laporan kunjungan rumahku
description
Transcript of laporan kunjungan rumahku
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Berdasarkan surat tugas dari Direktur dan Pendidikan RS Dr.H Marzoeki Mahdi
Bogor tanggal 30 November 2013 mahasiswa kemudian melakukan kunjungan
rumah dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan jiwa kepada keluarga klien
sebagai berikut :
A. 1. Identitas Klien
Identitas klien : Ny. K
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 21 Oktober 2013
Telah dirawat : 1 kali
Terakhir dirawat : -
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Sunda
Diagnosis : Skizofrenia
Status dalam keluarga : Anak
Status : Menikah
Alamat : Warujaya RT 004 RW 003 Parung Bogor
2. Identitas Kepala Keluarga / penanggung jawab
Nama keluarga : Tn. Omang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan Klien : Ayah
Alamat : Warujaya RT 004 RW 003 Parung Bogor
B. Tujuan Kunjungan Rumah
1. Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa, menjadi sistem pendukung yang efektif sesuai dengan
kondisi klien berdasarkan asuhan keperawatan yang ada.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi
klien selama dirumah sakit
b. Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan
data sekunder ( Rekam Medik ) mengenai
1) Alasan masuk atau dirawat di Rumah Sakit
2) Faktor predisposisi dan presipitasi
3) Genogram keluarga
4) Persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita klien
5) Suport sistem keluarga
c. Melakukan pengkajian keperawatan sesuai dengan diagnosa
keperawatan terkait dengan Ny. K dan 5 tugas perkembangan keluarga.
1) Keluarga mampu mengenal masalah yang dapat menyebabkan
klien mengalami gangguan jiwa (Halusinasi,Harga Diri Rendah,
Resiko Perilaku Kekerasan)
2) Keluarga mampu mengambil keputusan dalam melakukan
perawatan terhadap klien.
3) Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap klien yang sakit
di rumah.
4) Keluarga dapat mengidentifikasi support sistem yang ada di
keluarga dan memodifikasi lingkungan yang terapeutik yang ada di
masyarakat.
5) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat.
d. Melakukan rencana intervensi keperawatan yang berkaitan dengan
masalah keperawatan.
e. Melakukan Implementasi keperawatan yang berkaitan dengan masalah
keperawatan
f. Melakukan evaluasi keperawatan yang berkaitan dengan masalah
keperawatan
g. Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan
yang ditemukan
h. Memotivasi pihak keluarga untuk melajutkan perawatan ketika klien
sudah pulang dari runah sakit.
i. Mendokumentasi hasil kunjungan rumah dan lingkungan sekitar agar
dapat ditindak lanjutkan dirumah.
C. Hasil Kunjungan Rumah
Mahasiswa berkunjung kerumah keluarga klien pada Sabtu tanggal 30
November 2013 pada pukul 11.00. hasil yang didapat :
1. Memberikan informasi
Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan klien
selama dirawat di Rumah Sakit, perawat menyampaikan kepada keluarga
klien bahwa klien sudah mampu melakukan kegiatan sehari-hari dan sudah
mengalami perkembangan yang baik, dapat berkomunikasi dengan
perawat meski tidak dapat memulai komunikasi terlebih dahulu, klien
bersedia minum obat secara teratur, namun klien masih sering nampak
melamun dan terkadang masih mengalami halusinasi.
2. Memvalidasi Data
2. Alasan masuk rumah sakit
Klien masuk Rumah Sakit Marzoeki Mahdi karena sering marah-
marah dan mengamuk, suka bicara sendiri, sebelum dibawa ke RS
klien sempat dipasug selama ± 4 bulan. Klien sering melamun dan
tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain sejak 3
tahun yang lalu.
3. Faktor predisposisi
Klien saat kelas 3 SD ayah klien meninggal dan klien putus sekolah.
Semenjak itu klien dititipkan / diasuh oleh neneknya. Pada usia 15
tahun klien menikah dan kemudian memiliki 3 orang anak
4. Faktor presipitasi
Semenjak tinggal bersama suami, menurut keluarganya, klien sering
mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari keponakannya, klien
juga sering dihina. Klien dan suami sering bertengkar, suami klien
pernah pergi dari rumah tanpa pamit. Semenjak itu klien sering
mengurung diri dikamar selama berhari-hari dan mulai mengalami
halusinasi.
5. Genogram
Klien anak ke 3 dari 6 bersaudara, 3 saudara diantaranya saudara tiri. 3
tahun terakhir klien tinggal bersama dengan ayah tiri, ibu dan adik-adik
tirinya. Sebelum klien tinggal dengan suami dan anak-anaknya. Ibu klien
sangat perhatian dengan klien. Saat mulai sakit suamiklien membawa klien
ke rumah orangtuanya. Klien tidak mengambil keputusan dalam
keluarganya. Klien cenderung tertutup dengan siapapun.
6. Psikologi dan lingkungan
Keluarga klien mendukung kesembuhan klien. Keluarga prihatin dan sedih
dengan sakit yang dialami klien. Ketika klien mengamuk, lurah dan
petugas desa berinisiatif membawa klien ke RS Marzoeki Mahdi supaya
klien mendapat perawatan yang intensif dan cepat sembuh karena jjika
dirumah banyak pengaruh negatif dan mengganggu lingkungan dan
keluarga menginginkan yang terbaik terhadap kesehatan klien.
7. Persepsi Keluarga Tentang penyakit
Keluarga merasa apa yang dialami klien disebabkan oleh karena klien
mendapat tekanan dari keluarga suami, dan suami klien mudah dihasut
oleh keluarganya, sehingga klien dan suaminya sering mengalami
pertengkaran. Sebelumnya klien dapat menjalani hidupnya secara normal
menjadi ibu rumah tangga
Keluarga klien dapat menerima jika klien mengalami gangguan jiwa dan
keluarga berharap pihak RS dapat menyembuhkan klien sehingga klien
dapat kembali normal.
8. Support Sistem Dalam Keluarga
Keluarga klien mengatakan sangat sayang terhadap klien dan keluarga
sangat mengharapkan klien dapat segera sembuh dan berkumpul bersama-
sama.
9. Usaha Yang Telah Dilakukan
Semenjak terdapat tanda-tanda klien mengalami ganguan jiwa, keluarga
berusaha membawa klien berobat ke kyai, dukun dan pengobatan alternatif
lainnya, namun klien tak kunjung membaik sehingg pada akhirnya klien
dibawa ke RS Marzoeki Mahdi Bogor.
D. Implementasi Berdasarkan diagnose Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
SP 1 Keluarga
a. Mendiskuskan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya Harga
Diri Rendah
Evaluasi :
Subyektif
Keluarga mengatakan
o Sulit merawat klien karena tidak kooperatif
b. Mengerti tanda-tanda harga diri rendah
c. Mengerti cara merawat klien
Obyektif
o Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan penuh
perhatian
o Keluarga kooperatif selama berinteraksi
Analisa
SP 1 tercapai, keluarga mampu mengenali tanda harga diri rendah dan mengerti
penjelasan cara merawat klien
Planning
Lanjutkan SP 2
SP 2 Keluarga
a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan harga
diri rendah
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien
harga diri rendah
Evaluasi :
Subjektif
o Keluarga klien mengatakan mampu mempraktekkan cara merawat
klien dengan HDR
o Keluarga menyebutkan cara-cara merawat klien dengan HDR
Objektif
o Keluarga kooperatif
o Keluarga mampu menyebutkan cara merawat klien HDR
o Belum mempraktekkan langsung cara merawat kepada klien HDR
dikarenakan klien masih berada dalam perawatan rumah sakit
Analisa
SP 2 tercapai sebagian dikarenakan klien masih berada di rumah sakit
Planning
o Menganjurkan keluarga untuk menerapkan prinsip-prinsip cara
merawat klien dengan HDR
o Merencanakan kunjungan berikutnya saat klien sudah berada
dirumah
2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial
SP 1 Keluarga
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami klien
beserta proses terjadinya :
Perilaku menarik diri
Penyebab menarik diri
Akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
c. Menjelaskan cara-cara merawat klien isolasi sosial
Evaluasi :
Subyektif
Keluarga mengatakan
o Solusi, masalah keperawatan klien ketika dirumah
o Sudah mengerti tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami klien
o Setelah klien dirumah akan lebih banyak kegiatan sesuai
kemampuan klien dan diajak bercakap-cakap agar klien tidak
banyak melamun
Obyektif
o Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan penuh
perhatian
o Keluarga kooperatif
Analisa
SP 1 tercapai, keluarga mampu mengerti cara merawat klien dengan isolasi
sosial
Planning
o Mendukung keputusan yang diambil keluarga
o Lanjutkan SP 2 keluarga
SP 2 Keluarga
a. Melatih keluarga untuk mempraktekkan cara merawat klien dengan isolasi
sosial
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien isolasi
sosial
Evaluasi
Subjektif
o Keluarga menyebutkan cara merawat klien dengan isolasi sosial
Objektif
o Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan
isolasi sosial
o Belum mempraktekkan cara merawat langsung kepada klien isolasi
sosial dikarenakan klien masih berada dalam perawatan RS
Analisa
SP 2 tercapai sebagian, keluarga mampu mempraktekkan cara merawat
klien dengan isolasi sosial
Planning
Berikan motivasi kepada keluarga untuk mempraktekkan langsung cara
merawat klien dengan isolasi sosial saat klien sudah dirumah
3. Diagnosa keperawatan : Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
pendengaran / penglihatan
SP 1 Keluarga
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
b. Menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala, serta proses
terjadinya halusinasi
Pengertian halusinasi
Gejala halusinasi yang dialami klien
Jenis halusinasi
Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutuskan
halusinasi
c. Menjelaskan cara merawat klien dengan halusinasi
Evaluasi
Subjektif
Keluarga mengatakan
o akan memberikan perhatian lebih kepada klien
o sudah mengerti tanda dan gejala bila klien akan sedang
berhalusinasi sehingga keluarga selalu waspada terhadap setiap
tingkah laku klien.
o mengerti cara merawat anggota keluarganya yang
berhalusinasi
Objektif
o Keluarga klien tampak penuh perhatian pada saat perawat
menyampaikan informasi.
o Keluarga klien tampak aktif pada saat berdiskusi.
o Keluarga klien tampak mengerti terhadap cara merawat klien.
Analisa
SP 1 tercapai, keluarga mampu merawat klien dengan halusinasi
Planning
Mendukung keputusan yang diambil keluarga, kemudian memotivasi
keluarga untuk mempertahankan suasana lingkungan yang akrab.
SP 2 Keluarga
a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien
halusinasi
Evaluasi
Subjektif
Keluarga mengatakan mampu melakukan cara merawat klien di rumah
Objektif
o Keluarga mampu melakukan redemonstrasi dengan baik.
o Keluarga klien tampak menerima latihan yang diajarkan oleh perawat.
o Keluarga klien tampak berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan.
Analisa
SP 2 tercapai sebagian, klien masih berada dalam perawatan RS
Planning
Berikan motivasi kepada keluarga untuk mempraktekkan langsung cara
merawat klien ketika klien dirumah