Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

17
LAPORAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI ACARA III Suhu Udara dan Suhu Tanah Oleh Nama : Shinta Rebecca Naibaho NPM : E1B012004 Prodi : Kehutanan Coass : Rian Ferry Andreas LABORATORIUM AGROKLIMAT FAKULTAS PERTANIAN

description

Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 "Suhu Udara & Suhu Tanah"

Transcript of Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

Page 1: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

LAPORAN PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI

ACARA III

Suhu Udara dan Suhu Tanah

Oleh

Nama : Shinta Rebecca Naibaho

NPM : E1B012004

Prodi : Kehutanan

Coass : Rian Ferry Andreas

LABORATORIUM AGROKLIMAT

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013

Page 2: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali merasakan keadaan panas

maupun dingin. Keadaan yang panas dan dingin tersebut disebabkan oleh perbedaan

suhu yang rendah maka akan dingin, suhu yang tinggi maka akan panas. Kita dapat

merasakan apakah suhu di suatu tempat adalah rendah atau tinggi hanya dengan

menggunakan indera. Tetapi hasil yang didapat akan menjadi relatif, karena tiap

manusia memiliki sensor indera yang berbeda sehingga akan didapat hasil yang

beragam.

Semakin berkembangnya zaman akhirnya ditemukan alat yang bisa

menentukan nilai suhu yang pasti. Mulai dari yang sederhana dan manual seperti

termometer biasa, termometer tanah sampai yang bisa mencatat hasil secara otomatis

seperti termograf. Suhu dinyatakan dalam satuan derajat. Ada tiga macam satuan

penggolongan suhu yang umum, yaitu sistem Reamur, sistem Fahreinheit, dan

Celcius. Namun satuan suhu dalam SI adalah Kelvin.

Dalam biosfer, suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu yang

disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerima energi radiasi surya dan hasil

pengaruh energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat ia ditentukan oleh letak

menurut ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu ia ditentukan oleh

sudut inklinasi surya.

1.2. Tujuan

- Agar mahasiswa mengerti tentang sifat panas dari udara dan tanah.

- Mengerti tentang fluktuasi dan sebaran suhu menurut tempat dan waktu.

Page 3: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Suhu adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang menggambarkan energi Kinetik

rata-rata pergerakan molekul suatu benda. Suhu dinyatakan dalam satuan derajat Celcius ( oC),

Fahreinheit (oF), Reamur (oR), Kelvin (oK).(Daldjumi. 1983. Pokok-pokok Klimatologi)

Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu

udara atau derajat panas disebut thermometer. Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah

didaerah tropis (sekitar ekoator) dan makin ke kutub semakin dingin. Di lain pihak, pada

waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa terasa dingin jika ketinggian semakin

bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter maka suhu

akan berkurang (turun) rata-rata 0,6 ˚C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient

temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, lapse rate adalah 1 ˚C  (Benyamin,

1997).

Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi.

Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari

jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun. (Wisnubroto,S,S.S.L Aminah,

dan Nitisapto,M. 1982)

            Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti halnya

penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyebaran suhu secara vertikal

permukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin tinggi tempat maka semakin

rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara menurut ketinggian contohnya di Indonesia

sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000 meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah,

suhu udara sangat pekat pada perubahan energi dipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan

air, udara merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik

(Handoko, 1994).

Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat kita kaji dalam dua pola :1. pola suhu

diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam), dan 2. pola suhu udara rata-rata harian

menurut bulanan dan tahunan.(Dasar-dasar Klimatologi 2000)

Page 4: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

Suhu udara berubah sesuai dengan tempat dan waktu. Pada umumnya suhu maksimun

terjadi sesudah tengah hari, biasannya antara jam 12.00 dan jam 14.00, dan suhu minimun

terjadi pada jam 06.00 waktu lokal atau sekitar matahari tertib. Suhu udara harian rata-rata

didefinisiakan sebagai rata-rata pengamatan selama 24 jam (satu hari) yang dilakukan tiap

jam. Suhu bulanan rata-rata ialah jumlah dari suhu harian rata-rata dalam 1 bulan dibagi

dengan jumlah hari dalam bulan tersebut. Suhu tahunan rata-rata dihitung dari jumlah suhu

bulanan rata-rata dibagi dengan 12.

Faktor-faktor yang mempengaruhi  suhu di permukaan bumi ialah :

1. Jumlah radiasi yang diterima per tahun – per hari – per musim.

2. Pengaruh daratan atau laut, dan

3. Pengaruh ketinggian tempat,

4. Pengaruh angin secara tidak langsung, angin yang membawa panas dari

sumbernya secara horizontal.

5. Pengaruh panas laten : panas yang disimpan dalam atmosfer.

6. Penutup tanah : tanah yang ditutup vegetasi mempunyai temperatur yang kurang

daripada tanah tanpa vegetasi.

7. Tipe tanah : tanah-tanah gelap indeks suhunya lebih tinggi,

8. Pengeruh sudut datang matahari, sinar yang tegak lurusakan membuat suhu ebih

panas daripada yang datangnya miring.

Pengaruh suhu terhadap makhluk-makhluk hidup adalah sangat besar sehingga

pertumbuhanya benar-benar seakan-akan tergantung padanya, terutama dalam kegiatan-

kegiatannya. Dengan suhu yang tinggi benih-benih akan mengadakan metabolisme yang lebih

cepat, akibatnya apabila benih-benih dibiarkan atau ditanam pada datarn atau tanaman tinggi

maka daya kecambahnya akan turun. Jadi pada tanaman juga ada suhu maksimum, suhu

optimum.

Suhu maksimum yaitu pada suhu tinggi tertentu, di mana suatu tanaman masih dapat

tumbuh, suhun minimum adalah suhu terendah di mana tanaman masih dapat hidup, sedang

suhu optimum adalah suhu terbaik yang dibutuhkan tanaman, di aman proses pertumbuhanya

dapat berjalan lancar.

Page 5: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

            Angin dan suhu mempengaruhi jalan dan luasnya zat pencemaran udara. Dalam

keadaan normal udara dekat permukaan tanah dihangatkan oleh panas yang dipancarkan dari

tanah. Udara itu kemudian naik sambil membawa zat pencemar keatas kemudian

dihembuskan oleh angin di udara bagian atas. Jika terjadi inversi suhu, udara yang hangat

akan berada diatas udara dingin seperti suat loteng. Pada dasarnya suhu tinggi merangsang

pembentukan Co dan O. Jika camporan ekuilibrim pada suhu tinggi tiba-tiba didinginkan, Co

akan tetap berada didalam campuran yang telah didingankan tersebut karena dibutuhkan

waktu yang lama untuk mencapai ekuilibrium yang baru pada suhu rendah (Kensaku,

Kristanto, 2002).

Temperatur (suhu) adalah salah satu sifat tanah yang sangat penting secara langsung

mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga terhadap kelembapan, aerasi, stuktur, aktifitas

mikroba, dan enzimetik, dekomposisi serasah atau sisa tanaman dan ketersidian hara-hara

tanaman. Tenperatur tanah merupakan salah satu faktor tumbuh tanaman yang penting

sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara. Proses kehidupan bebijian, akar tanaman dan

mikroba tanah secara langsung dipengaruhi oleh temperatur tanah  (Hanafiah, Kemas Ali,

2005).

Tentang suhu tanah pengaruhnya penting sekali pada kondisi tanah itu sendiri dan

pertumbuhan tanaman. Pengukuran dari suhu tanah biasanya dilakukan pada kedalaman 5 cm,

10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Faktor pengaruh suhu tanah yaitu faktor luar dan faktor

dalam. Yang dimaksud dengan faktor luar yaitu radiasi matahari, awan, curah hujan, angin,

kelembapan udara. Faktor dalamnya yaitu faktor tanah, struktur tanda, kadar iar tanah,

kandungan bahan organik, dan warna tanah. Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air.

Makin tinggi suhu maka semakin cepat pematangan pada tanaman  (Kartasapoetra, 2005).

Sebaliknya makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah

penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman. Pengukuran di

lakukan pada tanah berumput pendek dan pada areal terbuka dan datar.

Suhu tanah beraneka ragam dengan cara khas pada perhitungan harian dan musiman.

Fluktasi terbesar dipermukaan tanah dan akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman

tanah. Kelembapan waktu musiman yang jelas terjadi, karena suhu tanah musiman lambat

bantuk fluktasi suhu pada peralihan suhu diudara atau dibawah tanah yang lebih besar. Suhu

total untuk semalam tanaman mungkin terjadi pada tengah hari. Dibawah 6 inch atau 15 inch

terdapat variasi harian pada suhu tanah  (Sostrodarsono, 2006).

Thermometer tanah yang biasa digunakan antara lain adalah sebagai berikut :

Page 6: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

a) Theermometer Tanah Berselubung Kayu

Thermometer ini menggunakan thermometer Hg. Yang panjangnya di

sesuaikan dengan kebutuhan dan di beri selunung kayu. Tipe ini mempunyai

kelmahan yaitu pembacaan agak sulit di lakukan karena letaknya yang terlalu

rendah dan selubung kayu mudah rusak.

b) Thermometer Tanah Bengkok (Berskala Bengkok)

Jenis thermometer ini merupakan modifikasi bentuk thermometer air

raksa. Untuk mempermudah pembacaan maka skala di nuat bengkok, dengan

sudut : 6o;45o;15o; atau 0o atau 0o dari permukaan tanah. Thermometer berskala

bengkok ini bekerja dengan baik sampai kedalaman 5;10 dan 20 cm.

kelemahan jenis thermometer ini adalah mudahnya terjadi adhesi air raksa

dengan dinding kaca karena radiasi intensif dari sinar matahari, sehingga

radiasi skala perlu dlindungi kain putih atau selubung putih yang mengkilat.

Page 7: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 07 November 2013 pukul 16.00 WIB

sampai selesai di dalam dan sekitar Laboratorium Agroklimatologi Universitas

Bengkulu.

3.2. Alat dan Bahan

Termometer Udara

Termometer Tanah

Meteran

Alat Tulis

3.3. Prosedur kerja

Pengukuran Suhu Tanah

1. Ambil termometer dan tempatkan pada titik pengamatan yang diinginkan.

2. Tempat yang diukur adalah di atas permukaan lapangan yang berumput,

lapangan beraspal, dan di bawah pohon rindang.

3. Titik-titik ketinggian pengamatan adalah 5 cm, 20 cm, 75 cm, 120 cm dari

permukaan tanah.

4. Pengamatan dilakukan dengan membiarkan termometer di tempat titik

pengamatan sekitar 3 menit.

Pengukuran Suhu Tanah

1. Siapkan termometer tanah.

2. Pilih tempat yang ingin diukur.

3. Ukur suhu di permukaan tanah 5 cm, 10 cm, 15 cm dari permukaan tanah.

4. Catat hasil yang diperoleh.

Page 8: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Suhu Udara

Titik Ketinggian (cm)

Suhu T (˚C)Berumput Beraspal Pohon yang Rindang

5 29 30,5 2820 28,5 30,5 2875 28 30 28120 28 29 28

Suhu Tanah

Titik Kedalaman (cm)

Suhu T (˚C)

5 33,510 3315 32,8

4.2. Pembahasan

Suhu Udara

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada setiap tempat yang berbeda

memilik suhu yang berbeda pula. Suhu yang berbeda tersebut dapat disebabkan

oleh lingkungan sekitar. Seperti pengambilan data di tempat beraspal, semakin

tinggi atau semakin jauh dari aspal maka suhu semakin rendah. Ini disebabkan

Page 9: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

karena aspal menyerap panas sehingga suhu di dekat aspal suhunya relatif tinggi

daripada tempat yang jauh dari aspal. Di tempat yang berumput diperoleh hasil

bahwa semakin tinggi sari rumput suhu semakin rendah. Ini mungkin disebabkan

karena panas yang ada di permukaan tanah. Sedangkan hasil yang didapat di

pohon yang rindang adalah sama. Ini mungkin disebabkan karena iklim mikrp

yang dihasilkan oleh pohon tersebut sama besar pada tiap ketinggian. Karena dari

5 cm sampai 100 cm pohon tersebut memiliki kerindangan yang sama.

Suhu Tanah

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa semakin dalam tanahnya maka

suhunya akan semakin rendah. Ini disebabkan tanah yang dalam memiliki

kelembaban yang tinggi dan sinar matahari sangat rendah masuk kedalam tanah

sehingga lebih dalam tanah yang kita ukur maka lebih rendah suhu yang akan kita

dapat.

Jika pengukuran suhu tanah dilakukan pada pagi dan sore hari maka akan

didapat perolehan hasil yang berbeda. Pada pagi hari semakin dalam tanah maka

suhunya akan semakin rendah. Pada sore hari semakin dalam tanah maka suhunya

akan semakin tinggi. Ini disebabkan karena suhu tanah dipagi hari belum terkena

sinar matahari. Tapi bila kita mengukur suhu tanah pada sore hari maka suhu

tanah akan meningkat dibandingkan dengan suhu tanah di pagi hari. Ini di

sebabkan tanah sudah terkena sinar matahari dan suhu tanah pun meningkat.

Mengukur suhu tanah ini juga memiliki kegunaan di bidang pertanian

maupun kehutanan. Dengan kita mengetahui suhu tanah maka kita dapat

mengetahui tingkat kesuburan tanah tersebut. Dan kita juga dapat menanam

tanaman yang sesuai dengan suhu tersebut agar tanaman itu dapat tumbuh dengan

sehat, jauh dari penyakit dan dapat memberi hasil yang baik.

Page 10: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Suhu udara dan suhu tanah memiliki perbedaan perlakukan dan bentuk

termometernya pun berbeda.

Pada suhu udara, memiliki suhu yang berbeda pada tiap tempat yang berbeda,

tergantung lingkungan di tempat tersebut. Dan dipengaruhi oleh faktor abiotik

yang lain seperti panas, sinar matahari, kelembaban udara, iklim mikro, angin dan

lainnya.

Perbedaan suhu tanah tergantung kedalaman tanah yang diukur, lebih dalam tanah

yang diukur maka lebih rendah suhu yang didapat.

Faktor pengaruh suhu tanah yaitu

Faktor eksternal yaitu radiasi matahari keawanan,curah hujan, angin dan

kelembapan udara

Faktor internal yaitu tekstur tanah, struktur dan kadar air tanah, kandungan

bahan organik dan warna tanah.

Page 11: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2009) http://rocky16amelungi.wordpress.com/2009/09/14/suhu-udara-tanah/

(diunduh pada 07 November 2013)

Anonim (2011) http://reflitepe08.blogspot.com/2011/03/suhu-udara-dan-suhu-tanah.html

(diunduh pada 07 November 2013)

Anonim (2012) http://agroekoteknologifp.wordpress.com/2012/11/19/laporan-klimatologi-

suhu-udara-dan-suhu-tanah/ (diunduh pada 07 November 2013)

Anonim (2013) http://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentang-stasiun-

klimatologi/pengukuran-suhu-tanah/ (diunduh pada 07 November 2013)

Nur Muin, S. 2013. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Laboratorium Agroklimat

Fakultas Pertanian. UNIB. Bengkulu.

Page 12: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho

LAMPIRAN GAMBAR

Pengukuran Suhu Tanah

Kedalaman 5 cm Kedalaman 10 cm

Kedalaman 15 cm