laporan pemisahan

26
A. JUDUL PERCOBAAN : Pemisahan B. TUJUAN : 1. Memisahkan zat padat dari zat cair. 2. Memisahkan zat padat dari zat padat. C. KAJIAN TEORI A. PENGERTIAN CAMPURAN DAN KLASIFIKASINYA Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dengan air, terlihat ada batas di antara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur dengan alkohol, batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air membentuk campuran heterogen. Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk campuran homogen. Campuran homogen adalah campuran yang serbasama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa. Campuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.

Transcript of laporan pemisahan

Page 1: laporan pemisahan

A. JUDUL PERCOBAAN :

Pemisahan

B. TUJUAN :

1. Memisahkan zat padat dari zat cair.

2. Memisahkan zat padat dari zat padat.

C. KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN CAMPURAN DAN KLASIFIKASINYA

Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan

masih memiliki sifat-sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dengan

air, terlihat ada batas di antara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur

dengan alkohol, batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air

membentuk campuran heterogen. Campuran heterogen adalah campuran

yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas

yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk

campuran homogen. Campuran homogen adalah campuran yang serbasama

di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa. Campuran homogen biasa

disebut larutan.

Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat

pelarut (solvent). Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.

1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada

paduan logam. contohnya, kuningan yang merupakan paduan seng dan

tembaga.

2. Larutan berwujud cair. Contohnya, larutan gula dalam pelarut air.

3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya, udara yang terdiri atas

bermacam-macam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan

karbon dioksida

Page 2: laporan pemisahan

B. METODE PEMISAHAN CAMPURAN

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk

memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa

yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik

dalam skala laboratorium maupun skala industri. Berdasarkan tahap proses

pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan,

yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.

- Metode Pemisahan Sederhana

Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara

satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan

yang relatif sederhana.

- Metode Pemisahan Kompleks

Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,

diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat,

dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya

menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya,

pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan

kompleks.

C. DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN

Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan

sifat. Hal ini dinamakan dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan

campuran antara lain sebagai berikut :

1. Ukuran partikel

Page 3: laporan pemisahan

Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak

diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi

(penyaringan). jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat

pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau media berpori yang

sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil

akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.

2. Titik didih

Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh

berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih

zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan

antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat

hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam

keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses

pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan

kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari

campurannya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak

melewati titik didih campuran.

3. Kelaruta n

Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya

suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya

suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut

B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu

pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut

organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform,

dan eter.

Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain

dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan

tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.

4. Pengendapan

Page 4: laporan pemisahan

Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam

suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng

lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam

suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan

pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu

zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi.

Namun jika dalm campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan

kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi

biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi.

5. Difusi

Dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi

(bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel

dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian

rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik

partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni.

Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik

disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah

elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida

(satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis

menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.

6. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi

secara kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan

pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air

dan kotoran renik atau organisme.

D. JENIS-JENIS METODE PEMISAHAN

1. Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk

memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori

Page 5: laporan pemisahan

(penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran

partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat

padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan

dan meneruskan pelarut.

Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk

larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan

disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut

residu. (ampas).

Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada

pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium,

menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat

injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.

Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan

penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat

dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.

2. Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan

menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga

kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang

menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim,

seperti kamfer dan iod.

3. Kristalisasi

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat

yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan

bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada

dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.

Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah

pembuatan garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung

dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari

dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam

bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga

untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi

(pengkristalan kembali)

Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu

Page 6: laporan pemisahan

dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan

dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi

kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian

dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.

4. Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan

yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang

mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik

didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah

bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik

didihnya tidak terlalu dekat.

Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan

pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan

yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung

pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah.

Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut

residu.

Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan

minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.

5. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan

campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini

adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.

6. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu

bahan dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi

secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi.

Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran

renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat

karena terdapat kotoran.

7. Kromatografi

Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan

perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan

metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh

Page 7: laporan pemisahan

bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses

kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan

tinta.

D. RANCANGAN PERCOBAAN

1.Alat dan Bahan

Alat-alat :

- Gelas kimia

- Gelas ukue 50 mL

- Corong

- Pembakar

- Cawan penguap

- Kaca arloji

- Kertas saring

- Mortal dan alu

- Kassa

- Neraca

Bahan :

- CuSO4.5H2O

- Garam dapur

- Kapur barus

- Kapur tulis

- Pasir

2.Langkah Percobaan:

Percobaan 1:

Memasukkan 1 sendok pasir ke dalam gelas kimia yang berisi air kemudian

mengaduknya. Setelah iru, membiarkan pasir mengendap kemudian

menuangkan larutan bagian atas. Mengamati dan mencatat hasil percobaan.

Percobaan 2 :

Menghaluskan kapur tulis dengan mortal dan alu. Kemudian

memasukkannya kedalam gelas kimia yang telah berisi air, setelah itu

Page 8: laporan pemisahan

mengaduknya sampai rata dan menuangkanya ke dalam corong yang telah

dilapiri dengan kertas saring. Mengamati dan mencatat hasil percobaan.

Percobaan 3 :

Melarutkan garam dapur ke dalam gelas kimia yang telah berisi air

kemudian menyaringnya dengan menggunakan corong yang telah dilapisi

dengan kertas saring. Menguapkan larutan garam hasil penyaringan dalam

cawan penguap sampai airnya habis. Mengamati dan mencatat hasil

percobaan.

Percobaan 4 :

Melarutkan 1 gram garam CuSO4.5H2O ke dalam 10 mL air kemudian

menguapkannya dalam cawan penguap hingga volumenya hamper habis,

lalu mendinginkanya hingga terlihat warna asli dari CuSO4.5H2O.

Mengamati dan mencatat hasil percobaan.

Percobaan 5 :

Mencampurkan 1 sendok pasir, 1 sendok garam dapur dan air dalam gelas

kimia kemudian mengaduknya sampai terjadi larutan homogen.

Memanaskan campuran tersebut kemudian melakukan penyaringan.

Mencuci zat padat sisa penyaringan 2-3 kali kemudian air hasil penyaringan

dan air cucian dijadikan satu, kemudian menguapkanya sampai habis.

Mengamati dan mencatat hasil percobaan.

Percobaan 6 :

Menghaluskan kapur barus yang telah dikotori dengan pasir lalu

memasukkanya ke dalam cawan penguapan sebanyak 1 gram. Menutup

cawan tersebut dengan kaca arloji yang berisi air. Memanaskanya perlahan-

lahan hingga terbentuk kristal padat pada kaca arloji. Mengamati dan

mencatat hasil percobaan.

Page 9: laporan pemisahan

ALUR PERCOBAAN :

1.

-

-

2.

-

1 sendok pasir + air

campuran

Endapan pasirLarutan

Bubuk kapur tulis + air

campuran

Endapan kapur tulisLarutan

- Dimasukkan dalam gelas kimia

- Diaduk

- Diamkan- Diaduk

- Dimasukkan dalam gelas kimia

- Diaduk

- Disaring

Page 10: laporan pemisahan

3.

4.

Garam dapur + air

Larutan

Kristal garam

Filtrat

1 gram CuSO4.5H2O + 10 mL air

Larutan

Kristal garam CuSO4

- Dimasukkan dalam gelas kimia

- Diaduk

- Diletakkan pada cawan penguapan

- Diuapkan

- Disaring

- Dimasukkan dalam gelas kimia

- Diaduk

- Diletakkan pada cawan penguapan

- Dipanaskan- Didinginkan.

Page 11: laporan pemisahan

5. 1 sendok pasir + 1 sendok garam dapur +

air

Larutan

Filtrat residu

Air cucian

Larutan

Hasil

- Dimasukkan dalam gelas kimia

- Diaduk

- Diletakkan pada cawan penguapan

- Dipanaskan - Disaring

- Dicuci dengan 5 mL air (3 kali )

- Diletakkan pada cawan penguapan

- Dipanaskan

- Diuapkan

Page 12: laporan pemisahan

6

E. HASIL PENGAMATAN

NO. PERLAKUANHASIL PENGAMATAN

SEBELUM SESUDAH

1 1 sendok + air dimasukkan

ke dalam gelas kimia, di

aduk sampai rata, diambil

filtratnya

- Pasir: butiran

hitam

- Air: jernih tak

berwarna

- Endapan:

butiran pasir

hitam

- Filtrat: keruh

abu-abu

2 1 sendok bubuk kapur tulis

dimasukkan kedalam gelas

kimia, di aduk sampai rata,

disaring

- Kapur: serbuk

putih

- Air: jernih tak

berwarna

- Endapan: putih

keruh

- Filtrat: larutan

jernih tak

berwarna

3 1 gram garam dapur + air

dimasukkan ke dalam gelas

kimia di aduk sampai rata.

- Larutan garam di

saring dengan kertas

- Garam dapur:

Kristal putih

- Air: jernih tak

berwarna

- Larutan

garam: jernih

tak berwarna

- Filtrat: jernih

tak berwarna

1 gram kapur barus + pasir

Kristal kapur barus

- Diletakkan pada cawan penguapan dan di uapkan

- Ditutup dengan kaca arloji yang telah di beri air

- Di dinginkan

Page 13: laporan pemisahan

saring sehingga

diperoleh filtrat

- Filtrat diletakkan di

cawan penguapan

sampai airnya habis

sehingga terbentuk

kristal

- Krisrtal

garam: putih

4 1 gram CuSO4.5H2O + 10 ml

air dimasukkan ke dalam

gelas kimia, diaduk sampai

rata.

- Larutan CuSO4.5H2O

diletakkan di cawan

dan diuapkan sampai

air habis.

Didinginkan.

- CuSO4.5H2O:

kristal biru jernih

- Air: jernih tak

berwarna

- Larutan

CuSO4.5H2O:

biru jernih

- Filtrat:

terbentuk kristal

biru muda

dengan sedikit

warna hijau di

tengah.

5 1 sendok pasir + 1 sendok

garam dapur + air

dimasukkan dalam gelas

kimia, diaduk.

- Campuran ditaruh di

cawan penguapan,

dipanaskan, dan

disaring

- Pasir: butiran

hitam

- Garam dapur:

kristal putih

- Larutan:

kecoklatan

- Filtrat: jernih

tak berwarna

- Residu:

hitam

kecoklatan

- Filtrat

cucian: jernih

- Kristal

garam: putih

keruh

6 1 gram kapur barus + air

diuapkan di dalam cawan

penguapan. Ditutup dengan

kaca arloji diatasnya diisi air

dan dibiarkan sampai Kristal

- Kapur barus:

serbuk hijau muda

- Air: jernih tak

berwarna

- Kristal kapur

barus murni:

berwarna putih

kristal,

berbentuk

Page 14: laporan pemisahan

terbentuk setelah

didinginkan

seperti lembaran

putih bening

Page 15: laporan pemisahan

F. ANALISIS DATA

Dari data hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisa sebagai

berikut :

Percobaan I : campuran antara pasir dengan air menunjukkan bahwa pasir

mengendap didasar gelas kimia. Setelah didiamkan beberapa

saat, tanpa dilakukan penyaringan, air dituang pada wadah,

butiran pasir tetap mengendap didasar gelas kimia. Hal ini

karena pasir tidak larut dalam air. Proses ini disebut dekantasi.

Percobaan II : campuran antara bubuk kapur tulis dengan air setelah disaring

dengan menggunakan kertas saring, dihasilkan filtrat berupa air

yang jernih tidak berwarna dan endapan yang tertinggal pada

kertas saring, yang tidak lain adalah bubuk kapur tulis. Hal ini

menunjukkan bahwa kapur tulis tidak larut dalam air. Proses ini

disebut penyaringan sederhana.

Percobaan III : pencampuran garam dengan air membentuk larutan homogen,

garam larut dalam air, sehingga ketika disaring dengan kertas

saring, tidak terdapat endapan (residu). Tetapi setelah diuapkan

terbentuk Kristal garam berwarna putih dalam cawan

penguapan. Proses ini dinamakan penguapan.

Percobaan IV : Kristal / padatan CuSO4.5H2O dilarutkan dalam air sehingga

terbentuk larutan berwarna biru. Untuk memisahkan garam

CuSO4 digunakan cara penguapan. Setelah terdapat endapan

kemudian didinginkan dan tebentuklah sedikit Kristal berwarna

agak kehijauan dibagian tengah cawan.

Percobaan V : pada percobaan ini, terjadi pemisahan pasir dengan garam

(NaCl) yang masing-masing merupakan zat padat yang

dicampur dengan air. Garam larut dalam air, sedangkan pasir

tidak larut dalam air. Untuk memisahkan garam dengan pasir

dan air, dilakukan dengan memanaskan campuran tersebut.

Kemudian menyaringnya, dan didapatkan residu berupa butiran

pasir. Residu tersebut dicuci dengan 5 mL air sebanyak 3 kali,

air hasil cucian tersebut di campurkan dengan larutan garam

Page 16: laporan pemisahan

hasil penyaringan tadi. Kemudian dipanaskan sehingga

terbentuk Kristal garam. Proses ini disebut kristalisasi

betingkat.

Percobaan VI : pada pencampuran kapur barus dengan air kemudian dikotori

dengan pasir, dilakukan pemanasan setelah diletakkan pada

cawan penguapan dengan ditutup kaca arloji. Setelah beberapa

saat kapur barus . Setelah beberapa saat pasir juga ikut

terangkat oleh uap kapur barus, sehingga pada Kristal kapur

barus yang tebentuk setelah uap yang terdapat pada kaca arloji

didinginkan terdapat beberapa butiran pasir. Proses ini disebut

sublimasi.

G. DISKUSI

Dari percobaan yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang tidak

sesuai dengan teori. Diantaranya adalah :

- Kristalisasi CuSO4.5H2O menghasilkan sedikit sekali Kristal berwarna

hijau, yang dominan terlihat adalah Kristal berwarna biru. Hal ini dapat

terjadi akibat kurangnya jumlah CuSO4.5H2O yang dilarutkan, juga karena

proses pendinginannya yang hanya sebentar, sehingga belum terbentuk

Kristal berwarna hijau tersebut.

- Sedikitnya jumlah Kristal garam dalam proses penguapan larutan garam

yang dilakukan, disebabkan karena kurangnya jumlah garam yang

dilarutkan.

- Ikut menguapnya pasir pada proses sublimasi kapur barus. Sehingga Kristal

yang didapatkan bercampur dengan pasir. Hal ini dapat disebabkan karena

proses penguapannya yang kurang benar. Seharusnya proses pemanasan

dilakukan secara perlahan-lahan dengan suhu konstan, tetapi pada waktu

melakukan percobaan, proses pemanasannya tidak secara perlahan-lahan

sehingga pasir ikut menguap bersama kapur barus. Selain itu, banyaknya

pasir yang digunakan dalam mengotori larutan juga berpengaruh terhadap

hasil yang didapatkan.. pasir yang kami tambahkan dalam percobaan terlalu

banyak jumlahnya.

Page 17: laporan pemisahan

H. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

- Suatu campuran dapat dipisahkan menjadi komponen penyusunnya melalui

beberapa cara seperti penyaringan, penguapan, sublimasi, kristalisasi, dan

dekantasi.

- Pemisahan zat padat yang tidak larut dalam air, lebih mudah dilakukan dari

pada pemisahan zat padat yang larut dalam air..

- Semakin banyak jumlah komponen zat dalam campuran, maka proses untuk

pemisahannya juga akan semakin banyak dan lebih lama.

- Pada percobaan yang dilakukan, terjadi beberapa proses pemisahan, yaitu :

Pada percobaan I : proses dekantasi

Pada percobaan II : proses penyaringan sederhana

Pada percobaan III : proses penguapan

Pada percobaan IV : proses kristalisasi

Pada percobaan V : proses kristalisasi bertingkat

Pada percobaan VI : proses sublimasi.

I. DAFTAR PUSTAKA

- http://www.kimia.epi.edu

- http://www.chem-is-try.org

- Tim kimia dasar.2008.Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Surabaya: UNESA

- Arsyad , natsir. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Ilmiah. Jakarta :

PT.Gramedia Pustaka Utama .

Page 18: laporan pemisahan