Laporan Kunjungan Perusahaan

49
LAPORAN KUNJUNGAN PERUSAHAAN ASPEK LINGKUNGAN KERJA/ HIGIENE PERUSAHAAN PT. BINTANG TOEDJOE PULO MAS JAKARTA

description

Hiperkes

Transcript of Laporan Kunjungan Perusahaan

Page 1: Laporan Kunjungan Perusahaan

LAPORAN KUNJUNGAN PERUSAHAAN

ASPEK LINGKUNGAN KERJA/ HIGIENE PERUSAHAAN

PT. BINTANG TOEDJOE PULO MAS JAKARTA

Page 2: Laporan Kunjungan Perusahaan

Disusun Oleh:• Robiah Al Adawiyah S. ~ 030.06.343

• Endrico Xavierees Tungka ~ 030.06.080• Tegoeh Winandar ~ 030.06.255

• Kartika Permatasari ~ 030.05.129• Rahajeng Arianggarini ~ 030.06.205

• Oqti Rodia ~ 030.06.190• Satitra Dwima A. ~ 030.06.235

• Rainy Anjani ~ 030.06.208• Qorie Fujiatma ~ 030.06.200• Natasha Adjani ~ 030.06.176

Page 3: Laporan Kunjungan Perusahaan

Latar Belakang

Page 4: Laporan Kunjungan Perusahaan

Latar BelakangMenurut Sumakmur (1999), higiene perusahaan

adalah

Page 5: Laporan Kunjungan Perusahaan

setiap perusahaan diharapkan untuk mampu menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3)

Sistem manajemen tersebut

diharapkan menjadi siklus yang tidak terputus dan berkesinambungan

Page 6: Laporan Kunjungan Perusahaan
Page 7: Laporan Kunjungan Perusahaan

Pada hari Kamis, 5 Juli 2012 telah dilakukan kunjungan ke pabrik yang terletak di daerah

Jakarta Timur yaitu PT. Bintang Toedjoe.

Tujuan Kunjungan

Page 8: Laporan Kunjungan Perusahaan

Profil PT Bintang Toedjoe :

Page 9: Laporan Kunjungan Perusahaan

DEFINISI

Yang dimaksud dengan hygiene perusahaan adalah merupakan spesialisasi

kesehatan lingkungan yang meliputi tindakan pencegahan dan pengendalian

terhadap faktor-faktor pengganggu kesehatan karyawan yang bersifat medis.

Page 10: Laporan Kunjungan Perusahaan

Higiene perusahaan ini lebih mengarah pada :

a. Ditujukan terhadap masyarakat tenaga kerja yang lebih mudah didekati dan diperiksa kesehatannya secara periodic dari pada masyarakat umum.

b. Khusus memperhatikan lingkungan kerja.c. Bersasaran meningkatkan produktifitas.d. Didukung oleh undang-undang dalam ruang lingkup ketenaga kerjaan.• Penerapan hygiene perusahaan ini hanya dapat dilaksanakan secara tepat

jika semua keaktifan dalam suatu perusahaan dikenal dengan jelas, termasuk pemakaian macam-macam mesin dan alat-alat, perkakas dan sebagainya. Atas dasar ini dapat dibuat dugaan tentang bahaya-bahaya yang mungkin terjadi pada pekerja dan masyarakat luas. Dugaan sekedarnya ini harus dibuktikan ketepatannya dengan pengukuran-pengukuran yang sesuai. Dengan demikian diperoleh penilaian lingkungan kerja yang obyektif.

Page 11: Laporan Kunjungan Perusahaan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KERJA

1. FAKTOR FISIKA. Bising

Kebisingan diartikan sebagai suara yang tidak dikehendaki, misalnya yang merintangi

terdengarnya suara-suara, musik dan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup.

Page 12: Laporan Kunjungan Perusahaan

Tipe-tipe Kebisingan:

Page 13: Laporan Kunjungan Perusahaan

Akibat KebisinganTipe Uraian

Akibat lahiriah Kehilangan pendengaran Perubahan ambang batas sementara

akibat kebisingan, perubahan ambang

batas permanen akibat kebisingan

Akibat fisiologis Rasa tidak nyaman atau stress

meningkat, tekanan darah meningkat,

sakit kepala, bunyi dering

Akibat psikologis Gangguan emosional Kejengkelan, kebingungan

Gangguan

gaya hidup

Gangguan tidur atau istirahat, hilang

konsentrasi waktu bekerja, membaca

dan sebagainya.

Gangguan pendengaran Merintangi kemampuan mendengarkan

TV, radio, percakapan, telpon dan

sebagainya.

Page 14: Laporan Kunjungan Perusahaan

Kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari

atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)

(KepMenNaker No.51 Tahun 1999, KepMenKes No.1405 Tahun 2002).

Page 15: Laporan Kunjungan Perusahaan

Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil tindakan

seperti

Page 16: Laporan Kunjungan Perusahaan

B. Getaran

Yang dimaksud dengan getaran adalah gerakan yang teratur

dari benda atau media dengan arah bolak±balik dari kedudukan

keseimbangan. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan

motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis.

Page 17: Laporan Kunjungan Perusahaan

Jenis Getaran:

~ Getaran karena gerakan udara,~ Getaran karena getaran mekanis,

• Getaran Seluruh Tubuh• Getaran Tangan Lengan

Page 18: Laporan Kunjungan Perusahaan

C. Iklim dan Suhu

Seorang tenaga kerja akan mampu bekerja secara efisien dan produktif bila lingkungan

tempat kerjanya nyaman. Suhu nyaman bagi orang indonesia adalah 24°C – 26°C. Bila iklim

kerja panas dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja dan gangguan

kesehatan.

Page 19: Laporan Kunjungan Perusahaan

• Intervensi yang dapat dilakukan terhadap lingkungan kerja antara lain:

a. Mereduksi panas konveksib. Memperbaiki sistem ventilasic. Mereduksi panas radiasid. Mengatur warna yang cerah pada ruangan • Intervensi yang dapat dilakukan terhadap lingkungan kerja antara

lain:a. Menyediakan minuman dekat tempat kerjab. Pakaian dengan bahan mudah menyerap keringat dan berwarna

cerahc. Seleksi pekerja yang bekerja di lingkungan kerja panas : tidak terlalu

gemuk dan tidak mempunyai penyakit kardiovaskuler

Page 20: Laporan Kunjungan Perusahaan

D. Pencahayaan • Sifat-sifat pencahayaan yang baik :a. Pembagian iluminasi pada lapangan penglihatanb. Pencegahan kesilauanc. Arah sinard. Warnae. Panas penerangan terhadap keadaan lingkungan • Pengaruh pencahayaan yang kurang terhadap

penglihatan :a. Iritasi, mata berair dan mata merahb. Penglihatan rangkapc. Sakit kepalad. Ketajaman penglihatan menurun, begitu juga sensitifitas

terhadap kontras warna juga kecepatan pandangane. Akomodasi dan konvergensi menurun

Page 21: Laporan Kunjungan Perusahaan

Intensitas cahaya di ruang kerja adalah sebagai berikut :

Jenis Kegiatan Tingkat pencahayaan minimal (Lux) Keterangan

Pekerjaan kasar & tidak terus-menerus 100

Ruang penimpanan dan ruang

peralatan/instalasi yang memerlukan

pekerjaan yang kontinyu

Pekerjaan kasar dan terus-menerus 200Pekerjaan dengan mesin dan perakitan

kasar

Pekerjaan rutin 300

Pekerjaan kantor/administrasi, ruang

kontrol dan pekerjaan mesin dan perakitan

atau penyusun

Pekerjaan agak halus 500

Pembuatan gambar atau bekerja dengan

mesin kantor pekerja pemeriksaan atau

pekerjaan dengan mesin

Pekerjaan halus 1000Pemilihan warna, pemrosesan, tekstil,

pekerjaan mesin halus dan perakitan halus

Pekerjaan amat halus1500

(tidak menimbulkan bayangan)

Mengukir dengan tangan, pekerjaan mesin

dan perakitan yang sangat halus

Pekerjaan detail3000

(tidak menimbulkan bayangan)

Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat

halus

Page 22: Laporan Kunjungan Perusahaan

• Beberapa hal yang dapat menurunkan intensitas penerangan :

a. Adanya debu atau kotoran pada bola lampub.Bola lampu yang sudah lamac. Kotornya kaca jendela, untuk penerangan

alamid.Perubahan letak barang-barang

Page 23: Laporan Kunjungan Perusahaan

2. FAKTOR BIOLOGIS• Dasar hukum faktor biologis yang

mempengaruhi lingkungan kerja adalah Kepres No. 22/1993 tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja (point) penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki resiko kontaminan khusus.

• Biological hazard adalah semua bentuk kehidupan atau mahkluk hidup dan produknya yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.

Page 24: Laporan Kunjungan Perusahaan

• Faktor biologis dapat dikategorikan menjadi:a. Mikroorganisme dan toksinnya (virus, bakteri, fungi, dan

produknya)b. Arthopoda (crustacea, arachmid, insect)c. Alergen dan toksin tumbuhan tingkat tinggi (dermatitis

kontak, rhinitis, asma)d. Protein alergen dari tumbuhan tingkat rendah (lichen,

liverwort, fern) dan hewan invertebrata (protozoa, ascaris)

• Faktor biologis dapat masuk ke dalam tubuh dengan cara:a. Inhalasi/ pernafasan (udara terhirup)b. Ingesti/ saluran pencernaanc. Kontak dengan kulitd. Kontak dengan mata, hidung, mulut

Page 25: Laporan Kunjungan Perusahaan

3. FAKTOR KIMIAKlasifikasi:Berdasarkan Bentuknya:1.Partikulat:

- yaitu setiap sistem titik-titik cairan atau debu yang mendispersi diudara yang mempunyai ukuran demikian lembutnya sehingga kecepatan jatuhnya mempunyai stabilitas cukup sebagi suspensi diudara. Perlu diingat bahwa partikel-partikel debu selalu berupa suspensi.- Partikel dapat diklasifikasikan:Debu diudara (airbon dust), Kabut (mist), Asap (fume)

2. Non PartikulatGas, Uap Air (Vavor)

Page 26: Laporan Kunjungan Perusahaan

Pengaruh Bahan Kimia1. Iritasi2. Asfiksia 3. Kehilangan kesadaran dan mati rasa4. Keracunan Tubuh 5. Kanker 6. Paru-paru kotor (pneumoconiosis)

Page 27: Laporan Kunjungan Perusahaan

Alat Pelindung Diri• Alat pelindung diri wajib diisediakan bagi tenaga

kerja dan bagi setiap orang yang memasuki tempat kerja disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan sesuai dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1970. Undang-Undang No.1 tahun 1970 memiliki tujuan dan sasaran :

1. Agar tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja dalam keadaan selamat dan sehat.

2. Agar sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.

3. Agar proses produksi dapat berjalan lancar tanpa hambatan apapun.

Page 28: Laporan Kunjungan Perusahaan

• Hal yang berkaitan dengan alat pelindung diri juga tertuang di Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86 dimana dikatakan bahwa pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja

Page 29: Laporan Kunjungan Perusahaan

Macam-macam alat pelindung diri:

a. Pelindung Mata dan Mukab. Pelindung Pendengaranc. Pelindung Pernapasand. Pelindung Kepalae. Pelindung kakif. Pelindung Tangang. Pelindung Jatuhh. Pakaian Pelindung

Page 30: Laporan Kunjungan Perusahaan

SANITASI INDUSTRIPrinsip Dasar Sanitasi terdiri dari:• Sanitasi adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk menjaga

kebersihan.• Sanitasi ini merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh industri dalam

menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP).• Sanitasi dilakukan sebagai usaha mencegah penyakit pada tenaga kerja

dan lingkungan sekitar perusahaan.• Manfaat yang diperoleh bagi konsumen bila industri pangan

adalah,konsumen terhindar dari penyakit atau kecelakaan karena keracunan makanan.

• Manfaat yang diperoleh bagi produsen adalah produsen dapat meningkatkan mutu dan umur simpan produk, mengurangi komplain dari konsumen.

• mengurangi biaya recall.• Praktik sanitasi meliputi pembersihan, pengelolaan limbah, dan higiene

pekerja yang terlibat.

Page 31: Laporan Kunjungan Perusahaan

Sanitasi industri meliputi:1. Water supply

2. Pembuangan kotoran dan sampahSampah dibagi menjadi dua yaitu:~ Domestik~ Sampah industri

3. Sampah ini memerlukan manajemen khusus dalam pengelolaannya.

4. Sanitasi makanan5. Pencegahan dan pembasmian vektor dan

roden6. Perlengkapan fasilitas sanitasi

Page 32: Laporan Kunjungan Perusahaan

• Hal –hal yang diperhatikan dalam sanitasi makanan adalah:

a. Kebersihan makanan penyediaan bahan makanan, pengolahan makanan, pengangkutan bahan makanan dan penyajian makanan

b.Kebersihan peralatanc. Kebersihan fasilitasd.Kantin dan ruang makane.Kercunan makanan

Page 33: Laporan Kunjungan Perusahaan

• Hal – hal yang termasuk fasilitas kebersihan yaitu:1. WC (kakus)2. Tempat cuci3. Tempat mandi4. Tempat baju kerja (locker)5. Ruang makan dan kantin6. Ketata rumah tanggaan7. Ruang lingkup kerumah tanggaan meliputi:8. Perencanaan yang baiki9. Pelaksanaan yang teratur dan terus menerus10.Pengecekan dan evaluasi• Pada prinsipnya ketata rumah tanggaan adalah usaha

yang terus menerus dan konsisten dalam menjalankan fungsi – fungsi sanitasi

Page 34: Laporan Kunjungan Perusahaan

HASIL PENGAMATAN

Page 35: Laporan Kunjungan Perusahaan

No. Nama

Bagian

Potensi

Bahaya

Sumber Upaya

yang telah

dilakukan

Rekomend

asi

1. Gudang/

Storage

Faktor fisika :Debu

Dari proses pengangkatan, pemindahan, penumpukan, knalpot truk saat loading barang

Menyiapkan masker, point reward untuk memacu kepatuhan pekerja

Promosi: penyuluhan mengenai pentingnya penggunan masker, dan bahaya jika menggunakan maskerLanjutkan system reward, dan tambahkan punishment jika melanggar.

Page 36: Laporan Kunjungan Perusahaan

Bahan kimia Bahan dasar produksi

Menyiapkan masker, point reward untuk memacu kepatuhan pekerja.

Promosi: penyuluhan mengenai pentingnya penggunan masker, dan bahaya jika menggunakan maskerLanjutkan system reward, dan tambahkan punishment jika melanggar.

Page 37: Laporan Kunjungan Perusahaan

Factor Biologi, (vector: rodent, kecoa, nyamuk, lalat).

Kami tidak melihat adanya(vector: rodent, kecoa, nyamuk, lalat).

Menyewa jasa adwart pest control untuk membantu memusnahkan vector-vektor tersebut.

-

Page 38: Laporan Kunjungan Perusahaan

Kantin (office)

a. Factor

Biologi,

(vector:

rodent,

kecoa,

nyamuk,

b. Sanitasi

Kami

tidak

melihat

adanya(

vector:

rodent,

kecoa,

nyamuk,

lalat)

pada

makana

n yang

terbuka

Air

cucian

piring

dan sisa

makana

n

Beberapa

jenis

makanan

memiliki

penutup

Dialirkan

ke tempat

pembuang

an limbah

lalu diolah

sampai

tidak

mencemar

i

lingkunga

n

Smua makanan sebaiknya

menggunakan penutup

Page 39: Laporan Kunjungan Perusahaan

Tempat pengolahan

Faktor fisik : bising

Faktor kimia

Mesin pengolahan limbah

gas sisa produksi di TPAL

Mesin berada di tempat yang jarang dilewati orang

Lokasi TPAL sudah jauh dari lingkungan kerja

Page 40: Laporan Kunjungan Perusahaan

• FAKTOR FISIK

Page 41: Laporan Kunjungan Perusahaan

• FAKTOR KIMIA– tidak adanya pemakaian alat pelindung diri

berupa masker untuk menghalangi masuknya debu maupun bahan-bahan kimia di dalam gudang pada para pekerja di lapangan dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja yaitu pneumokoniosis.

– Penyimpanan bahan baku tidak lebih dari 8 tumpuk per pallet agar tidak terjadi kerusakan maupun kecelakaan.

– Untuk bahan kemas dalam bentuk roll disimpan dalam sistem 2 lapis pengemasan dengan penanganan khusus agar terjaga sanitasinya.

Page 42: Laporan Kunjungan Perusahaan

Faktor Biologis

• Pada pengamatan kami, tidak terdapat adanya faktor-faktor biologis yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia mapun hewan.

• Namun beberapa pekerja pernah mengalami ISPA, sehingga kemungkinan terdapat mikroorganisme dan toksinnya yang menyebabkan penyakit tersebut.

Page 43: Laporan Kunjungan Perusahaan

• Sanitasi

Page 44: Laporan Kunjungan Perusahaan

• ALAT PELINDUNG DIRI (APD)– Para pekerja sudah disediakan APD sesuai dengan

masing-masing lokasi sesuai kebutuhannya. • APD yang disediakan antara lain adalah pelindung

kaki/sepatu boot, pelindung kepala/safety helmet, sarung tangan/glove, serta masker.

– Tanda-tanda atau peringatan penggunaan APD di lokasi proyek sudah ada.

Page 45: Laporan Kunjungan Perusahaan

– Kenyataan yang ditemukan :• seluruh pekerja sudah menggunakan APD pada masing-

masing lokasi sesuai dengan kebutuhannya– Namun untuk bagian gudang tidak menggunakan masker

untuk menghalangi terhirupnya debu atau bahan-bahan kimia ke dalam paru-paru.

Page 46: Laporan Kunjungan Perusahaan

– perusahaan akan memberikan peringatan berupa pengurangan poin reward tiap departemen yang bertujuan untuk memenangkan PT. Bintang Toedjoe Award kepada pekerja yang tidak mematuhi peraturan termasuk penggunaan APD.

Page 47: Laporan Kunjungan Perusahaan

KESIMPULAN1. Penilaian higiene pada faktor kimia ditemukan masalah

berupa debu dan bahan bahan kimia.

2. Penggunaan APD sudah cukup diterapkan oleh tenaga kerja. Rata- rata tenaga kerja telah menggunakan APD sehingga diharapakan dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja.

3. Kelengkapan sanitasi untuk para pekerja di perusahaan ini sudah cukup dimana terdapat 50 toilet yang disediakan untuk ± 809 orang tenaga kerja.

4. Kami menilai bahwa perusahaan ini sudah cukup baik menerakan prinsip-prinsip hiperkes dan keselamatan kerja bagi tenaga kerjanya.

Page 48: Laporan Kunjungan Perusahaan

SARAN

1. Sebaiknya dilakukan pelatihan Hiperkes dan keselamatan kerja bagi para tenaga kerja guna meningkatkan pengetahuan tenaga kerja terhadap keselamatan kerja.

2. Penggunaan APD dalam kegiatan ini hendaknya dilengkapi guna meminimalisir penyakit akibat kerja dan sebaiknya diberikan sanksi kepada tenaga kerja yang lalai dalam penggunaan APD.

Page 49: Laporan Kunjungan Perusahaan