laporan modul 1.docx

download laporan modul 1.docx

of 20

Transcript of laporan modul 1.docx

LAPORAN RESMIPRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAUT

LUTFI RAHMAWATI26020114120043ILMU KELAUTAN - ASHIFT 1

LAELI RIZKI BASUKI 2602011312028ZAHARA LINDRA RAHMADIA 2602011312011

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTANJURUSAN ILMU KELAUTANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2014TOPIK I: TEKNIK MIKROSKOPIKTabel bagian bagian mikroskop NoNama bagian mikroskopKeterangan

1Lensa Okulerlensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.

2Lensa objektiflensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.

3Tabung mikroskopbagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

4makrometerbagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.

5Micrometerpemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat.

6Revolverbagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif.

7Diagfragmabagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk.

8Kondensorbagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini bisa putar dan dinaik-turunkan.

9Meja mikroskopmeja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan objek yang diamati.

10Penjepitsebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.

11Lengan mikroskopberfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.

12Kaki mikroskoppenyangga atau penopang mikroskop.

Kekuatan Obyektif : rendah tingg dengan imersiTotal perbesaran :

1. Bagian-bagian mikroskop

Lensa okuler

Kepala mikroskop

Leher mikroskop

Revolver

Lensa objektif

Meja Preparat

Makrometer Kondensor

MikrometerDiafragma

Penggerak meja mikroskop Kaki mikroskop

Sumber cahaya

Pengatur cahaya

2. Fungsi bagian-bagian mikroskop a. Fungsi lensa diafragmaYaitu untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masukb. Fungsi kondensorYaitu untuk mengumpulkan cahaya yang masuk c. Fungsi revolverYaitu untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya d. Fungsi makrometerYaitu untuk menaikkan dan menurunkan miskroskop secara cepate. Fungsi micrometerYaitu untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambatf. Fungsi penjepit pada meja benda Yaitu untuk menjepit kaca preparat yang melapisi objek agar dapat mudah bergerak3. Mikroskop yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :a. Jumlah lensa okuler yaitu 2 mempunyai perbesaran 10x b. Jumlah lensa obyektif yang ada di revolver yaitu 4c. Sebutkan masing-masing perbesaran obyektif tersebut 4x,10x,40x, dan 100xd. Hitung total pembesaran untuk tiap kombinasi okuler / obyektif dari mikroskop yang digunakan untuk praktikum ini Perbesaran OkulerXPerbesaran obyektif = Total perbesaran

10440

1010100

1040400

101001000

Menggunakan Mikroskop

1. Cara meletakan preparat yang akan diamati dengan mikroskop Letakkan preparat pada meja mikroskop di bawah lensa objektif dengan perbesaran yang diinginkan. Jepit preparat dengan menggunakan penjepit agar tidak goyang dan semakin fokus. Atur posisi meja menggunakan makrometer atau mikrometer sampai diperoleh fokus yang tepat.

2. Cara mengatur besarnya cahaya yang mengenai preparatApabila menggunakan mikroskop biasa, pengaturan intensitas cahaya dilakukan dengan menggerakan cermin ke arah datangnya sinar matahari, yang kemudian akan dikumpulkan pada kondensor dan di atur intensitasnya dengan diafragma yang bagian penutupnya dapat di putar-putar untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk. Sedangkan menggunakan mikroskop cahaya berbedanya hanya terletak pada sumber cahaya. Pada mikroskop cahaya sumber cahaya yang didapat berasal dari lampu (Anonim, 2015).

3. Cara mengatur agar preparat berada tepat dibawah lensa obyektifKetika preparat sudah diletakan di meja preparat, preparat di gerakan dengan memutar coarse focus knob sesuai dengan kebutuhan hingga obyek penelitian berada di bawah lensa obyektif. Saat coarse focus knob di putar, preparat akan bergeser. Setelah itu, baru dapat disesuaikan letaknya di bawah lensa objektif.

4. Cara menempatkan lensa obyektif sesuai dengan perbesaran yang diinginkanDengan cara mengamati objektif menggunakan perbesaran tertentu, jika perbesaran yang digunakan dirasa kurang pas karena tidak bisa digunakan untuk melihat detail-detail objek yang diamati, atur perbesaran lensa objektif dengan cara memutar revolver hingga lensa objektif dengan perbesaran yang diinginkan tepat pada posisinya.

5. Cara mendapatkan focus bayangan Yaitu dapat dilakukan dengan mengubah lensa obyektif yang memiliki perbesaran lemah dengan yang lebih kuat. Sebagai contoh lensa obyektif perbesaran 5x dapat diganti dengan 10x atau 40x dengan memutarkan revolver sampai terdengar suara klik. Pemutaran harus diputar ke depan atau kebelakang agar diperoleh obyek yang lebih jelas.

6. Perbedaan antara resolving power dan magnifying power lensaResolving power merupakan kemampuan dari suatu lensa untuk melihat sebuah benda sebagai objek yang terpisah secara jelas, sedangkan Magnifying power merupakan kekuatan perbesaran pada mikroskop, hal ini dapat diatur dengan pemilihan lensa objektif dan okuler secara tepat (Anonim, 2015).

7. Mengapa pada saat menyimpan atau membawa mikroskop lensa obyektif diposisikan pada lensa dengan kekuatan yang paling kecil ?Karena agar dapat diperoleh jarak terjauh dengan meja preparat sehingga menghindari lensa objektif bergesekan atau berbenturan dengan meja preparat yang dapat menyebabkan kerusakan pada lensa pada saat menyimpan ataupun membawa.

8. Mengapa minyak imersi diperlukan pada saat menggunakan lensa obyektif perbesaran 100Minyak imersi marupakan minyak yang dipakai untuk olesan pada mikroskop yang fungsinya untuk memperjelas objek dan melindungi mikroskop itu sendiri. Minyak imersi diperlukan pada saat menggunakan lensa objektif perbesaran 100 karena semakin besar kekuatan perbesaran lensa objektif akan semakin kecil daya pisahnya. Semakin kecil daya pisah, akan semakin kuat kemampuan lensa untuk memisahkan dua titik yang berdekatan, sehingga struktur benda akan terlihat terlalu besar dan resolusinya akan menjadi buruk, untuk itu daya pisah harus diperkuat. Daya pisah dapat diperkuat dengan cara memperbesar indeks bias, cara memperbesar indeks bias adalah dengan menggunakan minyak imersi (Putnomo, 2008).

9. Apa fungsi iris diaphragmBerfungsi untuk mengatur besarnya cahaya yang diteruskan, dan merupakan faktor penting dalam menentukan intensitas cahaya. Iris diafragma dioperasikan dengan cara mengurangi atau menambah besarnya aperture diaphragm. Nilai dari aperture diaphragm disesuaikan dengan perbesaran obyektif yang digunakan dan kemampuan optik mata pengamat (Purnomo, 2008).

10. Bagaimana meningkatkan resolusi mikroskop andaDengan cara meningkatkan indeks bias yang dapat diperoleh dengan meneteskan minyak imersi

11. Di mikrobiologi lensa obyektif dengan kekuatan berapa yang biasa digunakan? Jelaskan Dengan cara memutar revolver untuk mengganti lensa objektif yang akan digunakan. Semakin tinggi kekuatan lensa maka semakin besar resolisi lensa Digunakan minyak imersi pada keuatan lensa 1000x agar objek yang diamati lebih terlihat jelas

12. Di mikrobiologi lensa okuler dengan kekuatan berapa yang biasa digunakan? JelaskanKekuatan lensa okuler yang sering digunakan adalah 10x, karena dengan perbesaran tersebut yang dikalikan dengan kekuatan lensa objektif yang sama yaitu 10x akan diperoleh total perbesaran 100x, sehingga hasil yang diperoleh akan terlihat jelas dan objek dapat diamati dan dideskripsikan dengan baik. Ukuran perbesaran ideal untuk mengamati dan mendeskripsikan suatu objek adalah 10x10

13. Mengapa diperlukan untuk melakukan kalibrasi ocular micrometer Pengamatan dan pengenalan mikroorganisme seringkali memerlukan ukuran mikroorganisme. Pengukuran dapat dikerjakan dengan menggunakan mikrometer okuler yang telah dikalibrasi. Kalibrasi dilakukan agar mendapatkan nilai ukur / hasil ukur yang lebih presisi/ pasti dan dapat menjadi suatu skala yang sama yang akan dimanfaatkan sebagai standarisasi.

Simpulan dan Saran : Simpulan :1. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan mengamati obyek yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.2. Fungsi bagian bagian mikroskop :NoNama bagian mikroskopKeterangan

1Lensa Okulerlensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.

2Lensa objektiflensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.

3Tabung mikroskopbagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

4makrometerbagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.

5Micrometerpemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat.

6Revolverbagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif.

7Diagfragmabagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk.

8Kondensorbagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini bisa putar dan dinaik-turunkan.

9Meja mikroskopmeja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan objek yang diamati.

10Penjepitsebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.

11Lengan mikroskopberfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.

12Kaki mikroskoppenyangga atau penopang mikroskop.

Saran :1. Untuk praktikan harus hati-hati dalam menggunakan alat praktikum terutama yang mudah pecah2. Jika penggunaan bunsen sudah tidak dipakai segera dimatikan agar tidak mengenai yang lain

Pustaka Anonim. 2015. Mikroskop. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Syiah Kuala. AcehHarleyPrescott:, 2002. Laboratory Exercises in Microbiology, Fifth Edition, The McGrawHill Companies, 449 pJ. A. Morello, P. A. Granato, H. E. Mizer. 2003. Laboratory Manual and Workbook in Microbiology, The McGrawHill Companies, 285 pPurnomo, Bambang. 2008. Peralatan dan Prosedur Laboratorium. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu. Bengkulu

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................

TOPIK II: TEKNIK PENGECATAN

Hasil (Hal.23)

Bacillus subtilis, Micrococcus luteus, Spirillum volutans

1. Kapan dilakukan pengecatan negativePewarnaan negatif atau pengecetan negatif adalah pewarnaan yang dilakukan bukan pada mikrobanya melainkan pewarnaan tersebut ditunjukan pada latar belakang dari sel-sel mikroba. Pewarnaan ini merupakan pewarnaan yang tidak langsung. Pewarnaan negatif berguna untuk melihat bentuk-bentuk sel yang sesungguhnya serta berguna untuk pengukuran-pengukuran bakteri.

2. Sebutkan tiga cat yang dapat digunakan untuk pengecatan negative Cat Asam (Nigrosin) Cat Basa (Methlen blue, crystal violet dansafranin) Cat Netral (Neutral stains)

3. Mengapa sel bakteri tetap tidak tercat pada prosedur pengecatan sederhana ? Menurut Sumarsih (2003) dalam kondisi pH mendekati netral, dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif sehingga prosedur pengecatan sederhana akan ditolak oleh dinding sel. Oleh karena itu sel menjadi tidak berwarna (tetap tidak tercat).

4. Apa keuntungan pengecatan negative ?Pengecatan negatif adalah mewarnai latar belakang objek atau sel tetapi tidak mewarnai objek. Keuntungan adalah sel mudah dilihat karena kontras dengan latar belakangnya.

5. Mengapa pada pengecatan negative suspensi bakteri tidak boleh difiksasi dengan panas sebelum pengecatan? Karena pada pengecatan negatif, yang diwarnai adalah latar belakang dari objek yang merupakan kaca preparat, sedangkan objek yang merupakan bakteri tetap transparan karena tidak menyerap zat warna. Menurut Sumarsih (2003) Fiksasi pada pengecatan negatif tidak dengan panas melainkan dengan udara.

6. Mengapa pengecatan negative disebut juga pengecatan tidak langsung? Karena prinsip pengecatan negatif adalah mewarnai latar belakang objek menjadi hitam gelap agar objek dapat terlihat, bukan mewarnai langsung objeknya (Sumarsih, 2003).

7. Mengapa pada waktu membuat smear tipis gelas benda diposisikan pada sudut 45o diatas gelas benda yang mengandung suspensi bakteri-cat ?Hal ini menurut Suriawiria (2002) dilakukan dengan tujuan memperoleh hasil smear yang tipis, bagus, dan tanpa gelembung, sehingga mudah saat diamati dengan mikroskop.

HAL 251. Kenapa sebelum dilakukan pengecatan bakteri dilakukan terlebih dahulu pembuatan smear dan fiksasi?Menurut Tryana (2008) , pembuatan smear dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan proses pengecatan dan pengamatan dengan mikroskop karena objek diletakkan di atas kaca preparat. Sedangkan fiksasi bertujuan untuk membunuh bakteri namun tidak merusak morfologinya (morfologi tetap utuh).

2. Pada waktu membuat smear mengapa kultur yang dipindahkan kegelas benda tidak boleh terlalu banyak?Karena bila terlalu banyak, kultur akan memenuhi gelas benda dan pada saat ditutup dengan penutup benda akan menimbulkan gelembung yang mengakibatkan objek akan sulit diamati (Tryana, 2008).

3. Mengana pada proses fiksasi dengan pemanasan, smear tidak boleh terlalu lama dipanaskan diatas lampu spiritus?Karena jika dipanaskan terlalu lama dapat merusak morfologi dan struktur bakteri yang akan diamati.

HAL. 27-291. Bagaimana sifat gram bakteri E. coli dan S. Aureus ? Jelaskan !Menurut Bakteri E. Coli termasuk dalam bakteri gram positif karena bakteri tersebut tetap pada warna ungu saat dilakukannya pengecatan dengan menggunakan crystal violet, sedangkan pada bakteri S. Aureus termasuk dalam bakteri gram negatif karena bakteri tersebut tidak tetap pada warna ungu melainkan setelah diberi safranin bakteri menjadi berwarna merah.

2. Apa perbedaan antara pengecatan sederhana dengan pengecatan diferencial !Pengecetan sederhana merupakan pengecetan dengan menggunakan satumacam zat warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk mengetahui morfologi dan susunan selnya. Pengecetan ini dapat menggunakan pewarnaan basa pasda umumnya antara lain kristal violet , metylen blue , karbol , fuchsin , dan safranin. Sedangkan Pengecatan diferensial merupakan teknik pewarnaan yang menampilkan perbedaan di antara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba, teknik pewarnaan ini menggunakan tidak hanya satu jenis larutan zat warna (Lestari, 2013).Perbedaan pengecatan sederhana dan pengecatan diferensial yaitu pada pengecatan sederhana hanya menggunakan satu jenis zat warna saja, sedangkan pada pengecatan diferensial menggunakan leboh dari satu jenis zat warna. Selain itu pengecatan sederhana hanya satu perwarnaan tunggal sedangkan pengecatan diferensial banyak jenisya yaitu pewarnaan gram, pewarnaan spora, pewarnaan tahan asam, pewarnaan giemsa, pewarnaan kapsul, dan pewarnaan flagel (Lestari, 2013).

3. Sebutkan nama reagent dan tujuan penggunaan masing-masing pada pengecatan gram! Menurut Lestari (2013), nama reagent dan tujuan penggunaannya yaitu :a. MordantReagent pada mordant yaitu larutan lugol yang bertujuan untuk melekatkan warnab. Cat utamaReagent pada cat utama yaitu larutan kristal violet yang betujuan untuk memberi warna dasarc. DecolorizerReagent pada decolorizer yaitu larutan alkohol yang bertujuan untuk melunturkan warnad. CounterstainReagent pada counterstain yaitu larutan safranin yang bertujuan untuk indikator gram positif dan gram negatif

4. Tahapan mana yang paling penting atau yang paling menjadi penyebab hasil pengecatan gram yang buruk? Jelaskan!Tahapan yang paling penting dalam pengecetan gram yaitu tahap pemeberian larutan safranin, karena tahap ini menjadi penentu apakah bakteri tersebut dalam indikator gram positif atau gram negatif

5. Mengapa kultur muda yang dipakai dalam pengecatan gram ?Karena umur kultur mempengaruhi kemampuan penyebaran warna, sebaiknya pengunaan kultur tidak lebih dari 24 jam

6. Apa yang dimaksud dengan gram variabelGram variable merupakan bakteri yang ada pada usia tertentu dapat berubah menjadi gram positif dan negatif, contohnya seperti bakteri yang termasuk dalam famili Baciliaceae

7. Bagian sel apakah yang paling terlibat dalam pengecatan gram ? mengapa?Bagian dari sel yang paling terlibat dalam pengecatan gram yaitu pada bagian dinding sel, karena dinding sel yang akan mengikat warna yang akan menentukan jenis dari sel tersebut. Jika bakteri tersebut masuk dalam gram positif, maka peptidoglikan yang tebal akan mempunyai warna ungu. Sedangkan jika bakteri tersebut masuk dalam bakteri negatif, maka peptidoglikan akan berwarna merah

8. Jelaskan bagaimana mekanisme respon bakteri gram positif dan bakteri gram negatif terhadap tiap tahapan dalam prosedur pengecatan gram ! Bakteri gram positifKetika preparat yang terdapat bakteri ditetesi dengan crystal violet, maka akan langsung mengikat warna ungu walaupun sudah diberi larutan aquadest. Kemudian ditetesi dengan larutan lugol yang akan membuat warna ungu pada bakteri akan semakin menempel kuat sehingga jika ditetesi dengan alkohol warna ungu yang telah menempel pada bakteri tidak luruh atau luntur, dan setelah itu ditetesi dengan menggunakan larutan safranin maka warna merah pada safranin tersebut tidak akan menempel pada bakteri tersebut Bakteri gram negatifKetika preparat yang terdapat bakteri ditetesi dengan crystal violet makan bakteri tersebut akan tercat warna ungu, namun ketika bakteri tersebut ditetesi dengan menggunakan aseton warna ungu maka akan luntur, dan setelah ditetesi dengan mengunakan safranin maka bakteri tersebut akan tercat warna merah

Simpulan dan saran : Simpulan :1. Pengecatan bakteri terdapat 2 cara yaitu pengecatan sederhana dan pengecatan diferensil 2. Pemberian larutan safranin dapat menentukan indikator gram positif berwarna ungu dan gram negatif berwarna merah

Saran : 1. Sebelum melakukan praktikum, praktikan diberi bekal pengetahuan tentang bagaimana cara pengecatan bakteri dan kegunaan dari crystal violet, lugol,alkohol dan safranin2. Praktikan harus berhati-hati dalam melakukan praktikum terutama untuk alat yang akan digunakan

Pustaka HarleyPrescott:, 2002. Laboratory Exercises in Microbiology, Fifth Edition, The McGrawHill Companies, 449 pJ. A. Morello, P. A. Granato, H. E. Mizer. 2003. Laboratory Manual and Workbook in Microbiology, The McGrawHill Companies, 285 pLestari, Rina. 2013. Pewarnaan Sederhana, Negatif, Kapsul Dan Gram. Program Studi D3 Kebidanan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta. Yogyakarta

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................

TOPIK III: PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI

Pembahasan (HAL. 33-35)

1. Jelaskan fungsi media pada penelitian mikrobiologiFungsi media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara yang berguna untuk membiakkan mikroba. Media juga digunakan sebagai tempat tumbuhnyamikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan maka dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.

2. Jelaskan ada berapa jenis media berdasarkan konsistensinyaBerdasarkan konsistensinya media agar dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : PadatMedium padat merupakan medium yang mengandung agar sekitar 15% dari total komposisi keseluruhan Semi padatMedia semi padat dapat digunakan dengan komposisi agar sebanyak 0,3%-0,4%. Media ini dapat berbentuk cair namun jika di diamkan, ia akan berubah wujud menjadi padat CairMedium cair memiliki contoh yaitu nutrient broth yang dalam komposisinya tidak mengandung agar sama sekali

3. Apa fungsi pemanasan pada saat membuat media agarPemanasan pada saat pembuatan media merupakan proses sterilisasi, hal ini bertujuan untuk memusnahkan sel dan spora mikroba, sehingga media menjadi steril dan tidak terkontaminasi.

4. Kenapa pada saat membuat media agar dilakukan pengadukan secara menerus ?Pengadukan secara terus-menerus pada saat pembuatan media bertujuan agar bahan penyusun media homogen dan tercampur merata, supaya pada saat media berubah menjadi agar bahan merata di semua bagian.

5. Kenapa media pada penelitian mikrobiologi perlu dilakukan sterilisasi?Sterilisasi media bertujuan agar media tidak terkontaminasi dengan bahan lain yang terdapat di lingkungan sekitarnya dan menghilangkan bahan lain yang menempel pada media.

6. Ada berapa macam sterilisasi media yang anda ketahui ? jelaskan jawaban anda !Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu : Zat kimiaBiasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfekt anantara lain alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap seperti halnya alkohol.Umumnya isopropyl alkohol 70-90% adalah yang termurah, namun merupakan antiseptik yang sangat efisien dan efektif. FisikSterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran. Filtrasi membran filtratDi dalam sterilisai secara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikronatau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang pekapanas, misalnya larutan enzim dan antibiotic.

Ada 5 metode umum seterilisasi yaitu:a. Sterilisasi panas dengan tekanan atau sterilisasi uap (autoklaf)b. Sterilisasi panas kering (Oven)c. Sterilisasi Tyndllisasid. Sterilisasi dengan penyaringan (Filtrasi)e. Sterilisasi radias

7. Kenapa pada saat sterilisasi menggunakan autoklaf perlu dilakukan pengeluaran udara dalam autoklaf ?Agar tekan udara di dalam autoklaf menjadi 0 dan pengeluaran udara dalam autoklaf untuk menghindari kontaminasi bahan yang akan di uji melalui udara

8. Apa fungsi katup pengaman pada autoklaf ?Fungsi katup pengaman sebagai pengaman dari lonjakan tekanan yang terjadi di dalam autoklaf dan tidak ada uap yang keluar dari autoklaf.

Simpulan dan saran : Simpulan :1. Macam-macam sterilisasi media : Zat kimia Pemanasan Filtrasi membram filter2. Ada 5 metode umum seterilisasi yaitu: Sterilisasi panas dengan tekanan atau sterilisasi uap (autoklaf) Sterilisasi panas kering (Oven) Sterilisasi Tyndllisasi Sterilisasi dengan penyaringan (Filtrasi) Sterilisasi radias Saran : Praktikan harus lebih berhati-hati pada saat pemanasan karena proses tersebut sangat penting dalam sterilisasi Kami sebagai praktikan sangat mengharapkan bimbingan dan arahan dari para asisten baik pada saat praktikum maupun pada saat pembuatan laporan

Pustaka Sumarsih, Sri. 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Fakultas Pertanian Upn Veteran Yogyakarta. Yogyakarta Suriawiria. 2002. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek.Jakarta: PT. GaraemediaTryana, S.T. 2008.Dasar-Dasar Mikrobiologi.Djambatan. Malang

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................