LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

92
LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT PSPP INSYAF SUMUT Dalam upaya mewujudkan PSPP Insyaf Sumut sebagai lembaga penyelenggaran Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Napza secara Prima 2018 PSPP INSYAF SUMUT Jl. Berdikari no 37 Desa Lau Bekeri Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang Sumatera Utara 2018

Transcript of LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Page 1: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

ii

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT PSPP INSYAF SUMUT Dalam upaya mewujudkan PSPP Insyaf Sumut sebagai lembaga penyelenggaran Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Napza secara Prima

2018

PSPP INSYAF SUMUT

Jl. Berdikari no 37 Desa Lau Bekeri Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang Sumatera Utara

2018

Page 2: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

iii

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja PSPP Insyaf Sumut ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas

kinerja pencapaian sasaran strategis Tahun Anggaran 2018. Laporan Kinerja ini merupakan tahun

keempat pelaksanaan Rencana Strategis PSPP Insyaf Sumut Tahun 2015-2019.

Penyusunan Laporan Kinerja PSPP Insyaf Sumut mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PANRB

No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Rencana Strategis PSPP Insyaf Sumut Tahun 2015-2019.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang berfungsi,

antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas

pelaksanaan tugas dan fungsi PSPP Insyaf Sumut dan wujud transparansi serta

pertanggungjawaban kepada masyarakat serta merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan

kinerja setiap unit organisasi di lingkungan PSPP Insyaf Sumut. Kinerja PSPP Insyaf Sumut diukur atas

dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian

sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja PSPP Insyaf Sumut.

Tahun 2018 Secara umum capaian kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan, meskipun, beberapa indikator belum menunjukan capaian sesuai target karena

pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi sangat ditentukan oleh komitmen,

keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen aparatur negara, masyarakat, dunia usaha dan civil

society sebagai bagian integral dari pembaharuan sistem administrasi negara. Berdasarkan analisis dan

evaluasi objektif yang dilakukan melalui Laporan Kinerja PSPP Insyaf Sumut Tahun 2018 ini,

diharapkan dapat terjadi optimalisasi peran kelembagaan dan peningkatan efisiensi, efektivitas, dan

produktivitas kinerja seluruh jajaran pejabat dan pelaksana di lingkungan PSPP Insyaf Sumut pada

tahun-tahun selanjutnya, sehingga dapat mendukung kinerja PSPP Insyaf Sumut secara keseluruhan

dalam mewujudkan Good Governance dan Clean Government.

Lau Bekeri, Januari 2019

Kepala PSPP Insyaf Sumut

Ahd. Sulaiman

Page 3: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Birokrasi merupakan alat utama dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan

karena berfungsi untuk menerjemahkan berbagai keputusan politik ke dalam berbagai kebijakan

publik serta untuk menjamin pelaksanaan kebijakan tersebut secara operasional, terutam

adalam memberikan pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, birokrasi

menjadi faktor penentu keberhasilan keseluruhan agenda negara dan pemerintahan, dalam

kerangka upaya merealisasikan sebuah tata pemerintahan yang baik (good governance).

Secara umum capaian tata kelola pemerintahan yang baik seperti yang ditargetkan

dalam RPJMN 2015-2019, menunjukkan perkembangan yang baik, meskipun beberapa indikator

masih memerlukan kerja keras dan perhatian tidak hanya dari PSPP Insyaf Sumut, namun juga

komitmen, keterlibatan seluruh instansi pemerintah yang terkait. Sedangkan tingkat capaian

kinerja sasaran PSPP Insyaf Sumut sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sebesar 100%

yang dihitung berdasarkan persentase rata-rata capaian sasaran. Dari 3 sasaran ditetapkan,

sebanyak 3 sasaran dinyatakan “berhasil”. Sasaran dinyatakan “berhasil” jika capaiannya ≥ 80%

dari target yang telah ditetapkan. Ke depan untuk mencapai visi PSPP Insyaf Sumut berupa

Mewujudkan Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “ Sumut sebagai lembaga penyelenggara

rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi korban penyalahgunaan napza secara prima.

Untuk mendukung capaian kinerja tahun 2018 telah direalisasikan anggaran sebesar Rp.

11.812.051.293 atau 99,81 % dari pagu sebesar Rp. 11.832.766.000.

Hal tersebut menunjukkan adanya efisiensi/penghematan penggunaan anggaran apabila

dibandingkan dengan capaian kinerja sebesar 100%. Efisiensi tersebut berasal dari pengadaan

barang/jasa, penghematan dalam pelaksanaan kegiatan, seperti pengurangan biaya perjalanan

dinas, rapat konsinyering yang dilaksanakan di hotel dan sinergi dalam monitoring dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan.

Kepala PSPP Insyaf Sumut

Ahd. Sulaiman

Page 4: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 1

B. GAMBARAN UMUM PSPP INSYAF SUMUT ............................................................. 3

C. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN KINERJA ................................................... 17

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL

RPJMN 2015-2019 ........................................................................................................ 20

B. RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 .......................................................................... 22

C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN ....................................................................................... 24

D. SASARAN DAN PROGRAM ........................................................................................... 27

E. RENCANA KINERJA ....................................................................................................... 30

F. PENETAPAN KINERJA .................................................................................................. 30

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA............................................................................................... 40

B. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA .......................................................................... 52

C. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................... 75

BAB IV PENUTUP

A. PENUTUP ......................................................................................................................... 73

LAMPIRAN

1. RENCANA KINERJA TAHUNAN

2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

3. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2018

4. RENCANA AKSI TAHUN 2018

5. DOKUMENTASI

Page 5: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) berdasarkan kepada

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang

mengintrodusir Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang diikuti

dengan terbitnya Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003

Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

29/2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah. Serta Permenpan RB no 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian

kinerja, pelaporan kinerja dantata cara review atas laporan Kinerja Instansi pemerintah, Sistem

AKIP mendorong perbaikan akuntabilitas kinerja melalui perbaikan manajemen pemerintahan,

termasuk sistem perencanaan kinerja, pengukuran, dan pelaporannya.

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan

Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia yang mewajibkan

Kementerian untuk menerapkan sistem akuntabilitas kinerja aparatur dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya, Tuntutan akuntabilitas publik mengharuskan

pemerintah untuk memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan. Unit kerja di lingkungan

Instansi Pemerintah dituntut untuk tidak sekedar melakukan pelaporan kinerja kepada

pemerintahan atasannya (managerial accountability), akan tetapi juga melaporkan kinerja

pemerintah kepada masyarakat luas (public accountability). Sehingga menjadi kewajiban

bagi Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara yang bergerak dalam upaya

merehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA untuk dapat membuat laporan kinerja dan

menyampaikan informasi kinerja secara transparan, tidak saja kepada Direktorat

Rehabilitasi Sosial korban penyalahgunaan Napza sebagai atasan, tetapi juga kepada publik

secara luas.

Page 6: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 2

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2015-2019. Mengamanatkan agenda pembangunan nasional tahun 2015 –

2019,yang berisi nawacita yaitu :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa

aman pada seluruh warga negara.

2. Membangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan demokratif dan

terpercaya.

3. Membanguna Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

dalam kerangka kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan menegakkan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dandaya saing di pasr internasioanl

7. Mewujudkan Kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi

domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa

9. Memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Untuk melaksanakan amanat strategis tersebut Kementerian sosial mendapatkan

tugas sesuai amanat poin tiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka kesatuan, Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf

sumatera Utara Merupakan UPT yang bertanggung jawab pada direktorat Rehabilitasi

sosial bagi korban Napza menjalankan sesuai fungsi dan tugas memberikan perlindungan

sosial dan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahguna napza yang sasarannya

meningkatkan fungsi sosial penyandang masalah agar mampu melaksanakan peran dan

fungsi sosialnya dengan baik. serta mengacu pada Peraturan Menteri Sosial RI No.

106/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial. Instruksi Presiden

(Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur

penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi,

serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan

Page 7: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 3

Untuk memenuhi harapan publik dan dalam rangka memperkuat akuntabilitas instansi

pemerintah, pada tahun 2006 telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Dimana menurut Pasal 20 peraturan tersebut, laporan

kinerja dihasilkan dari suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang

diselenggarakan masing-masing instansi. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)

dimaksudkan sebagai kewajiban Panti Sosial pamardi Putra Insyaf sumatera Utara sebagai instansi

pementintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan hambatan pelaksanaan misi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan

Penetapan Kinerja Tahun 2018, serta sebagai umpan balik untuk memacu perbaikan kinerja di

tahun mendatang.

B. GAMBARAN UMUM PSPP “Insyaf” Sumatera Utara

Permasalahan penyalahgunaan NAPZA di Indonesia menunjukan “trend” meningkat dan

meluas, tidak hanya melanda kalangan menengah ke atas seperti pada awal kemunculannya, tetapi

juga telah menyebar sampai kalangan bawah, dan tidak mengenal usia baik dewasa, remaja bahkan

anak-anak. Dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan NAPZA semakin kompleks dan terkait

dengan banyak aspek, baik aspek hukum, kesehatan, social dan sebagainya. PSPP “INSYAF”

Sumatera Utara merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Rehabilitasi

Sosial Kementerian Sosial RI berperan dalam upaya rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan

NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya). Penanganan yang diberikan

oleh UPT ini menggunakan sistem Panti, dimana penerima manfaat yang bersangkutan

ditempatkan di Panti selama penyelenggaraan proses rehabilitasi, dan sejak tahun 2015 sudah

dikembangkan program rehabilitasi social bagi penyalahguna napza di luar panti melalui

penjangkauan atau outreaching, dimana penerima manfaat tetap berada di keluarga selama

mengikuti program rehabilitasi sedangkan petugas yang datang menjangkau penerima manfaat

tersebut.

Surat Keputusan Menteri Sosial RI No 59/HUK/2003 tanggal 23 Juli 2003, menyebutkan

bahwa tugas dari PSPP “INSYAF” Sumatera Utara adalah memberikan pelayanan dan rehabilitasi

sosial yang bersifat preventif, kuratif, dan promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial,

pelatihan keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi anak-anak korban NAPZA agar

mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan

penyiapan standart pelayanan dan rujukan. Permasalahan penyalahgunaan NAPZA di Indonesia

dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan kecenderungan peningkatan yang sangat pesat,

Page 8: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 4

baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Menurut data terakhir hasil penelitian Badan

Narkotika Nasional ( BNN ) dan Universitas Indonesia tahun 2015 menunjukkan sekitar 4.8 – 5,1

juta jiwa. Kemungkinan besar jumlah tersebut akan terus meningkat.

Hal ini berdasarkan informasi yang disampaikan oleh berbagai media baik cetak maupun

elektronik seringkali diberitakan tentang kasus-kasus yang terungkap oleh pihak yang berwajib

atau kasus terbongkarnya beberapa pabrik produsen NAPZA diberbagai tempat di Indonesia.

Masalah tersebut telah menimbulkan banyak korban, terutama kalangan muda yang termasuk

klasifikasi usia produktif. Masalah ini tidak saja berdampak negative bagi korban atau pengguna

saja tetapi lebih luas lagi berdampak negative bagi keluarga dan masyarakat, perekonomian,

kesehatan nasional( HIV dan hepatitis ) mengancam, dan membahayakan keamanan, ketertiban

bahkan lebih jauh lagi mengakibatkan terjadinya biaya social yang tinggi ( social high cost ) dan

generasi yang hilang ( lost generation )

Upaya yang dilakukan dalam penanggulangan masalah tersebut dilakukan dengan dua

pendekatan yaitu demand dan harm reduction.Demand reduction adalah upaya untuk

mengurangi permintaan akan NAPZA yang berupa kegiatan yang mengarah pada pemulihan

penyalahguna napza mulai program detoksifikasi, rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Harm

reduction adalah program pengurangan dampak buruk dalam bentuk kegiatan penjangkauan dan

pendampingan ( outreach program ), pendidikan dan lain-lain.

Program rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan Napza merupakan serangkaian upaya yang

terkoordinasi dan terpadu terdiri atas upaya medis, bimbingan mental, psikososial, keagamaan,

pendidikan dan pelatihan vokasional untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri,

kemandirian dan menolong diri sendiri serta mencapai keberfungsian sosial sesuai dengan potensi

yang dimiliki baik fisik, mental, sosial dan ekonomi. Pada akhirnya mereka diharapkan dapat

mengatasi masalah penyalahgunaan napza dan kembali berinteraksi dengan masyarakat secara

wajar.

Korban penyalahgunaan Napza sebagai makhluk sosial sama dengan mahluk lainnya untuk

bisa diterima, dihargai dan dihormati sesuai dengan keberadaannya. Akibat langsung dari

penyalahgunaan napza yaitu rusaknya keberfungsian sosial korban penyalahguna napza dalam

masyarakat karena mereka mengalami stigma negatif dari masyarakat. Akibat adanya kondisi

tersebut mengakibatkan korban penyalahgunaan napza mempunyai beberapa masalah yaitu

ketidak mampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya sesuai nilai dan norma yang

berlaku, kesulitan dalam berbahasa/berkomunikasi, sulit dalam mengembangkan kecerdasan,

Page 9: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 5

mengalami masalah emosi dan mengalami hambatan baik dalam pergaulan maupun dalam

memperoleh pekerjaan. Hal ini bila dibiarkan akan menimbulkan masalah baru yaitu masalah

kriminal.

Upaya peningkatan kesejahteraan sosial bagi korban penyalahgunaan Napza merupakan

bagian dari pembangunan bidang kesejahteraan sosial sebagaimana yang telah diamanatkan dalam

Undang-Undang Dasar 1945, Undang-undang RI No. 23 tahun1992 tentang kesehatan, Undang-

undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Undang-Undang Nomor No. 35 Tahun

2009 Tentang Narkotika. Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, Peraturan

Menteri Sosial RI No. 56/HUK/2009, tentang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Dengan gambaran tersebut Korban penyalahgunaan napza membutuhkan sarana untuk

melaksanakan rehabilitasi social guna mewujudkan kesejahteraan sosial dalam segala aspek

kehidupan dan penghidupannya. Sejak berdirinya PSPP “ Insyaf “ tahun1977 dan nulai beroperasi

tahun 1979 yang berlokasi di Jl. Willem Iskandar no 37 Medan dan sejak terbitnya KPEMENSOS RI

No. 09/HUK/2008 tanggal 23 Januari 2008 tentang pemindahan Lokasi PSPP Insyaf ke Desa Lau

Bekeri , kec. Kutalimbaru kab. Deli serdang Sumatera Utara. Maka sangat penting untuk dilakukan

penataan kelembagaan PSPP “ Insyaf “ Sumatera Utara menjadi unit pelaksana teknis di lingkungan

Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial.

PSPP Insyaf sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban

penyalahgunaan Napza Sesuai Peraturan Menteri Sosial RI Nomor. 106/HUK/2009,

tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial, PSPP

“Insyaf” Medan mempunyai tugas dan fungsi,yang kemudian berubah pada tahun 2018

dengan munculnya peraturan menteri social no 16 tahun 2018 tentang organisasi dan tata

kerja UPT Rehabilitasi social bagi penyalahgunaan NAPZA di lingkungan Dirjend Rehsos ,

sebagai berikut :

a. Tugas Pokok

Memberikan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang bersifat Preventif, Kuratif,

Rehabilitatif, Promotif dalam bentuk Bimbingan Fisik, Mental, Sosial, Pelatihan

Keterampilan, Resosialisasi serta Bimbingan Lanjut bagi Korban NAPZA agar mampu

mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, serta pengkajian dan

penyiapan Standar Pelayanan dan Rujukan.

Page 10: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 6

b. Fungsi

a) Penyusunan Rencana dan Program, Evaluasi dan Laporan.

b) Pelaksanaan Registrasi, Observasi, Identifikasi, Diagnosa Sosial dan Perawatan.

c) Pelaksanaan Pelayanan dan Rehabilitasi yang meliputi Bimbingan Mental, Sosial,

Fisik dan Keterampilan.

d) Pelaksanaan Resosialisasi, Penyaluran dan Bimbingan Lanjut.

e) Pelaksanaan Pemberian Informasi dan Advokasi.

f) Pelaksanaan Pengkajian dan Penyiapan Standar Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

g) Pelaksanaan Urusan Tata Usaha.

h) Sebagai pusat pengembangan, penyebaran dan pelayanan kesejahteraan sosial.

i) Sebagai pusat pemberdayaan dan pengembangan kesempatan kerja penerima

manfaat.

j) Sebagai pusat latihan keterampilan.

k) Sebagai pusat advokasi dan informasi kesejahteraan sosial.

l) Sebagai pusat rujukan bagi pelayanan dan rehabilitasi dari lembaga rehabilitasi

lainnya.

m) Sebagai pusat laboratorium rehabilitasi sosial.

1. Landasan Hukum

a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

b. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;

c. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP);

d. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP-

153/M.PAN/9/2004 Tentang Pedoman Umum Evaluasi AKIP;

e. Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan;

f. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 111 /HUK/2009 tentang Indikator Kinerja

Pembangunan Kesejahteraan Sosial;

Page 11: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 7

g. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 106/HUK/2009 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Panti Sosial di Lingkungan Kementerian Sosial;

h. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 56/HUK/2009 tentang Pelayanan Dan

Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif

Lainnya

i. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Sosial;

j. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 186 Tahun 2012 tentang Rencana Strategis

Kementerian Sosial Tahun 2010-2014;

k. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 13 tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan

Rencana Kinerja tahunan, Penetapan kinerja, Rencana aksi dan Laporan Akuntabilitas

kinerja di lingkungan Kementerian sosial.

l. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

m. DIPA Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf“ Nomor : 027-04.2.426763/2018 Tanggal 5

Desember 2017.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2018 Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf

“ Sumut dimaksudkan untuk menyajikan laporan pertanggungjawaban dan informasi

mengenai rencana kerja (performance plan) 2018 dengan capaian kinerja (performance

result) dan selanjutnya mengidentifikasi sejumlah celah kinerja (performance gap) untuk

perbaikan kinerja di masa mendatang di Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “ Sumut.

b. Tujuan

Sebagai bahan evaluasi atas keberhasilan dan kegagalan serta hambatan, permasalahan dan

kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “

Sumatera Utara sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan.

Page 12: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 8

3. Aspek Strategis

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dimana Direktorat Jenderal rehabilitasi Sosial

telah menetapkan 3 prioritas yaitu : 1) Ketelantaran 2) Kecacatan3) Ketunaan Sosial.

Prioritas yang terkait tugas dan fungsi Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban

Penyalahgunaan NAPZA adalah prioritas ketiga ketunaan sosial.Ketunaan Sosial,

meliputi warga masyarakat yang mengalami gangguan fungsi sosial akibat

ketidakmampuan melakukan penyesuaian sosial, yaitu (a) tuna susila; (b) anak

berhadapan dengan hukum/nakal; (c) anak yang membutuhkan perlindungan khusus;

(d) korban penyalahgunaan napza; (e) gelandangan; (f) pengemis; (g) orang dengan

HIV/AIDS; (h) bekas narapidana.

PSPP “ Insyaf Sumut sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari direktorat

Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan napza yang memiliki tugas dan fungsi

memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat preventif, kuratif,

rehabilitatif dan promotif dalam bentuk bimbingan dalam sistem panti.

.Upaya penanggulangan masalah korban penyalahgunaan NAPZA memerlukan

penanganan yang serius, terpadu, terarah dan berkesinambungan serta melibatkan

berbagai profesi dan lintas sektoral. Penanggulangan korban penyalahgunaan NAPZA,

telah dilakukan berbagai pihak, baik oleh pemerintah maupun masyarakat

(Yayasan/Orsos/LSM) mulai dari upaya pencegahan, rehabilitasi sosial maupun

perlindungan dan advokasi sosial bagi korban penyalahgunaan NAPZA. Data-Data

Strategis :

1) “40-50 orang di Indonesia mati setiap hari akibat penyalahgunaan narkoba.”

(Presiden Jokowi Kuliah Umum di UGM, 10/12/2014)

2) 2011: 2,2% (± 4,2 juta) penduduk Indonesia usia 10- 59 th menggunakan narkoba.

2015: prevalensi 2,8% (5,1 juta)” (Puslitkes UI, 2011)

3) Tercatat: 2011, siswa SMP pengguna napza 1.345 orang.2012naik 1.424 orang. Jan-

Feb2013, 262 pengguna baru . ” (Polda Metro Jaya, 2013)

4) Jumlah sesungguhnya bisa 10 x lipat dari yang terdata.”(Prof. Dadang Hawari, Fak.

Kedokteran UI, 2013)

Page 13: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 9

Permasalahan yang dihadapi organisasi dalam hal penanganan korban penyalahgunaan

NAPZA :

1) Penyalahgunaan NAPZA berdampak pada aspek biopsikososial spiritual (bagi

individu, keluarga, dan lingkungan), sehingga diperlukan intervensi yang

komprehensif meliputi: medis, sosial, individu, keluarga dan lingkungan.

2) Korban penyalahgunaan NAPZA memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi

dinamika masalah dan dampak dari zat yang disalahgunakan

3) Perilaku penyalahgunaan Napza adalah penyakit yang rentan kambuh, sehingga

dibutuhkan proses pemulihan seumur hidup, yang melibatkan keluarga dan

lingkungan/masyarakat.

Melihat kondisi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan langkah-langkah :

1) Rehabilitasi sosial hendaknya dilaksanakan secara komprehensif menangani bukan

hanya Korban Penyalahgunaan Napza, tetapi juga keluarga dan lingkungan asalnya.

2) Mengkombinasinasikan terapi biopsikologis dengan layanan sosial yang

dibutuhkan penyalahguna napza.”

Isu Strategis yang dihadapi :

1) Peningkatan kualitas manajemen dan sistem informasi data

2) Pengembangan model layanan berbasis hak &comprehensive care, dengan

pendekatan sosial

3) Penguatan dan pengembangan kerjasama melalui kemitraan strategis (cross

cutting issues)

4) Fasilitasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan lokal masyarakat

5) Penguatan keluarga dan pemberdayaan masyarakat (pendekatan berbasis

masyarakat)

6) Sosialisasi, Promosi, Kampanye Sosial

Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA

2015-2019 merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran

sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun. Rencana

penanganan masalah penyalahgunaan NAPZA pada Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban

Page 14: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 10

Penyalahgunaan NAPZA melihat perlu adanya pengembangan program dan kegiatan

sebagai berikut :

1. Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA dan Pengembangan Peran Masyarakat.

Program pencegahan yang dilaksanakan oleh Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban

Penyalahgunaan NAPZA diarahkan agar masyarakat terutama remaja mempunyai ketahanan

dan daya tangkal terhadap penyalahgunaan NAPZA, serta pemberdayaan peran masayarakat

untuk aktif dalam penanggulangan NAPZA di lingkungannya.Guna meningkatkan kemampuan

dan efektifitas masyarakat dalam melakukan usaha-usaha pencegahan perlu dilakukan

peningkatan kapasitas masyarakat. Peningkatan kapasitas ini diantaranya dilakukan dengan

memberikan penguatan/pembekalan/pemantapan kepada kelompok-kelompok masyarakat

agar meningkat pengetahuan dan keterampilannya dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA

dan menerbitkan buku pedoman pencegahan, dan modul yang berisi tentang begaimana

melakukan pencegahan secara efektif dan efisien dengan mendayagunakan berbagai potensi

dan sumber yang ada di masyarakat.

2. Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA

Masalah penyalahgunaan NAPZA merupakan persoalan yang kompleks. Kondisi tersebut

melahirkan berbagai pendekatan rehabilitasi yang berbeda-beda. Memperhatikan kondisi ini

maka diperlukan upaya untuk mengadopsi dan mensosialisasikan berbagai

pendekatan/metode rehabilitasi sehingga memungkinkan masyarakat terutama penyalahguna

dan keluarga dapat memilih untuk menggunakan dan atau mengembangkannya.Disamping

diperlukan pengembangan metode rehabilitasi, program lain yang perlu terus dilakukan adalah

:

a. Peningkatan kapasitas petugas rehabilitasi sosial;

b. Peningkatan keterlibatan keluarga pecandu dalam proses rehabilitasi sosial;

c. Menciptakan, membina dan mengembangkan kerjasama lembaga-lembaga rehabilitasi

sosial

d. Peningkatan jangkauan pelayanan dan rehabilitasi, selain dilaksanakan dengan basis panti,

juga dilaksanakan rehabilitasi berbasis masyarakat (RBM) melalui kegiatan penjangkauan

dan pendampingan.

Page 15: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 11

3. Resosialisasi dan Pembinaan Lanjut Korban NAPZA

Salah satu kesulitan dalam memelihara pemulihan yang telah dicapai oleh seorang pecandu

adanya sikap dan pandangan negatif dari lingkungan sosialnya sehingga mencapai suasana yang

tidak kondusif bagi mereka untuk melanjutkan kehidupannya secara wajar. Untuk terciptanya

kondisi ini perlu dilakukan berbagai kegiatan yang meliputi sosialisasi, peningkatan kapasitas

petugas, pembentukan dan pembinaan jejaring, pelibatan keluarga dan masyarakat, pemberian

bantuan usaha ekonomi produktif bagi eks klien dan recovering addict non residential, advokasi

sosial dan kemitraan dengan dunia usaha. Faktor lain yang perlu terus ditingkatkan adalah

aksebilitas bagi eks korban NAPZA yang sudah mendapat pelatihan keterampilan terhadap

tempat-tempat kerja, sebagai tempat penyaluran setelah dia selesai direhabilitasi.

4. Kelembagaan Penanggulangan Korban Penyalahgunaan NAPZA

Banyak jumlah penyalahgunaan NAPZA dan luasnya persebaran masalah sosial ini

memerlukan tindakan nyata berupa peningkatan aksebilitas kelompok sasaran untuk

mendapatkan pelayanan rehabilitasi. Guna meningkakan aksebilitas pelayanan ini paling tidak

harus dibangun di setiap provinsi 1 (satu) panti rehabilitasi sosial milik pemerintah daerah yang

didanai dari APBD. Guna mencapai tujuan tersebut, pemerintah pusat memfasilitasi dan

memberikan asistensi baik teknis maupun non teknis yang disesuaikan dengan kebutuhan,

kemampuan dan kesiapan pemerintah daerah berdasarkan skala prioritas. Selain itu dalam

rangka memberikan advokasi terhadap hak-hak klien penyalahguna NAPZA untuk

mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan menghindarkan mereka dari mal praktek, maka

kegiatan kelembagaan diarahkan pada penentuan standar pelayanan minimal,sehingga setiap

lembaga pelayanan dan rehabilitasi sosial korban NAPZA harus mencapai/memiliki standar

minimal yan harus dipenuhi dalam operasional kegiatan yang meliputi standar kelembagaan.

c. Tugas Pokok

Memberikan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang bersifat Preventif, Kuratif,

Rehabilitatif, Promotif dalam bentuk Bimbingan Fisik, Mental, Sosial, Pelatihan

Keterampilan, Resosialisasi serta Bimbingan Lanjut bagi Korban NAPZA agar mampu

mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, serta pengkajian dan

penyiapan Standar Pelayanan dan Rujukan.

Page 16: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 12

d. Fungsi

a) Penyusunan Rencana dan Program, Evaluasi dan Laporan.

b) Pelaksanaan Registrasi, Observasi, Identifikasi, Diagnosa Sosial dan Perawatan.

c) Pelaksanaan Pelayanan dan Rehabilitasi yang meliputi Bimbingan Mental, Sosial,

Fisik dan Keterampilan.

d) Pelaksanaan Resosialisasi, Penyaluran dan Bimbingan Lanjut.

e) Pelaksanaan Pemberian Informasi dan Advokasi.

f) Pelaksanaan Pengkajian dan Penyiapan Standar Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

g) Pelaksanaan Urusan Tata Usaha.

h) Sebagai pusat pengembangan, penyebaran dan pelayanan kesejahteraan sosial.

i) Sebagai pusat pemberdayaan dan pengembangan kesempatan kerja klien.

j) Sebagai pusat latihan keterampilan.

k) Sebagai pusat advokasi dan informasi kesejahteraan sosial.

l) Sebagai pusat rujukan bagi pelayanan dan rehabilitasi dari lembaga rehabilitasi

lainnya.

m) Sebagai pusat laboratorium rehabilitasi sosial.

4. Struktur Organisasi dan SDM

Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” sebagai salah satu Unit Kerja Eselon III dilingkungan Direktorat

Jenderal Rehabilitasi Sosial, struktur organisasinya berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI

Nomor: 86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial terdiri dari tiga unit

kerja eselon IV dengan uraian tugas dan fungsi sebagai berikut:

Page 17: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 13

Gambar 1.

Struktur organisasi Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Medan

a. Sub Bagian Tata Usaha

Melakukan dukungan pelayanan administrasi, penyiapan penyusunan rencana anggaran,

urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta

kehumasan.

b. Seksi Program dan Advokasi Sosial

Menyusun rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian informasi,

advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi,

pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan

rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA.

c. Seksi Rehabilitasi Sosial

Melakukan observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan

diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik,

keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi korban penyalahgunaan NAPZA.

KEPALA

SUB BAG TU

REHSOS PAS

JABATAN

FUNGSIONAL

Page 18: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 14

5. Sumber Daya Manusia

Guna memperlancar pelaksanaan tugas Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera

Utara didukung oleh potensi sumber daya manusia (SDM) sebanyak 36 orang personel

(Data sampai Desember 2017). Secara rinci dapat dilihat pada tabel.

Tabel 1.1. SDM PSPP INSYAF sumatera utara

Jenis Pendidikan

Jml

Gol.

Jml SD SMP SMA D2/D3 S1 S2 S3 I II III IV

0 1 19 4 9 2 - 35 1 13 9 2 35

Sumber :Su bag TU PSPP Insyaf Sumatera utara

Komposisi umur SDM PSPP Insyaf Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.2. Komposisi Pegawai PSPP Insyaf Sumatera utara menurut umur

Sumber : Subag Sub Bag TU PSPP Insyaf tahun 2018 data diolah

Dari Tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa jumlah SDM yang dimiliki PSPP Insyaf untuk

mendukung rencana strategis dalam menjalankan visi dan misinya masih sangat rendah ditambah

dengan rentang usia pegawai yang sebagian besar sudah mencapai usia mendekati pensiun

sehingga dapat dimungkinkan berkinerja rendah karena faktor usia dan kesehatannya menurun.

Page 19: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 15

6. Gambaran Kegiatan di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf ”Sumatera Utara

Berikut ini kami sampaikan penjelasan singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Panti

Sosial Pamardi Putra “Insyaf ” Sumatera Utara berikut output yang akan dihasilkan, sesuai dengan

tugas dan fungsi masing-masing bagian sebagai berikut:

a. Sub Bagian Tata Usaha

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub Bag. Tata usaha antara lain :

1) Melakukan persiapan bahan rencana kegiatan tahunan.

2) Melakukan urusan surat menyurat.

3) Mendistribusikan dan menindaklanjuti surat.

4) Menyiapkan bahan laporan kegiatan panti.

5) Melakukan kegiatan administrasi perkantoran.

6) Menghimpun dan merekap DP3, DUK, dan Daftar Hadir.

7) Menyiapkan urusan cuti, KARIS/KARSU, ASKES dan TASPEN.

8) Menyiapan usulan diklat pegawai dan kenaikan pangkat serta kenaikan gaji berkala.

9) Menyiapkan bahan mutasi dan pembinaan pegawai.

10) Menyiapkan bahan sangsi administrasi kepegawaian.

11) Menyiapkan analisa kebutuhan pegawai.

12) Menyiapkan urusan gaji dan honor pegawai.

13) Menyiapkan rencana dan analisa penggunaan dana rutin.

14) Melakukan penyusunan anggaran dan pembahasan.

15) Menyiapkan bahan panduan operasional panti.

16) Menyiapkan laporan realisasi keuangan.

17) Melakukan Unit Akutansi Wilayah (UAW) dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI)

mengenai barang dan keuangan, data inventaris barang, ruangan, gedung, laporan

mutasi, penghapusan, penggunaan dan memelihara keamanan barang.

18) Mengusulkan kepanitiaan perlengkapan.

19) Menyiapkan analisa Kebutuhan Perlengkapan Kantor, dapur dan asrama.

20) Menyelenggarakan keamanan, kebersihan dan penerangan lingkungan panti.

21) Menyiapkan bahan permakanan dan kebutuhan klien.

22) Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional dalam rangka

penyusunan laporan kegiatan panti.

Page 20: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 16

23) Menyiapkan bahan kehumasan.

24) Menyiapkan bahan dokumentasi pameran, dan sosialisasi program.

25) Melakukan penyiapan bahan LAKIP serta program dan informasi.

2. Seksi Program dan Advokasi Sosial

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Program dan Advokasi antara lain :

1) Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang

berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

2) Melakukan perumusan rencana kegiatan tahunan.

3) Melakukan konsultasi kegiatan kepada pimpinan.

4) Melakukan pengkajian program, penyiapan standarisasi pelayanan, pemantauan

dan evaluasi.

5) Melakukan penyiapan bahan program pendampingan yang memerlukan advokasi.

6) Melakukan penyusunan bahan program pelayanan.

7) Menyiapkan bahan panduan operasional panti.

8) Menyiapkan bahan panduan petugas pelayanan klien.

9) Melakukan program persatuan orang tua klien (POT)/keluarga melalui Program

Parenting Skill dan Family Support Group (FSG).

10) Melakukan pendistribusian informasi ketentuan/peraturan/tata tertib setiap unit

pelayanan dan klien yang wajib dipatuhi.

11) Melakukan pendampingan penyesuaian bagi setiap klien yang terhambat selama

mengikuti tahapan/proses rehabilitasi dalam panti.

12) Melakukan penghimpunan, pengolahan hasil pelaksanaan kegiatan bidang sebagai

bahan laporan.

13) Melakukan penyelenggaraan dan pengolahan perpustakaan.

14) Melakukan penghimpunan, pengolahan data dan informasi sebagai bahan

penyusunan laporan.

15) Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional dalam rangka

penyusunan laporan kegiatan panti.

16) Melakukan tugas lain dari kepala panti sesuai peraturan yang berlaku.

Page 21: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 17

3. Seksi Rehabilitasi Sosial

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Rehabilitasi Sosial antara lain :

1) Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang

berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya

2) Membagi tugas/kegiatan kepada staf.

3) Melakukan persiapan rencana kegiatan bimbingan fisik, perawatan kesehatan,

mental, sosial, dan keterampilan serta mengkonsultasikan kepada kepala panti.

4) Melakukan koordinasi kegiatan tahunan dengan unit terkait.

5) Melakukan penyusunan kurikulum, seleksi, kegiatan bimbingan sosial, mental, fisik,

kecerdasan dan keterampilan.

6) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan rehabilitasi sosial termasuk

perkembangan klien.

7) Melakukan identifikasi, registrasi, seleksi dan penerimaan serta penjelasan program

kepada calon klien.

8) Melakukan tes awal untuk pengungkapan dan pemahaman masalah (assessment).

9) Melakukan tes penelusuran minat dan bakat termasuk kemampuan IQ dan EQ.

10) Melakukan penempatan klien dalam program.

11) Melakukan pendekatan kepada masyarakat, dunia usaha dan instansi terkait dalam

rangka penyiapan resosialisasi.

12) Melakukan magang klien pada perusahaan dan atau tempat usaha sesuai jenis

keterampilan.

13) Melakukan penyiapan bahan rujukan sesuai masalah.

14) Melakukan konsultasi keluarga.

15) Melakukan penyiapan bahan kelengkapan file klien.

16) Melakukan kegiatan extra kurikuler.

17) Melakukan penyelenggaraan pengasramaan.

18) Melakukan penyiapan kegiatan UEP, magang, wirausaha dan kunjungan keluarga.

19) Melakukan penyiapan bahan keterampilan, bimbingan kecerdasan dan kesehatan.

20) Melakukan peningkatan pengetahuan umum dan kecerdasan.

21) Melakukan pembinaan terhadap pengasuh dan instruktur.

Page 22: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 18

22) Melakukan konsultasi kegiatan dengan pimpinan.

23) Melakukan penghimpunan, pengolahan data dan informasi sebagai bahan

penyusunan laporan.

24) Melakukan tugas lain dari kepala panti sesuai peraturan yang berlaku.

C. Sistematika Penulisan LAPORAN KINERJA

LKj ini disusun untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf “

Sumut selama satu tahun. Capaian kinerja (performance result) tahun 2018 diperbandingkan

dengan Rencana kinerja (performance plan) tahun 2018 dan dianalisis sebagai tolak ukur

keberhasilan tahunan organisasi. Analisis capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan

kinerja di masa mendatang. Dengan pola pikir tersebut maka sistematika penyajian LAKIP Panti

Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “ Sumut adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas penjelasan umum organisasi, dengan aspek

strategis organisasi serta isu strategis yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja 2018, menjelaskan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Kepala UPT

PSPP Insyaf Sumatera Utara Ke Direktur Rehaabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan

NAPZA tahun 2018.

Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan

A. Capaian Kinerja organisasi

Pada Sub bab ini disajikaan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan

kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebutdilakukan

analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional.

Page 23: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 19

5. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.

7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian pernyataan kinerja.

B. Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah

digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian

kinerja

C. Realisasi Anggaran

Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA dan

menguraikan rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan kinerja di masa yang akan

datang.

Lampiran :

1. Rencana Kinerja Tahunan tahun 2018 PSPP Insyaf Sumatera Utara

2. Indikator Kinerja tahun 2018 PSPP Insyaf Sumatera Utara

3. Indikator Kinerja Utama tahun 2018 PSPP Insyaf Sumatra utara

4. Penetapan Kinerja tahun 2018 PSPP Insyaf sumatara Utara

Page 24: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 20

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, PSPP

Insyaf Sumatera Utara berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada :

a. RPJMN 2015-2019;

b. Renstra PSPP Insyaf Sumatera utara 2015-2019;

c. Penetapan Kinerja Tahun 2018.

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 merupakan tahap

ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2015-

2025 yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007.Visi Pembangunan

Nasional Jangka Panjang 'terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan

berkepribadian berlandaskan gotong royong. Upaya mencapai visi jangka panjang tersebut

harus disusun secara sistematik dan berkesinambungan, terorganisir, dan dilaksanakan

dengan penuh ketekunan, disiplin, dan kerja keras yang dinyatakan dalam rumusan misi

dan sasaran .

Misi pembangunan 2015 - 2019 adalah :

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara

hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara

maritime.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang mandiri, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

Page 25: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 21

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial. Dengan amanah diatas maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015 -

2019 ini jugadiarahkan untuk menjadi sebuah rencana kerja jangka menengah yang bersifat

menyeluruh. Persoalan yang bersifat lintas sektor harus ditanganisecara holistik dan tidak

terfragmentasi sehingga dapat menyelesaikanpersoalan yang sebenarnya.Pencapaian kinerja

pembangunan tersebut menjadi komitmen semua pihakkhususnya instansi pemerintah untuk dapat

merealisasikannya secarasungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.

Sementara itu ada juga 9 program unggulan yang diberi nama nawacita, salah satunya tentang

komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Komitmen inilah yang saat ini dinantikan seluruh

rakyat Indonesia agar Presiden Jokowi mengambil langkah tegas menyelamatkan KPK.

Berikut 9 program unggulan Presiden yang di sebut dengan “nawa Cita”:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa

aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintah yang

bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang

bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor strategis

ekonomi domestic.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

Page 26: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 22

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

B. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019

Renstra PSPP Insyaf Sumatera Utara tahun 2015-2019 telah disusun dan telah direvisi yang

disesuaikan dengan perkembangan terkini sehingga ditetapkan oleh Direktur Rehabilitasi

Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA sebagai berikut :

A. Visi dan Misi

a. V i s i

Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode

perencanaan.Visi Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” adalah ;

“Mewujudkan Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “ Sumut sebagai lembaga

penyelenggara rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi korban penyalahgunaan

napza secara prima.

Visi ini mengandung arti bahwa PSPP “Insyaf” Medan sebagai sebuah institusi sosial

dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya dilaksanakan secara profesional

berkualitas, memenuhi standar nasional sebagai sebuah lembaga pelayanan dan

rehabilitasi sosial korban Napza, sehingga menjadikan PSPP “Insyaf” Medan tidak hanya

institusi yang memberikan pelayanan saja namun menjadi pusat percontohan bagi panti

lainnya dalam kurun waktu lima tahun (tahun 2019).

b. M i s i

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi .Untuk mewujudkan visi di atas, PSPP “Insyaf” Medan mempunyai misi

sebagai berikut :

Misi 1:

Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi Sosial bagi penyalahguna napza sesuai dengan norma,

prosedur dan standar pelayanan;

Page 27: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 23

Misi 2:

Melaksanakan program dan advokasi pelayanan rehabilitasi social bagi korban penyalahguna

napza yang efisien dan efektif;

Misi 3:

Melaksanakan dukungan, manajemen pelayanan rehabilitasi sosial dalam panti yang akuntabel,

transparan, dan efisien

B. Maksud dan tujuan

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk

mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu

strategis. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan

dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

Adapun maksud dan tujuan Renstra Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf” Sumut 2015-2019

diarahkan untuk mendukung capaian kinerja Kementerian Sosial untuk mencapai kinerja

tersebut, Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumut menetapkan tujuan Renstra 2015-2019

sebagai berikut :

a. Maksud

Rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan napza yang diselenggarakan melalui

sistim panti dan luar panti.

b. Tujuan

a. Mewujudkan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penerima manfaat sesuai dengan

standar pelayanan yang berlaku , sehingga penerima manfaat dapat berfungsi sosial

dengan baik.

b. Menciptakan target pelayanan rehabilitasi dan advokasi sosial yang tepat sasaran

c. Menciptakan manajemen pelayanan rehabilitasi sosial dalam panti yang akuntabel,

transparan, dan efisien

Page 28: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 24

d. Sasaran

1. Meningkatnya fungsi sosial penyandang masalah yang mampu melaksanakan peran

dan fungsi sosial melalui pelaksanaan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi

sosial.

2. Meningkatnya sarana infrastruktur untuk mendukung proses rehabilitasi sosial bagi

korban penyalahgunaan napza.

C. Strategi dan Kebijakan

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan

dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Kebijakan adalah

pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih,

agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Berikut strategi dan kebijakan yang sudah

dirumuskan PSPP Insyaf, yakni :

Strategi

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas penerima manfaat dalam kemampuan

sosialnya dengan melaksanakan kegiatan rehabilitasi sosial.

2. Pemenuhan kebutuhan dasar penerima manfaat

3. Peningkatan jumlah masyarakat yang dapat mengakses Program rehabsos di PSPP

Insyaf dengan memanfaatkan peran lembaga terkait, Orsos, Dinas sosial, dan

Tokoh mayrarakat dengan penyuluhan, sosialisasi, dsb serta mengoptimalkan

penggunaan sarana dan prasarana

4. Peningkatan kemampuan petugas dalam upaya tindakan reaksi cepat, dan

advokasi bagi korban penyalahgunaan napza

5. Melaksanakan fungsi manajemen, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

kegiatan dan pengawasan

Page 29: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 25

Kebijakan

1. Memanfaatkan sarana, prasarana dan SDM yang tersedia untuk untuk melaksanakan

program rehabilitasi sosial secara optimal, guna mencapai peningkatan kemampuan

sosial penerima manfaat

2. Memberikan pemenuhan kebutuhan dasar penerima manfaat sesuai haknya secara

wajar dan sesuai standar yang berlaku.

3. Memanfaatkan peranan lembaga terkait yang ada serta mengoptimalkan penggunaan

sarana prasarana dalam rangka peningkatan kuantitas masyarakat dalam mengakses

program rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan napza

4. Memanfaatkan SDM yang ada untuk menjadi pelaksana kegiatan advokasi

5. Memanfaatkan sdm yang ada dan sarana prasarana untuk melaksanakan

administrasi pelayanan rehabilitasi sosial

Untuk dapat melihat relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran, dan

kebijakan, dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1.

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

Visi : Mewujudkan Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “ Sumut sebagai lembaga penyelenggara

rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi korban penyalahgunaan napza secara prima.

Misi 1 : Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi Sosial bagi penyalahguna napza sesuai

dengan norma, prosedur dan standar pelayanan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan

pelayanan dan

rehabilitasi

sosial bagi

penerima

1. Meningkatnya

kualitas

Kemampuan

sosial penerima

manfaat

1. Peningkatan

kualitas dan

kuantitas penerima

manfaat dalam

kemampuan

1. Memanfaatkan sarana,

prasarana dan SDM

yang tersedia untuk

untuk melaksanakan

program rehabilitasi

Page 30: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 26

manfaat sesuai

dengan

standar

pelayanan

yang berlaku ,

sehingga

penerima

manfaat dapat

berfungsi

sosial dengan

baik

sosialnya dengan

melaksanakan

kegiatan

rehabilitasi sosial.

sosial secara optimal

optimal, guna mencapai

peningkatan

kemampuan sosial

penerima manfaat

Misi 2 : Melaksanakan program dan advokasi pelayanan rehabilitasi social bagi

korban penyalahguna napza yang efisien dan efektif;

Tujuan sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan

target

pelayanan

rehabilitasi

dan advokasi

sosial yang

tepat sasaran

Meningkatnya

jumlah

masyarakat yang

dapat mengakses

program

rehabilitasi sosial

di PSPP Insyaf

sumut sehingga

menghasilkan

target yang tepat

sasaran

Meningkatnya

jumlah

masyarakat yang

dapat diadvokasi

dan dijangkau,

dalam upaya

pencegahan

penyalahgunaan

napza

Peningkatan jumlah

masyarakat yang dapat

mengakses Program

rehabsos di PSPP

Insyaf dengan

memanfaatkan peran

lembaga terkait, Orsos,

Dinas sosial, dan Tokoh

mayrarakat

denganpenyuluhan,sos

ialisasi, dsb serta

mengoptimalkan

penggunaan sarana

dan prasarana

Peningkatan

kemampuan petugas

dalam upaya tindakan

reaksi cepat, dan

advokasi bagi korban

penyalahgunaan napza

Memanfaatkan peranan

lembaga terkait yang ada

serta mengoptimalkan

penggunaan sarana

prasarana dalam rangka

peningkatan kuantitas

masyarakat dalam

mengakses program

rehabilitasi sosial bagi

korban penyalahgunaan

napza

Memanfaatkan SDM yang

ada untuk menjadi

pelaksana kegiatan

advokasi

Page 31: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 27

D. Sasaran dan Program

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya

pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program

dan kegiatan prioritas.

Program yang disusun oleh PSPP Insyaf Sumut merupakan program prioritas RPJMN

yang sesuai dengan tugas dan fungsi PSPP Insyaf sebagai UPT dari Direktorat Rehabilitasi

Sosial Korban Penyalahgunaan Napza yaitu sebagai penyelenggara pelayanan dan

rehabilitasi korban penyalahgunaan napza yang selanjutnya dijabarkan kedalam beberapa

kegiatan untuk masing-masing program tersebut.Pemilihan kegiatan untuk masing-masing

program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah.

Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indikator kinerja

program yang berisi outcome program. Outcome program merupakan manfaat yang

diperoleh dalam jangka menengah yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan

dalam satu program. Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat

langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh PSPP Inyaf Sumatera Utara.

Pendanaan indikatif merupakan perkiraan kebutuhan anggaran pembiayaan/pendanaan

untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun.

Pencapaian misi pertama ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas sebagai

berikut:

Misi 3 : Melaksanakan dukungan, manajemen pelayanan rehabilitasi sosial dalam panti

yangakuntabel, transparan, dan efisien

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Menciptakan

manajemen

pelayanan

rehabilitasi

sosial dalam

panti yang

akuntabel,

transparan,

dan efisien

Terciptanya

kualitas

administrasi

pelayanan dan

rehabilitasi sosial

dalam panti

Melaksanakan fungsi

manajemen,

perencanaan,

pengorganisasian,

pelaksanaan kegiatan

dan pengawasan

Memanfaatkan sdm yang

ada dan sarana prasarana

untuk melaksanakan

administrasi pelayanan

rehabilitasi sosial

Page 32: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 28

1) Program Rehabilitasi sosial

Program ini bertujuan untuk meningkatkan keberfungsian individu yang menjadi

korban penyalahgunaan napza baik dalam kualitas keberfungsian sosial maupun jumlah

penyandang masalah yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi sosial, dengan prioritas

kegiatan adalah:

• Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah korban

penyalahgunaan napza

• Penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar penyandang masalah korban

penyalahgunaan napza

Pencapaian misi kedua ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas sebagai

berikut:

Program perlindungan dan advokasi sosial

Program ini bertujuan untuk peningkatan jumlah masyarakat yang dapat mengakses

pelayanan rehabilitasi sosial dan mengadvokasi korban penyalahgunaan napza, melalui

kegiatan sebagai berikut :

• Penjajakan

• Sosialisasi

• Advokasi

• Publikasi

• Outreach/penjangkauan

• IPWL ( institusi Penerima Wajib Lapor )

• TRC ( tindakan reaksi cepat )

• Pelayanan perpustakaan

• Bimbingan lanjut

• Rresosialisasi

Pencapaian misi ketiga ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas sebagai berikut:

Page 33: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 29

a. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya efektivitas sistem manajemen administrasi

pemerintahan dan pembangunan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

5) Penyediaan jasa kebersihan kantor

6) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

7) Penyediaan Alat Tulis Kantor

8) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan

9) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

10) Penyediaan Bahan Bacaan, dan Peraturan Perundang-Undangan

11) Penyediaan bahan logistik kantor

12) Penyediaan Makanan Minuman

13) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

14) Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi dalam daerah

15) Penyediaan jasa tenaga teknis pendukung /tenaga perkantoran

b. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana Lembaga PSPP

Insyaf sumatera Utara sesuai dengan analisis keadaan serta kebutuhan melalui

pengembangan sistem informasi manajemen berbasis computerize, pengadaan sarana

kantor pemerintahah, pembangunan dan rehabilitasi prasarana gedung kantor

pemerintahan guna mendukung optimalisasi pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan,

pembangunan serta pelayanan publik sesuai dengan kemampuan Lembaga. Program

ini dilaksanakan melalui kegiatan :

1) Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor

Page 34: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 30

2) Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas / Operasional

3) Pemeliharaan Rutin / Berkala Meubelair

c. PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KELEMBAGAAN

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

1) Peningkatan Kapasitas Perencanaan Program/Kegiatan

2) Peningkatan Pendataan dan Statistik

3) Pembangunan sarana dan prasarana pendukung

F. RENCANA KINERJA

Pada dasarnya rencana kinerja tahun 2018 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai

selama tahun 2018, yang mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam

rangka mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana StrategisPSPP “ Insyaf “

sumatera Utara 2015-2019. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolak ukur

dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misi seperti terlihat pada

lampiran Rencana Kinerja Tahunan (RKT Tahun 2018).

Implementasi rencana strategis tahun 2015-2019 untuk tahun 2018 mencakup pelaksanaan 45

kegiatan dalam 3program . Untuk melaksanakan aktivitas ini disediakan anggaran Belanja Langsung

sebesar Satker PSPP Insyaf Sumut 11.832.766.000,- (Sebelas miliar delapan ratus tiga puluh dua juta

tujuh ratus enam puluh enam ribu rupiah )

G. Penetapan Kinerja Tahun 2018

Diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah, maka semua instansi sampai unit eselon II, dalam

konteks ini termasuk Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” diwajibkan untuk penyusunan Penetapan

Kinerja. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan

tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun.

Berikut ini adalah Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Tahun Anggaran 2018,

yang terdiri dari lampiran penetapan kinerja, sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja

sebagai berikut:

Page 35: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 31

KEMENTERIAN SOSIAL R.I

PERJANJIAN KINERJA

PSPP “INSYAF” SUMUT TAHUN 2018

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : AHD. Sulaiman

Jabatan : Kepala PSPP “ Insyaf “ sumatera Utara

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Drs. Edi Suharto M.Sc

Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial

Selaku atasan langsung pihak pertama

Selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama pada tahun 2018 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian

ini dalam rangka mencapai target kinerjajangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam

dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi

tanggungjawab pihak pertama.

Pihak kedua akan memberiikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas

kinerja terhadap pencapaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam

rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Page 36: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 32

Lau Bakeri, 5 Januari 2018

Pihak Kedua

Drs. Edi Suharto Nip. 19651106 199201 1 001

Pihak pertama

Ahd. Sulaiman Nip. 19650813 199103 1 001

Penetapan kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” 2018

No Sasaran Strategis

Tahun 2018

Indikator Kinerja Target

Page 37: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF

SUMUT 2018

Halaman 33

1 Meningkatnya rehabilitasi dan perlindungan social bagi korban penyalahguna napza di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Napza “ Insyaf “ di Medan

Jumlah korban penyalahguna napza yang mampu melaksanakan fungsi sosialnya

432 orang

Jumlah Anggaran :Rp 11.832.766.000,- (Sebelas miliar delapan ratus tiga puluh dua juta tujuh

ratus enam puluh enam ribu rupiah )

Pihak Kedua

Drs. Edi Suharto Nip. 19651106 199201 1 001

Lau Bekeri, 5 Januari 2018

Kepala PSPP “Insyaf “ Sumut

Drs. Ahd. Sulaiman

Page 38: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 34

PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA RENCANA AKSI INDIKATOR KINERJAUTAMA PSPP INSYAF SUMATERA UTARA TAHUN 2018

No Sasaran Strategis

Tahun 2017

Indikator Kinerja kegiatan Target pelaksana Penaggung

jawab

Waktu

Pelaksanaan

lokasi

1

korban penyalahguna

napza yang mendapatkan

rehabilitasi dan perlindungan social

Penerima manfaat mampu melaksanakan fungsi sosialnya di dalam panti

Penerimaan dan

registrasi

200

orang Kasie Rehsos Kepala Panti Jan- des

Orientasi dan pengenalan

program

asesment

Pelayanan kebutuhan

dasar

Bimbingan fisik dan

kesehatan

Bimbingan mental PSPP Insyaf Sumut

Bimbingan teurapetik

komunity

Family support group

Widya wisata

Pembahasan kasus

Saturday night activity

probe

Page 39: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 35

Bimbingan keterampilan

resosialisasi

Parenting skill

terminasi

Penerima manfaat mampu melaksanakan fungsi sosialnya di luar panti

Shelter work shop 2 Kasie rehsos Kepala Panti Jan- des

Out reaching di daerah 230 Kasie Pas Kepala Panti Jan - des

TRC 5 Kasie pas Kepala panti Jan- des

2 Layanan dukungan manajemen Eselon I

Rencana program tersusun dengan baik

Revie program 1 layanan Sub.bag tu

Penyusunan silabus Kasie rehsos Kepala panti Jan- des

Rencana anggaran tersusun dengan baik

Penyusunan RKAKL 2018 1 layanan Sub bag tu Kepala panti

Penyusunan DIPA 2018 Sub bag tu Kepala panti

Penusunan RO/ POK Sub bag tu Kepala panti

Adanya evaluasi dan monitoring hasil rehabilitasi sosial

Moneva keg . outreaching 1 layanan Kasie pas Kepala panti

Moneva keg. Outeeracing

di Bapas

Kasie pas Kepala panti

Moneva program

rehabilitasi sosial

Kasie pas Kepala panti

Page 40: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 36

3

Data dan informasi terkelola dengan baik

Laporan triwulan dan

tahunan

1 layanan Kasie pas Kepala panti

Laporan kinerja Sub bag tu Kepala panti

Laporan IKM Kasie PAS Kepala panti

Laporan PP39 Sub bag tu Kepala panti

Laporan SPIP Sub bag tu Kepala panti

Pengelola buku

perpustakaan

Kasie pas Kepala panti

Bahan informasi Kasie pas Kepala panti

Laporan keuangan terkelola dengan baik

Pengelola kegiatan

UAKPA

1 layanan Sub bag tu Kepala panti

Pengelola SIMAK BMN

dan persediaan

Sub bag tu Kepala panti

Penghapusan aset BMN Sub bag tu Kepala panti

Pengadaan barang dan

jasa

Sub bag tu Kepala panti

Pengelola barang

persediaan

Sub bag tu Kepala panti

SDM terkelola dengan baik

Peningkatan kapasitas

pegawai

1 layanan Sub bag tu Kepala panti

Page 41: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 37

Konsultasi dan

koordinasi kepegawaian

Sub bag tu Kepala panti

Penyusun ABK dan

ANJAB pegawai

Sub bag tu Kepala panti

Terlayaninya kebutuhan umum dan perlengkapan

Jamuan tamu 1 layanan Sub bag tu Kepala panti

Rapat koordinasi bulanan Sub bag tu Kepala panti

Terlaksananya layanan public melalui pengelolaan humas yang baik

Publikasi di media cetak

dan elektronik

1 layanan Sub bag tu Kepala panti

Pencetakan bahan

publikasi

Sub bag tu Kepala panti

Pemasangan plang dan

baliho

Sub bag tu Kepala panti

Pameran HKSN Sub bag tu Kepala panti

Penyuluhan tentang

bahaya napza

Sub bag tu Kepala panti

3 Layanan Perkantoran

Terpenuhinya gaji pegawai

Pembayaran gaji dan

tunjangan

12

layanan

Sub bag tu Kepala panti

Operasional dan pemeliharaan kantor

Oprasaional perkantoran 12

layanan

Sub bag tu Kepala panti

Pemeliharaan gedung

dan bangunan

12

layanan

Sub bag tu

Kepala panti

Page 42: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 38

Pemeliharaan kendaraan

dinas operasional 2,4,dan

6

12

layanan

Sub bag tu Kepala panti

Pemeliharaan sarana

kantor

12

layanan

Sub bag tu Kepala panti

Pemeliharaan jaringan 12

layanan

Sub bag tu Kepala panti

Langganan daya dan jasa 12

layanan

Sub bag tu Kepala panti

Jasa pos dan giro 12

layanan

Sub bag tu Kepala panti

Koordinasi dan

konsultasi

12

layanan

Sub bag tu Kepala panti

Pemenuhan kebutuhan

kantor

12

layanan

Sub bag tu Kepala panti

Koordinasi dan

konsultasi ke daerah

12

layanan

Sub bag tu Kepala panti

Page 43: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 45

E. PENUTUP

Tabel 2.3

Kegiatan dan Anggaran Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf “ Sumut

Tahun 2018

NO KEGIATAN ANGGARAN KET

1. Korban penyalahgunaan Napza yang memperoleh

rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di

Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf sumatera utara

4.845.968.000 DIPA 2018

2 layanan dukungan manajemen eselon I 711.086.000 DIPA 2018

3 Layanan Internal ( overhead ) 465.000.000 DIPA 2018

3 Layanan Perkantoran 5.810.712.000 DIPA 2018

Jumlah 11.832.766.000

Page 44: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 49

A. Evaluasi Capaian dan Analisis Kinerja 2018

Capaian Kinerja 2018 Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” secara kuantitatif telah dapat

dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Namun secara kualitatif masih harus selalu

ditingkatkan. Berikut ini kami sampaikan uraian penjelasan tentang capaian kegiatan Panti Sosial

Pamardi Putra “Insyaf” Tahun 2018.

Indikator 1

Korbanpenyalahgunan napza yang mendapatkan rehabilitasi dan

perlindungan sosial dalam panti sosial pamardi putra insyaf

sumut

Indikator ini merupakan Kriteria yang menjadi dasar penilaian suatu kinerja dan menjadi program

prioritas nasional/ bidang yang dilaksanakan oleh PSPP “Insyaf” Medan sebagai lembaga rehabilitasi

sosial Korban penyalahgunaan Napza. Pelaksanaan rehabilitasi sosial sesuai norma, prosedur dan

standar pelayanan menegaskan bahwa rehabilitasi sosial yang dilaksanakan tidak sekedar

memenuhi kewajiban sebagai UPT Kementerian Sosial, melainkan terkandung makna untuk

memberikan pelayanan berkualitas dan memenuhi harapan penerima pelayanan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009, rehabilitasi sosial diberikan dalam bentuk a)

motivasi dan diagnosis psikososial; b) perawatan dan pengasuhan; c) pelatihan keterampilan; d)

bimbingan fisik, mental, sosial; d) konseling psikososial; e) pelayanan aksesibilitas; f) bantuan dan

asistensi sosial; g) bimbingan resosialisasi; h) bimbingan lanjut dan atau rujukan. Rehabilitasi sosial

dilaksanakan secara bertahap mulai dari penerimaan sampai terminasi.

Indikator utama kegiatan ini adalah Jumlah PM yang telah mampu melaksanakan fungi

sosialnya

Berdasarkan indikator ini, capaian kinerja PSPP “Insyaf” Medan mencapai 100 persen.Pada tahun

2018, PSPP “Insyaf” Medan berhasil memberikan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial

dari target 200, sebanyak 219 Penerima manfaat yang telah benar-benar pulih. Karena pelayanan di

PSPP Insyaf Sumut dalam sistem on off, dengan pengertian bahwa penerimaan kelayan yang

diberikan dapat dilaksanakan tiap hari.

Pencapaian kinerja sebagai tolak ukur keberhasilan pencapaian sasaran terlaksananya pelayananan

dan rehabilitasi sosial sesuai norma, prosedur dan standar pelayanan sebagai berikut:

Page 45: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 50

1. Penerima manfaat yang diterima sesuai eligibilitas pelayanan dengan target 100

persen dari calon penerima manfaat yang diterima.

Penerimaan calon penerima manfaat mensyaratkan kriteria tertentu agar dapat

mengikuti rehabilitasi sosial.Karena itu, indikator ini digunakan untuk mengukur

ketaatan lembaga dalam menerima calon penerima manfaat sesuai eligibilitas dan

standar pelayanan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan indikator 100 persen calon penerima manfaat yang diterima memenuhi

eligibilitas pelayanan, tingkat pencapaian kinerja penerimaan mencapai 100 persen.

Seluruh penerima manfaat yang diterima untuk mengikuti rehabilitasi sosial dengan

target 200 orang memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu Korban Penyalahgunaan

Napza yang masih dapat menjalani rehabilitasi (tidak dual diagnosa) serta memenuhi

persyaratan lain yang ditetapkan.

Pada tahun 2018, jumlah Korban penyalahgunaan Napza yang mendaftar sebagai calon

penerima manfaat berjumlah 240 orang.

2. Orientasi dan pengenalan program yang diselesaikan tepat prosedur, tepat waktu

dan tepat sasaran dengan target 20 penerima manfaat di program reentry dan 180

di program primary.

Page 46: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 51

Indikator ini ditetapkan untuk mengetahui ketepatan waktu penyelesaian dan

keakuratan orientasi dan pengenalan program.Target orientasi dan pengenalan

program berdasarkan indikator ini tercapai 100 persen. Semua proses orientasi, dan

pengenalan programtelah melalui prosedur yang ditetapkan, telah dilaksanakan oleh

Tim Rehabilitasi yang melibatkan pekerja sosial, dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, sedangkan target jumlah penerima manfaat

yang mengikuti kegiatan orientasi sebanyak 200 orang atau setara dengan 100 % namun

proses pelayanan masih mencapai 24 %

3. Assesment untuk menetukan latar belakang masalah korban menggunakan napza

Data klien diperoleh dan terkumpul melalui wawancara dan observasi, dianalisa,

ditelusuri dan diungkapkan masalahnya, identifikasi masalah dan dibahas dalam satu

sidang kasus / Case Coverence, hasil assesment yang terkumpul sebanyak 240 kasus

dari program primary .Dukungan data keluarga melalui home visit/observasi keluarga

maing-masing klien sangat memperlancar pelaksanaan kegiatan ini. Case Coverence

dilakukan untuk mengungkapkan permasalahan yang muncul di panti yang

dilaksanakan pada setiap bulan sehingga dapat dicarikan solusi terhadap masalah yang

ada.

Page 47: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 52

4. Bimbingan Fisik, Sosial, Mental, Keterampilan dan Kesehatan

Pembinaan fisik, Bimbingan mental Agama, diarahkan untuk pemulihan kesehatan dan

kesegaran jasmani penerima manfaat sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pencapaian Kinerja dalam Program bimbingan Fisik, mental, sosial, keterampilan dan

kesehatan

Page 48: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 53

NO KEGIATAN TARGET SATUAN REALISASI %

1. Pemeriksaan dan perawatan kesehatan

penerima manfaat 200 ORANG

200 100

2. Melaksanakan Function/K3 yang

dilaksanakan setiap hari 90 HARI

90 100

3. Aerobik

24 KEGIATAN 24 100

4. Saturday Night Activity

12 kegiatan 12 100

5. Probe

3 kegiatan 3 100

6. Outing

3 kegiatan 3 100

7 Religius Class setiap rabu malam

12 kegiatan 12 100

8. Bimbingan Kerohanian untuk penerima

manfaat yang beragama Kristen yang

dilaksanakan setiap hari jum’at

52

kegiatan

12 100

9 Etika Budi Pekerti

12 kegiatan 12 100

10. CC

12 kegiatan 12 100

11 FSG

4 kegiatan 4 100

12. Team Building

1 kegiatan 1 100

13. Terapi Kelompok

1 kegiatan 1 100

Dalam proses selama tahun 2018, penerima manfaat menjadi lebih religius dan sehat,

serta dapat berpikiran secara jernih yang sebelumnya selalu mengungkapakan

sikapnya dengan kemarahan.

Bimbingan Sosial diberikan untuk mengembangkan kemampuan dan fungsi sosial

penerima manfaat sebagai bekal dikemudian hari. Sebagai upaya untuk membangun

kembali peran fungsi sosialnya maka diberikan kegiatan-kegiatan;

Page 49: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 54

Bimbingan sosial yang dilaksanakan selain klasikal juga dilaksanakan dengan

menerapkan Metode Therapeutic Community (TC) yang dilaksanakan di asrama

maupun ditempat lain.

Tabel 3.3

Kegiatan Therapeutic Community (TC) yang dilaksanakan adalah:

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Seminar

12 12 100

2. Confrontation Group

12 12 100

3. Sharing Circle

12 12 100

4 Static Group

12 12 100

5. PAGE

12 12 100

6. Encounter Group

12 12 100

7. Discussion

12 12 100

8. Dynamic Group

12 12 100

9. Konseling

12 12 100

10. Circle

12 12 100

11. Weekend Wrap Up

12 12 100

12. Residen Meeting

12 12 100

13. Morning Meeting

12 12 100

14. Morning Breafing

12 12 100

15. Structure of the House

90 90 100

Page 50: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 55

a. Seminar

Bentuk pertemuan kelompok yang diikuti oleh seluruh Kelayan untuk membahas suatu

topik yang berkaitan dengan kehidupan adiksi, dengan membawa perubahan antara lain:

1) Kelayan dapat lebih memahami kehidupan addict dan cara untuk

mengatasinya.

2) Mulai memahami program hidup yang akan dijalaninya.

3) Mulai memahami pencegahan – pencegahan dan pengaruh adiksi dari dalam diri

sendiri.

b. Discussion

Sebuah pertemuan yang diikuti oleh Kelayan untuk mendiskusikan suatu permasalahan

atau topik yang telah ditentukan, yang ada kaitannya dengan perjalanan Kelayan.

Kegiatan ini membawa perubahan antara lain :

1) Membiasakan diri untuk berpendapat

2) Berani untuk mempertahankan pendapat

3) Membangkitkan kepercayaan diri dalam berbicara

4) Membangkitkan potensi edukatif yang dimiliki

c. Responsible Interaction

Kata lain dari gotong royong, di sini Kelayan bekerja sama dalam membersihkan

lingkungannya, baik di dalam asrama maupun di luar asrama.

d. Sharing Circle

Yaitu suatu pertemuan yang diikuti oleh seluruh Kelayan dan didampingi oleh pekerja

sosial guna untuk membahas issue yang terjadi pada diri masing – masing Kelayan dan

membiasakan diri untuk memberikan masukan kepada Kelayan yang lain.

e. Weekend Wrap Up

Yaitu suatu pertemuan yang diikuti oleh seluruh resident guna membahas tentang

perasaan hatinya dalam satu minggu, serta membahas issue yang terjadi dalam rumah

seminggu yang lalu, biasanya pertemuan ini dilaksanakan satu minggu sekali pada hari

minggu malam.

f. PAGE (Personal/Peer Accountability Group Evaluation)

Yaitu pertemuan mingguan yang diikuti oleh seluruh residen untuk membahas tingkah

laku positif dan negatif seorang residen yang dibahas oleh seluruh residen dan residen

itu sendiri.

Page 51: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 56

Sessi dilaksanakan secara insidental yang diberikan kepada penerima manfaat yang

melakukan kesalahan-kesalahan dan diberi proses pembelajaran, dari proses

tersebut penerima manfaat telah berubah sikapnya yang tertutup dan tidak percaya

diri menjadi terbuka dan selalu memotivasi penerima manfaat yang lain agar menjadi

percaya diri.

5. Penyelenggaraan Perpustakaan Klien

Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang

dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf”.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bertujuan Meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia melalui kegiatan Perpustakaan dan telah dilaksanakan yang menghasilkan

pengetahuan dan wawasan penerima manfaat menjadi lebih luas dibuktikan dengan

dalam mengikuti kegiatan seminar isi dari materi menjadi semakin berbobot, dengan

target capaian 300 PM hanya 120 yang berhasil meningkatkan dan mengembangkan

kemampuan dan wawasanya.

Tabel 3.4

capaian indikator kinerja Kegiatan Rehabilitasi Sosial

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Pendaftaran 200 200 100

2. Orientasi dan Pengenalan Program 200 200 100

3. Assesment 200 200 100

4 Terselenggaranya Bimbingan Fisik,

Sosial, Mental, Keterampilan dan

Kesehatan

200 200 100

6. Penyelenggaraan Perpustakaan

Klien 200 200 30

Dari hasil kinerja PSPP “Insyaf’ Medan tahun 2018 dengan sasaran Meningkatnya kualitas

Kemampuan sosial penerima manfaat dengan indikator Jumlah PM yang telah mampu

Page 52: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 57

melaksanakan fungsi sosialnya sebanyak 219 Penerima Manfaat pulih dari target 200

Penerima Manfaat, ini meningkat dari tahun 2015 yang target pelayanan sama Penerima

manfaat dan tingkat keberhasilan 200 Penerima manfaat.

Indukator 2 Korban penyalahguna napza yang berhasil dilayani diberi

banntuan dan direhabilitasi diluar panti

Dalam rangka memberikan kesempatan lebih luas kepada Korban penyalahgunaan napza di masyarakat

untuk memperoleh pelayanan dan memenuhi hak-hak dasarnya, PSPP “Insyaf Medan melaksanakan

kegiatan pelayanan advokasi sosial bagi korban penyalahguna napza dengan bentuk kegiatannya

meliputi pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di luar panti. Indikator kegiatan ini adalah “Persentase PM

yang telah di advokasi dan mediasi ”. Berdasarkan indikator ini, capaian kinerja PSPP “Insyaf Medan

mencapai 100 persen. Bentuk kegiatan dan capaian kinerja peningkatan jangkauan pelayanan sebagai

berikut:

1. Sheltered Workshop.

Kegiatan Workshop bagi alumni Klien dimaksudkan untuk melaksanakan program after care

dengan cara memberikan kesempatan kepada alumni klien untuk menambah wawasan dan

pengetahuan dalam bidang perbengkelan dengan melakukan praktek langsung di lapangan

(di bengkel) dan menghadapi permasalahan secara langsung. Pada tahun ini Sheltered

Workshop dilaksanakan di Jalan Tanjung selamat yang dikhususkan pada kegiatan Bengkel

bengkel las Output kegiatan adalah 2 Orang eks klien korban penyalahgunaan NAPZA yang

mengikuti program Sheltered Workshop di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” untuk tahun

anggaran 2017. Dan hasil dari kegiatan ini dapat dinilai memuaskan karena sws ini dapat

berkembang dengan baik , dengan melihat banyaknya pelanggan yang memesan perkakas

yang terbuat dari besi.

2. Advokasi dan TRC Bagi Klien Bermasalah.

Page 53: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 58

Advokasi Sosial dilaksanakan untuk memberikan perlindungan kepada korban

penyalahgunaan napza maupun keluarga untuk mengakses pelayanan dan rehabilitasi

sosial, koordinasi dengan service provider yang ada diwilayah Sumatera Utara, target kinerja

sebanyak 10 orang terealisasi 24 % yaitu 3 orang .

3. Outreaching

Outreaching adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjangkau penyalahguna napza yang

belum dapat mengakses layanan panti PSPP Insyaf sumut, ada beberapa alasan mengapa

korban penyalahguna napza tidak mengakses layanan rehabilitasi PSPP Insyaf sumut:

1. Belum adanya kesadaaran daari diri korban maupun keluarga mengenai dampak dari

narkoba ini.

2. Keengganan Korban maupun keluarga untuk berpisah sementara mengikuti program

rehabilitasi.

3. Jarak yang jauh antara panti dan rumah korban sehingga pihak keluarga merasa

keberatan untuk melepas anaknya direhab.

4. Kurangnya informasi keluarga korban mengenai PSPP InsyafSumut.

Karena alasan itu maka dilakukan kegiatan penjangkauan yang tujuannya memberikan

pemahaman kepada masyarakat khususnya penyalahguna napza untuk dapat

merehabilitasi dirinya di luar panti, denganmemanfaatkan sumber ,yakni pekerja sosial

kecamatan, TKSK dan tenaga sosial adiksi yang ada di masyarakat. Pada kegiatan ini

petugas memberikan contoh dan teknik sederhana bagaimana cara merehabilitasi diri

dan keluarga bagi mereka yang terjerat penyalahgunaan napza.

PM yang menjadi target sebanyak 230 orang dan realisasi pelaksanaan kegiatan dari 8

wilayah yang telah direncanakan.

6. Kegiatan Pendukung Rehabilitasi sosial

Dalam menjalankan rehabilitasi sosial di dalam panti, tentunya ada kendala yang

kemungkinan datangnya dari luar lembaga, juga dari hasil assesment ditemukan penyebab

dan pencetus masalah ini berasal dari keluarga atau masyarakat di sekitar korban. Untuk itu

dalamproses rehabilitasi petugas mendatangi pihak keluarga dalam kegiatan home visit.

Page 54: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 59

7. Koordinasi dengan Instansi Terkait, Sosialisasi Program panti dan

KegiatanPenyuluhanPenyebaran Informasi

Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk Memberikan informasi tentang bahaya dan dampak

penyalahgunaan NAPZA dan pelayanan program rehabilitasi sosial yang dilakukan di PSPP

"Insyaf" Sumatera Utara dengan tujuan Adanya pemahaman pilar partisipan dan instansi

terkait tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dan kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial

yang dilaksanakan di PSPP "Insyaf" Sumatera Utara, sehingga memudahkan untuk

mengakses pelayanan rehabilitasi sosial terhadap korban penyalahgunaan Narkoba.

Capaian kinerja kegiatan tersebut adalah bertambahnya :

- Peserta dapat memahami tentang berbagai jenis narkotika dan bahaya serta dampak

penyalahgunaanya

- Peserta dapat memahami program dan kebijakan Panti Sosial Pamardi Putra ”Insyaf”

Sumatera Utara dalam melakukan rehabilitasi terhadap korban Napza

- Peserta diharapkan dapat memberikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan

NAPZA kepada keluarga, masyarakat dan korban penyalahgunaan untuk dirujuk ke

PSPP ”Insyaf”.

- Adanya respon positif dari Kepala Dinas Sosial/LSM/Orsos/PSM/Karang Taruna

masing-masing wilayah terhadap kegiatan yang dilakukan didaerahnya.

- Peserta aktif memberikan masukan dan respon yang positif dari materi yang

disampaikan dan diharapkan menjadi mitra dalam merujuk korban penyalahgunaan

napza.

Dengan rincian kegiatan :

- Sosialisasi Program panti diikuti oleh 20 peserta

- Sosialisasi Program IPWL diikuti oleh 20 orang peserta

Indikator 3 Laporan Kinerja / Keuangan / Monitoring / Evaluasi/ publikasi /

pelaksanaan rehabilitasidan perlindungan sosial Korban napza

Page 55: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 60

1) Jumlah Dokumen Kepegawaian

Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang

dilaksanakan Sub Bag. Tata Usaha Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf”. Kegiatan-kegiatan

yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan

sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan

Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” 2016. Administrasi perkantoran yang

berhubungan dengan surat menyurat, kenaikan pangkat dan keadaan pegawai dilakukan

di PSPP Insyaf Medan serta koordinasi dengan Kementerian Sosial Pusat.

2) Jumlah Dokumen Laporan

a. Jumlah laporan Bidang Keuangan (1 laporan & 1 dok)

Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang

dilaksanakan Sub Bag. Tata Usaha Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf”. Kegiatan-kegiatan

yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan

sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam

Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” 2016. Adapun kegiatan yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) PembayaranGaji dan Tunjangan

2) Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP).

Tabel 5.

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (5)

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Tersusunnya laporan Pembayaran

1 lap 1 lap 100

2. Tersusunya dokumen Pengelolaan

Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP). 1 dok 1 dok

b. Jumlah laporan Bidang Urusan Rumah Tangga (12 bulan)

Page 56: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 61

Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang

dilaksanakan Sub Bag. Tata Usaha Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf”. Kegiatan-kegiatan

yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan

sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam

Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” 2018. Adapun kegiatan yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Pelayanan Kebutuhan Dasar

2) Sarana Kebutuhan Panti

3) Penyelenggaran Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Tabel 6.

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (6)

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terlaksananya Pelayanan Kebutuhan

Dasar 12 bln 12 bln 100

2. Terpenuhinya Sarana Kebutuhan

Panti 12 bln 12 bln 100

3. Terlaksananya Penyelenggaran

Operasional dan Pemeliharaan

Perkantoran

12 bln 12 bln 100

c. Jumlah Dokumen laporan Bidang Lain (4 dokumen).

Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang

dilaksanakan Sub Bag. Tata Usaha Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf”. Kegiatan-

kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen

kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan

dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” 2018. Adapun kegiatan

yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Pembinaan dan pelaksanaan urusan rumah tata usaha dan dukungan

management.

2) Pengembangan keterampilan tambahan

Page 57: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 62

3) Penyusunan RKAKL

Tabel 7.

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (7)

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terlaksanya Pembinaan dan

pelaksanaan urusan rumah tata

usaha dan dukungan management.

1 Dok 1 Dok 100

2. terpublikasi dan kampanye social

berupa majalah dinding mingguan 1 Dok 1 Dok 100

3. Terlaksanya

Pengembanganketerampilan

tambahan

1 Dok 1 Dok 100

4. Terlaksananya Penyusunan RKAKL

1 Dok 1 Dok 100

d. Jumlah Dokumen Program dan Pelayanan ( 1 Dokumen dan 2 laporan)

Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang

dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf”.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-

komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang

ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” 2018.

B. Analisis Akuntabilitas Keuangan

Pagu Anggaran Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Tahun 2018 sebesar Rp. 11.832.766.000

dengan rincian penyebaran anggaran yang terbagi menjadi 4 bagian

sebagai berikut :

No Belanja Anggaran Realisasi Sisa anggaran %

1. Belanja Pegawai 3.661.242.000 3.661.214.472 27.528 99,99

2. Belanja Barang 7.376.534.000 7.336.092.201 40.441.799 99,45

Page 58: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 63

3. Belanja modal 465.000.000 464.744.620 255.380 99,95

4. Bantuan Sosial 350.000.000 350.000.000 0 100

Jumlah 11.832.766.000 11.812.051.293 20.714.707 99,82

terdapat kenaikan dalam penyerapan dimana pada tahun 2018 mencapai 99,82 % terdapat

kenaikan penyerapan dimana pada tahun 2017 realisasi sebesar 98,24 %

KENDALA YANG DIHADAPI :

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program :

a. Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA

1) Klien sering kali kambuh (relapse) dalam mengikuti rehabilitasi sosial.

2) Latar belakang pendidikan, kebudayaan, dan penggunaan NAPZA.

3) Pendampingan belum optimal, karena seluruh pendamping belum mendapatkan

informasi yang cukup, bekal pengetahuan dan kemampuan sebagaimana yang

diharapkan.

4) Para Pendamping di lapangan masih belum sepenuhnya melaksanakan tugasnya

sesuai dengan peran dan tugasnya.

b. Sumber Daya manusia (SDM)

1) Terbatasnya pengetahuan dan kemampuan peksos, petugas sosial, dan tenaga sosial

dalam pelaksanaan program rehabilitasi sosial

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH :

a. Menyamakan persepsi di tempat rehabilitasi

b. Pembekalan pendamping yang maksimal dan mengetahui tugas juga fungsi sebagai pendamping

c. Memberikan kesempatan di dalam pelatihan/pembekalan/ pemantapan bagi petugas LKS yang

belum mengikuti

d. Mensosialisasikan program NAPZA ke LKS

e. Mendorong partisipasi pemerintah daerah untuk lebih memberikan perhatian terhadap korban

NAPZA, SDM dan LKS.

Page 59: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 71

Perbandingan Realisasi tiga tahun terakhir

Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan realisasi kinerja empat tahun terakhir bahwa terdapat kenaikan realisasi kinerja pada tahun

2018 pada kualitas kemampuan penerima manfaat dan pemenuhan kebutuhan penerima manfaat.

NO Sasaran

2018 2017 2016 2015

TARGET REALISA

SI Persentase TARGET REALISASI Persentase TARGET REALISASI Persentase TARGET REALISASI Persentase

1 Meningkatnya kualitas

Kemampuan sosial

penerima manfaat

200 219 109,5 200 200 100% 200 200 100% 80 80 100%

2 Terpenuinya kebutuhan

dasar penerima manfaat 200 240 120 200 220 110 200 200 100% 80 80 100%

3

Meningkatnya program

dan advokasi sosial bagi

korban penyalahguna

napza

100% 100% 100 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4

Meningkatnya kualitas

administrasi pelayanan

dan rehabilitasi sosial

dalam panti

100% 100% 100 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 60: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 72

Perbandingan Jumlah pagu dan penyerapan anggaran tahun 2018, 2017, 2016, 2015, 2014 dan 2013

No Belanja Anggaran Realisasi Sisa anggaran %

1. Belanja Pegawai 3.661.242.000 3.661.214.472 27.528 99,99

2. Belanja Barang 7.376.534.000 7.336.092.201 40.441.799 99,45

3. Belanja modal 465.000.000 464.744.620 255.380 99,95

4. Bantuan Sosial 350.000.000 350.000.000 0 100

Jumlah 11.832.766.000 11.812.051.293 20.714.707 99,82

Penyerapan 2017

No Belanja Anggaran Realisasi Sisa anggaran %

1. Belanja Pegawai 3.440.159.000 3.265.719.687 174.439.313 94,93

2. Belanja Barang 7.046.524.000 7.036.271.729 10.252.271 99,85

3. Belanja modal 0 0 0 0

4. Bantuan Sosial 360.000.000 353.935.000 6.065.000 98,32

Jumlah Jumlah 10.846.683.000 10.655.926.416 98,24

Penyerapan 2016

No Belanja Anggaran Realisasi Sisa anggaran %

1. Belanja Pegawai 3.773.303.000 3.440.671.965 332.631.035 91,18

2. Belanja Barang 7.749.586.000 7.685.553.441 64.052.559 99,17

3. Belanja modal 3.494.157.000 3.420.803.703 73.353.297 97,90

4. Bantuan Sosial 0 0 0 0

Jumlah 15.017.046.000 14.547.009.109 470.036.891 96,87

Penyerapan 2015

NO BELANJA ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN %

1 Belanja Pegawai 3,850,207,000 3,555,405,790 294,801,210 92.34

2 Belanja Barang 7,313,239,000 6,440,699,389 872,539,611 88.07

3 Belanja Modal 19,085,815,000 19,031,079,011 54,735,989 99.71

4 Bantuan Sosial - - - 0.00

30,249,261,000 29,027,184,190 1,222,076,810 95.96

Page 61: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 73

Penyerapan2014

NO BELANJA ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN %

1 Belanja Pegawai 4.423.737.000 3.793.722.761 630.014.239 85,76

2 Belanja Barang 3.192.302.000 3.151.378.052 40.923.948 98,72

3 Belanja Modal 499.593.000 496.163.250 3.429.750 99,31

4 Bantuan Sosial - - - 0,00

8.115.632.000 7.441.264.063 674.367.937 91,69

Penyerapan 2013

BELANJA ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN %

Belanja Pegawai 3.830.281.000 3.245.777.556 584.503.444 84,74

Belanja Barang 3.716.536.000 3.283.389.975 433.146.025 88,35

Belanja Modal 373.000.000 339.919.000 33.081.000 91,13

Bantuan Sosial 40.000.000 - 40.000.000 0,00

7.959.817.000 6.869.086.531 1.090.730.469 86,30

75

80

85

90

95

100

105

2013 2014 2015 2016 2017 2018

PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN THN 2013 - 2018

realisasi

Page 62: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Halaman 74

Page 63: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

BABI V

P E N U T U P

Secara umum Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” tahun 2017 triwulan I dapat dinyatakan berhasil, hal ini

dapat dilihat dari pencapaian kinerja sasaran. Dari 2 (dua) sasaran strategis dengan 9 target indikator kinerja

dapat dicapai 24 persen. Namun demikian, masih terdapat beberapa hal yang menghambat capaian kinerja Panti

Sosial Pamardi Putra “Insyaf” tahun 2015 sehingga kualitas target yang dihasilkan perlu ditingkatkan.

Mencermati permasalahan/kendala yang dihadapi dalam mencapai target indikator kinerja sasaran dan

belajar dari pengalaman tahun 2017, kami merekomendasikan beberapa hal untuk meningkatkan

kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” di tahun 2017, sebagai berikut:

1. Perlunya peningkatan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyalahgunaan Napza, peningkatan

kualitas di sini meliputi peningkatan SDM, sarana dan prasarana yang mendukungnya serta peningkatan

kualitas proses penyuluhan bagi keluarga dan masyarakat tentang rehabilitasi penyalahgunaan Napza.

2. Perlu segera Buku Perlindungan dan Advokasi Sosial sebagai acuan panti dalam melaksanakan kegiatan

perlindungan dan advokasi sosial.

3. Perlunya peningkatan mutu pengetahuan dan ketrampilan tenaga Instruktur Keterampilan dan Pekerja Sosial

melalui Diklat Teknis ataupun Diklat Profesi yang dilaksanakan secara berkala.

4. Mengoptimalkan pengelolaan program dan kegiatan yang diikuti dengan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan

sumber-sumber anggaran untuk mewujudkan tujuan dan sasaran-sasaran strategis yang ditetapkan,

difokuskan pada prioritas nasional dan prioritas bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” ini disusun, selanjutnya kritik dan

saran untuk meningkatkan kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” ke depan kami harapkan.

Medan, Januari 2019

Kepala

AHD. SULAIMAN

LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT PSPP INSYAF SUMUT Dalam upaya mewujudkan PSPP Insyaf Sumut sebagai lembaga penyelenggaran Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Napza secara Prima

2018

PSPP INSYAF SUMUT

Jl. Berdikari no 37 Desa Lau Bekeri Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang Sumatera Utara

2018

Page 64: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KINERJA

PSPP “INSYAF” DI MEDAN TAHUN 2018

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : AHD. Sulaiman

Jabatan : Kepala PSPP “ Insyaf “Medan

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Edi Suharto

Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial

Selaku atasan langsung pihak pertama

Selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama pada tahun 2018 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai

lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah

ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja

tersebut menjadi tanggungjawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap

capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

pemberian penghargaan dan sanksi.

Lau Bakeri, 5 Januari 2018

Pihak Kedua

Edi Suharto Nip. 19651106 199201 1 001

Pihak pertama

Ahd. Sulaiman Nip. 19650813 199103 1 004

Page 65: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Penetapan Kinerja Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna

Napza “Insyaf” di Medan tahun 2019

No Sasaran Strategis

Tahun 2019

Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya rehabilitasi dan perlindungan social bagi korban penyalahguna napza di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Napza “ Insyaf “ di Medan

Jumlah korban penyalahguna napza yang mampu melaksanakan fungsi sosialnya

432 orang

Jumlah Anggaran : Rp 11.832.766.000,- (Sebelas Miliar delapan ratus tiga puluh dua juta tujuh

ratus enam puluh enam ribu rupiah )

Pihak Kedua

Edi Suharto Nip. 19651106 199201 1 001

Pihak pertama

Ahd. Sulaiman Nip. 19650813 199103 1 004

Page 66: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA “INSYAF” SUMATERA UTARA

Jl.Berdikari No.37 Desa.Lau Bakeri, Kec..Kutalimbaru, Kab. Deli Serdang 20345 Telp.061-77200300 email : [email protected] ; [email protected]

KEPUTUSAN KEPALA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA “INSYAF” SUMATERA UTARA KEMENTERIAN SOSIAL RI

NOMOR : 10 /PSPP-SU/PR.00.01/01/2018

TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PSPP “ INSYAF “ SUMATERA UTARA TAHUN 2018

KEPALA PSPP “INSYAF “ Sumatera Utara

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pencapaian kinerja PSPP “INSYAF “

Sumatera Utara sesuai dengan Rencana Strategis dan Penetapan

Kinerja PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara Tahun 2018, maka perlu

menetapkan Indikator Kinerja PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara

Tahun 2018;

b. Bahwa dengan ditetapkannya Indikator Kinerja PSPP “ INSYAF “

Sumatera Utara Tahun 2018, maka seluruh pelaksanaan

program/kegiatan PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara diarahkan

untuk mencapai Indikator Kinerja Tersebut;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara RI Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara RI Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Keuangan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran

Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI

Nomor 4400);

5.

6.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4967); Peraturan Menteri Sosial RI No. 56 /HUK/2009 Tentang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna NAPZA

Page 67: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

7. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP);

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

Memperhatikan : Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) PSPP “ INSYAF “ Sumatera

Utara Direktorat Rehabilitasi Sosial bagi Korban Penyalahgunaan

NAPZA Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : INDIKATOR KINERJA UTAMA PSPP “ INSYAF “ SUMATERA UTARA TAHUN 2018.

PERTAMA : Indikator Kinerja Utama PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara Tahun 2018, yang terlampir dalam keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;

KEDUA : Indikator Kinerja PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara Tahun 2018 dipergunakan sebagai acuan bagi setiap penanggungjawab dan pelaksana kegiatan di lingkungan PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara;

KETIGA : Dokumen Indikator Kinerja Utama PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja / kesepakatan kinerja / perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target indikator kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi;

KEEMPAT : Semua biaya yang diakibatkan oleh dikeluarkannya keputusan ini dibebankan kepada DIPA PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara Direktorat Korban Penyalahgunaan Napza Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial.

Ditetapkan di : Lau Bakeri PadaTanggal : 5 Januari 2018

Kepala

Ahd. Sulaiman

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth: 1. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial (sebagai laporan) 2. Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza (sebagai laporan)

Page 68: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

ii

INDIKATOR KINERJA UTAMA

(PERMENPAN NO.09 TAHUN 2007)

UNIT KERJA ESELON I : DIREKTORAT JENDRAL REHABILITASI SOSIAL

SATUAN KERJA : PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) “INSYAF”

SUMATERA UTARA

No Sasaran Strategis

Tahun 2019

Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya rehabilitasi dan perlindungan social bagi korban penyalahguna napza di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Napza “ Insyaf “ di Medan

Jumlah korban penyalahguna napza yang mampu melaksanakan fungsi sosialnya

432 orang

Lau Bakeri, 5 Januari 2018

K E P A L A, Ahd. Sulaiman

Page 69: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

PSPP “ INSYAF “ SUMATERA UTARA

TAHUN 2018

A. Pendahuluan

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial adalah tanggung

jawab pemerintah dan masyarakat. Salah satu cara penanganan penyandang

masalah kesejahteraan sosial adalah melalui kegiatan atau program rehabilitasi

sosial. Kementerian sosial adalah kementerian atau lembaga yang memiliki

kebijakan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Kementerian sosial dalam

menyelenggarakan pemerintahan yang baik harus menyampaikan hasil

pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya atau Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP). Berkenaan dengan itu pemerintah menerapkan system

penyelenggaraan pemerintah dalam bentuk SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah).

Salah satu dokumen SAKIP adalah RKT ( Rencana Kinerja Tahunan) PSPP “

INSYAF “ Sumatera Utara merupakan salah satu Unit Pelaksana Tekhnis (UPT)

Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial dan sebagai satuan kerja yang mandiri wajib

menyampaikan Rencana Kinerja Tahunan yang mengacu kepada RENSTRA “PSPP

INSYAF” Sumatera Utara.

Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial No. 56/HUK/2009 bahwa PSPP

“INSYAF “ mempunyai tugas melaksanakan perlindungan, advokasi, pelayanan

dan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, rujukan, koordinasi dan kerjasama

dengan instansi bagi korban penyalahgunaan napza agar mampu berperan aktif

dalam kehidupan bermasyarakat.

Page 70: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

B. Visi dan Misi

c. V i s i

Visi Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” adalah ;

Mewujudkan Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “ Sumatera Utara sebagai

lembaga penyelenggara rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi korban

penyalahgunaan napza secara prima

Maksud Pelayanan Prima dari visi di atas adalah:

a. Terpenuhinya Kebutuhan Dasar korban penyalahgunaan napza dalam panti

(Sandang, Pangan, Papan, Kesehatan dan Pendidikan)

b. Meningkatnya Kemampuan Sosial (bimbingan fisik, mental, sosial dan lain-

lain).

c. Kesederhanaan (prosedur pelayanan yang diselenggarakan secara mudah dan

tidak berbelit-belit)

d. Kejelasan dan kepastian (mengenai prosedur pelayanan, persyaratan, jadwal

waktu pelayanan)

e. Keterbukaan (prosedur serta proses pelayanan diinformasikan secara

terbuka)

f. Efisien (proses pelayanan berkaitan langsung dengan pencapian sasaran)

g. Keadilan yang merata (pelayanan diusahakan seluas mungkin dengan

distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil)

Visi ini juga mengandung arti bahwa PSPP “Insyaf” Medan sebagai sebuah

institusi sosial dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya dilaksanakan secara

profesional berkualitas, memenuhi standar nasional sebagai sebuah lembaga

rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan Napza, sehingga menjadikan PSPP

Page 71: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

“Insyaf” Sumatera Utara tidak hanya institusi yang memberikan pelayanan saja

namun menjadi pusat percontohan bagi panti lainnya.

d. M i s i

Dalam mewujudkan pencapaian visi, maka misi Panti Sosial Pamardi Putra

“Insyaf “ Sumatera Utara yaitu :

a. Melaksanakan rehabilitasi sosial, bagi korban penyalahgunaan napza sesuai

dengan Standar Pelayanan;

b. Melaksanakan program dan advokasi pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi

korban penyalahgunaan napza secara efisien dan efektif;

c. Melaksanakan dukungan, manajemen rehabilitasi sosial yang akuntabel,

transparan, dan efisien.

e. Tujuan

Dalam rangka pencapaian visi dan misi Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “

sumatera Utara ditetapkan tujuan sebagai berikut :

a. Terwujudnya rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan napza sesuai

dengan standar pelayanan;

b. Tercapainya target rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan napza;

c. Terciptanya manajemen rehabilitasi sosial dalam panti yang akuntabel,

transparan, dan efisien.

f. Sasaran Strategis

Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi serta tujuan di atas sasaran strategis

PSPP “Insyaf” Medan dalam Renstra Tahun 2015 - 2019 adalah :

Page 72: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

a. Meningkatnya kualitas pemenuhan kebutuhan dasar korban penyalahgunaan

napza.;

b. Meningkatnya kualitas kemampuan sosial korban penyalahgunaan napza;

c. Meningkatnya kualitas program dan advokasi sosial bagi korban

penyalahgunaan napza;

d. Meningkatnya kualitas administrasi pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam

panti.

g. Rencana Kinerja Tahunan

Rencana Kinerja Tahunan PSPP “Insyaf” Sumatera Utara merupakan penjabaran

langsung dari Renstra yang ditetapkan dalam bentuk indicator kinerja serta target

yang akan dicapai pada tahun 2018. Bahwa untuk mencapai target kinerja pada

tahun 2018 harus ada komitmen dari kepala satuan kerja yang dikukuhkan dalam

suatu penetapan kinerja.

Lau Bakeri, Januari 2018

Kepala,

Ahd. Sulaiman

Page 73: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Rencana Kinerja Tahunan

Kementerian/Lembaga : Kementerian Sosial RI

Satuan Kerja : PSPP “Insyaf” Sumatera Utara

Tahun : 2018

No Sasaran Strategis

Tahun 2019

Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya rehabilitasi dan perlindungan social bagi korban penyalahguna napza di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Napza “ Insyaf “ di Medan

Jumlah korban penyalahguna napza yang mampu melaksanakan fungsi sosialnya

432 orang

2 Terciptanya manajemen pelayanan rehabilitasi sosial dalam panti yang akuntabel,

Layanan dukungan manajemen Eselon I

Rencana program tersusun dengan baik

Rencana anggaran tersusun dengan baik

Adanya evaluasi dan monitoring hasil rehabilitasi sosial

3

Data dan informasi terkelola dengan baik

Laporan keuangan terkelola dengan baik

SDM terkelola dengan baik

Terlayaninya kebutuhan umum dan perlengkapan

Terlaksananya layanan public melalui pengelolaan humas yang baik

3 Terciptanya target pelayanan, yang tepat sasaran

Layanan Perkantoran Terpenuhinya gaji pegawai

Page 74: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Operasional dan pemeliharaan kantor

Jumlah Anggaran :

Satker PSPP Insyaf Sumut 11.832.766.000 ( Sebelas Milyar delapan ratus tiga puluh dua

juta tujuh ratus enam puluh enam ribu rupiah )

Lau Bakeri, Januari 2018

Kepala

Ahd. Sulaiman

Page 75: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

ii

RENCANA AKSI DALAM PENCAPAIAN SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA “ INSYAF “ SUMATERA UTARA TAHUN 2018

Sasaran

Strategis Kegiatan

Tahun 2017

Registrasi dan

Penerimaan

200

orang

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Kasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

Orientasi dan

Pengenalan

Program

200

orang

Kepala PSPP

Insyaf SumutKasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

Kegiatan

assesment

200

orang

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Kasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

Pemenuhan

kebutuhan

Permakanan pm

200

orang

Kepala PSPP

Insyaf SumutKasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

Pemenuhan

kebutuhan pakaian

pm

200

orang

Kepala PSPP

Insyaf SumutKasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

Bimbingan fisik

dan perawatan

kesehatan

200

orang

Kepala PSPP

Insyaf SumutKasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

bimbingan mental 200

orang

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Kasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

bimbingan

terapeutik

community

200

orang

Kepala PSPP

Insyaf SumutKasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

pelayanan family

support group

200

orang

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Kasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

pembahasan

kasus

200

orang

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Kasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

probe200

orang

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Kasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

Pelaksana

Waktu

Pelaksana

an

Lokasi Ket

1

Korban

penyalahguna

napza yang

mendapatkan

rehabilitasi dan

perlindungan

social di dalam

panti

Penerima manfaat mampu

melaksanakan fungsi

sosialnya

No Indikator Kinerja Target Penanggung

jawab

Page 76: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

keterampilan 200

orang

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Kasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

resosialisasi200

orang

Kepala PSPP

Insyaf SumutKasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

terminasi200

orang

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Kasie.

Rehsos Jan-Des

PSPP

Insyaf

Penjajakan Kasie. PAS Des

Wil

Sumut

Pelatihan

Kewirausahaan

Kasie

Rehsos Des

PSPP

Insyaf

verifikasi kasusKasie.

Rehsos Jan-Des

Wil

Sumut

Melaksanakan

home visit

Kasie.

Rehsos Jan-des

Wil

Sumut

Melaksanakan

bimbingan lanjut

Kasie.

Rehsos Jan-Des

Wil

Sumut

Dukungan

Pembinaan fisik

Kasie.

Rehsos Jan- Des

PSPP

Insyaf

2 Laporan keuanganPengelolaan

UAKPA

1

laporan

Kepala PSPP

Insyaf Sumut Sub.Bag TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pengelolaan

UAKPB Sub.Bag TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Jumlah Penerima manfaat

yang mendapatkan

penanganan Kedaruratan Tim

Reaksi Cepat

Tim reaksi Cepat

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

3 Laporan barang1

laporan

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Jan-DesPSPP

Insyaf

Kasie. PAS Jan-DesWil

Sumut

3Meningkatnya

kualitas

administrasi

pelayanan dan

rehabilitasi

social PSPP

insyaf sumut

1Laporan Pelayanan

Rehabilitasi sosial

1

laporan

Jumlah penerima manfaat di

luar panti yang mendapatkan

layanan penjangkauan ( out

reaching )

Penjangkauan/outr

eaching

210ora

ng

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

2

Korban

penyalahguna

napza yang

berhasil dilayani,

diberi bantuan

dan direhabilitasi

di luar panti

Jumlah penerima manfaat di

luar panti yang mengikuti

shelter worksop

Shelter Workshop 2 orang

20

orang

1

Korban

penyalahguna

napza yang

mendapatkan

rehabilitasi dan

perlindungan

social di dalam

panti

Penerima manfaat mampu

melaksanakan fungsi

sosialnya

Kepala PSPP

Insyaf SumutKasie. PAS Jan-Des Wil

Sumut

Kepala PSPP

Insyaf SumutKasie. PAS

Page 77: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Pengelolaan Barang

persediaan

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Penyusunan LKJ

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Penyusunan

Laporan IKM

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Penyusunan

laporan PMK 249

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Penyusunan

laporan PP 39

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pelayanan

perpustakaan Kasie.PAS Jan- Des

PSPP

Insyaf

Peyiapan bahan

publikasi

Kasie.

PAS Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pemasangan

baliho

Kasie.

PAS Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pelaksanaan

Sosialisasi IPWL

di daerah

Kasie.

PAS Jan- Des

Wil

Sumut

Pelaksanaan

Sosialisasi

Program panti di

Sekolah

Kasie.

PAS Jan- Des

Wil

Sumut

Pameran HKSNKasie.PAS Jan- Des Kalteng

Monitoring dan

evaluasi Program

di dalam panti

Kasie.

PAS Jan- Des

PSPP

Insyaf

Monitoring dan

evaluasi Program

di luar panti

Kasie.

PAS Jan- Des

Wil

Sumut

3Meningkatnya

kualitas

administrasi

pelayanan dan

rehabilitasi

social PSPP

insyaf sumut

4 Laporan Kinerja1

laporan

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

3 Laporan barang1

laporan

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

6Laporan Monitoring

dan evaluasi

1

laporan

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

5 Laporan publikasi

1

Lapora

n

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Page 78: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Keterampilan LASKasie.PAS Jan- Des

PSPP

Insyaf

Keterampilan

cangkang kerang

Kasie.

Rehsos Jan- Des

PSPP

Insyaf

Jamuan tamuSub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Rapat koordinasi

dalam panti

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Penyusunan

Program dan

anggaran

1

dokum

en

Kepala PSPP

Insyaf SumutSub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Penyusunan

kurikulum

rehabilitasi sosial

1

dokum

en

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Penyelenggaraan

operasional

Perkantoran

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pemeliharaan

gedung dan

bangunan

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pemeliharaan

halaman

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pemeliharaan

kendaraan

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

9

Dokumen

perencanaan/progr

am/ anggaran/data

informasi/kebijaka

n bidang

rehabilitasi dan

perlindungan sosial

korban

penyalahgunaan

napza

10Layanan

perkantoran

12

bulan

8Laporan layanan

perkantoran

1

laporan

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

7 Laporan ekotif1

laporan

Kepala PSPP

Insyaf Sumut

3Meningkatnya

kualitas

administrasi

pelayanan dan

rehabilitasi

social PSPP

insyaf sumut

Page 79: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Penyelenggaraan

operasional

Perkantoran

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pemeliharaan

gedung dan

bangunan

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pemeliharaan

halaman

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pemeliharaan

kendaraan

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pemeliharaan

Sarana kantor

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Pemeliharaan

Jaringan

Sub.Bag

TU Jan- Des

PSPP

Insyaf

Kepala PSPP

Insyaf Sumut10

Layanan

perkantoran

12

bulan

3Meningkatnya

kualitas

administrasi

pelayanan dan

rehabilitasi

social PSPP

insyaf sumut

Lau Bekeri, Januari 2018

Kepala PSPP Insyaf Sumut

Ahd. Sulaiman

Page 80: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

ii

SUKSES STRORY SEORANG MANTAN PECANDU

Awal mula saya menggunakan napza karena permasalahan dengan pacar, dimana hubungan kami

sudah berjalan selama 3 tahun tidak disetujuan oleh kedua belah pihak terutama orangtua saya, lalu saya

prustasi dan tidak menerima dengan kondisi yang saya alami, untuk menutupi rasa sakit hati, saya

menggunakan alkohol, ganja, sabu-sabu dan inek dan keseharian saya habiskan waktu dengan mengunakan

NAPZA. Semangkin lama kelamaan jalan yang saya pilih tidak dapat mengobati rasa sakit hati malah

menimbulkan masalah. Akibat dari kesalahan saya, Kuliah berantakan, tabungan ludes, bahkan saya menjual

barang-barang yang ada dirumah seperti sepeda motor, laptop, handpone, dan barang elektronik yang dapat

dijual untuk membeli NAPZA.

Pada tahun 2007 sampai 2009 saya berada di rutan tanjung gusta karena kasus sabu-sabu, setelah

selesai menjalani masa hukuman saya tetap tidak sadar, saya kembali menggunakan NAPZA bahkan lebih

parah dari sebelumnya. Pada tahun 2011 Orang tua saya sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan saya sehingga

saya dikondisikan masuk Panti Rehabilitasi swasta namun saya kabur dan kembali kerumah. Dalam rentan

waktu tahun 2011 s/d 2015 sudah 6 kali masuk panti rehab swasta namun saya tidak pernah menyelesaikan

dengan kata lain selalu kabur. Setelah itu saya kembali menggunakan narkoba sehingga saya melakukan

tindakan yang salah seperti mencuri , melawan orangtua dan sampai melakukan perampokan.

Pada taun 2016 saya kembali bibawa oleh orangtua saya ke BRSKPN NAPZA Insyaf Medan dibawah

kementerian sosial yang berada di Desa lau bakeri, di BRSKPN NAPZA Insyaf Medan ini menjadi titik balik saya

untuk melakukan perubahan, saya melihat dengan mata dan hati disini tempat terakhir saya untuk berubah,

Perkenalkan nama saya Mani Selwan saya lahir 13 Oktober

1985, saya anak pertama dari dua bersaudara, almarhum ayah saya

meninggal sejak saya berusia 5 tahun, selama ini saya tinggal

bersama dengan orang tua di kota Medan sumatera Utara. Sedikit

saya bercerita tentang latar belakang saya, awalnya mulanya saya

dapat dikatakan anak yang rajin sekolah dan berbakti kepada orang

tua, saya membatu orangtua saya dalam mencari napkah, karena

ayah saya sudah meningggal. Saya juga sempat kuliah di salah satu

perguruan tinggi swasta di kota medan dengan jurusan Teknik

Informatika, kuliah saya terputus karena saya terjerumus dalam

penyalahgunaan NAPZA.

Page 81: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

fasilitas yang diberikan memberikan saya untuk berpikir, merenung dan mengevaluasi kesalah kesalah yang

sudah saya lakukan. Selain itu petugas yang berada di BRSKPN NAPZA Insyaf Medan selalu merangkul,

memanusiakan manusai sehingga membuat saya mempunyai komitmen untuk bangkit melakukan perubahan.

Setelah selasai melaksanakan program rehabilitasi social di BRSKPN NAPZA Insyaf Medan saya tidak

lagi berkeinginan pulang karena saya takut saya belum kuat dalam menghadapi pengaruh dari lingkungan. Hal

tersebut membuat saya memutuskan untuk mengikuti program re entery selama 1 tahun dengan mengambil

keterampilan desai grafis. Seiring waktu berjalan saya dipercaya untuk dijadikan konselor adiksi membantu

petugas dalam melaksanakan program rehabilitasi sosial. Saya sangat bersukur dengan tuhan, kepada petugas

dan kepada BRSKPN NAPZA Insyaf Medan yang telah bekerja memberikan pelayanan dengan hati. Sekarang

saya sudah berubah dan bekerja menjadi konselor Adiksi, selain mendapatkan penghasilan saya dapat

bermanfaat bagi orang lain. Sebagai mengisi waktu luang, saya bertenak burung love bard, parkit, dan ayam,

hal itu menjadi penghasilan tambahan saya disamping menjadi konselor adiksi di BRSKPN NAPZA Insyaf

Medan. Terima kasih.

Page 82: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

Asslamualaikum warohmatullahi wabarokatu, usia saya

sekarang 30 tahun, saya dilahirkan di Aceh 01 Maret 1988 tinggal

di Kota Medan. Sedikit saya bercerita mengenai perjalanan hidup

saya yang dapat lepas dari belenggu NAPZA. Pertama sekali saya

menggunakan NAPZA pada tahun 2013, awalnya saya coba-coba

dan ajakan teman karena sedang tren pada masa itu, NAPZA jenis

Sabu-sabu pada saat itu saya gunakan sebagai doping karena saya

hobi bermain futsal, untuk mendapatkan stamina yang fit. Saya

gunakan sabu-sabu setiap akan bermain futsal 2 kali seminggu

wajib pakai sabu-sabu namun lama kelamaan saya semakin

kecanduan jadi kalau tidak pakai sabu-sabu badan saya tidak fit.

Awalnya pemakaian saya tidak perna beli namun saya di beri sama teman, setelah kecanduan saya

coba cari informasi dimana bisa mendapatkan Sabu-sabu, akhirnya saya menemukan Bandar yang menjual

sabu-sabu di sekitar tempat tinggal saya, berawal dari situ pemakaian sabu-sabu semankin rutin hampir setiap

hari. kondisi semakin parah karena saya mempunyai hubungan kedekatan dengan badar kebetulan

perempuan berusia 41 tahun dengan setatus janda dengan begitu saya sangat gampang mendapatkan barang

dan gratis bahkan saya sudah tinggal serumah dengan Bandar tersebut, saya tidak peduli dengan keluarga,

keluarga yang mencoba menjemput saya marah dan maki-maki.

Pada waktu itu saya bekerja di perusahan bagian gudang akibat dari pemakaian sabu-sabu pekerjaan

saya berantakan bersama teman kami mencuri digudang untuk membeli sabu-sabu sampai akhirnya saya

berhenti bekerja. Dalam kondisi pengangguran saya masi melanjutkan pemakai sabu-sabu sampai orangtua

saya khawatir dengan kondisi fisik saya yang lama kelamaan semangkin kurus dan tidak terawat bahkan mental

saya terganggu saya sempat berhalusinasi berhalusinasi jalan-jalan tanpa arah seperti orang gila.

Pada tahun 2014 saya dibohongi orangtua dengan alasan ayo kita berobat dulu karena kondisi mu

sudah parah, namun saya di bawak ke BRSKP Napza Insyaf Medan, saya diantara 2 orang tentara tapi saya

meronta dan sempat berantam tidak mau di bawak mereka ke BRSKP Napza Insyaf Medan. Sampai di Panti

rehabilitasi saya masuk kekamar mandi, saya sempat berpikir bunuh diri dan meminum wipol dan prostek

yang ada di kamar mandi Panti rehabilitasi. Beruntung saya diterima olah pihak panti saya mendapatkan

bimbingan social, fisik dan keterampilan sehingga disini menyadarkan saya bahwa hidup itu sangat berharga

untuk digunakan poyah poyah. Saya mngikuti program dengan baik sampai saya pulih dari ketergantungan

Page 83: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

NAPZA, disamping itu saya mengikuti program vokasional desain grafis yang diberikan oleh BRSKP Napza Insyaf

Medan.

Saya sangat bersukur bisa mendapatklan pelayanan rehabilitasi social di BRSKP Napza Insyaf Medan

mungkin kalau saya terlambat bahkan tidak di rehabilitasi di sini ga tau apa jadinya saya. Alhamdulillah

sekarang saya sudah diterima manjadi konselor adiksi di BRSKP Napza Insyaf Medan, sedikit banyak nya saya

bias membantu tenam-teman yang memerlukan perhatian dan konsultasi bagaimana berjuang melawan

kecanduan NAPZA. Disamping itu saya memanfaatkan ilmu vokasional yang saya dapat untuk menambah

penghasilan sebagai fotografer dalam acara pernikahan. Demikian sekilas cerita hidup saya terima kasih.

Dodi Suhaji

Page 84: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos

DOKUMENTASI PROSES REHABILITASI SOSIAL BAGI

PENYALAHGUNA NAPZA DALAM PANTI

Page 85: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos
Page 86: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos
Page 87: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos
Page 88: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos
Page 89: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos
Page 90: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos
Page 91: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos
Page 92: LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - Kemensos