LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI

23
LAPORAN PENDAHULUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA Ny. SURIP DI R.MAWAR RSUD KOTA SALATIGA Disusun oleh : MUSLIKAH 070111a033 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

description

KDM

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI

LAPORAN PENDAHULUANPEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISIPADA Ny. SURIPDI R.MAWAR RSUD KOTA SALATIGA

Disusun oleh :MUSLIKAH070111a033

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSSTIKES NGUDI WALUYO UNGARAN2011LAPORAN PENDAHULUANPEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA(PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI)I. KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISIA. PengertianNutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa. (Tarwoto & Wartonah, 2006)Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh. (Suitor & Hunter, 1980)Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh, enam kategori zat makanan adalah air, karbohidrat,protein, lemak, vitamin, dan mineral. (Potter, 2005)

B. Fungsi FisiologisSaluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. a. MulutGigi berfungsi untuk menghancurkan makanan pada awal proses pencernaan. Mengunyah dengan baik dapat mencegah terjadinya luka parut pada permukaan saluran pencernaan. Setelah dikunyah lidah mendorong gumpalan makanan ke dalam faring, dimana makanan bergerak ke esophagus bagian atas dan kemudian ke bawah ke dalam lambung. b. EsofagusEsofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas adalah terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin. Permukaannya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan secret mukoid yang berguna untuk perlindungan. c. LambungGumpalan makanan memasuki lambung, dengan bagian porsi terbesar dari saluran pencernaan. Pergerakan makanan melalui lambung dan usus dimungkinkan dengan adanya peristaltic, yaitu gerakan konstraksi dan relaksasi secara bergantian dari otot yang mendorong substansi makanan dalam gerakan menyerupai gelombang. Pada saat makanan bergerak ke arah spingter pylorus pada ujung distal lambung, gelombang peristaltik meningkat. Kini gumpalan lembek makanan telah menjadi substansi yang disebut chyme. Chyme ini dipompa melalui spingter pylorus kedalam duodenum. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengosongkan kembali lambung setelah makan adalah 2sampai 6 jam. d. Usus halusUsus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri dari rectum, colon dan rectum yang kemudian bermuara pada anus. Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dengan diameter kira-kira 6 cm. Usus menerima makanan yang sudah berbentuk chime (setengah padat) dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient, potassium, bikarbonat dan enzim. Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai mencapai rectum normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon dibagi menjadi 3 bagian yaitu, pertama houstral shuffing adalah gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorbsi air, kedua kontraksi haustrl yaitu gerakan untuk mendorong materi air dan semi padat sepanjang colon, ketiga gerakan peristaltic yaitu gerakan maju ke anus yang berupa gelombang. Makanan yang sudah melewati usus halus : Chyme, akan tiba di rectum 4 hari setelah ditelan, jumlah chime yang direabsorbsi kurang lebih 350 ml.e. Usus besar (kolon)Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm atau 50-60 inch, terdiri dari :Sekum, yang berhubungan langsung dengan usus halus. Kolon terdiri dari kolon Casenden, transversum, desenden dan sigmoid. Rektum, 10-15 cm/ 4-6 inch. Fungsi utama usus besar (kolon) adalah :1. Absorbsi air dan nutrient2. Proteksi/ perlindungan dengan mensekresikan mucus yang akan melindungi dinding usus trauma oleh feses dan aktivitas bakteri. 3. Menghantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara berkontraksi.4. Anus/ anal/ orifisium eksternalPanjangnya kurang lebih 2,5-5 cm atau 1-2 inch, mempunyai 2 spingter yaitu internal (involunter) dan eksternal (volunter). Panjang rectum bervariasi, sesuai dengan usia : Bayi : 2,5-3,8 cmToddler : 4 cmPra sekolah : 7,6 cmSekolah : 10 cmDewasa : 10-15 cm

C. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi1. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut :a. PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur.b. PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai umur s/d 80 % BB Normal.c. PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai umur.

2. KwashiorkorMalnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat : retardasi mental, kemunduran pertumbuhan, apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh, depigmentasi kulit, dermatitis. 3. MarasmusSindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori berkibat : kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB kurang dari normal, diare. PCM juga dapat terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien selama menjalani proses perawatan di berbagai fasilitas kesehatan. PCM yang terjadi di lingkungan fasilitas kesehatan :a. Status defisiensi ProteinKeadaan defisiensi protein dapat terjadi dalam jangka pendek pada klien yang mengalami stres berat akibat berbagai gangguan tubuh (pembedahan penyakit akut, dll)Tanda klinis : lelah, apatis, edema, kadar protein menurun, penurunan berat badan, kemunduran otot, wajah tampak tua. b. CachexiaDapat terjadi secara gradual akibat kurangnya intake nutrisi yang adekuat dalam jangka panjang. Gejala klinis (menyerupai marasmus) : lapar, berat badan menurun drastis, kemunduran otot, diare.c. Mixed statedKondisi ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami cachexia dan stres yang akut. Efek dari mixed state dapat berakibat buruk akibat hilangnya nutrisi-nutrisi vital, vitamin, dan zat besi. Tanda klinis : defisit neurologis, gangguan kulit, gangguan penglihatan. d. ObesitasStatus obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal (20%-30% > Normal)e. OverweightSuatu keadaan BB 10 % melebihi berat badan ideal.

D. Penatalaksanaan Medisa. Menstimulasi nafsu makanPerawat dapat membantu menstimulasi nafsu makan klien dengan adaptasi lingkungan, konsultasi dengan ahli gizib. Pemberian makan oralMembantu klien dalam pemberian makan, diberi makan menghilangkan kebebasan klien dalam memperoleh asupan makanan sama seperti todler.c. Nutrisi enteral Nutrisi enteral adalah pada nutrisi yang diberikan melalui cairan gastrointestinal, hal ini termasuk makanan keseluruhan campuran semua makanan. d. Nutrian parenteral adalah suatu bentuk dukungan nutrisi yang khusus yaitu pemberian nutrien melalui jalur intra vena. Nutrian parenteral dapat menyebabkan komplikasi dan membutuhkan manajemen keperawatan yang terampil.

DAFTAR PUSTAKA

Akper PPNI Solo. 2009. Konsep-Pengkajian-Nutrisi-dan- Cairan. http://askep-akper. Blogspot.com/2009/06/konsep-pengkajian nutrisi dan cairan.html.Dewi Christyawati,Maria.2010.Modul KDM II Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.Surakarta: Politeknik Kesehatan SurakartaMubarak, dkk. 2008. Buku Ajar KDM. Jakarta: EKGPotter and Perry.2005. Fundamental of Nursing. Australia: MosbyTarwoto dan Wartowah. 2006. KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATANA. Pengkajian1. Pengukuran Anthropometria. Berat Badan ideal: (Tinggi Badan-100)10%b. Lingkaran Pergelangan tangan c. Lingkaran lengan atas (MAC/ Mid Aid Cirmumtance)Nilai normal wanita: 28.5 cmNilai normal pria: 28,3 cmd. Lipatan Kulit pada otot trisep (TSP/Tricep Skin Fold)Nilai normal wanita: 16,5-18 cmNilai normal pria: 12,5-16,5 cm e. Body massa index = 2. Pengukuran Biochemical (Laboratorium)a. Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml)b. Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml)c. Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%)d. BUN (Normal: 10-20 mg/100ml)e. Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-laki:0,6-13 mg/100ml, perempuan:0,5-1,0 mg/100ml)

3. Pemeriksaan dengan Clinical signa) Riwayat Penyakit1. Adanya riwayat Berat Badan berlebih atau kurang2. Penurunan Berat Badan dan Tinggi Badan3. Mengalami penyakit tertentu4. Riwayat pembedahan pada system gastrointestinal5. Anorexia6. Mual dan muntah7. Diare8. Alkoholisme9. Disabilitas mental10. Terapi radiasib) Riwayat pemakaian obat-obatan Aspirin, antibiotic, antasida, antidepresa, agen antiimflasi, agen antineoblastik, digitalis, laksatif, diuretic, natrium klorida, dan vitamin/ preparatnutrien lain.

Pengkajian umum status gizi individu

Area pengkajianTanda-tanda normalTanda-tanda abnormal

Penampilan umum dan vitalitasGesit, energik, mampu beristirahat dengan baikApatis, lesu, tampak lelah

Berat badanDalam rentang normal sesuai dengan usia dan tinggi badanObesitas, underweight

RambutBercahaya, berminyak dan tidak keringKusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/ patah-patah

KulitLembut, sedikit lembab, turgor kulit baikKering, pucat, iritasi, petichie, lemak di subkutan tidak ada

KukuMerah muda, kerasMudah patah, berbentuk seperti sendok

MataBerbinar, jernih, lembab, konjungtiva merah mudaKonjungtiva pucat, kering, exoptalmus, tand-tanda infeksi

BibirLembab merah mudaKering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane mukosa pucat

GusiMerah muda, lembabPerdarahan, peradangan, berbentuk seperti spon

OtotKenyal ,berkembang dengan baikFleksia/ lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja

System kardiovaskulerNadi dan tekanan darah normal, irama jantung normalDenyut nadi lebih dari 100X/ menit, irama abnormal, tekanan darah rendah atau tingi

System pencernaanNafsu makan baik, eliminasi normal dan teraturAnorexia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran liver

System persarafanReflek normal, waspada, perhatian baik, emosi stabilBingung, rasa terbakar, paresthesia, reflek menurun

4. Dietary Historya. Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelanb. Asupan makan tidak adekuatc. Diet yang salah atau ketatd. Kurangnya persediaan bahan makanan selam 10 hari/ lebihe. Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan bahan makanan f. Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan makanang. Tidak adekutanya penyimpanan bahan makananh. Ketidakmampuan fisiki. Lansia yang tinggal dan makanan sendiri

B. Diagnosa Keperawatan1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan:a. Penurunan asupan oral, ketidak nyaman pada mulut, mual, muntahb. Penurunan absorbsi nutrisic. Muntah, anorexia, gangguan digestid. Depresi, stress, isolasi social

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Keperawatan selama 2 X 24 jam klien dapat terpenuhi kebutuhan nutrisinya.Kriteria Hasil:a. Klien mengatakan sudah tidak mual dan muntah setiap kali makan.b. Asupan oral dan absorbsi nutrisi kembali normal seperti semula.c. Tidak ditemui stomatitis.d. Klien mengatakan perut sudah tidak sakit apabila dimasuki makanan.e. Klien merasa lebih nyaman.

C. Perencanaan / Implementasi

DIAGNOSA KEPERAWATANPERENCANAAN RASIONALISASI

1.Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan:a.Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan pada mulut, mual, muntahb.Penurunan absorbsi nutrisic.Muntah, anorexia, gangguan digestid.Depresi, stress, isolasi sosial Jelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan cairan yang adekuat

Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis makanan yang sesuai bagi klien Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan

Anjurkan klien untuk istirahat sebelum makan

Tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tapi sering

Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat makan dan hindari mengkonsumsi cairan 1 jam sebelum dan sesudah makan Dorong dan Bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang baik

Atur agar porsi makan tinggi protein di sajikan saat klien biasanya merasa lapar Nutrisi berperan menyediakan sumber energi, membangun jaringan dan mengatur proses metabolisme tubuh. Dengan konsultasi, kita dapat menentukan metode diet yang memenuhi asupan kalori dan nutrisi yang optimal

Faktor-faktor seperti nyeri, kelemahan, penggunaan analgesik, dan imobilitas dapat menyebabkan anorexia Kondisi yang lemah lebih lanjut dapat menurunkan keinginan dan kemampuan klien anorexia untuk makanan Distribusi total asupan kalori yang merata sepanjang hari membantu mencegah distensi lambung sehingga selera makan mungkin akan meningkat Pembatasan asupan cairan saat makan membantu mencegah distensi lambung Kebersihan mulut yang kurang menyebabkan bau dan rasa yang tidak sedap yang dapat mengurangi nafsu makan Menyediakan makanan TKTP/ Tinggi Kalori Tinggi Protein pada saat klien merasa paling lapar meningkatkan kemungkinan klien untuk mengkonsumsi kalori dan protein yang adekuat

D. Evaluasi1. Menunjukkan peningkatan berat badan.2. Menunjukkan perilaku untuk meningkatkan dan atau mempertahankan Berat Badan.3. Membuat pilihan diet untuk memenihi kebutuhan nutrisi.