Laporan Pemeriksaan Hotel

50
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata seperti hotel dan restoran serta usaha boga lainnya, akhir-akhir ini semakin berkembang yang menuntut adanya suatu penciptaan suasana yang nyaman dari berbagai aspek untuk diberikan atau ditawarkan sebagai suatu produk kepada calon pelanggannya. Secara umum, produk yang dijual oleh pihak manajemen hotel terdiri dari dua produk utama yaitu produk nyata (Tangible Product) seperti kamar hotel, restoran, dan berbagai fasilitas hotel lainnya dan produk tidak nyata (Intangible Product) seperti kenyamanan, layanan, suasana dan lain sebagainya Sebuah Hotel hendaknya memiliki standar tersendiri. yang ditekankan kepada setiap karyawan dalam memberikan layanan kepada pelanggan khususnya aspek instangible

description

dss

Transcript of Laporan Pemeriksaan Hotel

Page 1: Laporan Pemeriksaan Hotel

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri pariwisata seperti hotel dan restoran serta usaha boga lainnya, akhir-

akhir ini semakin berkembang yang menuntut adanya suatu penciptaan suasana yang

nyaman dari berbagai aspek untuk diberikan atau ditawarkan sebagai suatu produk

kepada calon pelanggannya. Secara umum, produk yang dijual oleh pihak manajemen

hotel terdiri dari dua produk utama yaitu produk nyata (Tangible Product) seperti

kamar hotel, restoran, dan berbagai fasilitas hotel lainnya dan produk tidak nyata

(Intangible Product) seperti kenyamanan, layanan, suasana dan lain sebagainya

Sebuah Hotel hendaknya memiliki standar tersendiri. yang ditekankan kepada

setiap karyawan dalam memberikan layanan kepada pelanggan khususnya aspek

instangible produk sebagai salah satu jasa yang siap dinikmati, utamanya pada bagian

dapur (kitchen) restoran hotel perihal kesehatan dan kebersihan (sanitasi, hygiene)

dalam pengelolaan makanan.

Sanitasi menurut WHO (World Health Organisation) adalah “suatu usaha

untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada

manusia, terutama pada hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik,

kesehatan, dan kelangsungan hidup. Sedang hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan

Page 2: Laporan Pemeriksaan Hotel

yang mempelajari kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan perorangan,

makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan.

Menurut SK Dirjen Pariwisata, sanitasi hygiene adalah meliputi perorangan,

makanan dan minuman serta lingkungan, dan tujuan diadakannya usaha sanitasi dan

hygiene adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan

kesehatan lain sebagai akibat dari adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup

manusia.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh tentang keadaan gambaran higiene sanitasi di Grand

Blang Asan Hotel.

2.      Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran hygiene sanitasi pengelolaan makanan hotel.

b. Mengetahui gambaran konstruksi bangunan Grand Blang Asan Hotel.

c. Mengetahui pelaksanaan pengelolaan sanitasi di Grand Blang Asan Hotel.

d. Memberikan masukan kepada pihak pengelola Grand Blang Asan Hotel

untuk meminimasi kemungkinan bahaya yang terjadi dari keadaan sanitasi

yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

Page 3: Laporan Pemeriksaan Hotel

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hotel 

Hotel merupakan suatu industri atau usaha jasa yang dikelola secara

komersial. Artinya dalam menyediakan jasa yang biasa juga dsebut sebagai “product”

kepada calon konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-

besarnya. Produk jasa yang disediakan hotel umumnya terdiri dari dua bentuk yaitu

1.      Produk nyata (Tangible Product) yang meliputi fasilitas hotel seperti kamar

tidur, restoran, bar, swimming poll, coffee shop, binatu/loundry dan lain

sebagainya

2.      Produk tidak nyata (Intangible Product) yang meliputi pelayanan jasa seperti

layanan makanan dan minuman, layanan kebersihan kamar, layanan kantor

depan dan lain sebagainya. Tangible product lebih menekankan kepada

penyediaan sarana dan prasarana pendukung (fasilitas fisik hotel), sedang

Intangible product lebih menekankan pada penyelenggaraan layanan jasa yang

dilakukan oleh petugas-petugas atau pegawai hotel kepada tamu.

Terkait hal tersebut di atas, Soekadijo (1995:92) mengemukakan bahwa :

  untuk melaksanakan pemberian jasa yang demikian itu hotel menyediakan fasilitas-

fasilitas dan pelayanan-pelayanan yang pokok-pokoknya berupa :

Page 4: Laporan Pemeriksaan Hotel

a. Tempat untuk beristirahat dan kamar tidur,

b. Tempat dan ruangan untuk makan dan minum; restoran, bar dan coffee shop.

c. Toilet dan kamar mandi

d. Pelayanan umum untuk memenuhi segala macam kebutuhan lain dari para

tamu

Hotel sebagai suatu usaha jasa merupakan sarana pendukung kegiatan

pariwisata, dimana pengelolaannya dilakukan secara profesional dan didukung oleh

tenaga-tenaga yang memiliki kompetensi/keterampilan baik dalam bidang perhotelan.

Dengan keterlibatan hotel sebagai sarana pendukung pariwisata ini diharapkan dapat

membuka dan memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.

Sejalan dengan uraian tersebut, Spillane (1994:135) mengemukakan bahwa :

Pembinaan produk wisata merupakan usaha terus menerus untuk

meningkatkan mutu maupun pelayanan dari berbagai unsur produk wisata itu,

misalnya jasa penginapan, jasa angkutan wisata, jasa hiburan, makanan, jasa tur dan

sebagainya. Pembinaan tersebut dapat berupa berbagai kombinasi usaha-usaha seperti

pendidikan dan latihan, pengaturan/pengarahan pemerintah, pemberian rangsangan,

ataupun terciptanya kondisi iklim persaingan yang sehat yang mendorong

peningkatan mutu produk dan layanan.

Berdasarkan uraian di atas, maka keberadaan tenaga-tenaga yang memiliki

kompetensi yang baik dalam bidang perhotelan khususnya di hotel akan memberikan

atau membawa keuntungan bagi pihak hotel dimana dengan demikian akan dapat

Page 5: Laporan Pemeriksaan Hotel

memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen itu sendiri, dalam hal ini

adalah pelayanan makanan dan minuman yang diselenggarakan hotel.

B. Pengertian Dan Peranan Higiene Dan Sanitasi Hotel

1.      Pengertian Sanitasi dan Hygiene

Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik

manusia yang mempengaruhi atau mungkin dipengaruhi, sehingga merugikan

perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.

Hygiene (ilmu kesehatan) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi

kesehatan. Secara garis besar perbedaan antara hygiene dan sanitasi adalah terletak

pada hal bahwa hygiene lebih mengarahkan keaktifannya kepada manusia

(perseorangan atau masyarakat umum) sedangkan sanitasi lebih menitik beratkan

pengendalian faktor-faktor lingkungan hidup manusia.

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan

menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada

orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan

jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian

khusus.

Sedangkan pengertian yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc.(1995)

yang menyebutkan bahwa : Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat

menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.

Page 6: Laporan Pemeriksaan Hotel

Selanjutnya dijelaskan oleh United State Lodging Industri bahwa, yang utama

hotel terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1.      Transient Hotel, adalah hotel yang letak / lokasinya ditengah kota dengan jenis

tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.

2.      Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah

berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya dan disewakan secara bulanan atau

tahunan. Residential Hotel juga menyediakan kemudahan-kemudahan, seperti :

layaknya hotel, seperti : pelayanan makanan yang diantar ke kamar, dan

pelayanan kebersihan kamar.

3.      Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya berlokasi dan juga ruang serta

fasilitas konfrensi untuk tamu-tamunya.

Hotel merupakan sektor industri yang bergerak dalam bidang jasa dan sangat

berpengaruh terhadap perkembangan kepariwisataan, dimana hotel dituntut dapat

memberikan kepuasan kepada tamu baik dari fasilitas yang disediakan dalam

memenuhi kebutuhan tamu. Oleh sebab itu, pihak hotel harus mampu menciptakan

suasana yang di butuhkan oleh tamu, salah satu caranya meningkatkan Higiene dan

Sanitasi.

Hotel yang saniter akan sangat menunjang dalam memberikan kepuasan kepada

para pengunjung. Dalam hal ini sanitasi dapat mempunyai peranan Phisik dan

Psikologi.

Page 7: Laporan Pemeriksaan Hotel

1.      Peranan Fisik

Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum di luar atau

di dalam bangunan hotel. Pengertian kebersihan disini dalam arti luas yang meliputi :

kebersihan air, makanan-minuman, dapur, WC, peralatan serta bebas dari ganguan

serangga dan binatang pengerat (Tikus).

2.      Peranan Psikologis

Peranan sanitasi hotel disini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari para

tamu/pengunjung hotel tersebut maupun para karyawan/pengelolaan hotel. Kepuasan

tersebut dalam arti memberikan rasa “relax”, comfort, security, safety dan Privacy.

2.      Manfaat Sanitasi Hotel

Sanitasi hotel mempunyai manfaat yaitu :

a.       Manfaat dari segi kesehatan.

b.      Menjamin lingkungan kerja yang saniter.

c.       Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor lingkungan yang

merugikan kesehatan fisik maupun mental.

d.      Mencegah terjadinya penularan penyakit dan penyakit akibat kerja.

e.       Mencegah terjadinya kecelakaan.

f.       Manfaat dari segi “Business Operational’ Hotel.

g.      Keadaan hotel yang saniter sangat berguna untuk “Sales Promotion” yang secara

tidak langsung dapat meningkatkan jumlah tamu.

Page 8: Laporan Pemeriksaan Hotel

h.      Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut.

3.      Sasaran Sanitasi Hotel

1.      Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel

Adapun tempat-tempat diluar bangunan hotel yang perlu diperhatikan dalam

penerapan higiene dan sanitasi hotel, antara lain :

a.    Tempat parkir

      Cukup luas untuk menampung kendaraan tamu hotel sebagai patokan untuk

setiap 5 kamar perlu disediakan 1 tempat parkir.

      Lantai parkir harus keras, sebaiknya diaspal atau dibeton, sehingga tidak becek

pada waktu hujan dan tidak berdebu pada waktu musim kemarau.

      Diberikan lampu penerangan sesuai luas tempat parkir.

      Perlu dipasang rambu – rambu lalu lintas untuk mencegah terjadinya ketidak

teraturan kendaraan.

      Perlu disediakan gardu parkir lengkap dengan WC dan urinoir.

b.    Pertamanan dan pertanaman

Yang dimaksud disini ialah sebidang tanah yang ditanami oleh berbagai

macam tanaman dengan maksud untuk memperindah pemandangan, mencegah

terjadinya erosi, menjaga kesegaran udara.

Page 9: Laporan Pemeriksaan Hotel

c.    Penyediaan air

Penyediaan air untuk hotel perlu mendapat perhatian dan harus memenuhi

persyaratan standar sesuai peraturan yang berlaku (Permenkes No.

416/Menkes/PU/IX/1990).Penyediaan air untuk hotel dapat diperoleh dari :

       Air ledeng ( PAM)

        Air tanah (Sumur bor)

d.   Pembuangan Sampah

Secara umum cara – cara penanganan sampah meliputi 4 kegiatan, yaitu :

       Penampungan.

       Pengumpulan.

       Pengangkutan.

2.      Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel

Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel meliputi sanitasi umum, sanitasi

kamar dan lain-lain.

a.    Sanitasi umum

Sasaran sanitasi umum ini meliputi bangunan/gedung hotel.

       Harus kuat/kokoh, tidak memungkinkan sebagai tempat berkembang biaknya

serangga dan tikus.

       Penggunaan ruangan dipergunakan sesuai dengan fungsinya.

       Konstruksi lantai bersih dan tidak licin.

Page 10: Laporan Pemeriksaan Hotel

       Bagian yang selalu kontak dengan air dibuat miring ke arah saluran

pembuangan air agar tidak membentuk genangan air.

       Dinding bersih permukaan yang selalu berkontak dengan air harus kedap air.

       Atap harus kuat dan tidak bocor serta tidak memungkinkan terjadinya

genangan air.

       Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 meter.

       Pintu dapat dibuka dan ditutup serta dikunci dengan baik serta dapat mencegah

masuknya binatang pengganggu.

       Pencahayaan.

Adapun pembagian-pembagiannya sebagai berikut :

- Ruang untuk kegiatan dengan resiko kecelakaan tinggi > 300 lux

- Lampu tamu > 60 lux.

- Lampu tidur > 5 lux.

- Lampu baca > 100 lux.

- Lampu relax > 30 lux.

       Fasilitas hotel meliputi kebersihan tirai, karpet, furniture, elevator dan lain-

lain.

Page 11: Laporan Pemeriksaan Hotel

b. Sanitasi kamar

Kamar merupakan suatu bagian dari hotel yang sangat penting agar para tamu

bebas dapat beristirahat dan melakukan apa saja tanpa terganggu. Syarat sanitasi

kamar hotel meliputi :

1.      Kebersihan umum

Kamar harus selalu dibersihkan setiap hari karena kamar dapat dikotori oleh

debu, zat kimia bahkan lumut, jamur atau kuman. Pengotoran oleh debu dapat

dihilangkan dengan jalan menyapu dan membersihkan ruangan termasuk perabotan

kamar yang ada secara rutin. Pengotoran oleh zat kimia misalnya noda-noda pada

lantai, dinding, taplak meja dan lain-lain dibersihkan dengan memakai zat kimia

tertentu yang dapat dipakai untuk menghilangkan noda-noda tersebut. Sedangkan

pengotoran oleh lumut atau cendawan dapat terjadi apabila dalam keadaan lembab,

ini dapat dicegah dengan mencari sumber terjadinya kelembaban tersebut kemudian

diperbaiki.

2.      Kebersihan dan persyaratan fasilitas dan peralatan kamar

a.    WC/Urinoir

Pada umumnya, disuatu hotel terutama yang bertaraf internasional WC

biasanya tidak berdiri sendiri tetapi bersama-sama dengan urinoir dan kamar mandi

berada dalam satu unit ruangan tersendiri yang disebut toilet room dan biasanya

berada dalam kamar. Persyaratan untuk WC/urinoir :

       Bersih dan tidak berbau.

Page 12: Laporan Pemeriksaan Hotel

       Tipenya harus water seal (closet) dan dilengkapi tempat cuci tangan.

       Pada hotel yang bertaraf internasional perlu dilengkapi kertas toilet.

       Harus di disinfeksi baik di lantai maupun bagian luar dari howl toiletnya tiap

kali tamu check out.

b.   Kamar Mandi

Persyaratan untuk kamar mandi :

       Bersih dan tidak berbau.

       Lantai tidak boleh licin.

       Dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak merembeskan air.

       Dinding kamar mandi harus dari bahan kedap air.

       Bila memakai bath tubo perlu di lengkapi dengan shower, kran air dingin dan

panas, tirai penutup dan keset kaki serta di lengkapi kaca toilet.

c.    Tempat Tidur

Secara umum, persyaratan untuk kamar tidur sebagai berikut :

       Kondisi ruangan tidak pengap dan berbau.

       Bebas dari kuman-kuman patogen.

       Bersih dan tertata rapi.

       Suhunya sekitar 18-28 0 c.

       Kelembaban sekitar 40-70 %.

Page 13: Laporan Pemeriksaan Hotel

       Dinding, pintu, jendela yang tembus pandang atau cahaya dilengkapi dengan

tirai.

d.   Penerangan

Persyaratan untuk penerangan kamar :

       Harus dapat memberikan suasana tenang.

       Tidak menyilaukan.

       Untuk beberapa jenis lampu tetentu perlu dipasang kop lampu agar sinarnya

tidak langsung menyinari tempat tidur. Intensitas cahaya yang diperlukan

adalah sebagai berikut :

1.    Lampu untuk pintu masuk : 25-40 watt.

2.    Lampu langit-langit kamar : 100 watt.

3.    Lampu untuk tirai : 40 watt.

4.    Lampu meja kamar : 40-60 watt.

5.    Lampu baca : 40 watt.

6.    Lampu tidur pojok : 25 watt.

C. Klasifikasi Hotel

Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel

berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut :

         Luas Bangunan.

         Bentuk Bangunan.

Page 14: Laporan Pemeriksaan Hotel

         Perlengkapan (fasilitas)

         Mutu Pelayanan.

Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan

tersebutdianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan Surat Keputusan Menteri

Perhubungan No.PM.10/PW. 301/Pdb – 77tentang usaha dan klasifikasi hotel,

ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada :

         Jumlah Kamar yang tersedia.

         Fasilitas yang tersedia.

         Peralatan yang digunakan.

         Mutu Pelayanan ( yang dimiliki ).

Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian

digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :

         Hotel Bintang 1 (*)

         Hotel Bintang 2 (**)

         Hotel Bintang 3 (***)

         Hotel Bintang 4 (****)

         Hotel Bintang 5 (*****)

Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut, ataupun

yangberada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut

Hotel Non Bintang.

Page 15: Laporan Pemeriksaan Hotel

Pada tahun 1970-an sampai dengan tahun 2001, penggolongan kelas hotel bintang 1sampai

dengan bintang 5 lebih mengarah ke aspek bangunannya seperti luas bangunan, jumlah kamar

dan fasilitas penunjang hotel dengan bobot penilaian yang tinggi. Tetapi sejak tahun 2002

berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM 3/HK 001/MKP

02 tentang penggolongan kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu pelayanan lebih

tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya.

Pengelompokan hotel menurut standard hotel yaitu :

                  Hotel international standard.

                  Hotel semi international standard.

                  Hotel national standard.

                  Hotel non national standard ( non claccipied ).

Penentuan standard hotel tersebut didasarkan atas beberapa system yaitu :

         Management system ( sistem pengelolaan ).

         Room capacity system ( sistem kapasitas kamar ).

         Facilities system ( sistem fasilitas yang dimiliki ).

         Employment system ( sistem penempatan pegawai ).

         Administration system ( sistem administrasi ).

Pengelompokan jenis hotel menurut ukuran besar / kecilnya hotel yaitu :

         Hotel kecil ( small hotel ) : jumlah kamarnya kurang dari 26 kamar tamu.

         Hotel rata – rata kecil sedang ( small average size hotel ): jumlah kamar 26 – 99 kamar

tamu.

Page 16: Laporan Pemeriksaan Hotel

         Hotel rata – rata sedang menengah ( medium average size hotel ) : jumlah

kamar 100– 299 kamar tamu.

         Hotel besar ( large hotel ) : jumlah kamar 300 – 3000 kamar tamu.

Pengelompokan hotel menurut sistem perencanaan / penentuan tarifnya yaitu :

         European Plan ( EP ) : sistem penentuan tarif yang dicantumkan hanya harga

sewa kamarnya tidak termasuk makan – minum dan lainnya.

         American Plan ( AP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar ala Amerika

dimana hargayang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan.

         Full American Plan ( FAP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana

harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan + 3 extras.

         Modified American Plan ( MAP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar

dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 2 meals.

         Bermuda Plan atau Dual Plan ( BP / DP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar

dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast.

         Continental Plan ( CP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga

yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast ala continental.

Pengelompokan hotel menurut lokasi yaitu :

         City Hotel atau Business Hotel.

         Highway hotel atau motor hotel.

         Mountain hotel.

         Resort hotel atau beach hotel.

Pengelompokan hotel menurut ukuran mayoritas tamunya yang menginap yaitu :

Page 17: Laporan Pemeriksaan Hotel

         Hotel yang mayoritas tamunya “ businessman “ disebut business hotel.

         Hotel yang mayoritas tamunya remaja disebut youth hotel ( hostel ).

         Hotel yang mayoritas tamunya adalah wanita disebut woman hotel.

         Hotel yang mayoritas tamunya adalah orang tua yang ingin istirahat ( cure hotel ).

Pengelompokan hotel yang ditinjau dari segi hari – hari operasinya yaitu :

         Seasonal hotel , hotel yang hanya beroperasi secara musiman.

         Year around operating days hotel , hotel yang beroperasi sepanjang tahun.

D. Persyaratan Hotel

Menurut Keputusan Direktrur Jenderal Pariwisata No. 14/U//88 Tentang

Pelaksanaan Ketentuan Usaha dn Penggolongan Hotel Persyaratan Kelas Hotel

Berbintang 4 yaitu sebagai berikut :

a)    Lokasi dan Lingkungan

       Mudah dicapai kendaraan umum/pribadi roda empat langsung ke area hotel.

       Bebas polusi.

b)    Taman

Di dalam atau di luar ruangan.

c)     Tempat Parkir

Kapasitas 1 : 6 dengan jumlah kamar hotel.

d)    Olahraga Dan Rekreasi

Page 18: Laporan Pemeriksaan Hotel

       Tersedia sarana kolam renang untuk dewasa dan untuk anak-anak dengan

fasilitasnya.

       Tersedia 2 sarana olahraga dan rekreasi lainnya yang merupakan pilihan :

a.    Fitness centre

b.    Sauna

c.    Squash

d.   Game Room

e.    Bowling

f.     Tennis

e)     Bangunan

       Unsur dekorasi Indonesia harus tercermin dalam :

a.    Lobby

b.    Kamar tidur

c.    Restaurant

d.   Function room

       Peralatan teknis bangunan :

Transportasi mekanis/elevator : kapasitas minimal 6 orang, elevator tamu dengan

pelayanan terpisah.

       Utilitas

a.    Air : tersedia instalasi air dingin dan panas.

b.    Listrik : tersedia genset dengan kapasitas minimal 50% kapasitas PLN.

Page 19: Laporan Pemeriksaan Hotel

c.    Tata Udara : pendinginan dengan AC, untuk ruang yang tidak mempergunakan

AC, ventilasi harus baik.

d.   Tersedia ruang mekanik dan workshop.

e.    Komunikasi :

       tersedia telepon 4 saluran untuk sambungan lokal, interlokal dan interlokal,

       tersedia house phone dan PABX,

       tersedia Telex, sentral TV, Radio dan Paging Sistem.

       Pencegahan bahaya kebakaran :

a.    Alat deteksi dini (asap/panas)

b.    Alat pencegahan/pemadam kebakaran (Fire Extinguisher, Fire Hydrant, Sprinkler

Sistem).

c.    Pintu dan Tangga darurat.

d.   Pintu kamar tahan api (bangunan diatas 4 lantai).

       Keamanan (pos jaga pada tiap pintu keluar masuk).

       Pembuangan limbah.

f)     Kamar Tamu

       Jumlah kamar minimal : dalam 50 kamar standard terdapat 3 kamar suite

semua kamar dilengkapi kamar mandi di dalam.

       Luas minimal kamar standard : 24 m2 dan kamar suite : 48 m2.

       Tinggi kamar minimal : 2,60 m.

Page 20: Laporan Pemeriksaan Hotel

       Perlengkapan kamar tidur :

a.    Tempat tidur untuk 1 atau 2 orang.

b.    Almari pakaian, meja kecil disamping tempat tidur, meja rias dengan kursi, meja

dengan 2 buah kursi sofa, koper dan TV.

       Perlengkapan kamar mandi : Bathtub, tempat cuci tangan dan kaca rias, dan WC

(+ bidet untuk kamar suite).

       Tersedia alat pengatur AC di kamar tidur dan ventilasi/exhaust fan di kamar

mandi.

       Sebagian interior kamar mencerminkan suasana Indonesia.

g)     Ruang Makan

       Tersedia minimal 2 restaurant yang berbeda jenisnya.

       Standard luas 1,5 m2/tempat duduk.

       Tinggi restaurant > tinggi kamar tidur (2,60 m).

       Restaurant yang letaknya tidak bersampingan dengan lobby harus dilengkapi

dengan toilet.

       Letak restaurant berhubungan langsung dengan dapur (induk/tambahan).

h)    Bar

       Tersedia 1 bar terpisah dari restaurant.

       Standard luas 1,1 m2/tempat duduk.

       Untuk ruang bar yang tertutup harus dilengkapi dengan AC.

i)      Function Room

       Tersedia minimal 1 function room dengan pintu masuk terpisah dari lobby.

Page 21: Laporan Pemeriksaan Hotel

       Function room yang tidak terletak 1 lantai dengan lobby harus dilengkapi

dengan toilet umum.

j)      Area Publik

       Lobby : luas minimal 100 m2 dan tata udara diatur dengan atau tanpa pengatur

suhu.

       Lounge : perlengkapan meja dan kursi sofa.

       Telepon umum : tersedia telepon umum yaitu 2 extern dan 2 intern.

       Toilet umum : toilet pria yaitu 4 urinoir, 2 WC dan wastafel.

k)    Area Adminitrasi

       Tersedia tempat penerimaan tamu, information, kasir, ruang penitipan barang

berharga, ruang penitipan barang tamu, ruang pemesanan kamar hotel, ruang

pimpinan front office, ruang operator telepon.

      Tersedia kantor pimpinan hotel, wakil pimpinan, pemasaran, personalia,

pembelian, keuangan.

l)      Area Tata Graha

       Tersedia uniform room.

       Tersedia ruang lona dengan luas minimal 50 m2.

       Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1 buah untuk setiap kamar.

       Tersedia area lost and found dengan luas minimal 20 m2.

m)  Area Binatu

Page 22: Laporan Pemeriksaan Hotel

Luas minimal ruang binatu 60 m2.

n)    Area Dan Ruang Operasional

       Tersedia ruang bahan makanan dan minuman, gudang peralatan dan

perlengkapan, gudang engineering, gudang botol kososng, gudang barang

bekas.

       Tersedia ruang locker dan kamar mandi untuk pria minimal 3 WC, 3 Urinoir,

dan 5 shower, 2 WC dilengkapi dengan air panas dan air dingin.

  Tersedia ruang makan karyawan yag berdekatan dengan dapur karyawan.

       Ruang untuk ibadat.

BAB III

Page 23: Laporan Pemeriksaan Hotel

A.      Hasil

1.      Data Umum

1)      NAMA TEMPAT HOTEL : GRAND HOTEL

2)      ALAMAT : BLANG ASAN SIGLI

3)      NAMA PENGURUS/PENANGGGUNG JAWAB : Bpk. Apri Al Ami

4)      NAMA PENGAMBILAN DATA : KELOMPOK 3

5)      TANGGAL PENGAMBILAN DATA : 25 November 2014

Grand Blang Asan Hotel merupakan sarana penginapan yang dilengkapi

dengan beberapa fasilitas seperti tempat parkir, ruang makan, ruang santai, toilet,

ruang ibadah, dan fasilitas lainnya.

BAB IV

Page 24: Laporan Pemeriksaan Hotel

PEMBAHASAN

A.      Gambaran Umum

Lokasi praktikum berada di Hotel Grand Blang Asan , secara gambaran umum

higiene sanitasi di lingkungan hotel sudah baik. Secara garis besar komponen

komponen yang ada di lingkungan hotel telah memenuhi syarat sehat. Berdasarkan

pengamatan yang telah dilakukan dan pengisian cheklist yang ada ada beberapa hal

yang masih kurang optimal dan ada komponen yang tidak di miliki oleh hotel yaitu

ruang cuci yang berfungsi untuk mencuci peralatan dapur maupun alat yang

digunakan untuk menyajikan masakan kepada konsumen. Untuk mengoktimalkan

pelayanan terhadap konsumen ini perlu perbaikan sehingga konsumen merasa

nyaman dan merasa aman.

B.        Komponen Penilaian

1.      Komponen Umum

Bangunan hotel didirikan sesuai dengan persyaratan yaitu jauh dari

pencemaran kimia, pencemaran fisik, pencemaran bakteriologi, dan terhindar dari

banjir. Lokasi berada jauh dari pabrik-pabrik penghasil zat kimia maupun

bakteriologi, dan bangunan berada jauh dari jalan raya sehingga terhindar dari

kebisingan kendaraan. Bangunan didirikan berada jauh dari sungai dan pada tanah

yang tinggi sehingga terhindar dari banjir.

Page 25: Laporan Pemeriksaan Hotel

Lingkungan lokasi hotel sangat bersih sehingga vektor pengganggu seperti

kecoa, tikus dan nyamuk tidak dapat bersarang. Keberadaan binatang penggangu

seperti kucing maupun anjing tidak ditemukan karena ditangani dengan baik.

Bangunan pun memiliki pagar yang kuat untuk membatasi lokasi hotel. Bangunan

hotel memiliki ruang tunggu yang kokok/kuat dan bersih sehingga tidak rawan

kecelakaan dan tidak menjadi sarang serangga seperti nyamuk.

2.      Penggunaan Bangunan

Pembagian ruang pada bangunan hotel sesuai dengan fungsinya masing-

masing seperi ruang perkantoran, dapur, kamar tidur, dan gudang. Keseluruhan ruang

memiliki dinding yang bersih baik didalam maupun di luar ruangan. Di dinding

memiliki warna yang cerah sehingga dapat menciptakan suasana yang nyaman.

Langit-langit dan atap bangunan sangat kokoh, bersih dan tidak menciptakan

genangan air yang dapat menggangu kenyaman konsumen dan aktifitas karyawan

hotel. Langit-langit pada setiap lantai memiliki ketinggian yang cukup dengan tinggi

lebih dari 2,5 meter. Pintu pada setiap ruangan pad bangunan hotel mudah dibuka

maupun ditutup dan memiliki kunci sehingga tidak menngangu aktifitas yang ada di

hotel. Pintu memiliki desain yang cukup rapat sehingga binatang penggangu tidak

dapat masuk ke dalam bangunan terutama binatang tikus.

Ruang dapur pada bangunan hotel tidak pengap dan lembab karena memiliki

saluran udara yang baik dan terjaganya kebersihan pada ruangan. Ruangan dapur

Page 26: Laporan Pemeriksaan Hotel

memiliki penerangan yang cukup baik malam maupun siang hari yang dapat

melancarkan aktifitas di dapur. Pada ruangan dapur terdapat tanda peringatan berupa

larangan tidak merokok yang merupakan peraturan dari hotel, akan tetapi pada dapur

perlu diberi penambahan tanda peringatan lain seperti larangan masuk yang tidak

berkepentingan untuk menghindari kontaminasi bibit penyakit ke makanan yang akan

diberikan ke konsumen. Saluran pembuangan pada ruangan dapur sangat lancar,

untuk mempermudah aktifitas perlu penenpatan yang baik dan terpisah agar

mempercepat dan memperlancar aktifitas di dapur seperti pencucian alat memasak

dan bahan makanan.

3.      Kesehatan Kamar

Kondisi ruangan pada setiap bangunan secara keseluruhan tidak pengap,

lembab, dan bersih sehingga bebas jamur dan kuman phatogen, terutama kamar tidur

yang digunakan untuk konsumen. Ruangan secara keseluruhan jauh bebas dari gas

beracun maupun kebisingan karena lokasi bangunan yang jauh dari pabrik dan jalan

raya, terutama kamar tidur dan perkantoran yang ada di dalam hotel. Ruangan kamar

tidur terjaga kebersihannya dan memiliki luas ruangan yang cukup yang disesuaikan

denagn jumlah kamar tidur yang ada didalam ruangan kamar tidur.

Karyawan hotel memiliki ruangan tersendiri yang terpisah dengan ruangan

lainnya, antara ruangan pria dan wanita terpisah untuk menjaga privasi para karyawan

Page 27: Laporan Pemeriksaan Hotel

dan kebersihan yang terjaga serta terdapat lemari loker untuk penyimpanan barang

karyawan. Rungan karyawan memiliki fasilitas sanitasi yang cukup terutama untuk

membasuh tangan dan sabun pencuci tangan dan kamar kecil yang bersih.

Kamar mandi dan kamar kecil yang ada pada hotel secara keseluruhan

memiliki ketersediaan air yang cukup, dan saluran pembuangan yang baik.

Kebersihan ruang kamar mandi dan kamar kecilpun terjaga dengan baik dan memiliki

jumlah yang cukup baik karyawan maupun konsumen yang berkunjung. Kamar

mandi dan kamar kecil untuk karyawan terpisah sehingga tidak menggangu

kenyaman para konsumen.

Kamar linen yang berfungsi sebagai penyimpanan linen yang digunakan untuk

pelayanan konsumen baik digunakan di kamar tidur maupun di rungan lainnya.

Kamar linen di hotel cukup bersih dan memiliki sirkulasi udara yang cukup untuk

menghindari kepengapan dan lembab pada kain linen. Linen diletakkan pada rak-rak

yang digunakan sebagai penyimpanan kain linen dan kain linen dibungkus

menggunakaan plastik pembungkus, hanya saja tidak menggunakan lemari yang

tertutup. Akan tetapi karena sirkulasi penggunaan linen yang cepat, penggunaan

lemari tertutup akan menghambat aktifitas di hotel. Untuk memperlancar dan

mengoktimalkan pelayanan perlu linen yang lebih banyak dan lemari penyimpanan

yang tertutup untuk menghindari masuknya binatang vektor yang dapat merusak kain

linen.

Ruangan yang digunalan untuk gudang yang diperuntukkan sebagai tempat

penyimpanan peralatan dan bahan makanan terjaga kebersihannya dan terdapat

Page 28: Laporan Pemeriksaan Hotel

pemisahan antara gudang bahan makanan dan peralatan yang digunakan di hotel.

Penataan pun cukup baik hanya saja peletakan bahan makanan perlu diperhatikan

antara bahan makanan yang cair, bahan makanan yang padat, makanan yang mudah

rusak, makanan tahan lama, dan makanan kalengan serta bahan yang tidak berkaleng.

Penggunaan rak yang ada di gudang sesuai dengan yang disimpan didalam gudang

baik bahan makanan maupun peralatan dan jumlahnya cukup sehingga penempatan

bahan makanan dapat tersimpan keseluruhannya di dalam gudang makanan. Dan

penataan rak sudah cukup baik sehingga mempermudah mengambil atau

memasukkan bahan makanan.

Hotel Grand Blang Asan tidak memiliki ruang cuci linen yang akan

digunakan pada untuk mencuci linen pada bangunan hotel tetapi di luar hotel.

begitupun ruang mencuci peralatan penyajian makanan dilakukan diluar lokasi hotel.

sebagai saran untuk mengoktimalkan pelayanan. hotel perlu memiliki tempat cuci

peralatan agar memperlancar pelayanan ke konsumen jika konsumen meminta

makanan dan menciptakan rasa aman bagi konsumen karena pihak hotel sendirilah

yang melakukan pencucian tersebut.

4.      Fasilitas Sanitasi

Page 29: Laporan Pemeriksaan Hotel

Air yang digunakan di Grand Blang Asan hotel menggunakan sumber air dari

PDAM sehingga kualitas air cukup baik. Air tersebut di tampung pada penampungan

air yang terletak di atas bangunan hotel dan pada bagian bawah hotel sehingga

ketersediaan air mencukupi. Begitupun pembuangan air limbah yang ada dari aktifitas

dihotel, tersalurkan dengan baik dan diolah dengan baik sehingga tidak mencemari

lingkungan sekitar hotel. Kamar mandi, kamar kecil dan toilet umum tersedia dengan

cukup dan memiliki kondisi yang baik seperti ketersedian air yang cukup, bersih dan

memiliki sabun pencuci. Sarana pembuangan sampah pun mencukupi di dalam hotel

baik di dalam ruangan kamar tidur, perkantoran, dapur, di dekat kamar mandi atau

toilet dan ruang tunggu.

5.      Perkantoran

Perkantoran yang ada di Grand Blang Asan Hotel berada pada setiap lantai

berdasarkan departemen yang ada di hotel. Pembagian ruang sudah sangat baik,

antara ruang kerja setiap departemennya dan antara pekerjaan dan tugas karyawan

yang ada. Ruang perkantoran secara keseluruhan memiliki kondisi yang baik, tidak

lembab, dan memliki pencahayaan yang cukup untuk melakukan aktifitas terutama

membaca dan menulis. Ruang kantor memiliki fasilitas kerja yang memperlancar

pekerjaan. ATK, kursi dan meja kerja jumlahnya mencukupi sesuai jumlah pegawai

dan tugas yang ditanggung para karyawan. Ruangan kerja dan kantor memiliki

Page 30: Laporan Pemeriksaan Hotel

suasana yang tenang sehingga para karyawan dapat berkonsentrasi dalam

mengerjakan tugasnya. Dan terlihat komunikasi yang baik antara para karyawan.

BAB V

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Page 31: Laporan Pemeriksaan Hotel

Dari hasil pemeriksaan kesehatan hotel yang mengacu pada persyaratatan

kesehatan lingkungan dan bangunan, konstruksi bangunan, persyaratan kesehatan

fasilitas sanitasi serta faktor-faktor lainnya maka dapat disimpulkan bahwa

         Grand Blang Asan Hotel mendapatkan kriteria penilaian yaitu “BAIK” dari

hasil yang sudah diperhitungkan dengan nilai 86 %.

         Konstruksi bangunana secara keseluruhan memiliki konstruksi yang

kokoh,kuat dan aman dari kecelakaan.

         Pelaksanaan sanitasi hotel telah dilakukan dengn baik dilihat dari komponen-

komponen penilaian yang memenuhi syarat.

Saran

         Bagi pihak hotel pada ruangan dapur perlu penambahan tanda peringatan

seperti larangan masuk jika tidak berkepentingan dan tanda lainnya yang

diperlukan untuk menghindari tersebarnya bibit penyakit. Dan peletakan

tempat mencuci bahan makanan dan alat memasak.

         Bagi pihak hotel diharapkan memiliki sarana pencucian peralatan penyajian

makanan agar mengoktimalkan pelayanan kepada konsumen dan mencegah

timbulnya bibit penyakit yang berkembang pada sisa makanan.

         Ruang gudang bahan makanan diharapkan lebih luas agar penataan bahan

makanan lebih baik sesuai jenis bahan makanan

         Untuk meningkatkan kualitas kembali fasilitas yang belum memenuhi

persyaratan kesheatan maka pengelola/penanggung jawab di Tresera Hotel

Page 32: Laporan Pemeriksaan Hotel

agar menjadi hotel yang sanitasi dan sehat maka Tresera Hotel perlu untuk

menciptakan kerjasama yang baik antara pengelola dan karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

         Higiene. 2011. Online : http://batakcool.wordpress.com/2011/05/08/higiene-sapi-

perah/. Diakses pada tanggal 16 Desember 2012

         Inspeksi Sanitasi Hotel. 2009. Online : http://inspeksisanitasi.blogspot. com/2009

/03/inspeksi-sanitasi-hotel.html. Diakses pada tanggal 16 Desember 2012

Page 33: Laporan Pemeriksaan Hotel