LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG...

15
LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG PERHUBUNGAN PADA PEMBICARAAN TINGKAT-IV RAPAT PARIPURNA DPR-RI ( t..a.ngga 1 20 Maret 1992) Oleh Ketua Pansus: Ors- H- Bomer SH

Transcript of LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG...

Page 1: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

LAPORAN PANITIA KHUSUS

PAKET 4 RUU BIDANG PERHUBUNGAN

PADA PEMBICARAAN TINGKAT-IV

RAPAT PARIPURNA DPR-RI

( t..a.ngga 1 20 Maret 1992)

Oleh Ketua Pansus:

Ors- H- Bomer Pasar~bu. SH

Page 2: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG PERHUBUNGAN PADA PEMBICARAAN TINGKAT IV

RAPAT PARIPURNA DPR 20 MARET 1992

Oleh Ketua Pansus Drs. H. Bomer Pasaribu, SH.

Saudara Pimpinan dan para Anggota Dewan yang terhormat, Saudara Menteri Perhubungan, Saudara Sekjen, Para Di rjen di 1 i ngkungan Departemen Perhubungan, Ke pa 1 a Biro Hukum Depar-temen Perhubungan, dan hadirin sekalian.

Assalamu'alaikum Warakhmatullah Wabarakatuh.

1. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rakhmat-Nya, sehingga pada hari ini kita dapat bertemu dalam Pembicaraan Tingkat IV didahului penyampaian lapor·an hasil Pembicaraan Ting~rnt III Pa~'et 4 RlJU Bidang Perhubungan, yaitu :

'

1) RUU tentang Perkeretaapian 2) RUU centang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 3) RUU tentang Penerbangan 4) RUU ~entang Pelayaran.

Seper·ti telah diketahui .penjelasan Pemerintah atas Paket 4 RUU 8 i dang Pe rhubungan in ·j te 1 ah di sampa i kan o 1 eh Saudara Menter-i Ferhubungan di depan Sidang Paripurna Dewan pada tang ya 1 24 Mei 1 991 • Sedangkan Pembicaraan Tingkat III dimulai tanggal 20 Agustus 1991 sampai saat ini telah memakan waktu persis selarna 7 bulan kalender.

2. Panitia Khusus bekerja berdasarkan :

1) Surat Keputusan DPRRI Nomor 16/DPRRI/IV/1990-1991 tang­gal :2 Juli 1991 tentang Pembentukan Panitia Khusus RUU Bi dang Ped1ubungan dengan l<omposisi keanggotaan terdi ri dari 40 orang anggota tetap dan 17 orang anggota peng­gant1, dangan perincian :

FKP FABRI FPP FPDI

Anggota Tetap

23 8 5 4

40

Anggota P&ngganti

9 4

1 7

2) Surat Keputusan Pimpinan DPRRI Nomor 46/PIMP/IV/19'30-1991 tentang Susunan Pimpinan Panitia Khusus RUU Bidang Perhubungan, terdiri 1 (satu) orang Ketua, yaitu

Page 3: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

Drs. H. Bomer Pasaribu, SH. dan 4 (empat) orang Wakil Ketua, yaitu Dr. Ir. G.M. Tampubolon H. Sundoro Syamsuri H. Muhammad Buang, SH. Ir. H. Anwar Datuk

dari FKP,

dari FKP dari FABRI dari FPP dar·i FPO!

Su~at Keputusan Pimpinan tersebut berdasarkan hasil rapat Pansus tanggal 6 Juli 1991 yang memi 1 ih Pimpinan Pansus tersebut.

3. Selama Pembahasan dalam rapat-rapat Pansus yang dilakukan ber·sama dengan Menteri Perhubungan, Sekjen, para Dirjen, dan Karo Hukum, kiranya senantiasa mendapat petunjuk dari Allah SWT ke arah jalan yang baik dan benar, sehingga Pembicaraan Tingkat III dapat:. berjalan dengan lancar dan tertib serta mampu menghasilkan karya yang kami persernbahkan hari ini. Rumusan yang disepakati merupa kan hasil mufakat bulat dalarn p e r rn us yaw a r· at an yang be r 1 an g s u n g p e n u h d i n am i k a s e ca r a terbuka, jujur dan obyektif, dengan memperhatikan pengalaman masa lalu, kondisi perkernbangan sekarang d;:tn mengantisipasi perkembangan masa mendatang.

Perlu kami kemukakan pula beberapa hal yang mewarnai dan tu rut mendorong ke 1 ancaran pe 1 aksanaan Pembi caraan Ti ngkat III RUU ini antara lain :

1 ) Sernangat musyawarah untuk mufakat, s i kap demot\rat is, terbuka, jujur dan akomodatif, berjiwa besar, dan tanggap atas aspirasi dari Fraksi-fraksi, telah ditunjukkan pula oleh Pemerintah dalam hal ini Saudara Menter i Perhubungan, Saudara Sekjen, Dir jen, dan Karo Hukum, sehingga makin menambah kelancaran proses Pernb i caraan Ti ngka t I I I in i . Se 1 aku Pi mp ·i nan Pansus dan seka 1 i gus atas nama anggota Pansus h.arni rnenyampa i kan pengha1-gaan dan ucapan terirna kasih yang tak terhingga kepada Menteri Perhubungan Saudai~a Ir. H. Azwar Anas wakil Pemerintah dan seluruh pejabat Departemen Perhubungan selaku yang telah menunjukkan sikap arif dan bijaksana dalam penyelesaian rnasalah yang dihadapi.

2) Para anggota Pansus dari Fraksi-fraksi dalam mengemul-<akan pendapatnya masing-masing senantiasa penuh ra~;a to 1 er ans i , terbuka, sa 1 i ng mengharga i dan ti dak te ( 1 ·i hat s i kap untuk menang send i r i. Seka 1 i pun oanyak pe1-bedaan pendapat yang rnuncu 1 tetapi tetap da lam tekad yang sama untuk menemukan yang terbaik bagi penyelesaian RUU ini. Untuk itu pula, kami atas nama Pimpinan Pansus menyampaikan hormat dan terirna kasih kepada FABRI, FKP, FPP, dan FPDI, yang telah marnpu dan rnau membuktikan si kap dan ti ndakan sebagaimana ~<-ami sebutkan sebelumnya, disertai harapan agar kita terus mengam3lkan secara nyata Demokrasi Pancasila kita.

2

Page 4: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

Saudara Pimpinc.n, para Anggota Dewan, Saudara Menteri Perhubungan, can ~ i dang yang ,kami hormati,

4. Untu~~ me11yambut pengajuan Paket 4 RUU Bidang Perhubungan DPRRI sej ak semu 1 a memi 1 i I~ i pandangan yang sej a 1 an dengan masyarakat dan Pemerintah tentang perlunya penataan Sistem Transportasi Nasional sebagai urgensi nasional yang akan diwujudkan dalam paket Undang-undang ini.

Segera sesudah itu telah bermunculan sejumlah tanggapan yang cukup luas dalam masyarakat, baik dari kalangan pol itisi, pakar, dunia usaha di bidang transportasi, kelompok-kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi-organisasi kE:masyarakatan, bahkan dari peror-angan. Pad a umumnya tanggapan ter·sebut rnenunjukkan betapa beragamnya kepentingan dan aspirasi masyarakat dengan berbagai kelompok.

Kepentingan dan aspirasi kalangan :

1) Dunia usaha menginginkan kepastian dan keuntungan. 2) Masyarakat konsumen menginginkan pelayanan dan perlin­

dungan. 3) Masyarakat pekerja menginginkan peningkatan kesejahte­

raan. 4) Masyara~'at penci nta 1 i ngkungan mendambakan di cegahnya

polusi akibat transportasi. 5) Para pakar menginginkan terbangunnya satu sistem trans­

por·tas i yang hand a 1 . 6) Para politisi yang mengharapkan agar sistern transporta­

si menjadi instrumen pemacu kemajuan, kesejahteraan dan keaciilan sosial.

5. Panitia Khusus serta unsur Fraksi-fraksi di dalam Pansus sejak bulan Mei telah menyelenggarakan sejumlah besar forum dengan berbagai kalangan, baik atas inisiatip Pirnpinan Pansus atau Fraksi masing-masing inaupun atas permintaan ber·baga i ke 1 ompok masyarakat dan ka 1 angan. B n c.. di j wnl ahkan se1nuanya te 1 ah me 1 i put i bah an masukan sebanyak 3321 ha 1 arnan. Keempat RUU bi la dijumlahkan adalah 180 halaman. Ini berarti usulan yang masuk hingga kini sudah berpuluh kali jumlah halaman ke 4 RUU aslinya. Kenyataan ini ~dranya jauh lebih luas dari usulan yang biasa terjadi pada setiap penanganan RUU. H ·i ngga saat terakh i r, usu 1 an dan tanggapan masyarakat masih saja terus mengalir kepada Pansus baik sec a r a 1 a. n gs u n g , .de 1 e gas i , p e r o ran g an , ma u p u n t e r t u 1 i s , terrnasuk berbaga i has i 1 seminar, s i mpos i um, di skus i , dan sebagainya.

6. Dalam proses penyelesaian ke 4 RUU ini peranan DPR agaknya mengalami peningkatan optimasi, tercermin antara lain dari :

Pertama

Kedua

Dalam proses kegiatannya Pansus telah memperoleh rnasukan dalam jumlah dan kualitas yang jauh lebih luas dari keadaan biasa penanganan RUU selama in i .

Unsur-unsur yang terlibat di dalam proses pembe­r i an mas u k an s em a I'\ i n be r an e k a r a g am , be r bed a

3

Page 5: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

Ketiga

Keempat

dengan kebiasaan selama ini yang lebih banyak oleh pemberian masukan dari unsur unsur dunia usaha atau instansi-instansi Pemerintah. Kini selain dari kedua unsur tersebut, juga pemberian masukan dari kalangan masyarakat semakin hari semakin luas dan ber kualitas, yaitu

1) Unsur Perlindungan konsumen; 2) Unsur Pencint~ Lingkungan Hidup; 3) Unsur Pekerja; 4) Unsur Organisasi Cendekiawan, dan lain-lain.

Kenyataan ini memmjukkan kecenderungan baru perlunya diletakkan semua kepentingan dan asp i ras i secara se "lrr1bang.

Kesungguhan ka l angan DPR, set i dak-t ·i daknya seba­ga i mana dibuktikan dalam Pansus cukup optimal. Terbukti dari rata-rata kehadi ran anggota pada semua jenis rapat Pansus mencapai 75% - 90%.

Opt i mas i pe ran an DPR da 1 am proses dt:?mo k r as i po 1 it ·i k perurnusan keempat RUU semak in nyata 1 ag i dalam kuantitas dan kualitas amandemen/masalah y.·1ng diajul\an keempat Fraksi dal arn DIM ( Daftar Inventarisasi Masalah), yaitu

1) RUU Perkeretaapian (47 pasal) 2) RUU La 1 u L"i ntas dan Angkutan

Jalan (70 pasal) 3) RUU Penerbangan (62 pasal) 4) RUU Pelayaran (98 pasal)

Jumlah

339 butir

723 butir 279 butir 709 butir

1820 butir-

Sidang yang terhormat,

7. Paket RUU Bidang Perhubungan ini bermakna ganda, yaitu:

Pertama : Sebagai bagiah dari pembangunan sistem (System building), dalam hal ini :

Kedua

1) pembangunan sistem transportasi nasional, dan 2) pembangunan sistem hukum nasional yang

memberikan jaminan arah dan kepastian.

Sebagai bagian dari pembangunan nasional dengan posisi strategisnya justru merupa~an mesin penggerak pembangunan da 1 am memasuk i era ·ti ngga 1 landas.

Dengan demikian, pembangunan sektor perhubungan terutarna sistem transprotasi nasionalnya adalah bagian substansial dari pemantapan kerangka landasan menuju era tinggal landas pembangunan nasional.

4

Page 6: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

Oleh karena itulah, Pansus memandang perlu untuk merumuskan pokok-pokok mengenai Sistem Transportasi Nasional terlebih dahulu sebelum memasuki pembahasan 4 RUU-nya sendiri.

Saudara Pi mpi nan, dan para Anggota Dewan, Sal..idara Menteri Perhubungan, Sidang yang terhormat.

Selama Pembicaraan Tingkat III Pansus telah menghasilkan karya-karya sebagai berikut

I. HASIL KARYA PERTAMA PANSUS NA$IONAL.

SI STEM TRAN~PORTASI

1. tL~si 1 Karya_ Pert_ama J~_an~y_§ berupa Pokok-pokok Pi­k iran mengenai Sistem Transportasi Nasional (SIS­TRANNAS) setebal 42 halaman, dibahas se-lama setengah bulan mulai tanggal 20 Agustus 1991 dan disahi'\an oleh Pansus tanggal 3 September 1991. Setidaknya ada 6 pokok terpenting, yang merupakan gugus n i 1 a ·i dan norma-norrna dasar umum Si strannas yang menjadi acuan serta per1u d"ijelrna"-an dalam l"\eernpat moda trans portasi mel iputi :

1) Fak tor-faktor dorn·i nan yang membentuk SISTRAt~­NAS;

2) Asas dan Tujuari SISTRANNAS; 3) Manajemen transportasi nasional, meliputi

a ) Peng em bang an sum be r day a man us ·i a ; b) Dampak lingkungan hidup; c) Sarana transpor i; d) Keamanan dan keselamatan.

4) Multi wawasan transportasi nasional, yaitu a) Demokrasi Ekonomi; b) Berwawasan Nusantara; c) Berwawasan Lingkungan (pencagahan polusi); d) Berwawasan Kerakyatan (kebutuhan

masyarakat luas); e) Trilogi Pembangunan, memadukan

Pemerataan, Pertumbuhan, Stabilitas. f) Berwawasan ke masa depan .·

5) Jaringan Pelayanan Transportasi, termasuk a) Pengusahaan; b) Tar ·if; c) Angkutan barang berbahaya dan orang

cacat; d) Ganti rugi dan asuransi; e) Wajib angkut; f) Pet i kemas.

6) Penegakan disiplin, termasuk sanksi pidana.

2. Selanjutnya Pansus bersama Pemerintah menyetujui secara mufakat bulat :

Bahwa penempatan/pemberlakuan Pokok-pokok Pikiran mengena Sistem Transportasi Nasional (Sistrannas):

a. Dimas u k k an d a 1 am 1 a po ran Pi mp i nan Pans us

5

Page 7: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

dalam rangka proses pembanasan paket Rancangan Undang-undang di bidang transporta­si yang diawali dengan pernbahasan Pokok-pokok Pikiran mengenai Sistem Transportasi Nasional;

b. Pokok-pokok Pikiran tersebut dipergunakan se­bagai bahan acuan dalam pembahasari keempat Rancangan Undang-undang di Bidang Transporta-. s i ;

Pokok-pokok Pikiran tersebut sudah diluluhkan ke dalam ketiga RUU (yaitu RUU tentang Perke­retaapian, RUU tentang Lalu Lintas dan Angkut an Jalan, dan RUU tentang Pener-bangan) dan selanjutnya akan diluluhkan pula dalam RUU ten tang Pe 1 ayarar1 yang .saat in i pembahasannya sud ah akan rnernasulci Tim Kee i 1 da lam Panj a.

3 . Set e 1 ah s e 1 e s a i p em bah as a n Po ~' o k - po k o k P i k i r· an mengenai Sistern Transportasi Nasional yang dijadi­kan sebagai pengikat antar moda transportasi serta rnenuju terciptanya jaringan transportasi nasional yang handal, efisien, efektif, dan produktif, maim barulah PANSUS membahas keempat moda transportasi. Ahamdu 1i11 ah sampa i saat ·j n ·i te 1 ah dapat di se 1 e­s a i kan dengan tuntas pembahasan 3 RUU da -1 arn Pan­s us, yaitu : 1) RUU tentang Perkeretaapian; 2) RUU tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 3) RUU tentang Penerbangan.

Sedangkan RUU tentang Pelayaran pembahasannya te­l ·::th sampai pada tingkat Tim Kecil dan Tim Perumus, yang aka n d ·i 1 an j u t k an s e j a 1 an den g an p e , .. set u j u an p .~ r pan j an g an w a kt u yang t e l ah d i put us ~rn n o 1 8 h Ba -dan Musyawar·ah, ya i tu sampa i dengan /vlasa Per·s i dang an ke IV yang akan datang.

II. HASIL !<ARYA KEDUA PANSL)S : RUU TENTANG PERKERET.AAPIAN.

1 . Has i 1 ~arY..ft_l<_~_Q_~~L..E_~rn§JJS : RUU ten tang Perkereta..:.. api dibahas dibahas selama 24 hari kalender mulai tanggal 3 September 1991 dan di- sahkan tanggal 26 S<~pternber 1 991 . Selama 123 tahun usia perkeretaapian di Indonesia sejak zaman kolonial hingga sekarang untuk pertama kali kita ahan mempunyai Undang-undang Nasional di bidang perkeretaapian. Apabila kita bandivgkan naskah asli RUU dengan 399 but i r amandemen a tau mas a 1 ah yang di aj ukan keern­pat fraksi dalam DIM persandingan dan hasil rumus­an Pansus, akan dipei-oleh pokok-pokok garnbaran an­tura lain sebagai berikut

a. Konsideran Menimbang Terdi ri · dari 4 buti r·, semuanya menga 1 ami perubahan/penyernpur-naan.

6

Page 8: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

b. Batang tubuh, ter·di ri dari : 1) 11 bab bertambat menjadi 12 bab, karena

dipecahnya Bab III Pembinaan menjadi 2 bab, yaitu Bab III Pembinaan dan Bab IV Penyelenggaraan.

2) Perubahan penyempurnaan pasal dan ayat terdapat sebanyak 31 rumusan dari 47 pa­sal semula.

c. Penjelasan : 1) Penjelasan Umum yang semula terdiri dari

9 alinea terjadi perubahan, penyempurna­an dan penambahan ~enjadi 10 alinea.

2) Penjelasan pasal dan ayat terdapat 28 perubah an penyempurnaan.

Densan demikian terdapat sebanyak 64 perubahan dan penyempurnaan yang bersifat pokok, sehingga dini­lai telah meningkatkan bobot isi, kualitas, cakup­an dan perkiraan dayalaku Undang-undang yang lebih baih di masa depan.

3. Dengan RUU baru ini, bila nantinya diberlakukan:

a. Terjamin keterkaitan moda transportasi ini dengan seluruh moda tr-ansportas·i lainnya sebagai bagian dari dan menuju terciptanya jaringan dan Sistem Transportasi Nasional yang efisien, efektif, produktif, dan handal.

b. Pember·ian dasar hukum yang kokoh dan tingkat kepastian hukum yang lebih terjamin bagi pe­ngembangan perkeretaapian di masa depan, baik bagi pemerintah, badan penyelenggara, para investor dan dunia usaha yang berminat terma­suk bagi usaha-usaha penunjang.

c. Diberikan jaminan dan perlindungan kepenting­an yang lebih sepadan tidak hanya bagi badan penyelenggara atau pengusaha, tetapi juga ke~ pentingan r·akyat sebagai konsumen dan kepent i ngan pi hak ket i ga bahkan keperrt ·i ngan kelestarian lingkungan/pencegahan polusi.

d. Lebih ditegaskannya penegakan d·isiplin bagi semua pihak, baik badan penyelenggara, .konsu­men/penurnpang dan pihak-pihak lailn di seki­tar r·e 1 , bahkan dengan sanks i-sanks i pi dana yang tegas.

a. Ciri kereta api sebagai rnoda transportasi yang murah, massal, dan cepat; meletakkan ke­sejahteraan sosial, termasuk keterjangkauan tarif bagi masyarakat yang kemampuan daya belinya terbatas, namun menjamin pula keber l angsungan dan keuntungan us aha dengan ditegakkannya prinsip subsidi silang.

7

Page 9: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

4. Oengan demikian Undang-undang ini nantinya diper­ki rakan dapat :

1) Mendorong minat besar para investor bisnis perkeretaapian dan usaha-usaha penunjangnya.

2) Mempunyai daya laku dalam jangka waktu cukup panjang.

III. HASIL KARYA KETIGA PANSUS ANGKUTAN JALAN.

RUU TENTANG LAL~_~INTA~QAN

1. Hasil karya ketiga Pansus: RUU tentang Lalu Lin­tas dan Angkutan Jalan di·bahas selama 2 bulan dan satu minggu kalender mulai tanggal 30 September 1991 dan disahkan oleh Pansus pada tanggal 6 Desernber 1991, termasuk pengg1 . .rnaan mas a 1~eses o 1 eh Panja. Pernbahasan RUU tentang Lal u Li ntas dan Angl,utan Jalan (LLAJ) ini adalah yang terlama di antara has i 1 karya Pans us yang te 1 ah se 1 esa i. Pembahasan telah disertai 723 usul arnandemen atau Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dari keempat f r a k s i s e bag a i ma n a t e r h i mp u n d a 1 a rn o u I<. u D I M persandingan. Sekalipun di sana-sini Ladang kala pembahasannya ada yang culwp a 1 ot, namun secara umurn cukup 1 an car, ~'arena antara 1 a in:

Pertama

Kedua

Telah adanya acuan bersama, yaitu "Pokok-pokok Pikiran Sistem Transportas i Na.s iona 7" menj ad i semacam "Buku Pintar" bersarna PANSUS dan Peme­ri ntah.

Telah adanya penjabaran dan perumusan dalam RUU tentang Perkeretaapian menja­d ·i sernacam "mode 1" penerapan daI ·i nor ma norma dasar khusus sesua i dengan cir i karaktt:H· i st ··i k mas ·i ng-mas ·j ng rnoda tr-ans­portasi dalam setiap RUU.

2. Serangkaian kemajuan besar telah diperoleh dengan sejumlah perubahan, penyempurnaan, dan penambahan, seh i ngga kua 1 i tas RUU semal<. in bo. i k dan muatannya sernakin komprehensif. Semuanya berkat ket.ekunan dan kebersarnaan semua anggota Panitia ~,husus dan Pemerintah. f~arnun s&l<al ipun semua unsur dalc.m Pan­sus termasu~' F1~aksi-fraksi dan Pemer·intah telah bekerja keras bersama Pimpinan, naniun rupa-rupanya rnasih dibutuhkan waktu yang lebih panjang untuk dapat merampungkannya, sekaligus untuk memperoleh konsensus perumusan yang terbaik. Penambahan waktu dan perpanjangan masa tugas Panja termasuk Tim Kecil, Tim Perumus, dan Kelompok Ker­j a te 1 ah be be r·apa l<a 1 i di 1 aksanakan. Tetap i mas i h tetap belum terselesaikan, karena sulitnya mewujud kan l<:andungan is i te.rba i k ke da 1 am rumusan-rumusan yang lebih bermutu dan dapat diterima olei1 semua Fraksi dan Pemerintah.

8

Page 10: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

Se 1 aku Pi mp i nan Pansus, kea 1 otan in i dan pe rkem-' bangan usaha·-usaha pemecahannya te 1 ah :<.anli 1 apor­kan beberapa kali kepada Ketua Dewan. Serangkaian lobby dan "konsultasi derajat t·inggi" telah dilan­carkan.

3. Alharndulillah, d-:.at "niat ingsun dan semangat mufakat yang tinggi, konsensus akhirnya dapat di­peroleh secara bulat pada tanggal 6 Desember 1991, dengan hasil rumusan yang dinilai terb~ik y&ng da­pat disepakati oleh semua Fraksi dan Peme1--intah. Dalam rumusan akhir'hasil maksimal yang dapat di­sepakati ini telah tertampung semua usul dan pen­dapat d<ffi semua Fraksi dan Pernerintah secidak-ti­d a kn ya sec a r a t'- u al i tat i f , s eh i n g g a s a rn a s e k a ·1 ·i t i -dak ada yang dikesampingkan, apa1agi dikalahkan atau d·imenangkan, karena emuanya secara penuh diorientas·ikan l'epada kepentingan reik , kepenti­ngan pembangunan l epas dar i kepent i ng an ~~.e ·1 ompo~' a.tau golongan. Sekalipun terkadang terasa rnelelah­kan a tau menjenuhhan, terhadang j uga menghacapi emo::> i yang menuntut kesabaran dan ketabah2in, na­mun banyal< hikmah pos·itif yang dapat dipatiL dalam pro:;es "pen ca i ran" irna l ot.:rn ·in i menuj u ~'onsensus.

4 . 8 e b ·~ rap a s u b s tans i has i 1 k a r· y c~ k et i g a Pa. n s u s n i berupa rumusan c~kh i r· RUU ten tan·~ Lai u Li ntas dan Ang f\Utan Jal an yang ·te 1 ah di sepal;.ci ti , te ·1 ah oH::ng­a 1 arn i pen ye mp u r· n a an yang cu k up 1 u as d c .. n mer 1 d as a r ; ant a. r a l a ·i n :

RUU uu : NO. Muatan RUU Asli Hasil Rumusan

Pans us ::LS/ 1958

( ·i ama)

1 • Jumlah Bab 16 1 6 (tetap) 1 7 2. Jumlah Pasal 70 74 (bertambah 4) 39 "\ .Jumlah Ayat 79 1 41 (bertambah 62) 74_: ...) . 4. Penyebutan pp 21 30 (bertambah 9) 10

Se l :l ·i n i tu te r j ad ·i per u bah an subs tans i pad a : Kon -siderans Menimbang dan Mengingat, Penjelasan Urnum, dan Penjelasan Pasal demi Pasal.

5 . Su b s tans i d an no nn a k h us u s y an g c u k u p me .1 o 11 j o l dalarn RUU ·ini berbeda dibanding UU lama IJom()r- 3/ 1965 yang dicabutnya antara lain :

Per tama

Kedua

Terjaminnya keterkaitan moda transpor-­tasi ini dengan seluruh moda transpor­tas i la i nnya sebaga i bag i an dan menuj u terwujudnya jar·ingan dan Sistem Trans po,- ta s i Na s i on a 1 yang e f i s i en , ef ek ti f, produk t ·if, dan hand al

Perlindungan dan jaminan kepentingan yang sepadan antara semua palaku-pela~

Page 11: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

1 •

Ket·i ga

Keernpat

Kel ima

ku kegiatan lalu lintas : 1 ) l\.epen ti ngan pengusaha 2) ~:epent i ngan masy aratrnt peke rj a 3) l·,epent i ngan r·akyat sebaga i konsumen

sangat dilindungi. 4) l<epentingan pejalan kaki sangat di­

hormati dan dilindungi.

Ditambahnya substansi baru mengenai per parkiran dan usaha parkir.

Dipertajamnya substarisi banJ nH::ngenai pencegahan polusi dan dijaminnya keles­tar i an 1 i ng kungan d ·i se rt<::t i s~n k::; ·i yang

.tegas. Dipertajamnya norma penegahan disiplin berlalu-1 intas bagi pelaku-~)elal·a.1 lalu l·intas dan angkutan jal3.n, terma~;uk me­ngena i kewaj ·i ban rnemaka i sabuk pengaman, helm, dan sebagainya.

Has .LL_Kft_r_y_~ .. Js_§_~JDP§.:t ___ .P.<J:JJ.$.Y_§ RU U tent ci.n i,3 Pener-bangan yang di bcthas se 1 ama dua bu 1 an l·~a -I ender· dan di se l i ng i mas a reses. Pembahasan d ··i rnLl 1 a ·i tangga l 2 7 r~ ope rn be r 1 9 ~1 1 d an d i s ah k an o 1 e h Pan s u s p ad a tan •n a 1 2 3 Jan u a r i 1 9 9 2 . Te rd i r ·i d a r i i 5 b ab , 6 2 pas a 1, dengan penyebutan 18 ~-al ·j per· l unya Peraturan Pemerintah (PP). Undang-undang ini 1,e·1ak aka11 menggant i kan Undang-undang No. 83 Tc-.hun 1 '358 yang hanya berisi 28 pasal, berusia 34 tahL:nl dan di anggap sud ah ti dak sesua i 1 ag ·i dengan tllf-1t.utan kebutuhan perl~ernbangan zaman dan masa depctn. Amandemen de:tn usu 1 ei.n dar i keempa t f ra~~s ·i yang ·ee­l ah t e d1 i mp u n d a. 1 a111 DIM p EH" sand i n 13 an be r j um l ah 2 7 9 but:r.

D ·i 1 ·: hat ·j s e g 'i j um 1 ah n ya , 0 IM u n tu 1, Pen e i~ o an g an .. in·i yaitu sebanyak 279 butir, lE"::b·ih c~l d)ban­dinJl;.an deng(:tn DIM RUU tentang Pert,er.:::t<:tapic:-tf" se­banyak 339, dan DIM RUU tentai'19 Lcl 1 u L ··j nt"1~, d::.i.n Angkutan Jalan sebanyak 723 butir.

2. f\lamun demi~·, i an, di band i ngkan dengan kE:t i ga moda transportas i 1 a·i nnya ya i tu Kereta Ap ·i , La 1 u l in­tas dan Angl·~utan Ja 1 an, serta Pe 1 ayaran, rnc~h.a rnoda tcar1sportas i Penerbangan agaknya ada 1 ah yang pa­l i n9 d 1 nami s dan pa 1 i ng cepat pe1--kernban9an tekno-1 og .. i nya maupun jaringan sistem palayanannya yang hampi r ti dak mengena 1 batas antar negara, bar1kan antar benua. l<ecangg ·i han, kecepatan, dan l..:.emaj uan yang luar biasa pesatnya dalam lingkungan ind~stri jasa penerbangan menjadi fenomena yang paling me­nonjol dalam industri jasa transportasi pada umum-· nya.

10

Page 12: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

3. Sejalan dengan itu, wilayah udara semakin rnuncul menjadi asset nasional yang sangat ber·harga bagi masing-masing negara, terlebih-lebih bagi Indone­sia sebagai negara berwilayah sangat luas. Di lain pihak berbagai perkembangan teknologi super cang­gih bagi kepentingan dunia industri pen(·:.:rbangan terus berrnunculan seperti rnisalnya "the future air navigati9n systern" yang dipelopori oleh Arnerika Seri kat, dan negara-negara 1 a in sa ·1 i ng be r.3butan untuk tu r·ut cnenguasa ·j bag i keper1t ·i ngannya.

4. Oleh karena sangat dinamisnya perkembangan indus­tr i jasa penerbangan, maka seringkali terasa per­atur-an per-undang-undangan yang rnel i putnya. seolah­o 1 ah menj ad i cepat ~,et i ngga 1 an zaman. Deng an demi­k ·;an, pi::r·umusan Undang-undang ten tang Pene rbangan selain harus memuat berbagai norma-norrna umum mau­pun nor-ma-norma khusus yang menunjukkan ci ri kara~~ teristik moda transportasi penerbangan juga dibu­tuhkan p rasyar·at tambahan yang rnemp2rt ·i mbangl~an faktor dinamika yang sangat tinggi. Karena itu, Reincangan Undang-undang in i harus pu 1 a mempert i m­bungkan dengan sungguh-sungguh berbagai ketentuan­ketentuan i nte rnas i ona 1 , d ·i mana k i ta menj ad i ang­gota masyarakat dunia.

5. L~ ·j nkan 1 ah l.:..:-irni secara sep i ntas menyarnpa ·i kan bebe­rapat substansi hasil karya keempat Pansus ini be­rupa rumusan akhir RUU tentang Penerbangan yang telah ~,ita sepakat ... i disertai beber·apa per·bandingan.

·-----------·---·--·-·----··-

Mu a tan RUU As 1 i

1 • Jumlah Bab 15 ') '- . Jumlah Pasal 62 ,.., Jumlah Ayat 78 J.

4. PenyebLn:.an pp 18

RUU Has i -, i~uniusan

Pnnsus

·15 (tetap) 76 (be rtambat1 86 (bertambah 35 (bertambah

14) 8)

1 7 )

• uu : 8~~/1958

( 1 arr.a)

8 28 46

-----------------------~--------------------------

·catatan : Penetapan Pemeri ntah 3 Izin Pemerintah 4 Jadi jurnlah keselui-uhan 42

Parluasan cakupan isi dan pendalaman subs~ansi men­jadi 76 pasal ini cukup mendasar .. Selain itu, terjadi perubahan substansi pada Konsiderans Menimbang dan Mengingat, Panjelasan Umum, dan Penjelasan Pasal demi Pasal.

6. Substansi dan norma khusus yang cukUp manonjol dalam RUU ini berbeda dibanding UU lama No. 83/58 antara lain :

1 1

Page 13: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

Pen:.ama

Kedua

Ketiga

Keernpat

Terjaminnya keterkaitan rnoda tr-anspot-­tas i in i dengan se 1 u ruh moda transpor­t as i la ·i nnya sebaga i bo.g i an dan terciptanya jaringan dan Sistem Transportasi Nasional yang efis·ien, efektif, produktif, dan handal.

Per 1 i ndungan dan j ami nan kepent i ngan yang sepadan antara semua pelaku-pelaku

kegiatan industri jasa penerbangan. 1. Kepentingan dunia usaha dan pengern­

bangannya. 2. Kepentingan konsumen sernakin diper­

luas dan terlindungi. 3. l<epent i ngan masyarakat pe~~er j a dan

pengernbangan sumber daya manusia. 4. Kepentingan dan perluasan industri

penunjang.

Di tarnbahnya sej uml ah substE.ns i baru seperti antara lain :

1. Penerbangan perintis, dan asas cabotage da 1 am rangka Tr ·i ~I og ·i Pembangunan.

2. Di amanatkannya penerbi tan Ur1dang-un­dang tersendi ri ba·:;3i tanggung jav1ab pengangkut udara (perubahan dan pe­nyempurnaan Ordonansi No. 100/1939).

3. Ditegaskannya Ruang Udara Nasional sebagai asset (kekayaan) nasional.

4. Leb ·i h di tegaskannya penegakan hukum terhadap pelanggaran wilayah udara dan hawasan udara terlarang melalui peny ·id i kan dan proses hukum se 1 anj ut nya.

5. Diperluasnya asas dan tujuan indus­tri jasa penerbangan.

6. Di tegaskannya perumusan str·uktur dan golongan tarif oleh Pemerintah untuk menjamin semua kepentingan secara sepadan.

7. Diperberatnya sanl,si terhadap. kej aha tan dan pe 1 anggaran, te rutama diperbesarnya jumlah denda, untu~'­rnengantisipasi kejahatan yang bersangkut paut dengan pe11erbangan pada rnasa yang akan datang.

1 2

Dipertajamnya norma penegakan disi­pl in bagi pelaku-pelaku industri ja­sa pener·bangan.

Page 14: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

KESIMPULAN

Si dang yar.g terhormat,

Sebagai kesin:pu1an umurn, selain perbandingan kusl i·tatif tadi, dapat pula kami ringkaskan perbandinga.n kuantitatif dari l\etifla RUU asl i : Perke1etac-.pian, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta Pener­bar1gary, sebaga i ber i kut

No Jumleih RUU as 1 i Has i 1 akhir Pans us Bertambah ------- -------- ------------------ ---------

1 • Halaman 118 158 40 2. Bab 42 43 1 3. Pasal 179 196 1 7 4. Ayat 91 240 149 5. PP 46 74 28

G:et i ga RUU mencabut 9 UU da 1 am bentuk 7. ordonans i war i san zaman Hindia Belanda dan 2 UU lama serta 4 Verordening warisan zaman kolonial.

Deng an te 1 ah se 1 esa i nya secara tuntas Pemb i caraan Ti nglrnt III oleh Panitia Khusus atas RUU tentang Perkeretaapian, RUU ~en tang La 1 u Li ntas dan Angkutan __ ~ Ja 1 an, serta _RUU_ t~1-~.JJJL Penerba-n.9..fm, sebaga1mana kami sebutk-an di atas, n1aka Pansus menghara~ k i ran ya ket i ga RUU ter.sebut dapat di ter i ma dan dapat dis~::tuju·i dalarn Pembicaraan Tingkat IV DPRRI, untuk selanjutnya diteruskan kepada Pemerintah guna disahhan menjadi Undang-undang.

Saudara Pimpinan Sidang Yth, Saudara Menteri Perhubungan yang mewakili Pemerintah, serta Para Anggota Dewan yang terhormat.

Sebelum kami mengakhiri laporan ini, perkenankanlah kami atas nama Panitia Khusus rnenyampai kan pen9hargaan yang, sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara 1 angsung maupun ti da~' 1 angsung atas ke 1 an ca ran j a 1 annya pembahasan RUU B ·i dang Perhubungan, . te rutama hspacJa Pemerintah, dalam h~l ini Saudara Yang Terhormat Menteri Perhubungan RI, Saudara Sekjen, dan Dirjen beserta Staf di lingkungan Departemen Perhubungan.

Penghargaan khusus kam i sarnpa i kan kepada Sek t~etar· i at Pansus, Sekretariat Departemen Perhubungan, yang telah mem­ber·ikan dukungan penuh dalam penyediaan administrasi serta peny i a pan sartrna untuk ke 1 ancaran rapat-rapat, seh ·i ngga s ·i -dang-sidang dapat berjalan dengan lancar dan sukses, baik pada jam-jam kerja biasa maupun pada pertemuan sore dan malarn hari termasuk pada masa reses yang lalu.

1 3

Page 15: LAPORAN PANITIA KHUSUS PAKET 4 RUU BIDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191031-023601-1489.pdf · laporan panitia khusus paket 4 ruu bidang perhubungan pada pembicaraan

Juga tidak lupa kami menyampaikan pengha-gaan dan ucapan terima kasih kepada para wartawan dari semua mass media cetak dan elektronik, termasuk RRI, TVRI, TPI, RCTI yang telah membantu meliput hasil-hasil dan proses pembahasan RUU ini, sehingga masyarakat 1L1as dapat mengi kuti kegiatan Panitia Khusus, seraya ~ohon ma'af kalau ada kekurangan dalam pelayanan kami sebagai Pimpinan Pansus.

Semoga Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang senantiasa melimpahkan berkah-Nya kepada perjuangan dan kekaryaan k i ta. Kar·ena yang utarna bag ·i bangsa yang sedang membangun, tiada· lain kecuali memilih berkarya dan berkarya; yang lainnya adalah pilihan nomor dua.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 20 Maret 1992

PANSUS PAKET 4 RUU BIDANG PERHUBUNGAN, KETUA,

DRS. H. BOMER PASARIBU, SH.

14