Laporan Mingguan Stoikiometri Rani

9
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR STOIKIOMETRI Oleh : Nama : Rizky Wirani NRP : 133020030 Kelompok : B Meja : 1 (Satu) Tanggal Percobaan : 24 Oktober 2013 Asisten : Angkeu Nur Rahmawati

description

kimdas

Transcript of Laporan Mingguan Stoikiometri Rani

Page 1: Laporan Mingguan Stoikiometri Rani

LAPORAN MINGGUANPRAKTIKUM KIMIA DASAR

STOIKIOMETRI

Oleh :Nama : Rizky WiraniNRP : 133020030Kelompok : BMeja : 1 (Satu)Tanggal Percobaan : 24 Oktober 2013Asisten : Angkeu Nur Rahmawati

LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG2013

Page 2: Laporan Mingguan Stoikiometri Rani

STOIKIOMETRI

Rizky Wirani133020030

Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK

Ilmu kimia adalah ilmu yang berdasarkan percobaan, dengan mempelajari ilmu kimia seseorang dapat menuliskan rumus dari suatu senyawa kimia. Stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia, baik sebagai pereaksi maupun sebagai hasil reaksi. Tujuan percobaan stoikiometri adalah untuk menentukan hasil reaksi kimia dari percobaan selain itu agar praktikan dapat dengan mudah menuliskan rumus dari suatu senyawa dan mempelajari stoikiometri. Prinsip percobaan stoikiometri adalah berdasarkan metode Variasi Kontinyu, dimana dalam metode ini dilakukan sederet pengamatan kuantitas molar totalnya sama. Tapi masing-masing kuantitas pereaksi berubah-ubah. Salah satu sifat fisika dipilih diperiksa seperti : massa, volume, suhu, dan daya serap. Oleh karena itu, kuantitas pereaksi berlainan, perubahan harga sifat fisika dari sistem ini dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem. Hasil dari percobaan stoikiometri ini adalah dalam mereaksikan NaOH 1 M dan CuSO4 1 M didapatkan titik maksimum yaitu saat volume larutan berada di 20 ml NaOH dan 10 ml CuSO4 serta titik minimum berada di saat volume larutan 25 ml NaOH dan 5 ml CuSO 4. Sedangkan dalam mereaksikan NaOH 1 M dengan CH3COOH 1 M didapatkan titik maksimum yaitu saat volume larutan berada di 20 ml NaOH dan 10 ml CH3COOH serta titik minimum berada di saat volume larutan 25 ml NaOH dan 5 ml CH3COOH. Kesimpulan percobaan stoikiometri ini adalah dalam mereaksikan dua buah zat yang memiliki kuantitas molar totalnya sama tetapi kuantitas pereaksi berubah-ubah maka akan didapatkan suatu titik maksimum atau minimum yang sesuai dengan stoikiometri sistem. Dimana titik maksimum dan minimum itu merupakan titik yang dicapai pada angka yang dihasilkan dalam percobaan dengan perbandingan suhu dan molar pereaksinya. Titik maksimum seharusnya terletak saat volume larutan masing-masing 15 ml sedangkan titik minimum seharusnya terdapat di dua titik yaitu saat 25 ml zat pertama dengan 5 ml zat kedua dan 5 ml zat pertama dengan 25 ml zat kedua.Key words : Stoikiometri, Molaritas, Normalitas

PENDAHULUAN

Ilmu kimia adalah ilmu yang berdasarkan percobaan, dengan mempelajari ilmu kimia seseorang dapat menuliskan rumus dari suatu senyawa kimia misalnya barium sulfat (BaSO4), perak klorida (AgCl), perak khromat (AgCrO4). Selain dapat menuliskan rumus senyawa tersebut, tentu saja harus dapat membuktikan melalui eksperimen. Dalam percobaan ini, akan dipelajari salah satu cara yang sangat mudah untuk mempelajari stoikiometri beberapa reaksi.

Dasar dari percobaan ini ialah metode variasi kontinyu. Dalam metode ini dilakukan sederet pengamatan kuantitas molar totalnya sama tetapi kuantitas pereaksinya berubah-ubah (bervariasi). Salah satu sifat fisika tertentu dipilih untuk diamati seperti : massa, volume, suhu, atau daya serap. Oleh karena itu, kuantitas pereaksi berlainan, perubahan harga sifat fisika dari sistem ini dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem. Bila digambarkan grafik aluran sifat fisika yang diamati (diukur) yang terdapat kuantitas pereaksinya, maka akan diperoleh suatu titik maksimum atau minimum yang sesuai dengan titik stoikiometri sistem, yaitu yang menyatakan perbandingan peraksi-pereaksi dalam senyawa.

Tujuan percobaan stoikiometri adalah untuk menentukan hasil reaksi kimia dari percobaan selain itu agar praktikan dapat dengan mudah menuliskan rumus dari suatu senyawa dan mempelajari stoikiometri.

Prinsip percobaan stoikiometri adalah berdasarkan metode Variasi Kontinyu, dimana dalam

metode ini dilakukan sederet pengamatan kuantitas molar totalnya sama. Tapi masing-masing kuantitas

pereaksi berubah-ubah. Salah satu sifat fisika dipilih diperiksa seperti : massa, volume, suhu, dan daya serap. Oleh karena itu, kuantitas pereaksi berlainan, perubahan harga sifat fisika dari sistem ini dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem.

METODOLOGI

Bahan dan AlatPada percobaan reaksi-reaksi kimia ini digunakan

beberapa bahan yaitu larutan NaOH 1 M, larutan CuSO4 1 M, larutan CH3COOH 1 M. Sedangkan alat yang digunakan adalah gelas kimia, termometer, filler, pipet seukuran 5 ml, pipet seukuran 10 ml, pipet seukuran 25 ml, aquades, gelas ukur, dan tissue.

Metode Percobaan

Pada percobaan stoikiometri ini digunakan beberapa metode yaitu.1. Ke dalam 5 buah gelas kimia, masukkan 25 ml NaOH 1 M ke dalam gelas kimia dan catat temperaturnya. Masukkan 5 ml CuSO4 1 M ke dalam gelas kimia dan catat temperaturnya. Campurkan 25 ml NaOH 1 M dan 5 ml CuSO4 1 M yang masing-masing telah diukur temperaturnya, setelah itu diaduk kemudian amati temperatur campuran tersebut! Ulangi percobaan menggunakan 20 ml NaOH dan 10 ml CuSO4, 15 ml NaOH dan 15 ml CuSO4, 20 ml NaOH dan 10 ml CuSO4, serta 5 ml NaOH dan 25 ml CuSO4.

2. Ke dalam 5 buah gelas kimia, masukkan 25 ml NaOH 1 M ke dalam gelas kimia dan catat temperaturnya. Masukkan 5 ml CH3COOH 1 M ke dalam gelas kimia dan catat temperaturnya. Campurkan 25 ml NaOH 1 M dan 5 ml CH3COOH 1 M yang masing-masing telah diukur temperaturnya,

Page 3: Laporan Mingguan Stoikiometri Rani

setelah itu diaduk kemudian amati temperatur campuran tersebut! Ulangi percobaan menggunakan 20 ml NaOH dan 10 ml CH3COOH, 15 ml NaOH dan 15 ml CH3COOH, 20 ml NaOH dan 10 ml CH3COOH, serta 5 ml NaOH dan 25 ml CH3COOH.

Perubahan temperatur yag terjadi selama pencampuran ini diamati dan dicatat sebagai tempertaur akhir (TA), dimana perubahan temperatur (∆T) yaitu selisih dari TA dan TM (∆T = TA – TM). Setelah ∆T didapat kemudian buatlah grafik antara ∆T (Sumbu Y) dan volume asam/ basa (Sumbu X).

NaOH 1 M dan CuSo4 1 M

a.

25 ml NaOH 5 ml CuSO4 NaOH + CuSO4

b.

20 ml NaOH 10 ml CuSO4 NaOH + CuSO4

c.

15 ml NaOH 15 ml CuSO4 NaOH + CuSO4

d.

10 ml NaOH 20 ml CuSO4 NaOH + CuSO4

e.

5 ml NaOH 25 ml CuSO4 NaOH + CuSO4

NaOH 1 M dan CH3COOH 1 Ma.

25 ml NaOH 5 ml CH3COOH NaOH + CH3COOHb.

20 ml NaOH 10 ml CH3COOH NaOH + CH3COOHc.

15 ml NaOH 15 ml CH3COOH NaOH + CH3COOHd.

10 ml NaOH 20 ml CH3COOH NaOH + CH3COOHe.

5 ml NaOH 25 ml CH3COOH NaOH + CH3COOH

Dalam percobaan stoikiometri ini digunakan beberapa rumus, yaitu sebagai berikut.

Dimana, TM = Suhu campuran mula-mulaT. Zat 1 = Suhu mula-mula zat 1T. Zat 2 = Suhu mula-mula zat 2

Dimana, ∆T = Selisih suhuTA = Suhu akhir campuranTM = Suhu awal campuran

Dimana, n = jumlah mmol zatM = Konsentrasi larutanV = Volume larutan (dalam mililiter)

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Stoikiometri Sistem1 (NaOH-CuSO4)

T. NaOH T.CuSO4 TM TA ∆T mmol mmol mmol NaOH

T. Zat 1 + T. Zat 2TM =

2

∆T = TA – TM

n = M x V

Page 4: Laporan Mingguan Stoikiometri Rani

1 M 1 M (°C) (°C) (°C) NaOH CuSO4 mmol CuSO4

25 ml, 37,5°C 5 ml, 35,5°C 36,5°C 37°C 0,5°C 25 mmol 5 mmol 25/5 = 5 mmol

20 ml, 35,5°C 10 ml, 35°C 35,25°C 37,5°C 2,25°C 20 mmol 10 mmol 20/10 = 2 mmol

15 ml, 36°C 15 ml, 35,5°C 35,75°C 37,5°C 1,75°C 15 mmol 15 mmol 15/15 = 1 mmol

10 ml, 36°C 20 ml, 36°C 36°C 38°C 2°C 10 mmol 20 mmol 10/20 = 0,5 mmol

5 ml, 36,5°C 25 ml, 36,5°C 36,5°C 36,5°C 0°C 5 mmol 25 mmol 5/25 = 0,2 mmol

(Sumber: Rizky Wirani, 133020030, meja 01, kelompok B)

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 50

0.51

1.52

2.53

Titik Stoikiometri Sistem NaOH - CuSO4

Tmax (2 : 2,25)

mmol NaOHmmol CuSO4

Tmin (5 : 0,5)

Grafik 1. Hasil Pengamatan Percobaan Stoikiometri Sistem1 (NaOH-CuSO4)

T. NaOH1 M

T.CH3COOH1 M

TM(°C)

TA(°C)

∆T (°C)

mmolNaOH

mmol CH3COOH

mmol NaOHmmol CH3COOH

5 ml, 38°C 25 ml, 38°C 38°C 39°C 1°C 5 mmol 25 mmol 5/25 = 0,2 mmol

10 ml, 38°C 20 ml, 37°C 37,5°C 39°C 1,5°C 10 mmol 20 mmol 10/20 = 0,5 mmol

15 ml, 37°C 15 ml, 37°C 37°C 39°C 2°C 15 mmol 15 mmol 15/15 = 1 mmol

20 ml, 36°C 10 ml, 35,5°C 35,75°C 38,5°C 2,75°C 20 mmol 10 mmol 20/10 = 2 mmol

25 ml, 36°C 5 ml, 37°C 36,5°C 37°C 0,5°C 25 mmol 5 mmol 25/5 = 5 mmol

Tabel 2. Hasil Pengamatan Percobaan Stoikiometri Sistem 2 (NaOH-CH3COOH)(Sumber: Rizky Wirani, 133020030, meja 01, kelompok B)

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 50

0.5

1

1.5

2

2.5

3

Titik Stoikiometri Sistem NaOH - CH3COOH

mmol NaOHmmol CH3COOH

∆T

Tmax (2 : 2,75)

Tmin (5 : 0,5)

Grafik 2. Hasil Pengamatan Percobaan Stoikiometri Sistem 2 (NaOH-CH3COOH)Pada percobaan stoikiometri kali ini, dilakukan

dua kali percobaan yaitu sistem NaOH dengan CuSO4

dan NaOH dengan CH3COOH. Pada sistem 1, titik maksimum yang dicapai adalah ketika volume larutan berada di 20 ml NaOH dan 10 ml CuSO4 dengan selisih suhu 2,25°C. Sedangkan titik minimumnya terletak pada volume 25 ml NaOH dan 5 ml CuSO4 dengan

selisih suhu 0,5°C. Pada sistem 2, titik maksimum yang dicapai adalah ketika volume larutan berada di 20 ml NaOH dan 10 ml CH3COOH dengan selisih suhu 2,75°C. Sedangkan titik minimumnya terletak pada volume 25 ml NaOH dan 5 ml CH3COOH dengan selisih suhu 0,5°C. Namun, pada percobaan kali ini, praktikan masih mengalami kesalahan. Kesalahannya

Page 5: Laporan Mingguan Stoikiometri Rani

yaitu titik maksimum yang didapat praktikan terletak di volume larutan 20 ml dan 10 ml, seharusnya titik maksimum tersebut terletak pada volume 15 ml dan 15 ml. Kesalahan berikutnya adalah titik minimum yang didapat praktikan terletak di volume 25 ml NaOH dan 5 ml CuSO4 /CH3COOH sedangkan seharusnya terdapat dua titik minimum yaitu pada 25 ml NaOH dan 5 ml CuSO4 /CH3COOH serta 5 ml NaOH dan 25 ml CuSO4/

CH3COOH.Titik maksimum adalah titik maksimal yang

dicapai pada angka yang dihasilkan dimana kedua zat saling bereaksi sempurna dan tidak terdapat sisa reaksi yang berada di suhu tertinggi. Sedangkan titik minimum itu adalah titik minimal yang dicapai pada angka yang dihasilkan dimana kedua zat tidak saling bereaksi sempurna dan terdapat sisa reaksi yang berada di suhu terendah.

Stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia, baik sebagai pereaksi maupun sebagai hasil reaksi. Kata stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoicheon yang artinya unsur dan metron yang berarti mengukur. Seorang ahli Kimia Perancis, Jeremias Benjamin Richter (1762-1807) adalah orang yang pertama kali meletakkan prinsip-prinsip dasar stoikiometri. Menurutnya stoikiometri adalah ilmu tentang pengukuran perbandingan kuantitatif atau pengukuran perbandingan antar unsur kimia yang satu dengan yang lain (Anonim, 2012).

Hukum-hukum yang digunakan dalam stoikiometri adalah hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (hukum Proust), hukum perbandingan ganda (hukum Dalton), hukum-hukum gas seperti hukum Boyle, hukum Gay Lussac, hukum Boyle - Gay Lussac, dan hukum Avogadro (Anonim, 2013).

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan praktikan pada percobaa ini disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa faktor penyebab kesalahan tersebut adalah seperti kurangnya kebersihan alat-alat yang digunakan, seperti gelas kimia yang masih terdapat sisa-sisa larutan, termometer yang tidak dibersihkan dengan aquades, serta pipet seukuran yang tidak dibersihkan sehingga sisa larutan bercampur dengan larutan baru. Faktor lainnya yaitu terkenanya termometer dengan dinding gelas kimia sehingga pengukuran tidak akurat, terpegangnya dinding termometer dengan jari praktika sehingga yang terukur adalah suhu badan praktikan, ketidaktelitian praktikan dalam mengukur volume larutan sehingga larutan bisa saja kelebihan atau kekurangan, serta kurang lamanya pengukuran suhu dengan termometer karena seharusnya suhu diukur dalam waktu 5 menit, bisa saja praktikan terlalu cepat atau terlalu lama mengukurnya..

Parameter adalah sebuah alat ukur untuk melihat kesuksesan ataupun keberhasilan dari tujuan (Anonim 2010). Parameter yang digunakan pada percobaan stoikiometri kali ini adalah suhu karena dalam percobaan ini yang diamati adalah suhu. Suhu

merupakan salah satu sifat fisika yang harus diamati. Dengan mereaksikan dua zat yang memiliki kuantitas molar totalnya sama tetapi kuantitas pereaksi berubah-ubah (bervariasi) maka akan dihasilkan suhu yang berbeda-beda pula. Perbedaan suhu tersebut merupakan perubahan dari harga sifat fisika. Dengan melihat perubahan harga sifat fisika tersebut itulah dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri.

Percobaan stoikiometri ini juga dapat diaplikasikan dalam bidang pangan. Aplikasi pada bidang pangan dari stoikiometri ini adalah untuk mengukur dan mengetahui suhu dari tiap larutan dan dapat dengan mudah menuliskan suatu rumus senyawa dengan data eksperimen, selain itu kita dapat mengetahui pereaksi penyusun bahan pangan berubah bila kuantitas pereaksi bahan pangan tersebut diganti.

KESIMPULAN

Pada percobaan stoikiometri kali ini dapat disimpulkan bahwa suatu reaksi antara dua buah zat yang memiliki molaritas sama tetapi volume berbeda akan menghasilkan suhu yang berbeda pula. Perbandingan suhu dengan molaritas pereaksinya itu akan menghasilkan suatu titik maksimum atau titik minimum stoikiometri. Seperti pada sistem NaOH – CuSO4, titik minimumnya terletak di titik (5 : 0,5) sedangkan titik maksimumnya terletak di titik (2 : 2,25). Pada sistem NaOH – CH3COOH, titik minimumnya terletak di titik (5 : 0,5) sedangkan titik maksimumnya terletak di titik (2 : 2,75). Titik maksimum terletak di perubahan suhu yang tertinggi karena larutan itu merupakan campuran yang sempurna. Seharusnya campuran sempurna terjadi saat volume larutan masing-masing 15 ml. Sedangkan seharusnya terdapat dua titik minimum, yaitu saat volume 25 ml zat pertama dengan 5 ml zat kedua dan 5 ml zat pertama dengan 25 ml zat kedua.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. http://adhamaskipangeran.blogspot. com/2010/04/12.html. Parameter. Diakses : 28 Oktober 2013

Anonim. 2012. http://mychemistfun.blogspot.com/2012/ 12/stoikiometri-dan-persamaan-reaksi-kimia. html. Stoikiometri dan Persamaan Reaksi Kimia. Diakses : 27 Oktober 2013

Anonim. 2013. http://popowmomow.blogspot.com/2013/ 06/hukum-hukum-dasar-stoikiometri-kimia.html. Hukum-hukum Dasar Stoikiometri Kimia. Diakses : 28 Oktober 2013

Sutrisno, Ela Turmala dan Ina Siti Nurminabari. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung