LAPORAN KINERJA INSTASI PEMERINTAH 2018...Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Serta...

Email: [email protected]

Website: www.pa-morotai.go.id

Tel: 0924-2623536

Jln Tugu Nusantara, Tobelo

PENGADILAN

LAPORAN KINERJA

INSTASI PEMERINTAH

2018

AGAMA MOROTAI

PENGADILAN AGAMA MOROTAI DI TOBELO Jl. Tugu Nusantara, Desa Gosoma, Tobelo, 97762. Telp 0924-2623536 Fax -

E-Mail : [email protected] ; Website : www.pa-morotai.go.id

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah-

Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

2017 dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi kewajiban

Pengadilan Agama Morotai yang harus dibuat pada setiap akhir

tahun.

Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur

dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Serta Permenpan Nomor 53 tahun 2014

tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 ini sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja.

Laporan ini adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Morotai

Tahun 2017 untuk Kementerian/Lembaga (LKjIP di lingkungan Pemerintah Pusat), yang

berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja tugas pokok dan fungsi dalam

rangka pencapaian visi, misi dan 7 sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh

Pengadilan Agama Morotai tahun 2017 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan

Pengadilan Agama Morotai tahun 2017.

Kami telah berusaha menyusun laporan secara baik dan sempurna, tetapi kami

juga menyadari Laporan ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran

kami harapkan dari semua pihak guna menyempurnakan laporan yang akan datang.

Mudah-mudahan Laporan Kegiatan ini ada guna dan bermanfaat khususnya bagi

perbaikan kinerja Pegawai Pengadilan Agama Morotai ditahun yang akan datang dalam

rangka pelaksaan tugas dan fungsi Peradilan Agama serta bermanfaat bagi semua pihak

terkait.

Tobelo, 12 Februari 2018

Ketua Pengadilan Agama Morotai

Drs. H. Marsono, MH. NIP. 196312311998031014

mailto:[email protected]

http://www.pa-morotai.go.id/



ii

EKSEKUTIF SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)

Pengadilan Agama sebagai salah satu Kekuasaan Kehakiman sudah tidak dapat

diragukan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24 ayat (2) Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang telah diamandemen.

Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Agama harus selalu

berusaha untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsip-prinsip peradilan yang

sederhana, cepat, biaya ringan, adil, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja maka

dibangun suatu sistem aplikasi pada segala bidang, agar dapat memberikan gambaran

mendalam mengenai kondisi pengelolaan kinerja organisai di satuan kerja Pengadilan

Agama Morotai

Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas tersebut

disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Morotai.

Seluruh Program Kerja Pengadilan Agama Morotai disusun berdasarkan sasaran

dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi Birokrasi dan

Renstra 2015-2019 Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Secara umum, Pengadilan Agama Morotai telah menetapkan 7 (tujuh) sasaran

strategis yang akan dicapai dalam tahun 2017. Ketujuh sasaran strategis tersebut

selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 15 indikator kinerja dan 15 target

kinerja.

tingkat realisasi terhadap pencapaian target kinerja pada Pengadilan Agama

Morotai pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :





iii

SASARAN STRATEGIS 1

Meningkatnya Penyelesaian Perkara

URAIAN TARGET REALISASI Capaian%

1. Prosentase sisa perkara yang diselesaiakan 100 % 100 % 100

2. Prosentase perkara yang diselesaikan 95 %

92.50 %

97.37

3. Prosentase penurunan sisa perkara 100 % 70.59 % 70.59

Rata–rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis I 89.32

SASARAN STRATEGIS 2

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara


1. Prosentase berkas yang deregister, siap sidang

dan distribusikan ke Majelis 100 % 98.62 % 98.62

2. Prosentase penyampaian putusan tepat waktu.

100 %

100 %

100

3. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan peninjauan kembali yang disampaikan secara lengkap

100 %

100 %

100

4. Prosentase penerbitan akta cerai 100 %

82.54 %

82.54

Rata–rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis II 95.29

SASARAN STRATEGIS 3

Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi


1. Prosentase mediasi yang berhasil 100 % 0.00% 0

Rata–rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis III 0





iv

SASARAN STRATEGIS 4

Peningkatan Aksebilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (accses to justice)


1. Prosentase perkara prodeo yang diselesaiakan 100 % 100 % 100

2. Prosentase perkara sidang keliling yang diselesaikan

100 %

115 %

115

Rata–rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis IV

107.50

SASARAN STRATEGIS 5

Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan


1. Prosentase permohonan eksekusi atau putusan

perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap

yang ditindak lanjuti

100 % 0.00 % 0

Rata–rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis V 0

SASARAN STRATEGIS 6

Meningkatnya Kualitas Pengawasan


1. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindak

lanjuti 100 % 100 % 100

2. Prosentase temuan hasil pemeriksaan eksternal

dan internal yang ditindak lanjuti 100 % 100 % 100

Rata–rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis VI 100





v

SASARAN STRATEGIS 7

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)


1. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis

yudisial 100 % 133.33 % 133.33

2. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis non

yudisial 100 % 100 % 100

Rata–rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis VII 116.67

Rata–rata Capaian Kinerja Keseluruhan 72.77

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi, melebihi target

dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum

mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2018.





vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

EXECUTIVE SUMMARY (IKTISAR EKSEKUTIF) iii

DAFTAR ISI : v

BAB I : PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 2

C. MANDAT DAN PERAN STRATEGIS 12

D. SISTEMATIKA LAPORAN 14

BAB II : PERENCANAAN KINERJA 16

A. RENCANA STRATEGIS 16

B. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DAN

KONTRAK KINERJA 19

C. PENETAPAN / PERJANJIAN KINERJA 22

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA 24

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 24

B. REALISASI ANGGARAN

38

BAB IV : PENUTUP 45

A. KESIMPULAN 45

B. SARAN – SARAN 46

C. PENUTUP 46

LAMPIRAN :





SUBBAG PERENCANAAN, TI DAN PELAPORAN 1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa “Kekuasaan

kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang

berada di bawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan

Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara,

dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”.

Dengan dicantumkannya Peradilan Agama dalam konstitusi tersebut sudah

tidak dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Agama di Republik Indonesia

sebagai salah satu Badan Kekuasaan Kehakiman.

Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar tersebut,

lahirlah Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman

dimana dalam pasal 13 ayat (1) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa

orgasinasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya

berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, dan sejak saat itu Peradilan Agama

berada dalam satu atap dalam lingkungan kekuasaan Mahkamah Agung.

Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan Agama yaitu

dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimana ditegaskan

kembali tentang pembinaan tehnis peradilan, organisasi, administrasi dan finansial

Pengadilan Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang tidak kalah

pentingnya yaitu ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama yaitu dapat

mengadili perkara Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari’ah.

Untuk adanya pengaturan yang lebih konprehensif terutama tentang

pengaturan pengawasan hakim dan sebagainya maka undang-undang nomor 4

tahun 2004 teleh diganti dengan undang-undang nomor 48 tahun 2009.

Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7 tahun 1989

telah diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undang-undang nomor 50 tahun

2009 yang dimaksudkan untuk memperkuat prinsip dasar dalam penyelenggaraan

kekuasaan kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian peradilan dan prinsip

kebebasan hakim dapat berjalan paralel dengan prinsip integritas dan akuntabilitas

hakim.

Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip

pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya

akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan






pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya.

Laporan Kinerja ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban

Pengadilan Agama Morotai selama melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun

2016 dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi Mahkamah Agung, selain

untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, laporan kinerja tersebut juga merupakan

amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016, tentang pelaporan keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu,

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya akuntabilitas kinerja

pada setiap instansi pemerintah.

B. KEDUDUKAN, TUGAS FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI

1. KEDUDUKAN PERADILAN AGAMA

Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat

pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana

dimaksud dalam Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan

Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama

dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai

Pengadilan Negara Tertinggi.

Pengadilan Agama Morotai merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi

Agama Maluku Utara. Pengadilan Agama Morotai terletak di Jl. Tugu Nusantara,

Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara yang wilayah kerjanya meliputi 2 (dua)

Kabupaten yaitu Halmahera Utara dan Kepulauan Morotai.

2. TUGAS POKOK

Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq,

shadaqah dan ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-

undang nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama.

3. FUNGSI

Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut, Pengadilan

Agama mempunyai fungsi sebagai berikut :






a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi

perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi;

b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan

paninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;

c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di

lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali

biaya perkara);

d. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam

pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana

diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang

Peradilan Agama;

e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian

harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam

yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal

107 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

f. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan

pertimbangan hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan

terhadap advokat/penasehat hukum dan sebagainya;

g. Memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada

tahun hijriyah.

Disamping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada para

pencari keadilan, di Pengadilan Agama Morotai, maka dalam melaksanakan

tugasnya berpedoman pada Standart Operasional Prosedur (SOP), yang telah

didiskusikan oleh bagian yang terkait dengan analisa beban kerja yang tertuang

dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Morotai Nomor : W29-

A4/28/OT.01.3/I/2017 tanggal 09 Januari 2017 sebegai implementasi dari Undang-

undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain

sebagai berikut :

1. Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja ;

2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil kerja

dari setiap posisi ;

3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi

untuk mengambil keputusan ;

4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tangung

jawab tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya ;

5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi ;

6. Profesionalisme personel peradilan dalam melaksanakan tugas dan tangung

jawab utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistem-sistem yang






dibangun .

Kondisi-kondisi tersebut di atas secara bertahap akan membawa organisasi

menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi

salah satu tujuan Reformasi Birokrasi.

Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) tersebut, telah diatur Standar

Operasional Prosedur tentang :

1. Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama ;

2. Pencatatan/Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS ;

3. Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo) ;

4. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli ;

5. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli, melalui Kementerian

Luar Negeri, Media Massa dan Delegasi ;

6. Tata persidangan ;

7. Penyelesaian perkara melalui mediasi ;

8. Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim ;

9. Penyampaian Salinan Putusan ;

10. Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan dan atau Akta Cerai oleh pihak

berperkara;

11. Pengembalian Sisa Panjar Biaya Perkara ;

12. Proses pemberkasan perkara dan minutasi ;

13. Publikasi putusan ;

14. Pengarsipan berkas perkara ;

15. Sita Jaminan, Sita Eksekusi, Eksekusi Riil dan Eksekusi Lelang ;

16. Permohonan Banding ;

17. Permohonan Perkara Kasasi ;

18. Permohonan Perkara Peninjauan Kembali ;

19. Penanganan Pengaduan Masyarakat ;

20. Pelayanan Legalisasi Produk Pengadilan Agama

21. Pengelolaan Umum

22. Pengeloalaan Keuangan

23. Penyusunan Perencanaan

24. Pengelolaan Teknologi Informasi

25. Pelaksanaan Kepegawaian

Selain tugas pokok dan fungsinya tersebut diatas, Pengadilan Agama Morotai

mempunyai wilayah yuridiksi sebagai berikut :






Wilayah Yuridiksi

Wilayah yuridiksi Pengadilan Agama Morotai meliputi seluruh wilayah

Kabupaten Halmahera Utara yang terdiri dari 17 (Tujuh Belas) Kecamatan dengan

197 (Seratus Sembilan Puluh Tujuh) Desa, yaitu :

NO KECAMATAN DESA

1 TOBELO GAMSUNGI

KUMO

GURA

KAKARA A

WARI

MKCM

RAWAJAYA

GOSOMA

TAGALAYA

WARI INO

2 TOBELO SELATAN LELEOTO

PACA

TOBE

KUPA KUPA

TOMAHALU

EFI EFI

GAMHOKU

TALAGA PACA

LEMAH INO

KUPA KUPA SELATAN

KAKARA B

TIOUA

PALE

3 TOBELO BARAT KUSURI

SUKAMAJU

TOGOLIUA

BIRINOA

WANGONGIRA

UPT TOGOLIUA

4 TOBELO TIMUR KATANA

GONGA

METI

MAWEA

TODOKUIHA

YARO

5 TOBELO TENGAH KALIUPA

UPA

PITU

LINA INO

KALIPITU

W K O

MAHIA

WOSIA






TANJUNG NIARA

6 TOBELO UTARA GORUA SELATAN

GORUA

GORUA UTARA

POPILO

POPILO UTARA

KOKOTA JAYA

RUKO

LUARI

TOLONUO SELATAN

TOLONUO

7 GALELA MAMUYA

PUNE

SOA SIO

TOWEKA

BARATAKU

TOWARA

SIMAU

8 GALELA SELATAN BALE

ORI

IGOBULA

SOAKONORA

TOGAWA

TOGAWA BESI

SEKI

9 GALELA BARAT SOATOBARU

SAMUDA

ROKO

DOKULAMO

KIRA

DUMA

GOTALAMO

MAKETE

NGIDIHO

10 GALELA UTARA LIMAU

LALONGA

BOBISONGO

DODOWO

SALIMULI

TUTUMALOLEO

TOGASA

SALUTA

JERE

JERE TUA

PELITA

BERINGIN JAYA

11 K A O KAO

WERINGIN LELEWI

JATI

SOASANGAJI DIM DIM






SASUR

KUSU

POPON

KUKUMUTUK

PATANG

BIANG

WARINGIN LAMO

GORUANG

KUSU LOVRA

SUMBER AGUNG

12 KAO TELUK PASIR PUTIH

BOBANEIGO

TETEWANG

AKELAMO KAO

AKESAHU

DUM DUM

TIOWOR

TABANOMA

KUNTUM MEKAR

BARUMADEHE

MAKAELING

13 KAO BARAT MOMODA

NGOALI

GAGAAPOK

MAKARTI

TOLIWANG

TOLABIT

TUGUIS

SANGAJI JAYA

SOA HUKUM

LELESANG

K A I

PITAGO

SOAMAETEK

BAILENGIT

PARSEBA

TOBOULAMO

TORAWAT

TAKIMO

WONOSARI

BERINGIN AGUNG

MARGO MULYO

14 KAO UTARA GAMLAHA

DORO

BOULAMO

DARU

BOBALE

BORI

PEDIWANG

WATETO






TUNUO

GULO

WARUDU

DOWONGIMAITI

15 MALIFUT NGOFAKIAHA

TAHANE

MATSA

SAMSUMA

NGOFAGITA

PELERI

MALAPA

MAILOA

NGOFABOBAWA

SOMA

TAGONO

BOBAWA

TAFASOHO

TALAPAO

SABALE

TABOBO

BALISOSANG

SOSOL

GAYOK

WANGEOTAK

BUKIT TINGGI

TERPADU

16 LOLODA UTARA APULEA

ASIMIRO

DOITIA

NGAJAM

DORUME

KAILUPA

GISIK

KAPA KAPA

POCAO

TATE

SUPU

POSI POSI

MOMOJIU

WORIMOI

GALAO

TERU TERU

PODOL

IGO

17 LOLODA KEPULAUAN TOBO TOBO

FITAKO

DEDETA

DAGASULI

JIKOLAMO

TUAKARA






DAMA

DOWONGGILA

CERA

SALUBE

Serta Kabupaten Pulau Morotai yang terdiri dari 5 (Lima) Kecamatan dengan

64 (Enam Puluh Empat) Desa, yaitu :

NO KECAMATAN DESA

1 MOROTAI SELATAN JUANGA

PANDANGA

DARUBA

YAYASAN

KOLORAI

GALO GALO

PILOWO

DARAME

GOTALAMO

MUHAJIRIN

WAWAMA

TOTODOKU

JOUDELA

MANDIRI

DEHEGILA

AHA

MOMOJIU

SABATAI BARU

SABATAI TUA

DAEO

2 MOROTAI TIMUR SAMBIKI

SAMBIKI BARU

SANGOWO

MIRA

RAHMAT

WEWEMO

BUHO BUHO

LIFAO

3 MOROTAI SELATAN BARAT WARINGIN

ARU IRIAN

COCOMARE

NGELE NGELE KECIL

USBAR PANTAI

NGELE NGELE BESAR

RAJA

TILEY

WAYABULA

TUTUHU

CIO GERONG

CIO DALAM






SAMINYAMAU

POSI POSI RAO

LEO LEO

ARU BURUNG

LOU MADORO

4 MOROTAI JAYA LIBANO

HAPO

TITIGOGOLI

BERE BERE KECIL

SOPI

CENDANA

ARU

PANGEO

TOWARA

5 MOROTAI UTARA BIDO

YAO

TAWAKALI

SAKITA

LELEO JAYA

KENARI

BERE BERE

LOSUO

KORAGO

GORUA

4. STRUKTUR ORGANISASI DAN JUMLAH PEGAWAI

1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Pengadilan Agama Morotai di Tobelo terdiri dari :

Ketua : Drs. H. Marsono, MH.

Wakil Ketua : Riana Ekawati, SH. MH.

Panitera : Dra. Gamaria Dodungo

Sekretaris : Usman Kohilay, SH.

Panitera Muda Hukum : Hasanudin Hamzah, S.Ag

Panitera Muda Permohonan : Nurhidayati Amahoru, BA

Panitera Muda Gugatan : Ihwan Ahsan, BA

Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Tata : Yusran Yamanokuan, S.H

Laksanan dan Organisasi

Kepala Sub Bagian Umum dan : Iswaty Arief, S.MB

Keuangan

Kepala Sub Bagian Perencanaan, : Helmi Syukur, SH.

Teknologi Informasi dan Pelaporan

Pejabat Fungsional Hakim : 1. Abdul Jaris Daud, S.H

2. Saiin Ngalim, S.Hi,

3. Sapuan, S.Hi, M.H






4. Ahmad Mufid Bisri, S.Hi, MH.

Pejabat Fungsional Panitera Pengganti : 1. Sholahuddin, S.Hi

2. Ruslan Lumaela, SH.

3. Mariani Saimima, SH.

4. Irna Yanti Tjan, SH.

Pejabat Jurusita/Jurusita Pengganti : 1. H. Abdurrahman Tomu (JS)

2. M. Rizki Usman, S.Kom

3. Abdurrahim Tantu

Staf : 1. Muhammad Sulaiman, S.H

2. Mohamad Irfan, S.H

3. Hawia Wahda, S.Ag

4. Hengki Ari Wibowo, S.Kom

5. Rahmat Saleh, SH.

Honorer : 1. Nurhayati Sanda

2. Jamaluddin Goi

3. Purwanto Suriyadi

4. Sofyan Fandun

5. Nuraini Marsono

6. Utfi Kohilay

2. Jumlah Pegawai

Jumlah pegawai di Pengadilan Agama Morotai di Tobelo terdiri dari dua

kelompok, yaitu :

Teknis Yudisial : Hakim, Kepaniteraan (Panitera, Panitera Muda dan

Panitera Pengganti serta Jurusita/Jurusita Pengganti);

Teknis Non Yudisial : Pejabat Struktural (Sekretaris, Kepala Sub Bagian, dan

Staf pelaksana dalam jabatan tertentu )

Pengadilan Agama Morotai di Tobelo selama tahun 2017 memiliki Sumber

Daya Manusia (SDM) Teknis Yudisial dan Teknis Non Yudisial, sebagai berikut :

a. Sumber Daya Manusia di Bidang Teknis Yudisial

1. Hakim = 5 Orang

2. Panitera = 1 Orang

3. Panitera Muda = 3 Orang

4. Panitera Pengganti = 4 Orang

5. Jurusita = 1 Orang

6. Jurusita Pengganti = 3 Orang






Tingkat PertamaTingkat BandingMahkamah Agung

MAHKAMAH AGUNG

Pengadilan Tinggi Agama

Pengadilan Agama

Jumlah = 17 Orang

b. Sumber Daya Manusia di Bidang Teknis Non Yudisial

1. Sekretaris = 1 Orang

2. Kasubbag Kepegawaian = 1 Orang

3. Kasubbag Umum & Keuangan= 1 Orang

4. Kasubbag Perencanaan IT = 1 Orang

5. Staf Pelaksana = 4 Orang

6. Honorer = 6 Orang

Jumlah = 14 Orang

Total jumlah pegawai dan hakim pada Pengadilan Agama Morotai tahun 2017

adalah 32 Orang.

C. MANDAT DAN PERAN STRATEGIS

Pengadilan Agama Morotai mempunyai peran strategis yang merupakan

Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam

di bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan

ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor 3

Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan

Kedua Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Mahkamah Agung Sebagai sebagai kekuasaan Kehakiman yang paling tinggi

memberi kuasa kepada Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama sebagai

kekuasaan Kehakiman di daerah selaku kekuasaan Kehakiman di bidang Perdata

Agama.

Prinsip ini perlu dilaksanakan secara konsisten agar terdapat kejelasan

dalam wewenang dan tanggung jawab, terlaksananya check and balances serta

upaya untuk meningkatkan profesionalisme dalam penyelenggaraan tugas






Tugas Badan Peradilan Agama adalah menyelenggarakan Peradilan guna

menengakan hukum dan keadilan. Menyadari hal ini, orientasi perbaikan yang

dilakukan mesti mempertimbangkan kepentingan pencari keadilan dalam

memperoleh keadilan. Adalah keharusan setiap Badan Peradilan untuk

meningkatkan pelayanan publik dan memberikan jaminan proses Peradilan yang

adil sebagaimana tercantum dalam 7 Program Prioritas Peradilan Agama.

Tabel : Program Prioritas Peradilan Agama

No. Prioritas Sasaran

1. Penyelesaian Perkara Tercapainya penyelesaian perkara, cepat dan

tepat waktu

2. Manajemen SDM Tersedianya SDM yang berkualitas dan Sesuai

tupoksi

3. Pengelolaan Website Tercapainya sistem IT dan Transparansi

4. Pelayanan Publik dan

Meja Informasi

Tersedianya Pelayanan yang baik, mudah,

cepat dan tranparan

5. Implementasi SIPP Terciptanya tertib administrasi perkara di

Pengadilan;

6. Pengawasan Terwujudnya Peradilan Yang Bersih, Cepat,

biaya ringan dan transparan

7. Justice for All Tercapainya pelayanan mudah dan gratis bagi

semua masyarakat pencari keadilan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama

Morotai Tahun 2017 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana

Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2018, serta sebagai umpan balik

untuk memacu perbaikan kinerja Pengadilan Agama Morotai pada tahun

mendatang.

Peraturan-peraturan yang menjadi Dasar Hukum Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah tersebut adalah:

1. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP) dan Laporan Instansi Pemerintah (LAKIP).

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung jawab Keuangan Negara.






3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 Tentang Jenis dan Tarif Atas

Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Mahkamah Agung

RI dan Badan Peradilan yang Berada dibawahnya.

4. Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakandan Strategi

Nasional Pengembangan E-Government.

5. Peraturan Presiden RI Nomor 95 tahun 2007 Tentang Perubahan Ketujuh

Atas Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

6. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 235/IX/6/8/

2003 Tentang Rencana Strategis (Renstra).

7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

8. Peraturan Menteri Pendayagunan Aparatur Negara Nomor 53 tahun 2014

tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Pada dasarnya laporan akuntabiltas kinerja ini untuk mengkomunikasikan

pencapaian kinerja Pengadilan Agama Morotai dalam tahun 20165. Capaian kinerja

2016 tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja 2016 sebagai tolok ukur

keberhasilan tahunan organisasi. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana

kinerja ini akan dapat mengindentifikasi sejumlah celah kinerja bagi perbaikan

kinerja di masa datang.

Dengan pola pikir sebagaimana tersebut di atas, sistematika Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Morotai sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan Pada Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategis issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja Menjelaskan berbagai ringkasan/ikhtiar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan Pengadilan Agama Morotai untuk Tahun 2016.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaiam Kinerja Organisasi pada sub

bab ini disajikan capaian kinerja

organisai Menjelaskan analisa

pencapaian kinerja untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis

organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi.






B. Realisasi Anggaran pada sub bab ini

diuraikan realisasi anggaran yang

digunakan dan yang telah digunakan

untuk mewujudkan kinerja organisasi

sesuai dengan dokumen perjanjian

kinerja.

C. Kinerja Lain – lain

Bab IV Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

2. Lain – lain yang dianggap perlu






BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019

Pengadilan Agama Morotai bertindak sebagai kekuasan Kehakiman bagi

beragama Islam memiliki peran penting dalam mendukung ketertiban Hukum

bangsa dan negara, Pengadilan Agama Morotai mengembangkan pengelola

administrasi Yustisial dan Non Yustisial dengan cepat, transparan dan biaya ringan,

capaian Pengadilan Agama Morotai atas arah kebijakan dan strategi Rencana

Strategis Pengadilan Agama Morotai Tahun 2015-2019 merupakan komitmen

bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan

terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,

pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan – undangan

untuk mencapai efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai

pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Morotai diselaraskan dengan

arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana

pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan

Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) 2015-2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam

pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta

tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.

Mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 Pengadilan Agama Morotai

telah mencanangkan Rencana Strategis 5 tahunan yang berarti tahun 2017

merupakan tahun ketiga dari Rencana Strategis (Renstra) yang telah ditetapkan

oleh Pengadilan Agama Morotai yang meliputi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang

telah ditetapkan.

1. VISI DAN MISI

Visi adalah suatu gambaran yang menantang/cara pandang tentang keadaan

masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi

Pengadilan Agama Morotai. Visi Pengadilan Agama Morotai mengacu pada visi

Mahkamah Agung RI sebagai puncak kekuasaan kehakiman di negara Indonesia,

yaitu

“Mewujudkan Pengadilan Agama Morotai yang Terhormat dan

Bermartabat”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang

ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Untuk






mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Agama Morotai menetapkan misi-

misi sebagai berikut :

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Agama Morotai.;

2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam bidang hukum dan keadilan;

3. Mewujudkan kualitas Pengadilan Agama yang bersih, berwibawa,

professional dan berakhlak mulia;

4. Mewujudkan produk hukum yang berkualitas dan memenuhi rasa keadilan

bagi pencari keadilan;

Atas dasar visi dan misi tersebut di atas maka Mahkamah Agung telah

mencanangkan Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru Pembaharuan Peradilan Tahun

2010 – 2035.

Ada 10 Karakter untuk mencapai Badan Peradilan Yang Agung yaitu :

1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif.

2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang

dialokasikan secara proporsional dalam APBN.

3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas

dan terukur.

4. Melaksanakan manajemen dan administrasi yang sederhana, cepat, tepat

waktu, biaya ringan, proporsional, dan adil.

5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja

yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan.

6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan

kriteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan

profesional.

7. Didukung pengawasan perilaku, administrasi, dan keuangan yang efektif.

8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.

9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan

transparansi.

10. Berbasis teknologi informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan peradilan yang

modern.

Dalam pelaksanan Reformasi Birokrasi tersebut ada 7 (Tujuh) program

prioritas Pembaruan di Lingkungan Peradilan Agama yaitu :

1. Penyelesaian Perkara yang tepat waktu.

2. Manajemen SDM yang terencana dan terlaksana dengan baik.

3. Pengelolaan Website demi keterbukaan informasi publik.

4. Pelayan Publik Yang Prima dan Meja Informasi untuk memberikan pelayanan

informasi di gedung pengadilan.






5. Implementasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) sebagai

outomasi Pola Bindalmin.

6. “Justice For All” yang terdiri dari Perkara Prodeo dan Sidang Keliling.

7. Pengawasan.

Ketujuh program tersebut harus diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas

sehari-hari di Pengadilan Agama Morotai.

2. TUJUAN STRATEGIS

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka

mencapai visi dan misi Pengadilan Agama Morotai. Maka berdasarkan visi dan misi

yang ditetapkan tersebut diatas maka Pengadilan Agama Morotai menetapkan

tujuan organisasi yang akan dicapai hingga tahun 2015 – 2019 adalah sebagai

berikut :

1. Terwujudnya Penyelesaian Perkara yang Sederhana, Tepat Waktu,

Transparan dan Akuntabel;

2. Terselesainya Administrasi Perkara Yang Efektif, Efisien dan Akuntabel;

3. Terwujudnya Penyelesaian Perkara Melalui Mediasi;

4. Terwujudnya Pelaksanaan Pelayanan Serta Pengawasan Internal Yang

Efektif dan Efisien;

Dengan rumusan tujuan Strategis tersebut, Pengadilan Agama Morotai di

Tobelo dapat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam

memenuhi visi dan misinya untuk kurun waktu lima tahun ke depan (2015- 2019). Di

samping itu tujuan strategis juga memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi

misi Pengadilan Agama Morotai di Tobelo telah dicapai, karena itu, dibuat rumusan

di tujuan strategis berdasarkan visi misi organisasi tersebut.

3. SASARAN STRATEGIS

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang

akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun

2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai

Pengadilan Agama Morotai adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara;

3. Peningkatan penyelesaian upaya mediasi

4. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (accses to justice)

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan;






6. Meningkatnya kualitas pengawasan;

7. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM )

4. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK

Lima sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Agama

Morotai untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian

Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a) Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program

untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib

administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan

Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Morotai dalam pelaksanaan Program

Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah :

1. Penyelesaian administrasi perkara

2. Penanganan perkara prodeo

3. Penyelenggaraan sidang keliling

b) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber

daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Pelaksanaan Diklat Teknis Yudisial dan Non Yudisial

2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk

3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa

c) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah

Agung

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan

prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di

lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.

B. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN, KONTRAK KINERJA, dan

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ),

Dengan memperhatikan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

dan berpedoman pada renstra, Pengadilan Agama Morotai menyusun Rencana

Kerja (RENJA) yang memuat kebijakan program, dan kegiatan meliputi kegiatan






pokok serta kegiatan pendukung untuk mencapai sasaran hasil sesuai program

induk, Renja dirinci menurut indikator keluaran, sasaran keluaran pada tahun

rencana, prakiraan sasaran tahun berikutnya, lokasi pagu indikatif, sebagai indikasi

pagu anggaran, serta cara pelaksanaannya.

Berdasarkan RKP dan pagu anggaran serta Renja yang telah ditetapkan,

Pengadilan Agama Morotai menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). RKA

memuat informasi kinerja yang meliputi program, kegiatan dan sasaran kinerja, serta

rincian anggaran. Informasi pendanaan dalam RKA memuat informasi Rincian

Anggaran, antara lain : output, komponen,input, jenis belanja, dan kelompok

belanja.

Dalam rangka mencapai strategi organisasi dan meningkatkan kinerja,

Pengadilan Agama Morotai juga telah melaksanakan penandatangan kontrak

kinerja bagi semua pegawai. Kontrak kinerja merupakan dokumen kesepakatan

antara pegawai dan atasan langsung yang berisi pernyataan kesanggupan untuk

mencapai IKU dengan target tertentu. Penyusunan dokumen Renja, RKA dan

kontrak kinerja telah melalui koordinasi Pengadilan Tinggi Agama dan Biro

Perencanaan Mahkamah Agung, sinergi ini menghasilkan dokumen perencanaan,

penganggaran dan pelaporan kinerja yang terintegrasi dengan strategi organisasi

dan juga sekaligus mempunyai indikator kinerja selaras pada semua dokumen

tersebut.

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan

sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator

kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENJELASAN

1

Terwujudnya Penyelesaian Perkara Yang Sederhana, Tepat Waktu, Transparan dan Akuntabel


Prosentase sisa perkara yang diselesaikan

Perbandingan jumlah sisa perkara tahun yang lalu dengan diselesaikan pada tahun berikutnya

Prosentase perkara yang diselesaikan

Perbandingan antara perkara yang diminutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah perkara yang diregister

Prosentase penurunan sisa perkara

Perbandingan antara sisa perkara tahun yang lalu dengan tahun ini

2

Terselesainya Administrasi Perkara Yang Efektif dan


Prosentase berkas yang diregister, siap sidang dan distribusikan ke Majelis

Perbandingan antara berkas perkara yang diterima dengan berkas perkara yang disidangkan






Efisien dan Akuntabel

Prosentase penyampaian putusan tepat waktu

Perbandingan antara penyampaian putusan tepat waktu dengan yang belum disampaikan.

Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan peninjauan kembali yang disampaikan secara lengkap

Perbandingan antara perkara yang diajukan upaya hukum telah diterima lengkap dan perkara upaya hukum belum lengkap dikembalikan.

Prosentase penerbitan akta cerai

Perbandingan antara putusan cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap dan perkara cerai talak yang telah di ikrarkan dengan akta cerai yang telah terbit

3

Terwujudnya Penyelesaian Perkara Melalui Mediasi

Peningkatan penyelesaian upaya mediasi

Prosentase mediasi yang berhasil

Perbandingan antara mediasi yang diterima dengan yang berhasil didamaikan

4

Terwujudnya Pelaksanaan Pelayanan serta Pengawsan Internal Yang Efektif dan Efisien

Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (accses to justice)

Prosentase perkara prodeo yang diselesaikan

Perbandingan antara target berdasarkan anggaran DIPA dengan realisasi

Prosentase perkara sidang keliling yang diselesaikan

Perbandingan antara target berdasarkan anggaran DIPA dengan realisasi

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Prosentase permohonan eksekusi atau putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap

Perbandingan antara jumlah perkara permohonan berkekuatan hukum dengan yang ditindak lanjuti

Meningkatnya kualitas pengawasan

Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti

Perbandingan antara jumlah pengaduan yang diterima dengan yang diselesaikan

Prosentase temuan hasil pemeriksaan eksternal dan internal yang ditindak lanjuti

Perbandingan antara temuan pengawasan dengan yang diselesaikan

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

Perbandingan antara SDM teknis yang diajukan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dengan realisasi

Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial

Perbandingan antara SDM non teknis yang diajukan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dengan realisasi






C. PENETAPAN / PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Penetapan/Perjanjian Kinerja merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan sesuai dengan peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk

teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan dokumen yang berisikan penugasan

dari pimpinan Instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Tahun 2017 merupakan tahun ketiga rencana Strategis (Renstra)

Pengadilan Agama Morotai di Tobelo yang dicanangkan untuk Tahun 2015-2019,

seiring dengan blueprint MA RI.

Pengadilan Agama Morotai di Tobelo mempunyai tujuh sasaran kinerja pada

Rencana Strategis 2015-2019, maka uraian Rencana Kinerja Tahunan 2017

diuraikan sebagai berikut :

NO. SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

1.


a) Prosentase sisa Perkara yang diselesaikan

b) Prosentase Perkara yang diselesaikan

c) Prosentase penurunan sisa perkara

100 %

95 %

100 %

2.


a) Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis;

b) Prosentase penyampaian putusan tepat waktu

c) Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi, dan peninjauan kembali yang disampaikan secara lengkap

d) Prosentase penerbitan akta cerai.

100 %

100 %

100 %

100%

3.

Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi

a) Prosentase sisa Perkara yang diselesaikan

b) Prosentase Perkara yang diselesaikan

100 %

100 %

4.

Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap

a) Prosentase Perkara Prodeo yang diselesaikan;

b) Prosentase perkara Sidang Keliling yang diselesaikan

100 %

100 %






Peradilan (acces to justice)

5

Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

Prosentase Permohonan Eksekusi atau Putusan Perkara Perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti.

100 %

6

Meningkatnya Kualitas Pengawasan

a) Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti;

b) Prosentase temuan hasil Pemeriksaan Eksternal dan Internal yang ditindak lanjuti

100 %

100 %

7

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM )

a) Prosentase pegawai yang lulus Diklat Teknis Yudisial;

b) Prosentase pegawai yang lulus Diklat Non Yudisial;

100 %

100% 100






BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA PENGADILAN AGAMA MOROTAI TAHUN 2017

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan

strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan

berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.

Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang

telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan

reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk

memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Morotai tahun 2017

dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja

yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Hasil pengukuran terhadap tingkat

capaian kinerja Pengadilan Agama Morotai dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai

berikut :

N

O

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

URAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN

%

1. Meningkatnya Penyelesaian Perkara

1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan

2. Prosentase perkara yang diselesaiakan

3. Prosentase penurunan sisa perkara

100 %

95

100 %

100 %

92.50 %

70.59 %

100

97.37

70.59 %

2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

1. Prosentase berkas yang deregister, siap sidang dan distribusikan ke Majelis

2. Prosentase penyampaian putusan tepat waktu

3. Prosentase berkas yang diajukan Banding,

100 %

100 %

100 %

98.62 %

100 %

100 %

98.62

100

100






Kasasi dan Peninjauan Kembali yang disampaikan secara lengkap

4. Prosentase penerbitan akte cerai

5.

100 %

82.54 %

82.54

3. Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi

Prosentase mediasi yang berhasil

100 % 0 % 0

4. Peningkatan Aksebilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (accses to justice)

1. Prosentase perkara

Prodeo yang

diselesaikan

2. Prosentase perkara

Sidang Keliling yang

diselesaikan

100 %

100 %

100 %

115 %

100

155

5 Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

Prosentase permohonan ekseskusi atau putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti

100 % 0 % 0

6. Meningkatnya Kualitas Pengawasan

1. Prosentase pengaduan

masyarakat yang

ditindak lanjuti

2. Prosentase temuan

hasil pemeriksaan

eksternal dan internal

yang ditindak lanjuti

100 %

100 %

100 %

100 %

100

100

7. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM )

1. Prosentase pegawai

yang lulus diklat teknis

yudisial

2. Prosentase pegawai

yang lulus diklat teknis

non yudisial

100 %

100 %

133.33 %

100 %

133.33

100

Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Morotai Tahun 2017 mengacu pada

indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2017, Pengadilan Agama Morotai

telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun

hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :






1. Prosentase Target dan Realisasi Kinerja.

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan

100 % 100 % 100

2. Prosentase perkara yang diselesaikan

95% 92.50 97.37

3. Prosentase penurunan sisa perkara

100 % 70.59 % 70.59

Analisis untuk capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut

:

1.1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2017 Pengadilan Agama

Morotai dengan target 100 % atau sebanyak 17 perkara. Hasil realisasinya 100 %

atau sebanyak 17 sisa perkara yang diselesaikan

Tingkat capaiannya : 100 x 100% = 100% 100 1.2. Prosentase perkara yang diselesaikan pada Pengadilan Agama Morotai dengan

target yang direncanakan 95% atau sebanyak 140 perkara realisasinya 92.50,

berdasarkan beban perkara yang diterima 2017 sebanyak 160 perkara dan yang

diselesaikan 148 perkara yang sederhana dan cepat tanpa mengurangi kualitas

persidangannya, capaian perkara diselesaikan tepat waktu mengalami penurunan

sebesar 97.37 %. Dibandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 2138 perkara yang

kebanyakan perkara sidang terpadu Isbat Nikah.

Tingkat capaiannya : 92.50 x 100% = 97.37% 95 1.3. Prosentase penurunan sisa perkara pada Pengadilan Agama Morotai Beban

sisa perkara tahun 2016 sebanyak 17 perkara, dan sisa perkara tahun 2017

sebanyak 12 perkara, berkurang 70,59% dibandingkan tahun 2016 yang

berjumlah 17 perkara. dengan capaian dari target yang direncanakan 100 %

perkara realisasinya 70.59 perkara

Tingkat capaiannya : 70.59 x 100% = 70.59% 100 Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut ini

SASARAN 1: Meningkatnya Penyelesaian Perkara






No Satker 2016 2017

Pengadilan Agama Morotai

17

12

Tabel 1.1 jumlah sisa perkara tahun 2016 yang diselesaiakan tahun 2017

Grafik 1.1 perbandingan sisa perkara tahun 2016 diselesaikan tahun 2017

No Satker 2016 2017


2138

148

Tabel 1.2 jumlah perkara yang diselesaikan tahun 2016 dan 2017

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

SISA PERKARA

SISA PERKARA YANG DISELESAIKAN

2016 2017






Grafik 1.2 jumlah perbandingan perkara yang diselesaikan 2016 dan 2017

No Satker 2016 2017


17

12

Tabel 1.3 jumlah penurunan sisa perkara tahun 2016 dan 2017

Tabel 1.3 jumlah penurunan sisa perkara tahun 2016 dan 2017

0

500

1000

1500

2000

2500

JUMLAH PERKARA

PERKARA YANG DISELESAIKAN

2016 2017

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

JUMLAH PERKARA

PENURUNAN SISA PERKARA

2016 2017







1. Prosentase berkas yang diregister, siap sidang dan distribusikan ke Majelis

100 % 98.62 98.62

2. Prosentase penyampaian putusan tepat waktu

100% 100 % 100

3. Prosentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali yang disampaikan secara lengkap

100% 100 % 100

4. Prosentase penerbitan Akta Cerai

100% 82.54% 82.54

Analisis atas indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah :

2.1. Prosentase berkas yang deregister, siap sidang dan distribusikan ke Majelis

pada Pengadilan Agama Morotai dengan capaian dari target 100 % yang

direncanakan sebanyak 145 perkara yang diterima. Hasil realisasinya 98.62 %

atau distribusikan sebanyak 143 perkara.

Tingkat capaiannya : 98.62 x 100% = 98,62 %

100 2.2. Prosentase penyampaian putusan tepat waktu pada tahun 2017 Pengadilan

Agama Morotai dengan target 100 % yang direncanakan 148 perkara. Hasil

realisasinya 100% atau putusan disampaikan sebanyak 148 perkara.

Tingkat capaiannya : 100 x 100% = 100 % 100

2.3. Prosentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali

yang disampaikan secara lengkap pada Pengadilan Agama Morotai dengan target

100 % yang direncanakan sebanyak 4 perkara, hasil realisasinya 100 % atau

sebanyak 4 perkara yang dimohonkan dan diajukan secara lengkap


2.4. Prosentase penerbitan Akta Cerai pada Pengadilan Agama Morotai dengan

target 100% yang direncanakan sebanyak 104 perkara. hasil realisasinya 82.54%

jumlah perkara cerai talak dan gugat yang berkekuatan hukum dan telah ikrar

sebanyak 126 perkara dari jumlah tersebut diterbitkan akta cerai sebanyak 104

perkara

Tingkat capaiannya : 82.54x 100% = 82.54 % 100

SASARAN 2 : Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara






Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Satker 2016 2017


2155

143

Tabel 2.1 jumlah berkas deregister siap sidang dan distribusikan ke Majelis

Grafik 2.1 jumlah berkas deregister siap sidang dan distribusikan ke Majelis

No Satker 2016 2017


2138

148

Tabel 2.2 jumlah penyampaian putusan tepat waktu

0

500

1000

1500

2000

2500

JUMLAH BERKAS

PERKARA YANG SIAP SIDANG DI MAJELIS

2016 2017






Grafik 2.2 jumlah penyampaian putusan tepat waktu

No Satker 2016 2017


2

4

Tabel 2.3 jumlah berkas banding, kasasi, dan peninjauan kembali disampaikan secara lengkap

Grafik 2.3 jumlah berkas banding, kasasi, dan peninjauan kembali disampaikan secara

0

500

1000

1500

2000

2500

JUMLAH PUTUSAN

PENYAMPAIAN PUTUSAN

2016 2017

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

JUMLAH BERKAS

PENYAMPAIAN BERKAS BANDING, KASASI DAN PK

2016 2017






No Satker 2016 2017


88

104

Tabel 2.4 jumlah penerbitan akta cerai

Grafik 2.4 jumlah penerbitan akta cerai


1. Prosentase mediasi yang berhasil

100 % 0,00 % 0


3.1 Penurunan penyelesaian upaya mediasi yang berhasil pada Pengadilan Agama

Morotai dengan capaian dari target 100 % yang direncanakan 1 perkara berhasil,

hasil realisasinya 0 perkara yang berhasil, dari jumlah 30 perkara yang dilakukan

mediasi pada tahun 2017 tidak ada yang mencapai keberhasilan.

Tingkat capaiannya : 0,00 x 100% = 0,00% 100


80

85

90

95

100

105

110

JUMLAH AKTA CERAI

PENERBITAN AKTA CERAI

2016 2017

SASARAN 3 : Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi






No Satker 2016 2017


0

0

Tabel 3.1 jumlah mediasi berhasil

Grafik 3.1 jumlah mediasi berhasil


1. Prosentase perkara prodeo yang diselesaikan

100 % 100 % 100

2. Prosentase perkara sidang keliling yang diselesaikan

100% 115% 115

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1

JUMLAH MEDIASIBERHASIL

UPAYA MEDIASI

2016 2017

SASARAN 4 : Peningkatan Aksebilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (accses to justice)






Analisis atas indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah : 4.1 Untuk perkara prodeo yang dibiayai dengan DIPA 04 (DIPA Ditjen Badilag MA

RI) pada tahun 2017 dari target 100% yang direncanakan sebanyak 8 perkara. Hasil

terealisasi 100 % atau sebanyak 8 perkara prodeo yang diselesaikan

pencapaiannya : 100 x 100% = 100% 100

4.2 Untuk perkara sidang keliling yang dibiayai dengan DIPA 04 (DIPA Ditjen Badilag

MA RI) pada tahun 2017 dari target 100 % yang direncanakan sebanyak 40 perkara.

Hasil terealisasi 115 % atau sebanyak 46 perkara sidang keliling diselesaiakan,

pada tahun 2017 kenaikan capaian 115 %.

pencapaiannya : 115 x 100% = 89.96 % 100


No PERKARA 2016 2017

1.

Pembebasan Biaya Perkara (PRODEO)

8

8

2.

SIDANG KELILING (SIDKEL)

49

46

Tabel 4.1.2 jumlah akses terhadap peradilan

Grafik 4.1.2 jumlah akses terhadap peradilan

PRODEOSIDKEL

0

10

20

30

40

50

2016 2017

AKSES TERHADAP PERADILAN

PRODEO SIDKEL







1. Prosentase permohonan eksekusi atau putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti

100 % 0,00 % 0


5.1. Prosentase permohonan eksekusi atau putusan perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap pada tahun 2017 Pengadilan Agama Morotai dengan

target 100 % yang direncanakan sebanyak 1 permohonan. Hasil realisasinya 0 %

atau tidak adanya permohonan putusan yang dieksekusi ini mengalami penurunan

dibandingkan tahun 2016

Tingkat capaiannya : 0,00 x 100% = 0,00 %

100

No Satker 2016 2017


2

0

Tabel 5.1 jumlah permohonan eksekusi ditindaklanjuti

Grafik 5.1 jumlah permohonan eksekusi ditindaklanjuti

SASARAN 5 : Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

0

0.5

1

1.5

2

2.5

JUMLAH DITINDAKLANJUTI

PERMOHONAN EKSEKUSI

2016 2017







1. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti

100 % 100 % 100

2. Prosentase temuan hasil pemeriksaan eksternal dan internal yang ditindak lanjuti

100% 100% 100


6.1 Hasil pengaduan masyarakat dapat ditindaklanjuti dengan segera pada tahun

2017 Pengadilan Agama Morotai dengan target 100 % yang direncanakan 1

kegiatan. Hasil realisasinya 100 % atau 1 kegiatan pengaduan masyarakat ditindak

lanjuti pada tahun 2017


6.2 Hasil temuan pengawasan dapat ditindaklanjuti dengan segera pada tahun 2017

Pengadilan Agama Morotai dengan target 100% yang direncanakan 63 temuan.

Hasil realisasinya 100% atau 63 temuan diselesaiakan pada tahun 2017



No TEMUAN 2016 2017

1.

PENGADUAN MASYARAKAT

1

1

2.

PENGAWASAN EKSTERNAL DAN INTERNAL

65

63

Tabel 6.1.2 jumlah permohonan pengaduan dan pengawasan ditindaklanjuti

SASARAN 6 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan






Grafik 6.1.2 jumlah permohonan pengaduan dan pengawasan ditindaklanjuti


1. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

100 % 133.33 133.33

2. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial

100% 100% 100


7.1 Prosentase pegawai pada tahun 2017 yang mengikuti diklat teknis yudisial dari target 100% atau sebanyak 3 orang yang diajukan diklat. Hasil realisasi 133.33 % atau sebanyak 4 orang yang mengikuti diklat pada tahun 2017.

Tingkat capaiannya : 133 x 100% = 133.33 % 100

7.2 Prosentase pegawai pada tahun 2017 yang mengikuti diklat non teknis yudisial dari target 100% atau sebanyak 4 orang yang diajukan diklat. Hasil realisasinya 100% atau sebanyak 4 orang yang mengikuti diklat pada tahun 2017.



SASARAN 7 : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

PENGADUAN MASYRAKAT

PENGAWASAN EKSTERNAL DAN INTERNAL

0

10

20

30

40

50

60

70

2016 2017

PENGADUAN MASYARAKAT DAN PENGAWASANDITINDAK LANJUTI

PENGADUAN MASYRAKAT PENGAWASAN EKSTERNAL DAN INTERNAL






No DIKLAT 2016 2017

1.

Pegawai Teknis Yudisial

2

4

2.

Pegawai Teknis Non Yudisial

1

4

Tabel 7.1.2 jumlah pegawai yang lulus diklat

Grafik 7.1.2 jumlah pegawai yang lulus diklat

B. REALISASI ANGGARAN

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target

rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2017 yang terdiri dari :

1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai Rp

2.639.296.000,- Belanja Barang Rp. 594,382,000,- dan Belanja Modal Rp.

122,500,000, Total Pagu Rp. 3.356.178.000,-

TEKNIS YUDISIAL

TEKNIS NON YUDISAL

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

2016 2017

PEGAWAI YANG MENGIKUTI DIKLAT

TEKNIS YUDISIAL TEKNIS NON YUDISAL

Belanja Pegawai78%

Belanja Barang 18%

Belanja Modal4%

Alokasi PAGU DIPA 01 Tahun 2017

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal






2. DIPA (04) Dirjen Badan Peradilan Agama meliputi Belanja Barang pagu

sebesar Rp. 74.000.000,-.

Operasional untuk semua kegiatan adalah bersumber dari Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

1. Anggaran Rutin

Adapun pelaksanaan biaya operasional tersebut adalah sebagai berikut :

a). Membuat Petunjuk Operasional Kegiatan DIPA tahun anggaran 2017 untuk

Pengadilan Agama Morotai;

b). Membuat Rencana Fisik Penggunaan Anggaran DIPA tahun anggaran 2017

untuk Pengadilan Agama Morotai;

c). Melaksanakan anggaran rutin dengan memperhatikan skala prioritas,

efektifitas dan efisiensi dengan berpedoman pada Rencana Fisik Tahunan

dan Triwulan yaitu

1). Membuat Daftar Gaji setiap bulan untuk pegawai Pengadilan Agama

Morotai;

2). Mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN Tobelo

untuk gaji induk, kekurangan gaji, kekurangan tunjangan, uang makan,

lembur, honor-honor, Penggantian Uang Persediaan serta Belanja

Modal;

3). Menatausahakan administrasi keuangan DIPA Pengadilan Agama

Morotai ;

Berdasarkan data per Desember 2017 dengan menggunakan data

manual dan aplikasi realisasi penyerapan DIPA Pengadilan Agama Morotai TA 2017

untuk semua jenis belanja sebesar Rp. 3,232,133,730 atau mencapai 96,30 % dari

total pagu sebesar Rp. 3,356,178,000,. Realisasi penyerapan DIPA tahun ini

menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 97.46 %. Realisasi

penyerapan DIPA dalam periode 2015 – 2016 sebagaimana terlihat dalam grafik

berikut :

97.46 96.3

0

20

40

60

80

100

Grafik Realisasi

Penyerapan DIPA 01 TA 2015-2016

2016 2017 0






Adapun rincian per jenis belanja selama TA 2016 DIPA 01 adalah sebagai

berikut :

(a). Belanja Pegawai :

RKA-KL khusus untuk belanja pegawai telah terealisasi sebesar Rp.

2.523.360.730,- (95,61%) dari pagu anggaran yang disediakan

sebesar Rp. 2.639.296.000,- dengan rincian ;

- Gaji Pokok PNS. Kode. 511111.

Pagu dalam Dipa Rp. 1.084.335.000,- Realisasi Rp. 1.077.571.200,- Sisa Rp. 6.763.800,-

- Belanja Pembulatan Gaji PNS. Kode. 511119. Pagu dalam Dipa Rp. 19.000,- Realisasi Rp. 17.245,-

Sisa Rp 1.755,-

- Belanja Tunjangan Suami/Istri PNS. Kode. 511121. Pagu dalam Dipa Rp. 98.482.000,- Realisasi Rp. 94.820.190,- Sisa Rp. 3.661.810,-

- Belanja Tunjangan Anak PNS. Kode. 511122. Pagu dalam Dipa Rp. 30.610.000,- Realisasi Rp. 27.442.330,- Sisa Rp. 3.167.670,-

- Belanja Tunjangan Struktural PNS. Kode. 511123. Pagu dalam Dipa Rp. 26.130.000,- Realisasi Rp. 26.130.000,- Sisa Rp. 0,-

- Belanja Tunjangan Fungsional PNS. Kode. 511124. Pagu dalam Dipa Rp. 789.990.000,- Realisasi Rp. 789.990.000,- Sisa Rp. 0,-

- Belanja Tunjangan PPh PNS. Kode. 511125. Pagu dalam Dipa Rp. 114.025.000,- Realisasi Rp. 92.626.805,- Sisa Rp. 21.398.195-

- Belanja Tunjangan Beras PNS. Kode. 511126. Pagu dalam Dipa Rp. 71.629.000,- Realisasi Rp. 71.406.120,- Sisa Rp. 222.880,-

- Belanja Uang Makan PNS Kode. 511129. Pagu dalam Dipa Rp. 238.656.000,-

Realisasi Rp. 183.667.000,- Sisa Rp. 54.989.000,-

- Belanja Tunjangan Umum PNS. Kode. 511151. Pagu dalam Dipa Rp. 12.620.000,- Realisasi Rp. 10.890.000,- Sisa Rp. 1.730.000,-






- Bel. Tunjangan Kemahalan Hakim Kode. 511157. Pagu dalam Dipa Rp. 172.800.000,- Realisasi Rp. 148.800.000,-

Sisa Rp. 24.000.000,-

Dari keseluruhan rincian belanja pegawai di atas, dari anggaran

yang tersedia sebesar Rp. 2.639.296.000,- (Dua milyar enam ratus

tiga puluh Sembilan juta dua ratus Sembilan puluh enam ribu

rupiah), ternyata prosentase realisasi dari pagu anggaran yang

disediakan, yaitu mencapai 95.61%, atau sebesar Rp.

2.523.360.730,- (Dua milyar lima ratus dua puluh tiga juta tiga ratus

enam puluh ribu tujuh ratus tiga puluh rupiah), sehingga ada sisa

atas pagu belanja pegawai sebesar Rp. 115.935.270,- (Seratus lima

belas juta Sembilan ratus tiga puluh lima ribu dua ratus tujuh puluh

rupiah).

(b) Belanja Barang

RKA-KL untuk belanja barang DIPA 01 telah terealisasi sebesar Rp.

586.548.000,- (98.86%) dari pagu anggaran yang disediakan

sebesar Rp. 594.382.000,- yang digunakan untuk kegiatan sebagai

berikut :

Program Penyelenggaraan Operasional dan

Pemeliharaan Perkantoran

Rp. 526.122.000,- Rp. 518.374.000,- Rp. 7.748.000,-

Pagu Realisasi Sisa

Belanja Barang Operasional

Kode. 5211

Pagu dalam Dipa Rp. 206.260.000,-

Realisasi Rp. 203.875.000,-

Sisa Rp. 2.384.500,-

Belanja Langganan Daya dan Jasa

Kode. 5221



Sisa Rp. 2.140.956,-

Belanja Pemeliharaan Kantor

Kode. 5231 -



Sisa Rp. 2.672.544,-

Belanja Terkait Operasional Kantor

Kode. 5211 -



Sisa Rp. 550.000,-






Program Layanan Dukungan Manajemen Peradilan

Rp. 68.260.000,- Rp. 68.260.000,- Rp. 0,-

Pagu Realisasi Sisa

Belanja Bahan Kode. 5212



Sisa Rp. 0,-

Belanja Perjalanan Kode. 5241



Sisa Rp. 0,-

RKA-KL untuk belanja barang Dipa 04 Direktorat Jendral Badan

Peradilan Agama telah terealisasi sebesar Rp. 73.841.500,- (99.79%)

dari pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 74.000.000,- yang

digunakan untuk kegiatan sebagai berikut :

1 - Pembebasan Biaya Perkara - Kode. 521119



Sisa Rp. 125.000,-

2 - Perjalanan Sidang Keliling - Kode. 524111



Sisa Rp. 0,-

(c) Belanja Modal :

RKA-KL untuk belanja modal telah terealisasi sebesar Rp.

122.225.000,- (99,78%) dari pagu anggaran yang disediakan

sebesar Rp. 122.500.000,- yang digunakan untuk kegiatan sebagai

berikut:

Belanja Modal Teknologi Informasi Kode. 5361

Pagu dalam Dipa Rp. 5.000.000,- Realisasi Rp. 5.000.000,- Sisa Rp. 0,-

Belanja Modal Peralatan dan Mesin Kode. 5331

Pagu dalam Dipa Rp. 117.500.000,- Realisasi Rp. 117.225.000,- Sisa Rp. 275.000,-






Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip

penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya

kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Belanja Pengadilan

Agama Morotai meliputi belanja pegawai, belanja barang dan

belanja modal.

2. AKUNTABILITAS KINERJA KEUANGAN PERKARA

Keadaan keuangan perkara pada tahun 2017, secara global terdiri dari saldo

akhir tahun 2016 berjumlah Rp. 61.355.568,- (Enam Puluh Satu Juta Tiga Ratus

Lima Puluh Lima Ribu Lima Ratus Enam Puluh Delapan Rupiah). Penerimaan

biaya perkara tahun 2017 seluruhnya sebesar Rp.179.642.000,- (Seratus Tujuh

Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah ) Saldo akhir

tahun 2017 sebesar Rp.28.470.568,-. (Dua Puluh Delapan Juta Empat Ratus

Tujuh Puluh Ribu Lima Ratus Enam Puluh Delapan Rupiah). Keadaan

keuangan perkara pada tahun 2017 :

NO U R A I A N J U M L A H

PENERIMAAN PENGELUARAN

1 2 3 4

1 Sisa Awal Tahun Rp. 61.355.568,-

2 Penerimaan Tahun ini Rp. 179.642.000,-

3 Biaya Panggilan Rp. 77.960.000,-

4 Biaya Penerjemahan Rp. 0,-

5 Biaya Sita Rp. 0,-

6 Biaya Pemeriksaan Setempat Rp. 27.500.000,-

7 Biaya Sumpah Rp. 0,-

8 Biaya Pemberitahuan Putusan Rp 35.014.000,-

9 Pengiriman Berkas Banding Rp 0,-

10 Materai Rp. 894.000,-

11 Pendaftaran Rp. 4.490.000,-

12 Redaksi Rp. 745.000,-

13 ATK /dll Rp. 7.350.000,-

14 Pengembalian Sisa Panjar Biaya Perkara.

Rp. 54.574.000,-

Jumlah Pengeluaran Rp. 208.527.000,-

15 S a l d o Rp. 28.470.568,-

J U M L A H Rp 236.997.568,- Rp . 236.997.568,-






3. Pelaporan Keuangan

Kegiatan pelaporan keuangan Pengadilan Agama Morotai adalah sebagai

berikut :

a). Membuat Laporan Realisasi anggaran rutin Pengadilan Agama Morotai

setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan dan dikirim ke Pengadilan

Tinggi Agama dan Pengadilan Tinggi Maluku Utara sebagai Korwil serta

melakukan rekonsiliasi laporan keuangan dengan Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara Tobelo pada setiap bulan;

b). Membuat Laporan Masa Pajak tiap bulan (PPN, PPh pasal 21, 22 dan 23)

dan Tahunan (SPT-PPh pasal 21) semua pegawai Pengadilan Agama

Morotai kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tobelo.






BAB IV

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

1. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Morotai

Tahun 2017 ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang mencapai

target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian strategis

tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun

analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.

2. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang

belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun

2018.

3. Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Agama Morotai

dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung

RI nomor : KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola Bindalmin,

walaupun masih ada yang perlu diperbaiki / disempurnakan, selain itu

Pengadilan Agama Morotai dalam rangka ingin terwujudnya pelayanan prima

kepada para pencari keadilan, dalam melaksanakan tugasnya juga berpedoman

pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah didiskusikan dengan

bagian terkait dengan analisa beban kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan

Ketua Pengadilan Agama Morotai Nomor : W29-A4/28/OT.01.3/I/2017 tanggal

09 Januari 2017 sebagai implementasi dari Undang-Undang No.25/2009

tentang Pelayanan Publik ;

4. Penyelesaian perkara pada tahun 2017 pada Pengadilan Agama Morotai telah

memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari jumlah sisa perkara tahun 2016

sebanyak 17 perkara, ditambah dengan perkara yang diterima tahun 2017

sebanyak 143 perkara sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama

Morotai berjumlah 160 perkara, dari jumlah sebanyak 160 perkara tersebut telah

berhasil diselesaikan sebanyak 148 (92,50 %), sehingga sisa perkara pada

akhir tahun 2017 sebanyak 12 perkara (7,50 %);

5. Dalam hal pelaksanaan anggaran, sama sekali tidak ada hambatan atau

kendala baik pada belanja pegawai, belanja barang, maupun belanja modal.






B. SARAN - SARAN

Mohon kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara,

agar :

1. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk tahun anggaran selanjutnya

karena adanya fluktuasi harga;

2. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis terhadap

seluruh aparat Pengadilan Agama untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia

yang Profesional dan berintegritas tinggi.

3. Meningkatkan pembinaan/pengawasan ke daerah tentang pelaksanaan tugas

teknis yusttisial dan tugas umum.

C. PENUTUP

Demikian Laporan Kinerja Akuntabilitas Pengadilan Agama Morotai ini dibuat

sebagai realisasi dari Program Kerja Tahun 2017;

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Morotai ini merupakan laporan

pertanggungjawaban kinerja sebagai upaya pencapaian visi dan misi

Pengadilan Agama Morotai dengan mengacu pada Rencana Strategis tahun

2015-2019. Laporan Kinerja ini merupakan Laporan Kinerja tahun kedua

pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

tahun 2015-2019.

Penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan Agama Morotai berpedoman

pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Morotai yang

diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja keras dari semua unsur

yang terkait, mulai dari Pimpinan, para Hakim, Pejabat Struktural dan Fungsional

serta seluruh Staf, yang telah berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai

target sesuai program kerja yang telah tersusun;






Kami menyadari masih ada beberapa program kerja yang belum dapat

diselesaikan sesuai dengan target yang diprogramkan. Akan tetapi secara umum

pelaksanaan tugas pokok menunjukkan angka cukup memuaskan, sebagaimana

uraian dalam laporan ini.

Laporan Kinerja ini diharapkan dapat memberikan informasi secara

transparan dan akuntabel bagi seluruh stakeholders Pengadilan Agama

Morotai. Laporan ini juga menjadi bahan evaluasi untuk peningkatan

pengelolaan kinerja Pengadilan Agama Morotai. Akhirnya, Pengadilan Agama

Morotai berharap dapat terus meningkatkan kontribusi untuk mewujudkan

Badan Peradilan Yang Agung.

Tobelo, 12 Februari 2018

Ketua Pengadilan Agama Morotai

Drs H. Marsono, MH. NIP.196312311998031014



LAPORAN KINERJA INSTASI PEMERINTAH 2018...Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Serta...

Documents

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTASI PEMERINTAH 2018...Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Serta...