Laporan Modul 5
-
Upload
hery-tri-setiyo -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
Transcript of Laporan Modul 5
Laporan Praktikum Rangkaian Analog dan Digital
Magister Pengajaran Fisika, 2011-2012
Modul 5
Elektronika Digital
Nama : Hery Tri Setiyo
NIM : 90211013
E-mail : [email protected]
Shift/Minggu : Senin / kesatu
Asisten : Reza Redian S. (10208045)
M. Aziz Billah (10207051)
Tanggal Praktikum : 2 April 2012
Abstrak
Telah dilakukan percobaan tentang Elektronika digital yang bertujuan untuk mengenal berbagai jenis
gerbang logika., menganalisis rangkaian gerbang logika dan memahami prinsip kerja rangkaian Half
Adder. Dalam percobaan ini rangkaian dihubungkan dengan power supply dengan tegangan sebesar 5 Volt
pada Vcc. Dengan memberikan tegangan pada kaki-kaki input secara bervariasi dengan nilai 0 dan 5 volt
diperoleh tegangan output yang tertentu sesuai dengan jenis rangkaiannya. Dari output yang diperoleh
pada setiap gerbang logika dan half adder kemudian dibuat tabel kebenarannya. Jika dibandingkan tabel
kebenaran untuk gerbang logika dan half adder yang diperoleh pada percobaan ini ternayata telah sesuai
dengan tabel kebenaran pada referensi.
Kata kunci : gerbang logika,half adder, tabel kebenaran
1. Tujuan
1.1. Memahami berbagai jenis gerbang logika
meliputi lambang, bentuk, table kebenaran,
dan sifat/karakteristik.
1.2. Mampu menganalisis rangkaian gerbang
logika.
1.3. Memahami prinsip kerja rangkaian Half
Adder.
2. Alat dan Komponen
2.1 Power supply
2.2 Signal generator
2.3 Multimeter
2.4 Kabel penghubung dan kabel power
2.5 Kit praktikum : digital
2.6 Gerbang logika :
SN7400 (Quadruple 2 input NAND Gates)
SN7402 (Quadruple 2 input NOR Gates)
SN7404 (Hex inverters/ NOT Gates)
SN7408 (Quadruple 2 input AND Gates)
SN7432 (Quadruple 2 input OR Gates)
SN7486 (Quadruple 2 input XOR (exclusive
OR) Gates)
3. Teori Dasar
3.1 Analog, Digital, dan Sistem Bilangan Biner
Sinyal analog dicirikan dari sifatnya yang
hanya memiliki harga-harga yang menyebar secara
kontinu dalam range tertentu. Dua parameter atau
karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat
analog adalah amplitudo dan frekuensi. Berbeda
dengan sinyal analog, sinyal digital memiliki harga-
harga yang diskrit dengan jumlah terbatas. Sinyal
digital juga dapat didefinisikan sebagai sinyal data
dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan yang tiba- tiba. Sinyal digital hanya
memiliki dua keadaan yaitu 0 dan 1. Oleh karena itu,
sinyal digital digunakan secara luas dalam transmisi
biner. Sinyal digital dapat diekspresikan melalui ada
atau tidaknya tegangan, tertutup atau terbukanya
saklar, ada atau tidaknya lubang dalam punched
card, dan lain-lain.
Tabel 1. Konversi Berbagai Macam Sistem Bilangan.
Desimal Biner Oktal Heksadesimal
00 00 00 00
01 01 01 01
02 10 02 02
03 11 03 03
04 100 04 04
05 101 05 05
06 110 06 06
07 111 07 07
08 1000 10 08
09 1001 11 09
10 1010 12 0A
11 1011 13 0B
12 1100 14 0C
13 1101 15 0D
14 1110 16 0E
15 1111 17 0F
16 10000 20 10
Sinyal digital yang hanya memiliki dua
keadaan tersebut biasa dinyatakan dengan system
bilangan biner, yaitu system bilangan yang hanya
memiliki dua nilai, 0 dan 1. Pada Tabel 1
diperlihatkan konversi dari suatu system bilangan ke
system bilangan yang lain. Sistem bilangan decimal
merupakan system bilangan yang biasa digunakan
dalam kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu,
system bilangan decimal diletakkan pada kolom
pertama untuk memudahkan pembacaan tabel
dalam proses konversi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sinyal
digital biasa dinyatakan dengan system bilangan
biner. Oleh karena itu, system bilangan biner akan
dibahas lebih dalam di sini. Berikut ini akan
diperlihatkan proses penjumlahan pada system
bilangan biner.
Gambar 1. Penjumlahan Sistem Bilangan Biner
3.2 Gerbang Logika
Gerbang logika merupakan piranti dengan
sejumlah terminal masukan dan sebuah terminal
keluaran yang keadaan sinyal keluarannya
tergantung pada keadaan sinyal-sinyal masukan
secara keseluruhan. Ada berbagai macam jenis
gerbang logika. Namun, gerbang logika utama
terdiri dari tiga macam yaitu NOT, AND, dan OR.
Selain gerbang logika utama tersebut, akan
dijelaskan pula gerbang logika yang lain [1].
3.2.1 Gerbang NOT
Gerbang NOT merupakan gerbang dengan
logika keluaran yang berkebalikan dengan logika
masukan. Gerbang NOT disebut juga inverter. IC
yang mengandung gerbang NOT adalah SN7404.
A Y
0 1
1
0
Gambar 2. Gerbang NOT, (a), Simbol, dan (b), Tabel
Kebenaran.
3.2.2 Gerbang AND
Gerbang AND merupakan gerbang dengan
logika keluaran bernilai 1 jika semua logika
masukan bernilai 1 pula. IC yang mengandung
gerbang AND adalah SN7408.
Gambar 3. Gerbang AND, (a), Simbol, dan
(b), Tabel Kebenaran.
3.2.3 Gerbang OR
Gerbang OR merupakan gerbang dengan
logika keluaran bernilai 1 jika Salah satu atau
semua logika masukan bernilai 1. IC yang
mengandung gerbang OR adalah SN7432.
Gambar 4. Gerbang OR, (a), Simbol, dan (b), Tabel
Kebenaran.
3.2.4 Gerbang NAND (Not AND)
(a) (b)
Masukan Keluaran
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Masukan Keluaran
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
(a) (b)
(a) (b)
Gerbang NAND merupakan gerbang yang
berkebalikan dengan gerbang AND dimana dengan
logika keluaran bernilai 0 jika semua logika
masukan bernilai 1 pula. IC yang mengandung
gerbang NAND adalah SN7400.
Gambar 5. Gerbang NAND, (a), Simbol, dan,
(b), Tabel Kebenaran.
3.2.5 Gerbang NOR (Not OR)
Gerbang NOR merupakan gerbang yang
berkebalikan dengan gerbang OR dimana logika
keluaran bernilai 0 jika salah satu atau semua logika
masukan bernilai 1. IC yang mengandung gerbang
OR adalah SN7402.
Gambar 6. Gerbang NOR, (a), Simbol, dan
(b), Tabel Kebenaran.
3.2.6 Gerbang XOR (Exclusive R)
Gerbang XOR merupakan gerbang dengan
logika keluaran bernilai 1 jika kedua logika masukan
memiliki nilai yang berbeda. IC yang mengandung
gerbang OR adalah SN7486.
Gambar 7. Gerbang XOR, (a), Simbol, dan
(b), Tabel Kebenaran.
3.3 Adder
Adder merupakan rangkaian yang dipakai
untuk menjumlahkan dua buah angka dalam system
bilangan biner. Sebuah adder terdiri dari half adder
dan full adder.
3.3.1 Half Adder
Half Adder menjumlahkan dua buah bit
input sehingga menghasilkan nilai jumlahan (sum)
namun tidak melibatkan Nilai lebihnya (carry-out).
Half Adder diletakkan sebagai penjumlah dari bit-bit
terendah (Least Significant Bit).
Gambar 8. Half Adder (a) Rangkaian (b) Tabel Kebenaran
Prinsip kerja dari sebuah rangkaian Half Adder
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Masukan Keluaran
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Masukan Keluaran
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Masukan Keluaran
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
A B Carry Sum
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
(a) (b)
(a) (b)
(a) (b)
(a)
(b)
Gambar 9. Prinsip Kerja Half Adder.
4. Pengolahan Data
Dalam percobaan ini pengukuran keluaran
dari setiap gerbang maupun rangkaian Half adder
menggunakan multimeter, dan diperoleh data
sebagai berikut :
4.1 Percobaan 1 : Gerbang Logika
4.1.1 Gerbang NOT (inverter)
Pada percobaan Gerbang NOT digunakan
Vcc sebesar 5 V, sehingga diperoleh hasil
pengukuran tegangan keluaran sebagai berikut :
Tabel 2. Keluaran Gerbang NOT
Masukan (V) Keluaran (V)
0 4,92
5 0,04
4.1.2 Gerbang AND
Pada percobaan Gerbang AND digunakan
Vcc sebesar 5 V, sehingga diperoleh hasil
pengukuran tegangan keluaran sebagai berikut :
Tabel 3. Keluaran Gerbang AND
Masukan (V) Keluaran
(V)A B
0 0 0,08
0 5 0,08
5 0 0,08
5 5 4,96
4.1.3 Gerbang OR
Pada percobaan Gerbang OR digunakan
Vcc sebesar 5 V, sehingga diperoleh hasil
pengukuran tegangan keluaran sebagai berikut :
Tabel 4. Keluaran Gerbang OR
Masukan (V) Keluaran
(V)A B
0 0 0,08
0 5 4,96
5 0 4,96
5 5 4,96
4.1.4 Gerbang NAND
Pada percobaan Gerbang NAND digunakan
Vcc sebesar 5 V, sehingga diperoleh hasil
pengukuran tegangan keluaran sebagai berikut :
Tabel 5. Keluaran Gerbang NAND
Masukan (V) Keluaran
(V)A B
0 0 4,96
0 5 4,96
5 0 4,96
5 5 0,08
4.1.5 Gerbang NOR
Pada percobaan Gerbang NOR digunakan
Vcc sebesar 5 V, sehingga diperoleh hasil
pengukuran tegangan keluaran sebagai berikut :
Tabel 6. Keluaran Gerbang NOR
Masukan (V) Keluaran
(V)A B
0 0 4,96
0 5 0,09
5 0 0,09
5 5 0,06
4.1.6 Gerbang XOR
Pada percobaan Gerbang XOR digunakan
IC 7486 dan Vcc sebesar 5 V, sehingga diperoleh
hasil pengukuran tegangan keluaran sebagai
berikut :
Tabel 7. Keluaran Gerbang XOR
Masukan (V) Keluaran
(V)A B
0 0 0,05
0 5 3,08
5 0 3,76
5 5 0,05
4.2 Percobaan 2 : Half Adder
Pada percobaan Half Adder digunakan
rangkaian seperti pada Gambar 8(a) dengan Vcc
sebesar 5 V, dan diperoleh hasil keluarannya sebagai
berikut :
Tabel 8. Keluaran rangkaian Half Adder
A(V) B(V) Carry(V) Sum(V)
0 0 0,05 0,05
0 5 0,03 3,26
5 0 0,03 3,70
5 5 4,00 0,05
5. Analisis Data
Dalam bahasa digital hanya dikenal 2 buah
logika saja yaitu angka 1 dan 0, dimana angka 1
dapat diistilahkan dengan makna benar (true) atau
ada yang mengistilahkan dengan High, sedangkan
angka 0 dapat diistilahkan dengan makna salah
(false) atau ada yang mengistilahkan dengan low.
Dalam analisa ini digunakan istilah true untuk logika
1 dan false untuk logika 0. Secara teori telah
disepakati bahwa [2] :
1. Tegangan keluaran dikatakan false jika besar
tegangan keluaran tersebut berkisar antara
0 Volt sampai dengan 2 Volt.
2. Tegangan keluaran dikatakan true jika besar
tegangan keluaran tersebut berkisar antara
2,5 Volt sampai dengan 5 Volt.
Dengan mengacu pada penjelasan di atas, dari data
yang telah diperoleh pada percobaan dilakukan
analisa guna menentukan tabel kebenaran (yang
berarna biru) dari setiap rangkaian sebagai berikut :
Percobaan 1 : Gerbang logika
Dari tabel 2 tentang Gerbang NOT :
Input
(V)
Bentuk/
Logika
Output
(V)
Bentuk/
Logika
0 False/0 4,92 True/1
5 True/1 0,04 False/0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa logika output
dari gerbang NOT (Y) merupakan Negasi (ingkaran)
dari logika inputnya (misal A), secara matematika
dapat ditulis sebagai berikut :
Y=A
Dari tabel 3 tentang Gerbang AND :
Masukan (V)Keluaran
(V)
Bentuk/
logikaABentuk/
logikaB
Bentuk/
logika
0 False/0 0 False/0 0,08 False/0
0 False/0 5 True/1 0,08 False/0
5 True/1 0 False/0 0,08 False/0
5 True/1 5 True/1 4,96 True/1
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa logika output
dari gerbang AND (Y) merupakan hasil perkalian
dari logika input A dan B, secara matematika dapat
ditulis sebagai berikut :
Y= A x B
Y = A + B
Dari tabel 4 tentang Gerbang OR :
Masukan (V)Keluaran
(V)
Bentuk/
logikaABentuk/
logikaB
Bentuk/
logika
0 False/0 0 False/0 0,08 False/0
0 False/0 5 True/1 4,96 True/1
5 True/1 0 False/0 4,96 True/1
5 True/1 5 True/1 4,96 True/1
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa logika output
dari gerbang OR (Y) merupakan hasil penjumlahan
dari logika input A dan B, secara matematika dapat
ditulis sebagai berikut :
Y = A + B
Dari tabel 5 tentang Gerbang NAND
Masukan (V)Keluaran
(V)
Bentuk/
logikaABentuk/
logikaB
Bentuk/
logika
0 False/0 0 False/0 4,96 True/1
0 False/0 5 True/1 4,96 True/1
5 True/1 0 False/0 4,96 True/1
5 True/1 5 True/1 0,08 False/0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa logika output
dari gerbang NAND (Y) merupakan negasi dari
hasil perkalian dari logika input A dan B, secara
matematika dapat ditulis sebagai berikut :
Y=A x B
Dari tabel 6 tentang Gerbang NOR
Masukan (V)Keluaran
(V)
Bentuk/
logikaABentuk/
logikaB
Bentuk/
logika
0 False/0 0 False/0 4,96 True/1
0 False/0 5 True/1 0,08 False/0
5 True/1 0 False/0 0,09 False/0
5 True/1 5 True/1 0,06 False/0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa logika output
dari gerbang NOR (Y) merupakan negasi dari hasil
penjumlahan dari logika input A dan B, secara
matematika dapat ditulis sebagai berikut :
Y= A+B
Dari tabel 7 tentang gerbang XOR
Masukan (V)Keluaran
(V)
Bentuk/
logikaABentuk/
logikaB
Bentuk/
logika
0 False/0 0 False/0 0,05 False/0
0 False/0 5 True/1 3,08 True/1
5 True/1 0 False/0 3,76 True/1
5 True/1 5 True/1 0,05 False/0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa logika output
dari gerbang XOR (Y) merupakan dari hasil
penjumlahan dari logika input A dan B, tetapi untuk
penjumlahan logika yang besarnya sama bernilai 0
dan penjumlahan logika yang berbeda bernilai 1,
secara matematika output gerbang XOR dapat ditulis
sebagai berikut :
Percobaan 2 : Half Adder
Dari tabel 8 tentang keluaran rangkaian Half adder :
Masukan Keluaran
A(V) B(V) Carry(V) Sum(V)
0 0 0,05 0,05
0 5 0,03 3,26
5 0 0,03 3,70
5 5 4,00 0,03
Dengan menggunakan aturan sebagaimana
yang telah disebutkan di atas [2], maka dapat
ditentukan logika dari keluaran rangkaian Half
Adder ini adalah sebagai berikut :
Masukan :
A + B
A(V) Logika B(V) Logika
0 0 0 0
0 0 5 1
5 1 0 0
5 1 5 1
Keluaran :
Carry(V
)
LogikaSum(V)
Logika
0,05 0 0,05 0
0,03 0 3,26 1
0,03 0 3,70 1
4,00 1 0,03 0
Dari tabel di atas dapat dituliskan persamaan
matematika dari output rangkaian Half adder sebagai
berikut :
Sum = (AxB)+(AxB)=
Carry = AxB
Jika diperhatikan tabel kebenaran gerbang
NOT,AND,OR,NAND,NOR,XOR dan Half Adder
yang diperoleh pada percobaan ini telah sesuai
dengan tabel kebenarannya dari referensi [1].
6. Kesimpulan
1. Karakteristik dari gerbang logika dapat dilihat
dari tabel kebenarannya.
2. Tabel kebenaran rangkaian gerbang logika dan
rangkaain half Adder dari percobaan telah
sesuai dengan tabel kebenaran setiap rangkaian
tersebut dari referensi.
3. Half adder adalah contoh dari penjumlahan
bilangan dalam bentuk bilangan biner yang
menghasilkan jumlahan(sum) dan lebihnya
(carry)
7. Referensi
1. Laboratorium Elektronika dan
Instrumentasi; Modul Praktikum : Analog
dan Digital; Bandung : Penerbit ITB, 2012.
2. Suprijadi Haryono, Catatan kuliah
Rangkaian Analog dan Digital, tidak
dipublikasikan, 2012.
3. http://nic.unud.ac.id, diakses tanggal 6 April
2012.
4. http://lecturer.eepis-its.edu, diakses tanggal 6
April 2012.