LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ......

91
LAPORAN KINERJA BBTKLPP BANJARBARU 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BBTKLPP BANJARBARU

Transcript of LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ......

Page 1: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

LAPORAN KINERJA BBTKLPP BANJARBARU

2015

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

BBTKLPP BANJARBARU 2016

Page 2: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular
Page 3: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

ii

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja secara garis besar berisikan informasi rencana kerja dan capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun 2015. Rencana kinerja tahun 2015 merupakan upaya pencapaian kinerja program dan kegiatan yang ingin dicapai selama tahun 2015 yang mengacu pada tugas dan fungsi dan rencana aksi kegiatan tahun 2015 - 2019.

Laporan kinerja memiliki dua fungsi yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja BBTKLPP Banjarbaru kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Selain itu laporan kinerja juga sebagai sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Secara umum BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 telah mampu mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dari 19 indikator yang ditetapkan, 13 indikator tercapai target, 3 indikator tercapai melampaui target dan 3 indikator belum mencapai target. Tiga indikator yang melebihi target yaitu jumlah pengujian laboratorium sebesar 100,46%, jumlah kajian kualitas air minum 102,63% dan jumlah SDM yang dibina sebesar 127,17%.

Tiga indikator yang belum tercapai adalah jumlah SKD dan KLB, bencana dan

kondisi matra di wilayah layanan sebesar 73,33 %, jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang sebesar 93,55 % dan jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung sebesar 75 %.

Dalam upaya pencapaian indikator-indikator tersebut terdapat kendala/masalah yang

dihadapi. Masalah-masalah yang dihadapi dalam pencapaian target indikator adalah sebagai berikut :

1. Jumlah SDM yang kurang, sehingga banyak yang rangkap tugas, 2. Kemampuan SDM dalam hal rancang bangun TTG masih terbatas, 3. Jejaring dan kemitraan dengan daerah belum maksimal, 4. Komitmen masyarakat di wilayah penempatan alat pengolahan air bersih masih

kurang sehingga umur pemakaian alat pengolah air tidak bertahan lama, 5. Produk TTG mirip dengan produk program kementerian lain seperti PU juga program

pemerintah PNPM Mandiri sehingga kurang menarik masyarakat.

Terhadap masalah yang dihadapi tersebut di atas, BBTKLPP Banjarbaru akan melakukan upaya tindak lanjut sebagai berikut:

1. Meningkatkan jejaring kerja dengan lintas sektor dan lintas program, 2. Meningkatkan kemampuan SDM dalam hal rancang bangun 3. Pemberdayaan masyarakat di wilayah penempatan alat TTG 4. Mengusulkan formasi kebutuhan tenaga sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Page 4: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

iii

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………........... i

Ikhtisar Eksekutif ..….………………………………………………………………………............. ii

Daftar Isi………….…………………………...............................…………………………............. iii

Bab I : Pendahuluan………………………..…………………………………………. 1

A. Latar Belakang ……………………………………...... 1

B. Maksud dan Tujuan ……………………………………...... 2

C. Tugas Pokok dan Fungsi ……………………………………...... 2

D. Sistematika Penulisan ……………………………………...... 3

Bab II : Perencanaan Kinerja………………….....…………………………………… 4

A. Perencanaan Kinerja ……………………………………...... 4

B. Perjanjian Kinerja ……………………………………...... 6

Bab III : Akuntabilitas Kinerja……………………………….…………………………. 8

A. Capaian Kinerja Organisasi ……………………………………...... 8

B. Realisasi Anggaran ……………………………………...... 71

C. Sumber Daya ……………………………………...... 72

Bab IV : Penutup….. ……………………………………………………………………. 80

Lampiran 1 : Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Lampiran 2 : Perhitungan Capaian Kinerja Tahun 2015

Lampiran 3 : Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015

Page 5: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

1

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan keinginan nyata pemerintah untuk

melaksanakan good governance dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Dalam

suatu Pemerintahan yang baik salah satu hal yang disyaratkan terselenggaranya good

governance.

Dalam rangka mewujudkan hal di atas diperlukan pengembangan dan penerapan

sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya

guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam Pasal 3

menyebutkan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan Negara meliputi :

1. Asas Kepastian Hukum

2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara

3. Asas Kepentingan Umum

4. Asas Keterbukaan

5. Asas Proporsionalitas

6. Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan

anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah

pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai

hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Penyusunan Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru mengacu pada Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mendorong

terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu cara untuk

menciptakan pemerintahan yang baik dan terpercaya.

Page 6: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

2

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan akuntabilitas kinerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 merupakan

bentuk pertanggung jawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun

kegagalan pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2015 yang harus dipertanggung

jawabkan oleh kepala BBTKLPP Banjarbaru.

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru adalah :

1. Memberi informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya

dicapai oleh BBTKLPP Banjarbaru.

2. Sebagai upaya perbaikan yang berkesinambungan bagi BBTKLPP Banjarbaru

untuk meningkatkan kinerjanya.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BBTKLPP Banjarbaru sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 2349/Menkes/PER/XI/2011 merupakan UPT di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Direktorat Jenderal P2P dengan wilayah kerja meliputi empat provinsi (Kalimantan

Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara).

BBTKLPP Banjarbaru mempunyai tugas melaksanakan surveilens epidemiologi,

kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi,

pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna,

kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dibidang

pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.

Dalam melaksanakan tugas, Unit pelaksana teknis bidang teknik kesehatan

lingkungan dan pengendalian penyakit menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan surveilans epidemiologi

2. Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan

3. Pelaksanaan laboratorium rujukan

4. Pelaksanaan pengembangan model teknologi tepat guna

5. Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi

6. Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan

KLB/wabah dan bencana

7. Pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular

8. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

9. Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan

lingkungan dan kesehatan matra

10. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan B/BTKLPP.

Page 7: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

3

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

D. SISTEMATIKA PENULISAN

IKHTISAR EKSEKUTIF

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan

tujuan, tugas pokok dan fungsi serta sistematika penulisan yang akan

disajikan.

Bab II – Perencanaan Kinerja, menjelaskan sasaran strategis dan sasaran

kegiatan, pengukuran kinerja serta kebijakan dan strategi untuk mencapai

visi dan misi.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pengukuran dan analisis pencapaian

kinerja berupa keberhasilan dan kegagalan, permasalahan serta usulan

pemecahan masalah, dan menjelaskan tentang sumber daya yang

dimiliki.

Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas

Kinerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 dan menguraikan rekomendasi

yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Page 8: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

4

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan proses perencanaan yang berorientasi pada hasil

yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis

dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada

atau yang mungkin timbul.

1. RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK)

Berdasarkan rencana aksi kegiatan yang telah disusun BTKLPP Banjarbaru

tahun 2015-2019, pelaksanaan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

berbasis laboratorium didistribusikan melalui pokok-pokok sebagai berikut :

a. Peningkatan Surveilans Epidemiologi

b. Peningkatan kemampuan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

c. Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Laboratorium

d. Peningkatan kemampuan rancang bangun dan Teknologi Tepat Guna

e. Dukungan administrasi dan manajemen

Tugas pokok kegiatan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

mengidentifikasi faktor risiko, analisis situasi dan kecenderungan untuk memperkuat

pemantauan wilayah setempat, kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun

pengendalian penyakit, bencana serta pencemaran lingkungan yang berdampak

kepada kesehatan masyarakat.

Agar penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sebagaimana diuraikan di atas

dapat memberikan hasil yang efektif dan efisien disusun indikator kinerja yang

mencerminkan keluaran (output).

BBTKLPP Banjarbaru memiliki wilayah layanan empat provinsi yakni Kalimantan

Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara meliputi 40

kabupaten/kota dengan berbagai variasi, dan dinamika kependudukan, epidemiologi,

kondisi lingkungan serta geografi. Secara bertahap BBTKLPP Banjarbaru telah

melakukan berbagai upaya agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat

terlaksana secara optimal.

Page 9: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

5

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Adapun rencana aksi kegiatan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015-2019 dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1. Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Banjarbaru 2015-2019

No. INDIKATOR SATKER TARGET KEGIATAN

2015 2016 2017 2018 2019

1. Jumlah SKD dan KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan

30 Dokumen 65 Dokumen 63 Dokumen 63 Dokumen 64 Dokumen

2. Jumlah desimenasi dan advokasi - 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali

3. Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang

31 Dokumen 11 Dokumen 11 Dokumen 11 Dokumen 11 Dokumen

4. Jumlah Kajian pengendalian penyakit menular langsung

4 Dokumen 6 Dokumen 22 Dokumen 24 Dokumen 24 Dokumen

5. Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

9 Dokumen 15 Dokumen 15 Dokumen 15 Dokumen 15 Dokumen

6. Jumlah kajian kualitas air minum 38 Dokumen - - - -

7. Jumlah kajian sanitasi TTU 18 Dokumen - - - -

8. Jumlah kajian sanitasi TPM 8 Dokumen - - - -

9. Jumlah kajian penyehatan lingkungan

6 Dokumen - - - -

10. Jumlah TTG penyehatan lingkungan 4 Unit 37 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit

11. Jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

12. Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi

24 Unit 12 Unit 13 Unit 10 Unit 10 Unit

13. Jumlah pengujian laboratorium 7.000 Sampel 7.050 Sampel 7.100 Sampel 7.150 Sampel 7.200 Sampel

14. Jumlah dokumen data dan informasi 5 Dokumen - - - -

15. Jumlah laporan keuangan 26 Dokumen - - - -

16. Jumlah laporan Target dan pagu PNBP

14 Dokumen - - - -

17. Jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

18. Jumlah layanan administrasi kepegawaian

4 Dokumen - - - -

19. Jumlah fasilitas pendukung perkantoran

17 Unit 60 Unit 60 Unit 60 Unit 61 Unit

20. Jumlah SDM yang dilatih 92 Orang 64 Orang 64 Orang 64 Orang 64 Orang

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan target tahunan indikator

kinerja sasaran berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam rencana aksi

kegiatan. Rencana Kinerja Tahunan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015, adalah

sebagai berikut:

Page 10: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

6

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Tabel 2.2. Rencana Kinerja Tahunan BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2015

No Indikator Target

1. Jumlah SKD dan KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan

30 Dokumen

2. Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang 31 Dokumen

3. Jumlah Kajian pengendalian penyakit menular langsung 4 Dokumen

4. Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular 9 Dokumen

5. Jumlah kajian kualitas air minum 38 Dokumen

6. Jumlah kajian sanitasi TTU 18 Dokumen

7. Jumlah kajian sanitasi TPM 8 Dokumen

8. Jumlah kajian penyehatan lingkungan 6 Dokumen

9. Jumlah TTG penyehatan lingkungan 4 Unit

10. Jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang 1 Unit

11. Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi 24 Unit

12. Jumlah pengujian laboratorium 7.000 Sampel

13. Jumlah dokumen data dan informasi 5 Dokumen

14. Jumlah laporan Keuangan 26 Dokumen

15. Jumlah laporan target dan pagu PNBP 14 Dokumen

16. Jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN 12 Bulan

17. Jumlah layanan administrasi kepegawaian 4 Dokumen

18. Jumlah fasilitas pendukung perkantoran 17 Unit

19. Jumlah SDM yang dilatih 92 Orang

B. PERJANJIAN KINERJA

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang

dikelolanya. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada

akhir tahun 2015. Penyusunan Penetapan Kinerja ini didasarkan pada Inpres No. 5 Tahun

2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah. Sasaran-sasaran yang akan dicapai BBTKLPP Banjarbaru tahun

2015 dinyatakan dalam Perjanjian Kkinerja 2015.

Page 11: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

7

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015

No Indikator Target Anggaran (Rp)

1. Jumlah SKD dan KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan

30 Dokumen 396.372.000

2. Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang

31 Dokumen 978.684.000

3. Jumlah Kajian pengendalian penyakit menular langsung

4 Dokumen 113.208.000

4. Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

9 Dokumen 294.166.000

5. Jumlah kajian kualitas air minum 38 Dokumen 430.122.000

6. Jumlah kajian sanitasi TTU 18 Dokumen 347.333.000

7. Jumlah kajian sanitasi TPM 8 Dokumen 151.203.000

8. Jumlah kajian penyehatan lingkungan 6 Dokumen 29.826.000

9. Jumlah TTG penyehatan lingkungan 4 Unit 114.716.000

10. Jumlah TTG pengendalian peny. Bersumber binatang

1 Unit 3.101.000

11. Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi 24 Unit 1.203.623.000

12. Jumlah pengujian laboratorium 7.000 Sampel 2.724.719.000

13. Jumlah Dokumen data dan informasi 5 Dokumen 92.935.000

14. Jumlah Laporan Keuangan 26 Dokumen 364.512.000

15. Jumlah laporan Target dan pagu PNBP 14 Dokumen 180.620.000

16. Jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN

12 Bulan 5.954.291.000

17. Jumlah Layanan administrasi kepegawaian 4 Dokumen 96.750.000

18. Jumlah fasilitas pendukung perkantoran 17 Unit 207.036.000

19. Jumlah SDM yang dilatih 92 Orang 396.988.000

J U M L A H 14.080.205.000

Page 12: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

8

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk

menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,

kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode

untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme

untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat

manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan dari Rencana Aksi Kegiatan

BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015-2019. Pengukuran kinerja diperlukan untuk

mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan

oleh BBTKLPP Banjarbaru dalam kurun waktu Januari – Desember 2015. Pengukuran

tingkat capaian kinerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 dilakukan dengan cara

membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan

dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai

atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja,

namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2015

ini.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada

pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam

rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RAK dan

Penetapan Kinerja.

Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan

dalam tabel berikut ini.

Page 13: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

9

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Tabel 3.1. Rincian Tingkat Capaian Kinerja Masing-Masing Indikator

Sasaran

Indikator Kinerja

Target

Realisasi

%

Meningkatnya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

Jumlah SKD dan KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan

30 Dokumen

22 Dokumen 73,33

Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang

31 Dokumen 29 Dokumen 93,55

Jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung

4 Dokumen 3 Dokumen 75,00

Jumlah kajian pengendalian penyakit tidak menular

9 Dokumen 9 Dokumen 100,00

Jumlah kajian kualitas air minum 38 Dokumen 39 Dokumen 102,63 Jumlah kajian sanitasi TTU 18 Dokumen 18 Dokumen 100,00 Jumlah kajian sanitasi TPM 8 Dokumen 8 Dokumen 100,00 Jumlah kajian penyehatan lingkungan

6 Dokumen 6 Dokumen 100,00

Jumlah TTG penyehatan lingkungan

4 Unit

4 Unit

100,00

Jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang

1 Unit 1 Unit 100,00

Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi

24 Unit 24 Unit 100,00

Jumlah pengujian laboratorium 7.000 Sampel 7.032 Sampel 100,46 Jumlah dokumen data dan informasi

5 Dokumen 5 Dokumen 100,00

Jumlah laporan keuangan 26 Dokumen 26 Dokumen 100,00 Jumlah laporan target dan pagu PNBP

14 Dokumen 14 Dokumen 100,00

Jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN

12 bulan 12 bulan 100,00

Jumlah Layanan administrasi kepegawaian

4 Dokumen 4 Dokumen 100,00

Jumlah fasilitas pendukung perkantoran

17 Unit 17 Unit 100,00

Jumlah SDM yang dilatih 92 Orang 117 orang 127,17

Dilihat dari capaian masing-masing indikator, BBTKLPP Banjarbaru dapat melaksanakan

tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi. Uraian capaian kinerja dari

masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

1. JUMLAH SKD DAN KLB, BENCANA DAN KONDISI MATRA DI WILAYAH LAYANAN

a. Pengertian

Jumlah SKD dan KLB, bencana, wabah di wilayah layanan adalah Jumlah SKD

dan KLB, Bencana, wabah yang direspon kurang dari 24 jam dari laporan diterima dan

lainnya yang dilaksanakan dalam 1 tahun di wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru.

Istilah Matra diarahkan pada kondisi lingkungan yang berubah bermakna yang

mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang atau kelompok. Lingkungan tersebut bisa

terjadi di darat (lapangan), laut maupun udara. Kondisi matra akibat lingkungan yang

berubah bermakna ini bisa terjadi karena sudah direncanakan maupun tidak

direncanakan.

Page 14: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

10

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Aktivitas matra lapangan yang direncanakan antara lain meliputi haji, transmigrasi,

berkemah, perjalanan mudik lebaran, berkumpulnya penduduk saat festival ataupun

acara-acara keagamaan, perjalanan wisata, kegiatan bawah tanah, dan kegiatan lintas

alam. Matra Laut meliputi penyelaman, pelayaran dan kehidupan laut lepas pantai.

Matra Udara adalah penerbangan dan kegiatan kedirgantaraan lainnya. Adapun kondisi

matra yang tidak direncanakan adalah lingkungan pengungsian akibat terjadinya

bencana, gangguan kamtibmas maupun krisis lainnya

Output yang masuk ke dalam indikator ini yang dilaksanakan BBTKLPP

Banjarbaru tahun 2015 terdiri dari : jumlah investigasi dan penanggulangan KLB dan

jumlah lokasi yang melaksanakan pengendalian faktor risiko pada kondisi matra.

b. Definisi Operasional

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya kejadian kesakitan/kematian dan

atau meningkatnya suatu kejadiaan kesakitan kematian yang bermakna secara

epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu (Undang Undang Wabah,

1984). Sedangkan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD KLB)

merupakan kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB beserta faktor-faktor yang

mempengaruhinya dengan meningkatkan sikap tanggap kesiapsiagaan, upaya-upaya

pencegahan dan tindakan penanggulangan KLB yang cepat dan tepat.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Rumus perhitungan :

d. Capaian Indikator

Capaian Indikator ini pada tahun 2015 sejumlah 22 dokumen, dari target kinerja

sebanyak 30 dokumen. Prosentase pencapaian target indikator ini sebesar 73,33%.

Capaian ini terdiri dari 2 kasus KLB keracunan makanan, 10 pengukuran kualitas udara

dalam rangka Respon Cepat KLB kabut asap, 8 kegiatan pemantauan wilayah setempat

dalam rangka kondisi matra dan 2 kegiatan advokasi.

Pelaksanaan kegiatan investigasi KLB tergantung dari laporan dari dinas kesehatan

kabupaten/kota setempat. Kasus-kasus KLB yang dilaporkan kepada BBTKLPP

Banjarbaru dan dapat direspon < 24 jam tahun 2015 sebanyak 2. Untuk lebih jelasnya

kegiatan investigasi KLB yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel berikut:

X = Jumlah SKD dan KLB, bencana, wabah dan kondisi matra yang

dilaksanakan di wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 15: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

11

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Tabel 3.2. Kegiatan Investigasi KLB Tahun 2015

No Kegiatan Jumlah

1. KLB keracunan makanan catering perusahaan kontruksi bangunan Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.

1 dokumen

2. KLB keracunan makanan Pondok Pesantren Darunnajah Desa Cindai Alus Kabupaten Banjar.

1 dokumen

T o t a l 2 dokumen

Selain kasus-kasus KLB, BBTKLPP Banjarbaru juga melakukan kegiatan dalam

rangka Sistem Kewaspadaan Dini KLB (SKD-KLB) dan Respon Cepat KLB Kabut asap

dilaksanakan sebanyak 10 kali. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3. Kegiatan Respon Cepat KLB Kabut Asap Tahun 2015

No Lokasi Jumlah

1. Kota Palangka Raya, Prov. Kalteng 4 kali

2. Kota Banjarbaru, Prov. Kalsel 2 kali

3. Kota Banjarmasin, Prov. Kalsel 2 kali

4. Kabupaten Kotawaringin Timur, Prov. Kalteng 2 kali

T o t a l 10 kali

Pelaksanaan kegiatan pemantauan wilayah setempat dalam rangka kondisi matra

sebanyak 8 kegiatan. Lokasi kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4. Kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat Dalam Rangka

Kondisi Matra Tahun 2015 No Kegiatan Jumlah

1. Kondisi matra mudik lebaran Kota Samarinda Prov. Kaltim 1 dokumen

2. Kondisi matra mudik lebaran Kota Balikpapan Prov. Kaltim 1 dokumen

3. Kondisi matra mudik lebaran Kota Palangka Raya Prov. Kalteng 1 dokumen

4. Kondisi matra mudik lebaran Kota Banjarmasin Prov. Kalsel 1 dokumen

5. Kondisi matra haul Guru Sekumpul Kabupaten Banjar Prov Kalsel 1 dokumen

6. Kondisi matra haul Datuk Kelampayan Kab. Banjar Prov. Kalsel 1 dokumen

7. Kondisi matra upacara adat Mapanretasi Kab. Tanah Bumbu Prov. Kalteng.

1 dokumen

8. Kondisi matra upacara adat Erau Kab. Kutai Kartanegara Prov. Kaltim.

1 dokumen

T o t a l 8 dokumen

Agar hasil kegiatan dapat bermanfaat untuk dilakukan tindak lanjut oleh instansi

pemangku kebijakan perlu dilakukan kegiatan advokasi hasil kegiatan. Kegiatan

advokasi dilakukan sebanyak 2 kali. Kegiatan advokasi yang dilakukan dapat dilihat

pada tabel berikut :

Page 16: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

12

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Tabel 3.5. Kegiatan Advokasi Tahun 2015

No Kegiatan Jumlah

1. Advokasi dalam rangka kondisi matra haul Guru Sekumpul Kabupaten Banjar Prov Kalsel.

1 kali

2. Advokasi dalam rangka kondisi matra haul Datuk Kelampayan Kab. Banjar Prov. Kalsel

1 kali

T o t a l 2 kali

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Tahun 2015

Target indikator jumlah SKD dan KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan

pada tahun 2015 sebanyak 30, realisasi capaian sebanyak 22 kegiatan. Perbandingan

antara target dan capaian indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.1. Target dan Realisasi Indikator Jumlah SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi Matra

di Wilayah Layanan Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2011 s/d 2015

Dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014, realisasi tahun 2015

mengalami kenaikan. Dari tahun 2011 s/d 2013 tetap yaitu sebanyak 10 kejadian. Pada

tahun 2014 naik sebanyak 16 kegiatan dan tahun 2015 naik sebanyak 22 kegiatan.

Untuk lebih jelasnya perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Grafik 3.2. Perbandingan Realisasi Indikator Jumlah SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi

Matra di Wilayah Layanan Tahun 2011 s/d 2015

10 10 10

16

22

0

5

10

15

20

25

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Realisasi

3022

Page 17: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

13

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

g. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru Dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah SKD dan KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan

untuk mendukung indikator Prosentase respon sinyal SKD KLB, bencana dan kondisi

matra di wilayah layanan BTKL sebesar 90% yang tertuang dalam Rencana Aksi

Program (RAP) Ditjen P2P Kemenkes RI. Target nasional (RAP Ditjen P2P) untuk

indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 30%. Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru

sebanyak 22 kegiatan.

h. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru Dengan Target Kinerja

Dalam RENSTRA Kementerian Kesehatan Target dalam RENSTRA indikator persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon

tahun 2015 sebesar 65%. Capaian kinerja indikator jumlah SKD dan KLB, bencana dan

kondisi matra di wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2015 sebanyak 22

kegiatan.

i. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun jumlah sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan ini terbatas tetapi

kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan cara bekerjasama antar bidang.

j. Analisis Penyebab Kegagalan Pencapaian Kinerja

Target indikator ini sebanyak 30, pencapaian sebanyak 22 atau sebesar 73,33%.

Penyebab kegagalan dari pencapaian kinerja diantaranya disebabkan pengurangan

anggaran perjalanan dinas (refocusing) sebesar Rp. 103.628.000,-. Dana ini berasal

dari anggaran investigasi KLB sebelumnya 200.000.000,- menjadi Rp. 143.604.000,-

dana kegiatan matra semula Rp. 300.000.000,- menjadi Rp. 252.768.000,-. Selain itu

kegagalan pencapaian kinerja ini juga disebabkan keterlambatan dimulainya kegiatan

BBTKLPP Banjarbaru. Kegiatan matra “Iseng Mulang” di Kota Palangkaraya Provinsi

Kalteng pada tahun 2015 belum dapat terlaksana berhubung kegiatan tersebut

berbarengan dengan pelaksanaan kegiatan lain di bidang Surveilans Epidemiologi

yang sudah terjadwal sesuai hasil koordinasi dengan daerah.

k. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Kegagalan/Keberhasilan

Program yang menunjang keberhasilan kegiatan ini diantaranya ditunjuknya BBTKLPP

Banjarbaru sebagai koordinator dalam kewaspadaan dini, kesiapsiagaan,

penanggulangan KLB/Wabah dan Bencana di wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru

serta Keputusan Dirjen PP dan PL nomor HK.00.06.11.3137 tentang prosedur kerja

Page 18: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

14

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

kewaspadaan dini, kesiapsiagaan, penanggulangan KLB/Wabah dan Bencana di

lingkungan Ditjen PP dan PL.

l. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Target Indikator:

1) Pemantauan wilayah setempat dalam rangka pengendalian faktor risiko kondisi

matra pada upacara adat dan keagamaan

2) Investigasi dan penanggulangan KLB/ wadah kejadian kabut asap.

3) Pemeriksaan sampel makanan dan air dilakukan terutama pada KLB dan SKD-KLB

yang diduga sumber pencemaran berasal dari makanan yang dikonsumsi seperti

kasus keracunan pangan.

4) Distribusi Logistik KLB

Distribusi logistik disesuaikan dengan kasus yang dilaporkan seperti bencana kabut

asap yang menjadi faktor risiko ISPA maka diberikan masker untuk pencegahan

5) Diseminasi dan advokasi hasil kegiatan pemantauan wilayah setempat dalam rangka

pengendalian faktor risiko kondisi matra pada upacara adat dan keagamaan.

6) Peningkatan Kerjasama Lintas Sektor

Kerjasama lintas sektor ditingkatkan dalam rangka pelaksanaan penanggulangan

KLB berdasarkan UU No.4 Tahun 1984. Hal ini dikarenakan penanggulangan KLB

tidak bisa hanya dikerjakan oleh satu pihak, tetapi semua pihak terkait seperti Dinas

Kesehatan, KKP dan BLHD.

m. Masalah yang dihadapi

1) Dalam kegiatan pemantauan wilayah setempat dalam rangka pengendalian faktor

risiko kondisi matra, pemeriksaan mikrobiologi belum dapat dilakukan secara cepat

karena masih menggunakan metode konvensional

2) Untuk penanggulangan kabut asap perlu dukungan semua pihak dan upaya yang

terintegrasi maupun distribusi logistik terkait kejadian kabut asap

3) Pengukuran kabut asap secara teknis memerlukan pengawasan yang terus menerus

selama 24 jam sehingga memerlukan kesiapan alat dan fisik petugas

4) Wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru yang luas dengan topografi berupa

pegunungan sehingga kesulitan dalam merespon laporan KLB < 24 jam.

5) Jejaring dan kemitraan dengan daerah belum maksimal

6) Kurangnya jumlah personil pendukung kegiatan.

n. Pemecahan Masalah

1) Peningkatan kemampuan pemeriksaan sampel

2) Meningkatkan sarana dan prasarana laboratorium.

Page 19: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

15

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

3) Peningkatan jejaring kerja dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi/

Kabupaten/ Kota.

2. JUMLAH KAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG

a. Pengertian

Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang disini dihitung dari jumlah

kajian pengendalian penyakit bersumber binatang yang dilaksanakan dalam 1 tahun.

Output yang masuk ke dalam indikator ini yang dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru

tahun 2015 terdiri dari : jumlah kajian dan monitoring faktor risiko sumber penular dan

efektivitas intervensi malaria, jumlah kajian dan monitoring faktor risiko sumber penular

dan efektivitas intervensi DBD, jumlah lokasi survei penilaian mikrofilaria, jumlah

pengamatan faktor risiko dan sumber penular leptospirosis di wilayah layanan, jumlah

survei schistosomiasis yang dilaksanakan.

b. Definisi Operasional

Jumlah kajian dan monitoring faktor risiko sumber penular dan efektivitas

intervensi malaria adalah jumlah lokasi yang dilakukan kajian dan monitoring faktor

risiko sumber penular dan efektivitas intervensi malaria.

Jumlah kajian dan monitoring faktor risiko sumber penular dan efektivitas intervensi

DBD adalah jumlah lokasi yang dilakukan kajian dan monitoring faktor risiko sumber

penular dan efektivitas intervensi DBD.

Jumlah lokasi survei penilaian mikrofilaria adalah jumlah lokasi survei darah jari

filariasis. Pada tahun 2015 BBTKLPP Banjarbaru fokus pada kegiatan survei cakupan

POPM (Pemberian Obat Masal Pencegahan) Filariasis dan kegiatan survei vektor

filariasis. Tujuan survei cakupan adalah memvalidasi laporan pengobatan massal filaria

yang dilakukan kota/kabupaten dalam hal pemberian obat pencegahan penyakit kaki

gajah. Survei ini tidak boleh dilakukan oleh kota/kabupaten yang melakukan pemberian

obat massal.

Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis adalah suatu cara

pencegahan dimana obat-obatan yang bersifat anthelmintic (zat yang dapat membunuh

cacing dalam tubuh manusia) diberikan kepada semua penduduk di suatu wilayah

tertentu (seperti negara bagian, wilayah regional, provinsi, kabupaten, kecamatan, atau

desa) pada interval waktu tertentu tanpa mempedulikan status infeksi perorangan dari

populasi tersebut. Obat pencegahan yang diberikan pada POMP Filariasis adalah

kombinasi Diethylcarbamazine (DEC) dengan Albendazole (ALB) dengan dosis tertentu

Page 20: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

16

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

berdasarkan umur individu yang mengkonsumsi. Dengan mengkonsumsi kombinasi

DEC dan ALB seseorang akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus yaitu

terlindungi dari kemungkinan terinfeksi LF dan juga kecacingan (soil-transmitted

helminthes).

Jumlah pengamatan faktor risiko dan sumber penular leptospirosis di wilayah

kerja adalah jumlah pengamatan faktor risiko dan sumber penular penyakit leptospirosis

di wilayah layanan.

Leptospirosis merupakan penyakit infeksi pada manusia dan binatang yang

disebabkan oleh bakteri leptospira yang berbentuk spiral dan bergerak aktif. Leptospira

biasanya terdapat pada binatang peliharaan seperti anjing, sapi, babi, kerbau, maupun

binatang liar seperti tikus, musang, tupai dan sebagainya. Di dalam tubuh hewan hewan

ini leptospira hidup di ginjal dan air kemih. Manusia terinfeksi bakteri leptospira

karena kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi oleh urin atau cairan tubuh

lainnya dari hewan yang terinfeksi bakteri leptospira. Leptospira masuk lewat kulit yang

luka atau membran mukosa.

Jumlah survei schistosomiasis yang dilaksanakan adalah jumlah laporan kegiatan

hasil survei schistosomiasis yang dilaksanakan. Pada tahun 2015 fokus pada kegiatan

survei kecacingan pada anak sekolah dasar dan survei kecacingan F. buski melalui

pemeriksaan feses serta pemeriksaan hospes perantara.

Fasciolopsiasis merupakan penyakit cacing daun terbesar (The Giant Intestinal

Fluke) yang disebabkan karena manusia terinfeksi oleh metaserkaria dari Fasciolopsis

buski yang tertelan masuk ke tubuh manusia melalui tumbuhan air (kangkung, umbi

teratai, keladi air, dll) yang dimakan mentah atau dimasak dengan tidak baik. Pada

infeksi awal, penderita menunjukkan gejala asimtomatis, sedangkan pada akhir masa

inkubasi cacing dewasa yang melekatkan diri pada mukosa usus halus akan

menyebabkan peradangan, ulserasi dan abes sehingga menimbulkan gejala nyeri

epigatrum, mual dan diare (Soedarto, 2011). Penyakit ini di Indonesia pertama kali

dilaporkan pada tahun 1982 di Desa Sungai Papuyu Kecamatan Babirik Kabupaten

Hulu Sungai Utara dengan ditemukannya cacing Fasciolopsis buski pada muntahan

murid usia 11 tahun. Berturut-turut kemudian ditemukan telur dan cacing dewasanya

pada muntahan dan tinja dari 25 penderita dari daerah yang sama.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

X = Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang

yang dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 21: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

17

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

d. Capaian Indikator

Pencapaian indikator ini pada tahun 2015 sejumlah 29 dokumen dari target kinerja

sebanyak 31 dokumen. Capaian ini terdiri dari : kajian dan monitoring faktor risiko

sumber penular dan efektivitas intervensi DBD sebanyak 6, pelaksanaan kajian dan

monitoring faktor risiko sumber penular dan efektivitas intervensi malaria sebanyak 10,

survei cakupan POMP filariasis sebanyak 4 lokasi dan survei vektor filariasis sebanyak

4 lokasi, pengamatan faktor risiko dan sumber penular leptospirosis di wilayah kerja

dilakukan di 1 lokasi dan survei schistosomiasis yang dilaksanakan sebanyak 4 lokasi.

Capaian kajian dan monitoring faktor risiko sumber penular dan efektivitas

intervensi DBD sebanyak 6 kegiatan. Kegiatan Profil DBD dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.6. Kegiatan Profil DBD Tahun 2015

No Kegiatan Jumlah

1. Profil DBD untuk kegiatan faktor risiko lingkungan Kota Balikpapan

1 dokumen

2. Profil DBD untuk kegiatan faktor risiko perilaku Kota Balikpapan 1 dokumen

3. Profil DBD untuk kegiatan survei entomologi Kota Balikpapan 1 dokumen

4. Profil DBD untuk kegiatan faktor risiko lingkungan Kota Banjarmasin

1 dokumen

5. Profil DBD untuk kegiatan faktor risiko perilaku Kota Banjarmasin

1 dokumen

6. Profil DBD untuk kegiatan survei entomologi Kota Banjarmasin 1 dokumen

T o t a l 6 dokumen

Pelaksanaan kajian dan monitoring faktor risiko sumber penular dan efektivitas

intervensi malaria sebanyak 10 kegiatan. Kegiatan berupa survei dinamika penularan

malaria. Adapun lokasi kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.7. Kegiatan Survei Dinamika Penularan Malaria Tahun 2015

No Kegiatan Jumlah

1. Kabupaten Banjar 1 dokumen

2. Kabupaten Kotabaru 1 dokumen

3. Kabupaten Kutai Kertanegara 1 dokumen

4. Kabupaten Gunung Mas 1 dokumen

5. Kabupaten Seruyan 1 dokumen

6. Kabupaten Berau 1 dokumen

7. Kabupaten Bulungan 1 dokumen

8. Provinsi Kalimantan Selatan 1 dokumen

9. Provinsi Kalimantan Tengah 1 dokumen

10. Provinsi Kalimantan Timur 1 dokumen

T o t a l 10 dokumen

Page 22: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

18

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Pelaksanaan pengamatan faktor risiko dan sumber penular leptospirosis di

wilayah kerja dilakukan di 1 lokasi yaitu di kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan

Selatan.

Pelaksanaan survei schistosomiasis yang dilaksanakan sebanyak 4 dengan

kegiatan berupa survei kecacingan. Kegiatan survei kecacingan dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.8. Survei Kecacingan Tahun 2015

No Kegiatan Jumlah

1. Survei kecacingan pada anak sekolah dasar di Kabupaten Banjar

1 dokumen

2. Survei kecacingan pada anak sekolah dasar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

1 dokumen

3. Survei kecacingan F. Buski pada anak sekolah dasar melalui pemeriksaan feses di kabupaten Hulu Sungai Utara

1 dokumen

4. Survei kecacingan F. Buski melalui pemeriksaan hospes perantara di Kabupaten Hulu Sungai Utara.

1 dokumen

T o t a l 4 dokumen

Pelaksanaan survei penilaian mikrofilaria pada tahun 2015 fokus pada kegiatan

survei cakupan POMP filariasis sebanyak 4 lokasi dan survei vektor filariasis sebanyak

4 lokasi. Kegiatan survei cakupan POMP filariasis dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9. Kegiatan Survei Cakupan POMP Filariasis Tahun 2015

No. Lokasi Provinsi 1 Kabupaten Hulu Sungai Utara

Kalimantan Selatan 2 Kabupaten Tapin 3 Kabupaten Tanah Bumbu

4 Kabupaten Tabalong

Pelaksanaan kegiatan survei vektor filariasis dilakukan pada 4 lokasi. Kegiatan

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.10. Kegiatan Survei Vektor Filariasis Tahun 2015

No. Lokasi Provinsi 1 Kabupaten Paser Kalimantan Timur 2 Kabupaten Seruyan

Kalimantan Tengah 3 Kabupaten Kotawaringin Timur

4 Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Indikator Jumlah Kajian Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

Target jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang tahun 2015

sebanyak 31 dokumen. Realisasinya sebanyak 29 dokumen. Prosentase pencapaian

target indikator ini sebesar 93,55%. Perbandingan antara target dan realisasi jumlah

kajian pengendalian penyakit bersumber binatang tahun 2015 tersebut dapat dilihat

pada grafik berikut:

Page 23: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

19

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Grafik 3.3. Target dan Realisasi Jumlah Kajian Pengendalian Penyakit

Bersumber Binatang Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P

Indikator satker jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang untuk

mendukung indikator prosentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit

bersumber binatang sebesar 50 % dari rekomendasi tahun 2014 yang tertuang dalam

Rencana Aksi Program (RAP) Ditjen P2P Kemenkes RI. Target nasional (RAP Ditjen

P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 30%. Capaian dari

BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 29 dokumen.

g. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun jumlah sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan ini terbatas

tetapi kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan cara bekerjasama antar bidang.

h. Analisis Penyebab Kegagalan Pencapaian Kinerja

Target indikator ini sebanyak 31, pencapaian sebanyak 29 atau sebesar 96,67%.

Penyebab 2 kegiatan tidak tercapai adalah adanya KLB kabut asap. Satu kegiatan

survei dinamika penularan malaria lokasi Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan

Timur belum dapat terlaksana. Pada saat itu tim survei dari BBTKLPP Banjarbaru

sudah berangkat dan berhasil mendarat di bandara Sepinggan, Kalimantan Timur.

Untuk mencapai kabupaten Nunukan harus melanjutkan pesawat udara transit di Kota

Tarakan. Bandara Kota Tarakan diselimuti asap tebal sehingga penerbangan

ditiadakan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Penyebab lainnya adanya pengurangan anggaran perjalanan dinas (refocusing)

sebesar Rp. 155.316.000,-. Dana ini berasal dari anggaran survei vektor filasiasis dan

survei cakupan POPM filariasis sebelumnya 431.736.000,- menjadi Rp. 382.179.000,-

dana kegiatan survei buski semula Rp. 124.745.000,- menjadi Rp. 117.625.000,-.,

dana survei kecacingan semula Rp. 61.850.000,- menjadi 40.450.000,-, dana kegiatan

25

30

35

Target Realisasi

31

29

Page 24: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

20

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

profil DBD semula Rp. 187.002.000,- menjadi Rp. 148.702.000,- dana survei faktor

risiko penyakit malaria semula Rp. 246.344.000,- menjadi 213.312.000,-, dana survei

faktor risiko penyakit leptospirosis semula Rp. 82.296.000,- menjadi Rp. 76.416.000,-

i. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Kegagalan/Keberhasilan

Program yang menunjang keberhasilan kegiatan ini diantaranya MDGs dengan target

mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya kasus Malaria dan Penyakit

lainnya tahun 2015.

j. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Target Indikator

1) Survei vektor filariasis

2) Jejaring kerja survei cakupan/ survei filariasis

3) Survei kecacingan pada anak sekolah

4) Surveilans epidemiologi dalam rangka pengendalian F. buski

5) Koordinasi kegiatan profil DBD

6) Survey dinamika penularan malaria

7) Uji sampel strain positif virus dengue dengan PCR

8) Kajian faktor risiko kejadian leptospirosis

Kajian faktor risiko didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner dan

observasi lingkungan secara langsung disertai data-data surveilans yang

mendukung kejadian tersebut.

k. Masalah Yang Dihadapi

1) Dalam survei vektor Filariasis lokasi yang ditetapkan cukup jauh sehingga perlu

persiapan matang baik pendanaan, peralatan maupun transportasi.

2) Pada kegiatan survei cakupan POMP terdapat perbedaan hasil antara BBTKLPP

Banjarbaru dg survei Dinkes Kab. Tabalong

3) Kurangnya personil pendukung kegiatan

4) Jejaring kerja dan koordinasi belum maksimal.

l. Pemecahan Masalah

1) Peningkatan jejaring kerja dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi/

Kabupaten/Kota terutama untuk menindaklanjuti perbedaan hasil survei cakupan

POMP.

2) Penambahan personil melalui perekrutan CPNS dan menerima pegawai pindahan.

Page 25: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

21

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

3. JUMLAH KAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG

a. Pengertian

Jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung disini dihitung dari jumlah

kajian pengendalian penyakit menular langsung yang dilaksanakan dalam 1 tahun.

Output yang masuk ke dalam indikator ini yang dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru

tahun 2015 hanya 1 output yaitu: jumlah kab/kota yang melakukan sosialisasi dan

atau advokasi tentang tifoid.

b. Definisi Operasional

Jumlah kab/kota yang melakukan sosialisasi dan atau advokasi tentang tifoid

adalah jumlah kab/kota yang melakukan sosialisasi dan atau advokasi tentang tifoid

kepada kelompok berisiko. Pada tahun 2015 BBTKLPP Banjarbaru melaksanakan

pemantauan tipoid pada kelompok berisiko. Hasil kajian ini akan berguna sebagai

bahan sosialisasi dan advokasi kepada kelompok berisiko oleh dinas terkait.

c. Rumus/cara perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Pencapaian indikator ini sebanyak 3 dokumen dari target 4 dokumen. Prosentase

capaian kinerja indikator kajian pengendalian penyakit menular langsung sebesar

75%. Kegiatan kajian berupa kajian kualitas air terhadap demam tipoid

dilaksanakan di 3 lokasi. Lokasi kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.11. Lokasi Kajian Berupa Kajian Kualitas Air Terhadap Demam Tipoid Tahun 2015

No. Lokasi Provinsi 1 Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan 2 Kabupaten Berau Kalimantan Timur 3 Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Indikator Jumlah Kajian Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Target kajian pengendalian penyakit menular langsung tahun 2015 sebanyak 4

dokumen. Realisasinya sebanyak 3 dokumen. Prosentase pencapaian target

X = Jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung

yang dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 26: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

22

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

indikator ini sebesar 75%. Perbandingan antara target dan realisasi jumlah kajian

pengendalian penyakit menular langsung tahun 2015 tersebut dapat dilihat pada

grafik berikut:

Grafik 3.4. Target dan Realisasi Jumlah Kajian Pengendalian

Penyakit Menular Langsung Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung untuk

mendukung indikator prosentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit

menular langsung sebesar 50 % dari rekomendasi tahun 2014 yang tertuang dalam

Rencana Aksi Program (RAP) Ditjen P2P Kemenkes RI. Target nasional (RAP

Ditjen P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 30%. Capaian dari

BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 3.

g. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun jumlah sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan ini terbatas

tetapi kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan cara bekerjasama antar bidang.

h. Analisis Penyebab Kegagalan Pencapaian Kinerja

Target indikator jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung ini

sebanyak 4, pencapaian sebanyak 3 atau sebesar 75%. Penyebab 1 kegiatan tidak

tercapai adalah adanya KLB kabut asap. Sama dengan kegiatan survei dinamika

penularan malaria lokasi Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Timur, satu

kegiatan kajian kualitas air terhadap penyakit demam typoid juga diambil lokasi

Kabupaten Nunukan belum dapat terlaksana. Pada saat itu tim survei dari

BBTKLPP Banjarbaru sudah berangkat dan berhasil mendarat di bandara

Sepinggan, Kalimantan Timur. Untuk mencapai kabupaten Nunukan harus

melanjutkan pesawat udara transit di Kota Tarakan. Bandara Kota Tarakan

diselimuti asap tebal sehingga penerbangan ditiadakan sampai batas waktu yang

belum bisa ditentukan.

0

1

2

3

4

Target Realisasi

4

3

Page 27: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

23

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

i. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Kegagalan/Keberhasilan

Program yang menunjang keberhasilan kegiatan ini diantaranya MDGs dengan

target mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya kasus Malaria dan

Penyakit lainnya tahun 2015.

j. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator:

1) Melakukan pengambilan sampel air

2) Melakukan pemeriksaan laboratorium pada sampel air

3) Melakukan kajian hubungan kualitas air terhadap kejadian penyakit demam

Thypoid.

k. Masalah Yang Dihadapi

1) Sampel air bersih di sumur gali dalam kegiatan kajian hubungan kualitas air

terhadap kejadian penyakit demam Thypoid sulit didapatkan karena selama dua

bulan terakhir sumber air (sumur gali) mengalami kekeringan

2) Jejaring dan kemitraan dengan daerah belum maksimal

3) Kurangnya jumlah personil untuk mendukung kegiatan

l. Pemecahan Masalah

1) Meningkatkan jejaring Surveilans Epidemilogi baik dengan Dinas Kesehatan di

wilayah layanan maupun instansi lintas sektor.

2) Penambahan personil melalui perekrutan CPNS dan menerima pegawai

pindahan.

4. JUMLAH KAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

a. Pengertian

Jumlah kajian pengendalian penyakit tidak menular dihitung dari jumlah kajian

pengendalian penyakit tidak menular yang dilaksanakan dalam 1 tahun. Output

yang masuk ke dalam indikator ini yang dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru tahun

2015 hanya 2 output yaitu: jumlah kab/kota yang melaksanakan monitoring faktor

risiko PTM melalui kegiatan posbindu PTM pada kelompok masyarakat khusus dan

jumlah penduduk usia > 15 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah.

Page 28: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

24

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

b. Definisi Operasional

Jumlah kab/kota yang melaksanakan monitoring faktor risiko Penyakit Tidak

Menular (PTM) melalui kegiatan posbindu PTM pada kelompok masyarakat khusus

adalah jumlah kab/kota yang melaksanakan monitoring faktor risiko PTM.

Untuk mencapai output ini tahun 2015 BBTKLPP Banjarbaru melaksanakan

kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data PTM di 4 provinsi.

Jumlah penduduk usia > 15 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah adalah

jumlah penduduk usia > 15 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah di

fasyankes primer. Untuk mencapai output ini tahun 2015 BBTKLPP Banjarbaru

melaksanakan kegiatan deteksi dini kejadian diabetes militus di 5 kabupaten.

c. Rumus/cara perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Pencapaian indikator ini sebanyak 9 dokumen dari target 9 dokumen. Prosentase

capaian kinerja indikator kajian pengendalian penyakit menular langsung sebesar

100%.

Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data PTM di 4 provinsi

yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan

Utara. Kegiatan deteksi dini kejadian diabetes militus di 5 kabupaten yaitu:

Tabel 3.11. Lokasi Kegiatan Deteksi Dini Kejadian Diabetes Militus

No. Lokasi Provinsi 1 Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan 2 Kabupaten Palangka Raya

Kalimantan Tengah 3 Kabupaten Kotawaringin Timur

4 Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara

5 Kabupaten Balikpapan Kalimantan Timur

e. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Jumlah Kajian Pengendalian Penyakit Tidak Menular Target kajian pengendalian penyakit tidak menular tahun 2015 sebanyak 9

dokumen. Realisasinya sebanyak 9 dokumen. Prosentase pencapaian target

indikator ini sebesar 100%. Perbandingan antara target dan realisasi jumlah kajian

X = Jumlah kajian pengendalian penyakit tidak menular yang

dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 29: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

25

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

pengendalian penyakit menular langsung tahun 2015 tersebut dapat dilihat pada

grafik berikut:

Grafik 3.5. Target Dan Realisasi Jumlah Kajian Pengendalian

Penyakit Tidak Menular Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah kajian pengendalian penyakit tidak menular untuk

mendukung indikator prosentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit tidak

menular sebesar 50 % dari rekomendasi tahun 2014 yang tertuang dalam Rencana

Aksi Program (RAP) Ditjen P2P Kemenkes RI. Target nasional (RAP Ditjen P2P)

untuk indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 30%. Capaian dari BBTKLPP

Banjarbaru sebanyak 9 dokumen.

g. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Target indikator jumlah kajian pengendalian penyakit tidak menular ini sebanyak 9

dokumen, pencapaian sebanyak 9 dokumen atau sebesar 100%. Keberhasilan

capaian indikator ini karena tersedianya dana yang cukup, komitmen yang kuat

untuk mencapai kinerja, kerjasama yang baik antar bidang dan bagian serta arahan

dan bimbingan dari kepala maupun dari Dirjen P2P.

h. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun jumlah sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan ini terbatas

tetapi kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan cara bekerjasama antar bidang.

i. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Program yang menunjang keberhasilan kegiatan ini diantaranya MDGs dengan

target mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya kasus malaria dan

penyakit lainnya tahun 2015.

Target Realisasi

9 9

Page 30: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

26

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

j. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Target Indikator

1) Deteksi dini kejadian Diabetes Mellitus

2) Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data serta jejaring Penyakit

Tidak Menular (PTM)

3) Peningkatan Kerjasama Lintas Sektor

k. Masalah Yang Dihadapi

1) Pemeriksaan yang dilakukan dalam Diabetes Mellitus cukup beragam sehingga

diperlukan petugas yang lebih banyak lagi agar kegiatan berjalan lancar

2) Jejaring dan kemitraan dengan daerah belum maksimal.

l. Pemecahan Masalah

1) Meningkatkan jejaring surveilans epidemilogi baik dengan dinas kesehatan di

wilayah layanan maupun instansi lintas sektor.

2) Penambahan personil melalui perekrutan CPNS dan menerima pegawai

pindahan.

5. JUMLAH KAJIAN KUALITAS AIR MINUM

a. Pengertian

Jumlah kajian kualitas air minum dihitung dari jumlah kajian kualitas air minum

yang dilaksanakan dalam 1 tahun. Output yang masuk ke dalam indikator ini yang

dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 hanya 1 output yaitu: jumlah peta

kualitas air minum. Untuk mencapai output ini dilakukan kegiatan kajian tingkat

risiko paparan Fe, Mn, Nitrat, Nitrit pada pengguna air PDAM, pemetaan uji petik

kualitas air, pemantapan akreditasi, jejaring kerja dan kemitraan laboratorium,

bahan-bahan laboratorium, alat laboratorium, penyelenggaraan kalibrasi,

pemeliharaan peralatan laboratorium, operasional dan pengelolaan limbah,

operasional pemusnahan limbah B3.

b. Definisi Operasional

Pemetaan uji petik kualitas air adalah kegiatan pengambilan sampel secara acak

pada sambungan rumah pengguna PDAM untuk dilakukan pengujian di

laboratorium.

Kajian tingkat risiko paparan Fe, Mn, Nitrat, Nitrit pada pengguna air PDAM adalah

serangkaian kegiatan mulai dari pengambilan sampel air PDAM pada rumah-rumah

Page 31: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

27

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

pelanggan PDAM kemudian diuji di laboratorium dan hasilnya dianalisis risiko

kesehatan lingkungan.

Pemantapan akreditasi adalah serangkaian kegiatan mulai dari penyediaan alat

laboratorium, bahan laboratorium, penyelenggaraan kalibrasi, pemeliharaan alat

laboratorium, pengelolaan limbah serta pemusnahan limbah B3 untuk

memantapkan akreditasi.

Jejaring kerja dan Kemitraan Laboratorium adalah kegiatan dalam rangka

sosialisasi serta menjalin kerjasama dengan laboratorium daerah di wilayah

layanan.

Penyelenggaraan Kalibrasi adalah kegiatan pengkalibrasian alat laboratorium agar

alat tersebut berfungsi dan menunjukkan validitas yang sebenarnya.

Operasional dan pengelolaan limbah adalah serangkaian kegiatan untuk mengolah

limbah yang dihasilkan oleh laboratorium agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

Operasional Pemusnahan limbah B3 adalah kegiatan untuk memusnahkan limbah

B3 yang berasal dari laboratorium dengan penanganan yang aman sesuai

ketentuan yang berlaku.

c. Rumus/cara perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Pencapaian indikator kualitas air minum sebanyak 39 dokumen dari target 38

dokumen. Prosentase capaian kinerja indikator kajian pengendalian penyakit

menular langsung sebesar 102,63%. Untuk mencapai output ini kegiatan yang

dilakukan berupa kajian tingkat risiko paparan Fe, Mn, Nitrat, Nitrit pada pengguna

air PDAM dilakukan di 12 kabupaten, pemetaan uji petik kualitas air dilaksanakan di

11 kabupaten, jejaring kerja dan kemitraan laboratorium di 4 kabupaten,

pemantapan akreditasi terlaksana 6 dokumen, pengadaan bahan-bahan

laboratorium, pengadaan alat laboratorium, penyelenggaraan kalibrasi,

pemeliharaan peralatan laboratorium, operasional dan pengelolaan limbah,

operasional pemusnahan limbah B3 masing-masing menghasilkan 1 dokumen,

totalnya 6 dokumen.

Kegiatan kajian tingkat risiko paparan Fe, Mn, Nitrat, Nitrit pada pengguna air

PDAM dilakukan di 12 kabupaten. Lokasi kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :

X = Jumlah kajian kualitas air minum yang dilaksanakan

BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 32: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

28

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Tabel 3.12. Lokasi Kajian Tingkat Risiko Paparan Fe, Mn, Nitrat, Nitrit

pada Pengguna Air PDAM Tahun 2015 No. Lokasi Provinsi 1 Kabupaten Tabalong

Kalimantan Selatan

2 Kabupaten Balangan 3 Kota Banjarbaru

4 Kabupaten Banjar

5 Kabupaten Barito Kuala

6 Kabupaten Hulu Sungai Selatan

7 Kabupaten Tanah Laut

8 Kabupaten Kotawaringin Timur

Kalimantan Tengah

9 Kabupaten Barito Timur

10 Kabupaten Barito Selatan

11 Kabupaten Lamandau

12 Kabupaten Seruyan

Kegiatan pemetaan uji petik kualitas air minum dilaksanakan di 11

kabupaten. Lokasi kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.13. Lokasi Kegiatan Pemetaan Uji Petik Kualitas Air Minum Tahun 2015

No. Lokasi Provinsi 1 Kabupaten Tabalong

Kalimantan Selatan

2 Kabupaten Balangan 3 Kabupaten Banjar

4 Kabupaten Barito Kuala

5 Kabupaten Hulu Sungai Selatan

6 Kabupaten Tanah Laut 7 Kabupaten Kotawaringin Timur

Kalimantan Tengah

8 Kabupaten Barito Timur

9 Kabupaten Barito Selatan

10 Kabupaten Lamandau

11 Kabupaten Seruyan

Untuk mensosialisasikan keberadaan serta kemampuan pengujian

laboratorium BBTKLPP Banjarbaru dan sekaligus menjalin kerjasama dengan

laboratorium daerah perlu dilakukan kegiatan jejaring dan kemitraan laboratorium.

Kegiatan jejaring kerja dan kemitraan laboratorium pada tahun 2015 dilaksanakan

di 3 laboratorium. Lokasi kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.14. Lokasi Jejaring Kerja dan Kemitraan Laboratorium Tahun 2015

No. Lokasi Provinsi 1. Lab. BLHD provinsi Kalteng Kalimantan Tengah 2. Lab. Lingkungan BLH Kab. Tanah Laut

Kalimantan Selatan 3. Lab. Kantor Pengelolaan Lingkungan

Hidup Kab. Hulu Sungai Utara

4. Lab. BLH Kabupaten Tapin

Kegiatan pemantapan akreditasi terlaksana 6 dokumen berupa kegiatan

pengadaan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat laboratorium,

penyelenggaraan kalibrasi, pemeliharaan peralatan laboratorium, operasional dan

Page 33: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

29

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

pengelolaan limbah, operasional pemusnahan limbah B3 masing-masing

menghasilkan 1 dokumen. Total dari kegiatan ini menghasilkan 6 dokumen.

Kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.15. Jumlah Dokumen Pemantapan Akreditasi Tahun 2015

No Nama Dokumen Jumlah 1. Pengadaan bahan-bahan laboratorium 1 dokumen 2. Pengadaan alat laboratorium 1 dokumen 3. Penyelenggaraan kalibrasi 1 dokumen 4. Pemeliharaan peralatan laboratorium 1 dokumen 5. Operasional dan pengelolaan limbah 1 dokumen 6. Operasional pemusnahan limbah B3 1 dokumen

T o t a l 6 dokumen

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Indikator Jumlah Kajian Kualitas Air Minum

Target jumlah kajian kualitas air minum tahun 2015 sebanyak 38 dokumen.

terealisasi sebanyak 39 dokumen. Prosentase pencapaian target indikator ini

sebesar 102,63 %. Perbandingan antara target dan realisasi jumlah kajian kualitas

air minum tahun 2015 tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.6. Target dan Realisasi Jumlah Kajian Kualitas Air Minum Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah kajian kualitas air minum untuk mendukung indikator Ditjen

P2P Kemenkes RI yaitu prosentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan.

Target nasional (RAP Ditjen P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015

sebanyak 30%. Capaian dari Banjarbaru untuk kegiatan yang mendukung indikator

tersebut adalah pemetaan uji petik kualitas air minum sebanyak 12 dokumen.

37

38

39

Target Realisasi

38 39

Page 34: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

30

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

g. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja dalam RENSTRA Kementerian Kesehatan Indikator satker jumlah kajian kualitas air minum untuk mendukung indikator dalam

RENSTRA Kementerian Kesehatan RI yaitu prosentase sarana air minum yang

dilakukan pengawasan. Target dalam RENSTRA untuk indikator tersebut pada

tahun 2015 sebanyak 30%. Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru untuk kegiatan

yang mendukung indikator tersebut adalah pemetaan uji petik kualitas air minum

sebanyak 12 dokumen.

h. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Target indikator jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung ini

sebanyak 38 dokumen, pencapaian sebanyak 39 dokumen atau sebesar 102,63 %.

Keberhasilan pencapaian kinerja karena ada kelebihan dana setelah digunakan

untuk mencapai kinerja sehingga digunakan untuk menambah output 1 lokasi kajian

tingkat risiko paparan Fe, Mn, Nitrat, Nitrit pada pengguna air PDAM di Kota

Banjarbaru. Selain tersedianya dana, faktor pendukung lain adalah kesiapan SDM

dalam melaksanakan kajian tambahan, koordinasi yang baik dengan instansi

daerah terutama PDAM, sarana-prasarana yang memadai serta pembinaan dari

Ditjen P2P.

i. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun jumlah sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan ini terbatas

tetapi kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan cara bekerjasama antar bidang.

Selain itu dengan dana yang tersedia mampu menambah output 1 lokasi kajian

tingkat risiko paparan Fe, Mn, Nitrat, Nitrit pada pengguna air PDAM di Kota

Banjarbaru.

j. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Program yang menunjang keberhasilan kegiatan ini diantaranya MDGs dengan

target menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap

sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada

2015.

k. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator

1) Uji petik kualitas air PDAM

2) Kajian tingkat risiko paparan Fe, Mn, Nitrat, Nitrit pada pengguna air PDAM

Page 35: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

31

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

3) Pemeriksaan sampel kualitas air

Pemeriksaan air dilakukan sesuai dengan parameter yang diperlukan untuk

mendukung kegiatan.

4) Pelatihan sampling internal untuk Petugas Pengambil Sampel (PPS) BBTKLPP

Banjarbaru

5) Pengambilan sampel IPAL untuk UKL UPL BBTKLPP Banjarbaru serta

pengurasan dan pembuangan lumpur IPAL

6) Proses kalibrasi eksternal alat laboratorium

7) Uji banding laboratorium

8) Jejaring kerja dan kemitraan laboratorium

9) Kaji ulang manajemen sistem mutu

10) Peningkatan kerjasama lintas sektor

l. Masalah yang dihadapi

1) Jejaring dan kemitraan dengan daerah belum maksimal

2) Kurangnya jumlah personil untuk mendukung kegiatan

m. Pemecahan Masalah

1) Penambahan personil melalui perekrutan CPNS dan menerima pegawai

pindahan

2) Memaksimalkan Jejaring dan kemitraan dengan lintas program dan lintas sektor.

6. JUMLAH KAJIAN SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)

a. Pengertian

Jumlah kajian sanitasi TTU dihitung dari jumlah kajian sanitasi TTU yang

dilaksanakan dalam 1 tahun. Output yang masuk ke dalam indikator ini yang

dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 hanya 1 output yaitu: jumlah peta

kualitas TTU. Untuk mencapai output ini dilakukan kegiatan pemantauan faktor

risiko kesehatan lingkungan di asrama haji, kajian kesehatan lingkungan pada TTU

dan kajian kesehatan lingkungan rumah sakit.

b. Definisi Operasional

Pemantauan faktor risiko kesehatan lingkungan di asrama haji merupakan

kegiatan pemeriksaan, pemantauan, kajian, rekomendasi antisipasi, kewaspadaan

dan tindakan penanggulangan serta kerjasama berbagai pihak dalam sanitasi

makanan, penyehatan lingkungan asrama/pondokan, transportasi, restoran, dan

Page 36: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

32

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

tempat-tempat pelayanan agar jemaah haji dan petugas bebas dari ancaman

terjadinya KLB keracunan dan penyakit menular, atau timbulnya gangguan

kesehatan lainnya. Prioritas sanitasi makanan adalah penyediaan makanan yang

bersifat massal di asrama embarkasi/debarkasi, pondokan di Arab Saudi,

perawatan sakit dan dalam perjalanan.

Prioritas penyehatan lingkungan adalah pengendalian vektor penular

penyakit, penyediaan kamar tidur, air mandi dan air minum di asrama

embarkasi/debarkasi, pondokan di Arab Saudi, dan di tempat-tempat pelayanan

jemaah haji. Penyehatan lingkungan dan sanitasi makanan yang dilaksanakan oleh

BBTKLPP Banjarbaru terbatas pada saat keberangkatan jamaah calon haji pada

embarkasi.

Sanitasi diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga

lingkungan agar tetap bersih dan terbebas dari ancaman penyakit. Sedangkan TTU

diartikan sebagai suatu tempat dimana banyak orang berkumpul untuk melakukan

kegiatan baik secara insidentil maupun terus-menerus, baik secara membayar,

maupun tidak.

Sanitasi TTU merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan untuk

menjaga kebersihan tempat-tempat yang sering digunakan untuk menjalankan

aktivitas hidup sehari-hari agar terhindar dari ancaman penyakit yang merugikan

kesehatan.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Pencapaian indikator sanitasi TTU sebanyak 18 dokumen dari target 18

dokumen. Prosentase capaian kinerja indikator kajian pengendalian penyakit

menular langsung sebesar 100%. Untuk mencapai output ini kegiatan yang

dilakukan pemantauan faktor risiko kesehatan lingkungan di asrama haji sebanyak

3 dokumen, kajian kesehatan lingkungan pada TTU sebanyak 5 dokumen dan

kajian kesehatan lingkungan rumah sakit sebanyak 10 dokumen.

Kegiatan pemantauan faktor risiko kesehatan lingkungan di asrama haji

sebanyak 3 lokasi. Lokasi kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :

X = Jumlah kajian sanitasi tempat-tempat umum yang dilaksanakan

BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 37: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

33

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Tabel 3.16. Lokasi Kegiatan Pemantauan Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan

Di Asrama Haji Tahun 2015

No. Lokasi Provinsi 1 Embarkasi Banjarmasin Kalimantan Selatan 2 Embarkasi Balikpapan Kalimantan Timur 3 Embarkasi Palangkaraya Kalimantan Tengah

Kegiatan kajian kesehatan lingkungan pada TTU sebanyak 5 lokasi. Lokasi

kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.17. Lokasi Kajian Kesehatan Lingkungan Pada Tempat-Tempat Umum

(Pondok Pesantren) Tahun 2015 No. Lokasi Provinsi 1 Ponpes Takasus Diniyah Kab. Banjar

Kalimantan Selatan

2 Ponpes Al Hidayah Kab. Banjar 3 Ponpes Darul Ilmi Kota Banjarbaru 4 Ponpes Misbahul Munir Kota

Banjarbaru 5 Ponpes Putri Al Falah Kota Banjarbaru

Kegiatan kajian kesehatan lingkungan rumah sakit sebanyak 10 lokasi. Lokasi

kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.18. Lokasi Kajian Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Tahun 2015

No. Lokasi Provinsi 1 Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Kalimantan Selatan

2 Kabupaten Tapin

3 Kabupaten Hulu Sungai Utara

4 Kabupaten Barito Utara 5 Kabupaten Kotabaru 6 Kabupaten Penajam Paser Utara

Kalimantan Timur 7 Kota Samarinda 8 Kota Tarakan 9 Kabupaten Kasongan Kalimantan Tengah

10 Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Indikator Jumlah Kajian Sanitasi Tempat-Tempat Umum Target kajian sanitasi TTU tahun 2015 sebanyak 18 dokumen. Realisasinya

sebanyak 18 dokumen. Prosentase pencapaian target indikator ini sebesar 100%.

Perbandingan antara target dan realisasi jumlah kajian sanitasi TTU tahun 2015

tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Page 38: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

34

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Grafik 3.7. Target Dan Realisasi Jumlah Kajian Sanitasi

Tempat-Tempat Umum Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah kajian sanitasi tempat-tempat umum untuk mendukung

indikator Ditjen P2P Kemenkes RI yaitu prosentase TTU yang memenuhi syarat

kesehatan. Target nasional (RAP Ditjen P2P) untuk indikator tersebut pada tahun

2015 sebanyak 50%. Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 18 dokumen.

g. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja

dalam RENSTRA Kementerian Kesehatan Indikator satker jumlah kajian sanitasi tempat-tempat umum untuk mendukung

indikator dalam RENSTRA Kementerian Kesehatan RI yaitu prosentase TTU yang

memenuhi syarat kesehatan. Target dalam RENSTRA untuk indikator tersebut

pada tahun 2015 sebanyak 50%. Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 18

dokumen.

h. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Target indikator jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung ini

sebanyak 18, pencapaian sebanyak 18 atau sebesar 100%. Keberhasilan

pencapaian kinerja karena : pendanaan yang cukup, sarana-prasarana penunjang

kegiatan berupa peralatan laboratorium yang memadai, SDM yang mendukung

kegiatan, pembinaan dari Ditjen P2P, kemitraan dengan lintas sektor dan lintas

program.

i. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun jumlah sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan ini terbatas

tetapi kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan cara bekerjasama antar bidang.

Target Realisasi

18 18

Page 39: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

35

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

j. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Kegiatan yang menunjang keberhasilan kegiatan ini diantaranya adanya target

kegiatan dalam RENSTRA Kementerian Kesehatan RI tahun 2015-2019 yaitu

tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 58%. Selain itu

juga target yang tertuang dalam RAP Dirjen PP dan PL tahun 2015 – 2019 yaitu

tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 58%.

k. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Target Indikator

1) Kajian kesehatan lingkungan pada TTU

2) Kajian kesehatan lingkungan pada pondok pesantren

3) Kajian kesehatan lingkungan rumah sakit

4) Kegiatan pemantauan faktor risiko kesehatan lingkungan di asrama haji

5) Peningkatan kerjasama lintas sektor

l. Masalah Yang Dihadapi

1) Masih kurangnya kesadaran pihak pengelola TTU mengenai pentingnya sanitasi

TTU untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau penularan penyakit.

2) Adanya sikap keberatan dari pengusaha untuk memenuhi persyaratan-

persyaratan kerena memerlukan biaya ekstra.

3) Belum semua peralatan dimiliki oleh tenaga pengawasan pada tingkat II dan

kecamatan

4) Masih terbatasnya pengetahuan petugas dalam melaksanakan pengawasan.

5) Masih minimnya dana yang diakolasikan untuk pengawasan sanitasi TTU.

m. Pemecahan Masalah

1) Meningkatkan jejaring baik dengan dinas kesehatan di wilayah layanan maupun

instansi lintas sektor.

2) Penambahan personil melalui perekrutan CPNS dan menerima pegawai

pindahan.

7. JUMLAH KAJIAN SANITASI TEMPAT

PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)

a. Pengertian

Jumlah kajian sanitasi TPM dihitung dari jumlah kajian sanitasi tempat pengolahan

makanan yang dilaksanakan dalam 1 tahun. Output yang masuk ke dalam indikator

ini yang dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 hanya 1 output yaitu:

Page 40: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

36

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

jumlah peta kualitas TPM. Untuk mencapai output ini dilakukan kegiatan kajian

HACCP pada TPM.

b. Definisi Operasional

HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Point) adalah sebuah metode operasi

terstruktur yang dikenal secara internasional yang bisa membantu organisasi dalam

industri makanan dan minuman untuk mengidentifikasi risiko keamanan pangan,

mencegah bahaya dalam keamanan pangan, dan menyampaikan kesesuaian

hukum.

HACCP adalah suatu sistem kontrol dalam upaya pencegahan terjadinya masalah

yang didasarkan atas identifikasi titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan

proses produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang

dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan

pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam

menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen.

Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk

mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan

guna memenuhi tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian

mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan

didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan

mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan.

Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar

global yang memiliki daya saing kompetitif.

c. Rumus/cara perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Pencapaian indikator sanitasi tempat pengolahan makanan sebanyak 8 dokumen

dari target 8 dokumen. Prosentase capaian kinerja indikator kajian pengendalian

penyakit menular langsung sebesar 100%. Untuk mencapai output ini kegiatan

yang dilakukan kajian HACCP pada tempat pengelolaan makanan sebanyak 8

dokumen. Kegiatan HACCP dapat dilihat pada tabel berikut:

X = Jumlah kajian sanitasi tempat pengelolaan makanan yang

dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 41: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

37

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Tabel 3.19. Lokasi Kajian HACCP Tahun 2015

No. Kegiatan Provinsi 1. Kajian HACCP pada TPM Kab. Kotawaringin Barat

Kalimantan Tengah 2. Kajian HACCP pada TPM Kota Palangkaraya

3. Kajian HACCP pada TPM Kab. Kotawaringin Timur 4. Kajian HACCP pada TPM Kota Banjarmasin

Kalimantan Selatan 5. Kajian HACCP pada TPM Kab. Tanah Bumbu 6. Kajian HACCP pada TPM Kab. Tabalong 7. Kajian HACCP pada TPM Kab. Berau Kalimantan Timur 8. Kajian HACCP pada TPM Kota Tarakan Kalimantan Utara

e. Perbandingan target dan realisasi Indikator jumlah kajian tempat pengelolaan

makanan

Target kajian sanitasi tempat pengelolaan makanan tahun 2015 sebanyak 8

dokumen. Realisasinya sebanyak 8 dokumen. Prosentase pencapaian target

indikator ini sebesar 100%. Perbandingan antara target dan realisasi jumlah kajian

TPM tahun 2015 tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.8. Target dan Realisasi Jumlah Kajian Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P

Indikator satker jumlah kajian sanitasi tempat pengelolaan makanan untuk

mendukung indikator Ditjen P2P Kemenkes RI yaitu prosentase tempat pengolahan

makanan yang memenuhi syarat kesehatan memenuhi syarat kesehatan. Target

nasional (RAP Ditjen P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 8%.

Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 8 dokumen.

g. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja dalam RENSTRA Kementerian Kesehatan Indikator satker jumlah kajian sanitasi tempat-tempat umum untuk mendukung

indikator dalam RENSTRA Kementerian Kesehatan RI yaitu prosentase TPM yang

memenuhi syarat kesehatan. Target dalam RENSTRA untuk indikator tersebut

Target Realisasi

8 8

Page 42: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

38

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

pada tahun 2015 sebanyak 8%. Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 8

dokumen.

h. Analisis Penyebab Pencapaian Kinerja

Target indikator jumlah kajian sanitasi TPM ini sebanyak 8, pencapaian sebanyak 8

atau sebesar 100%. Keberhasilan pencapaian kinerja karena didukung : anggaran

yang memadai, tersedianya sarana-prasarana penunjang kegiatan berupa

peralatan laboratorium, reagen serta penunjang lain, pembinaan dari Ditjen P2P,

SDM yang bekerjasama maksimal, kemitraan dengan lintas sektor dan lintas

program.

i. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun jumlah sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan ini terbatas

tetapi kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan cara bekerjasama antar bidang.

j. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Program yang menunjang keberhasilan kegiatan ini diantaranya adanya penerapan

sistem HACCP sesuai SNI 01-4852-1998 tentang system analisa bahaya dan

pengendalian titik kritis (HACCP) serta pedoman penerapannya oleh lembaga yang

berwenang.

k. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai kinerja

1) Peningkatan Kemampuan SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang

berhubungan dengan kajian.

2) Pemenuhan peralatan penunjang untuk melakukan kajian

3) Peningkatan jejaring kerja baik lintas sektor maupun lintas program

4) Perbaikan dan pengadaan alat laboratorium

l. Masalah yang dihadapi

1) Jumlah SDM yang terbatas

2) Jejaring dan kemitraan dengan daerah belum maksimal

m. Pemecahan Masalah

1) Meningkatkan jejaring dan kemitraan dengan daerah.

2) Penambahan tenaga fungsional sanitarian di BBTKLPP Banjarbaru

Page 43: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

39

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

8. JUMLAH KAJIAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

a. Pengertian

Jumlah kajian penyehatan lingkungan dihitung dari jumlah kajian penyehatan

lingkungan yang dilaksanakan dalam 1 tahun. Output yang masuk ke dalam

indikator ini yang dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 hanya 1 output

yaitu: kajian ADKL/ARKL dengan kegiatan berupa kajian faktor risiko pajanan debu

dan gas di lingkungan pemukiman.

b. Definisi Operasional

Analisis risiko adalah istilah untuk risk assessment, yaitu karakterisasi efek –

efek yang potensial merugikan kesehatan manusia oleh pajanan bahaya

lingkungan (Aldrich dan Griffith 1993). Analisis risiko merupakan suatu alat

pengelolaan risiko, proses penilaian bersama para ilmuwan dan birokrat untuk

memprakirakan peningkatan risiko kesehatan pada manusia yang terpajan (NRC

1983).

WHO (2004) mendefinisikan analisis risiko sebagai proses yang dimaksudkan

untuk menghitung atau memprakirakan risiko pada suatu organisme sasaran,

sistem atau sub populasi, termasuk identifikasi ketidakpastian yang menyertainya,

setelah terpajan oleh agent tertentu, dengan memperhatikan karakteristik yang

melekat pada penyebab (agent) yang menjadi perhatian dan karakteristik sistem

sasaran yang spesifik. Risiko itu sendiri didefinisikan sebagai kebolehjadian

(probabilitas) suatu efek merugikan pada suatu organisme, sistem atau subpopulasi

yang disebabkan oleh pemajanan suatu agent dalam keadaan tertentu. Definisi lain

menyebutkan risiko kesehatan manusia sebagai kebolehjadian kerusakan

kesehatan seseorang yang disebabkan oleh pemajanan atau serangkaian

pemajanan bahaya lingkungan (WHO 2004).

Saat ini analisis risiko digunakan untuk menilai atau menaksir risiko kesehatan

manusia yang disebabkan oleh pajanan bahaya lingkungan. Bahaya adalah sifat

yang melekat pada suatu risk agent atau situasi yang memiliki potensi

menimbulkan efek merugikan jika suatu organisme, sistem atau sub populasi

terpajan oleh risk agent tersebut (WHO 2004).

Bahaya lingkungan terdiri atas tiga risk agent yaitu chemical agents (bahan-

bahan kimia), physical agents (energi radiasi dan gelombang elektromagnetik

berbahaya) dan biological agents (makhluk hidup atau organisme). Analisis risiko

bisa dilakukan untuk pemamajanan yang telah lampau (past exposure), dengan

efek yang merugikan sudah atau belum terjadi, bisa juga untuk studi prediksi risiko

Page 44: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

40

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

pemajanan yang akan datang (future exposure). Bahaya adalah suatu potensi

risiko, dan risiko tidak akan terjadi kecuali syarat-syarat tertentu terpenuhi. Syarat -

syarat dimaksud adalah toksisitas risk agent yang bersangkutan dan pola-pola

pajanannya. Suatu risk agent, sekalipun toksik, tidak akan berisiko bagi kesehatan

jika tidak memajani dengan dosis dan waktu tertentu.

Kajian faktor risiko pajanan debu dan gas di lingkungan pemukiman adalah

kegiatan analisis tentang kondisi dan kecenderungan pencemar udara terutama

berasal dari pajanan debu dan gas di pemukiman terhadap risiko kesehatan

masyarakat disekitar pemukiman.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Pencapaian indikator kajian penyehatan lingkungan sebanyak 6 dokumen dari

target 6 dokumen. Prosentase capaian kinerja indikator ini sebesar 100%. Untuk

mencapai output ini kegiatan yang dilakukan kegiatan berupa kajian faktor risiko

pajanan debu dan gas di lingkungan pemukiman sebanyak 6 dokumen. Kegiatan

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.20. Kajian Faktor Risiko Pajanan Debu Dan Gas Tahun 2015

No. Kegiatan Jumlah 1. Kajian tingkat risiko pajanan Pb di kawasan perkantoran PT ADARO

Indonesia 1 dokumen

2. Kajian tingkat risiko pajanan Pb di kawasan pemukiman PT ADARO Indonesia

1 dokumen

3. Kajian ttingkat risiko pajanan TSP dan PM10 di kawasan perkantoran PT ADARO Indonesia

1 dokumen

4. Kajian tingkat risiko pajanan TSP dan PM10 di kawasan pemukiman PT ADARO Indonesia

1 dokumen

5. Kajian tingkat risiko pajanan SO2 dan NO2 di kawasan perkantoran PT ADARO Indonesia

1 dokumen

6. Kajian tingkat risiko pajanan SO2 dan NO2 di kawasan pemukiman PT ADARO Indonesia

1 dokumen

e. Perbandingan target dan realisasi Indikator jumlah kajian penyehatan lingkungan

Target kajian penyehatan lingkungan tahun 2015 sebanyak 6 dokumen. Realisasinya

sebanyak 6 dokumen. Prosentase pencapaian target indikator ini sebesar 100%.

Perbandingan antara target dan realisasi jumlah kajian penyehatan lingkungan tahun

2015 tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

X = Jumlah kajian penyehatan lingkungan yang dilaksanakan

BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 45: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

41

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Grafik 3.9. Target Dan Realisasi Jumlah Kajian Penyehatan Lingkungan Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Indikator Jumlah Kajian Penyehatan Lingkungan Tahun 2015 Dibandingkan Indikator Jumlah kajian ADKL tahun 2011 s/d 2014

Dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru tahun 2010-2014 indikator untuk kegiatan ini

adalah jumlah kajian ADKL. Realisasi jumlah kajian ADKL tiap tahun mengalami

kenaikan. Pada tahun 2011 sebanyak 25 kawasan, tahun 2012 sebanyak 30

kawasan, tahun 2013 sebanyak 40 kawasan tahun 2014 sebanyak 50 kawasan.

Realisasi jumlah kajian penyehatan lingkungan tahun 2015 sebanyak 53 kegiatan.

Untuk lebih jelasnya perbandingan realisasi tersebut dapat dilihat pada grafik berikut

ini:

Grafik 3.10. Perbandingan Realisasi Jumlah Kajian Penyehatan Lingkungan Tahun 2011 – 2015

g. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja

Ditjen P2P Indikator satker jumlah kajian penyehatan lingkungan untuk mendukung indikator

Ditjen P2P Kemenkes RI yaitu prosentase rekomendasi kajian penyehatan

lingkungan sebesar 50% dari jumlah rekomendasi tahun 2014. Target nasional (RAP

Ditjen P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 30%. Capaian dari

BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 6 dokumen.

0

10

20

30

40

50

60

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

2530

40

5053

Target Realisasi

6 6

Page 46: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

42

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

h. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Target indikator jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung ini sebanyak

6, pencapaian sebanyak 6 atau sebesar 100%. Keberhasilan pencapaian kinerja

karena faktor pendukung : tersedianya data-data yang lengkap, kerjasama internal

antar bidang, komitmen yang kuat untuk mencapai indikator meskipun tidak ada

anggaran untuk perjalanan dinas, pembinaan dari Ditjen P2P, kemitraan dengan PT

Adaro Indonesia sehingga kegiatan dapat terlaksana.

i. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun anggaran perjalanan dinas untuk kegiatan ini terkena efisiensi sebagai

dana refocusing tetapi kinerja tetap mampu dicapai dengan cara memanfaatkan

data-data pengukuran kualitas udara tahun 2014 dan tahun 2015. Kinerja ini tercapai

berkat kerjasama yang harmonis antar bidang.

j. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Program yang menunjang keberhasilan kegiatan ini diantaranya MDGs dalam tujuan

memastikan kelestarian lingkungan hidup dengan target mengurangi laju hilangnya

keragaman hayati, dan mencapai pengurangan yang signifikan pada 2010. Target

tersebut menitikberatkan pada: pengurangan emisi CO2, konsumsi CFC -

pengurangan ozon, kawasan perlindungan daratan, kawasan perlindungan laut dan

lain-lain.

k. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator

Memanfaatkan data-data primer dari pengukuran kualitas udara yang dilakukan oleh

BBTKLPP Banjarbaru periode 2014 dan 2015 kemudian dilakukan analisis risiko

kesehatan lingkungan.

l. Masalah yang dihadapi

Tidak ada anggaran perjalanan dinas karena diefisiensi, tetapi tidak boleh

mengurangi output.

m. Pemecahan Masalah

1) Memanfaatkan data-data primer dari pengukuran kualitas udara PT ADARO

Indonesia.

2) Bekerjasama dan berkoordinasi dengan PT ADARO Indonesia.

Page 47: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

43

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

9. JUMLAH TTG PENYEHATAN LINGKUNGAN

a. Pengertian

Jumlah TTG penyehatan lingkungan dihitung dari jumlah TTG penyehatan

lingkungan yang dihasilkan dalam 1 tahun. Output yang masuk ke dalam indikator ini

yang dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 hanya 2 output yaitu: jumlah

TTG bidang STBM dan jumlah TTG peningkatan kualitas air minum. Output TTG

bidang STBM dengan kegiatan berupa pembuatan model prototype teknologi

pengolahan sampah. Output TTG peningkatan kualitas air minum dengan kegiatan

berupa model/prototype pengembangan teknologi pengolahan air gambut dan

pemantauan pengolahan air gambut dan air sungai.

b. Definisi Operasional

TTG penyehatan lingkungan adalah adalah rancang bangun teknologi yang

berhubungan dengan upaya-upaya penyehatan lingkungan yang

dikembangkan/dibuat oleh BBTKLPP Banjarbaru.

c. Rumus/cara perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Pencapaian indikator TTG penyehatan lingkungan sebanyak 4 unit dari target 4 unit.

Prosentase capaian kinerja indikator ini sebesar 100%. Kegiatan dalam indikator ini

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.21. TTG Penyehatan Lingkungan Tahun 2015

No. TTG Jumlah 1. Model teknologi pengolahan sampah 1 unit 2. Model model/prototype pengembangan teknologi pengolahan air

gambut 1 unit

3. Pemantauan pengolahan air gambut dan air sungai 1 unit 4. Pembuatan clorin diffuser 1 unit

T o t a l 4 unit

X = Jumlah TTG penyehatan lingkungan yang yang

dihasilkan dalam 1 tahun

Page 48: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

44

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

e. Perbandingan target dan realisasi Indikator jumlah TTG penyehatan lingkungan Target kajian penyehatan lingkungan tahun 2015 sebanyak 4 unit. Realisasinya

sebanyak 4 unit. Prosentase pencapaian target indikator ini sebesar 100%.

Perbandingan antara target dan realisasi jumlah kajian penyehatan lingkungan tahun

2015 tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.11. Target dan Realisasi Jumlah TTG Penyehatan Lingkungan Tahun 2015

f. Perbandingan Capaian Jumlah TTG tahun 2011 s/d 2015

Realisasi TTG tahun 2011 sebanyak 2 unit, tahun 2012 sebanyak 4 unit , tahun 2013

sebanyak 4 unit , tahun 2014 sebanyak 7 unit dan tahun 2015 sebanyak 5 unit.

Untuk lebih jelasnya perbandingan capaian jumlah TTG dari tahun ke tahun dapat

dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.12. Perbandingan Capaian Jumlah TTG Tahun 2011 s/d 2015

g. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah TTG penyehatan lingkungan untuk mendukung indikator

Ditjen P2P Kemenkes RI yaitu prosentase TTG penyehatan lingkungan sebesar 50%

dari jumlah TTG tahun 2014. Target nasional (RAP Ditjen P2P) untuk indikator

tersebut pada tahun 2015 sebanyak 30%. Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru

sebanyak 4 unit.

0

1

2

3

4

5

6

7

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

2

4 4

7

5

Target Realisasi

4 4

Page 49: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

45

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

h. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Target indikator jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung ini sebanyak

4, pencapaian sebanyak 4 atau sebesar 100%. Keberhasilan pencapaian kinerja

karena faktor pendukung : pendanaan yang cukup, tersedianya sarana-prasarana

penunjang kegiatan berupa workshop TTG dan peralatan penunjang lain, kerjasama

SDM yang maksimal, pembinaan dari Ditjen P2P, kemitraan dengan lintas sektor dan

lintas program, wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru mempunyai local spesifik

berupa wilayah berlahan gambut sehingga mempermudah rancang bangun

model/teknologi, setiap tahun dilakukan penyempurnaan teknologi.

i. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun kemampuan dalam pembuatan teknologi tepat guna terutama dalam

pengendalian penyakit menular dan pengendalian penyakit tidak menular terbatas

tetapi kegiatan ini tetap dilaksanakan. Hal ini karena komitmen dari personil TTG

yang baik, pembinaan dari pimpinan serta dukungan dari bidang dan bagian.

j. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Kegiatan yang menunjang keberhasilan kegiatan ini diantaranya MDGs dengan

target menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap

sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada

2015 serta target kegiatan yang tertuang dalam RAP Dirjen PP dan PL tahun 2015 -

2019 yaitu TTG penyehatan lingkungan sebesar 50% dari jumlah TTG tahun 2014.

k. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator

1) Mengirim SDM untuk pelatihan rancang-bangun

2) Melakukan konsultasi teknis ke eselon I ke subdit terkait kegiatan.

3) Melakukan koordinasi dengan daerah dalam menempatkan alat pengolahan air

skala komunal.

4) Pemantauan alat pengolah air gambut dan air sungai

5) Uji coba bahan koagulan alami sebagai 45ector45tive pengolahan sederhana air

baku air minum

6) Pembuatan alat chlorine diffuser

7) Uji coba model/ prototype teknologi pengolahan sampah

Page 50: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

46

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

l. Masalah yang dihadapi

1) Kemampuan SDM dalam hal rancang bangun TTG masih terbatas.

2) Jumlah SDM yang kurang, sehingga banyak yang rangkap tugas.

3) Wilayah layanan terutama wilayah yang krisis air bersih sangat sulit dijangkau.

4) Komitmen masyarakat di wilayah penempatan alat pengolahan air bersih masih

kurang sehingga umur pemakaian alat pengolah air tidak bertahan lama.

5) Produk TTG mirip dengan produk program kementerian lain seperti PU juga

program pemerintah PNPM Mandiri sehingga kurang menarik masyarakat.

m. Pemecahan Masalah

1) Diklat SDM yang berhubungan dengan rancang bangun TTG.

2) Mengusulkan penambahan jumlah SDM sesuai keahlian yang dibutuhkan ke

eselon I.

3) Meningkatkan jejaring kerja lintas 46ector untuk mencegah doubling bantuan alat

yang ditempatkan di masyarakat.

4) Memberdayakan masyarakat yag tinggal di sekitar lokasi penempatan alat TTG.

10. JUMLAH TTG PENGENDALIAN PENYAKIT

BERSUMBER BINATANG

a. Pengertian

Jumlah TTG Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang dihitung dari jumlah TTG

Pengendalian Penyakit yang dihasilkan dalam 1 tahun. Output yang masuk ke dalam

indikator ini yang dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 hanya 1 output

yaitu: jumlah TTG penyehatan permukiman dengan kegiatan berupa model teknologi

pengendalian vektor.

b. Definisi Operasional

Rancang bangun TTG adalah rancang bangun teknologi yang dibutuhkan oleh

masyarakat dalam bentuk unit rakitan TTG fungsional dan teruji dan bermanfaat

untuk menjawab kebutuhan teknologi di masyarakat.

Jumlah rancang bangun model dan teknologi tepat guna adalah jumlah kegiatan

(jenis) rancangan model/ teknologi/ metodologi ataupun bedah teknologi yang

dilakukan oleh BBTKLPP Banjarbaru.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menghitung jumlah model teknologi

/metodologi /rancang bangun yang dibuat /diterapkan /dikembangkan oleh BBTKLPP

Banjarbaru.

Page 51: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

47

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

TTG pengendalian penyakit bersumber binatang adalah rancang bangun teknologi

yang berfungsi untuk pengendalian penyakit bersumber binatang yang

dikembangkan/dibuat oleh BBTKLPP Banjarbaru

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Pencapaian indikator jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang

sebanyak 1 unit dari target 1 unit. Prosentase capaian kinerja indikator ini sebesar

100%.

e. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Jumlah TTG Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

Target jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang tahun 2015 sebanyak

1 unit. Realisasinya sebanyak 1 unit. Prosentase pencapaian target indikator ini

sebesar 100%. Perbandingan antara target dan realisasi jumlah TTG pengendalian

penyakit bersumber binatang tahun 2015 tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.13. Target Dan Realisasi Jumlah TTG Pengendalian Penyakit

Bersumber Binatang Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P

Indikator satker jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang untuk

mendukung indikator Ditjen P2P Kemenkes RI yaitu prosentase TTG pengendalian

penyakit bersumber binatang sebesar 50% dari jumlah TTG tahun 2014. Target

nasional (RAP Ditjen P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 30%.

Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 1 unit.

Target Realisasi

1 1

X = Jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang

yang dihasilkan dalam 1 tahun

Page 52: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

48

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

g. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Target indikator jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung ini sebanyak

1 unit, pencapaian sebanyak 1 unit atau sebesar 100%. Faktor pendukung

keberhasilan pencapaian kinerja karena : anggaran yang memadai, target minimal,

komitmen SDM yang kuat untuk melaksanakan tugas meskipun tugas rangkap.

h. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun kemampuan dalam pembuatan teknologi tepat guna terutama dalam

pengendalian penyakit bersumber binatang terbatas tetapi indikator ini tetap tercapai.

Hal ini karena komitmen dari personil TTG yang baik, pembinaan dari pimpinan serta

dukungan dari bidang dan bagian.

i. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Kegiatan yang menunjang keberhasilan kegiatan ini diantaranya target kegiatan yang

tertuang dalam RAP Dirjen PP dan PL tahun 2015 – 2019 yaitu TTG pengendalian

penyakit bersumber binatang sebesar 50% dari jumlah TTG tahun 2014.

j. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator

1) Mengirim SDM untuk pelatihan rancang-bangun

2) Melakukan konsultasi teknis ke eselon I ke subdit terkait kegiatan.

k. Masalah Yang dihadapi

1) TTG pengendalian penyakit bersumber binatang masih merupakan hal baru bagi

BBTKLPP Banjarbaru, masih kesulitan dalam melakukan kegiatan.

2) Belum ada SDM yang mempunyai keahlian khusus masalah TTG pengendalian

penyakit bersumber binatang

l. Pemecahan Masalah

1) Diklat SDM yang berhubungan dengan rancang bangun TTG.

2) Mengusulkan penambahan jumlah SDM sesuai keahlian yang dibutuhkan ke

eselon I.

Page 53: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

49

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

11. JUMLAH ALAT KESEHATAN PENUNJANG TUPOKSI

a. Pengertian

Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi yang dihitung pada indikator ini adalah alat

kesehatan yang diadakan dengan sumber dana dari BBTKLPP Banjarbaru pada

tahun 2015. Output yang masuk ke dalam indikator ini adalah : jumlah alat kesehatan

sebanyak 24 unit.

b. Definisi Operasional

Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi adalah kegiatan pengadaan alat

kesehatan terutama alat-alat laboratorium yang dimanfaatkan untuk melaksanakan

tupoksi.

c. Rumus/Cara Perhitungan Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Capaian Indikator ini pada tahun 2015 sejumlah 24 unit, dari target kinerja sebanyak

24 unit. Prosentase pencapaian target indikator ini sebesar 100%.

e. Perbandingan Target dan Realisasi Capaian Indikator

Indikator alat kesehatan untuk mendukung target indikator dari Ditjen P2P yaitu

sebanyak 24 unit. Perbandingan antara target dan capaian indikator ini dapat dilihat

pada grafik berikut ini:

Grafik 3.14. Target dan Realisasi Indikator Jumlah alat kesehatan Tahun 2015

Target Realisasi

24 24

X = Jumlah alat kesehatan yang diadakan dengan sumber dana

dari BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 54: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

50

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah alat kesehatan untuk mendukung indikator Ditjen P2P yaitu

Prosentase satker UPT yang memiliki alat kesehatan penunjang tupoksi sebesar

69%. Target nasional (RAP Ditjen P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015

sebanyak 50%. Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 24 unit.

g. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Penyebab keberhasilan pencapaian indikator ini adalah :

1) Sarana prasarana yang memadai

2) Pendanaan yang cukup

3) Perencanaan pengadaan yang baik

4) Kerjasama antar bagian dan bidang

5) Sudah terbentuknya Unit Layanan Pengadaan di BBTKLPP Banjarbaru

6) Pembinaan dari Ditjen P2P

h. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tercapainya kinerja indikator ini didukung oleh perencanaan yang cukup baik dan

tim ULP yang kompeten (bersertifikat).

i. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

B/BTKLPP sebagai center of exellent serta dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsi B/BTKLPP yang tertuang dalam motto kerja kaji, uji dan solusi.

j. Upaya yang Dilakukan Untuk Mencapai Target Indikator:

1) Menyusun usulan alat/ barang yang akan dibeli pada awal tahun

2) Melakukan lelang segera setelah semua persyaratan lengkap

3) Konsultasi ke LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah) dan ke ULP Kemenkes RI

4) Meningkatkan kompetensi dengan mengirim pelatihan PBJ setiap tahun

k. Masalah Yang Dihadapi

1) Calon penyedia/peserta lelang tidak memenuhi syarat

2) Jumlah Peserta lelang kurang dari yang dipersyaratkan

3) Barang yang akan dilakukan pengadaan discontinue.

4) Tahun 2015 ada tambahan anggaran dari efisiensi perjalanan dinas yang turun di

pertengahan tahun.

Page 55: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

51

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

l. Pemecahan Masalah

1) Meningkatkan koordinasi internal

2) Berkonsultasi ke ULP Kemenkes dan LKPP secara rutin

3) Peningkatan kompetensi SDM di bidang pengadaan secara continue.

12. JUMLAH PENGUJIAN LABORATORIUM

a. Pengertian

Pengujian laboratorium adalah merupakan analisis biokimia dan media lingkungan

terhadap media lingkungan akibat dari penyakit / pencemaran lingkungan.

Pemeriksaan/uji laboratorium dilakukan untuk menunjang diagnosa penyakit / faktor

risiko lingkungan.

b. Definisi Operasional

Jumlah pemeriksaan/pengujian laboratorium adalah jumlah sampel yang telah diuji

oleh laboratorium BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan parameter yang diminta selama

1 tahun. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menghitung seluruh jumlah sampel

yang diselesaikan/diuji oleh laboratorium baik sampel kimia air, kimia fisika gas dan

sampel biologi.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Indikator ini telah tercapai sebanyak 100,46%. Target indikator ini sebesar 7.000

sampel, capaian sebesar 7.032 sampel. Sampel tersebut berasal dari instalasi

laboratorium kimia air sejumlah 3.122 sampel, dari instalasi laboratorium Kimia Fisika

Gas sejumlah 3.443 sampel dan instalasi laboratorium Biologi sejumlah 467 sampel.

Capaian jumlah pengujian laboratorium BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.22. Capaian Jumlah Pengujian Laboratorium Tahun 2015

Asal Sampel Instalasi Laboratorium

Kimia Air Instalasi Laboratorium

Kimia Fisika Gas Instalasi Laboratorium

Biologi

Sampel swasta 2.491 1.164 263 Sampel Program 631 2.279 204 J u m l a h 3.122 3.443 467

X = Jumlah sampel yang telah dilakukan pengujian oleh laboratorium

BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 56: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

52

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Capaian Indikator Tahun 2015

Indikator jumlah pengujian laboratorium ini telah tercapai sebanyak 100,46%. Target

indikator ini sebesar 7.000 sampel, capaian sebesar 7.032 sampel. Perbandingan

antara target dan capaian indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.15. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Pengujian Laboratorium Tahun 2015

f. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Pengujian Laboratorium Tahun 2011 s/d 2015 Capaian indikator jumlah pengujian laboratorium pada tahun 2011 sebanyak 6.793

sampel, tahun 2012 sebanyak 7.586 sampel, tahun 2013 sebanyak 9.200 sampel,

tahun 2014 sebanyak 8.628 sampel dan tahun 2015 capaian sebanyak 7.032

sampel. Penurunan sampel pada tahun 2015 disebabkan karena laboratorium

BBTKLPP Banjarbaru lebih mengutamakan pengujian Perbandingan realisasi

capaian indikator ini dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.16. Perbandingan Jumlah Pengujian Laboratorium Tahun 2011 s/d 2015

g. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja

Ditjen P2P Indikator satker jumlah pengujian laboratorium untuk mendukung indikator Ditjen

P2P yaitu prosentase sertifikat/hasil uji pemeriksaan laboratorium dan kalibrasi

sebesar 100% dari jumlah sampel uji. Target nasional (RAP Ditjen P2P) untuk

7000

7032

6950

7000

7050

Target Realisasi

0

2000

4000

6000

8000

10000

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

67937586

92008628

7032

Page 57: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

53

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 100%. Capaian dari BBTKLPP

Banjarbaru sebanyak 100,46%.

h. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Faktor penyebab keberhasilan dalam pencapaian indikator ini adalah :

1) Laboratorium penguji sudah terakreditasi oleh KAN

2) Laboratorium BBTKLPP Banjarbaru sudah teregistrasi kompetensinya sebagai

laboratorium lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

3) Tarif jasa pengujian laboratorium lebih murah dibanding laboratorium daerah.

4) SDM yang kompeten

5) Sarana prasarana yang memadai

6) Pendanaan yang cukup

7) Jejaring dan kemitraan antar laboratorium daerah yang terjalin harmonis.

i. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Meskipun secara rasio antara jumlah sampel yang harus diuji dengan ketersediaan

jumlah SDM tidak sebanding, tetapi pengujian sampel tetap dapat dilaksanakan

secara maksimal. Hal ini karena komitmen yang baik dari personil laboratorium,

pembinaan dari pimpinan serta dukungan dari bagian dan bidang.

j. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Akreditasi laboratorium BBTKLPP Banjarbaru oleh Komite Akreditasi Nasional

dengan sertifikat Nomor LP-479-IDN dan sertifikat registrasi kompetensi laboratorium

lingkungan dengan nomor 00065/LPJ/LABLING-1/LRK/KLH dan sebagai

laboratorium jejaring penyakit (re)emerging.

k. Upaya yang Dilakukan Untuk Pencapaian Indikator

1) Melakukan Pemeriksaan Sampel

Melakukan pengujian terhadap sampel pasif dan aktif yang masuk ke

laboratorium, baik sampel program maupun sampel yang berasal dari pelanggan

sesuai parameter yang diminta.

2) Melakukan Operasional Laboratorium

Kegiatan operasional laboratorium meliputi implementasi sistem mutu, melakukan

kalibrasi peralatan, pengadaan media dan reagensia, pengadaan alat

laboratorium, pengadaan peralatan penunjang, dan pemeliharaan IPAL

Page 58: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

54

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

3) Melakukan Jejaring kemitraan

Jejaring kemitraan ini berupa kunjungan ke laboratorium yang ada daerah-daerah

guna sharing kemampuan laboratorium di daerah serta mensosialisasikan

kemampuan laboratorium BBTKLPP Banjarbaru.

l. Masalah yang dihadapi

1) Jumlah personil laboratorium yang tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah

sampel yang masuk sehingga beban kerja terlalu tinggi yang mengakibatkan

penyelesaian sampel lama.

2) Kompetitor laboratorium penguji didaerah yang terakreditasi semakin banyak.

m. Pemecahan Masalah

1) Peningkatan kompetensi SDM

2) Penambahan personil laboratorium.

3) Pengadaan reagensia dimulai diawal tahun

4) Memperkuat jejaring kerja dengan lintas sektor dan lintas program.

13. JUMLAH DOKUMEN DATA DAN INFORMASI

a. Pengertian

Dokumen data dan informasi yang dihitung dalam indikator ini adalah dokumen

terkait dengan pengumpulan data dan informasi kegiatan. Kegiatan yang

menghasilkan dokumen data dan informasi diantaranya : penyusunan profil dan

penyusunan buletin.

b. Definisi Operasional

Dokumen data dan informasi adalah dokumen yang dihasilkan melalui kegiatan

pengumpulan data dan informasi kegiatan, penyusunan media informasi/publikasi,

penyusunan profil.

c. Rumus/Cara Perhitungan Cara perhitungan :

X = Jumlah dokumen data dan informasi yang disusun BBTKLPP

Banjarbaru pada tahun 2015

Page 59: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

55

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

d. Capaian Indikator

Indikator ini telah tercapai sebanyak 100%. Target indikator ini sebesar 5 dokumen,

capaian sebesar 5 dokumen. Capaian jumlah dokumen data dan informasi BBTKLPP

Banjarbaru tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.23. Capaian Jumlah Dokumen Data dan Informasi Tahun 2015

No Nama Dokumen Jumlah 1. Buletin 4 dokumen 2. Laporan profil 1 dokumen

J u m l a h 5 dokumen

e. Perbandingan Target dan Realisasi Capaian Indikator

Indikator jumlah ini telah tercapai sebanyak 100%. Target indikator ini sebesar 5

dokumen, capaian sebesar 5 dokumen. Perbandingan antara target dan capaian

indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.17. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Dokumen Data dan Informasi Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah dokumen data dan informasi untuk mendukung indikator

Ditjen P2P yaitu prosentase satker program P2P yang menerapkan manajemen

pengelolaan data dan informasi sebesar 100 %. Target nasional (RAP Ditjen P2P)

untuk indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 50%. Capaian dari BBTKLPP

Banjarbaru sebanyak 5 dokumen.

g. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Penyebab keberhasilan dalam pencapaian indikator ini adalah :

1) Pendanaan yang cukup

2) Sarana prasarana yang memadai

3) Pembinaan dari Ditjen P2P

4) Kerjasama internal (antar bidang/bagian) yang terjalin harmonis.

Target Realisasi

5 5

Page 60: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

56

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

h. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penerbitan buletin “PEdaTI” pertriwulan dan penyusunan profil BBTKLPP Banjarbaru

terlaksana dengan kerjasama antar bidang dan bagian.

i. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Adanya undang-undang keterbukaan informasi publik yang menjadi salah satu

indikator dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)

yang transparan dan akuntabel.

j. Upaya yang Dilakukan Untuk Pencapaian Indikator

1) Menyusun format laporan profil yang disebarkan ke bidang/bagian

2) Memberikan batas waktu pengumpulan laporan profil bidang/bidang

3) Mengkompilasi laporan profil dari bidang/bagian

4) Mendesain tampilan bahan informasi dari bidang untuk dicetak sebagai buletin

k. Masalah Yang Dihadapi

Penyelesaian laporan kegiatan dari bidang agak lambat karena padatnya jadwal

kegiatan bidang.

l. Pemecahan Masalah

Kerjasama antar bidang lebih ditingkatkan terutama kesamaan pemahaman

pentingnya penyebaran informasi dari hasil kegiatan yang telah dilakukan.

14. JUMLAH LAPORAN KEUANGAN

a. Pengertian

Dokumen laporan keuangan yang dihitung dalam indikator ini adalah dokumen

perencanaan dan anggaran, dokumen evaluasi dan pelaporan, dokumen laporan

keuangan tingkat satker, laporan keuangan tingkat wilayah dan laporan kinerja.

b. Definisi Operasional

Dokumen perencanaan dan anggaran adalah dokumen yang terkait dengan

pengumpulan, penyusunan, pembahasan, pendampingan penyusunan anggaran.

Dokumen evaluasi dan pelaporan adalah dokumen yang dihasilkan melalui

pemantauan pelaksanaan kegiatan, laporan kemajuan dan evaluasi pelaksanaan

kegiatan dan laporan tahunan.

Page 61: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

57

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Dokumen laporan keuangan adalah dokumen terkait dengan pengumpulan,

penyusunan dan pembahasan terhadap hasil evaluasi dan laporan kegiatan

keuangan.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Indikator ini telah tercapai sebanyak 100%. Target indikator ini sebesar 26 dokumen,

capaian sebesar 26 dokumen. Dokumen tersebut berupa dokumen perencanaan dan

anggaran sebanyak 3 dokumen, dokumen evaluasi dan pelaporan sebanyak 5

dokumen, laporan kinerja dan hasil reviu laporan kinerja sebanyak 2 dokumen, serta

laporan keuangan berjumlah 16 dokumen. Capaian jumlah laporan keuangan

BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.24. Capaian Jumlah Laporan Keuangan Tahun 2015

No Nama Dokumen Jumlah 1. Dokumen perencanaan dan anggaran 3 dokumen 2. Dokumen evaluasi dan pelaporan Laporan PP 39 4 dokumen Laporan tahunan 1 dokumen

3. Dokumen laporan keuangan Laporan keuangan tingkat satker 12 dokumen

Laporan keuangan tingkat wilayah 2 dokumen

Rekonsiliasi dengan eselon I 2 dokumen

4. Dokumen laporan kinerja Laporan kinerja 1 dokumen

Laporan hasil reviu laporan kinerja 1 dokumen J u m l a h 26 dokumen

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Capaian Indikator

Indikator jumlah laporan keuangan ini telah tercapai sebanyak 100%. Target indikator

ini sebesar 26 dokumen, capaian sebesar 26 dokumen. Perbandingan antara target

dan capaian indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

X = Jumlah laporan keuangan yang disusun BBTKLPP Banjarbaru

pada tahun 2015

Page 62: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

58

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Grafik 3.18. Target dan Realisasi Indikator Jumlah laporan keuangan Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah laporan keuangan untuk mendukung indikator Ditjen P2P

yaitu prosentase satker yang menyusun laporan keuangan yang tepat wakytu dan

taat dengan aturan keuangan negara yang berlaku sebesar 100%. Target nasional

(RAP Ditjen P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 100%.

Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 100%.

g. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Penyebab keberhasilan dalam pencapaian indikator ini adalah :

1) Pendanaan yang cukup

2) Sarana prasarana yang memadai

3) Kerjasama internal (antar bidang/bagian) yang terjalin harmonis.

4) Pembinaan dari Diten P2P

h. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Kewajiban penyusunan laporan keuangan untuk disampaikan kepada unit eselon 1.

Penyusunan Laporan ini mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan No

233/PMK.05/2011 tentang Sistem dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

Kewajiban pengisian e- monev DJA setiap bulan untuk disampaikan kepada Dirjen

Anggaran. Kewajiban pengisian e-monev Bappenas per triwulan untuk disampaikan

kepada Badan Perencanaan Nasiional.

a. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran dilakukan setiap tahun sesuai

undangan dari eselon 1. Laporan e-monev DJA disusun bulanan dan e-monev

Bapenas sesuai PP 39 disusun pertriwulan. Laporan keuangan tingkat satker dan

Target Realisasi

26 26

Page 63: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

59

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

wilayah disusun setiap semesteran. Laporan kinerja disusun setiap akhir tahun.

Indikator ini tercapai atas kerjasama yang baik antar bagian dan bidang.

j. Upaya yang dilakukan untuk pencapaian indikator

1) Menyusun outline/format TOR sesuai format terbaru diserahkan ke bidang/bagian

2) Menyusun format exel untuk RAB disebarkan ke bagian/bidang

3) Melakukan rapat internal dengan bidang/bagian untuk menyepakati batas waktu

pengumpulan usulan perencanaan beserta seluruh data dukung.

4) Menyusun outline/format laporan kinerja

5) Menyusun outline/format laporan tahunan

6) Menyusun outline/format laporan PP 39 dan e-monev

7) Memberikan deadline batas waktu pengumpulan laptah, laporan kinerja, PP 39

dan e-monev.

8) Melakukan entry data SPM.

9) Melakukan rekonsiliasi ke KPPN setiap bulan

10) Melakukan koordinasi dengan pihak eselon 1

11) Menghadiri pertemuan terkait dengan kegiatan penyusunan laporan keuangan.

k. Masalah yang dihadapi

1) Terbatasnya SDM di bagian Tata Usaha sehingga terjadi tugas rangkap

2) Gudang penyimpanan barang persediaan belum memadai

l. Pemecahan Masalah

1) Penambahan SDM

2) Penambahan ruangan untuk gudang persediaan

15. JUMLAH LAPORAN TARGET DAN PAGU PNBP

a. Pengertian

Dokumen laporan target dan pagu PNBP yang dihitung dalam indikator ini adalah

laporan bulanan penerimaan PNBP sebanyak 12 dokumen, proposal target dan pagu

PNBP sebanyak 1 dokumen dan laporan tahunan penerimaan PNBP sebanyak 1

dokumen.

b. Definisi Operasional

PNBP adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah semua penerimaan yang

diterima negara dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian

Page 64: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

60

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

pemerintah atas laba badan usaha milik negara, serta penerimaan negara bukan

pajak lainnya. Jenis dan tarif yang dipungut BBTKLPP Banjarbaru sesuai jenis dan

tarif yang tercantum dalam peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2013 tentang

Jenis dan tarif PNBP yang berlaku pada Kementerian Kesehatan.

Target PNBP ditetapkan pada tahun sebelumnya dengan mempertimbangkan trend

penerimaan PNBP pada beberapa tahun terakhir.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Indikator ini telah tercapai 100%. Target indikator ini sebesar 14 dokumen, capaian

sebesar 14 dokumen. Capaian indikator ini terdiri dari laporan bulanan sebanyak 12

dokumen, laporan proposal PNBP 1 dokumen dan laporan 1 dokumen. Capaian

jumlah laporan target dan pagu BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.25. Capaian Jumlah Laporan Target dan Pagu BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2015

No Nama Dokumen Jumlah 1. Laporan bulanan penerimaan PNBP 12 dokumen

2. Proposal target dan pagu 1 dokumen 3. Laporan tahunan penerimaan PNBP 1 dokumen

J u m l a h 14 dokumen

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Capaian Indikator

Indikator jumlah pengujian laboratorium ini telah tercapai sebanyak 100%. Target

indikator ini sebesar 12 dokumen, capaian sebesar 12 dokumen. Perbandingan

antara target dan capaian indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.19. Target dan Realisasi Indikator Jumlah laporan target dan pagu Tahun 2015

Target Realisasi

14 14

X = Jumlah laporan target dan pagu PNBP yang disusun BBTKLPP

Banjarbaru pada tahun 2015

Page 65: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

61

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah laporan target dan pagu untuk mendukung indikator Ditjen

P2P yaitu prosentase satker yang menyusun laporan realisasi penggunaan PNBP

yang sesuai dengan aturan yang berlaku sebesar 100%. Target nasional (RAP Ditjen

P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 100%. Capaian dari

BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 100%.

g. Analisis Faktor Pendukung Pencapaian Indikator

Faktor yang mendukung pencapaian indikator ini adalah: pendanaan yang cukup,

sarana-prasarana penunjang kegiatan berupa peralatan laboratorium yang memadai,

SDM yang mendukung kegiatan, pembinaan dari Ditjen P2P, kemitraan dengan

lintas sektor dan lintas program.

h. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Diterapkannya tarif atas jasa pelayanan yang diberikan oleh B/BTKLPP sesuai PP

Nomor 21 tahun 2013 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan

Pajak yang berlaku pada Kementerian Kesehatan.

i. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penyusunan dokumen laporan penerimaan PNBP dilakukan setiap bulan dan akhir

tahun, proposal target dan pagu PNBP disusun setiap tahun untuk disampaikan ke

eselon 1. Indikator ini tercapai atas kerjasama yang baik antar bagian dan bidang.

j. Upaya yang dilakukan untuk pencapaian indikator

1) Konsutasi teknis ke Ditjen P2P

2) Menyusun laporan tepat waktu

3) Menghadiri pertemuan penyusunan target PNBP yang diselenggarakan oleh

Ditjen P2P maupun Biro Keuangan Kementerian Kesehatan.

k. Masalah yang dihadapi

1) Pembayaran tarif jasa uji dari pelanggan via bank tidak disertai nama pelanggan.

2) Pelanggan yang melakukan pembayaran tarif jasa uji via bank tidak

menginformasikan ke BBTKLPP Banjarbaru

3) Setoran via bank tidak dilakukan pada saat jam kerja sehingga penyetoran ke

aplikasi SIMPONI tertunda lain hari.

Page 66: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

62

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

l. Pemecahan Masalah

1) Menjalin kerjasama yang baik dengan pihak bank persepsi.

2) Mensosialisasikan ke pelanggan cara pembayaran tarif jasa uji via bank persepsi.

16. JUMLAH LAYANAN KERUMAHTANGGAAN DAN PENGELOLAAN BMN

a. Pengertian

Dokumen layanan kerumahtanggan dan pengelolaan BMN yang dihitung dalam

indikator ini adalah jumlah laporan aset negara (BMN) dan jumlah layanan

perkantoran yang dilakukan dalam 1 tahun.

Yang termasuk dalam layanan perkantoran meliputi pembayaran gaji dan tunjangan,

penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan kantor termasuk didalamnya

kebutuhan sehari-hari perkantoran (biaya satpam, prmubakti dan sopir), langganan

daya dan jasa, pemeliharaan kantor serta pemeliharaan terkait operasional kantor.

b. Definisi Operasional

Jumlah layanan kerumahtanggaan adalah jumlah kegiatan kerumahtanggan yang

dilakukan untuk mendukung kelancaran operasional kantor.

Dokumen pengelolaan BMN bertujuan menyusun laporan BMN tingkat satker yang

akuntabel, tepat waktu, teratur dan paripurna sebagai hasil dari kegiatan

penatausahaan, pengelolaan dan laporan aset negara sesuai peraturan BMN.

Laporan aset negara adalah dokumen terkait dengan pengumpulan, penyusunan

dan pembahasan terhadap hasil evaluasi dan laporan aset negara.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Indikator ini telah tercapai sebanyak 100%. Target indikator ini sebesar 12 bulan

capaian sebesar 12 bulan.

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Capaian Indikator

Indikator jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN ini telah tercapai

sebanyak 100%. Target indikator ini sebesar 12 bulan, capaian sebesar 12 bulan.

X = Jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN yang

dilakukan oleh BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 67: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

63

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Perbandingan antara target dan capaian indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut

ini:

Grafik 3.20. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Layanan Kerumahtanggaan

dan Pengelolaan BMN Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN untuk

mendukung indikator Ditjen P2P yaitu prosentase layanan kerumahtanggaan dan

pengelolaan BMN dan ULP sebesar 100%. Target nasional (RAP Ditjen P2P) untuk

indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 100%. Capaian dari BBTKLPP

Banjarbaru sebanyak 12 bulan.

g. Analisis Penyebab Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Penyebab keberhasilan pencapaian indikator ini adalah: pendanaan yang cukup,

sarana-prasarana penunjang yang memadai, SDM yang mendukung kegiatan, serta

pembinaan dari Ditjen P2P.

h. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Kewajiban penyusunan laporan Barang Milik Negara untuk disampaikan kepada unit

eselon 1. Penyusunan Laporan ini mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan No

233/PMK.05/2011 tentang Sistem dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, serta

Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara No S-2/KN/2014 hal tindak lanjut

monitoring dan evaluasi penyusutan BMN dan Penyusunan Laporan Barang

Pengguna Tahunan tahun 2013.

Target Realisasi

12 12

Page 68: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

64

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

i. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penyusunan dokumen laporan BMN dilakukan setiap bulan, setiap semester dan

tahunan untuk disampaikan ke eselon 1. Indikator ini tercapai atas kerjasama yang

baik antar bagian dan bidang.

j. Upaya yang dilakukan untuk pencapaian indikator

1) Melakukan entry data BMN hasil pengadaan (pembelian) maupun droping pusat.

2) Melakukan koordinasi dengan pihak eselon 1 terkait dengan kelengkapan

dokumen barang yang dikirim dari pusat.

3) Mengusulkan status penggunaan BMN yang dikelola oleh BBTKLPP Banjarbaru

4) Menghadiri pertemuan terkait dengan kegiatan penyusunan laporan BMN.

k. Masalah yang dihadapi

1) Barang yang dikirim dari pusat belum disertai dengan dokumen yang lengkap

2) Terlambatnya ADK barang droping yang dikirim dari pusat

l. Pemecahan Masalah

1) Berkoordinasi dengan pusat (pihak droping alat)

2) Penambahan SDM

3) Penambahan ruangan untuk gudang persediaan

17. JUMLAH LAYANAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

a. Pengertian

Jumlah layanan administrasi kepegawaian dihitung dari jumlah layanan administrasi

kepegawaian yang dilakukan dalam 1 tahun. Untuk mencapai output ini dilakukan

konsultasi administrasi jabatan fungsional dan kepegawaian. Kegiatan ini

menghasilkan dokumen kepegawaian.

b. Definisi Operasional

Dokumen kepegawaian adalah dokumen yang dihasilkan melalui pelaksanaan

perencanaan/evaluasi pegawai, pegelolaan administrasi pegawai, penataan jabatan,

pembinaan pegawai serta kegiatan lain yang berhubungan dengan pegawai.

Page 69: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

65

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Indikator ini telah tercapai sebanyak 100%. Target indikator ini sebesar 4 dokumen,

capaian sebesar 4 dokumen. Capaian jumlah layanan administrasi kepegawaian

BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.26. Capaian Jumlah Layanan Administrasi Kepegawaian Tahun 2015

No Nama Dokumen Jumlah 1. Dokumen e-PUPNS 1 dokumen 2. Dokumen e-formasi 1 dokumen 3. Laporan ABK online 1 dokumen 4. Laporan kenaikan pangkat 1 dokumen

J u m l a h 4 dokumen

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Capaian Indikator

Indikator jumlah layanan administrasi kepegawaian ini telah tercapai sebanyak

100%. Target indikator ini sebesar, capaian sebesar. Perbandingan antara target dan

capaian indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.21. Target dan Realisasi Indikator Jumlah layanan

Administrasi Kepegawaian Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator satker jumlah layanan administrasi kepegawaian untuk mendukung

indikator Ditjen P2P yaitu prosentase layanan administrasi kepegawaian sebesar

100%. Target nasional (RAP Ditjen P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015

sebanyak 100%. Capaian dari BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 100%.

Target Realisasi

4 4

X = Jumlah layanan administrasi kepegawaian yang dilakukan

oleh BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 70: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

66

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

g. Analisis Penyebab Pencapaian Kinerja

Penyebab pencapaian indikator ini adalah: pendanaan yang cukup, sarana-

prasarana penunjang yang memadai, SDM yang mendukung kegiatan, serta

pembinaan dari Ditjen P2P.

h. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

Adanya perubahan Organisasi di Kementerian Kesehatan No 64 tahun 2015 tentang

Sistem Organisasi Tata Kerja Kementerian Kesehatan diperlukan analisis jabatan

untuk penataan kepegawaian, penataan ketatalaksanaan dan penataan pendidikan

dan pelatihan.

i. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penyusunan dokumen e-PUPNS dilakukan sesuai kebutuhan. Penyusunan e-formasi

dan ABK seyogianya dilakukan setiap tahun. Kenaikan pangkat dilakukan 2 kali

periode tergantung masa kenaikan pangkat masing-masing pegawai. Semua

dokumen ini disampaikan ke eselon 1. Indikator ini tercapai atas kerjasama yang baik

antar bagian dan bidang.

j. Upaya yang dilakukan untuk pencapaian indikator

1) Melakukan konsultasi dengan kepegawaian Ditjen P2P

2) Menghadiri pertemuan terkait dengan kegiatan kepegawaian baik yang dilakukan

oleh bagian kepegawaian Ditjen P2P maupun Biro Kepegawaian.

3) Melakukan layanan administrasi kepegawaian dengan segera.

k. Masalah yang dihadapi

1) Belum ada SDM khusus jabatan fungsional umum analis kepegawaian

2) Pengelola kepegawaian saat ini dirangkap oleh petugas penyusun laporan

keuangan.

l. Pemecahan Masalah

1) Penambahan SDM

2) Berkonsultasi dengan eselon 1 secara kontinyu

Page 71: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

67

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

18. JUMLAH FASILITAS PENDUKUNG PERKANTORAN

a. Pengertian

Jumlah fasilitas pendukung perkantoran adalah output yang digunakan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan sarana kelengkapan gedung perkantoran yang memadai dan

layak berupa peralatan elektronik/nonelektronik untuk pengadaan fasilitas kantor.

Perhitungan output ini berdasarkan jumlah unit peralatan dan fasilitas perkantoran

yang diadakan.

b. Definisi Operasional

Perangkat pengolah data dan komunikasi adalah jumlah paket pengadaan perangkat

pengolah data dan komunikasi yang diadakan dalam waktu 1 tahun

Jumlah paket peralatan dan fasilitas kantor adalah Jumlah paket peralatan dan

fasilitas kantor yang diadakan dalam periode 1 tahun.

Jumlah fasilitas pendukung perkantoran yang dihitung dalam indikator ini meliputi

jumlah perangkat pengolah data dan komunikasi sebanyak 3 unit dan jumlah

peralatan dan fasilitas perkantoran sebanyak 14 unit.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Indikator ini telah tercapai sebanyak 100%. Target indikator ini sebesar 17 unit,

capaian sebesar 17 unit. Capaian jumlah fasilitas pendukung perkantoran tahun

2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.27. Capaian Jumlah Fasilitas Pendukung Perkantoran Tahun 2015

No Nama Alat Jumlah 1. Pengadaan perangkat pengolah data 3 unit 2. Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran 14 unit

J u m l a h 17 unit

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Capaian Indikator

Indikator jumlah fasilitas pendukung perkantoran ini telah tercapai sebanyak 100%.

Target indikator ini sebesar 17 unit, capaian sebesar 17 unit. Perbandingan antara

target dan capaian indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

X = Jumlah Fasilitas Pendukung Perkantoran yang diadakan dengan

sumber dana dari BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

Page 72: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

68

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Grafik 3.22. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Fasilitas Pendukung Perkantoran

Tahun 2015

f. Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja

Direktorat Jenderal P2P Indikator satuan kerja jumlah fasilitas pendukung perkantoran untuk mendukung

indikator Direktorat Jenderal P2P yaitu prosentase satuan kerja UPT yang memiliki

fasilitas pendukung perkantoran sebesar 69%. Target nasional (RAP Direktorat

Jenderal P2P) untuk indikator tersebut pada tahun 2015 sebanyak 50%. Capaian

dari BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 17 unit.

g. Analisis Penyebab Pencapaian Kinerja

Penyebab pencapaian indikator ini adalah: pendanaan yang cukup, sarana-

prasarana penunjang yang memadai, SDM yang mendukung kegiatan, serta

pembinaan dari Direktorat Jenderal P2P.

h. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan

Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP) di BBTKLPP Banjarbaru, kegiatan

memperlancar pengadaan.

i. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Pengadaan perangkat pengolah data dan pengadaan peralatan dan fasilitas kantor

direncanakan sesuai kebutuhan organisasi. Indikator ini tercapai atas kerjasama

yang baik antar bagian dan bidang.

j. Upaya yang dilakukan untuk pencapaian Indikator

1) Menyusun usulan alat/ barang yang akan dibeli pada awal tahun

2) Melakukan pembelian segera

0

5

10

15

20

Target Realisasi

17 17

Page 73: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

69

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

3) Konsultasi ke LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah) dan ke ULP Kemenkes RI

4) Meningkatkan kompetensi dengan mengirim pelatihan PBJ setiap tahun

19. JUMLAH SDM YANG DILATIH

a. Pengertian

SDM yang dilatih adalah SDM yang dilakukan peningkatan kapasitas/

kemampuannya melalui pendidikan dan pelatihan selama 1 tahun.

b. Definisi Operasional

Jumlah SDM yang dilatih baik internal atau eksternal yang mengikuti

pendidikan/pelatihan/magang di instansi lain dalam waktu 1 tahun.

c. Rumus/cara perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Indikator ini telah tercapai sebanyak 127,17%. Target indikator ini sebesar 92 orang,

capaian sebesar 117 orang. Capaian jumlah SDM yang dilatih tahun 2015 dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.28. Capaian Jumlah SDM yang dilatih Tahun 2015

No Pelatihan Jumlah 1. Pelatihan pengolahan limbah 2 orang 2. In house trainning ISO SNI 17025 20 orang 3. Pelatihan petugas pengambil contoh

lingkungan 5 orang

4. Pelatihan audit internal laboratorium 1 orang 5. Pelatihan quality management system 1 orang 6. Pelatihan PROPER 1 orang 7. Pelatihan OHSAS 18001:2007 (sistem

menejemen K3 1 orang

8. On the job training entomologi 1 orang 9. On the job training mikrobiologi 1 orang

10. On the job training plankton bentos 1 orang 11. On the job training ARKL 3 orang 12. Diklat dasar-dasar AMDAL dan diklat

pemantauan kabut asap 2 orang

13. Pelaporan pemantauan lingkungan 2 orang 14. On the job training ADKL 3 orang 15. In house training penyusunan ABK online

tahap 1 tanggal 24 Agustus 2015 21 orang

X = Jumlah SDM yang dilatih ke instansi penyelenggara pelatihan

baik swasta maupun pemerintah.

Page 74: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

70

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

No Pelatihan Jumlah 16. In house training penyusunan ABK online

tahap 2 tanggal 21 September 2015 45 orang

17. Pelatihan bendahara 1 orang 18. Pelatihan barang dan jasa 1 orang 21. Diklat pra jabatan CPNS 4 orang

T O T A L 117 orang

e. Perbandingan Target Dan Realisasi Capaian Indikator

Indikator jumlah pengujian laboratorium ini telah tercapai sebanyak 127,17%. Target

indikator ini sebesar 92 orang, capaian sebesar 117 orang. Perbandingan antara

target dan capaian indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.23. Target dan Realisasi Indikator Jumlah SDM yang dilatih Tahun 2015

f. Analisis Penyebab Pencapaian Kinerja

Penyebab pencapaian indikator ini adalah: pendanaan yang cukup, sarana-

prasarana penunjang yang memadai, SDM yang solid, serta pembinaan dari Ditjen

P2P

g. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan

Adanya perubahan Organisasi di Kementerian Kesehatan No 64 tahun 2015 tentang

Sistem Organisasi Tata Kerja Kementerian Kesehatan diperlukan analisis jabatan

untuk penataan kepegawaian, penataan ketatalaksanaan dan penataan pendidikan

dan pelatihan.

h. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Kegiatan pelatihan dilakukan berdasarkan kebutuhan organisasi. Indikator ini

tercapai atas kerjasama yang baik antar bagian dan bidang.

i. Upaya yang dilakukan untuk pencapaian Indikator

1) Menyusun kebutuhan jenis pelatihan

2) Menyusun rencana pelatihan beserta rencana anggaran

3) Bekerjasama dengan penyelenggara pelatihan

0

20

40

60

80

100

120

Target Realisasi

92117

Page 75: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

71

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

4) Bekerjasama dengan BBTKLPP lain yang lebih kompeten sebagai tempat on the

job training.

5) Melakukan peningkatan kapasitas pegawai dalam rangka penyusunan ABK online

secara swadaya karena anggaran perjalanan dinas untuk narasumber in house

training di effisiensi.

j. Masalah yang dihadapi

1) Beberapa pelatihan teknis batal dilaksanakan penyelenggara karena minimnya

peserta.

2) Penyelenggaraan pelatihan yang berhubungan dengan dukungan manajemen

seperti perencanaan, penyusunan laporan kinerja, arsiparis, retensi arsip, sangat

sedikit diselenggarakan, padahal pelatihan ini sangat dibutuhkan.

3) Anggaran perjalanan dinas narasumber in house training terkena effisiensi.

k. Pemecahan Masalah

1) Melakukan revisi POK untuk mengganti dengan jenis pelatihan lain.

2) Melaksanakan in house training ABK online secara swadaya dengan narasumber

internal BBTKLPP Banjarbaru.

B. REALISASI ANGGARAN

Pagu dan realisasi anggaran masing-masing indikator dapat dilihat pada grafik berikut

ini:

Tabel 3.29. Pagu dan Realisasi Anggaran Masing-Masing Indikator

No Indikator Kinerja Pagu Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) Prosentase

1. Jumlah SKD-KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan

396.372.000 237.563.033 59,93

2. Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang

978.684.000 826.625.569 84,46

3. Jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung

113.208.000 71.963.500 63,57

4. Jumlah kajian pengendalian penyakit tidak menular

294.166.000 217.926.386 74,08

5. Jumlah kajian kualitas air minum 435.812.000 330.502.725 75,84

6. Jumlah kajian sanitasi TTU 347.333.000 248.019.200

71,41

7. Jumlah kajian sanitasi TPM 151.203.000 123.209.800 81,49

8. Jumlah kajian penyehatan lingkungan

29.826.000 0 0

9. Jumlah TTG penyehatan lingkungan 114.716.000 88.501.314 77,15

10. Jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang

3.101.000 901.250 29,06

11. Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi

1.203.623.000 1.095.350.000 91,00

Page 76: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

72

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

No Indikator Kinerja Pagu Anggaran (Rp.)

Realisasi (Rp.) Prosentase

12. Jumlah pengujian laboratorium 2.724.719.000 2.171.850.595 79,71

13. Jumlah dokumen data dan informasi 92.935.000 90.011.300 96,85

14. Jumlah laporan keuangan 364.512.000 319.015.900 87,52

15. Jumlah laporan target dan pagu PNBP

180.620.000 114.251.500 63,26

16. Jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN

5.954.291.000 5.132.427.551 86,28

17. Jumlah layanan administrasi kepegawaian

96.750.000 82.015.854 84,77

18. Jumlah fasilitas pendukung perkantoran

207.036.000 202.920.000 98,01

19. Jumlah SDM yang dilatih 396.988.000 259.016.200 65,25

C. SUMBER DAYA

1. Sumber Daya Manusia

Jumlah SDM BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015 sebanyak 72 orang. Jumlah

tersebut diklasifikasikan berdasarkan jabatan, kelompok umur, golongan, pendidikan

dan jenjang jabatan fungsional.

i. Jabatan

Berdasarkan kelompok jabatan, dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Jabatan Struktural

2. Jabatan Fungsional Umum (JFU)

3. Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)

Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan Jabatan Tahun 2015 dapat dilihat

pada grafik 3.11. berikut ini:

Grafik.3.20. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan Jabatan Tahun 2015

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa pegawai BBTKLPP Banjarbaru sebanyak 13

pejabat struktural, 33 orang dengan jabatan fungsional tertentu dan 26 orang dengan

jabatan fungsional umum.

13

2633

Struktural

JFT

JFU

Page 77: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

73

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

1) Jabatan Struktural

Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab,

wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu

satuan organisasi. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan Jabatan Struktural

Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik.3.21. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Jabatan Struktural

Tahun 2015

2) Jabatan Fungsional Umum (JFU)

Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka

menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai

tujuan organisasi. Dari 69 orang pegawai BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

sebanyak 31 orang Jabatan Fungsional Umum (JFU). Data pegawai BBTKLPP

Banjarbaru berdasarkan Jenis Jabatan Umum (JFU) Tahun 2015 dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel.3.30. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan

Jenis Jabatan Fungsional Umum (JFU) Tahun 2015

Jenis Jabatan Fungsional Umum (JFU) Jumlah

Bagian Tata Usaha Penyusun Laporan 5 Perencana 1 Penata Laporan Keuangan 3 Bendahara 2 Verifikator Keuangan 1 Arsiparis 2 Pengadaan Barang dan Jasa 2

Bidang Surveilans Epidemiologi Epidemiolog 4 Epidemiolog Pemula 1

Bidang ADKL Sanitarian 2

1

48 Esselon 2

Esselon 3

Esselon 4

Page 78: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

74

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Jenis Jabatan Fungsional Umum (JFU) Jumlah Bidang PTL

Pengadministrasian Umum 1 Pranata Laboratorium Kesehatan 5 Sanitarian 1 Pranata Laboratorium KesehatanPemula 3

TOTAL 31

3) Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)

Jabatan Fungsional Tertentu adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan

organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau

keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan kenaikan pangkatnya disyaratkan

dengan angka kredit.

i. JFT Epidemiolog Kesehatan

Berdasarkan jenjangnya, JFT Epidemiolog Kesehatan di BBTKLPP Banjarbaru

terdiri dari : 3 orang Epidemolog Kesehatan Muda dan 1 orang Epidemiolog

Kesehatan Pelaksana Lanjutan. Adapun data tersebut bisa dilihat pada grafik

berikut:

Grafik.3.22. Data Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan

Berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2015

ii. JFT Entomolog Kesehatan

JFT Entomolog Kesehatan di BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015 hanya ada 1

orang dengan jenjang jabatan sebagai Entomolog Kesehatan Pertama. Data

tersebut bisa dilihat pada grafik berikut:

Grafik.3.23. Data Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan Tahun 2015

1

3

Epidkespelakslanjutan

Epidkesmuda

1 Entokespertama

Page 79: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

75

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

iii. JFT Sanitarian

Berdasarkan jenjangnya, JFT Sanitaran di BBTKLPP Banjarbaru terdiri dari : 1

orang Sanitarian Muda, 2 orang Sanitarian Pertama, 3 orang Sanitarian Penyelia,

1 orang Sanitarian Pelaksana Lanjutan dan 1 Orang Sanitarian Pelaksana.

Adapun data tersebut bisa dilihat pada grafik berikut:

Grafik.3.24. Data Jabatan Fungsional Sanitarian Berdasarkan

Jenjang Jabatan Tahun 2015

iv. JFT Pranata Laboratorium Kesehatan

Berdasarkan jenjangnya, JFT Pranata Laboratorium Kesehatan di BBTKLPP

Banjarbaru terdiri dari : 2 orang Pranata Labkes Muda, 1 orang Pranata Labkes

Pertama, 5 Orang Pranata Labkes Pelaksana Lanjutan dan 3 orang Pranata

Labkes pelaksana. Adapun data tersebut bisa dilihat pada grafik berikut:

Grafik.3.25. Data Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan

berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2015

v. Kelompok Umur

Berdasarkan kelompok umur pegawai BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015,

kelompok tertinggi pada kelompok umur 23-27 tahun sebanyak 6 orang, 28-32 tahun

sebanyak 14, kelompok umur 33-37 tahun sebanyak 15 orang, kelompok umur 38-42

1

2

3

1 1

SanitarianMudaSanitarianPertamaSanitarianPenyeliaSanit PelaklanjtnSanit Pelaks

21

5

3

Pranata labksmd

Pranata Labkspertm

Pranata LabksPlks Lanj

Pranata Labksplks

Page 80: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

76

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

tahun sebanyak 16 orang, kelompok umur 43-49 tahun sebanyak 15 orang,

kelompok umur 50-56 tahun sebanyak 5 orang dan pada kelompok umur >56 tahun

sebanyak 1 orang. Untuk lebih jelasnya, data pegawai BBTKLPP Banjarbaru

berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik.3.26. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan

Kelompok Umur Tahun 2015

vi. Golongan

Dilihat dari golongan, pegawai BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015, golongan

tertinggi IV c sebanyak 1 orang, golongan IV a sebanyak 6 orang, golongan III d

sebanyak 9 orang, golongan III c sebanyak 16 orang, golongan III b sebanyak 13

orang, pada golongan III a sebanyak 13 orang, golongan II d sebanyak 5 orang,

golongan II c sebanyak 7 orang, golongan II b sebanyak 1 orang dan golongan II a

sebanyak 1 orang. Data pegawai BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan golongan dapat

dilihat pada grafik berikut:

Grafik.3.27. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan Golongan Tahun 2015

6

14

15 16 15

5

1

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Umur 23-27Umur 28-32Umur 33-37Umur 38-42Umur 43-49Umur 50-56 Umur > 56

0

5

10

15

20

IIa IIb IIc IId IIIa IIIb IIIc IIId IVa IVc

1 1

75

13 1316

9

6

1

Page 81: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

77

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

vii. Pendidikan

Berdasarkan jenjang pendidikan, pegawai BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015,

jenjang pendidikan tertinggi pasca sarjana sebanyak 13 orang dan jenjang

pendidikan terendah SLTA sebanyak 2 orang. Untuk lebih jelasnya, data pegawai

tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik.3.28. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan Pendidikan Tahun 2015

viii. Jenis Kelamin

Dilihat dari Jenis kelamin, pegawai BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2015

didominasi oleh perempuan sebanyak 45 orang dan laki-laki sebanyak 27 orang.

Data tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik.3.29. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru

berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015

2. Sumber Daya Anggaran

Sumber daya anggaran yang dikelola oleh BBTKLPP Banjarbaru setiap tahun

mengalami peningkatan. Peningkatan anggaran ini berguna dalam rangka mencapai

13

34

1

21

1 2

0

5

10

15

20

25

30

35

40

S2 S1 D4 D3 D1 SLTA

27

45

Laki-laki

Perempuan

Page 82: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

78

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

target kinerja instansi. Pagu dan realisasi anggaran tahun 2015 dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.30. Pagu dan Realisasi Anggaran BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2015

No Indikator Kinerja Pagu Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) Prosentase

1. Jumlah SKD dan KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan

396.372.000 237.563.033 59,93

2. Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang

978.684.000 826.625.569 84,46

3. Jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung

113.208.000 71.963.500 63,57

4. Jumlah kajian pengendalian penyakit tidak menular

294.166.000 217.926.386 74,08

5. Jumlah kajian kualitas air minum 430.122.000 330.502.725 75,84

6. Jumlah kajian sanitasi TTU 347.333.000 248.019.200

71,41

7. Jumlah kajian sanitasi TPM 151.203.000 123.209.800 81,49

8. Jumlah kajian penyehatan lingkungan

29.826.000 0 0

9. Jumlah TTG penyehatan lingkungan 114.716.000 88.501.314 77,15

10. Jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang

3.101.000 901.250 29,06

11. Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi

1.203.623.000 1.095.350.000 91,00

12. Jumlah pengujian laboratorium 2.724.719.000 2.171.850.595 79,71

13. Jumlah dokumen data dan informasi 92.935.000 90.011.300 96,85

14. Jumlah laporan keuangan 364.512.000 319.015.900 87,52

15. Jumlah laporan target dan pagu PNBP

180.620.000 114.251.500 63,26

16. Jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN

5.954.291.000 5.132.427.551 86,28

17. Jumlah layanan administrasi kepegawaian

96.750.000 82.015.854 84,77

18. Jumlah fasilitas pendukung perkantoran

207.036.000 202.920.000 98,01

19. Jumlah SDM yang dilatih 396.988.000 259.016.200 65,25

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana di BBTKLPP Banjarbaru dikelompokkan atas peralatan, sarana

gedung dan prasarana lainnya.Kegiatan ini dikelola oleh Bagian Tata uusaha

BBTKLPP Banjarbaru yang digunakan oleh bidang-bidang dan instalasi. Gedung

terletak di Komplek Kesehatan Jl. Mistar Cokrokusumo No 2 A Banjarbaru,

Kalimantan Selatan. Posisi neraca Barang Milik Negara per 31 Desember 2015

senilai Rp.28.601.768.106,-. Adapun rincian BMN tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 83: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

79

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Tabel 3.23. Barang Milik Negara BBTKLPP Banjarbaru tahun 2014 dan tahun 2015

Kelompok Barang

2014 2015

Posisi Posisi

Awal Akhir Awal Akhir

Ekstrakomptabel 76.074.600 73.119.000 73.119.000 73.119.000

Intrakomptabel 23.757.298.311 25.982.255.563 25.982.255.563 28.528.649.106

Gabungan 23.833.372.911 26.055.374.563 26.055.374.563 28.601.768.106

Page 84: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

80

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

BAB IV PENUTUP

Secara umum BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015 telah mampu mencapai target yang

ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dari 19 indikator yang ditetapkan, 13

indikator tercapai target, 3 indikator tercapai melampaui target dan 3 indikator belum

mencapai target.

Tiga indikator yang melebihi target yaitu jumlah pengujian laboratorium sebesar

100,46%, jumlah kajian kualitas air minum 102,63% dan jumlah SDM yang dibina sebesar

127,17%.

Tiga indikator yang belum tercapai adalah jumlah SKD dan KLB, bencana dan

kondisi matra di wilayah layanan sebesar 73,33 %, jumlah kajian pengendalian penyakit

bersumber binatang sebesar 93,55 % dan jumlah kajian pengendalian penyakit menular

langsung sebesar 75 %. Belum tercapainya ketiga indicator ini dikarenakan kejadian luar

biasa kabut asap dampak kebakaran lahan dan hutan di wilayah layanan serta adanya

kebijakan refocusing pemanfaatan anggaran.

Faktor-faktor yang mendukung capaian kinerja diantaranya: anggaran yang cukup,

bimbingan dan arahan dari Ditjen P2P, peningkatan kemampuan laboratorium, kerjasama

yang baik di internal BBTKLPP Banjarbaru, sarana-prasarana yang memadai, SDM yang

menguasai dalam bidang surveilans epidemiologi, wilayah layanan dengan local spesifik

berupa wilayah berlahan gambut sehingga mempermudah rancang bangun

model/teknologi.

Meskipun secara umum capaian kinerja tahun 2015 telah memenuhi target, namun

selama pelaksanaan banyak kendala/hambatan yang ditemukan. Hambatan/kendala

tersebut adalah : kondisi wilayah layanan yang luas dengan kondisi terpencil sulit dijangkau

menyebabkan sulitnya penanggulangan KLB < 24 jam, jumlah SDM yang kurang, sehingga

banyak yang rangkap tugas, kemampuan SDM dalam hal rancang bangun TTG masih

terbatas terutama untuk TTG pengendalian penyakit, kemampuan pemeriksaan spesimen

yang terbatas sehingga kesulitan bila terjadi KLB penyakit diluar kemampuan laboratorium

BBTKLPP Banjarbaru, jejaring dan kemitraan dengan daerah belum maksimal, Komitmen

masyarakat di wilayah penempatan alat pengolahan air bersih masih kurang sehingga

umur pemakaian alat pengolah air tidak bertahan lama, produk TTG mirip dengan produk

program kementerian lain seperti PU juga program pemerintah PNPM Mandiri sehingga

kurang menarik masyarakat.

Page 85: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

81

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2015

Adapun langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi

kendala/permasalahan: meningkatkan jejaring kerja dengan lintas sektor dan lintas

program, peningkatan kemampuan pemeriksaan specimen/biomarker, meningkatkan

sarana dan prasarana laboratorium, meningkatkan kemampuan SDM baik melalui pelatihan

atau kesempatan tugas belajar, mengusulkan formasi kebutuhan tenaga sesuai dengan

kualifikasi yang dibutuhkan.

Page 86: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Drs Sri Wahyudhi, M.Kes Jabatan : Kepala BBTKLPP Banjarbaru Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA Nama : dr. H.Mohamad Subuh, MPPM Jabatan : Direktur Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan RI Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Pihak pertama bejanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Banjarbaru, Januari 2015 Direktur Jenderal PP dan PL Kepala BBTKLPP Banjarbaru Kementerian Kesehatan RI dr.H.Mohamad Subuh, MPPM Drs. Sri Wahyudhi, M. Kes NIP. 196201191989021001 NIP. 195603301978091001

Page 87: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BBTKLPP BANJARBARU

No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1.

Meningkatnya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

Jumlah kejadian SKD dan KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan

30 dokumen

Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang

31 dokumen

Jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung 4 dokumen

Jumlah kajian pengendalian penyakit tidak menular 9 dokumen

Jumlah kajian kualitas air minum 38 dokumen

Jumlah kajian sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU) 18 dokumen

Jumlah kajian sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM) 8 dokumen

Jumlah kajian penyehatan lingkungan 6 dokumen

Jumlah TTG penyehatan lingkungan 4 unit

Jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang 1 unit

Jumlah alat kesehatan 24 unit

Jumlah pengujian laboratorium 7.000 sampel

Jumlah dokumen data dan informasi 5 dokumen

Jumlah laporan keuangan 26 dokumen

Jumlah laporan target dan pagu PNBP 14 dokumen

Jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN 12 bulan

Jumlah layanan administrasi kepegawaian 4 dokumen

Jumlah fasilitas pendukung perkantoran 17 unit

Jumlah SDM yang dilatih 92 orang

Page 88: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

Kegiatan Anggaran

1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra Rp. 396.372.000,- 2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Rp. 978.684.000,- 3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung Rp. 113.208.000,- 4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp. 294.166.000,- 5. Pengendalian Penyehatan Lingkungan Rp. 4.111.575.000,- 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Rp. 8.186.200.000,-

pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Banjarbaru, Januari 2015 Direktur Jenderal PP dan PL Kepala BBTKLPP Banjarbaru Kementerian Kesehatan RI

dr.H.Mohamad Subuh, MPPM Drs. Sri Wahyudhi, M. Kes

NIP. 196201191989021001 NIP. 195603301978091001

Page 89: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

Lampiran 2

Perhitungan Capaian Kinerja Tahun 2015

Sasaran

Indikator Kinerja

Target

Realisasi

Persentase

Meningkatnya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

Jumlah SKD dan KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan

30 Dokumen

22 Dokumen 73,33

Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang

31 Dokumen 29 Dokumen 93,55

Jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung 4 Dokumen 3 Dokumen 75,00 Jumlah kajian pengendalian penyakit tidak menular 9 Dokumen 9 Dokumen 100,00 Jumlah kajian kualitas air minum 38 Dokumen 39 Dokumen 102,63 Jumlah kajian sanitasi TTU 18 Dokumen 18 Dokumen 100,00 Jumlah kajian sanitasi TPM 8 Dokumen 8 Dokumen 100,00 Jumlah kajian penyehatan lingkungan 6 Dokumen 6 Dokumen 100,00

Jumlah TTG penyehatan lingkungan 4 Unit

4 Unit

100,00 Jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang 1 Unit 1 Unit 100,00 Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi 24 Unit 24 Unit 100,00 Jumlah pengujian laboratorium 7.000 Sampel 7.032 Sampel 100,46 Jumlah dokumen data dan informasi 5 Dokumen 5 Dokumen 100,00 Jumlah laporan keuangan 26 Dokumen 26 Dokumen 100,00 Jumlah laporan target dan pagu PNBP 14 Dokumen 14 Dokumen 100,00 Jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN

12 bulan 12 bulan 100,00

Jumlah Layanan administrasi kepegawaian 4 Dokumen 4 Dokumen 100,00 Jumlah fasilitas pendukung perkantoran 17 Unit 17 Unit 100,00 Jumlah SDM yang dilatih 92 Orang 117 orang 127,17

Page 90: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular

Lampiran 3

Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015

No Indikator Kinerja Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Prosentase

1. Jumlah SKD-KLB, bencana dan kondisi matra di wilayah layanan 396.372.000 237.563.033 59,93

2. Jumlah kajian pengendalian penyakit bersumber binatang 978.684.000 826.625.569 84,46

3. Jumlah kajian pengendalian penyakit menular langsung 113.208.000 71.963.500 63,57

4. Jumlah kajian pengendalian penyakit tidak menular 294.166.000 217.926.386 74,08

5. Jumlah kajian kualitas air minum 435.812.000 330.502.725 75,84

6. Jumlah kajian sanitasi TTU 347.333.000 248.019.200

71,41

7. Jumlah kajian sanitasi TPM 151.203.000 123.209.800 81,49

8. Jumlah kajian penyehatan lingkungan 29.826.000 0 0

9. Jumlah TTG penyehatan lingkungan 114.716.000 88.501.314 77,15

10. Jumlah TTG pengendalian penyakit bersumber binatang 3.101.000 901.250 29,06

11. Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi 1.203.623.000 1.095.350.000 91,00

12. Jumlah pengujian laboratorium 2.724.719.000 2.171.850.595 79,71

13. Jumlah dokumen data dan informasi 92.935.000 90.011.300 96,85

14. Jumlah laporan keuangan 364.512.000 319.015.900 87,52

15. Jumlah laporan target dan pagu PNBP 180.620.000 114.251.500 63,26

16. Jumlah layanan kerumahtanggaan dan pengelolaan BMN 5.954.291.000 5.132.427.551 86,28

17. Jumlah layanan administrasi kepegawaian 96.750.000 82.015.854 84,77

18. Jumlah fasilitas pendukung perkantoran 207.036.000 202.920.000 98,01

19. Jumlah SDM yang dilatih 396.988.000 259.016.200 65,25

Page 91: LAPORAN KINERJA - · PDF file... kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun pengendalian ... dan pengelolaan BMN 12 Bulan 12 ... Jumlah Kajian pengendalian penyakit tidak menular