Laporan Korosi Besidghd
-
Upload
sakota-bram -
Category
Documents
-
view
155 -
download
0
description
Transcript of Laporan Korosi Besidghd
Laporan Pembuatan Korosi Besi
Kelas XIIA2
Disusun Oleh:
1. Daniel Kurniadi (04)
2. David Dwijayanto (05)
3. Diana Astria (08)
4. Dionisia Maria Winni (09)
SMA XAVERIUS 3
PALEMBANG
2012
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Menurut Roberge, Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan lingkungannya, sedangkan menurut Gunaltun, korosi adalah fenomena elektrokimia dan hanya menyerang logam, ada pula definisi lain yang mengatakan bahwa korosi merupakan rusaknya logam karena adanya zat penyebab korosi. Pada dasarnya peristiwa korosi adalah reaksi elektrokimia. Secara alami pada permukaan logam dilapisi oleh suatu lapisan film oksida (FeO.OH).
Pasivitas dari lapisan film ini akan rusak karena adanya pengaruh dari lingkungan, misalnya adanya penurunan pH atau alkalinitas dari lingkungan ataupun serangan dari ion-ion klorida. Pada proses korosi terjadi reaksi antara ion-ion dan juga antar elektron Korosi atau perkaratan sangat lazim terjadi pada besi. Besi merupakan logam yang mudah berkarat. Karat besi merupakan zat yang dihasilkan pada peristiwa korosi, yaitu berupa zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Bila dibiarkan, lama kelamaan besi akan habis menjadi karat.
Dampak dari peristiwa korosi bersifat sangat merugikan. Contoh nyata adalah keroposnya jembatan, bodi mobil, ataupun berbagai konstruksi dari besi lainnya. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3 . nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi berlaku sebagai anode, dinama besi mengalami oksidasi. Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e E0 = + 0,44 V Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi yang berlaku sebagai katode, dimana oksigen tereduksi. O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq) E0 = + 0,40 V atau O2(g) + 2H+(aq) + 4e → 2H2O(l) E0 = + 1,23 V Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 . nH2¬O, yaitu karat besi. Maka reaksi yang terjadi : Anode : 2Fe(s) → 2Fe2+(aq) + 4e E0 = + 0,44 V Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq) E0 = + 0,40 V Rx Sel : 2Fe(s) + O2(g) + 2H2O(l) → 2Fe2+(aq) + 4OH-(aq) E0 reaksi = 0,84 V Ion Fe2+ tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi : 4Fe2+(aq) + O2(g) + (4 + 2n) H2O → 2Fe2O3 . nH2O + 8H+(aq) Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu. Korosi besi memerlukan oksigen dan air.
Dari reaksi terlihat bahwa korosi melibatkan adanya gas oksigen dan air. Karena itu, besi yang disimpan dalam udara yang kering akan lebih awet bila dibandingkan ditempat yang lembab. Korosi pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa faktor, seperti tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, kontak dengan pengotor, kontak dengan logam lain yang kurang aktif (logam nikel, timah, tembaga), serta keadaan logam besi itu sendiri (kerapatan atau kasar halusnya permukaan).
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya.
Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik.
Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat memeprcepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Flour, hidrogen fluorida beserta persenyawaan-persenyawaannya dikenal sebagai bahan korosif. Dalam industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahan-bahan organik. Ammoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang cukup banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal, bahan ini berada dalam bentuk gas dan sangat mudah terlepas ke udara.
Korosi merupakan proses degradasi, deteorisasi, pengerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya. Adapun prosesnya yakni merupakan reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat disekelilingnya tersebut. Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut dengan perkaratan. Kata korosi berasal dari bahasa latin “corrodere” yang artinya pengrusakan logam atau perkaratan. Jadi jelas korosi dikenal sangat merugikan.
Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual da fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan. Berdasarkan dari asumsi tersebut, percobaan ini difokuskan dalam upaya pencegahan terjadinya peristiwa korosi ini khususnya pada besi. Selain itu pada percobaan ini akan diketahui logam-logam apa sajakah yang dapat menghambat terjadinya korosi sesuai dengan sifat-sifat kimianya.
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya korosi :a) Air Air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya proses korosi.b) Adanya oksigenPada peristiwa korosi adanya oksigen mutlak diperlukan.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui faktor penyebab terjadinya korosi.
2. Mengetahui reaksi korosi dan pencegahannya.
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui sifat dari berbagai bahan terhadap besi.
2. Dapat menambah informasi mengenai korosi (karat).
3. Dapat melatih siswa agar terampil dalam melakukan kegiatan
praktikum.
BAB II
Metodologi
Bagian I: Faktor- faktor yang mempengaruhi korosi besi
2.1 Alat & Bahan:
Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah
Tabung reaksi dan rak - 7/1
Paku besi Panjang 5 cm 7
Amplas - 1 lembar
Prop karet - 2
Kristal CaCl2 anhidrat - ± 2 gram
Larutan NaCl 1 M 5 ml
Larutan NH4Cl 1 M 5 ml
Larutan Na2CO3 1 M 5 ml
Minyak tanah (kerosin) - 5 ml
2.2 Cara kerja :
1. Ambilah 7 tabung reaksi, kemudian
a. Tambahkan 5 ml air suling ke dalam tabung 1
b. Tambahkan 2 gram Kristal CaCl2 kemudian kaps kering ke dalam
tabung 3 hingga hampir penuh
c. Tambahkan air yang sudah didihkan kedalam tabung 3 hingga
hamper penuh
d. Tambhkan kira-kira 5 ml larutan NaCl 1 M kedalam tabung 4
e. Tambahkan kira- kita 5 ml larutan NH4Cl 1 M kedalam tabung 5
f. Tambhkan kira- kira 5 ml larutan Na2CO3 1 M kedalam tabung 6
g. Tambahkan kira- kira 10ml kerosin ke dalam tabung 7
2. Amplaslah 7 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukan masing-
masing satu kedalam tabung reaksi pada prosedur 1 di atas
3. Tutup tabung 2 dan 3 dengan prop karet sampai rapat
4. Simpanlah tabung- tabung tersebut selama 2 hari kemudian amati apa yang
terjadi. Catat pengamatan anda
Bagian II: Pengaruh logam lain pada korosi besi
2.3 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah
Tabung reaksi Biasa 4/1
Cawan petri - 5
Gelas kimia 1000 ml 1
Paku besi Panjang 5 cm 5
Amplas - 1 lembar
Pita magnesium,lempeng seng,
lempeng tembaga, kawah timah0,5x 5 cm Masing- masing 1
Agar –agar 6 gram
Larutan K3Fe(CN)6 Serbuk 50 ml
Larutan NaOH 5% 5 ml
Larutan garam besi(II) - 5 ml
Larutan garam besi (III) - 5 ml
Larutan garam seng - 5 gram
Kristal NaCl - 15 gram
Larutan fenolftalein - 5 ml
Pengaduk kaca Panjang 1
Alat pembakar,tungku kasa - 1 set
Neraca - 1
Silinder ukur 25 ml 1
2.4 Cara Kerja
1. Percobaaan pendahuluan, percobaan ini diperlukan untuk menafsirkan
hasil- hasil percobaan selanjutnya
a. Tambahkan larutan Fe2+ dan larutan Fe3+ masing- masing ke
dalam larutan K3Fe(CN)6 di dalam dua tabung reaksi yang
berlainan. Amati dan catat pengamatan anda.
b. Tambahkan larutan Zn2+ ke dalam tabung reaksi berisi
K3Fe(CN)6 catat pengamatan anda
c. Tambahkan larutan fenoftalein ke dalam larutan yang bersifat
basa, catat pengamatan anda.
2. Letakkan sebatang paku yang bersih di dalam sebuah cawan petri.
Tuangkan larutan agar- agar yang suam yang mengandung
NaCl,K3Fe(CN)6 dan fenolftalein sampai menutupi paku itu. Catat
hasil yang terlihat setelah beberapa menit dan sesudah beberapa jam.
3. Ambil 5 cawan petri dan 5 paku besi. Lilitkan sepotong pita
magnesium erat- erat pada paku pertama seperti terlihat pada gambar.
Letakkan pasangan logam itu dalam cawan petri. Lilitkan lempeng-
lempeng logam seng, timah dan tembaga pada masing- masing paku
dan letakan pada cawan petri, tuangkan larutan agar- agar yang suam
yang mengandung NaCl, K3Fe(CN)6 dan fenoftalein ke dalam cawan-
cawan itu sehingga paku- paku itu tertutup. Catat hasil pengamatan
anda setelah beberapa menit dan setelah beberapa jam. Buat
interpretasi hasil pengamatan anda dengan mengacu pada deret
elektrokimia
BAB III
Hasil Pengamatan
Bagian I: Faktor- faktor yang mempengaruhi korosi besi
3.1 Pembahasan
3.2 Hasil Pengamatan
1. Terbentuk karat pada tabung nomor…..
2. Tidak terbentuk karat pada tabung nomor…..
3. Karat terbanyak terbentuk pada tabung nomor……
3.3 Pertanyaan
1. Berdasarkan kegiatan di atas, factor- factor apakah yang
mempengaruhi perkaratan besi?
2. Jelaskan terbentuk atau tidak terbentuknya karat pada masing- masing
tabung pada kegiatan di atas
Jawaban:
Bagian II: Pengaruh logam lain pada korosi besi
3.4 Pembahasan
3.5 Hasil Pengamatan
1. Percobaan pendahuluan
Larutan- larutan yang dicampur Pengamatan
Fe2+ + K3Fe(CN)6
Fe3+ + K3Fe(CN)6
Zn2+ + K3Fe(CN)6
Larutan basa + fenoftalein
2. Pengaruh logam lain terhadap korosi besi
Pengamatan
Setelah beberapa menit Setelah beberapa jam
Pada pakuPada
logam lainPada paku
Pada logam
lain
1. Paku
2. Paku yang dililitkan
dengan
a. Magnesium
b. Seng
c. Timah
d. Tembaga
3.6 Pertanyaan
1. Sebutkan logam yang bertindak sebagai anode dan logam yang betindak
sebagai katode pada percobaan b-3 di atas
2. Dengan menggunakan daftar potensial electrode apakah hasil pengamatan
pada prosedur b-3 itu sesuai dengan yang diharapkan? Jelaskan!
3. Logam manakah yang dapat melindungi dan logam mana yang
mempercepat korosi besi? Apakah logam itu mempunyai potensian
electrode lebih positif atau lebih negative dari pada besi?
Dari hasil percobaan tentukan:
4. Pengertian korosi
5. Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
6. Cara mencegah terjadinya korosi
Jawaban:
4. Reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa- senyawa yang tak dikehendaki.
5. Faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya korosi :
a) Elektrolit (garam dan asam)
b) Permukaan logam
6. Adapun cara mengatasi korosi adalah :
a) Sacrificial protection (pengorbanan anode)
b) Cromium plating (pelapisan dengan kromium)
c) Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
d) Tin plating (pelapisan dengan timah)
e) Dibalut dengan plastic
f) Melumuri dengan oli atau minyak
g) Dicat
\
BAB IV
Penutup
4.1. Kesimpulan
1. Korosi adalah reaksi elektrokimia yang dapat merusak logam.2. Korosi dipengaruhi oleh letak logam dalam deret potensial elektrode.
Semakin kecil petensial electrode, semakin mudah korosi terjadi (logam berkarat), sebaliknya, semakin besar potensial elektrode, semakin sulit korosi terjadi (semakin sulit logam berkarat).
3. Faktor-faktor yang menyebabkan korosi adalah :a) Air dan kelembapan udarab) Adanya oksigen
4.2. Saran
1. Sebaiknya pada percobaan ini digunakan jenis logam yang lain untuk diketahui sifat-sifatnya dalam mempercepat atau menghambat korosi pada besi.
2. Selain itu, dicobakan juga untuk jenis agar-agar yang lain.3. Carilah paku/ logam yang bagus dan amplaslah sampai karat nya hilang
BAB V
Lampiran
5.1 Barang- barang yang akan digunakan
5.2 ikan yang telah dicampur gula dan merica
5.3 bawang yang diberi garam 5.4 bahan- bahan ditimbang
5.5 adonan dicampur bawang merah 5.6 adonan diberi sagu
5.7 diberi tepung beras 5.8 panaskan minyak
5.9 pempek digoreng
Daftar Pustaka
http://jeni-rustan.blogspot.com/2011/10/laporan-pratikum-kimia-uji-korosi-besi.html
http://rialylakubl.blogspot.com/2010/12/laporan-korosi.html
Anonim, 2008, Korosi, (online) (http://www.wikipedia.com ), diakses 22 April 2009, pukul 21.00.