plant Maintainance

27
PLANT MAINTENANCE

description

feel free to use

Transcript of plant Maintainance

Page 1: plant Maintainance

PLANT MAINTENANCE

Page 2: plant Maintainance

Hubungan Maintenance Hubungan Maintenance dengan Operationdengan Operation

AdjustOperatio

ns

Operations

FacilityMaintenance

RepairFacilities

Condition & Performanc

e Check

Page 3: plant Maintainance

Maintenance Maintenance

Page 4: plant Maintainance

Dasar-dasar MaintenanceDasar-dasar Maintenance

Page 5: plant Maintainance

Kerusakan Material dan Kerusakan Material dan Komponen Komponen

Page 6: plant Maintainance

Perlindungan korosiPerlindungan korosi

Page 7: plant Maintainance

Inspeksi dan EvaluasiInspeksi dan Evaluasi

Page 8: plant Maintainance

Preventif MaintenancePreventif Maintenance

Pemeliharaan preventif adalah pendayagunaan dari pemeliharaan terjadwal secara berkala untuk menjamin optimum, efektif biaya, dan keamanan operasi melalui ekspektasi kehidupan dari peralatan dan fasilitas.

Page 9: plant Maintainance

Prediction MaintenancePrediction MaintenanceMemeriksa peralatan pada rentang waktu

yang diantisipasi dengan aksi pemeliharaan atas hasil inspeksi.

Pemeliharaan prediksi membutuhkan akurasi, data dan informasi yang dapat dipercaya yang akan digunakan sebagai petunjuk awal dalam mengambil keputusan untuk pemeliharaan.

Metode monitor dan peralatan harus dilakukan oleh personel yang handal.

Page 10: plant Maintainance

Non-Scheduling Non-Scheduling MaintenanceMaintenancePeralatan gagal beroperasiOtomatisasi mati yang

berhubungan dengan sistem keamanan

Setelah maintenance ini di rencanakan dan diperbaiki lewat pencegahan dan pemeliharaan prediksi terjadwal

Page 11: plant Maintainance

Improvement dan Change-Improvement dan Change-Line MaintenanceLine MaintenanceChange-Line Maintenance dilakukan

jika terjadi kerusakan peralatan yang tidak terduga memaksa pemeliharaan yang tak terjadwalkan

Perubahan ini mungkin terjadi setiap waktu di banyak proses industri, melibatkan pertimbangan perencanaan dan kerjasama antara personel dari operasi, pemeliharaan, keamanan dan dukungan servis teknis.

Page 12: plant Maintainance

Integrasi Prosedur Integrasi Prosedur KeamananKeamananPersonel pemeliharaan harus memiliki

keterampilan mekanis yang baik dan pengetahuan tentang latar belakang dari tugas yang diberikan.

Pekerja ini harus memiliki pelatihan keamanan yang lebih dalam, jika dibandingkan dengan pekerja lain dikarenakan bahaya dari kondisi pekerjaan mereka berubah dari hari ke hari.

Mereka harus tahu bagaimana caranya menggunakan banyak peralatan, mesin dan perlengkapan proteksi perorangan

Pekerja pemeliharaan perlu untuk tahu tentang properti dan kontrol bahaya dari semua jenis seperti iritasi, racun, atau material bersifat korosif di tempat kerja mereka.

Page 13: plant Maintainance

Tempat TerbatasTempat TerbatasBanyak cedera fatal dan serius terjadi pada

pekerja pemeliharaan dan penyelamat menyebabkan bahaya dari tempat yang terbatas

Kecelakaan karena mesin, kekurangan oksigen, ledakan, api, bahan kimia beracun, bahaya listrik dam kejatuhan merupakan beberapa bahaya yang dapat terjadi.

Ruangan tersebut juga ada tangki, gudang, boiler, lubang saluran, jalur pipa, kran proses dan parit.

OSHA telah mengembangkan sistem keamanan yang membutuhkan izin untuk memasuki rungan tersebut (lihat tabel 11-9)

Page 14: plant Maintainance

Cont’Cont’Ketika ada bahan berbahaya

yang ada di tabel 11-10 ada dan diidentifikasi di ruangan tersebut dan tidak dapat dieliminasi, dibutuhkan izin untuk masuk.

Kualifikasi karyawan yang boleh memasuki tempat terbatas, ada di tabel 11-11

Page 15: plant Maintainance
Page 16: plant Maintainance

PERMIT (Surat Ijin Kerja )PERMIT (Surat Ijin Kerja )

Pengertian Surat Ijin Kerja . Adalah surat ijin yang menyatakan suatu pekerjaan telah dinyatakan aman atau tidak aman untuk dilaksanakan.

Dimana pekerjaan akan dilaksanakan ? Di daerah terbatas yang mengandung potensi bahaya.

Page 17: plant Maintainance

Tujuan diadakannya Surat Ijin Tujuan diadakannya Surat Ijin Kerja :Kerja :Untuk menyatakan bahwa kondisi suatu

tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan dalam kondisis sudah aman atau sebaliknya

Sebagai surat ijin masuk ke dalam tempat-tempat yang tertutup, seperti : tangki, vessel, furnace, dll yang kemungkinan mengandung bahan-bahan atau udara yang berbahaya

Page 18: plant Maintainance

JENIS-JENIS SURAT IJIN KERJAJENIS-JENIS SURAT IJIN KERJA

Surat Ijin Kerja PanasSurat Ijin Kerja DinginSurat Ijin Kerja Memasuki Ruang

TerbatasSurat Ijin Kerja PenggalianSurat Ijin Pekerjaan Listrik / InstrumenSurat Ijin Pekerjaan Radiografi

Page 19: plant Maintainance

Gambar Gambar OSHAOSHA Sample Permit for Sample Permit for Permit-Required Confined Space Permit-Required Confined Space EntryEntry

Page 20: plant Maintainance

Prosedur Lock-out dan Prosedur Lock-out dan Tag-outTag-outKetika aktivitas pemeliharaan

dibutuhkan, semua sumber energi harus diisolasi dan mengikuti prosedur lockout dan tagout

Syarat OSHA untuk kontrol lockout dan tagout sumber energi berbahaya ditemukan di 29 CFR 1910.147.

Page 21: plant Maintainance

Contoh Lock-out dan Tag-Contoh Lock-out dan Tag-outout

Page 22: plant Maintainance

OSHA-Suggested Guideline OSHA-Suggested Guideline Sequence for Employer Lockout Sequence for Employer Lockout

ProceduresProcedures1. Memperingatkan pekerja bahwa pemeliharaan

peralatan yang dibutuhkan akan shut down dan me-lockout alat.

2. Mengidentifikasi besarnya jenis sumber energi yang digunakan, bahaya yang terkait, dan pengontrolan alat.

3. Mematikan alat.4. Menonaktifkan perlengkapan energi terisolasi

untuk mengisolasi alat dari sumber energi.5. Me-lockout perlengkapan energi terisoasi dengan

individual lock.6. Menghilangkan atau mengendalikan sumber

energi sisa maupun yang masih tersimpan.7. Memastikan bahwa tidak ada pekerja yang

terpapar dan bahwa alat telah terputus dengan sumber energi. Kembalikan pengontrol alat ke posisi ‘off’ atau netral.

Page 23: plant Maintainance

OSHA-Suggested Guideline OSHA-Suggested Guideline Sequence for Restoring Sequence for Restoring Equipment To ServiceEquipment To Service1. Periksa peralatan untuk memastikan bahwa seluruh

komponen terlengkapi.2. Periksa area peralatan untuk memastikan bahwa

penghilangan/pembersihan barang-barang yang tidak diperlukan telah dilakukan.

3. Periksa area kerja untuk memastikan bahwa dalam area tersebut hanya ada pekerja-pekerja yang dibutuhkan dan pekerja-pekerja tersebut dalam posisi yang aman.

4. Pastikan bahwa pengontrol alat berada dalam posisi netral.

5. Pindahkan perlengkapan lockout dan aktifkan perlengkapan energi terisolasi.

6. Aktifkan kembali seluruh sumber energi yang tersisa dan yang masih tersimpan.

7. Peringatkan pekerja-pekerja operasional bahwa pemeliharaan alat telah selesai dilaksanakan dan alat telah siap untuk dioperasikan kembali.

Page 24: plant Maintainance

Bencana Piper-AlphaBencana Piper-Alpha

Bencana yang terjadi di Piper Alpha berlangsung lebih kurang selama 2200 jam,

Pada saat platform tersebut sedang meproduksi 129490 bpd minyak dan kondensat, dan 53.5 MMSCFD gas alam

Tragedi tersebut menewaskan 165 orang dari 226 orang yang sedang berada pada platform akibat terjadinya ledakan

Page 25: plant Maintainance

Penyebab Bencana Piper-Penyebab Bencana Piper-AlphaAlpha Salah satu dari 2 pompa kondensat mengalami

trip(mati), sedangkan pompa yang satunya sedang dalam proses maintenance pada bagian pressure safety valve nya.

pressure safety valve diambil dan dipasang blind flange pada sambungan PSV.

Operator pada jam shift tersebut tidak mengetahui PSV tersebut dalam proses maintenance dikarenakan tidak ada komunikasi dengan petugas pada jam shift sebelumnya dan tidak dipasangnya Tag-out dan log-out.

Terjadi ledakan pada bagian blind flange karena dinyalakannya pompa tersebut

Api ledakan merambat pada sektor unit pemisahan minyak mentah menyebabkan terkadinya ledakan kedua.

Page 26: plant Maintainance

Menarik Pelajaran dari Piper Alpha

Belajar dari Kecelakaan di Piper Alpha ada enam kelemahan utama pada sistim PTW yang dioperasikan di Platform Piper Alpha.

Kelemahan tersebut adalah:-Defisiensi sehubungan dengan tindakan yang diambil untuk menunda Permit. - Tidak adanya prosedur untuk mengunci “isolation valves”.-Tidak adanya aturan mencek ulang Permit (Cross – Referencing).- Tidak adanya prrosedur untuk handover Permit di saat crew change.- Kurangnya pelatihan untuk tenaga Kontraktor.- “Permit Auditing System” yang tidak efektif.

Page 27: plant Maintainance

TERIMA KASIHTERIMA KASIH