LAPORAN PENDAHULUAN ABORTUS

download LAPORAN PENDAHULUAN ABORTUS

of 5

description

ASUHAN KEPERAWATAN ABORTUS

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN ABORTUS

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUANAsuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Abortus Di Ruang B3 Obstetri RS Dr. Kariadi Semarang

Di susun oleh :Sulistiyowati1.1.10473PRODI KEPERAWATAN SEMARANGPOLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

2007A. PENGERTIAN

Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup di luar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gram atau umur kehamilan kurang dari 28 minggu (IKPK dan KB, 1992).

Abortus atau keguguran dibagi menjadi

1. Berdasarkan kejadiannya

a. Abortus spontan terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan sendiri

b. Abortus buatan sengaja dilakukan sehingga kehamilan diakhiri. Upaya menghilangkan konsepsi dapat dilakukan berdasarkan :

Indikasi medisYaitu menghilangkan kehamilan atas indikasi untuk menyelamatkan jiwa ibu. Indikasi tersebut diantaranya adalah penyakit jantung, ginjal, atau penyakit hati berat dengan pemeriksaan ultrasonografi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim.

Indikasi social

Pengguguran kandungan dilakukan atas dasar aspek social, menginginkan jenis kelamin tertentu, tidak ingin punya anak, jarak kehamilan terlalu pendek, belum siap untuk hamil dan kehamilan yang tidak diinginkan.

2. Berdasarkan pelaksanaanya

a. Abortus buatan teraupetik. Dilakukan oleh tenaga medis secara legalitas berdasarkan indikasi medis

b. Abortus buatan illegal yang dilakukan tanpa dasar hokum atau melawan hokum (Abortus Kriminalis).

3. Berdasarkan gambaran klinis

a. Keguguran lengkap (abortus kompletus), semua hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya.

b. Keguguran tidak lengkap (abortus inkompletus), sebagian hasil konsepsi masih tersisa dalam rahim yang dapat menimbulkan penyulit.c. Keguguran mengancam (abortus imminen), abortus ini baru dan masih ada harapan untuk dipertahankan.

d. Keguguran tak terhalangi (abortus insipien), abortus ini suadah berlangsung dan tidak dapat dicegah atau dihalangi lagi.

e. Keguguran habitualis, abortus yang telah berulang dan berturut-turut terjadi sekurang-kurangnya 3 kali.

f. Keguguran dengan infeksi (abortus infeksiousus), keguguran yang disertai infeksi sebagian besar dalam bentuk tidak lengkap dan dilakukan dengan cara kurang legeartis.

g. Missed abortion, keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke 22, tetapi tertahan dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin mati.

B. ETIOLOGI

Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor yang berpengaruh adalah :

a. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi, kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan, gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi karena :

1. Faktor kromosom terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk kromosom seks

2. Faktor lingkungan endometrium terjadi karena endometrium belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi.selain itu juga karena gizi ibu yang kurang karena anemia atau terlalu pendeknya jarak kehamilan.3. Pengaruh luar

- Infeksi endometrium

Hasil konsepsi yang dipengaruhi oleh obat dan radiasi Faktor psikologis

Kebiasaan ibu (merokok, alcohol, kecanduan obat)

b. Kelainan plasenta

1. Infeksi pada plasenta2. Gangguan pembuluh darah

3. Hipertensi

c. Penyakit ibu

1. Penyakit infeksi seperti tifus abdominalis, malaria, pneumonia dan sifilis

2. Anemia

3. Penyakit menahun seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, DM4. Kelainan rahim

C. PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta, yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2.Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih tertinggal, yang menyebabkan berbagai penyulit. Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagian hasil konsepsi.

Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya :

a. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama

b. Sekaligus dalam jumlah besar dapat disertai gumpalan

c. Akibat perdarahan, dapat menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis dan daerah ujung (akral) dingin.D. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala pada abortus Imminen :

a. Terdapat keterlambatan dating bulan

b. Terdapat perdarahan, disertai sakit perut atau mules

c. Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim

d. Hasil periksa dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, dan kanalis servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim

e. Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif

Tanda dan gejala pada abortus Insipien :

a. Perdarahan lebih banyak

a. Perut mules atau sakit lebih hebat

b. Pada pemariksaan dijumpai perdarahan lebih banyak, kanalis servikalis terbuka dan jaringan atau hasil konsepsi dapat diraba

Tanda dan gejala Abortus Inkompletus :

a. Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis

b. Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat

c. Terjadi infeksi ditandai dengan suhu tinggi

d. Dapat terjadi degenerasi ganas (kario karsinoma)

Tanda dan gejala Abortus Kompletus :

a. Uterus telah mengecil

b. Uerdarahan sedikitc. Canalis servikalis telah tertutup

Tanda dan gejala Missed Abortion :

a. Rahim tidak membesar, malahan mengecil karena absorbsi air ketuban dan maserasi janin

b. Buah dada mengecil kembali

E. DIAGNOSA DAN INTERVENSI

Diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah :

1. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang abortus

Tujuan : kecemasan ibu berkurang

Tindakan :

Lakukan komunikasi terapetik dengan pasien

Berikan informasi tentang abortus Yakinkan pasien tentang diagnosa

2. Resiko infeksi berhubungan dengan pendarahan pervaginamTujuan : infeksi dapat dicegah

Tindakan :

Observasi perdarahan

Observasi TTV

Lakukan tindakan sesuai prosedur aseptic

Kolaborasi pemberian obat antibiotik

3. Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus, perubahan dinding endometrium dan jalan lahirTujuan : nyeri berkurang

Tindakan :

Kaji skala nyeri

Anjurkan pasien untuk bedrest total

Berikan pasien posisi yang nyaman

Kolaborasi pemberian obat analgetik

4. Resiko syok hipofolemik berhubungan dengan perdarahan pervaginam

Tujuan : syok dapat dicegahTindakan :

Observasi perdarahan

Observasi TTV

Anjurka pasien untuk bedrest total Kolaborasi pemberian obat anti koagulan

5. Berduka berhubungan dengan kehilangan

Tujuan : pasien dan keluarga tabah menghadapi kenyataan kehilanganTindakan :

Beri dorongan klien dan keluarga untuk dapat menerima keadaan

Memotivasi pasien dan keluarga untuk tabah dan sabar

Bila berlebihan kolaborasi untuk konsultasi dengan psikologPATHWAYS

faktor

kelainan

penyakit

pertumbuhan

plasenta

ibu

hasil

konsepsi

Abortus

Inkompletus kompletus imminen insipien habitualis infeksius missed

abortion

Curetase

Post

anastesi

penurunan syaraf

jaringan

jaringan masuknyaoblongata

terputus

terbuka

alat

curetase penurunan syaraf

merangsang

proteksivegetatif

area sensori

kurang invasi

motorik

bakteri peristaltik

invasi

nyeri

bakteri

resti penyerapan cairan

infeksidi colon

keterbatasan

resti

aktivitas

infeksi gangauan eliminasi

konstipasi

gangguan

pemenuhan

ADL