Laporan Panca PPL Real

35
LAPORAN AKHIR PPL-REAL DI SMA NEGERI 1 SUKASADA PADA SEMESTER GANJIL 2013/2014 NAMA : I GEDE PANCA GAUTAMA NIM. : 1012031004 JURUSAN : PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS : BAHASA DAN SENI LEMBAGA PENGEMBANGAN PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA i OLEH

Transcript of Laporan Panca PPL Real

LAPORAN AKHIR PPL-REAL

DI SMA NEGERI 1 SUKASADA

PADA SEMESTER GANJIL 2013/2014

NAMA : I GEDE PANCA GAUTAMA

NIM. : 1012031004

JURUSAN : PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS : BAHASA DAN SENI

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENGALAMAN LAPANGAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

NOVEMBER 2013

i

OLEH

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN INI TELAH DIBACA DAN DISETUJUI

SEBAGAI KELENGKAPAN TELAH MELAKSANAKAN

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL-REAL)

Pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui/Menyetujui,

Guru Pamong

Putu Gede Sattvika Mahasuka, S.Pd

NIP. 19740905 200604 1 014

Singaraja, 12 November 2013

Mahasiswa Praktikan

I Gede Panca Gautama

NIM. 1012031004

Mengetahui/Menyetujui,

DosenPembimbing

Dr.Drs. I Ketut Sudita, M.Si

NIP. 19601231 199003 1 017

Mengetahui/Menyetujui,

Kepala SMA Negeri 1 Sukasada

Drs. Putu Dana

NIP. 19620818 198903 1 011

ii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : I Gede Panca Gautama

NIM. : 1012031004

Jur./Fak. : Pendidikan Seni Rupa/Bahasa dan Seni

Judul Laporan : Laporan Akhir PPL-Real di SMA Negeri 1 Sukasada

Pada Semester Ganjil 2013/2014

Menyatakan bahwa laporan atau karya tulis ini dengan seluruh isi dan

pengungkapannya memang benar tulisan asli saya sendiri dengan tidak melakukan

penjiplakan dan penyampaian dengan cara yang tidak sesuai dengan kode etik

yang berlaku dalam masyarakat keilmuan dan HAKI (Hak Atas Kekayaan

Intelektual).

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam

laporan saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Singaraja, 30 Oktober 2013

Yang Membuat Pernyataan

I Gede Panca Gautama

NIM. 1012031004

iii

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami dosen pembimbing dan guru

pamong dari mahasiswa:

Nama : I Gede Panca Gautama

NIM : 1012031004

Jurusan/Fak : Pendidikan Seni Rupa/Bahasa dan Seni

Menerangkan dengan sebenarnya bahwa mahasiswa tersebut telah melaksanakan

pelatihan sebanyak kali atas bimbingan dan penilaian guru pamong dan

kali atas bimbingan dan penilaian dosen pembimbing.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kemajuan dan nilai yang dicapai

mahasiswa, kami menyepakati dan menyetujui mahasiswa tersebut maju dalam

ujian PPL.

Mengetahui/Menyetujui,

Guru Pamong

Putu Gede Sattvika Mahasuka, S.Pd

NIP. 19740905 200604 1 014

Mengetahui/Menyetujui,

DosenPembimbing

Dr.Drs. I Ketut Sudita, M.Si

NIP. 19601231 199003 1 017

iv

SURAT KETERANGAN AKTIF

Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa PPL-REAL Universitas

Pendidikan Ganesha Singaraja berikut :

Nama : I Gede Panca Gautama

NIM : 1012031004

Jurusan/Fak : Pendidikan Seni Rupa/Bahasa dan Seni

Memang benar telah membantu pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka yang diikuti

oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Sukasada.

Mengetahui/Menyetujui,

DosenPembimbing

Dr.Drs. I Ketut Sudita, M.Si

NIP. 19601231 199003 1 017

Sukasada, November 2013

Mengetahui/Menyetujui,

Guru Pembimbing Ekstrakurikuler

Putu Gede Sattvika Mahasuka, S.Pd

NIP. 19740905 200604 1 014

v

SURAT KETERANGAN AKTIF

Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa PPL-REAL Universitas

Pendidikan Ganesha Singaraja berikut :

Nama : I Gede Panca Gautama

NIM : 1012031004

Jurusan/Fak : Pendidikan Seni Rupa/Bahasa dan Seni

Memang benar telah membantu pelaksanaan ekstrakurikuler sispala yang diikuti

oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Sukasada.

Mengetahui/Menyetujui,

DosenPembimbing

Dr.Drs. I Ketut Sudita, M.Si

NIP. 19601231 199003 1 017

Sukasada, November 2013

Mengetahui/Menyetujui,

Guru Pembimbing Ekstrakurikuler

Ni Ketut Martini, S.Pd

NIP. 19700320 199702 2 004

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/

Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya, penulis dapat

menyelesaikan laporan kegiatan ini tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan

hasil pelaksanaan PPL-Real di SMA Negeri 1 Sukasada selama ± 3 bulan.

Tersusunnya laporan ini tidak lepas dari kerjasama, bantuan serta bimbingan

dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam penyelesaian laporan ini. Untuk

itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Lembaga PPL Undiksha selaku pelaksana Program Pengalaman Lapangan

Real (PPL-Real).

2. Bapak Drs. I Putu Dana selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Sukasada.

3. Bapak Putu Gede Sattvika Mahasuka, S.Pd. selaku guru pamong yang telah

banyak memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti dalam

menunjang kegiatan PPL-Real ini.

4. Bapak Dr. Drs.I Ketut Sudita, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti guna

menunjang keberhasilan kegiatan PPL-Real ini.

5. Bapak/Ibu guru dan staf pegawai di SMA Negeri 1 Sukasada yang telah

banyak membantu guna memperlancar kegiatan ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa PPL-Real dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Sukasada

yang sangat antusias dalam memperlancar kegiatan ini.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis harapkan semoga laporan ini

bermanfaat bagi para pembaca.

Singaraja, 30 Oktober 2013

Penulis

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN..................................................................... iii

SURAT KETERANGAN.................................................................... iv

SURAT KETERANGAN AKTIF....................................................... v

KATA PENGANTAR.......................................................................... vii

DAFTAR ISI......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR............................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ xi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................ 3

1.4 Manfaat ........................................................................................ 3

II.SOLUSI TAWARAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN DAN

PEMBAHASAN

2.1 Solusi Tawaran Perbaikan Pembelajaran........................................ 3

2.2 Pembahasan..................................................................................... 8

III. PENUTUP

3.1 Simpulan ............................................................................... 12

3.2 Saran ............................................................................... 12

LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Mengajar Kelas XI SMA Negeri 1 Sukasada....................... 8

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil Karya siswa dengan motif anyaman kreasi sendiri.... 10

Gambar 2. Hasil karya motif batik teknik cap dengan media wortel.... 11

Gambar 3. Foto bersama dengan karya siswa kelas XI IA 2............. ... 11

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan

Lampiran 2 : Silabus Kelas XI SMA Negeri 1 Sukasada

Lampiran 3 : Program Kerja SMA Negeri 1 Sukasada

Lampiran 4 : Program Tahunan SMA Negeri 1 Sukasada

Lampiran 5 : Program Semester SMA Negeri 1 Sukasada

Lampiran 6 : Surat Puas

xi

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pendidikan yang baik seharusnya mengajak pelajar untuk bisa

mengembangkan diri dan menjadikan dirinya manusia yang berguna demi dirinya

sendiri, orang lain, bahkan untuk bangsa dan Negara. Untuk mengembangkan diri

kearah yang lebih maju tentu perlu pendidikan yang baik dan tepat sasaran.

Menciptakan pelajar yang diinginkan tidak lepas dari peran pendidik. Pendidik

yang baik harus mampu memberikan ilmu dan pengalamannya yang menjadikan

pelajar lebih menghargai pengetahuan dan dapat dipergunakan untuk

kehidupannya di masa depan. Dalam proses mendidik, hal yang wajib

diperhatikan yakni mencetak pelajar yang mampu dalam kognitif (pengetahuan

teori), psikomotor (kemampuan bekerja/ praktek), dan afektif (tingkah laku)

secara seimbang. Ketiga hal tersebutlah yang akan menjadikan pelajar menjadi

cerdas, kreatif dan memiliki sikap yang baik sehingga dalam menghadapi

hidupnya untuk bisa masuk ke lingkungan masyarakat yang lebih luas peluangnya

lebih besar.

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja (UNDIKSHA) merupakan salah

satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan di Bali yang mempuyai misi

utama “ Menghasilkan tenaga pendidik yang professional meliputi pengembangan

kepribadian, memberikan dasar-dasar untuk mengembangkan sikap dan wawasan

mahasiswa serta membekali dengan pengalaman belajar baik melalui teori-teori

pendidikan dan strategi pembelajaran. Dengan adanya misi tersebut, maka

berbagai kegiatan yang bersifat pendidikan diprogramkan oleh Undiksha dan

wajib dilaksanakan oleh mahasiswa. Adapun kegiatan yang dimaksud adalah

pelaksanaan PPL-awal yang dirangkaikan dengan PPL-real. Namun sebelum

mengambil PPL-real, mahasiswa harus lulus PPL-awal sehingga mempunyai

dasar untuk melaksanakan kegiatan PPL-real.

Program Pengalaman Lapangan Real (PPL-Real) sebagai akumulasi atau

muara seluruh kurikulum pendidikan prajabatan mahasiswa calon guru, yang

mencakup latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan di luar mengajar

secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi kompetensi keguruan

dilaksanakan setelah mahasiswa calon guru melaksanakan kegiatan PPL-Awal,

1

pengajaran micro, dan rangkaian materi perkuliahan lainnya. Kegiatan PPL-real

diselenggarakan secara bertahap dan terpadu dalam bentuk orientasi lapangan,

pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing, dan pelatihan mandiri yang terjadwal

secara sistematis yang akan selalu dituntun oleh dosen pembimbing dan guru

pamong.

Kegiatan PPL-real ini akan menjadi wahana bagi calon guru untuk dapat

beradaptasi dengan lingkungan kerja, serta mampu menguasai kompetensi sebagai

seorang guru. Kompetensi yang dimaksud antara lain: (1) Kompetensi

Paedagogik, berupa kompetensi pengelolaan proses belajar mengajar secara utuh

untuk memperoleh hasil yang optimal, (2) Kompetensi professional, berupa

penguasaan dan pemahaman tentang bidang keilmuan yang menjadi bidang

pilihannya, maupun bidang pendidikan dan pembelajaran, serta bidang lainnya

yang mendukung keahliannnya, (3) Kompetensi personal, yang berkaitan dengan

sikap kepribadian, minat, disiplin diri dalam mengemban tugas dan tanggung

jawab sesuai dengan tuntutan etika seorang guru, dan (4) Kompetensi sosial,

berupa kemampuan untuk membina lingkungann atau hubungan sosial yang baik

dengan masyarakat sekolah maupun masyarakat luas (LPPL, 2007).

Keempat kompetensi tersebut di atas, harus dimiliki oleh mahasiswa calon

guru dalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang guru yang professional

sepanjang kariernya. Kegiatan PPL-Real dilaksanakan dengan sistem magang

selama kurang lebih 3 bulan di sekolah-sekolah yang menjadi mitra kegiatan PPL-

Real Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Dalam hal ini mahasiswa

melaksanakan praktik kegiatan PPL-Real di SMA Negeri 1 Sukasada.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah model pembelajaran yang tepat bagi siswa SMA Negeri 1

Sukasada dalam mempelajari mata pelajaran seni budaya?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Sukasada dengan

menggunakan Model Pembelajaran Ceramah Plus pada pelajaran seni budaya?

2

1. 3 Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan PPL-Real ini adalah untuk mengetahui:

1. Model pembelajaran yang tepat bagi siswa SMA Negeri 1 Sukasada dalam

mempelajari mata pelajaran seni budaya.

2. Hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Sukasada setelah dilakukan pembelajaran

dengan Model Pembelajaran Ceramah Plus pada pelajaran seni budaya.

1. 4 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan PPL-Real ini adalah

1. Mahasiswa dapat menentukan model pembelajaran yang tepat untuk pelajaran

seni budaya.

2. Mahasiswa dapat mengetahui hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Sukasada

dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung.

3. Pengalaman selama mengikuti PPL-Real dapat digunakan sebagai acuan dalam

proses pembelajaran pelajaran seni budaya di tingkat SMA.

4. Mengetahui cara menyesuaikan diri terhadap sifat, tingkah laku dan minat

siswa dalam mengikuti pelajaran senik rupa

5. Menambah wawasan dan referensi hasil karya siswa tentang penguaasaan

alat,bahan , dan teknik dalam berkarya seni rupa.

II.SOLUSI TAWARAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN DAN

PEMBAHASAN

2. 1 Solusi Tawaran Perbaikan Pembelajaran

Selama masa orientasi observasi, pelatihan terbimbing dan mandiri, ada

beberapa permasalahan yang ditemukan oleh penulis saat kegiatan belajar

mengajar. Temuan-temuan tersebut diamati oleh penulis hampir di semua kelas

yang diempu. Adapun beberapa masalah pembelajaran pada mata pelajaran seni

budaya pada pelajaran seni budaya yang sebagian besar di hadapi oleh siswa-

siswa SMA Negeri 1 Sukasada adalah sebagai berikut.

1) Kesadaran siswa di SMA Negeri 1 Sukasada masih kurang. Hanya beberapa

siswa saja yang mau sadar dan mau membawa alat dan bahan saat

melaksanakan kegiatan praktik dalam pembuatan karya.

3

2) Saat guru menjelaskan di depan kelas, ada beberapa siswa yang tidak

memperhatikan dan asyik bermain bersama teman sebangkunya.

3) Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika dihadapkan pada

kegiatan praktik di kelas akibat kurangnya pemahaman langkah kerja yang

diberikan guru.

4) Dalam satu kelas, terkadang terdapat siswa yang tidak mematuhi perintah dari

guru sehingga membutuhkan perlakuan khusus.

5) Banyak siswa yang masih belum berani dalam bertanya jika ada masalah saat

pelajaran teori atau praktik pembuatan karya.

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas, perbaikan yang

ditawarkan adalah dengan menggunakan Model Pembelajaran Ceramah Plus yang

menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang

dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus,

diantaranya yaitu :

a. Metode ceramah plus Tanya jawab dan tugas

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas

c. Metode ceramah plus demontrasi dan latihan (CPDL).

Dengan tiga macam metode tersebut siswa SMA Negeri 1 Sukasada

khususnya kelas XI dipastikan akan mampu menerima pelajaran seni budaya

dengan baik.

II.1.1 Model Pembelajaran Ceramah Plus

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi

dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya

mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000) menurut sumber bacaan lain

metode ceramah plus merupakan metode mengajar yang menggunakan lebih dari

satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.

Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus, yaitu :

1. Metode Ceramah Plus Tanya Jawab dan Tugas (CPTT)

Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari

satu metode, dan metode ini merupakan sebuah metode mengajar dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa,

yang pada umumnya mengkuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan

4

sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk penyampaian informasi,

dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan buku dan alat bantu

peraga.Sedangakan Metode Ceramah Plus Tanya Jawab dan Tugas ini yaitu

metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian

tugas.

Metode ini idealnya dilakukan secara tertib, yaitu :

1.    Penyampaian materi oleh guru.

2.    Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.

3.    Pemberian tugas kepada siswa.

Pada hakikatnya metode tanya jawab berusaha menanyakan apakah murid

telah mengtahui fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan. Dalam hal lain siswa

juga bermaksud ingin mengetahui tingkat-tingkat proses pemikiran murid.

Melalui metode tanya-jawab Guru ingin mencari jawaban yang tepat dan faktual .

Dalam penggunaan metode mengajar di dalam kelas, tidak hanya Guru saja yang

senantiasa berbicara seperti halnya dengan metode ceramah. melainkan mencakup

pertanyaan pertanyaan dan penyumbang ide-ide dari pihak siswa. Sebelumnya

guru menanyakan kepada siswa, apakah siswa-siswa tersebut sudah mengerti

dengan materi yang telah diajarkan. Disini guru memberikan soal untuk

diselesaikan. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk agar siswa bisa

memahami lebih lanjut terhadap materi yang telah disampaikan dan melatih siswa

untuk bisa menyelesaikan soal-soal lainnya.

2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)

Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya,

yaitu guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan

akhirnya pemberian tugas. Metode diskusi (Discussion method) Muhibbin Syah

( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang

sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving).

Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan

resitasi bersama ( socialized recitation). 

5

Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk : 

a.Mendorong siswa berpikir kritis. 

b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas. 

c. Mendorong siswa menyumbang ide untuk suatu permasalahan.

d. Mengambil satu alternatif jawaban dalam memecahkan masalah. 

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut : 

a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan.

b. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling

mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh

keputusan yang lebih baik. 

c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun

berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful

Bahri Djamarah, 2000) 

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut : 

a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar. 

b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas. 

c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara. 

d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri

Djamarah, 2000)

Tugas

Guru memberikan tugas kepada siswa agar siswa memahami lebih lanjut materi

yang telah disampaikan dan melatih siswa untuk bisa menyelesaikan soal”

lainnya.

3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

Metode ini merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi

pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill). Metode

pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif

untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:

Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses

mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana

6

seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau

seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya

proses pembuatan karya motif batik dengan media wortel sebagai alat cetak.

Kelebihan Metode Demonstrasi:

a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri

siswa.

Kelemahan metode Demonstrasi :

a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.

b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai

apa yang didemonstrasikan.

II.1.2 Penerapan Solusi yang Ditawarkan

Model Pembelajaran Ceramah Plus yang diusulkan oleh mahasiswa praktikan

diterapkan di dalam kegiatan pembelajaran di kelas XI IPA, IPS dan Bahasa

dengan materi yang sudah disusun dalam silabus dan RPP. Adapun jadwal

mengajar di kelas XI SMA Negeri 1 Sukasada untuk pelajaran seni budaya yang

dimana pada tahun ini kelas XI mendapatkan pelajaran seni budaya yakni sebagai

berikut.

7

Tabel 1 : Jadwal Mengajar di kelas XI SMA Negeri 1 Sukasada

Jam

keWaktu

Hari

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 07.20-08.05

2 08.05-08.50

3 08.50-09.35 XI IS2

ISTIRAHAT

4 09.35-10.40 XI IS2

5 10.40-11.25 XI IA2

6 11.45-12.30 XI IA2 XI IB2

ISTIRAHAT

7 12.30-13.15 XI IA1 XI IS1 XI IB2

8 13.15-14.00 XI IA1 XI IS1

II.2 Pembahasan

2.2.1 Pelaksanaan PPL- Real 2013 / 2014

PPL-Real 2013 / 2014 ini dilaksanakn di SMA Negeri 1 Sukasada yang dimulai

dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 16 November 2013. Adapun kegiatan

awal yang dilakukan oleh penulis adalah terjun ke sekolah latihan dan melakukan

observasi awal, pengenalan dengan Guru Pamong, melakukan latihan mengajar

terbimbing, latihan mandiri dan membimbing salah satu ekstrakurikuler.

II.2.1 Mata Pelajaran yang Dipegang

Selama melaksanakan PPL-Real penulis mendapatkan pembagian jam

mengajar di kelas XI IPA, IPS,dan Bahasa dengan mata pelajaran Seni Budaya.

Selama melaksanakan kegiatan praktik mengajar penulis dibimbing oleh seorang

Guru Pamong dari sekolah latihan dan seorang Dosen Pembimbing dari Jurusan

Pendidikan Seni Rupa Undiksha. Adapun identitas dari guru pamong dan dosen

pembimbing adalah sebagai berikut :

Nama Guru Pamong : Putu Gede Sattvika Mahasuka, S.Pd

NIP : 19740905 200604 1 014

8

Nama Dosen Pembimbing : Dr. Drs. I Ketut Sudita, M.Si

NIP :19601231 199003 1 017

Adapun materi-materi yang diajarkan oleh penulis berdasarkan pada program

semester ganjil yang telah disusun. Buku yang dipergunakan adalah buku paket

Seni Rupa dan Desain SMA untuk Kelas XI serta buku referensi lain yang relevan.

2.2.3 Hasil dan Temuan

a. Hasil dan Temuan Pembelajaran Seni Budaya

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Seni Budaya untuk kelas XI SMA Negeri 1 Sukasada

diterapkan dengan menggunakan tiga macam metode ceramah plus, diantaranya

yaitu :

Metode ceramah plus Tanya jawab dan tugas

Metode ceramah plus Tanya jawab dan tugas diterapkan pada kegiatan awal

dalam proses pembelajaran materi baru sesuai dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar dalam Rencana Pembelajaran Pelajaran (RPP). Para siswa

diberikan penjelasan berupa teori dan materi, kemudian satu persatu siswa diminta

untuk menggali pikirannya sejauh mana mereka tahu tentang materi misalnya

memahami pengertian seni budaya terapan. Siswa diajak untuk menjawab tentang

apa yang diketahuinya. Setelah itu baru siswa diberikan kesempatan untuk

menyimpulkan bersama-sama dan bertanya kembali jika ada kata atau kalimat

yang belum dimengerti. Metode ini sangat tepat digunakan saat siswa masih

belum memahami secara mendalam tentang materi yang dijelaskan.

Metode ceramah plus diskusi dan tugas

Metode ceramah plus diskusi dan tugas diterapkan ketika siswa sudah

memahami secara jelas tentang materi yang diberikan saat awal pertemuan.

Dipertemuan selanjutnya, guru melanjukan kembali materi yang masih

berhubungan dengan materi sebelumnya. Dalam pelajaran seni budaya pada ranah

psikomotor sangat diperhatikan maka siswa diberikan kesempatan untuk

membentuk kelompok praktik dengan diskusi mengenai proses dalam berkarya

seni misalnya siswa diajak untuk melihat contoh hasil karya seni anyaman yg

sudah jadi atau digambarkan desain anyaman di papan tulis. Siswa diminta untuk

9

berdiskusi mengenai corak dan motif anyaman. Saat diskusi siswa diminta untuk

berusaha membuat desain motif anyaman dengan kreasi sendiri.

Gambar 1 : Hasil Karya siswa dengan motif anyaman kreasi sendiri

Metode ceramah plus demontrasi dan latihan (CPDL)

Metode ceramah plus demontrasi dan latihan diterapkan dipertemuan saat

siswa sudah mencoba membuat desain suatu karya seni rupa. Dalam membuat

suatu karya seni utamanya karya seni rupa terapan, sangat bagus jika sebelumnya

siswa diajak untuk membuat perencanaan suatu karya atau desain.Desain yanhg

sudah dbuat siswa akan diapresiasi (penilaian) berupa memberikan penjelasan

berupa ceramah mengenai desain karya yang sudah mereka buat. Memaparkan

letak kelebihan dan kekurangan suatu desain yang dibuat sebagai motivasi siswa

untuk lebih semangat berkarya. Untuk penguatan siswa dalam berkarya seni rupa,

guru mendemontrasikan proses dalam berkarya yakni penggunaan alat,bahan,

langlah kerja dan lain-lain.Misalnya dalam pembuatan motif batik pada media

wortel sebagai teknik cap.

Setelah siswa benar-benar paham mengenai apa yang harus dilatih dan

dikembangkan lagi,selanjutnya siswa diberikan latihan selama di kelas dan latihan

membuat karya di rumah sebagai perkerjaan rumah. Motede ini sebagai jalan

menentukan hasil akhir dari suatu karya siswa.

10

Gambar 2 : Hasil karya motif batik teknik cap dengan media wortel.

11

Gambar 3 : Foto bersama dengan karya siswa kelas XI IA 2

III. Penutup

III.1 Simpulan

Dari hasil pengamatan selama melaksanakan PPL-Real, dapat ditarik simpulan

sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Ceramah Plus sudah baik untuk diterapkan dalam

pembelajaran seni budaya di kelas XI SMA Negeri 1 Sukasada

2. Hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai hariannya rata-rata telah

mencapai kriteria kelulusan minimum setelah dilaksanakan pembelajaran

dengan Model Pembelajaran Ceramah Plus.

3. Hasil karya yang diciptakankan sangat terlihat dari keseriusan siswa dalam

membawa alat dan bahan serta memperhatikan materi dan contoh praktik saat

bekerja di dalam kelas.

12

3.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan terhadap kelemahan

penerapan model pembelajaran Ceramah Plus adalah

1. Perlu diberikan contoh dalam berkarya seni rupa agar siswa lebih mengerti.

2. Siswa perlu diberi motivasi agar mau mencari informasi di perpustakaan atau

internet mengenai teori dan praktik dalam proses pembelajaran seni budaya.

3. Perlu dilakukan proses praktik secara kelompok agar siswa termotivasi untuk

bekerja.

4. Siswa perlu diberikan apresiasi terhadap hasil karya yang sudah dikerjakan

dengan memberikan pujian dan masukan agar lebih termotivasi berkarya.

5. Kurangnya sarana tempat memajang hasil karya siswa untuk dipamerkan di

lingkungan sekolah.

13