LAPORAN KINERJA - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/DJPB_BBPBAP... ·...

89
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara 2017 Tim SAKIP Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara LAPORAN KINERJA

Transcript of LAPORAN KINERJA - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/DJPB_BBPBAP... ·...

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

2017

Tim SAKIP

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau

Jepara

LAPORAN KINERJA

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

1 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas berkah rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan ridho-Nya, Laporan Kinerja

(LKj) Tahun 2017 Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat diselesaikan.

Laporan kinerja ini merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja BBPBAP Jepara atas

penggunaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah dilaksanakan kepada

instansi yang lebih tinggi dan kepada masyarakat.

Laporan Kinerja ini telah di susun dengan cermat, tepat dan terukur melibatkan semua unit

kerja di lingkungan BBPBAP Jepara serta selalu berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal

Perikanan Budidaya. Melalui laporan ini, BBPBAP Jepara melaporkan kinerjanya yang

diukur dari pencapaian kinerja untuk mencapai sasaran strategis pada tahun 2017, berdasarkan

Penetapan Kinerja.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keberhasilan dan permasalahan

yang di hadapi BBPBAP Jepara dalam melaksanakan ttugas pokok dan fungsinya pada tahun

2017. Semoga laporan ini bermanfaat dalam upaya menunjang program Kementerian Kelautan

dan Perikanan dimasa mendatang.

Jepara, Januari 2018

Kepala Balai Besar Perikanan

Budidaya Air Payau Jepara

Sugeng Raharjo, A.Pi

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

2 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja (LKj) BBPBAP Jepara Tahun 2017 merupakan bentuk akuntabilitas dari

pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada BBPBAP Jepara sebagai pengguna

anggaran. LKj ini menyajikan capaian kinerja yang ditunjukkan oleh BBPBAP Jepara pada

Tahun Anggaran 2017. Capaian kinerja tersebut tercermin dalam capaian indikator kinerja.

Hasil pengukuran capaian kinerja di dapatkan bahwa sebagian besar indikator kinerja tercapai

dengan status sangat baik dan baik. Pencapaian target indikator kinerja ini ditentukan oleh

komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap karyawan BBPBAP Jepara, Pemerintah

Daerah, dan masyarakat pembudidaya perikanan serta stakeholder terkait. Capaian kinerja

BBPBAP Jepara tahun 2017 adalah pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Capaian Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2017.

SASARAN STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA Capaian

(%) Status

1

Terwujudnya Kesejahteraan

Masyarakat Perikanan

Pembudidaya

1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 97 Baik

2 Pertumbuhan PDB Perikanan

89 Baik

3 Rata-rata Pendapatan Pembudidaya (Rp)

108 Sangat Baik

2

Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya

yang Partisipatif, Bertanggung jawab dan Berkelanjutan

4 Jumlah produksi induk/calon induk dengan mutu

terjamin (ekor) 116 Sangat Baik

5 Jumlah produksi benih bermutu / unggul (juta ekor) 130 Baik

6 Jumlah produksi bibit rumput laut kultur jaringan (kg) 205 Sangat Baik

7 Nilai PNBP BBPBAP Jepara (Rp) 118 Sangat Baik

8 Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan

pentingnya dapat dikendalikan melalui survelaince (kawasan)

100 Baik

9 Jumlah produksi pakan mandiri (ton) 225 Sangat Baik

10 Jumlah Produksi kista dan biomas artemia (kg) 104 Sangat Baik

3

Terselenggaranya pengendalian dan

pengawasan sumberdaya kelautan dan Perikanan yang

Profesional dan Partisipatif

11 Jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB

(unit) 67 Cukup

12 Jumlah unit pembudidaya yang siap disertiffikasi CBIB

(Unit) 100 Baik

13 Jumlah bantuan benih ikan (juta ekor) 124 Sangat Baik

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

3 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

14 Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan

(ton) 163 Sangat Baik

15 Jumlah bantuan pakan mandiri (ton) 100 Baik

16 Jumlah hasil perekayasan teknologi terapan bidang

perikanan budidaya (paket teknologi) 100 Baik

17 Jumlah tenaga teknis binaan (orang) 126 Sangat Baik

18 Jumlah lokasi bantuan restoking (lokasi) 125 Sangat Baik

19 Jumlah pembinaan dan penerapan teknologi adaptif

kawasan budidaya air payau (kawasan) 100 Baik

20 Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan

laboratorium ikan dan lingkungan (sampel) 167 Sangat Baik

21 Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh layanan

pengujian laboratorium (kawasan) 100 Baik

4

Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang

kompeten, professional dan

berintegritas

22 Indeks Kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara 93,5 Baik

5

Tersedianya Manajemen

pengetahuan BBPBAP Jepara yang handal dan

mudah diakses.

23 Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen

pengetahuan yang terstandart (Persen) 100 Baik

6

Terwujudnya birokrasi BBPBAP Jepara yang

efektif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan prima

24 Nilai Kinerja reformasi birokrasi DJPB 100 Baik

25 Tingkat maturitas SPIP (level) 100 Baik

26 Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (persen) 100 Baik

27 Nilai AKIP lingkup BBPBAP Jepara 100 Baik

7 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel

28 Nilai Kinerja anggaran BBPBAP Jepara (persen) 111 Sangat Baik

29 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BBPBAP

Jepara (%) 100 Baik

BBPBAP Jepara pada tahun 2017 berhasil mencapai target Indikator Kinerja (IK)

dengan status sangat baik pada 12 IK (41,4 %), status baik dengan 16 IK (55,2 %), sedangkan

1 IK dicapai dengan status cukup (3,4 %). Capaian kinerja yang baik tersebut, tidak terlepas

dari dukungan anggaran. Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2017,

BBPBAP Jepara menerima anggaran belanja sebesar Rp. 44.768.902.000,- (Empat puluh

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

4 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

empat milyar tujuh ratus enam puluh delapan juta sembilan ratus dua ribu rupiah) yang

seluruhnya dibiayai dari APBN. Seluruh anggaran tersebut digunakan untuk membiayai

program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya unit kerja Balai Besar Perikanan Budidaya

Air Payau Jepara (Kode 239192). Sampai dengan bulan Desember tahun 2017 di Balai Besar

Perikanan Budidaya Air Payau Jepara mengelola anggaran sebesar Rp 44,768,902,000,-.

Prosentase realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember 2017 sebesar 94,72 %. Secara

rinci serapan dari belanja pegawai sebesar 92,65 % dan belanja barang 95,51 % dan belanja

modal sebesar 97,62 % (Om span Kementerian Keuangan R.I satker BBPBAP Jepara 2017).

BBPBAP Jepara pada tahun 2017 telah berhasil didalam pelaksanaan tugas teknis pada

kegiatan (1) Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan, (2) Pengelolaan

perbenihan ikan, (3) Pengelolaan kawasan dan kesehatan ikan, (4) Pengelolaan produksi dan

usaha pembudidayaan ikan, (5) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya serta (6) Pengelolaan pakan dan obat ikan.

Pada kegiatan teknis capaian dalam indicator produksi induk/calon induk telah

ditunjukkan dengan keberhasilan BBPBAP didalam memproduksi induk udang windu,

keberhasilan di dalam mewujudkan BBPBAP Jepara sebagai Nauplius Center bagi UPR dan

pembenih di sekitar Balai. Keberhasilan dalam pengambangan laboratorium rumput laut kultur

jaringan sebagai penyedia bibit rumput laut berkualitas. Keberhasilan di dalam pengendalian

penyakit ikan penting dikawasan budidaya melalui survelaince. Keberhasilan didalam

pengembangan pabrik pakan mandiri sehingga mendapat pengakuan pembudidaya atas

kualitas produk serta pengembangan budidaya artemia ditambak garam. Pada kegiatan

perekayasaan, ditunjukkan dengan keberhasilan BBPBAP Jepara didalam pengembangan

udang putih lokal (udang jerbung atau udang mergueiensis) sebagai komoditas unggulan

dengan keberhasilan didalam teknologi pembenihan dan pembesaran udang ini di tambak

budidaya. Melalui tahapan pengembangan kerekayasaan, akan dilakukan pengembangan

kerekayasaan didalam teknologi produksi induk udang putih lokal ini.

BBPBAP Jepara telah melakukan berbagai kegiatan kerekayasaan teknologi budidaya,

guna menghasilkan inovasi mengatasi berbagai masalah budidaya yang dihadapi. Paket

teknologi adaptif dari hasil inovasi yang telah dilakukan tersebut disebarluaskan ke masyarakat

pembudidaya melalui kegiatan diseminasi yaitu pengawalan maupun pendampingan proses

produksi di masyarakat. Tahun 2017 ini, telah dilakukan kegiatan pendampingan teknologi

pembenihan kepiting di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat yang dilakukan bekerjasama

dengan perusahaan Pertamina. Selain itu juga telah dilakukan kegiatan pengawalan budidaya

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

5 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

udang vaname di tambak di Kabupaten Pekalongan. Selain memberikan percontohan tersebut,

hasil perekayasaan untuk penerapan teknologi di publikasi melalui peran aktif dalam berbagai

seminar dan penerbitan Juknis/Juklak/SOP/Media Budidaya Air Payau serta publikasi lainnya

yang dilakukan secara on-line. Pelaksanaan kegiatan kerekayasaan yang dilakukan BBPBAP

Jepara telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi lain untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik antara lain UPT DJPB, Perguruan Tinggi, Balitbang Perikanan, pihak swasta dan

masyarakat pengguna.

Tercapainya pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh BBPBAP Jepara tercermin juga

dari capaian target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2017 dengan target PNBP

sebesar Rp 2.536.855.000,- . dan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA. 2017

untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 2.997.344.625,- dengan

prosentase capaian sebesar 118,15%.

Dalam upaya pencapaian kinerja yang telah dilakukan ditahun 2017 ini, maka upaya-

upaya tersebut akan terus dilakukan di masa yang akan datang sehingga dapat menanggulangi

kendala-kendala yang terjadi selama proses produksi. Dengan demikian BBPBAP Jepara

berperan positif dalam mendukung keberhasilan Visi dan Misi yang telah dicanangkan oleh

Kementerian Kelautan dan Perikanan, khususnya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Pada kegiatan peningkatan manajemen dan pelaksanaan tugas, khususnya administrasi,

berbagai pembenahan akan terus dilakukan seperti dalam penertiban administrasi pada Bagian

Tata Usaha (Persuratan, Kepegawaian, Anggaran dan BMN), Bidang Standardisasi/ Informasi,

serta Bidang Layanan Teknik (Layanan Publik dan Layanan Produksi). Selain tertib

administrasi juga dilakukan upaya penataan organisasi, penataan sistem manajemen aparatur,

sistem penganggaran dan pengelolaan BMN.

Meskipun capaian kinerja di tahun 2017 sudah baik, berbagai upaya peningkatan akan

tetap perlu dilakukan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, BBPBAP Jepara akan selalu

konsisten untuk melakukan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas SDM, kegiatan

kerekayasaan, sarana prasarana, dan lain-lain. Beberapa langkah kedepan yang akan

dilaksanakan oleh BBPBAP Jepara antara lain:

a) Meningkatkan kualitas SDM ASN sebagai aparatur yang profesional, bersih dan

kompeten.

b) Meningkatkan kualitas kerekayasaan yang dapat menghasilkan teknologi inovatif,

produktif dan mudah diterapkan oleh masyarakat.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

6 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

c) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas sarana-prasarana yang dimiliki.

d) Meningkatkan kapasitas layanan laboratorium.

f) Peningkatan kualitas manajemen dan layanan perkantoran baik untuk internal maupun

eksternal.

g) Peningkatan layanan produk, seperti benih, pakan mandiri, rumput laut, pakan hidup, dan

lain-lain.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

7 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

DAFTAR ISI

Kata Pengantar . ............................................................................................................... 1

Ringkasan Eksekutif . ....................................................................................................... 2

Daftar Isi .......................................................................................................................... 7

Daftar Gambar ................................................................................................................. 8

Daftar Tabel ...................................................................................................................... 9

Daftar Lampiran ................................................................................................................ 10

Bab I Pendahuluan ........................................................................................................ 11

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 11

1.2. Maksud dan Tujuan.................................................................................................... 12

1.3. Tugas dan Fungsi ....................................................................................................... 13

1.4. Sumber Daya Manusia ............................................................................................... 13

1.5. Potensi dan Permasalahan .......................................................................................... 14

1.6. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja ..................................................................... 17

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja .............................................................. 19

2.1. Acuan Dasar Perencanaan Kinerja Tahun 2015-2019 ............................................... 19

2.2. Rencana Strategis BBPBAP Jepara Tahun 2015 – 2019 ........................................... 23

2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2017 .................................................................................. 27

Bab III Akuntabilitas Kinerja ...................................................................................... 29

3.1. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................................... 29

3.2. Realisasi Anggaran .......................................................................... 66

Bab III Penutup .............................................................................................................. 72

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

8 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lokasi BBPBAP Jepara 15

Gambar 2. Instalasi BBPBAP Jepara di Bandengan-Jepara 15

Gambar 3. Peta Strategi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015 – 2019 21

Gambar 4. Nilai rerata capaian IK (%) pada masing-masing SS 31

Gambar 5. Induk Udang Windu dan Udang Windu seleksi Tahap 2 34

Gambar 6. Target dan realisasi produksi benih bermutu/unggul tahun 2015-2017 35

Gambar 7 . Kegiatan panen benih udang di unit pembenihan Bandengan (kiri) Pengambilan benih udang untuk di hitung dengan alat sampling (kanan)

36

Gambar 8 . Kegiatan kultur jaringan rumput laut pada laboratorium 38

Gambar 9. Bibit Gracilaria siap tanam pada planlet (kiri) dan Bibit Gracilaria siap tanam di laut (kanan)

38

Gambar 10. Suasana Produksi Pakan Mandiri di Pabrik Pakan BBPBAP Jepara (Kiri); Pakan Hasil Produksi Pakan Mandiri (kanan).

42

Gambar 11 . Petak Evaporasi pada tambak budidaya artemia skala model BBPBAP Jepara (kiri) dan Biomasa Artemia beku/frozen (kanan).

43

Gambar 12. Sertifikat CBIB pada tambak udang BBPBAP Jepara 46

Gambar 13. Hibah Benih Udang vaname untuk pokdakan Fajar Mutiara Sejahtera Kabupaten Cirebon (kiri). Hibah benih kepiting untuk pokdakan BuUMDes Sinar Antan, Kab. Bangka Barat, Kep. Bangka Belitung.

47

Gambar 14. Hibah Benih Nauplius udang Vaname N-1 untuk Pokdakan Backyard Mandiri Jepara (Kiri); Hibah Benih Udang Windu 2017 untuk pokdakan Kabupaten Demak (Kanan).

48

Gambar 15. Bantuan/Hibah Bibit Rumput laut Gracillaria untuk Pokdakan Kabupaten Demak

49

Gambar 16. Panen Ikan Nila Pada Pokdakan yang Menggunakan Pakan Mandiri 50

Gambar 17. Petunjuk Teknis Hasil Perekayasaan di BBPBAP Jepara 51

Gambar 18. Kegiatan Pelatihan dan Pembekalan pada Sertfikasi Kompetensi Perikanan Budidaya.

52

Gambar 19. Restoking Benih Rajungan di perairan pulau Panjang, Kab.Jepara 2017 (Kiri); Restoking Benih Udang Windu di Perairan laut wilayah Kedung Kabupaten Jepara 2017

53

Gambar 20. Pengisian Kuesioner Uji Beban Kerja Jabfung Baru 57

Gambar 21. Penghargaan Kinerja Terbaik Pejabat Fungsional Tingkat Nasional atas nama Sri Murti Asuti, S.Pi dari BBPBAP Jepara

61

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

9 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Capaian Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2017 2

Tabel 2. Status SDM BBPBAP Jepara berdasarkan jabatan di tahun 2017 14

Tabel 3. BUP BBPBAP Jepara 2016 – 2019 16

Tabel 4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BBPBAP Jepara 2015 – 2019 23

Tabel 5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja BBPBAP Jepara pada Tahun

2017

29

Tabel 6. Rincian produksi calon induk tahun 2017. 34

Tabel 7. Data jumlah induk bandeng tahun 2017 35

Tabel 8. Produksi Benih Bermutu/Unggul Berdasarkan Jenis Komoditas 36

Tabel 9. Target dan Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) 39

Tabel 10. Realisasi Produksi Biomas Artemia dan Distribusi 42

Tabel 11. Distribusi Bantuan Pakan Mandiri BBPBAP Jepara Tahun 2017. 50

Tabel 12. Jumlah Sampel Pengujian Tahun 2017 55

Tabel 13. Rekapitulasi Kompetensi dan Integritas BBPBAP Jepara 58

Tabel 14. Tingkat Maturitas Implementasi SPI dan Karakterisitiknya 62

Tabel 14. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik 68

Tabel 15. Perbandingan Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik Tahun 2015 –

2017.

70

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

10 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 74

Lampiran 2 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran

Strategis 1

77

Lampiran 3 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran

Strategis 2

78

Lampiran 4 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran

Strategis 3

80

Lampiran 5 Tabel Penerima Bantuan Benih Ikan Dan Restocking 82

Lampiran 6 Rincian Kegiatan Restocking Benih Tahun 2017 84

Lampiran 7 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran

Strategis 4

85

Lampiran 8 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran

Strategis 5

86

Lampiran 9 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran

Strategis 6

87

Lampiran 10 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran

Strategis 7

88

Lampiran 11 Data Sebaran Sampel Pada Laboratorium Penyakit Ikan 89

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

11 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki kawasan perairan yang hampir 1/3

dari seluruh kawasannya, baik perairan laut maupun perairan tawar yang sangat mendukung

untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan tawar, payau maupun laut. Banyak

usaha-usaha agribisnis yang dapat dikembangkan mulai dari agroindustri pembesaran ikan,

pengolahan hasil perikanan maupun yang lain-lainnya, bahkan tidak sedikit lagi masyarakat

menggantungkan hidupnya dari hasil mata pencaharian dari hasil perikanan saja. Namun

dalam usaha tersebut banyak faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pendapatan yang

dihasilkan untuk mendorong peningkatan kesejahteraannya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang merupakan salah satu lembaga yang

dipercayakan dalam mengelola sumberdaya kelautan untuk kesejahteraan masyarakat

Indonesia terus berupaya keras untuk mewujudkan masyarakat perikanan yang mandiri,

berdaya saing dan berkelanjutan. Tugas Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB)

dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dalam hal ini fokus dalam mewujudkan peningkatan

kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan melalui pola budidaya ikan, terbagi atas

budidaya laut, air payau dan air tawar. DJPB yang terdiri dari beberapa Unit Pelaksana Teknis

(UPT) bertugas dalam memajukan perikanan budidaya, salah satunya adalah BBPBAP Jepara

yang mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerja sama, pengelolaan produksi,

pengujian laboratorium, mutu pakan, residu, kesehatan ikan dan lingkungan, serta bimbingan

teknis perikanan budidaya air payau.

Berdasarkan tugas tersebut, dalam pelaksanaan program peningkatan produksi

perikanan budidaya tahun 2015-2019, terdapat 10 sasaran strategis dengan 32 indikator kinerja

yang telah ditetapkan guna mencapai visi dan misi Ditjen Perikanan Budidaya

sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) DJPB. Salah satu sasaran strategis

yang ingin dicapai adalah terwujudnya reformasi birokrasi lingkup Ditjen Perikanan Budidaya

sebagai salah satu upaya untuk mendukung salah satu prioritas pembangunan dalam RPJMN

2015-2019 yaitu “Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih, Efektif, Demokratis dan

Terpercaya”. Dalam rangka penerapan reformasi birokrasi, maka Ditjen Perikanan

Budidaya melakukan fokus pembenahan manajemen kinerja pada birokrasi pemerintah

melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang bertujuan

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

12 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

untuk mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas kinerja, dan penerapan manajemen

berbasis kinerja. Penerapan SAKIP meliputi (i) rencana strategis; (ii) perjanjian kinerja; (iii)

pengukuran kinerja; (iv) pengelolaan data kinerja dan (v) pelaporan kinerja.

Berdasarkan Renstra DJPB tersebut, maka BBPBAP Jepara mengimplementasikan

dalam suatu laporan pengukuran kinerja yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk

mendukung pencapaian sasaran strategis DJPB. Pada tahun 2017 ini, BBPBAP Jepara

menetapkan 7 (tujuh) Sasaran Strategis dengan 29 (dua puluh sembilan) Indikator Kinerja

yang ingin dicapai. Selanjutnya, pengukuran kinerja menjadi hal yang penting sebagai upaya

untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok

organisasi yang akan dituangkan dalam laporan kinerja ini.

1.2. Maksud danTujuan

Maksud penyusunan laporan kinerja ini adalah sebagai bahan dalam melakukan pengukuran

kinerja di lingkup BBPBAP Jepara, dengan tujuan:

a. Penilaian

Yaitu untuk mengevaluasi sejauhmana keberhasilan terhadap kinerja yang telah dilakukan

dalam upaya pencapaian sasaran outcome sesuai dengan indikator kinerja yang telah

ditetapkan.

b. Pengendalian Kinerja

Yaitu untuk mengendalikan kinerja pada tahun berjalan dari hasil monitoring yang

dilakukan dengan membandingkan antara target dan capaian kinerja sehingga dapat

diantisipasi keburukan yang akan terjadi ataupun dicari solusi atas permasalahan yang

ada, sehingga dapat diputuskan apakah kegiatan masih dapat dilanjutkan, atau pun

dihentikan.

c. Peningkatan Kinerja

Yaitu untuk meningkatkan kinerja pada tahun berikutnya dari hasil evaluasi yang

diperoleh dengan melakukan perbaikan kinerja dengan cara yang berbeda berdasarkan

kinerja yang telah ada dan umpan balik untuk menilai kesesuaian rencana/target yang

telah ditetapkan dengan hasil yang dicapai. Dengan demikian akan diketahui kegiatan

mana yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut untuk diperbaiki dan dikembangkan.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

13 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

1.3. Tugas dan Fungsi

BBPBAP Jepara yang mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerja sama,

pengelolaan produksi, pengujian laboratorium, mutu pakan, residu, kesehatan ikan dan

lingkungan, serta bimbingan teknis perikanan budidaya air payau. Dalam melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud dalam peraturan tersebut, BBPBAP Jepara menyelenggarakan

fungsi:

a. identifikasi dan penyusunan rencana program teknis dan anggaran, pemantauan dan

evaluasi serta laporan;

b. pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya air payau;

c. pelaksanaan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya air payau;

d. pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya air payau;

e. pelaksanaan kerja sama teknis perikanan budidaya air payau;

f. pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, dan publikasi perikanan budidaya

air payau;

g. pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis

perikanan budidaya air payau;

h. pelaksanaan pengujian mutu pakan, residu, serta kesehatan ikan dan lingkungan

budidaya air payau;

i. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium pengujian;

j. pengelolaan produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi perikanan

budidaya air payau;

k. pelaksanaan bimbingan teknis perikanan budidaya air payau; dan

l. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

I.4. Sumber Daya Manusia BBPBAP Jepara sebagai pelaksana teknis mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 129 orang dan 38 orang tenaga

pemerintah non PNS.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

14 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Tabel 2. Status SDM BBPBAP Jepara berdasarkan jabatan di tahun 2017

Sedangkan tenaga pemerintah Non PNS terbagi atas 4 orang sebagai pramubakti

kebersihan, 9 orang tenaga keamanan, 4 orang sebagai pengemudi, dan 11 orang sebagai

pramubakti teknis.

1.5. Potensi dan Permasalahan

a. Potensi

1. Fasilitas BBPBAP Jepara sebagai UPT yang mempunyai tugas dalam mengembangkan

perikanan budidaya air payau mempunyai potensi yang cukup besar, dimana dukungan

fasilitas yang cukup memadai dalam melakukan perbaikan teknologi dibidang perikanan

budidaya air payau (Gambar 1). Serta memiliki Instalasi/unit kerja yang khusus menangani

benih udang yaitu Instalasi naupli center yang berada di Desa Bandengan – Jepara (Gambar

2). Potensi komoditas yang dikembangkan saat ini meliputi kegiatan pembenihan udang

windu, udang vaname, udang mergueiensis, kepiting bakau, rajungan serta ikan bandeng dan

ikan nila, serta penyediaan bibit rumput laut. Selain itu, BBPBAP Jepara juga memiliki tambak

yang dipergunakan sebagai tambak percontohan teknologi pembesaran udang windu, udang

vaname, udang mergueiensis, pembesaran ikan bandeng dan nila.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

15 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

BBPBAP Jepara juga memiliki Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang

telah terakreditasi dan diakui dalam melakukan proses pengujian kualitas/mutu lingkungan

(kualitas air), penyakit ikan (virus, bakteri, parasit) dan laboratorium pakan alami yang

memberikan dukungan terhadap kegiatan di unit pembenihan maupun pembesaran dalam hal

penyediaan bibit pakan alami serta pabrik pakan buatan yang masuk dalam kegiatan

laboratorium nutrisi.

Gambar 1. Lokasi BBPBAP Jepara

Gambar 2. Instalasi BBPBAP Jepara di Bandengan-Jepara

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

16 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

2. Teknologi

Banyak paket teknologi hasil inovasi dan perekayasaan di bidang perikanan budidaya

air payau yang dihasilkan oleh BBPBAP Jepara telah dimanfaatkan oleh

pembudidaya/stakeholder untuk meningkatkan kuantitas, kualitas, dan produktivitas perikanan

budidaya air payau secara efisien. Dari paket teknologi hasil inovasi tersebut, berbagai spesies

ikan komersial air payau sudah berhasil dibudidayakan seperti udang penaeid, ikan bandeng,

ikan kerapu, ikan nila salin, kepiting bakau dan rajungan serta komoditas ekonomis lainnya.

Melalui Program National Shrimp Broodstock Center (NSBC udang windu), BBPBAP Jepara

juga telah mengembangkan induk unggul hasil domestikasi dan benih bermutu tinggi. Selain

itu, berhasil dikembangkan teknologi didalam memproduksi probiotik, vaksin, kit analisa

kualitas lingkungan, enzyme, powder mikroalga spirulina dan immunostimulan untuk

ikan/udang.

b. Permasalahan

BBPBAP Jepara dengan potensi yang dimiliki saat ini, juga memiliki berbagai

permasalahan yang harus dipecahkan guna kelancaran dalam pelaksanaan tugas dan

fungsinya. Secara umum, permasalahan tersebut diantaranya:

- Kondisi SDM yang memerlukan regenerasi, dimana saat ini SDM yang ada sebagian

akan mencapai batas usia pensiun (BUP). Hal ini terlihat dari data BUP dari tahun 2016

– 2019 yaitu:

Tabel 3. BUP BBPBAP Jepara 2016 - 2019

URAIAN TAHUN 2016 2017 2018 2019

BUP 4 Orang 7 Orang 6 Orang 7 Orang

Melihat kenyataan saat ini, dengan tidak adanya penerimaan ASN yang baru, maka

akan terjadi permasalahan dalam organisasi yaitu piramida terbalik dimana ASN

yang berpangkat lebih tinggi akan lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan ASN

yang berpangkat rendah.

- Kondisi fasilitas yang cukup banyak sehingga membutuhkan biaya

perawatan/pemeliharaan yang cukup besar, sementara kondisi anggaran saat ini yang

dibatasi menyebabkan beberapa fasilitas belum dapat dilakukan pemeliharaan. Namun

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

17 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

kondisi ini berupaya untuk diatasi dengan melakukan pemeliharaan secara bertahap dan

mengutamakan fasilitas yang mendukung kegiatan perioritas.

- Keterbatasan anggaran juga menjadi permasalahan dimana wilayah kerja BBPBAP

Jepara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang berdampak pada pembebanan anggaran

yang cukup besar dalam pendampingan di masyarakat, dan juga pelayanan kepada

masyarakat diantaranya adalah keterbatasan dalam pengujian sampel untuk uji mutu

produk perikanan budidaya.

- Kondisi lingkungan perairan, dimana lokasi BBPBAP Jepara yang berada di Desa

Bulu terletak diantara 2 pelabuhan yang berpotensi adanya pencemaran, sehingga dapat

menimbulkan penurunan kualitas air yang memberikan dampak pada serangan penyakit

pada komoditas yang dipelihara.

1.6. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja LKj ini secara umum memuat target dan capaian kinerja BBPBAP Jepara Tahun

2017. Sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja BBPBAP Jepara, LKj ini

menginformasikan perbandingan antara target dan capaian kinerja (performance results)

Tahun 2017 dengan target. Dari analisa tersebut akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja

(Performance gap) sehingga dapat diperoleh masukan bagi perbaikan kinerja di masa yang

akan datang.

Adapun sistematika penyajian laporan adalah sebagai berikut :

a. Ikhtisar Eksekutif, bagian ini menyajikan gambaran menyeluruh secara ringkas tentang

capaian kinerja.

b. Pendahuluan, pada bab ini disajikan hal-hal umum tentang BBPBAP Jepara serta

uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi BBPBAP Jepara, termasuk latar belakang,

maksud dan tujuan penulisan LKj.

c. Perencanaan dan Penetapan Kinerja, pada bab ini disajikan rencana strategis, gambaran

singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program BBPBAP Jepara yang berdasarkan

pada program DJPB pada tahun 2015 – 2019, rencana kerja dan anggaran tahun 2017,

penetapan kinerja serta pengukuran/pengelolaan kinerja BBPBAP Jepara.

d. Akuntabilitas Kinerja pada bab ini disajikan prestasi Indikator Kinerja (IK) BBPBAP

Jepara serta evaluasi dan analisis kinerja tahun 2017. Dalam bab ini juga disampaikan

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

18 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

realisasi keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran termasuk pula

penjelasan tentang kinerja anggaran.

e. Penutup, pada bab ini disajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan

serta permasalahan dan kendala utama. Dalam bab ini juga disampaikan saran pemecahan

masalah yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berupa perbaikan perencanaan,

kebijakan, dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.

f. Lampiran, pada bab ini berisi data dukung yang diperlukan dalam

penjelasan/pembahasan bab sebelumnya.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

19 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

2.1. Acuan Dasar Perencanaan Kinerja 2015-2019 Kebijakan Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2015 – 2019 adalah mengembangkan

program dan kegiatan untuk tercapainya sasaran strategis perikanan budidaya. Arah kebijakan

pembangunan perikanan budidaya tahun 2015-2019 adalah : (i) Meningkatkan kemandirian

dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; (ii) Meningkatkan daya saing dan

potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya; dan (iii) Meningkatkan kelestarian dan

keberlanjutan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya. Di samping arah kebijakan

dan pelaksanaan strategi di atas, pada periode 2015-2019 Direktorat Jenderal Perikanan

Budidaya juga diberikan mandat untuk melaksanakan quickwins dan program lanjutan.

Quickwins merupakan langkah inisiatif yang mudah dan cepat dapat dijadikan contoh dan

acuan masyarakat tentang arah pembangunan yang sedang dijalankan, sekaligus untuk

meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat. Adapun rancangan program quickwins

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2015-2019 difokuskan untuk Membangun Gerakan

Kemandirian Pembudidayaan Ikan melalui :

(i) Penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) untuk 20.000 pembudidaya

sampai tahun 2019;

(ii) Penjaminan mutu benih di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dan unit pembenihan

lainnya pada 900 unit pembenihan sampai tahun 2019;

(iii) Pengembangan 100 Kebun Bibit Rumput Laut dengan kultur jaringan sampai tahun

2019; dan

(iv) Penerapan teknologi biofloc budidaya lele dan patin di 24 lokasi sampai tahun 2019.

Sedangkan rancangan program lanjutan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang

dimandatkan pada periode 2015-2019 adalah Pengembangan Budidaya Laut di Keramba

jaring Apung (KJA), pengembangan pakan mandiri, pengembangan sarana prasarana

perikanan budidaya. Oleh karena itu, guna mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan

yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel diperlukan visi dan misi yang dapat

menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan

program serta kegiatannya, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi,

misi dan tujuan pengembangan perikanan budidaya sebagai berikut:

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

20 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

A. VISI

Dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2015-2019 Kementerian Kelautan dan

Perikanan menetapkan visi “Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang

mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional”. Sebagai upaya mengintegrasikan

dengan pembangunan kelautan dan perikanan serta berlandaskan pemahaman dan penelaahan

terhadap peluang dan potensi, serta permasalahan pengembangan perikanan budidaya di masa

yang akan datang, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melakukan penyesuaian visi

yang ditetapkan sebagaimana berikut: “Mewujudkan Perikanan Budidaya yang Mandiri,

Berdaya saing dan Berkelanjutan Berbasiskan Kepentingan Nasional”. Dengan visi tersebut diharapkan dapat terwujud pengelolaan sumberdaya perikanan

budidaya yang dapat memberikan nilai tambah pada produk perikanan budidaya sehingga

memiliki daya saing tinggi dengan tetap melakukan pengelolaan sumberdaya alam secara

berkelanjutan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat.

B. MISI

Misi yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam

mewujudkan visi di atas adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan kemandirian perikanan pembudidaya melalui pemanfaatan

sumberdaya berbasis pemberdayaan masyarakat.

b. Mewujudkan produk perikanan budidaya berdaya saing melalui peningkatan

teknologi inovatif.

c. Memanfaatkan sumberdaya perikanan budidaya secara berkelanjutan.

C. TUJUAN Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sesuai dengan visi dan misinya menetapkan

tujuan pembangunan perikanan budidaya yaitu:

a. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pembudidaya Ikan.

b. Mewujudkan Kelestarian Sumberdaya Perikanan Budidaya

D. SASARAN STRATEGIS Tujuan strategis pembangunan perikanan budidaya akan dicapai melalui sejumlah

sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2015 - 2019.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

21 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Sasaran strategis sebagaimana pada Peta Strategi DJPB Tahun 2015 – 2019 berdasarkan

adanya perubahan kebijakan dan struktur organisasi, seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 3. Peta Strategi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015 – 2019

Berdasarkan Revisi Peta Strategi tersebut, maka sasaran strategis pembangunan

perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam empat perspektif

yaitu Stakeholder perspective dengan sasaran strategis (1) terwujudnya kesejahteraan

masyarakat perikanan budidaya dan 4 indikator kinerja (IK). Customer perspective dengan

sasaran strategis (2) terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan

perikanan dengan 1 IK serta sasaran strategis (3) terujudnya pengelolaan perikanan budidaya

yang artisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan dengan 6 IK. Internal process

perspective dengan SS (4) tersedianya kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan yang

efektif dengan 4 IK, SS (5) terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya kelautan

dan perikanan yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan dengan 9 IK dan SS (6)

terselenggaranya pengendalian dan pengawan sumberdaya kelautan dan perikanan yang

professional dan partisipatif dengan 4 IK. Learning and Growth perspective dengan SS (7)

terrwujudnya ASN DJPB yang kompeten, professional dan berkepribadian dengan 1 IK, SS

(8) tersedianya manajemen pengetahuan DJPB yang handal dan mudah diakses dengan IK 1,

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

22 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

SS (9) terwujudnya birokrasi DJPB yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

dengan 1 IK dan SS (10) terkelolanya anggaran pembangunan DJPB secara efisien dan

akuntabel dengan 2 IK.

E. STRATEGI DAN KEBIJAKAN Kebijakan Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2015 – 2019 adalah

mengembangkan program dan kegiatan untuk tercapainya sasaran strategis perikanan

budidaya. Arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya tahun 2015 – 2019 adalah

sebagai berikut:

1) Meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya.

Kebijakannya adalah:

a) Memperkuat kemandirian kawasan dan pengelolaan sarana perikanan budidaya

b) Memperkuat kemandirian kelompok dan kelembagaan usaha perikanan budidaya

2) Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya,

kebijakannya adalah:

a) Meningkatkan daya saing produk perikanan budidaya b) Peningkatan

potensi ekonomi perikanan budidaya

3) Meningkatkan kelestarian dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan

budidaya. Kebijakannya adalah:

a) Penerapan teknologi budidaya yang efiien dan ramah lingkungan dan sesuai

dengan daya dukung

b) Pengembangan Culture BasedFisheries (CBF) dengan pendekatan komoditas

multi-trophic level

c) Penerapan IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture);

d) Backyard Aquaculture (budidaya dipekarangan) dan pemanfaatan lahan

marginal;

e) Pengembangan komoditas ikan spesifik lokal unggulan dan species ikan tahan

perubahan lingkungan;

f) Pengembangan minapadi komoditas ekonomis (ugadi, ugamedi, ugaladi);

g) Pengendalian plasma nutfah induk dan benih;

h) Rehabilitasi lingkungan sentra produksi perikanan budidaya (waduk, danau,

lingkungan tambak/silvo fiheries);

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

23 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

2.2. Rencana Strategis BBPBAP Jepara Tahun 2015 – 2019

BBPBAP Jepara dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam

mendukung pencapaian sasaran strategis dan kinerja DJPB, menjalankan strategi, kebijakan

dan program selaras dengan DJPB yaitu mengembangkan program dan kegiatan untuk

tercapainya sasaran strategis, dengan menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan oleh

DJPB. Berdasarkan target produksi yang telah ditetapkan dalam Renstra DJPB, maka

BBPBAP Jepara telah menetapkan target kinerja 2015 - 2019 dalam mendukung hal

tersebut (Tabel 4).

Tabel 4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BBPBAP Jepara 2015 - 2019

NO Indikator Kinerja

(IK)

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

SS 1. Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan budidaya

1 NTPi 102.00 102.25 102.50 102.75 103.00

2 PDB 7.00 7,05 8.00 7.15 7.20

3 Rata-rata

pendapatan pembudidaya

3,050,000.00

SS 2. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung jawab dan Berkelanjutan

4

Jumlah produksi

induk/calon induk

dengan mutu terjamin (ekor)

10,000 13,100 13,100 13,900 13,100

5

Jumlah produksi

benih bermutu /

unggul (juta ekor)

30 40 59 68 74

6

Jumlah produksi

bibit rumput laut kultur

jaringan (kg)

- 10,000 10,000 10,000 10,000

7 Nilai PNBP BBPBAP

Jepara (Rp) 959,000,000 2,313,092,650 2,536,855,000 2,690,000,000 2,890,000,000

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

24 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

8

Jumlah kawasan budidaya

yang penyakit

ikan pentingnya

dapat dikendalikan

melalui survelaince (kawasan)

2 2 2 2 2

9

Jumlah produksi

pakan mandiri (ton)

10.0 40.0 40.0 60.0 80.0

10

Jumlah Produksi kista dan biomas

artemia (kg)

200.0 600.0 600.0 600.0 650.0

SS 3. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumberdaya kelautan dan Perikanan yang Profesional dan Partisipatif

11

Jumlah unit pembenihan

yang siap disertifikasi CPIB (unit)

2.0 10.0 3.0 4.0 6.0

12

Jumlah unit pembudidaya

yang siap disertiffikasi CBIB (Unit)

1.0 6.0 1.0 3.0 3.0

13

Jumlah bantuan

benih ikan (juta ekor)

- 34.00 40.75 50.50 60.20

14

Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur

jaringan (ton)

- - 5.00 6.00 10.00

15

Jumlah bantuan pakan

mandiri (ton)

- 10 25 35 50

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

25 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

16

Jumlah hasil perekayasan

teknologi terapan bidang

perikanan budidaya

(paket teknologi)

6 4 4 4 4

17

Jumlah tenaga teknis

binaan (orang)

100 100 100 100 100

18

Jumlah lokasi

bantuan restoking (lokasi)

2 2 4 3 4

19

Jumlah pembinaan

dan penerapan teknologi

adaptif kawasan

budidaya air payau

(kawasan)

2 1 2 2 2

20

Jumlah sampel yang diuji dalam

rangka pelayanan

laboratorium ikan dan

lingkungan (sampel)

4,000 5,500 6,000 6,500 7,000

21

Jumlah Kawasan budidaya

yang memperoleh

layanan pengujian

laboratorium (kawasan)

2 1 2 2 2

SS 4. Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang kompeten, professional dan berintegritas

22

Indeks Kompetensi

dan integritas BBPBAP

Jepara

80 80 80 80 80

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

26 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

SS 5. Tersedianya Manajemen pengetahuan BBPBAP Jepara yang handal dan mudah diakses

23

Persentase unit kerja

yang menerapkan

sistem manajemen pengetahuan

yang terstandart (Persen)

65 65 65

SS 6. Terwujudnya birokrasi BBPBAP Jepara yang efektif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan prima

24

Nilai Kinerja reformasi birokrasi

DJPB

A (80) A (80) A (80)

25 Tingkat

maturitas SPIP (level)

2 3 3

26

Persentase tindak lanjut

direktif pimpinan (persen)

100 100 100 100 100

27

Nilai AKIP lingkup

BBPBAP Jepara

85 85 85 85 85

SS 7. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel

28

Nilai Kinerja anggaran BBPBAP

Jepara (persen)

85 85 85 85 85

29

Persentase kepatuhan terhadap

SAP lingkup BBPBAP

Jepara

100 100 100 100 100

Renstra BBPBAP Jepara Tahun 2015-2019 menjadi acuan di dalam penyusunan

Rencana Kerja Tahunan (RKT). Renstra BBPBAP Jepara Tahun 2015-2019 merupakan

dokumen perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan

kegiatan BBPBAP Jepara dalam rangka menjadikan BBPBAP Jepara sebagai “Pusat Perikanan

Budidaya Air Payau” pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan

Perikanan. Renstra BBPBAP Jepara merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

27 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi

untuk diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian tugas dan fungsi

BBPBAP Jepara. Perumusan rencana strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan

tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang paling

teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang memiliki saling

keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan sasaran strategis organisasi.

Untuk pencapaian sasaran strategis yang telah di tetapkan, kemudian di terjemahkan ke

dalam Rencana Kegiatan Tahunan (RKT). Dalam pembuatan RKT didasarkan atas identifikasi

resiko yang telah dilakukan. Permasalahan dengan resiko yang tinggi menjadi tolok ukur

didalam penentuan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2017. Hasil identifikasi terhadap

resiko kegiatan BBPBAP Jepara pada tahun 2017 terbagi kedalam kegiatan:

(1) Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan,

(2) Pengelolaan perbenihan ikan,

(3) Pengelolaan kawasan dan kesehatan ikan,

(4) Pengelolaan produksi dan usaha pembudidayaan ikan,

(5) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Direktorat Jenderal Perikanan

Budidaya

(6) Pengelolaan pakan dan obat ikan

2.3 Penetapan Kinerja Tahun Tahun 2017

Berdasarkan pada Peta Strategi maka BBPBAP Jepara telah menetapkan Indikator

Kinerja (IK) dengan menerapkan metoda adopsi langsung dari sasaran strategis pada eselon I

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Peta Strategi tersebut terbagi atas:

1. Stakeholder Perspective dengan Sasaran Strategis: Terwujudnya Kesejahteraan

Masyarakat Perikanan budidaya dengan 3 (tiga) indikator kinerja.

2. Customer Perspectif dengan Sasaran Strategis:

Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif,

Bertanggung jawab dan Berkelanjutan dengan 7 (tujuh) indikator kinerja.

3. Internal Proses Perspectif dengan Sasaran Strategis:

Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumberdaya kelautan dan

Perikanan yang Profesional dan Partisipatif dengan 11 (sebelas) indikator kinerja.

4. Learn and Growth Perspectif dengan Sasaran Strategis:

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

28 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang kompeten, professional dan

berintegritas dengan 1 (satu) indikator kinerja.

Tersedianya Manajemen pengetahuan BBPBAP Jepara yang handal dan mudah

diakses dengan 1 (satu) indikator kinerja utama.

Terwujudnya birokrasi BBPBAP Jepara yang efektif, efisien, dan berorientasi

pada pelayanan prima dengan 4 (empat) indikator kinerja utama.

Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel dengan 1 (satu)

indikator kinerja utama.

Tujuh Sasaran Strategis tersebut, telah dijabarkan ke dalam 29 indikator kinerja sebagai

dasar penentuan capaian kinerja BBPBAP Jepara selama tahun 2017. Penetapan Sasaran

Strategis dan target capaian untuk Indikator Kinerja BBPBAP Jepara telah tercantum pada

Penetapan Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2017 sebagai perjanjian kinerja BBPBAP Jepara

yang ditandatangani oleh Kepala BBPBAP Jepara sebagai pihak pertama yang berjanji kepada

Direktur Jenderal Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan

sebagai atasan langsung dan pihak kedua. Penetapan Kinerja BBPBAP Jepara secara lengkap

dapat dilihat pada Lampiran 1.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

29 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

BBPBAP Jepara pada tahun 2017 berhasil mencapai target Indikator Kinerja (IK)

dengan status sangat baik pada 12 IK (41,4%), status baik dengan 16 IK (55,2%), sedangkan

1 IK dicapai dengan status cukup (3,4%). Target dan realisasi capaian IK BBPBAP Jepara

pada tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja BBPBAP Jepara pada Tahun 2017

SASARAN STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA

TARGET TAHUN

2017

REALISASI TAHUN

2017

Capaian (%)

Status

STAKEHOLDER PERSPECTIVE

1

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Pembudidaya

1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

102,5 99.09 97 Baik

2 Pertumbuhan PDB Perikanan 8

7,08

89 Baik

3 Rata-rata Pendapatan Pembudidaya (Rp)

3.050.000 3.300.000 108 Sangat Baik

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung jawab dan Berkelanjutan

4 Jumlah produksi induk/calon induk dengan mutu terjamin (ekor)

13.100 15.136 116 Sangat Baik

5 Jumlah produksi benih bermutu / unggul (juta ekor)

58,8 76,3 130 Sangat Baik

6 Jumlah produksi bibit rumput laut kultur jaringan (kg)

10.000 20.545 205 Sangat Baik

7 Nilai PNBP BBPBAP Jepara (Rp)

2.536.855.000 2.993.731.017 118 Sangat Baik

8

Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui survelaince (kawasan)

2 2 100 Baik

9 Jumlah produksi pakan mandiri (ton)

40 90 225 Sangat Baik

10 Jumlah Produksi kista dan biomas artemia (kg)

600 626,5 104 Sangat Baik

INTERNAL PROSES PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumberdaya kelautan dan Perikanan yang

11 Jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB (unit)

3 2 67 Cukup

12 Jumlah unit pembudidaya yang siap disertiffikasi CBIB (Unit)

1 1 100 Baik

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

30 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Profesional dan Partisipatif 13

Jumlah bantuan benih ikan (juta ekor)

40,75 50,71 124 Sangat Baik

14 Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan (ton)

5,00 8,13 163 Sangat Baik

15 Jumlah bantuan pakan mandiri (ton)

25 25,03 100 Baik

16

Jumlah hasil perekayasan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (paket teknologi)

4 4 100 Baik

17 Jumlah tenaga teknis binaan (orang)

100 126 126 Sangat Baik

18 Jumlah lokasi bantuan restoking

(lokasi) 4 5 125 Sangat Baik

19

Jumlah pembinaan dan penerapan teknologi adaptif kawasan budidaya air payau (kawasan)

2 2 100 Baik

20 Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium ikan dan lingkungan (sampel)

6.000 9.997 167 Sangat Baik

21 Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium (kawasan)

2 2 100 Baik

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4

Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang kompeten, professional dan berintegritas

22 Indeks Kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara

80 74,8 93,5 Baik

5

Tersedianya Manajemen pengetahuan BBPBAP Jepara yang handal dan mudah diakses.

23

Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandart (Persen)

65 65 100 Baik

6

Terwujudnya birokrasi BBPBAP Jepara yang efektif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan prima

24 Nilai Kinerja reformasi birokrasi DJPB

A (85) (A) 85 100 Baik

25 Tingkat maturitas SPIP (level) 2 2 100 Baik

26 Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (persen)

100 100 100 Baik

27 Nilai AKIP lingkup BBPBAP Jepara

85 85 100 Baik

7 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel

28 Nilai Kinerja anggaran BBPBAP Jepara (persen)

85 94,7 111 Sangat Baik

29 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BBPBAP Jepara (%)

100 100 100 Baik

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

31 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Secara umum BBPBAP Jepara berhasil “sangat baik” di dalam mencapai sasaran strategis

untuk peningkatan pada customer perspective (SS 2 dengan IK 4 hingga IK 10), internal proses

perspective (SS 3 dengan IK 11 hingga IK 21) dan learning and growth perspective proses

(SS 4 hingga SS 7 dengan IK 20 hingga IK 29), sedangkan pada perspective stakeholder

tercapai dengan notifikasi “baik”. Rerata persentase capaian IK pada masing-masing SS

berkisar 96 % hingga 143 % (Gambar 4).

Gambar 4. Nilai rerata capaian IK (%) pada masing-masing SS

Sasaran Strategis 1 :

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Pembudidaya

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Pembudidaya, merupakan turunan

langsung dari indikator kinerja di eselon 1 yang merupakan tanggung jawab bersama UPT

lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Nilai rerata capaian pada indikator kinerja

pada sasaran strategis ini dengan notifikasi baik (capaian 96%) memberikan gambaran bahwa

kegiatan yang dilakukan belum mampu meningkatkan nilai NTPi dan Pertumbuhan PDB

Perikanan. Walau rata-rata Pendapatan Pembudidaya telah meningkat dari target

Rp.3.050.000,- menjadi Rp.3.300.000,-. Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga

2017 pada Sasaran Strategis 1, secara lengkap di tampilkan pada Lampiran 2.

Kontribusi BBPBAP Jepara secara khusus terhadap visi Direktorat Jenderal Perikanan

Budidaya untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat pembudidaya belum bisa memberikan

pengaruh yang nyata. Hal ini dikarenakan capaian atas indikator kinerja pada sasaran strategis

tersebut di hitung secara nasional. Sehingga peran BBPBAP di dalam peningkatan atas nilai

indikator NTPi dan PDB maupun Pendapatan Pembudidaya di Indonesia secara umum tidak

-

80

160

SS 1 SS 2 SS 3 SS 4 SS 5SS 6

SS 7

96

143

115

100 100 100 106

cap

aian

IK (

%)

Sasaran Strategis

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

32 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

berpengaruh besar. Untuk itu, kedepannya BBPBAP Jepara sebagai Unit Pelaksana Teknis

pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya perlu melakukan peningkatan kegiatan

pendampingan dan pengawalan teknologi perikanan budidaya secara lebih luas dan masif di

masyarakat untuk membantu mewujudkan visi tersebut.

IK 1. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPI)

NTPI merupakan rasio antara indeks harga yang diterima pembudidaya ikan (It) dengan

indeks harga yang dibayar pembudidaya ikan (Ib), yang dinyatakan dalam persentase. NTPI

lebih dari 100 artinya pembudidaya ikan memiliki pendapatan lebih tinggi dibandingkan

pengeluarannya, atau mengalami surplus. NTPI kurang dari 100 berarti bahwa pengeluaran

pembudidaya ikan untuk konsumsi rumah tangga dan biaya produksi lebih tinggi daripada

pendapatan hasil usahanya. Sedangkan NTPI sama dengan 100 artinya bahwa pendapatan hasil

usaha sama dengan pengeluaran untuk biaya konsumsi rumah tangga dan kebutuhan produksi.

Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPI) digunakan untuk mempertimbangkan seluruh

penerimaan (revenue) dan seluruh pengeluaran (expenditure) keluarga pembudidaya ikan.

Selain itu, NTPI juga digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat

pembudidaya ikan secara relatif dan merupakan ukuran kemampuan keluarga pembudidaya

ikan untuk memenuhi kebutuhan subsistennya.

Dilihat dari nilai NTPI tahun 2017 adalah sebesar 99,09. Hal ini berarti bahwa pada

tahun 2017 secara rata-rata Pembudidaya Ikan mengalami defisit dari hasil usahanya

dibandingkan dengan pengeluarannya akibat dari kenaikan harga barang konsumsi dan biaya

produksinya (Ib) lebih besar dari kenaikan harga produksi (It) terhadap tahun dasar. Bila

dibandingkan pada tahun 2015 (NTPI : 99,49) dan 2016 (NTPI : 102,25), pembudidaya ikan

telah mengalami defisit yang lebih besar di tahun 2017 ini (Lampiran 2).

IK 2. Pertumbuhan PDB Perikanan

Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang umum

dipakai untuk melihat baik buruknya perekonomian suatu Negara. PDB merupakan nilai

moneter dari seluruh produksi barang jadi yang diproduksi dalam sebuah negara pada periode

tertentu.

PDB perikanan dari tahun 2015 hingga tahun 2017 ini, mulai mengalami perlambatan.

Yang ditandai dengan menurunnya PDB perikanan dari 8,35% pada tahun 2015, 8% di tahun

2016 dan 7,08% pada tahun 2017. Realisasi pada 2017 merupakan yang paling rendah

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

33 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

setidaknya dalam enam tahun terakhir. Menurut BPS, baik produksi perikanan tangkap

maupun perikanan budidaya melambat akibat curah hujan yang tinggi tahun lalu. Namun,

kinerja produksi rumput laut dan hasil perikanan budidaya yang kurang menggembirakan

mengerem laju PDB perikanan. BPS dalam acara Refleksi 2015-2016 dan Outlook 2017

yang digelar KKP dengan mengundang para pemimpin redaksi media massa, pertengahan

Desember 2017, memaparkan perlambatan laju PDB perikanan hingga kuartal III/2017

dilatarbelakangi dua faktor. Pertama, perlambatan produksi perikanan tangkap akibat tidak

beroperasinya kapal besar sebagai dampak kebijakan pembatasan ukuran kapal penangkap

ikan. Kedua, perlambatan produksi rumput laut karena pengaruh curah hujan yang tinggi.

Ik 3. Rata-Rata Pendapatan Pembudidaya (Rp)

Indikator kinerja rata-rata pendapatan pembudidaya merupakan indikator yang mulai

di hitung pada tahun 2017 secara nasional dan merupakan indikator yang mengacu pada kinerja

di eselon I Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Tahun 2017 ini, rata-rata pendapatan

pembudidaya meningkat dari target Rp.3.050.000,- menjadi realisasi Rp.3.300.000,-. Atau

telah tercapai sebesar 108,2%.

Sasaran Strategis 2 :

Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung

jawab dan Berkelanjutan

Ik 4. Jumlah Produksi Induk/Calon Induk Dengan Mutu Terjamin (Ekor)

Sama seperti pada tahun 2015 dan tahun 2016, jumlah induk/calon induk dengan mutu

terjamin pada tahun 2017 dapat melebihi target yang ditetapkan. Hasil produksi induk/calon

induk tahun 2017 adalah sebesar15.136 ekor, dengan capaian sebesar 116 % dari target sebesar

13.100 ekor (Lampiran 3). Hasil produksi induk unggul/calon Induk (calin) meliputi produksi

calon induk unggul udang windu 20.000 ekor dan induk bandeng 136 ekor, dimana kedua jenis

komoditas ini telah melampaui target permasing-masing komoditas dengan persentase 116 dan

136 % (Tabel 6).

Tabel 6. Rincian produksi calon induk tahun 2017.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

34 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

No Kegiatan Target (ekor)

Realisasi (ekor)

Capaian (%)

1. - Udang windu 13.000 15.000 116

2. - Ikan Bandeng 100 136 136

Induk udang windu diperoleh dari alam yang bersumber dari induk alam asal perairan

Pangandaran dan Aceh. Kemudian dilakukan pemijahan dengan prosentase 50 % : 50 %.

Benih hasil pemijahan tersebut selanjutnya ditebar untuk pembesaran di tambak, merupakan

benih yang sudah bebas virus melalui uji tes PCR dan metode double screening. Ukuran

benih yang ditebar adalah PL-12, dengan kepadatan 30 ekor/m² untuk tahap I (pemeliharaan

selama 4 bulan). Selanjutnya udang diseleksi dan dipindah ke petak pemeliharaan tahap II

(pemeliharaan selama 4 bulan), dengan padat tebar 10 ekor/ m². Seleksi udang dari tahap ke-

II dipelihara pada tahap ke III (pemeliharaan selama 4 bulan), dengan padat tebar 2-3 ekor/

m². Pemeliharaan ditambak dilakukan dengan metode modular dengan perbaikan nutrisi

melalui pemberian pakan tambahan selain pellet. Pemeliharan selama 6 bulan dengan melalui

pemindahan dua tahap, diperoleh calon induk udang windu sejumlah 15.000 ekor dengan abw

28-30 g/ekor. Kelangsungan hidup yang diperoleh pada pemeliharaan 4 bulan pertama 62%

dan FCR 1,4. Calon induk yang dihasilkan di tahun 2017, secara teknis belum bisa digunakan

untuk menjadi induk udang windu, sehingga perlu dipelihara lebih lanjut. Upaya lain, perlu

dilakukannya pencarian sumber induk genetik baru disertai dengan kajian rekayasa genetik

untuk mendapatkan induk yang unggul agar dihasilkan benih udang windu yang berkualitas.

Gambar 5. Induk Udang Windu dan Udang Windu seleksi Tahap 2

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

35 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Induk bandeng yang dipelihara berasal dari 3 sumber, induk bandeng asal Aceh, induk

bandeng asal Pantura Jawa, dan induk bandeng hibah dari Litbang KKP Gondol Bali. Induk

bandeng dipelihara pada bak beton silinder ukuran 200 m3. Jumlah induk beserta data panjang

berat sampai dengan bulan Desember 2017 lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Data Jumlah Induk Bandeng Tahun 2017

No Uraian Jumlah (ekor)

Berat rata-rata (kg)

Panjang rata-rata (cm)

1 Induk bandeng Pantura Jawa 42 8 70 2 Induk bandeng Aceh 46 6 70 3 Induk bandeng Gondol 48 5 65

Jumlah 136

Ik 5. Jumlah Produksi Benih Bermutu / Unggul (Juta Ekor)

Tahun 2017 ini, BBPBAP Jepara dengan target produksi benih bermutu/unggul sebesar

58,8 juta ekor telah menghasilkan benih bermutu/unggul sebesar 76,32 juta ekor. Sehingga

indikator kinerja ini tercapai sebesar 130 % (Lampiran 3). Hasil produksi benih

bermutu/unggul terdiri dari benih udang windu, benih udang vaname, benih udang

mergueiensis, benih ikan bandeng, benih ikan nila salin, benih rajungan dan benih kepiting

bakau. Produksi benih bermutu/unggul kemudiannya terdistribusi untuk kegiatan bantuan

benih, kegiatan restocking, kegiatan pembesaran ditambak internal balai serta dijual kepada

pelanggan eksternal.

Gambar 6. Target dan realisasi produksi benih bermutu/unggul tahun 2015-2017

Realisasi produksi benih bermutu pada tahun 2017 ini merupakan nilai produksi

tertinggi bila dibandingkan dengan produksi pada tahun 2015 sebesar 19 juta ekor dan 2016

-

40,0

80,0

2015 2016 2017

30,0

40,0

58,8

18,8

37,9

76,3

Pro

du

ksi b

enih

(ju

ta e

kor)

Tahun

Target Realisasi

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

36 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

sebesar 38 juta ekor. Pada tahun ini, realisasi produksi benih bermutu/unggul dapat melebihi

target yang ditetapkan (Grafik 2). Meningkatnya produksi benih bermutu/unggul ini, tidak

terlepas dari telah beroperasionalnya secara penuh unit pembenihan udang instalasi Bandengan

pada tahun 2017.

Gambar 7 . Kegiatan panen benih udang di unit pembenihan Bandengan (kiri)

Pengambilan benih udang untuk di hitung dengan alat sampling (kanan)

Benih udang windu memberikan kontribusi terbesar dalam pencapaian kinerja ini,

dimana produksi benih udang windu dilakukan pada unit pembenihan di instalasi Bulu dan unit

pembenihan di instalasi Bandengan. Rincian produksi benih bermutu/unggul dapat dilihat pada

Tabel 8.

Tabel 8. Produksi Benih Bermutu/Unggul Berdasarkan Jenis Komoditas

Jenis Benih Produksi benih

(Juta ekor) Kontribusi

(%) Keterangan

Benih Udang Windu 32.65 43 Unit Bulu (17,04 juta ekor, unit bandengan 15,61 juta ekor)

Benih Udang Vaname 22.61 30 Unit Bandengan

Benih Udang Mergueiensis 13.68 18 Unit Bulu

Benih Ikan Bandeng 5.25 7 Unit Bulu

Benih Ikan Nila Salin 1.14 1 Unit Bulu

Benih Rajungan 0.61 1 Unit Bulu

Benih Kepiting 0.39 1 Unit Bulu

Jumlah : 76,32

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

37 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Peningkatan prosentase capaian dalam bidang produksi benih bermutu/unggul akan

tetap ditingkatkan pada tahun–tahun mendatang dengan melakukan evaluasi secara

menyeluruh terhadap kendala-kendala teknis serta non teknis. Permasalahan dan kendala yang

akan dihadapi dalam peningkatan produksi benih secara nasional baik dalam kuantitas maupun

kualitas benih perlu dilakukan upaya antara lain :

1. Standarisasi fasilitas perbenihan secara nasional.

2. Pembinaan penerapan CPIB terutama untuk unit pembenihan skala kecil.

3. Penguatan jejaring informasi perbenihan antar produsen dan konsumen.

4. Efisiensi produksi benih melalui kegiatan kerekayasaan.

IK 6. Jumlah Produksi Bibit Rumput Laut Kultur Jaringan (Kg)

Kebutuhan bibit selama ini dipenuhi umumnya dari fragmentasi sebagian hasil panen.

Perkembangbiakan secara vegetatif seperti ini lebih memudahkan pembudidaya untuk

mendapatkan bibit. Penggunaan bibit hasil fragmentasi ini biasanya dilakukan terus menerus

setiap kali panen. Namun demikian, cara ini menimbulkan permasalahan. Pengulangan

perkembangbiakan vegetatif tersebut dapat menurunkan keragaman genetik, laju

pertumbuhan,kandungan karaginan, kekuatan gel dan daya tahan terhadap penyakit. Oleh

karena itu, upaya pengadaan bibit yang sistematis diperlukan. Teknik alternative yang dapat

dilakukan yaitu melalui teknik kultur jaringan yang kemudian diperbanyak melalui kebun bibit.

Untuk menghasilkan bibit rumput laut yang berkualitas, Direktorat Jenderal Perikanan

Budidaya melalui Unit Pelaksana Teknis-nya dalam hal ini BBPBAP Jepara melakukan

program pengembangan kawasan kebun bibit di sentra-sentra produksi rumput laut. Untuk

mendukung kegiatan pengembangan kawasan kebun bibit rumput laut, BBPBAP Jepara

melakukan beberapa kegiatan pada tahun 2017 yaitu a). Kultur jaringan rumput laut; b).

pengembangan kawasan kebun bibit rumput laut. Kegiatan perbanyakan bibit rumput laut

Eucheuma cottonii dan Gracilaria verrucosa dilakukan dengan kegiatan teknik kultur jaringan

di laboratorium, sedangkan kegiatan pengembangan kawasan kebun bibit dilakukan melalui

kegiatan percontohan produksi massal bibit rumput laut Eucheuma cottonii hasil kultur

jaringan dan kegiatan percontohan produksi massal bibit rumput laut Gracilaria sp ditambak

Pada Tahun 2017 ini, produksi bibit rumput laut jenis Gracilaria dilakukan di 2 (dua)

tempat yaitu di pokdakan penerima hibah dan di tambak BBPBAP Jepara. Jumlah bibit yang

dihasilkan di pokdakan penerima hibah yaitu sebanyak 1.800 kg sedangkan jumlah bibit yang

dihasilkan di tambak milik BBPBAP Jepara sebanyak 18.700 kg, sehingga total jumlah bibit

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

38 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

rumput laut adalah sebesar 20.500 kg. Jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan

sebanyak 10.000 kg untuk jumlah produksi bibit rumput laut kultur jaringan atau tercapai 205%

(Lampiran 3).

Gambar 8 . Kegiatan Kultur Jaringan Rumput Laut Pada Laboratorium

Kegiatan perbanyakan bibit rumput laut E. cottonii dengan teknik kultur jaringan

dilaksanakan dengan metode kultur mikropropagul dan dilanjutkan aklimatisasi planlet di

akuarium atau bak fiber. Kegiatan aklimatisasi di akuarium menggunakan bibit dari pengadaan

planlet siap aklimatisasi di akuarium dan hasil dari kultur mikropropagul di laboratorium.

Untuk kegiatan aklimatisasi di bak fiber merupakan kegiatan lanjutan dari aklimatisasi di

akuarium dan kemudian dilanjutkan kegiatan aklimatisasi di pantai

Gambar 9. Bibit Gracilaria siap tanam pada planlet (kiri) dan Bibit Gracilaria siap

tanam di laut (kanan)

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

39 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

IK 7. Nilai PNBP BBPBAP Jepara (Rp)

Target PNBP pada Balai Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara adalah

sebesar Rp 2.536.855.000,- . Adapun Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) TA. 2017 untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017 adalah sebesar

Rp 2.997.344.625,- dengan prosentase 118,15 % (Lampiran 3). Realisasi PNBP di atas target

terdapat pada Pendapatan Penjualan Hasil Peternakan dan Perikanan, Pendapatan sewa tanah,

gedung dan bangunan, pendapatan Jasa lainnya, pendapatan denda keterlambatan penyelesaian

pekerjaan pemerintah serta penerimaan kembali belanja modal tahun anggaran yang lalu.

Secara keseluruhan target dan realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA. 2017

terlihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Target dan Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

URAIAN TARGET

PENDAPATAN REALISASI

PENDAPATAN % RIIL

PENDAPATAN

Pendapatan Penjualan hasil Peternakan & Perikanan

2.536.855.000 2.724.274.617 107,38

Pend. Jasa lainnya 0 156.885.000 >100,00

Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah&TAYL

0 116.185.008 >100,00

JUMLAH PENDAPATAN 2.536.855.000 2.997.344.625 118,15

(Sumber : Laporan Keuangan Realisasi Anggaran dan Pendapatan Negara 2017)

Bila dilihat dari nilai rupiah, target Penerimaan Negara Bukan Pajak di BBPBAP Jepara

mengalami kenaikan sebesar 5-10 % setiap tahunnya dari tahun 2015 hingga tahun 2017

(Lampiran 3). Demikian juga dengan realisasi pendapatan PNBP yang dihasilkan pada

rentang waktu tersebut. Penyumbang persentase realisasi PNBP terbesar di dapatkan dari

pendapatan penjualan hasil peternakan dan perikanan. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh

komponen kegiatan penyumbang pendapatan penjualan hasil peternakan dan perikanan

(kegiatan pembesaran, kegiatan pembenihan, dan yang lainnya) telah melakukan usaha yang

maksimal untuk dapat mewujudkan target PNBP tersebut.

Ik 8. Jumlah Kawasan Budidaya yang Penyakit Ikan Pentingnya Dapat Dikendalikan

Melalui Survelaince (Kawasan)

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

40 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Pengawasan yang terus menerus secara berkesinambungan harus selalu dilakukan

terhadap setiap usaha budidaya, agar sistem budidaya yaitu CBIB yang telah ditetapkan sebagai

SNI tetap dilakukan oleh para pembudidaya secara konsisten. Pengawasan sistem budidaya

yang dilakukan para pembudidaya telah dilakukan sesuai target yaitu sebanyak 2 kawasan

sesuai target yang telah ditetapkan (Lampiran 3). Pengawasan terhadap kawasan budidaya

yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveillance dilakukan pada

kawasan budidaya di Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara. Pada kabupaten Jepara,

pengawasan terhadap penyakit ikan pentingnya dilakukan pada kawasan tambak internal

BBPBAP Jepara. Sedangkan pada Kabupaten Pati, dilaksanakan pada kawasan tambak udang,

bandeng dan nila mulai dari pesisir Pati bagian barat yang berbatasan dengan Jepara hingga

pesisir bagian timur perbatasan Pati dengan Rembang.

Pengawasan pada kawasan tambak internal Balai dilakukan setiap minggu sekali

dengan melakukan kolaborasi antara Laboratorium Fisika Kimia Lingkungan, Laboratorium

Kesehatan Ikan BBPBAP Jepara dan Laboratorium Pakan Alami sebagai tim teknis untuk

melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kualitas fisika kimia biologi lingkungan dan hama

penyakit ikan. Kolaborasi antara tiga laboratorium tersebut juga dilakukan untuk pengawasan

pada kawasan budidaya yang lainnya.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, target kawasan yang dilakukan

surveillance untuk pengendalian penyakit ikan penting menurun jumlahnya. Hal ini tidak

terlepas dari strategi yang telah dilakukan sebelumnya dengan kegiatan pendampingan dan

pengawalan teknologi di masyarakat yang dilakukan terus menerus dengan lebih baik dan lebih

luas melalui perbaikan-perbaikan strategi yang diajarkan kepada pembudidaya. Strategi

tersebut antara lain : (1) pengembangan teknologi sesuai dengan karakteristik lahan budidaya,

(2) meningkatkan kemampuan manajemen budidaya kolektif (klaster) untuk dapat menerapkan

prinsip biosekuriti secara maksimum pada kawasan dan (3) pengelolaan air secara maksimum

yang sesuai untuk kebutuhan udang. Sehingga dengan penerapan strategi tersebut, kawasan

budidaya yang menjadi tugas pengawasan BBPBAP Jepara untuk pengendalian penyakit ikan

pentingnya menjadi berkurang.

Berkaitan dengan terjadinya outbreak/wabah penyakit pada udang vanname, dengan

gejala klinis mirip dengan penyakit AHPND, di area tertentu tambak udang di Kabupaten

Mamuju (Sulawesi Barat), Kabupaten Barru (Sulawesi Selatan), dan Ujung Batee (NAD) di

penghujung tahun 2017. Menindaklanjuti hasil tersebut dan berdasarkan instruksi Direktur

Jenderal Perikanan Budidaya, maka BBPBAP Jepara mendapat penugasan untuk melakukan

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

41 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

surveillance penyakit yang disebabkan oleh Tilapia Lake Virus (TiLV) dan Acute

Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) di 3 propinsi (Daerah Istimewa Yogyakarta,

Jawa Tengah dan Kalimantan Utara) dan meliputi 15 kabupaten yang dipilih sebagai lokasi

sampling, yaitu kabupaten Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Klaten, Rembang,

Pati, Jepara, Demak, Kendal, Brebes, Pemalang, Banjarnegara, Tarakan, dan Bulungan.

Surveilance dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kasus penyakit AHPND dan TiLV telah

menyebar di Indonesia dan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam upaya pengendalian

penyakit tersebut. Berdasarkan data hasil deteksi TiLV dan AHPND terhadap sampel yang

diambil saat surveillan, maka didapatkan hasil bahwa sampel udang vannamei yang berasal

dari Brebes dan Tarakan, sampel udang merguiensis yang berasal dari Demak, dan sampel

udang windu yang berasal dari Tarakan dan Bulungan terdeteksi positif AHPND dan Sampel

ikan nila yang berasal dari Banyumas terdeteksi positif TiLV

IK 9. Jumlah Produksi Pakan Mandiri (Ton)

Persentase capaian kinerja dalam jumlah produksi pakan mandiri adalah sebesar 225%

dengan realisasi produksi pakan mandiri sebanyak 90 ton dari target produksi sebesar 40 ton

(Lampiran 3). Pakan yang diproduksi merupakan pakan untuk ikan bandeng, ikan nila serta

udang dengan kandungan protein untuk pakan ikan bandeng, ikan lele dan ikan nila sebesar

32%, sedangkan untuk pakan udang dengan kandungan protein sebesar 36%. Pakan yang

diproduksi merupakan pakan apung berbentuk silinder dengan diameter 1 mm; 2 mm dan 3

mm serta memiliki aroma ikan yang cukup kuat. Pakan buatan produksi pabrik pakan

BBPBAP Jepara masih didominasi pengguna dilingkup internal BBPBAP Jepara, walau sudah

ada juga pengguna eksternal. Pakan yang diproduksi masih terus dilakukan perbaikan kualitas

terutama dalam perbaikan terhadap formula pakan yang tepat sesuai kebutuhan nutrisi masing-

masing komoditas ikan.

Kendala yang dihadapi dalam proses produksi pakan mandiri adalah ketersediaan

bahan baku yang berkualitas terutama tepung ikan. Hal ini karena tepung ikan yang ada

dipasaran biasanya memiliki kualitas yang tidak stabil. Proses pembuatan juga mengalami

kendala pada saat penghalusan pakan karena pabrik pakan mandiri BBPBAP Jepara belum

memiliki mesin penepung yang mampu menghasilkan partikel pakan dengan ukuran 125-250

mikron secara seragam.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

42 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Gambar 10. Suasana Produksi Pakan Mandiri di Pabrik Pakan BBPBAP Jepara (Kiri); Pakan

Hasil Produksi Pakan Mandiri (Kanan).

IK 10. Jumlah Produksi Kista dan Biomas Artemia (Kg)

Dari target jumlah produksi kista dan biomas artemia sebesar 600 kg di dapatkan

realisasi produksi sebesar 626,5 kg dengan capaian kinerja sebesar 104,4% (Lampiran 3).

Target produksi tahun 2017 ini, terealisasi dari capaian produksi biomas artemia, sedangkan

produksi kista artemia tidak berhasil mendapatkan kista artemia.

Produksi biomas artemia terdistribusi pada kegiatan internal balai, penelitian, promo

dan pelanggan eksternal. Distribusi produksi biomas artemia dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Realisasi Produksi Biomas Artemia dan Distribusi

No Bulan

Realisasi Produksi (kg) Distribusi (kg)

Bak Tambak Internal,

Penelitian, Promo, tbr tbk

Penjualan/ (ekternal)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

24,3 40,2 30,5 37,2 31,3 44

53,55 85,7 54,5

48,75 49,5 25

- - - - - - - - -

34 38 30

5 8

23,5 5,4

31,3 22,5 4,35 10,5

- 30,75

1 -

14 6

15 5 8

58 53

69,7 50 64 66 55

Jumlah : 524,5 102 142,3 463,7

Produksi kista artemia yang dilakukan ditambak model belum berhasil mendapatkan

kista artemia, karena pada saat air media pemeliharaan mencapai salinitas 102 gram/liter, kista

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

43 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

atau telur dari indukan Artemia belum lepas, telah terjadi hujan (akhir September 2017) dan

kondisi ini berlanjut sampai saat musim hujan. Ketika salinitas rendah, Artemia menghasilkan

anakan/naupli yang menyebabkan kepadatan Artemia meningkat di tambak. Walau telah

dilakukan pengurangan kepadatan biomas artemia ditambak, namun karena (1) temperatur air

sangat tinggi hingga mencapai suhu air 46 0C (pada dasar tambak) dan suhu air 36 0C (pada

permukaan tambak) pada siang hari, (2) cuaca mendung serta sering terjadi kenaikan

temperatur air pada saat setelah hujan dan hari berikut cuaca mendung; (3) kecenderungan air

hujan tidak terurai ke seluruh media air (terperangkap) pada permukaaan tambak dan pada

dasar tambak, (4) tanah mengeluarkan panas. Hal tersebut menyebabkan biomasa Artemia

banyak yang mati. Kondisi tersebut diperparah dengan salinitas rendah karena musim hujan

menyebabkan lumut tumbuh merata pada tambak sehingga banyak biomasa Artemia

terperangkap lumut dan menyebabkan kematian.

Gambar 11 . Petak Evaporasi pada tambak budidaya artemia skala model BBPBAP Jepara

(kiri) dan Biomasa Artemia beku/frozen (kanan).

Sasaran Strategis 3 :

Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

yang Profesional dan Partisipatif

Sasaran Strategis Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumberdaya

kelautan dan perikanan yang profesional dan partisipatif, terdiri dari 11 (sebelas) Indikator

Kinerja (IK), yaitu Jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB (IK 11), Jumlah unit

pembudidaya yang siap disertifikasi CBIB (IK 12), Jumlah bantuan benih ikan (IK 13),

Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan (IK 14), Jumlah bantuan pakan mandiri

(IK 15), Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (IK 16),

Jumlah tenaga teknis binaan (IK 17), Jumlah lokasi bantuan restocking (IK 18), Jumlah

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

44 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

pembinaan dan penerapan teknologi adaptif di kawasan budidaya air payau (IK 19), Jumlah

sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium ikan dan lingkungan (IK 20) dan

Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium (IK 21).

Rerata capaian kinerja tahun 2017 pada sasaran strategis ini dinilai sangat baik, hal ini

dapat dilihat dari rerata realisasi kinerja yang melebihi target yang ditetapkan

(Gambar 4). Data Indikator kinerja pada sasaran strategis 3 (tiga) ini dapat dilihat pada

Lampiran 4.

IK 11. Jumlah Unit Pembenihan yang Siap Disertifikasi CPIB (Unit)

Target jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB pada tahun 2017 ini adalah

sebanyak 3 (tiga) unit yang terdiri dari pembenihan udang vaname, pembenihan ikan bandeng

dan pembenihan kepiting. Realisasi yang dapat dicapai adalah sebanyak 2 (dua) unit atau

tercapai 66,67 %, yang terdiri dari sertifikasi CPIB pembenihan ikan bandeng dan sertifikasi

CPIB pembenihan kepiting. Kedua kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang ada di internal

BBPBAP Jepara. Pelaksanaan untuk sertifikasi CPIB di pembenihan udang vaname tidak

terlaksana karena dimasukkannya kegiatan pembenihan udang vaname sebagai penambahan

ruang lingkup pada surveillance II produksi benih udang berdasarkan sertifikasi standar

internasional ISO 9001 : 2015.

BBPBAP Jepara telah menerapkan standarisasi internasional dari tahun 2015 dengan

penerapan Standar Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 pada “Produksi Benih Udang”.

Penerapan SMM ISO 9001:2015 di BBPBAP Jepara bertujuan untuk meningkatkan jaminan

kualitas kepada pelanggan. Komoditas udang merupakan komoditas utama yang menjadi tugas

pokok dan fungsi BBPBAP Jepara sehingga pengembangan dan peningkatan kualitasnya menjadi

isu utama. Udang merupakan penopang ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Pengembangan teknologi budidaya udang ke depannya diarahkan kepada

kemandirian bangsa sehingga menjadi industri perikanan budidaya yang lebih maju. Seiring

dengan kemajuan industri perikanan budidaya udang, membutuhkan ketersediaan pemenuhan

benih udang secara kualitas dan kuantitas.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

45 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Gambar 12 Sertifikasi CPIB pada Kegiatan Pembenihan Ikan Bandeng dan Pembenihan Kepiting di BBPBAP Jepara

Sebagai bentuk dukungan terhadap rancangan program quickwins DJPB 2015-2019

yang difokuskan untuk Membangun Gerakan Kemandirian Pembudidayaan Ikan dengan

melakukan Penjaminan mutu benih di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dan unit pembenihan

lainnya pada 900 unit pembenihan sampai tahun 2019. BBPBAP Jepara dari tahun 2015

hingga 2017, telah melakukan pembinaan CPIB kepada UPR di Kabupaten Jepara dan

Kabupaten Cilacap sebanyak 32 unit yang terdiri atas 23 unit pembenihan skala rumah tangga

dan 9 unit penbenihan skala besar. Unit pembenihan skala rumah tangga yang telah dibina,

sebagian telah berhasil mendapatkatkan sertifikat CPIB yaitu sebanyak 22 unit antara lain 13

unit di Kabupaten Jepara dan 9 unit di kabupaten Cilacap.

IK 12. Jumlah Unit Pembudidaya yang Siap Disertifikasi CBIB (Unit)

Bermula dari persyaratan yang dituntut oleh negara konsumen udang terutama dari

negara-negara Eropa dan Jepang antara lain bebas antibiotik tertentu, bahan kimia terlarang

dan organisme pathogen maka Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perikanan

Budidaya (DJPB) melakukan pembenahan pada bidang budidaya baik budidaya udang dan ikan

yang lain. Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) terhadap usaha budidaya ikan

merupakan salah satu usaha agar produk yang dihasilkan dari perikanan budidaya mempunyai

jaminan mutu sesuai persyaratan yang diminta dari konsumen. BBPBAP Jepara sebagai UPT

dibawah Direktorat Jenderal perikanan Budidaya juga harus memberikan contoh kepada

stakeholder pembudidaya didalam penerapan CBIB pada tambak budidaya udang dan ikan

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

46 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

yang beroperasi. Sehingga produk udang dan ikan yang dihasilkan oleh tambak BBPBAP

Jepara mempunyai jaminan sesuai persyaratan dalam sertifikasi CBIB.

Gambar 12. Sertifikat CBIB pada tambak udang BBPBAP Jepara

Tahun 2017 ini, sertifikasi CBIB dilaksanakan pada tambak pembesaran udang

BBPBAP Jepara, sehingga dari target jumlah unit pembudidaya yang siap disertifikasi pada

tahun 2017 ini sebanyak 1 (satu) unit, telah terlaksana dengan baik atau tercapai 100 %.

Sertifikat CBIB yang didapatkan tambak budidaya udang BBPBAP Jepara dengan nilai

‘Sangat Baik”.

Seperti juga pada kegiatan sertifikasi CPIB, BBPBAP Jepara juga telah melakukan

pembinaan CBIB dari tahun 2015 hingga tahun 2017 kepada unit pembudidayaan ikan

sebanyak 55 unit. Pembinaan antara lain dilakukan di daerah Sidoarjo (9 unit), Kalimantan

Barat (3 unit), Kalimantan Utara (10 unit), Pinrang (16 unit), Barru (12 unit), Brebes

(2 unit)), Pemalang (1 unit), Pekalongan (2 unit), Kendal (2 unit), Jepara (1 unit), Pati (2 unit),

Rembang (2 unit).

IK 13. Jumlah Bantuan Benih Ikan (Juta Ekor)

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) berupa hibah benih ikan dan restocking dari

BBPBAP Jepara tahun 2017 mencakup 8 jenis komoditas yaitu benih udang windu, udang

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

47 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

vaname, udang putih merguiensis, kepiting, rajungan, benih (nener) ikan bandeng, benih ikan

nila salin dan benih Nauplius udang vaname N-1.

Distribusi bantuan benih dan restoking terbagi dalam 12 kabupaten dengan sebaran 1

(satu) Kabupaten di luar jawa (Bangka Barat) dan 11(sebelas) Kabupaten di Jawa meliputi

Jawa Barat (Cirebon dan Subang ), Jawa Tengah (Brebes, Pekalongan, Batang, Purworejo,

Semarang, Demak, Jepara dan Rembang) dan Jawa Timur (Sidoarjo) dengan total bantuan

benih ikan sebanyak 53,66 juta ekor ekor (terdiri dari bantuan benih ikan 50,71 juta ekor dan

jumlah bantuan benih direstocking 2,95 juta ekor) (Lampiran 5). Adapun jumlah penerima

bantuan benih/bibit komoditas air payau yang berasal dari kelompok pembudidaya ikan

(pokdakan) mencapai 26 pokdakan dan beberapa pokdakan yang telah tergabung dalam sebuah

koperasi sebanyak 3 kelompok (Koperasi Garam Laut Kab. Demak, Koperasi Garam Rakyat

Sejahtera Kab. Demak dan Koperasi Serba Usaha Agromina Sejahtera Kab. Purworejo) yang

kesemuanya telah Berbadan Hukum.

Gambar 13. Hibah Benih Udang vaname untuk pokdakan Fajar Mutiara Sejahtera Kabupaten Cirebon (Kiri). Hibah benih kepiting untuk pokdakan BuUMDes Sinar Antan, Kab. Bangka Barat, Kep. Bangka Belitung (Kanan).

Tercapainya target bantuan benih sebanyak 40,75 juta ekor dengan realisasi bantuan

benih yang telah diberikan kepada masyarakat adalah sebanyak 50,71 juta ekor (capaian kinerja

124,4%) tidak terlepas dari cukup banyaknya bantuan Nauplius udang vaname N-1 yang

diberikan ke masyarakat (Lampiran 4).

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

48 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Gambar 14. Hibah Benih Nauplius udang Vaname N-1 untuk Pokdakan Backyard Mandiri Jepara (Kiri); Hibah Benih Udang Windu 2017 untuk pokdakan Tani Jaya Kabupaten Demak (Kanan).

Dari 11 kabupaten penerima bantuan benih dari BBPBAP Jepara didaerah Jawa,

beberapa kabupaten melaporkan keberhasilan budidayanya seperti Kab. Demak; dari

7 pokdakan, 3 pokdakan berhasil panen udang windu SR 15-20% dan size 30-60 dan

4 pokdakan lainnya tidak berhasil panen, Kab.Cirebon kedua pokdakan penerima bantuan

berhasil panen udang windu total 400 kg dengan size 45, Kab.Purworejo ; 1 pokdakan penerima

bantuan tidak berhasil budidaya hingga panen, Kab.Brebes ; dari 7 pokdakan hanya 2 pokdakan

berhasil panen dengan total panen 200-400 kg size 200-300 dan 4 pokdakan lainnya tidak

berhasil dalam budidaya hingga panen, Kab Batang; dari 4 pokdakan penerima bantuan, 3

pokdakan berhasil panen vaname SR 50-60% dan size 90-100 dan 1 pokdakan tidak berhasil

budidaya hingga panen, Kab.Subang ; 3 pokdakan penerima bantuan mengalami panen dini

150 kg size 60 umur 2 bulan pemeliharaan.

Kegagalan budidaya pada pokdakan penerima bantuan benih seperti di Kab.Demak : 3

pokdakan mengalami permasalahan penyakit WSSV pada umur 2 bulan pemeliharaan dan 1

pokdakan tambak budidaya mengalami musibah banjir, Kab.Batang ; 1 pokdakan tambak

budidaya mengalami musibah banjir, Kab.Purworejo ; 1 pokdakan mengalami permasalahan

penyakit WSSV pada umur 2 bulan pemeliharaan, Kab.Brebes ; 4 pokdakan mengalami kasus

kematian karena salinitas tinggi dan rendahnya oksigen dipagi hari, Kab.Subang ; dilakukan

panen dini karena mengalami permasalahan penyakit WSSV.

Status produksi dari penerima bantuan benih memberikan gambaran, bahwa bantuan

benih yang diberikan kepada pokdakan harus diberikan pembinaan terlebih dulu dan dilakukan

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

49 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

pengawasan dalam prosesnya. Namun, BBPBAP kesulitan didalam memberikan pembinaan

dan pengawasan secara maksimal kepada pokdakan penerima bantuan dikarenakan minimnya

anggaran perjalanan untuk pengawasan dan pembinaan pada tahun 2017.

Ik 14. Jumlah Bantuan Bibit Rumput Laut Hasil Kultur Jaringan (Ton)

Bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan dengan realisasi kinerja sebanyak 8,13

ton telah melampaui target yang ditetapkan sebanyak 5 ton. Sehingga capaian kinerja untuk

indikator ini adalah 162,6%. Bantuan bibit rumput laut tahun 2017 ini diberikan kepada 3

(tiga) pokdakan yang tergabung di dalam Koperasi “Garam Laut” di desa Purworejo,

kecamatan Bonang, kabupaten Demak yaitu Pokdakan “Koperasi Garam Laut”.

Gambar 15. Bantuan/Hibah Bibit Rumput laut Gracillaria untuk Pokdakan Kabupaten Demak

Ik 15. Jumlah Bantuan Pakan Mandiri (Ton)

Bantuan pakan mandiri telah terealisasi sebanyak target yang telah ditetapkan yaitu 25

ton sehingga capaian kinerjanya adalah 100% (Lampiran 4) . Bantuan pakan mandiri

diberikan kepada kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Boyolali (Kecamatan Cepogo dan

Kecamatan Doplang), pembudidaya ikan nila di Kabupaten Banjarnegara dan ke BBI

Cangkringan untuk budidaya ikan nila. Distribusi bantuan pakan mandiri dapat dilihat pada

Tabel 11.

Tabel 11. Distribusi Bantuan Pakan Mandiri BBPBAP Jepara Tahun 2017.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

50 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

No. Tanggal/Lokasi Kab.

Banjarnegara (ton)

Kab. Boyolali BBI Cangkringan

(ton) Kec.Doplang (ton)

Kec. Cepogo (ton)

1 3 Mei 2017i 1,03

2 6 Mei 2017

2,50 1,53

3 14 Juni 2017

4,00 4,00

4 9 Agustus 2017

1,20

5 21 September 2017

1,00 1,50

6 13 Oktober 2017

2,70

7 24 Oktober 2017

0,54 1,00

8 8 Nopember 2017

2,73

9 16 Nopember 2017

1,30 Jumlah 1,03 9,24 10,76 4,00

25,03

Berdasarkan hasil panen dari kelompok penerima bantuan pakan mandiri, diperoleh informasi

bahwa bantuan pakan mandiri telah memiliki kualitas yang setara dengan pakan pabrikan, hal

ini diketahui dari nilai rerata FCR yang diperoleh pada saat panen yang berkisar antara

0.9 - 1,1; baik untuk ikan lele maupun ikan nila.

Gambar 16 Panen Ikan Nila Pada Pokdakan yang Menggunakan Pakan Mandiri

IK 16. Jumlah Hasil Perekayasan Teknologi Terapan Bidang Perikanan Budidaya (Paket

Teknologi)

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

51 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

BBPBAP Jepara tahun anggaran 2017 telah melakukan sejumlah kerekayasaan, beberapa

masih dalam tahap pengujian. Target perekayasaan teknologi terapan yang telah berhasil

dilakukan adalah 4 (empat) paket dan telah berhasil dilakukan dengan capaian sesuai target.

Adapun 4 (empat) teknologi terapan tersebut adalah:

- Teknologi Pembenihan Udang Putih (Penaeus merguiensis)

- Identifikasi Bakteri

- Penyediaan Fitoplankton dalam Pembenihan Udang Putih Jerbung (Penaeus merguiensis)

- Teknik Pembenihan Kepiting Bakau (Scylla serata)

Keempat perekayasaan yang telah tuntas dilaksanakan tersebut dituangkan dalam bentuk

Petunjuk Teknis.

Teknologi pembenihan udang putih (P.mergueiensis) dilakukan kerekayasaannya karena

adanya dorongan untuk kembali mengangkat udang putih lokal sebagai kandidat spesies

budidaya di Indonesia.. Teknologinya tidak hanya dikembangkan di pembenihan saja, tetapi

juga masih tetap akan dilakukan perekayasaan hingga pembesaran ditambak.

Gambar 17 Petunjuk Teknis Hasil Perekayasaan di BBPBAP Jepara

Teknologi inovatif budidaya hasil perekayasaan merupakan salah satu produk

BBPBAP Jepara yang diandalkan dan dapat diterapkan di masyarakat sehingga mampu

meningkatkan produksi, efisiensi produksi, peningkatan nilai tambah, diversifikasi produk,

perbaikan lingkungan dan pengendalian penyakit. Inovasi teknologi yang dihasilkan berasal

dari kegiatan perekayasaan yang dilakukan oleh perekayasa secara terus menerus, dengan

melakukan pengembangan dan perbaikan terhadap proses sehingga menghasilkan teknologi

yang dapat diterapkan di masyarakat pembudidaya. Banyak teknologi yang telah dihasilkan

oleh BBPBAP Jepara dari tahun 2015 hingga 2017, antara lain:

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

52 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

- Teknologi Produksi Udang Windu Intensif

- Teknik Pengendalian Penyakit Kotoran Berak Putih (White Feces Syndrome) pada

Budidaya Udang Vaname di Tambak

- Strategi Usaha Budidaya Tambak Skala Rakyat

- Budidaya Ikan Bandeng di Tambak Rakyat dengan menggunakan pakan rendah protein

sebagai alternatif pendapatan petani tambak

- Pengglondongan ikan nila salin di tambak dengan menggunakan pakan rendah protein

diperkaya enzim.

IK 17. Jumlah tenaga teknis binaan (orang)

Target jumlah tenaga teknis binaan yang harus dilakukan oleh BBPBAP adalah

sebanyak 100 orang. Realisasi capaian indikator tersebut sebesar 227 orang (227%).

Keberhasilan ini disebabkan oleh tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan

dan ketrampilan teknis di bidang perikanan budidaya di BBPBAP Jepara. Ini adalah dampak

dari keberhasilan BBPBAP Jepara dalam mengembangkan teknologi inovatif- produktif dari

hasil perekayasaan yang dilakukan secara berkesinambungan dan teruji di lapangan sehingga

dapat diterapkan di masyarakat dan mampu meningkatkan produksi, produktifitas lahan,

perbaikan lingkungan, pengendalian penyakit yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan

masyarakat.

Gambar 18 Kegiatan Pelatihan dan Pembekalan pada Sertfikasi Kompetensi Perikanan

Budidaya.

IK 18. Jumlah lokasi bantuan restoking (lokasi)

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

53 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Adapun dalam hal kegiatan restoking benih air payau yang ditargetkan di 4 wilayah

perairan, tahun 2017 ini pencapaiannya mencapai 5 wilayah yaitu Perairan Laut Pulau Panjang

Kabupaten Jepara, Perairan sungai Kedung Kab. Jepara, Perairan Pantai Kartini Kabupaten

Jepara, Perairan pantai Mangunharjo Kota Semarang dan Perairan Pantai Kabupaten Rembang.

Adapun jumlah benih yang telah dilakukan kegiatan restocking adalah sebanyak 2,95 juta ekor

yang terdiri dari benih kepiting bakau, benih rajungan, benih udang windu, juvenile udang

windu dan benih ikan bandeng. Rincian kegiatan restocking benih dapat dilihat pada

Lampiran 6.

Gambar 19. Restoking Benih Rajungan di perairan pulau Panjang, Kab.Jepara 2017 (Kiri); Restoking Benih Udang Windu di Perairan laut wilayah Kedung Kabupaten Jepara 2017

IK 19. Jumlah Pembinaan dan Penerapan Teknologi Adaptif Kawasan Budidaya Air

Payau (Kawasan)

Target pembinaan dan penerapan teknologi adaptif kawasan budidaya tahun 2017

adalah 2 kawasan telah tercapai 100 %. Adapun kawasan pembinaan dan penerapan teknologi

adaptif kawasan budidaya air payau antara lain di Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten

Tangerang. Pada kedua kawasan tersebut dengan pembinaan dan penerapan teknologi adaptif

dari BBPBAP Jepara telah dapat di produksi udang jenis vaname dengan produktivitas lahan

sebesar 10-20 ton/ha. Kelompok binaan BBPBAP Jepara pada kawasan Kabupaten

Pekalongan, pada tahun 2017 telah mendapatkan penghargaan dari Menteri Kelautan dan

Perikanan sebagai kelompok yang berprestasi dalam merubah lahan idle menjadi lahan

produktif.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

54 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Kegiatan pembinaan dan penerapan teknologi adaptif yang dilakukan di BBPBAP

Jepara bertujuan untuk mendukung program Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB)

dalam rangka meningkatkan produktivitas, produksi dan mutu perikanan budidaya. Kegiatan

utamanya berupa percontohan langsung pada tambak rakyat/pembudidaya dengan menerapkan

teknologi hasil inovasi teknologi perekayasaan. Kegiatan lain yang dilaksanakan adalah

melakukan pembinaan teknis kepada pembudidaya melalui pertemuan teknis/temu lapang dan

pembinaan teknis secara langsung dan rutin kepada para pembudidaya disekitar kawasan

tambak percontohan.

IK 20. Jumlah Sampel Yang Diuji Dalam Rangka Pelayanan Laboratorium Kesehatan

Ikan dan Lingkungan (Sampel)

BBPBAP Jepara mempunyai tugas melakukan kegiatan pelayanan laboratorium

kesehatan ikan dan lingkungannya. Tahun 2017 ini, Laboratorium Kesehatan Ikan dan

Lingkungan (keskanling), telah melaksanakan pengujian sampel sebanyak 9.997 sampel.

Dengan target jumlah sampel yang diuji sebanyak 6.000 sampel, maka capaian kinerja adalah

sebesar 167% (Lampiran 4). Laboratorium kesehatan ikan telah melakukan pengujian

sebanyak 6.774 sampel dan laboratorium lingkungan sebanyak 3.223 sampel. Rincian

pengujian sampel yang dilakukan pada kedua laboratorium tersebut dapat dilihat pada

Tabel 12.

Laboratorium Lingkungan melayani analisa sampel untuk parameter-parameter fisika

dan kimia yang meliputi parameter: kandungan oksigen, suhu, salinitas, pH, nitrit, nitrat,

amoniak, bahan organik, alkalinitas dan TSS. Laboratorium kesehatan ikan, melayani analisa

sampel antara lain untuk analisa mikrobiologi, biologi molekuler, histopatologi dan

parasitologi. Pengamatan mikrobiologi meliputi penghitungan total bakteri dan total Vibrio

sp., baik yang ada di media pemeliharaan (air) maupun pada organisme target (udang/ikan).

Pengamatan populasi bakteri sangat penting dilakukan untuk mengetahui jumlah bakteri secara

keseluruhan yang ada di air pemeliharaan dan dominasi Vibrio sp. sehingga dapat diketahui

apakah populasi bakteri berada dibawah atau diatas batas ambang toleransi kemelimpahan

bakteri yang telah ditentukan dalam SOP pemeliharaan udang/ikan. Pada kegiatan analisa PCR

jenis sampel meliputi benih siap tebar, calon induk, ikan dan udang dari tambak maupun udang

beku. Kegiatan analisa histopatologi terutama bertujuan menganalisa penyakit udang maupun

ikan yang belum jelas diketahui patogennya. Dengan membuat irisan jaringan pada organ yang

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

55 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

terinfeksi pathogen maka akan dapat diketahui penyebabnya. Analisa histopatologi digunakan

sebagai metode konfirmasi.

Tabel 12. Jumlah Sampel Pengujian Tahun 2017

No Jenis Pengujian Jumlah (Sampel) 1.

2.

Lab. MKHA - Total bakteri - Total vibrio - Identifikasi - Analisa PCR/biomol - Analisa histopatologi - Analisa parasite - Analisa real time PCR - Analisa sequencing - Analisa microsatelit Lab. Fisika-Kimia Lingkungan - Analisa nutrisi pakan dan bahan baku

pakan - Analisa kualitas fisika-kimia lingkungan - Analisa residu, antibacterial & kontaminan - Analisa logam berat (Pb, Hg, Cd)

6.774 1.698 1.891

62 1.101 109 294

1.028 185 406

3.223

172

2.842 67 142

9.997

Sampel berasal dari kegiatan balai (internal, demfarm, dan kegiatan monev), swasta

(petambak skala kecil sampai menengah), perguruan tinggi/mahasiswa dan instansi pemerintah

(dinas kabupaten, dinas propinsi, balai dan DJPB) (Lampiran 11).

Beberapa kendala yang dihadapi pada pelayanan laboratorium antara lain penyediaan

bahan dan alat memerlukan waktu yang lama karena harus inden, dan ketidaksesuaian jumlah

sampel yang harus dianalisa dengan kapasitas maksimum alat dan bahan sehingga pengujian

cenderung menghabiskan bahan dan tidak ekonomis. Layanan jasa analisa laboratorium pada

tahun mendatang tetap penting untuk dilakukan dalam mendukung keberhasilan usaha

perikanan budidaya. Peningkatan kompetensi laboran juga penting dilakukan untuk lebih

menjamin akurasi hasil uji dan analisa.

IK 21. Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium

(kawasan)

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

56 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium terealisasi

sebanyak 2 kawasan dengan target 2 kawasan, sehingga capaian atas indikator ini sebesar 100

%. Adapun kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium adalah di

Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati. Layanan pengujian laboratorium didominasi pengujian

dari kegiatan balai (internal, demfarm, dan kegiatan monev), swasta (petambak skala kecil

sampai menengah), perguruan tinggi/mahasiswa dan instansi pemerintah (dinas kabupaten,

dinas propinsi, balai dan DJPB)

Sasaran Strategis 4 :

Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang kompeten, professional dan berintegritas

Dalam rangka mewujudkan tercapainya peningkatan kinerja pada Balai Besar

Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, salah satu faktor penentu adalah tersedianya

Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan profesional. Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berkualitas, kompeten serta memiliki daya saing tinggi sangat mendukung pelaksanaan

Reformasi Birokrasi. Untuk “Terwujudnya aparatur sipil negara BBPBAP Jepara yang

kompeten, profesional dan berintegritas” diidentifikasi melalui 1 (satu) indikator kinerja (IK)

yaitu “Indeks kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara.”

IK 22. Indeks Kompetensi dan Integritas BBPBAP Jepara

Indeks kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara tercapai 100% dari target yang telah

ditetapkan sebesar 80. Penilaian indeks indikator kinerja ini dihitung secara kumulatif pada

akhir tahun kegiatan. Realisasi atas indeks kompetensi dan integritas BBPBAP adalah sebesar

74,8 dengan capaian kinerja sebesar 93,5%.

BBPBAP Jepara berupaya untuk meningkatkan kompetensi pegawai sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya. Hal tersebut perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang

diharapkan dapat menghasilkan peningkatan produksi melalui inovasi teknologi kegiatan

kerekayasaan. Untuk menjawab permasalahan tersebut perlu dilakukan peningkatan dan

pengembangan kompetensi SDM melalui pelaksanaan Tugas Belajar dan Ijin Belajar,

pelaksanaan diklat, bimtek serta in-house training. Selain peningkatan kompetensi pegawai

ASN BBPBAP Jepara juga telah dilakukan dengan mengukur capaian kinerja pada SKP

Pegawai.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

57 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Gambar 20. Pengisian Kuesioner Uji Beban Kerja Jabfung Baru

Dari peningkatan nilai integritas juga telah diupayakan untuk melaksanakan sistem

pelaporan dengan menggunakan e-Filing LHKPN (Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara

Negara) bagi Penyelenggara Negara di BBPBAP Jepara. Pelaksanaan Monitoring kehadiran

jam kerja pegawai pada setiap hari kerja, dari hasil monitoring kehadiran pegawai tersebut

dapat diketahui tingkat pelanggaran atau ketidak disiplinan pegawai ASN BBPBAP Jepara.

Nilai kompetensi dan integritas merupakan angka yang menunjukkan agregasi dari nilai

kompetensi dengan cara membandingkan kompetensi hasil rekomendasi peningkatan

kompetensi, persentase capaian SKP, persentase tingkat kehadiran dan tingkat pelanggaran

disiplin. Nilai rekapitulasi indeks kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara dapat dilihat pada

Tabel 13.

Tabel 13. Rekapitulasi Kompetensi dan Integritas BBPBAP Jepara

KOMPETENSI INTEGRITAS

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

58 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Nilai

Kompetensi

dan Integritas

Diklat, Tugas Belajar & Ijin

Belajar SKP Kehadiran LHKPN/LHKSN

58 80 90,5 100

58 92

58 92 92 92

74,8

Sasaran Strategis 5 :

Tersedianya Manajemen pengetahuan BBPBAP Jepara yang handal dan mudah diakses.

Aset perusahaan/instansi tidak lagi hanya berupa modal dan aset-aset dalam bentuk

fisik tetapi ada satu aset instansi yang juga sangat penting yang dapat menjadi keunggulan

kompetitif tersendiri bagi perusahaan yaitu pengetahuan. Sehingga pengetahuan yang ada di

dalam perusahaan ini harus mampu di kelola dengan baik. Pengelolaan pengetahuan itu dapat

menggunakan suatu sistem yaitu Knowledge Management System (KMS), dimana KMS ini

dapat membantu perusahaan / instasi untuk mengelola pengetahuan. Pengetahuan yang

dikelola disini adalah pengetahuan yang dimiliki oleh instansi yang berupa tacit knowledge

dan explicit knowledge. Tacit knowledge diperoleh dari pengalaman kinerja dari pengawainya

sedangkan explicit knowldege bersumber dari SOP yang sudah ada di instansi

Pada perancangan sistem manajemen pengetahuan diperlukan langkah-langkah

meliputi pengembangan sumber daya manusia dan teknologi informasi yang dapat memenuhi

kebutuhan pengguna. Namun, manajemen pengetahuan tidak hanya seputar teknologi, proses

bisnis dan budaya yang ada di organisasi juga merupakan faktor penting dalam sistem

manajemen pengetahuan dan dibutuhkan dukungan dan komitmen dari segala pihak.

Knowledge management systems (KMS) adalah sebuah sistem yang didesain untuk mengatur

pengetahuan organisasi. Dan memandang sebuah KMS sebagai sistem yang diciptakan untuk

memfasilitasi proses menangkap (capturing) pengetahuan, menyimpan, memanggil dan

menggunakan kembali pengetahuan tersebut. Keberhasilan dalam penerapan KMS ini tidak

hanya berdasarkan sistem yang di bangun/diciptakan dan teknologi yang ada namun perlu

dukungan dan kesadaran dari tiap-tiap individu yang terlibat didalamnya untuk dapat

memaksimalkan penggunaan KMS tersebut.

Sistem manajemen pengetahuan (KMS) amerupakan rangkaian yang memanfaatkan

teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk

mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan dan mendistribusikan pengetahuan untuk

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

59 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

digunakan kembali, diketahui dan dipelajari dalam suatu organisasi. Manajemen pengetahuan

menjadi bidang yang penting dalam proses pembelajaran sebuah organisasi. Pengetahuan yang

dimiliki oleh organisasi harus mampu memberikan kemajuan bagi organisasi itu sendiri. Agar

organisasi dapat bertahan hidup, maka diwajibkan agar setiap orang yang ada di dalam

organisasi melakukan pertukaran informasi/pengetahuan. Untuk itu dibutuhkan manajemen

yang kuat agar pengetahuan tersebut mengakar di setiap individu dalam organisasi dan tidak

hilang begitu saja dengan didukung infrastruktur untuk penyebaran informasi di lingkungan

organisasi.

Efek globalisasi serta pengembangan teknologi informasi yang sangat akseleratif

mengakibatkan semakin cepatnya perubahan dalam segala bidang kehidupan. Perubahan yang

terjadi dapat disikapi melalui pengetahuan yang memadai, sehingga dibutuhkan kualitas dan

kapasitas SDM dalam meningkatkan pengetahuan. Peranan ilmu pengetahuan semakin

menonjol, karena hanya dengan pengetahuan lah semua perubahan yang terjadi disikapi dengan

tepat. Dengan kapasitas SDM yang berkualitas serta didukung pengetahuan yang luas, maka

organisasi/instansi akan semakin siap sehingga dapat mencapai visi dan misi organisasi yang

ditetapkan.

IK 23. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang

terstandart (Persen)

BBPBAP Jepara telah mentargetkan untuk penerapan system manajemen pengetahuan

yang terstandar pada tahun 2017 ini adalah sebesar 65 % (Lampiran 8). Realisasi dari capaian

ini sesuai dengan dengan target yang telah ditetapkan. Indikator kinerja ini, mulai masuk

sebagai indikator kinerja pada tahun 2016. Hal ini karena pentingnya instansi seperti BBPBAP

Jepara untuk mulai menghitung asset yang dapat menjadi keunggulan kompetitif pengetahuan

bagi instansi. Penilaian atas indikator kinerja ini didasarkan atas kinerja pegawai atas

penerapan SOP yang telah ditetapkan, dengan menggunakan system yang terkomputerisasi.

BBPBAP Jepara, telah melaksanakan penilaian kinerja berbasiskan aplikasi (e-SKP) yang telah

diakses oleh masing-masing pegawai dan menjadi indikator kinerja masing-masing pegawai.

Untuk transfer pengetahuan antar pegawai dalam satu unit kerja dilakukan dengan penerbitan

SOP yang berisikan urutan pekerjaan secara sistematik sehingga akan memberikan hasil yang

sama pada tiap siklus/durasi waktu yang berbeda. Selain itu, untuk transfer pengetahuan baik

pengguna internal maupun eksternal. BBPBAP Jepara telah membuat satu system informasi

yang memudahkan dalam penyebarluasan SOP yang telah standar (teknologi terapan) yang

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

60 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

dihasilkan oleh pegawai. Penyebarluasan informasi teknologi melalui media sosial dapat

mempercepat penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi.

Penyebarluasan teknologi dilakukan melalui media online dalam hal ini adalah website

bbpbapjepara.djpb.kkp.go.id, facebook Bbpbap Jepara & twitter @BBPBAP JEPARA, telah

diterapkan secara baik oleh BBPBAP Jepara.

Sasaran Strategis 6 :

Terwujudnya Birokrasi BBPBAP Jepara yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi Pada

Pelayanan Prima

Sebagai lembaga pemerintahan, maka BBPBAP Jepara ikut di dalam menyukseskan

program Reformasi Birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Reformasi birokrasi

(administrasi negara) dan good governance merupakan dua konsep utama bagi perbaikan kondisi

penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Melalui reformasi birokrasi, dilakukan

penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang tidak hanya efektif dan efisien tetapi juga

mampu menjadi tulang punggung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada akhirnya,

keberhasilan pelaksanaan dari reformasi birokrasi akan sangat mendukung dalam penciptaan good

governance dan good government dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang

bersih dan bebas KKN.

IK 24. Nilai Kinerja reformasi birokrasi DJPB

Sasaran Strategis terwujudnya birokrasi BBPBAP Jepara yang efektif, efisien dan

berorientasi pada layanan prima, didukung oleh Indikator Kinerja nilai kinerja reformasi

birokrasi DJPB dengan capaian kinerja 100 % dari target nilai A (85) (Lampiran 9).

Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka pembaharuan terhadap tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah

langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna

serta mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui Tim Reformasi Birokrasi lingkup DJPB

melakukan pengukuran terhadap indeks pelaksanaan reformasi birokrasi dari indikator-

indikator komponen penilaian yang meliputi 8 (delapan) area perubahan yaitu :

1. Manajemen Perubahan

2. Penataan Peraturan Perundang-Undangan

3. Penataan dan Penguatan Organisasi

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

61 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

4. Penataan Tatalaksana

5. Penataan Sistem Manajemen SDM

6. Penguatan Akuntabilitas

7. Penguatan Pengawasan

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Gambar 21. Penghargaan Kinerja Terbaik Pejabat Fungsional Tingkat Nasional

atas nama Sri Murti Asuti, S.Pi dari BBPBAP Jepara

Tujuan reformasi birokrasi KKP adalah agar semua perangkat atau komponen yang ada

dapat dikelola dan berjalansecara baik guna mencapai satu tujuan yaitu peningkatan

kinerja(better performance) yang berkelanjutan, baik kinerja lembaga, unitkerja, maupun

kinerja pegawai (SDM).Perangkat atau komponentersebut terdiri dari: kelembagaan (struktur

organisasi);ketatalaksanaan(manajemen); sumber daya manusia (SDM);anggaran; sarana dan

prasarana; dan budaya organisasi.Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di BBPBAP Jepara

mengikuti pedoman pelaksanaan Reformasi Birokrasi KKP yang berpedoman pada Keputusan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun

2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi.Program dan kegiatan RB dilakukan melalui

berbagai kegiatan yang diwadahi dalam 9 (sembilan) program, yakni :

(a) Manajemen Perubahan,

(b) Penataan Peraturan Perundang-undangan,

(c) Penataan dan Penguatan Organisasi,

(d) Penataan Tata Laksana,

(e) Penataan Sistem SDM Aparatur,

(f) Penguatan Pengawasan Intern,

(g) Penguatan Akuntabilitas Kinerja,

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

62 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

(h) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dan

(i) Monitoring dan Evaluasi.

IK 25. Tingkat Maturitas SPIP (Level)

Tingkat maturitas implementasi Sistem Pengendalian Intern pada Balai Besar

Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara adalah tingkat kematangan/kesempurnaan

penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian

intern di BBPBAP Jepara. Target level Maturitas SPIP di lingkungan BBPBAP Jepara pada

tahun 2017 adalah pada level 2 dimana hasil penilaian dilakukan oleh Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Penilaian atas tingkat maturitas implementasi SPI dan

karakteristiknya dapat dilihat pada berikut.

Tabel 14. Tingkat Maturitas Implementasi SPI dan Karakteristiknya

No. Level Tingkat Rentang Nilai Karakteristik

1 0 Bekum Ada 0 < skor 1,0 K/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek-praktek pengendalian intern

2 1 Rintisan 1.0 Skor < 2.0 Ada praktek pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak diidentifikasi

3 2 Berkembang 2.0 ≤ skor < 3.0 K/L/Pemda telah melaksanakan praktek pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efetivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai

4 3 Terdefinisi 3.0 ≤ skor < 4.0 K/L/Pemda telah melaksanakan praktek pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik, namun evaluasi atau pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai

5 4 Terkelola dan Terukur

4.0 ≤ skor < 4.5 K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing-masing personalpelaksana kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formasi dan terdokumentasi

6 5 Optimum 4.5 ≤ skor ≤ 5 K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer

IK 26. Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (persen)

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

63 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Arahan Pimpinan adalah arahan/direktif kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air

Payau (BBPBAP) Jepara dari hasil rapat dalam rangka peningkatan kinerja balai, yang harus

ditindak lanjuti Pejabat Administrator, Pengawas, Pejabat Fungsional dan Pelaksana.

Capaian indikator kinerja ini adalah “Persentase tindak lanjut direktif pimpinan” dan

harus ditindaklanjuti dengan target sebesar 100% telah tercapai sesuai target kinerjanya.

Arahan pimpinan dapat berupa Surat Keputusan, Nota Dinas dan Surat Tugas. Sepanjang tahun

2017, Kepala BBPBAP Jepara telah mengeluarkan Surat Keputusan sebanyak 49 buah, Nota

Dinas sebanyak 6 buah dan Surat Tugas sebanyak 695 buah. Kesemua Surat Keputusan, Nota

Dinas dan Surat Tugas telah dilakukan tindaklanjutnya. Sehingga capaian atas kinerja

persentase tindak lanjut direktif pimpinan sebesar 100 %.

IK 27. Nilai AKIP Lingkup BBPBAP Jepara

Penilaian AKIP di BBPBAP Jepara pada tahun 2017 tidak dilaksanakan oleh

Inspektorat Jenderal Direktorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penilaian AKIP

di BBPBAP Jepara mengacu pada Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi SAKIP pada

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, dengan nilai sebesar 85,0 atau capaian kinerja

terhadap indikator ini tercapai 100 % dari target. Perolehan nilai tersebut menunjukkan kriteria

“baik”, dengan karakteristik akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja

yang andal.

Penilaian terhadap akuntabilitas keuangan dilakukan pada semester I (pertama) dengan

melampirkan Laporan Keuangan BBPBAP yang disajikan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan

Temuan BPK No: 03/Terinci_Jateng/BPK/03/2017 Tanggal 02 Maret 2017 Perihal

Penyampaian Temuan Pemeriksaan untuk produk enzim papain yang belum masuk didalam

PP Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak

yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan huruf F tentang tarif PNBP. Terdapat

kelebihan pembayaran atas 3 (tiga) pekerjaan pada BBPBAP Jepara senilai Rp. 84.230.302

(Delapan puluh empat juta dua ratus tiga puluh ribu tiga ratus dua rupiah). Temuan tersebut

sudah ditindak lanjuti ke eselon 1 dan pada semester II sudah tuntas.

Pada semester ke II (dua) temuan BPK No: 03/TP/Terinci/Jateng/12/2017 tanggal 12

Desember 2017 perihal Penyampaian Konsep Temuan Pemeriksaan untuk “Nilai persediaan

pada Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara” tidak dapat diyakini kebenarannya.

Tindak lanjut :

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

64 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

1. Surat dari Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara yang ditujukan ke

Pokja semua kegiatan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara perihal Perbaikan

Buku Persediaan dengan Nomor: 2912.1/BBPBAP/KU.240/XII/2017 tanggal 13

Desember 2017.

2. Surat dari Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara yang ditujukan

kepada Dirjen Perikanan Budidaya di Jakarta No : 201/BBPBAP/KU.240/I/2018 tanggal

15 Januari 2018 perihal tindak lanjut pemeriksaan temuan BPK R.I.

3. Tembusan Surat dari Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara yang

ditujukan Inspektorat Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Jakarta No :

201/BBPBAP/KU.240/I/2018 tanggal 15 Januari 2018 perihal tindak lanjut pemeriksaan

temuan BPK R.I.

Sasaran Strategis 7 :

Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel

Terkelolanya anggaran secara optimal di BBPBAP Jepara dapat dinilai dari indikator

kinerja anggaran. Tingkat penyerapan anggaran di BBPBAP Jepara dari tahun 2015 hingga

2017 secara persentase telah tercapai > 100% (Lihat Lampiran 10). Hal ini menandakan

bahwa penyerapan anggaran telah dilakukan secara optimal dan tepat waktu pada kegiatan-

kegiatan yang dibiayai dari anggaran negara. Penyerapan anggaran secara optimal juga

menunjukkan tingkat kedisiplinan pelaksana dan pengelola anggaran di dalam pengelolaan

terhadap anggaran tersebut.

IK 28. Nilai Kinerja Anggaran BBPBAP Jepara (Persen)

Nilai Kinerja anggaran sesuai dengan Laporan Keuangan dengan Pagu anggaran

sebesar Rp.44.768.902.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 42.405.167.714,- atau realisasi

kinerja anggaran sebesar 94,72 % dengan catatan pengembalian belanja Rp. 8.223.898,-.

Capaian atas kinerja ini adalah 111 % atau tercapai sangat baik.

Realisasi anggaran tahun 2017 sebesar 94,72% atau terdapat sisa anggaran 5,28%, hal

ini terjadinya karena adanya selisih harga antara pagu dengan realisasi harga dan sisa belanja

pegawai.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

65 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

IK 29. Persentase Kepatuhan Terhadap SAP Lingkup BBPBAP Jepara

Sistem Akutansi Pemerintah (SAP) merupakan acuan wajib dalam penyajian laporan

keuangan pemerintah, pengguna laporan keuangan termasuk legislatif dan juga BPK akan

menggunakan SAP untuk memahami informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

Standar akuntansi memilki fungsi bagi penyusun laporan keuangan untuk menentukan

informasi-informasi yang harus disajikan kepada pihak eksternal. Peranan laporan keuangan

yang begitu penting, membuat penyusunan dan pengungkapan laporan keuangan harus

menyediakan informasi yang dapat dipahami oleh seluruh pengguna laporan keuangan.

Laporan keuangan juga harus disusun berdasarkan kesesuaian standar akuntansi dan kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan dibuat sebagai bentuk

pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat dan transparansi. Kepatuhan terhadap

SAP dalam penyusunan laporan keuangan oleh pemerintah daerah akan menggambarkan

tentang sifat perbedaan pada tingkat kepatuhan dan memberikan tentang kondisi instansi

pemerintah pada suatu masa pelaporan.

Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BBPBAP Jepara dengan target 100% dapat

terealisasi sesuai dengan target. Laporan Keuangan disajikan dalam 2 (dua) semester dengan

akurasi sajian tepat waktu. Semester I (pertama) disajikan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan

Temuan BPK No: 03/Terinci_Jateng/BPK/03/2017 Tanggal 02 Maret 2017 Perihal

Penyampaian Temuan Pemeriksaan untuk produk enzim papain yang belum masuk didalam

PP Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak

yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan huruf F tentang tarif PNBP. Terdapat

kelebihan pembayaran atas 3 (tiga) pekerjaan pada BBPBAP Jepara senilai Rp. 84.230.302

(Delapan puluh empat juta dua ratus tiga puluh ribu tiga ratus dua rupiah) Adapun untuk

semester ke 2 (dua) pelaporan pertanggal 31 Desember 2017 dengan catatan penting temuan

BPK No: 03/TP/Terinci/Jateng/12/2017 tanggal 12 Desember 2017 perihal Penyampaian

Konsep Temuan Pemeriksaan untuk “Nilai persediaan pada Balai Besar Perikanan Budidaya

Air Payau Jepara” tidak dapat diyakini kebenarannya.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

66 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

3.2 REALISASI ANGGARAN

Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2017, BBPBAP Jepara

menerima anggaran belanja sebesar Rp. 44.768.902.000,-(Empat puluh empat milyar tujuh

ratus enam puluh delapan juta sembilan ratus dua ribu rupiah) yang seluruhnya dibiayai dari

APBN. Seluruh anggaran tersebut digunakan untuk membiayai program Peningkatan

Produksi Perikanan Budidaya unit kerja Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

(Kode 239192). Sampai dengan bulan Desember tahun 2017 di Balai Besar Perikanan

Budidaya Air Payau Jepara mengelola anggaran sebesar Rp 44,768,902,000,-. Perbedaan

pengeluaran Laporan Keadaan Kredit Anggaran BBPBAP Jepara sebesar Rp.

42.405.167.714 dengan om span sebesar Rp 42.396.943.816,- dengan selisih Rp. 8.223.898,-

merupakan pengembalian belanja pegawai. Prosentase realisasi anggaran sampai dengan

bulan Desember 2017 sebesar 94,72 %. Secara rinci serapan dari belanja pegawai sebesar

92,65% dan belanja barang 95,51 % dan belanja modal sebesar 97,62 % (Om span

Kementerian Keuangan R.I satker BBPBAP Jepara 2017).

Selama pengelolaan anggaran di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

dengan DIPA No : SP DIPA – 032.04.2.239192/2017 Tanggal 15 Desember 2016 dengan

pagu awal sebesar Rp 36.486.782.000,- sampai dengan bulan Desember 2017 mengalami 4

(empat) kali revisi dengan pagu DIPA sebesar Rp.44.768.902.000,- program tersebut

diimplementasikan dalam 5 (lima) kegiatan. Adapun histori revisi DIPA tahun 2017 sebagai

berikut :

a. Revisi Pertama tanggal 02 Mei 2017 dari Kementerian Keuangan Republik

Indonesia dengan Pagu sebesar Rp 36.486.782.000,- Perubahan pada Program

Pengelolaan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan dan pengelolaan pakan

ikan.

b. Revisi Kedua tanggal 15 Agustus 2017 dari Kementerian Keuangan Republik

Indonesia dengan Pagu sebesar Rp 43.501.732.000,- Perubahan pada kegiatan

Pengelolaan Produksi dan usaha pembudidayaan ikan, dan Pengelolaan pakan

ikan.

c. Revisi Ketiga tanggal 04 Desember 2017 dari Kementerian Keuangan Republik

Indonesia dengan Pagu sebesar Rp 43.501.732.000,-. Dengan pagu blokir

sebesar Rp 4.215.148.000,- perubahan pada POK.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

67 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

d. Revisi Keempat tanggal 22 Desember 2017 dari Kementerian Keuangan

Republik Indonesia dengan Pagu sebesar Rp.44.768.902.000,- Perubahan pada

belanja pegawai untuk penambahan belanja TUNKIN.

Pada akhir tahun anggaran realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp.

42.405.167.714,- atau 94,72 %. Sedangkan pencapaian fisik secara total sebesar 99 %

(Tabel 15). Secara keseluruhan baik realisasi penyerapan anggaran maupun pencapaian

fisik dapat dilaksanakan sesuai rencana. Selisih realisasi anggaran dengan target hanya

dikarenakan adanya selisih harga pengadaan dengan pagu anggaran, efisiensi perjalanan

dinas, efisiensi pada sisa belanja modal dan sisa lelang.

Kegiatan Laboratorium penyakit ikan,kualitas air, pakan dan residu yang memenuhi

standar teknis (2343) total serapan anggaran sebesar 99,99% prosentaase tersebut sesuai

dengan kebutuhan teknis yang dilaksanakan. Pada kegiatan Pengelolaan Sistem Perbenihan

Ikan (2344) total serapan anggaran sebesar 98,05% dikarenakan pada belanja perjalanan

dinas terdapat efisiensi anggaran. Sedangkan realisasi penyerapan anggaran sebesar 78,14%

terjadi pada kegiatan (2345) Pengelolaan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan ikan

mempunyai sisa anggaran dikarenakan adanya dari sisa belanja perjalanan dinas dan

survilance yang tidak dilaksanakan terkait dengan kebutuhan laboratorium. Untuk kegiatan

Pengelolaan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan(2346) serapan anggaran sampai dengan

31 Desember 2017 sebesar 98,80%. Hal tersebut dikarenakan perbedaan harga pengadaan

dengan pagu anggaran. Sedangkan pada kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan

pelaksanan teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya (2348) penyerapan anggaran sebesar

94,06% efisiensi terdapat pada perjalanan dinas dan sisa belanja pegawai. Kegiatan

Pengelolaan Pakan Ikan (5747) sebesar 95,30 % perbedaan tersebut dikarenakan selisih pagu

dengan harga pengadaan barang.

Perbandingan realisasi anggaran dan pencapaian fisik dengan tahun-tahun

sebelumnya 2015-206 terlihat pada Tabel 16. Apabila dibandingkan dengan realisasi

anggaran tahun sebelumnya realisasi penyerapan anggaran 2017 mengalami kenaikan

sebesar 3,23 % diakibatkan serapan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan teknis dan tidak

adanya pagu blokir pada tahun tersebut.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

68 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Tabel 15. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik

TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN KEUANGAN FISIK (%)

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % 032.04.07 POGRAM PENGELOLAAN PERIKANAN

BUDIDAYA 44.768.902.000 42.405.167.714 94,72 100 99 99

2343 PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PEMBUDIDAYAAN IKAN

202.134.000 202.123.500 99,99 100 100 100

2343.003 SAMPEL YANG DIUJI DALAM RANGKA PELAYANAN LABRATORIUM KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

202.134.000 202.123.500 99,99 100 100 100

2344 PENGELOAAN SISTEM PERBENIHAN IKAN 4.376.940.000 4.291.637.655 98,05 100 100 100

2344.002 INDUK UNGGUL YANG DIHASILKAN UPT/UPTD 1.130.700.000 1.123.466.035 99,36 100 100 100

2344.010 KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT 343.974.000 311.080.300 90,44 100 100 100

2344.011 PRODUKSI BENIH YANG DIHASILKAN DI UPT/ UPTD

2.902.266.000 2.857.091.320 98,44 100 100 100

2345 PENGELOLAAN KAWASAN DAN KESEHATAN IKAN

1.597.966.000 1.248.557.019 78,14 100 100 100

2345.004 TEKNOLOGI PEREKAYASAAN DI BIDANG SARPRAS DAN KESEHATAN IKAN YANG DIHASILKAN

250.000.000 179.576.444 71,83 100 100 100

2345.012 KAWASAN BUDIDAYA YANG MENDAPAT PENANGANAN MUTU LINGKUNGANNYA

330.000.000 122.740.000 38,71 100 100 100

2345.016 SAMPEL YANG DIUJI DALAM RANGKA PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

1.017.966.000 946.240.575 92,95 100 100 100

2346 PENGELOLAAN PRODUKSI DAN USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN

5.655.065.000 5.586.840.450 98,80 100 100 100

2346.003 PAKET TEKNOLOGI PEREKAYASAAN PEMBESARAN IKAN YANG DIHASILKAN

5.655.065.000 5.586.840.450 98,80 100 100 100

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

69 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN KEUANGAN FISIK

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

2348 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

25.279.306.000 23.778.466.090 94,06 100 99 99

2348.950 LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMEN ESELON I 760.192.000 699.605.117 92,03 100 99 99

2348.994 LAYANAN PERKANTORAN 24.519.114.000 23.078.860.973 94,12 100 100 100

5747 PENGELOLAAN PAKAN DAN OBAT IKAN 7.657.491.000 7.297.543.000 95,30 100 100 100

5747.008 PAKET TEKNOLOGI PEREKAYASAAN BIDANG BAHAN BAKU, PAKAN DAN OBAT IKAN YANG DIHASILKAN

1.331.787.000 1.296.088.800 97,32 100 100 100

5747.014 PEMBANGUNAN/REHABILITASI/OPERASIONAL PABRIK PAKAN

6.325.704.000 6.001.454.200 94,89 100 100 100

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

70 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Tabel 16. Perbandingan Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik Tahun 2015 – 2017.

TAHUN KEUANGAN FISIK

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

2015 2016 2017

48.579.383.000 47.373.192.000 44.768.902.000

43.897.583.721 42.540.309.826 42.405.167.714

90,36 89,90 94,72

100,00 100,00 100,00

98,23 95,77 99,00

98,23 95,77 99,00

(Sumber : Laporan Keadaan Kredit Anggaran 2017 atau Realisasi Anggaran BBPBAP Jepara)

Apabila dilihat dari pencapaian fisik kegiatan secara total tercapai 99,00 %. Dari

keenam kegiatan yang ada, pencapaian fisik 100 % terdapat pada lima kegiatan. Hanya ada

satu kegiatan yang secara fisik tidak berjalan sesuai rencana, yaitu pada kegiatan peningkatan

dukungan manajemen dan pelaksanan teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya (2348).

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

71 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

BAB IV. PENUTUP

BBPBAP Jepara pada tahun 2017 berhasil mencapai target Indikator Kinerja (IK)

dengan status sangat baik pada 12 IK (41,4%), status baik dengan 16 IK (55,2%), sedangkan

1 IK dicapai dengan status cukup (3,4%). Banyaknya capaian kinerja BBPBAP Jepara yang

tercapai dengan kategori “sangat baik” dan “baik” adalah atas kerjasama seluruh komponen

pendukung yang ada di Balai. Keberhasilan dalam pencapaian target indikator kinerja ini

ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap karyawan BBPBAP

Jepara, Pemerintah Daerah, masyarakat pembudidaya perikanan dan stakeholder terkait.

Keberhasilan didalam pelaksanaan tugas teknis di dapatkan pada kegiatan (1)

Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan, (2) Pengelolaan perbenihan

ikan, (3) Pengelolaan kawasan dan kesehatan ikan, (4) Pengelolaan produksi dan usaha

pembudidayaan ikan, (5) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya serta (6) Pengelolaan pakan dan obat ikan.

Keberhasilan dalam kepuasan pelanggan eksternal ditunjukan dengan keberhasilan

dengan indikator produksi induk/calon induk, produksi benih bermutu/unggul, Jumlah

produksi bibit rumput laut kultur jaringan, Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan

pentingnya dapat dikendalikan melalui survelaince (kawasan), Jumlah produksi pakan mandiri,

dan Jumlah Produksi kista dan biomas artemia.

Keberhasilan dalam kepuasan pelanggan eksternal di dukung juga dengan keberhasilan

indikator internal ; Jumlah unit pembudidaya yang siap disertiffikasi CBIB, Jumlah bantuan

benih ikan, Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan, Jumlah bantuan pakan

mandiri, Jumlah hasil perekayasan teknologi terapan bidang perikanan budidaya, Jumlah

tenaga teknis binaan, Jumlah lokasi bantuan restoking, Jumlah pembinaan dan penerapan

teknologi adaptif kawasan budidaya air payau, Jumlah sampel yang diuji dalam rangka

pelayanan laboratorium ikan dan lingkungan dan Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh

layanan pengujian laboratorium.

Tercapainya pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh BBPBAP Jepara tercermin juga

dari capaian target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2017 dengan target PNBP

sebesar Rp 2.536.855.000,- . dan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA. 2017

untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 2.997.344.625,- dengan

prosentase capaian sebesar 118,15%.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

72 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Meskipun capaian kinerja di tahun 2017 sudah baik, namun upaya yang telah dilakukan

dan langkah perbaikan akan terus dilakukan sehingga dapat menanggulangi kendala dan

menjawab tantangan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, BBPBAP Jepara akan tetap

konsisten untuk melakukan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas SDM,

peningkatan kualitas pada kegiatan kerekayasaan teknologi adaptif dan kerekayasaan pada

bidang sarana prasarana yang dapat menjadi teknologi terapan yang meningkatkan ekonomi

masyarakat perikanan. Selain itu, untuk peningkatan dan pengembangan kawasan budidaya di

wilayah binaan BBPBAP Jepara ke depannya akan dilakukan pengembangan teknologi sesuai

dengan karakteristik lahan budidaya, meningkatkan kemampuan manajemen budidaya kolektif

(klaster) untuk dapat menerapkan prinsip biosekuriti secara maksimal pada kawasan dan

pengelolaan air secara maksimal yang sesuai untuk kebutuhan udang.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

73 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

74 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

75 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

76 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 2.

Capaian Indikator Kinerja dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran Strategis 1

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Pembudidaya

Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

IK 1 : Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

Target 102.00 102.25 102.50 102.75 103.00

Realisasi 99.49 102.25 99.09 - -

Prosentase (%) 97.54 100.00 96.67 - -

IK 2 : Pertumbuhan PDB Perikanan (%)

Target 7.00 7.05 8.00 7.15 7.20

Realisasi (%) 8.64 8.00 6.75 - -

Prosentase (%) 123.43 113.48 84.38 - -

IK 3 : Rata-rata pendapatan pembudidaya (Rp) Target - - 3.050.000 - -

Realisasi (Rp) - - 3.300.000 - -

Prosentase (%) - - 108,2 - -

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

77 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 3.

Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 2

Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif,

Bertanggung jawab dan Berkelanjutan

Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

IK 4 : Jumlah produksi induk/calon induk dengan mutu terjamin (ekor)

Target 10.000 13.100 13.100 13.900 13.100

Realisasi (ekor) 13.075 23.396 15.136 - -

Prosentase (%) 130,7 178,6 116 - -

IK 5 : Jumlah produksi benih bermutu / unggul (juta ekor)

Target 30.0 40.0 58.8 68,0 74,0

Realisasi (juta ekor)

18.8 37.9 76.3 - -

Prosentase (%) 62,8 94,8 129,8 - -

IK 6 : Jumlah produksi bibit rumput laut kultur jaringan (kg)

Target - 10.000 10.000 10.000 10.000

Realisasi (kg) - 2 20.500 - -

Prosentase (%) - 0,020 205 - -

IK 7 : Nilai PNBP BBPBAP Jepara (Rp) Target 959,000,000 2,313,092,650 2,536,855,000 2,690,000,000 2,890,000,000

Realisasi (Rp) 2,287,670,965 2,559,587,269 2,993,731,017 - -

Prosentase (%) 239 111 118 - -

IK 8 : Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui survelaince (kawasan)

Target 2 2 2 2 2

Realisasi (kawasan)

5 10 2 - -

Prosentase (%) 250 500 100 - -

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

78 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

IK 9 : Jumlah produksi pakan mandiri (ton)

Target 10.0 40.0 40.0 60.0 80.0

Realisasi (ton) - 28 110 - -

Prosentase (%) 0 70 275 - -

IK 10: Jumlah Produksi kista dan biomas artemia (kg)

Target 200.0 600.0 600.0 600.0 650.0

Realisasi (kg) - 195,7 626,5 - -

Prosentase (%) 0 32,6 104,4 - -

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

79 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 4.

Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 3

Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Profesional Dan Partisipatif

Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

IK 11 : Jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB (unit)

Target 2 10 3 4 6

Realisasi (Unit) 32 40 2 - -

Prosentase (%) 1.600 400 67 - -

IK 12 : Jumlah unit pembudidaya yang siap disertiffikasi CBIB (Unit)

Target 1 6 1 3 3

Realisasi (Unit) 55 9 1 - -

Prosentase (%) 5.500 150 100 - -

IK 13 : Jumlah bantuan benih ikan (juta ekor) Target - 34,00 40,75 50,50 60,20

Realisasi (Juta ekor)

- 13,00 50,71 - -

Prosentase (%) - 38,24 124,4 - -

IK 14 : Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan (ton) Target - - 5.00 6.00 10.00

Realisasi (Ton) - - 8,13 - -

Prosentase (%) - - 162,6 - -

IK 15 : Jumlah bantuan pakan mandiri (ton) Target - 10 25 35 50

Realisasi (ton) - - 25 - -

Prosentase (%) - 0 100 - -

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

80 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

IK 16 : Jumlah hasil perekayasan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (paket teknologi) Target 6 4 4 4 4

Realisasi (paket teknologi)

6 7 4 - -

Prosentase (%) 100 175 100 - -

IK 17 : Jumlah tenaga teknis binaan (orang) Target 100 100 100 100 100

Realisasi (orang) 235 100 126 - -

Prosentase (%) 235 100 126 - -

IK 18 : Jumlah lokasi bantuan restoking (lokasi) Target 2 2 4 3 4

Realisasi (Lokasi) - - 5 - -

Prosentase (%) 0 0 125 - -

IK 19 : Jumlah pembinaan dan penerapan teknologi adaptif kawasan budidaya air payau (kawasan) Target 2 1 2 2 2

Realisasi (kawasan)

14 - 2 - -

Prosentase (%) 700 0 100 - -

IK 20 : Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium ikan dan lingkungan (sampel) Target 4.000 5.500 6.000 6.500 7.000

Realisasi (sampel) 7.854 7.962 9.997 - -

Prosentase (%) 196,5 144,8 166,6 - -

IK 21 : Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium (kawasan) Target 2 1 2 2 2

Realisasi (kawasan)

2 - 2 - -

Prosentase (%) 100 0 100 - -

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

81 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 5.

Tabel Penerima Bantuan Benih Ikan dan Restocking

NO KABUPATEN KOMODITAS POKDAKAN JUMLAH

HIBAH SATUAN

HARGA SESUAI PP

(Rp.)

NOMINAL BANTUAN

(Rp.)

1 BANGKA BARAT

Benih Kepiting Bakau

BUMDes SINAR ANTAN

15.000 Ekor 500 7.500.000

2 DEMAK

Benih Udang Windu Koperasi Garam Laut 1.626.000 Ekor 10 16.260.000

Bibit Rumput Laut Gracillaria

Koperasi Garam Laut 8.130 Kg 7000 56.910.000

Benih Udang Windu KOPERASI GARAM RAKYAT SEJAHTERA

600.000 Ekor 10 6.000.000

Benih Udang Windu Tani Jaya 550.000 Ekor 10 5.500.000

Benih Udang Windu "Berkah Alam" 594.000 Ekor 10 5.940.000

Benih Udang Windu "SUMBER LUMUT " 740.000 Ekor 10 7.400.000

Benih Udang Merguiensis

"SUMBER LUMUT " 200.000 Ekor 8 1.600.000

Benih Ikan Nila Salin "WINDU JAYA I " 55.000 Ekor 45 2.475.000

Benih Udang Merguiensis

"WINDU JAYA I " 200.000 Ekor 8 1.600.000

Benih Udang Vaname "SUMBER BAROKAH 704.000 Ekor 8 5.632.000

Benih Udang Windu 315.000 Ekor 10 3.150.000

3 JEPARA

Nauplius Udang Vaname

HSRT Backyard Mandiri Jepara

25.300.000 Ekor 0,3 7.590.000

Nauplius Udang Vaname

HSRT Maju Lestari Bahari

11.500.000 Ekor 0,3 3.450.000

Benih Rajungan Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)

200.000 Ekor 50 10.000.000

Benih Udang Windu Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)

200.000 Ekor 10 2.000.000

Benih / nener Bandeng

Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)

500.000 Ekor 15 7.500.000

Benih Kepiting Bakau

Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)

200.000 Ekor 500 100.000.000

Juvenil Udang Windu Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)

100.000 Ekor 600 60.000.000

Benih Udang Windu Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)

1.000.000 Ekor 10 10.000.000

Benih Bandeng TIRTA MILI 170.000 Ekor 15 2.550.000

4 CIREBON

Benih Udang Vaname Fajar Mutiara Sejahtera 800.000 Ekor 8 6.400.000

Benih Udang Windu Fajar Mutiara Sejahtera 200.000 Ekor 10 2.000.000

5 PURWOREJO

Benih Udang Windu KSU Agromina Sejahtera 1.000.000 Ekor 10 10.000.000

Benih Ikan Nila Salin

KSU Agromina Sejahtera 126.700 Ekor 45 5.701.500

Benih Udang Vaname KSU Agromina Sejahtera 500.000 Ekor 8 4.000.000

Benih Benih Bandeng KSU Agromina Sejahtera 10.000 Ekor 15 150.000

6 BREBES

Benih Bandeng "Mekar Sejahtera" 156.000 Ekor 15 2.340.000

Benih Udang Merguiensis

"SMKS Agribisnis" 50.000 Ekor 8 400.000

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

82 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Benih Udang Vaname "MINA MUKTI " 300.000 Ekor 8 2.400.000

Benih Udang Vaname " BERSAMA LANCAR " 200.000 Ekor 8 1.600.000

Benih Udang Vaname "MINA LESTARI ALAMI"

300.000 Ekor 8 2.400.000

Benih Udang Vaname "MINA SURO " 200.000 Ekor 8 1.600.000

Benih Udang Windu "MINA SURO " 140.000 Ekor 10 1.400.000

7 BATANG

Benih Udang Vaname "MUARA REJO" 200.000 Ekor 8 1.600.000

Benih Udang Vaname "MINA MANDIRI " 200.000 Ekor 8 1.600.000

Benih Udang Vaname "MUARA BUNTU " 300.000 Ekor 8 2.400.000

Benih Udang Merguiensis

"Mandiri " 525.000 Ekor 8 4.200.000

8 PEKALONGAN

Benih Bandeng Karya Mandiri 40.000 Ekor 15 600.000

Benih Bandeng Karya Makmur 40.000 Ekor 15 600.000

Benih / nener Bandeng

Karya Mandiri 151.800 Ekor 15 2.277.000

Benih Bandeng Karya Makmur 160.000 Ekor 15 2.400.000

9 SUBANG

Benih Udang Vaname "TANJUNG SENTOSA " 500.000 Ekor 8 4.000.000

Benih Udang Windu "MEDAL SAPUTRO " 1.084.000 Ekor 10 10.840.000

Benih Udang Windu " HEGAR LESTARI " 630.000 Ekor 10 6.300.000

10 SEMARANG

Benih Kepiting Dinas Perikanan Semarang (RESTOKING)

20.000 Ekor 500 10.000.000

Benih Rajungan Dinas Perikanan Semarang (RESTOKING)

20.000 Ekor 50 1.000.000

Benih bandeng Dinas Perikanan Semarang (RESTOKING)

10.000 Ekor 15 150.000

11 REMBANG

Benih Rajungan Dinas Perikanan Rembang (RESTOKING)

100.000 Ekor 50 5.000.000

Benih Kepiting Dinas Perikanan Rembang (RESTOKING)

20.000 Ekor 500 10.000.000

Benih Udang Windu Dinas Perikanan Rembang (RESTOKING)

500.000 Ekor 10 5.000.000

Benih bandeng Dinas Perikanan Rembang (RESTOKING)

80.000 Ekor 15 1.200.000

12 SIDOARJO Benih Udang Windu Mina Sentosa Segoro

Tambak 330.000 Ekor 10 3.300.000

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

83 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 6.

Rincian Kegiatan Restocking Benih Tahun 2017

No. Lokasi Komoditas Jumlah benih

(ekor) Keterangan

1 Kab. Jepara Benih Rajungan 200.000 Pulau Panjang

Benih udang Windu 200.000 Kedung Malang

Benih Ikan Bandeng 500.000 Pantai Kartini

Benih Kepiting Bakau 200.000 Pantai Kartini

Juvenil udang windu 100.000 Pantai Kartini

Benih Udang Windu 1.000.000 Pantai Kartini

2. Semarang Benih Kepiting Bakau 20.000 Perairan pantai

Mangunharjo

Kota Semarang

Benih rajungan 20.000

Benih ikan bandeng 10.000

3. Rembang Benih Rajungan 100.000 Perairan Pantai

Kabupaten

Rembang

Benih Kepiting Bakau 20.000

Benih Udang Windu 500.000

Benih Ikan Bandeng 80.000

Jumlah : 2.950.000

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

84 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 7.

Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 4

Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Professional dan Partisipatif

Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

IK 22 : Indeks Kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara

Target - - 80 - -

Realisasi - - 74,8 - -

Prosentase (%) - - 93,5 - -

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

85 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 8.

Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 5

Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang Kompeten,

Professional dan Berintegritas

Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

IK 23 : Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (Persen) Target (%) - - 65 65 65

Realisasi (%) - - 65 - -

Prosentase (%) - - 100 - -

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

86 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 9.

Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 6

Tersedianya Manajemen Pengetahuan BBPBAP Jepara

yang Handal dan Mudah Diakses

Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

IK 24 : Nilai Kinerja reformasi birokrasi DJPB

Target - - 85 85 85

Realisasi 86 829 85 - -

Prosentase (%) - - 100 - -

IK 25 : Tingkat maturitas SPIP (level)

Target - - 2 - -

Realisasi (level) - 3 2 - -

Prosentase (%) - 100 - -

IK 26 : Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (persen)

Target (%) 100 100 100 100 100

Realisasi (%) - - 100 - -

Prosentase (%) 0 0 100 - -

IK 27 : Nilai AKIP lingkup BBPBAP Jepara

Target (%) 85 85 85 85 85

Realisasi (%) 88 - 85 - -

Prosentase (%) 104 0 100 - -

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

87 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 10.

Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 7

Terwujudnya Birokrasi BBPBAP Jepara yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Pelayanan Prima

Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

IK 28 : Nilai Kinerja anggaran BBPBAP Jepara (persen)

Target (%) 85 85 85 85 85

Realisasi (%) 238 - 94,7 - -

Prosentase (%) 280 0 111 - -

IK 29 : Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BBPBAP Jepara

Target (%) 100 100 100 100 100

Realisasi (%) - 100 100 - -

Prosentase (%) - 100 100 - -

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

88 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

LAMPIRAN 11.

Data Sebaran Sampel pada Laboratorium Penyakit Ikan

No Asal sampel Total

bakteri Total Vibrio

Identifikasi

bakteri

PCR konvensi

onal

Histopatologi

Parasit

Real Time PCR

Sekuensing

Mikrosatelit

Jumlah

1 Pembesaran udang

470 476 5 35 1 75 0 0 0 1062

2 NSBC 433 447 0 68 4 4 458 0 406 1820

3 Pembenihan udang

264 264 7 179 4 114 359 185 0 1376

4 MKHA 214 278 5 145 39 45 183 0 0 909

5 Lingkungan 76 86 0 18 0 17 0 0 0 197

6 Lab. Pakan 41 41 3 6 0 3 0 0 0 94

7 Budidaya Rajungan /kepiting

60 60 0 1 0 5 0 0 0 126

8 Monev 28 88 3 335 42 0 14 0 0 510

9 Swasta 16 48 37 202 14 8 0 0 0 325

10 UPT DJPB 0 0 0 15 5 0 14 0 0 34

11 Uji banding 9 6 2 86 0 1 0 0 0 104

12 Budidaya bandeng

85 95 0 7 0 18 0 0 0 205

13 Budidaya nila 1 1 0 0 0 3 0 0 0 5

14 Budidaya cacing

0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

15 Budidaya kakap

0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

16 Budidaya Artemia

1 1 0 0 0 0 0 0 0 2

17 Budidaya rumput laut

0 0 0 3 0 0 0 0 0 3

Jumlah 1698 1892 62 1101 109 294 1028 185 406 6774