Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk...

68
LKJ 2019

Transcript of Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk...

Page 1: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

LKJ 2019

Page 2: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

ii

Kata Pengantar

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

terlaksananya semua tugas-tugas Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan Laporan

Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2019 sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan

selama tahun 2019.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Reviu atas Laporan Kinerja, dengan semangat dan tekad yang kuat untuk

menginformasikan capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas

kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2019.

Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016

– 2021 sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kabupaten

Bantul Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021.

Menindaklanjuti RPJMD tersebut, makan disusunlah Rencana Strategis

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul ditetapkan

dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 107 Tahun 2018 tentang

Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2016-2021

Page 3: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

iii

Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi di

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul telah banyak

membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator

kinerja yang belum tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan

sebagai sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih lebih

produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan,

pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi

pelaksanaannya.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah memberikan dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam

penyusunan Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bantul Tahun 2019.

Bantul, Februari 2020

Kepala Pelaksana,

Drs. DWI DARYANTO, M. Si NIP. 19630414 199103 1 006

Page 4: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

iv

Ikht isar Eksekuti f

Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang

dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang

baik, dimana instansi pemerintah, melaporkan kinerjanya dalam

memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga

menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah

untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya

bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2019 ini merupakan amanat Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi

Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan

Korupsi. Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan

pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, di

mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan

akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.

Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2019 telah

berpedoman kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati

Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021.

Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

telah menetapkan Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana

Page 5: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

v

Daerah Kabupaten Bantul yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati

Bantul Nomor 107 Tahun 2018 tentang Perubahan Rencana Strategis

Perangkat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2018

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2018 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bantul

Nomor 10. Sedangkan Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah diatur dalam Peraturan Bupati Bantul

Nomor 90 Tahun 2018 tentang Tugas Fungsi, dan Tata Kerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.

Tugas pokok Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

penanggulangan bencana dan pengurangan resiko bencana. Badan

Penanggulangan Bencana Daerah memiliki fungsi yang cukup luas dan

strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :

a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan

penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan

efisien

b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana

secara terencana, terpadu dan menyeluruh

Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan

mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana

sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan

pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Bantul yang telah mendapatkan bimbingan

dan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi.

Page 6: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

vi

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap Target IKU,

disimpulkan bahwa seluruh indikator berkriteria Sangat Tinggi, dengan

rata-rata capaian sebesar 100%. Adapun IKU OPD tersebut meliputi :

1. Sekolah Siaga Bencana dengan capaian 4,12% dari target sebesar

4,2% maka capaian IKU Sekolah Siaga Bencana mencapai 98,09%

2. Relokasi Warga Korban Bencana dengan capaian 89,09% dari

target sebesar 63,64% maka capaian IKU Relokasi Warga Korban

Bencana mencapai lebih dari 100% yaitu 140%

3. Kecepatan reaksi tanggap darurat bencana yang memenuhi

respons time 15 menit dengan capaian 100% dari target sebesar

99%, IKU ini juga mencapai lebih dari 100%

Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Bantul yang menjadi tujuan dari

penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga

penting dipergunakan untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan

program/kegiatan di tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya

perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk peningkatan

kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.

Page 7: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

vii

Daftar Is i

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

Ikhtisar Eksekutif...................................................................................................... iv

Daftar Isi .................................................................................................................. vii

Daftar Tabel ............................................................................................................. viii

Daftar Gambar ......................................................................................................... ix

Bab I Pendahuluan ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Pembentukan OPD... .................................................................................. 3

C. Susunan Organisasi .................................................................................... 5

D. Keragaman SDM ......................................................................................... 7

E. Isu Strategis ................................................................................................ 8

Bab II Perencanaan Kinerja ................................................................................... 12

A. Rencana Strategis ....................................................................................... 12

1. Visi dan Misi .......................................................................................... 12

2. Tujuan dan Sasaran .............................................................................. 13

3. Kebijakan, Strategi dan Program .......................................................... 14

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019 ............................................................ 20

C. Program untuk Pencapaian Sasaran ........................................................... 23

Bab III Akuntabilitas Kinerja .................................................................................... 24

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 ............................................. 25

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ........................................................ 26

C. Akuntabilitas Anggaran .............................................................................. 56

D. Efisiensi Sumber Daya ................................................................................ 59

Bab IV Penutup ...................................................................................................... 61

Page 8: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

viii

Daftar Tabel

Tabel II.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran......................................... 14

Tabel II.2 Strategi dan Kebijakan ....................................................................... 16

Tabel II.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama .................................. 19

Tabel II.4 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019 ................................................... 22

Tabel II.5 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2019 .............................. 24

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja .............................................................. 25

Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 .................................... 25

Tabel III.3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Pertama .......................... 26

Tabel III.4 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Kedua ............................... 30

Tabel III.5 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Ketiga .............................. 37

Tabel III.6 Capaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2019 .............................. 41

Tabel III.7 Sasaran Strategis yang Diampu Program ........................................... 50

Tabel III.8 Permasalahan dan solusi dalam fungsi penunjang ............................. 55

Tabel III.9 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2019 ............ 56

Tabel III.10 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019 ................................. 58

Tabel III.11 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 .................... 60

Page 9: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

ix

Daftar Gambar

Gambar I.1 Bagan Organisasi ............................................................................. 5

Gambar I.2 PNS Menurut Pendidikan ................................................................. 6

Gambar I.3 Perimbangan Jenjang Pendidikan per Jenis Kelamin ....................... 7

Page 10: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,
Page 11: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

1

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sejarah Terbentuknya Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Bantul – Kegiatan respon penanggulangan

bencana baik yang bersifat lokal maupun lintas wilayah pernah

dilaksanakan oleh Kabupaten Bantul. SAR merupakan satuan tugas

yang dibentuk oleh BPBD Bantul yang pernah turut serta dalam

respon bencana gempa bumi tsunami aceh, tanah longsor di Jawa

tengah sampai dengan respon Erupsi Gunung Merapi. Gempa bumi

dengan kekuatan 5,9 SR pada tanggal 27 Mei 2006 memiliki nilai

historis tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat Bantul, karena

bencana ini terjadi di Bantul dan mengakibatkan ribuan masyarakat

bantul menjadi korban dan kerugian harta benda mencapai ratusan

juta. Dengan bekal semangat dan budaya ke-gotong royong-an

masyarakat bantul, membuktikan bahwa Bantul dapat bangkit dengan

cepat, dan hanya membutuhkan waktu 2 (dua) tahun mayarakat

bantul telah pulih dan beraktivitas seperti sebelum terjadinya bencana

gempa.

Banyaknya korban jiwa dan kerugian yang ditimbulkan oleh

gempa 27 Mei disadari betul, bahwa waktu itu baik masyarakat

maupun pemerintah Bantul belum siap dan Tangguh dalam

Menghadapi bencana, budaya sadar bencana belum dimiliki dan

diwariskan. Empat tahun setelah gempa, sesuai amanat Undang-

undang no. 24 Tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Bantul bersama

DPRD Kabupaten Bantul telah membuat Perda No. 05 Tahun

2010 Tentang Penanggulangan Bencana dan Perda No. 06 Tahun

2010 Tentang Pembentukan Organisasi Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul. Sehingga dalam tahap

ini, pemerintah Kabupaten Bantul telah memiliki lembaga yang

Page 12: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

2

bertugas khusus dalam penanggulangan Bencana di masa-masa

mendatang.

Keberadaan lembaga Badan Penanggulangan Bencana

Daerah diamanatkan oleh UU No 24 tahun 2007, Permendagri No 46

Tahun 2008 sebagai penyelenggara urusan pemerintah di bidang

penanggulangan bencana mulai dari pra, saat dan pasca Bencana.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

berdasarkan UU No 24 Tahun 2007 dan Perda Kabupaten Bantul No

05 tahun 2010 tentang Penanggulangan Bencana serta Perda

Kabupaten Bantul No 06 Tahun 2010 Tentang Pembentukan

Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Bantul.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

mengalami perubahan kelembagaan menjadi Badan Tipe A

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun

2018 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul. Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kebencanaan/

melaksanakan fungsi penunjang sebagai koordinator, komando dan

pelaksana dalam bidang penanggulangan bencana baik pada masa

pra bencana, saat bencana maupun pasca bencana.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

dipimpin oleh Kepala Pelaksana yang berkedudukan dibawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 90 Tahun

2018 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Bantul. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

menyelenggarakan fungsi:

Page 13: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

3

a. perumusan kebijakan bidang pencegahan bencana, penanganan

tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta sub urusan

bidang kebakaran;

b. pelaksanaan kebijakan bidang pencegahan bencana, penanganan

tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta sub urusan

bidang kebakaran;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pencegahan bencana,

penanganan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta sub

urusan bidang kebakaran;

d. pelaksanaan administrasi Badan sesuai dengan lingkup tugasnya;

dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang

tugas dan fungsinya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

merupakan unsur pendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah,

mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang penanggulangan bencana dan

pengurangan resiko bencana. Permasalahan-permasalahan dan

hambatan yang dihadapi oleh BPBD Bantul saat ini tidak berdampak

serius terhadap capaian visi dan misinya.

B. Pembentukan OPD

Dasar Hukum pembentukan Badan penanggulangan Bencana

Kabupaten Bantul sebagai berikut :

1. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2015

Tentang Peran Serta Lembaga Usaha dalam Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana

2. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun 2013,

Tentang Kesiapsiagaan dan Peringatan Dini dalam

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Page 14: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

4

3. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Standarisasi Data Kebencanaan

4. Peraturan Bupati Bantul Nomor 06 Tahun 2010 Tentang

Pembentukan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bantul

5. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 05 Tahun 2010

Tentang Penanggulangan Bencana

6. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2018

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

Adapun Tugas dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana daerah

Kabupaten Bantul sebagai berikut :

Tugas Badan Penanggulangan bencana Kabupaten Bantul adalah :

1. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha

Penanggulangan Bencana yang mencakup pencegahan bencana,

penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan

setara.

2. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

3. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan

bencana.

4. Menyusun, menetapkan, prosedur tetap penanggulangan bencana.

5. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada

Bupati setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat

dalam kondisi darurat bencana.

6. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.

7. Mempertanggung jawabkan penggunaan anggaran yang diterima

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Page 15: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

5

8. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan

Fungsi Badan Penanggulangan bencana Kabupaten Bantul adalah :

1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana

dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat,

efektif dan efisien.

2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana

secara terencana, terpadu dan menyeluruh

C. Susunan Organisasi

Struktur organisasi OPD digambarkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun

2018 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul terdiri dari :

a. Kepala Badan

Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul secara ex officio adalah

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Bantul. Sedangkan secara operasional dipimpin oleh seorang

Kepala Pelaksana.

b. Unsur Pengarah

Unsur Pengarah beranggotakan sembilan orang dengan

komposisi 5 (lima) orang adalah pejabat pemerintah daerah dan

4 (empat) orang adalah dari kalangan profesional.

c. Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana

Unsur pelaksana bertanggungjawab langsung kepada Kepala

Badan, membantu dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi

pelaksanaan penanggulangan bencana.

Bagan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

Page 16: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

6

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul didukung dengan

sumberdaya sebagai berikut: Sebagian besar anggota Satgas adalah non-

ASN atau Tenaga Kontrak yang bertugas 24 jam 7 hari secara bergilir

(shift). Jumlah keseluruhan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di

BPBD Kabupaten Bantul per 30 September 2018 adalah 31 orang,

dengan kualifikasi pendidikan terakhir dan kepangkatan

KEPALA BADAN

UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANA

SEKRETARIAT

Sub Bag Program

dan Pelaporan

Sub Bag Umum dan

Kepegawaian

Sub Bag Keuangan

BIDANG PENCEGAHAN

DAN KESIAPSIAGAAN

Seksi Pencegahan

Seksi Kesiapsiagaan

BIDANG KEDARURATAN

DAN LOGISTIK

Seksi Tanggap

Darurat, Evakuasi

dan Kebakaran

Seksi Logistik dan

Perbekalan

BIDANG REHABILITASI

DAN REKONSTRUKSI

Seksi Rehabilitasi

Seksi Rekonstruksi

Page 17: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

7

D. Keragaman SDM

Kualitas dan kuantitas SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan

suatu organisasi. Sumber daya manusia pada Badan

Penanggulangan Bancana Daerah Kabupaten Bantul berjumlah 257

orang terdiri dari 31 orang ASN dan 226 orang non ASN.

a) ASN BPBD.

ASN BPBD dapat dikelompokkan berdasar jenjang

pendidikan, golongan dan jenis kelamin.

Tabel I.1 ASN BPBD Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No. Jenis Pendidikan Jumlah (orang)

1. SD 4

2. SMP 4

3. SMU 8

4. D3 3

5. S1 6

6. S2 6

JUMLAH 31 Sumber : BPBD, 2019

Tabel I.2.

ASN Berdasarkan Golongan

No. Golongan Jumlah (orang)

1. Golongan I 3

2. Golongan II 6

3. Golongan III 16

4. Golongan IV 6

JUMLAH 31 Sumber : BPBD, 2019

Tabel I.3 ASN BPBD Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (orang)

1. Perempuan 3

2. Laki-laki 28

JUMLAH 31 Sumber : BPBD, 2019

Page 18: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

8

b) Non-ASN BPBD sebagai personel Satuan Tugas

Tabel I.4

Non ASN (Satgas BPBD) Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No. Jenis Pendidikan Jumlah (orang)

1. SMP 3

2. SMU 187

3. D3 5

4. S1 31

5. S2 0

JUMLAH 226 Sumber : BPBD, 2019

Tabel I.5

Non ASN BPBD Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (orang)

1. Perempuan 34

2. Laki-laki 192

JUMLAH 226 Sumber : BPBD, 2019

E. Isu Strategis

Masyarakat Bantul, secara umum berpenghidupan dari sektor

agraris, industri kecil, perdagangan dan jasa, sebagian penduduk

bekerja di aras formal profesional (PNS, guru, pegawai swasta

menengah dan besar) dan sebagaian lain hidup dari industri wisata

dan pendidikan. Perjalanan historik dan dinamik dari waktu ke waktu

terjadi pula pergeseran struktural, dimana tingkat pendidikan

masyarakat makin meningkat seiring modernisasi dan perubahan

sosial yang makin memperkenalkan model mobilitas vertikal maupun

horisontal. Ditinjau dari struktur masyarakatnya, Kabupaten Bantul

tergolong heterogen, dari latar belakang etnik, agama dan kelompok

kepentingan. Dalam konteks realitas sosial, kelompok sosial elit

agama memiliki posisi yang strategis baik secara budaya maupun

sosial politik.

Nilai sosial budaya yang masih banyak berkembang dalam

masyarakat Bantul antara lain nilai; “guyup rukun”. modal social

Page 19: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

9

capital ini sangat kuat berada dalam jiwa sosial masyarakat Bantul.

Nilai – nilai diatas menjadi dasar bagi kolektivitas dan solidaritas

komunitas, merawat dan bukan merusak, budaya gotong royong

saling membantu, dan etika penghargaan pada institusi agama dan

sosial yang berakar dalam rentang historis, menghargai latar belakang

yang berbeda, berorientasi kohesi sosial.

Dalam konteks penanggulangan bencana di kabupaten

Bantul. Nilai ini menjadi aktual disaat penanganan bencana

gempabumi, banjir dan longsor maupun ancaman lain yang terjadi di

kabupaten Bantul. Namun demikian modal sosial ini belum

terkonsolidasi dengan baik menjadi keputusan bersama untuk

kegiatan yang bersifat pengurangan risiko bencana yang menyeluruh

baik pada fase pra, saat maupun pasca bencana.

Dalam realitasnya, ada beberapa temuan yang perlu

disempurnakan terkait dengan keterpaduan penanganan bencana

baik pada sisi masyarakat maupun pada sisi pemerintah. Antara lain;

1. Rendahnya pengetahuan masyarakat terkait dengan

penanggulangan bencana. Hal ini disebabkan karena tidak ada

penyebaran pengetahuan pada level masyarakat oleh pemerintah

maupun non pemerintah pada masyarakat terkait penanggulangan

bencana. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan pengurangan

risiko bencana harus senantiasa dikembangkan dilevel masyarakat

sehingga mampu membentuk komunitas yang tangguh dan

tanggap pada ancaman yang ada disekitar masyarakat.

Peningkatan kapasitas individu dan masyarakat perlu dilakukan

terutama dalam hal pengetahuan dan pengembangan

kelembagaan penanggulangan bencana ditingkat masyarakat.

2. Peran tokoh masyarakat yang belum optimal dalam

penanggulangan bencana. Dalam perspektif sosiologis. Masayarkat

Bantul memiliki kepatuhan yang tinggi pada tokoh masyarakat

Page 20: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

10

dalam beberapa aspek kehidupan. Namun demikian peran ini

belum maksimal diperankan dalam hal penanggulangan bencana.

Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini (BPBD) mampu

mengembangkan keterlibatan tokoh masyarakat dalam setiap

kegiatan pengurangan risiko bencana.

3. Pengembangan pendidikan kebencanaan pada usia sekolah dasar

dan lanjutan. Selama ini hanya ada beberapa sekolah yang

mendapatkan pemahaman tentang pengurangan risiko bencana

berbasis sekolah. Perlu dikembangkan lebih jauh pendidikan

kebencanaan disekolah sehingga mampu memberikan bekal

pemahaman yang baik pada anak didik mengenai pengurangan

risiko bencana

4. Peran serta perempuan dalam kegaiatan penanggulangan

bencana. Peran serta perempuan dalam urusan penanggulangan

bencana masih sangat kecil, padahal setiap kali ancaman

menerpa, seringkali yang menjadi korban berasal dari kaum

perempuan. Oleh karena itu, pelibatan perempuan dalam setiap

perencanaan penanggulangan bencana yang sesuai yang niscaya.

5. Pelibatan pesantren dan perguruan tinggi di kabupaten Bantul.

Dalam perjalanan penanganan bencana di kabupaten Bantul belum

melibatkan pesantren dan perguruan tinggi secara maksimal.

6. Meskipun telah banyak produk hukum daerah yang ditetapkan

untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan otonomi daerah,

namun penyediaan produk hukum daerah yang menaungi

kewenangan kelembagaan pengelolaan penanganan bencana

daerah (BPBD) secara fungsional dan optimal di Kabupaten Bantul

belum terwujud.

7. Belum memadainya kelembagaaan BPBD Kab Bantul berbanding

dengan ancaman bencana yang ada di Kab Bantul;

8. Belum optimalnya fungsi koordinasi dan sinkronisasi antara

pemerintah pemerintah daerah dengan stakeholder lainnya;

Page 21: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

11

9. Belum tersedianya sarana dan Prasarana yang memadai untuk

upaya komprehensif dalam penanggulangan bencana, baik upaya

rehabilitasi maupun rekonstruksi wilayah.

10. Belum optimalnya pemanfaatan jaringan informasi dan komunikasi

yang efektif dalam penyebaran informasi kebencanaan kepada

masyarakat;

11. Belum terintegrasinya pengurangan resiko bencana dalam

perencanaan pembangunan secara efektif dan berkesinambungan.

12. Masih terbatasnya alokasi dan pendanaan terhadap kegiatan

rehabilitasi dan rekonstruksi yang bersumber dari dana daerah

Page 22: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

12

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL YANG SEHAT, CERDAS,

DAN SEJAHTERA, BERDASARKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN, KEMANUSIAAN, DAN

KEBANGSAAN DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)”

BAB I I Perencanaan Kinerja

A. Rencana Strategis

1. Visi dan Misi

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan

masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan

instansi pemerintah. Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang

dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021

adalah:

Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk

mewujudkan masyarakat Kabupaten Bantul yang:

1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki

kesehatan jasmani, rohani dan sosial.

2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki

kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.

3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang

produktif, mandiri, memiliki tingkat penghidupan yang layak

dan mampu berperan dalam kehidupan sosial.

4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang

peduli, saling menghargai dan mengembangkan semangat

gotong-royong.

5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang

memiliki rasa patriotisme cinta tanah air dan tumpah darah

untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan.

6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang

beriman, menjalankan ibadah dan mengembangkan

toleransi beragama.

Page 23: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

13

Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang

dibutuhkan oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan

langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai visi

pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021, maka

dirumuskan misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien

dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat,

cerdas, terampil dan berkepribadian luhur.

3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada

percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan

pengentasan kemiskinan.

4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana

umum, pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan

memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan

risiko bencana.

5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang

agamis, nasionalis, aman, progresif dan harmonis serta

berbudaya istimewa.

.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang

perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan

menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan

daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam

menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk

mengevaluasi pilihan tersebut.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional,

untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke

depan.

Page 24: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

14

Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran Badan

Penanggulangan Bencana daerah Kabupaten Bantul seperti terlihat pada

Tabel II.1.

Tabel II.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul Yang Sehat, Cerdas, Dan Sejahtera, Berdasarkan Nilai-Nilai Keagamaan, Kemanusiaan, Dan

Kebangsaan Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN/IKU

Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana prasarana umum, pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana

Memadukan upaya penanggulangan bencana dalam rencana pembangunan daerah Kabupaten Bantul

Mengurangi Risiko Bencana

Persentase Sekolah Siaga Bencana

Persentase kecepatan reaksi tanggap darurat bencana yang memenuhi respons time 15 menit

Persentase relokasi warga yang terdampak

3. Kebijakan, Strategi dan Program

Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan

sasaran dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam

tujuan dan sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan

pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan.

Strategi yang diterapkan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah

adalah :

- Pengembangan edukasi kebencanaan

- Meningkatkan peran serta masyarakat sebagai aktor utama

penanggulangan bencana dan dunia usaha dalam upaya

penanggulangan bencana, memberi pelayanan yang optimal mulai

dari fase pra-bencana, tanggap darurat dan pasca bencana

- Diterapkannya Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan

Kepala BPBD yang berhubungan dengan program penanggulangan

Page 25: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

15

bencana, serta penyebarluasannya informasi kepada masyarakat

terkait regulasi, sehingga masyarakat dapat mengerti dan paham

Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil

oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Adapun tindakan

yang diambil Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah :

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pada penyelenggaraan

penanggulangan bencana, serta meningkatkan kualitas pelayanan

masyarakat melalui program Reaksi Cepat

pemantauan/pengawasan terhadap kejadian bencana dan upaya

penanggulangan

- Mengoptimalkan bimbingan, pendidikan dan pelatihan, pembinaan

teknis kegiatan simulasi penanggulangan bencana, secara

profesional terhadap berbagai program/kegiatan penanggulangan

bencana

- Meningkatkan pemahaman kemampuan masyarakat dan dunia

usaha dalam pengurangan resiko bencana

- Meningkatkan sarana prasarana mitigasi bencana

Dalam kerangka tersebut, Badan Penanggulangan Bencana

Daerah merumuskan strategi dan arah kebijakan perencanaan

pembangunan daerah secara komprehensif untuk mencapai tujuan

dan sasaran Renstra dengan efektif (berdaya guna) dan efisien

(berhasil guna), sebagai berikut :

.

Page 26: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

16

Tabel II.2

Strategi dan Kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Memadukan upaya penanggulangan bencana dalam rencana pembangunan daerah Kabupaten Bantul

Mengurangi Risiko

Bencana

Pengembangan edukasi kebencanaan

Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pada penyelenggaraan penanggulangan bencana, serta Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat melalui program Reaksi Cepat pemantauan/pengawasan terhadap kejadian bencana dan upaya penanggulangan

Melindungi masyarakat dari ancaman bencana dan dampak bencana melalui usaha pemberian informasi dan pengetahuan, pendidikan, pelatihan, peningkatan ketrampilan dan lain-lain

Meningkatkan peran serta masyarakat sebagai aktor utama penanggulangan bencana dan dunia usaha dalam upaya penanggulangan bencana, memberi pelayanan yang optimal mulai dari fase pra-bencana, tanggap darurat dan pasca bencana

Mengoptimalkan bimbingan, pendidikan dan pelatihan, pembinaan teknis kegiatan simulasi penanggulangan bencana, secara profesional terhadap berbagai program/kegiatan penanggulangan bencana

Memulihkan dan meningkatkan secara baik kehidupan sosial ekonomi, budaya dan lingkungan, serta perbaikan

Diterapkannya Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Kepala BPBD yang berhubungan dengan program penanggulangan bencana,

Meningkatkan pemahaman kemampuan masyarakat dan dunia usaha dalam pengurangan resiko bencana Meningkatkan sarana

Page 27: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

17

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

infrastruktur, fasilitas umum dan sosial yang rusak akibat bencana

serta penyebarluasannya informasi kepada masyarakat terkait regulasi, sehingga masyarakat dapat mengerti dan paham

prasarana mitigasi bencana

Page 28: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

18

Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka

dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Program operasional

yang dimaksud merupakan proses penentuan atau penjabaran suatu

kebijakan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

6. Program Peningkatan Kesiapsiagaan, Pencegahan, dan

Penanggulangan Kebakaran

7. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Bencana

8. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Alam

Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas

kemudian dirumuskan IKU yang merupakan ukuran keberhasilan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah dalam mencapai tujuan dan

merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai program dan kegiatan

sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.

Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan

dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang

digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Sasaran strategis dan IKU disajikan sebagai berikut :

Page 29: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

19

Tabel II.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

1 Mengurangi Risiko Bencana

Persentase Sekolah Siaga Bencana

Persentase kecepatan reaksi tanggap darurat bencana yang memenuhi respons time 15 menit

Persentase relokasi warga yang terdampak

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019

Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan

instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan.

Indikator Kinerja Utama (IKU dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun

2019 yang disusun sesuai dengan Rencana Strategis Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021.

Sejak tahun 2015 Bdan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bantul melakukan cascade down Perjanjian Kinerja kepada

eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi indikator kinerja program

(cascading eselon III) serta target dan realisasi indikator kinerja kegiatan

(cascading eselon IV) dapat dilihat pada esakip.bantulkab.go.id,

Dan di Tahun 2019 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bantul melakukan Perjanjian Kinerja dari eselon II, III dan IV.

Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama

beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2019 dilakukan

dengan mengacu kepada RPJMD, Renstra, renja 2019, IKU dan APBD.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Pemerintah

Kabupaten Bantul telah menetapkan PK Tahun 2019 sebagai berikut :

Page 30: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

20

Page 31: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

21

Page 32: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

22

Page 33: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

23

C. Program untuk Pencapaian Sasaran

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah

kebijakan yang telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya

pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui

perumusan program-program prioritas Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Bantul. Adapun program-program yang

mendukung masing-masing sasaran tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel II.4

Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2019

No Sasaran Strategis Didukung program

1. Mengurangi Risiko

Bencana

Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Program Peningkatan Kesiapsiagaan, Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Bencana

Page 34: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

24

BAB I I I Akuntabi l i tas Kinerja

Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa

fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong

perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran

adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik

pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di

mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh

mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan

mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa

dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan

pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam

memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah

dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja

ini adalah berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja. Dalam regulasi ini,

antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam

penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan

skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 86 Tahun 2017, yang juga digunakan dalam

penyusunan Laporan Kinerja ini.

Page 35: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

25

Tabel III.1

Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi

Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

Kode

1 ≥ 90,1 Sangat Tinggi

2 75,1 ≤ 90 Tinggi

3 65,1 ≤ 75 Sedang

4 50,1 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah Sumber : Permendagri 86 Tahun 2017

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

Secara umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bantul telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

(Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2016-2021. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang

telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target

kinerja dengan realisasi kinerja.

Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel III.2

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

No Indikator Kinerja Utama

2019

Target Realisasi %

Realisasi

1 Persentase Sekolah Siaga

Bencana 4,2 4,12 98,09

2

Persentase kecepatan reaksi tanggap darurat

bencana yang memenuhi respons time 15 menit

99 100 101

3 Persentase Relokasi Warga 63,64 89,09 140

Sumber : Esakip

Page 36: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

26

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 3 (tiga) indikator kinerja

utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019, disimpulkan

bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-

rata capaian sebesar 100%.

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Rencana Penanggulangan Bencana adalah merupakan bentuk dari

perencanaan partisipatif dalam penanggulangan bencana yang berfokus

pada proses penyusunan rencana penanggulangan bencana di tingkat

Desa, Sekolah, Masyarakat, Lembaga usaha, dan Satgas BPBD

Kabupaten Bantul. Dari semua unsur tersebut melibatkan partisipasi aktif

masyarakat, perangkat desa, para relawan, Warga sekolah, lembaga

usaha dan para anggota Satgas serta aparat BPBD Kabupaten Bantul.

Tabel III.3

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Pertama

No Indikator Kinerja

Utama Capaian

2018

2019 Target Akhir

Renstra (2021)

Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%)

Target Reali sasi

% Realisasi

1. Persentase Sekolah

Siaga Bencana 3,87 4,2 4,12 98,09 5,2 79

Sumber : Esakip

Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik.

Untuk Indikator Kinerja Utama Prosentase Sekolah Siaga Bencana

dengan target yang ditetapkan tahun 2019 adalah 4,2%, realisasi sebesar

4,12%, tercapai 98,09% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi.

Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 3,87% yang

juga sebesar 100%, maka capaian tahun 2019 sama dengan tahun lalu

sebesar 100%. Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 5,2%

Capaian tahun 2019 ini telah menyumbangkan 79% dari target akhir

Renstra tahun 2021. Formula dari Indikator sekolah Siaga Bencana

Page 37: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

27

adalah jumlah sekolah yang dibentuk dibagi seluruh jumlah sekolah SD/MI

dan SMP/MTS di Kabupaten Bantul. Sampai tahun 2019 jumlah realisasi

sekolah siaga bencana adalah 21 : 510

IKU ini didukung oleh kegiatan Pembentukan Sekolah Siaga

Bencana dengan anggaran sebesar Rp174.800.000,- terealisasi sebesar

Rp157.025.000,- atau sebesar 89,93% adanya efisiensi. Output yang

dicapai adalah terbentuknya 2 sekolah siaga bencana yaitu SD Negeri

Bungkus dan SD Negeri 1 Parangtritis.

Sampai dengan tahun 2019 ada sebanyak 21 (dua puluh satu)

sekolah yang terbentuk, sebagian dari APBD 2 terdiri dari : SD Negeri

Bungkus dan SD Negeri 1 Parangtritis, APBD 1 terdiri dari : SMA 1

Imogiri, SMK Muhammadiyah 1 Bantul, SMA 1 Sanden, SMK

Muahammadiyah Imogiri, MAN 1 Bantul dan yang menggunakan

anggaran mandiri terdiri dari : SD Muhammadiyah Insan Kreatif, SD

Muhammadiyah Bantul Kota. Adapun sekolah siaga bencana sampai

tahun 2019 adalah : SMP 2 Imogiri, SD 2 Parangtritis, SMA 1 Kretek, SD

Ar Raihan, SMA 2 Bantul, SD 1 Trirenggo, SMP 1 Pandak Bantul, SMK 1

Sanen, SMP 1 Pandak, SDN 1 Trirenggo, SMP 2 Dlingo, SMP 2 Kretek,

SD Unggulan Aisyiyah, SMA 1 Srandakan, SD Negeri Bungkus, SD

Negeri 1 Parangtritis, SD Muhammadiyah Insan Kreatif, SD

Muhammadiyah Bantul Kota, SMA 1 Imogiri, SMK Muhammadiyah 1

Bantul, SMA 1 Sanden, SMK Muahammadiyah Imogiri, MAN 1 Bantul.

Page 38: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

28

Sumber : BPBD, Foto Sekolah Siaga Bencana

Page 39: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

29

Tabel III. 4

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Kedua

No Indikator Kinerja Utama Capaian

2018

2019 Target Akhir

Renstra (2021)

Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1.

Persentase kecepatan reaksi tanggap darurat

bencana yang memenuhi respons time

15 menit

100 99 100

101

100 100

Indikator Kinerja Utama yang ketiga adalah Persentase kecepatan

reaksi tanggap darurat bencana yang memenuhi respons time 15 menit

dengan target yang ditetapkan tahun 2019 adalah 99%, realisasi sebesar

100%, tercapai 100% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan

dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 98% atau tercapai sebesar

100%, maka capaian tahun 2019 sama sebesar 100% angka 100% ini

didapat dari formula SPM Sub bidang Kebakaran ada 2 indikator yaitu :

1. Jumlah layanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi korban dan

terdampak kebakaran di Kabupaten Bantul pada Tahun 2019 dalam

tingkat waktu tanggap (response time) oleh Satgas PBK BPBD Kab.

Bantul

Jumlah kasus kebakaran di Kabupaten Bantul pada Tahun 2019

X 100 %

203

227 X 100 %

= 89,43 %

2. Jumlah layanan pemadaman di Kabupaten Bantul pada Tahun 2019

dalam tingkat waktu tanggap (response time) oleh relawan kebakaran

yang dibentuk dan atau dibawah pembinaan BPBD Kab. Bantul

Jumlah kasus kebakaran di Kabupaten Bantul pada Tahun 2019

X 100 %

24

227 X 100 %

= 10,57 %

Jadi 89,43 + 10,57 = 100%

Page 40: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

30

Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 100% Capaian

tahun 2019 ini telah menyumbangkan 100% dari target akhir Renstra

tahun 2021.

Indikator kecepatan reaksi tanggap darurat bencana yang

merupakan formula respons time jajaran pemadam kebakaran, Salah satu

upaya tindak lanjut dari reformasi birokrasi adalah melaksanakan

perbaikan layanan publik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bantul dalam melakukan perbaikan layanan, diawali dengan

melakukan evaluasi terhadap tingkat kepuasan masyarakat dalam

memperoleh layanan. Evaluasi yang berwujud pengukuran kepuasan

pelanggan merupakan unsur penting dalam menyediakan pelayanan yang

lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif.

Page 41: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

31

Sumber : BPBD 2019, Kebakaran Gudang Kayu di

Iroyudan, Pajangan, Bantul

Page 42: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

32

Sumber : BPBD 2019, Kebakaran Aula Semi Permanen di

Glagah Lor RT 02, Tamanan, Banguntapan, Bantul

Page 43: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

33

Sumber : BPBD 2019, Kebakaran Aula Semi Permanen di Bangunharjo, Sewon

Page 44: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

34

Dalam konteks ini, prinsip pelayanan yang mencakup: mudah,

transparan dan tepat waktu bukan sekedar slogan, melainkan benar-benar

menjadi kenyataan. Dinamika selera dan preferensi pelanggan, dalam hal

ini masyarakat, selalu berkembang, sehingga perlu upaya-upaya untuk

melakukan penyesuaian berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Dalam rangka penyesuaian itu harus ada indentifikasi kritis

dalam bentuk feed back dan langsung, karena pelayanan publik harus

ditingkatkan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas dimaksud

adalah ketercapaian indikator-indikator mutu, sedangkan kuantitas yang

dimaksud adalah daya jangkau layanan. Kesemuanya ini membutuhkan

keterlibatan semua pihak dalam melakukan perbaikan layanan publik.

Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) sebesar 100 %, hal

ini juga masih sama dari tahun sebelumnya yang hanya 100%. Artinya

bahwa kecepatan pergerakan personil dan mobilisasi peralatan menuju

titik terjadinya bencana sebesar angka tersebut diatas; kendala yang

dihadapi antara lain adalah kepadatan arus lalu lintas, dan distansi yang

harus ditempuh menuju titik kejadian.

Terkait pelayanan aparat BPBD terhadap warga masyarakat yang

terpapar bencana kebakaran, instrumen yang menjadi acuan dalam

formula ini adalah bahwa sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum

yang ditetapkan Kemendagri, Time Response bagi Satuan Tugas

Pemadam Kebakaran adalah tidak lebih 15 menit dimulai dari titik

keberangkatan (markas) hingga ke titik kejadian bencana. Sehingga untuk

tahun 2019 nilai capaiannya adalah 100%. Hal ini didorong oleh semakin

bertambahnya sarana dan prasarana peralatan, bertambahnya mobil

pemadam kebakaran, bertambahnya pos pemadam kebakaran yg

mendekati WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran), kapasitas aparat,

motivasi kerja dan etos kerja.

Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000-5000 liter pada

Wilayah Manajemen Kebakaran adalah 100%, dengan adanya hibah 6

Page 45: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

35

(enam) unit damkar dari KPK, total mobil pemadam yang dimiliki ada 8

unit sudah terekondisi dan siap pakai.

Indikator Kinerja Utama ini didukung oleh :

1. Kegiatan Pencegahan, Pelaksanaan dan Pengendalian Bahaya

Kebakaran dengan anggaran sebesar Rp615.000.000,00 terealisasi

sebesar Rp609.428.500,00,- atau sebesar 99,09%.

2. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Bahaya Kebakaran dengan

anggaran Rp93.590.000,00 terealisasi Rp77.152.000,00 atau sebesar

82,44%.

Tabel III.5

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Ketiga

No Indikator

Kinerja Utama Capaian

2018

2019 Target Akhir

Renstra (2021)

Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1.

Persentase Relokasi Warga

36,36 63,64 89,09 140 100 89

Indikator Kinerja Utama Persentase relokasi warga dengan target

yang ditetapkan tahun 2019 adalah 63,64%, realisasi sebesar 89,09%,

tercapai 140% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan dengan

realisasi tahun sebelumnya sebesar 98%, maka capaian tahun 2019 lebih

tinggi yaitu sebesar 140% hal ini dikarenakan ada dana hibah dari dana

siap pakai utk relokasi warga yang terdampak bencana sebanyak 29 KK

dari 24 KK tersebut 5 KK dari anggaran rutin APBD dan 24 KK dari dana

Siap Pakai BNPB. Sehingga sampai tahun 2019 sudah tercapai 49 KK,

dan diakhir periode Renstra target yaitu 55 KK.

Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 80% Capaian

tahun 2019 ini telah menyumbangkan 80% dari target akhir Renstra tahun

2021. Formula dari indikator ini adalah: Penyebut adalah 55 KK yang

ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021, sedangkan Pembilangnya

Page 46: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

36

adalah 5 KK yang ditargetkan setiap tahun, untuk tahun 2019 terealisasi 5

KK.

Indikator Utama Kinerja ini didukung oleh kegiatan Relokasi korban

bencana alam dengan anggaran sebesar Rp254.561.500,- terealisasi

sebesar Rp223.937.920,- atau sebesar 88%. Output yang dicapai adalah

terlaksananya bantuan relokasi rumah bagi 5 KK korban bencana tanah

longsor dan kegiatan Penyiapan Lahan Lahan untuk Relokasi Bencana

Alam dengan anggaran sebesar Rp507.650.000,- terealisasi sebesar

Rp495.516.500,- atau sebesar 98%. Output yang dicapai adalah

tersedianya lahan untuk relokasi warga.

Adapun warga yang direlokasi di tahun 2019 yaitu :

- Jumali alamat Mojosari RT 04, Srimartani, Piyungan

- Miko Gita Handayani alamat Mojosari RT 04, Srimartani, Piyungan

- Ngadimin alamat Mojosari RT 04, Srimartani, Piyungan

- Nur Rochman alamat Mojosari RT 04, Srimartani, Piyungan

- Agung Wibowo S alamat Mojosari RT 04, Srimartani, Piyungan

Sumber : BPBD 2019, Rumah Bpk Jumali

Page 47: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

37

Sumber : BPBD 2019, Rumah Miko Gita Handayani

Sumber : BPBD 2019, Rumah Ngadimin

Sumber : BPBD 2019, Rumah Nur Rochman

Page 48: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

38

Sumber : BPBD 2019, Rumah Agung Wibowo S

Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Tahun menunjukkan

nilai indeks untuk pelayanan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bantul adalah 3,292. Apabila nilai tersebut dikonversikan

dengan nilai dasar 25 maka hasilnya adalah 82,32. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa mutu pelayanan di BPBD

Kabupaten Bantul adalah A, ini berarti bahwa kinerja pelayanan di BPBD

Kabupaten Bantul adalah Sangat Baik

Dengan demikian nilai indeks unit pelayanan dari 6 indikator

hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks X Nilai Dasar = 3,292 X 25 =

82,32

b. Mutu Pelayanan A

c. Kinerja Unit Pelayanan Sangat Baik.

Sementara itu, nilai SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang dicapai

oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul pada

akhir tahun 2019 rata-rata mencapai 100%.

Ada 4 Jenis Pelayanan Dasar untuk Capaian Standar Pelayanan

Minimal adalah sebagai berikut:

Page 49: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

39

Tabel III.6

CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2019

NO JENIS

PELAYANAN DASAR

INDIKATOR CAPAIAN

TAHUN 2019

Ket Jumlah orang yang berhak mendapat layanan

Jumlah orang yang

terlayani

capaian

1 Pelayanan Informasi

Rawan Bencana

Jumlah warga negara yang memperoleh

layanan informasi rawan bencana

836.085 324.300 38,79%

2

Pelayanan Pencegahan

dan Kesiapsiagaan

terhadap bencana

Jumlah warga negara yang memperoleh

layanan pencegahan dan kesiapsiagaan

terhadap bencana

836.085 836.085 100%

3

Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi

Korban Bencana

Jumlah warga negara yang memperoleh

layanan penyelamatan dan evakuasi

korban bencana

11.464 11.464 100%

4

Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi

Korban Kebakaran

Jumlah warga negara yang memperoleh

penyelamatan dan evakuasi

korban kebakaran

227 227 100%

Dalam mengoptimalkan upaya penanggulangan bencana di

Kabupaten Bantul, BPBD perlu menggalang kemitraan dengan berbagai

pihak. Untuk itu BPBD perlu memperkuat Forum Pengurangan Risiko

Bencana (Forum PRB) Kabupaten Bantul dan Relawan untuk

meningkatkan sinergi dan mempercepat kemajuan penyelenggaraan

penanggulangan bencana di daerah. Perkuatan ini dilakukan dengan

membangun eksistensi Forum PRB dan Relawan serta mengadakan

pertemuan-pertemuan berkala dalam merencanakan penanggulangan

bencana secara bersama. Kemudian pemerintah perlu meningkatkan

kapasitas Forum PRB baik dari segi kriteria keanggotaan yang mampu

mendorong dan mempercepat upaya penanggulangan bencana maupun

Page 50: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

40

pengetahuan dan kemampuan sumber daya Forum PRB dalam

penanggulangan bencana.

Selain itu, pemerintah juga perlu menjalin kemitraan dengan sektor

usaha dalam pengurangan risiko bencana untuk menunjang

penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Bantul.

Kemitraan ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi dari

dunia usaha untuk terlibat dalam peyelenggaraan penanggulangan

bencana terutama untuk pemenuhan dan persediaan kebutuhan-

kebutuhan penanganan darurat dan pemulihan pasca bencana.

Persentase peran serta masyarakat adalah indikator kinerja yang

menunjuk pada responsivitas dan partisipasi warga masyarakat berupaya

dan bergiat untuk meningkatkan pembelajaran dan pemahaman dalam

kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Permasalahan :

1. Jumlah pembentukan desa tangguh bencana melalui APBD I tidak

dapat di pastikan setiap tahunnya

2. Dalam mewujudkan Kabupaten Tangguh bencana perlu percepatan

penambahan jumlah pembentukan desa tangguh bencana

3. Belum optimalnya fungsi koordinasi dan sinkronisasi antara

pemerintah pemerintah daerah dengan stakeholder lainnya;

4. Belum tersedianya sarana dan Prasarana yang memadai untuk upaya

komprehensif dalam penanggulangan bencana, baik upaya

rehabilitasi maupun rekonstruksi wilayah.

5. Belum optimalnya pemanfaatan jaringan informasi dan komunikasi

yang efektif dalam penyebaran informasi kebencanaan kepada

masyarakat;

6. Belum terintegrasinya pengurangan resiko bencana dalam

perencanaan pembangunan secara efektif dan berkesinambungan

7. Masih minimnya pemahaman sebagian masyarakat dan stakeholder

terhadap upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Bantul.

8. Beragamnya potensi ancaman bencana di wilayah Kabupaten Bantul

Page 51: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

41

9. Belum adanya kurikulum pengurangan risiko bencana yang menjadi

pedoman bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Bantul.

10. Terbatasnya Sumber Daya Manusia di BPBD Kabupaten Bantul

11. Jumlah desa dan sekolah di Kabupaten Bantul yang cukup banyak

12. Kurangnya sarana prasarana dan peralatan evakuasi, rambu

evakuasi, penambahan rambu-rambu bahaya, pengeras suara di

sepanjang pantai dan sungai serta togor EWS

Solusi :

1. Peningkatan kualitas dan kapasitas masyarakat dalam pengurangan

resiko bencana.

2. Pengarusutamaan mitigasi bencana yang menjadi program prioritas

dalam pengurangan resiko bencana.

3. Integrasi/ pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana dalam

RPJMD di Kabupaten Bantul yang didukung oleh seluruh OPD di

Kabupaten Bantul

4. Penetapan kurikulum pendidikan yang berbasis Mitigasi/ Pengurangan

risiko bencana

5. Peningkatan jumlah personil BPBD dan Fasilitator Masyarakat untuk

mendukung program Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Sekolah

Siaga Bencana (SSB).

6. Penambahan sarana prasarana dan peralatan evakuasi, rambu

evakuasi, penambahan rambu-rambu bahaya, pengeras suara di

sepanjang pantai dan sungai serta togor EWS

Langkah strategis kedepan untuk meningkatkan Indikator Kinerja Utama

OPD yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pengembangan edukasi kebencanaan lebih ditingkatkan

b. Meningkatkan peran serta masyarakat sebagai aktor utama

penanggulangan bencana dan dunia usaha dalam upaya

penanggulangan bencana, memberi pelayanan yang optimal mulai

dari fase pra-bencana, tanggap darurat dan pasca bencana

c. Diterapkannya Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan

Page 52: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

42

Kepala BPBD yang berhubungan dengan program penanggulangan

bencana, serta penyebarluasannya informasi kepada masyarakat

terkait regulasi, sehingga masyarakat dapat mengerti dan paham

Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program

yang dilakukan terkait peningkatan sasaran strategis Pada tahun 2019,

program yang dilaksanakan untuk sasaran strategis diampu oleh program

yaitu :

1. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban bencana Alam

(BPBD). Program ini didukung dengan anggaran sebesar

Rp3.332.096.000,00 dan terealisasi sebesar Rp3.156.213.700,00 atau

95%. Sasaran dari program ini adalah terciptanya pencegahan dan

kesiapan daerah dalam menghadapi bencana. Adapun kegiatan-

kegiatan di dalam program ini adalah sebagai berikut:

a) Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam

dengan anggaran sebesar Rp192.500.000,- terealisasi sebesar Rp

173.664.000,- atau sebesar 90,22 % hal ini tidak mencapai target

100% dikarenakan adanya efisiensi. Output yang dicapai adalah

terlaksananya evakuasi korban bencana. Evakuasi disini meliputi

evakuasi kebakaran, evakuasi pohon tumbang, evakuasi laka laut,

sungai dan darat.

b) Peningkatan ketrampilan dan kualitas penanggulangan bencana

alam dengan anggaran sebesar Rp418.335.000,- terealisasi sebesar

Rp412.569.900,- atau sebesar 98,62%. Output pada kegiatan ini

adalah terlaksananya pelatihan pemadam kebakaran dan tanah

longsor di 14 desa yaitu :

1) Desa Jambidan, Banguntapan

2) Desa Tamanan, Banguntapan

3) Desa Jagalan, Banguntapan

4) Desa Argorejo, Sedayu

5) Desa Wukirsari, Imogiri

6) Desa Poncosari, Sanden

Page 53: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

43

7) Desa Mulyodadi, Bambanglipuro

8) Desa Wonolelo, Pleret

9) Desa Kebonagung, Jetis

10) Desa Mangunan, Dlingo

11) Desa Terong, Dlingo

12) Desa Tirtomulyo, Kretek

13) Desa Panggungharjo, Sewon

14) Desa Murtigading, Imogiri

c) Sosialisasi mitigasi penanggulangan bencana alam dan sosial

dengan anggaran sebesar Rp981.750.000,- terealisasi sebesar

Rp938.767.500,- atau sebesar 95,62%. Output yang dicapai adalah

terlaksananya sosialisasi dengan kegiatan sarasehan, seminar,

simulasi dan publikasi. Sarasehan disini dilaksanakan 10 kali

sarasehan, seminar dilaksanakan 1 kali, sedangkan simulasi

dilaksanakan di Desa Kebon Agung, Imogiri, Desa Wonokromo,

Desa Pendowoharjo dan Desa Timbulharjo dan utk publikasi ada 4

jenis publikasi yaitu ILM dan talkshow di televisi, pembuatan leaflet,

pembuatan baliho dan pembuatan vidio grafis.

d) Pemantauan dan penyaluran bantuan bencana alam dengan

anggaran sebesar Rp235.000.000,- terealisasi sebesar

Rp231.912.750,- atau sebesar 98,69%. Output yang dicapai adalah

terlaksananya penyaluran bantuan berupa bahan makanan, bahan

bangunan dan air bersih. Di kegiatan ini secara fisik terserap 100%.

Tahun 2019 terjadi bencana kekeringan yang sangat panjang

sehingga membutuhkan banyak droping air. Sehubungan dengan hal

tersebut BPBD mengajukan dana tak terduga untuk belanja air

bersih dan BBM untuk operasional droping air.

e) Pengembangan desa siaga bencana dengan anggaran sebesar

Rp114.400.000,- terealisasi sebesar Rp107.285.000,- atau sebesar

93,78%. Output yang dicapai adalah pengembangan 4 desa tangguh

Page 54: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

44

bencana yang sudah terbentuk untuk menuju desa tangguh bencana

tingkat madya.

f) Gladi posko dan gladi lapang dengan anggaran sebesar

Rp89.000.000,- terealisasi sebesar Rp55.875.000,- atau sebesar

62,78%. Output yang dicapai adalah terlaksananya gladi atau

simulasi gempa dan tsunami.

g) Pengembangan budaya sadar bencana dengan anggaran sebesar

Rp19.625.000,- terealisasi sebesar Rp19.625.000,- atau sebesar

100%. Output yang dicapai workshop kesadaran tentang

kebencanaan.

h) Penyelenggaraan posko pengendalian bencana dengan anggaran

sebesar Rp60.000.000,- terealisasi sebesar Rp49.024.000,- atau

sebesar 76,67 %. Output yang dicapai adalah terselenggaranya

posko kedaruratan bencana. Di output ini tidak mencapai target

100% dikarenakan efisiensi dan faktor eksternal bencana alam.

i) Penguatan kapasitas Satgas BPBD dengan anggaran sebesar

Rp199.200.000,- terealisasi sebesar Rp179.240.750,- atau sebesar

89,98 %. Output yang dicapai adalah meningkatnya kemampuan

satgas BPBD dengan pelatihan. Kegiatan dilaksanakan selama 4

hari, pelatihan dilaksanakan di Bumi Perkemahanan Goa Payaman

Bantul. Peserta terdiri dari Satgas BPBD yaitu PBK, TRC, Pusdalops

dan SAR.

j) Penguatan FPRB dengan anggaran sebesar Rp53.600.000,-

terealisasi sebesar Rp48.400.000,- atau sebesar 90,30 %. Output

yang dicapai terfasilitasinya Forum Pengurangan Risiko Bencana

(FPRB) yang ada di tingkat kabupaten.

k) Pembentukan Sekolah Siaga Bencana dengan anggaran sebesar

Rp174.800.000,- terealisasi sebesar Rp157.025.000,- atau sebesar

89,83 %. Output yang dicapai adalah terbentuknya 2 sekolah siaga

bencana yaitu SD Negeri Bungkus dan SD Negeri 1 Parangtritis.

Page 55: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

45

l) Pembentukan Desa Tangguh Bencana dengan anggaran sebesar

Rp382.600.000,- terealisasi sebesar Rp382.098.800,- atau sebesar

99,87%. Output yang dicapai adalah terbentuknya 4 Desa Tangguh

Bencana yaitu desa Terong, Temuwuh, Dlingo, Guwosari.

m) Pengembangan Sistem Informasi Kebencanaan dengan anggaran

sebesar Rp75.000.000,- terealisasi sebesar Rp74.630.000,- atau

sebesar 99,51%. Output yang dicapai adalah tersedianya sistem

aplikasi kebencanaan berbasis android.

n) Pengembangan Sekolah Siaga Bencana dengan anggaran

Rp49.900.000,- terealisasi sebesar Rp47.175.000,- atau sebesar

94,54% Output yang dicapai adalah 4 pengembangan sekolah siaga

bencana yang sudah terbentuk untuk menuju sekolah siaga bencana

tingkat madya.

o) Pembuatan Dokumen Penanggulangan Bencana dengan anggaran

Rp286.386.000,- terealisasi sebesar Rp281.921.000,- atau sebesar

98,44% Output yang dicapai adalah Tersusunnya dokumen Rencana

Penanggulangan Bencana. Kegiatan ini mereviuw dokumen RPB,

mereviuw Dokumen Rencana Kontijensi Banjir, mereviuw Dokumen

Rencana Kontijensi Tsunami dan Dokumen Kajian Kekeringan.

2. Program Peningkatan Kesiapsiagaan, Pencegahan dan

Penanggulangan Kebakaran. Program ini didukung dengan anggaran

sebesar Rp708.590.000,- dan terealisasi sebesar Rp686.580.500,-

atau 96,89%. Sasaran dari program ini adalah terciptanya kondisi

masyarakat yang terlindungi dari bencana dan dampak lanjutan

bencana. Adapun kegiatan-kegiatan di dalam program ini adalah

sebagai berikut :

a) Pencegahan, Pelaksanaan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran

dengan anggaran sebesar Rp615.000.000,- terealisasi sebesar

Rp609.428.500,- atau sebesar 99,09%. Output yang dicapai adalah

Dilaksanaknnya Upacara Hari Ulang Tahun Pemadam Kebakaran,

Page 56: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

46

Perlombaan Pemadam Kebakaran Se DIY dan sekitarnya, Demo

Ketangkasan SATGAS BPBD, Sosialisasi Penanganan Kebakaran.

b) Pendidikan dan Pelatihan Bahaya Kebakaran dengan anggaran

sebesar Rp93.590.000,- terealisasi sebesar Rp77.152.000 atau

sebesar 82,44%. Secara fisik untuk kegiatan sudah 100%. Output

yang dicapai adalah Peningkatan kapasitas SDM terkait dalam

pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran di Kabupaten

Bantul dan penyusunan SOP bahaya Kebakaran Terpadu yang

diikuti oleh seluruh OPD dan Relawan di Kabupaten Bantul.

3. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Bencana. Program ini

didukung dengan anggaran sebesar Rp66.770.728.510,- dan terealisasi

sebesar Rp8.289.173.895,- atau 12,14%. Sasaran dari program ini

adalah terciptanya pemulihan dan perbaikan infrastruktur dan

masyarakat pasca bencana. Adapun kegiatan-kegiatan di dalam

program ini adalah sebagai berikut :

a) Relokasi korban bencana alam dengan anggaran sebesar

Rp160.000.000,- terealisasi sebesar Rp158.101.305,- atau sebesar

98,81%. Output yang dicapai adalah terlaksananya bantuan relokasi

rumah bagi 5 KK korban bencana tanah longsor.

b) Penyiapan Lahan untuk Relokasi Bencana Alam dengan anggaran

sebesar Rp1.715.238.000,- terealisasi sebesar Rp715.780.439,-

atau sebesar 41,73%. Output yang dicapai adalah tersedianya lahan

untuk relokasi. Hal ini tidak dapat terserap 100% dikarenakan ada

belanja tanah tidak dapat dilaksanakan dikarenakan status tanah

milik pemda.

c) Bina Lingkungan Sarpras di Lokasi Korban Bencana Alam dengan

anggaran Rp104.750.000,- terealisasi sebesar Rp102.235.000,-

atau sebesar 97,06%. Output yang dicapai adalah pembangunan

drainase untuk warga yang direlokasi.

d) Rekonstruksi Pasca Bencana dengan anggaran sebesar

Rp64.200.266.600 terealisasi sebesar Rp6.749.457.151 atau

Page 57: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

47

sebesar 10,51%. Dana kegiatan Rekonstruksi Pasca Bencana ini

didapat dari Dana Hibah Kementrian Keuangan lewat Badan

Nasional Penanggulangan Bencana yang selanjutnya di catat

sebagai APBD BPBD tahun 2018 akibat dampak bencana badai

cempaka 2017. Ada 5 pembangunan jembatan beserta DED dan

Pengawasan nya yaitu :

- Pembangunan Konstruksi Jembatan Benyo

- Pembangunan Konstruksi Jembatan Dzikrul Ghofilin

- Pembangunan Konstruksi Jembatan Kedungjati

- Pembangunan Konstruksi Jembatan Gayam

- Pembangunan Konstruksi Jembatan Kiringan

Pelaksanaan pemilihan pekerjaan perencanaan/DED 5

jembatan dilaksanakan dengan metode Seleksi (Lelang)

dikarenakan nilai masing-masing paket diatas 100 juta. Usulan

Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) telah disampaikan ke Bag. LPBJ

Setda Kabupaten Bantul selaku UKPBJ Kabupaten Bantul pada

bulan Maret 2019, selanjutnya Pokja UKPBJ Kabupaten Bantul

mengumumkan Seleksi pada akhir bulan Maret 2019.

Pada bulan Mei 2019, Pokja UKPBJ Kabupaten Bantul

melaporkan bahwa proses Seleksi Pekerjaan Perencanaan/DED 5

jembatan GAGAL, dikarenakan tidak ada peserta yang memenuhi

persyaratan sesuai ketentuan sehingga Sekretaris Daerah

Kabupaten Bantul selaku Kepala UKPBJ Kabupaten Bantul

membentuk Pokja Kebencanaan untuk melaksanakan proses

pemilihan penyedia barang/jasa untuk pekerjaan

Perencanaan/DED 5 jembatan.

Pokja Kebencanaan melaksanakan Seleksi Ulang dengan

mengundang kembali peserta untuk mengikuti Seleksi Ulang pada

bulan Juni 2019. Penandatanganan Kontrak Perencanaan/DED

Jembatan dilaksanakan pada bulan Juli 2019 dengan masa kontrak

60 hari kalender. Serah terima produk Perencanaan/DED 5

Page 58: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

48

jembatan pada akhir bulan September 2019. Hasil kajian dan telaah

terhadap sisa waktu untuk pelaksanaan konstruksi 5 jembatan

adalah 2 bulan.

Rekomendasi teknis dari Konsultan Perencana waktu

minimal pelaksanaan konstruksi jembatan adalah 5 bulan, sehingga

sisa waktu tidak memungkinkan untuk pelaksanaan konstruksi di

tahun anggaran 2019. Selanjutnya BPBD Kab. Bantul mengajukan

permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan Hibah RR kepada

BNPB dan Kementrian Keuangan RI agar pelaksanaan konstruksi

dapat dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2020.

e) Rehabilitasi Pasca Bencana dengan anggaran sebesar

Rp590.473.910,-terealisasi sebesar Rp563.600.000,- atau sebesar

95,45%. Dana ini didapat dari Biaya Tak Terduga Pemkab Bantul

tahun 2018.

Berikut tabel sasaran strategis yang diampu oleh program sebagai

berikut :

Tabel. III.7

Sasaran Strategis yang diampu Program

No Sasaran Strategis Program

1. Mengurangi Risiko Bencana

Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban

Bencana Alam

Program Peningkatan Kesiapsiagaan,

Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah

Bencana

Selain program pendukung sasaran ada 4 (empat) program rutin

yang di ampu oleh Sekretaris Pelaksana yang terkait dengan operasional

di Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Program ini bersifat

Page 59: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

49

supporting dari tugas pokok fungsi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah, program tersebut antara lain;

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

Capaian Program ini diukur dengan indikator Nilai AKIP Badan

Penanggulangan Bencana Daerah pada tahun 2018 mentargetkan 85

terealisasi sebesar 80,17 dengan capaian sebesar 94,3%. Capaian

Nilai AKIP di peroleh dari Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintahan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bantul yang di lakukan oleh Inspektorat Kabupaten Bantul.

Pada tahun sebelumnya Nilai AKIP Badan Penanggulangan Bencana

Daerah sebesar 78,51 sehingga pada tahun ini ada kenaikan sebesar

1,6. Program ini di dukung dengan 3 (tiga) Kegiatan, yaitu ;

- Penyediaan Jasa, Peralatan, dan Perlengkapan Perkantoran

- Penyediaan Rapat-rapat, Koordinasi dan Konsultasi

- Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran

Jumlah anggaran di program ini sebesar adalah Rp5.043.203.130,-

dengan realisasi sebesar Rp4.575.022.563,- atau sebesar 90,72%.

adapun realisasi dari kegiatan – kegiatan tersebut adalah sebagai

berikut :

a. Penyediaan jasa, peralatan dan perlengkapan perkantoran pagu

anggaran sebesar Rp533.845.130,- terealisasi sebesar

Rp438.534.582,- atau sebesar 82,15%, output yang dicapai adalah

terealisasikannya pembayaran honor pengelola keuangan, barang

dan kepegawaian, penyediaan benda pos (materai dan perangko),

alat tulis kantor, alat listrik, penyediaan peralatan dan bahan

pembersih, pembayaran rekening air, listrik, telepon, surat kabar

harian, belanja dekorasi, belanja publikasi, sewa frekuensi dan

pajak radio, cetak dan penggandaan.

b. Penyediaan rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dengan pagu

anggaran sebesar Rp360.998.000,- terealisasi sebesar

Rp344.015.261,- atau sebesar 95,30%, output yang di capai adalah

Page 60: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

50

tersedianya makan minum rapat, makan minum tamu dan makan

minum operasinal kegiatan, serta perjalanan dinas luar daerah dan

dalam daerah.

c. Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran dengan pagu

Rp4.148.360.000,- terealisasi Rp3.792.472.720,- atau sebesar

91,42%. Output yang dicapai adalah terbayarnya honorarium 189

orang tenaga kontrak.

Anggaran yang tidak terserap merupakan efisiensi dari penggunaan

anggaran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Capaian Program ini ukur dengan indikator Cakupan pemenuhan

sarana dan prasarana aparatur pada tahun 2019 mentargetkan 100%

terealisasi sebesar 90.1%. Pada tahun sebelumnya capaian indikator

kinerja program ini tercapai sebesar 93,49% di tahun ini mengalami

penurunan sebesar 1%. Jika dibandingkan dengan target akhir tahun

Renstra yang mentargetkan nilai sebesar 100 maka pada tahun ini baru

mencapai sebesar 90,1%. Hal ini dikarenakan ada efisiensi di beberapa

kegiatan. Program ini di dukung dengan 5 (lima) Kegiatan, yaitu ;

- Pembangunan Gedung

- Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan

- Pemeliharaan Rumah dan Gedung Kantor

- Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional

- Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan

Adapun realisasi dari kegiatan - kegiatan tersebut adalah :

a. Pembangunan gedung kantor dengan indikator kinerjanya adalah

jumlah pembangunan gedung pos pemadam kebakaran yaitu 3 pos

di Kecamatan Piyungan, Kecamatan Pundong, dan Kecamatan

Sedayu dengan pagu anggaran sebesar Rp2.157.590.000,-

terealisasi sebesar Rp1.817.248.000,- atau sebesar 84,23% secara

realisasi fisik sudah terlaksana 100%.

Page 61: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

51

b. Pengadaan peralatan dan perlengkapan dengan indikator kinerja

kegiatan adalah jumlah pengadaan peralatan dan perlengkapan

yang diadakan di tahun 2019 ada 19 paket pengadaan yaitu

pengadaan mebelair, pengadaan Alat Komunikasi (HT), pengadaan

Peralatan Dapur, dan pengadaan peralatan dan perlengkapan

kantor (komputer, printer dan LCD Proyektor), dan lain-lain, dengan

pagu anggaran sebesar Rp611.521.000,- terealisasi sebesar

Rp583.265.740,- atau sebesar 95,38% dan realisasi fisik sudah

terlaksana 100%.

c. Pemeliharaan rumah dan gedung kantor dengan indikator kinerja

kegiatan adalah jumlah bulan pemeliharaan dan rehab gedung

dengan pagu anggaran sebesar Rp120.000.000,- terealisasi

sebesar Rp85.841.650,- atau sebesar 95,38% dan realisasi fisik

sudah terlaksana 100%.

d. Pemeliharaan Kendaraan Dinas dan Operasional dengan indikator

kinerja kegiatan jumlah bulan pemeliharaan dan rehabilitasi mobil

pemadam kebakaran. Ada 3 unit mobil pemadam yang di

rehabilitasi, total anggaran utk kegiatan ini sebesar

Rp1.372.540.000,- terealisasi sebesar Rp1.329.576.259,- atau

sebesar 96,87% dan realisasi fisik sudah terlaksana 100%.

e. Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan dengan indikator kinerja

kegiatan jumlah bulan pemeliharaan peralatam dan perlengkapan

kantor dengan pagu anggaran sebesar Rp145.500.000,- terealisasi

sebesar Rp120.099.987,- atau sebesar 82,54%, outputnya adalah

terawatnya peralatan dan perlengkapan kantor serta pemeliharaan

EWS di pantai selatan.

Dari Realisasi Program Sarana dan Prasarana Aparatur tidak dapat

mencapai 100%. Dikarenakan efisiensi pada kegiatan

pemeliharaan peralatan dan perlengkapan yang juga

mempengaruhi jumlah serapan anggaran.

Page 62: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

52

3. Peningkatan Disiplin Aparatur

Capaian dari program ini adalah indikator Cakupan peningkatan disiplin

aparatur pada tahun 2019 mentargetkan 100% terealisasi sebesar

97,92%. Pada tahun sebelumnya capaian indikator kinerja program ini

juga mencapai 90 sehingga di tahun ini tager kinerja masih sama pada

tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan target akhir tahun

Renstra yang mentargetkan nilai sebesar 100 maka pada tahun ini

sudah mencapai 100%. Ada 1 (satu) kegiatan yang diampu di program

peningkatan disiplin aparatur yaitu kegiatan pengadaan sarana dan

prasarana peningkatan disiplin aparatur dengan pagu anggaran

Rp129.999.700,- terealisasi Rp128.835.600,- atau sebesar 99,1%.

Keluaran yang dihasilkan di kegiatan ini adalah berupa belanja pakaian

kerja lapangan untuk Satuan tugas (Pusdalops, PBK, TRC, SAR), dan

pakaian tahan panas.

4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Capaian Program ini ukur dengan indikator Cakupan peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur pada tahun 2019 mentargetkan 100%

terealisasi sebesar 94,04%. Pada tahun sebelumnya capaian indikator

kinerja program ini tercapai sebesar 100 sehingga pada tahun ini

hanmpir sama. Jika dibandingkan dengan target akhir tahun Renstra

yang mentargetkan nilai sebesar 100 maka pada tahun ini mencapai

sebesar 94,04%. Di Program ini hanya ada 1 (satu) kegiatan yaitu

kegiatan Pendidikan, Pelatihan, Sosialisasi, Bimtek dan Peningkatan

Kapasitas Aparatur dengan pagu anggaran sebesar Rp284.925.000,-

yang terealisasi sebesar Rp267.932.500,- atau sebesar 94,04%. Output

dari kegiatan ini adalah peningkatan kapasitas aparatur yang

dilaksanakan 2 x di Banjarnegara dan di tawangmangu selama 2 hari.

Anggaran ini tidak terserap 100% dikarenakan ada efisiensi anggaran.

Permasalahan yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah

perlu perhatian khusus. Berikut tabel permasalahan dan solusi yang

bisa diharapkan.

Page 63: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

53

Tabel. III.8 Permasalahan dan Solusi dalam Fungsi Penunjang

No Permasalahan Solusi

1 Kekurangan personil pengelola pengadaan barang dan jasa

Mengupayakan tambahan tenaga baik ASN maupun non ASN

2 Waktu Pengajuan proses pengadaan lelang terlambat (Triwulan III-IV)

Pembuatan jadwal periodesasi pengajuan berkas permohonan lelang

3 Aplikasi SPSE sering mengalami gangguan

Konsultasi dengan LKPP Jakarta

4 Belum dipahaminya peraturan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

Bimtek, FGD, Forkom pengadaan barang dan jasa

5 Kurangnya personil yang menunjang tupoksi

Mengupayakan pengadaan tenaga non PNS

6 Belum memiliki ruang kerja yang memenuhi syarat yang mengakibatkan kurang nyaman dalam bekerja

Merencanakan rehabilitasi ruang kerja

7 Belum maksimalnya pengelolaan surat menyurat dan peralatannya

Mendayagunakan personil yang ada dan pengelolaan surat-surat sesuai kemampuan SDM

8 Koordinasi pimpinan yang belum maksimal sehingga petugas teknis (staf) sering menunggu perintah sehingga penyelesaian suatu pekerjaan menjadi kurang maksimal

Perlu penguatan komunikasi dan koordinasi di internal unit kerja

C. Akuntabilitas Anggaran

Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan

Pendapatan dan Pembiayaan (Pembiayaan netto) maka jumlah

pendanaan yang dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun

Anggaran 2019 di Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Rp80.690.343.340,- terealisasi sebesar Rp21.135.975.710,- atau sebesar

26,19%.

Page 64: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

54

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2019 yang dialokasikan

untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung

pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :

Tabel III.9

Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2019

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %

1 Mengurangi Risiko Bencana 70.811.414.510 87,76

Jumlah 70.811.414.510 87,76

Belanja Langsung Pendukung 9.878.928.830 12,24

Total Belanja Langsung 80.690.343.340 100

Sumber : Realisasi 2019

Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk

penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk

belanja langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk

program/kegiatan utama sebesar Rp70.811.414.510,- atau sebesar

87,76% dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk

program/kegiatan pendukung sebesar Rp9.878.928.830,- atau sebesar

12,24% dari total belanja langsung.

Sasaran strategis tahun 2019 dibagi 3 program utama yaitu :

1. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Alam dengan anggaran Rp3.332.096.000 atau sebesar 4,13% dari

anggaran belanja langsung, dengan realisasi program sebesar

Rp3.156.213.700 atau sebesar 94,72% dari pagu anggaran program,

sedangkan dari total belanja serapan program ini sebesar 3,91%

2. Program Peningkatan Kesiapsiagaan, Pencegahan dan

Penanggulangan Kebakaran dengan anggaran Rp708.590.000 atau

sebesar 0,88% dari anggaran belanja langsung, dengan realisasi

program sebesar Rp686.580.500 atau sebesar 96,89% dari pagu

anggaran program, sedangkan dari total belanja serapan program ini

sebesar 0,85%

Page 65: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

55

3. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Bencana dengan

anggaran Rp66.770.728.510 atau sebesar 82,75% dari anggaran

belanja langsung, dengan realisasi program sebesar Rp8.289.173.895

atau sebesar 12,41% dari pagu anggaran program, sedangkan dari

total belanja serapan program ini sebesar 10,27%

Penyerapan belanja langsung pada tahun 2019 sebesar 26,12%

dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini

menunjukkan bahwa akuntabilitas kinerja telah efektif jika dibandingkan

dengan penyerapan anggaran daerah. Realisasi anggaran untuk

program/kegiatan utama sebesar 87,76%, sedangkan realisasi untuk

program/kegiatan pendukung sebesar 12,24%.

Jika dilihat dari realisasi anggaran per IKU, penyerapan anggaran

terbesar pada program/kegiatan di IKU Program Peningkatan

Kesiapsiagaan, Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran sebesar

96,89%, sedangkan penyerapan anggaran terkecil pada program/kegiatan

di IKU pada Program Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah

Bencana yaitu hanya 10,27%. Di program ini tidak bisa terserap

dikarenakan ada kendala gagal lelang, sehingga pelaksanaan kegiatan ini

jadi mundur dan di luncurkan kembali di tahun 2020 dengan sistem tender

dini.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2019 yang

dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian

Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut :

Page 66: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

56

Tabel III.10

Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019

No Indikator Kinerja

Kinerja Anggaran

Target Realisasi % Target (Rp) Realisasi

(Rp) %

1

Persentase Sekolah Siaga

Bencana 4,2 4,12 98,09 174.800.000 157.025.000 89,83

2

Persentase kecepatan

reaksi tanggap darurat

bencana yang memenuhi

respons time 15 menit

99 100 100

708.590.000 686.580.500 96,89

3

Persentase Relokasi Warga

63,64 89,09 140 160.000.000 158.101.305 98,81

Sumber : Realisasi 2019

D. Efisiensi Sumber Daya

Efisiensi belanja langsung pada tahun 2019 sebesar 0,24%, dari

total anggaran belanja langsung yang dicairkan. Sehubungan dengan

adanya kendala di salah satu program yang mengampu IKU OPD maka

efisiensi belanja langsung belum bisa terhitung dengan sempurna

dikarenakan 70% anggaran belanja langsung diluncurkan kembali di

tahun 2020 namun demikian efisensi sumber daya tetap menunjukkan

bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi,

yaitu tercapainya target yang telah ditentukan akan tetapi terdapat

penghematan anggaran.

Efisiensi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 73,80%,

sedangkan efisiensi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 14,45%

angka 73,80% itu sebetulnya bukan efisiensi namun sisa anggaran yang

belum dilaksanakan dan dilaksanakan kembali di tahun 2020. Jika dilihat

dari efisiensi anggaran per IKU, efisiensi anggaran terbesar pada

Page 67: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

57

program/kegiatan di IKU Program Pencegahan Dini dan penanggulangan

Bencana Alam pada indikator Persentase Sekolah Siaga Bencana

sebesar 10,16%, sedangkan efisiensi anggaran terkecil pada

program/kegiatan di IKU indikator Persentase Relokasi Warga yaitu

sebesar 1,19%.

Efisiensi belanja langsung tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai

program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan

sebagai berikut:

Tabel III.11

Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

No Indikator Kinerja Anggaran

Target (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi %

1

Persentase Sekolah Siaga

Bencana 174.800.000 157.025.000 17.775.000 10,16

2

Persentase kecepatan reaksi tanggap darurat bencana yang

memenuhi respons time 15

menit

708.590.000 686.580.500 22.009.500 3,10

3 Persentase

Relokasi Warga 160.000.000 158.101.305 1.898.695 1,19

Jumlah 1.043.390.000 1.001.706.805 41.683.195 14,45

Belanja Langsung Pendukung

9.878.928.830 8.953.861.299 925.067.531 9,36

Total Belanja langsung 80.690.343.340 21.135.975.710 59.554.367.630 73,80

Sumber : Realisasi 2019

Page 68: Laporan Kinerja SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ......Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja,

58

BAB IV Penutup

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah

proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-

prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum,

kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan

pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan

yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari

masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Laporan ini memberikan

gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah

sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang

mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul telah

memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran

strategisnya. Sebanyak 1 sasaran dengan 3 Indikator Kinerja Utama (IKU)

yang tertuang dalam Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 - 2021. Secara umum realisasi

masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan target, bahkan ada yang

melebihi target, atau rata-rata tercapai sebesar 100% atau kinerja kriteria

Sangat Tinggi.

Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap

seluruh indikator yang dicantumkan dalam Renstra Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021

khususnya untuk Tahun Anggaran 2019 dipenuhi sesuai dengan harapan