Laporan Kinerja Instansi Pemerintah · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan kinerja...
Transcript of Laporan Kinerja Instansi Pemerintah · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan kinerja...
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ’Alamin, Puji Syukur kehadirat
Allah SWT, yang masih memberikan kepada kami
kesempatan untuk melayani dan memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Kota Langsa.
Sehingga kami masih dipercaya oleh masyarakat Kota
Langsa untuk melanjutkan pembangunan Kota Langsa
sampai 5 (lima) tahun ke depannya berkat dukungan
dari pemangku kepentingan serta dari Perangkat
Daerah yang ada dan seluruh masyarakat Kota Langsa
dapat mewujudkan hal-hal positif sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Pada tahun 2017 ini kami telah menyusun Rencana Jangka Menengah
(RPJM) Kota Langsa tahun 2012-2017. Dengan perencanaan Kota Langsa tahun ke
depan kami telah menyusun visi, misi, tujuan sasaran, program kegiatan sampai sub
kegiatan. Sesuai dengan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi birokrasi bahwa ada beberapa indikator kami rumuskan untuk
mengukur capaian dari masing-masing tahapan mulai tujuan sampai ke sub
kegiatan. Dengan indikator yang ada di tujuan dan sasaran beserta targetnya akan
menyempurnakan perencanaan kami dalam mengukur capaian kinerjanya.
Berlakunya RPJM tahun 2012-2017 menjadikan dasar bagi kami untuk
menyusun perjanjian kinerja perubahan baik itu di tingkat kota maupun tingkat
Perangkat Daerah dan kami laporkan dalam penyampaian Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kota Langsa Tahun 2017. Sebagian besar target indikator kinerja utama
yang menjadi indikator kinerja dasar tahun 2017 telah berhasil dicapai dan diraih,
namun demikian kami masih harus terus meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat Kota Langsa karena sesuai dengan visi Kota Langsa 2012-2017 ingin
menjadikan “Mewujudkan Langsa Menjadi Kota Berperadaban dan Islami”
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 2
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah bersama-
sama dalam menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun
2017, dan kami ucapkan juga kepada Kementerian Pendayaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia atas bimbingan dan
arahannya. Demikianlah Laporan ini s e m o g a bermanfaat dan sesuai dengan
harapan kita semua.
Langsa, 27 Maret 2018
WALIKOTA LANGSA,
USMAN ABDULLAH, SE
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................................................................. 11
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 3
IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 6
A. Latar Belakang ................................................................................. 6
B. Kondisi Daerah ................................................................................. 7
C. Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur ....................................... 9
D. Isu Strategis ..................................................................................... 15
E. Isu-Isu Strategis Pembangunan Kota Langsa .................................. 18
BAB II PERENCANAAN KINERJA ....................................................................... 20
A. Perencanaan ..................................................................................... 20
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ......................................................... 25
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................... 32
A. Metode Pengukuran Capaian Kinerja ............................................... 32
B. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Langsa ........................................ 34
C. Realisasi Anggaran .......................................................................... 105
D. Capaian Prestasi Dan Penghargaan ................................................. 107
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 109
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 4
IKHTISAR EKSEKUTIF
Tuntutan pelayanan publik ke arah yang lebih transparan, partisipasif dan
akuntabel merupakan isu aktual yang perlu mendapat respon dan Pemerintah Kota.
Tuntutan ini bermuara dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak dan
kewajiban sebagai warga negara yang dipicu oleh meningkatnya pendidikan
masyarakat, serta semakin mandirinya media massa yang didukung oleh kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi yang menembus sekat-sekat kekuasaan.
Dalam rangka meningkatkan akses informasi, cakupan dan kualitas pelayanan
publik, masyarakat menuntut visi, misi dan program kerja Walikota dan Wakil
Walikota yang diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
sebagaimana amanat dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional yang kongkrit dan aplikatif dari pemerintah
sebagai acuan penilaian kinerja. Selanjutnya pada setiap awal tahun anggaran,
pemerintah juga dituntut untuk menyiapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) dan Perjanjian Kinerja (PK) untuk Perangkat Daerah yang pada setiap tahun
diharuskan mempertanggungjawabkan pelaksanaan rencana kerjanya. Untuk
merespon tuntutan masyarakat dan sesuai dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Pemerintah Kota Langsa diwajibkan menyiapkan semua dokumen yang berkaitan
dengan akuntabilitas kinerja. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan
salah satu dokumen pertanggungjawaban Akuntabilitas kinerja mulai dari visi sampai
dengan capaian target kinerja kegiatan.
Visi Pemerintah Kota Langsa “Mewujudkan Langsa Menjadi Kota
Berperadaban dan Islami”, sehingga pada tahun 2017 Kota Langsa akan tumbuh
menjadi Kota yang Berperadaban dan Islami, sebagaimana dijabarkan dalam 10
(sepuluh) misi yang telah ditetapkan pada tahun 2012-2017.
Penjabaran/implementasi Misi tersebut di atas diarahkan pada pencapaian
tujuan lima tahunan. Pemerintah Kota Langsa telah menetapkan 10 (sepuluh) tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 5
yang akan diwujudkan atau dihasilkan sampai tahun 2017 yang secara bertahap
diwujudkan melalui prioritas pembangunan.
Kondisi lima tahunan sebagaimana tergambar dalam rumusan tujuan, akan
diupayakan perwujudannya secara bertahap dalam sasaran tahunan. Untuk ini
Pemerintah Kota Langsa telah menetapkan 31 (tiga puluh satu) sasaran.
Sesuai dengan data Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) maka pencapaian
sasaran kegiatan Pemerintah Kota Langsa tahun 2017 dapat ditetapkan sebanyak
51 (lima puluh satu) indikator. Indikator yang memiliki pencapaian sasaran di atas
90% dengan predikat ”sangat baik” berjumlah 31 (tiga puluh satu) sasaran atau
keseluruhan semua sasaran.
Terlepas dari kendala dan keterbatasan yang ada, Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kota Langsa Tahun 2017 ini merupakan upaya maksimal untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan rencana kinerja dengan harapan dapat
dipergunakan sebagai media informasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota
Langsa dan umpan balik peningkatan kinerja di masa mendatang menuju
pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan kinerja instansi pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana
pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaraan pemerintahan.
Penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah Kota Langsa Tahun 2018 secara
garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja maupun capaian kinerja
selama Tahun 2017.
Penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah Kota Langsa tahun 2017 juga
berdasarkan pada Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Langsa Tahun 2012 - 2017 dan Peraturan
Walikota Langsa Nomor 6 Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja
Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012–2017 serta Penetapan Kinerja
Pemerintah Kota Langsa Tahun Anggaran 2017 yang telah direvisi dengan Revisi
Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Langsa Tahun 2017.
Penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah Kota Langsa tahun 2017
adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan
yang jelas, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai tolak ukur
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 7
keberhasilan atau kegagalan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis
yang telah ditetapkan.
Tujuan penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah Kota Langsa sebagai
berikut :
1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan
evaluasi kinerja Pemerintah Kota Langsa tahun 2017;
2. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Langsa tahun
2017;
3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota Langsa
dengan menerapkan azas transparansi, sistematik dan akuntabel.
B. KONDISI DAERAH
Kota Langsa sebagai salah satu Kota di Provinsi Aceh yang terletak antara
040 24’ 35,68’ - 040 33’ 47,03’ Lintang Utara (LU) dan 97053’ 14,59’ - 98004’
42,16’ Bujur Timur (BT). Batas wilayah Kota Langsa sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur dan Selat Malaka.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten
Aceh Tamiang.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 8
Gambar 1.1
Peta Wilayah Administratif Kota Langsa
Sumber : RTRW Kota Langsa Tahun 2012 - 2032
Luas wilayah Kota Langsa mencapai 262,41 kilometer persegi (km2), atau
setara 0,46 persen dari luas wilayah Provinsi Aceh (57.365,57 km2). Sesuai
Qanun Nomor 4 Tahun 2010 Kota Langsa terdiri dari 5 kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Langsa Timur terdiri dari 16 Desa.
2. Kecamatan Langsa Lama terdiri dari 15 Desa.
3. Kecamatan Langsa Barat terdiri dari 13 Desa.
4. Kecamatan Langsa Baro terdiri dari 12 Desa
5. Kecamatan Langsa Kota terdiri dari 10 Desa.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 9
Gambar 1.2
Luas Wilayah Kota Langsa
Menurut Kecamatan
Sumber : BPS Kota Langsa Tahun 2017
C. KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA APARATUR
Berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah, maka telah terjadi perubahan Nomenklatur
Organisasi Perangkat Daerah diseluruh Provinsi Kabupaten dan Kota.
Pemerintah Kota Langsa sebagai salah satu Kota di Pemerintah Aceh yang
memiliki kewenangan khusus sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, begitu juga halnya dengan
Organisasi Perangkat Daerah memiliki perbedaan dengan provinsi, kabupaten dan
kota yang lain dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
95 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Aceh.
Nomenklatur Organisasi Perangkat Daerah Kota Langsa telah mengalami
perubahan yang signifikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 10
undangan melalui diterbitkannya Qanun Kota Langsa Nomor 10 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Langsa. Perangkat
Daerah Kota Langsa disusun berdasarkan Urusan Pemerintahan, terdiri dari :
1. Penunjang urusan Pemerintahan meliputi :
a. Sekretariat Daerah Kota Langsa.
b. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kota Langsa.
c. Inspektorat Kota Langsa.
d. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota
Langsa.
e. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Langsa.
f. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Langsa.
2. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi :
a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa.
b. Dinas Kesehatan.
c. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Langsa.
d. Dinas Sosial.
3. Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar,
yaitu :
a. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Langsa.
b. Dinas Perhubungan Kota Langsa.
c. Dinas Lingkungan Hidup Kota Langsa.
d. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Langsa.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 11
e. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kota Langsa.
f. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Langsa.
g. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Langsa.
h. Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata Kota Langsa.
i. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
j. Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa.
4. Urusan Pemerintahan Pilihan meliputi :
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Kota Langsa.
5. Urusan Pemerintahan Wajib lainnya yang bersifat Keistimewaan dan
Kekhususan meliputi :
a. Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kota Langsa.
b. Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul hisbah.
c. Dinas Pertanahan Kota Langsa.
d. Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama Kota Langsa.
e. Sekretariat Majelis Adat Aceh Kota Langsa.
f. Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah Kota Langsa.
g. Sekretariat Baitul Mal Kota Langsa.
6. Perangkat Daerah Lainnya meliputi :
a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Langsa.
b. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa.
c. Sekretariat Dewan Korpri Kota Langsa.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 12
7. Kecamatan meliputi :
a. Kecamatan Langsa Barat.
b. Kecamatan Langsa Baro.
c. Kecamatan Langsa Kota.
d. Kecamatan Langsa Lama.
e. Kecamatan Langsa Timur.
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah Kota
Langsa, Pemerintah Kota Langsa mempunyai sumber daya aparatur sebanyak
3.795 orang dengan komposisi menurut golongan, sebagaimana tertera pada tabel
1.1 dibawah ini.
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah Kota Langsa
Menurut Golongan dan Jenis Kelamin
No Nama Jabatan Golongan
Ruang
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pembina Utama IV/e - - -
2 Pembina Utama
Madya IV/d 2 2 4
3 Pembina Utama
Muda IV/c 15 12 27
4 Pembina Tk. I IV/b 190 176 366
5 Pembina IV/a 310 328 638
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 13
Jumlah Golongan IV
517
518
1.035
6 Penata Tk. I III/d 248 241 489
7 Penata III/c 235 191 426
8 Penata Muda Tk.
I III/b 338 241
579
9 Penata Muda III/a 180 240 420
Jumlah Golongan III 1.001 913 1.914
10 Pengatur Tk. I II/d 86 60 146
11 Pengatur II/c 121 64 185
12 Pengatur Muda
Tk. I II/b 132 94
226
13 Pengatur Muda II/a 125 74 199
Jumlah Golongan II 464 292 756
14 Juru Tk. I I/d 6 3 9
15 Juru I/c 29 23 52
16 Juru Muda Tk. I I/b 3 - 3
17 Juru Muda I/a 24 2 26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 14
Sumber : BPS Kota Langsa Tahun 2017
Sedangkan menurut kualifikasi tingkat pendidikan masih didominasi
SMA/Sederajat sebanyak 2006 orang pegawai sebagaimana pada tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2
Jumlah PNS Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Sumber : BPS Kota Langsa Tahun 2017
Jumlah Golongan I 62 28 90
Jumlah Keseluruhan 2.044 1.751 3.795
No Kualifikasi Pendidikan Jumlah PNS
(1) (2) (3)
1 S.3 25
2 S.2 56
3 S.1/Diploma IV 837
4 Diploma I,II dan III 706
5 SMA/Sederajat 2006
6 SMP/Sederajat 165
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 15
D. ISU STRATEGIS (Strategic Issued)
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi
kemajuan kota. Berdasarkan permasalahan pembangunan serta
mempertimbangkan isu-isu dan dinamika secara nasional dan regional, dengan
menggunakan analisis SWOT maka dirangkum isu-isu strategis selama periode
2012 – 2017.
A. Analisis SWOT
Pelaksanaan analisis lingkungan strategis merupakan bagian dari komponen
perencanaan strategis dan merupakan suatu proses untuk selalu menempatkan
organisasi pada posisi strategis sehingga dalam perkembangannya akan selalu
berada pada posisi yang menguntungkan. Lingkup analisis lingkungan strategis
meliputi Analisis Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis Lingkungan Eksternal
(ALE).
1. Analisis Lingkungan Internal (ALI)
1.1 Kekuatan
a. Penduduk mayoritas beragama Islam;
b. Keinginan reformasi birokrasi pemerintahan tergolong tinggi;
c. Letak strategis kota;
d. Adanya pelabuhan Kuala Langsa untuk jalur penyeberangan dan
perdagangan;
e. Kemudahan akses media komunikasi dan informasi;
f. Indek Pembangunan Manusia (IPM) tergolong tinggi;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 16
g. Banyaknya lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial;
h. Adanya jaringan kerjasama antar daerah, LSM, dan perguruan tinggi;
i. Tingginya potensi perikanan, perkebunan, pertanahan dan
pariwisata;
j. Daya beli masyarakat terus meningkat;
k. Tingginya pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan;
l. Memiliki keanekaragaman sosial dan budaya;
m. Aparatur gampong berperan aktif dalam penyelenggaraan
Pemerintah Gampong dan tugas sosial kemasyarakatan;
n. Tingginya keinginan masyarakat dalam menjaga keamanan,
ketertiban serta keberlanjutan perdamaian.
1.2 Kelemahan
a. Penegakan dan implementasi Syariat Islam belum optimal;
b. Tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa belum
maksimal;
c. Tata ruang kota serta pusat-pusat pasar dan perdagangan belum
tertata dengan baik;
d. Sarana dan prasarana pelabuhan masih belum memadai;
e. Ketersediaan dan validitas data indikator pembangunan masih
rendah;
f. Pelayanan pendidikan berkualitas belum merata;
g. Pelayanan dasar publik belum optimal;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 17
h. Kemampuan sumber pendanaan/finansial Pemerintah Kota masih
sangat terbatas;
i. Penataan permukiman masyarakat dan lingkungan hidup yang serasi
dan lestari belum tertata dengan baik.
j. Kualitas sumber daya manusia masih rendah;
k. Tingkat pengangguran masih tinggi;
l. Pemasaran produk lokal masih lemah;
m. Tingkat kemiskinan masih tinggi;
n. Kapasitas Pemerinah Gampong masih rendah;
o. Kerentanan keberlanjutan perdamaian;
2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
a. Peluang
1. Terdapat qanun tentang pelaksanaan Syariat Islam;
2. Reformasi di bidang politik dan birokrasi pemerintah;
3. Adanya sumber dana pembangunan yang bersumber dari TDBH Migas
dan Otsus;
4. Perdagangan dan investasi dengan pihak dalam dan luar negeri;
5. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK;
6. Kemudahan akses pasar Internasional;
7. Tingginya tuntutan peningkatan pelayanan dasar politik;
8. Adanya kerjasama antar daerah;
9. Pengembangan ekonomi kecil dan menengah berbasis syariah;
10. Tingginya tuntutan masyarakat terhadap stabilitas keamanan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 18
b. Ancaman
1. Maraknya penyakit masyarakat;
2. Migrasi penduduk sulit dikendalikan;
3. Inkonsistensi kebijakan pembangunan;
4. Globalisasi ekonomi dan informasi;
5. Dampak globalisasi terhadap lembaga dan aparat hukum/birokrasi masih
rendah;
6. Persaingan pelayanan masyarakat antar daerah;
7. Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dan aparat hukum/birokrasi
rawan bencana;
8. Instabilitas keamanan.
E. Isu-isu Strategis Pembangunan Kota Langsa Tahun 2012 – 2017
Berdasarkan analisis SWOT diatas maka yang menjadi isu strategis
pembangunan kota selama lima tahun ke depan (2012-2017) adalah sebagai
berikut :
1. Penegakan dan implementasi Syariat Islam belum optimal;
2. Tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa belum maksimal;
3. Belum tertatanya ruang kota serta pusat-pusat pasar dan perdaganan yang
tertib, bersih, indah, menarik dan nyaman.
4. Pelayanan pendidikan berkualitas belum merata;
5. Belum optimalnya pelayanan publik;
6. Rendahnya kualitas pembangunan infrastruktur kota dan wilayah;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 19
7. Rendahnya produktivitas UKM dan belum berkembangnya sentra-sentra
ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan, serta masih tingginya tingkat
kemiskinan;
8. Belum optimalnya penataan permukiman masyarakat dan lingkungan hidup
yang serasi dan lestari;
9. Mesih rendhnya kapasitas Pemerintah Gampong dan pembinaan masyarakat;
dan
10. Kerentanan keberlanjutan perdamaian.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 20
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN
Dalam rangka mewujudkan sinergisitas pelaksanaan pembangunan,
keterkaitan antara dokumen perencanaan yang bersifat tahunan juga telah
dilakukan Pemerintah Kota Langsa dengan Rencana Kerja Pembangunan Kota
(RKPK). Secara sistematis, keterkaitan dokumen Perencanaan Pemerintah Kota
Langsa dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. RPJMK 2012-2017
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Langsa
Tahun 2012-2017 yang telah dilakukan revisi untuk evaluasi dan
penyempurnaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Langsa
yang ditetapkan Qanun Kota Langsa Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Langsa Tahun 2012-2017.
Komponen Perencanaan Jangka menengah Pemerintah Kota Langsa terdiri
dari:
a. Visi
Visi Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut:
“Mewujudkan Langsa Menjadi Kota Berperadaban dan Islami”
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 21
b. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau yang dilaksanakan
merupakan penjabaran dari visi yang telah ditetapkan. Misi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2012-2017 sebagai berikut:
1. Menegakkan dan menjalankan Syariat Islam secara kaffah;
2. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, amanah,
demokratis, berkeadilan, transparan, dan akuntabel;
3. Mewujudkan penataan ruang kota serta pusat-pusat pasar dan
perdagangan yang tertib dan BERIMAN (bersih, indah, menarik, dan
nyaman);
4. Mewujudkan kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan serta
ketahanan budaya daerah;
5. Mewujudkan pelayanan public yang berkualitas;
6. Mewujudkan pembangunan infrastruktur berkualitas guna mendorong
percepatan pengembangan kota dan wilayah;
7. Mendorong peningkatan UMKM dan membangun sentra-sentra
ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan;
8. Mewujudkan permukiman masyarakat yang layak huni dan menata
lingkungan hidup yang serasi dan lestari;
9. Menguatkan kapasitas pemerintah gampong dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan
masyarakat; dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 22
10. Mewujudkan keamanan dan ketertiban serta keberlanjutan
perdamaian sesuai Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).
c. Tujuan
1. Melaksanakan Syariat Islam secara kaffah dalam setiap aspek
kehidupan bermasyarakat.
2. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas, bersih
dan berwibawa (good governance).
3. Menciptakan tata ruang kota serta pengembangan pusat pasar dan
perdagangan yang BERIMAN (bersih, indah, menarik, dan nyaman).
4. Meningkatnya sumber daya manusia (SDM) Kota Langsa yang
berkualitas dan berdaya saing serta menguatkan ketahanan budaya
daerah guna mendorong percepatan pembangunan.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mewujudkan Kota
Langsa yang berperadaban;
6. Meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur guna mendorong
percepatan pengembangan Kota dan wilayah.
7. Menguatkan kapasitas UMKM dan membangun ekonomi kerakyatan
berlandaskan potensi sumber daya ekonomi lokal.
8. Menciptakan permukiman masyarakat layak huni dan penataan
lingkungan yang serasi dan harmonis.
9. Mewujudkan kapasitas lembaga pemerintah gampong yang kuat
dalam penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan
pembinaan masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 23
10. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka
keberlanjutan perdamaian sesuai dengan Undang-undang
Pemerintahan Aceh (UUPA).
Tabel 2.1
Matrik Hubungan antara Misi dan Tujuan
Misi Tujuan
Misi 1 :
Menegakkan dan menjalankan
Syariat Islam secara kaffah
Melaksanakan Syariat Islam secara kaffah
dalam setiap aspek kehidupan
bermasyarakat
Meningkatkan Peran Dan Fungsi
Ulama Dalam pemberdayaan
Ummat dan pengayom Dalam
Kehidupan Keagamaan
Meningkatnya peran dan fungsi ulama
dalam pemberdayaan ummat dan
pengayom dalam kehidupan keagamaan
Misi 2 :
Mewujudkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa, amanah,
demokratis, berkeadilan,
transparan, dan akuntabel
Mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang berkualitas, bersih dan
berwibawa (good governance)
Misi 3 :
Mewujudkan penataan ruang kota
serta pusat-pusat pasar dan
perdagangan yang tertib dan
BERIMAN (Bersih, Indah, Menarik,
dan Nyaman)
Menciptakan tata ruang kota serta
pengembangan pusat pasar dan
perdagangan yang BERIMAN (bersih,
indah, menarik, dan nyaman)
Misi 4 :
Mewujudkan kualitas dan
pemerataan pelayanan pendidikan
Meningkatnya sumber daya manusia
(SDM) Kota Langsa yang berkualitas dan
berdaya saing serta menguatkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 24
serta ketahanan budaya daerah; ketahanan budaya daerah guna
mendorong percepatan pembangunan;
Misi 5 :
Mewujudkan pelayanan publik
yang berkualitas
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
untuk mewujudkan Kota Langsa yang
berperadaban;
Misi 6 :
Mewujudkan pembangunan
infrastruktur berkualitas guna
mendorong percepatan
pengembangan kota dan wilayah;
Meningkatkan kualitas pembangunan
infrastruktur guna mendorong percepatan
pengembangan kota dan wilayah;
Misi 7 :
Mendorong peningkatan UMKM
dan membangun sentra-sentra
ekonomi yang berbasis ekonomi
kerakyatan;
Menguatkan kapasitas UMKM dan
membangun ekonomi kerakyatan
berlandaskan potensi sumber daya
ekonomi lokal;
Misi 8 :
Mewujudkan pemukiman
masyarakat yang layak huni dan
menata lingkungan hidup yang
serasi dan lestari;
Menciptakan permukiman masyarakat
layak huni dan penataan lingkungan yang
serasi dan harmonis
Misi 9 :
Menguatkan kapasitas pemerintah
gampong dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pembinaan
masyarakat
Mewujudkan kapasitas lembaga
pemerintah gampong yang kuat dalam
penyelenggaraan pemerintah,
pelaksanaan pembangunan dan
pembinaan masyarakat
Misi 10 :
Mewujudkan keamanan dan
ketertiban serta keberlanjutan
perdamaian sesuai Undang-
Menciptakan keamanan dan ketertiban
serta keterlibatan masyarakat dalam
rangka keberlanjutan perdamaian sesuai
dengan Undang-Undang Pemerintahan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 25
Undang Pemerintahan
Aceh (UUPA)
Aceh (UUPA)
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Pemerintah Kota Langsa pada Tahun 2017 telah menetapkan dan merevisi
perjanjian kinerja sesuai dengan perubahan RPJM Kota Langsa. Penyusunan
dokumen perjanjian kinerja tahun 2017 telah berpedoman pada Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.Perjanjian Kinerja
Pemerintah Kota Langsa dijabarkan pada tabel dibawah ini.
REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA LANGSA
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1 Berkurangnya Kegiatan-Kegiatan Asusila Dan Amoral Lainnya Yang Tidak Sesuai Dengan Ajaran Islam
- Persentase angka pelanggaran Syariat Islam yang ditangani/diselesaikan
Persen 95
2
Meningkatkan Peran Dan Fungsi Ulama Dalam pemberdayaan Ummat dan pengayom Dalam Kehidupan Keagamaan
persentase peran ulama dalam pembangunan
Persen
85
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 26
3 Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Berkualitas, Amanah, Bersih, dan Berwibawa (LKIP Pemerintah Kota Langsa Dari C Menjadi B, serta Indeks Kepuasan Masyarakat)
- Prestasi LPPD/NilaiLPPD Peringkat Peringkat 4
- Predikat Penilaian LKIP Predikat B
- Penilaian Indeks Kepuassan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik
Mutu Pelayan
an B
4 Meningkatnya aparatur yang beretos tinggi, profesional, dan disiplin dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan Daerah
- Persentase pegawai yang memiliki kinerja baik (kemampuan dasar,kapasitas maksimum atau potensi kemampuan,kreatifitas, karakter,kredebilitas,komitmen dan kompatibilitas)
Persen 100
Persentase pegawai yang memiliki kinerja baik (kemampuan dasar,kapasitas maksimum atau potensi kemampuan,kreatifitas, karakter,kredebilitas,komitmen dan kompatibilitas)
Persen 100
Persentase Jumlah Pegawai yang mendapatkan hukuman disiplin
Persen 30
5 meningkatnya pengelolahan keuangan daerah sistem pelaporan keuangan pemerintahan yang akuntabel ,transparan dan profesional (perolehan WTP)
- Jenis opini BPK yang diperoleh
Opini WTP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 27
6 ketersedian dokumen perencanaan pembangunan (RPJPD,RTRW,RPJMD,RKPD)
tingkat ketersedian dokumen perencanaan pembangunan
Jumlah Dokume
n
4
7 meningkatnya kemandirian daerah dan meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) dalam struktur penerimaan daerah
- Persentase peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Persen
98,74
8 meningkatnya pembangunan perkotaan yang memperhatikan pengelolahan lingkungan dan berwaasan mitigasi bencana
- persentase panjang jalan dalam kondisi baik
Persen 60
Persentase panjang dranaise dalam kondisi baik
Persen 90
Proposi Ruang Terbuka Hijau Per satuan Luas Wilayah Perkotaan
Persen 15,00
Persentase Jumlah IMB yang diterbitkan Persen 5
9 meningkatnya pengembangan pusat pasar dan perdagangan yang BERIMAN (bersih,indah,menarik,dan nyaman)
- Persentase sampah pada pusat pasar dan perdagangan yang diangkut
Persen 100
10 meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan (rata rata lama sekolah dari 10,43 tahun menjadi 11,07 tahun)
- Angka rata- rata lama sekolah
Rata-rata
10,70
11 meningkatnya kualifikasi dan kompetensi guru serta tenaga kependidikan dalam mendorong peningkatan pelayanan pendidikan berkualitas
- Persentase pendidik dan tenaga kependidikan yang bersertifikasi
Persen 75
12 berkembangnya budaya daerah dan kearifan lokal yang mendukung pembangunan daerah
- Persentase sanggar seni aktif
Persen 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 28
13 meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau (angka harapan hidup 68,75 tahun menjadi 68,88 tahun)
- Usia harapan hidup Umur 69
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Persen 100
14 meningkatnya pelayana administrasi publik yang baik dan cepat(pengurusan izin 7 hari)
- Rata rata lama proses perijinan
Hari 3
Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Persen 90
15 Meningkatnya kualitas pembangunan infrastruktur pelayanan publik perkotaan dan wilayah yang berkualitas
- Rasio puskesmas,poliklinik,pustu dan polindes terhadap satuan penduduk
Rasio 0,05
- Rasio Rumah Sakit Per satuan Penduduk
Rasio 0,020
16 Meningkatnya sarana dan prasarana yang memadai dalam mendukung aktivitas perdagangan ekspor dan impor
- Jumlah Pelabuhan aktif Jumlah
Pelabuhan
1
Jumlah Aktivitas Ekspor dan Impor
Jumlah 3
17 Meningkatnya distribusi air bersih yang memadai dalam upaya pemerataan distribusi air bersih bagi masyarakat
- Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih Jumlah 7.200
18 Meningkatnya layanan jasa transportasi yang efesien dan ekonomis dan aman
- Persentase armada tranportasi yang memadai
Persen 85
Jumlah Orang yang terangkut angkutan umum
Jumlah 131.105
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 29
19 Meningkatnya kapasitas koperasi dan usaha mikro,kecil dan menengah (UMKM) dalam mendorong peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi
- Persentasi koperasi aktif Persen 40
Persentase UKM aktif Persen 100
20 Meningkatnya kapasitas produksi perikanan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan
- konstribusi sub sektor perikanan terhadap produk domestik regional bruto9PDRB) atas dasar harga konstan(ADHK)
Persen 80
Nilai Tukar Nelayan Persen 100
21 Meningkatnya produktivitas komoditas unggulan perkebunan berbasis sumber daya lokal dan mendukung pengembangan perdagangan ekspor
Capaian Produktivitas Komuditas unggulan Perkebunan
Persen 70
Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan perkebunan
Rupiah 387.000.000
22 Meningkatnya pemanfaataan sumber daya pesisir dan kelautan yang ramah lingkungan dan berbasis pembangunan berkelanjutan
- Capaian Produktivitas Komoditas Kelautan Persen 100
Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan Kelautan
Milyar 2.070
23 Meningkatnya kapasitas produksi dan produktivitas pertanian dalam rangka mendukung kebutuhan pangan
Capaian Produktivitas Komoditas Pertanian Persen 100
Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan pertanian Rupiah 350.000.000
24 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi (4,75% Menjadi 4,87%)
Persentase Pertumbuhan PDRB ADHK Persen 4,72
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 30
25 Menurunnya tingkat kemiskinan(13,93% menjadi 10,62%)
- Persentase masyarakat miskin Persen 12,05
26 Meningkatnya lingkungan permukiman yang berkualitas dalam upaya menciptakan kota tanpa permukiman kumuh
- Persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh dikawasan perkotaan
Persen 27,00
27 meningkatnya kualitas kinerja cakupan pelayanan limbah dan persampahan (sampah 14% menjadi 75%)
- Persentase volume sampah yang ditangani
Persen 60
Predikat Pengelolaan Lingkungan Predikat Adipura
28 Menguatnya kapasitas dan tata kelola kepemerintahan gampong yang baik dalam pelaksanaan pembangunan
- Rata-rata jumlah reusam gampong yang diterbitkan (PERATURAN DESA)
Rata-rata
5
- Persentase Gampong yang dapat mengelolah keuangan sesuai dengan aturan
Persen 100
29 Meningkatnya peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan (Partisipasi Perempuan Di Lembaga Pemerintah Sebesar 63,38%)
- Persentase Pekerja perempuan di Lembaga Pemerintah
Persen 88
30 Meningkatnya kondisi Daerah yang aman dan kondusif serta keberlanjutan perdamaian
- Persentase penyelesaian kasus pelanggaran Ketertiban, ketentraman dan keindahan (K3)
Persen 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 31
Jumlah tindak kriminalitas yang tertangani selama 1 tahun
Jumlah 300
31 Meningkatnya Kualitas Demokrasi dan Politik Menuju Masyarakat yang Berkeadilan, Tertib, aman dan Bermatabat
- Jumlah LSM/OKP/Ormas yang terdaftar Jumlah 159
Rincian Jumlah Anggaran Pemerintah Kota Langsa Tahun 2017
Uraian Anggaran Realisasi %
Belanja
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
Rp. 1.055.478.816.642,96
Rp. 430.427.180.649,96
Rp. 625.051.635.993,-
Rp. 1.021.681.327.934,35
Rp. 426.365.295.402,-
Rp. 595.316.032.532,35,-
96,80
99,06
95,24
Sumber Data Badan Pengelolah Keuangan Daerah Kota Langsa
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 32
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu wujud instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pelaksanaan berbagai program dan
kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka
mencapai misi Organisasi Pemerintah secara terukur dengan sasaran/target kinerja
yang telah ditetapkan melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan disusun
secara periodik.
Oleh sebab itu, pada Bab ini akan menguraikan tentang perwujudan
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
Pemerintah Kota Langsa dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Langsa Tahun 2012-
2017. Pencapaian kinerja pemerintah Kota Langsa dilakukan dengan mengevaluasi
dan menganalisis hasil pengukuran pencapaian setiap sasaran strategis
berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Revisi Perjanjian
Kinerja Pemerintah Kota Langsa Tahun 2017.
A. Metode Pengukuran capaian Kinerja
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah
pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan
publik dan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi outcome yang akan dan
seharusnya dicapai dalam mewujudkan organisasi akuntabel.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 33
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang
seharusnya terjadi (realisasi) dengan kinerja yang diharapkan (target). Dari hasil
pengukuran tersebut akan diketahui tingkat capaian atau selisih kinerja (performance
gap) yang selanjutnya akan dijadikan acuan dalam penetapan kebijakan
perencanaan Pemerintah Kota Langsa untuk meningkatkan kinerja (performance
improvement) dimasa yang akan datang.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang
seharusnya terjadi (realisasi) dengan kinerja yang diharapkan (target). Dari hasil
pengukuran tersebut akan diketahui tingkat capaian atau selisih kinerja (performance
gap) yang selanjutnya akan dijadikan acuan dalam penetapan kebijakan
perencanaan Pemerintah Kota Langsa untuk meningkatkan kinerja (performance
improvement) dimasa yang akan datang.
Dalam pengukuran tingkat keberhasilan setiap indikator kinerja menggunakan
metode perhitungan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja. Metode pengukuran terhadap capaian
kinerja yang dilakukan Pemerintah Aceh terdiri dari :
a. Semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat capaian
yang semakin baik (Progres Positif) dengan menggunakan rumus :
Persentase tingkat capaian kinerja = x 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 34
b. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian rencana
tingkat capaian (Progres Negatif), maka digunakan rumus :
Persentase tingkat capaian kinerja = x 100%
Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator kinerja
dan rata-rata tingkat capaian berdasarkan sasaran strategis, digunakan skala
pengukuran sebagai berikut :
No. Rentang Capaian Ketegori Capaian
1. Lebih dari 100% Sangat Baik
2. 76% sampai 100% Baik
3. 55% sampai 75% Cukup
4. Kurang dari 55% Kurang
B. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Langsa
Pada sub bab ini menyajikan capaian kinerja Pemerintah Kota Langsa untuk
setiap sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja, dan dilakukan
analisis capaian kinerja yang menyajikan perbandingan realisasi dan target kinerja
tahun ini, perbandingan capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir, perbandingan target jangka menengah, serta standar
nasional,penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusi yang telah dilakukan, efisiensi penggunaan sumber daya serta
analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 35
Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi pada setiap sasaran strategis
Pemerintah Kota Langsa tahun 2017 disajikan sebagai berikut :.
Sasaran Strategis 1
Berkurangnya kegiatan-kegiatan asusila
dan amoral lainnya yang tidak sesuai
dengan ajaran Islam
Tabel 3.2
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1
Berkurangnya kegiatan-kegiatan asusila dan amoral lainnya
yang tidak sesuai dengan ajaran islam
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1. Persentase angka
pelanggaran Syariat Islam
yang ditangani/di
selesaikan
Persen 95 95 100 98 98 100 95 95 100
Sumber Data Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Berkurangnya Kegiatan-kegiatan Asusila dan Amoral Lainnya Yang Tidak
Sesuai Dengan Ajaran Islam”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja
tergolong Baik dengan persentase capaian sebesar 100 persen.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 36
Persentase angka pelanggaran Syariat Islam yang ditangani/diselesaikan
capainnya dipengaruhi oleh kegiatan patroli yang dilakukan dengan tingkat
pelanggaran Syariat Islam. Selama tahun 2017 patroli atau razia yang dilakukan
dibeberapa kecamatan di Kota Langsa diperoleh 568 pelanggaran diantaranya
orang melakukan pelanggaran syariat islam dengan berbusana berpakaian
melanggar syariah sedangkan orang ditemukan berkhalwat (berdua-duaan)
sepasang muda-mudi ditempat yang sepi. Apabila dibandingkan dengan kondisi 2
tahun sebelumnya bahwa pelanggaran syarat islam menurun. Upaya penurunan
pelanggaran syariat islam senantiasa selalu dilakukan diantaranya penempatan da’i-
da’I di desa-desa, melakukan tabligh akbar, pendirian pesantren, pembangunan
tempat pengajian, pembanguan tempat pendidikan dayah, Safari Subuh dan juga
sangat diperlukan peningkatan itensitas patroli/ razia.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Kelancaran dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
b. Tersedianya informasi tentang Qanun Syari'at Islam melalui kegiatan
sosialisasi, melalui baliho, dan himbauan kepada masyarakat sehingga
kesadaran hukum masyarakat dalam menjalankan syariat islam semakin
meningkat.
c. Pemahaman masyarakat terhadap peraturan sudah mulai meningkat sehingga
tingkat pelanggaran semakin menurun.
d. Maksimalnya kinerja aparat satpol wilayatuh hisbah dalam menangani
pelanggaran pelaksanaan Syari'at Islam.
e. Dukungan dari semua pihak dalam pelaksanaan Syari'at Islam.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 37
f. Tersedianya sumber daya manusia yang berkompeten
Namun demikian masih juga terdapat beberapa hambatan sehingga masih
terdapat pelanggaran syariat islam
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya kesiapan generasi muda dalam melaksanakan syariat islam
secara kaffah akibat pengaruh dari media sosial.
b. Kurangnya ilmu tentang syaria’at islam pada sebagian besar masyarakat.
c. Kurangnya kesadaran sebagian besar masyarakat tentang hukum dan ajaran
islam.
d. Belum tersedianya pos – pos pengawasan bagi satpol wilayatuh hisbah di
lingkungan yang rawan pelanggaraan.
e. Masuknya pendatang ke Kota Langsa yang belum memahami adat istiadat
masyarakat setempat.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Pelaksanaan penyelesaian kasus pelanggaran qanun syari'at islam harus
terus dilakukan.
b. Menerbitkan qanun syari'at islam sesuai kebutuhan masyarakat, seperti qanun
tentang pemberlakuan jam malam bagi pelajar dan anak usia sekolah dan
qanun tentang pedoman penyelenggaraan hiburan.
c. Menyarankan kepada perangkat gampong untuk membuat reusam gampong
tentang syari'at islam.
d. Melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui pelaksanaan razia secara
terus menerus.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 38
e. Memperkokoh keimanan atau aqidah kepala Allah SWT dengan
mengadaakan pengajian rutin, dimulai dari rumah, sekolah, kantor dan
masyarakat, sehingga selalu terikat dan mau menyesuaikan diri dengan
ketentuan Allah SWT.
f. Mewujudkann lingkungan yang bersyari’at baik melalui bahan bacaan,
tontonan, pendidikan maupun pergaulan, sehingga pengaruh dari lingkingan
akan membuat masyarakat terbentuk menjadi pribadi yang bersyari’at.
g. Mendirikan pos – pos pengawasan bagi satpol wilayatuh hisbah di lingkungan
yang rawan pelanggaraan.
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Peran dan Fungsi Ulama
Dalam Pemberdayaan Ummat dan
Pengayom Dalam Kehidupan Keagamaan
Tabel 3.2
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Peran dan Fungsi Ulama dalam Pemberdayaan Ummat dan Pengayom Dalam Kehidupan Keagamaan
No Indikator Satuan
Tahun 2015
%
Tahun 2016
%
Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realis
asi
1. Persentase Peran Ulama dalam Pembangunan
Persen 85 60 70,69 85 64 75,29 85 70 82,35
Sumber Data Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya peran dan fungsi ulama dalam pemberdayaan ummat dan
pengayom dalam kehidupan keagamaan”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 39
kinerja tergolong Baik dengan persentase capaian sebesar 82,35 persen.
Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
Untuk Pencapaian Indikator Persentase Peran Ulama dalam Pembangunan Kota
Langsa Tahun 2016 Mencapai 75,29 persen, Sedangkan di Tahun 2017 Mencapai
82,35 persen di Perhitungkan Dari jumlah kegiatan yang melibatkan ulama dibagi
jumlah total keseluruhan kegiatan kemasyarakatan yang dilaksanakan Pemerintah
Kota Langsa x 100 persen.
Upaya peningkatan Peran Ulama dalam Pembangunan terus ditingkatkan
Pemerintah Kota Langsa diantaranya dibidang Keagamaan, Kota Langsa melakukan
sosialisasi pemahaman penyakit sosial dan kerusakan akhlaq di tengah-tengah
masyarakat, guna memperbaiki akhlaq masyarakat Kota Langsa untuk mendekatkan
diri kepada ALLAH SWT semata.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Kelancaran dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
b. Tersedianya informasi tentang Qanun Syari'at Islam melalui kegiatan
sosialisasi, melalui baliho, dan himbauan kepada masyarakat sehingga
kesadaran hukum masyarakat dalam menjalankan syariat islam semakin
meningkat.
Namun demikian masih juga terdapat beberapa hambatan sehingga masih
terdapat pelanggaran syariat islam
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya kesiapan generasi muda dalam melaksanakan syariat islam
secara kaffah akibat pengaruh dari media sosial.
b. Kurangnya ilmu tentang syaria’at islam pada sebagian besar masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 40
c. Kurangnya kesadaran sebagian besar masyarakat tentang hukum dan ajaran
islam.
d. Masuknya pendatang ke Kota Langsa yang belum memahami adat istiadat
masyarakat setempat.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Peran Ulama harus terus ditingkatkan.
b. Menerbitkan qanun syari'at islam sesuai kebutuhan masyarakat, seperti qanun
tentang pemberlakuan jam malam bagi pelajar dan anak usia sekolah dan
qanun tentang pedoman penyelenggaraan hiburan.
c. sosialisasi pemahaman penyakit sosial dan kerusakan akhlaq di tengah-
tengah masyarakat.
d. Memperkokoh keimanan atau aqidah kepala Allah SWT dengan
mengadaakan pengajian rutin, dimulai dari rumah, sekolah, kantor dan
masyarakat, sehingga selalu terikat dan mau menyesuaikan diri dengan
ketentuan Allah SWT.
e. Mewujudkann lingkungan yang bersyari’at baik melalui bahan bacaan,
tontonan, pendidikan maupun pergaulan, sehingga pengaruh dari lingkungan
akan membuat masyarakat terbentuk menjadi pribadi yang bersyari’at.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 41
Tabel 3.4
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas, amanah, bersih, dan
berwibawa (good governance)
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Prestasi LPPD
Peringkat 7 7 100 6 6 100 4 4 100
2
Predikat Penilaian LKIP
Predikat B C C B CC CC B CC CC
3
Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat Kota Langsa
Mutu Pelayanan
A A A A B B B B B
Sumber Data Dinas Bagian Tata Pemerintahan dan Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Langsa
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya penyelenggaraan
pemerintahan yang berkualitas, amanah,
bersih, dan berwibawa (good governance)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 42
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 3 (tiga) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Berkualitas,
Amanah, Bersih, dan Berwibawa”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja
tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
1. Penilaian dan peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota
Langsa (LPPD) ditahun 2016 memperoleh predikat 6. Sedangkan ditahun 2017
Nilai/Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
meningkat menjadi peringkat 4, ini mencerminkan kepedulian pejabat pemerintah
daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
2. penilaian akuntanbilitas Kinerja Pemerintah Kota Langsa tahun 2016 memperoleh
predikat CC dengan nilai 51,76. Sedangkan ditahun 2017 masih memperoleh
predikat CC dengan nilai 52,22. Nilai akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota
Langsa mengalami peningkatan sebesar 0,46 persen.Masih belum terpenuhinya
capaian target ini.
Menindaklanjuti hasi rekomendasi evaluasi nilai AKIP Kota Langsa
melakukakan upaya perbaikan diantaranya.
1. Melakukan Bimbingan Teknis Sistem AKIP Kota Langsa dan Asistensi
Penyusunan Laporan Kinerja Perangkat Daerah.
2. Evaluasi Rencana Strategis SKPK, RPJMK dan Penyusunan Rencana
Strategis SKPK dan Penyusunan RPJMK Tahun 2017-2022.
3. Reviu Indikator Kinerja Utama.
4. Penyusunan Rencana Aksi.
5. Penyusunan Perjanjian Kinerja Berjenjang.
3. Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Pemerintah
Daerah Kota Langsa ditahun 2016 Pemerintah Kota Langsa Melakukan Survei
pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa dan memperoleh Mutu Pelayanan
Kategori B dengan nilai 80,51. Sedangkan ditahun 2017 Pemerintah Kota Langsa
Melakukan Survei pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Langsa
dan memperoleh Mutu Pelayanan Kategori B dengan nilai 85,56, Masih belum
terpenuhinya capaian target ini.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 43
Pemerintah Kota Langsa akan melakukan perbaikan guna meningkatkan
Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik diantaranya.
a. Membentuk komitmen bersama dari pemangku kepentingan dan pengatur
kebijakan untuk membangun komitmen bersama baik intern Perangkat
Daerah maupun antar Perangkat Daerah dalam rangka memberikan
pelayanan yang mudah dan cepat dan ramah bagi masyarakat, sehingga
kedepan Unsur Waktu Pelayanan (U6) Kota Langsa dapat teratasi.
b. Melakukan evaluasi terhadap Waktu pelayanan yang memungkinkan
adanya penyederhanaan Waktu pelayanan dalam rangka untuk
memberikan kepastian jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan Kota Langsa, maka
semua pihak terkait diharapkan dapat menyusun standar pelayanan yang
jelas.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Kelancaran dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
b. Dukungan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota
Langsa dalam memberikan data laporan daerah.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Tidak lengkapnya data pendukung dari Perangkat Daerah.
b. Kurangnya komitmen pimpinan Perangkat Daerah dalam memenuhi
penyerahan data pendukung LPPD.
c. Hasil evaluasi Laporan Daerah belum sepenuhnya digunakan sebagai
pertimbangan atau feed back dalam perencanaan pembangunan di tahun
berikutnya.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Membuat rapat koordinasi dengan Perangkat Daerah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 44
b. Melakukan pendampingan baik dalam memberikan pemahaman tentang
penyusunan dokumen LPPD.
c. Melakukan pendampingan baik dalam memberikan pemahaman tentang
sistem manajemen akuntabilitas kepada pimpinan organisasi perangkat
daerah dalam penyusunan dokumen pelaporan
d. Melakukan koordinasi secara terus menerus pada pihak terkait.
Tabel 3.5
Pengukuran Capaian Sasaran Strategi 3
Meningkatnya Aparatur Yang Beretos Kerja Tinggi, Profesional Dan Disiplin
Dalam Pelaksanaan Tugas-Tugas Pemerintahan Dan Pembangunan Daerah
No Indikator Satuan
Tahun 2015
%
Tahun 2016
%
Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisa
si
1
Persentase pegawai yang
memiliki kinerja baik
Persen 100 99,63 99,630 100 99,75 99,75 100 99,71 99,71
2
Persentase
pegawai yang memiliki disiplin baik
Persen 100 99,63 99,63 100 99,75 99,75 100 99,71 99,71
3
Persentase
jumlah pegawai yang mendapatkan
hukuman disiplin
Persen 70 50 71,43 50 36,36 72,72 30 22,22 74,07
Sumber Data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Langsa
Sasaran Strategis 3
Meningkatnya Aparatur Yang Beretos Kerja
Tinggi, Profesional Dan Disiplin Dalam
Pelaksanaan Tugas-Tugas Pemerintahan
Dan Pembangunan Daerah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 45
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 3 (tiga) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Aparatur yang Beretos Kerja Tinggi, Profesional dan disiplin
Dalam Pelaksanaan Tugas-tugas Pemerintahan dan Pembangunan Daerah”. dapat
disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai
capaian indikator sebagai berikut:
1. Kriteria pegawai yang memiliki kinerja baik yaitu memiliki kemampuan
dasar,kapasitas maksimum atau potensi kemampuan,kreatifitas,
karakter,kredebilitas,komitmen dan kompatibilitas.
Persentase pegawai yang memiliki kinerja baik di Pemerintah Daerah Kota
Langsa Tahun 2016 Mencapai 99,75 persen, Sedangkan di Tahun 2017
Mencapai 99,71 persen, hal ini menunjukan adanya penurunan untuk indikator
tersebut. beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Langsa dalam
Meningkatkan capaian indikator tersebut yaitu dengan menempatkan pejabat
yang sesuai dengan latar belakang pendidikanya, untuk Pencapaian Indikator
tersebut Di Perhitungkan Dari Jumlah Pegawai yang memiliki kinerja baik dibagi
Jumlah keseluruhan pegawai x 100 persen.
2. Kriteria pegawai yang memiliki disiplin baik yaitu disiplin waktu, disiplin
peraturan,disiplin tanggungjawab.
Untuk Pencapaian Indikator Persentase pegawai yang memiliki disiplin baik
Kota Langsa Tahun 2016 Mencapai 99,75 persen, Sedangkan di Tahun 2017
Mencapai 99,71 persen, hal ini menunjukan adanya penurunan untuk indikator
tersebut. beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Langsa dalam
Meningkatkan capaian indikator tersebut yaitu dengan melakukan sosialisasi
disiplin pegawai, untuk Pencapaian Indikator tersebut Di Perhitungkan Dari
Pegawai yang memiliki disiplin baik dibagi Jumlah keseluruhan pegawai x 100
persen.
3. Salah satu indikasi rendanya kualitas Pegawai Pegeri Sipil daerah adalah adanya
pelanggaran disiplin yang banyak dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil. Seorang
Pegawai Negeri Sipil terbukti melakukan pelanggaran disiplin akan dijatuhkan
hukuman disiplin yang bertujuan untuk memberikan efek jera dan shock terapi
agar Pegawai Negeri Sipil yang lain tidak meniru atau melakukan pelanggaran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 46
yang lebih berat lagi, Persentase jumlah pegawai yang mendapatkan hukuman
disiplin di Pemerintah Daerah Kota Langsa Tahun 2016 Mencapai 73,26 persen,
Sedangkan di Tahun 2017 Mencapai 74,00 persen, hal ini menunjukan adanya
penigkatan untuk indikator tersebut, untuk Pencapaian Indikator tersebut di
Perhitungkan Dari Jumlah Pegawai yang mendapakatkan hukuman disiplin dibagi
jumlah pegawai yang dilaporkan x 100 persen, hal ini masih belum mencapai
target sebagaimana yang direncanakan beberapa upaya yang dilakukan
Pemerintah Kota Langsa dalam meningkatkan capaian tersebut yaitu
Melaksanakan penegakan aturan disiplin Pegawai Negeri Sipil secara
berkelanjutan.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya pegawai yang memiliki pendidikan memadai sesuai dengan
jabatannya.
b. Adanya komitmen Kepala Daerah dalam mendukung penegakan disiplin
pegawai
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Masih adannya penempatan pejabat yang tidak sesuai dengan kebutuhan
seperti Latar Belakang Pendidikan.
b. Kurang adanya kesadaran pegawai dalam melaksanakan aturan disiplin
pegawai
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Penempatan karyawan sebaiknya berpedoman pada prinsip “penempatan
orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang
yangtepat untuk jabatan yang tepat” atau “the right man in the right place and
theright man on the right job”. Tepat tidaknya penempatan karyawan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 47
bergantungpada kesesuaian antara pekerjaan, kecocokan kepribadian, minat,
kesukaan, serta kesempatan dan budaya terkait dengan perusahaan secara
keseluruhan.
b. Melaksanakan penegakan aturan disiplin Pegawai Negeri Sipil secara
berkelanjutan.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.6 di bawah ini:
Tabel 3.6
Pengukuran Capaian Sasaran Strategi 4
Meningkatnya Pengelolahan Keuangan Daerah Sistem Pelaporan Keuangan
Pemerintahan yang Akuntabel, Transparan dan Profesional
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Jenis Opini BPK yang diperoleh
Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP Proses
Audit BPK
Proses Audit BPK
Sumber Data Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Pengelolahan Keuangan Daerah Sistem Pelaporan
Keuangan Pemerintahan yang akuntabel, Transparan dan Profesional”. dapat
disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik dengan capaian Opini WTP.
Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
Sasaran Strategis 4
Meningkatnya Pengelolahan Keuangan
Daerah Sistem Pelaporan Keuangan
Pemerintahan Yang Akuntabel, Transparan
dan Profesional
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 48
Opini merupakan peryataan profesional sebagai kesimpulan pemeriksa (auditor
eksternal) mengenai tingkat kewajaran informasii yang disajikan dalam laporan
keuangan yang disajikan dalam lingkungan pengendalian intern yang memadai.
Opini BPK atas Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI merupakan tolak ukur (indikator)
untuk menilai akuntabilitas entitas Pemerintah Kota Langsa. Realisasi indikator opini
WTP dari BPK RI di tahun 2016 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),
sedangkan realisasi indikator opini WTP dari BPK RI di tahun 2017 belum diketahui
karena masih dalam proses audit BPK. Namun demikian Pemerintah Kota Langsa
melalui Badan Pengelolahan Keuangaan Daerah pada tahun 2017 menargetkan
untuk mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), hal ini diharapkan bahwa
pemangku kepentingan akan memperoleh tingkat keyakinan yang lebih tinggi untuk
mempercayai informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya komitmen Pemerintah Kota Langsa dalam mendukung capaian
pengelolahan keuangan daerah yang baik.
b. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten yaitu berlatar
belakang pendidikan Sarjana Akuntansi dari jenjang S1 s/d S2.
c. Tersedianya peraturan walikota Langsa yang mengatur tentang kebijakan
akuntansi.
d. Adanya Tim Reviu laporan keuangan Pemerintah Kota Langsa yang
berkompeten dari Inspektorat Kota Langsa yang berlatar belakang pendidikan
Sarjana Akuntansi dari jenjang S1 s/d S2.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
Predikat Opini WTP belum dapat diketahui karena BPK RI dalam mengaudit
laporan keuangan memerlukan waktu yang cukup lama sehingga 3 bulan setelah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 49
tahun anggaran berakhir belum dapat ditentukan hasil opini laporan keuangan
tersebut.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
BPK dalam mengaudit keuangan harus mempercepat proses audit keuangan
sehingga dapat ditentukan hasil opini laporan keuangan dengan cepat.
Sasaran Strategis 6
Ketersediaanya Dokumen Perencanaan
Pembangunan
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.7 di bawah ini:
Tabel 3.7
Pengukuran Capaian Sasaran Strategi 6
Ketersediaanya Dokumen Perencanaan Pembangunan
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Meningkatnya Jumlah Dokumen Perencanaan Yang Sinergis dan Konsisten
Jumlah Dokumen
4 4 100 4 4 100 4 4 100
Sumber Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Ketersediaanya Dokumen Perencanaan Pembangunan”. dapat
disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai
capaian indikator sebagai berikut:
Salah Satu keberhasilan urusan perencanaan pembangunan dapat di tinjau dari
ketersediaan dokumen perencanaan yang sinergis dan konsisten. Ketersediaan
dokumen perencanaan yang sinergis dan konsisten sangat diperlukan untuk
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 50
menjamin agar program kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di Kota Langsa
dapat berjalan seperti yang di rencanakan. Dokumen Perencanaan Daerah yang ada
di Kota Langsa Tahun adalah RPJPD, RTRW, RPJMD, dan RKPD. Realisasi jumlah
dokumen perencanaan di Tahun 2016 adalah berjumlah 4 dokumen sedangkan di
tahun 2017 tetap menjadi 4 dokumen hal ini menunjukan adanya komitmen
Pemerintah Kota Langsa menyiapkan dokumen perencanaan pembangunan yang
sinergis dan konsisten Pemerintah Kota Langsa.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Komitmen Pemerintah Kota Langsa dalam mendukung capaian perencanaan
pembangunan daerah yang baik.
b. Ketersediaan data dan informasi capaian pembangunan.
c. Adanya Kualitas SDM yang andal.
d. Adanya koordinasi yang baik antar setiap instasi dengan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Langsa
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Masih kurangnya koordinasi antar lintas sektor dalam pengelolaan data dan
informasi atas dokumen yang diperlukan.
b. Kurangnya kualitas SDM.
c. Koordinasi antar perangkat daerah belum maksimal.
d. Keterbatasan sarana dan Prasarana Aparatur.
e. Masih kurang keterkaitanya proses perencanaan dalam menerjemahkan
dokumen perencanaan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 51
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Mengupayakan adanya koordinasi yang baik dari semua organisasi perangkat
daerah dalam memberikan data dan informasi yang tepat dan dapat
dipetanggungjawabkan.
b. Peningkatan SDM aparatur perencanaaan.
Sasaran Strategis 7
Meningkatnya Kemandirian Daerah dan
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Dalam Struktur Penerimaan daerah
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada tabel. 3.8 di bawah ini:
Tabel 3.8
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 6
Meningkatnya Kemandirian Daerah Dan Meningkatnya Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Dalam Struktur Penerimaan Daerah
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Persen 100 95,58 95,58 100 111.40 111.40 98,74 98,74 98,74
Sumber Data Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Kemandirian Daerah dan Meningkatnya Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Dalam Struktur Penerimaan Daerah”. dapat disimpulkan bahwa
pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai
berikut:
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan yang berasal dari
kegiatan ekonomi daerah Pemerintah Kota Langsa. Pendapatan daerah ini
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 52
merupakan salah satu pilar kemandirian Pemerintah Kota Langsa. Citra keuangan
Pemerintah Kota Langsa akan tercermin dari besarnya PAD yang diperoleh untuk
membiayai kegiatan Pemerintah Kota Langsa dalam rangka mensejahterahkan
masyarakat Kota Langsa.
Untuk Pencapaian Indikator Persentase peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Kota Langsa Tahun 2017 di Perhitungkan dari Total PAD Tahun Sebelumnya di Bagi
Dengan Total PAD Tahun Berkenaan, Realisasi persentase meningkatnya
pendapatan asli daerah di Tahun 2016 adalah 111,40,44 Persen sedangkan di tahun
2017 menurun menjadi 98,74 Persen, Pemerintah Kota Langsa merencanakan
peningkatan pendapatan, baik yang bisa diupayakan oleh daerah sendiri (PAD),
yang bersumber dari pusat (dana perimbangan), serta pendapatan lain-lain yang sah
termasuk bagi hasil dengan provinsi.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya peraturan/qanun tentang pajak daerah dan retribusi daerah telah
dilaksanakan dengan baik.
b. Subjek dan objek pajak daerah dan retribusi daerah terdata dengan baik dan
tepat.
c. Petugas pemungutan PAD bekerja optimal sesuai dengan ketentuan.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Pemahaman masyarakat tentang peraturan qanun pajak daerah masih
kurang.
b. Kesadaran masyarakat dalam membayar pajak masih rendah
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Melakukan pembenahan terhadap aturan-aturan yang berkenaan dengan tarif
pajak daerah dan retribusi daerah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 53
b. Melakukan sosialisasi terhadap aturan-aturan baru tentang pajak daerah dan
retribusi daerah agar pemahaman masyarakat lebih dan pentingnya bagi
pembangunan daerah.
c. Mengali potensi-potensi baru terhadap objek pajak daerah maupun retribusi
daerah.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada tabel. 3.9 di bawah ini:
S
Sasaran strategis 7
Meningkatnya Pembangunan Perkotaan
Yang Memperhatikan Pengelolahan
Lingkungan Dan Berwawasan Mitigasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 54
Tabel 3.9
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 8
Meningkatnya Pembangunan Perkotaan Yang Memperhatikan Pengelolahan
Lingkungan Dan Berwawasan Mitigasi Bencana
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase Panjang jalan Kota Dalam Kondisi Baik
Persen 85,10 82,28 96,79 60 45,57 79,28 60 49,75 82,92
2
Persentase Panjang dranaise Dalam Kondisi baik
Persen 90,00 84,99 94,43 90 85,00 94,55 90 85,00 94,55
3
Proposi Ruang Terbuka Hijau Per satuan Luas wilayah Perkotaan
Persen 15,00 13,44 89,00 15,00 13,44 89,00 15,00 13,44 89,00
4
Persentase bangunan ber IMB
Persen 5 1 20 5 1 20 5 2 40
Sumber Data Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Langsa dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 3 (tiga) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Pembangunan Perkotaan yang Memperhatikan
Pengelolahan Lingkungan dan wawasan Mitigasi Bencana”. dapat disimpulkan
bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator
sebagai berikut:
1. Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik Adalah Semua Ruas Jalan Dimana
Permukaan Kekerasan, Bahu Jalan dan Saluran Samping Dalam Kondisi Baik
Menurut Kriteria sehingga Arus Lalu Lintas Dapat Berjalan Lancar Sesuai
Dengan Kecepatan dan Tidak Ada Hambatan Yang Disebabkan Oleh Kondisi
Jalan.persentase panjang jalan kota dalam kondisi baik Untuk Pencapaian
Indikator Persentase Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik Dalam kondisi Baik
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 55
Kota Langsa Tahun 2016 Mencapai 79,28 persen, Sedangkan di Tahun 2017
Mencapai 82,92 persen artinya masih terdapat 17,08 persen kondisi jalan
Pemerintah Kota Langsa belum baik, beberapa upaya yang dilakukan
Pemerintah Kota Langsa dalam Meningkatkan Persentase Panjang Jalan Kota
Dalam Kondisi Baik yaitu dengan Mencari Sumber - sumber pembiayaan yang
cukup dari berbagai sumber Dana APBN, APBA, APBK dana - dana Insetif
yang ada
2. Untuk Pencapaian Indikator Persentase Panjang Drainase Dalam kondisi Baik
Kota Langsa Tahun 2016 Mencapai 94,55 persen, Sedangkan di Tahun 2017
Mencapai 94,55 persen di Perhitungkan Dari Jumlah panjang dranaise dalam
kondisi baik dibagi dengan jumlah panjang dranaise keseluruhan. artinya
masih terdapat 17,08 persen kondisi dranaise Pemerintah Kota Langsa belum
baik. beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Langsa dalam
Meningkatkan capaian indikator tersebut yaitu Meningkatkan Persentase
Panjang Dranaise Dalam Kondisi Baik yaitu dengan Perencanaan yang baik.
3. Tata ruang atau spatial plan adalah wujud struktur ruang dan pola ruang yang
disusun secara nasional, regional dan lokal. Secara nasional disebut Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional, yang dijabarkan ke dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi, dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tersebut
perlu dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK).
Penataan ruang di Kota Langsa sepenuhnya mengacu pada RTRW Kota
Langsa yang tercantum dalam Qanun Kota Langsa Nomor 12 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Langsa Tahun 2012-2032. Tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 56
penataan ruang di wilayah Kota Langsa berdasarkan fungsi adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai dasar untuk memformulasikan kebijakan dan strategi penataan
ruang wilayah Kota Langsa;
2. Memberikan arahan bagi indikasi program utama dalam RTRW Kota
Langsa;
3. Sebagai dasar dalam penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan
ruang wilayah Kota Langsa.
Berdasarkan pola ruang eksisting, diketahui bahwa pola ruang di Kota Langsa
paling dominan peruntukkannya untuk kawasan perkebunan (37,67 persen),
disusul kemudian untuk kawasan hutan (22,34 persen), tambak (13,70
persen), dan pemukiman (10,64 persen).
Ruang Terbuka Hijau Kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open
space) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan
vegetasi guna mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang
dihasilkan oleh RTH dalam kota yaitu keamanan, kenyamanan,
kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, luas
minimal Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang harus ada pada kawasan
permukiman adalah sebesar 30 persen. Dari luas tersebut, 20 persen
diantaranya adalah RTH publik, dan sebesar 10 persen adalah untuk RTH
privat.
Untuk Pencapaian Indikator Persentase ruang terbuka hijau Kota Langsa
Tahun 2016 Mencapai 89,00 persen, Sedangkan di Tahun 2017 Mencapai
89,00 persen artinya masih terdapat 11,00 persen capaiaan kinerja ini yang
belum tercapai Pemerintah Kota Langsa, beberapa upaya yang dilakukan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 57
Pemerintah Kota Langsa dalam meningkatkan capaian indikator tersebut yaitu
dengan melakukan strategi pembebasan lahan yang bertujuan untuk
meningkatkan pembangunan taman lingkungan, taman kota, lapangan
olahraga, hutan kota, , hutan mangrove
4. Persentase Jumlah IMB yang diterbitkan di Kota Langsa Tahun 2016
Mencapai 20 persen, Sedangkan di Tahun 2017 meningkat menjadi 40 persen
artinya masih terdapat 60 persen bangunan di Kota Langsa yang belum
mempunyi izin IMB, beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Langsa
dalam meningkatkan capaian indikator tersebut yaitu dengan melakukan
sosialisasi peningkatan kesadaran hukum masyarakat terhadap pentingnya
izin mendirikan bangunan (IMB).
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya komitmen Pemerintah Kota Langsa untuk pencepatan infrastruktur
kota dalam kondisi baik.
b. Ketersedian tenaga SDM yang profesional dan handal.
c. Ketersediaanya anggaran yang memadai dalam mendukung pelaksanan
tersebut
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Keterbatasanya tenaga SDM yang berkompeten.
b. Keterbatasanya anggaran yang memadai dalam mendukung pelaksanan
tersebut.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 58
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Mencari Sumber - sumber pembiayaan yang cukup dari berbagai sumber Dana
APBN, APBA, APBK dana - dana Insetif yang ada.
d. Adanya Perencanaan yang baik.
Sasaran Strategis 8
Meningkatnya Pengembangan Pusat Pasar Dan
Perdagangan Yang BERIMAN (Bersih, Indah,
Menarik, dan Nyaman)
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.11 di bawah ini :
Tabel 3.11
Pengukuran Capain Sasaran Strategis 8
Meningkatnya Pengembangan Pusat Pasar dan Perdagangan yang BERIMAN (Bersih,
Indah, Menarik, dan Nyaman)
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase Sampah Pada Pusat Pasar dan Perdagangan yang diangkut
Persen 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber Data Badan Lingkungan Hidup Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Pengembangan Pusat pasar dan Perdagangan yang
BERIMAN (Bersih, Indah, Menarik dan Nyaman”. dapat disimpulkan bahwa
pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai
berikut:
Untuk Pencapaian Indikator Persentase Sampah Pada Pusat Pasar dan
Perdagangan yang diangkut Kota Langsa Tahun 2016 Mencapai 100 persen,
Sedangkan di Tahun 2017 Mencapai 100 persen capaian indikator ini di Perhitungkan
Dari Jumlah sampah yang ditangani pada pusat pasar dan perdagangan yang
diangkut dibagi jumlah sampah yang dihasilkan oleh pusat pasar x 100 persen.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 59
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Ketersedian sarana tempat pembuangan sampah dan air bersih.
b. Kesadaran pedagang atas kebersihan tempat berjualan
c. Adanya gotong royong seminggu sekali oleh para pedagang
Hambatan dan masalah sasaran ini :
Regulasi Di bidang pasar pada Disperindagkop dan UKM Kota Langsa kurang
dipatuhi para pedagang.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
Perlu adanya koordinasi yang bersinergi dengan Dinas terkait dalam menegakan
aturan ketertiban pasar.
Sasaran Strategis 9
Meningkatnya Kualitas dan Pemerataan
Pelayanan Pendidikan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 60
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.11 di bawah ini
Tabel 3.11
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 9
Meningkatnya Kualitas dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Angka Rata-rata Lama Sekolah
Persen 10,65 10,51 98,69 10,65 10,59 99,44 10,70 10,15 99,53
Sumber Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Kualitas dan Pemeratanaan Pelayanan Pendidikan”. dapat
disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai
capaian indikator sebagai berikut:
Rata-rata sekolah adalah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah
seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir
(TPT). Secara umum indikator ini menunjukkan jenjang pendidikan yang telah
dicapai oleh penduduk dewasa (15 tahun ke atas). Semakin tinggi angka rata-rata
lama sekolah penduduk, berarti semakin baik tingkat pendidikan tersebut.
Angka Rata-Rata Lama Sekolah Sekolah Adalah Rata-Rata Jumlah Tahun Yang
dihabiskan Oleh Pendduduk Untuk Menempuh Semua Jenis Pendidikan Formal
Yang Pernah Dijalani Dari Masuk Sekolah Dasar Sampai Dengan Pendidikan
Terakhir. Realisasi angka rata-rata lama sekolah di tahun 2016 berkisar 10,59
sedangkan di tahun 2017 meningkat menjadi 10,15 hal ini menunjukan peningkatan
capain indikator tersebut.
Untuk Meningkatkan capaian kinerja dimaksud Pemerintah Kota Langsa telah
melakukan berbagai upaya berupa anak usia tujuh tahun yang masuk untuk
mengenyam pendidikan diharapkan akan dapat bersekolah selama 15,16 tahun atau
mencapai DIII.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 61
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Tingginya minat masyarakat untuk dapat membaca dan menulis.
b. Adanya sumber daya aparatur yang terampil dan cekatan dalam
melaksanakan program pendidikan.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
Kurangnya Informasi pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Meningkatkan fasilitas fenunjang kegiatan dalam proses belajar mengajar.
b. Merangkul seluruh lapisan masyarakat kota langsa untuk membangun
pendidikan yang bermutu di kota langsa.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.12 di bawah ini :
Tabel 3.12
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 10
Meningkatnya Kualifikasi dan Kompetensi Guru Serta Tenaga Kependidikan Dalam
Mendorong Peningkatan Pelayanan Pendidikan Berkualitas
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase pendidik dan tenaga kependidikan yang bersertifikasi
Persen 75 31,76 42,35 75 39,93 53,24 75 68,06 90,75
Sumber Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa
Sasaran Strategis 10
Meningkatnya Kualifikasi dan Kompotensi
Guru Serta Tenaga Kependidikan Dalam
Mendorong Peningkatan Pelayanan ualitas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 62
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Kualifikasi dan Kompetensi Guru Serta Tenaga
Kependidikan Dalam Mendorong Peningkatan Pelayanan Pendidikan Berkualitas”.
dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai
capaian indikator sebagai berikut:
Untuk Pencapaian Indikator Persentase pendidik dan tenaga kependidikan yang
bersertifikasi Kota Langsa Tahun 2016 mencapai 53,24 Persen Sedangkan di Tahun
2017 meningkat mencapai 90,75 Persen atau meningkat sebesar 37,51 Persen
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
Adanya minat guru dalam peningkatan karier.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
Kurangnya guru yang mempunyai SDM sesuai dengan bidang studinya.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Perlunya pelatihan bagi guru-guru untuk peningkatan mutu sesuai bidang
studi.
b. Adanya pemberian beasiswa bagi guru yang berprestasi
Sasaran Strategis 11
Berkembangnya Budaya Daerah Dan
Kearifan Lokal Yang Mendukung
Pembangunan Daerah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 63
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.13 di bawah ini :
Tabel 3.13
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 11
Berkembangnya Budaya Daerah dan Kearifan Lokal
yang Mendukung Pembangunan Daerah
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase sanggar seni aktif
Persen 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Berkembangnya Budaya Daerah dan Kearifan Lokal yang Mendukung
Pembangunan Daerah”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong
Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
Sanggar Seni adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu
komunitas atau sekumpulan orang untuk berkegiatan seni seperti seni tari, seni lukis,
seni kerajinan atau kriya, seni peran dls. Kegiatan yang ada dalam sebuah sanggar
seni berupa kegiatan pembelajaran tentang seni, yang meliputi proses dari
pembelajaran, penciptaan hingga produksi dan semua proses hampir sebagian
besar dilakukan di dalam sanggar (tergantung ada tidaknya fasilitas dalam sanggar),
sebagai contoh apabila menghasilkan karya berupa benda (patung, lukisan,
kerajinan tangan dll) maka proses akhir adalah pemasaran atau pameran,apabila
karya seni yang dihasilkan bersifat seni pertunjukan (teater, tari, pantomim dll) maka
proses akhir adalah pementasan.
Untuk Pencapaian Indikator Persentase sanggar seni aktif Kota Langsa Tahun
2017 sangggar seni yang ada di Kota Langsa berjumlah 16 sanggar seni dan
sangggar seni yang masih aktif berjumlah 16, hal ini menandakan keaktifan sanggar
seni budaya di Kota Langsa dalam meningkatkan perkembangan budaya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 64
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya dukungan Pemerintah Daerah dalam hal mengaktifkan sanggar seni.
b. Adanya peran Pemerintah dengan melibatkan dan menggandeng masyarakat
setempat dalam upaya pelestarian seni budaya dan pengembangan wisata
budaya
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya sarana dan prasarana.
b. Para Pelaku Seni Tradisional yang kurang kreatif dan Inovatif.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Peningkatan dana untuk mendukung peningkatan sarana Dan prasarana
dalam kegiatan tersebut.
b. Menggandeng masyarakat setempat dalam upaya pelestarian seni budaya
dan pengembangan wisata budaya.
Sasaran Strategis 12
Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 65
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.13 di bawah ini :
Tabel 3.13
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Berkualitas dan Terjangkau
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Usia Harapan Hidup
Umur 59 69 100 69 69 100 69 69 100
2
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Persen 100 76,61 76,61 100 81,44 81,44 100 92,43 92,43
Sumber Data Dinas Kesehatan Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Berkualitas dan Terjangkau”.
dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai
capaian indikator sebagai berikut:
1. Angka Harapan Hidup dapat didefinisikan sebagai rata-rata tahun hidup yang
masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur tertentu,
pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan
masyarakatnya.Secara umum, angka harapan hidup masyarakat Kota Langsa
terus meningkat. Artinya, harapan hidup seseorang untuk bertahan hidup lebih
lama menjadi semakin tinggi. Saat ini, angka harapan hidup di Kota Langsa telah
mencapai 69 tahun. Angka harapan hidup saat lahir di Kota Langsa saat ini jika
dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di provinsi Aceh. Walau secara tren
terus meningkat, tetapi angka harapan hidup Kota Langsa masih harus
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 66
ditingkatkan karena masih di bawah rata-rata angka harapan hidup provinsi Aceh
yang sebesar 69,5 tahun
2. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dimana pada tahun
2016 diperoleh capaian sebesar 81,44 persen, dan ditahun 2017 meningkat
menjadi 92,43 persen. Penduduk miskin di Kota Langsa di tahun 2017 mencapai
27.919 juta jiwa dan penduduk miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan
dasar hanya berkisar 25.800 juta jiwa berarti masih terdapat 2.112 juta jiwa orang
yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, untuk meningkatkan
capaian kinerja dimaksud Pemerintah Kota Langsa telah melakukan berbagai
upaya berupa merubah paradigma masyarakat menjadi paradigma hidup sehat
dengan menitikberatkan pada upaya promotif tanpa mengesampingkan upaya
kuratif dan rehabilatif.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya upaya promosi kesehatan di masyarakat dalam meningkatkan umur
harapan hidup.
b. Adanya bimbingan teknis dan pendampingan oleh para tenaga medis yang
lebih profesional dalam upaya pencegahan penyakit degeneratif bagi lansia.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Keterbatasanya sumber daya manusia yang profesional serta besarnya
tantangan yang ditimbulkan akibat berbagai macam penyakit, menjadikan
pengendalian penyakit dimasyarakat belum berjalan optimal.
b. Koordinasi dan Integritas intas program dan lintas sektor masih kurang optimal.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 67
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Meningkatkan upaya promosi kesehatan di masyarakat mengenai usaha untuk
mencegah terjangkitnya suatu penyakit baik preventif, kuaratif dan rehabilitatif.
b. Peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal pada sarana RSU,
puskesmas, pustu, polindes serta kesehatan lainnya.
c. Koordinasi dengan lintas sektor kesehatan untuk peningkatan usia harapan
hidup di masyarakat.
d. Meningkatkan advokasi isentif dari pemerintah pusat terhadap pemerintah
daerah terkait pelaksanaan program kesehatan.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.17 di bawah ini :
Tabel 3.17
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 13
Meningkatnya Pelayanan Administrasi Publik yang Baik dan Cepat
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Rata-rata Lama Proses Perijinan
Hari 3 3 100 3 3 100 3 3 100
2
Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Persen 90 88 97,78 90 68 75,56 90 66 73,33
Sumber Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Langsa dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Langsa
Sasaran Strategis 13
Meningkatnya Pelayanan Administrasi
Publik yang Baik dan Cepat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 68
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Pelayanan Administrasi Publik yang Baik dan Cepat”. dapat
disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai
capaian indikator sebagai berikut:
1. Pengertian investasi adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor,
baik investor asing maupun investor domestik dalam berbagai bidang usaha
yang terbuka untuk investasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
Daya saing investasi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Pembentukan
daya saing investasi, berlangsung secara terus menerus dari waktu ke waktu dan
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya kemudahan perizinan.
Kemudahan perizinan adalah proses pengurusan perizinan yang terkait dengan
persoalan investasi yang relatif sangat mudah dan tidak memerlukan waktu yang
lama. Lama proses perizinan merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
memperoleh suatu perizinan (dalam hari). Dalam rangka mempermudah
investasi, Pemerintah Kota Langsa terus berupaya untuk mempercepat proses
perizinan, hal ini dibuktikan dengan rata-rata lama proses perizinan di Kota
Langsa Tahun 2017 adalah selama 3 hari.
2. Persentase kepemilikan KTP di Kota Langsa Pada tahun 2016 mencapai 75,56
persen. Persentase ini turun pada tahun 2017 yaitu 73,33 persen atau
penurunan sebesar 2,23 persen.Penurunan ini disebabkan oleh adanya
peningkatan jumlah penduduk wajib KTP. Penerapan KTP berbasis elektronik
sudah diterapkan di Kota Langsa.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya Peraturan Daerah tentang perijinan usaha.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 69
b. Adanya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang sesuai
dengan kebutuhan.
c. Adanya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan izin usaha dan
Kepemilikan KTP.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya sebagian pengusaha dalam memiliki surat izin usaha.
b. Kurangnya pemahaman pengusaha dan masyarakat tentang izin usaha dan
pentingnya kepemilikan KTP.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Melakukan sosialisasi pemahanan terhadap pengusaha dan masyarakat
tentang pentingnya memiliki izin usaha dan KTP.
b. Melakukan kegiatan jemput bola yaitu perekaman kelapangan/Gampong-
gampong.
c. Memberikan sanksi terhadap pengusaha yang tidak memiliki izin usaha.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 70
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.18 di bawah ini :
Tabel 3.18
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 14
Meningkatnya Kualitas Pembangunan Infrasruktur Pelayanan Publik
Perkotaan dan Wilayah yang Berkualitas
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Rasio Puskesmas,Poliklinik, Pustu dan Polindes Terhadap Satuan Penduduk
Rasio 0,23 0,23 100 0,05 00,5 100 0,05 0,05 100
2
Rasio rumah sakit per satuan penduduk
Rasio 0,031 0,031 100 0,020 0,020 100 0,020 0,020 100
Sumber Data Dinas Kesehatan Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Kualitas Pembangunan Infrasruktur Pelayanan Publik
Perkotaan dan Wilayah yang Berkualitas”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian
kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
1. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu dan Polindes bermanfaat untuk mengetahui
cakupan pelayanan kesehatan tersebut dalam memenuhi pelayanannya kepada
penduduk. Dengan demikian pelayanan kesehatan dapat terpenuhi sesuai
dengan standar pelayanan. Puskesmas,Poliklinik, Pustu dan Polindes Terhadap
Satuan Penduduk tahun 2017 adalah 0,05 Artinya Setiap 1.000 Penduduk di
Kota Langsa Dapat dilayani Oleh 0,05 Puskesmas,Poliklinik, Pustu dan Polindes
Sasaran Strategis 14
Meningkatnya Kualitas Pembangunan
Infrasruktur Pelayanan Publik Perkotaan
dan Wilayah yang Berkualitas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 71
yang ada di Kota Langsa. untuk meningkatkan capaian kinerja dimaksud
Pemerintah Kota Langsa telah melakukan berbagai upaya berupa meningkatkan
upaya promosi kesehatan di masyarakat mengenai usaha untuk mencegah
terjangkitnya suatu penyakit baik preventif, kuaratif dan rehabilitatif.
2. Percepatan Revitalisasi dan Relokasi BLUD RSUD Langsa Sebagai Salah Satu
Rumah Sakit Regional Wilayah Timur Aceh Adalah Dengan Memberikan
Kemudahan Akses Dan Fasilitasi Sarana Kesehatan Kepada Masyarakat, Untuk
Itu Perlu di Ukur Rasio Rumah Sakit Terhadap Satuan Penduduk, Di Tahun 2017
Rasio Rumah Sakit Penduduk Sebanyak 0,020 Rumah Sakit, Artinya Setiap
1.000 Penduduk di Kota Langsa Dapat dilayani Oleh 0,020 Rumah Sakit. Untuk
Meningkatkan capaian kinerja dimaksud Pemerintah Kota Langsa telah
melakukan berbagai upaya berupa Peningkatan pelayanan kesehatan yang
optimal pada sarana kesehatan.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya dukungan dari Pemerintah Kota Langsa dalam peningkatan kuantitas
dan kualitas tenaga medis/sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.
b. Adanya bimbingan teknis dan pendamping oleh para tenaga medis yang lebih
profesional.
c. Adanya Dukungan Dari Pemeritah Kota, Provinsi dan Pusat Dalam Upaya
Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Kesehatan.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Keterbatasanya sumber daya manusia yang profesional serta besarnya
tantangan yang ditimbulkan akibat berbagai macam penyakit, menjadikan
pengendalian penyakit dimasyarakat belum berjalan optimal.
b. Koordinasi dan integritas lintas program dan lintas sektor masih kurang
optimal.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 72
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Meningkatkan upaya promosi kesehatan di masyarakat mengenai usaha untuk
mencegah terjangkitnya suatu penyakit baik preventif, kuaratif dan rehabilitatif.
b. Peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal pada sarana kesehatan.
c. Meningkatkan advokasi isentif dari Pemerintah pusat terhadap Pemerintah
Daerah terkait pelaksanaan program kesehatan.
d. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi terhadap pemanfaatan dana untuk
meningkatkan pembangunan infrastruktur sarana pelayanan kesehatan.
Sasaran Strategis 15
Meningkatnya Sarana dan Prasarana yang
Memadai Dalam Mendukung Aktivitas
Perdagangan Ekspor dan Impor
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.19 di bawah ini :
Tabel 3.19
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 15
Meningkatnya Sarana dan Prasarana yang Memadai Dalam
Mendukung Aktivitas Perdagangan Ekspor dan Impor
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Jumlah Pelabuhan Aktif
Jumlah 1
Pelabuhan 1 Pelabuhan 100
1 Pelabuhan 1 Pelabuhan 100
1 Pelabuhan 1 Pelabuhan 100
2
Jumlah aktivitas ekspor dan impor
Jumlah 2 2 100 2 2 100 3 3 100
Sumber Data Dinas Perhubungan Kota Langsa
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 73
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Kualitas Pembangunan Infrasruktur Pelayanan Publik
Perkotaan dan Wilayah yang Berkualitas”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian
kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
1. Pelabuhan Kuala Langsa Termasuk Pelabuhan Regional Yang Dipersiapkan
Menjadi Salah Satu Pintu Masuk Untuk Pantai Timur Wilayah Provinsi. Untuk
mendukung Pelabuhan Kuala Langsa Sebagai Pendorong Pertumbuhan
Ekonomi (Engine Growth) Kota Dibutuhkan Sarana Dan Prasarana Dalam
Mendukung Pelabuhan Yang Memadai, Selain itu Tupang Tindihnya Kebijakan
Pengelolaan Pelabuhan Yang Belum Memadai Amanat UUPA, Turut Pula
Menghambat Lalu lintas Perdagangan Ekspor dan impor.
Ketersediaan sarana pendukung \Prasana Pelabuhan Kuala Langsa Dalam
Rangka Mendukung Aktivitas Perdagangan Eksport dan Import di tahun 2017
berupa sarana gedung dan dermaga kapal. beberapa upaya yang dilakukan
Pemerintah Kota Langsa dalam meningkatkan Ketersediaan sarana pendukung
\Prasana Pelabuhan Kuala Langsa Dalam Rangka Mendukung Aktivitas
Perdagangan Eksport dan Import yaitu dengan peningkatan koordinasi dan
integritas lintas sektor dan perencanaan yang baik.
2. Jumlah aktivitas ekspor dan impor Kota Langsa mengalami dimana pada tahun
2016 Jumlah aktivitas ekspor dan impor hanya 2 aktifitas ekspor dan impor di
Kota Langsa dan di tahun 2017 meningkat menjadi 3 ekspor dan impor di Kota
Langsa.untuk meningkatkan capaian kinerja dimaksud Pemerintah Kota Langsa
telah melakukan berbagai upaya berupa meningkatkan capain indikator tersebut
dan diharapkan memberikan kontribusi positif dalam memperluas penyediaan
lapangan kerja, mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Kota Langsa
yang berkualitas dan dapat meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya dukungan dari Pemerintah Kota Langsa dalam mendukung aktivitas
perdagangan ekspor dan Impor.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 74
b. Adanya jaminan Dari Pemerintah Kota Langsa tentang stabilitas politik dan
keamanan.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya prasarana pelabuhan.
b. Koordinasi dan integritas lintas sektor masih kurang optimal.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Meningkatkan prasarana pelabuhan guna mendukung aktivitas ekspor dan
impor
b. Peningkatan koordinasi dan integritas lintas sektor.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.20 di bawah ini :
Sasaran Strategis 16
Meningkatnya Distribusi Air Bersih yang
Memadai Dalam Upaya Pemerataan
Distribusi Air Bersih Bagi Masyarakat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 75
Tabel 3.20
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 16
Meningkatnya Distribusi Air Bersih yang Memadai Dalam Upaya
Pemerataan Distribusi Air Bersih Bagi Masyarakat
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Jumlah rumah tangga Yang Mengunakan air bersih
Jumlah 7.000 6.471 92,44 7.000 6.794 97,06 7.200 7.133 99,07
Sumber Data Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Distribusi Air Bersih yang Memadai Dalam Upaya
Pemerataan Distribusi Air Bersih Bagi Masyarakat”. dapat disimpulkan bahwa
pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai
berikut:
Air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990 tentang
Pengawasan Kualitas Air Bersih menyebutkan bahwa air bersih adalah air yang bisa
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat
kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Pendapat lain mengatakan bahwa
air bersih sendiri merupakan air sehat yang digunakan untuk kegiatan manusia yang
bebas dari kuman penyakit, bebas dari bahan kimia yang dapat mencemari air
tersebut. Air bersih adalah kebutuhan mutlak yang dibutuhkan oleh mahluk hidup
untuk bertahan hidup sehingga kesehatan air tersebut harus terjamin
Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Pengguna air Bersih Di Tahun 2016
Mencapai 6.794 Rumah Tangga Dari Total 40.788 Rumah Tangga sedangkan di
tahun 2017 Meningkat Mencapai 7.133 Rumah Tangga Dari Total 45.908 Rumah
Tangga hal ini menunjukan Peningkatan capain indikator tersebut sebesar 339
Rumah Tangga, Pencapain kinerja pada indikator ini belum memuhi target
sebagaiman direncanakan hal ini disebabkannya masih rendahnya kesadaran
masyarakat tentang kesehatan pengunaan air bersih dan Perubahan iklim yang
mempengaruhi kualitas bibit air di Kota Langsa, beberapa upaya yang dilakukan
Pemerintah Kota Langsa dalam Meningkatkan Pengguna air Bersih yaitu dengan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 76
memberikan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan pengunaan air
bersih.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya dukungan Pemerintah Daerah dalam peningkatan pelayanan
cangkupan air bersih.
b. Adanya kesadaran masyarakat tentang kesehatan pengunaan air bersih.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Keterbatasanya sumber daya manusia yang profesional serta besarnya
tantangan yang ditimbulkan.
b. Perubahan iklim yang mempengaruhi kualitas bibit air.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Adanya sosialisasi tentang manfaat air bersih bagi masyarakat.
b. Peningkatan sarana dan prasarana
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.21 di bawah ini :
Tabel 3.21
Pengukuran Capain Sasaran Strategis 17
Meningkatnya Pelayaanan Jasa Transportasi Yang Efisien
Dan Ekonomis Dan Aman
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase Armada Transportasi yang memadai
Persen 80 73 91,25 80 75 91,25 85 83 97,65
Sasaran Strategis 17
Meningkatnya Pelayaanan Jasa Transportasi
Yanyang Efisien dan Ekonomis dan Aman
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 77
2
Jumlah orang yang terangkut angkutan umum
Jumlah 118.916 118.916 100 124.862 124.862 100 131.105 176.850 135
Sumber Data Dinas Perhubungan Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Pelayaanan Jasa Transportasi yang Efisien Dan Ekonomis
dan Aman”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Sangat Baik.
Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
1. Persentase armada transportasi yang memadai capaiannya dipengaruhi oleh
Jumlah armada transportasi publik yang layak dimana pada tahun 2016
diperoleh capaian sebesar 91,25 persen, dan ditahun 2017 meningkat menjadi
97,65 persen. untuk meningkatkan capaian kinerja dimaksud Pemerintah Kota
Langsa telah melakukan berbagai upaya berupa Meningkatkan Pengawasan
terhadap armada transportasi umum seperti Uji KIR kendaraan bukan hanya
untuk sekadar mematuhi regulasi dari pemerintah. Lebih dari itu, uji KIR ini untuk
menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengemudi, serta
keselamatan pengguna jalan lainnya.
2. Moda Transportasi Sehari-hari Yang digunakan Oleh Pendududk Kota Langsa
Dalam Berbagai Kepentingan Masyarakat Baik Ekonomi Maupun Sosial Terus
Mengalami Peningkatan. Hal Ini Tercermin Dari Meningkatnya Jumlah
Kendaraan Jenis Bus, Dan Mikro Bus yang Ada Di Kota Langsa Realisai
Persentase jumlah orang yang terangkut ditahun 2016 Mencapai 124.862 orang
sedangkan di tahun 2017 meningkat mencapai 176.860 orang melebihi dari
target yang sudah ditentukan sebesar 131.105 orang, hal ini menunjukan
peningkatan capain indikator tersebut.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya koordinasi lintas sektor yang baik .
b. Adanya kesadaran supir angkutan umum tentang pentingnya keselamatan
penumpang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 78
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Belum adanya blue print yang didaftarkan oleh instansi terkait guna mencegah
terjadinya perdagangan ilegal baik ekspor dan import
b. Tidak adanya trayek-trayek angkutan umum di Daerah terpencil menuju ke
kota atau pasar.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. dibangunya trayek-trayek angkutan umum di daerah terpencil menuju kota.
b. Diaktikanya kembali angkutan umum labi - labi
Sasaran Strategis 18
Meningkatnya kapasitas koperasi dan
usaha mikro,kecil dan menengah (UMKM)
dalam mendorong peningkatan lapangan
kerja dan pertumbuhan ekonomi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 79
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.22 di bawah ini :
Tabel 3.22
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 18
Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM)
Dalam Mendorong Peningkatan Lapangan Kerja
dan Pertumbuhan Ekonomi
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase Koperasi Aktif
Persen 40 35 87,50 40 37 92,50 40 37,94 94,85
2
Persentase UKM Aktif
Persen 100 65,38 65,38 100 68,24 68,24 100 76,23 76,23
Sumber Data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Kapasitas Koperasi Dan Usaha Mikro,Kecil dan Menengah
(UMKM) Dalam Mendorong Peningkatan Lapangan Kerja dan Pertumbuhan
Ekonomi”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan
mengenai capaian indikator sebagai berikut:
1. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang bekerja bersama demi
kesejahteraan bersama berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967,
koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan
beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas azaz kekeluargaan.
Persentase koperasi aktif di Kota Langsa mengalami peningkatan, dimana pada
tahun 2016 persentase koperasi aktif sebanyak 92,50 persen naik menjadi 94,85
persen pada tahun 2017. Dengan demikian ada kenaikan sebesar 2,35
persen.untuk meningkatkan capaian kinerja dimaksud Pemerintah Kota Langsa
telah melakukan berbagai upaya berupa meningkatkan pemberdayaan koperasi
dalam periode 2018 diharapkan memberikan kontribusi positif dalam
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 80
memperluas penyediaan lapangan kerja, mendorong percepatan pertumbuhan
ekonomi Kota Langsa yang berkualitas dan dapat meningkatkan pendapatan per
kapita masyarakat.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini. Kriteria asset: Rp 50 juta – Rp 500 juta, kriteria
Omzet: Rp 300 juta – Rp 2,5 Miliar rupiah.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha Kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria asset: 500 juta – Rp 10
Miliar, kriteria Omzet: >Rp 2,5 Miliar – Rp 50 Miliar rupiah.
Persentase UKM aktif di Kota Langsa mengalami peningkatan, dimana pada
tahun 2016 persentase UKM aktif sebesar 68,24 persen dan naik menjadi 76,23
persen pada tahun 2017. Dengan demikian ada kenaikan sebesar 7,99
persen.untuk meningkatkan capaian kinerja dimaksud Pemerintah Kota Langsa
telah melakukan berbagai upaya berupa meningkatkan pemberdayaan UKM
dalam periode 2018 diharapkan memberikan kontribusi positif dalam
memperluas penyediaan lapangan kerja, mendorong percepatan pertumbuhan
ekonomi Kota Langsa yang berkualitas dan dapat meningkatkan pendapatan per
kapita masyarakat
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
Adanya aktivitas RAT setiap tahunya yang dilakukan dinas terkait.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 81
Hambatan dan masalah sasaran ini :
Adanya koperasi dan UKM yang berbadan hukum yang tidak disiplin dalam
melaksanakan RAT.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
Perlu adanya upaya sosialisasi dan workshop bagi pengurus koperasi dan UKM
agar dapat membuat RAT dan disiplin membuat RAT setiap tahunnya.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.22 di bawah ini :
Tabel 3.22
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 19
Meningkatnya kapasitas produksi perikanan dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Meningkatnya Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Persen 80 51 63,75 80 54 67,50 80 64 80
2
Nilai Tukar Nelayan
Persen 100 95 95 100 98 98 100 99,30 99,30
Sumber Data Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa dan Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM Kota Langsa
Sasaran Strategis 19
Meningkatnya kapasitas produksi
perikanan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat nelayan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 82
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya kapasitas produksi perikanan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat nelayan”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja
tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
1. Letak Geografis Kota Langsa Yang Berada Tepat Bersebelahan Dengan Selat
Malaka, Telah Menjadikan Sektor Kelautan Dan Perikanan Sebagai Salah Satu
Sektor Pengerak Ekonomi Masyarakat.realisasi capaian indikator Kontribusi
Sektor Perikanan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar
Harga Konstan (ADHK) Pada Tahun 2016 diperoleh capain kinerja sebesar 65%
sedangkan di tahun 2017 meningkat menjadi 80 persen, walaupun belum
mencapai target yang sudah ditetapkan, beberapa upaya yang dilakukan
Pemerintah Kota Langsa dalam Meningkatkan capaian indikator tersebut yaitu
dengan melakukan pengawasan perikanan terpadu.
2. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima
petani (IT) dengan Indeksharga yang dibayar petani (IB) yang dinyatakan dalam
persentase. Secara konsep NTP menyatakan tingkat kemampuan tukar atas
barang-barang (produk) yang dihasilkan petani di desa/gampong terhadap
barang/jasa yang dibutuhkan untuk barang konsumsirumah tangga dan
keperluan dalam proses produksi pertanian. Jika NTP > 100, berarti petani
mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga
konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya. NTP =
100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya
sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi.
Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya. NTP < 100, berarti petani
mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan
dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih
kecil dari pengeluarannya. Nilai tukar petani di Kota Langsa mengalami
peningkatan 1,30 persen dari tahun 2016 yaitu sebesar 98 persen menjadi 99,30
persen pada tahun 2017. beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kota
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 83
Langsa dalam meningkatkan capaian nilai tukar petani yaitu dengan peningkatan
alokasi anggaran di rumpun pertanian.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya sarana dan prasarana penangkapan ikan.
b. Adanya dukungan Pemerintah dalam meningkatkan kontribusi di sektor
perikanan.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Seringnya terjadi perubahan cuaca yang menghambat aktivitas nelayan
b. Kurangnya produktivitas lahan tambak beralih fungsi menjadi rumah penduduk
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Melakukan pengawasan perikanan terpadu.
b. Penambahan armada penangkapan ikan dan alat tangkap
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.23 di bawah ini :
Sasaran Strategis 20
Meningkatnya produktivitas komoditas
unggulan perkebunan berbasis sumber
daya lokal dan mendukung pengembangan
perdagangan ekspor
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 84
Tabel 3.23
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 20
Meningkatnya Produktivitas Komoditas Unggulan Perkebunan Berbasis Sumber Daya
Lokal dan Mendukung Pengembangan Perdagangan Ekspor
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Capaian Produktivitas Komuditas unggulan Perkebunan
Persen 45 70 64,29 60 70 85,71 70 70 100
2
Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan perkebunan
Rupiah 392.000.0
00 392.000.000 100 375.000.000 375.000.000 100 387.000.000 387.000.000 100
Sumber Data Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa dan Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya produktivitas komoditas unggulan perkebunan berbasis
sumber daya lokal dan mendukung pengembangan perdagangan ekspor”. dapat
disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai
capaian indikator sebagai berikut:
1. Capaian Produktivitas Komuditas unggulan Perkebunan di Kota Langsa pada
tahun 2016 mencapai 70 persen dan pada tahun 2017 tetap mencapai 70
persen. Indikator sasaran ini diukur melalui hasil Realisasi Produksi Komoditas
Unggulan Perkebunan dibagi Target Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan
x 100 persen. beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Langsa dalam
meningkatkan capaian indikator ini yaitu berupa pengembangan sumber-sumber
air untuk pengairan sawah dan Penggunaan pemupukan berimbang.
2. Untuk Pencapaian Indikator Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan perkebunan
Kota Langsa Tahun 2016 berjumlah Rp. 375.000.000 Sedangkan di Tahun 2017
meningkat menjadi Rp.387.000.000 atau bertambah sebesar Rp.12.000.000.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 85
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya kesuburan tanah yang mendukung.
b. Adanya dukungan Pemerintah dalam meningkatkan produksi Tanaman
padi/bahan pangan lainnya.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya kesuburan tanah
b. 70 % lahan sawah Di Kota Langsa adalah sawah tadah hujan sehingga tidak
bisa ditanam 2 kali dalam setahun.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Pengembangan sumber-sumber air untuk pengairan sawah.
b. Penggunaan pemupukan berimbang.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.24 di bawah ini :
Tabel 3.24
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 21
Meningkatnya Pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dan Kelautan yang Ramah
Lingkungan dan Berbasis Pembangunan Berkelanjutan
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Capaian Produktivitas Komoditas Kelautan
Persen 100 99 99 100 97 97 100 97 97
Sasaran Strategis 21
Meningkatnya Pemanfaatan Sumber Daya
Pesisir dan Kelautan yang Ramah
Lingkungan dan Berbasis Pembangunan
Berkelanjutan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 86
2
Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan Kelautan
Rupiah 900
Milyar 900 Milyar 100
980.Milyar
980.Milyar 100 2.070.Mil
yar 2.070.Milyar 100
Sumber Data Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa dan Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya pemanfaataan sumber daya pesisir dan kelautan yang
ramah lingkungan dan berbasis pembangunan berkelanjutan”. dapat disimpulkan
bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator
sebagai berikut:
1. Wilayah Kota Langsa memiliki potensi produktivitas kelautan khususnya
perikanan laut dan tambak yang sangat melimpah, hal ini dikarenakan sebagian
besar wilayahnya berada tepat bersebelahan dengan Selat Malaka. Meskipun
sebagai salah satu sektor unggulan, namun kontribusi sektor kelautan terhadap
PDRB cenderung belum mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh belum
bertambahnya produktivitas lahan tambak dimana sebagian besar lahan
pertambakan beralih fungsi menjadi lahan pemukiman penduduk. capaian
produktivitas kelautan terhadap PDRB ADHB Kota Langsa tahun 2017 mencapai
97 persen. untuk Meningkatkan capaian kinerja dimaksud Pemerintah Kota
Langsa telah melakukan berbagai upaya berupa Penambahan armada
penangkapan ikan dan alat tangkap
2. Untuk Pencapaian Indikator Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan Kelautan
Kota Langsa Tahun 2016 berjumlah Rp. 980. MilyarSedangkan di Tahun 2017
meningkat menjadi Rp. 2.070. Milyar atau bertambah sebesar Rp. 1.090.Milyar
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
Meningkatnya jumlah tambak yang berproduksi.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Sering terjadinya cuaca yang buruk
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 87
b. Gejala penyakit Ikan yang terus menerus.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Melakukan pelatihan sosialisasi teknis budidaya yang lebih baik.
b. Peningkatan teknologi penangkapan ikan.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.24 di bawah ini :
Tabel 3.25
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 22
Meningkatnya Kapasitas Produksi dan Produktivitas Pertanian Dalam Rangka
Mendukung Kebutuhan Pangan
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Capaian Produktivitas Komoditas Pertanian
Persen 100 4,60 4,60 100 4,75 4,75 100 4,72 4,72
2
Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan pertanian
Rupiah 325.000.000 325.000.000 100 335.000.000 335.000.000 100 350.000.000 350.000.000 100
Sumber Data Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa dan Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya kapasitas produksi dan produktivitas pertanian dalam
rangka mendukung kebutuhan pangan”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian
Sasaran Strategis 22
Meningkatnya Kapasitas Produksi dan
Produktivitas Pertanian Dalam Rangka
Mendukung Kebutuhan Pangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 88
kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
1. Pertanian Khususnya Tanaman Padi Memegang Peranan Penting Yaitu Sebagai
Sumber Bahan Pangan dan Juga Pemberi Input bagi Sektor Industri .capaian
produktivitas pertanian di Tahun 2016 mencapai 4,75 persen Sedangkan di
Tahun 2017 menurun menjadi 4,72 persen, hal ini menunjukan penurunan capain
indikator tersebut sebesar 0,03 persen. untuk meningkatkan capaian kinerja
dimaksud Pemerintah Kota Langsa telah melakukan berbagai upaya berupa
pengembangan sumber-sumber air untuk pengairan sawah dan Penggunaan
pemupukan berimbang.
2. Untuk Pencapaian Indikator Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan pertanian
Kota Langsa Tahun 2016 berjumlah Rp. 335.000.000 Sedangkan di Tahun 2017
meningkat menjadi Rp. 350.000.000 atau bertambah sebesar Rp. 115.000.000.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya kesuburan tanah yang mendukung.
b. Adanya dukungan Pemerintah dalam meningkatkan produksi Tanaman
padi/bahan pangan lainnya.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya kesuburan tanah
b. 70 % lahan sawah Di Kota Langsa adalah sawah tadah hujan sehingga tidak
bisa ditanam 2 kali dalam setahun.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Pengembangan sumber-sumber air untuk pengairan sawah.
c. Penggunaan pemupukan berimbang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 89
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.26 di bawah ini :
Tabel 3.26
Pengukuran Capain Sasaran Strategis 23
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase Pertumbuhan PDRB ADHK
Persen 4,72 4,55 96,40 4,72 4,60 97,46 4,72 4,68 99,15
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya pertumbuhan ekonomi”. dapat disimpulkan bahwa
pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai
berikut:
Persentase Pertumbuhan PDRB atas dasar harga Konstan merupakan jumlah
seluruh NTB atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi
dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga tahun
yang bersangkutan NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari pengurangan
NPB/Output dengan biaya antara masing-masing dinilai atas dasar harga Konstan.
NTB menggambarkan perubahan volume/kuantum produksi yang dihasilkan dan
tingkat perubahan harga dari masing-masing kegiatan, subsektor, dan sektor.
Mengingat sifat barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap sektor. Realisasi
capaian indikator pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar
harga konstan (ADHK) Pada Tahun 2016 mencapai 4,60 sedangkan di tahun 2017
meningkat menjadi 4,68, hal ini menunjukan peningkatan capain indikator tersebut.
Sasaran strategis 23
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 90
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya tanah dan kekayaan alam yang baik.
b. Adanya mutu tenaga kerja dan penduduk yang berkesinambungan.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya barang modal dan tingkat teknologi di masyarakat.
b. Kurangnya mutu tenaga kerja dan penduduk yang berkesinambungan.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
Adanya sosialisasi /pelatihan kualitas mutu tenaga kerja dan penduduk.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.27 di bawah ini :
Tabel 3.27
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 24
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase masyarakat misikin
Persen 15,10 11,59 88,56 13,05 11,31 86,67 12,05 11,10 92,12
Sumber Data Dinas Sosial
Sasaran strategis 24
Menurunnya Tingkat Kemiskinan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 91
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Menurunnya tingkat kemiskinan”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian
kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran
perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan di Kota Langsa setiap tahun
semakin meningkat. Pada tahun 2016 yaitu 11,31 persen menurun menjadi 11,10
pada tahun 2017 Atau meningkat mencapai 92,12 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa penduduk Kota Langsa mengalami pengurangan jumlah penduduk miskin
sebesar 5,45 persen. untuk meningkatkan capaian kinerja dimaksud Pemerintah
Kota Langsa telah melakukan berbagai upaya berupa menerapkan sistem ekonomi
yang demokratis dengan peran pemerintahan sebagai regulator dan eksekutor yang
efektif berpihak kapada kaum miskin.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Tingkat Inflasi yang rendah.
b. Kenaikan upah minimum.
c. Penurunan harga komoditas.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
Adanya ledakan penduduk yang tidak terkendali karena ledakan penduduk akan
menimbulkan pola hidup yang serba pas-pasan.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Agar menerapkan sistem ekonomi yang demokratis dengan peran
pemerintahan sebagai regulator dan eksekutor yang efektif berpihak kapada
kaum miskin.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 92
b. Pemecahan kemiskinan harus menempatkan kaum miskin sebagai subyek
yang diberdayakan.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.28 di bawah ini :
Tabel 3.28
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 25
Meningkatnya Lingkungan Permukiman yang Berkualitas Dalam Upaya Menciptakan
Kota Tanpa Permukiman Kumuh
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan.
Persentase 31,00 28,66 92,45 29,00 27,22 93,86 27,00 25,86 95,78
Sumber Data Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Langsa
Sasaran Strategis 25
Meningkatnya lingkungan permukiman
yang berkualitas dalam upaya menciptakan
kota tanpa permukiman kumuh
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 93
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya lingkungan permukiman yang berkualitas dalam upaya
menciptakan kota tanpa permukiman kumuh”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian
kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
Pertumbuhan penduduk dan terbatasnya lahan di Kota Langsa, telah
menyebabkan semakin berkembangnya rumah petak kecil yang diperjual belikan dan
disewakan kepada para pendatang. Rumah-rumah petak kecil tersebut kemudian
berkembang menjadi kawasan padat dan kumuh yang disebut dengan kawasan
kumuh (slum area). Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat
kepadatan kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh
masyarakat miskin. Di beberapa wilayah, kawasan kumuh juga menjadi pusat
masalah kesehatan karena kondisinya yang tidak higienis.
Untuk Pencapaian Indiakor Presentase berkurangnya luasan permukiman kumuh
di kawasan perkotaan di Kota Langsa, Adapun Realisasi Persentase berkurangnya
luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan di Kota Langsa Pada Tahun 2016
Menjadi 27,22 % dan Pada tahun 2017 Menurun Menjadi 25,86 %, hal ini
menunjukan peningkatan capain indikator tersebut. Hal ini berarti bahwa lingkungan
pemukiman kumuh semakin berkurang, berganti dengan membaiknya kondisi
pemukiman kumuh menjadi pemukiman layak huni. beberapa upaya yang dilakukan
Pemerintah Kota Langsa dalam mengurangi luasan permukiman kumuh di kawasan
perkotaan di Kota Langsa yaitu dengan memberikan Memberikan penyuluhan
tentang dampak tinggal di pemukiman kumuh ini dan program perbaikan Desa.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya Pembangunan perumahan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia dimana diselenggarakan dalam lingkup permukiman terpadu dan
dikaitkan dengan kebijaksanaan pengembangan tata ruang dan wilayah
dengan memperhatikan aspek-aspek kependudukan dan lingkungan hidup.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 94
b. AdanyaPembangunan perumahan disertai dengan penataan dan perbaikan
mutu lingkungan permukiman yang sehat, tertib, aman dan serasi, termasuk
pengadaan prasarana-prasarana yang diperlukan.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya Pembangunan perumahan yang memenuhi kebutuhan dasar
manusia dalam lingkup permukiman terpadu dan dikaitkan dengan
kebijaksanaan pengembangan tata ruang dan wilayah dengan
memperhatikan aspek-aspek kependudukan dan lingkungan hidup..
b. Kurangnya Pembangunan perumahan disertai dengan penataan dan
perbaikan mutu lingkungan permukiman yang sehat, tertib, aman dan serasi,
termasuk pengadaan prasarana-prasarana yang diperlukan.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
Adanya Fasilitasi Sarana pembangunan perumahan dititikberatkan pada
pemenuhan kebutuhan golongan masyarakat berpenghasilan rendah, baik
dalam sektor formal maupun informal.
.
Sasaran Strategis 26
Meningkatnya Kualitas kinerja cakupan
pelayanan limbah dan persampahan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 95
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.29 di bawah ini :
Tabel 3.29
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 26
Meningkatnya Kualitas kinerja cakupan pelayanan limbah dan persampahan
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase volume sampah yang ditangani
Persen 40 28,52 71,30 40 28,24 70,60 60 54,23 90,38
2
Predikat Pengelolaan Lingkungan
Plakat/PialaAdipura/Adipura
Kencana
Juara 1 kota
terbersih se-
Provinsi Aceh
Juara 1 kota terbersih se-
Provinsi Aceh 100
Adipura Buana
Adipura Buana
100 Adipura Adipura 100
Sumber Data Badan Lingkungan Hidup Kota Langsa
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 3 (tiga) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Kualitas kinerja cakupan pelayanan limbah dan
persampahan”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik.
Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
1. Persentase Volume Sampah yang ditangani di Kota Langsa cenderung menurun,
pada tahun 2016 persentase penanganan sampah sebesar 70,60 persen dan
pada tahun 2017 meningkat menjadi 90,38 persen. Indikator sasaran ini diukur
melalui hasil penimbangan sampah yang tertangani dengan menghitung rata rata
pembuangan sampah perhari. Indikator ini menunjukan besarnya layanan
penanganan dan pengangkutan sampah yang dilakukan oleh Badan Lingkungan
Hidup Kota Langsa dari timbulan sampah yang dihasilkan dari sumber sampah
perhari, beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Langsa dalam
Meningkatkan capaian indikator ini yaitu dengan memperbanyak sosialisasi
mengenai kebersihan sehingga kesadaran masyarakat meningkat.
2. Untuk Pencapaian Indiakor Predikat Pengelolaan Lingkungan Kota Langsa,
Adapun Capain yang diraih Kota Langsa ditahun 2015 mendapat Juara 1 Kota
Terbersih Se-Provinsi Aceh dan di Tahun 2016 mendapat Predikat penghargaan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 96
adipura Buana dari Presiden Republik Indonesia dan di tahun 2017 mendapat
penghargaan Sertifikat Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Bertambahnya jumlah sarana pengangkut sampah (dumptruck dan becak
motor pengangkut sampah).
b. Adanya Perhatian dari Walikota Langsa dengan mengeluarkan intruksi
tentang pelaksanaan gotong royong di lingkungan Pemerintah Kota Langsa.
c. Adanya kerjasama yang baik antara Instansi Pemerintah dengan BUMN,
BUMD, swasta dan seluruh Gampong di Kota Langsa.
d. Semakin banyaknya papan informasi/papan himbauan dan iklan mengenai
kebersihan dan lingkungan hidup di wilayah Kota Langsa
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Masih adanya sebagian pihak atau masyarakat yang kurang menjaga
kebersihan.
b. Kurangnya peralatan untuk bekerja sehingga masih adanya wilayah yang
masih banyak sampah.
c. Banyaknya gorong-gorong yang di dalamnya masih terdapat sampah dan sulit
untuk menjangkau sampah tersebut
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Memperbanyak sosialisasi mengenai kebersihan sehingga kesadaran
masyarakat meningkat
b. Perlunya peralatan untuk mempermudah pekerja dalam mengambil sampah
misalnya tong sampah sorong.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 97
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.30 di bawah ini :
Tabel 3.30
Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 27
Menguatnya kapasitas dan tata kelola kepemerintahan gampong
yang baik dalam pelaksanaan pembangunan
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Rata-rata jumlah reusam gampong yang diterbitkan (PERATURAN DESA)
Reusam 3 3 100 4 4 100 5 5 100
2
Persentase gampong yang dapat mengelolah keuangan sesuai dengan aturan
Persen 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kota Langsa
Sasaran Strategis 24
Menguatnya kapasitas dan tata kelola
kepemerintahan gampong yang baik
dalam pelaksanaan pembangunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 98
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Menguatnya kapasitas dan tata kelola kepemerintahan gampong yang
baik dalam pelaksanaan pembangunan”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian
kinerja tergolong Sangat Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai
berikut:
1. Rata-rata jumlah reusam gampong yang diterbitkan (PERATURAN DESA) di Kota
Langsa meningkat, pada tahun 2016 Rata-rata jumlah reusam gampong yang
diterbitkan (PERATURAN DESA) berjumlah rata-rata 4 reusam yang artinya di
setiap gampong di wilayah Kota Langsa menerbitkan 4 peraturan desa dan pada
tahun 2017 meningkat Rata-rata jumlah reusam gampong yang diterbitkan
(PERATURAN DESA) berjumlah rata-rata 5 reusam yang artinya di setiap
gampong di wilayah Kota Langsa menerbitkan 5 peraturan desa. capaian
indikator ini di perhitungkan dari Jumlah seluruh reusam gampong yang
diterbitkan dibagi Total jumlah keseluruhan gampong x 100 persen.
2. Salah Satu keberhasilan urusan perencanaan pembangunan dapat di tinjau dari
ketersediaan dokumen perencanaan yang sinergis dan konsisten. Ketersediaan
dokumen perencanaan yang sinergis dan konsisten sangat diperlukan untuk
menjamin agar program kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di
pemerintahan gampong di Kota Langsa dapat berjalan seperti yang di
rencanakan. Dokumen Perencanaan yang ada di Pemerintahan Gampong di
Kota Langsa Tahun adalah RPJMDES,RKPDES,APBDES.
Persentase Gampong yang dapat mengelolah keuangan sesuai dengan aturan
di Tahun 2016 mencapai 100 persen dokumen sedangkan di tahun 2017 tetap
tetap mencapai 100 persen hal ini menunjukan adanya komitmen Pemerintahan
Gampong dalam wilayah Kota Langsa dalam mengelolah keuangan sesuai
dengan aturan.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Adanya Perhatian dari Walikota Langsa dengan penguatan kapasitas aparatur
Pemerintah gampong dalam wilayah Kota Langsa.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 99
b. Adanya kerjasama yang baik antara Instansi Pemerintah dengan seluruh
Pemerintah gampong di Kota Langsa
Hambatan dan masalah sasaran ini :
Keterbatasan dan ketidakmampuan yang dihadapi Oleh Pemerintah gampong
dalam melakukan peran dan fungsinya.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Perlu dilakukan penguatan kapasitas Pemerintah desa, agar mereka mampu
dan berdaya untuk melaksanakan fungsi Pemerintahan dan pembangunan di
tingkat gampong dengan baik.
b. Penguatan dan pengembangan kapasitas aparatur Pemerintah gampong.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.31 di bawah ini :
Tabel 3.31
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 28
Meningkatnya peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase Pekerja perempuan di Lembaga Pemerintah
Persen 65,20 64,17 98,42 74,05 64,25 86,77 88 87,10 98,98
Sumber Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kota Langsa
Sasaran Strategis 28
Meningkatnya peran serta dan kesetaraan
gender dalam pembangunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 100
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (tiga) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan”.
dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai
capaian indikator sebagai berikut:
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah adalah proporsi
perempuan yang bekerja pada lembaga pemerintah terhadap jumlah seluruh pekerja
perempuan. Indikator Tersebut mengalami Peningkatan di Tahun 2016 mencapai
86,77 persen Sedangkan ditahun 2017 mencapai 98,98 persen atau meningkat
sebesar mengalami peningkatan sebesar 12,68 persen, Hal ini Menunjukan Peran
Aktif Perempuan di Lembaga Pemerintah. untuk meningkatkan capaian kinerja
dimaksud Pemerintah Kota Langsa telah melakukan berbagai upaya berupa
memberikan pelatihan keterampilan bagi perempuan guna mendorong perempuan
menjadi perempuan mandiri, maju dan produktif
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
a. Meningkatnya kesadaran dan sumber daya perempuan.
b. Meningkatnya potensi ekonomi produktif perempuan Di desa/gampong
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya inovatif dan Ide-ide baru dari perempuan.
b. Kurangya alokasi anggaran guna mendukung pelatihan bagi perempuan.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Adanya pelatihan keterampilan bagi perempuan guna mendorong perempuan
menjadi perempuan mandiri, maju dan produktif.
b. Perlunya kerjasama yang baik antar aparat desa, stakeholder dan instansi
Pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 101
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.32 di bawah ini :
Tabel 3.32
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 29
Meningkatnya kondisi Daerah yang aman dan
kondusif serta keberlanjutan perdamaian
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase penyelesaian kasus pelanggaran Ketertiban, ketentraman dan keindahan (K3)
Persentase 100 96 96 100 100 100 100 100 100
2
Jumlah tindak kriminalitas yang tertangani selama 1 tahun
Angka 400 289 72,25 350 280 80 300 265 88,33
Sumber Data Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah dan Badan kesatuan Bangsa dan Politik Kota Langsa
Sasaran Strategis 29
Meningkatnya kondisi Daerah yang
aman dan kondusif serta keberlanjutan
perdamaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 102
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya kondisi Daerah yang aman dan kondusif serta keberlanjutan
perdamaian”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja tergolong Baik.
Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
1. Kapasitas pemerintah Kota Langsa dalam menjaga ketentraman dan ketertiban
masyarakat diperlihatkan dengan jumlah polisi pamong praja dan personil
Wilayatul Hisbah, serta jumlah Poskamling dalam memberdayakan masyarakat
di setiap gampong untuk ikut berperan aktif dalam pemeliharaan ketentraman
dan ketertiban masyarakat serta keamanan lingkungan Untuk capaian tingkat
Persentase penyelesaian kasus pelanggaran Ketertiban, ketentraman dan
keindahan (K3) belum mengalami perubahan, dimana pada tahun 2016 yaitu
sebanyak 100 persen, dan ditahun 2017 tetap mencapai 100 persen. Untuk
Meningkatkan capaian kinerja dimaksud Pemerintah Kota Langsa telah
melakukan berbagai upaya berupa Meningkatkan Pengendalian Keamanan,
Kenyamanan Lingkungan dan Meningkatkan Pembentukan Satuan Keamanan di
Lingkungan Masyarakat.
2. Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas merupakan salah satu
prioritas untuk mewujudkan stabilitas penyelenggaraan pemerintahan terutama di
daerah. Pemerintahan daerah dapat terselenggara dengan baik apabila
pemerintah dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, menjaga
ketertiban dalam pergaulan masyarakat, serta menanggulangi kriminalitas
sehingga kuantitas dan kualitas kriminalitas dapat diminimalisir.Dilihat dari jumlah
keseluruhan angka kriminalitas yang terjadi selama tahun 2017 sebanyak 699
kasus, dan hanya 265 kasus yang tertangani oleh aparat penegak hukum. Kasus
yang paling banyak terjadi adalah kasus pencurian, baik itu pencurian biasa,
pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberantasan, maupun
Curanmor. Ditinjau dari kasus yang tertangani, dibutuhkan kerja keras para
aparatur penegak hukum untuk lebih serius dalam menangani kasus-kasus
tersebut. Angka kriminalitas yang tertangani adalah penanganan kriminal oleh
aparatur penegak hukum (polisi/kejaksaan). Angka kriminalitas yang ditangani
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 103
merupakan jumlah tindak kriminal yang ditangani selama 1 tahun terhadap
10.000 penduduk.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
Penempatan petugas Pol PP di tiap kecamatan dalam bentuk Bawah Kendali
Operasional (BKO) Kecamatan.
Hambatan dan masalah sasaran ini :
a. Kurangnya sarana transportasi dalam mendukung pelaksanaan tugas.
b. Belum adanya tempat untuk penampungan barang sitaan hewan ternak.
c. Kurangnya pelatihan dan kenyaman lingkungan (pelatihan dalmas)
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
a. Perlunya koordinasi dengan instansi terkait selaku tim penataan PKL Kota
Langsa.
b. Adanya tempat relokasi bagi pedagang kaki lima.
c. Perlu adanya sosialisasi langsung kelapangan.
Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.32 di bawah ini :
Sasaran Strategis 30
Meningkatnya Kualitas Demokrasi dan
Politik Menuju Masyarakat yang
Berkeadilan, Tertib, Aman dan
Bermatabat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 104
Tabel 3.33
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 30
Meningkatnya kualitas demokrasi dan politik menuju masyarakat yang
berkeadilan, tertib, aman dan bermatabat
No Indikator Satuan Tahun 2015
% Tahun 2016
% Tahun 2017
% Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1
Jumlah LSM/OKP/Ormas yang aktif
Angka 112 112 100 96 96 100 159 159 100
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 1 (satu) indikator kinerja Sasaran
Strategis “Meningkatnya Kualitas Demokrasi dan Politik Menuju Masyarakat yang
Berkeadilan, Tertib, aman dan Bermatabat”. dapat disimpulkan bahwa pencapaian
kinerja tergolong Baik. Penjelasan mengenai capaian indikator sebagai berikut:
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) merupakan pengembangan dari sebuah
organisasi non pemerintah (omop) atau juga disebut sebagai lembaga non
government organization (NGO). Jadi, sebuah Lembaga swadaya masyarakat
merupakan sebuah organisasi di luar pemerintah, di luar birokrasi, tujuannya bisa
membantu kinerja pemerintah bahkan justru ikut mengawasi jalannya pemerintahan
agar tidak menjadipenyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan. Secara umum
pengertian lembaga swadaya masyarakat (LSM) merupakan semua organisasi yang
tidak terikat dengan pemerintah dan birokrasi. Indikator Tersebut mengalami
Peningkatan di Tahun 2016 berjumlah 96 LSM aktif dan ditahun 2017 berjumlah 159
LSM aktif atau meningkat sebesar 99 LSM aktif, Hal ini Menunjukan Peran Aktif
LSM/OKP/Ormas yang ada di Kota Langsa.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :
Adanya aktivitas setiap tahunya yang dilakukan LSM dan dinas terkait.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 105
Hambatan dan masalah sasaran ini :
Adanya LSM/OKP/ORMAS yang berbadan hukum yang tidak disiplin dalam
melaksanakan tugasnya.
Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :
Perlu adanya upaya sosialisasi dan workshop bagi pengurus LSM/OKP/ORMAS
agar dapat membuat kegiatan aktif setiap tahunnya.
C. REALISASI ANGGARAN
Dalam Rangka Untuk Mencapai Target Kinerja Sebanyak 30 Sasaran
Strategis Sebagaimana Ditetapkan Dalam Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Maka Besaran Alokasi Dan Realisasi Belanja Untuk Setiap Sasaran Strategis Kota
Langsa dalam pengelolaan keuangan daerah dilakukan melalui pendekatan
anggaran berbasis kinerja, yaitu anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian
hasil kegiatan berupa output dari rencana alokasi biaya sebagai salah satu input
dalam program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Kebijakan anggaran keuangan
daerah mencakup kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah.
Keberhasilan capaian indikator-indikator sebagai telah dianalisa sebelumnya tidak
terlepas dari dukungan dana sebagai bagian dari kebijakan anggaran keuangan.
Alokasi APBK Langsa tahun 2017 meliputi Pendapatan sebesar Rp.
1.024.868.402.938 Belanja sebesar Rp. 1.055.478.816.642.96 dan Pembiayaan
sebesar Rp. 30,627.243.276,68. Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 106
Tabel 3.32
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Kota Tahun Anggaran 2017
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1 Pendapatan 1.024.868.402.938 1.014.781.165.464,01 99,02
- PAD 127.325.504.605 120.031.698.183,75 94,27
- Dana
Perimbangan
679.185.589.918 677.192.132.793 99,71
- Lain-lain
pendapatan
Daerah yang
sah
218.357.308.415 217.557.334.487,26 99,63
2 Belanja 1.055.478.816.642,96 1.021.681.327.934,35 96,80
- Belanja Tidak
Langsung
430.427.180.649,96 426.365.295.402 99,06
- Belanja
Langsung
625.051.635.993 595.316.032.532,35 95,24
3 Pembiayaan
Daerah 30,627.243.276,68 31.038.112.664,68 101,34
- Penerimaan
Pembiayaan
Daerah
30.618.828.488,82 31.029.697.880,82 101,34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 107
- Pengeluaran
Pembiayaan
Daerah
8.414.783,86 8.414.783,86 100
Sumber Data Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Langsa
D. CAPAIAN PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Pemerintah Kota Langsa telah mendapatkan beberapa penghargaan dan
prestasi yang diraih yang meliputi bidang pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan. Adapun penghargaan dan prestasi yang diraih adalah sebagai
sebagai berikut :
Penghargaan Yang Diraih Pemerintah Kota Langsa
2. Penghargaan Adipura Buana
Pemerintah Kota Langsa Meraih Penghargaan Adipura
Buana Tahun 2016, Penghargaan itu diserahkan
langsung oleh wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla
Kepada Walikota Langsa Usman Abdullah (22/7) di
Istana Siak, Kabupaten Siak Provinsi Riau.
1. Penghargaan Dana Rakca
Pemerintah Kota Langsa Meraih Penghargaan Dana Rakca,
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Presiden Republik
Indonesia Melalui Kementrian Keuangan di Jakarta, Rabu
(7/12), Penghargaan Dana Rakca ini Diberikan Karena
Pemerintah Kota Langsa dinilai Mampu Mengelola Keuangan
Dengan Baik
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 108
3. Anugerah Daerah Berprestasi Penerima Dana Intensif Daerah (DID) Tahun 2015
Pemerintah Kota Langsa Menerima Penghargaan
Anegerah Daerah Berprestasi Penerima Dana Intensif
Daerah (DID) Tahun 2016 Yang Diserahkan Lanhsung
Oleh Presiden Republik Indonesia JOKO WIDODO di
Istana Negara.Penghargaan Yang Diperoleh Pemerintah
Kota Langsa Atas Pencapaian Kinerja Kesehatan Fiskal
Dan Pengelolaan Keuangan Daerah, Kinerja Pelayanan
Dasar Publik Dasar
4. Penghargaan Predikat Opini BPK RI
Pemerintah Kota Langsa Menerima Penghargaan Atas
Keberhasilan Menyusun dan Menyajikan Laporan
Keuangan Pemerintah Tahun 2014 dengan Capaian
Standar Tinggi dalam Akuntasi Dan Pelaporan dan
Keuangan Pemerintah dari Menteri Keuangan RI.,
Bambang P.S. Brodjonegoro di Gedung Dhanapala
Kementerian Keuangan RI di Jakarta.
5. Penghargaan Kartini Award dan Wanita Berbusana Rapi Dan Serasi
Ketua TP PKK Kota Langsa Ny Marliza Usman (isri
Walikota Langsa) , Menerima Penghargaan Kartini
Award dan Wanita Berbusana Rapi dan Serasi Tahun
2014, dari Ketua International Human Resources
Development Program (IHRDP) , Gine Vinsent S, di
Jakarta, Sabtu 26 April 2014
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 109
BAB IV
PENUTUP
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik pada hakekatnya adalah proses
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip–prinsip
tranparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif
dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan
landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan
menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik.
Laporan kinerja instansi pemerintah bertujuan untuk memberikan gambaran
tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jawaban
dari visi, misi dan tujuan strategis instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan–kegiatan sesuai dengan program
dan kebijakan yang ditetapkan.
Berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun 2016 ini,
dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Langsa telah
memperlihatkan pencapaian kinerja yang BAIK dan signifikan atas sasaran-sasaran
strategis yang telah ditetapkan.
Untuk mendukung keberhasilan capaian indikator sasaran tersebut Pemerintah
Kota Langsa telah mengalokasikan dana dalam APBK Langsa tahun 2017 sebesar
Rp. 1.055.478.816.642,96 dan direalisasikan sebesar Rp. 1.021.681.327.934,35 atau
96,80%.
Pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2017 masih menemui
hambatan dan kendala. Beberapa hambatan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota
Langsa dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2017 antara lain :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 110
1. Belum tersedianya data base yang valid dan akurat pada masing-masing
Perangkat Daerah karena belum adanya sistem informasi data yang
terintegrasi.
2. Keterbatasan anggaran Pemerintah Daerah sehingga belum semua indikator
kinerja didukung dengan kegiatan yang teranggarkan.
3. Dukungan sarana dan prasarana Pemerintah Daerah masih belum mencukupi
kebutuhan yang sesungguhnya.
4. Belum optimalnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
pelaksanaan kegiatan yang dikarenakan oleh keterbatasan jumlah SDM di
bidang teknis.
5. Belum optimalnya dukungan, partisipasi serta pemberdayaan masyarakat Kota
Langsa dalam pelaksanaan program-program pembangunan
6. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan lintas sektor
terkait sebagai bahan usulan bagi pengambilan kebijakan.
7. Upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum optimal karena
dukungan regulasi belum terbentuk/belum disesuaikan dengan situasi dan
kondisi terkini
Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Kota Langsa tahun
mendatang, beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan antara lain adalah:
1. Meningkatkan kualitas koordinasi dengan Pemerintah Pusat berkenaan dengan
regulasi-regulasi pusat yang terdapat perbedaan-perbedaan dalam penetapan
maupun pengaturannya.
2. Meningkatkan kualitas koordinasi dengan seluruh Perangkat Daerah, untuk
memaksimalkan kualitas perumusan dan implementasi kebijakan otonomi
daerah, maupun dalam akselerasi implementasi regulasi dan ketentuan pusat
sesuai dengan kondisi, karakteristik, potensi dan permasalahan daerah
3. Menyusun dan menetapkan indikator kinerja Pemerintah Kota Langsa melalui
koordinasi internal, untuk membahas dan menyepakati indikator kinerja atas
program-kegiatan yang dilaksanakan pada bagian-bagian sehingga dapat
memperjelas target tujuan yang hendak dicapai dengan ukuran yang tersusun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Langsa Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja 111
secara sinergis, sistematis dan secara signifikan terarah pada peningkatan
capaian kinerja Pemerintah Kota Langsa sebagai contoh dan tauladan bagi
Perangkat Daerah.
4. Meningkatkan kualitas SDM Pemerintah Kota Langsa melalui pelaksanaan
pelatihan-pelatihan, pembinaan yang berkelanjutan, serta pemberian
kesempatan pendidikan, guna meningkatkan kulitas pengetahuan dan
keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Langsa Tahun 2017 ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan
masukan, saran, kritik yang membangun guna kesempurnaan penyusunan laporan
ini pada masa yang akan datang. Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Langsa tahun 2017 ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan evaluasi dan pedoman
dalam meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang.
I II III IV
Persentase angka pelanggaran syariat islam
yang ditangani/diselesaikan
25% 25% 25% 25%
TW I TW II TW III TW IV
1.
Memberikan informasi dan pemahaman tentang
Qanun Syari'at Islam melalui kegiatan sosialisasi,
melalui baliho, dan himbauan kepada
masyarakat sehingga kesadaran hukum
masyarakat dalam menjalankan syariat islam
semakin meningkat
a a a a
I II III IV
Persentase peran ulama dalam
pembangunan
25% 25% 25% 25%
TW I TW II TW III TW IV
1.
Melakukan sosialisasi pemahaman penyakit
sosial dan kerusakan akhlaq di tengah-tengah
masyarakat, guna memperbaiki akhlaq
masyarakat Kota Langsa untuk mendekatkan diri
kepada ALLAH SWT semata
a a a a
I II III IV
Prestasi LPPD/Nilai LPPD
- -
Peringkat 4
Predikat Penilaian LKIP - - Predikat B
Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Pelayanan Publik- - Mutu Pelayanan B
RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA
PEMERINTAH KOTA LANGSA TAHUN 2017SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
Berkurangnya Kegiatan-Kegiatan Asusila Dan Amoral Lainnya Yang Tidak Sesuai Dengan Ajaran Islam
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatkan Peran Dan Fungsi Ulama Dalam Pemberdayaan Ummat dan Pengayom Dalam
Kehidupan Keagamaan
No Aksi KegiatanJadwal
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Terlaksananya monitoring pelaksanaan dan penegakan qanun syari'at Islam
Output/Keluaran
Terlaksananya sosialisasi pemahaman penyakit sosial dan kerusakan akhlaq di tengah-tengah masyarakat
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Berkualitas, Amanah, Bersih, Dan Berwibawa
(good governance)
TW I TW II TW III TW IV
1. Melakukan pendampingan baik dalam
memberikan pemahaman tentang penyusunan
dokumen LPPD
a
3. Melakukan Pemantauan secara Berkala
Terhadap Perangkat Daerah yang memberikan
Pelayanan Publik
a a a a
I II III IV
Persentase pegawai yang memiliki kinerja
baik (kemampuan dasar,kapasitas
maksimum atau potensi
kemampuan,kreatifitas,
karakter,kredebilitas,komitmen dan
kompatibilitas)
25% 25% 25% 25%
Persentase pegawai yang memiliki disiplin
baik25% 25% 25% 25%
Persentase jumlah pegawai yang
mendapatkan hukuman disiplin10% 10% 5% 5%
TW I TW II TW III TW IV
1. menempatkan pejabat yang sesuai dengan latar
belakang pendidikanya
a a a a
2. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya
disiplin pegawai
a a a a
3. Melakukan Pemantauan secara Berkala
Terhadap Tindak lanjut dari pengenaan Sanksi
kepegawaian sebagai dasar penilaian untuk
pelaksanaan reward & punishment
a a a a
I II III IV
No Aksi Kegiatan Output/Keluaran
Dokumen LPPD Kota Langsa
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatnya Aparatur Yang Beretos Kerja Tinggi, Profesional Dan Disiplin Dalam Pelaksanaan Tugas-
Tugas Pemerintahan Dan Pembangunan Daerah
2. Memberikan suatu metode dan proses penilaian
dan pelaksanaan tugas unit kerja dalam
organisasi sesuai dengan standar kinerja atau
tujuan yang ditetapkan lebih dahulu
a
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
No Aksi KegiatanJadwal
Dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa
Dokumen Laporan Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Langsa
Dokumen Laporan survei Kepuasan Masyarakat
Output/Keluaran
Pegawai yang ditetapkan sesuai dengan latar belakang pendidikanya
Presentase pegawai yang disiplin
Presentase pegawai yang mendapatkan hukuman disiplin
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan
daerah
- - - WTP
TW I TW II TW III TW IV
1. Melakukan evaluasi penyerapan anggaran
sekaligus memberikan rekomendasi langkah
strategis percepatan penyerapan anggaran
a a a a
I II III IV
Meningkatnya Jumlah dokumen
perencanaan yang sinergis dan konsisten
1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
TW I TW II TW III TW IV
1. Meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam
perencanaan dan penganggaran
program Pembangunan daerah
a a a a
I II III IV
Persentase Peningkatan Pendapatan Asli
Daerah 24% 25% 25% 25%
TW I TW II TW III TW IV
1. Meningkatkan suatu wilayah menjadi kota
tujuan bisnis dan investasi
a a a a
I II III IV
Persentase Panjang Jalan Kota Dalam Kondisi
Baik
10% 10% 15% 25%
Persentase Panjang Drainase Dalam Kondisi
Baik
20% 20% 25% 25%
Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan
Luas Wilayah perkotaan
3% 3% 4% 5%
Persentase banguna ber IMB 1% 1% 1% 2%
TW I TW II TW III TW IV
Meningkatnya Pembangunan Perkotaan Yang Memperhatikan Pengelolahan Lingkungan Dan
Berwawasan Mitigasi Bencana
No Aksi KegiatanJadwal
Meningkatnya Pengelolahan Keuangan Daerah Sistem Pelaporan Keuangan Pemerintahan Yang
Akuntabel, Transparan Dan Profesional
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
dokumen kebijakan perencanaan, anggaran dan evaluasi
pembangunan daerah yang berkualitas
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Ketersediaanya Dokumen Perencanaan Pembangunan
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatnya Kemandirian Daerah Dan Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Struktur
Penerimaan Daerah
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Output/Keluaran
Laporan keuangan daerah/Opini dari BPK RI
1. Supervisi peningkatan jalan a a a a
2. Supervisi peningkatan Dranaise a a a a
3. Meningkatkan pembangunann sarana dan
prasarana ruang terbuka hijau meliputi hutan
kota, lapangan olahraga terbuka, taman kota,
taman lingkungan
a a a a
4. Melakukan sosialisasi peningkatan kesadaran
hukum masyarakat terhadap pentingnya izin
mendirikan bangunan (IMB)
a a a a
I II III IV
Persentase Sampah pada pusat pasar dan
perdagangan yang diangkut
25% 25% 25% 25%
TW I TW II TW III TW IV
1. Meningkatkan koordinasi yang bersinergi
dengan pedagang dalam menegakan aturan
ketertiban pasar
a a a a
I II III IV
Angka Rata-rata lama sekolah
2% 2% 3% 3,70%
TW I TW II TW III TW IV
1. Memberikan Informasi dan pemahaman
terhadap masyarakat terhadap pentingnya
pendidikan
a a
I II III IV
Persentase pendidik dan tenaga
kependidikan yang bersertifikasi15% 15% 15% 30%
TW I TW II TW III TW IV
1. Memberikan pelatihan bagi guru-guru untuk
peningkatan mutu sesuai bidang studi
a
I II III IV
Berkas laporan hasil supervisi peningkatan jalan
Berkas laporan hasil supervisi peningkatan Dranaise
Peningkatan penyediaan ruang terbuka hijau
Bangunan Ber IMB
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Pasar Kecamatan yang bersih dan Sehat
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatnya Pengembangan Pusat Pasar Dan Perdagangan Yang BERIMAN (Bersih, Indah, Menarik,
dan Nyaman)
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Meningkatnya mutu pendidikan
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatnya Kualitas Dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Meningkatnya tenaga pendidik yang profesional dan berkualitas
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatnya Kualifikasi Dan Kompotensi Guru Serta Tenaga Kependidikan Dalam Mendorong
Peningkatan Pelayanan Pendidikan Berkualitas
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Persentase sanggar seni aktif
25% 25% 25% 25%
TW I TW II TW III TW IV
1. Menggandeng masyarakat setempat dalam
upaya pelestarian seni budaya dan
pengembangan wisata budaya
a a
I II III IV
Usia Harapan Hidup
- - - 69 Tahun
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin 25% 25% 25% 25%
TW I TW II TW III TW IV
1. Meningkatkan upaya promosi kesehatan di
masyarakat mengenai usaha untuk mencegah
terjangkitnya suatu penyakit baik preventif,
kuaratif dan rehabilitatif
a a
2. Merubah paradigma masyarakat menjadi
paradigma hidup sehat dengan menitikberatkan
pada upaya promotif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilatif
a a a a
I II III IV
Rata-rata Lama Proses Perijinan 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari
Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk
(KTP)20% 20% 25% 25%
TW I TW II TW III TW IV
1. Melakukan sosialisasi pemahanan terhadap
pengusaha tentang pentingnya memiliki izin
usaha.
a a a a
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Berkualitas Dan Terjangkau
Meningkatnya Pelayanan Administrasi Publik Yang Baik Dan Cepat
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Kegiatan Seni Budaya
Berkembangnya Budaya Daerah Dan Kearifan Lokal Yang Mendukung Pembangunan Daerah
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
lamanya hidup
Masyarakat sehat
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Meningkatnya perusahaan yang sudah memiliki izin
2 Melakukan sosialisasi pemahanan terhadap
pengusaha dan masyarakat tentang pentingnya
memiliki izin usaha dan KTP
a a a a
I II III IV
Rasio puskesmas,poliklinik,pustu dan
polindes terhadap satuan penduduk0,01 0,01 0,01 0,02
Rasio Rumah Sakit Terhadap Satuan
Penduduk 0,005 0,005 0,009 0,010
TW I TW II TW III TW IV
1. Meelakukan promosi kesehatan di masyarakat
mengenai usaha untuk mencegah terjangkitnya
suatu penyakit baik preventif, kuaratif dan
rehabilitatif
a a
2. Melakukan upaya Peningkatan pelayanan
kesehatan yang optimal pada sarana kesehatan
a a
I II III IV
Jumlah Pelabuhan aktif
1 Pelabuhan
Jumlah aktivitas ekspor dan impor
- 1 Aktivitas 1 Aktivitas 2 Aktivitas
TW I TW II TW III TW IV
1. Melakukan upaya promosi, koordinasi dan
integritas lintas sektor
a a a a
2. Meningkatkan prasarana pelabuhan guna
mendukung aktivitas ekspor dan impor
a a a a
Meningkatnya Kualitas Pembangunan Infrasruktur Pelayanan Publik Perkotaan Dan Wilayah Yang
Berkualitas
Meningkatnya Sarana Dan Prasarana Yang Memadai Dalam Mendukung Aktivitas Perdagangan
Ekspor Dan Impor
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatnya Mayarakat yang memiliki KTP
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Berkualitas, Serta Percepatan Revitalisasi dan Relokasi BLUD RSUD Langsa
Peningkatan Pelayanan kesehatan yang optimal pada sarana kesehatan
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Peningkatan PAD dan Sarana Pelabuhan
Peningkatan PAD dan Sarana Pelabuhan
I II III IV
Jumlah rumah tangga Yang Mengunakan air
bersih
1.500 1.500 2.000 2.200
TW I TW II TW III TW IV
1. Melakukan upaya sosialisasi tentang manfaat
kesehatan pengunaan air bersih air bagi
masyarakat
a a a
I II III IV
Persentase Armada Transportasi yang
memadai20% 20% 20% 25%
Jumlah orang yang terangkut angkutan
umum32.776 Orang 32.776 Orang 32.776 Orang 32.776 Orang
TW I TW II TW III TW IV
1. Meningkatkan Pengawasan terhadap armada
transportasi umum
a a a a
2 Meningkatkan pembangunan trayek-trayek
angkutan umum di daerah terpencil menuju kota
a a a a
I II III IV
Persentase Koperasi Aktif
10% 10% 10% 10%
Persentase UKM Aktif
25% 25% 25% 25%
TW I TW II TW III TW IV
Meningkatnya Kapasitas Koperasi Dan Usaha Mikro,Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mendorong
Peningkatan Lapangan Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Meningkatnya Distribusi Air Bersih Yang Memadai Dalam Upaya Pemerataan Distribusi Air Bersih Bagi
Masyarakat
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatnya Pelayaanan Jasa Transportasi Yang Efisien Dan Ekonomis Dan Aman
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Peniingkatan Sumber Daya Berbasis Air Yang Bermutu Baik Dan Biasa yang dapat dimanfaatkan Oleh Masyarakat Untuk dikomsumsi.
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Terjagaanya keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengemudi dan penumpang.
Meningkatnya Orang yang terangkut angkutan Umum
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
1. melakukan upaya sosialisasi dan workshop bagi
pengurus koperasi agar dapat membuat RAT
dan disiplin setiap tahunnya
a
2 Melakukan pemberdayaan bagi pengurus UKM a
I II III IV
Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas
Dasar Harga Konstan (ADHK)20% 20% 20% 20%
Nilai Tukar Nelayan25% 25% 25% 25%
TW I TW II TW III TW IV
1. Melakukan metode pengawasan perikanan
terpadu
a a a a Optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran
produksi
perikanan
Promosi atas hasil
produksi perikanan
unggulan daerah
29.057.500 29.057.500
I II III IV
Capaian Produktivitas Komuditas unggulan
Perkebunan 15% 15% 15% 25%
Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan
perkebunan
- - - 387.000.000
TW I TW II TW III TW IV
1. meningkatnya pengembangan sumber-sumber
air untuk pengairan sawah dan Penggunaan
pemupukan berimbang
a a a a
I II III IV
Capaian Produktivitas Komoditas Kelautan25% 25% 25% 25%
Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan
Kelautan
- - - 2.070.Milyar
TW I TW II TW III TW IV
Meningkatnya kapasitas produksi perikanan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
nelayan
Meningkatnya produktivitas komoditas unggulan perkebunan berbasis sumber daya lokal dan
mendukung pengembangan perdagangan ekspor
Meningkatnya pemanfaataan sumber daya pesisir dan kelautan yang ramah lingkungan dan berbasis
pembangunan berkelanjutan
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pendapatan per kapita masyarakat
Meningkatnya koperasi bebadan hukum yang disiplin
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Meningkatnya Produktivitas Komuditas unggulan Perkebunan
Anggaran Realisasi
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran Program Kegiatan
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
1. Melakukan Metode pelatihan sosialisasi teknis
budidaya yang lebih baik
a a
I II III IV
Capaian Produktivitas Komoditas Pertanian5% 5% 10% 12,75%
Jumlah nilai ekspor komoditas unggulan
pertanian
- - - 350.000.000
TW I TW II TW III TW IV
1. Melakukan Pengembangan sumber-sumber air
untuk peningkatan pengairan sawah
a a a
I II III IV
Persentase Pertumbuhan PDRB ADHK 1% 1% 2% 2%
TW I TW II TW III TW IV
1. Melakukan sosialisasi /pelatihan kualitas mutu
tenaga kerja dan penduduk
a a
I II III IV
Persentase masyarakat misikin 5% 4% 2% 1,05%
TW I TW II TW III TW IV
1.. Melakukan penerapan sistem ekonomi yang
demokratis dengan peran pemerintahan sebagai
regulator dan eksekutor yang efektif berpihak
kapada kaum miskin
a
I II III IV
Persentase Berkurangnya Luasan
Permukiman Kumuh Di Kawasan Perkotaan
5% 6% 6% 10%
TW I TW II TW III TW IV
SASARAN
Menurunnya tingkat kemiskinan
SASARAN
Meningkatnya kapasitas produksi dan produktivitas pertanian dalam rangka mendukung kebutuhan
pangan
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
No Aksi KegiatanJadwal
No Aksi KegiatanJadwal
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Meningkatan Produktivitas di Sektor Kelautan
Meningkatnya lingkungan permukiman yang berkualitas dalam upaya menciptakan kota tanpa
permukiman kumuh
Output/Keluaran
Meningkatnya Ketersediaan kebutuhan Pangan utama
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pendapatan per kapita masyarakat
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Output/Keluaran
Peningkatan kaum miskin sebagai subyek yang diberdayakan
INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
1.
Melakukan pembangunan perumahan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia dimana
diselenggarakan dalam lingkup permukiman
terpadu dan dikaitkan dengan kebijaksanaan
pengembangan tata ruang dan wilayah dengan
memperhatikan aspek-aspek kependudukan dan
lingkungan hidup
a a a a
I II III IV
Persentase volume sampah yang ditangani
10% 15% 15% 20%
Predikat Pengelolaan Lingkungan- - - Adipura
TW I TW II TW III TW IV
1. Mengeluarkan intruksi tentang pelaksanaan
gotong royong di lingkungan Pemerintah Kota
Langsa dan sosialisasi mengenai kebersihana a a a
I II III IV
Rata-rata jumlah reusam gampong yang
diterbitkan (PERATURAN DESA)1% 1% 1% 2%
Persentase Gampong yang dapat mengelolah
keuangan sesuai dengan aturan
25% 25% 25% 25%
TW I TW II TW III TW IV
I II III IV
No Aksi KegiatanJadwal
Meningkatnya Kualitas kinerja cakupan pelayanan limbah dan persampahan
Menguatnya kapasitas dan tata kelola kepemerintahan gampong yang baik dalam pelaksanaan
pembangunan
aa a a
Melakukan penguatan kapasitas Pemerintah
desa, agar mereka mampu dan berdaya untuk
melaksanakan fungsi Pemerintahan dan
pembangunan di tingkat gampong dengan baik
1.
SASARAN
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Peningkatan Penataan dan perbaikan mutu lingkungan permukiman yang sehat, tertib, aman dan serasi
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Output/Keluaran
Reusam gampong yang diterbitkan (PERATURAN DESA)
ketersediaan dokumen perencanaan yang sinergis dan konsisten
Menigkatnya kualitas kebersihan kota langsa
INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
Persentase Pekerja perempuan di Lembaga
Pemerintah15% 15% 20% 24%
TW I TW II TW III TW IV
1.
meningkatkan pelatihan keterampilan bagi
perempuan guna mendorong perempuan
menjadi perempuan mandiri, maju dan produktif
a
I II III IV
Presentase peningkatan penyelesaian kasus
pelanggaran Ketertiban, ketentraman dan
keindahan (K3)25% 25% 25% 25%
Jumlah tindak kriminalitas yang tertangani
selama 1 tahun 100 80 70 50
TW I TW II TW III TW IV
1.
Melakukan patroli rutin guna menciptakan
Keamanan
a a a a
I II III IV
Jumlah LSM/OKP/Ormas aktif
20 LSM 30 LSM 40 LSM 69 LSM
TW I TW II TW III TW IV
1.
Melakukan sosialisasi dan workshop bagi
pengurus LSM/OKP/ORMAS agar dapat
membuat kegiatan aktif setiap tahunnyaa a a a
Meningkatnya kondisi Daerah yang aman dan kondusif serta keberlanjutan perdamaian
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Meningkatnya potensi ekonomi produktif perempuan Di desa/gampong
Meningkatnya peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
No Aksi KegiatanJadwal
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGET
No Aksi KegiatanJadwal
Output/Keluaran
Terciptanya Keamanan bagi masyarakat
Output/Keluaran
Meningkatnya Kualitas Demokrasi dan Politik Menuju Masyarakat Yang Berkeadilan, Tertib, aman
dan Bermatabat
Meningkatnya LSM Aktif
WALIKOTA LANGSA,
USMAN ABDULLAH, SE