidah kotor-Bengkak disekitar mata dan pelipis kepalaSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan infeksi dapat teratasi dengan kriteria-Suhu tubuh kembali normal 36 C.-Bercak bercak merah pada kaki berkurang.-Leukosit kembali normal 5000 10.000/ul-Pantau tanda tanda vital perhatikan peningkatan suhu

-Awasi atau batasi pengunjung sesuai indikasi-Tekankan pentingnya cuci tangand engan baik-Observasi tanda tanda inveksi

-Kolaborasi dnegan pemberian obat antibiotik-Suhu malam hari memuncak dan kembali normal pada pagi hari adalah kriteria infeksi.-Pasien terpajan terhadap proses infeksi-Menurunkan resiko kontaminasi silang

-Memudahkan untuk mengintervensi tindakan selanjutnya-Untuk mengatasi infeksi

426 07 - 2010Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurang terpajan dengan memberi informasiDS :- Keluarga mengatakan bingung dengan konsisi yang terjadi pada klien-Keluarga mengatakan takut terjadi sesuatu terhadap anaknyaSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit diharapkan keluarga paham dengan kondisi kesehatankliendengan kriteria-Keluarga tidak bingung lagi-Keluarga paham-Berikan informasi mengenai terapi obat obatan pada keluarga-Kaji pengetahuan keluarga tentang kondisi klien

-Berikan informasi mengenai prognosis penyakit

--Meningkatkan pemahaman dalam penyembuhan

-Mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga tentang kondisi klien-Meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerjasama dalam penyembuhan

NoTglDiagnosaKeperawatanTujuanIntervensiRasional

DO :- Keluarga tampak bingung-Keluarga bertanya Tanya tentang kondisi klien-Orang tua klien lulusan SMA-dengan kondisi yang dialami klien-Keluarga tahu cara perawatan klien di rumah-Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien-Kolaborasi dengan tim lain pemenuhan status gizi klien-Mengajarkan cuci tangan 7 tahap-Memberikan pemahaman kepada keluarga-Memberitahukan pengetahuan kepada keluarga-Memberikanpemahaman kepada keluarga

D.IMPLEMENTASI DAN EVALUASINama Klien :An. DDx. Medik :TyphoidRuang :Ruang AnakNomor MR :131771Tabel 3.11 Implementasi dan EvaluasiNoTglDxImplementasiParafEvaluasi

126-17-2010

I08.30

09.00

12.00

14.00Menanyakan keluhan nyeri, memperhatikan lokasi, factor yang memperberat dan memperingan.H. Klien mengatakan nyeri perut dibagian kiri bawah skala 5R. Ibu klien mengatakan nyeri timbul dengan tiba tiba dan hilang bilaklien istirahat-Klien kooperatifMenganjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat mulaiH Klien mengatakan perutnya tidak nyeri saat ini.R Klien tampak rileksMemantau tanda tanda vitalH N 92 x/mnt, RR 22 x/mnt. S 36,50CR Klien kooperatifMengajarkan kompres hangat perut klienR Klien tampak takutKlien mengatakan nyeri berkurangKolaborasi pemberian terapiH Cefotaxim 350 mg Ampicilin 500 mgR. Klien kooperatifS: - Klien mengatakan nyeri di perut bagian kiri bawah.-Ibu klien mengatakan nyeri timbul dengan tiba tiba dan hilang bila klien istirahat-Klien mengatakan perutnya tidak sakit lagi

O: - Nyeri timbul dengan tiba tiba dan hilang bila klien istirahat- N 92x/mnt, RR 22 x/mnt.S 36,50C, skala nyeri 5A: Masalah nyeri masih terjadi.P: Lanjutkan intervensi-Pantau keluhan nyeri-Kaji skala, intensitas, dan frekuensi.-Pantau tanda-tanda vital-Anjurkan kompres hangat-Kolaborasi pemberian analgesik

NoTglDxImplementasiParafEvaluasi

226-17-2010

II11.00

12.00

-Motivasi keluarga untuk memberikan kesempatan anaknya untuk tidurH: Klien tampak selalu menguapR : Klien mengatakan sukar tidur karena nyeri dibagian perutnya.- Mengevaluasi tingkat stres dan kebutuhan tidur (9 jam)H : Klien tampak tidak nyaman dengan kondisinya saat ini (sukar tidur)R : Tidur klien 9 jam

S: - Klien mengatakan sukar tidur karena nyeri dibagian perutnya-Klien mengatakan ingin cepat sembuh Klien mengatakan ingin cepat sembuh-Klien tidur 9 jam/hariO: - Klien tampak selalu menguap - Klien sering menangis dan terbangun saat tidur-Klien tampak tidak nyaman dengan kondisinya saat ini (sukar tidur)-Klien tampak mendengarkan lagu anak-anakA: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi.P: Lanjutkan intervensi-Berikan kesempatan untuk beristirahat-Mengevaluasi tingkat stres

NoTglDxImplementasiParafEvaluasi

326-17-2010

III11.15

11.45

12.00

12.20

12.00

12.20

-Memantau tanda tanda vital, memperhatikan peningkatan suhu.H : N 88x/m, RR 24 x/m. S 36,3R : Klien kooperatif-Menganjurkan kepada klien untuk membatasi pengunjung atau bergantian saat membesukH : Klien hanya dijaga oleh kedua orang tuanya selama dirawat.R : Orang tua klien mengatakan selalu menjaga anaknya-Menganjurkan keluarga pentingnya cuci tangan yang efektif dengan menggunakan sabun dan air yang mengalirH: Ibu klien belum memahami apa yang telah disarankan dan mau menerapkannya.R : Ibu klien belum mengertitentang mencuci tangan yang baik.-Menganjurkan klien agar tidak jajan sembarang tempat dan membawa bekal makanan saat sekolah.H : Klien tampak mendengarkan apa yang dijelaskan perawatR : Klien mengerti apa yang dijelaskan perawat-Memberikan obat antibiotikH : Klien mendapat terapi cefotaxim 350 mg.Amphcilin 500 mgR : Klien kooperatif-Memantau tanda tanda infeksiH : Leukosit 18,6 gr/ulS: - Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya tidak panas lagi-Ibu klien mengatakan selalu menjaga anaknyta-Klien mengerti apa yang dijelaskan perawat agar tidak jajan sembarangan-Ibu klien mengatakan anaknya sering mengeluh sakit perut tiba tiba.O: - Suhu 36,2 C-Klien tampak sering kesakitan tiba tiba-Leukosit 18,6 gr/ul-Ibu memahami cara mencuci tangan yang baikA: Masalah infeksi b.d proses inflamasi belum teratasi.P: Lanjutkan intervensi-Pantau tanda tanda vital-Batasi pengunjung sesuai indikasi (batasi pengunjung minmal 2 orang/secara bergantian)-Tekankan pentingnya cuci tangan dengan baik-Observasi tanda tanda infeksi-Kolaborasi antibiotik

NoTglDxImplementasiParafEvaluasi

426-17-2010

IV12.10

12.30

13.00

13.10

12.10

-Mengkaji pengetahuan keluarga tentang kondisi klien.H : Keluarga tampak bingungR : Keluarga klien mengatakan bingung dengan kondisi yang terjadi pada anak-Memberikan informasi tentang penyakit thypoid yang di derita klienH : Keluarga paham dengan kondisi klienR : Keluarga klien mengatakan kapan klien sembuh-Berikan informasi mengenai terapi obatH : Keluarga paham dengan terapi yang diberikan kepada klienR : Keluarga klien mengatakan mengerti tentang terapi klien-Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klienH : Keluarga mengerti tentang penyakit klienR : Keluarga klien mengatakan paham tentang penyakit klien-Kolaborasi dengan tim lain (status gizi)H : Klien mendapatkan diit bubur lunakR : -S: - Keluarga klien mengatakan bingung dengan kondisi yang terjadi pada anak-Keluarga klien mengatakan kapan klien sembuh-Keluarga klien mengatakan mengerti tentang terapi klienO: - Keluarga tampak bingung-Keluarga bertanya tanya tentang kondisi klien-Keluarga paham dengan terapi yang diberikan kepada klienA: Kurang pengetahuan keluarga masih terjadiP: Lanjutkan intervensi-Kaji pengetahuan keluarga tentang kondisi klien-Berikan informasi tentang kondisi klien-Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien-Kolaborasi dengan tim lain (status gizi)

NoTglDxImplementasiParafEvaluasi

127-17-2010

I07.30

08.30

09.00

12.00

14.00-Menanyakan keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas nyeri, frekuensiH : Klien tampak kesakitan menahan nyeri skala 5R : Klien mengatakan sakit perut -Menganjurkan klien untuk melaporkan nyeri segera saat mulaiH: Klien mengeluh sakit perut di bagian perut sebelah kiriR : Klien mengatakan perutnya sakit-Pantau tanda tanda vitalH :N :92x/m S: 36,5 C RR : 22x/mR : Klien kooperatif-Menganjurkan kompres hangatH : klien tampak rileksR :Klien mengatakan nyeri berkurangKolaborasi pemberian terapiH Cefotaxim 350 mg Amphicilin 500 mgR. Klien kooperatifS: - Klien mengatakan perutnya sakit-Klien mengatakan perut bagian kirinya sakitO: - Klien tampak meringis menahan nyeri-Skala nyeri 5A : Masalah nyeri masih terjadiP: Lanjutkan intervensi-Pantau keluhan nyeri-Kaji skala, intensitas, dan frekuensi.-Pantau tanda-tanda vital-Anjurkan kompres hangat-Kolaborasi pemberian analgesik

227-17-2010

II11.00

12.00

-Motivasi keluarga untuk memberikan kesempatan anaknya untuk tidurH: Klien mengatakan sukar tidur karena nyeri dibagian perutR : Klien tampak selalu menguap- Mengevaluasi tingkat stresH : Klien tampak tidak nyaman dengan kondisinya saat ini (sukar tidur)R : Klien mengatakan ingin cepat sembuhS: - Klien mengatakan sukar tidur-Ibu klien mengatakan anaknya sering terbangun saat tidur-Klien mengatakan ingin cepat sembuh-Klien mengatakan ingin tidurO: - Mata klien tampak cekung-Klien tampak selalu menguapA: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi.P: Lanjutkan intervensi-Berikan kesempatan untuk beristirahat

NoTglDxImplementasiParafEvaluasi

327-17-2010

III10.00

11.30

12.00

12.10

12.00-Memantau tanda tanda vital, perhatikan peningkatan suhu.H : Suhu klien normalS. 36,5C, RR 26x/menitN.90x/menitR : kooperatif-Menganjurkan cara cuci tangan dengan baik.H : Klien belum mengerti cara mencuci tangan dengan baikR : Orang tua klien mengatakan belum mengerti cara mencuci tangan dengan baik-Menganjurkan kepada klien untuk membatasi pengunjung atau bergantian saat membesukH :Klien dijenguk secara bergantianR : Keluarga klien mengatakan pengunjung secara bergantian menjenguk klien-Mengobservasi tanda tanda infeksiH : S . 36,5C, terdapat bintik-bintik merah pada kaki klien, bengkak dibagian mata dan pelipis kepala, Leukosit 18,5 gr/ulR : Klien kooperatif-Kolaborasi (memberikan obat antibiotik)H: - Klien di beri obat injeksi cefotaxim 350mg- Ampicilin 500 mgS: - Klien mengatakan belum mengerti cara mencuci tangan.O: - S. 36,5 C, RR 26 x/menitN 90 x/menit-Klien belum mengerti mencuci tangan dengan baikA: Masalah infeksi belum teratasiP: lanjutkan intervensi-Pantau TTV-Tekankan pentingnya cara cuci tangan dengan baik dan tidak jajan sembarang tempat-Kolaborasi pemberian obat antibiotik-Observasi tanda tanda infeksi

NoTglDxImplementasiParafEvaluasi

427-17-2010

IV11.30

12.30

13.00

-Mengkaji pengetahuan keluarga tentang kondisi klienH : Keluarga tidak mengtahui keadaan kesehatan klienR : Keluarga mengatakan tidak mengerti tentang kondisi klien-Memberikan informasi mengenai prognosis penyakitH : Keluarga mengerti tentang kondisi klienR : Keluarga mengatakan paham dengan penjelasan yang diberikan perawat.-Memberikan pendidikan kesehatanH : Keluarga mengerti tentang pendidikan kesehatan yang diberikanR :Keluarga mengatakan mengerti penjelasan yang diberikan perawat.S: - Keluarga mengatakan tidak mengerti tentang kondisi klien-Keluarga mengatakan paham dengan penjelasan yang diberikan perawat.O: - Keluarga tidak mengetahui keadaan kesehatan anaknya-Keluarga paham dengan penjelasan yang diberikan perawat.A: masalah kurang pengetahuan teratasi sebagian.P: Lanjutkan intervensi-Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien-Kaji pengetahuan keluarga tentang kondisi klien

128-17-2010

I07.30

09.00

12.00

-Menanyakankeluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas nyeri, frekuensiH : Klien tampak kesakitan menahan nyeriR : Klien mengatakan sakit perut-Menganjurkan klien untuk melaporkan nyeri segera saat mulaiH: Klien mengeluh sakit perut di bagian perut sebelah kiriR : Klien mengatakan perutnya sakit-Pantau tanda tanda vitalH : N. 92x/m S.36,0 C RR 24x/mR : Klien kooperatifS: - Klien mengatakan perutnya sakit-Klien mengatakan perut bagian kirinya sakitO: - Klien tampak meringis menahan nyeri-Skala nyeri 3A : Masalah nyeri sudah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi keperawat ruangan :-Pantau keluhan nyeri-Kaji skala, intensitas, dan

NoTglDxImplementasiParafEvaluasi

13.00-Melakukan kompres hangatH : klien tampak rileksR : Klien mengatakan nyeri berkurang-frekuensi.-Pantau tanda-tanda vital-Anjurkan kompres hangat-Kolaborasi pemberian analgesik

228-17-2010

II11.00

12.30-Motivasi keluarga untuk memberikan kesempatan anaknya untuk tidurH: Klien mengatakan sukar tidur karena nyeri dibagian perutR : Klien tampak selalu menguap- Mengevaluasi tingkat stres dan kebutuhan tidur (10 jam)H : Klien tampak tidak nyaman dengan kondisinya saat ini (sukar tidur)R : Klien mengatakan ingin cepat sembuhS: -Klien mengatakan sukar tidur-Ibu klien mengatakan anaknya sering terbangun saat tidur-Klien mengatakan ingin cepat sembuh-Klien mengatakan ingin tidurO: - Mata klien tampak cekung-Klien tampak selalu menguap-Klien tidur 10 jamA: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi.P: Lanjutkan intervensi-Berikan kesempatan untuk beristirahat-Mengevaluasi tingkat stress

328-17-2010

III10.00

12.00-Memantau tanda tanda vital, perhatikan peningkatan suhu.H : Suhu klien normalS. 36,3C RR 26x/mN.90x/mR : kooperatif-Mengajarkan cara cuci tangan 7 langkahH : Klien belum mengerti cara mencuci tangan dengan baikS: - Klien mengatakan belum mengerti cara mencuci tangan.O: - S. 36,3 C, RR 26 x/menitN.90 x/menit-Klien belum tmengerti cara mencuci tangan dengan baikA: Masalah infeksi belum teratasiP: lanjutkan intervensi

NoTglDxImplementasiParafEvaluasi

12.30

12.00R : Klien mengatakan belum mengerti cara mencuci tangan dengan baik-Mengobservasi tanda tanda infeksiH : S . 36,3CR : Klien kooperatif

-Kolaborasi (memberikan obat antibiotik)H: -Klien diinjeksi cefotaxim 350mg - Ampicilin 500 mg-Pantau TTV-Tekankan pentingnya cara cuci tangan dengan baik dan tidak jajan sembarang tempat-Kolaborasi pemberian obat antibiotik

428-17-2010

IV11.30

12.00

-Mengkaji pengetahuan keluarga tentang kondisi klienH : Keluarga tidak mengtahui keadaan kesehatan klienR : Keluarga mengatakan tidak mengerti tentang kondisi klien-Memberikan informasi mengenai prognosis penyakitH : Keluarga mengerti tentang kondisi klienR : Keluarga mengatakan paham dengan penjelasan yang diberikan perawat.S: -Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang kondisi klienO: - Keluarga mengetahui keadaan kesehatan anaknya-Keluarga paham dengan penjelasan yang diberikan perawat.A: Masalah kurang pengetahuan sudah teratasiP: Intervensi dilanjutkan perawat ruangan-Berikan Penkes tentang perawatan dirumah seperti: mencuci tangan sebelum makan, tidak jajan sembarang

Diposkan29th August 2012olehmacam macam askep