Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

23
LAPORAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI ACARA I Pengenalan Stasiun dan Peralatan di Stasiun Oleh Nama : Shinta Rebecca Naibaho NPM : E1B012004 Prodi : Kehutanan Coass : Rian Ferry Andreas LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

description

Laporan Klimatologi Acara 1 "Pengenalan Alat Alat Stasiun Klimatologi"

Transcript of Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

Page 1: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

LAPORAN PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI

ACARA I

Pengenalan Stasiun dan Peralatan di Stasiun

Oleh

Nama : Shinta Rebecca Naibaho

NPM : E1B012004

Prodi : Kehutanan

Coass : Rian Ferry Andreas

LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013

Page 2: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia hidup di Bumi pasti tidak akan terpisah dengan lingkungan. Dalam

lingkungan itu sendiri terdapat unsur yang penting yaitu iklimatau cuaca. Dikatakan

iklim jika terbentuk dalam jangka waktu yang panjang dan dikatakan cuaca jika

terbentuk dalam jangka waktu yang singkat. Pada setipa tempat tentunya memiliki

iklim atau cuaca yang berbeda tergantung dengan tofografi dan sebagainya.

Kita bisa merasakan keadaan udara sekitar hanya dengan menggunakan indera.

Tapi yang dirasakan oleh indera adalah sangat subjektif. Karena seseorang dapat

merasakan keadaan udara pada suatu saat adalah panas sekali akan tetapi orang lain

hanya merasakan panas biasa saja. Untuk menghilangkan subjektivitas ini kemudian

digunakan alat-alat pengamatan.

Tonggak pertama dalam perkembangan pertanian meteorologi adalah ketika

Galileo menemukan termometer (1593) dan Toricelli menemukan barometer (1643).

Tetapi penyempurnaan peralatan tersebut harus dilakukan baik dalam prinsip dn

meknismenya maupun ketelitian alat-alat pengamat komponen cuaca.

Kekeliruan yang sering dilakukan manusia bisa menyebabkan data yang

dikumpulkan menjadi tidak valid, sehingga dengan perkembangan teknologi akhirnya

diciptakanlah stasiun cuaca otomatis (AWS). Ini dapat memudahkan bagi lembaga

masyarakat, instansi pemerinta maupun swasta terkait dalam melakukan kegiatan

pengamatan cuaca. Akan tetapi harganya yang masih relatif mahal membuat kalangan

tertentu manjadi  sulit  untuk memperolehnya. Oleh  karena  itu  stasiun  cuaca 

otomatis  yang murah, akurat dan mudah dioperasikan menjadi pilihan dimasa-masa

sekarang ini.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal stasiun cuaca atau iklim dan

sistem peralatannya.

Page 3: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer bumi khususnya untuk keperluan

prakiraan cuaca. Kata ini berasal dari bahasa Yunani meteoros atau ruang atas (atmosfer), dan

logos atau ilmu. Meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan membahas

gejala perubahan cuaca yang berlangsung di atmosfer.

Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di muka bumi

yang menimbulkan gerak udara dan arus laut. Unsur utama cuaca dan iklim meliputi suhu

udara, kelembapan udara, curah hujan, tekanan udara, angin, intensitas cahaya matahari serta

unsur iklim lainnya. Faktor yang mempengaruhi unsur iklim sehingga dapat membedakan

iklim di suatu tempat dengan iklim di tempat lain disebut dengan kendali iklim. Iklim

membatasi pertumbuhan tanaman di muka bumi, pada umumnya tanaman dan ternak

mempunyai kondisi iklim optimumnya masing-masing, namun perlu juga memperhatikan

faktor lain, seperti tanah, penyakit, dan fasilitas transfortasi yang dapat mrngubah keseraasian

suatu daerah untuk jenis khusus pertanian dan peternakan.

Stasiun Meteorologi atau Klimatologi adalah suatu tempat yang mengadakan

pengamatan secara terus – menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta

pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek pertanian lainnya. Dalam

persetujuan internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim

selama 10 tahun berturut – turut hingga akan mendapatkan gambaran umum tentang rerata

keadaan iklimnya, batas – batas ekstrim dan juga pola siklusnya. Stasiun Meteorologi atau

Klimatologi merupakan lapangan datar berumput dengan luas sesuai dengan banyak dan

macam alat yang ada di dalamnya.

Ada bermacam-macam kelas stasiun dengan tingkat kelengkapan macam data unsur-

unsur cuaca atau iklim yang diamati. Macam-macam stasiun tersebut adalah :

Stasiun Klimatologi Kelas I

Stasiun Klimatologi Kelas II

Stasiun Klimatologi Kelas III

Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus (SPMK)

Stasiun Hujan

Page 4: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

Stasiun iklim atau cuaca didirikan dengan tujuan antara lain agar ketepatan dan

keamanan data yang diperoleh terjamin. Unsur-unsur yang diamati diharapkan

menggambarkan keadaan umum iklim atau cuaca setempat. Untuk itu, stasiun dibangun pada

lokasi yang dapat mewakili keadaan sekitarnya secara luas dengan mmenghindari lokasi yang

ekstrim.

Agar kebenaran dan keterwakilan data terhadap sekitar dapat dipenuhi serta keamanan

peralatan dapat terjamin, maka suatu stasiun harus memenuhi beberapa persyaratan. Syarat-

syarat tersebut antara lain :

1. Mewakili keadaan iklim seluas mungkin kawasan wilayah yang diinginkan.

2. Stasiun dibuat pada sebidang lahan datar dengan ditanami rumput seragam

setinggi sekitar 5 cm.

3. Stasiun harus bebas dari penghalang. Jika ada penghalang, maka haruslah tak

akan mengganggu pengamatan yang membuat pendataan menjadi keliru.

4. Untuk menghindari gangguan, stasiun doberi pagar cukup kokoh.

5. Ukuran luas stasiun beragam, mulai dari 2m x 2m hingga ukuran 50m x 50m.

6. Mengetahui koordinat (lintang dan bujur) dan tinggi dari permukaan laut (dpl)

stasiun tersebut.

Menurut WMO (World Meteorology Organization) dalam penempatan stasiun

klimatologi pertanian diutamakan di stasiun percobaan Agronomi, Hortikultura, Peternakan,

Kehutanan, hidrologi, lembaga penelitian tanah, Kebun raya ataupun cagar alam serta daerah

yang perubahan cuacanya sering menyebabkan kerugian terhadap produksi pertanian.

Alat – alat yang ada antara lain Campbel Stokes, Solarimeter Gun Bellani, Solarigraf,

Solatimeter Tabung, Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum,

Hygrometer, Termometer Bola Basah dan Bola Kering, Termohygrograf, Anemometer,

Evaporimeter, Ombrometer, Ombrograf dan Sangkar Cuaca.

Page 5: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2013 pukul 16.00 WIB

sampai selesai di Laboratorium Agroklimatologi dan Stasiun di Universitas Bengkulu.

3.2. Alat dan Bahan

Stasiun iklim

Seluruh peralatan pengukuran unsur cuaca atau iklim yang ada di

laboratorium dan di stasiun.

3.3. Prosedur kerja

Pengenalan Stasiun

1. Mendatangi stasiun klimatologi, kemudian lihat ukuran stasiun, penutupan

tanah pada stasiun dan tata letak alat-alat di dalam stasiun.

2. Memperhatikan lingkungan stasiun, bagaimana keadaan bangunan, pohon

dan penghalang lainnya. Berapa kira-kira jaraknya.

Pengenalan Alat

1. Mengamati setiap alat yang diperagakan, baik yang di dalam stasiun

maupun yang terdapat di dalam laboratorium.

2. Mencatat nama setiap alat, apa sensornya dan bagaimana cara kerjanya.

Page 6: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengukur Radiasi Surya

1. Campbell Stokes

Alat ini terdiri dari dua bagian utama,

yaitu bola kaca kristal dan kerangka

besi penyangga. Bola kristal berfungsi

sebagai lensa pengumpul cahaya.

Sedangkan kerangka besi selain untuk

Menyangga bola kaca juga berfungsi

Untuk menempatkan kertas pias. Alat

ini biasanya diletakkan di atas dudukan

bertiang setinggi 120 cm dari permukaan

tanah.

Kertas pias terbagi atas 3, yaitu kertas pias lurus, lengkung panjang, dan lengkung

pendek.

Cara Kerja Campbell Stokes :

Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan

(memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari

tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan

Page 7: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat

dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa

terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang

konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika

matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak

pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka

jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-

bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.

B. Pengukur Suhu

1. Termometer Biasa

Digunakan untuk mengukur suhu

udara sesuai dengan naik turunnya

cairan atau perubahan sensor logam

yang dapat dibaca teraannya.

Ada 2 jenis Termometer yang sering

digunakan yaitu Termometer Raksa (kiri)

dan Termometer Alkohol (kanan)

2. Termometer Maksimum dan Minimum

- Termometer Maksimum

Ciri khas dari termometer ini adalah

terdapat penyempitan pada pipa kapiler di

dekat reservoir.

Air raksa dapat melalui bagian yang sempit

ini pada suhu naik dan pada suhu turun air

raksa tak bisa kembali ke reservoir, sehingga

air raksa tetap berada posisi sama dengan

suhu tertinggi. Setelah dibaca posisi ujung

air raksa tertinggi, air raksa dapat

dikembalikan ke reservoir dengan

perlakuan khusus (diayun-ayunkan).

Termometer maksimum diletakkan pada

posisi hampir mendatar, agar mudah

Page 8: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

terjadi pemuaian . Pengamatan sekali dalam 24 jam.

- Termometer Minimum

Mengukur suhu udara ekstrim rendah. Zat cair dalam kapiler gelas adalah

alkohol yang bening. Pada bagian ujung atas alkohol yang memuai atau

menyusut terdapat indeks. Indeks ini hanya dapat didorong ke bawah pada

suhu rendah oleh tegangan permukaan bagian ujung kapiler alkohol. Bila suhu

naik alkohol memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu terendah. 

Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah

penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan

menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka

indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus

miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah.

Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik

kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).

3. Termometer Tanah

Termometer tanah adalah

sebuah termometer yang

khusus dirancang untuk

mengukur suhu tanah.

Alat ini berguna pada

Perencanaan penanaman dan

juga digunakan oleh para

ilmuwan iklim, petani dan

ilmuwan tanah. Suhu tanah

dapat memberikan banyak informasi yang bermanfaat, terutama pemetaan dari

waktu ke waktu. Ciri-ciri dari termometer ini adalah pada bagian skala

dilengkungkan, namun ada juga yang tidak dilengkungkan. Hal ini dibuat untuk

memudahkan dalam pembacaan temometer dan menghindari kesalahan paralaks.

Prinsip kerja termometer ini hampir sama dengan termometer biasa, hanya bentuk

dan panjang berbeda. Pengukuran suhu tanah lebih teliti dari suhu udara.

Perubahannya lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah yang lebih besar dari

udara.

Page 9: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

C. Pengukur Kelembabab Nisbi

1. Hair – Hygrometer

Hair-Hygrometer menggunakan prinsip

pemuaian bila benda terkena basahan

air. Alat ini menggunakan rambut

manusia, karena perubahan panjang

rambut mudah diukur. Higrometer yang

akan digunakan di pasang di dalam

sangkar stevenson.

Rambut menunjukkan perubahan

dimensi jika kelembaban udara

berubah-ubah. Perubahan dimensi

dapat dipakai sebagai indikasi

kelembaban nisbi udara. Satuan meteorologi dari kelembaban udara adalah persen.

Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam sangkar stevenson.

Hygrometer rambut ada yang bersifat Non recording dan recording (Hygrograph).

Cara kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut akan

mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya,

tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan munyusut, menggerakan

engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya tangkai pena turun.

2. Thermohygrograf

Alat ini untuk mengukur suhu dan kelembaban secara

mekanis. Alat ini dipasang didalam sangkar agar tidak

terkena sinar matahari atau hujan dan angin secara

langsung. Terdapat sensor rambut yang dapat

mengembang untuk mengetahui temperatur dengan

mencatat otomatis. Jika temperatur naik, sensor

rambut akan menggerakkan tangkai pena keatas, dan

sebaliknya. Sensor rambut pada alat ini juga sebagai

indikasi kelembaban nisbi udara. Bila udara lembab

rambut mengembang, menggerakkan engsel, diteruskan ketangkai pena sehingga tangkai

pena naik. Begitu juga sebaliknya.

Page 10: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

3. Psychrometer Putar (Whirling)

Disebut juga sebagai

Psychrometer Sling/ Whirling.

Alat ini terdiri dari 2

Thermometer yang dipasang

pada kerangka yang dapat

diputar melalui sumbu yang

tegak lurus pada panjangnya.

Sebelum pemutaran bola basah

dibasahi dengan air murni.

Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan

dan dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya

sampai diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika

ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.

Keuntungan : bentuknya yang portable dan kemurahan harganya

dibandingkan dengan Psychrometer Assmann.

Kerugian :

a. Karena harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya

dipengaruhi radiasi dan dari badan si pengamat.

b. Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan

pembacaan.

c.      Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.

D. Pengukur Angin

1. Cup Anemometer

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk

mengukur arah dan kecepatan angin. Satuan

meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots

(Skala Beaufort. Sedangkan satuan meteorologi dari arah

angin adalah 0o – 360o dan arah mata angin. Anemometer

harus ditempatkandi daerah terbuka.

Pada saat tertiup angin, baling-baling yang terdapat pada anemometer akan bergerak

sesuai arah angin. Di dalamanemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung

Page 11: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan

dengan Skala Beaufort.

Selain menggunakan anemometer, untuk mengetahui arah mata angin, kita dapat

menggunakan bendera angin. Anak panah pada baling-baling bendera angin akan

menunjukkan ke arahmana angin bertiup. Cara lainnya dengan membuat kantong angin

dan diletakkan di tempat terbuka.

E. Pengukur Penguapan

1. Evaporimeter Jenis Piche

Alat ini digunakan sebagai pengukur penguapan secara relatif.

Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara langsung

evaporasi ataupun evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi.

Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim

dan debu. Pada prinsipnya Piche evaporimeter  terdiri dari:

- Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya

+ 1,5 cm. Pada pipa gelas terdapat skala yang menyatakan

volume air dalam cm3 atau persepuluhnya. Ujung bawah

pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan

dilengkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut.

- Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga

mudah menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.

- Penjepit logam yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung

yang melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan

diameter pipa.

F. Pengukur Hujan

1. Ombrometer

Satuan dalam mengukur curah hujan = milimeter jumlah curah hujan 1 mm =

menunjukkan tinggi air hujan yg menutupi permukaan sebesar 1 mmjika air

tersebut tidak meresap ke dalam tanah atau menguap ke atmosefer.

Pengukuran curah hujan harian sedapat mungkin dibaca/dilaporkan dalam skala

ukur 0.2 mm (apabila memungkinkan menggunakan resolusi 0.1 mm).Untuk

perekaman jumlah curah hujan mingguan/bulanan, sedapat mungkin

dibaca/dilaporkan dalam skala 1 mm (atau kurang).

Page 12: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

Curah hujan merupakan butiran air di atmosfer yang jatuh sampai dii permukaan

tanah. Satuan pengukuran curah hujan adalah milimeter (mm). Dengan denikian

curah hujan 1 mm adalah tinggi air yang jatuh di permukaan tanah seluas 1 m2

selama periode waktu tertentu dengan asumsi tidak terjadi penguapan dan

peresapan. Disamping intensitasnya, di dalam klimatologi juga dicatat pula hari

hujannya.  Satu hari hujan diperhitungkan jika intensitas curah hujan selama

periode 24 jam (dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 07.00 hari berikutnya).

Cara pengamatan Penakar Hujan  tipe Obs.

1. Buka Kunci gembok dan letakkan gelas penakar

hujan di bawah kran , kemudian.kran dibuka.

2. Baca dan catat besarnya curah hujan yang

tertampung pada gelas penakar.

3. Jika curah hujan diperkirakan melebihi isi gelas

penakar,kran ditutup dahulu, lakukan pembacaan

dan catat pada kertas tersendiri. Airnya tidak boleh

dibuang tetapi harus disimpan dahulu pada tempat

lain, hal ini guna mencegah kekeliruan menghitung.

Takar sampai air dalam penakar hujan habis.

4. Sesudah pengukuran kran dikunci kembali.

G. AWS (Automatic Weather Station)

Alat pengukur cuaca otomatis (Automatic Weather Station / AWS) merupakan alat yang

terdiri dari beberapa sensor terintegrasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran tekanan

udara, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, radiasi matahari, serta curah hujan yang

di rekam secara otomatis.

Page 13: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

Perangkat AWS

Secara umum perangkat atau komponen yang di butuh kan untuk membangun

AWS di bagi menjadi beberapa bagian utama yaitu :

1. Sensor

Sensor digunakan pada AWS adalah jantung dan jiwa dari sistem. Oleh karena

itu banyak perawatan harus dilakukan ketika memilih sensor yang tepat untuk

kebutuhan pengguna.AWS standar Biro menggunakan sensor untuk memantau

temperature, kelembaban, kecepatan angin dan arah, tekanan dan curah hujan.

Sensor lanjutan lainnya yang tersedia untuk aplikasi khusus. Sensor ini dapat

memantau ketinggian awan (ceilometer), visibilitas, cuaca saat ini, badai, suhu

tanah (pada kisaran kedalaman) dan suhu terestrial. Biro ini juga menyelidiki jenis

lain dari sistem seperti penguapan otomatis.

Beberapa jenis sensor yang terdapat pada Automatic Weather Station

(AWS) antara lain adalah :

a. Sensor Arah Angin

fungsi untuk mengukur arah angin dalam rentang ukurantara 0 - 360

derajat. Terdapat aneka merk dari beragam produsenbaik dari luar maupun

dalam negeri.

b. Sensor Kecepatan Angin

Sensor ini mengukur kecepatan angin, biasanya menggunakan tiga

buah piringan (cup) yang bergerak memutar tiang cup yang menghasilkan

frekuensi berubah-ubah yang proporsional dengan kecepatan angin. 

Page 14: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

c. Sensor Kelembaban Udara

Kelembaban Udara diukur menggunakan suatu sensor kapasitor tipis.

Sinyal dari sensor kemudian diubah menjadi dua keluaran sinyal voltase.

d. Sensor Curah Hujan

Volume atau jumlah hujan yang jatuh diukur menggunakan sensor jenis

Tipping Bucket. Di pasaran terdapat beragam merk Sensor Curah Hujan seperti

Global Water, AllWeather, Vaisala, Casella dan lain-lain.

e. Sensor Radiasi Matahari

2. Data  Logger

Data logger adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi mencatat data

dari waktu ke waktu baik yang terintegrasi dengan sensor dan instrumen

didalamnya maupun ekternal sensor dan instrumen.

Produk luar : CampbellSci, Seba, dll

Produk lokal : Smartdatalogger

3. Catu Daya

Catu Daya berasal dari battery dan solar panel yang berfingsi memberi

tenaga kepada AWS agar bisa bekerja secara terus menerus.

4. Penangkal Petir

Berfungsi untuk menetralisir arus bertegangan tinggi dan mengamankan

peralatan AWS baik sensor maupun peralatan lainnya.

Diantaranya : Kurn (Lokal), Neoflash, Leader (Prancis), Leitai (Cina)

5. Sistem Akuisisi Data

Merupakan sebuah sistem pengukuran penomena fisik atau listrik seperti

tegangan, arus, temperatur dari sensor AWS oleh perangkat akuisisi data yang

diteruskan ke komputer untuk diolah dan ditampilkan dalam bentuk tabel atau

grafik.

6. Sistem Komunikasi Data

Terdiri dari modem komuniksi GSM (Global System for Mobile

communication) dan Software Sistem maupun Software Aplikasi yang berfingsi

menyimpan dan mengirim data pengamatan.

7. Sarana Penunjang

Berupa tiang, pagar,komputer untuk AWS portable biasa menggunakan

trimpot yang bisa di pindah.   

Page 15: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Stasiun Meteorologi atau Klimatologi adalah suatu tempat yang mengadakan

pengamatan secara terus – menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer)

serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek pertanian lainnya.

Stasiun meteorologi sangat diperlukan untuk mengetahui atau mengidentifikasi

keadaan iklim dan cuaca pada suatu tempat. Stasiun meteorologi pertanian adalah

suatu tempat untuk mengadakan pengamatan secara terus menerus kedadaan

lingkungan (atmosfer).

Alat – alat yang ada antara lain Campbel Stokes, Solarimeter Gun Bellani,

Solarigraf, Solatimeter Tabung, Termometer Biasa, Termometer Maksimum,

Termometer Minimum, Hygrometer, Termometer Bola Basah dan Bola Kering,

Termohygrograf, Anemometer, Evaporimeter, Ombrometer, Ombrograf dan Sangkar

Cuaca. Setiap alat memiliki prinsip kerja, kelebihan dan kekurangan yang berbeda.

Setiap alat juga memiiki ketelitian yang berbeda, ada yang teliti seperti AWS dan ada

yang kurang teliti.

Sifat umum alat meteorologi antara lain harus seteliti mungkin (akurat) harus

peka agar diperoleh ketelitian yg tinggi,harus kuat & tahan lama agar dpt memberikan,

pelayanan dlm jangka pjg, harus mudah dipakai & sederhana serta biasanya harganya

murah.

Page 16: Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2012) http://stanlysk.blogspot.com/2012/06/authomatic-weather-stations-bagian-2.html

(diunduh pada 3 November 2013)

Anonim (2013) http://andy7730.blogspot.com/2013/01/klimatologipengenalan-stasiun.html (diunduh

pada 3 November 2013)

Anonim (2013) http://cabeping.blogspot.com/2013/10/pengenalan-alatalat-distasiun_3665.html

(diunduh pada 3 November 2013)

Anonim (2013) http://worldofnaveezha.wordpress.com/2013/04/07/laporan-praktikum-

klimatologi-pengenalan-alat-alat-pengukur-cuaca/ (diunduh pada 3 November

2013)

Nur Muin, S. 2013. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Laboratorium Agroklimat

Fakultas Pertanian. UNIB. Bengkulu.

Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

http://staklimkarangploso.info/bmkg/index.php/10-peralataklimatologi#axzz2jai7guvw