Laporan Kunjungan Industri- KMI Dan Intertek

6
Laporan Kunjungan Industri Nama Industri : CV. Kaltim Mineral Indonesia Alamat : Desa Bentuas, Kecamatan Palaran, Samarinda Deskripsi Proses : 1.1.1 1. Proses - Proses penambangan : Proses ini dilakukan oleh alat produksi berupa alat berat yaitu Bulldozer. -Sebelum penambangan dilakukan pembersihan lahan untuk memudahkan proses penambangan, lalu -Pengupasan tanah terbuka (top soil) -Pembongkaran dilakukan terhadap tanah penutup (Over Burden) dan batubara (Coaling) dengan cara penggarukan dan penggalian. - Proses pengangkutan : Proses ini dilakukan oleh alat produksi berupa Dump Truck. Pada proses pengangkutan minimal 5 rit/jam diusahakan 6 rit /jam. Ket: rit = perjalanan dari lokasi tambang ke tempat pengumpulan batubara lalu kembali kelokasi tambang. -Pemuatan merupakan kegiatan dimana batubara hasil pembongkaran dari alat penggalian dimuat kedalam alat angkut seperti : 1. Doosan-500 : - DT Nissan= 4 buket (15 ton) - DT Scania/Renalult = 5 buket (18,75 ton) - DT Artick= 7 buket (26,25 ton) 2. PC-300 : - DT Nissan = 6 buket (16,2 ton)

Transcript of Laporan Kunjungan Industri- KMI Dan Intertek

Page 1: Laporan Kunjungan Industri- KMI Dan Intertek

Laporan Kunjungan Industri

Nama Industri : CV. Kaltim Mineral Indonesia

Alamat : Desa Bentuas, Kecamatan Palaran, Samarinda

Deskripsi Proses :

1.1.1 1. Proses

- Proses penambangan : Proses ini dilakukan oleh alat produksi berupa alat berat yaitu Bulldozer.

-Sebelum penambangan dilakukan pembersihan lahan untuk memudahkan proses

penambangan, lalu

-Pengupasan tanah terbuka (top soil)

-Pembongkaran dilakukan terhadap tanah penutup (Over Burden) dan batubara (Coaling)

dengan cara penggarukan dan penggalian.

- Proses pengangkutan : Proses ini dilakukan oleh alat produksi berupa Dump Truck.

Pada proses pengangkutan minimal 5 rit/jam diusahakan 6 rit /jam.

Ket: rit = perjalanan dari lokasi tambang ke tempat pengumpulan

batubara lalu kembali kelokasi tambang.

-Pemuatan merupakan kegiatan dimana batubara hasil pembongkaran

dari alat penggalian dimuat kedalam alat angkut seperti :

1. Doosan-500 :

- DT Nissan = 4 buket (15 ton)

- DT Scania/Renalult = 5 buket (18,75 ton)

- DT Artick = 7 buket (26,25 ton)

2. PC-300 :

- DT Nissan = 6 buket (16,2 ton)

- DT Scania/Renalult = 7 buket (18,9 ton)

- DT Artick = 10 buket (27 ton)

-Batubara yang diangkut di simpan ke stock pile , lalu dimasukan di

tempat pengolahan (preparation plant) untuk diproses di mana batubara

yang bersih (Clean Coal) akan masuk ke Crushing Plant untuk direduksi

ukurannya sesuai spesifikasi permintaan konsumen, sedangkan batubara

kotor (dirty coal) akan dibersihkan di Washing Plant. Namun, terkadang

Page 2: Laporan Kunjungan Industri- KMI Dan Intertek

batubara tidak dicuci, pencucian dilakukan apabila ada permintaan dari

konsumen.

- Proses pengapalan : terdapat mesin penghancur yaitu Crusher dan diteruskan ke kapal dengan

bantuan alat Konveyor yang dapat menyalurkan ke tubuh kapal.

Bahan Baku

Susunan lapisan tanah di lokasi tambang:

1. Tanah Subur (Top soil)

2. Tanah Soil

3. Sub soil (lapisan tanah merah)

4. Clay (lapisan batu bara)

5. Batubara

6. Floor (lantai batu bara yang menghasilkan minyak)

(Dimana susunan lapisan tanah antara satu dengan yang lainnya tidak saling menyatu.)

Cara Mendeteksi Batubara

- Memakai boring untuk mencari strect

- ditinjau dari kondisi hutan pada saat setelah hujan. Adanya batubara ditandai dengan

timbulnya asap dari permukaan hutan setelah hujan.

Pada batubara yang berada pada CV Karya Mineral Indonesia merupakan golongan batubara lignit.

Batubara ini merupakan golongan rendah karena memiliki kadar kalor yang rendah. Nilai kalori batubara

yang ditambang bernilai 5100 – 5300 Kcal/kg.

Batu bara yang dihasilkan dari tambang CV Karya Mineral Indonesia lalu pindahkan ke ponton untuk di

angkut, dimana batu bara yang datang dari tambang dipndahkan ke belt conveyor, lalu di masukkan

kedalam crusher untuk menghasilkan ukuran batu bara yang diinginkan, dimana batu bara yang di isi

Page 3: Laporan Kunjungan Industri- KMI Dan Intertek

kedalam ponton dengan posisi bergunung-gunung yang tujuannya agar ponton yang berisi batu bara

dapat seimbang pada proses pengangkutannya.

Page 4: Laporan Kunjungan Industri- KMI Dan Intertek

PT. INTERTEK

Alat-alat yang ada:

1. Calorimeter : prinsip kerja mengukur nilai kalorI Batubara pada volume sama.

Pada calorimeter terdapat sampel holder : yang merupakan tempat sample.

Ukuran massa: 0,8 – 1 gram. Bila lebih dari itu maka kondisi yang terjadi menjadi tidak safety.

Pada alat kalori meter tedapat gas O2 yang berfungsi membakar sampel.

2. Relative density (RD) : penggunaan untuk menghitung densitas batu bara. Caranya dengan memakai larutan phypol untuk melarutkan batu bara lalu dimasukkan kedalam pikno meter. Cara menghitung densitasnya dengan mengurangkan massaa pikno yang berisi larutan bbatu bara dengan massa pikno meter kosong.

3. Neraca digital : untuk megetahiu berat sampel yang akan dianalisa.4. Thermografity analis : digunakan untuk analisa proximate yaitu analisa moisture content,

volatile meter, ash content. Kekurangan alat ini hanya untuk menganalisa pada satuan ASTM, sedangkan untuk satuan ISO menggunakan analisa manual. Prinsip kerja alat sampel ditaruh dalam cursible lalu dipanaskan dengan gas N2 untuk uji moisture content dan volatile meter, sedangkan pemanasan dengan gas O2 digunakan untuk uji ash content.

5. Ash Fusion themperature : kegunaan untuk mengetahui titik leleh batu bara. Prinsipnya menggunakan reaksi redoks, dimana reaksi oksidasi memakai gas CO2 dan reaksi reduksi memakai gas CO2 dan H2.Analisa titik leleh batu bara ini untuk konsumen yang mau menggunakan batu bara sebagai umpan boiler.

6. TRUSPEC CHN : kegunaannya untuk menganalisa ultimate : analisa C,H, dan N. Prinsip kerja pembakaran sampel dimana menggunakan detector IR. Alat ini hanya digunakan untuk sampel dengan mass size 0,1 gram.

7. Total sulfur 144 CDR : digunakan untuk analisa total sulfur dengan berat sampel 0,25 g. sampel dimasukkan dalam boat (tempat sampel) lalu dimasukkan kedalam furnance 1300oC. pada alat ini terdapat anhidran untuk menyerap zat lain yang ikut menguap agar yang terbaca pada alat hanya sulfurnya saja.

Untuk preparasi

Alat yang ada:

1. Jaw crusher : untuk mereduksi ukuran batu bara hingga size 4,75 mm.2. Double raw jaw crusher : untuk mereduksi ukuran batu bara hingga size 2,35 mm.3. RSD (Rotary Sample Divider) : fungsinya unttuk membagi sampel yang telah di crusher.

Page 5: Laporan Kunjungan Industri- KMI Dan Intertek

4. Oven : kegunaannya untuk mengeringkan sampel batu bara dengan suhu 30oC.5. Raymond Mill : untuk memecah butiran batu bara menjadi sangat halus.6. Fulfurizer : digunakan untuk mengerus batu bara. Dimana kelemahannya ukutan batu bara yang

dihasilkan tidak serangan sehingga dibutuhkan proses lebih lanjut (screening)

Analisis proximate untuk satuan ISO :

1. Multi Fress Oven : alat dilengkapi dengan desikator, dan penjerap menggunakan gas nitrogen, dengan suhu 375oC untuk moisture content.

2. Desikator : untuk mendinginkan sampel dengan memakai gas N2.3. Furnance : untuk analisa ash content memakai suhu 815oC selama 3 jam dan untuk analisa

volatile meter menggunakan suhu 910oC selama 7 menit, digunakan untuk mengukur kadar ash dimana prinsipnya pengurangan kadar ash.

Unit HGI

1. HGI merupakan nilai yang menunjukkan mudah tergerus atau tidaknya suatu batu bara (tingkat kekerasan batu bara).

Semakin tinggi HGI semakin mudah tergerus, begitupun sebaliknya.

Semakin tinggi HGI dan tingkat kecerahan dari batu bara maka semakin tinggi nilai kalorinya.

2. Brinding Mill alat untuk memecah batu bara dimana ukuran dari batu bara dapat di atur.3. Deskolektor alat penghisap debu dip roses preparasi.