Restoking Rani

download Restoking Rani

of 12

Transcript of Restoking Rani

BAB II ISI

2.1. Pengertian Biota Laut Yang Dilindungi Biota laut yang dilindungi adalah berbagai jenis organisme yang hidup di perairan laut yang dilindungi secara hukum. Indonesia memiliki berbagai jenis biota laut. Dari berbagai jenis biota laut tersebut banyak yang diekploitasi untuk kepentingan pribadi oleh manusia sehingga banyak dari biota laut tersebut yang populasinya berkurang drastis, sehingga biota-biota tersebut harus dilindungi karena: 1. Sulit berkembang biak 2. Populasinya menurun drastis 3. Ancaman manusia yang mengeksploitasi berlebihan, contoh : Telur Penyu 4. Ancaman manusia dari pembukaan lahan/penyempitan habitat 5. Endemisitas

2.2. Dasar-Dasar Peraturan Mengenai Biota Laut Yang Dilindungi Demi menjaga kelestarian biota maka pemerintah Indonesia

mengeluarkan perundang-undangan sebagai upaya penanggulangan penurunan jenis jenis spesies tertentu. Diantaranya : 1. Undang-undang no. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, berdasarkan undang-undang tersebut dijelaskan bahwa konservasi sumber daya alam hayati mengusahakan perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistem. 2. Undang-undang Konservasi No. 5 Tahun 1990 : Barang siapa yang mengambil, memiliki, membunuh, melukai, menyimpan, memelihara, mengangkut, memperdagangkan, satwa yang dilindungi tanpa izin, dipidana penjara maksimal 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000

(Seratus juta rupiah). Undang-undang 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. 3. Undang-undang Kehati No. 5 Tahun 1994 Keanekaragaman diantara

mahkluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragaman, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. 4. Undang undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sebagai contoh, yang dilakukan LIPI selain melakukan kegiatan budidaya, juga melakukan kegiatan pengawetan biota laut. 5. Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999. Isinya antara lain, perlunya penetapan status pelindungan bagi suatu kawasan untuk biota dikelola beserta habitatnya, kemudian dipelihara dan dikembangbiakkan. Dalam peraturan tersebut disebutkan, biota tertentu layak mendapat status dilindungi jika populasinya kecil, adanya penurunan populasi di alam yang sangat drastis serta penyebarannya terbatas (endemik). Biota dilindungi bukan berarti secara mutlak tidak dapat dimanfaatkan masyarakat, baik perorangan, organisasi berbadan hukum, maupun lembaga konservasi. Masyarakat dapat memanfaatkan biota laut yang dilindungi dengan cara penangkaran atau budidaya setelah mendapat izin tertulis dari pihak berwenang. Hal ini didasarkan Praturan Pemerintah No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

2.3. Jenis-Jenis Biota Laut Yang Dilindungi Di perairan indonesia selain memiliki potensi ekonomi melalui kegiatan perikanan dan pariwisata, juga merupakan rumah bagi berbagai jenis spesies laut yang terancam punah dan dilindungi, seperti berbagai jenis penyu, mamalia laut, hiu, berbagai jenis terumbu dan ikan karang, serta biota laut lainnya.

Hewan laut yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 MAMALIA

Suku Balaenopteridae

Nama Latin Balaenoptera musculus Balaenoptera physalus Megaptera novaeangliae Dugong dugon

Nama Lokal Paus biru Paus bersirip Paus bongkok Duyung paus (semua jenis dari famili cetacea)

Nama Internasional blue Whale common-finback whale humpback whale dugon all of species in the family

Dugongidae Cetacea

Dolphiniidae

lumba-lumba all of species in the air laut family (semua jenis dari famili ini)

Ziphiidae

lumba-lumba all of species in the air laut family (semua jenis dari famili ini)

REPTIL

Suku Dermochelyidae Chelonidae

Nama Latin Dermochelys coriacea Caretta caretta Chelonia mydas Eretmochelys imbricata Lepidodhelys olivacea Natator depressa

Nama Lokal Penyu belimbing Penyu tempayan Penyu hijau Penyu sisik Penyu ridel Penyu pipih

Nama Internasional leatherback turtle loggerhead turtle green turtle hawksbill turtle olive / pacific ridley flatback turtle

IKAN Suku Latimeria chalumnae Nama Latin Ikan raja laut Nama Lokal coelacanth Nama Internasional

CNIDARIA Suku Anthozoa Nama Latin Antiphates spp. Nama Lokal akar bahar/koral hitam (semua jenis dari marga ini) Nama Internasional All of species in the genus

MOLLUSCA

Suku Tridacnidae

Nama Latin Hippopus hippopus Hippopus porcellanus Tridacna crocea

Nama Lokal Kima tapak kuda Kima cina Kima kunia, Lubang

Nama Internasional horse's hoof, bear paw china clam crocus, safron colored-giant clam souther-giant clam great clams Largest claw mussel scaly, flutedgiant clam trumpet triton horned helmet top shell green shell, turban shell pearlychambered nautili

Tridacna derasa Tridacna gigas Tridacna maxima Tridacna squamosa Charonia tritonis Cassis cornuta Trochus niloticus Turbo marmoratus Nautilus pompillus

Kima selatan Kima raksasa Kima kecil Kima sisik, kima seruling Triton terompet Kepala kambing Susu bunder Batu laga, siput hijau Nautilus berongga

Ranellidae Cassidae Trochidae

Nautilidae

ARTHROPODA

Suku Limulidae

Nama Latin Tachypleus gigas

Nama Lokal Ketam tapak kuda

Nama Internasional horseshoe crab

2.3.1. Lumba-Lumba Perairan Indonesia berfungsi sebagai daerah migrasi yang penting bagi lebih dari 30 spesies mamalia laut, terutama di bagian timur Indonesia. Lebih dari sepertiga dari seluruh spesies paus dan lumba-lumba yang telah dikenal (bersamasama disebut cetacean) dapat dijumpai di laut Indonesia, termasuk Paus Biru yang langka dan terancam (Balaenoptera musculus). Ancaman utama terhadap spesies ini mencakup penangkapan yang tidak disengaja, terdampar, perburuan, dan rusaknya habitat laut mereka.

Gambar 1. Lumba-Lumba (Sumber : http://jakartaanimalaid.com) Klasifikasi Ilmiah Kerajaan Filum Kelas Ordo Famili :Hewan : Chordata : Mamalia : Cetacea : Delphinidae

Hewan-hewan dari ordo Cetacea adalah hewan menyusui yang sepanjang hidupnya ada di perairan dan telah melakukan berbagai adaptasi untuk kehidupan di lingkungan ini. Tubuhnya berbentuk seperti torpedo (streamline) tanpa sirip belakang. Sirip depannya mengecil dan memiliki sebuah ekor horisontal yang kuat untuk bergerak seperti baling-baling perahu. Lubang hidungnya (blowhole) berubah menjadi lubang peniup pada bagian atas kepalanya. Lubang ini berguna untuk pernapasan pada saat hewan itu berenang di permukaan air. Seperti setiap mamalia lumba-lumba yang berdarah panas, tidak dilahirkan dalam telur, dan menghirup udara. Seekor lumba-lumba bernafas biasanya sekali atau dua kali satu menit. Seekor lumba-lumba dapat menahan napas tidak lebih dari tujuh menit tetapi hanya jika keadaan darurat. Lumba-lumba memiliki sedikit rambut. Satu-satunya tempat rambut berada tepat di sebelah lubang sembur tersebut. Lumba-lumba memiliki lemak bukan bulu. Gigi lumba-lumba biasanya dibuat untuk menangkap tidak mengunyah. Jika lumba-lumba perlu membuat makanannya menjadi potongan kecil, ia akan menangkap makanan dan membuangnya ke air. Ini membuat lumba-lumba lebih mudah untuk memakannya. tidak dilahirkan dalam telur, dan menghirup udara. Seekor lumba-lumba bernafas biasanya sekali atau dua kali satu menit. Seekor lumba-lumba dapat menahan napas tidak lebih dari tujuh menit tetapi hanya jika keadaan darurat. Lumba-lumba memiliki sedikit rambut. Satu-satunya tempat rambut berada tepat di sebelah lubang sembur tersebut. Lumba-lumba memiliki lemak bukan bulu. Gigi lumba-lumba biasanya dibuat untuk menangkap tidak mengunyah. Jika lumba-lumba perlu membuat makanannya menjadi potongan kecil, ia akan menangkap makanan dan membuangnya ke air. Ini membuat lumba-lumba lebih mudah untuk memakannya. Rentang hidup rata-rata lumba-lumba mungkin 20 tahun atau kurang, meskipun, lumba-lumba telah hidup selama 48 tahun. Kita dapat mengetahui umur lumba-lumba adalah dengan melihat giginya. Setiap tahun tumbuh lapisan baru pada jaringan giginya. Saat lumba-lumba mati, gigi dapat dipotong untuk melihat berapa umur lumba-lumba itu, seperti cincin pada pohon.

Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. lumba-lumba bisa dijumpai di seluruh perairan laut di dunia, di perairan laut sebagian mereka menyukai hidup di perairan pantai (coastal) dan sebagian lagi di laut bebas (oseanik). Menurut UU Lingkungan Hidup Internasional, Lumba-lumba saat ini adalah mamalia laut yang dilindungi dan untuk itu setiap orang dilarang untuk menangkap, dan atau memeliharanya. Di Indonesia, Undang-undang yang melindungi Lumba-lumba adalah Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan diikuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, dimana didalam lampirannya ditegaskan bahwa Lumba-lumba adalah mamalia laut yang dilindungi oleh Undang-undang.

2.3.2. Penyu Indonesia adalah rumah bagi enam dari tujuh spesies penyu di dunia, karena memberikan tempat yang penting untuk bersarang dan mencari makan, disamping merupakan rute perpindahan yang penting di persimpangan Samudera Pasifik dan Hindia. Namun, populasi enam spesies penyu laut tercantum sebagai yang rentan, terancam, atau sangat terancam menurut IUCN Red List of Threatened Species [Daftar Merah Spesies Yang Terancam Menurut IUCN]. Ancaman utama yang dihadapi oleh penyu laut mencakup hancurnya habitat dan tempat bersarang, penangkapan, perdagangan ilegal dan eksploitasi yang membahayakan lingkungan.

Gambar 2. Penyu Belimbing (Sumber : http://blogs.unpad.ac.id)

Klasifikasi Ilmiah Kingdom Phylum Class Order Suborder Superfamily Family Spesies : Animalia : Chordata : Sauropsida : Testudines : Cryptodira : Chelonioidea : Dermochelyidae : Dermochelys coriacea Penyu belimbing memiliki karapas berwarna gelap dengan bintik putih. Ukuran penyu belimbing dapat mencapai 180 cm dan berat mencapai 500 kg. Penyu belimbing dapat ditemukan dari perairan tropis hingga ke lautan kawasan sub kutub dan biasa bertelur di pantai-pantai di kawasan tropis. Spesies ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di lautan terbuka dan hanya muncul ke daratan pada saat bertelur. Penyu belimbing betina dapat bertelur empat sampai lima kali per musim, setiap kali sebanyak 60 sampai 129 telur. Penyu belimbing bertelur setiap dua atau tiga tahun dengan masa inkubasi sekitar 60 hari (WWF, 2008). Habitat penyu ini perairan tropis hingga kawasan sub kutub. Makanan berupa ubur-ubur dan cumi-cumi. Penyu ini dapat dijumpai dari wilayah utara Alaska hingga kawasan selatan Tanjung Harapan Afrika.

Penyu belimbing telah bertahan hidup selama lebih dari ratusan juta tahun, kini spesies ini menghadapi kepunahan. Selama dua puluh tahun terakhir jumlah spesies ini menurun dengan cepat, khususnya di kawasan pasifik, hanya sekitar 2.300 betina dewasa yang tersisa. Hal ini menempatkan penyu belimbing pasifik menjadi penyu laut yang paling terancam populasinya di dunia. Di kawasan Pasifik, seperti di Indonesia, populasinya hanya tersisa sedikit dari sebelumnya (2.983 sarang pada 1999 dari 13000 sarang pada tahun 1984). Untuk mengatasi hal tersebut, pada tanggal 28 Agustus 2006 tiga Negara yaitu Indonesia, Papua New Guinea dan Kepulauan Solomon telah sepakat untuk melindungi habitat penyu belimbing melalui MoU Tri National Partnership Agreement.

2.3.3. Kima Kima termasuk dalam kelas Bivalvia, suatu kelompok hewan bertubuh lunak yang dilindungi sepasang cangkang bertangkup. Bernapas dengan insang yang bentuknya seperti lembaran yang berlapis-lapis. Alat gerak berupa kaki perut yang termodifikasi untuk menggali pasir atau dasar perairan. Beberapa jenis, melekatkan diri pada substrat berbatu dengan semacam rambut atau organ yang disebut byssus.

Gambar 3. Kima Raksasa (Sumber : //www.nmr-pics.nl/Tridacnidae/) Kima raksasa adalah spesies kerang terbesar di dunia yang masih hidup. Ukuran cangkang kerang ini dapat mencapai 120 cm dengan berat lebih dari 200 kg. Jika tidak terganggu, kima raksasa dapat hidup hingga berumur lebih dari 100

tahun. Rekor spesimen Tridacna gigas terbesar, dipegang oleh cangkang kima asal Indonesia, tepatnya dari Pantai Barat Tapanuli, Sumatera Utara. Ukuran panjang cangkang kima tersebut mencapai 137 cm dengan berat sekitar 250 kg. Saat ini, cangkang kima pemegang rekor itu, menjadi koleksi sebuah museum di Irlandia Utara. Rekor untuk spesimen kima terberat, menjadi milik cangkang yang berasal dari Pulau Ishagaki, Jepang. Kima tersebut memiliki panjang cangkang 115 cm dengan berat 333 kg Kima raksasa memiliki lipatan cangkang berjumlah 4 atau 5. Cangkangnya sangat besar, tebal dan berat. Saat dewasa, cangkang kima raksasa tidak dapat menutup dengan sempurna seperti cangkang jenis kima lainnya. Pada punggung lipatan terdapat deretan sisik yang tumpul dan sangat pendek. aerah sebaran kima raksasa lebih terbatas dibandingkan jenis kima lainnya, meliputi Teluk Benggala dan Laut Andaman, Laut China selatan hingga Filipina dan Jepang, seluruh Kepulauan Indonesia dan Australia Utara hingga Kepulauan Fiji.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Tridacna. http://en.wikipedia.org/wiki/Tridacna. Di akses pada hari Rabu 14 maret 2012. Pukul 16.59 WIB Dian.2009. Pengertian Biota Laut. biotalaut-pdlabu.blogspot.com

/2009/07/definisi-biota-laut.html. Di akses pada hari Rabu 14 maret 2012. Pukul 15.52 WIB Leo Tobing. 2011. LUMBA-LUMBA, MAMALIA LAUT YANG DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG. http://jakartaanimalaid.com/blog/2011/06/24 /lumba-lumba -mamalia-laut-yang-dilindungi-oleh-undang-undang/. Di

akses pada hari Selasa 13 Maret 2012. Pukul 18.30 WIB Steven. 2009. Mamalia Laut. http://steven-mamalialaut.blogspot.com/. Di akses pada hari Selasa 28 Februari 2012. Pukul 18.30 WIB Tarmidzi. 2009. Hewan Laut yang dilindungi. http://www.

terangi.or.id/index.php?option =com_content&view= article&id =26% 3Ahewan-laut-yangdilindungi&catid=13 %3Asains & Itemid= 2&

lang=id. Di akses pada hari Selasa 13 Maret 2012. Pukul 18.57 WIB