Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

73
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 1 Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan STRATEGI PENGAWASAN PENYELESAIAN PENGADUAN MASYARAKAT SECARA SINERGIS DAN EFEKTIF DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DISUSUN OLEH: NAMA : EKA WAHYUDIANTA NDH : 39 INSTANSI : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XLVI PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL APARATUR SIPIL NEGARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2020

Transcript of Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Page 1: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 1

Laporan Laboratorium Kepemimpinan

Proyek Perubahan

STRATEGI PENGAWASAN PENYELESAIAN PENGADUAN

MASYARAKAT SECARA SINERGIS DAN EFEKTIF DI

LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DISUSUN OLEH:

NAMA : EKA WAHYUDIANTA

NDH : 39

INSTANSI : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I

ANGKATAN XLVI

PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN DAN

MANAJERIAL APARATUR SIPIL NEGARA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA, 2020

Page 2: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 2

Berdasarkan tugas Kepolisian Negara Republik

Indonesia (Polri) dalam Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia yaitu memberikan pelayanan publik secara

prima dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban

masyarakat, Polri merupakan lembaga yang

mempunyai keterkaitan langsung dalam penanganan

pengaduan masyarakat (Dumas). Proyek Perubahan ini

mengambil fokus pada pengawasan penyelesaian

Dumas dikarenakan persentase perhitungan Dumas

yang diselesaikan dengan jumlah seluruh Dumas masih

relatif rendah salah satunya dipicu karena kolaborasi

pengawasan penyelesaian Dumas antara Polri dengan

instansi terkait belum efektif.

Dumas merupakan bentuk nyata dari pengawasan dari masyarakat kepada

Polri. Oleh karena itu, Polri menyadari sepenuhnya sebagai bagian dari

penyelenggara negara berkewajiban untuk memberikan pelayanan atas keluhan dan

pengaduan masyarakat guna mendapatkan penyelesaian dan kepastian hukum. Setiap

Dumas yang masuk di lingkungan Polri hendaknya dapat diselesaikan. Pengertian

penyelesaian Dumas adalah kegiatan penanganan keluhan/ pengaduan melalui proses

penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran, konfirmasi, klarifikasi, penelitian,

pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut, dan pengarsipan.

Dalam rangka melaksanakan tugas terkait penanganan Dumas, Polri

diantaranya telah menetapkan Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2018 tentang Tata

Cara Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri. Kewenangan

penanganan Dumas merupakan upaya implementasi dari peran Polri sebagai lembaga

yang membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan

kesadaran hukum masyarakat.

Upaya Polri bersama stakeholders terkait pengawasan penyelesaian Dumas

harus selalu ditingkatkan diantaranya melalui evaluasi untuk melaksanakan langkah-

KATA PENGANTAR

Page 3: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 3

langkah perbaikan. Merujuk pada hasil evaluasi tersebut, Inventarisasi terhadap hal-

hal yang harus diperbaiki dalam pengawasan penyelesaian Dumas secara garis besar

dari level kebijakan diantaranya kebijakan pengawasan penyelesaian Dumas belum

dilaksanakan secara sinergis, belum terdapat kebijakan internal Polri khusus

mengenai pengawasan penyelesaian Dumas, dan penyelesaian Dumas di lingkungan

Polri masih perlu ditingkatkan.

Kebutuhan untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan tersebut merupakam hal

yang sangat penting dan mendesak mengingat pengawasan penyelesaian Dumas

menemukan beberapa permasalahan dan hambatan yang segera harus dicarikan

solusinya agar tujuan optimalisasi pengawasan dapat tercapai. Upaya optimalisasi

ini bersifat urgen agar pengawasan dapat dilengkapi dengan dukungan penuh dari

pimpinan stakeholders internal Polri dan eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman,

Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan RB untuk menyepakati dan melaksanakan

mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara

sinergis dan efektif, penetapan kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme

pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan

efektif yang diperkuat dengan sosialisasi kebijakan tersebut, dan peningkatan

kualitas pelayanan publik Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas.

Dengan terselenggaranya proyek perubahan ini, kami ucapkan terima kasih

kepada :

1. Pimpinan Polri

2. Irwasum Polri, Komjen Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si.

3. Kadivkum Polri, Irjen Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H, M.H, M.B.A.

4. Sahli Kapolri Bidang Manajemen, Irjen Teddy Minahasa Putra, S.H, S.I.K.

5. Kadiv Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si.

6. Wakabareskrim Polri, Irjen Wahyu Hadiningrat, S.I.K, M.H.

7. Wairwasum Polri, Irjen Drs. Agung Wicaksono, M.Si.

8. Inspektur Wilayah V Itwasum Polri, Brigjen Drs. Hotman Simatupang, S.H.

selaku Mentor Proyek Perubahan.

9. Satker Polri terkait

10. Tim Efektif Pelaksanaan Proyek Perubahan Polri

Page 4: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 4

Tidak lupa juga kami sampaikan terimakasih kepada :

1. Dr. Makhdum Priyatno, M.A. selaku Coach

2. Seluruh Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara

serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan hingga selesainya

laporan proyek perubahan tentang Strategi Pengawasan Penyelesaian Pengaduan

Masyarakat Secara Sinergis dan Efektif di Lingkungan Polri.

Akhir kata, semoga proyek perubahan ini dapat memberi manfaat bagi kinerja

organisasi Polri dalam menjalankan fungsi pemberian pelayanan publik secara prima

dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk dalam

penanganan Dumas.

Jakarta, November 2020

Peserta PKN Tingkat I

Angkatan XLVI Tahun 2020

Eka Wahyudianta

Page 5: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 5

AB STRAK

Kapolri Jenderal Drs. Idham Azis, M.Si. mempunyai 7 (tujuh) program prioritas

Kapolri untuk Polri yang Promoter menuju Indonesia Maju, salah satunya adalah penguatan

fungsi pengawasan. Proyek perubahan ini berfokus pada upaya untuk meningkatkan

pengawasan penanganan pengaduan masyarakat (Dumas) melalui strategi pengawasan

penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif di lingkungan Polri melalui dukungan penuh

dari pimpinan stakeholders internal Polri dan eksternal, penetapan kebijakan strategis Polri

yang mengatur mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri, dan

asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam bidang pelayanan dan

penyelesaian Dumas. Urgensi proyek perubahan ini harus dilakukan karena Polri bersama

stakeholders terkait harus mengatasi hambatan-hambatan dalam hal pengawasan

penyelesaian Dumas dapat diminimalisir, dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja

Polri yang profesional, akuntabel dan transparan dapat semakin ditingkatkan.

Pelaksanaan proyek perubahan ini telah berhasil mencapai beberapa output strategis

dalam rangka pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif. Pertama, proyek

perubahan telah memperoleh dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan

eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan RB untuk

menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri secara sinergis dan efektif. Kedua, proyek perubahan telah berhasil

menetapkan kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme pengawasan dalam

penyelesaian Dumas di lingkungan Polri. Ketiga, proyek perubahan telah melaksanakan

peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian

Dumas. Keempat, proyek perubahan telah berhasil meningkatkan efektifitas atau persentase

penyelesaian Dumas secara signifikan dari 35,8% menjadi 64%.

Pelaksanaan proyek perubahan ini telah mencapai keberhasilan berdasarkan dua

ukuran. Pertama, waktu pelaksanaan proyek perubahan telah berhasil sesuai dengan rincian

target pentahapan (milestone) yang telah ditetapkan. Kedua, output yang dicapai dari

pelaksanaan proyek perubahan telah sesuai dengan target output.

Kata kunci: pengawasan penyelesaian Dumas di Polri, kebijakan Dumas di Polri.

Page 6: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 6

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL …………….……………………………………………..

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………

ABSTRAK ………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI ………………………………………………………..………………

1

2

5

6

I. TOPIK PROYEK PERUBAHAN .................................................................

II. LATAR BELAKANG ………………………………………………………

III. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK PERUBAHAN …………………..

A. Tujuan Proyek Perubahan ..........………………………….………………

B. Manfaat Proyek Perubahan ....……………………..……………………..

IV. ANALISIS PERMASALAHAN …………………………………………….

V. OUTPUT DAN OUTCOME ………………………………………………...

VI. PENTAHAPAN (MILESTONE) PROYEK PERUBAHAN ……………..

VII. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN .................................................

VIII. DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN ..

A. Tingkat Keberhasilan Sesuai Dengan Milestone ………............................

1. Tingkat keberhasilan sesuai dengan target waktu saat menyusun project

chapter dibandingkan dengan waktu pelaksanaan yang sesungguhnya

…………………………………………………………………………

2. Tingkat keberhasilan Proyek Perubahan ditinjau dari target output

dibandingkan dengan output yang dihasilkan …………………………

B. Hasil Capaian Proyek Perubahan …………………………………………..

C. Peta Sumber Daya Proyek Perubahan ............................................................

D. Potensi Pengembangan Sumber Daya ………………….…………….........

E. Strategi Komunikasi ......................................................................................

F. Kendala (Potential Risk) dan Mitigasi ......……….………..............................

IX. ANALISIS KOLABORASI SEBAGAI FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

.............................................................................................

8

9

15

15

16

18

20

22

24

25

25

25

29

36

56

56

66

67

68

Page 7: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 7

X. PERSETUJUAN PROJECT SPONSOR (MENTOR) ...................................

XI. KESIMPULAN ...................................................................................................

XII. LESSON LEARNT DAN REKOMENDASI …………………………….......

A. Lesson Learnt .....……………………………………………………………

B. Rekomendasi …………………………………………………….................

71

72

72

72

73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 8

I. TOPIK PROYEK PERUBAHAN

Proyek Perubahan ini diselenggarakan dengan tujuan mewujudkan pengawasan

penyelesaian pengaduan masyarakat (Dumas) secara sinergis dan efektif di lingkungan Polri

dengan menegaskan dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan

eksternal, menetapkan kebijakan strategis Polri, dan meningkatkan kualitas pelayanan

publik Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas. Melalui optimalisasi

pengawasan tersebut, maka diharapkan dapat tercapai tujuan akhir yaitu meningkatkan

penyelesaian Dumas. Jumlah Dumas yang diselesaikan sebanyak mungkin akan

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri yang profesional, akuntabel

dan transparan.

Dalam proses implementasi Proyek Perubahan, peserta Pelatihan Kepemimpinan

Nasional Tingkat I selaku project leader melaksanakan beberapa terobosan inovasi level

Eselon I yang menggunakan pendekatan membangun kolaborasi, kepemimpinan digital dan

kemampuan memimpin perubahan sebagai berikut:

1. Project leader menggerakkan kolaborasi stakeholders internal Polri dan instansi

eksternal Polri secara holistik sehingga didukung penuh dalam menyepakati dan

melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri

secara sinergis dan efektif. Stakeholders internal BNN meliputi lintas Eselon I Polri

diantaranya Itwasum, Divkum, Bareskrim, Divpropam, dan Div Humas. Stakeholders

eksternal meliputi Komisi Kepolisian Nasional, Ombudsman, Kementerian

Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Satgas Saber Pungli.

2. Project leader mampu memimpin perubahan level kebijakan dengan berhasil

meningkatkan kualitas pelayanan dan penyelesaian Dumas sehingga dapat

meningkatkan jumlah penyelesaian Dumas secara signifikan.

3. Kemampuan memimpin perubahan juga telah ditunjukkan oleh project leader dengan

berhasil mendorong penetapan kebijakan strategis Polri, yaitu Surat Edaran (SE) Kapolri

Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengawasan Penanganan Pengaduan Masyarakat di

Lingkungan Polri.

Dengan demikian, Proyek Perubahan yang berfokus pada topik strategi pengawasan

penyelesaian pengaduan masyarakat (Dumas) secara sinergis dan efektif di lingkungan Polri

ini telah mampu mendorong perilaku organisasi yang positif di Polri, yaitu kebijakan

strategis Polri dan dukungan penuh Pimpinan untuk menyepakati dan melaksanakan

mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri sehingga dapat

terus dilaksanakan secara berkesinambungan.

Page 9: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 9

II. LATAR BELAKANG

Amanat Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia (Polri) mewajibkan Polri sebagai lembaga negara yang memberikan

pelayanan publik secara prima dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Cakupan pelayanan publik yang harus dilaksanakan Polri secara pokok adalah memelihara

keamanan dan ketertiban dan masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan

perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya

keamanan dalam negeri. Dalam melaksanakan pokok pelayanan publik tersebut, Polri

memiliki lingkup tugas pelayanan publik yang sangat luas meliputi:

1. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan

masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;

2. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan

kelancaran lalu lintas di jalan;

3. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum

masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-

undangan;

4. turut serta dalam pembinaan hukum nasional;

5. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;

6. melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus,

penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

7. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan

hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnyamenyelenggarakan

identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi

kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;

8. melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari

gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan

dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;

9. melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh

instansi dan/atau pihak yang berwenang;

10. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup

tugas kepolisian; serta

Page 10: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 10

11. melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pelayanan publik yang prima harus dilaksanakan oleh Polri secara optimal agar

mampu mewujudkan tujuan Polri sebagai instansi yang “PROMOTER”, yaitu Profesional,

Modern dan Terpercaya. Polri yang profesional merupakan sebuah landasan bagi Polri agar

mampu memberikan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat sehingga Polri dapat

berfungsi sesuai dengan fungsinya dan juga agar Polri mendapatkan dukungan dan tempat

dari masyarakat.

Upaya Polri mencapai tujuan tersebut diatas dalam pelaksanaannya mengalami

berbagai dinamika dan hambatan di lapangan sehingga masyarakat kadangkala tidak merasa

puas terhadap kinerja pelayanan publik yang telah diberikan oleh Polri. Masyarakat juga

dapat memiliki dugaan bahwa anggota Polri dapat melakukan pelanggaran kode etik,

kedisplinan, atau bahkan pidana ketika melaksanakan tugasnya sebagai pelayan publik.

Wujud kekecewaan masyarakat dan dugaan masyarakat tersebut dapat disalurkan dalam

bentuk pengaduan masyarakat kepada Polri.

Pengaduan masyarakat (Dumas) merupakan bentuk nyata dari pengawasan dari

masyarakat kepada Polri. Hal ini sangat disadari oleh Polri sehingga Polri memandang

Dumas merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam mewujudkan

akuntabilitas publik. Polri menyadari bahwa hak untuk mendapatkan pelayanan

merupakan harapan bagi setiap warga masyarakat atas permasalahan yang disampaikan

kepada Polri guna mendapatkan penyelesaian secara tuntas. Oleh karena itu, Polri

merupakan bagian dari penyelenggara negara berkewajiban untuk memberikan pelayanan

atas keluhan dan pengaduan masyarakat guna mendapatkan penyelesaian dan kepastian

hukum.

Pengaduan Masyarakat (Dumas) dapat diartikan sebagai pengaduan dari masyarakat,

Instansi Pemerintah atau pihak lain secara lisan atau tertulis mengandung informasi,

keluhan, ketidakpuasan atau adanya penyimpangan atas kinerja Polri yang memerlukan

penanganan dan penyelesaian lebih lanjut. Dumas dapat disampaikan kepada Polri secara

langsung atau tidak langsung. Dumas secara langsung, merupakan pengaduan yang

disampaikan oleh pengadu secara langsung melalui Sentra Pelayanan Dumas dan setiap

Pegawai Negeri pada Polri. Adapun Dumas secara tidak langsung, merupakan pengaduan

Page 11: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 11

yang disampaikan oleh pengadu melalui: social media, WA, website, email, dan aplikasi

Polisiku.

Setiap Dumas yang masuk di lingkungan Polri hendaknya dapat diselesaikan.

Pengertian penyelesaian Dumas adalah kegiatan penanganan keluhan/ pengaduan melalui

proses penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran, konfirmasi, klarifikasi, penelitian,

pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut, dan pengarsipan. Penyelesaian Dumas di lingkungan

Polri harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip antara lain:

1. legalitas, yaitu mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan;

2. transparan, yaitu memberi kesempatan kepada masyarakat dalam melaksanakan hak-

haknya untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif terhadap

penanganan Dumas berdasarkan tata cara dan tindak lanjutnya;

3. koordinasi, yaitu melaksanakan kerja sama yang baik antar pejabat yang berwenang

dengan aparatur pemerintah dan nonpemerintah berdasarkan tata cara, tata kerja dan

prosedur yang berlaku;

4. efektivitas dan efisiensi, yaitu tepat sasaran, hemat tenaga, waktu dan biaya;

5. akuntabilitas, yaitu harus dapat dipertanggungjawabkan, baik proses maupun tindak lanjutnya;

6. objektivitas, yaitu berdasarkan fakta atau bukti tanpa dipengaruhi prasangka,

interpretasi, kepentingan pribadi, golongan atau kepentingan pihak tertentu; dan

7. proporsionalitas, yaitu mengutamakan kepentingan pelaksanaan tugas dan kewenangan

dengan tetap memperhatikan adanya kepentingan yang sah lainnya secara seimbang.

Dumas kepada Polri mempunyai beberapa lingkup substansi antara lain:

1. komplain atau ketidakpuasan terhadap pelayanan anggota Polri dalam pelaksanaan

tugas;

2. penyimpangan perilaku anggota Polri terkait dengan pelanggaran disiplin, kode etik,

dan tindak pidana;

3. saran, sumbangan pemikiran, kritik yang konstruktif yang bermanfaat bagi peningkatan

kinerja dan pelayanan Polri;

4. permintaan klarifikasi atau kejelasan atas penanganan perkara yang ditangani Polri atau

tindakan kepolisian; dan

5. komplain atau ketidakpuasan atas keputusan hukuman yang bersifat administratif bagi

pegawai negeri pada Polri.

Page 12: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 12

Adapun jenis masalah yang disampaikan dalam Dumas dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Masalah hukum atau hak asasi manusia

2. Penyalahgunaan wewenang

3. Pelayanan masyarakat

4. Kewaspadaan nasional

5. Pers

6. Pungutan liar

7. Penyidikan tindak pidana

8. Masalah tentang rumah atau tanah; dan

9. Masalah lain-lain.

Berbagai jenis substansi dan lingkup masalah dalam Dumas tersebut di Polri dikelola

oleh Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri sebagai bagian dari pengawasan

internal di lingkungan Polri. Itwasum Polri juga mempunyai kewenangan melakukan

pengawasan penyelesaian dumas secara sinergis dengan menjalin koordinasi dengan satuan

kerja internal Polri dan stakeholders eksternal terkait. Dalam Renstra Itwasum Polri Tahun

2020-2024, salah satu indikator kinerja Itwasum adalah persentase penyelesaian pengaduan

masyarakat.

Data internal Polri menunjukkan penyelesaian Dumas belum optimal. Hal ini

dikarenakan persentase perhitungan Dumas yang diselesaikan dengan jumlah seluruh

Dumas masih relatif rendah, yaitu kurang dari 50% dengan rekapitulasi data penyelesaian

Dumas dalam tabel sebagai berikut:

Periode Jumlah seluruh Dumas

Masih Proses

Selesai Belum Ada Tanggapan

Persentase Penyelesaian

Dumas

2019 1003 412 460 131 (460/1003)*100% = 45,8%.

Januari s.d. Mei 2020

589 121 211 257 (211/589)*100% = 35,8%.

Data penyelesaian Dumas tersebut diatas menunjukkan bahwa Polri mengalami

hambatan dalam penyelesaian Dumas karena mempunyai beberapa permasalahan terkait

pengawasan penyelesaian Dumas. Pengawasan terhadap penyelesaian Dumas sangat

penting karena dapat mendorong penyelesaian Dumas secara efektif dan cepat.

Page 13: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 13

Inventarisasi permasalahan terhadap hal-hal yang harus dicari solusinya dalam

proses pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri diantaranya:

a) Kolaborasi pengawasan penyelesaian Dumas antara Polri dengan instansi terkait

belum efektif

Berkaitan dengan pengawasan penyelesaian Dumas, saat ini pengawasan

antara Polri dengan instansi terkait, yaitu Ombudsman, Komisi Kepolisian Nasional

(Kompolnas) dan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli)

masih dilakukan secara parsial. Masing-masing instansi dengan kewenangannya

sendiri-sendiri belum bekerjasama secara optimal atau secara kolaboratif.

b) Kebijakan internal Polri khusus mengenai pengawasan penyelesaian Dumas perlu

disusun

Saat ini Polri baru mempunyai kebijakan internal mengenai tata cara

penanganan Dumas. Namun, penanganan Dumas tersebut tidak satu pintu sehingga

pengawasan penyelesaian Dumas belum optimal. Oleh karena itu, Polri perlu

menyusun kebijakan khusus di internal Polri mengenai mekanisme pengawasan

penyelesaian Dumas yang mengatur seluruh satuan kerja internal Polri.

c) Penyelesaian Dumas yang belum optimal

Penyelesaian Dumas di lingkungan Polri saat ini masih perlu ditingkatkan.

Rasio atau persentase antara Dumas yang diselesaikan dengan jumlah seluruh Dumas

masih rendah. Selain itu, kecepatan penyelesaian Dumas masih relatif lamban. Hal

ini membutuhkan peningkatan kemampuan auditor pada Polri dalam rangka

penyelesaian Dumas.

d) Kualitas pelayanan publik oleh anggota Polri perlu ditingkatkan

Dari segi aspek pencegahan agar tidak terulang lagi penyampaian Dumas

pada substansi mendasar mengenai maladministrasi dan dugaan pelanggaran kode

etik atau kedisiplinan oleh anggota Polri, maka kualitas pelayanan publik oleh

anggota Polri perlu ditingkatkan. Hal ini dapat ditempuh dengan cara melaksanakan

bimbingan teknis atau sosialisasi kepada anggota Polri.

Page 14: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 14

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, dapat dipastikan bahwa proyek ini

sangat penting dan mendesak untuk dilakukan mengingat pengawasan penyelesaian

Dumas menghadapi beberapa permasalahan dan hambatan yang segera harus dicarikan

solusinya agar tujuan optimalisasi pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan

efektif dapat tercapai. Upaya optimalisasi ini bersifat urgen agar setiap Dumas di

lingkungan Polri dapat diselesaikan secara sinergis dan efektif dan masyarakat dapat

memperoleh pemberitahuan mengenai tindak lanjut Dumas dalam waktu yang relatif cepat.

Dengan demikian, melalui pengawasan penyelesaian Dumas yang sinergis dan efektif, maka

kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri yang profesional, akuntabel dan transparan

dapat semakin ditingkatkan.

Page 15: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 15

III. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK PERUBAHAN

A. Tujuan Proyek Perubahan

Tujuan proyek perubahan adalah menciptakan strategi pengawasan

penyelesaian Dumas yang sinergis dan efektif di lingkungan Polri melalui komitmen

bersama antara Polri dengan instansi stakeholders terkait, yaitu Ombudsman,

Kompolnas, dan Satgas Saber Pungli untuk melaksanakan penyamaan persepsi

mengenai mekanisme pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif,

penunjukan dan edukasi Liaison Officer (LO) dalam rangka penyelesaian Dumas,

asistensi peningkatan kemampuan auditor di Polri, dan peningkatan kualitas kinerja

pelayanan publik oleh anggota Polri.

Adapun secara detail tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Jangka Pendek

a. Disepakatinya penyamaan persepsi mengenai mekanisme kolaborasi antara

Polri dengan Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas Saber Pungli dalam

rangka pengawasan penyelesaian Dumas.

b. Disepakatinya dukungan pimpinan stakeholders internal Polri untuk

menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian

Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.

c. Disepakatinya dukungan pimpinan stakeholders eksternal Polri untuk

menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian

Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.

d. Ditetapkannya kebijakan khusus di internal Polri mengenai mekanisme

pengawasan penyelesaian Dumas yang mengatur seluruh satuan kerja

internal Polri terkait bekerjasama dengan stakeholders eksternal.

e. Dilaksanakannya sosialisasi kebijakan khusus di internal Polri mengenai

mekanisme pengawasan penyelesaian Dumas ke stakeholders internal dan

eksternal.

f. Dilaksanakannya bimbingan teknis atau sosialisasi untuk meningkatkan

kualitas kinerja anggota Polri dalam melaksanakan pelayanan publik.

g. Dilaksanakannya peningkatan jumlah penyelesaian Dumas di lingkungan

Polri.

Page 16: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 16

2. Tujuan Jangka Menengah

a. Dilaksanakannya mekanisme penyelesaian Dumas antara Polri dengan

stakeholders terkait, yaitu Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas Saber Pungli

di tingkat pusat tentang pengawasan penyelesaian Dumas yang optimal dan

sinergis.

b. Dilaksanakannya peningkatan jumlah penyelesaian Dumas dan rekomendasi

tindak lanjut Dumas.

3. Tujuan Jangka Panjang

a. Disepakatinya Nota Kesepahaman antara Polri, Ombudsman, Kompolnas

dan Satgas Saber Pungli tentang pengawasan penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri;

b. Disusunnya kajian untuk penyempurnaan ketentuan terkait penanganan

Dumas di lingkungan Polri.

B. Manfaat Proyek Perubahan

1. Manfaat bagi Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri

a. Mengefektifkan pelaksanaan fungsi sebagai unit kerja yang secara fungsional

melaksanakan fungsi pengawasan di lingkungan Polri untuk memberikan

penjaminan kualitas dan memberikan konsultasi serta pendampingan

kegiatan pengawasan lembaga pengawas eksternal di lingkungan Polri.

b. Memudahkan koordinasi dan pengawasan dalam rangka penanganan Dumas

yang disampaikan kepada Polri.

c. Memudahkan dalam pengelolaan analisa evaluasi atas hasil pelaksanaan

pengawasan penyelesaian Dumas.

d. Mewujudkan pencapaian amanat Renstra Itwasum Polri.

Page 17: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 17

2. Manfaat bagi Organisasi (Polri)

a. Memudahkan bagi Pimpinan dalam mendorong optimalisasi perumusan dan

pelaksanaan kebijakan pengoordinasian antara Polri dengan instansi terkait

pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri.

b. Memudahkan bagi Pimpinan untuk mengetahui data proses penyelesaian

Dumas yang valid dan terkini sehingga memiliki data yang akurat dalam

koordinasi dengan seluruh instansi stakeholder terkait dalam rangka

pengawasan penyelesaian Dumas.

c. Menjaga tegaknya komitmen terhadap integritas penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri dan peningkatan kualitas kinerja pelayanan publik oleh

anggota Polri.

3. Manfaat bagi Stakeholder Terkait, yaitu Ombudsman, Kompolnas, dan

Satgas Saber Pungli

a. Memberikan kemudahan dalam mekanisme kolaborasi pengawasan

penyelesaian Dumas di lingkungan Polri.

b. Mengefektifkan implementasi komitmen bersama untuk meningkatkan

jumlah dan kualitas tindak lanjut penyelesaian Dumas.

Page 18: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 18

IV. ANALISIS PERMASALAHAN

Evaluasi berdasarkan kebijakan dan pelaksanaan pengawasan penyelesaian

pengaduan masyarakat (Dumas) menunjukkan bahwa Polri menemui berbagai hambatan

dalam efektifitas implementasi pengawasan sehingga penyelesaian Dumas belum optimal.

Hambatan-hambatan yang harus ditemukan strategi penyelesaiannya adalah sebagai berikut:

1. Kolaborasi antar instansi terkait yaitu antara Polri, Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas

Saber Pungli masih belum efektif dikarenakan pengawasan penyelesaian Dumas masih

dilakukan secara parsial. Hal ini disebabkan oleh belum adanya mekanisme kolaborasi

lintas sektoral yang disepakati bersama antara instansi-instansi tersebut ketika terdapat

pengaduan masyarakat yang disampaikan kepada Polri.

2. Belum ada dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal dan eksternal Polri

untuk menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian

Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.

3. Belum ada kebijakan khusus di internal Polri mengenai mekanisme pengawasan

penyelesaian Dumas yang mengatur seluruh satuan kerja internal Polri dan untuk

bekerjasama dengan stakeholders eksternal.

4. Kemampuan Polri mengenai penyelesaian Dumas masih perlu ditingkatkan. Hal ini

mengakibatkan proses penyelesaian Dumas belum optimal.

Berdasarkan hambatan atau permasalahan tersebut, strategi pengawasan penyelesaian

Dumas harus dirumuskan dan disusun didalam suatu strategi untuk mendapatkan

kesepakatan atau komitmen pimpinan yang kuat antara pimpinan Polri dengan pimpinan

stakeholder terkait, yaitu Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas Saber Pungli meliputi hal-

hal sebagai berikut:

1. Strategi dalam penyamaan persepsi dan dukungan penuh pimpinan mengenai

mekanisme pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis lintas sektoral yang efektif.

2. Strategi untuk menyusun kebijakan khusus di internal Polri mengenai mekanisme

pengawasan penyelesaian Dumas yang mengatur seluruh satuan kerja internal Polri.

3. Strategi untuk meningkatkan kompetensi atau kemampuan auditor pada Itwasum Polri

melalui mekanisme asistensi peningkatan kemampuan dalam penyelesaian Dumas.

Konsep asistensi ini dilaksanakan untuk mendorong peningkatan pemahaman dan

Page 19: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 19

kemampuan auditor dalam hal konstruksi perkara dalam Dumas dan membantu

keyakinan auditor dalam mengumpulkan fakta-fakta dan alat bukti guna memperkuat

penyusunan rekomendasi tindak lanjut Dumas yang pada akhirnya mempercepat

penyelesaian Dumas secara optimal.

Strategi-strategi tersebut diatas lebih lanjut akan dilaksanakan dalam proyek

perubahan ini dengan fokus jangka pendek kepada instansi di tingkat pusat. Hal ini

dikarenakan penyelesaian Dumas paling banyak ditangani oleh instansi terkait yaitu Polri,

Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas Saber Pungli di tingkat pusat, bukan di satuan kerja

kewilayahan atau daerah.

Page 20: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 20

V. OUTPUT DAN OUTCOME

A. Output

Output adalah produk akhir Proyek Perubahan yang akan dicapai selama

pentahapan jangka pendek (dua bulan) pelaksanaan Proyek Perubahan. Output yang

menjadi standar atau kriteria keberhasilan dari Proyek Perubahan ini adalah sebagai

berikut:

1. Memperoleh dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan

eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan

RB untuk menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam

penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.

2. Menetapkan kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme pengawasan

dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif yang

diperkuat dengan sosialisasi kebijakan tersebut.

3. Melaksanakan asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam

bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas.

4. Meningkatkan jumlah atau persentase penyelesaian Dumas di lingkungan Polri.

B. Outcome

Outcome adalah hasil jangka panjang yang akan dicapai dari produk akhir

Proyek Perubahan. Inti dari Proyek Perubahan ini adalah perubahan kebijakan

pengawasan penyelesaian Dumas dari parsial menjadi dilaksanakan secara

kolaboratif atau sinergis sehingga dapat meningkatkan jumlah penyelesaian Dumas.

Selain itu, kebijakan pengawasan penyelesaian Dumas disusun secara khusus untuk

mengatur kolaborasi pengawasan antar stakeholders internal dan eksternal sehingga

dapat menjadi landasan bagi percepatan penyelesaian Dumas.

Sehubungan dengan hal tersebut, Proyek Perubahan menghasilkan outcome

strategis yang bersifat nasional dan jangka panjang dari perubahan pengawasan

dari parsial ke kolaboratif dan kebijakan pengawasan penyelesaian Dumas yang

mengatur kolaborasi antar stakeholders adalah:

1. Dalam meningkatkan efektivitas pengawasan penyelesaian Dumas, yaitu

terbangunnya kolaborasi penyelesaian Dumas secara sinergis sebagai faktor

Page 21: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 21

pendorong dalam mempercepat penyelesaian Dumas melalui penetapan

kebijakan strategis Polri.

2. Dalam meningkatkan optimalisasi pengawasan penyelesaian Dumas, yaitu dapat

mendorong proses penyelesaian Dumas karena telah memperoleh dukungan

penuh Pimpinan sehingga secara garis komando dapat memerintahkan satker

dibawahnya untuk memberikan atensi terhadap penyelesaian Dumas.

3. Peningkatan kualitas atau kemampuan anggota Polri dalam pelayananan,

penanganan dan penyelesaian Dumas telah ditingkatkan sehingga dapat

mendorong peningkatan jumlah penyelesaian Dumas.

Page 22: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 22

VI. PENTAHAPAN (MILESTONE) PROYEK PERUBAHAN

A. Pentahapan Jangka Pendek (September 2020 s.d. November 2020)

No TAHAP UTAMA JADWAL OUTPUT

1. Rapat koordinasi identifikasi masalah

dengan unit kerja internal Polri

Minggu ke-1

September

2020

- Daftar hadir

- Risalah rapat

- Dokumentasi

2. Persetujuan mentor terkait rancangan

proyek perubahan

Minggu ke-1

September

2020

- Lembar persetujuan

Mentor

- Dokumentasi

3. Pembentukan Tim Efektif mengenai

pelaksanaan strategi pengawasan

penyelesaian pengaduan masyarakat secara

sinergis dan efektif di lingkungan Polri

Minggu ke-1

September

2020

- Surat Perintah Tim

Efektif

4. Rapat koordinasi internal Polri antara

Itwasum Polri dengan satker Polri terkait

pengawasan penyelesaian Dumas dalam

rangka membahas penyamaan persepsi

terkait peningkatan pengawasan

penyelesaian Dumas.

Minggu ke-2

September

2020

- Surat undangan

- Daftar hadir

- Risalah rapat

- Dokumentasi

5. a) Rapat koordinasi penyusunan kebijakan

internal Polri yang mengatur mekanisme

kolaborasi pengawasan penanganan Dumas

Minggu ke-3

September

2020

- Surat undangan

- Daftar hadir

- Draft awal kebijakan

6. Rapat koordinasi pemantapan dan

pengajuan kebijakan internal Polri yang

mengatur mekanisme kolaborasi

pengawasan penanganan Dumas.

Minggu ke-1

Oktober 2020 - Surat undangan

- Daftar hadir

- Draft akhir kebijakan

7. b) Rapat koordinasi antara Polri dengan

Ombudsman, Kompolnas dan Satgas Saber

Pungli mengenai penyamaan persepsi

mengenai pengawasan penyelesaian

Dumas di lingkungan Polri.

Minggu ke-1

Oktober 2020 - Surat undangan

- Daftar hadir

- Risalah rapat

- Dokumentasi

8. Penandatanganan dokumen dukungan

penuh dari pimpinan stakeholders internal

Polri terkait pengawasan penanganan

Dumas

Minggu ke-2

s.d. ke-3

Oktober 2020

- Dokumentasi

- Dokumen dukungan

penuh yang sudah

ditandatangani

9. Penandatanganan dokumen dukungan

penuh dari pimpinan stakeholders

eksternal terkait pengawasan penanganan

Dumas, yaitu dari Kompolnas,

Ombudsman, dan Kemenpan RB.

Minggu ke-3

s.d. ke-4

Oktober 2020

- Dokumentasi

- Dokumen dukungan

penuh yang sudah

ditandatangani

Page 23: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 23

10. Kegiatan peningkatan kinerja pelayanan

Dumas secara sinergis pada Polri melalui

mekanisme bimbingan teknis.

Minggu ke-1

November

2020

- Surat undangan

- Daftar hadir

- Risalah kegiatan

- Dokumentasi

11. Sosialisasi kebijakan Pimpinan Polri, yaitu

Surat Edaran Kapolri mengenai

pengawasan penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri secara sinergis.

Minggu ke-1

November

2020

- Surat Edaran yang

sudah ditandatangani

- Dokumentasi

Sosialisasi

- Risalah Sosialisasi

B. Pentahapan Jangka Menengah (Februari 2021 s.d. Agustus 2021)

No. TAHAP UTAMA JADWAL OUTPUT

1 Mulai dilaksanakannya penyelesaian

Dumas antara Polri dengan stakeholders

terkait, yaitu Ombudsman, Kompolnas,

dan Satgas Saber Pungli di tingkat pusat

tentang pengawasan penyelesaian Dumas

yang optimal dan sinergis.

Februari 2021 Laporan

Implementasi

pelaksanaan

2 Dilaksanakannya peningkatan jumlah

penyelesaian Dumas dan rekomendasi

tindak lanjut Dumas

Maret 2021 s.d.

Agustus 2021 Dokumen laporan

statistik

C. Pentahapan Jangka Panjang (September 2021 s.d. Juni 2022)

No. TAHAP UTAMA JADWAL OUTPUT

1 Disusunnya dan disepakatinya Nota

Kesepahaman antara Polri, Ombudsman,

Kompolnas dan Satgas Saber Pungli

tentang pengawasan penyelesaian Dumas

di lingkungan Polri

September 2021 s.d.

Maret 2022

Laporan

pelaksanaan

penyusunan dan

naskah Nota

Kesepahaman

2 Disusunnya kajian untuk penyempurnaan

ketentuan terkait penanganan Dumas di

lingkungan Polri

Maret 2022 s.d.

Agustus 2022

Dokumen kajian

Page 24: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 24

VII. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN

A. Sponsor

Memberikan legitimasi , dukungan, arahan berkaitan dengan proyek perubahan

B. Project Leader

Merencanakan persiapan dan perencanaan proyek perubahan

Melakukan diskusi dan melaporkan proyek perubahan

Menggalang komunikasi dan kesepakatan dengan stakeholder.

Melaporkan pelaksanaan proyek kepada mentor.

C. Coach

Melakukan diskusi dan memberikan masukan rancangan proyek perubahan

Memonitor kegiatan

Melakukan komunikasi dengan mentor mengenai progress

Melakukan intervensi bila pesera mengalami permasalahan

D. Tim Efektif

Bekerjasama dalam tim efektif yang dipimpin oleh peserta dalam melaksanakan

program dalam proyek perubahan sesuai dengan pentahapan yang telah

disepakati.

VIII. DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. Tingkat Keberhasilan Sesuai Dengan Milestone

Tingkat keberhasilan proyek perubahan ini dapat diindikasikan dari 2 (dua) hal,

yaitu: (a) tingkat keberhasilan sesuai dengan target waktu saat menyusun Rancangan

Proyek Perubahan (project chapter) dibandingkan dengan waktu pelaksanaan yang

sesungguhnya pada tahapan milestone; dan (b) tingkat keberhasilan ditinjau dari

pencapaian output pada tujuan jangka pendek:

1. Tingkat keberhasilan sesuai dengan target waktu saat menyusun project

chapter dibandingkan dengan waktu pelaksanaan yang sesungguhnya

Tingkat keberhasilan sesuai dengan target waktu saat menyusun project

chapter dibandingkan dengan waktu pelaksanaan yang sesungguhnya. Waktu

dalam tahap jangka pendek yang tersedia untuk melakukan pelaksanaan proyek

Page 25: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 25

perubahan adalah 1 September 2020 sampai dengan 6 November 2020, dibagi

dalam 9 minggu, yaitu: Minggu I-IV September 2020, Minggu I-IV Oktober

2020, dan Minggu I November 2020.

Tabel Tingkat Keberhasilan Proyek Perubahan Ditinjau dari Target Waktu

Dibandingkan dengan Waktu Pelaksanaan

No. Tahap Utama Target

Waktu Waktu Pelaksanaan

Keterangan

Capaian

I. Ditetapkannya kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme pengawasan dalam

penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif yang diperkuat dengan

sosialisasi kebijakan tersebut.

a. Rapat koordinasi identifikasi

masalah dengan unit kerja

internal Polri.

Minggu

ke-1

September

2020

Koordinasi identifikasi masalah

dengan Kabag Renmin dan

Kabag Rendafung pada 27

Agustus 2020

Lebih cepat

dari target

b. Persetujuan mentor terkait

rancangan proyek perubahan.

Minggu

ke-1

September

2020

- Persetujuan Mentor pada 3

September 2020

- Sprin Irwasum Nomor:

Sprin/598/IX/DIK.2.5/2020

tanggal 3 September yang

memerintahkan Irwil V

Itwasum Polri sebagai

Mentor

Sesuai

target

c. Pembentukan Tim Efektif

mengenai pelaksanaan strategi

pengawasan penyelesaian

pengaduan masyarakat secara

sinergis dan efektif di lingkungan

Polri.

Minggu

ke-1

September

2020

- Rapat pembukaan Tim

Efektif pada 3 September

2020.

- Sprin Irwasum Nomor:

Sprin/596/IX/DIK.2.5/2020

tanggal 3 September 2020

yang menunjuk personil-

personil sebagai Tim

Efektif pelaksanaan Proyek

Perubahan “Strategi

Pengawasan Penyelesaian

Dumas Secara Sinergis dan

Efektif di Lingkungan

Polri”

Sesuai

target

d. Rapat koordinasi internal Polri

antara Itwasum Polri dengan

satker Polri terkait pengawasan

penyelesaian Dumas dalam

Minggu

ke-2

September

2020

Rapat pembahasan pelayanan

Dumas di lingkungan Polri

pada 8 September 2020 untuk

menyamakan persepsi lintas

Sesuai

target

Page 26: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 26

rangka membahas penyamaan

persepsi terkait peningkatan

pengawasan penyelesaian

Dumas.

stakeholders internal Polri,

yaitu Itwasum, Wassidik

Bareskrim, Div Propam, dan

Baharkam Polri.

e. Rapat koordinasi penyusunan

kebijakan internal Polri yang

mengatur mekanisme

kolaborasi pengawasan

penanganan Dumas.

Minggu

ke-3

September

2020

Rapat internal penyusunan Per

Irwasum tentang pengawasan

penyelesaian Dumas pada 21

September 2020

Sesuai

target

f. Rapat koordinasi pemantapan

dan pengajuan kebijakan

internal Polri yang mengatur

mekanisme kolaborasi

pengawasan penanganan

Dumas.

Minggu

ke-1

Oktober

2020

- Rapat pemantapan

penyusunan Peraturan

Irwasum tentang

pengawasan penyelesaian

Dumas pada 7 Oktober

2020.

- Pengajuan rancangan Per

Irwasum melalui surat

Irwasum Nomor:

B/623/X/HUK.2/2020/Itwa

sum tanggal 27 Oktober

2020 ditujukan kepada

Kepala Divisi Hukum Polri

perihal Mohon verifikasi

atas rancangan Peraturan

Irwasum Polri

Sesuai

target

g. Sosialisasi kebijakan Pimpinan

Polri, yaitu Surat Edaran

Kapolri Nomor 6 Tahun 2020

tentang Pengawasan

Penanganan Pengaduan

Masyarakat di Lingkungan

Polri

Minggu

ke-1

November

2020

Sosialisasi Surat Edaran

Kapolri Nomor 6 Tahun 2020

tentang Pengawasan

Penyelesaian Dumas di

Lingkungan Polri telah

dilaksanakan pada 6 November

2020 bertempat di Hotel

Diradja, Jakarta Selatan.

Sesuai

target

II. Tercapainya dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan eksternal,

yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan RB untuk

menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.

a. Rapat koordinasi antara Polri

dengan Ombudsman, Kompolnas

dan Satgas Saber Pungli

mengenai penyamaan persepsi

mengenai pengawasan

Minggu

ke-1

Oktober

2020

Rapat virtual pembahasan

penyamaan persepsi terkait

pengawasan penyelesaian

Dumas secara sinergis dan

efektif di lingkungan Polri yang

Sesuai

target

Page 27: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 27

penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri.

dihadiri oleh Tim Efektif

dengan stakeholders eksternal

yaitu Ombudsman, Kompolnas,

dan Satgas Saber Pungli pada 8

Oktober 2020.

b. Penandatanganan dokumen

dukungan penuh dari pimpinan

stakeholders internal Polri

terkait pengawasan

penanganan Dumas.

Minggu

ke-2 s.d.

ke-3

Oktober

2020

Koordinasi dan

penandatanganan dokumen

dukungan penuh dari pimpinan

stakeholders internal Polri

terkait pengawasan penanganan

Dumas, yaitu:

a. Dukungan Irwasum,

Komjen Agung Budi

Maryoto pada 30 September

2020.

b. Dukungan Wairwasum,

Irjen Agung Wicaksono

pada 1 Oktober 2020.

c. Dukungan Sahli Kapolri

Bidang Manajemen, Irjen

Teddy Minahasa Putra pada

3 November 2020.

d. Dukungan Kadivkum Polri,

Irjen Rudy Heriyanto Adi

Nugroho pada 3 November

2020.

e. Dukungan Kadivhumas

Polri, Irjen Raden Prabowo

Argo Yuwono pada 21

Oktober 2020.

f. Dukungan Wakabareskrim

Polri, Irjen Wahyu

Hadiningrat selaku atasan

dari Kabiro Wassidik

Bareskrim pada 6

November 2020.

g. Dukungan Karo

Kermaluhkum Divkum

Polri, Brigjen Victor

Theodorus Sihombing pada

21 Oktober 2020.

Sesuai

target

c. Penandatanganan dokumen

dukungan penuh dari pimpinan

stakeholders eksternal terkait

pengawasan penanganan

Minggu

ke-3 s.d.

ke-4

Koordinasi dan

penandatanganan dokumen

dukungan penuh dari pimpinan

stakeholders eksternal terkait

Sesuai

target

Page 28: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 28

Dumas, yaitu dari Kompolnas,

Ombudsman, dan Kemenpan

RB.

Oktober

2020

pengawasan penanganan

Dumas, yaitu:

a. Dukungan Deputi Bidang

Pelayanan Publik

Kemenpan RB, Prof. Dr.

Diah Natalisa pada 20

Oktober 2020.

b. Dukungan Staf Ahli Menko

Polhukam Bidang Ideologi

dan Konstitusi selaku (ex

officio) Sekretaris Satgas

Saber Pungli, Irjen Agung

Makbul pada 2 November

2020.

c. Dukungan Komisioner

Kompolnas, Yusuf pada 7

Oktober 2020.

d. Dukungan Kepala

Keasistenan Perlakuan

Pelaksanaan Saran (KPPS)

Ombudsman, Nyoto

Budianto pada 10 Oktober

2020

III. Terlaksananya asistensi atau Bimtek peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam

bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas.

Kegiatan peningkatan kinerja

pelayanan Dumas secara sinergis

pada Polri melalui mekanisme

bimbingan teknis.

Minggu

ke-1

November

2020

Bimtek Peningkatan Kinerja

Pelayanan dan Penyelesaian

Dumas di Lingkungan Polri

telah dilaksanakan pada 5

November 2020 bertempat di

Hotel Diradja, Jakarta Selatan.

Sesuai target

Berdasarkan keberhasilan diatas, dapat disimpulkan bahwa semua pentahapan jangka

pendek dalam proyek perubahan telah dilaksanakan. Hal ini merujuk pada kesesuaian

pelaksanaan proyek perubahan dengan target waktu yang ditetapkan dalam pentahapan

dengan rincian 10 (sepuluh) kegiatan dilaksanakan sesuai waktu dan 1 (satu) kegiatan

dilaksanakan lebih cepat dari target waktu.

Page 29: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 29

2. Tingkat keberhasilan Proyek Perubahan ditinjau dari target output

dibandingkan dengan output yang dihasilkan

Tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan dan hasil output yang dihasilkan dari proyek perubahan

ini terbagi dalam 3 tujuan sebagaimana tabel berikut:

Tabel Tingkat Keberhasilan Proyek Perubahan Ditinjau dari Target Output dan Hasil

Output

No

.

Tujuan Target Output Hasil Output Data Dukung

1 Tujuan

Jangka

Pendek (1

September

2020 s.d. 6

November

2020)

I. Ditetapkannya kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme

pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara

sinergis dan efektif yang diperkuat dengan sosialisasi kebijakan

tersebut.

a) Surat Perintah Irwasum Polri tentang penugasan Tim Efektif tentang

pelaksanaan proyek perubahan mengenai pengawasan penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.

Surat Perintah

(Sprin) Irwasum

Polri.

Sprin Irwasum Nomor:

Sprin/596/IX/DIK.2.5/2020

tanggal 3 September 2020

yang menunjuk personil-

personil sebagai Tim Efektif

pelaksanaan Proyek

Perubahan “Strategi

Pengawasan Penyelesaian

Dumas Secara Sinergis dan

Efektif di Lingkungan

Polri”.

Sprin Irwasum Nomor:

Sprin/596/IX/DIK.2.5/2

020 yang ditandatangani

tanggal 3 September

2020.

b) Disusunnya draf final kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme

pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara

sinergis dan efektif yang diperkuat dengan sosialisasi kebijakan tersebut.

Rapat pembahasan

pelayanan Dumas

di lingkungan Polri

pada 8 September

2020 untuk

menyamakan

persepsi lintas

stakeholders

internal Polri, yaitu

Hasil rapat yang yang telah

membangun penyamaan

persepsi mengenai urgensi

penyusunan kebijakan

strategis Polri mengenai

pengawasan penyelesaian

Dumas di lingkungan Polri

Undangan rapat

Dokumentasi rapat

Risalah rapat

Page 30: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 30

Itwasum, Wassidik

Bareskrim, Div

Propam, dan

Baharkam Polri.

Rapat internal

penyusunan Per

Irwasum tentang

pengawasan

penyelesaian

Dumas pada 21

September 2020

Rapat internal

penyusunan Per Irwasum

tentang pengawasan

penyelesaian Dumas pada

21 September 2020.

Rapat pemantapan

penyusunan Peraturan

Irwasum tentang

pengawasan

penyelesaian Dumas

pada 7 Oktober 2020.

Undangan rapat

Dokumentasi rapat

Risalah rapat

Draf final Per

Irwasum

Pengajuan

rancangan Per

Irwasum untuk

memperoleh

persetujuan dan

penandatanganan

Pengajuan rancangan Per

Irwasum melalui surat

Irwasum Nomor:

B/623/X/HUK.2/2020/Itwas

um tanggal 27 Oktober 2020

ditujukan kepada Kepala

Divisi Hukum Polri perihal

Mohon verifikasi atas

rancangan Peraturan

Irwasum Polri

Surat Irwasum

Draf final Per

Irwasum

c) Ditandatanganinya SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengawasan

Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri.

Hasil verifikasi dari

Divkum Polri

mengenai pengajuan

draft Per Irwasum

yang mengubah agar

bentuk kebijakan

Per Irwasum diubah

menjadi Surat

Edaran (SE)

Kapolri.

Nota Dinas Divkum Polri

Nomor: B/ND-

373/XI/HUK.3.2/2020/Di

vkum ditujukan kepada

Irwasum Polri perihal

hasil verifikasi terhadap

Rancangan Peraturan

Irwasum Polri tentang

Standar Operasional

Prosedur Penanganan

Pengaduan Masyarakat di

Lingkungan Itwasum

Polri.

Nota Dinas

Page 31: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 31

Penandatanganan

kebijakan strategis

Polri dalam bentuk

SE Kapolri.

Telah ditetapkannya SE

Kapolri Nomor 6 Tahun

2020 tentang

Pengawasan Penanganan

Pengaduan Masyarakat

di Lingkungan Polri

yang ditandatangani oleh

Irwasum Polri a.n.

Kapolri.

SE Kapolri Nomor 6

Tahun 2020

d) Dilaksanakannya sosialisasi SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang

Pengawasan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri

Pelaksanaan

sosialisasi SE

Kapolri

Sosialisasi Surat Edaran

Kapolri Nomor 1 Tahun

2020 tentang

Pengawasan

Penyelesaian Dumas di

Lingkungan Polri telah

dilaksanakan pada 6

November 2020

bertempat di Hotel

Diradja, Jakarta Selatan.

Surat Irwasum Polri

Nomor:

B/660/XI/DIK.2.5/2020/

Itwasum perihal

penyampaian Surat

Edaran Kapolri yang

ditujukan kepada

Ombudsman,

Kompolnas, Kemenpan

RB, dan Satgas Saber

Pungli.

Surat undangan

sosialisasi

Dokumentasi

Sosialisasi

Laporan giat

sosialisasi

Surat Irwasum Polri

II. Tercapainya dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal

Polri dan eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber

Pungli, dan Kemenpan RB untuk menyepakati dan melaksanakan

mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan

Polri secara sinergis dan efektif.

Page 32: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 32

a) Dilaksanakannya koordinasi penyamaan persepsi antara Polri dengan

Ombudsman, Kompolnas dan Satgas Saber Pungli.

Pelaksanaan

koordinasi antara

Polri dengan

Ombudsman,

Kompolnas dan

Satgas Saber Pungli

mengenai penyamaan

persepsi

Rapat virtual pembahasan

penyamaan persepsi terkait

pengawasan penyelesaian

Dumas secara sinergis dan

efektif di lingkungan Polri

yang dihadiri oleh Tim

Efektif dengan stakeholders

eksternal yaitu Ombudsman,

Kompolnas, dan Satgas

Saber Pungli pada 8 Oktober

2020.

Surat undangan rapat

Dokumentasi rapat

Laporan rapat

b) Dilaksanakannya koordinasi dan ditandatanganinya dokumen dukungan

penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri

Pelaksanaan

koordinasi dan

penandatanganan

dukungan penuh

pimpinan Polri.

Dokumen dukungan penuh

yang telah ditandatangani

oleh pimpinan stakeholders

internal Polri, yaitu:

Dukungan Irwasum,

Komjen Agung Budi

Maryoto pada 7 Oktober

2020.

Dukungan Wairwasum,

Irjen Agung Wicaksono

pada 1 Oktober 2020.

Dukungan Sahli Kapolri

Bidang Manajemen,

Irjen Teddy Minahasa

Putra pada 3 November

2020.

Dukungan Kadivkum

Polri, Irjen Rudy

Heriyanto Adi Nugroho

pada 3 November 2020.

Dukungan Kadivhumas

Polri, Irjen Raden

Prabowo Argo Yuwono

pada 21 Oktober 2020.

Dukungan

Wakabareskrim Polri,

Irjen Wahyu Hadiningrat

selaku atasan dari Kabiro

Dokumentasi foto

dan video

Dokumen dukungan

penuh yang telah

ditandatangani.

Page 33: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 33

Wassidik Bareskrim

pada 6 November 2020.

Dukungan Karo

Kermaluhkum Divkum

Polri, Brigjen Victor

Theodorus Sihombing

pada 21 Oktober 2020

a) Dilaksanakannya koordinasi dan ditandatanganinya dokumen dukungan

penuh dari pimpinan stakeholders eksternal yaitu dari Kemenpan RB,

Kompolnas, Ombudsman, dan Satgas Saber Pungli.

Pelaksanaan

koordinasi dan

penandatanganan

dukungan penuh

pimpinan

stakeholders

eksternal

Dokumen dukungan penuh

yang telah ditandatangani

oleh pimpinan stakeholders

eksternal, yaitu:

Dukungan Deputi

Bidang Pelayanan Publik

Kemenpan RB, Prof. Dr.

Diah Natalisa pada 20

Oktober 2020.

Dukungan Staf Ahli

Menko Polhukam

Bidang Ideologi dan

Konstitusi selaku (ex

officio) Sekretaris Satgas

Saber Pungli, Irjen

Agung Makbul pada 2

November 2020.

Dukungan Komisioner

Kompolnas, Yusuf pada

7 Oktober 2020.

Dukungan Kepala

Keasistenan Perlakuan

Pelaksanaan Saran

(KPPS) Ombudsman,

Nyoto Budianto pada 10

Oktober 2020

Dokumentasi foto

dan video.

Dokumen dukungan

penuh yang telah

ditandatangani

III. Terlaksanakannya asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik

Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas melalui

Bimtek.

Dilaksanakannya kegiatan peningkatan kinerja pelayanan Dumas secara sinergis

pada Polri melalui mekanisme bimbingan teknis.

Pelaksanaan Bimtek

peningkatan

kualitas pelayanan

Bimtek Peningkatan Kinerja

Pelayanan dan Penyelesaian

Dumas di Lingkungan Polri

Surat undangan

Bimtek

Page 34: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 34

publik Polri dalam

bidang pelayanan

dan penyelesaian

Dumas

telah dilaksanakan pada 5

November 2020 bertempat

di Hotel Diradja, Jakarta

Selatan

Dokumentasi

kegiatan

Laporan Bimtek

IV. Tercapainya peningkatan efektifitas atau persentase penyelesaian Dumas di

lingkunagan Polri

Peningkatan

persentase

penyelesaian Dumas

di lingkungan Polri.

Data menunjukkan

bahwa penyelesaian

Dumas telah

meningkat secara

signifikan, yaitu pada

Januari-September

2020 sebesar 64% yang

lebih tinggi hampir dua

kali lipat daripada data

pada Januari-Mei 2020

sebesar 35,8%.

Persentase penyelesaian

sebesar 64% pada 2020

ini lebih tinggi daripada

capaian penyelesaian

Dumas pada 2019 yaitu

45,8%.

Data penyelesaian

Dumas Januari-Mei

2020

Data penyelesaian

Dumas Januari-

September 2020.

Data penyelesaian

Dumas Januari-

Desember 2019.

2. Tujuan

Jangka

Menengah

(Februari

2021 s.d.

Agustus

2021)

Pelaksanaan

penyelesaian

Dumas antara Polri

dengan

stakeholders

terkait, yaitu

Ombudsman,

Kompolnas, dan

Satgas Saber Pungli

di tingkat pusat

tentang

pengawasan

penyelesaian

Dumas yang

optimal dan

sinergis

Dilaksanakannya

penyelesaian Dumas antara

Polri dengan stakeholders

terkait, yaitu Ombudsman,

Kompolnas, dan Satgas

Saber Pungli di tingkat pusat

tentang pengawasan

penyelesaian Dumas yang

optimal dan sinergis

Belum terlaksana

Page 35: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 35

Pelaksanaan

peningkatan jumlah

penyelesaian

Dumas dan

rekomendasi tindak

lanjut Dumas

Dilaksanakannya

peningkatan jumlah

penyelesaian Dumas dan

rekomendasi tindak lanjut

Dumas

Belum terlaksana

3. Tujuan

Jangka

Panjang

(September

2021 s.d.

Juni 2022)

Penyusunan dan

penandatanganan

Nota Kesepahaman

antara Polri,

Ombudsman,

Kompolnas dan

Satgas Saber Pungli

tentang

pengawasan

penyelesaian

Dumas di

lingkungan Polri.

Disusunnya dan

ditandatanganinya Nota

Kesepahaman antara Polri,

Ombudsman, Kompolnas

dan Satgas Saber Pungli

tentang pengawasan

penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri.

Belum terlaksana

Penyusunan kajian

untuk

penyempurnaan

ketentuan terkait

penanganan Dumas

di lingkungan Polri

Disusunnya kajian untuk

penyempurnaan ketentuan

terkait penanganan Dumas

di lingkungan Polri

Belum terlaksana

Semua target output khususnya untuk jangka pendek, telah dicapai sesuai dengan yang

telah ditetapkan. Output jangka menengah tahun kedua dan output jangka panjang tahun

ketiga belum dapat diukur hasilnya, karena belum terlaksana. Namun kegiatan tersebut

sudah masuk dalam rencana anggaran Tahun Anggaran 2021.

B. Hasil Capaian Proyek Perubahan

Pelaksanaan proyek perubahan dalam rangka mencapai output kunci dan

pentahapan telah dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan dengan 4 (empat) hasil

utama capaian proyek perubahan meliputi:

1. Telah tercapainya dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan

eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan

Page 36: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 36

RB untuk menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam

penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.

2. Telah ditetapkannya kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme

pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan

efektif yang diperkuat dengan sosialisasi kebijakan tersebut.

3. Telah dilaksanakannya asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik Polri

dalam bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas.

4. Telah ditingkatkannya jumlah atau persentase penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri secara signifikan.

Berikut ini penjelasan mengenai capaian proyek perubahan tersebut diatas yang

disertai dengan langkah-langkah nyata yang telah dilaksanakan:

1. Capaian proyek perubahan yang telah menetapkan kebijakan strategis

Polri yang mengatur mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri secara sinergis dan efektif dalam bentuk Surat Edaran

(SE) Kapolri yang diperkuat dengan sosialisasi SE tersebut.

Salah satu hambatan yang menyebabkan pengawasan penyelesaian Dumas

masih mempunyai kelemahan dalam hal kesulitan tidak adanya kebijakan yang

khusus mengatur mengenai pengawasan dan mekanisme yang melibatkan

kolaborasi antara stakeholders Polri dengan stakeholders eksternal terkait.

Proyek Perubahan ini menetapkan fokus output strategis untuk menyusun dan

menetapkan kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme pengawasan

penyelesaian Dumas secara holistik. Artinya, penyelesaian Dumas di internal

Polri dapat mencakup pejabat struktural dan fungsional serta membentuk tim

gabungan dengan melibatkan instansi lain selaku stakeholders eksternal.

Hasilnya, proyek perubahan ini telah memperoleh capaian signifikan

berupa penetapan SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengawasan

Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri yang diperkuat

dengan sosialisasi SE tersebut.

Capaian ini ditempuh melalui pelaksanaan langkah-langkah strategis

sebagai berikut:

Page 37: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 37

a) Kesepakatan penyusunan kebijakan khusus mengenai mekanisme

pengawasan penyelesaian Dumas dalam perumusan masalah di internal Polri

yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2020.

Kegiatan perumusan masalah dilaksanakan oleh project leader dengan

melakukan konsolidasi dengan Kabag Rendafung dan Kabag Renmin

Itwasum Polri. Kegiatan tersebut juga telah menginventarisir hal-hal yang

harus dilakukan dalam strategi pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan

Polri secara sinergis dan efektif.

Dokumentasi koordinasi perumusan masalah yang dilaksanakan oleh project

leader dengan Kabag Rendafung dan Kabag Renmin Itwasum Polri

Page 38: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 38

b) Penetapan dasar hukum dalam rangka pelaksanaan Proyek Perubahan dalam

bentuk Surat Perintah (Sprin) Irwasum Nomor: Sprin/596/IX/DIK.2.5/2020

tanggal 3 September 2020 yang menunjuk personil-personil sebagai Tim

Efektif pelaksanaan Proyek Perubahan “Strategi Pengawasan Penyelesaian

Dumas Secara Sinergis dan Efektif di Lingkungan Polri”.

Peserta PKN Tingkat I

selaku Project Leader

Page 39: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 39

c) Rapat koordinasi internal Polri dipimpin oleh project leader antara Itwasum Polri

dengan satker Polri terkait pengawasan penyelesaian Dumas pada 8 September

2020.

Rapat tersebut membahas penyamaan persepsi terkait peningkatan

pengawasan penyelesaian Dumas yang dilakukan lintas stakeholders internal

Polri, yaitu Itwasum, Wassidik Bareskrim, Div Propam, dan Baharkam Polri.

d) Rapat koordinasi penyusunan kebijakan internal Polri dipimpin oleh project

leader yang mengatur mekanisme kolaborasi pengawasan penanganan

Dumas dalam bentuk draft Per Irwasum pada 21 September 2020.

Surat undangan rapat dan dokumentasi foto rapat pada 8 September 2020

Surat undangan,

daftar hadir dan

dokumentasi

foto rapat

tanggal 21

September

2020.

Page 40: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 40

e) Rapat pemantapan penyusunan Peraturan Irwasum tentang pengawasan

penyelesaian Dumas yang dipimpin oleh project leader pada 7 Oktober 2020.

f) Pengajuan Rancangan Per Irwasum

Menindaklanjuti draft final Per Irwasum hasil rapat pemantapan pada 7

Oktober 2020, project leader mengajukan Rancangan Per Irwasum secara

resmi melalui surat Irwasum Nomor: B/623/X/HUK.2/2020/Itwasum tanggal

27 Oktober 2020 ditujukan kepada Kepala Divisi Hukum Polri perihal

Mohon verifikasi atas rancangan Peraturan Irwasum Polri.

Surat undangan rapat dan dokumentasi foto rapat pada 7 Oktober 2020

Page 41: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 41

g) Pengesahan legal drafting oleh Divkum Polri dengan mengubah bentuk Per

Irwasum menjadi Surat Edaran (SE) Kapolri

Pengesahan oleh Divkum Polri ini disampaikan kepada Itwasum Polri

secara resmi melalui Nota Dinas Divkum Polri nomor: B/ND-

373/XI/HUK.3.2/2020/Divkum perihal hasil verifikasi terhadap Rancangan

Peraturan Irwasum Polri tentang Standar Operasional Prosedur Penanganan

Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Itwasum Polri.

h) Penandatanganan Surat Edaran Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang

Pengawasan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri.

Angka 4 SE Kapolri tersebut telah secara tegas menyatakan

mekanisme kolaborasi dalam tindak lanjut penyelesaian Dumas yaitu agar

Halaman pertama dan terakhir SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020

Page 42: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 42

Polri membentuk dan menjalankan Tim gabungan fungsi pengawasan

meliputi internal dan eksternal, terdiri dari:

1. Itwasum Polri, Bareskrim Polri, Divpropam Polri pada tingkat Mabes

Polri, dipimpin oleh Irwasum atau pejabat struktural / fungsional yang

ditunjuk selaku penanggung jawab tim.

2. Itwasda Polda, Bagwassidik Ditreskrim Polda, Bidpropam Polda,

dipimpin oleh Irwasda atau pejabat struktural / fungsional yang ditunjuk

selaku penanggung jawab tim.

3. Pelibatan ahli / profesinal dari internal Kepolisian atau Eksternal

Kepolisian dalam tim dapat ditunjuk atau diminta sesuai dengan obyek

yang diadukan pendumas.

SE Nomor 6 Tahun 2020 mempunyai dampak positif terhadap

percepatan penyelesaian Dumas dikarenakan ha-hal sebagai berikut:

1. SE mewajibkan satker di tingkat Mabes Polri, Polda, dan Polres yang

menerima Dumas wajib memberikan tanggapan atau jawaban dalam

jangka waktu yang telah ditentukan sehingga dalam setahun semua

Dumas telah ditindaklanjuti (angka 3 huruf a, b dan c SE).

2. SE mengatur semua personel Polri baik struktural maupun fungsional

dapat terlibat aktif dalam penyelesaian Dumas (angka 4 SE).

3. SE mengatur Polri untuk membentuk tim gabungan yang dapat

melibatkan kolaborasi antara Satker di tingkat pusat, kewilayahan, dan

stakeholders eksternal Polri (angka 4 SE).

4. SE mewajibkan setiap Satker di tingkat pusat dan kewilayahan harus

melaksanakan SE ini dengan rujukan kewajiban pada Peraturan Disiplin

dan Kode Etik Profesi Polri (angka 5).

Melalui semua pengaturan tersebut diatas yang diperkuat dengan

sosialisasi SE, maka setiap personel Polri meningkatkan penanganan atau

tindak lanjut terhadap Dumas sehingga jumlah Dumas yang diselesaikan

dapat meningkat secara signifikan.

Page 43: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 43

i) Sosialisasi Surat Edaran Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 sebagai produk

kebijakan strategis dalam mendorong pengawasan penyelesaian Dumas

secara sinergis dan efektif

Project leader melaksanakan diseminasi SE Kapolri Nomor 6 Tahun

2020 kepada stakeholders eksternal terkait, yaitu Satgas Saber Pungli,

Kemenpan RB, Ombudsman, dan Kompolnas melalui surat Irwasum Nomor:

B/660/XI/DIK.2.5/2020/Itwasum perihal Penyampaian Surat Edaran

Kapolri.

Project leader juga telah melaksanakan kegiatan sosialisasi SE Kapolri

Nomor 6 Tahun 2020 bertempat di Hotel Diradja, Jakarta Selatan pada 6

November 2020. Dalam sosialisasi tersebut, project leader memaparkan isi

dari SE dan menekankan bahwa stakeholders internal Polri harus

membangun sinergi baik internal maupun dengan instansi eksternal dalam

rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas Dumas.

Page 44: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 44

2. Capaian proyek perubahan yang telah mencapai dukungan penuh dari

pimpinan stakeholders internal Polri dan eksternal, yaitu Kompolnas,

Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan RB untuk menyepakati

dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di

lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.

Pengawasan penyelesaian Dumas harus ditingkatkan karena masih terdapat

hambatan berupa penyelesaian Dumas belum memperoleh atensi level pimpinan

yang memadai. Akibatnya, pengawasan kurang efektif dan penyelesaian Dumas

masih lambat dan persentase penyelesaian Dumas masih rendah (kurang dari

50%).

Oleh karena itu, Proyek Perubahan ini menetapkan fokus untuk

mengatasi hambatan tersebut melalui capaian output kebijakan strategis

berupa koordinasi level pimpinan dan penandatanganan dokumen dukungan

penuh dari stakeholders internal Polri dan eksternal. Dukungan penuh tersebut

selanjutnya ditindaklanjuti oleh Project Leader untuk mendorong perintah

Daftar Hadir dan dokumentasi foto SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020

Project leader menjelaskan isi SE Kapolri

Nomor 6 Tahun 2020 dan menekankan aspek

sinergi dalam percepatan penyelesaian Dumas.

Page 45: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 45

kepada satker dibawahnya untuk meningkatkan kecepatan dan jumlah

penyelesaian Dumas.

Capaian ini diperoleh melalui pelaksanaan hal-hal sebagai berikut:

a) Koordinasi virtual penyamaan persepsi antara Polri dengan stakeholders

eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, dan Satgas Saber Pungli

Project leader melaksanakan koordinasi secara virtual online melalui

aplikasi video conference, yaitu Zoom Meeting dengan agenda pembahasan

penyamaan persepsi terkait pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis

dan efektif di lingkungan Polri yang dihadiri oleh Tim Efektif dengan

stakeholders eksternal yaitu Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas Saber

Pungli pada 8 Oktober 2020.

Rapat koordinasi lintas stakeholders tersebut telah menyepakati

pemahaman bersama bahwa penyelesaian Dumas yang baik dan cepat

memerlukan penanganan secara terpadu dalam sebuah tim yang terdiri dari

Polri, Kompolnas, Ombudsman, dan/atau Satgas Saber Pungli. Mekanisme

penyelesaian Dumas secara terpadu lintas instansi tersebut disepakati untuk

diatur dalam kebijakan strategis yang akan ditetapkan oleh Polri.

Page 46: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 46

Surat undangan dan foto rapat virtual Polri-Kompolnas-

Ombudsman-Satgas Saber Pungli tanggal 8 Oktober 2020

Page 47: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 47

b) Koordinasi dan penandatanganan dukungan penuh dari pimpinan

stakeholders internal Polri

Project leader telah berhasil melaksanakan koordinasi dengan pimpinan

stakeholders internal Polri dan meyakinkan pimpinan untuk mendukung

penuh. Dukungan untuk mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas

di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif dari Pimpinan tersebut

disepakati dalam penandatanganan dokumen dukungan. Koordinasi dan

penandatanganan dukungan penuh pimpinan stakeholders internal

Polri dilaksanakan dengan 7 (tujuh) pimpinan sebagai berikut:

i. Koordinasi dan penandatanganan dukungan Irwasum, Komjen Drs.

Agung Budi Maryoto, M.Si. pada 30 September 2020.

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi

project leader dengan Irwasum Polri

Page 48: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 48

ii. Dukungan Wairwasum, Irjen Drs. Agung Wicaksono, M.Si pada 1

Oktober 2020.

iii. Dukungan Sahli Kapolri Bidang Manajemen, Irjen Teddy Minahasa

Putra, S.H., S.I.K. pada 3 November 2020.

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi

project leader dengan Wairwasum Polri

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi

project leader dengan Sahli Kapolri Bidang Manajemen

Page 49: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 49

iv. Dukungan Kadivkum Polri, Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho pada

3 November 2020.

v. Dukungan Kadivhumas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono,

S.I.K., M.Si. pada 21 Oktober 2020.

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi

project leader dengan Kepala Divisi Hukum Polri

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi

project leader dengan Kepala Divisi Humas Polri

Page 50: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 50

vi. Dukungan Wakabareskrim Polri, Irjen Wahyu Hadiningrat, S.I.K.,

M.H. selaku atasan dari Kabiro Wassidik Bareskrim pada 6

November 2020.

vii. Dukungan Karo Kermaluhkum Divkum Polri, Brigjen Victor

Theodorus Sihombing pada 21 Oktober 2020.

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi

project leader dengan Wakil Kabareskrim Polri

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi

project leader dengan Kermaluhkum Divkum Polri

Page 51: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 51

c) Koordinasi dan penandatanganan dukungan penuh dari pimpinan

stakeholders eksternal

Project leader telah berhasil melaksanakan koordinasi dengan pimpinan

stakeholders eskternal Polri dan meyakinkan pimpinan untuk mendukung

penuh. Dukungan untuk mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas

di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif dari Pimpinan tersebut

disepakati dalam penandatanganan dokumen dukungan. Dengan adanya

dukungan penuh tersebut, maka stakeholders eksternal yaitu Kemenpan RB,

Kompolnas, Ombudsman, dan Satgas Saber Pungli siap untuk menangani

Dumas dalam sebuah tim gabungan tindak lanjut Dumas sebagaimana diatur

dalam SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020. Koordinasi dan penandatanganan

dukungan penuh pimpinan stakeholders eksternal dilaksanakan dengan

4 (empat) pimpinan sebagai berikut:

i. Dukungan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Prof. Dr.

Diah Natalisa pada 20 Oktober 2020.

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi project

leader dengan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB

Page 52: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 52

ii. Dukungan Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi

selaku (ex officio) Sekretaris Satgas Saber Pungli, Irjen Dr. Agung

Makbul, S.H., M.H. pada 2 November 2020.

iii. Dukungan Komisioner Kompolnas, Yusuf, M.H. pada 7 Oktober 2020.

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi project

leader dengan Sekretaris Satgas Saber Pungli

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi project

leader dengan Komisioner Kompolnas

Page 53: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 53

iv. Dukungan Kepala Keasistenan Perlakuan Pelaksanaan Saran (KPPS)

Ombudsman, Nyoto Budianto pada 10 Oktober 2020

3. Capaian proyek perubahan yang telah melaksanakan asistensi peningkatan

kualitas pelayanan publik Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian

Dumas.

Hal penting dan mendesak untuk dilakukan dalam optimalisasi

pengawasan penyelesaian Dumas adalah aspek pengembangan kapasitas sumber

daya manusia di lingkungan Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian

Dumas. Penyelesaian Dumas secara sinergis tidak hanya memerlukan kebijakan

khusus sebagai landasan hukum, tetapi juga peningkatan kemampuan dan

kualitas personil Polri. Dengan demikian, pengawasan penyelesaian Dumas

dapat dilakukan secara holistik.

Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi project

leader dengan Kepala KPPS Ombudsman

Page 54: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 54

Sehubungan dengan hal tersebut, project leader melaksanakan kegiatan

strategis berupa asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam

bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas. Asistensi ini dilaksanakan dalam

bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) yang telah dilaksanakan pada 5 November

2020 bertempat di Hotel Diradja, Jakarta Selatan. Dalam Bimtek tersebut, project

leader mendorong personil Polri lintas satker terkait penanganan Dumas untuk

meningkatkan atensi pada penyelesaian Dumas, mengimplementasikan SE

Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengawasan Penanganan Pengaduan

Masyarakat di Lingkungan Polri, dan urgensi membentuk Tim gabungan lintas

satker Polri dan instansi eksternal dalam proses penyelesaian Dumas secara

sinergis dan efektif.

Daftar Hadir dan dokumentasi foto Bimtek Peningkatan Kinerja

Pelayanan dan Penyelesaian Dumas di Lingkungan Polri

Project leader

memaparkan materi

tentang peningkatan

kapasitas personil Polri

dalam rangka

penyelesaian Dumas

secara sinergis dan

efektif.

Page 55: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 55

4. Capaian proyek perubahan yang telah meningkatkan jumlah atau

persentase penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara signifikan.

Capaian-capaian strategis dan holistik berupa kebijakan SE Kapolri

Nomor 6 Tahun 2020 sebagai landasan hukum, dukungan penuh pimpinan

internal dan eksternal serta Bimtek peningkatan kapasitas personil Polri

sebagaimana telah dijelaskan diatas pada tahap jangka pendek Proyek Perubahan

telah menghasilkan capaian yang sangat penting dan nyata, yaitu peningkatan

jumlah atau persentase penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara signifikan

dengan keterangan sebagai berikut:

a. Data menunjukkan bahwa penyelesaian Dumas telah meningkat secara

signifikan, yaitu pada Januari-September 2020 sebesar 64% yang lebih

tinggi hampir dua kali lipat daripada data pada Januari-Mei 2020 sebesar

35,8%.

b. Persentase penyelesaian sebesar 64% pada 2020 ini lebih tinggi secara

signifikan dibandingkan capaian penyelesaian Dumas pada 2019 sebesar

45,8%.

Berikut ini data penyelesaian Dumas pada periode sebelum pelaksanaan

Proyek Perubahan dan periode setelah pelaksanaan Proyek Perubahan.

Periode Jumlah seluruh Dumas

Masih Proses

Selesai Belum Ada Tanggapan

Persentase Penyelesaian

Dumas

Sebelum Pelaksanaan Proyek Perubahan

2019 1003 412 460 131 (460/1003)*100% = 45,8%.

Januari s.d. Mei 2020

589 121 211 257 (211/589)*100% = 35,8%.

Setelah Pelaksanaan Proyek Perubahan

Januari s.d. September 2020

922 200 591 131 (591/922)*100% = 64,1%.

Page 56: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 56

Peningkatan jumlah atau persentase penyelesaian Dumas ini merupakan

output nyata dari pendekatan holistik dalam strategi pengawasan penyelesaian

Dumas yang diterapkan oleh project leader yang mencakup aspek produk

kebijakan sebagai landasan, dukungan penuh pimpinan stakeholders internal dan

eksternal Polri, serta peningkatan kapasitas personil Polri untuk

mengimplementasikan mekanisme penyelesaian Dumas secara sinergis antar

stakeholders.

C. Peta Sumber Daya Proyek Perubahan

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia berasal dari personel Polri dari satuan-satuan kerja Polri

terkait yang memiliki kompetensi terkait proyek perubahan dan ditugaskan

masuk dalam tim efektif.

2. Anggaran

Anggaran terdapat di dalam DIPA Polri dan DIPA instansi stakeholders.

3. Kebijakan

Kebijakan yang mendukung proyek perubahan adalah ditetapkannya Surat

Perintah (Sprin) Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri tentang

pembentukan Tim Efektif atau satuan tugas terkait pelaksanaan proyek

perubahan.

D. Potensi Pengembangan Sumber Daya

Implementasi proyek perubahan membutuhkan kolaborasi dari berbagai

stakeholders strategis yang memiliki kepentingan terkait substansi dan program

dalam proyek perubahan. Stakeholders atau pemangku kepentingan dapat diartikan

sebagai individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara

keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki pengaruh dan kepentingan

terhadap organisasi. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat

dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik yaitu mempunyai

kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap organisasi.

Page 57: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 57

Analisis terhadap stakeholder diperlukan untuk melakukan identifikasi

stakeholder dalam proyek perubahan dikarenakan membawa manfaat sebagai

berikut:

1. Dapat menggunakan pendapat stakeholder untuk kepentingan merancang proyek

perubahan;

2. Mendapatkan dukungan dari stakeholder yang kuat untuk memperoleh lebih

banyak sumber daya, dalam mendukung proyek perubahan;

3. Dapat mengantisipasi kemungkinan adanya reaksi orang lain terhadap proyek

perubahan , sehingga dapat merancang strategi komunikasi yang baik;

4. Berkomunikasi dengan stakeholder, dapat memastikan mereka memahami dan

manfaat dari proyek perubahan; dan

5. Menumbuhkan keterlibatan terhadap upaya perubahan.

Adapun berdasarkan pengaruh dan kepentingannya, stakeholders dapat dibagi

menjadi 4 (empat) macam, yaitu:

1. Stakeholder Promotors, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan yang

besar terhadap proyek perubahan dan kekuatan yang besar untuk mempengaruhi

pelaksanaan proyek perubahan.

2. Stakeholder Latents, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan yang

rendah, namun memiliki pengaruh yang tinggi;

3. Stakeholder Defendants, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan yang

besar, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi proyek perubahan.

4. Stakeholder Apathetics, yaitu stakeholder yang sedikit memiliki kepentingan

dan pengaruh, bahkan dapat dikatakan tidak mengetahui adanya pelaksanaan

proyek perubahan.

Page 58: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 58

P

E

N

G

A

R

U

H

Keempat jenis stakeholders tersebut dapat digambarkan dalam matriks kuadran

stakeholders sebagai berikut:

Merujuk pada jenis stakeholders tersebut di atas, dapat dilakukan identifikasi stakeholders

yang terkait dengan proyek perubahan dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Stakeholder Promotors, meliputi:

a) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia, Polri merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara

keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka

terpeliharanya keamanan dalam negeri. Berkaitan dengan pengaduan masyarakat

(Dumas), Polri memahami bahwa Dumas merupakan bentuk penerapan dari

pengawasan masyarakat yang disampaikan oleh masyarakat kepada Polri berupa

sumbangan pikiran, saran, gagasan atau keluhan yang/pengaduan yang bersifat

membangun.

Tinggi

Tinggi

Rendah

Rendah KEPENTINGAN

Latents:

Kepentingan Tinggi Pengaruh Rendah

Promotors:

Kepentingan Tinggi Pengaruh Tinggi

Apathetics:

Kepentingan Rendah Pengaruh Rendah

Defendants:

Kepentingan Tinggi Pengaruh Rendah

Matriks Stakeholders

Page 59: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 59

Polri mempunyai kepentingan yang tinggi terhadap penyelesaian Dumas karena

salah satu wewenangnya dalam Pasal 15 UU Nomor 2 Tahun 2002 adalah menerima

laporan dan/atau pengaduan, termasuk Dumas. Fungsi penanganan Dumas sebagai

salah satu sarana pengawasan di lingkungan Polri diselenggarakan oleh Inspektorat

Pengawasan Umum Polri (Itwasum Polri).

Berkaitan khusus dengan Dumas, Polri telah menetapkan Peraturan Kapolri Nomor

2 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan

Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dengan demikian, Polri merupakan

stakeholder promoter dikarenakan mempunyai kepentingan tinggi dan pengaruh

yang tinggi terhadap proyek perubahan.

b) Ombudsman Republik Indonesia

Ombudsman merupakan stakeholder yang mempunyai kepentingan tinggi dan

pengaruh yang tinggi terhadap proyek perubahan dikarenakan mempunyai tugas,

fungsi, dan wewenang di bidang pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan

publik termasuk pelayanan publik yang dilaksanakan di lingkungan Polri.

Menurut Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia, salah satu

tugas Ombudsman adalah melakukan koordinasi dengan lembaga negara termasuk

Polri dalam rangka mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan

demikian, Ombudsman memiliki kewenangan untuk bekerjasama dengan Polri

dalam penanganan laporan dan pengaduan masyarakat yang terkait dengan

lingkungan Polri.

c) Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas)

Kompolnas sebagai lembaga negara non-struktural yang dibentuk untuk

melaksanakan fungsi pengawasan fungsional terhadap kinerja Polri tentu

mempunyai kepentingan dan pengaruh yang tinggi terkait pengawasan penyelesaian

Dumas. Aspek penting dalam wewenang Kompolnas berkaitan dengan Dumas

merujuk Pasal 9 Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Komisi

Kepolisian Nasional adalah Kompolnas dapat melakukan kegiatan antara lain:

Page 60: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 60

menerima dan meneruskan saran dan keluhan masyarakat kepada Polri untuk

ditindaklanjuti;

meminta dan/atau bersama Polri untuk menindaklanjuti saran dan keluhan

masyarakat;

melakukan klarifikasi dan monitoring terhadap proses tindak lanjut atas saran

dan keluhan masyarakat yang dilakukan oleh Polri; dan

mengikuti pemeriksaan dugaan pclanggaran disiplin dan kode etik yang

dilakukan oleh anggota dan/atau Pejabat Polri.

d) Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli)

Satgas Saber Pungli merupakan stakeholder yang mempunyai kepentingan tinggi dan

pengaruh yang tinggi terhadap proyek perubahan dikarenakan Satgas Saber Pungli

merupakan wujud nyata upaya terpadu dalam menangani salah satu substansi dalam

pengaduan masyarakat di lingkungan Polri, yaitu dugaan pungli yang dilakukan oleh

anggota Polri dalam pelaksanaan pelayanan publik. Peran Dumas juga ditekankan

dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas

Sapu Bersih Pungutan Liar yang mencantumkan bahwa masyarakat dapat berperan

serta dalam pemberantasan pungutan liar, baik secara langsung maupun tidak

langsung melalui media elektronik atau non elektronik, dalam bentuk pemberian

informasi, pengaduan, pelaporan, dan/atau bentuk lain sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

2. Stakeholder Latents, meliputi:

a) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

DPR RI sebagai kekuasaan legislatif dalam penyusunan peraturan perundang-

undangan mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap proses pengaduan masyarakat

terhadap kinerja pelayanan publik oleh lembaga negara termasuk Polri. DPR RI

dapat secara aktif menerima usulan penyempurnaan Undang-Undang atau

Rancangan Undang-Undang yang baru yang dapat memperkuat pengawasan

penyelesaian Dumas.

Page 61: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 61

Meskipun DPR mempunyai pengaruh yang tinggi, namun DPR mempunyai

kepentingan yang rendah karena belum mempunyai kemauan politik (political will)

atau politik hukum yang memadai dalam menyempurnakan peraturan perundang-

undangan terkait pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri.

Dengan demikian, DPR RI merupakan stakeholder latents karena mempunyai

pengaruh yang tinggi, namun kepentingan yang rendah terhadap proyek perubahan.

b) Akademisi

Akademisi sebagai kaum intelektual terutama akademisi di bidang hukum dan

ekonomi mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap penegakan hukum karena dapat

memberikan pendapat atau dukungan terhadap penguatan pengawasan penyelesaian

Dumas di lingkungan Polri dan dapat mengajukan suatu kajian akademis dari sisi

penyempurnaan regulasi.

Namun, akademisi terkait isu Dumas pada pelayanan publik di lingkungan Polri saat

ini masih mempunyai kepentingan yang rendah dikarenakan penelitian terkait

pentingnya pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri belum banyak

dijadikan sebagai objek penelitian oleh akademisi.

Dengan demikian, akademisi merupakan stakeholder latents karena mempunyai

pengaruh yang tinggi, namun kepentingan yang rendah terhadap proyek perubahan.

3. Stakeholder Defendants, meliputi:

a) Masyarakat

Masyarakat mempunyai kepentingan yang tinggi terkait Proyek Perubahan

dikarenakan masyarakat merupakan entitas utama yang harus dilayani dengan baik

dalam pelayanan publik oleh lembaga negara termasuk Polri. Apabila masyarakat

menemukan dugaan pelanggaran dalam pelayanan publik, maka masyarakat dapat

menyampaikan Dumas melalui berbagai sarana.

Namun, masyarakat mempunyai pengaruh yang rendah terkait pengawasan

penyelesaian Dumas karena tidak dapat mengintervensi Polri dan lembaga terkait

mengenai bentuk tindak lanjut dan penyelesaian Dumas. Masyarakat hanya berhak

memperoleh pemberitahuan mengenai tindak lanjut terhadap Dumas. Hal ini

sebagaimana yang diatur di dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Page 62: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 62

Publik Pasal 18 ayat (c) bahwa masyarakat berhak mendapatkan tanggapan terhadap

pengaduan yang diajukan.

Dengan demikian, masyarakat merupakan stakeholder defendant karena mempunyai

kepentingan yang tinggi, namun pengaruh yang rendah.

b) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

LSM merupakan organisasi non-profit yang dibentuk oleh masyarakat sipil yang

dapat digunakan oleh publik sebagai sarana menyampaikan Dumas kepada Polri.

LSM mempunyai kepentingan yang tinggi terkait Dumas dalam pelayanan publik

termasuk di lingkungan Polri karena dapat menyampaikan Dumas dan dapat

menyuarakan pendapat ke media massa secara lebih kuat. Salah satu LSM yang aktif

dalam menyoroti dan mengawasi kinerja Polri adalah Indonesia Police Watch (IPW).

Namun, LSM mempunyai pengaruh yang rendah terkait pengawasan penyelesaian

Dumas karena tidak dapat mengintervensi Polri dan lembaga terkait mengenai

bentuk tindak lanjut dan penyelesaian Dumas. LSM hanya dapat melakukan

pemantauan dan dapat mengajukan pertemuan dengan Polri dalam rangka

memberikan saran dan masukan kepada Polri. Dengan demikian, LSM merupakan

stakeholder defendant karena mempunyai kepentingan yang tinggi, namun pengaruh

yang rendah.

c) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas)

Kementerian PPN/Bappenas dalam publikasi dokumen di website resminya

(https://www.bappenas.go.id/files/4013/7637/9049/Manajemen_Pengaduan_Masya

rakat_Dalam_Pelayanan_Publik.pdf) pada tahun 2010 dengan judul “Laporan

Kajian Manajemen Pengaduan Masyarakat dalam Pelayanan Publik” memandang

Dumas sebagai salah satu hak masyarakat dalam pelayanan publik. Berdasarkan

pandangan tersebut, Kementerian PPN/Bappenas mempunyai kepentingan yang

tinggi yang ditunjukkan dengan dorongan kepada masyarakat agar menyampaikan

keluhan atau masukan atas pelayanan yang diterima apabila para pelaksana dan

Page 63: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 63

penyelenggara melakukan penyimpangan standar pelayanan. Selain itu, masyarakat

juga berhak untuk memperoleh tanggapan atas pengaduannya.

Namun, Kementerian PPN/Bappenas mempunyai pengaruh yang rendah karena

kewenangannya hanya sampai dari sisi perencanaan dan kajian mengenai pengaduan

masyarakat. Kementerian PPN/Bappenas tidak mempunyai wewenang sampai

kepada proses pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri. Dengan

demikian, Kementerian PPN/Bappenas merupakan stakeholder defendant karena

mempunyai kepentingan yang tinggi, namun pengaruh yang rendah.

d) Media massa

Media massa mempunyai kepentingan yang tinggi terhadap proyek perubahan

karena media massa selalu menaruh perhatian atau atensi dalam dinamika tindak

lanjut pengaduan masyarakat terutama yang disampaikan oleh LSM termasuk

Dumas di lingkungan Polri.

Namun, media massa mempunyai pengaruh rendah karena tidak dapat melakukan

intervensi terhadap proses pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri.

Dengan demikian, media massa merupakan stakeholder defendant karena

mempunyai kepentingan yang tinggi, namun pengaruh yang rendah.

4. Stakeholder Apathetics, yaitu pemerintah daerah.

Pemerintah daerah mempunyai pengaruh yang rendah terkait proyek perubahan karena

tidak mempunyai tugas, fungsi, dan wewenang yang memiliki keterkaitan langsung

dengan pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri. Pemerintah daerah juga

mempunyai kepentingan yang rendah karena pengawasan penyelesaian Dumas ditangani

oleh instansi di tingkat pusat. Dengan demikian, pemerintah daerah merupakan

stakeholder apathetic karena mempunyai kepentingan yang rendah dan pengaruh yang

rendah.

Mitra stakeholders yang terkait proyek perubahan tersebut dapat digambarkan dalam matriks

kuadran dibawah ini:

Page 64: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 64

Setelah dilaksanakan Proyek Perubahan, project leader berhasil menjalin

kerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (Kemenpan RB), yaitu dengan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan

RB. Dalam kerjasama tersebut, project leader telah berhasil mendorong Kemenpan

RB sebagai stakeholder yang mempunyai kepentingan tinggi dan pengaruh yang

tinggi terhadap proyek perubahan karena mempunyai tugas yang berkaitan langsung

dengan penanganan Dumas, yaitu tugas Kemenpan RB dalam mewujudkan Zona

Integritas di seluruh lingkungan instansi pemerintah, termasuk di lingkungan Polri.

Tugas tersebut diatur secara rinci dalam Peraturan Menpan RB Nomor 10 Tahun

2019 tentang Perubahan atas Permenpan RB Nomor 52 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Tinggi

Rendah

Rendah

KEPENTINGAN

Latents:

Promotors:

Apathetics:

Defendants:

Matriks Mitra Stakeholders sebelum pelaksanaan Proyek Perubahan

Tinggi

Tinggi

1) DPR RI

2) Akademisi

1. Polri

2. Ombudsman

3. Kompolnas

4. Satgas Saber Pungli

1) Pemda 1) Masyarakat

2) Lembaga Swadaya

Masyarakat

3) Kementerian

PPN/Bappenas

4) Media massa

Page 65: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 65

Permenpan RB tersebut mengatur salah satu indikator yang perlu dilakukan

untuk menerapkan penguatan pengawasan adalah pengaduan masyarakat (Dumas).

Pengukuran indikator Dumas yang harus dicapai dengan baik oleh seluruh instansi

pemerintah, termasuk Polri adalah dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya

dilakukan, yaitu:

unit kerja telah mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat;

unit kerja telah melaksanakan tindak lanjut atas hasil penanganan pengaduan

masyarakat;

unit kerja telah melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat; dan

unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat.

Dengan demikian, stakeholder promotor yang sangat mendukung pelaksanaan

Proyek Perubahan berhasil ditambahkan satu pihak, yaitu Kemenpan RB.

Tinggi

Rendah

Rendah

KEPENTINGAN

Latents:

Promotors:

Apathetics:

Defendants:

Tinggi

Tinggi

1) DPR RI

2) Akademisi

1. Polri

2. Ombudsman

3. Kompolnas

4. Satgas Saber Pungli

5. Kemenpan RB

1) Pemda 1) Masyarakat

2) Lembaga Swadaya

Masyarakat

3) Kementerian

PPN/Bappenas

4) Media massa

Matriks Mitra Stakeholders setelah pelaksanaan Proyek Perubahan

Page 66: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 66

E. Strategi Komunikasi

Komunikasi pada level kebijakan secara umum harus mempunyai strategi yang

mampu membangun iklim yang kondusif bagi organisasi dan stakeholders untuk

mencapai tujuan. Strategi komunikasi yang efektif mempunyai ciri-ciri yaitu

kesatuan komando, jelas, responsif, dialogis, konsisten, pentahapan dengan waktu

yang terukur, dan terbuka terhadap evaluasi.

Teknik komunikasi yang akan digunakan dalam proyek perubahan ini secara garis

besar adalah menentukan tujuan bersama dengan stakeholders, menentukan pesan

kunci (key message), dan menentukan sarana (channel) dengan penjelasan sebagai

berikut:

1. Penentuan tujuan bersama dengan stakeholders

Teknik untuk menentukan tujuan bersama dengan stakeholders adalah

menentukan kebutuhan stakeholder, memahami hal-hal yang dibutuhkan oleh

stakeholder, dan menyampaikan hal-hal yang diinginkan oleh proyek perubahan

ini. Pembuatan identifikasi dan sinkronisasi daftar kebutuhan stakeholders dan

pelaksana proyek perubahan merupakan kunci keberhasilan untuk menentukan

tujuan komunikasi yang tepat ke setiap stakeholder sehingga dapat bergerak

bersama mencapai tujuan.

2. Penentuan pesan kunci (key message)

Pelaksana proyek perubahan akan memastikan untuk menyampaikan pesan kunci

proyek perubahan ini adalah tidak hanya untuk kepentingan organisasi Itwasum,

namun juga untuk kepentingan peningkatan kualitas pelayanan publik oleh

anggota Polri dan peningkatan efektifitas pengawasan penyelesaian Dumas,

khususnya Dumas di lingkungan Polri. Pesan kunci lainnya yang harus

disampaikan dalam pelaksanaan proyek perubahan adalah program-program

dalam proyek ini juga dapat membawa kemajuan bagi instansi stakeholder

promotor utama, yaitu Ombudsman, Kompolnas dan Satgas Saber Pungli.

3. Penentuan sarana (channel)

Pelaksanaan strategi komunikasi dalam mengimplementasikan proyek

perubahan ini secara garis besar akan dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut:

Page 67: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 67

a. Komunikasi melalui rapat koordinasi dalam rangka penyamaan persepsi dan

asistensi baik pertemuan tatap muka dan virtual melalui aplikasi online video

conference

Sarana komunikasi untuk mempercepat pemahaman dan penyamaan persepsi

diantara para stakeholders adalah melalui penyelenggaraan rapat koordinasi

atau pertemuan. Pertemuan dilaksanakan melalui rapat koordinasi di kantor

Polri atau di kantor stakeholders terkait. Pertemuan juga dapat dilaksanakan

secara virtual melalui aplikasi video conference.

b. Komunikasi melalui surat formal dan surat elektronik (email)

Sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan dokumentasi atau

pencatatan hasil komunikasi melalui surat formal dan email. Dalam hal

percepatan birokrasi, hasil komunikasi dapat disampaikan melalui email

untuk memperoleh tanggapan awal pada kesempatan pertama.

F. Kendala (Potential Risk) dan Mitigasi

Risiko-risiko yang harus diantisipasi bagi keberhasilan pencapaian tujuan proyek

perubahan sesuai waktu yang telah ditetapkan dapat diidentifikasi dari lingkup

internal dan eksternal dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Risiko dari internal

Terbatasnya jumlah personil dan rotasi/mutasi personil sebelum selesainya

proyek perubahan, sehingga personil yang dilibatkan pada Surat Tugas tim

efektif tiap unit kerja minimal 2 orang agar tugas yang menjadi tanggung jawab

unit kerja tersebut dapat tetap dikerjakan.

2. Risiko dari eksternal

Tingginya intensitas rotasi/mutasi dari LO yang ditunjuk sehingga

dikhawatirkan tidak tercapai kontinuitas pelaksanaan mekanisme

pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif di lingkungan

Polri.

Sering ditemukan fakta bahwa individu yang memiliki data penanganan

Dumas merupakan auditor yang mempunyai mobilitas dan beban kerja yang

Page 68: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 68

besar, sehingga dikhawatirkan terhadap risiko tidak optimalnya data yang

disampaikan oleh auditor kepada LO.

Mengantisipasi berbagai resiko yang akan menggagalkan pengembangan ini, Project

Leader membuat mitigasi sebagai berikut:

1. Perencanaan program yang baik dengan disertai mitigasi risiko yang terukur.

Mitigasi risiko dilakukan sejak awal sehingga dapat meminimalisir risiko-risiko

yang berpotensi menghambat pelaksanaan proyek perubahan. Mitigasi risiko

dilakukan melalui perencanaan sejak awal dengan cara melakukan koordinasi

yang intensif dengan stakeholders internal dan eksternal.

2. Konsistensi untuk melaksanakan hal-hal yang sudah ditetapkan dalam

perencanaan sesuai milestones dan target waktu yang telah disepakati.

3. Peningkatan kerja tim efektif secara optimal dalam melaksanakan proyek

perubahan.

4. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek perubahan; dan

5. Konsultasi yang intensif dengan mentor dan coach sehingga pelaksanaan proyek

perubahan dapat selalu terukur dan terkendali.

IX. ANALISIS KOLABORASI SEBAGAI FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

Seluruh pencapaian tersebut diatas merupakan hasil dari kolaborasi yang erat antara

project leader dengan semua stakeholders, baik stakeholders internal dan eksternal.

Kolaborasi yang baik adalah kolaborasi yang menggunakan komunikasi secara langsung,

yaitu melalui pertemuan tatap muka, pertemuan virtual melalui aplikasi video conference

dan telepon dan secara tidak langsung, yaitu melalui surat tertulis. Komunikasi dan

koordinasi akan semakin memperkuat kepercayaan (trust building) dalam kerjasama

antar lembaga. Kepercayaan adalah kunci utama dalam membangun komitmen dan

kebijakan yang kuat diantara para stakeholders dalam rangka melaksanakan strategi

yang dilaksanakan oleh project leader dalam proyek perubahan ini, yaitu strategi

pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.

Berdasarkan uraian capaian proyek perubahan tersebut diatas, dapat diketahui

bahwa project leader dalam setiap pelaksanaan pentahapan selalu melibatkan kolaborasi

dengan stakeholders internal dan eksternal sebagai berikut:

Page 69: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 69

1. Kolaborasi dengan stakeholders internal

project leader selalu melakukan kolaborasi dengan stakeholders internal, yaitu

dengan Pimpinan Polri, Tim Efektif, dan unit kerja internal Polri diantaranya

Itwasum, Divkum, Div Propam, Biro Wassidik Bareskrim, dan Div Humas.

2. Kolaborasi dengan stakeholders eksternal

project leader juga telah melakukan kolaborasi dengan stakeholders eksternal secara

intensif, yaitu dengan Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan

Kemenpan-RB.

Keberhasilan proyek perubahan yang telah memperoleh capaian-capaian strategis

merupakan peningkatan yang signifikan bagi stakeholders di Indonesia dalam melakukan

penguatan pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif. Upaya penguatan

ini harus menjadi perhatian bersama seluruh stakeholders terkait dalam rangka

memberikan pelayanan publik yang prima dalam menindaklanjuti pengaduan dari

masyarakat.

Pelaksanaan proyek perubahan ini semakin mempunyai arti strategis dalam

meningkatkan kualitas pelayanan publik oleh Polri dalam menyelesaikan Dumas

sehingga dapat meningkatkan ketertiban dan keamanan bagi masyarakat. Kualitas

pelayanan publik didorong dari aspek dukungan penuh dari stakeholders internal Polri

dan stakeholders eksternal terkait. Adapun aspek penanganan dan penyelesaian Dumas

didorong melalui penetapan kebijakan strategis Polri untuk mendorong pelaksanaan

mekanisme pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan asistensi peningkatan

kualitas atau kemampuan anggota Polri dalam menyelesaikan Dumas. Kedua aspek

tersebut telah secara tegas dinyatakan dalam capaian proyek perubahan yang bersifat

kebijakan strategis, yaitu dukungan penuh pimpinan internal dan eksternal, penetapan

kebijakan strategis berupa SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengawasan

Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri yang diperkuat dengan

sosialisasi SE tersebut, dan Bimtek peningkatan kemampuan penyelesaian Dumas.

Dalam SE Kapolri tersebut telah secara tegas menyatakan mekanisme kolaborasi

dalam tindak lanjut penyelesaian Dumas yaitu agar Polri menurunkan Tim gabungan

fungsi pengawasan meliputi internal dan eksternal, terdiri dari:

Page 70: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 70

4. Itwasum Polri, Bareskrim Polri, Divpropam Polri pada tingkat Mabes

Polri, dipimpin oleh Irwasum atau pejabat struktural / fungsional yang

ditunjuk selaku penanggung jawab tim.

5. Itwasda Polda, Bagwassidik Ditreskrim Polda, Bidpropam Polda,

dipimpin oleh Irwasda atau pejabat struktural / fungsional yang ditunjuk

selaku penanggung jawab tim.

6. Pelibatan ahli / profesinal dari internal Kepolisian atau Eksternal

Kepolisian dalam tim dapat ditunjuk atau diminta sesuai dengan obyek

yang diadukan pendumas.

Dukungan penuh pimpinan Kementerian/Lembaga dan capaian proyek perubahan

yang semuanya bersifat kolaboratif dan melibatkan stakeholders terkait merupakan

sebuah batu pijakan (stepping stones) yang strategis dalam rangka memperkuat

pengawasan penyelesaian Dumas, dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri

yang profesional, akuntabel dan transparan dapat semakin ditingkatkan.

Page 71: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 71

X. PERSETUJUAN PROJECT SPONSOR (MENTOR)

Page 72: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 72

XI. KESIMPULAN

Dari pelaksanaan proyek perubahan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Strategi pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan

efektif sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan sebagai solusi yang efektif

terhadap berbagai kendala dan hambatan dalam penyelesaian Dumas yang masih

bersifat parsial dan lambat.

2. Strategi pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan

efektif diimplementasikan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Memperoleh dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan

eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan RB

untuk menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian

Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.

b. Menetapkan kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme pengawasan dalam

penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif yang diperkuat

dengan sosialisasi kebijakan tersebut.

c. Melaksanakan asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam bidang

pelayanan dan penyelesaian Dumas.

XII. LESSON LEARNT DAN REKOMENDASI

A. Lesson Learnt

Nilai-Nilai Kepemimpinan yang dipahami dan dilaksanakan oleh project leader

selama Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I meliputi:

1. Berpikir holistik

Project leader memahami sepenuhnya bahwa seorang pemimpin yang baik

harus mampu berpikir secara keseluruhan dari segala aspek yang terkait. Oleh karena

itu, Project leader mendorong seluruh aspek terkait penguatan pengawasan

penyelesaian Dumas secara holistik dengan dukungan penuh Pimpinan stakeholders

internal dan eksternal untuk memberikan komando perintah percepatan penyelesaian

Dumas secara sinergis, menyusun dan mendorong penetapan aspek landasan hukum

Page 73: Laporan Laboratorium Kepemimpinan Proyek Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 73

berupa SE Kapolri yang diperkuat dengan sosialisasi SE tersebut serta Bimtek

peningkatan kualitas penyelesaian Dumas.

2. Budaya kerja kolaboratif

Project leader memahami sepenuhnya bahwa kolaborasi yang baik merupakan

hal yang mutlak diperlukan dalam pelaksanaan strategi dan mekanisme. Kolaborasi

senantiasa melibatkan stakeholders internal dan eksternal yang dilakukan baik secara

vertikal maupun horizontal dalam struktur birokrasi.

B. Rekomendasi

1. Agar Polri secara berkelanjutan menindaklanjuti dukungan penuh pimpinan

stakeholders Polri bekerjasama dengan stakeholders terkait secara nasional dalam

peningkatan penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif.

2. Agar Polri mengimplementasikan SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang

Pengawasan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri secara

seksama dan penuh tanggung jawab.

3. Agar Polri, Kompolnas, Ombudsman, Kemenpan RB, dan Satgas Saber Pungli

senantiasa meningkatkan kolaborasi dan sinergitas pengawasan penyelesaian Dumas

dalam rangka meningkatkan jumlah penyelesaian Dumas.