Laporan KKN Mekarwangi 2009
-
Upload
fajar-ginanjar-mukti -
Category
Documents
-
view
3.381 -
download
16
description
Transcript of Laporan KKN Mekarwangi 2009
LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT
KKN TEMATIK
di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta,
Kabupaten Bandung Barat
DISUSUN
OLEH KELOMPOK MAHASISWA KKN UPI
1. Elinuridha Zakiyah/0606399/Pendidikan Kimia/FPMIPA
2. Elissa Roulina Sinaga/0605915/Pendidikan Bahasa Indonesia/FPBS
3. Fajar Ginanjar Mukti/0606134/Teknologi Pendidikan/FIP
4. Ferlita Intan Kusuma Rahman/0607276/Pendidikan Geografi/FPIPS
5. Maya Sofiana Utami/0608228/Sastra Inggris/FPBS
6. Muchammad Gema Maulid/0605851/Pendidikan Sejarah/FPIPS
7. Rizky Dwi Nugraha/0607807/Manajemen/FPEB
8. Trisna Dewi Natalia/060314/Pendidikan Seni Tari/FPBS
9. Umi Atifah/0608692/Biologi/FPMIPA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 2009
HALAMAN | i
Lembar Pengesahan
Lembar Pengesahan
Bandung/Bandung Barat, September 2009
Dosen Pembimbing KKN
Desa Mekarwangi
Sri Marhanah, S.S. NIP. 132316933
Ketua Kelompok KKN
Desa Mekarwangi
Fajar Ginanjar Mukti NIM. 0606134
Mengetahui,
Kepala Camat
Kecamatan Sindangkerta
Muhammad Yudi
Kepala
Desa Mekar Wangi
Edi Rohimat
Kepala Pusat KKN LPPM UPI
Drs. Yadi Ruyadi, M.Si. NIP. 19620516 198903 1 002
HALAMAN | ii
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat, hidayat dan keridhaanNya, kami dapat menyelesaikan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan merampungkan laporan pelaksanaan kegiatan ini.
Laporan ini disusun sebagai hasil pertanggungjawaban dari kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Tematik Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang
diselenggarakan di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung
Barat pada tanggal 22 Juli hingga 29 Agustus 2009. Adapun kegiatan KKN tersebut,
dapat terselenggara berkat kerjasama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) dengan aparat
pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
Program KKN tematik yang diselenggarakan adalah program Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) yang pada pelaksanaannya memfokuskan diri pada
pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan bangsa.
Melalui laporan kegiatan ini, kami ingin memberikan penghargaan dan
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Segenap aparatur pemerintahan Kabupaten Bandung Barat;
2. Segenap aparatur pemerintahan Kecamatan Sindangkerta;
3. Segenap aparatur pemerintahan Desa Mekar Wangi;
4. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), ibu Sri Marhanah, S.S.;
5. Seluruh unsur masyarakat Desa Mekar Wangi yang telah memberikan
dukungan dan bantuannya selama pelaksanaan KKN ini.
Laporan ini sendiri tentunya belum sempurna dan masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran sangat kami harapkan guna perbaikan
kualitas di masa depan.
Akhir kata, kami berharap semoga laporan pelaksanaan KKN ini bisa
bermanfaat bagi semua pihak.
Bandung Barat, September 2009
Tim Penyusun
HALAMAN | ii
Daftar Isi
Daftar Isi
Lembar Pengesahan ........................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii
Bab 1 – Pendahuluan ............................................................... 1
A. Analisis Situasi ................................................................................. 1
B. Permasalahan ................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................ 2
D. Target Kegiatan ............................................................................... 2
E. Lokasi Kegiatan ............................................................................... 3
F. Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan .................................... 3
Bab 2 – Perencanaan, Pelaksanaan, dan Hasil Program ......... 4
A. Perencanaan Program ...................................................................... 4
1. Sosialisasi Program KKN .............................................................. 4
1.1 Sosialisasi Pendahuluan ...................................................... 4
1.2 Sosialisasi kepada Kepala Desa ............................................ 5
1.3 Sosialisasi kepada Tokoh Masyarakat ................................... 5
1.4 Sosialisasi kepada Ketua-Ketua RW ...................................... 6
1.5 Sosialisasi kepada Masyarakat Lokal .................................... 6
1.6 Sosialisasi kepada Warga yang Memiliki Kaitan dengan
Program yang Akan Dilaksanakan ........................................ 6
2. Pendataan dan Identifikasi Potensi, Permasalahan serta
Kebutuhan ................................................................................. 7
2.1 Sasaran Obyek ................................................................... 8
2.2 Sasaran Subyek ................................................................. 8
2.3 Sasaran Program ................................................................ 8
3. Penyusunan Perencanaan dan Langkah-Langkah Kegiatan ............. 9
3.1 Rapat Perencanaan Program Kerja KKN ............................... 9
3.2 Sosialisasi Program ............................................................. 9
3.3 Pengumpulan Data ............................................................. 9
3.4 Pelaksanaan Program ......................................................... 10
HALAMAN | iii
Daftar Isi
3.5 Evaluasi Program ............................................................... 10
B. Pelaksanaan Program ....................................................................... 10
1. Profil Lokasi KKN ........................................................................ 10
2. Profil Sasaran ............................................................................. 16
3. Program-Program yang Dilaksanakan ............................................ 17
3.1 Program Pemberantasan Buta Aksara .................................. 17
3.3 Program Pengajaran Keterampilan Seni Tari ......................... 19
3.3 Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) .......................... 19
4. Hasil-Hasil Pelaksanaan Program ................................................. 20
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program ............ 21
5.1 Faktor Pendukung .............................................................. 21
5.2 Faktor Penghambat ............................................................ 21
Bab 3 – Kesimpulan, Rekomendasi dan Tindak Lanjut ............ 23
A. Kesimpulan ..................................................................................... 23
B. Rekomendasi .................................................................................. 24
1. Rekomendasi bagi Pihak LPPM UPI .............................................. 24
2. Rekomendasi bagi Pihak Aparat Pemerintahan Desa Mekarwangi ... 24
C. Tindak Lanjut Program ..................................................................... 25
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
HALAMAN | 1
Bab 1 – Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Desa Mekarwangi merupakan sebuah desa terpencil di Kecamatan
Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, yang sebagian besar masyarakatnya
bermatapencaharian sebagai petani. Hal ini didukung oleh iklim pegunungan yang
menyebabkan desa Mekarwangi sangat cocok untuk ditanami tanaman sayur-
sayuran, contohnya bungkol, buncis, cabai, tomat, sawi, bawang daun, kacang kapri
dan lain-lain.
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dan berdasarkan pula pada data
kependudukan yang diperoleh dari kantor pemerintahan desa, ada beberapa
permasalahan yang ditemukan di kalangan masyarakat Desa Mekarwangi, seperti
rendahnya tingkat pendidikan dan masih adanya warga yang belum bisa membaca
dan menulis. Selain itu, generasi muda di desa ini kurang menghargai budaya
tradisional. Mereka cenderung lebih menyukai musik-musik dangdut, dan lebih parah
lagi mereka lebih sering mendengarkan musik-musik berlirik vulgar, yang tanpa
mereka sadari, akan dapat mempengaruhi pola pikir mereka.
B. Permasalahan
Permasalahan-permasalahan masyarakat di Desa Mekarwangi berkutat di
seputar bidang pendidikan, ekonomi dan kebudayaan, di antaranya:
1. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan;
2. Rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat, yang berimplikasi kepada
pandangan mereka terhadap pendidikan;
3. Rendahnya kesadaran generasi muda untuk menghargai kebudayaan
nasional;
4. Rendahnya persiapan generasi muda untuk menghadapi era globalisasi;
Kondisi-kondisi tersebut melatarbelakangi kami untuk menyelenggarakan
program-program kerja KKN yang bersifat solutif dan membantu warga untuk
menuntaskan permasalahan-permasalahannya. Program-program kerja KKN tersebut
adalah Program Pemberantasan Buta Aksara, Program Pengajaran Keterampilan Seni
Tari dan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ketiganya merupakan program-
HALAMAN | 2
Bab 1 – Pendahuluan
program yang sesuai dengan hakikat Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik program
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
C. Tujuan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) yang kami laksanakan di Desa Mekarwangi ini, memiliki tujuan untuk
menjadi sebuah kegiatan yang bersifat solutif bagi permasalahan-permasalahan yang
terjadi di kalangan masyarakat desa secara umum. Secara spesifik, tujuan-tujuan
tersebut dituliskan sebagai berikut:
1. Membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kemampuan
membaca untuk meningkatkan kualitas hidup;
2. Meningkatkan daya baca masyarakat dan meminimalisir jumlah tuna aksara;
3. Mengembalikan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan
nasional Indonesia;
4. Memberikan bekal persiapan kepada anak-anak untuk menghadapi era
globalisasi.
Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan program-program
kerja KKN yang kami lakukan. Deskripsi lengkap yang berkenaan dengan
pelaksanaan program-program kerja tersebut akan kami jelaskan pada Bab 2 –
Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program.
D. Target Kegiatan
Berikut adalah target-target yang ingin kami capai melalui pelaksanaan KKN
tematik program PKBM di Desa Mekarwangi ini:
1. Masyarakat menjadi sadar akan arti pentingnya pendidikan;
2. Jumlah tuna aksara menjadi terminimalisir;
3. Masyarakat kembali tersadarkan dan menghargai kekayaan nasional berupa
kebudayaan-kebudayaan bangsa, serta berusaha untuk terus
melestarikannya;
4. Anak-anak memiliki bekal untuk mempelajari Bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar internasional.
HALAMAN | 3
Bab 1 – Pendahuluan
E. Lokasi Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Program Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) ini dilaksanakan di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta,
Kabupaten Bandung Barat. Desa Mekarwangi merupakan desa terpencil yang terdiri
dari tiga dusun, dua belas Rukun Warga (RW), dan lima puluh sembilan Rukun
Tetangga (RT). Setiap dusunnya terpisahkan oleh jarak yang cukup jauh dengan
medan berat berupa jalanan berbatu.
Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan sumber daya lainnya, kelompok
kami memutuskan untuk hanya memfokuskan pelaksanaan program kerja KKN di
Dusun 2 saja. Dusun 2 merupakan lokasi dari kantor pusat pemerintahan Desa
Mekarwangi. Dusun ini terdiri dari 4 Rukun Warga (RW), yaitu RW 3, 4, 9 dan 11.
Empat lokasi RW itulah yang menjadi sasaran utama kegiatan kami.
F. Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik program Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat di desa Mekarwangi ini dilaksanakan oleh sembilan orang mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia dari berbagai jurusan, dengan dibimbing oleh Ibu
Sri Marhanah, S.S. dari jurusan Manajemen Resort & Leisure FPIPS UPI.
Berikut adalah daftar sembilan orang mahasiswa pelaksana kegiatan KKN
Tematik Program PKBM di Desa Mekarwangi:
No. Nama NIM Jurusan
1. Elinuridha Zakiyah 0606399 Pendidikan Kimia
2. Elissa Roulina Sinaga 0605915 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
3. Fajar Ginanjar Mukti 0606134 Teknologi Pendidikan
4. Ferlita Intan Kusuma Rahman 0607276 Pendidikan Geografi
5. Maya Sofiana Utami 0608228 Bahasa dan Sastra Inggris
6. Muchammad Gema Maulid 0605851 Pendidikan Sejarah
7. Rizky Dwi Nugraha 0607807 Manajemen
8. Trisna Dewi Natalia 060314 Pendidikan Seni Tari
9. Umi Atifah 0608692 Biologi
HALAMAN | 4
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
BAB II
Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
A. Perencanaan Program
1. Sosialisasi Program KKN
Sosialisasi program dilakukan agar program-program kerja KKN yang
telah direncanakan, bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, serta bisa
dilaksanakan dengan baik pula, agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sosialisasi yang dilaksanakan meliputi penyampaian latar belakang
dan tujuan pelaksanaan program, hasil capaian yang diharapkan, serta
deskripsi/penjelasan teknis yang berkaitan dengan program kerja tersebut.
Sosialisasi program ini dilaksanakan melalui pertemuan-pertemuan
dengan aparat pemerintahan desa, masyarakat desa secara umum, tokoh-tokoh
masyarakat, serta warga yang memiliki kaitan langsung dengan program yang
dilaksanakan.
Berikut adalah daftar kegiatan sosialisasi yang dilakukan:
1. Sosialisasi Pendahuluan
Sosialisasi pendahuluan dilaksanakan pada saat observasi lokasi KKN,
yaitu pada hari Kamis, tanggal 16 Juli 2009 di Kantor Pemerintahan Desa
Mekarwangi. Kami bertemu dengan Pejabat Sekretaris Desa Mekarwangi,
bapak Asep Setiawan dan Kepala Urusan Keuangan Desa Mekarwangi,
bapak Ade Sumarna.
Pada sosialisasi yang pertama ini, kami menjelaskan maksud
kedatangan kelompok kami untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa
Mekarwangi, sekaligus menginformasikan tujuan umum pelaksanaan KKN ini
dan memberikan gambaran rencana program-program kerja yang akan
dilaksanakan. Hasilnya, kedua pejabat pemerintahan desa tersebut
menyatakan bahwa mereka menyambut dengan baik maksud kedatangan
kelompok kami, dan juga menyatakan akan memberikan dukungannya
terhadap program-program yang akan dilaksanakan.
HALAMAN | 5
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
2. Sosialisasi kepada Kepala Desa
Sosialisasi kedua yang dilaksanakan adalah sosialisasi terhadap
pimpinan pemerintahan desa, yaitu Bapak Edi Rohimat sebagai Kepala Desa
(Kades) Mekarwangi. Sosialisasi ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 24
Juli 2009 di rumah kediaman Bapak Kades.
Pada sosialisasi ini, kami menyampaikan beberapa hal kepada Bapak
Kades. Hal pertama yang disampaikan adalah tujuan umum dari pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Program Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) ini, yaitu sebagai upaya untuk memberdayakan
masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan bangsa. Selanjutnya kami
menyampaikan tiga program kerja utama yang akan kami laksanakan, yaitu
program Pemberantasan Buta Aksara, program Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) dan program Pengajaran Keterampilan Seni Tari. Terakhir, kami
menyampaikan rencana kami untuk mengadakan penyuluhan kepada
masyarakat lokal dengan tema “Pentingnya Kemampuan Membaca untuk
Meningkatkan Kualitas Hidup”.
Sama seperti halnya pejabat desa yang kami temui pada saat
sosialisasi pendahuluan, Bapak Kades pun menyatakan apresiasi dan
dukungan penuhnya terhadap kegiatan KKN yang akan kami lakukan. Beliau
juga menyetujui rencana kegiatan penyuluhan yang akan kami laksanakan
dan menyatakan kesediaannya untuk menjadi narasumber pada kegiatan
penyuluhan tersebut.
3. Sosialisasi kepada Tokoh Masyarakat
Selain para pejabat pemerintahan desa, para tokoh masyarakat juga
menjadi sasaran dari kegiatan sosialisasi program kerja KKN yang akan kami
laksanakan ini. Para tokoh masyarakat menduduki posisi penting dalam
kehidupan masyarakat desa, karena seringkali mereka memiliki kedekatan
yang lebih besar terhadap masyarakat.
Maka dari itu, kami melakukan sosialisasi terhadap tiga orang tokoh
masyarakat Desa Mekarwangi, yaitu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)
cabang Desa Mekarwangi, Ketua Pembina PKK Desa Mekarwangi dan Ade
Rizky sebagai tokoh pemuda Desa Mekarwangi.
Ketiga tokoh tersebut menyatakan akan memberikan dukungan dan
bantuannya untuk program kerja KKN yang akan kami laksanakan. Bapak
Ketua MUI juga menyatakan kesediaannya untuk menyampaikan do’a pada
HALAMAN | 6
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
saat kegiatan penyuluhan, sedangkan Ibu Ketua PKK memberikan masukan
terhadap program pengajaran Keterampilan Seni Tari. Beliau menyarankan
agar para warga yang mengikuti program tersebut nantinya diarahkan untuk
bisa tampil pada acara pentas perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia
Ke-64.
Ade Rizky sebagai tokoh pemuda, memberikan dukungan berupa
kemudahan untuk bersosialisasi dengan masyarakat desa dan berkoordinasi
dengan Panitia Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-64.
4. Sosialisasi kepada Ketua-Ketua RW
Sosialisasi kepada Ketua-Ketua RW dimaksudkan untuk memudahkan
penyebaran informasi tentang program-program kerja KKN yang akan
dilaksanakan kepada masyarakat Desa Mekarwangi. Sosialisasi dilaksanakan
terhadap 4 ketua RW yang berada di Dusun 2 Desa Mekarwangi, yaitu RW 3,
4, 9 dan 11. Dari masing-masing ketua RW ini pula, diperoleh data mengenai
jumlah Tuna Aksara yang akan menjadi peserta Program Pemberantasan
Buta Aksara, serta data mengenai anak-anak dan remaja yang memiliki
potensi untuk berpartisipasi dalam program Pengajaran Keterampilan Seni
Tari.
5. Sosialisasi kepada Masyarakat Lokal
Sosialisasi kepada masyarakat lokal dilakukan di Balai Desa
Mekarwangi pada hari Sabtu, tanggal 25 Juli 2009 pada saat kegiatan
penyuluhan bertema “Pentingnya Kemampuan Membaca untuk Meningkatkan
Kualitas Hidup.” Pada penyuluhan ini, kami menyosialisasikan program
Pemberantasan Buta Aksara sekaligus meminta masukan dari mereka tentang
teknis dari pelaksanaan program tersebut. Hasilnya, masyarakat memberikan
respon yang positif dan memberikan saran-saran yang berguna bagi
pelaksanaan program ini.
6. Sosialisasi kepada Warga yang Memiliki Kaitan dengan Program
yang Akan Dilaksanakan
Sasaran terakhir dari kegiatan sosialisasi program kerja KKN yang
kami lakukan adalah sosialisasi terhadap warga yang memiliki kaitan dengan
program. Dalam hal ini, warga tersebut adalah Bapak Ade Sumarna sebagai
pimpinan dari Yayasan Pendidikan Islam Al-Amanah, yang mengelola
beberapa institusi pendidikan di Desa Mekarwangi, yaitu Raudhatul Athfal
(RA) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Kami menyosialisasikan
HALAMAN | 7
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang akan kami laksanakan dan
memberikan informasi tentang materi-materi yang akan diajarkan kepada
murid-murid RA dan TPA tersebut. Bapak Ade Sumarna menyetujui
keterlibatan kami dalam penyelenggaraan pendidikan di RA dan TPA yang
dikelolanya. Beliau mempersilakan kami untuk mengajar murid-murid RA dan
memberikan jadwal yang bisa kami isi dengan materi pelajaran yang akan
kami berikan.
2. Pendataan dan Identifikasi Potensi, Permasalahan serta Kebutuhan
Kegiatan pendataan dan identifikasi potensi desa Mekarwangi dilakukan
dengan cara meminta data kependudukan kepada aparatur pemerintahan desa,
yaitu kepala desa, ketua RW dan ketua RT. Selain berpedoman pada data
kependudukan yang diperoleh, kami juga melakukan kegiatan identifikasi
potensi, permasalahan serta kebutuhan ini dengan cara bersilaturahmi secara
langsung ke beberapa rumah warga. Silaturahmi ini bertujuan agar kami bisa
mengenal mereka secara langsung dan mengetahui permasalahan-permasalahan
yang mereka hadapi, sehingga kami bisa mengidentifikasi kebutuhan mereka
yang diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada.
Dari kegiatan pendataan dan identifikasi potensi, permasalahan serta
kebutuhan ini, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa
Mekarwangi masihlah rendah. Kebanyakan penduduk yang berprofesi sebagai
buruh tani di desa ini hanyalah mengenyam jenjang pendidikan Sekolah Dasar
(SD) saja, itupun banyak yang tidak ditamatkan. Selain itu salah satu
permasalahan pendidikan yang dimiliki oleh desa ini adalah banyaknya warga
yang masih belum mengenal tulisan/belum memiliki kemampuan baca-tulis (tuna
aksara), dikarenakan tingkat pendidikan mereka yang rendah tadi. Keadaan ini
kami jadikan sebagai landasan untuk melaksanakan program utama kami, yaitu
Program Pemberantasan Buta Aksara, yang kami harapkan bisa menekan jumlah
tuna aksara di desa ini.
Hal lain yang kami dapatkan melalui kegiatan pendataan, identifikasi
potensi, permasalahan serta kebutuhan ini adalah kenyataan tentang kondisi
para remaja Desa Mekarwangi. Para remaja ini sejatinya adalah generasi-
generasi muda bangsa yang seharusnya merasa bangga akan budaya nasional
bangsa mereka. Tetapi pada kenyataannya, mereka nampak mulai melupakan
budaya-budaya nasional bangsa. Hal ini bisa terlihat dari tingkah laku sehari-hari,
HALAMAN | 8
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
cara berpakaian, cara berkomunikasi dan selera musik mereka yang tidak lagi
mencerminkan budaya asal daerah mereka, yaitu Sunda. Kondisi inilah yang
melatarbelakangi kami untuk melaksanakan Program Pengajaran Keterampilan
Seni Tari. Program ini akan mengenalkan kembali mereka terhadap kesenian tari
dari daerah Jawa Barat dan Aceh, yang merupakan kekayaan budaya nasional
milik Bangsa Indonesia. Dengan cara ini diharapkan mereka bisa kembali
mengenal kebudayaan-kebudayaan nasional bangsa dan berusaha untuk terus
melestarikannya.
2.1 Sasaran Obyek
Sasaran obyek merupakan institusi-institusi yang terdapat di Desa
Mekarwangi yang menjadi sasaran dari pelaksanaan program-program kerja
KKN yang kami lakukan. Sasaran-sasaran obyek tersebut adalah institusi-
institusi pemerintahan Desa Mekarwangi yang meliputi aparat pemerintahan
desa (Kelurahan), aparat pemerintahan Dusun 2 Desa Mekarwangi, serta 4
Rukun Warga (RW) yang berada di dusun tersebut, yaitu RW 3, 4, 9 dan 11
beserta seluruh Rukun Tetangga (RT) yang berada di dalam cakupan
pemerintahan keempat RW tersebut.
Selain institusi-institusi pemerintahan yang telah disebutkan di atas,
sasaran subyek lain dari KKN ini adalah institusi pendidikan Raudhatul Athfal
(RA) yang berada di bawah naungan yayasan Al-Amanah Mekarwangi.
Raudhatul Athfal tersebut merupakan sasaran dari program Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) yang kami lakukan.
2.2 Sasaran Subyek
Sasaran subyek merupakan individu-individu Desa Mekarwangi yang
kami jadikan sasaran dari program-program kerja KKN yang kami
laksanakan. Sasaran-sasaran subyek tersebut adalah aparat pemerintahan
desa yang meliputi Camat Kelurahan Sindangkerta, Kepala Desa Mekarwangi
beserta seluruh jajaran pemerintahannya, kader dan tim penggerak PKK,
tokoh-tokoh masyarakat, siswa-siswi dan para pengajar di RA Al-Amanah,
para remaja peserta program Pengajaran Keterampilan Seni Tari, para
peserta program Pemberantasan Buta Aksara serta seluruh warga Desa
Mekarwangi secara umum.
2.3 Sasaran Program
Berdasarkan hasil dari kegiatan pendataan dan identifikasi potensi,
permasalahan serta kebutuhan yang kami lakukan terhadap warga Desa
HALAMAN | 9
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
Mekarwangi, kami memutuskan bahwa sasaran program dari KKN ini adalah
bidang pendidikan dan kebudayaan. Hal ini sesuai dengan rencana program-
program kerja yang akan kami laksanakan, serta hakikat dari kegiatan KKN
tematik program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
3. Penyusunan Perencanaan dan Langkah-Langkah Kegiatan
Penyusunan perencanaan dan langkah-langkah kegiatan diperlukan agar
program terencana dengan matang sehingga bisa dilaksanakan secara tepat dan
terarah. Berikut adalah susunan perencanaan kegiatan yang kami jalankan:
3.1 Rapat Perencanaan Program Kerja KKN
Rapat perencanaan program kerja merupakan langkah awal kami
untuk merumuskan program-program kerja. Rapat ini bertujuan untuk
menampung pemikiran-pemikiran dari setiap anggota kelompok mengenai
program-program kerja yang akan dilaksanakan saat berada di lapangan.
Rapat ini dilaksanakan saat pertemuan-pertemuan pendahuluan di kampus
UPI. Perumusan program-program kerja tersebut berlandaskan pada hakikat
dari pelaksanaan KKN tematik program PKBM sesuai dengan materi yang
disampaikan pada saat diklat.
3.2 Sosialisasi Program
Langkah berikutnya yang kami lakukan adalah menyosialisasikan
rencana program kerja yang sudah kami sepakati kepada aparat
pemerintahan dan masyarakat Desa Mekarwangi. Sosialisasi ini kami lakukan
agar masyarakat Desa Mekarwangi dapat menerima dan mendukung penuh
program yang kami rencanakan. Penjelasan lengkap mengenai tahapan
sosialisasi program ini bisa dibaca pada sub-bab ke-1, Sosialisasi
Program.
3.3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini perlu dilakukan agar program bisa terlaksana
dengan tepat sasaran. Data yang dikumpulkan mencakup data statistik desa,
data tuna aksara, data warga usia produktif dan data-data lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan program. Penjelasan lengkap mengenai
tahapan pengumpulan data ini bisa dibaca pada sub-bab ke-2,
Pendataan dan Identifikasi Potensi, Permasalahan serta
Kebutuhan.
HALAMAN | 10
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
3.4 Pelaksanaan Program
Pada tahapan ini, program-program yang telah terencana dan
tersosialisasikan kepada masyarakat mulai dilaksanakan sesuai dengan
format dan rancangan yang telah direvisi serta disesuaikan dengan
masukan-masukan dari masyarakat yang tertampung pada saat kegiatan
penyuluhan Program Pemberantasan Buta Aksara pada tanggal 25 Juli 2009
di Balai Desa Mekarwangi.
3.5 Evaluasi Program
Kegiatan evaluasi program dilakukan setiap hari setelah seluruh
program kerja selesai dilaksanakan pada hari tersebut. Kegiatan evaluasi ini
perlu dilakukan guna mengetahui tingkat ketercapaian target dari masing-
masing program kerja, serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi
dan mencarikan solusinya, agar program kerja dapat terlaksana dengan
lebih baik pada pelaksanaan di esok hari.
B. Pelaksanaan Program
1. Profil Lokasi KKN
Desa Mekarwangi berada pada wilayah pemerintahan Kecamatan
Sindangkerta, di Kabupaten Bandung Barat. Desa ini adalah desa yang lokasinya
amat terpencil. Jaraknya dari kampus Universitas Pendidikan Indonesia,
Setiabudhi, Bandung adalah 52,4 KM dan dapat dicapai dalam waktu + 3 jam.
Sedangkan dari Kecamatan Sindangkerta sendiri, desa ini dapat dicapai dalam
waktu + 1 jam melalui jalanan berbatu dan terjal yang menembus hutan.
Kondisi geografis Desa Mekarwangi adalah perbukitan di tengah-tengah
hutan, yang lokasi pemukiman penduduknya dikelilingi oleh barisan pegunungan.
Kondisi ini menyebabkan sinyal telekomunikasi, baik itu telekomunikasi seluler
maupun kabel, tidak bisa menjangkau desa ini, sehingga komunikasi warga Desa
Mekarwangi dengan dunia luar hanya bisa mengandalkan penggunaan radio
panggil saja. Sinyal telekomunikasi seluler hanya tersedia pada jarak + 8 KM dari
pusat desa.
Kondisi jalanan umum di dalam dan menuju ke desa ini bisa dikatakan
amat memprihatinkan. Jalanan yang tersedia adalah jalanan berbatu yang tidak
jarang berlubang di sana-sini, sehingga amat membahayakan dan bisa merusak
kendaraan.
HALAMAN | 11
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
Berikut adalah data-data statistik Desa Mekarwangi yang didapatkan dari
Kantor Kepala Desa Mekarwangi:
1. KETERANGAN UMUM DESA
Curah Hujan : 2.000 – 2.500 mm/tahun
Jumlah Bulan Hujan : 5 bulan/tahun
Suhu Rata-Rata Harian : 20 oc
Luas Wilayah : 2.250 ha
1.1 Batas Wilayah
Utara : Desa Wangun Sari
Selatan : Kecamatan Rancabali
Barat : Kecamatan Gunung Halu
Timur : Kecamatan Ciwidey
1.2 Jarak ke Pemerintahan
Pemerintahan Kecamatan : 20 KM
Pemerintahan Kabupaten : 60 KM
Pemerintahan Provinsi : 45 KM
Pemerintahan Negara : 300 KM
2. KEPENDUDUKAN
2.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
0 – 16 Tahun : 2.185 orang
17 – 64 Tahun : 4.605 orang
> 60 Tahun : 287 orang
Jumlah : 7.077 orang
2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Laki-Laki : 3.486 orang
Perempuan : 3.591 orang
2.3 Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah Kepala Keluarga : 1.893 KK
3. PENDIDIKAN
3.1 Pendidikan yang Ditamatkan pada Periode Tahun 2006/2007
Belum/Tidak Pernah Sekolah : 25 orang
Tidak Tamat Jenjang SD : 10 orang
SD/Sederajat : 121 orang
SMP/Sederajat : 47 orang
SMA/Sederajat : 13 orang
HALAMAN | 12
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
Sarjana : 1 orang
3.2 Jumlah Guru Sekolah Negeri/Swasta
Taman Kanak-Kanak : 7 orang
Sekolah Dasar : 29 orang
Sekolah Menengah Pertama : 11 orang
Madrasah Diniyah : 9 orang
3.3 Jumlah Siswa Sekolah Negeri/Swasta
Taman Kanak-Kanak : 43 orang
Sekolah Dasar : 815 orang
Sekolah Menengah Pertama : 135 orang
Sekolah Menengah Atas : 7 orang
Madrasah Diniyah : 102 orang
3.4 Jumlah Siswa Kelompok Belajar
Paket A : -
Paket B : 17 orang
Paket C : -
3.5 Jumlah Tuna Aksara
Jumlah Tuna Aksara : 43 orang
3.6 Lembaga Pendidikan Agama Islam (TK/Raudhatul Athfal)
Jumlah Sekolah : 2 unit
Jumlah Murid : 166 orang
Jumlah Guru : 7 orang
4. KESEHATAN
Jumlah Wanita Usia Subur : 925 orang
Jumlah Penerima SKTM : 925 orang
4.1 Jumlah Aseptor KB Aktif Menurut Pemakaian Kontrasepsi
IUD : 15 orang
MOP : 103 orang
Implan : 55 orang
Suntik : 487 orang
Pil : 78 orang
4.2 Jumlah Balita dan Status Gizi
Jumlah Balita : 459 orang
Jumlah Balita Bergizi Kurang : 125 orang
Jumlah Balita Bergizi Baik : 330 orang
HALAMAN | 13
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
Jumlah Balita yang Meninggal : 10 orang
4.3 Cakupan Imunisasi
Imunisasi BCG : 47 orang
Imunisasi TT 1 : 25 orang
Imunisasi TT 2 : 16 orang
Imunisasi TT 3 : 19 orang
Imunisasi Campak : 25 orang
5. AGAMA
Jumlah Pendaftaran Calon Haji : 2 orang
Jumlah Penyuluh Agama Islam : 56 orang
Jumlah Mubaligh : 10 orang
6. SOSIAL
Karang Taruna : 13 unit
6.1 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Penyandang Cacat Fisik : 27 orang
Mantan Narapidana : 11 orang
7. EKONOMI
Bengkel Reparasi Mobil : 1 unit
Bengkel Reparasi Motor : 4 unit
Bengkel Reparasi Elektronik : 5 unit
Usaha Fotokopi : 1 unit
Salon Kecantikan/Tata Rias : 4 unit
Bengkel Las : 1 unit
Persewaan Alat Pesta : 1 unit
8. PERUMAHAN
8.1 Jumlah Keluarga Pengguna Sarana Penerangan
Lampu Minyak : 75 KK
Listrik : 1.350 KK
8.2 Jumlah Keluarga Pengguna Bahan Bakar untuk Memasak
Listrik : 50 KK
Kayu Bakar : 1.725 KK
Gas/LPG : 851 KK
Minyak Tanah : 25 KK
8.3 Jumlah Rumah jenis Dinding Terluas
Tembok : 126 KK
HALAMAN | 14
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
Kayu : 10 KK
Bambu : 1.589 KK
8.4 Jumlah Rumah jenis Lantai Terluas
Keramik : 144 KK
Semen : 47 KK
Kayu : 1.534 KK
9. MATA PENCAHARIAN
9.1 Pertanian
Tanaman Bahan Pangan : 2.701 orang
Kehutanan : 725 orang
9.2 Buruh Tani : 2.600 orang
9.3 Bangunan/Konstruksi : 42 orang
9.4 Pedagang (Besar/Eceran) : 57 orang
9.5 Transportasi : 25 orang
9.6 Telekomunikasi : 1 orang
9.7 Jasa Pemerintahan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 32 orang
TNI/POLRI : 3 orang
10. PERTANIAN
10.1 Luas Lahan Kering Menurut Jenisnya
Pekarangan : Data tidak tersedia
Tegal/Kebun : Data tidak tersedia
Hutan Negara : Data tidak tersedia
Perkebunan : Data tidak tersedia
10.2 Luas Lahan Lainnya
Rawa : Data tidak tersedia
Kolam/Empang : Data tidak tersedia
10.3 Luas Produksi Tanaman The Menurut Kepemilikannya
Perkebunan Rakyat : Data tidak tersedia
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
10.4 Luas dan Produksi Menurut Komoditi
Padi : Data tidak tersedia
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
HALAMAN | 15
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
Jagung : Data tidak tersedia
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
Cabe : Data tidak tersedia
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
Tomat : Data tidak tersedia
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
Kentang : Data tidak tersedia
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
Kubis : Data tidak tersedia
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
Buncis : Data tidak tersedia
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
Bawang Daun : Data tidak tersedia
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
10.5 Luas Lahan dan Produksi Jenis Komoditas Buah-Buahan
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
10.6 Luas Lahan & Produksi Jenis Komoditas Tanaman Perkebunan
Luas Areal : Data tidak tersedia
Produksi : Data tidak tersedia
11. PETERNAKAN
11.1 Jumlah Hewan Ternak
Ayam : 300 ekor
Kelinci : 50 ekor
Kambing : 110 ekor
Domba : 250 ekor
12. TRANSPORTASI
12.1 Jumlah Alat Transportasi
HALAMAN | 16
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
Kendaraan Beroda 4 : 46 unit
Kendaraan Beroda 2 : 133 unit
12.2 Panjang Jalan Menurut Kondisinya
Aspal : Data tidak tersedia
Baik : Data tidak tersedia
Rusak : 9 km
Diperkeras : Data tidak tersedia
Baik : Data tidak tersedia
Rusak : 9 km
13. KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DESA
13.1 Jumlah Penerima dan Pengeluaran Rutin dan Pembangunan
Penerimaan Anggaran : Rp. 402.797.523,78
Pengeluaran Anggaran Rutin : Rp. 159.797.523,78
Pengeluaran Anggaran Pemb. : Rp. 248.000.000
13.2 Sumber Pendapatan Asli Desa
Pungutan Desa : Rp. 15.000.000
Swadaya Masyarakat : Rp. 709.121.170
13.3 Jumlah Target Realisasi dan Persentase Penerimaan PBB
Target : Data tidak tersedia
Realisasi : Data tidak tersedia
13.4 Jumlah Wajib Pajak
Target : Data tidak tersedia
Realisasi : Data tidak tersedia
2. Profil Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan KKN ini adalah masyarakat Desa
Mekarwangi. Mereka merupakan masyarakat yang bergantung pada bidang
pertanian sebagai sumber penghidupan mereka. Walaupun sebagian besar
daerah Mekarwangi adalah lahan pertanian, namun masyarakatnya hanya
berperan sebagai buruh tani. Dengan kata lain, mereka bukanlah pemilik tanah
dan modal dari lahan tersebut, melainkan hanya sebagai pekerjanya saja.
Keironisan ini tidak lain disebabkan oleh rendahnya tingkat ekonomi dan
pendidikan masyarakat desa.
HALAMAN | 17
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
3. Program-Program yang Dilaksanakan
Terdapat beberapa program kerja utama yang telah kami laksanakan
selama pelaksanaan KKN Tematik Program PKBM di Desa Mekarwangi ini.
Program-program kerja tersebut dirumuskan setelah melalui diskusi antar
anggota kelompok dan berlandaskan pada kondisi riil di lapangan dengan
berpedoman pada materi yang kami terima dalam diklat KKN PKBM pada tanggal
16 Juli 2009 di Gedung LPPM UPI.
Kami merumuskan tiga program kerja utama yang berkaitan dengan
kondisi masyarakat di Desa Mekarwangi. Tiga program kerja tersebut adalah
Program Pemberantasan Buta Aksara, Program Pengajaran Keterampilan Seni
Tari dan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ketiganya diselenggarakan
secara serentak setiap hari pada pelaksanaan KKN. Berikut adalah penjelasan
mengenai ketiga program kerja tersebut:
1. Program Pemberantasan Buta Aksara
Mayoritas masyarakat di Desa Mekarwangi yang berprofesi sebagai
buruh tani, memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Kebanyakan dari
mereka hanya merasakan bangku sekolah sampai ke jenjang Sekolah Dasar
(SD) saja, itupun banyak yang tidak sampai tamat. Selain itu, banyak juga
masyarakat yang sama sekali tidak mengenyam bangku pendidikan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah permasalahan biaya,
pandangan kolot dari orang tua yang menganggap bekerja lebih penting
daripada bersekolah, tuntutan dari keluarga untuk mengurus anggota
keluarga lainnya dan lain-lain.
Implikasi dari keadaan tersebut adalah banyaknya warga Desa
Mekarwangi yang tidak memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis.
Hal ini membuat mereka rawan untuk dibohongi atau ditipu oleh orang yang
memiliki kedudukan lebih tinggi dari mereka, apalagi kebanyakan dari
masyarakat Desa Mekarwangi yang belum bisa membaca itu hanya berprofesi
sebagai buruh tani. Artinya, mereka dipekerjakan oleh majikan mereka yang
memiliki lahan pertanian untuk diolah.
Program Pemberantasan Buta Aksara hadir sebagai solusi atas
permasalahan tersebut. Melalui pelaksanaan program ini, diharapkan jumlah
Tuna Aksara di Desa Mekarwangi bisa diminimalisir, sehingga kualitas
kehidupan mereka bisa meningkat.
HALAMAN | 18
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
Langkah pertama yang kami lakukan guna pelaksanaan program ini
adalah mengadakan penyuluhan bertema “Pentingnya Kemampuan Membaca
untuk Meningkatkan Kualitas Hidup”. Penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa
Mekarwangi pada tanggal 25 Juli 2009. Penyuluhan ini dihadiri oleh jajaran
aparat pemerintahan desa, serta masyarakat dari empat RW di Desa
Mekarwangi, yaitu RW 3, 4, 9 dan 11.
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada warga tentang manfaat dari kemampuan Membaca dan Menulis,
sekaligus meminta masukan dari mereka tentang teknis dari pelaksanaan
program ini. Bertindak sebagai narasumber, adalah Bapak Edi Rohimat
sebagai Kepala Desa Mekarwangi, dan Muchammad Gema Maulid sebagai
perwakilan dari anggota kelompok KKN, yang memberikan pengertian kepada
warga bahwa program ini dilaksanakan dengan itikad baik, serta mengajak
mereka untuk ikut menyukseskan program ini.
Hasilnya, masyarakat desa menyambut baik dan memberikan
masukan-masukan terkait pelaksanaan program. Mereka menyarankan, agar
kegiatan pembelajaran tidak dilaksanakan secara terpusat, tapi dilaksanakan
di masing-masing lokasi dari empat RW di Dusun 2 Desa Mekarwangi. Hal ini
dikarenakan para tuna aksara kemungkinan akan merasa malu apabila
mereka harus mendatangi tempat pembelajaran yang tidak berada di daerah
mereka sendiri. Maka dari itu usul dari masyarakat tersebut kami setujui, agar
para tuna aksara mau ikut serta dalam pelaksanaan program.
Hal lain yang dibahas dalam penyuluhan ini adalah terkait waktu
pelaksanaan pembelajaran. Kami memberikan pertanyaan tentang waktu
yang bisa digunakan masyarakat untuk mengikuti pembelajaran. Masyarakat
memberikan respon yang menyatakan bahwa waktu terbaik yang mereka
miliki untuk bisa mengikuti pembelajaran adalah di sore hari, pada jam 15.30
hingga 17.30. Hal ini dikarenakan dari pagi hingga sore mereka harus bekerja
di ladang, sehingga hanya pada jam itulah mereka memiliki waktu luang yang
bisa digunakan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Langkah selanjutnya yang kami tempuh adalah menemui masing-
masing ketua RW yang wilayahnya menjadi sasaran dari program ini. Hal ini
dilakukan guna mengetahui jumlah Tuna Aksara yang akan menjadi peserta
dari program ini, sekaligus mendiskusikan permasalahan tempat yang akan
dipakai untuk pelaksanaan pembelajaran.
HALAMAN | 19
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
Ternyata tidak semua RW memiliki warga yang tuna aksara.
Berdasarkan keterangan dari ketua RWnya, semua warga RW 11 sudah
memiliki kemampuan membaca dan menulis. Hal ini membuat kami
memutuskan untuk hanya melaksanakan program di tiga RW lainnya saja,
yaitu RW 3, 4 dan 9.
Tiga ketua RW lainnya yang kami temui membantu kami dalam hal
pendataan, pengumpulan warga tuna aksara dan penyediaan tempat
pembelajaran. Di RW 3, pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin, Selasa,
Rabu dan Jum’at di rumah salah satu warga. Di RW 4, pembelajaran
dilaksanakan di Mesjid Al-Jihad pada hari Minggu, Rabu dan Jum’at.
Sedangkan di RW 9, pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin, Rabu dan
Jum’at di rumah Ketua RW 9.
2. Program Pengajaran Keterampilan Seni Tari
Dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa para remaja di Desa
Mekarwangi sudah mulai melupakan kesenian-kesenian asli Indonesia, maka
kami melaksanakan Program Pengajaran Keterampilan Seni Tari ini. Tarian
yang diajarkan merupakan tarian tradisional dari daerah Jawa Barat (Tari
Sulanjana) dan Aceh (Tari Saman).
Pengajaran dilaksanakan setiap hari pada pukul 19.30 - 21.00 WIB di
Posko KKN, dengan peserta didiknya adalah para remaja berusia 10 – 15
tahun yang berasal dari RW 4, 9 dan 11. Para remaja yang telah dilatih
keterampilan seni tari ini kemudian tampil pada acara Malam Resepsi
Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-64 yang dilaksanakan pada
tanggal 17 Agustus 2009 di Balai Desa Mekarwangi.
Melalui pelaksanaan program ini kami berharap agar para remaja
Desa Mekarwangi bisa kembali menyukai kesenian-kesenian tradisional
Indonesia dan berusaha untuk terus melestarikannya.
3. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilaksanakan atas
kerjasama mahasiswa KKN UPI dengan Yayasan Al-Amanah Mekarwangi.
Dalam program ini, kami memberikan materi pelajaran Bahasa Inggris dasar
dan seni melipat kertas (origami) kepada para siswa Raudhatul Athfal Al-
Amanah. Pengajaran materi pelajaran Bahasa Inggris dasar bertujuan untuk
memberikan landasan bagi para siswa agar mereka bisa lebih mudah
mempelajari Bahasa Inggris pada jenjang pendidikan berikutnya.
HALAMAN | 20
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
Selain ketiga program kerja utama yang telah dideskripsikan di atas, kami
juga melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya yang bertujuan untuk
mengakrabkan diri dengan masyarakat, agar ketiga program kerja utama
tersebut dapat diterima dengan baik. Kegiatan-kegiatan lain itu di antaranya
adalah:
Bersilaturahmi ke rumah-rumah warga yang menjadi sasaran dari
program kerja;
Menghadiri undangan-undangan kegiatan yang berasal dari warga;
Bersilaturahmi dengan mahasiswa dari STAI Al-Musdariyah Kota Cimahi
yang juga melaksanakan KKN di Desa Mekarwangi;
Mengikuti kegiatan pengajian yang dilaksanakan di RW 09;
Mengikuti lomba gerak jalan santai yang diadakan guna memperingati
HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-64;
Membantu panitia Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-64
dalam penjurian karnaval antar RW;
Mengikuti upacara Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-64;
Ikut memberikan penampilan pada malam resepsi Peringatan HUT
Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-64.
4. Hasil-Hasil Pelaksanaan Program
Program-program kerja KKN tematik program PKBM yang kami
laksanakan di Desa Mekarwangi cukup mendapat respon yang baik dari
masyarakat desa dan telah memberikan hasil-hasil yang positif terhadap mereka.
Berikut adalah hasil-hasil dari pelaksanaan program tersebut:
1. Meningkatnya kesadaran penduduk Desa Mekarwangi terhadap
pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kondisi ini terwujud setelah dilaksanakannya kegiatan penyuluhan
“Pentingnya Kemampuan Membaca untuk Meningkatkan Kualitas Hidup”,
di mana kelompok kami dan Kepala Desa Mekarwangi memberikan
pengertian-pengertian mengenai hakikat dan manfaat pendidikan kepada
masyarakat desa;
2. Menurunnya jumlah Tuna Aksara setelah dilaksanakannya kegiatan
pengajaran kemampuan membaca dan menulis yang rutin kami lakukan
di setiap RW, yang termasuk ke dalam rangkaian kegiatan pada Program
Pemberantasan Buta Aksara;
HALAMAN | 21
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
3. Dilanjutkannya kegiatan pembelajaran baca dan tulis yang kami rintis oleh
warga yang sebelumnya merupakan peserta dari Program Pemberantasan
Buta Aksara;
4. Bertumbuhnya kesadaran remaja Desa Mekarwangi terhadap
kebudayaan-kebudayaan nasional Indonesia, khususnya kesenian tari
tradisional;
5. Dimilikinya keterampilan seni melipat kertas (origami) dan kemampuan
berbahasa Inggris dasar oleh siswa-siswi Raudhatul Athfal (RA) Al-
Amanah, yang bisa mereka jadikan landasan untuk kembali mempelajari
Bahasa Inggris pada jenjang pendidikan selanjutnya;
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan program-program KKN Tematik Program PKBM di
Desa Mekarwangi ini, kami menemui banyak faktor pendukung dan juga faktor
penghambat yang mempengaruhi pelaksanaan program di lapangan. Berikut
adalah penjabaran dari faktor-faktor tersebut:
5.1 Faktor Pendukung
Keramahan yang tinggi dari masyarakat menjadi faktor pendukung
bagi kami dalam melaksanakan setiap program kerja KKN Tematik Program
PKBM ini di Desa Mekarwangi. Faktor ini membuat setiap program kerja yang
kami laksanakan mendapat bantuan dan sambutan hangat dari masyarakat.
Contohnya terlihat dari kemudahan perizinan untuk menggunakan balai desa
sebagai lokasi kegiatan penyuluhan atau penggunaan masjid dan rumah
warga sebagai lokasi kegiatan pembelajaran baca-tulis, kemudahan untuk
ikut mengajar di RA Al-Amanah serta antusiasme tinggi dari masyarakat
untuk mengikuti Program Pengajaran Keterampilan Seni Tari.
5.1 Faktor Penghambat
Selain faktor-faktor pendukung di atas, terdapat juga faktor-faktor
yang menghambat kami dalam melaksanakan KKN tematik program PKBM di
Desa Mekarwangi ini. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Kesulitan berkomunikasi
Seperti telah disebutkan pada sub-bab “Profil Sasaran”, kondisi
geografis Desa Mekarwangi yang dikelilingi oleh pegunungan
menyebabkan sinyal telekomunikasi tidak bisa menjangkau lokasi desa ini.
Hal ini tentunya amat menyulitkan kelompok kami dalam berkomunikasi,
HALAMAN | 22
Bab II – Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Program
baik itu komunikasi dengan sesama anggota kelompok, dengan
masyarakat desa, maupun komunikasi ke luar desa, misalnya komunikasi
dengan dosen pembimbing.
2. Lokasi geografis desa
Lokasi geografis Desa Mekarwangi yang berada di tengah-tengah
hutan menyebabkan beberapa kesulitan bagi kami untuk mendapatkan
kebutuhan-kebutuhan guna pelaksanaan program, misalnya pembelian
alat-alat tulis, layanan cetak, fotokopi atau layanan informasi.
Selain itu, ketiadaan alat transportasi, jauhnya jarak tempuh dan
mahalnya ongkos transportasi umum, menghambat kami untuk pergi ke
kantor Kecamatan Sindangkerta guna berkoordinasi dengan pihak
kecamatan atau kelompok lainnya.
3. Kondisi desa
Desa Mekarwangi adalah desa yang memiliki areal yang cukup luas,
tetapi penduduknya belum terlalu padat. Hal ini menyebabkan terdapat
jarak yang cukup jauh antar masing-masing dusun/RW/RT. Kondisi
tersebut membuat kami tidak bisa menjalankan program kerja dengan
menjangkau desa secara keseluruhan, sehingga kami hanya memfokuskan
pelaksanaan program di dusun 2 saja. Di dusun 2 pun, lokasi-lokasi RWnya
terpisahkan oleh jarak yang cukup jauh, sehingga warga yang lokasi
Rwnya cukup jauh, merasa kesulitan untuk bisa berpartisipasi dalam
program Pengajaran Keterampilan Seni Tari yang pelatihannya
diselenggarakan di posko kami.
4. Sikap malu-malu dari warga desa
Warga Desa Mekarwangi, terutama warga yang usianya sudah
tidak muda lagi, cenderung merasa malu-malu untuk mengikuti salah satu
program kami, yaitu Program Pemberantasan Buta Aksara. Mereka merasa
malu kepada kami sebagai pengajar dan kepada warga lainnya yang sudah
bisa membaca. Hal ini tentunya menghambat kami dalam melaksanakan
program. Untuk mengatasinya, kami melakukan pendekatan secara pribadi
kepada warga serta meminta bantuan ketua RW untuk menggerakkan
warganya yang tuna aksara untuk mengikuti program ini.
HALAMAN | 23
Bab III – Kesimpulan, Rekomendasi dan Tindak Lanjut Program
BAB III
KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PROGRAM
A. Kesimpulan
Desa Mekarwangi merupakan desa terpencil di daerah Kecamatan
Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, yang sebagian besar warga
bermatapencaharian sebagai buruh tani. Masyarakat di desa ini memiliki beberapa
permasalahan di bidang ekonomi, pendidikan dan budaya. Secara umum,
permasalahan tersebut adalah:
1. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan;
2. Rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat, yang berimplikasi kepada
pandangan mereka terhadap pendidikan;
3. Rendahnya kesadaran generasi muda untuk menghargai kebudayaan
nasional;
4. Rendahnya persiapan generasi muda untuk menghadapi era globalisasi;
Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) yang diselenggarakan oleh 9 orang mahasiswa dari Universitas Pendidikan
Indonesia, hadir sebagai suatu solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut. Melalui KKN ini, dijalankan program-program yang bertujuan untuk
memberdayakan masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan bangsa.
Program-program yang dijalankan tersebut adalah:
1. Program Pemberantasan Buta Aksara;
2. Program Pengajaran Keterampilan Seni Tari;
3. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Melalui pelaksanaan program-program kerja tersebut, telah diperoleh hasil-
hasil sebagai berikut:
1. Meningkatnya kesadaran penduduk Desa Mekarwangi terhadap pentingnya
pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Kondisi ini terwujud
setelah dilaksanakannya kegiatan penyuluhan “Pentingnya Kemampuan
Membaca untuk Meningkatkan Kualitas Hidup”, di mana kelompok kami dan
HALAMAN | 24
Bab III – Kesimpulan, Rekomendasi dan Tindak Lanjut Program
Kepala Desa Mekarwangi memberikan pengertian-pengertian mengenai
hakikat dan manfaat pendidikan kepada masyarakat desa;
2. Menurunnya jumlah tuna aksara setelah dilaksanakannya kegiatan
pengajaran kemampuan membaca dan menulis yang rutin kami lakukan di
setiap RW, yang termasuk ke dalam rangkaian kegiatan pada Program
Pemberantasan Buta Aksara;
3. Dilanjutkannya kegiatan pembelajaran baca dan tulis yang kami rintis oleh
warga yang sebelumnya merupakan peserta dari Program Pemberantasan
Buta Aksara;
4. Bertumbuhnya kesadaran remaja Desa Mekarwangi terhadap kebudayaan-
kebudayaan nasional Indonesia, khususnya kesenian tari tradisional;
5. Dimilikinya keterampilan seni melipat kertas (origami) dan kemampuan
berbahasa Inggris dasar oleh siswa-siswi Raudhatul Athfal (RA) Al-Amanah,
yang bisa mereka jadikan landasan untuk kembali mempelajari Bahasa
Inggris pada jenjang pendidikan selanjutnya;
B. Rekomendasi
Setelah melaksanakan kegiatan KKN ini, kami memiliki beberapa rekomendasi
yang ingin disampaikan, baik itu kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) sebagai penyelenggara
kegiatan, maupun kepada aparat pemerintahan Desa Mekarwangi sebagai sasaran
subyek dari kegiatan KKN yang kami lakukan.
Berikut adalah rekomendasi-rekomendasi tersebut:
1. Rekomendasi bagi Pihak LPPM UPI
a. Untuk kegiatan selanjutnya, materi-materi dalam diklat KKN bisa diberikan
dengan lebih jelas dan mendalam, tidak hanya materi yang bersifat
umum saja;
b. Materi yang diberikan dalam diklat sebaiknya bersifat lebih teknis,
sehingga akan memudahkan penerapannya di lapangan;
c. Pihak LPPM UPI lebih aktif berpartisipasi dalam membimbing peserta KKN
ketika pelaksanaan KKN berlangsung.
2. Rekomendasi bagi Pihak Aparat Pemerintahan Desa Mekarwangi
a. Mendirikan sebuah perpustakaan/taman bacaan sebagai tindak lanjut dari
Program Pemberantasan Buta Aksara yang telah kami laksanakan.
Pendirian perpustakaan/taman bacaan ini dimaksudkan agar warga yang
HALAMAN | 25
Bab III – Kesimpulan, Rekomendasi dan Tindak Lanjut Program
kini telah memiliki kemampuan membaca, bisa memiliki banyak bahan
bacaan agar pengetahuan mereka terus bertambah. Perpustakaan/taman
bacaan tersebut bisa diisi oleh buku-buku/bahan bacaan yang
berhubungan dengan keseharian masyarakat, seperti buku pertanian atau
buku tentang kebudayaan nasional Indonesia;
b. Tiap sekolah sebaiknya mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dalam
bidang olahraga dan kesenian. Hal tersebut sangat berguna bagi generasi
muda di desa ini untuk menyalurkan dan mengembangkan minat, bakat
dan kemampuan mereka;
c. Perlunya diadakan penerangan umum di sepanjang jalan raya desa;
d. Perlu adanya transportasi desa untuk memudahkan warga melakukan
mobilisasi ke dalam dan luar desa;
e. Perlu diadakannya perbaikan jalan raya desa agar pengendara lebih
nyaman dalam berkendara sekaligus menghindari kecelakaan kendaraan
bermotor.
C. Tindak Lanjut Program
Program-program kerja yang telah kami laksanakan, ada yang bersifat
rintisan dan melanjutkan. Untuk program kerja yang sifatnya rintisan seperti
Program Pemberantasan Buta Aksara, maka tindak lanjutnya adalah pengajaran
kembali kemampuan baca tulis oleh warga yang kini sudah bisa membaca dan
menulis. Selain itu, kami juga telah merekomendasikan kepada aparat pemerintahan
desa untuk mendirikan sebuah taman bacaan/perpustakaan, agar warga yang sudah
bisa membaca bisa mendapatkan bahan bacaan dengan mudah di taman
bacaan/perpustakaan tersebut.
Sedangkan untuk program kerja Pengajaran Keterampilan Seni Tari,
kelanjutannya adalah pelestarian seni budaya tersebut oleh para remaja yang kini
telah memiliki kemampuan seni tari. Terakhir, untuk program Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) kelanjutannya adalah pengajaran kembali materi pelajaran Bahasa
Inggris oleh pengajar dari RA yang bersangkutan.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Sudjana. 2004. Pendidikan Nonformal. Bandung: Falah Production
Pemerintah Desa Mekarwangi. 2008. Profil Desa Mekarwangi. Bandung Barat:
Pemerintah Desa Mekarwangi