Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

28
KATA PENGANTAR Alhamdulillah. Pertama-tama penulis ucapkan puji syukur kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan laporan lengkap Praktikum CAD / CAM ini dengan tepat waktu. Penulis juga berterimakasih kepada para asisten atas bimbingan yang telah diberikan dan teman-teman yang telah membantu penulis di dalam pelaksanakan praktikum CAD / CAM serta dalam penyelesaian laporan lengkap ini. Dalam menyusun laporan lengkap ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar penyusunan laporan ini akan lebih baik lagi ditahun –tahun berikutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih sekali lagi kepada semua pihak yang telah membantu di dalam penyusunan laporan lengkap praktikum CAD / CAM ini, semoga laporan lengkap ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pancasila. Jakarta, 22 November 2010

Transcript of Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Page 1: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Pertama-tama penulis ucapkan puji syukur kehadirat

Allah swt, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan laporan

lengkap Praktikum CAD / CAM ini dengan tepat waktu. Penulis juga

berterimakasih kepada para asisten atas bimbingan yang telah diberikan dan

teman-teman yang telah membantu penulis di dalam pelaksanakan praktikum

CAD / CAM serta dalam penyelesaian laporan lengkap ini.

Dalam menyusun laporan lengkap ini, penulis menyadari masih banyak

kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dari para pembaca agar penyusunan laporan ini akan

lebih baik lagi ditahun –tahun berikutnya.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih sekali lagi kepada semua

pihak yang telah membantu di dalam penyusunan laporan lengkap praktikum

CAD / CAM ini, semoga laporan lengkap ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca, khususnya mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pancasila.

Jakarta, 22 November 2010

Penyusun

Page 2: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

BAB I

PENDAHULUAN

`

Disain model Pro/Engineer mewakili produk jadi, digunakan

sebagai basis untuk semua operasi pabrikasi. Feature, surface (permukaan),

dan Edges (tepi) dipilih pada disain model sebagai acuan untuk masing-

masing alur tool. Referensi geometri dari model disain menetapkan suatu

assosiatif yang menghubungkan antar disain model dan workpiece. Oleh

karena link ini, manakala model disain diubah, maka semua operasi pabrikasi

diperbaharui untuk menggambarkan perubahan.

Komponen, pemasangan, dan sheetmetal lomponen mungkin

digunakan sebagai disain model. Iliutrasi dibawah ini menunjukkan suatu

contoh disain model “ Valve Housing “.

Workpiece merupakan stok mentah yang akan diproses

machining oleh operasi manufacturing. Penggunaanya adalah opsional dalam

Pro/Nc. Keuntungan-keuntungan penggunaan suatu workpiece meliputi :

Definisi luas pengerjaan dengan mesin otomatis manakala menciptakan

urutan proses Nc.

Pengecekan dan simulasi perpindahan material secara dinamis

(tersedia dengan Pro/Nc-chek)

Proses dokumentasi dengan menangkap material dipindahkan.

Workpiece dapat dihadirkan dari format manapun dari stok

mentah ; seperti tuangan atau stok bar, dan dapat dengan mudah diciptakan

oleh peng-copian model disain dan memodifikasi dimensi atau men-suppres

feature untuk menghadirkan workpiece yang nyata.

Jika kita mempunyai suatu lisensi Pro/Assembly, workpiece

dapat juga diciptakan secaralangsung dalam model manufacturing dengan

referensi geometri pada disain model.

Page 3: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Sebagai komponen Pro/Engineer, workpiece dapat dimanipulasi

seperti lainnya, sebagai suatu instansi pada part family table, serta dapat

dimodifikasi dan diganbarkan kembali.

I.1 Manufacturing Model

Suatu model manufacturing regular terdiri dari suatu model

disain (part referensi) karena digunakan sebagai suatu acuan untuk

menciptakan urutan Nc. Ketika proses manufacturing dikembangkan, simulasi

perpindahan material dapat dilakukan pada workpiece tersebut. Biasanya,

pada bagian terakhir proses manufacturing geometri workpiece harus

concidient dengan geometri dari disain lain. Bagaimanapun, perpindahan

material adalah salah satu langkah opsional. Ilustrasi berikut menunjukkan

suatu model manufacturing, dengan part referensi (yang ditunjukkan dengan

warna hitam) dan assembly dan dalam workpiece ( yang ditunjukkan oleh

warna hijau ).

Jika kita tidak terkait dengan perpindahan material, kita tidak

harus menetapkan geometri workpiece. Oleh karena itu, bentuk minimum dari

suatu assembly manufacturing adalah sebuah part referensi.

Pada kebutuhan proses machining, model manufacturing bisa

merupakan suatu perakitan pada segala ingkatan yang kompleks, dan dapat

berisi jumlah model-model referensi yang independent dan workpieces. Selain

itu dapat jusa berisi komponen lain yang mungkin juga merupakan bagian dari

assembly manufacturing, tetapi tidak mempunyai efek langsung pada proses

perpindahan material yang nyata ( sebagai contoh ; piring putar atau penjepit).

Misalkan suatu model manufacturing diciptakan, biasanya terdiri

dari file-file terpisah seperti berikut :

File manufacturing proses – Manufacturename.Mfg

Assembly Manufacturing – Manufacturename.asm

Workpiece ( optional ) – filename.prt

Page 4: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Dalam suatu bentuk assembly yang rumit, file perakitan dapat

juga tercakup di model manufacturing. Bentuk model manufacturing

diperlihatkan di model tree.

I.2 Proses Machining Part dan Assembly

Dalam relase pro/Nc sebelumnya, kita bisa menciptakan dua

jenis terpisah model manufacturing :

1) Machining Part – Model manufacturing berisi sebuah part referensi dan

sebuah workpiece (juga sebuah part).

2) Machining Passembly – Tanpa asumsi adalah dibuat oleh system

sebagai model manufacturing. Model manufacturing bisa merupakan

suatu assembly pada tingkatan yang kompleks.

Sekarang ini, semua Pro/Nc didasarkan pada proses machining

Assembly. Bagaimanapun, jika kita mempunya sebuah model

manufacturing, yang diciptakan dalam relase sebelumnya, kita dapat

menggunakannya lagi dan bekerja dengannya. Teknik-teknik proses

machining tertentu adalah sedikit berbeda pada sebagian proses

manufacturing. Perbedaan ini dicatat di bagian dokumentasi yang sesuai.

Page 5: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

BAB II

PROSEDUR – PROSEDUR PENGGUNAAN CAM / SIMULASI

MANUFAKTUR

II.1 Prosedur Membentuk Suatu Model Manufacturing

Pada menu bar Pro/Engineer, klik File > New (atau klik dibagian

atas toolbar) kotak dialog yang baru terbuka.

Memilih option Manufacturing dibawah type.

Memilih option Nc Assembly pilihan di bawah Sub-Type :

Mengetik suatu nama untuk model manufacturing yang baru

pada text Box nama, kecuali jika ingin menerima defaultnya.

Klik OK. Menu manajer terbuka dan menu MANUFACTURE

tampak di kanak atas sudut layer. Bentuk Model Tree dan perakitan

manufacturing ditunjukkan pada jendela Navigator Wildfire. Dalam

posisis ini, perakitan kosong, kita harus menetapkan proses

manufacturing perakitan berikutnya.

II.2 Prosedur Membuat Workpiece

Klik File > New. Pilih type Manufacturing dan Sub-Type Nc assembly.

Ketik cover_workpiece pada kolom name

Pada menu manajer klik mfg model > assemble > ref model

Setelah itu akan keluar menu open, tentukan direktori part di

c:>creating_milling_sequence>05_creating_workpiece>cover.prt dan

klik open

Klik crete>workpiece, masukkan name wrk-piece

Pilih solid>protusion>ekstrude>solid>done

Buat sketch dengan meng-klik create a section…

Pilih sketch plane dengan mengklik permukaan bawah part dan

refernce pada DTM4, kemudian klik sketch

Klik DTM3 and DTM4 sebagai reference, ok>klose

Buat rectangle dengan ukuran 5,25 x 4,25

Pilih continu with…untuk menyelesaikan sketch

Page 6: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Gunakan ekstrude blind dengan nilai 1,5 (arah ekstrude haruslah

menuju ke atas dari part)

Untuk keluar dari menu ekstrude pilih applies and…

Klik Done/retun

Simpan pekerjaan dengan mengklik File>save>enter.

Gambar 1. Workpiece yang dibuat pada benda kerja

II.3 Merubah Posisi Model dan Menyimpannya

Pilih view>orientation>reorient

Pada menu orientation ganti type dengan Dynamic orient

Klik spin center axis, putar sumbu X sebasar 180o

Pilih saved view dan isi name dengan bottom_tri, klik save untuk

menyimpannya.

II.3 Define Workcell untuk Operasi Pertama

Klik mfg setup (benda kerja pada posisi bottom_tri)

Pada menu operation setup pilih machine tool setup

Pilih machine dengan Mill

Pilih 3 axis pada number of axis

Page 7: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Gambar 2. Menu operation setup

II.4 Membuat Data Pahat yang Digunakan

Klik cutting tools untuk membuat pahat yang akan di butuhkan

Pilih cutting tools setup masukkan data pahat yang akan digunakan

seperti pada table 1.7, klik ok untuk keluar dari menu tools setup.

II.5 Membuat Machine Coordinate System (Program Zero)

Pada menu operation setup klik machine zero>create, pilih eorkpiece,

tentukan bidang untuk sumbu X, Y, Z.

Pilih orientation pada menu coordinate system, flip sumbu X dan Y

Klik surface pada kolom retract

Klil along z axis dan masukkan nilai 1, dan untuk tolerancenya 0,1

II.6. Membuat Mill Surface Untuk Digunakan Profile Sequence

Klik mfg setup>mfg geometry>millsurface

Pilih create, tulis name dengan srf_profile, enter

Klik add>akstrude>done, untuk membuat permukaan ekstrude

Klik oneside>open ends>done, pilih permukaan atas work piece

sebagai bidang sketch, klik okay

Klik bottom, pilih permukaan depan sebagai reference

Klik Close>yes untuk melanjutkan tanpa reference

Machine tool

Page 8: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Klik entitiy from an edge>chain, pilih dua sisi paling luar dan pilih

next>accept>close

Klik continue with…>Blind>done, masukkan nilai depth 0,75

Pilih 0k, untuk menyelesaikannya

Klik done/return>blank

Pilih surf_Profile>ok>done/return

II.7. Profile Milling Nc Sequence

Profile milling digunakan untuk pekerjaan kasar atau finishing mill

vertikal. Permukaan yang terpilih harus mempertimbangkan suatu alur tool.

Kedalaman pemotongan ditetapkan oleh kedalaman permukaan terpilih. Kita

dapat juga meggunakan AXIS_SHIFT parameter.

II.8. Membuat Sequence Profile

Klik Machining>nc Sequence>profile>done

Pilih tool, parameter, dan surface>done

Pilih pahat FEM_1_00 sebagai pahat yang digunakan di sequence ini

Klik File>done untk keluar dan memilih pahat

Kli set, dan masukkan data sebagai berikut :

Cut_feed 5

Steph_depth 0,375

Spindel speed 500

Coolant options On

Clear_dist 0,1

Klik File>exit untuk keluar dan menyimpan parameters>done

Pilih model>done utuk memilih permukaan yang akan diprofiled

Klik loop pilih permukaan ataas dari model dan sisi terluar dari

model

Done>Done/return.

II.9. Merubah Reference Surface untuk Sequence Profile dari Model ke

Mill Surface

Klik seq setup>surface>done pada menu seq setup

Pilih Mill surface>done

Page 9: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Klik select srf>surf_profile>ok

Pastikan arah panah menjauh dari model, klik okay

Select all>done/return

Klik play path>screen play

Pilih done sequence untuk mengakhiri sequence.

II.10. Membuat Feature Material Removal Untuk Menghilangkan Material

Hasil dari Sequence.

Klik material remove dari menu machining

Pilih sequencenya yaitu 1: Profile Milling>automatic>done

Pilih workpiece>ok

Done/return Untuk mengakhiri.

II.11. Membuat Blank Mill Suface

Klik mfg setup>mfg geometry>mill surface>blank

Pilih surf_profile dan klik ok

Klik repaint the screen untuk melihat perubahan

Simpan pekerjaan, file>save

II.12. Face Milling Nc Sequence

Face Milling mengijinkan kita untuk meratakan permukaan workpiece

dengan suatu plat atau penggilingan akhir radius. Kita dapat memilih suatu

planar pemukaan atau permukaan sebidang atau juga parallel yang kepada itu

menarik kembali wahana. Semua sekeliling bagian dalam di (dalam) muka

yang terpilih (lubang, slot) akan/jadi secara otomatis dikeluarkan. Sistem akan

menghasilkan alur alat yang sesuai berdasarkan pada yang terpilih surfaces.

II.12.a. Membuat Sequence Facing (Face) untuk membuang material

Permukaan Atas dari Workpiece.

Klik machining>nc sequence>new sequence>face>done

Pilih pada menu seq setup : tool,parameter dan surface setelah itu klik

done

Pilih pahat SHL_2_000, lik filoe>done

Page 10: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Klik set dan masukkan data sebagai berikut :

Cut_feed 5

Steph_depth 0,005

Step_over cutter_diam/1,5

Scan_type Type_1

Apindel_speed 500

Coolant_options ON

Clear_dist 0,1

Klik file>exit, untuk keluar dari menu param_tree

Klik model>done, pilih permukaan atas dari model

Pilih ok>Done/return

Klik play path, untuk melihat pergerakan pahat

Done sequence, untuk mengakhiri

Buat material remove untuk membuang sequence, lakukan seperti cara

sebelumya.

Gambar 3. Permukaan atas setelah di material remove

II.13. Volume Millng NC Sequence

Suatu Volume Milling Nc sequence, memindahkan material di

dalam suatu milling volume seiris demi seiris. Semua irisan adalah parallel

terhasdap bidang retract. Kedalaman axial pemotongan (kedalaman irisan)

diterapkan oleh kombinasi parameter STEPH_DEPTH dan

WALL_SCALLOP_HGT. irisan yang pertama dihasilkan pada kedalaman

irisan dibawah puncak mill volume. Semua permukaan planar di dalam volume

Page 11: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

adalah normal terhadap Z-axis dari koordinat system NC-sequence sehingga

menghasilkan irisan melintang keseluruhan volume : gunakan parameter

MIN_STEPH_DEPTH untuk mengontrol jarak minimum antar irisan. Jarak

Step Over di dalam suatu irisan dapat dikendalikan oleh parameter berikut :

STEO_OVER, NUMBER_PASSES, BOTTOM SCALLOP_HGT, dan STEP

OVER_ADJUST.

Catatan : Jika suatu NONZERO PROF_STOCK_ALLOW ditetapkan (atau

suatu BOTTOM_STOCK_ALLOW nilai disediakan), itu akan mempengaruhi

kedalaman dari irisan akhir dan tentang semua irisan di atas permukaan

horizontal.

II.13.a. Membuat Sequence Volume

Klik machining>nc sequence>new sequence

Klik volume>done

Pilih name, tool, parameter dan window setelah itu klik done

Isi name untuk nc_sequence dengan inside_volume

Pilih FEM_1_00 sebagai pahat yang digunakan, klik File>done

Pilih set dan masukkan data sebagai berikut :

Cut_feed 5

Steph_depth 0,4

Step_over 0,4

Prof_stock_allowa 0,03

Rough_stock_allow 0,03

Scan_type Type 1

Rough_options Rough and prof

Spindle_speed 500

Coolant_options ON

Clear_dist 0,1

File>exit dan klik done

Create wind, isikan dengan nama win_inside

Pilih sketch, close>yes

Pilih create on entity…>chain, pilih 2 sisi

terluar>accepta.close>continu with..>ok

Page 12: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Pilih play path untuk mengetahui gerakan pahat

Klik done seq untuk mengakhiri sequence

Lakukan material removal seperti cara sebelumnya.

II.13.b. Membuat Local Sequence Untuk Memproses Sisa Volume Setelah

Sequence Volume :

Klik NC Sequence>new sequence>local mill>done

Klik prev NC seq>done, jadi reference local sequence sama dengan

sequence sebelumnya.

Klik NC sequence>3:inside_volume, sebagai reference sequence

volume sebelumnya

Kik CUT_MTN#1, sebagai gerakan pemotongan pertama

Pilih tool dan parameter>done

Pilih pahat FEM_0_250, klik file>done

Pilih use prev>done, untuk menggunakan parameter sebelumnya

dengan: Steph_deph 0,18, step_over 0,12.

Piligh play path untuk melihat gerakan pahat

Klik done seq untuk mengakhiri sequence

Lakukan material removal untuk local milling seperti cara sebalumnya.

II.13.c. Membuat sequence Voume untuk menghaluskan permukaan :

Machining>nc sequence>new sequence>volume>done

Pilih name,parameter, window>done

Ketik volume_profile untuk nama dari sequence

Use prev>top volume>set

Masukkan data sebagai berikut :

Rough_stock_allow 0

Rough_options prof_only

File>exit>done

Select wind>find now>pilih win_top>apply>ok

Done seq>done/return

II.14. TRAJECTORY MILLING NC SEQUENCE

Page 13: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Adalah program yang mengijinkan kita melakukan gerakan pemotongan

tool sepanjang jalan (trajectory) yang dibuat. Proses tersebut dapat digunakan

untuk slot milling horizontal. Bentuk dari alat harus sesuai dengan slot itu

sendiri. Untuk menetapkan jalan dari titk control dari alat mengunakan fungsi

customize.

II.14.a. Membuat trajectory sequences untuk profile yang rumit

Open cover mfg

Klik machining>nc sequence>new sequence>trajectory>done

Select tool and parameters>done

Select tool FEM_0_094

Set parameters

Cut_feed 5

Steph_deph 1

Prof_stock_allow 0

Chk_srf_stok_allow 0

Spindle_speed 500

Clear_dist 0,1

Done>done from mfg parameters

Klik insert from in thr create/edit tool motion

Klik edge,directions and offset>done

Klik tangent chain and selecet edge as shoen following figure

Done>okay

Klik left>done

Klik play cut

Klik done cut klik follow cut in the customize dialog>redefine

Klik select or create for the point>create point

Select location shown in the following figure

Klik apply>ok

Page 14: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Gambar 4. Workpiece setelah dilakukan proses trajectory

Page 15: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

BAB III

UJIAN

PROSES MESIN BUBUT

1. Dengan membuat part dari program Pro/Engineering, seperti gambar

dibawah ini :

Gambar 5. Benda yang akan digunakan dalam proses bubut

Langkah-langkah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Klik new>manufacturing, isi name : bubut_workpiece, klik ok

2. Mfg model>assemble>ref model>pilih part yang akan diturning (pilih

part seperti gambar yang ada di soal/telah dibuat dengan program

Pro/E)

3. Extrude>solid>done

4. Pada menu ekstrude pilih crete a section…>pilih plane untuk di sketch

5. Buat sketch untuk workpiece, klik continu with…

Page 16: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Gambar 6. Workpiece untuk proses pembubutan

6. Done/return>machining untuk memunculkan menu operation setup

7. Klik NC_machine, pada machine type ganti dengan lathe

8. Klik cutting tools>cutting tool setup turrent 1 untuk memasukkan data

pahat>ok

9. Klik machine zero>create>pilih model

10.Pahat yang digunakan pertama digunakan, diberi nama pahat kanan,

dan yang kedua diberi nama pahat alur.

11.Pada menu coordinate system tentukan sumbu x, y, z >ok

12.Klik retract surface>along z axis> masukkan nilai offsetnya (1)>ok

13.Masukkan nilai tolerance 0,1 > ok

14.Pada mach aux pilih machining>area>done, pilih tool,parameter>done

15.Pilih pahat yang digunakan : pahat pahat kanan (untuk oembubutan

pertama)>okpada menu mfg params klik set, masukkan data

parameter:

i. Cut_feed 3

ii. Steph_deph 1

iii. Spindle_speed ON

Page 17: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

16.File exit>done. Pada menu customize kill insert>create

profile>sketch>done

17.Pada tampilan sketch masukkan referensi pada sisi terluar part>continu

with..>flip(pastikan arah panah menuju part yang tidak termakan oleh

pahat) >okay

18.Pada menu curve klik ok>positive z>done>play cut untuk melihat

bagian yang termakan

19.Done cut>pada menu customize pilih ok>done seq untuk

menyelesaikan sequence.

20.setelah diremove material akan terlihat hasil turning yang pertama :

Gambar 7. Hasil turning setelah di material remove

Untuk melakukan pemotongan slanjutnya, lakukan langkah seperti

No.14 hanya saja perintah meng-klik “area” diganti dengan “profile” dari menu

mach aux. pada langkah ke-15 pilih pahat yang digunakan adalah pahat alur.

Setelah meng-klik set masukkan data parameter :

Cut_feed 3

Spindle_speed 900

Coolant_options ON

Setelah masuk pada gambar sketch, gambarlah seperti profil yang akan

dibuat. Lakukan langkah 21 dan 22, lakukan remove material.

Page 18: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

Sama seperti langkah untu membuat gambar kedua hanya saja diganti

beberapa parameter, yaitu :

Cut_feed 3

Spindle_speed 900

Rough_only

Coolan_options ON

Clear_distance 0

Pada layanan sketch laukan gambar sesuai profil yang akan termakan

oleh pahat alur, lakukan langkah 21 dan 22, setelah dilakukan remove material

akan muncul gambar :

Gambar 8. Remove material setelah sequence profil

Page 19: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM
Page 20: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

BAB IV

KESIMPULAN

Program CAD / CAM digunakan sebagai basis untuk semua

operasi pabrikasi

Workpiece merupakan stock mentah yang akan diproses machining

oleh operasi manufacturing.

Profile Milling digunakan untuk pekerjaan kasar atau finishing mill

vertical.Permukaan yang terpilih harus mempertimbangkan suatu

alur tool.

Face milling mengijinkan kita untuk meratakan permukaan

workpiece dengan suatu flat atau penggilingan akhir radius.

Suatu volume milling NC Sequence memindahkan material di

dalam suatu milling volume seiris demi seiris, semua irisan adalah

parallel terhadap bidang retract.

Trajectory Milling mengijinkan kita untuk melakukan gerakan

pemotongan tool sepanjang jalan (trajecrory) yang dibuat.

Page 21: Laporan Lengkap simulasi CAD CAM

DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Lab CAM/Simulasi Manufaktur. “PANDUAN PRAKTEK CAM /

SIMULASI MANUFAKTUR”. Jurusan Teknim Mesin Univesitas Pancasila.

Jakarta : 2005