PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu...

13
PIAGAM PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT INSPEKTORAT PROVINSI

Transcript of PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu...

Page 1: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

PIAGAM PENGAWASAN

INTERN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

INSPEKTORAT PROVINSI

Page 2: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

PIAGAM PENGAWASAN INTERN

1. Pengawasan intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk

pemberian keyakinan (assurance activities) dan konsultasi (consulting activities),

yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan sebuah organisasi

(auditi) mencapai tujuannya dengan cara menggunakan pendekatan yang

sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses

manajemen risiko, kontrol (pengendalian), dan tata kelola (sektor publik).

2. Inspektorat Provinsi Jawa Barat adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

(APIP) yang dibentuk dengan tugas membantu Kepala Daerah membina dan

mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah, juga membantu Gubernur

sebagai Wakil Pemerintah Pusat melakukan pengawasan umum dan pengawasan

teknis terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

3. Inspektorat Provinsi Jawa Barat memiliki kewenangan untuk mengakses seluruh

informasi, system informasi, catatan, dokumentasi, aset dan personil pada

Perangkat Daerah dilingkungan Provinsi Jawa Barat yang diperlukan sehubungan

dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawasan intern serta

kewenangan lain sebagaimana tercantum dalam lampiran piagam ini.

4. Seluruh pimpinan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat wajib

menciptakan dan memeliharan Lingkungan Pengendalian yang baik melalui :

a. Penegakan integritas dan nilai etika;

b. Komitmen terhadap kompetensi;

c. Kepemimpinan yang kondusif;

d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;

e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;

f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan

sumber daya manusia;

g. Mewujudkan peran APIP yang efektif;

h. Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.

Page 3: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

7 Januari 2019

Bandung

Page 4: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

1

PENJELASAN / SUPLEMENT PIAGAM PENGAWASAN INTERN

1. PENDAHULUAN

a. Piagam Pengawasan intern (Internal Audit Charter) merupakan dokumen

formal yang menyatakan tujuan, wewenang, kedudukan, dan tanggung jawab

kegiatan pengawasan intern oleh Inspektorat.

b. Piagam Pengawasan Intern merupakan penegasan komitmen Gubernur

terhadap arti pentingnya fungsi pengawasan intern atas penyelenggaraan

pemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

2. KEDUDUKAN DAN PERAN INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT

a. Inspektorat Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas membantu Gubernur

membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintah yang menjadi

Kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah, yang

dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada

Gubernur dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris

Daerah.

b. Struktur dan kedudukan Inspektorat adalah sebagai berikut:

1) Struktur organisasi Inspektorat harus dibentuk sesuai kebutuhan untuk

melaksanakan beban kerja;

2) Inspektorat dipimpin oleh seorang inspektur;

3) Inspektur diangkat dan diberhentikan oleh pejabat Pembina Kepegawaian

sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang pengangkatan

dan pemberhentian Pegawai Negara Sipil (PNS)/Aparatur Sipil Negara

(ASN);

4) Inspektur bertanggung jawab kepada Gubernur.

3. VISI DAN MISI

Inspektorat Provinsi Jawa Barat sebagai Perangkat Daerah tidak membuat visi

misi, namun sebagai pendukung dan pengawalan visi misi yang tertuang dalam

RPJMD 2018 -2023.

Page 5: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

2

Visi : “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan

Kolaborasi”

Misi : 1. Membentuk manusia pancasila yang bertaqwa melalui Peningkatan

Peran Masjid dan tempat Ibadah sebagai pusat peradaban.

1. Melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan

produktif melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif.

2. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan

berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui

peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah.

3. Meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha ekonomi umat

yang sejahtera dan adil melalui pemanfaatan teknologi digital dan

kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku pembangunan.

4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan

kepemimpinan yang kolaboratif antara Pemerintah Pusat, Provinsi

dan Kabupaten/Kota.

4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT

Tugas pokok Inspektorat Provinsi Jawa Barat adalah :

a. Membantu Gubernur dalam membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantu oleh

Perangkat Daerah;

b. Membantu Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP) melakukan

pengawasan umum dan pengawasan teknis.

Fungsi Inspektorat Provinsi Jawa Barat adalah :

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang pembinaan dan

pengawasan serta fasilitasi pengawasam;

b. Penyelenggaraan tugas pembinaan dan pengawasan intern melalui

pemeriksaan (audit), pengusutan (investigasi), reviu, monitoring, evaluasi, dan

kegiatan pengawasan lainnya;

c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan untuk tujuan tertentu atas

penugasan dari Gubernur;

d. Penyusunan laporan hasil pengawasan;

e. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Prvinsi; dan

Page 6: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

3

f. Penyelenggaraan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi lain yang

diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.

Peran Inspektorat Provinsi Jawa Barat selaku Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah harus dapat melaksanakan tugas pokoknya dengan efektif, maka perlu

menjalankan peran :

a. Memberikan keyakinan yang memadai atas aspek ketaatan, ekonomis,

efisiensi, dan efektivitas (3E) pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan

fungsi Pemerintah Daerah;

b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko

dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Daerah; dan

c. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan

fungsi pemerintah Daerah.

5. KEWENANGAN INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT

Untuk dapat memenuhi tujuan dan lingkup pembinaan dan pengawasan intern

secara memadai, Inspektorat Provinsi Jawa Barat memiliki kewenangan untuk:

a. Mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset,

dan personil yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan fungsi

pengawasan intern;

b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan pejabat pada Perangkat

Daerah yang menjadi obyek pengawasan dan pegawai lain yang diperlukan

dalam rangka pelaksanaan pengawasan;

c. Memiliki wewenang untuk menyampaikan laporan dan melakukan konsultasi

dengan Gubernur dan berkoordinasi dengan Pimpinan lainnya;

d. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal;

e. Mengalokasikan sumber daya Inspektorat Provinsi Jawa Barat serta

menetapkan frekuensi, objek, dan lingkup pembinaan dan pengawasan intern;

f. Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan pembinaan

dan pengawasan intern;

g. Meminta dan memperoleh dukungan dan/atau asistensi yang diperlukan, baik

yang berasal dari internal maupun eksternal Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

Barat dalam rangka pelaksanaan fungsi pembinaan dan pengawasan intern.

Page 7: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

4

6. TUJUAN, SASARAN DAN LINGKUP PENGAWASAN INSPEKTORAT PROVINSI

JAWA BARAT

Tujuan penyelenggaraan pengawasan intern oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat

adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan Inspektorat Provinsi

Jawa Barat, yaitu:

a. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah daerah yang bersih, baik dan

akuntabel;

b. Meningkatnya kapabilitas Inspektorat guna mendukung tujuan peningkatan

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berish, bail dan akuntabel.

Serta sasaran pencapaian Inspektorat provinsi Jawa Barat, yaitu :

a. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan urusan wajib dan pilihan pemerintahan

daerah;

b. Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja Pemerintah Daerah;

c. Meningkatnya pengelolaan keuangan dan barang daerah yang akuntabel dan

sesuai standar akuntansi pemerintah;

d. Terciptanya pemerintah daerah yang besih berintegritas tanpa tindak pidana

korupsi;

e. Meningkatnya kompetensi dan kemampuan aparatur pengawasan yang

berkualitas dan handal.

Lingkup pengawasan Inspektorat Provinsi Jawa Barat meliputi:

a. Audit dengan tujuan tertentu termasuk audit ketaatan atas penyelenggaraan

tugas dan fungsi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat;

b. Audit kinerja atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Daerah

Provinsi Jawa Barat, yang mencakup monitoring dan audit kinerja atas

pelaksanaan tugas dan fungsi serta Program Strategis Daerah;

c. Reviu atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(LKPD), reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Provinsi (LKIP),

reviu atas perencanaan dan penganggaran APBD, dan reviu penyerapan

anggaran dan pengadaan barang/jasa;

d. Evaluasi atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Daerah, seperti

evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), evaluasi atas

Page 8: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

5

penggunaan Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan, evaluasi atas

penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota (EPPD), evaluasi atas

LKIP Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Perangkat Daerah Provinsi;

e. Pemberian layanan konsultasi yang berupa : a) konsultasi terpadu atau

pemberian saran perbaikan yang dilakukan bersamaan pada saat pelaksanaan

reviu, maupun evaluasi; b) konsultasi khusus melalui kegiatan Unit Layanan

Konsultasi (Desk Akuntabilitas) secara langsung maupun melalui online;

f. Pemantauan, pendampingan dan aktivitas pengawasan lainnya, antara lain:

Pemantauan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

(RAD PPK)/STRANAS pemantauan Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi

(PMRB), pembinaan Sistem Pengendalian Intern pada Perangkat Daerah,

pengendalian terhadap gratifikasi, penanganan kasus pengaduan masyarakat,

dan pelaksanaan pemeriksaan yang lain atas permintaan Pimpinan.

7. TANGGUNG JAWAB INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT

Dalam penyelenggaraan fungsi pembinaan dan pengawasan intern, Inspektorat

Provinsi Jawa Barat bertanggung jawab untuk:

a. Secara terus menerus mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme

auditor, dan Pejabat Pengawas Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) kualitas

proses pengawasan, dan kualitas hasil pengawasan dengan mengacu kepada

Standar Audit dan Kode Etik yang berlaku;

b. Menyusun, mengembangkan, dan melaksanakan Program Kerja

Pengawasan Tahunan (PKPT) yang peduli risiko, khususnya dalam hal

penentuan skala prioritas dan sasaran pengawasan dengan

mempertimbangkan ketersediaan sumber daya pengawasan, termasuk

mengidentifikasikan dan memutahirkan data semua unit kerja yang dapat

diawasi (Audit Universe) serta data atau dokumen yang diperlukan ;

c. Menjamin kecukupan dan ketersediaan sumber daya Inspektorat sehingga

dapat menyelenggarakan fungsi pembinaan dan pengawasan intern secara

optimal;

d. Melakukan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan;

e. Menyampaikan laporan hasil pengawasan dan laporan berkala akivitas

pelaksanaan fungsi pengawasan intern kepada Gubernur.

Page 9: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

6

8. KODE ETIK DAN STANDAR AUDIT INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT

Piagam Pengawasan intern mensyaratkan bahwa auditor dan Pejabat Pengawas

Fungsional lainnya dalam melaksanakan pekerjaannya harus senantiasa mengacu

pada Standar Audit dan Kode Etik yang ditetapkan oleh Asosiasi Auditor Intern

Pemerintah Indonesia (AAIPI).

9. PERSYARATAN AUDITOR INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT

Persyaratan Auditor Intern yang duduk di Inspektorat Provinsi Jawa Barat paling

kurang meliputi:

a. Memenuhi sertifikasi kompetensi dan persyaratan teknis lainnya sesuai

peraturan perundang-undangan tentang Jabatan Fungsional Auditor/P2UPD;

b. Memiliki integritas dan perilaku yang professional, independen, jujur, dan

objektif dalam pelaksanaan tugasnya;

c. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu

lain yang relevan dengan bidang tugasnya;

d. Wajib mematuhi kode etik dan standar audit APIP;

e. Wajib menjaga kerahasiaan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab pengawasan intern kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan;

f. Memahami prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik dan manajemen

risiko; dan

g. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan

profesionalismenya secara terus-menerus.

10. LARANGAN PERANGKAPAN TUGAS DAN JABATAN AUDITOR/P2UPD

a. Auditor/P2UPD tidak boleh terlibat langsung melaksanakan operasional

kegiatan yang diaudit, atau terlibat dalam kegiatan lain yang dapat

mengganggu penilaian pengawasan intern.

b. Auditor/P2UPD Inspektoran Provinsi Jawa Barat tidak boleh merangkap

jabatan sebagai pejabat struktural.

11. HUBUNGAN KERJA DAN KOORDINASI

Untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi pengawasan

intern, Inspektorat Provinsi Jawa Barat perlu menjalin kerja sama dan

koordinasi dengan perangkat daerah (pelaku objek pengawasan), Kementerian

Page 10: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

7

Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (selaku lembaga yang berwenang untuk merumuskan kebijakan

nasional di bidang pengawasan), Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) dan aparat pengawasan ekstern / Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI).

a. INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT DAN SATUAN KERJA

PERANGKAT DAERAH

1. Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intern, maka hubungan

antara Inspektorat Provinsi Jawa Barat dengan satuan kerja/perangkat

daerah adalah hubungan kemitraan antara auditor dan auditee atau

antara konsultan dengan penerima jasa.

2. Dalam setiap penugasan (penugasan audit maupun konsultasi), satuan

kerja/perangkat daerah harus memberikan dan menyajikan informasi

yang relevan dengan ruang lingkup penugasan.

3. Satuan kerja/perangkat daerah harus menindaklanjuti setiap

rekomendasi audit yang diberikan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat

dan melaporkan tindak lanjut serta status atas setiap rekomendasi audit

kepada Inspektorat Provinsi Jawa Barat sesuai dengan prosedur yang

berlaku.

b. INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT DAN KEMENTERIAN DALAM

NEGERI REPUBLIK INDONESIA (KEMENDAGRI)

1. Partisipasi aktif dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah

(RAKORWASDANAS) sebagai upaya koordinasi, sinkronisasi dan integrasi

pengawasan;

2. Penjabaran kebijakan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah

tahunan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia ke dalam arah

kebijakan dan program kerja pengawasan tahunan Inspektorat;

3. Pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan;

4. Audiensi dan konsultasi pelaksanaan tugas pengawasan; dan

5. Partisipasi aktif dalam kegiatan diskusi, seminar, lokakarya, workshop,

sosialisasi dan bimbingan teknis terkait kegiatan pengawasan.

Page 11: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

8

c. INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT DAN KEMENTERIAN NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

(PANRB)

1. Inspektorat Provinsi Jawa Barat harus menggunakan kebijakan dan

peraturan-peraturan di bidang pengawasan yang dikeluarkan oleh

Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi dalam menentukan arah kebijakan dan program pengawasan

Inspektorat Provinsi Jawa Barat.

2. Berpartisipasi dalam rapat koordinasi pengawasan (RAKORWAS) yang

diselenggarakan oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi guna penyamaan persepsi mengenai

kebijakan pengawasan nasional, sinergi pengawasan nasional, dan

mengurangi tumpang tindih pelaksanaan pengawasan.

3. Koordinasi pelaporan, baik yang bersifat laporan periodik maupun laporan

hasil pengawasan.

d. INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT DAN BADAN PENGAWASAN

KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)

1. Inspektorat Provinsi Jawa Barat menjadi mitra kerja BPKP selaku Pembina

penyelenggaraan SPIP dalam rangka membangun dan meningkatkan

pengendalian intern pemerintah yang meliputi :

a. Penerapan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;

b. Sosialisasi SPIP;

c. Pendidikan dan pelatihan SPIP;

d. Pembimbingan dan konsultasi SPIP; dan

e. Peningkatan kompetensi Auditor aparat pengawasan intern pemerintah.

2. Inspektorat Provinsi Jawa Barat harus menggunakan peraturan-peraturan

di bidang Jabatan Fungsional Auditor yang dikeluarkan oleh BPKP selaku

Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor.

e. INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT DAN APARAT PENGAWASAN

EKSTERN

1. Inspektorat Provinsi Jawa Barat menjadi mitra pendamping bagi aparat

pengawasan ekstern selama pelaksanaan penugasan, baik sebagai

Page 12: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

penyedia data/informasi maupun sebagai mitra satuan kerja/perangkat

daerah pada saat pembahasan temuan audit.

2. Inspektorat Provinsi Jawa Barat dapat berkoordinasi dengan aparat

pengawasan ekstern untuk mengurangi duplikasi dengan lingkup

penugasan Inspektorat APIP pusat/daerah.

3. Tindak lanjut dan status atas setiap rekomendasi audit yang di sampaikan

aparat pengawasan ekstern merupakan bahan pengawasan bagi

Inspektorat Provinsi Jawa Barat tehadap penyelenggaraan tugas dan fungsi

instansi.

4. Inspektorat Provinsi Jawa Barat menyampaikan laporan hasil pengawasan

kepada BPK-RI sebagaimana diwajibkan Undang-Undang Republik

Indonesia nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Keuangan Negara

dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun

2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi Pemgawasan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Terhadap Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Badan Pemeriksa Keuangan.

12. PENILAIAN BERKALA DAN KOMITE AUDIT PENGAWAS APIP

a. Pimpinan Inspektorat Provinsi Jawa Barat secara berkala harus menilai

apakah tujuan, wewenang, dan tanggung jawab yang didefinisikan dalam

piagam ini tetap memadai dalam kegiatan pengawasan intern sehingga dapat

mencapai tujuan.

b. Hasil penilaian secara berkala harus dikomunikasikan kepada Gubernur.

c. Pengawasan terhadap kinerja Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

dilaksanakan oleh Komite Audit yang ditetapkan dengan keputusan

Gubernur.

9

Page 13: PIAGAM PENGAWASAN INTERNinspektorat.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/... · Jawa Barat, yaitu reviu RPJMD, RKPD, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), reviu atas Laporan Kinerja

10

Disahkan Oleh

GUBERNUR JAWA BARAT

MOCHAMAD RIDWAN KAMIL 7 Januari 2019

Bandung