Laporan Makalah Praktek Kerja Lapangan Di Plant B Departement Engineering Pt Gajah Tunggal

32
1 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha, merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak, terutama dalam dunia industri yang tidak bisa lepas dari teknologi elektronika dan informasi. Perubahan serta perkembangan yang sudah dicapai seperti otomatisasi dan komputerisasi telah sedemikian cepatnya dan menurut kalangan industri serta par praktisi yang berkecimpung didalamya untuk lebih siap menghadapi kemajuan yang ada. Semementara itu di satu sisi masih terdapat kesenjangan antara dunia pendidikam kita, khususnya dari kalangan pergruan tinggi, dengan dunia kerja yang sebenarnya. Kenyataan yang kita temui saat ini adalah para sarjana lulusan perguruan tinggi hanya sebagai suber daya yang siap latih, bukan siap pakai. Penyebab utamanya adalah ketertnggalan perguruan tinggi terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang ada didunia luar. Untuk itu, sebagai salah satu upaya yang ditempuh perguruan tinggi untuk mengantisipasi permasalahan diatas adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswa untuk mengikuti Program praktek Kerja Lapangan di suatu lembaga, instansi atau perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. Dengan kerja praktek pada perusahaan-perusahaan atau instansi tertentu diharapkan mahasiswa dapat memiliki gambaran yang lebih mendalam tentang kondisi nyata didunia kerja, sekaligus dapat menambah pengalaman serta membawa cakrawala pandang yang lebih luas karena mungkin tidak didapatkan di bangku kuliah. 1.2. Tujuan Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan dan implementasi dari ilmu teori yang selama ini diperoleh di bangku kuliah dan membandingkanya dengan kondosi nyata yang ada di lapangan

description

laporan pkl di departement engineering plant b pt gajah tunggal tahun 2013

Transcript of Laporan Makalah Praktek Kerja Lapangan Di Plant B Departement Engineering Pt Gajah Tunggal

1 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan dalam dunia usaha, merupakan sebuah tantangan yang harus

dihadapi oleh semua pihak, terutama dalam dunia industri yang tidak bisa lepas

dari teknologi elektronika dan informasi. Perubahan serta perkembangan yang

sudah dicapai seperti otomatisasi dan komputerisasi telah sedemikian cepatnya

dan menurut kalangan industri serta par praktisi yang berkecimpung didalamya

untuk lebih siap menghadapi kemajuan yang ada.

Semementara itu di satu sisi masih terdapat kesenjangan antara dunia

pendidikam kita, khususnya dari kalangan pergruan tinggi, dengan dunia kerja

yang sebenarnya. Kenyataan yang kita temui saat ini adalah para sarjana lulusan

perguruan tinggi hanya sebagai suber daya yang siap latih, bukan siap pakai.

Penyebab utamanya adalah ketertnggalan perguruan tinggi terhadap

perkembangan teknologi dan informasi yang ada didunia luar.

Untuk itu, sebagai salah satu upaya yang ditempuh perguruan tinggi untuk

mengantisipasi permasalahan diatas adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswa

untuk mengikuti Program praktek Kerja Lapangan di suatu lembaga, instansi atau

perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu

yang ditekuninya. Dengan kerja praktek pada perusahaan-perusahaan atau instansi

tertentu diharapkan mahasiswa dapat memiliki gambaran yang lebih mendalam

tentang kondisi nyata didunia kerja, sekaligus dapat menambah pengalaman serta

membawa cakrawala pandang yang lebih luas karena mungkin tidak didapatkan di

bangku kuliah.

1.2. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja

praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan dan

implementasi dari ilmu teori yang selama ini diperoleh di bangku

kuliah dan membandingkanya dengan kondosi nyata yang ada di

lapangan

2 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

2. Untuk memperoleh tambahan pengetahuan dan pengalaman yang

akan membuka cakrawal berpikir yang lebih luas mengenai disiplin

ilmu yang ditekuni selama ini

3. Mahasiswa dapat mengetahui produktifitas perusahaan

4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja

perusahaan dan terjun atau turut serta dalam proses

BAB II

Tinjauan Umum Perusahaan

2.1.Gt secara umum

PT Gajah Tunggal Tbk merupakan sebuah perusahaan yang

bergerak di bidang manufaktur dengan produk ban untuk berbagai

kendaraan dan kegunaan. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada

tanggal 24 Agustus1951diJakartadengannamaN.V.Hoek Hino

olehBapakSyamsulTeksongdanIbuItjih Nursalim. Pabrik dengan bangunan

seluas725m2,luastanahseluas1,3hadankaryawansekitar100orangyangberlo

kasi diJl.BandenganUtara73-75,JakartaUtara.

PadamulanyahasilproduksiPT.Gajah

TunggalTbkhanyaberupabansepedadan becaktradisionaldimanakeduajenis

kendaraan tersebut merupakan alat transportasi utama. Berikut sejarah

perkembangan PT Gajah Tunggal:

1951 - PT Gajah Tunggal didirikan untuk memproduksi dan

mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda.

1973 - Persetujuan bantuan teknis ditandatangani dengan Inoue Rubber

Company, Jepang untuk memproduksi ban sepeda motor.

1981 - Perusahaan mulai memproduksi ban bias untuk kendaraan

penumpang dan niaga dengan bantuan teknis dari Yokohama Rubber

Company, Jepang.

1990 - PT Gajah Tunggal Tbk terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta dan

Surabaya.

1991 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi GT Petrochem Industries,

sebuah produsen kain ban (TC) dan benang nilon.

3 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

1993 - Perusahaan mulai memproduksi secara komersial ban radial untuk

mobil penumpang dan truk ringan.

1994 - PT Gajah Tunggal Tbk menerima sertifikasi mutu, seperti E-mark

dari Komunitas Eropa dan memenuhi syarat dan peraturan Departemen

Transportasi yang diperlukan untuk pasar Amerika Serikat.

1995 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi Langgeng Baja Pratama

(LBP), produsen kawat baja.

1996 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi Meshindo Alloy Wheel

Corporation, produsen velg aluminium terbesar kedua di Indonesia. PT GT

Petrochem Industries, anak perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk,

memperluas lingkup operasinya dengan memperoduksi karet sintetis,

atilena glikol, benang poliester dan serat poliester.

1997 - PT Gajah Tunggal Tbk membuat perjanjian off-take dengan Pirelli

Tyre untuk memproduksi ban radial untuk mobil penumpang yang

dirancang Pirelli untuk wilayah Amerika Utara dan Eropa, namun

perjanjian ini dihentikan atas persetujuan kedua belah pihak pada tahun

2001. Pabrik ban radial PT Gajah Tunggal Tbk memperoleh sertifikasi

ISO 9001 untuk sistem mutu disain, pengembangan dan instalasinya.

2001 - Perusahaan membuat perjanjian produksi dengan Nokian Tyres

Group, sebuah perusahaan manufaktur ban terkemuka yang berbasis di

Finlandia, untuk memproduksi beberapa jenis ban mobil penumpang,

termasuk ban untuk musim dingin (salju), untuk pasar di luar Indonesia.

2002 - Perusahaan menerima sertifikasi mutu QS 9000, satu dari syarat-

syarat yang dibutuhkan untuk mendistribusikan produk di Amerika

Serikat. PT Gajah Tunggal Tbk menyelesaikan restrukturisasinya karena

timbulnya krisis keuangan Asia, yang memungkinkan Perusahaan untuk

menurunkan beban hutangnya lebih dari US$ 200 juta dan mengkonversi

hutang ke FRN.

2004 - Selesainya restrukturisasi Perusahaan dengan terlaksananya

dekonsolidasi laporan keuangan Perusahaan dengan PT GT Petrochem

Industries dan pada saat bersamaan mengakuisisi aset TC dan SBR.

Divestasi saham Langgeng Bajapratama yang merupakan produsen kawat

baja.

2005 Perusahaan menerbitkan Obligasi Global senilai US$ 325 juta. Dana

hasil dari obligasi tersebut digunakan untuk membeli kembali sejumlah

wesel bayar dan untuk membiayai ekspansi perusahaan. Divestasi saham

Meshindi Alloy Wheel yang merupakan produsen velg aluminium.

2006 - PT Gajah Tunggal Tbk menerima penghargaan “Best managed

Company in Indonesia” dari Euromoney Magazine.

2007 - Tambahan dana sebesar US$ 95 juta berasal dari penawaran

tambahan obligasi global untuk membiayai ekspansi yang sedang berjalan

dan untuk pengeluaran modal guna membiayai riset dan pengembangan

produk baru. Perusahaan juga kembali memasuki pasar modal dengan

melakukan emisi saham dengan perbandingan 10:1 dengan nilai emisi

sebesar Rp 158,4 milyar (sekitar US$ 17 juta) untuk memenuhi modal

kerja.

4 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

2008 - Gajah Tunggal menerima penghargaan Primaniyarta dari Presiden

Republik Indonesia. Micheline off-take mencapai 2,8 juta ban.

2009 - Gajah Tunggal berhasil menyelesaikan penawaran pertukaran

terhadap obligasi yang belum dibayarkan. Perusahaan menerima

penghargaan, sebagian besar penghargaan „Anugerah Produk Asli

Indonesia‟ tahun 2009 dari Bisnis Indonesia. Perusahaan juga menerima

sertifikasi ISO 14001 untuk sistem manajemennya.

2010 - Peluncuran Champiro Eco, ban Indonesia pertama yang ramah

lingkungan, oleh Menteri Perdagangan ibu Mari Elka Pangestu.

Visi PT Gajah Tunggal : MenjadiGood Corporate Citizen dengan

posisi keuangan yang kuat, pemimpin pasar di Indonesia, dan perusahaan

dengan reputasi global sebagai produsen ban yang berkualitas.

Misi Pt Gajah Tunggal : Menjadi produsen yang memimpin dan

terpercaya sebuah portfolio produk ban yang optimal, dengan harga yang

kompetitif dan kualitas yang unggul di saat yang sama terus meningkatkan

ekuitas merek produk kami, melaksanakan tanggung jawab sosial kami,

dan memberikan profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang

saham serta nilai tambah untuk semua stakeholder perusahaan.

2.2.Plant B

Plant B dengan luas 18.9682,

memproduksi ban sepeda motor (MC

Bias Tire), ban dalam sepeda motor (MC Tube) dengan merk dagang IRC

dan Flap Am Bias tire. Di Plant B terbagi atas 3 Plant lainya yaitu plant I ,

H ,

2.3.Departemen engineering

Departememn engineering Plant B merupakan tempat perbaikan

bagi mesin dan komponen elektronik yang mengalami kerusakan. Di

dalam Dept. Engineering terdapat 2 tempat yaitu tempat perbaikan mesin

dan ruang elektrik. Enginering adalah suatu departemen pada sebuah

perusahaan. Departemen ini memunyai tugas untuk menjaga/merawat alat-

alat, mesin-mesin yang ada pada perusahaan tersebut agar waktu hidupnya

bisa lebih lama, selain itu enginering juga bertugas untuk memperbaiki

alat-alat, mesin-mesin yang mengalami kerusakan pada perusahaan

tersebut.

Enginering merupakan departemen yang sangat vital pada perusahaan,

karena departemen ini harus selalu menjaga seluruh peralatan penunjang

5 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

kegiatan pada suatu perusahaan agar kegiatan perusahaan tersebut berjalan

lancar atau tidak mengalami delay dalam proses produksi yang bisa

berdampak pada penghasilan perusahaan. Latar belakang kegiatan PKL ini

dilakukan agar penulis dapat mengetahui dan melihat kenyataan dalam

pekerjaan serta menerapkan ilmu yang didapat dalam kelas untuk

diaplikasikan ke dalam sebuah pekerjaan. Selain itu juga agar menambah

wawasan dan ilmu serta agar mahasiswa belajar menjalin hubungan kerja

yang harmonis kepada karyawan supaya tercipta suasana kerja yang

nyaman.

6 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

BAB III.

PELAKSANAAN

Dalam melakukan kegiatan PKL ini, mahasiswa POLITEKNIK GAJAH

TUNGGAL diberikan beberapa kegiatan yang dimulai dari tanggal 04 Februari

sampai 28 Februari 2013 dengan pembimbing masing-masing materi.

Daftar Kegiatan PKL Poltek di Plant B(GRUP E)

NO ITEM PEKERJAAN PEMBIMBING

MATERI HARI/TANGGAL

1 Pengenalan Plant Edy Sunardi Senin/04 feb

2 Maintenace AC Amar Kondi Selasa/05 feb - 06 feb

3 Training PLC + Inverter Mayangkoro Kamis/07 feb - 08 feb

4 Rakit Panel Virgo Senin/11 feb – 14 feb

5 Gulung Motor Frandy Jum‟at/15 feb – 20 feb

6 Pasang Solenoid Valve Shaping ITC Agus Nur Wachid Kamis/21 feb

7 Pasang Preasure Switch PCI Budi Hartoyo Jumat/22 feb

8 Training Oracle Ragil S Senin/25 feb

9 Training Kalibrasi Instrument Marjono Selasa/26 feb

10 Presentasi di Poltek Slamet Affandi Rabu/27 feb

11 Training & Presentasi Oil & Lubrication Budi.A/Sakun Kamis/28 feb

Ket : Pekerjaan yang belum selesai sampai penyelesaian makalah

terbuat.

Tabel 1. Daftar Kegiatan PKL

7 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1.Pengenalan Plant I

Dalam proses pembuatan ada beberapa proses umum yang

dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir yang diharapkan. Pebagian divisi

dilakukan berdasarkan proses-proses yang ada di setiapdivisi . Proses-

proses itu antara lain adalah mixing, calendaring, extruding, forming, bead

finishing, building, curing, dan trimming.

1. Mixing

Peengerjaan pertama adlah dmulai dengan proses mixing. Proses mixing

terdiri dari dua tahap yaitu:

a. Proses BO, Proses pencampuran beberapa bahan baku antara lain karet

dan bahan kimi lainyansehingga menghasilkan lembaran karet.

b. Proses SO, merupakan proses pencampuran lembaran aeret hasil

proses BO dengan bahan kimia tertentu yang mebghasilkan lembaran

compound. Compound merupakan bahan baku yang berupa lembaran

yang digunakan pada semua proses pembuatan ban .

2. Open mill

Fungsi dari mesin open mill ini alah untuk melunakan ccompound yang

keras. Yaitu dengan cara menggunakan 2 buah tabung/ drum yang dengan

arah berlawanan sehingga compound pun menjadi lunak.

3. Extruding

Proses extruding terjadi di mesin extruder, mesin ini adlah mesin pembuat

crown atau tread yaitu bagian terluar dari permukaan ban yang dekat

dengan jalan.

4. Treatment

Treatment adalah proses pelapisan nilon dengan compound sehingga nilon

berada ditengah –tengah compound.

5. Bias cutting

Bias cutting adalah proses pemotongan lembaran compound yang sudah

dirajut dengan nilon dipotong menggunakan ultrasonic cutter yang sudut

kemiringanya sudah diatur sehingga posisis pemotongannya miring setelah

di potong jadilah lembaran lembaran Ply.

6. Forming dan bead finishing.

Proses forming adalah suatu proses pelapisan kawat baja ban oleh

compound dan dibentuk lingkaran lalu dipotong sesuai dengan ukuran yang

di tentukan.Proses bead finishing merupakan sejumlah proses untuk

8 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

membuat beadsecara lengkap dengan cara penambahan wrapping tape,

apex, dan flipper pada beadforming yang tergantung pada spesifikasi.

7. Building

Building adalah proses perakitan ban, proses ini building ini terjadi di

mesin TBM (Tire building machine) di proses building ini semua bahan

yang audah dihasilkan dari proses sebelumnya disatukan. Yang pertama

lapisan ply di lapisi dengatread lalu dipasangi bead atu kawat pada sisi

kanan dan kiri ply tersebut lalu ketika sudah digabungkan jadilah ban GT

(green tire) atau disebut ban setengah jadi.

8. Venting

Proses venting adalah proses pelubangan ban GT (green tire) kegiatan

pelubangan ini dilakukan untuk mengeluarkan udara yang terjebak di

lapisan ban GT tersebut.

9. Curing

Curing adalah proses pemasakan ban GT( Green Tire) sehingga

terbentuklah ban utuh yang sudah jadi.

10. Trimming

Trimming adalah proses penghilangan atau pembersihan bulu-bulu halus

yang terdapat pada ban setelah di masak.

11. Final inspection

Final inspection adalah proses pengecekan kualitas adri ban tersebut

dalam proses ini terdapat 3 tahapan yaitu: menggunakan manual,

menggunakan mesin, menggunakan komputer.

Manual : Dilakukan oleh para pekerja menggunakan visual.

Mesin : Dilakukan menggunakan mesin dengan cara di balancing.

Komputer : Dilakukan dengan cara mengetahui titik tengah dan sudut

dari suatu ban.

12. Packaging.

Packaging atau pengepakan dilakukan secara manual.

Proses Untuk Pembuatan Tube (Ban Dalam)

Proses untuk pembuatan Tube (Ban dalam) terdiri dari beberapa tahap

yaitu:

1. Mixing

Peengerjaan pertama adlah dmulai dengan proses mixing. Proses mixing

terdiri dari dua tahap yaitu:

c. Proses BO, Proses pencampuran beberapa bahan baku antara lain karet

dan bahan kimi lainyansehingga menghasilkan lembaran karet.

d. Proses SO, merupakan proses pencampuran lembaran aeret hasil

proses BO dengan bahan kimia tertentu yang mebghasilkan lembaran

9 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

compound. Compound merupakan bahan baku yang berupa lembaran

yang digunakan pada semua proses pembuatan ban .

2. Open mill

Fungsi dari mesin open mill ini alah untuk melunakan compound yang

keras. Yaitu dengan cara menggunakan 2 buah tabung/ drum yang dengan

arah berlawanan sehingga compound pun menjadi lunak.

3. Extruding.

Proses extruding terjadi di mesin extruder yaitu pembuatan lapisan ban

dalam dengan cara lapisan compound yang memanjang itiupkan dengan

udara sehingga berbentuk tabung lalu diisi kapur. Pengiian kapur ini

ditujukan untuk mencegah menempelnya lapisan antar ban dalam tersebut.

4. Cutting

Cutting/pemotongan adalh proses pemotongan ban dalam yang sudah

berbentuk tabung tersebut sesuai dengan ukuran.

5. Valve assembling

Valveassembling / proses pmaangan valve pada ban dalam motor secara

otomatis dengan menggunakan sensor.

6. Splicing

Splicing /penyambungan adalah proses penyambungan ban yang sudah di

potng tadi sehingga membentuk lingkaran.

7. Curing

Curing adalah proses pemasakan ban sebelum masuk kedalam mesin

curing ban terlebih dahulu diisi udara (shapping) lalu dimampatkan

menggunakan lilin sehingga udara tidak keluar lagi.

8. Final inspection

Final inspection adalah proses pengecekan kualitas dari ban tersebut

dalam proses ini menggunakan manual dengan cara melihat dan

melakukan pengecekan dengan cara diisi udara unutk mendeteksi

kebocoran.

10 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

4.2.Maintennce Ac

Teori Tentang Ac :

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan

sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent

yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian

dimampatkan di kondenser. Di bagian kondenser ini refrigent yang

dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent

fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang

terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan

oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan

dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan

didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-

pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan

refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.Setelah refrigent lewat

kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair

maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini

refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari

fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam

evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase

uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat

sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan

melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun. Hal ini secara praktis

dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif

lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada

kondenser.

11 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke

fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka

proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini

energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi

yang akan didinginkan. Dengan diambilnya energi yang diambil dalam

substansi yang akan didinginkan maka enthalpi[3] substansi yang akan

didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka

temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun.

Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang

sesuai dengan keinginan.

PELAKSANAAN.

Kegiatan pada hari pertama maintenance AC:

1. Pengenalan komponen-komponen Ac.

Komponen koponen Ac yaitu :

Kompresor

Kondensor

Orifice tube

Katup expansi

Evaporator/pendingin

2. Mengetahui cara kerja dari Ac

12 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

Kegiatan pada hari ke-dua.

Cleaning Ac (pembersihan bagian-bagian dari mesin Ac)

Kegiatan cleaning Ac ini bertujuan untuk membersihkan kotoran-

kotoran yang melekat pada komponen komponen Ac.

Pengisian gas freon.

Pengisisan Gasfreon dilakukan dikarenakan Ac tidak dingin

dengan ditambahkan gas freon tersebut maka ac akan menjadi

dingin. Tekanan gas yang normal 65-75 Psi.

Pemasangan Ac panel tire wobling Plant I

Pemasangan

4.3.PLC

PLC pertama kali dikembangkan pada tahun 1986 dimana sebelumnya

digunakan sistem kontrol seperti relai pada proses industri. Sistem relai yang

digunakan pada industri sangat besar dan hanya digunakan pada aplikasi-aplikasi

khusus saja. Kelebihan-kelebihan PLC dibandingkan dengan sistem kontol biasa

adalah :

1. Jumlah kabel yang dibutuhkan dapat dikurangi.

2. Konsumsi daya PLC lebih rendah dibandingkan dengan sistem kontrol

berbasis relay.

3. Fungsi diagnostik pada sistem kontrol PLC dapat mendeteksi kesalahan

dengan lebih mudah dan cepat.

4. Bila diperlukan perubahan pada urutan operasional, proses atau aplikasi

dapat dilakukan dengan lebih mudah, hanya dengan melakukan

penggantian program, baik dengan menggunakan handheld atau dengan

komputer ( PC ).

5. Tidak membutuhkan suku cadang yang banyak.

6. Bila perlu menggunakan instrumen I/O yang cukup banyakdan fungsi

operasional proses cukup kompleks.

7. Menggunnakan PLC lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan

sistem konvensional.

PLC dirancang untuk bisa dioperasikan oleh para operator/pengguna dengan

sedikit pengetahuan mengenai komputer dan bahasa pemrograman. PLC

didalamya telah dilengkapi dengan program awal, sehingga memungkinkan

program-program kontrol dimasukan dengan menggunakan suat bahasa

pemrograman yang sederhana dan mudah dioperasikan. PLC pada dasarnya sama

13 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

dengan komputer, yang membedakannya komputer dioptimalkan untuk tugas-

tugas yang berhubungan dengan perhitungan dan penyajian data, sedangkan PLC

dioptimalkan untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan pengontrolan dan

pengoperasian didalam lingkungan industri.

Sebuah PLC dirancang dengan memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Kokoh dan dirancang untuk tahan terhadap getaran, suhu, kelembaban dan

kebisingan.

2. Antarmuka untuk masukan dan keluaran built-in didalamya atau I/O.

3. Mudah diprogram dan menggunakan bahasa pemrograman yang mudah

dipahami, yang sebagian besar berhubungan dengan operasi-operasi logika

dan penyambungan.

Semua PLC diharapkan mempunai respon yang cepat, hal itu dibutuhkan

dalam kepresisian sistem kontrol dalam industri. Seperti apabila sensor

menangkap benda yang berjalan dalam konveyor kemudian diteruskan ke PLC

untuk merespon apa yang akan dilakukan pada benda tersebut.

PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat

logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang

dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara

mengamati masukan ( melalui sensor terkait ), kemudian melakukan proses dan

melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan yang berupa menghidupkan atau

mematikan keluaranya. Dengan kata lain PLC menentukan aksi apa yang harus

dilakukan pada instrument keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau

besaran yang diamati.

Fungsi PLC

1. Sekuensial control

PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk

keperluan pemrosesan teknik secara berurutan ( sekuensial ), disini PLC

mengontrol agar setiap langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam

urutan yang tepat.

2. Arsitektur PLC

14 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

PLC terdiri atas CPU (Central Processing Unit), memori, modul interface input

dan output program kendali disimpan dalam memori program. Program

mengendalikan PLC sehingga saat sinyal input dari peralatan input ON, timbul respon

yang sesuai. Respon ini umumnya meng-ON-kan sinyal output pada peralatan output.

CPU adalah mikroprosesor yang mengkordinasikan kerja sistem PLC. Ia

mengeksekusi program, memproses sinyal input/ output, dan mengkomunikasikan

dengan peralatan luar. Memori adalah daerah yang menyimpan sistem operasi dan

data pemakai. Sistem operasi sesungguhnya software sistem yang mengkordinasikan

PLC. Program kendali disimpan dalammemori pemakai. Ada dua jenis memori yaitu:

ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory).

ROM adalah memori yang hanya dapat diprogram sekali. Penyimpanan program

dalam ROM bersifat permanen, maka ia digunakan untuk menyimpan sistem operasi.

Ada sejenis ROM, yaitu EPROM (Erasable ProgrammableRead Only Memory)

yang isinya dapat dihapus dengan cara menyinari menggunakan sinar ultraviolet dan

kemudian diisi program ulang menggunakan PROM Writer. Interface adalah modul

rangkaian yang digunakan untuk menyesuaikan sinyal pada peralatan luar. Interface

input menyesuaikan sinyal dari peralatan input dengan sinyal yangdibutuhkan untuk

operasi sistem. Interface output menyesuaikansinyal dari PLC dengan sinyal untuk

mengendalikan peralatanoutput.

2. Peralatan Input

Peralatan input adalah yang memberikan sinyal kepada PLC dan selanjutnya PLC

memproses sinyal tersebut untukmengendalikan peralatan output. Peralatan input itu

antara lain:

a. Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar togel, saklarbatas, saklar level,

saklar tekan, saklar proximity.

b. Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu,sensor

level.Rotary encoder

15 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

3. Peralatan Output

Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatanoutput yang dikendalikan.

Peralatan output itu misalnya:

a. Kontaktor

b. Motor listrik

c. Lampu

d. Buzer

4. Peralatan Penunjang

Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakandalam sistem kendali PLC,

tetapi bukan merupakan bagian darisistem secara nyata. Maksudnya, peralatan ini

digunakan untukkeperluan tertentu yang tidak berkait dengan aktifitaspegendalian.

Peralatan penunjang itu, antara lain :

a. berbagai jenis alat pemrogram, yaitu komputer, softwareladder, konsol

pemprogram, programmable terminal, dansebagainya.

b. Berbagai software ladder, yaitu: SSS, LSS, Syswin, dan CXProgrammer. c. Berbagai jenis memori luar, yaitu: disket, CD , flash disk. d. Berbagai alat pencetak dalam sistem komputer, misalnyaprinter, plotter.

5. Catu Daya ( power suplly )

PLC adalah sebuah peralatan digital dan setiapperalatan digital membutuhkan

catu daya DC. Catu daya inidapat dicatu dari luar, atau dari dalam PLC itu sendiri.

PLC tipe modular membutuhkan catu daya dari luar

PLC tipe FX

16 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

PLC tipe Q

Perbedaan antara PLC tipe FX dan tipe Q yaitu pada konstruksinya, pada

tipe FX konstruksinya yaitu semua menyatu dari CPU sampai outputnya.

Sedangkan untuk tipe Q bagian dari PLC semuanya terpisah dan terdapat base

plan sebagai tempat dudukan komponen PLC. Pada PLC tipe FX apabila terjadi

kerusakan pada salah satu komponenya semua sistem ikut terganggu dan

membutuhkan waktu lama dalam perbaikan, sedangkan untuk tipe Q apabila

terjadi kerusakan misal pada bagian input, kita cukup mengganti input yang rusak.

Inverter

Inverter merupakan alat/komponen untuk mengatur kecepatan motor-

motor listrik/servo. Atau bisa disebut converter, drive. Cuma kalau untuk servo

lebih dikenal dengan istilah servo drive. Dengan menggunakan inverter motor

listrik menjadi variable speed. Kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting

sesuai dengan kebutuhan.

Didunia otomatisasi industri, inverter sangat banyak digunakan. Aplikasi

ini biasanya terpasang untuk proses linear (parameter yang bisa diubah-ubah).

Linear ya seperti grafik sinus. atau untuk sistem axis (servo) yang membutuhkan

putaran/aplikasi yang presisi.

17 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

Mungkin kita kenal dari semua vendor automasi industri pasti membuat inverter

juga. Contohnya saja Allen Bradley, Siemens, Hitachi, Panasonic, Omron,

Mitsubishi, Danfoss dan masih banyak lagi merek-merek lain. Dari masing-m

Contoh inverter mitsubishi

Pelaksanaan

Kegiatan pada hari pertama tanggal 07 feb :

1. Pengenalan PLC

2. Membuat rangakaian Self Holding

18 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

Kegiatan hari kedua tanggal 08 feb :

1. Pengenalan inverter

2. Membongkar inverter

3. Memprogram inverter atau menyetting inverter

19 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

4.4. PANEL

Panel listrik dibedakan menjadi dua, yaitu panel daya dan panel distribusi

listrik. Panel distribusi listrik berguna untuk mengalirkan energi listrik dari pusat

atau gardu induk step down. Panel daya adalah tempat yntuk menyalurkan dan

mendistribusikan energi listrik dari gardu induk step down kepanel-panel

distribusinya. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi daya adalah tempat

menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya kebeban panel

(konsumen) baik untuk istalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan. Panel

daya dan distribusi listrik digunakan untuk memudahkan pembagian energi listik

secara merata,pengamanan instalasi dan pemakaian,dan pemeriksaan dan

perawatan panel listrik.

Sumber : modul pemeliharaan panel listrik

Dalam pembuatan panel kita harus memperhatikan hal-halnpenting, seperti

panel harus mudah dilayani,dipasang pada tempat yang mudah dipakai,didepan

panel ruanganya harus bebas,panel tidak boleh ditempatkan pada tempat yang

lembab.

Panel berfungsi untuk membagi daya instalasi dan daya tenaga. Di industri

pada umumnya perlengkapan PHB dibagi atas panel untuk penerangan dan untuk

tenaga. Pada panel tenaga biasa dipasang pengaman tegangan nol. Panel tenaga

dan panel penerangan dipisahkan untuk mengantisipasi terjadi gangguan dari

salah satu panel tenaga maupun panel penerangan supaya tidak mempengaruhi

keduanya.Panel harus dihubung tanahkan atau diberi grounding untuk

memperkecil tegangan sentuh listrik apabila terjadi kebocoran isolasi.Besar

penampang harus sesuai dengan PUIL berguna untuk mengetahui besar tegangan

antar fasa, arus,dll. Panel dilengkapi dengan alat ukur volt meter, amper meter,

dan lampu indikator.

Panel juga memiliki bermacam-macam alat kontrol, seperti sakelar,

tombol tekan , lampu indikator, sakelar magnet, kawat penghubung. Kemampuan

alat kontrol harus sesuai dengan penggunaan dan harus memiliki tanda atau kode

warna yang sesuai, seperti tombol merah untuk memutuskan tegangan dan tombol

hijau untuk menghubungkan tegangan sehingga mempermudah pelayanan

20 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

Setiap pemasangan instalasi motor listrik harus ditentukan, antara lain

jenis kabel yang sesuai, kemampuan hantar arus dan nilai nominal penghantar

beban. Selain itu dalam menentukan kabel listrik hal yang harus diperhatikan

antara lain, dari segi kelistrikan harus sesuai peraturan yang berlaku ( PUIL ), dari

segi keandalan tahan terhadap gangguan mekanis, panas, lembab dan dari segi

rugi teganganya tidak melebihi 2 % untuk penerangan dan 5 % untuk instalasi

tenaga. Jenis penghantar yang sering digunakan

No Tipe penghantar Keterangan

1 NYA, NYAF Kabel dengan isolasi plastik tahan panas

2 NSYA, NSAF Kabel tahan lembab

3 NYM, NYBUY, NYMHY, MYMT Kabel fleksibel untuk perlengkapan portabel

4 Si A, Si AF, Si AFUL, Si NH Kabel tipe sinotherm yaitu kabel dengan isolasi

tahan panas

5 NYY Kabel protodur tanpa sarung logam

6 NYCY Kabel saluran timbel urat karet dengan bahan baja

7 ORL Kabel saluran urat karet beranyam

Pengenalan Komponen pada Panel

1. MCB (Mini Circuit Breaker)

Singkatan MCB adalah Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai

alat pengaman arus lebih. MCB ini memproteksi

arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih

dan arus lebih karena adanya hubungan pendek.

Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu

untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban

lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan

electromagnet. MCB yang digunakan dalam

perakitan panel menggunakan MCB 1 phase, 2

phase dan 3 phase.

2. NFB (No Fuse Breaker)

NFB digunakan sebagai pemutus tanpa

sikring, berfungsi untuk menghubungkan dan

memutus tegangan/arus utama dengan sirkuit atau

beban, selain itu berfungsi jugauntuk

memutuskan/melindungi beban dari arus yang

21 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

50 / 60 Hz

DC 24 v, 5A (Output )

100 – 240 V ( Input )

Input

-v Output +v

berlebihan ataupun jika terjadi hubung singkat. Cara kerja NFB yaitu ketika arus

yang mengalir melaluinya melebihi dari nilai yang tertera pada NFB maka secara

otomatis NFB akan memutuskan arusnya.

3. Power Supply

Power Supply dalam panel berfungsi untuk menyuplai tegangan AC

menjadi DC. Power Supply yang digunakan Merk Omron Type S8VS – 12024.

Sebelum menggunakan Power Supply Omron, Panel Mesin Building

menggunakan Power Supply HENDE Type HD 110 – 220 v.

4. Inverter

Inverter berfungsi untuk mengubah

tegangan AC menjadi DC kemudian

mengubahnya kembali menjadi AC.

AC DC AC

Inverter yang digunakan dalam panel

menggunakan MErk Yaskawa Type V1000

1,5 kW/0,75kW dan 5,5kW/3,7kW.

5. Relay

Saklar elektromagnetik yang dapat membuka dan

menutup rangkaian, dan sebagai penghubung dan pemutus

arus listrik. Relay yang digunakan dalam perakitan panel

sebanyak 30 buah Merk Omron Type G2R - 2 – SN (s).

22 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

6. Kontaktor

Kontaktor adalah saklar yang digerakkan

dengan gaya kemagnetan/elektromagnet. Pada

Kontaktor ada yang disebut coil yang berisi lilitan

tembaga sebagai penghasil medan magnit. Cara

kerja kontaktor yaituapabila coil dihubungkan

dengan sumber tegangan maka akan terjadilah

induksi magnet yang akan menarik setiap kontak

(platina) yang terdapat pada kontaktor itu sendiri

baik itu NO (Normaliy Open) maupun NC

(Normaly Closed). Artinya kontak NO yang pada posisi coil tidak diberi tegangan

tidak terhubung/tertutup akan tertarik menjadi terhubung (jadi NC) begitu pula

kontak NC adalah kebalikannya (jadi NO terbuka/terputus).

7. TOR (Thermal Overload Relay)

TOR atau Bimetal adalah pengaman arus

berlebih. TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian

dan benda bimetal. Apabila benda terkena arus yang

tinggi, maka benda akan memuai sehingga akan

melengkung dan memutuskan arus.

1 Ket :

2

TOR dihubungkan dengan kontaktor sebelum ke beban atau motor . TOR

yang digunakan Merk Mitsubishi Type THN 12 380 v.

keadaan 1 bimetal dingin .

keadaan 2 bimetal melenting ketika panas.

Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas,

sehingga dapat membengkokkan benda bimetal.

23 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

Push Button

Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan

atau memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu

sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dan saklar

tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan

NO (normally open).

Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak

ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan

berfungsi sebagai stop dan kontak NO akan berfungsi sebagai start biasanya

digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan

mematikan motor pada industri – industri.

Gambar panel yang akan di pasang

Keterangan : 1 Power supply S8VS 12024 5 NFB Mitsubishi NF63-CW

24 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

2 Inverter 6 Kontaktor 6 Mitsubishi SN12

A Yaskawa V1000 0.75kw 7 MCB

B Yaskawa V1000 3.7kw A 3PH Schneider C10

3 TOR B 2PH Schneider C6

4 PLC Q C 1PH Schneider C6

A Power Supply Melsec Q62P D 1PH Schneider C2

B CPU Unit Melsec Q02HCPU 8 Relay dan socket relay omron G2R-2-SN

C Output Unit QY10 9 Terminal blok dan

D Input Unit QX40 10 Kabel panel

4.5.GULUNG MOTOR

TEORI

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang

mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan

untuk, misalnya, memutar impellerpompa, fan atau blower, menggerakan

kompresor, mengangkat bahan, dll.

Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan

di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab

diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di

industri.

Prinsip kerja Motor 3 Phasa

1. Bila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator, maka

pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan kecepatan, ns =

120f/P , ns = kecepatan sinkron, f = frekuensi sumber, p = jumlah kutup

2. Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi

rotor, akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl )

sebesa E2s = 44,4fnØ . Keterangan : E = tegangan induksi ggl, f =

frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks

25 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

3. Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka

tegangan induksi akan menghasilkan arus ( I ).

4. Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada

rotor.

5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk

memikul torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah medan

putar stator.

6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka

diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator

(ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).

7. Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip ( S ) yang

dinyatakan dengan Persamaan S = ns-nr/ns (100%)

8. Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor,

dengan demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor

akan timbul apabila ns > nr.

9. Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak

serempak atau asinkron.

BAGIAN BAGIAN :

1. Rotor.

Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:

26 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

1) Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang

dilekatkan dalam petak-petakslotsparalel. Batang-batang tersebut

diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin

hubungan pendek.

2) Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda

dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga

fase digulungi kawat pada bagiandalamnya dan ujung yang lainnya

dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan

sikat yang menempel padanya.

2. Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampingsdengan slots untuk

membawa gulungan

tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutubyang tertentu.

Gulungan

diberi spasi geometrisebesar 120 derajat.

ALAT-ALATNYA :

1. Pahat Tajam.

2. Palu.

3. Pahat Panjang.

4. Teflon.

5. Palu Teflon.

6. Penggaris.

7. Kertas Krempel.

8. Gunting.

9. Solder.

10. Pater Ban.

11. Sarung Kabel.

PELAKSANAAN :

27 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

A . PENGBONGKARAN

- Pelepasan Kawat Email .

- Pembersihaan Slot pada Stator.

B. PERSIAPAN GULUNGAN

- Pembuatan Lilitan .

- Pembutan Kertas Krempel.

- Memasukan Kertas Krempel pada Slot

C. Pemasangan kawawt lilitan

D. Mengikat kawat email dengan pater ban.

E. Menyambungkan kawat email dengan cara menyolder

F. Memasukan sarung kabel pada kawat email

H.Memberi sirlak pada kumparan ditujukan untuk mengeraskan kumparan pada

stator shingga kumparan pada stator tdk bergerak.

KESIMPULAN:

.Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara :

1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya

2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah

`````lingkaran/loop,maka

kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya

pada

arah yang berlawanan.

1. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar

kumparan.

28 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

2. Motor-motor memiliki beberapa looppada dinamonya untuk

memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya

dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan

medan.

4.6.Selenoid Valve

Prinsip Kerja Solenoid Valve

Solenoid valve adalah katup yang digerakan oleh energi listrik,

mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan

piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, solenoid valve atau katup

(valve) solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang

exhaust, lubang masukan, berfungsi sebagai terminal / tempat cairan masuk atau

supply, lalu lubang keluaran, berfungsi sebagai terminal atau tempat cairan keluar

yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang exhaust, berfungsi sebagai saluran

untuk mengeluarkan cairan yang terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi

ketika solenoid valve bekerja.

Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik

yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga

menggerakan piston pada bagian dalamnya ketika piston berpindah posisi maka

pada lubang keluaran dari solenoid

valve akan keluar cairan yang berasal

dari supply, pada umumnya solenoid

valve mempunyai tegangan kerja

100/200 VAC namun ada juga yang

mempunyai tegangan kerja DC.

29 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

Pelaksanaan.

Pelaksanaan pada hari pertama :

1. Pemasangan selenoid valve

a. Pengukuran dan penempatan selenoid valve.

b. Pemotongan pipa sesuai denan letk selenoid valve

c. Penyambungan pipa ke selenoid valve

4.7.Pressure Switch

Pressure sensor / Pressure Switch adalah alat pendeteksi tekanan, baik

tekanan berupa udara, air, oli atau steam, tekanan udara dihasilkan oleh

kompresor, tekanan air dihasilkan oleh pompa air, tekanan oli dihasilkan oleh

pompa oli atau hidraulic unit, sedangkan tekanan steam dihasilkan dari boiler atau

sisa pembakaran generator dll.

Cara Kerja.

Didalam sensor ini terdapat kontak listrik sebanyak dua buah yaitu A

kontak dan B kontak [ NO,NC ], namun ada juga yang hanya mempunyai satu

kontak saja yaitu B kontak, ketika sensor mendeteksi adanya tekanan dibagian

input, maka kontak-kontaknya akan bekerja, ini berarti A kontak terhubung dan B

kontak terlepas. Pada bagian dalam sensor terdapat baud "set" untuk mengatur

besarnya tekanan yang akan dideteksi, pengaturan ini mempengaruhi cara kerja

30 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

sensor, contoh sensor di atur pada setting rendah, maka ketika ada press atau

tekanan yang masuk beberapa Kg/cm saja, maka sensor sudah dapat bekerja,

begitupun sebaliknya.

Pelaksanaan pada tanggal 22 feb

1. Memasang presure switch di ITC 10 PI 22 dan ITC 1O PI 23

a. Mencopot presure gauge

b. Memasang nepel pada dudukan preasure swich

c. Memasang konektor kabel preasure switch

d. Memprogram presure switch

Bab V

Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Setelah penyusun melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

ini, penyusun dapat mengambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan, penulis

memperoleh bayak sekali pengalaman baru yaitu

mengetahui keadaan nyata di lingkungan perusahaan.

2. Praktik Kerja Lapangan ini banyak memberi manfaat

bagi penyusun yaitu dapat mengimplementasikan

pengetahuan dari kampus Politeknik Gajah Tunggal.

3. Praktik Kerja Lapangan ini baik bagi mahasiswa

dikarenakan akan terbiasa jika nantinya bekerja di

perusahaan.

2. Saran

Dalam hal inin penyusun akan memberikan saran dan

masukan demi mengoptimalkan Praktik Kerja Lapangan

kedepannya. Saran tersebut antara lain :

1. Adanya pembekalan teori pada mahasiswa sebelum

melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan

sehinnga materi yang akan di laksanakan pada Praktik

Kerja Lapangan sesuai dan mudah dipahami.

31 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

2. Adanya sosialisasi yang jelas kepada mahasiswa

tentang maksud, tujuan, dan sasaran yang tepat yang

hendak dicapai dalam Praktik Kerja Lapangan ini.

3. Pihak kampus dan perusahaan haruslah ada koordinasi

yang baik sehingga dalam penyusunan materi dan

makalah menjadi baik.

BAB VI

PENUTUP

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas segala rahmat yang telah

diberikan oleh ALLAH SWT, bahwa penulis telah mendapat dukungan dari

berbagai pihak dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik tanpa mengalami

hambatan berarti.

Dengan dibuatnya laporan ini minimal diharapkan juga ada kesamaan Visi

antara pihak Politeknik dengan dunia usaha sebagai industri pasangan.

Saran serta kritik membangun demi perbaikan penulisan laporan ini dan

penulis nantikan agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat tersajikan

dengan lebih baik dan lebih sempurna lagi.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah

banyak membantu dan membimbing dalam menyelesaikan laporan ini, serta besar

harapan penulis agar laporan yang telah penulis susun dapat bermanfaat bagi

semua pihak, Amin.

32 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan| Politeknik Gajah Tunggal 2013

BAB VII

DAFTAR PUSTAKA

1. Na‟im, khoirun : Teknik Instalasi Tenaga Listrik, 2009

2. www.gun4wan-putra-petir.blogspot.com Programable Logic

Controller,

3. Buku panel listrik SMK, 2010

4. Buku motor listrik SMK, 2010

5. Buku maintenance AC SMK, 2O1O

6. Buku otomation,2008