Kewaspadaan Universal 2014
-
Upload
amrulludin-ardhiyanto -
Category
Documents
-
view
35 -
download
4
description
Transcript of Kewaspadaan Universal 2014
KEWASPADAAN UNIVERSAL
DALAM PELAYANAN DARAH
Yuyun SM Soedarmono
1
PENDAHULUAN
• WHA 63.12, 2010 : Blood Products are Life-Saving
Medicines
• Produk darah meliputi darah dan komponennya sertaproduk plasma
• Pengolahan produk darah harus memenuhi Standar• Pengolahan produk darah harus memenuhi StandarGood Manufacturing Practice (GMP)
• GMP semata-mata bertujuan untuk jaminankeamanan produk
• Keamanan produk darah dimulai dari higiene petugaspelaksana pelayanan darah
2
PENGERTIAN
• Kewaspadaan Universal (KU) dalam pelayanan
darah:
– Tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh
seluruh tenaga pelayanan darah untukseluruh tenaga pelayanan darah untuk
mengurangi risiko penyebaran infeksi dan
didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan
tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit,
baik berasal dari donor, pasien maupun petugas
kesehatan.
3
MENGAPA KEWASPADAAN UNIVERSAL
DIPERLUKAN DI DALAM PELAYANAN DARAH ?
• Darah merupakan media penularan ageninfeksius baik terhadap pasien maupunpetugas
• Agen infeksius eksternal• Agen infeksius eksternal
– Flora kulit dari donor maupun petugas
• Agen infeksius internal
– Infeksi pada donor (virus atau bakteri)
– Virus: HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, CMV, EBV, WV, dll
4
Sumber bakteri
Endogenous
OsteomyelitisStaphylococcus
GigiStaphylococcus sp.Streptococcus viridansSerratia liquefaciens
5
StaphylococcusS. cholerasuis Usus
Yersinia enterocoliticaSalmonella sp.Campylobacter sp.
POLA PENDEKATAN KU
I. KU Terkait dengan manusia:
a. Administrative Control
b. Standard Precautions
c. Alat Pelindung
d. Pencegahan dirumahd. Pencegahan dirumah
II. KU Terkait dengan ruangan kerja
III. KU Terkait dengan peralatan
IV. KU Terkait dengan sistim dan prosedur
6
PENGENDALIAN SECARA
ADMINISTRATIF
• Pendidikan
Mengembangkan sistem pendidikan tindakanpencegahan infeksi kepada donor dan petugas danmenekankan bahwa mereka turut bertanggung jawabdalam keamanan produk darahdalam keamanan produk darah
• Pengawasan atas ketaatan donor dan petugasterhadap tindakan pencegahan dan adanyaperbaikan langsung
7
STANDARD PRECAUTIONS (1)
• Terkait petugas:– Cuci tangan dengan menggunakan antiseptik setelah
menangani donor atau setelah berhubungan dengan sampel
darah dan reagensia
– Kenakan sarung tangan saat menangani donor
– Pakai sarung tangan bila mungkin akan ada hubungan– Pakai sarung tangan bila mungkin akan ada hubungan
dengan sampel atau peralatan yang terkontaminasi dan saat
menangani peralatan habis pakai
– Pakai masker dan kacamata pelindung bila mungkin ada
percikan darah/plasma
– Kesehatan karyawan dan darah yang terinfeksi bakteri
patogen
8
7 LANGKAH CARA CUCI TANGAN YANG BENAR
9
MENGENAKAN JAS LAB DAN SARUNG TANGAN YANG BENAR
Rambut terikat
Jas Lab terbuka di belakang
Lengan Jas Lab panjang dan berkaret
Seharusnya sarung tangan menutupi Jas Lab, seperti pada gambar 2
10
Gambar 1 Gambar 2
• Gunakan mouthpieces, ressucitation bags atau peralatan
ventilasi lain sebagai alternatif mulut ke mulut.
• Dilarang makan, minum dan merokok di dalam
laboratorium
• Rambut panjang harus diikat atau ditutupi
• Dilarang menyisir rambut atau memakai kosmetik di• Dilarang menyisir rambut atau memakai kosmetik di
dalam laboratorium
• Dilarang menyentuh mukosa, mata, hidung pada saat
memakai sarung tangan
11
STANDARD PRECAUTIONS (2)• Terkait donor:
– Donor diminta cuci kedua lengan sebelum donor
– Area yang akan ditusuk bebas luka atau lesi kulit
12
PERBANDINGAN BEBERAPA METODA
HIGIENE LENGAN
• Pengaruh cuci lengan thd pengurangan
bakteri :
– Sabun biasa 1 log10
13
– Medicated soap 2.5 log10
– Hand rub 4 log10
STANDARD PRECAUTIONS (3)
• Terkait proses:
– Tangani dan buang jarum suntik dan alat tajam lain
secara aman; yang sekali pakai tidak boleh dipakai
ulang
– Bersihkan dan disinfeksikan tumpahan cairan– Bersihkan dan disinfeksikan tumpahan cairan
tubuh dengan bahan yang cocok
– Patuhi standar untuk disinfeksi dan sterilisasi alat
medis
– Tangani semua bahan yang tercemar dengan
cairan tubuh sesuai dengan prosedur
14
• Pemisahan limbah sesuai jenisnya dan buang limbah
sesuai prosedur– Limbah padat terkontaminasi darah dibuang di kantong plastik kuning
– Limbah padat tidak terkontaminasi dibuang di kantong plastik hitam
– Limbah benda tajam atau jarum dibuang ke kontainer yang berwarna
kuning tahan tusuk dan tahan air
• Jangan pernah menutup kembali jarum bekas pakai
atau memanipulasinya dengan kedua tangan.atau memanipulasinya dengan kedua tangan.
• Jangan pernah membengkokkan atau mematahkan
jarum
• Semua kegiatan memiliki SOP yang updated
15
ALAT PELINDUNG
• Sarung tangan
• Jas Laboratorium
• Masker atau pelindung muka, untuk
menghindari percikan darahmenghindari percikan darah
• Kacamata
• Sepatu tertutup
16
PENCEGAHAN DI RUMAH
• Ganti baju dan mandi sesegera mungkin sesampainya
di rumah
• Merawat luka dengan baik
• Menutup luka dengan baik (jika diperlukan gunakan
penutup luka ganda)penutup luka ganda)
• Menjaga kebersihan di rumah.
• Bila baju tercemar lebih baik dicuci dengan pemutih
dulu (larutan klorin 0,5%) dengan memakai sarung
tangan, kemudian dapat dicuci dengan sabun seperti
biasa
17
KU TERKAIT DENGAN RUANGAN KERJA
• Harus rapi dan bersih
• Harus dipisahkan antara daerah kotor dan bersih
• Dilarang menaruh barang yang tidak diperlukan di atas meja danbangku
• Permukaan meja kerja harus selalu diberi desinfektans sebelum dansesudah bekerjasesudah bekerja
• Laboratorium hanya boleh dimasuki petugas laboratorium,pengunjung ditemui diluar laboratorium
• Tumpahan darah harus segera didekontaminasi
• Alat /wadah kaca hanya dipakai bila tidak ada yang dari plastik
• Pegangan pintu, telpon yang ada di laboratorium harus diberidesinfektans secara teratur
• Harus tersedia alat P3K
• Setiap kecelakaan kerja harus dilaporkan
18
Marina Ancol, 2012 19
RUANGAN LAB YANG BERSIH DAN TERTATA RAPI
20
GMP: FURNITURE LAB TIDAK BOLEH DARI BAHAN KAYU
SETIAP LEMARI DAN LACI HARUS BERIDENTITAS
KU TERKAIT DENGAN PERALATAN
• Pengelolaan alat kesehatan terhadap sarana
dan prasarana laboratorium yaitu
a) dekontaminasi,
b) pencucian alat,b) pencucian alat,
c) penyimpanan alat dan
d) pengelolaan benda tajam.
21
DEKONTAMINASI
� Adalah menghilangkan mikroorganisme patogen dan
kotoran sehingga aman untuk pengelolaan selanjutnya.
� Sebagai langkah pertama pengelolaan limbah yang tidak
dimusnahkan dengan cara insinerasi yaitu sebelum
dikubur dilakukan dekontaminasi dahulu.
� Dijumpai berbagai macam desinfektan tetapi yang paling� Dijumpai berbagai macam desinfektan tetapi yang paling
sering adalah Klorin 0,5% atau 0,05% sesuai intensitas
pencemarannya.
� Klorin bersifat korosif terhadap logam sehingga
konsentrasi dan waktu yang dianjurkan merupakan hal
yang harus ditaati
22
PENCUCIAN ALAT
• Setelah dekontaminasi dilakukan pencucian alat.
• Peralatan yang sudah dicuci dibilas dan dikeringkan.
• Alat yang dipakai untuk penyadapan dan
pengambilan sampel untuk pemeriksaan Hb dan
golongan darah harus steril dan disposible.golongan darah harus steril dan disposible.
• Alat lain seperti handsealer, plasma ekstraktor, pean
dll termasuk risiko rendah terhadap infeksi karena
tidak menyentuh lapisan kulit atau mukosa, sehingga
hanya perlu desinfeksi.
23
PENYINPANAN ALAT
• Penyimpanan yang baik sama pentingnya
dengan proses desinfeksi atau sterilisasi. Alat
seperti pean, handsealer tidak perlu disimpan
terbungkus tetapi harus disimpan pada terbungkus tetapi harus disimpan pada
tempat tertutup, dan dalam keadaan kering.
24
PENGELOLAAN BENDA TAJAM
• Sesedikit mungkin menggunakan alat yang
mudah pecah
• Tidak menutup jarum kembali
25
PENUTUP
• Produk darah adalah obat penting, sehingga
pengelolaannya harus memenuhi standar GMP
• Higiene merupakan kunci keamanan produk darah
• Kewaspadaan universal meliputi pengelolaan higiene
dan kemanan terkait dengan petugas dan donor, dan kemanan terkait dengan petugas dan donor,
ruangan lab, perlengkapan dan bahan habis pakai
• Kesadaran dan komiten atas perannya dalam
mengamankan produk darah pada semua pelaku
pelayanan darah dan donor adalah penting
26
Referensi :
– Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah, 2007
– Buku Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di
Pelayanan Kesehatan, 2010
27