PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

49
PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Transcript of PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Page 1: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN

2018

Page 2: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan

rahmat, nikmat, serta karunia-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan

laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran 2018 di

PSPP "Galih Pakuan" Bogor.

LAKIP ini disusun sebagai bentuk akuntabilitas kinerja lembaga sesuai dengan

pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran DIPA PSPP "Galih Pakuan" Bogor Tahun

Anggaran 2018.

Kami menyadari bahwa LAKIP ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu

saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan di

masa yang akan datang.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut

terlibat pada penyusunan LAKIP mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan,

maupun tahap penyelesaian laporan ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang

setimpal atas curahan tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan program/kegiatan dan

anggaran di PSPP "Galih Pakuan" Bogor.

Bogor, Januari 2018,

Kepala

Wahidin, AKS, M.Si. NIP. 197410272000031001

Page 3: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

B. Tugas dan Fungsi ........................................................................................................ 2

C. Struktur Organisasi .................................................................................................... 2

D. Gambaran Kegiatan di PSPP “Galih Pakuan” .................................................... 4

E. Sistematika Penulisan ............................................................................................... 5

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ................................................... 7

A. Rencana Strategis 2015 - 2019 .............................................................................. 6

B. Penetapan Kinerja Tahun 2018 ............................................................................. 9

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................................... 11

A. Ikhtisar Capaian Kinerja Tahun 2018 ................................................................. 11

B. Capaian dan Analisis Kinerja Tahun 2018 ........................................................ 12

C. Analisis Akuntabilitas Keuangan .......................................................................... 22

BAB IV. PENUTUP .................................................................................................................... 24

Page 4: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Landasan Hukum

a. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

b. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

c. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

d. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2018 tentang APBN Tahun 2019

e. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Preseiden Nomor 19 Tahun

2016.

f. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan

Jasa Pemerintah

g. Peraturan Menteri Sosial RI No. 106/HUK/2009 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial.

h. Peraturan Menteri Sosial RI No. 86 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Sosial RI.

i. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor

Pecandu Narkotika

j. Peraturan Menteri Sosial RI No. 9 Tahun 2018 tentang Standar Nasional

Rehabilitasi Sosial Bagi Pecanda dan Korban Penyalahgunaan Narkotika

dan Zat Adiktif lainya.

k. Keputusan Menteri Sosial Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan di Lingkungan Kementerian Sosial RI

l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara

Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara.

m. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 106/HUK/2009 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial RI

n. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 205/PMK.02/2018 tentang Tata Cara

Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana Iuran Jaminan

Kesehatan Penerima Penghasilan dari Pemerintah.

o. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-49/PMK.02/2018 tentang Standar

Biaya Masukan Tahun Anggaran 2018

p. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2018 nomor : SP DIPA-

027.04.2.526071/2018 tanggal 05 Desember 2016.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2018 Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” dimaksudkan untuk menyajikan laporan pertanggungjawaban dan informasi mengenai rencana kerja (performance plan) dengan capaian kinerja (performance result) dan selanjutnya

Page 5: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2

mengidentifikasi sejumlah celah kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja di masa mendatang di Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”.

b. Tujuan

Sebagai bahan evaluasi atas keberhasilan dan kegagalan serta hambatan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan.

B. Tugas dan Fungsi

Sesuai Peraturan Menteri Sosial RI Nomor. 106/HUK/2009, tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial, PSPP “Galih Pakuan” Bogor mempunyai tugas dan fungsi, sebagai berikut :

1. Tugas Pokok

Memberikan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang bersifat Preventif, Kuratif, Rehabilitatif, Promotif dalam bentuk Bimbingan Fisik, Mental, Sosial, Pelatihan Keterampilan, Resosialisasi serta Bimbingan Lanjut bagi Anak Korban NAPZA agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, serta pengkajian dan penyiapan Standar Pelayanan dan Rujukan.

2. Fungsi

a. Penyusunan Rencana dan Program, Evaluasi dan Laporan. b. Pelaksanaan Registrasi, Observasi, Identifikasi, Diagnosa Sosial dan

Perawatan. c. Pelaksanaan Pelayanan dan Rehabilitasi yang meliputi Bimbingan Mental,

Sosial, Fisik dan Keterampilan. d. Pelaksanaan Resosialisasi, Penyaluran dan Bimbingan Lanjut. e. Pelaksanaan Pemberian Informasi dan Advokasi. f. Pelaksanaan Pengkajian dan Penyiapan Standar Pelayanan dan Rehabilitasi

Sosial. g. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha. h. Sebagai pusat pengembangan, penyebaran dan pelayanan kesejahteraan

sosial. i. Sebagai pusat pemberdayaan dan pengembangan kesempatan kerja klien. j. Sebagai pusat latihan keterampilan. k. Sebagai pusat advokasi dan informasi kesejahteraan sosial. l. Sebagai pusat rujukan bagi pelayanan dan rehabilitasi dari lembaga

rehabilitasi lainnya. m. Sebagai pusat laboratorium rehabilitasi sosial.

C. Struktur Organisasi

Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” sebagai salah satu Unit Kerja Eselon III dilingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, struktur organisasinya berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 106/HUK/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial terdiri dari tiga unit kerja eselon IV dengan uraian tugas dan fungsi sebagai berikut:

Page 6: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 3

Gambar 1.

Struktur organisasi Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”

1. Sub Bagian Tata Usaha

Melakukan dukungan pelayanan administrasi, penyiapan penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.

2. Seksi Program dan Advokasi Sosial

Menyusun rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA.

3. Seksi Rehabilitasi Sosial

Melakukan observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi korban penyalahgunaan NAPZA.

D. Gambaran Kegiatan di Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”

Berikut ini kami sampaikan penjelasan singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” berikut output yang akan dihasilkan, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing bagian sebagai berikut:

1. Sub Bagian Tata Usaha

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub Bag. Tata usaha antara lain :

a. Melakukan persiapan bahan rencana kegiatan tahunan.

b. Melakukan urusan surat menyurat.

c. Mendistribusikan dan menindaklanjuti surat.

d. Menyiapkan bahan laporan kegiatan panti.

e. Melakukan kegiatan administrasi perkantoran.

f. Menghimpun dan merekap DP3, DUK, dan Daftar Hadir.

g. Menyiapkan urusan cuti, KARIS/KARSU, ASKES dan TASPEN.

h. Menyiapan usulan diklat pegawai dan kenaikan pangkat serta kenaikan gaji

berkala.

i. Menyiapkan bahan mutasi dan pembinaan pegawai.

j. Menyiapkan bahan sangsi administrasi kepegawaian.

k. Menyiapkan analisa kebutuhan pegawai.

l. Menyiapkan urusan gaji dan honor pegawai.

Page 7: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 4

m. Menyiapkan rencana dan analisa penggunaan dana rutin.

n. Melakukan penyusunan anggaran dan pembahasan.

o. Menyiapkan bahan panduan operasional panti.

p. Menyiapkan laporan realisasi keuangan.

q. Melakukan Unit Akutansi Wilayah (UAW) dan Sistem Akuntansi Instansi

(SAI) mengenai barang dan keuangan, data inventaris barang, ruangan,

gedung, laporan mutasi, penghapusan, penggunaan dan memelihara

keamanan barang.

r. Mengusulkan kepanitiaan perlengkapan.

s. Menyiapkan analisa Kebutuhan Perlengkapan Kantor, dapur dan asrama.

t. Menyelenggarakan keamanan, kebersihan dan penerangan lingkungan

panti.

u. Menyiapkan bahan permakanan dan kebutuhan klien.

v. Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional dalam

rangka penyusunan laporan kegiatan panti.

w. Menyiapkan bahan kehumasan.

x. Menyiapkan bahan dokumentasi pameran, dan sosialisasi program.

2. Seksi Program dan Advokasi Sosial

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Program dan Advokasi antara lain :

a. Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang

berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Melakukan perumusan rencana kegiatan tahunan.

c. Melakukan konsultasi kegiatan kepada pimpinan.

d. Melakukan pengkajian program, penyiapan standarisasi pelayanan,

pemantauan dan evaluasi.

e. Melakukan penyiapan bahan program pendampingan yang memerlukan

advokasi.

f. Melakukan penyusunan bahan program pelayanan.

g. Menyiapkan bahan panduan operasional panti.

h. Menyiapkan bahan panduan petugas pelayanan klien.

i. Melakukan program persatuan orang tua klien (POT)/keluarga melalui

Program Parenting Skill dan Family Support Group (FSG).

j. Melakukan penyiapan bahan LAKIP serta program dan informasi.

k. Melakukan pendistribusian informasi ketentuan/peraturan/tata tertib setiap

unit pelayanan dan klien yang wajib dipatuhi.

l. Melakukan pendampingan penyesuaian bagi setiap klien yang terhambat

selama mengikuti tahapan/proses rehabilitasi dalam panti.

m. Melakukan penghimpunan, pengolahan hasil pelaksanaan kegiatan bidang

sebagai bahan laporan.

n. Melakukan penyelenggaraan dan pengolahan perpustakaan.

o. Melakukan penghimpunan, pengolahan data dan informasi sebagai bahan

penyusunan laporan.

p. Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional dalam

rangka penyusunan laporan kegiatan panti.

q. Melakukan tugas lain dari kepala panti sesuai peraturan yang berlaku.

Page 8: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 5

3. Seksi Rehabilitasi Sosial

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Rehabilitasi Sosial antara lain :

a. Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang

berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya

b. Membagi tugas/kegiatan kepada staf.

c. Melakukan persiapan rencana kegiatan bimbingan fisik, perawatan

kesehatan, mental, sosial, dan keterampilan serta mengkonsultasikan

kepada kepala panti.

d. Melakukan koordinasi kegiatan tahunan dengan unit terkait.

e. Melakukan penyusunan kurikulum, seleksi, kegiatan bimbingan sosial,

mental, fisik, kecerdasan dan keterampilan.

f. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan rehabilitasi sosial termasuk

perkembangan klien.

g. Melakukan identifikasi, registrasi, seleksi dan penerimaan serta penjelasan

program kepada calon klien.

h. Melakukan tes awal untuk pengungkapan dan pemahaman masalah

(assessment).

i. Melakukan tes penelusuran minat dan bakat termasuk kemampuan IQ dan

EQ.

j. Melakukan penempatan klien dalam program.

k. Melakukan pendekatan kepada masyarakat, dunia usaha dan instansi

terkait dalam rangka penyiapan resosialisasi.

l. Melakukan magang klien pada perusahaan dan atau tempat usaha sesuai

jenis keterampilan.

m. Melakukan penyiapan bahan rujukan sesuai masalah.

n. Melakukan konsultasi keluarga.

o. Melakukan penyiapan bahan kelengkapan file klien.

p. Melakukan kegiatan extra kurikuler.

q. Melakukan penyelenggaraan pengasramaan.

r. Melakukan penyiapan kegiatan UEP, magang, wirausaha dan kunjungan

keluarga.

s. Melakukan penyiapan bahan keterampilan, bimbingan kecerdasan dan

kesehatan.

t. Melakukan peningkatan pengetahuan umum dan kecerdasan.

u. Melakukan pembinaan terhadap pengasuh dan instruktur.

v. Melakukan konsultasi kegiatan dengan pimpinan.

w. Melakukan penghimpunan, pengolahan data dan informasi sebagai bahan

penyusunan laporan.

x. Melakukan tugas lain dari kepala panti sesuai peraturan yang berlaku.

E. Sistematika Penyajian

LAKIP ini disusun untuk melaporkan pencapaian kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” selama satu tahun. Capaian kinerja (performance result) tahun 2018 diperbandingkan dengan Rencana kinerja (performance plan) tahun 2018 dan dianalisis sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa

Page 9: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 6

mendatang. Dengan pola pikir tersebut maka sistematika penyajian LAKIP Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas dasar hukum penyusunan LAKIP, tugas pokok dan fungsi, gambaran kegiatan, dan struktur Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” Bogor.

Bab II Perencanaan dan perjanjian kinerja, menjelaskan tentang rencana strategis Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2015-2019 dan Penetapan Kinerja Tahun 2018

Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan ikhtisar capaian kinerja dan analisis kinerja tahun 2018

Bab IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari laporan akuntabilitas kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” tahun 2018 serta merumuskan rekomendasi.

Page 10: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 7

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2015-2019

Pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP), merupakan salah satu bahan instrumen AKIP yang disinergikan dengan perencanaan strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga. LAKIP merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah, dengan melihat capaian indikator kinerja yang ditetapkan. Hasil LAKIP, selanjutnya di sandingkan dengan Renstra yang merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia, waktu dan sumber daya lainnya agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang menjadi tanggungjawabnya.

Berdasarkan Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional pasal 15 ayat (1) dan pasal 19 ayat (2), dimana setiap Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) untuk menjamin keterkaitan dan konsentrasi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Disamping itu sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah diktum kedua, bahwa setiap instansi pemerintah sampai tingkat eselon II wajib menyusun Renstra untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah, termasuk dalam konteks ini adalah Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” pada Kementerian Sosial RI.

Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” Bogor sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di bawah Kementerian Sosial RI, mempunyai tugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat preventif, kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial, dan pelatihan keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi korban penyalahgunaan NAPZA agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan rujukan.

Selain itu yang menjadi fungsi Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” antara lain :

- Mendukung pelayanan administrasi, penyiapan penyusunan rencana anggaran,

urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan

rumah tangga serta kehumasan.

- Penyusunan rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian

informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi

pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan

laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial

- Melakukan observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan

penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan,

mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi korban

penyalahgunaan NAPZA.

Page 11: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 8

Dengan demikian, core area Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” adalah “Pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial korban NAPZA”. Memperhatikan tugas dan fungsinya, maka Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” menetapkan visinya sebagai berikut:

1. V i s i

Visi Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” adalah ;

“PSPP “Galih Pakuan” Bogor sebagai pusat pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA yang berstandar nasional, profesional dan berkualitas tahun 2019”

Visi ini mengandung arti bahwa PSPP “Galih Pakuan” Bogor sebagai sebuah institusi sosial dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya dilaksanakan secara profesional berkualitas, memenuhi standar nasional sebagai sebuah lembaga pelayanan dan rehabilitasi sosial korban Napza, sehingga menjadikan PSPP “Galih Pakuan” Bogor tidak hanya institusi yang memberikan pelayanan saja namun menjadi pusat percontohan bagi panti lainnya dalam kurun waktu lima tahun kedepan (tahun 2019)

2. M i s i

Untuk mewujudkan visi di atas, PSPP “Galih Pakuan” Bogor mempunyai misi sebagai berikut : a. Melakukan dukungan pelayanan administrasi dan tata kelola organisasi yang

bermutu, transparan dan akuntabel melalui penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.

b. Menyusun rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA.

c. Melakukan observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi korban penyalahgunaan NAPZA.

3. Tujuan

Tujuan Renstra Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2015-2019 diarahkan untuk mendukung capaian kinerja Kementerian Sosial 2015-2019. Guna mendukung hal tersebut, Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” menetapkan tujuan Rencana Strategis 2015-2019yaitu: ”Terwujudnya PSPP “Galih Pakuan” Bogor sebagai pusat pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA yang berstandar nasional, profesional dan berkualitas”.

4. Sasaran Strategis

Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi serta tujuan di atas sasaran strategis PSPP “Galih Pakuan” Bogor dalam Renstra Tahun 2015-2019adalah :

a. Meningkatnya dukungan pelayanan administrasi dan tata kelola organisasi yang bermutu, transparan dan akuntabel melalui penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.

b. Mendorong rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi

Page 12: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 9

pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA.

c. Meningkatnya observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi korban penyalahgunaan NAPZA.

B. Penetapan Kinerja Tahun 2018

Diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah, maka semua instansi sampai unit eselon II, dalam konteks ini termasuk Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” diwajibkan untuk menyusun Penetapan Kinerja. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Tujuan khusus penetapan kinerja adalah untuk:

1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;

2. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

4. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

Berikut ini adalah Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” Tahun Anggaran 2018, yang terdiri dari sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja sebagai berikut:

Tabel 1

Penetapan kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1. Meningkatnya dukungan pelayanan administrasi dan tata kelola organisasi yang bermutu, transparan dan akuntabel melalui penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.

1. Jumlah SDM yang menindapatkan peningkatan kapasitas dan bimbingan teknis bidang rehabilitasi sosial.

70 Orang

2. Jumlah Laporan Publikasi 2 Laporan

3. Jumlah Laporan Keuangan

3 Laporan

4. Jumlah Dokumen RKAK/L 1 Dokumen

5. Jumlah Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

1 Dokumen

6. Jumlah Bulan Layanan Operasional Perkantoran

12 Bulan Layanan

Page 13: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 10

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

2. Mendorong rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, , rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA di Luar Panti

1. Jumlah kegiatan pendukung pelayanan dalam panti

11 Laporan

2. Jumlah pelaksanan rehabilitasi sosial melalui penjangkauan

310 orang

3. Meningkatnya observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi korban penyalahgunaan NAPZA.

1. Jumlah korban penyalahgunaan NAPZA yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial di PSPP “Galih Pakuan” Bogor

380 Orang

Jumlah Anggaran : Rp. 14.927.199.000,-

Penetapan kinerja yang telah ditetapkan terdiri dari 3 sasaran (lihat Tabel 1, kolom 2). Selanjutnya untuk mencapai sasaran tersebut di tetapkan 9 (sembilan) indikator kinerja (lihat Tabel 2, kolom 3) dengan capaian target kinerja dalam satuan orang, laporan, dokumen, bulan layanan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 14.927.199.000,- (Empat belas milyar sembilan ratus dua puluh tujuh juta seratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah).

Untuk mencapai indikator sasaran tersebut, dilakukan kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok masing-masing bagian pada Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”, sebagai berikut:

Tabel 2

Kegiatan dan Anggaran Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” Tahun 2018

NO KEGIATAN ANGGARAN KET

1. Sub Bagian Tata Usaha 11.185.252.000,- DIPA 2018

2. Seksi Program dan Advokasi 632.325.000,- DIPA 2018

3. Seksi Rehabilitasi Sosial (002) 3.109.622.000,- DIPA 2018

Page 14: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Ikhtisar Capaian Kinerja Tahun 2018

Realisasi pencapaian sasaran Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” tahun 2018 yang diukur dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3

Capaian Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” Tahun 2018

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI CAPAIAN

%

1. Meningkatnya dukungan pelayanan administrasi dan tata kelola organisasi yang bermutu, transparan dan akuntabel melalui penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.

1. Jumlah SDM yang

menindapatkan

peningkatan

kapasitas dan

bimbingan teknis

bidang rehabilitasi

sosial.

70 Orang 70 Orang 100 %

2. Jumlah Laporan

Publikasi

2 Laporan 2 Laporan 100 %

3. Jumlah Laporan

Keuangan

3 Laporan 3 Laporan 100 %

4. Jumlah Dokumen

RKAK/L

1 Dokumen 1 Dokumen 100 %

5. Jumlah

Pelaksanaan

Monitoring dan

Evaluasi

1 Dokumen 1 Dokumen 100 %

6. Jumlah Bulan

Layanan

Operasional

Perkantoran

12 Bulan Layanan

12 Bulan Layanan

100 %

Page 15: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 12

2. Mendorong rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, , rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA di Luar Panti

1. Jumlah kegiatan

pendukung

pelayanan dalam

panti

11 Laporan 11 Laporan 100 %

2. Jumlah pelaksanan

rehabilitasi sosial

melalui

penjangkauan

310 orang 310 orang 100 %

3. Meningkatnya observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi korban penyalahgunaan NAPZA.

1. Jumlah korban penyalahgunaan NAPZA yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial di PSPP “Galih Pakuan” Bogor

380 Orang 380 Orang 100 %

B. Capaian dan Analisis Kinerja Tahun 2018

1. Capaian Kinerja 2018

Capaian Kinerja 2018 Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” secara kuantitatif telah dapat dilaksanakan seluruhnya atau 100 % sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Namun secara kualitatif masih harus selalu ditingkatkan.

Selama Tahun Anggaran 2018 terjadi beberapa perubahan terkait dengan Realokasi Anggaran berupa Penghematan hingga Realokas Anggaran untuk Tunjangan Kinerja Pegawai TA 2018 yang menyebabkan beberapa kali Revisi DIPA.

Selama Tahun 2018 terjadi revisi anggaran sebanyak 3 kali, pertama revisi tanggal 19 Maret 2018 terkait buka blokir anggaran, kedua revisi tanggal 22 April 2018 terkait perubahan mata anggaran dari 521219 menjadi 524113, revisi ke 3 tanggal 18 Oktober 2018 tentang realokasi pengadaan bahan permakanan untuk menutupi pagu minus di belanja pegawai, dan revisi ke 4 tanggal 20 Desember 2018 tentang penghematan sebanyak Rp. 507.855.000 dan penambahan akun tunjangan khusus/kegiatan sebanyak Rp. 771.583.000

Page 16: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 13

Realisasi belanja PSPP “Galih Pakuan” Bogor pada TA 2018 adalah sebesar Rp 14.327.224.904,- atau 95,98 persen dari anggaran senilai Rp 7.429.749.000. Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA 2018 tersaji pada Tabel 4,

Tabel 4

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2018

NO

URAIAN ANGGARAN REALISASI BELANJA

%

1. Belanja Pegawai 3.256.025.000,- 3.044.641.347 93,30

2. Belanja Barang 3.984.974.000,- 3.264.065.308 81,90

Total Belanja Netto 7.429.749.000 6.441.668.722 86,70

Berikut ini kami sampaikan uraian penjelasan tentang capaian kegiatan Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” Tahun 2018

SASARAN

1

Meningkatnya dukungan pelayanan administrasi dan tata kelola organisasi yang bermutu, transparan dan akuntabel melalui penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.

Untuk mengukur capaian sasaran 1 (satu), ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut:

a. Jumlah SDM yang mendapatkan bimbingan teknis bidang rehabilitasi sosial (42 Orang)

Indikator kinerja tersebut tidak tercapai dikarenakan Penghematan Anggaran. Kegiatan yang awalnya direncanakan dalam bentuk Pembinaan Pegawai terkait bimbingan teknis bidang rehabilitasi sosial bagi 42 Orang Pegawai PSPP “Galih Pakuan” tidak dapat terlaksana. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Pembinaan Pegawai dalam bentuk Sosialisasi PP No 53 Tahun 2010

tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

Tabel 5.

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terselenggaranya Pembinaan Pegawai

42 Orang 0 Orang 0

Page 17: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 14

b. Jumlah Laporan Publikasi (2 laporan)

Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Sub Bag. Tata Usaha Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Terselenggaranya Pameran/Publikasi dalam Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI)

2) Terselenggaranya Pameran/Publikasi dalam Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN)

Tabel 6 Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terselenggaranya Pameran/Publikasi dalam Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI)

1 Lap 1 Lap 100

2. Terselenggaranya Pameran/Visualisasi/Publikasi dan Promosi

1 Lap 1 Lap 100

c. Jumlah Laporan Keuangan (SAI, BMN, dan Barang Persediaan)

(3 Laporan) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Sub Bag. Tata Usaha Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) 2) Inventarisasi Kekayaan Negara/Barang Milik Negara; 3) Pengadministrasian Barang Persediaan 4) Pengadministrasian PP 39

Tabel 7.

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Tersusunnya Sistem Akuntansi Instansi

1 Lap 1 Lap 100

2. Inventarisasi Kekayaan Negara/Barang Milik Negara

1 Lap 1 Lap 100

3. Tersusunnya Laporan Barang 1 Lap 1 Lap 100

Page 18: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 15

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

Persediaan

d. Jumlah Laporan Sasaran Kinerja Pegawai dan Penyempurnaan Analisis Beban Kerja (2 Laporan) Indikator kinerja tersebut tidak tercapai dikarenakan Penghematan Anggaran. Satker mengikuti hal-hal terkait yang telah ditetapkan oleh Pusat melalui Sekretariat Ditjen Rehabilitasi Sosial terkait pelakasanaan Sasaran Kinerja Pegawai dan Analisis Beban Kerja di masing-masing Satker. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Jumlah Laporan Sasaran Kinerja Pegawai 2) Jumlah Laporan Analisis Beban Kerja

Tabel 8.

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Tersusunnya Laporan Sasaran Analisis Kinerja Pegawai

1 Dok 0 Lap 0

2. Tersusunya Analisis Beban Kerja 1 Lap 0 Lap 0

e. Jumlah Dokumen SBK (Satuan Biaya Khusus) (1 dokumen)

Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Sub Bag. Tata Usaha Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018

f. Jumlah Dokumen RKA K/L (1 dokumen) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Sub Bag. Tata Usaha Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Penyusunan RKA K/L

Tabel 10.

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

Page 19: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 16

1. Tersusunnya Dokumen RKA K/L 1 Dok 1 Dok 100

g. Jumlah Dokumen DIPA (1 dokumen) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Sub Bag. Tata Usaha Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Penyusunan DIPA

Tabel 11.

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Tersusunnya Dokumen DIPA 1 Dok 1 Dok 100

h. Jumlah Bulan Layanan Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran (12 Bulan Layanan) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Sub Bag. Tata Usaha Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Tabel 12.

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terselenggaranya Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

12 Bulan Layanan

12 Bulan Layanan

100

SASARAN

2

Mendorong rencana program pelayanan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA

Page 20: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 17

Untuk mengukur capaian sasaran 2 (dua), ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut:

a. Jumlah eks klien PSPP “Galih Pakuan” yang mengikuti Program Shelthered Workshop (10 Orang) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Shelthered Workshop;

Tabel 18

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terselenggaranya Kegiatan Shelthered Workshop

10 Orang 10 Orang 100

b. Jumlah klien dalam Kegiatan Perlindungan Sosial dalam Situasi Darurat (6 Orang) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan Perlindungan Sosial Dalam Situasi Darurat

Tabel 19

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terselenggaranya Kegiatan Perlindungan Sosial Dalam Situasi Darurat

10 Orang 10 Orang 100

c. Jumlah rujukan klien dari lembaga terkait (10 Orang) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan Rujukan klien dari lembaga terkait

Tabel 20

Page 21: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 18

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terselenggaranya Kegiatan Rujukan Klien dari Lembaga Terkait

10 Orang 10 Orang 100

d. Jumlah Laporan Penyelenggaraan Perpustakaan Klien (1 Laporan)

Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Penyelenggaraan Perpustakaan Klien;

Tabel 21

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terselenggaranya Perpustakaan Klien (Perawatan dan Pemeliharaan Buku-Buku)

1 Laporan 1 Laporan 100

e. Jumlah Laporan Pelayanan Rehabilitasi Sosial (4 Laporan) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Pendekatan Awal; 2) Advokasi Bagi Klien Bermasalah 3) Monitoring dan Evaluasi Program Pelayanan Panti 4) Bimbingan Lanjut Bagi Klien

Tabel 22

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terselenggaranya Pendekatan Awal

1 Laporan 1 Laporan 100

2. Terselenggaranya Advokasi Sosial

1 Laporan 1 Laporan 100

Page 22: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 19

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

3. Terselenggaranya Monitoring dan Evaluasi Program dan Pelayanan Panti

1 Laporan 1 Laporan 100

4. Terselenggaranya Bimbingan Lanjut Bagi Klien

1 Laporan 1 Laporan 100

f. Jumlah Laporan Sosialisasi Program IPWL dan Kerjasama antar Instansi Pemerintah, Swasta dan Lembaga Terkait (1 Laporan) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Terdapat salah satu kegiatan yang tidak terlaksana yaitu kegiatan MoU dan Koordinasi dengan Instansi Terkait dikarenakan Penghematan Anggaran. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Sosialisasi Program IPWL; 2) Kerjasama antar Instansi Pemerintah, Swasta dan Lembaga terkait;

Tabel 23

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Sosialisasi Program IPWL 1 Dokumen 1 Dokumen 100

2. Kerjasama antar Instansi Pemerintah, Swasta dan Lembaga Terkait

1 Dokumen 1 Dokumen 100

g. Jumlah Dokumen Program dan Pelayanan (4 Dokumen) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Terdapat salah satu kegiatan yang tidak terlaksana yaitu kegiatan MoU dan Koordinasi dengan Instansi Terkait dikarenakan Penghematan Anggaran. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Penjajagan dan Konsultasi; 2) Penyusunan Program Pelayanan Baru; 3) MoU dan Koordinasi Dengan Instansi Terkait 4) Penyusunan Rencana Kerja.

Tabel 23

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

Page 23: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 20

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terselenggaranya Penjajagan dan Konsultasi

1 Dokumen 1 Dokumen 100

2. Terselenggaranya Penyusunan Program Pelayanan Baru

1 Dokumen 1 Dokumen 100

3. MoU dan Koordinasi dengan Instansi Terkait

1 Dokumen 0 Dokumen 0

4. Terselenggaranya Penyusunan Rencana Kerja

1 Dokumen 1 Dokumen 100

SASARAN

3

Meningkatnya observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi korban penyalahgunaan NAPZA

Untuk mengukur capaian sasaran 3 (tiga), ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut:

a. Jumlah korban penyalahgunaan NAPZA yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial di PSPP “Galih Pakuan” Bogor (Standar Biaya Khusus Pelayanan bagi NAPZA) (180 Orang) Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Seksi Rehabilitasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 2018 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Penerimaan dan Registrasi; 2) Orientasi dan Pengenalan Program 3) Assesment 4) Pelayanan Kebutuhan Dasar 5) Bimbingan Fisik, Sosial, Mental, Keterampilan dan Kesehatan 6) Resosialisasi/Reintegrasi 7) Pemulangan Klien dari dalam Panti

Tabel 24

Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1. Terselenggaranya Penerimaan dan Registrasi

180 Orang 180 Orang 100

Page 24: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 21

2. Terselenggaranya Orientasi dan Pengenalan Program

180 Orang 180 Orang 100

3. Terselenggaranya Assesment 180 Orang 180 Orang 100

4. Terselenggaranya Pelayanan Kebutuhan Dasar 180 Orang 180 Orang 100

5. Terselenggaranya Bimbingan Fisik, Sosial, Mental, Keterampilan dan Kesehatan

180 Orang 180 Orang 100

6. Terselenggaranya Resosialisasi/ Reintegrasi

180 Orang 180 Orang 100

7. Terselenggaranya Pemulangan Klien dari Dalam Panti

180 Orang 180 Orang 100

2. Kendala Capaian Target Indikator Kinerja Sasaran

a. Kegiatan Pelayanan Sub Bagian Tata Usaha

1) Permasalahan Yang Dihadapi

a) Kurangnya pegawai, karena pada saat ini, dengan rincian

Kepala Panti 1 (satu) orang, Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1

(Satu) Orang, Staf Sub Bagian Tata Usaha 12 (Dua Belas)

Orang, Fungsional Fungsional Arsiparis 2 (Dua) Orang, Seksi

Rehabilitasi Sosial 4 (empat) orang, Seksi Program dan

Advokasi Sosial 4 (Empat) orang, Pekerja Sosial 15 (Lima

belas) orang, Untuk tenaga teknis yang diperlukan antara lain

sebagai berikut :

- Dokter yang tetap.

- Teknisi Listrik

- Instruktur Ketrampilan Mobil

- Instruktur Ketrampilan Motor

- Psikiater

- Psikolog

- Ahli Gizi

- Pustakawan

- Fungsional Perencana

- Fungsional Pekerja Sosial

b) Beberapa pegawai yang sudah memasuki masa kerja di atas 10

s/d 20 tahun di Panti sehingga menimbulkan kejenuhan, untuk

itu diperlukan mutasi dan rotasi pegawai.

c) Masih kurangnya pegawai yang mempunyai sertifikat barang

dan jasa /bersertifikat barang dan jasa.

2) Upaya Pemecahan Masalah yang sudah dilakukan

a) Menata pegawai yang ada dengan memaksimalkannya sesuai

dengan kebutuhan.

Page 25: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 22

b) Melaksanakan mutasi intern pegawai di lingkungan PSPP “Galih

Pakuan” Bogor.

c) Mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan sertifikasi barang

dan jasa ke LKPP.

b. Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Sosial

1) Permasalahan yang Dihadapi

a) Belum maksimalnya pelayanan yang diberikan kepada

penyandang dual diagnosis, hal ini disebabkan belum adanya

SDM diantaranya dokter, psikiater/perawat yang khusus

menangani penyandang dual diagnosis serta perhatian dari orang

tua klien yang kurang, ditambah program yang dijalankan belum

bisa merubah mental klien secara maksimal.

b) Belum meratanya sebaran asal daerah klien, sehingga terkesan

klien hanya berasal dari daerah tertentu (Cirebon dan Indramayu)

hal ini terjadi karena masih adanya respon yang kurang baik dari

beberapa daerah pada saat Pendekatan Awal.

2) Upaya Pemecahan Masalah Yang Sudah Dilakukan

a) Menunjuk pekerja sosial khusus yang menangani penyandang

dual diagnosis, dan tidak lagi menerima klien yang menyandang

dual diagnosis, serta menyerahkan kembali penyandang dual

diagnosis kepada keluarga terutama yang sama sekali tidak

mengalami perkembangan pada saat direhabilitasi di panti.

b) Melaksanakan Sosialisasi Program PSPP "Galih Pakuan" Bogor

ke daerah.

c. Kegiatan Pelayanan Program dan Advokasi Sosial

1) Permasalahan Yang Dihadapi

a) Kurangnya pengetahuan pengelola perpustakaan tentang

pengelolaan perpustakaan yang berbasis aplikasi.

b) Belum adanya Standar Pelayanan Rehabilitasi Sosial PSPP

“Galih Pakuan” Bogor

c) Kurangnya kegiatan Monitoring dan Evaluasi alumni klien

sehingga masih banyak alumni klien yang belum dimonitoring

dan evaluasi.

2) Upaya Pemecahan Masalah yang sudah dilakukan

a) Mengusulkan petugas pengelola perpustakaan untuk mengikuti

pelatihan kepustakaan.

b) Mengusulkan pembuatan Standar Pelayanan Rehabilitasi Sosial

PSPP “Galih Pakuan” Bogor.

c) Mengusulkan penambahan kegiatan Monitoring dan Evaluasi

alumni klien di tahun anggaran 2018

C. Analisis Akuntabilitas Keuangan Analisis akuntabilitas keuangan ditinjau melalui Realisasi Belanja diantara nya :

1. Realisasi Belanja Pegawai PSPP “Galih Pakuan” Bogor pada TA 2018

meliputi: Belanja Gaji Pokok PNS, Belanja Pembulatan Gaji PNS, Belanja

Tunjangan Suami/Istri PNS, Belanja Tunjangan Anak PNS, Belanja Tunjangan

Page 26: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 23

Struktural PNS, Belanja Tunjangan Fungsional PNS, Belanja Tunjangan PPh

PNS, Belanja Tunjangan Beras PNS, Belanja Uang Makan PNS, Belanja

Tunjangan Umum PNS, dan Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan).

Realisasi belanja pegawai TA 2018 dan TA 2017 adalah masing-masing

sebesar Rp. 3.044.138.364 dan Rp 2.204.679.842. Kenaikan realisasi belanja

pegawai antara lain disebabkan adanya kenaikan gaji berkala, kenaikan

pangkat dan adanya tambahan belanja pegawai terkait pembayaran tunjangan

kinerja. Realisasi Belanja Barang TA 2018 dan TA 2017 adalah masing-

masing sebesar Rp 3.212.565.308 dan Rp 4.136.587.114. Realisasi Belanja

Barang TA 2018 mengalami penurunan sebanyak 22,33 persen yang

disebabkan oleh penurunan jumlah anggaran belanja barang pada tahun 2018

ini, dan adanya blokir mandiri terhadap belanja barang untuk alokasi

pembayaran tunjangan kinerja.

2. Realisasi Belanja Modal TA 2018 dan TA 2012 adalah masing-masing

sebesar Rp 184.965.050 dan Rp 6.045.613.050. Realisasi Belanja Modal TA

2018 mengalami penurunan sebesar 96,94 persen dibandingkan Realisasi

Belanja Modal TA 2012. Hal ini disebabkan karena anggaran untuk belanja

modal di Tahun 2018 tidak sebanyak di Tahun 2012 dimana terdapat

penambahan anggaran untuk belanja modal yang berasal dari APBN-P.

Page 27: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

LAKIP 2018 – Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” 24

BAB IV

P E N U T U P

Secara umum Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” tahun 2018 dapat dinyatakan berhasil, hal ini dapat dilihat dari pencapaian kinerja sasaran. Dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan 21 target indikator kinerja dapat dicapai dengan rata-rata capaian sebesar 100 persen. Namun masih terdapat beberapa hal yang menghambat capaian kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” tahun 2018 sehingga kualitas target yang dihasilkan perlu ditingkatkan.

Mencermati permasalahan/kendala yang dihadapi dalam mencapai target indikator kinerja sasaran dan belajar dari pengalaman tahun 2018, kami merekomendasikan beberapa hal untuk meningkatkan kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” di tahun 2018, sebagai berikut:

1. Perlunya peningkatan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyalahgunaan NAPZA, peningkatan kualitas di sini meliputi peningkatan SDM, sarana dan prasarana yang mendukungnya serta peningkatan kualitas proses penyuluhan bagi keluarga dan masyarakat tentang rehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA.

2. Diperlukan Buku Perlindungan dan Advokasi Sosial sebagai acuan panti dalam melaksanakan kegiatan perlindungan dan advokasi sosial.

3. Perlunya peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan tenaga Instruktur Keterampilan dan Pekerja Sosial melalui Diklat Teknis ataupun Diklat Profesi yang dilaksanakan secara berkala.

4. Mengoptimalkan pengelolaan program dan kegiatan dengan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber-sumber anggaran untuk mewujudkan tujuan dan sasaran-sasaran strategis yang ditetapkan, difokuskan pada prioritas nasional dan prioritas bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” ini disusun, selanjutnya kritik dan saran untuk meningkatkan kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” ke depan kami harapkan.

Page 28: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

BAGIAN 9

FROM ZERO TO HERO:

Success Story

PSPP Galih Pakuan menjadi tempat menyenangkan dan berkesan bagi para

alumninya. Karena itu, banyak “ALUMNI” ingin mengabdikan diri bekerja di PSPP

Galih Pakuan. Mereka ingin terlibat aktif membantu teman-teman senasib

dengannya untuk bisa bangkit dan bebas dari Narkoba. Sekarang, dari 25 tenaga

konselor PSPP Galih Pakuan, 18 orang di antaranya adalah mantan Penerima

manfaat PSPP Galih Pakuan sendiri, mantan pecandu.

Keberhasilan PSPP Galih Pakuan melahirkan tenaga konselor menunjukkan

performa PSPP Galih Pakuan yang transformatif dan semakin mendekati standar

internasional dalam program rehabilitasi sosial. Yaitu, bahwa counseling selayaknya

adalah adict to adict. Konselor seharusnya adalah mantan adict atau pecandu,

karena yang lebih mengetahui dan empati pada masalah itu adalah orang yang

pernah mengalami.

Selain telah berhasil merehabilitasi ribuan orang sejak berdiri 35 tahun silam,

PSPP Galih Pakuan juga berhasil membuka pekerjaan kepada para lulusannya.

Lulusan pusat rehabilitasi merupakan generasi “muallaf” tangguh (sudah

membuktikan diri dengan mau digembleng dalam program terapi) yang mesti

mendapat kesempatan yang layak. Dan PSPP Galih Pakuan telah membuka

sebagian kesempatan tersebut.

Alumni yang tidak memiliki passion sebagai konselor, memilih jalan hidup

berkarya dan mengabdi di tengah masyarakat. Bekal kehidupan –baik berupa

tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, komunitas, masyarakat, latihan

kepemimpinan, maupun keahlian vocasional—yang mereka dapatkan selama

menjalani rehabilitasi sosial di PSPP Galih Pakuan betul-betul berguna ketika

mereka kembali terjun ke masyarakat.

Berikut adalah beberapa kisah para ALUMNI Rehabilitasi Sosial PSPP Galih

Pakuan yang berhasil bangkit dari kecanduan dan sekarang berguna bagi banyak

orang.

Page 29: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

# 1

HARIS : EKSIS DI PSPP GALIH PAKUAN

Maju Mundur Masuk PSPP Galih Pakuan

Haris masuk PSPP Galih Pakuan atas keinginannya sendiri. Ia merasa sudah

sangat capek bertubi-tubi dihantam berbagai kesulitan akibat nNarkoba. Walau

begitu, keinginannya itu tidak sekali jadi. Ikktikad itu melalui proses pasang surut,

jatuh bangun dan timbul tenggelam dalam kesadaran Haris. Pertama ia mendapat

tawaran rehabilitasi itu dari outreach (penjangkaian penerima manfaat) oleh sebuah

LSM bidang pencegahan HIV.

LSM itu membagi-bagikan insulin, deterjen pencuci jarum suntik, tisu basah

disinfektan kepada penerima manfaatnya. Pada saat yang sama LSM ini

memberikan tawaran rehabilitasi kepada Haris. Katanya kalau mau, ada lembaga

pemerintah di Bogor, namanya PSPP Galih Pakuan.

Haris tidak langsung mau. Di sela-sela itu ia menamatkan kuliah terlebih

dulu. Lambat lain kesadaran itu menguat dalam diri Haris, sehingga akhirnya dia

mengutarakan rencana ini kepada orangtuanya dan memberi mereka alamat PSPP.

Pagi itu sesuai rencana harusnya Haris sudah berangkat ke PSPP Galih

Pakuan. Tiba-tiba dirinya menolak rencananya sendiri. Ia kukuh ingin mundur dari

rencana semula. Keluarga terus membujuknya. Sampai hati Haris baru yakin

kembali setelah memasuki malam.

Haris akhirnya lulus dari PSPP Galih Pakuan tahun 2007. Terhitung sejak

2006, ia total free drugs (putus total dari narkoba) sudah 12 tahun. Satu

ketangguhan yang tidak mudah. Dan seiring dengan itu, ia telah berhasil eksis di

lingkungan PSPP ini, walau jalannya penuh liku.

Harus Keluar

Tak terasa, sebentar lagi Haris harus angkat kaki dari PSPP Galih Pakuan.

Setahun sudah program rehabilitasi sosial dijalaninya dengan lelah dan penuh

kesabaran. Sejak ia menginjakkan kaki di lembaga ini pada 7 Mei 2006, tiap hari ia

harus bangun pagi buta 04.20 dan baru tidur pukul 22.00. Belum lagi kalau terkena

hukuman karena melanggar aturan, maka jatah tidur bisa berkurang.

Page 30: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Haris lega karena berhasil melewati masa-masa lelah pada program ini. Ia

bangga dapat membuktikan kesungguhan menamatkan terapi ini kepada

keluarganya, sesuai dengan target dan rencana semula. Haris masuk PSPP setelah

ia lulus menjadi sarjana S1. Tapi keluarga yakin, rencana apa pun yang akan

ditempuhnya akan berantakan bila tubuhnya masih dicengkeram nNarkoba. Karena

itu keluarga Haris mendukung iktikad baiknya mengikuti program ini. Malah ada

Om-nya yang menyemangati Haris, nanti kalau Haris lulus terapi ia akan dikasih

modal. Maka jauh hari sebelum Haris menamatkan program 6 bulan terakhir reentry

stage, Haris sudah menuliskan rencana akan berwirausaha atau menjadi pegawai.

Sebelum hari kelulusan, ia telah mengontak Om-nya. Namun ternyata Om-

nya tak bisa memberikan modal. Ia juga telah membuat CV dan melayangkan

banyak lamaran ke berbagai perusahaan dan kantor, tapi tak satu pun ada respon.

Sudah tinggal hitung hari, Haris harus angkat kaki karena program terapi PSPP (atas

anggaran negara) ini jatahnya hanya setahun. Tapi ia belum juga mendapat titik

terang tentang masa depannya.

Cukup banyak keluarganya yang sukses, namun mungkin mereka

underestimate karena stigma Haris sebagai pecandu. Atau juga mungkin disiplin

kuliah (keahlian ilmu) Haris tidak cocok dengan yang mereka perlukan. Apa pun

alasannya, bagi usia produktif seumur Haris hal ini sangat mengusik

ketenangannya.

Berkat Konselor

Hari itu akhirnya Haris harus angkat kaki. Tapi ia masih bingung. Sampai

ibunya datang ke PSPP untuk menghibur dan memberi support buat putranya.

Sampai hari itu Haris belum juga punya titik terang akan sibuk apa sepulangnya dari

PSPP Galih Pakuan. Layaknya bagi mantan pecandu, hal tersulit bagi Haris adalah

membayangkan tidak punya kesibukan dan masa depan, sementara tekanan

pertemanan dari dunia nNarkoba masih saja menghantui.

Menghadapi ancaman seperti itu, Haris sebenarnya merasa lebih baik tidak

pulang. Namun sampai detik ini komunitas PSPP belum dapat memberikan tempat

untuknya. PSPP belum dimungkinkan menerima alumninya untuk dipekerjakan.

Page 31: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Ibu Haris tampak bingung dan iba melihat nasib putranya. Akhirnya, tak

dinyana, Trisno, konselor Haris, berani membuat terobosan keputusan bagi Haris.

“Sudah, Ibu pulang aja. Haris jadi urusan saya.” Lalu Trisno melirik pada petugas

PSPP Galih Pakuan lainnya, “Bro, ini Haris jadi urusan saya. Saya bertanggungjawab

penuh.” Wajah ibunya tiba-tiba tampak ceria, membersitkan rasa “plong” dari

kesulitannya. Terlebih Haris yang merasa tersanjung dirangkul oleh konselornya,

“ayah” atau “kakak” yang ia figurkan di lingkungan PSPP.

Sejak SMP kelas 1 Haris sudah ditinggal wafat oleh ayahnya. Haris remaja

tumbuh dengan kebebasan yang tak bisa dikendalikan oleh ibunya. Dalam

perjalanan hidupnya ia nyaris kurang mendapatkan figur seorang ayah.

Haris akhirnya diangkat menjadi volunterir Special Function pada 2007. Trisno

membuat terobosan sekaligus melatih Haris. Trisno meminta Haris untuk belanja

kebutuhan anak-anak. “Ni kertas dan pulpen. Lu rinci kebutuhan anak-anak. Lu

belanja ya.” Haris langsung mengiyakan. Dan ternyata setelah itu mendapat

semacam “uang rokok”. Alangkah senang ia.

Semua peran dan kesempatan dijalani Haris dengan penuh ketelatenan.

Tahun 2008, ia naik menjadi back up. Back up hampir sama pekerjaannya dengan

SF (Special Function). Hanya saja ia bertanggungjawab pelaporan pada (pekerja

sosial). Ia juga memimpin kegiatan anak-anak, membimbing, membujuk anak yang

belum terbuka, dan sebagainya. Tahun 2013 ia diangkat lagi menjadi asisten peksos.

Haris menikah pada 2010. Ketika pada 2013 ia ditawari menjadi asisten

pekerja sosial, dengan honor 500 ribu. Angka yang sangat minim sehingga

atasannya bertanya dulu, “bagaimana mau nga 500 ribu?” Haris menjawab mantap,

“Selain saya pingin eksis, cari kegiatan, cari selamat. Masalah duit bukan patokan.

Kalau masalah rezeki saya lillahi taala.”

Akhirnya pada 2015 Haris diangkat menjadi konselor. Sebuah perjalanan

berliku yang happy ending. Hal yang pantas buat yang tangguh seperti Haris. **

#2

RAMLI : KONTAK BATIN KONSELOR - PENERIMA MANFAAT

Page 32: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Ia terbujur kaku. Ia memandang jasadnya telah mati. Tubuhnya teronggok

tipis dengan tulang belulang dan kulit penuh koreng. Ia menjerit, merengek-rengek

pada Tuhan agar dihidupkan kembali, tak peduli bentuk fisiknya akan seperti apa.

Orang-orang di sekelilingnya, di kamar rumah sakit itu, duduk melingkar

membaca tahlilan. Ia merasa seperti masih ada, tapi juga tiada karena tubuhnya

tergeletak saja tanpa dapat kontak dengannya. Dua bulan lamanya ia dalam

keadaan koma.

Tiba-tiba ditatapnya sosok putih. Ingin sekali ia memeluk sosok teduh itu.

Tapi tangannya tak kunjung sampai. Lalu ayahnya datang. Seketika ia teringat kata-

kata cerca yang pernah terlontar dari mulutnya dan menusuk hati ayahnya. Ia pun

memohon maaf. Seketika ayahnya mendekatinya, sehingga ia mampu memeluk

sosok putih itu.

Saat itu terbetiklah janji pada Ilahi bila ia sempat dihidupkan kembali.

Pertama, ia ingin berbakti pada orangtua. Kedua, ia tak mau lagi memainkan atau

menyakiti hati perempuan. Ketiga, ia ingin membantu siapa pun yang pernah

membantu dirinya. Dalam kesungguhan berjanji itu ia pun berdoa, “Ya Allah,

lepaskan aku dari narkoba.” Barang laknat itu memang telah menjeratnya lebih dari

10 tahun.

Masuk PSPP Galih Pakuan

Ia adalah Ramli Indra Hadikusuma. Berasal dari keluarga berada. Ayahnya

seorang bankir. Sejak duduk di SMP kelas 2, Ramli telah mengenal dugem, ekstase

dan ganja. Saat duduk di SMA tahun 1999, hidupnya telah terjerat putau. Putau itu,

agar hemat, tidak diisapnya, tapi disuntikkan ke pembuluh darah. Efeknya jauh

lebih dahsyat dan daya tahannya untuk tidak sakau jauh lebih lama. Tahun 2002 ia

merasa mentok. Barang sangat sulit dicari. Karena mentok ia pun mau masuk

rehabilitasi PSPP Galih Pakuan.

Selama 1 tahun, ia menjalani program rehabilitasi sosial di lingkungan PSSP

Galih Pakuan. Orangtua boleh menengok, tapi tidak boleh masuk ke dormitory

(asrama).

Tiap penerima manfaat juga punya jatah pulang ke rumah setelah dapat

kepercayaan dari konselornya. Awalnya kalau pulang mesti ditemani petugas PSPP,

Page 33: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

tapi selanjutnya setelah dipercaya penuh dapat pulang atau pergi keluar tanpa

pendampingan. Syaratnya ia harus menyusun rencana kegiatan pulang atau di luar

itu dengan sangat detail. Tidak boleh satu menit pun terlewat tanpa menyebutkan

kegiatan.

Di program ini ia rasakan tiap orang dibina tidak saja untuk putus obat, tapi

juga untuk bertanggung jawab pada banyak peran yang ditugaskan. Tiap penerima

manfaat digilir untuk menjalankan banyak peran. Urusan rumah tangga asrama

ditangani oleh redisen sendiri dengan struktur organisasi yang rapih. Ada anggota,

contact man, crew dari 3 departemen (housekeeping and maintenance, kitchen, dan

loundry), ada head of departement (HOD), coordinator of departement (COD), dan

chief atau kepala rumah tangga. Bila performa seseorang semakin meningkat

perannya pun akan meningkat. Tapi uniknya karena ada giliran peran, yang sudah

jadi chief pun harus kembali menjalankan peran-peran lainnya.

Saat bertugas di departemen Kitchen, pada pagi buta Ramli harus pergi

belanja ke pasar, melewati tanah-tanah becek. Sehabis belanja ia langsung

memasak. Dan bila masakan itu telat, ia pun terkena sanksi.

Lingkungan PSPP membuatnya aman dari ancaman Narkoba. Suasana

kekeluargaannya juga membuatnya nyaman. Sebenarnya ia tak mau keluar. Tapi

karena program rehabilitasi itu hanya setahun, ia pun harus pergi.

Menjadi Kontraktor

Ramli bersama 14 temannya itu melangkah penuh semangat,

membayangkan akan sama-sama punya perusahaan peternakan lele. Mereka diberi

modal oleh PSPP Galih Pakuan untuk membuka usaha peternakan lele. Tetapi

usaha mereka tidak membuahkan hasil seperti diharapkan. Usaha bersama itupun

akhirnya bubar.

Sekitar 2 tahun kemudian, Ramli dan banyak temannya itu kembali

terjerembab ke jurang Narkoba. Tahun 2005, ia dan sebagian mereka bertemu lagi

di rehabilitasi PSPP Galih Pakuan. Ia merasa sudah kenyang, sudah bosan dengan

rutinitas kegiatan rehabilitasi. Tapi karena ingin pulih ia jalani kembali hingga lulus.

Hidup seperti roda pedati. Roda hidup Ramli kini berada di atas tak lama

setelah pulang dari PSPP Galih Pakuan. Ia bergabung dengan perusahaan besar

Page 34: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

kontraktor, juga membuka perusahaan ekspedisi. Dalam gelimang uang, Ramli tak

kuasa menahan godaan. Dalam pekerjaan, ia harus “menservis” dan mentraktir bos-

bos perusahaan mitra di dunia gemerlap hiburan. Mau tak mau dia ikut dan kembali

terjerat nNarkoba. Lebih dari 10 tahun kesadaran anti Narkoba itu timbul

tenggelam.

Suatu ketika pada 2008 nNarkoba membuatnya koma hingga 2 bulan. Sosok

putih itu akhirnya dipeluknya erat. Dalam kesadaran murninya ia menjerit berdoa,

memilih untuk tidak diberi gelimang harta daripada terjerembab lagi tertipu barang

laknat itu.

Sepulangnya dari rumah sakit ia menjalini pemulihan setahun di rumahnya.

Badannya pelan-pelan kembali normal. Ramli kini seperti dilahirkan kembali.

Pengalaman koma itu telah menjadi momen titik balik hidupnya yang tak terduga.

Kontak Batin Konselor

Ramli merasa hidupnya telah sangat dibantu oleh komunitas PSPP.

Rehabilitasi di PSPP bukan hanya telah menorehkan kesadaran anti narkoba di

dalam dirinya, tapi juga telah mengubah mindset dan “manajemen” hidupnya.

Jejak-jejak “sekolah” di PSPP itu telah ikut membangun monumen kesadarannya

yang memuncak saat peristiwa koma.

Tahun 2014, suatu ketika Ramli ditelpon oleh konselornya di PSPP Galih

Pakuan. Tak ada angin tak ada hujan, ia kaget karena “tumben-tumbenan” ditelpon.

Sang konselor menawari Ramli untuk ikut ujian tes menjadi konselor. Sejak Ramli

lulus kedua kalinya dari rehabilitasi PSPP Galih Pakuan, sang guru, sang konselor itu

tak pernah tahu liku-liku perjalanan hidup Ramli selanjutnya. Ramli menyambut

tawaran sang guru, dengan mengajukan saran agar ia bisa mengajak teman yang

satu angkatan.

Ramli lulus ujian, dan diangkat menjadi konselor pada 2015. Kesibukannya

sebagai konselor mengasah kesadarannya akan adanya satu ikatan yang tak kasat

mata: kontak batin dengan anak-anak didiknya yang telah pulang ke keluarganya.

Pernah Ramli suatu saat merasakan seorang anak didiknya yang telah pulang ke

Bali, agaknya mulai tergoda kenakalan. Maka Ramli pun menelponnya,

menanyakan kabarnya di Bali.

Page 35: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Apa yang dialaminya pada 2014, saat ia tiba-tiba ditelpon oleh konselor

seniornya, dirasakannya sebagai akibat adanya kontak batin. Menawarkan profesi

konselor kepada mantan pecandu walau melalui rangkaian tes, bukannya tanpa

riesiko. Karena bisa saja lulusan PSPP itu di luar sana belum pernah putus total

(abstinen) dalam jangka waktu yang panjang dan mapan.

Ramli merasakan, menjadi konselor telah menjadi garis hidupnya.

Kesibukannya sebagai konselor di PSPP Galih Pakuan menjadi pemenuhan

nazarnya sewaktu koma: ia ingin membantu orang-orang yang pernah membantu

hidupnya. Ada “utang” terhadap lembaga ini yang bukan berupa angka rupiah, dan

kini ia puas dapat memenuhi profesi ini tanpa terpaku pada imbalan materi.

Pinangan Konselor untuk Ramli

Kebahagiaan Ramli genap setelah ia mengayuh biduk rumah tangga

bersama perempuan yang sangat ia cintai. Pada tahun 2015 ia menikah dengan

perempuan yang juga mantan pecandu. Stigma sebagai mantan pecandu sempat

menjadi kendala utama bagi pemenuhan niat sucinya. Stigma ini membuat calon

pasangan ini sulit meyakinkan orangtua kedua belah pihak. Saat itu sang calon istri

sedang menjalani rehabilitasi di sebuah panti rehabilitasi di Yogyakarta.

Konselor senior Ramli sangat membantunya. Mereka meminang sang calon

istri kepada konselornya di panti Yogja. Sebelum meminangnya kepada orang tua

calon istri, mereka terlebih dulu meminangnya kepada konselornya. Setelah restu

dari para konselor, baru para konselor itu menemui keluarga kedua belah pihak.

Akhirnya kedua keluarga pun memberikan restu.

Sang istri tercinta kemudian berhasil menjadi konselor di panti tersebut.

Pasangan pengantin itu hidup bahagia walau terpisah jarak Jogja-Jakarta. Terlebih

setelah sang istri berhasil mengajukan pindah tugas ke PSPP Galih Pakuan, satu

tempat tugas dengan sang suami tercinta.**

# 3

IVAN : MENGABDI UNTUK TEMAN SENASIB

Karena Coba-coba

Page 36: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Metromini itu melaju pelan. Penumpangnya sepi, hanya 5 orang. Ivan dan

dua temannya segera meloncat menaiki bis itu. Di tempat yang agak lengang,

segera ia beraksi. Ia menodongkan pisau, memaksa penumpang menyerahkan

uang. Dalam pengalaman Ivan, kalau penumpang sedikit, tak pernah ada yang

berani melawan.

Bukan sekali dua kali Ivan melakukan penodongan, nyolong, penjambretan,

dan membongkar lemari orangtuanya. Saat kelas 3 SMA pada 1997, sudah hitungan

tahun Ivan melakukan kejahatan ini. Semua demi menghindari sakau akibat putus

dari putau. Kalau sudah datang sakau itu, semua sendi serasa copot, kepala serasa

pecah, badan menggigil dingin, dan obatnya cuma satu: putau. Praktis hidupnya

hanya dikendalikan putau.

Ivan tadinya anak yang baik. Ia tinggal di daerah Pulo Mas Jakarta. Sampai

kelas 1 SMA, ia rajin sekolah dan tidak pernah bolos. Orangtua juga sangat percaya

pada Ivan. Sampai suatu ketika ia bertandang ke rumah teman lamanya. Teman

sewaktu kecil, dan bertemu kembali saat Ivan baru kelas 2 SMA. Di rumah

temannya Ivan melihat putau. Temannya menawarinya. Ivan penasaran. Begitu

sekali memakainya Ivan pun langsung ketagihan. Sekali coba-coba itulah pangkal

bencana hidupnya.

Sejak itu sekitar 2 tahun hidup Ivan dikendalikan putau tanpa sepengetahuan

orang tuanya. Putau ibarat raja adikuasa di sebuah negeri antah berantah. Sekali

engkau masuk ke wilayah negeri itu, dengan “passport” satu kali suntikan saja, maka

tubuhmu langsung dicengkeram kuasanya. Pagi hari engkau menyuntikkan putau,

maka jam 12 siang putau itu sudah memaksamu menyuntikkannya lagi, dan

malamnya bila ingin bisa tidur kau kembali harus menyuntik. Maka 24 jam harimu,

emosimu, perilakumu praktis dikendalikan sang raja.

Saat terancam sakau, Ivan jadi liar dan “bringas”. Pokoknya pikirannya hanya

ingin mendapatkan putau bagaimanapun caranya. Terkadang hati kecilnya sadar

bahwa yang berpikiran kriminal bukanlah dirinya, melainkan rasa sakit tak

tertahankan akibat barang keparat itu. Setelah mendapatkan barang dan

“menyuntik”, terkadang hatinya menangis pilu. Ia tak habis pikir kenapa dirinya

menjadi seperti ini. Terlebih bila ingat orangtuanya, alangkah hancur hati mereka

mengetahui perilakunya.

Page 37: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Tonggak Perjuangan di PSPP Galih Pakuan

Ivan bukannya tidak berupaya keras untuk lepas dari jeratan putau. Tahun

1998 ia berjuang dan sempat berhasil berhenti menyuntik. Tahun 1999 juga ia

pernah berhasil berhenti sekitar 1 bulan. Ia juga pernah tinggal di pedalaman Jambi

dan Kalimatan, namun begitu pulang ke Jakarta ia kembali terjerat putau.

Tahun 2002, ibunya menyarankan Ivan ikut program rehabilitasi di PSPP

Galih Pakuan. Syaratnya harus mendapat surat rujukan dari rumah sakit. Ivan sudah

capek. Hidupnya hancur dicabik-cabik putau. Ia pun bersedia. Ia dirawat dulu di

Rumah Sakit Fatwamawati selama 1 bulan. Setelah itu ia ikut program rehabilitasi

PSPP Galih Pakuan.

Ivan melangkah sambil melihat sekeliling area PSPP Galih Pakuan.

Panorama persegi panjang yang teduh dan luas. Banyak bangunan tertata rapih, di

sela-selanya banyak pepohonan menaungi. Ivan melangkah melewati jalan lebar

yang membelah area, yang akan mengantarnya memasuki dormitory (asrama)

penghuni primary stage.

Enam bulan lamanya ia menjalani program rehabilitasi primary stage. Pelan-

pelan tubuhnya menjadi kembali berisi. Pertama menginjak asrama ini berat

badannya hanya 40 kilogram. Setiap bulan berat badannya bertambah sekitar 5

kilogram. Rehabilitasi di sini membuatnya putus total dari obat, membuatnya

menjadi doyan makan. Sebelum tidur, terkadang Ivan membuat 2 mie rebus dengan

2 telor sekaligus. Pelan-pelan penampilannya kembali menjadi rapih dan bersih.

Ini menjadi tonggak perjuangan Ivan dalam mengubah haluan hidupnya

akibat sekali salah jalan. Sekali salah jalan, namun berpuluh kali perjuangannya

untuk menapak di jalan yang benar.

Di PSPP ia terkesan dengan menu kegiatan harian yang terus membenahi

perilaku penerima manfaat. Ada menu static group, Page, confrontation meeting,

encounter meeting, evening wrap up, weekend wrap up, yang semua didisain untuk

mengikis egoisme dan kelemahan diri lainnya lewat perhatian, kritikan, dan

sokongan dari semua temannya. Namun, yang paling membuatnya terkesan adalah

probing, program pencerahan pembenahan diri lewat kasih sayang dan perhatian

semua teman.

Page 38: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Berbeda dengan menu lainnya, evaluasi dalam probing melingkupi seumur

hidup sejak lahir. Sebelum peserta berangkat keluar kota untuk outbond probing itu,

semua menuliskan terlebih hulu riwayat perjalanan hidup dari lahir hingga saat

menulis, serta mimpi mau menjadi apa pada babak hidup berikutnya. Sedangkan

menu static group dan sejenisnya merupakan evaluasi yang berjarak sehari atau

seminggu lalu.

Yang paling berkesan bagi Ivan dari probing ini adalah terapi lilin. Lilin-lilin itu

menyala. Setiap penerima manfaat memegangnya. Setiap mata terus menatapnya.

Sinar teduhnya menyapu mata. Nyala lilin itu, pelan-pelan jadi seperti bola kristal

yang memutar kembali perjalanan hidupnya. “Anak-anakku, coba lihat masa

lalumu. Ingat orangtuamu? Bagaimana kondisimu saat kalian make (narkoba)?...”

Setelah itu datang suara lembut kasih sayang dan masukan-masukan penting buat

perjalanan hidup selanjutnya. Seolah hujan deras kasih sayang mengguyuri hati

semua peserta, semua jadi tersentuh menitikkan air mata.

Perjalanan Menjadi Konselor

Setahun kemudian Ivan lulus dari PSPP Galih Pakuan. Ia tidak berani

langsung keluar. Jauh hari sejak ia mengawali program TC (therapeutic community)

di PSPP Galih Pakuan, Ivan sudah yakin, inilah tempat aman dari ancaman narkoba.

Pulang bisa berarti terlalu menyodorkan diri pada “polusi” narkoba di lingkungan

rumahnya.

Sejak 2003, Ivan pun tetap tinggal di PSPP Galih Pakuan dengan tugas

sebagai back up. Back up bisa dikatakan merupakan tangan kanannya konselor.

Tahun 2005, Ivan baru keluar meninggalkan PSPP. Langkahnya disertai tekad

membaja untuk tak lagi menyentuh barang keparat itu.

Ivan tinggal di rumah kakak Ipar di daerah Pulau Mas. Ivan merasakan rumah

kakaknya ini aman, karena rumah kakaknya berbeda lokasi dengan rumah

orangtuanya. Namun, ketika ia bekerja ikut proyek di Tanjung Priuk, godaan tak

sepenuhnya dapat ditangkal. Baru sekitar 2008 dirinya benar-benar putus total dari

Narkoba.

Tahun 2015, Ivan lulus tes dan diangkat menjadi konselor di PSPP Galih

Pakuan. Semua melalui perjalanan panjang yang berliku. Upaya kerasnya berhenti

Page 39: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

sendiri dari putau pada 1999, pengalamannya setahun menjalani rehabilitasi PSPP

pada 2002, tugasnya menjadi back up sejak 2003-2005, jatuh bangunnya ia

menahan godaan di tengah proyek di Priuk, semua menjadi bagian dari perjuangan

panjangnya menjadi konselor.**

#4

ANDRI : MENGASUH PECANDU GANGGUAN JIWA

Saat itu di Lampung, Andri Auzal Nizar (40) sedang nongkrong di pinggiran

jalan. Sebuah mobil melaju pelan. Diliriknya siapa yang menyetir. Ternyata teman

lama nongkrong Andri. Sekarang sudah bawa mobil bersama istrinya. Timbul dalam

diri Andri rasa minder dan kecil hati. Kapan dirinya bisa sukses seperti kawannya.

Usianya sudah mau menuju kepala 4, sementara dirinya masih saja “menyekek”

botol.

Sesaat muncul tekad untuk membenahi diri. Tapi Andri merasa tekadnya

seperti membentur tembok. Pertama, bukan sekali dua kali Andri berupaya

“mentalak” putau. Tapi sebagai pecandu ia jatuh berulangkali pada lubang yang

sama. Dalam hitungan detik atau menit, pertahanan dirinya suka tiba-tiba ambrol.

Kedua, dirasakannya stigma dari keluarga tentang dirinya sebagai pecandu narkoba.

Pernah Andri mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawanya. Saat

itu ia baru saja “pesta” narkotika pada malam Lebaran 2008. Andri mengendarai

motor ketika tiba-tiba dilihatnya sebuah mobil melaju kencang seperti ingin

menabraknya. Merasa ditantang Andri pun menggenjot gas. Ia terpental ke kolong

mobil, dan ia setengah sadar saat dibantu keluar. Setelah sadar, ia baru tahu kalau

mobil itu hanya berhenti dengan lampu send menyala. Akibat stigma, tak satu pun

keluarga yang simpati. Semua seolah mencibir. Namun, kecelakaan itu pula yang

menjadi momentum penguatan tekadnya untuk perubahan diri.

Where there is a will there is a way. Di mana ada kemauan pasti ada jalan.

Andri mendengar pusat rehabilitasi PSPP di Bogor. Ia berpikir, kenapa tidak

mencobanya. Sejenak tampak tangannya mengepal. Andri cukup yakin, dengan

Page 40: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

dorongan dirinya yang kuat, pasti pusat rehabilitasi itu akan sangat membantu. Ia

ingin membuktikan diri pada keluarganya, kesuksesan bukan hal mustahil bagi

pecandu seperti dirinya.

Memantau 1 x 24 Jam

Andri membawa harapan besar ketika masuk menjadi penerima manfaat

PSPP Galih Pakuan tahun 2008. Harapan itu ditempuhnya dengan kesabaran

menjalani banyak kegiatan penuh setiap hari sejak pukul 04.20-22.00. Walau ada

perasaan tersiksa, ia optimis mengikuti program komunitas yang dilakukan dengan

penuh kekompakan dan kesungguhan. Setahun penuh ia habiskan untuk

membangun harapan lewat beragam sesi kegiatan.

Setamatnya dari PSPP Galih Pakuan, ia tak berani langsung pulang. Bukan

apa-apa. Bukan pula tidak rindu dengan keluarga. Ia berhitung rasional. Sebagai

pecandu, bukan hal mustahil dalam tekanan lingkungan yang kotor Narkoba ia bisa

saja dalam hitungan detik dan menit berubah drastis. Padahal fondasi keberhasilan

hidupnya setahun penuh telah ia bina. Orangtua sampai bertanya kenapa Andri

tidak pulang. Tapi mereka juga bisa memahami pertimbangan Andri.

Selain itu, ada sisi lain dalam batin Andri. Ia merasa PSPP Galih Pakuan

sudah menjadi keluarga besar bagi dirinya. Inilah lingkungan bersih yang menjadi

benteng penyelamat jalan hidupnya. Andri pun mau menjadi voluntir sebagai Back

Up di lembaga ini. Ia ingin hidupnya sedikit banyak menjadi role model bagi adik-

adiknya di keluarga besar ini.

Ia bertugas menjadi Back up 8 tahun, dan baru pada 2015 ia berhasil diangkat

menjadi konselor. Pada awalnya sebagai konselor ia ditugaskan di asrama primary

stage. Lalu sekarang ia bertugas membimbing di asrama FIST. FIST merupakan

asrama yang khusus untuk para penerima manfaat yang mengalami gangguan

kejiwaan. Sekarang jumlah penghuninya ada 13 orang. Andri sebagai konselor

secara khusus menangani 4 orang penerima manfaat. Namun pada saat piket

sebagai mayor on duty, semua dalam pengasuhan Andri.

Treatment pada anak-anak yang terganggu kejiwaannya jauh berbeda

dengan treatment pada anak-anak yang tidak berkepribadian ganda.

Page 41: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Perlakuan terhadap anak-anak berkepribadian ganda tidak bisa seketat

perlakuan pada penerima manfaat umumnya. Karena itu program TC (therapeutic

community) di FIST dijalankan secara longgar. Target pemulihan dibuat selonggar

mungkin. Berdasar pemeriksaan berkala oleh psikiater, mereka tak bisa lepas dari

konsumsi obat. Targetnya hanya penurunan, bukan lepas sama sekali dari obat.

Meski begitu Andri mengamati, kegiatan-kegiatan sosial TC (therapeutic

community) sangat membantu proses pemulihan mereka. Di program ini, setiap

anak setiap hari akan ditanya keadaan perasaannya. Ketika ditanya kalau ada anak

yang menjawab, “Baik, bro.” Itu tidak diterima begitu saja. Andri mengeceknya

dengan bertanya secara tidak langsung ke teman-temannya, juga ke petugas

lainnya. Ini secara apik dicatatnya, dan secara rutin dilaporkan ke psikiater.

Kini Andri tinggal bersama istri di lingkungan asrama atau di dalam area

PSPP Galih Pakuan yang seluas 7, 8 hektar. Baginya ini menjadi anugerah tersendiri.

Melalui grup WA ia dapat running memantau perkembangan anak-anak. Jarak yang

dekat menjadi satu kelebihan baginya, karena ia dapat segera turun bila ada

masalah. Seolah ia dapat bertugas 1 x 24 jam untuk keluarga besarnya..**

#5

RUSDIANTO : SANG JURAGAN BENGKEL

Saat itu tahun 1999, ia belum juga mendapat pekerjaan tetap selepas lulus

STM. Bukan berarti dia pengangguran karena sejak kelas 3 STM ia telah mengajar di

TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Namun, ada konflik batin yang menyiksa

dirinya. Ia juga suka minum atau mabuk-mabukkan. Bagaimana mungkin guru Al-

Quran berperilaku seperti dirinya?

Ia juga merasa sebagai anak sulung dari empat saudara ia harus mengubah

nasib. Tidak bisa terpuruk terus tanpa perubahan apa-apa.

Suatu saat, ia bertemu dengan seorang pegawai Dinas Sosial Kabupaten

Cirebon. Pegawai itu memperkenalkan PSPP Galih Pakuan di Bogor dan

menceritakan program-program rehabilitasi sosial di lembaga ini, termasuk

program bengkel motor. Ia mulai tertarik. Ia sadar waktu sekolah di STM lebih

banyak ikut-ikutan saja.

Page 42: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti program di PSPP Galih Pakuan.

Waktu itu, awal tahun 2000, Dinas Sosial Cirebon mengantarkan 10 orang untuk

menjadi residen lembaga ini. Dalam setahun, dari 10 orang itu hanya 6 orang yang

berhasil menyelesaikan program.

Tak dinyana, di sini ia bukan hanya mendapat pelatihan keterampilan

bengkel motor. Ia juga mendapat banyak sekali ilmu dan pembinaan terutama

terkait kepemimpinan dan wirausaha. Lebih dari keterampilan perbengkelan, ia

mendapat hal luar biasa yang membentuk karakter dirinya menjadi lebih baik. Yaitu

menjadi orang yang berpikir maju.

Meski ia lulusan STM, tapi ia harus mengakui dirinya lulusan STM nol besar.

Untuk bongkar pasang body saja ia tidak paham. Namun setelah mengikuti

program PSPP Galih Pakuan, ia memperoleh banyak sekali kemajuan dari Pak

Junaedi, instruktur bengkel motor lembaga ini.

Shalat di Sebelah Botol-botol Minuman Keras

Akhir tahun 2000 Rusdianto lulus dari PSPP Galih Pakuan. Ia ingin sekali

punya bengkel motor. Ia pun melangkah mulai dari nol. Ia lulus dari lembaga ini

pada Desember 2000. Maka pada Januari 2001 ia langsung mencari tempat kerja.

Tapi ia tidak punya target untuk mencari uang. Ia ikut bekerja tapi yang terpenting

buatnya adalah mengambil ilmunya.

Rusdianto bekerja di banyak bengkel. Ia pernah bekerja di bengkel dekat

rumahnya di Cirebon. Tapi karena bengkel kurang ramai, baru 7 hari ia

mengundurkan diri. Ia mencari lagi bengkel yang memerlukan tenaganya. Ia pernah

juga bekerja di bengkel di desa Cemara, namun hanya satu hari saja. Majikannya

memohon maaf dan mengatakan sudah ada orang lain. Lalu ia bekerja di Indo

Motor di kota Cirebon selama 8 bulan. Ia mulai sedikit matang dan menabung uang

sedikit-sedikit.

Setelah itu Rusdianto bekerja di bengkel di daerah Indramayu. Majikan

bengkel ini sangat berjasa sekali. Karena Rusdianto mendapat banyak sekali ilmu

perbengkelan terutama pengelasan dan pengepresan. Banyak sekali ilmu yang kala

itu tidak didapatkan di PSPP Galih Pakuan itu, ia mendapatkannya dari bengkel ini.

Page 43: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Di bengkel itu ia hanya bekerja 3 bulan. Tapi ia mendapat banyak ilmu walau

harus ditebus dengan banyak pengalaman pahit. Salah satu karakter majikannya di

bengkel ini adalah temperamental, suka minum minuman keras. Kalau ia bekerja

salah sedikit saja, ia dibentak. Lebih pahit dari dibentak, ia bekerja penuh seharian,

dari pagi pukul 06.30-19.00 malam, dan hanya digaji 3 ribu. Tapi ia tidak patah

semangat. Karena ia sadar ia harus banyak menggali ilmu dari majikannya.

Rusdianto di bengkel ini tidak punya saudara dekat, sehingga malamnya ia

menginap setiap hari di rumah Pak RT. Pak RT sangat senang menyambutnya. Saya

juga di rumah Pak RT ini suka mengajar mengaji sekitar 60 anak murid.

Tiap hari ia bekerja di bengkel itu. Tapi yang membekas baginya adalah ia

pernah melakukan kesalahan sepele. Ia tidak hanya dibentak tapi juga hampir

dilempar dengan kunci besar. Hampir saja ia menangis. Tapi justru dalam tangisan

itu ia merasa semakin encer otaknya untuk memahami ilmu perbengkelan.

Walau majikannya itu sangat temperamental, Rusdianto beranggapan

majikannya itu sebagai gurunya. Majikannya ini pemabuk, sehingga kesalahan

sedikit saja dilakukan Rusdianto pasti ia dibentak. Namun karena selalu dibentak

akhirnya ia menjadi cepat bisa. Sampai Rusdianto bisa melakukan “turun mesin”,

memperbaiki kesulitan yang sulit di perbaikan motor. Semua ini ia mendapatkannya

di bengkel Indramayu.

Bengkel ini tempatnya menyatu dengan WC dan gudang. Tidak ada tempat

khusus untuk salat. Gudang itu Rusdianto rapihkan. Ia salat zuhur dan asar di ruang

gudang ini, bersebelahan dengan banyak sekali botol-botol minuman keras. Setiap

Rusdianto salat, ia langsung menangis. Ia berdoa, “Ya Allah berilah aku pemahaman

tentang ilmu perbengkelan motor ini. Biar aku tidak lama-lama di sini, dan saya bisa

membuka lapangan pekerjaan sendiri.”

Setelah itu Rudianto bekerja di bengkel milik orang China di Kebon Jeruk

Jakarta. Ia bekerja di sini hanya 1 minggu. Tapi tetap ia mendapat banyak ilmu.

Pertama ia mendapat keilmuan dari majikan China ini tentang manajemen

perbengkelan terutama soal pembukuan. Kedua, etos kerja dan disiplin majikan

China ini luar biasa. Setelah sekitar 11 bulan sejak lulus PSPP Galih Pakuan, Rusianto

sudah bekerja di 6 bengkel.

Page 44: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

6 Bulan Bengkel Itu Kosong dan Sepi, Tapi....

Akhirnya setelah pulang dari Kebun Jeruk Jakarta, Rusdianto dengan niat

bismillah dan memohon doa orangtua, membuka bengkel motor di desa Cangkring

Cirebon. Tepatnya bengkel yang masih seperti tempat tambal ban di pinggir jalan.

Kurang lebih ukurannya sekitar 2 kali 4 meter. Dari sisa tabungan ia bisa membeli

alat compressor dan alat-alat lainnya. Spare part-nya banyak yang belum ada.

Saat awal membuka bengkel ini, orang-orang hanya tahu Rusdianto sebagai

pengangguran. Tidak ada yang tahu dirinya selama ini telah kursus di PSPP Galih

Pakuan dan banyak bekerja di bengkel motor. Lalu tiba-tiba Rusdianto membuka

bengkel. Orang-orang pun tak ada yang percaya. Selama sekitar 6 bulan ia malah

hanya tiduran saja di bengkelnya itu.

Ia berangkat pagi, tapi pulang tidak membawa uang. Begitu setiap hari.

Sampai ibunya bertanya, “Kamu bagaimana usahanya, lancar?” Rusdianto

menjawab, “Alhamdulillah masih belum dipercaya sama Allah. Rezekinya saya itu.”

Tapi ajaibnya, setelah perbincangan dengan ibu tersebut, mulai ada 1 orang yang

mau tambal ban motor. Sedikit-sedikit terus bertambah, sampai sehari mendapat

uang 25 ribu atau 30 ribu di tahun 2001.

Kini setelah sekitar 15 tahun membuka bengkel motor, banyak pencapaian

material dan non material yang dicapai Rusdianto. Ia sudah punya 3 rumah

termasuk bangunan bengkelnya dan sawah. Ia punya 7 karyawan. Ia juga membuka

usaha baru, yaitu pengepresan. Ternyata usaha ini perkembangannya sangat bagus,

menjadi sumber rezeki utama selain perbengkelan.

Dan Rusdianto pun bersyukur, cita-cita hidupnya untuk menjadi anak sulung

yang bisa membantu adik-adiknya tercapai. Bahkan lebih dari itu, sekarang dia

tidak hanya bermanfaat bagi keluarganya, tetapi juga bagi orang lain.

Semoga bisnisnya terus berkembang Bro Rusdianto.**

#6

AHYAR FAJARUDIN: LULUSAN REHAB JADI SEKRETARIS DESA

Page 45: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Sekiranya di PSPP Galih Pakuan tidak ada pelatihan keterampilan, aku

takkan pernah tertarik ikut rehabilitasi sosial di lembaga ini. Waktu itu aku bertemu

TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), ia bercerita kepadaku tentang

PSPP Galih Pakuan di Bogor. Di panti ini katanya banyak pelatihan keterampilan:

ada komputer, bengkel motor, bengkel mobil, las, dan sebagainya.

Aku pun tertarik. Aku belum mendapat pekerjaan tetap. Sesekali kerja serabutan.

Aku juga pernah mencicipi minuman keras dan ganja. Memang aku tak sampai jadi

pecandu (ketergantungan). Aku juga tidak pernah jatuh pada obat-obatan

terlarang. Karena aku sadar dan sengaja membatasi diri dari zat-zat kimiawi yang

jauh membahayakan. Tapi coba-coba pada hal-hal yang memabukkan juga

memang berbahaya. Aku sadari itu dan aku pun tertarik untuk ikut rehabilitasi di

PSPP Galih Pakuan. Aku sangat termotivasi karena ada pelatihan keterampilan

selain rehabilitasi.

Maklum aku ini lulusan sekolahan yang tidak dapat melanjutkan kuliah

karena keterbatasan dana. Kala itu aku sudah punya prinsip, ilmu tak mesti selalu

ada di perguruan tinggi. Di mana pun termasuk di lembaga lain atau dari orang

sekalipun seseorang bisa mendapat ilmu. Ilmu tidak pandang tempat dan lembaga

bergengsi. Orang bilang dari pantat ayam pun bila yang keluar telur layak diambil.

Aku tak peduli anggapan orang tentang gambaran PSPP Galih Pakuan itu sebagai

pusat rehabilitasi para pecandu.

Namaku Ahyar Fajarudin. Biasa dipanggil Fajar. Tinggal di Pabuaran, Serang,

lahir pada 25 Januari 1989. Tahun 2010 saat aku berusia 21 tahun, aku melangkah

diiringi niat bulat untuk meraih ilmu keterampilan di PSPP Galih Pakuan. Dari

Serang, aku berangkat menuju PSPP Galih Pakuan di Bogor.

Tinggal di asrama lembaga ini aku langsung betah. Aku dapat bertemu

dengan banyak kawan. Di sini aku tinggal setahun. Aku jarang pulang. Pernah

pulang pun karena adik perempuanku, yang paling dekat padaku dari 6 bersaudara,

saat itu sakit berat. Semua di PSPP itu mengesankan. Semua sangat bagus untuk

pembinaan disiplin dan kepemimpinan.

Cuma ada yang paling berkesan. Aku seorang vegetarian. Waktu awal

masuk, aku tidak berani mengatakan hal ini kepada kawan-kawanku di bagian

dapur. Maklum aku baru datang. Sebagai orang baru masa iya aku ujug-ujug

Page 46: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

berpesan makanan ini itu. Aku malu, tapi aku sama sekali tak bisa makan daging-

dagingan dan ikan. Cukup berat pertentangan perasaaanku. Aku terpaksa

menghubungi TKSK (kecamatan) yang belum lama ini menawariku ikut rehabilitasi

di PSPP Galih Pakuan. Aku mengatakan, aku mau pulang saja. Karena di sini aku

sulit mendapat lauk tahu dan tempe.

Untungnya waktu itu Pak Lukman sangat perhatian denganku. Ia bertanya,

“Fajar, kenapa kamu?” Aku pun terus terang kepadanya. Hingga aku tak punya lagi

kendala yang berarti selama di sini.

Disiplin dan tanggungjawab di asrama ini luar biasa. Salah sedikit sanksi

akibatnya. Misalnya waktu di rumah ketika aku mau mandi, aku lempar begitu saja

baju-baju kotorku. Barang-barangku juga tak selalu pada tempatnya. Tapi di sini

jangan harap begitu. Setiap hari aku juga harus bangun pukul 04 sebelum subuh.

Rutin setiap hari. Hingga aku lulus dan pulang ke rumah, kebiasaan ini sudah

menjadi jam tubuhku. Di rumah pun aku bangun seperti waktu di asrama. Benar

kata orang, mula-mula kita yang membentuk kebiasaan, lama-lama kebiasaanlah

yang membentuk kita. Jadi mau tak mau terpaksa kita harus membiasakan hal-hal

yang positif.

Dan asrama di PSPP Galih Pakuan ini bagiku bagai kawah candradimumka.

Dulu hidupku tak disiplin dan teratur. Sekarang jam tubuhku seperti otomatis

mengatur jawal hidupku.

Disiplin memang sangat vital buat keberhasilan. Contoh kecil saja. Kalau aku

biasa mencuci pakaian tiap hari Sabtu. Lalu seandainya aku melewatkan jadwal itu,

sementara minggu khusus buat banyak kegiatan santaiku atau juga untuk

menghadiri undangan, lantas bisakah aku bekerja pada hari senin dan hari-hari

selanjutnya dengan nyaman dan rapih? Sangat kecil, tampak sangat remeh. Tapi

efeknya bisa berantai.

Disiplin mungkin nafas atau oksigennya keberhasilan. Mana ada

keberhasilan tanpa disiplin. Tinggal di asrama juga menekankan tanggungjawab

tinggi pada urusan pribadi maupun urusan bersama di asrama. Disiplin dan

tanggung jawab menjadi dua sisi dari mata uang yang sama dalam pembinaan

mental di asrama PSPP Galih Pakuan.

Page 47: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

Di sini aku mengambil keterampilan komputer, baik sebagai operator

maupun programmer. Aku serius menekuni bidang ini. Buatku, ini kado terbesar

dalam hidupku. Di saat aku harusnya melanjutkan kuliah, ternyata aku tetap masih

bisa belajar komputer dan akan mendapatkan sertifikat.

Malam itu aku sehabis mengikuti sharing circle. Kegiatan seluruh penghuni

asrama di mana sejumlah penghuni atas kerelaannya sendiri dievaluasi oleh

sejumlah teman, tentang sikap dan sifat baik-buruknya. Malam itu aku ditelpon

keluarga, dikabari bahwa adik perempuanku akan dioperasi. Tapi perasaanku

mengatakan lain. Tidak lama sebelumnya, aku juga pulang karena adik

perempuanku sakit berat.

Aku tidak mendapatkan izin pulang kecuali ditemani seorang teman. Aku

pun pulang bersama teman. Waktu itu malam telah larut. Tidak ada kendaraan

umum. Ajaibnya dari Parung ada bis kosong menuju Kebon Nanas. Ajaib, seakan bis

ini dikirimkan khusus padaku agar aku dapat pulang. Sesampainya di kampungku,

ternyata firasatku benar. Aku tak sempat lagi melihat wajah adik perempuanku.

Saat turun ke liang lahat, membuka wajah adikku, saat itulah aku merasakan

kehilangan yang mengguncang diriku.

Kembali ke asrama, aku terus mengikuti kursus keterampilan. Sebelum lulus

aku juga dimagangkan. Saat sudah lulus dan pulang ke rumah, aku pernah bekerja

di kios service komputer. Pernah juga di kios-kios lain. Sampai suatu aku bertemu

dengan salah seorang pejabat desa. Ia berkata, “Jika ada nasib dirinya menjadi

kepala desa, tolong bantu saya ya?” Aku pun menjawab, “Ok, siap, Pak, bila tidak

ada halangan.”

Waktu itu belum ada undang-undang desa. Honor desa tidak mendapat gaji

bulanan. Memang ada honor tiga bulanan, tapi itu pun tergantung situasi. Jadi saat

itu menjadi tenaga honor di desa memang tidak bisa dihitung sebagai penghidupan.

Niatku waktu itu ya membantu saja.

Waktu pertama mendapat SK, aku diangkat sebagai kepala keuangan dan

administrasi. Walau tak selalu mendapat honor, aku bekerja penuh disiplin dan

tanggungjawab. Sesuai dengan niat awal aku mau membantu. Ajaib, saat itu aku

suka mendapat permintaan dari sekolah-sekolah untuk melatih regu murid yang

Page 48: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

akan ikut pentas perlombaan seni. Misalnya seni paduan suara. Bisa dibilang, ini

salah satu kerjaan sampinganku di luar pekerjaan pokokku di desa.

Tahun demi tahun kujalani. Sampai aku mendapat SK menjadi sekretaris

desa. Bagiku ini tanggung jawab yang tidak kecil. Banyak urusan masyarakat kini

berada di pundakku. Selama aku mengemban tugas, semakin terasa begitu

manfaatnya penggemblenganku di PSPP Galih Pakuan.

Aku berharap SPP Galih Pakuan terus memberikan layanan terbaik untuk

generasi muda, seperti yang telah kudapatkan. .***

# 7

Rudi : Melanjutkan Kuliah dan Menjadi Guru

Rudi, lulusan SMA tahun 1994. Sampai tahun 1997, dia hidup lantung-

lantang bersama kawan sebaya, dan ikut-ikutan minum “anggur”. Dia mengenal

PSPP Galih Pakuan dari seorang jupen (juru penerangan) dari kecamatan, daerah

Indramayu. Dia dikabari bahwa di PSPP Galih Pakuan ada pelatihan las listrik, jahit,

komputer, bengkel motor, bengkel mobil. Bersama 10 kawan dari Indramayu, dia

pun berangkat ke PSPP Galih Pakuan.

Rudi mengikuti program di PSPP Galih Pakuan selama satu tahun. “Di

asrama ini aku ditempa untuk lebih disiplin dan tanggung jawab. Yang kurasakan di

sini pembinaan disiplin dan kepemimpinan luar biasa. Penghuni dikondisikan untuk

membiasakan disiplin dan penuh tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan,”

ujar Rudi.

Setelah lulus, dia pulang kampung. Dia mendapat sertifikat pelatihan las dari

PSPP Galih Pakuan, dan itu dia jadikan andalan untuk melamar pekerjaan ke banyak

tempat. Ternyata kenyataan yang dihadapi tidak semudah membalikkan telapak

tangan. “Mungkin karena aku tidak punya koneksi atau kenalan,” ujar Rudi.

Rudi tak mau putus asa. “Tak ada rumus dalam hidup ini untuk patah

semangat,” ujarnya. Dia kemudian kerja serabutan. Pernah dia bekerja menjadi

satpam di Jakarta. Setelah nabung dan cukup uang, dia bisa melanjutkan kuliah.

“Setelah kupikir-pikir, dan juga mengobrol dengan keluarga, aku pun memutuskan

Page 49: PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) GALIH PAKUAN 2018

untuk melanjutkan kuliah bidang pendidikan. Aku kuliah di STKIP di Majalengka,”

kisahnya.

Setelah lulus kuliah, Rudi diterima menjadi guru. Dia mengajar di sebuah

STM sekitar 7 tahun, bersamaan dengan mengajar di MI (Madrasah Ibtidaiyah).

Setelah ada aturan seorang guru tidak boleh rangkap mengajar di dua sekolah, dan

setelah dia mendapat sertifikasi di MI, dia mengajar hanya di MI.

Sejak kuliah, dia biasa membantu orangtua berjualan soto. Sekarang pun

ketika sudah berkeluarga dan mengajar sebagai guru honor di MI, dia berjualan soto

melanjutkan usaha orang tua.