Laporan KK Dampingan (MANGGIS)

download Laporan KK Dampingan (MANGGIS)

of 13

Transcript of Laporan KK Dampingan (MANGGIS)

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan Salah satu kegiatan KKN PPM ini adalah program KK Dampingan. Program ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam keluarga RTM ( Rumah Tangga Miskin ) yang tersebar di beberapa dusun. Pada periode KKN PPM angkatan III ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Dinas Kawan, Desa Manggis. Keluarga yang didampingi adalah keluarga ibu Desak Putu Sangkereb. Untuk lebih jelasnya identitas pada keluarga ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Dewa Ketut Oka Desak Putu Sangkereb Dewa Made Samudra Dewa Made Wirya Desak Made Tirta Dewa Putu Sukantika Dewa Nyoman Sekar Status Kepala Keluarga Istri Anak Anak Anak Anak Anak Umur 71 th 39 th 31 th 28 th 27 th 26 th Pendidikan Tidak Sekolah Tidak Sekolah SD SD SD SD SD Pekerjaan Petani Ibu Rumah Tangga Wiraswasta Tukang pijat Buruh Buruh Buruh Ket Alm Janda Alm Sudah menikah Sudah menikah Sudah menikah Belum menikah

Ibu Desak Putu Sangkereb bertempat tinggal di Banjar Dinas Kawan, Desa Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb menempati rumah semi permanen dengan lantai dari semen dan pondasi rumah dari batako. Ibu Desak Putu Sangkereb adalah seorang ibu rumah tangga, suaminya telah meninggal1

dunia, dan memiliki 5 orang anak. Dari 5 anak tersebut 1 orang meninggal dunia. Kini Ibu Desak Sangkereb tinggal sendiri di rumahnya. Dua orang anaknya pergi merantau ke Ubud dan yang lainnya sebagai buruh di Tabanan. Tiap bulan ataupun jika ada hari raya barulah anak-anak beliau pulang. Saat ini beliau menempati rumah kerabatnya karena kondisi rumahnya yang bobrok. Untuk saat ini kerabatnya sedang merantau menjadi pedagang di Klungkung, dan jika kerabatnya kembali ke rumahnya di desa Manggis, maka Ibu Desak Putu Sangkereb terpaksa tidur di teras rumah. Tanah yang ditinggali Ibu Desak terdahulu merupakan tanah milik desa. Beliau mengontrak tanah tersebut. Luas tanah yang dimiliki oleh Ibu Desak Putu Sangkereb adalah 3 are. Di tanah tersebut dibangun sebuah rumah kecil yang sudah beratap genteng, dengan 3 kamar yang merupakan 2 kamar tidur dan 1 ruang tamu, sedangkan dapur berada diluar dalam bentuk bangunan tidak permanen. Namun semenjak ditinggal oleh suami, tanah dan rumahnya menjadi tidak terawat. Kini tanah tersebut lebih banyak ditumbuhi tanaman liar dan pohon pisang yang tidak memberikan hasil. Sedangkan atap rumahnya dari genteng rapuh dan tembok rumahnya menjadi lumutan. Sehari-harinya Ibu Desak memasak nasi dan keperluan makan lainnya di dapurnya yang masih menggunakan tungku dan kayu bakar. Di pekarangan rumahnya terdapat pohon pisang, daun pandan, dan tidak ada sama sekali tanaman bunga. Sedangkan untuk kebutuhan air, Ibu Desak memperoleh air dari sumur yang ada di halaman rumahnya. Untuk masalah MCK, di rumah kerabatnya sudah memiliki kamar mandi.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Desak Putu Sangkereb merupakan keluarga yang tergolong ekonomi rendah, karena hasil pendapatan yang didapat tidak menentu tergantung dari hasil penjualan porosan. Hasil dari penjualan tersebut kira-kira Rp. 5000.- per hari. Selain itu Ibu Desak memperoleh uang tambahan dari anak-anaknya yang sudah bekerja,

2

namun pemberian uang tersebut tidak menentu. Apabila terdapat uang tambahan barulah anak-anak beliau memberikan Ibu Desak uang.

1.2.2

Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan sehari-hari Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya yang harus dikeluarkan oleh keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb yaitu rata-rata Rp 30.000/hari, yang meliputi biaya untuk bumbu masakan, minyak tanah, janur, pamor dan daun sirih. Untuk pemenuhan kebutuhan beras, keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb hanya mampu membeli beras 1 kg. b. Kesehatan Keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb termasuk dalam keluarga miskin sehingga mereka biasa mendapatkan pengobatan gratis dari puskesmas. Namun, sampai saat ini apabila ada anggota keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb merasa sakit, biasanya tidak dilakukan penanganan yang cukup berarti dan terkadang didiamkan atau hanya menggunakan obat-obatan tradisional saja. Apabila sudah dirasakan memerlukan penanganan lebih lanjut, barulah dibawa ke puskesmas. c. Sosial Dalam hal sosial, pengeluaran keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb sebagian besar untuk acara di banjar, seperti upacara adat dan ada pula iuran wajib. Selain itu beliau juga mengeluarkan biaya sebesar Rp 20.000,00 per tahun untuk pembayaran sewa tanah desa.

3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb tergolong keluarga miskin sehingga seringkali timbul permasalahan dalam bidang perekonomian, kesehatan, dan berbagai masalah lainnya. Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan maka dapat di identifikasi adanya beberapa permasalahan pada keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb, antara lain : a. Masalah perekonomian keluarga Masalah perekonomian keluarga ibu Desak Putu Sangkereb cukup sulit, dimana penghasilan beliau tidak menentu yaitu mengandalkan hasil dari penjualan porosan serta tamas. Apalagi uang pemberian dari anak-anaknya yang juga tidak menentu. Jumlah penghasilan keluarga ibu Desak Putu Sangkereb tersebut belum tentu seimbang dengan pengeluaran bulanannya, dengan demikian diperlukan penghasilan yang lebih menentu dan pasti.b. Masalah penataan pekarangan rumah

Pekarangan rumah Ibu Desak Putu Sangkereb sangat miris. Banyak ditumbuhi ilalang, dan tanah yang tidak subur. c. Masalah Kesehatsn Dalam hal kesehatan, keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb tidak memiliki jaminan kesehatan baik berupa ASKES, JKBM maupun JAMKESMAS. Keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb hanya mengandalkan pengobatan gratis yang diberikan oleh puskesmas pembantu yang ada di Desa Manggis. Untuk penyakit yang ringan seperti flu, pusing, dan batuk, keluarga Ibu Desak biasanya menggunakan obat-obatan generik atau tradisional dan terkadang membiarkannya hingga sembuh dengan sendirinya.d. Masalah Sanitasi

4

Kebersihan tempat tinggal keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb saat ini

kurang

terjaga. Ketika penulis berkunjung, lantai rumah tempat tinggalnya sangat kotor. Apalagi beliau memelihara ayam. Bau kotoran ayam tercium di halaman rumah Beliau. Dapur dengan bangunan non permanen dan terbuka sehingga debu dengan mudah masuk dan makanan menjadi tercemar.

2.2

Masalah Prioritas a. Masalah Ekonomi Dalam keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb masalah perekonomian merupakan masalah utama. Suami Ibu Desak adalah seorang buruh yang pekerjaannnya tidak tetap. Semenjak sang suami meninggal, pemasukan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga menjadi kurang. Keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya hanya bergantung pada hasil penjualan porosan. Kadangkadang ada tambahan dari penjualan tamas. Hasil penjualan porosan hanya dapat untuk membeli beras 1 kg sehingga kebutuhan lainnya seperti lauk pauk, pakaian tidak dapat terpenuhi. Sehari-hari Ibu Desak Sangkereb hanya menikmati nasi dengan ditemani sambal saja. Di lain pihak anak-anak Ibu Desak pun penghasilannya hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya diperantauan bersama istrinya. Hanya apabila ada penghasilan berlebih, barulah Ibu Desak mendapat uang tambahan dari anak-anaknya. Oleh karena itu diperlukan suatu solusi untuk meningkatkan penghasilan keluarga dari Ibu Desak Putu Sangkereb minimal untuk dapat memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. b. Masalah Kesehatan Dari segi kesehatan, keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb tidak memiliki masalah yang rumit. Hanya saja Beliau belum memiliki jaminan kesehatan. Apalagi dengan keadaan ekonomi keluarga yang kurang akan sulit untuk membayar biaya pengobatan yang semakin lama semakin mahal. Keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb masih lebih mengandalkan obat tradisional untuk mengobati penyakit atau datang ke Balian.5

c. Masalah Penataan Pekarangan Rumah

Rumah tempat tinggal Ibu Desak Putu Sangkereb merupakan rumah milik orang lain sehingga penulis akan memfokuskan penataan pekarangan rumah yang dulu ditinggali. Rumah Ibu Desak Putu Sangkereb yang dulu ditinggali letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya sekarang. Hanya saja rumahnya dulu sudah bobrok dan pekarangannya tidak diurus. Tanaman pisang yang ada di pekarangan tidak pernah berbuah, dan banyak tanaman ilalang. Sampah organik seperti dedaunan diabaikan begitu saja.

6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Dari permasalahan yang diprioritaskan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan selama kegiatan KK Dampingan KKN-PPM. Kegiatan tersebut merupakan suatu solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi keluarga yang terdiri dari : a. Solusi Masalah Ekonomi Perekonomian keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb setelah ditinggal oleh suami hanya tergantung pada hasil penjualan porosan dan tamas. Seharinya hanya bisa menjual beberapa bungkus porosan kepada langganan. Hasil penjualan porosan hanya mampu untuk membeli beras 1 kg untuk keperluan makan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya penulis menyarankan agar Ibu Desak membuka usaha tambahan selain menjual porosan. Penulis melihat adanya peluang untuk Ibu Desak untuk melakukan usaha lain seperti menjual canang atau bahan canang serta cemper apalagi beliau sudah memiliki langganan sehingga untuk penjualannya akan lebih mudah. Selain itu penulis juga memberikan saran agar beliau memanfaatkan daun dari tanaman pisang yang tidak menghasilkan selama ini untuk dijual ke pasar sehingga dapat menambah penghasilan keluarga. b. Solusi Masalah Kesehatan Untuk masalah kesehatan penulis memberikan saran agar Ibu Desak mengajukan permohonan jaminan kesehatan seperti JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) kepada Kelian Banjar Dinas agar beliau mendapat kemudahan dalam pengobatan. Penulis memberikan penjelasan bagaimana cara memperoleh JKBM seperti keperluan kartu KK dan KTP, rujukan dari puskesmas, serta surat keterangan bahwa belum memiliki surat jaminan kesehatan lainnya yang dapat diperoleh dari kantor kepala desa setempat. c. Solusi Masalah Penataan Pekarangan Rumah Penataan pekarangan rumah yang penulis prioritaskan disini yaitu penataan pekarangan rumah tempat tinggal Ibu Desak sebelumnya. Tanah pekarangan

7

sepeninggal almarhum suaminya menjadi tidak terawat. Melihat hal itu penulis menyarankan kepada Ibu Desak untuk memanfaatkan tanah pekarangan tersebut dengan melakukan kegiatan bercocok tanam. Menanam beberapa jenis tumbuhan seperti pacar air, gumitir, dan pandan di pekarangan. Selain terlihat indah dan asri untuk dilihat juga dapat pula memanfaatkan bunganya untuk digunakan sebagai bahan dasar canang. Penulis juga menyarankan untuk menanam beberapa jenis tanaman TOGA seperti kunyit, binahong, sirih serta menjelaskan beberapa manfaat tanaman TOGA tersebut sehingga mempermudah dalam mengobati beberapa penyakit umumnya seperti panas dalam, mimisan dan batuk. Karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan untuk membeli lauk pauk ada baiknya di pekarangan rumah ditanami dengan beberapa jenis sayur. Melihat kondisi tanah pekarangan yang kurang mendukung untuk menanam sayuran, tanaman yang baik ditanam yaitu jenis umbi-umbian seperti ketela pohon dan singkong. Diharapkan dengan bercocok tanam, selain membuat rumah lebih terlihat asri juga dapat mendukung untuk pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.

3.2

Jadwal Kegiatan No. Hari/Tgl Waktu Agenda Kegiatan Melakukan perkenalan dengan kelihan Banjar Binas Kawan 1 Rabu, 27 Juli 2011 Bertemu dengan Pk 14.00-17.00 Kelihan Banjar Dinas Kawan dan langsung menuju lokasi (rumah) KK Dampingan sertamembuat janji dengan KK Dampingan untuk kunjungan esok hari.

Berbincang-bincang dengan Kamis, 2 28 Juli 2011 No. Hari/Tgl 3 Jumat, Pk 13.00-18.00 Berkunjung ke KK dampingan KK Dampingan untuk lebih mengakrabkan diri dan mensosialisasikan maksud dari program KK Dampingan. Kegiatan Berkunjung ke kantor Kelihan

Waktu Agenda Pk 09.00-11.00 Ke kantor kelihan8

Banjar Dinas Kawan untuk 29 Juli 2011 banjar dinas Kawan mencari data KK dampingan. Semua informasi dari Kepala Banjar Dinas Kawan dicatat Berbincang-bincang dan mendata profil keluarga KK Dampingan Berbincang-bincang dengan KK dampingan untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh keluarga dan lebih mengakrabkan diri Berbincang-bincang dengan KK dampingan dan memberikan solusi akan masalah yang dihadapi. Mendampingi KK dampingan serta membantu membuat porosan untuk dijual esok hari Mendampingi KK dampingan dan memberikan solusi akan masalah dengan menyarankan untuk membuat canang diselingi dengan membantu membuat porosan Membantu membuat canang Pk 13.00-18.00 Berkunjung ke KK dampingan Agenda Berkunjung ke KK dampingan Kegiatan Berbincang-bincang dengan KK dampingan dan melihat rumah yang dulu ditinggali dan porosan

4

Sabtu, 30 Juli 2011

Pk 13.00-18.00

Berkunjung ke KK dampingan Mengetahui

Minggu, 5 31 Juli 2011 Pk 10.00-15.00

permasalahan keluarga KK dampingan Memberikan solusi

Senin, 1 6 Agustus 2011 Selasa, 2 7 Agustus 2011 Pk 12.30-18.00

Pk 13.00-18.00 atas masalah keluarga Berkunjung ke KK dampingan

Rabu, 3 8 Agustus 2011

Memberikan solusi Pk 09.00-13.00 atas masalah keluarga

Kamis, 4 9 Agustus 2011 No. Hari/Tgl Jumat, 5 10 Agustus 2011 Pk 14.00-18.30 Waktu

9

Melakukan kegiatan bersihMinggu, 11 7 Agustus 2011 Pk 08.00-13.00 Berkunjung ke KK dampingan bersih rumah. Membantu menyapu halaman rumah, membantu dalam menyiapkan canang yang akan digunakan untuk sembahyang. Berbincang-bincang dengan KK dampingan sambil menyarankan untuk menanam Senin, 8 12 Agustus 2011 Pk 13.00-18.00 Memberikan solusi atas maslah yang dihadapi KK dampingan tanaman bunga seperti pacar air, gumitir, ataupun sirih untuk mempermudah dalam proses pembuatan canang dan porosan. Selain itu menyarankan untuk menanam tanaman TOGA di pekarangan rumah. Menyarankan untuk menanam tanaman seperti bayam, Selasa, 9 13 Agustus 2011 Pk 13.00-18.00 Memberikan solusi atas maslah yang dihadapi KK dampingan singkong, maupun ketela pohon untuk nantinya dapat digunakan sebagai sayur dan makanan sehari-hari apabila keadaan keuangan tidak mencukupi No. Hari/Tgl Rabu, 10 14 Agustus 2011 15 Kamis, 11 Pk 14.00-18.00 Waktu Agenda Mengumpulkan data KK dampingan di Kantor Banjar Kegiatan Mencatat informasi serta datadata yang kurang dari KK dampingan dari wakil kelihan Banjar Dinas Kawan Membantu KK dampingan membuat porosan dan bahan

Dinas Kawan Pk 09.00-13.00 Berkunjung ke KK dampingan10

Agustus 2011 Jumat, 16 12 Agustus 2011 Sabtu, 13 17 Agustus 2011 Minggu, 18 14 Agustus 2011 Pk 13.00-18.00 Pk 14.00-18.00 Berkunjung ke KK dampingan

dasar canang Membantu memasak menyiapkan makan malam dan berbincang-bincang Memberikan bantuan sembako dan berbincang-bincang

Berkunjung ke KK dampingan

Pk 10.00-15.00 Perpisahan

Perpisahan, melakukan foto bersama KK dampingan

11

BAB IV PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN PPM Universitas Udayana yaitu dari tanggal 27 Juli 2011 hingga tanggal 14 Agustus 2011. Waktu kunjungan yang dilakukan penulis, menyesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN PPM Universitas Udayana dimana kunjungan dilakukan sebanyak 18 kali, dimana setiap kunjungan, mahasiswa pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi Ibu Desak Putu Sangkereb. 4.2 Lokasi Lokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan rumah Desak Putu Sangkereb di Banjar Dinas Kawan, Desa Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. 4.3 Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM Universitas Udayana dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan membantu untuk memberikan solusi maupun bantuan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penulis sebagai pendamping keluarga ibu Desak Putu Sangkereb telah melakukan kunjungan dan pendekatan sebanyak 18 kali, dimana setiap kunjungan diisi dengan berbincang-bincang, membantu membuat canang dan porosan, membersihkan halaman rumah serta memberikan beberapa saran kepada keluarga untuk memecahkan beberapa masalah yang dihadapi.

12

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Dari beberapa kali kunjungan yang dilakukan ke rumah Ibu Desak Putu Sangkereb, penulis sebagai pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu :1. Penghasilan yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran yang dikeluarkan

setiap bulannya. Beliau hanya bekerja sebagai penjual porosan dan tamas yang penghasilannya sangat sedikit. 2. Masalah kesehatan yang dihadapi adalah beliau tidak memiliki jaminan kesehatan baik itu berupa ASKES, JKBM maupun JAMKESMAS.3. Penataan pekarangan rumah sangat diperlukan agar rumah yang ditempati

terdahulu lebih terlihat lebih asri dan bermanfaat bagi keluarga. 5.2 Rekomendasi Dari hasil pengamatan dan kunjungan selama ini ke keluarga Ibu Desak Putu Sangkereb, penulis merekomendasikan agar beliau memanfaatkan pekarangan rumahnya yang sudah tidak ditempati untuk dijadikan suatu kebun yang bermanfaat untuk keperluan sehari-hari. Dimana di pekarangan tersebut dapat ditanami dengan tanaman seperti sayursayuran (bayam, ketela pohon, dan singkong), binahong, sirih untuk keperluan makan daripada beliau hanya makan nasi dan sambal saja setiap hari. Selain itu dapat pula ditanami dengan jenis bunga-bungaan untuk mendukung dalam pembuatan canang sehingga biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. Diharapkan agar Beliau mencari jaminan kesehatan untuk kemudahan dalam pengobatan serta melakukan usaha tambahan untuk meningkatkan penghasilan keluarga.

13