Laporan pendahuluan nyeri
-
Upload
el-maria-ulfa -
Category
Documents
-
view
62 -
download
2
description
Transcript of Laporan pendahuluan nyeri
Lp nyeri1. Definisi
Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. (Judith M. Wilkinson 2002).
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan2. Etiologi Nyeri
Adapun Etiologi Nyeri yaitu:1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat bedah atau cidera
2. Iskemik jaringan,3. Spasmus Otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau tak terkendali, dan
sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya ketika otot teregang berlebihan atau diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam waktu yang lama.
4. Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tek anan lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya.
5.post operasi setelah dilakukan pembedahan
3. Patofisiologi dan pathway Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat kimia
seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat tersebut merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan tersebut akan dihantarkan ke hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan di korteks nyeri akan di persiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain d ihantarkan ke hypotalamus nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap reseptor mekanin sensitive pada termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau mengalami nyeri (wahit chayatin,N.mubarak,2007)4. Manifestasi Klinis1. Gangguam tidur2. Posisi menghindari nyeri3. Gerakan meng hindari nyeri4. Raut wajah kesakitan (menangis,merintih)5. Perubahan nafsu makan6. Tekanan darah meningkat7. Nadi meningkat8. Pernafasan meningkat9. Depresi,frustasi5. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan1. Non farmakologi
a. Distraksi,mengalihkan perhatian klien terhadap sesuatuContoh : membaca,menonton tv , mendengarkan musik dan bermainc. Stimulaisi kulit, beberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain :
Kompres dingin Counteriritan, seperti plester hangat.
Contralateral Stimulation, yaitu massage kulit pada area yang berlawanan dengan area yang nyeri.2. Farmakologi A. Nyeri ringan 1 (farmakologi 1) Obat Dosis Jadwal Aspirin 325 - 650 mg 4 jam sekali Asetaminofet 325 - 650 mg 4 - 6 jam sekali a. Nyeri ringan (farmakologi II) Ibuprofen 200 mg 4 - 6 jam sekali Sodium awalan 440 mg selanjutnya 220 mg 8 - 12 Jam sekali Ketoproten 12, 5 mg 4 - 6 jam sekali B. Nyeri Sedang ( farmakologi tingkat III) Asetaminofen 4 - 6 jam sekali Ibuprofen 4 - 6 jam sekali Sodium Naproksen 8 - 12 jam sekali a. Nyeri Sedang (farmakologi tingkat VI) Tramadol 50 - 100 mg 4 - 6 jam sekali C. Nyeri Berat (farmakologi tingkat VII) Indikasi: Morfin bila terapi non narkotik tidak efektif Dan ada riwayat terapi narkotik untuk nyeri. 6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di abdomenb. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormalc. Pemeriksaan LAB sebagai data penunjang pemefriksaan lainnyad. Ct Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah di otak
7. Komplikasi1. Edema Pulmonal 5. Hipovolemik2. Kejang 6. Hipertermi
3. Masalah Mobilisasi 4. HipertensiPathtway
Stimulasi Nyeri
Kerusakan adanya tumor spasme otot Iskemik
Jaringan integrumen
Nosiseptor
Impuls nyeri diteruskan ke konsus dorsalis pada bagian medulla spinalis melalui
saraf perifer
Thalamus
Kortek selebri
Nyeri
Perubahan nafsu
makan Krisis situasional
Resiko ketidakseimbangan Nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
Ansietas Gangguan
mobilitas fisik
Gangguan pola tidur
Keterbatasan ruang
gerak
Sumber : A. aziz alimun, Hidayat, 2005.1. PENGKAJIAN
a. Pengkajian ( Nanda, 2005 ) I. Nyeri akut
i. Mengkaji perasaan klien ii. Menetapkan respon fisiologis klien terhadap nyeri dan lokasi nyeri iii. Mengkaji keparahan dan kualitas nyeri
II. Nyeri kronisPengkajian difokuskan pada dimensi perilaku afektif dan kognitif. Selain itu terdapat komponen yang harus di perhatikan dalam memulai mngkaji respon nyeri yang di alami pasien :
i. Penentu ada tidaknya nyeriDalam melakukan pengkajian nyeri , perawat harus percaya ketika pasien melaporkan
adanya nyeri, meskipun dalam observasi perawat tidak menemukan adanya cidera atau luka. ii. Pengkajian status nyeri dilakukan dengan pendekatan P,Q,R,S,T yaitu:
a. P (Provocate)Faktor paliatif meliputi faktor pencetus nyeri,terasa setelah kelelahan,udara dingin dan saat bergerak.
b. Q (Quality)Kualitas nyeri meliputi nyeri seperti di tusuk-tusuk,dipukul-pukul dan lain-lain.
c. R (Region)Lokasi nyeri,meliputi byeri abdomen kuadran bawah,luka post operasi,dan lain-lain.
d. S (Skala)Skala nyeri ringan,sedang,berat atau sangat nyeri.
Defisit perawat diri (ADL)
e. T (Time)Waktu nyeri meliputi : kapan dirasakan,berapa lama, dan berakhir.
iii. Respon fisiologisa. Respon simpatik - peningkatan frekuensi pernafasan - dilatasi saluran bronkiolus - peningkatan frekuensi denyut jantung - dilatasi pupil - penurunan mobilitas saluran cernab. Respon parasimpatik - pucat - ketegangan otot - penuru nan denyut jantung - mual dan muntah - kelemahan dan kelelahan
iv. Respon perilakuRespon perilaku yang sering di tunjukan oleh pasien antara lain perubahan postur tubuh, mengusap, menopong wajah bagian nyeri yang sakit mengertakan gigi, ekspresi wajah meringis, mengerutkan alis.
v. Respon afektifRespon afektif juga perlu di perhatikan oleh seorang perawat. Dalam melakuk an pengkajian terhadap pasien dengan gangguan nyeri.b. Pengkajian pola fungsi gordon
Pola kognitif dan perceptuala.nyeri (kualitas,intensitas,durasi,skala,cara mengurangi nyeri
b. Skala nyeri
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak nyeri nyeri ringan nyeri sedang nyeri berat nyeri hebat2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d cidera fisikb. Intoleransi aktivitas b.d kelelahanc. Gangguan pola tidur b.d ketidaknyaman fisikd. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake kurange. Defisit perawatan diri b.d gangguan mobilitas fisikf. Ansietas b.d krisis situasional
3. Intervensia. Nyeri akut b.d cidera fisik
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,masalah nyeri teratasi dengan kriteria hasil :a.adanya penurunan intensitas nyerib. ketidaknayaman akibat nyeri berkurang
c.tidak menunjukan tanda-tanda fisik dan perilaku dalam nyeri akutIntervensi : - Kaji nyeriRasional : mengetahui daerah nyeri,kualitas,kapan nyeri dirasakan,faktor pencetus,berat ringannya nyeri yang dirasakan.- Ajarkan tekhnik relaksasi kepada pasienRasional : untuk mengajarkan pasien apa bila nyeri timbul- Berikan analgetik sesuai programRasional : untuk mengurangi rasa nyeri- Observasi TTV Rasional : untuk mengetahui keadaan umum pasien.
b. Nyeri kronis b.d cidera fisikTujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam nyeri berkurang dengan kriteria hasil :a.tidak mengekspresikan nyeri secara verbal atau pada wajahb.tidak ada posisi tubuh yang melindungic.tidak ada kegelisahan atau ketegangan ototd.tidak kehilangan nafsu makan e.frekuensi nyeri dan lamanya episode nyeri dilaporkan menengah atau ringanIntervensi :-kaji KU,PQRST,TTV serta efek-efek penggunaan pengobatan jangka panjangRasional : untuk mengetahui keadaan umum pasien, : mengetahui daerah nyeri,kualitas,kapan nyeri dirasakan,faktor pencetus,berat ringannya nyeri yang dirasakan serta mengetahui efek penggunaan obat secara jangka panjang-Bantu pasien mengidentifikasi tingkat nyeriRasional : utk mengetahui tingkat nyeri pasien-Ajarkan pola istirahat/tidur yang adekuatRasional : untuk mengurangi rasa nyeri secara adekuat-kolaborasi pemberian obat analgesikRasional : untuk mengurangi rasa nyeri
c. Intoleransi Aktifitas b.d kelelahanTujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,masalah dapat teratasi dengan KH sebagai berikut:-Pasien dapat melakukan aktivitasnya sendiri-Pasien tidak lemasIntervensi :-Kaji aktivitas dan mobilitas pasienRasional : untuk bisa mengetahui perkembangan dari pasien-Bantu aktifitas pasienRasional : untuk memperlancar aktivitas pasien-Berikan terapi sesuai programRasional : untuk memberikan pengobatan
d. Gangguan pola tidur b.d perubahan lingkungan(hospitalisasi)Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,kebutuhan tidur tercukupi dengan KH sebagai berikut :- Kebutuhan tidur tercukupi- Pasien tampak segar- Tidak sering terbangun pada saat tidurIntervensi :- Kaji pola tidur pasienRasional : untuk mengetahui kebutuhan tidur pasien setiap hari- Ciptakan lingkungan nyaman dan tenang- Batasi pengunjungRasional : agar pasien lebih nyaman dan dapat tidur dengan nyenyak.
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d perubahan nafsu makanTujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,kebutuhan nutrisi pasien tercukupi dengan KH sebagai berikut :- Nafsu makan bertambah- Pasien tampak lemasIntervensi :- Kaji nutrisi pasienRasional : untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pasien- Jelaskan kepada pasien tentang pentingnya nutrisi tubuhRasional : membantu pasien dalam memperluas pengetahuan tentang nutrisi- Kolaborasi dengan ahli giziRasional : untuk mengetahui gizi yang seimbang4. EvaluasiSetelah dilakukan implementasi sesuai dengan batas waktu dan kondisi pasien maka diharapakan :
a. pasien menunjukan wajah rileksb.pasien dapat tidur atau beristirahatc. pasien mengatakan skala nyerinya berkurang