laporan-minggu-1 porouspot

5
Gambar 1 Desain Porous pot A. Tata Laksana Percobaan 1. Desain Porous Pot 2. Cara Pengerjaan - Guci keramik dan paralon disiapkan, lebih baik apabila body guci tersebut dicat kecuali bagian bawahnya. - Potongan keramik atau genting dengan ukuran yang sama dengan diameter dalam paralon disiapkan, kemudian lem pada daerah pinggir paralon hingga potongan keramik/genting dapat menempel, usahakan bagian keramik terluar tidak ditutupi lem agar prinsip pori pori terpenuhi - Penutup karet, kawat tembaga dirangkai sesuai dengan gambar 1. - Kristal CuSO4 dihancurkan, dan dilarutkan dengan akuades hingga larutan tersebut jenuh - Larutan CuSO4 diisikan ke dalam porouspot yang telah dibuat, pastikan kawat tembaga telah terendam dengan baik - Porous pot ditutup dengan baik dan usahakan tidak tumpah

description

porouspot

Transcript of laporan-minggu-1 porouspot

Page 1: laporan-minggu-1 porouspot

Gambar 1 Desain Porous pot

A. Tata Laksana Percobaan

1. Desain Porous Pot

2. Cara Pengerjaan

- Guci keramik dan paralon disiapkan, lebih baik apabila body guci tersebut

dicat kecuali bagian bawahnya.

- Potongan keramik atau genting dengan ukuran yang sama dengan

diameter dalam paralon disiapkan, kemudian lem pada daerah pinggir

paralon hingga potongan keramik/genting dapat menempel, usahakan

bagian keramik terluar tidak ditutupi lem agar prinsip pori pori terpenuhi

- Penutup karet, kawat tembaga dirangkai sesuai dengan gambar 1.

- Kristal CuSO4 dihancurkan, dan dilarutkan dengan akuades hingga larutan

tersebut jenuh

- Larutan CuSO4 diisikan ke dalam porouspot yang telah dibuat, pastikan

kawat tembaga telah terendam dengan baik

- Porous pot ditutup dengan baik dan usahakan tidak tumpah

Page 2: laporan-minggu-1 porouspot

Gambar 2 Porous pot yang dibuat

B. Pembahasan

Dibuat 2 pasang handmade porouspot,

sepasang porouspot yang terbuat dari guci keramik

dan sepasang porouspot yang terbuat dari paralon.

Dilakukan pengecatan pada sisi sisi guci keramik

agar proses difusi-osmosis antara cairan CuSO4

dengan akuades hanya terjadi di bagian bawah

porouspot. Sedangkan pada paralon dilakukan

pengeleman dengan pecahan genteng agar dapat

terjadi peristiwa difusi-osmosi pada bagian bawah

paralon.

Setelah itu dilakukan kalbrasi pada porouspot

dengan cara diukur nilai beda potensial antara

porouspot yang sama di dalam rendaman air.

Pada porouspot guci keramik diperoleh nilai

beda potensial sebesar 2.0 mv. Sehingga porouspot

guci tersebut telah terkalibrasi. Adapun factor yang

mempengaruhi nilai beda potensial adalah waktu

pengukuran, Molaritas cairan CuSO4 maupun

besarnya pori pada guci keramik tersebut.

Pada porouspot paralon juga diperoleh nilai

beda potensial sebesar 2.0 mv. Sehingga porouspot

tersebut telah terkalibrasi juga. Factor yang

mempengaruhipun sama seperti waktu pengukuran,

Molaritas cairan CuSO4 mapun besarnya pori pada

dasar paralon tersebut

.

Gambar 3 Kalibrasi Porouspot Guci Keramik

Gambar 4 Kalibrasi Porouspot Paralon

Page 3: laporan-minggu-1 porouspot

C. Pembahasan 1

1. Cara kerja porous pot

Prinsip kerja porous pot adalah proses elektrolisis antara Cu(s)

dengan CuSO4(aq). Pada larutan CuSO4 terdapat ion Cu2+, ion SO24- ,

molekul air dan logam Cu(anode). Pada katode akan terjadi kompetisi antara

ion Cu2+ dan molekul air.

Cu2+ (aq) + 2e Cu(s) E° = +0.34 volt

2 H2O (l) + 2e 2 OH- (aq) + H2 (g) E° = -0.83 volt

Potensial reduksi Cu lebih besar daripada H2O berdasarkan reaksi

tersebut sehingga ion Cu2+ lebih mudah mengalami reduksi. Pada anode

akan terjadi kompetisi antara ion SO42- , molekul air, dan anode (Cu).

2 SO42- (aq) S2O8

2- (aq) + 2 e E° = -2.01 volt

2 H2O (l) 4 H+ (aq) + O2 (g) + 4e E° = -1.23 volt

Cu (s) Cu2+ (aq) + 2e E° = -0.34 volt

Potensial oksidasi Cu paling besar sehingga oksidasi logam tembaga

lebih mudah terjadi. Reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dengan electrode Cu

secara keseluruhan dapat ditulis sebagai berikut.

CuSO4 (aq) Cu2+ (aq) + SO42- (aq)

Katode : Cu2+ (aq) + 2e Cu(s)

Anode : Cu(s) Cu2+ (aq) + 2e

+

Cu(s) Cu(s)

(anode) (katode)

2. Pada pengukuran Self Potensial (SP) digunakan elektroda jenis porous pot

karena merupakan elektroda dari bahan tembaga yang non polarisasi

sehingga terjadi kontak potensial yang rendah.

Page 4: laporan-minggu-1 porouspot

D. Kesimpulan

- Porouspot digunakan pada pengukuran SP karena merupakan elektroda non

polarisasi sehingga kontak potensial yang terjadi rendah

- Dari kalibrasi yang dilakukan antara pasangan porouspot didapat nilai 2.0

mv untuk porouspot tipe guci keramik dan porouspot tipe paralon

E. Lampiran

Resume Modul Pengukuran SP Fungsi Waktu

Pendahuluan

Potensial yang ada di permukaan bumi berubah sebagai fungsi waktu.

Perubahan tesebut bergantung pada perubahan lingkungan, sifat fisis, kimia dan

biologi lingkungan sekitarnya.

Maksud dan Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami perubahan potensial secara langsung

2. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran SP fungsi waktu dengan urutan

yang benar dan pencatatan yang benar

3. Mahasiswa dapat memperkirakan korelasi dengan aktifitas/ kejadian

lingkungan di sekitar titik pengukuran

Alat dan Bahan Praktikum

1. 2 pasang porous pot

2. Dua buah kabel dobel PLN masing masing sepanjang 6 m

3. Dua buah DVM berinput impedansi besar

4. Cangkul kecil

5. Lumpur

6. Plastik penutup warna hitam

7. Pengukur waktu

8. Catatan

Page 5: laporan-minggu-1 porouspot

Petunjuk pelaksanaan

1. Pemilihan lokasi

a. Lokasi yang dipilih didiskusikan dengan dosen/asisten dan memiliki

variabel pembanding dengan data yang diukur

b. Lokasi bisa menyediakan jarak 10m untuk 2 pasang porouspot yang

berjarak 15-20m satu pasang dengan yang lain dan arah bentangannya

sama

2. Catatan perekaman berupa info, lokasi, nama desa, sketsa lokasi, posisi

geografis, kecamatan, operator pengukur dan tanggal dibuat . Tabel data

berisi nomor, waktu, pengukuran potensial 1-5, keterangan dibuat pula

3. Pembuatan dan pemasangan titik porouspot

a. Titik titik penanaman porouspot ditentukan, lubang berdiamater 25 dan

kedalaman 30 cm dibuat

b. Adonan lumpur setebal 3-4 cm dibuat pada dasar lubang

c. Porous pot dipasang dan tembaga porous pot disambung dengan kabel

d. Lubang ditutup dengan plastik hitam di atasnya

e. Dibuat 4 buah lubang dan masing masing pasangan dihubungkan pada

socket +/- dari DVM

4. Pengukuran dimulai setelah 30 menit dari waktu pemasangan dan nilai

yang terukur dicatat dalam tabel yang telah dibuat